file · web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok...

35
TUGAS SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA “Menganalisa Unsur Budaya Asli yang Masih di Lestarikan dan Budaya yang Sudah Berubah di Lombok Timur-Nusa Tenggara Barat (NTB)” Dosen Pengampu Prof. Dr. Hj. Rabihatun Idris, M.S. Oleh LALU MURDI (11B02063) PENDIDIKAN SEJARAH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Upload: vantuong

Post on 01-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

TUGAS

SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA

“Menganalisa Unsur Budaya Asli yang Masih di Lestarikan dan Budaya yang Sudah Berubah di Lombok Timur-Nusa Tenggara

Barat (NTB)”

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Hj. Rabihatun Idris, M.S.

Oleh

LALU MURDI

(11B02063)

PENDIDIKAN SEJARAH

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)

Page 2: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

KEPERCAYAAN RELIGIUS-MAGIS MASYARAKAT PEDESAAN KECAMATAN

JEROWARU LOMBOK TIMUR-NTB(Studi Terhadap Budaya Asli Masyarakat Yang Masih

Eksis)By

LALU MURDI

1. Pendahuluana. Latar Belakang

Salah satu unsur kebudayaan yang penting dari tujuh unsur kebudayaan sebagaimana di katakana antropolog C. Kluckhohn (Soerjono Soekanto, 1982) adalah religi (sistem kepercayaan). Dengan demikian maka sistem kepercayaan ini dapat kita lihat dalam konteks kebudayaan baik penerapan maupun fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Demikian pentingnya agama sebagai unsur yang menentukan jalannya kehidupan masyarakat Christopher Dawson (Soejatmoko dkk, 1995) mengatakan bahwa “agama adalah kunci sejarah. Kita tidak dapat memahami bentuk dalam diri satu masyarakat jika kita tidak memahami agama. Kita tidak dapat memahami hasil kebudayaannya jika kita tidak memahami kepercayaan agama yang ada di sekitar mereka. Dalam semua zaman, hasil karya kreatif pertama dari suatu kebudayaan muncul dari inspirasi agama dan di abdikan pada tujuan keagamaan. Adapun agama yang di maksud di sini adalah berupa kepercayaan baik di sebut agama ukhrowi maupun duniawi, dan termasuk di dalamnya mulai dari animisme dan dinamisme, Hindu, Islam dan lain sebagainya.

Karena agama (kepercayaan) merupakan salah satu unsur dari kebudayaan maka dalam hal ini agama yang di maksud akan di kaji dengan menggunakan pendekatan budaya. Untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia yang asli terutama dalam hal kepercayaan tentu kita harus melihat perjalanannnya dari perkambangan waktu yang ada atau perkembangan sejarahnya meskipun antara daerah dan tempat yang lain menunjukkan perbedaan dan sekaligus terdapat kesamaan dalam hal konten.

Kepercayaan masyarakat Indonesia secara umum dalam perjalanan sejarahnya, seperti kebudayaan-kebudayaan primitif lainnya dalam sejarah, bangsa Indonesia sebelum datang kebudayaan India mempunyai kepercayaan kepada roh-roh atau tenaga-tenaga yang gaib meresapi seluruh kehidupan, baik kehidupan manusia perorangan maupun kehidupan masyarakat secara

Page 3: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

keseluruhan. Pikiran dan perbuatan tertuju bagaimana mendapat bantuan dari roh-roh yang baik-baik dan bagaimana menjauhkan pengaruh roh-roh yang mengganggu atau menghalangi. Dan untuk mencapai maksud itu ada bermacam-macam ritus, mantera, larangan dan suruhan yang memenuhi kehidupan dalam masyarakat yang bersahaja itu (Takdir Alisjahbana, 1988:3).

Dalam hubungannya dengan masyarakat terpelajar dan kepemimpinan, bahwa ilmu yang tertinggi ialah ilmu tentang roh-roh dan tenaga-tenaga yang gaib itu, yang berhubungan dengan proses dan ketertiban kosmos. Demikian pulalah orang yang termulia, terkuasa dan terpelajar dalam masyarakat itu ialah orang-orang yang mengetahui tentang roh-roh dan tenaga-tenaga yang gaib itu dalam hubungan proses dan ketertiban kosmos dan oleh pengetahuannya itu dapat mempengaruhinya untuk kepentingan manusia (Alisyahbana, 1988:4)

Menurut Takdir Alisyahbana, 1988) bahwa kbudayaan Indonesia asli berupa roh-roh dan tenaga gaib yang masih kabur bentuk dan fungsinya, dalam kebudayaan India telah berupa dewa-dewa yang lebih nyata pribadinya dan sifat-sifatnya sebagai lambang tenaga-tenaga alam, yang mempunyai hierarki dan fungsi yang tentu dalam proses kosmos maupun dalam kehidupan manusia. Roh-roh dan tenaga yang gaib dari kepercayaan bangsa Indonesia, bertemu dan dalam banyak hal terlebur dalam sistem dewa-dewa dan tenaga-tenaga sakti kepercayaan Hindu, yang telah lebih sempurna dipikirkan dan tersusun dari kepercayaan kebudayaan asli Indonesia.

Setelah kedatangan Islam, seperti kebudayaan Indonesia asli dan Hindu, kebudayaan Islam itupun berpusat pada kepercayaan kepada tenaga yang gaib, yang dalam kepercayaan Islam dinamakan Allah. Tetapi berbeda dengan animism dan dinamisma kepercayaan kebudayaan Indonesia asli dan berbeda dengan hierarki dewa-dewa dan imanentisma kebudayaan India, dalam kepercayaan Islam ada suatu jarak yang besar antara manusia dan Allah (Takdir Alisyahbana, 1988:12).

Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia mulai dari abad ke-15 serta merta juga ikut mempengaruhi intelektual masyarakat terutama dalam hal penggunaan akal dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, walaupun hal ini sudah di mulai setelah kedatangan islam, namun yang terakhir di sebutkan lebih mengarah pada hal-hal yang materialistis. Apa yang di bawa masyarakat Barat tidak lepas dari apa yang di katakana Aguste Comte (Ritzer & Goodman, 2011; Bernard Rahoo, 2006) sebagai tahap positivisme yaitu lebih mengarah pada kebebasan akal untuk berpikir bahkan memikirkan tentang tuhan, hal ini juga mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam hal kebudayaan yang di dalamnya juga terdapat kepercayaan masyarakat.

Berdasarkan keterangan di atas terkait dengan kepercayaan masyarakat dalam perjalanan sejarahnya secara umum memiliki tingkat perkembangan yang

Page 4: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

berbeda antara daerah, pulau dan tempat yang berbeda, bahkan dalam satu kawasan yang sama menunjukkan konten kepercayaan yang berbeda dalam waktu yang sama. Pengaruh kebudayaan India, Islam dan Modern memang pada kenyataannya melahirkan perkembangan kebudayaan yang berbeda, bisa berupa dan lebih condong di pengaruhi semua unsur kebudayaan, kepercayaan asli dan hindu serta sedikit islam seperti yang dapat kita lihat pada masyarakat Bayan Lombok Timu-NTB, atau sebaliknya lebih dominan kepercayaan masyarakat di pengaruhi kebudayaan asli Indonesia serta kepercayaan Islam seperti dapat kita saksikan pada masyarakat bagian selatan Lombok timur dan Lombok Tengah, lebih husus lagi di Kecamatan Jerowaru.

Walaupun dalam sejarah kebudayaan Indonesia terutama dalam hal kepercayaan telah di pengaruhi oleh berbagai unsur budaya, namun bagaimana pun unsur budaya asli terutama di daerah pedesaan walaupun sudah di pengaruhi kebudayaan yang berbeda dari aslinya namun akan tetap mewarisi kebudayaan aslinya, atau paling tidak memadukannya. Hal ini sejalan dengan apa yang di katakan Sutan Takdir Alisyahbana (Budiwanti: 2009) mengatakan bahwa adat-istiadat yang berlaku pada masyarakat berakar pada budaya yang dikembangkan oleh nenek moyang secara berkelanjutan bahkan tidak berkesudahan. Berdasarkan apa yang dikatakan Ali Syahbana diatas sekurang-kurangnya walaupun dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang kelihatannya memarjinalisasi sendi-sendi budaya terdahulu pada masyarakat, dengan pengamatan yang cermat pada masyarakat yang walaupun sudah terkontaminasi dengan budaya baru tersebut justru masih menyisakan kebajikan-kebajikan masa lalu yang terus di lestarikan keberadaannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepercayaan terhadap agama, dilestarikan juga budaya-budaya masa lampau sekaligus juga menerima pengaruh moderinisasi.

Begitulah yang terjadi pada masyarakat pedesaan di kecamatan Jerowaru Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), walaupun pada dasarnya semua masyarakatnya beragama islam, namun dapat kita saksikan juga bahwa masyarakatnya masih banyak yang menganut kepercayaan asli masyarakat Indonesia seperti adanya kekuatan benda-benda dan roh-roh yang menguasai benda. Sehingga pada masyarakatnya kita dapat menyaksikan beberapa hal terkait dengan kepercayaan ini.

Adapun beberapa kepercayaan religious-magis yang masih di percayai oleh masyarakat pedesaan di kecamatan jerowaru sampai saat ini dapat kita lihat mulai dari ritus dalam bercocok tanam, mulai dari penentuan hari yang baik, serta jampi-jampi di tengah sawah untuk melindungi padi dari wabah penyakit, dalam hal pembuatan rumah juga misalnya, sebelum batu pertama di letakkan harus di potong satu ayam dan darahnya di alirkan pada tempat batu pertama akan di letakkan, dengan maksud supaya hal itu sebagai sesajian bagi jin-jin yang tinggal

Page 5: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

di sana supaya tidak mengganggu pemilik rumah nantinya. Lebih dari itu ada juga yang di namakan maleman untuk menerangi arwah nenek moyang yang sudah meninggal dunia dan di lakukan malam ke 15 bulan ramadhan. Belum lagi kepercayaan masyarakat terhadap tempat-tempat tertentu seperti apa yang disebut kemalik dan ketobok, dan lain sebagainya. Semuanya ini sampai saat ini masih terus di lestarikan oleh masyarakatnya yang sekaligus beragama Islam. Dengan demikian maka apa yang di katakana Takdir Alisyahbana di atas benar adanya.

Bertolak dari penjelasan di atas, maka beberapa kepercayaan religious-magis pada masyarakat pedesaan kecamatan Jerowaru Lombok Timur-NTB ini kami menganggap sangat perlu untuk kita kaji, sebagai bahan yang akan kita gunakan untuk dapat memahami lebih mendalam bahwa ternyata pada abad nuklir ini walaupun masyarakat sudah terpengaruhi budaya materil dan spiritual dari kebudayaan lain masih menunjukkan jati diri budaya leluhurnya, hal ini memang sesuatu yang tidak aneh karena bagaimanapun kebudayaan yang menyangkut kepercayaan sangat sulit dan lambat untuk dapat di pengaruhi budaya lain, bahkan dari semua unsur budaya yang ada, agama (sistem kepercayaan) adalah salah satu unsur kebudayaan yang paling lambat untuk berubah.

b. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, terkait dengann kepercayaan

religious-magis pada masyarakat pedesaan di kecamatan Jerowaru, Kabupaten

Lombok Timur-NTB maka dapat kami tarik rumusan masalah sebagai berikut:

- Bagaimanakah gambaran umum kepercayaan religius-magis

masyarakat pedesaan di kecamatan Jerowaru?

- Kepercayaan Religius-magis dalam bentuk apa saya yang sampai saat

ini masih bertahan dan sudah di tinggalkan?

- Bagaimanakah generasi tua mewarisi kepercayaan ini pada generasi

mudanya?

Page 6: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

2. Pembahasana. Gambaran Umum Kepercayaan Masyarakat

Kecamatan Jerowaru merupakan kecamatan yang paling selatan di Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan yang selalu di landa kekurangan air ini di balik memiliki rasa kolektivitas yang cukup tinggi, sejauh ini masyarakatnya sangat telaten bekerja terutama sebagai petani. Karena sedikit sekali penduduknya yang berprofesi sebagai guru, pagawai atau pedagang misalnya, walaupun akhir-akhir ini menunjukkan kemajuan. Di bandingkan dengan kecamatan-kecamatan yang lain di Lombok Timur, Kecamatan jerowaru dalam bidang pendidikan masih terbelakang hal ini terbukti dari banyaknya pernikahan usia dini, dan hal ini banyak di kaji oleh para peneliti dari STKIP Hamzanwadi Selong,UNRAM dan lain sebagainya, dan di katakana bahwa inilah diantara salah satu penyebab dari banyaknya siswa yang putus sekolah dan sedikit sekali yang melanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Bukan hanya itu kecamatan ini juga terkenal karena banyaknya terjadi kawin cerai, sehingga sering menjadi sampel untuk penelitian masalah kawin cerai di Lombok Timur.

Namun seperti di katakana di atas bahwa masyarakat kecamatan Jerowaru terutama di pedesaannya di warnai oleh kolektivitas yang masih tinggi, ini di sebabkan oleh adanya mata pencaharian yang hampir homogen, walaupun saat ini sudah menunjukkan adanya spesialisasi walaupun dalam tataran yang masih bisa di katakana sangat kecil bila di bandingkan dengan presentasi masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani. Unsur homogenitas inilah yang sekaligus juga mengakibatkan adanya perasaan kolektivitas yang tinggi, sekaligus merupakan salah satu ciri dari masyarakat desa di manapun.

Adanya kolektivitas yang tinggi pada masyarakat pedesaan di kecamatan Jerowaru sekaligus juga menyebabkan kebudayaan masyarakat yang berasal dari nenek moyang mereka dapat terus menerus di pertahankan, terutama sekali dalam hal kepercayaan ini. Walaupun pada dasarnya saat ini sudah mulai berkurang dan hanya di lakukan oleh generasi tuanya saja dan ada beberapa ritual dan kepercayaan yang masih di lakukan dan di percaya oleh generasi mudanya, seperti bebubus dan lain sebagainya.

Pada dasarnya masyarakat pedesaan di Kecamatan Jerowaru tercatat beragama Islam yang salah satu ajarannya adalah melarang pemeluknya percaya pada benda-benda memiliki kekuatan gaib, atau percaya pada bantuan jin dan roh-roh seperti yang di percaya oleh masyarakat, meskipun dalam Islam juga terdapat kepercayaan pada yang gaib namun bukan seperti apa yang di percayakan oleh masyarakat seperti yang di jelaskan di atas yang di maksudkan. Apa yang di sebutkan di atas sesungguhnya bagi ajaran Islam adalah sesuatu tahayyul dan di larang dalam agama ini. Namun kembali pada apa yang di katakana di atas bahwa kepercayaan merupakan salah satu unsur budaya yang paling sulit atau paling

Page 7: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

tidak mudah untuk berubah, paling tidak kalaupun berubah kemungkinan besar akan terjadi akulturasi.

Kepercayaan kepada Allah oleh masyarakat pedesaan kecamatan Jerowaru karena menganut agama Islam tidak serta merta meninggalkan kepercayaan nenek moyang mereka akan kepaercayaan bahwa benda-benda seperti padi, dan binatang seperti tikus, babi, ulat, dan lain sebagainya memiliki kekuatan supranatural yang mengelilinginya, belum lagi kepercayaan masyarakat pada tempat-tempat yang dianggap keramat dan harus di lakukan sesaji. Kekuatan-kekuatan supranatural yang di milki oleh benda-benda, binatang-binatang serta tempat-tempat keramat tadi diasosiasikan sebagai jin oleh masyarakat yang dalam ajaran islam memang ada, sehingga masyarakat memandangnya hal ini bertentangan dengan ajaran islam, yang tidak benar bagi mereka adalah mempercayakannya sebagai kekuatan tertinggi, namun mereka juga mampu merubah sesuatu yang ada sehingga masyarakat harus mematuhinya atau melawannya.

b. Beberapa Kepercayaan Religius-magis yang Masih EksisPada bagian ini kita akan coba menjelaskan serta mengklasifikasi beberapa

kepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan Kecamatan Jerowaru berdasarkan klasifikasi benda, binatang, tempat dan lain sebagainya. Karenanya untuk memperjelas maka kita akan membahas satu persatu diantara beberapa macam dan jenis kepercayaan religius-magis dari masyarakat bersangkutan.

1. Dalam Bidang PertanianSeperti sudah di jelaskan di atas bahwa pada umumnya pertanian

merupakan pekerjaan yang mendominasi masyarakatnya, namun hal ini tidak sampai di situ saja, karena ada satu hal menarik yang perlu kita tahu pada kebudayaan masyarakat ini dalam hal pertanian ini. Mulai dari penentuan tanggal, dan hari yang bagus untuk menanam sampai pada kepercayaan dengan mantra-manta oleh orang yang ahli ketika hama menyerang tanaman sampai saat ini terus di percaya dan masih di lestarikan kepercayaan tersebut.

Langkah pertama yang biasanya diambil adalah menanyakan hari-hari yang bagus untuk penyemaian padi, hal ini bisa di tanyakan pada orang yang dianggap memiliki kekuatan spiritual yang bagus, dan di kecamatan Jerowaru kita tidak jarang akan bisa menemukan orang yang katanya mampu menunjukkan hari-hari yang bagus untu menanam padi. Selain itu masyarakat juga percaya pada kekuatan mantra yang di buat oleh ahli spiritual yang di tiupkan lewat selembar daun sirih yang di campur dengan kapur dan buah pinang yang di namakan dengan sembek untuk mengantisipasi hama dan penyakit atau gangguan jin pada tanaman padi, dan biasanya sembek ini di ganting di tengah-tengah sawah dengan sebatang ranting bambu.

Page 8: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

2. Benda-benda dan BinatangBeberapa binatang yang dapat merusak tanaman padi atau tanaman lainnya

seperti ulat, tikus, dan babi di percayakan memiliki kekuatan, karena seperti yang di percayai masyarakat binatang tersebut di miliki oleh jin, karena itu mereka tidak berani menyumpahnya ketika merusak tanaman. hal ini bukan berarti mereka tidak berani membasminya melainkan mereka hanya takut untuk menyumpahnya, mereka meyakini kalau di sumpah maka yang empunya bakal marah. Kepercayaan seperti ini saat ini sudah mulai luntur namun masih ada sebagian masyarakat yang mempercayainya.

Tikus yang merusak tanaman padi di rumah biasanya oleh sebagian masyarakat di percaya mengerti jika mereka menyumpahnya dan akan merusak lebih parah lagi, sehingga kadang-kadang jika mereka melihat padinya yang berserakan mereka akan mengatakan “dende dendek sedak pare” yang artinya mereka bilang sama tikus tersebut untu tidak merusak padinya. Sebutan dende oleh masyarakat di Lombok adalah bahasa yang sangat bagus untuk memanggil anaknya sendiri maupun orang lain, yang pada dasarnya untuk penyebutan manusia.

Kucing juga dianggap memiliki balak. Hal ini berlaku misalnya ketika di tabrak, dan yang menabrak tersebut tidak mengangkatnya dan serta menguburkannya maka oleh masyarakat di percayai suatu saat dalam perjalanan sang pengendara tersebut akan mendapatkan bahaya. Penguburannnya juga tidak sembarangan, melainkan harus di bungkus menggunakan pakaian yang digunakan oleh orang yang menabrak tadi, bahkan lebih bagus lagi jika di bungkus dengan kain putih sebelum di masukkan dalam tanah.

3. Pembuatan BangunanSalah satu kepercayaan masyarakat sampai saat ini yang bertendensi kearah

religius-magis dalam hal ini adalah saat pembangunan rumah misalnya. Masyarakat percaya bahwa harus di yakinkan bahwa di bawah pondasi tempat pembuatan rumah tersebut tidak ada batu besar. Karena batu besar dianggap sebagai tempat jin, dan jika mereka membuat rumah di atasnya maka di hawatirkan suatu saat mahluk gaib yang menghuni batu besar tersebut akan mengganggu pemilik rumah. Bukan hanya itu jika secara kasat mata batu besar tersebut tidak dapat di lihat maka mereka menggunakan tenaga ahli paranormal untuk memastikan bahwa tempat di mana akan di bangun rumah tersebut steril dari pengaruh jin dan mahluk gaib lainnya.

Begitu juga saat mereka akan membuat sumur, masyarakat akan menanyakan kepada sang ahli spiritual apakah tempat tersebut cocok untuk pembuatan sumur. Mereka percaya dengan kemampuan spiritual yang di miliki oleh ahlinya mampu menembus air yang ada di dalam tanah tersebut. Namun sebelum sang paranormal memastikan apakah tempat tersebut mengandung air

Page 9: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

yang banyak atau tidak sama sekali mereka membutuhkan waktu satu atau dua malam untuk mengkaji mimpinya. Jika hasil mimpinya mengisyaratkan ada maka dia akan menemui sang pemilik untuk memberitahukannya. Proses meditasi lewat mimpi ini disebut sebagai betangi.

Perlu juga bagi masyarakat untuk memotong ayam ketika baru membangun atau setelah selesai membangun, hal ini di yakini akan dapat mengusir kekuatan jin-jin atau mahluk gaib tersebut dengan darah ayam. Dalam pembuatan rumah misalnya, pada saat sebelum meletakkan batu pertama, di salah satu pojoknya akan di potong ayam dan airnya di jatuhkan di lubang batu pertama akan di tanam. Setelah rumah tersebut jadi proses selanjutnya adalah selametan supaya rumah tersebut steril dari pengaruh mahluk gaib. Begitu juga dengan pembuatan sumur seperti di sebutkan di atas, di perlukan pemotongan ayam yang darahnya di alirkan di tempat pembuatan sumur tersebut dan di ahiri dengan selametan juga.

Selametan juga bagi masyarakat perlu di lakukan saat membeli mobil atau motor baru. Oleh karenannya sebelum mereka memakainya mereka akan melakukan selametan terlebih dahulu dengan mengadakan zikiran di rumah sang pemilik. Hal ini di percaya akan mendatangkan keselamatan dan kebaikan si pemilik jika dia menggunakan kendarannya tersebut. Namun sebaliknya mereka juga percaya jika selametan ini tidak di lakukan maka di hawatirkan sesuatu yang patal akan sering terjadi pada pemilik kendaraan tersebut seperti sering terjadi kecelakaan dan lain sebagainya.

4. Kemalik dan KetobokKemalik dan ketobok memiliki objek yang dapat di lihat, baik berupa

bangunan maupun hanya berupa benda. Antara kemalik dan ketobok ini memiliki perbedaan yang dapat kita pisahkan. Kemalik sering berupa batu besar, pohon besar dan kadang-kadang sebuah tempat yang kelihatan biasa-biasa namun di yakini oleh masyarakat di huni oleh banyak mahluk halus. Mahluk halusnya di yakini bisa berupa jin ular, jin kera, jin yang tua, dan lain sebagainya yang menguasai tempat tersebut. Anak-anak ataupun orang dewasa dilarang untuk bermain di tempat tersebut kalau tidak memiliki mantra yang bisa mengalahkan jin tersebut. Karena itu biasanya di ajarkan pada anak-nak mereka mantra supaya mereka tidak terkena pengaruh jin yang ada di tempat tersebut. Yang nyata dapat kita lihat mengenai kemalik ini misalnya di Kadus Batu Tambun Desa Wakan. Kemalik ini berupa pohon besar yang di yakini oleh masyarakat sekitar di huni oleh banyak jin, bahkan oleh masyarakat sana di yakini sebagai tempat tinggalnya banyak jin, kemalik ini memiliki seorang pemangku yang menjaga tempat tersebut. Bukan hanya itu di bawah pohon besar tersebut di buatin semacam gubuk yang di yakini sebagai tempat istirahatnya mahluk gaib yang menghuni sekitar pohon tersebut. Sedangkan orang yang berani masuk dan membersihkan apa lagi memotong-motong ranting tersebut hanyalah pemangku kemalik tersebut.

Page 10: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

Kemalik ini juga bukan hanya berupa pohon, dan batu besar saja namun juga dapat berupa bangunan-bangunan tua, seperti sumur tua, pondasi masjid dan bangunan-bangunan lainnya.

Sedangkan ketobok berupa bangunan yang di buat masyarakat tidak berselang terlalu lama dan bangunannya dapat di perbaharui, baik di buat dengan beratapkan ilalang dan bertembokkan pager (bedek), serta ada juga yang temboknya terbuat dari batu bata dan di bangun seperti rumah kecil modern. Ketobok di buat karena di yakini oleh masyarakat sekitar bahwa di tempat tersebut pernah di tinggali oleh orang suci atau orang alim, atau katakanlah wali. Tokoh tersebut bisa saja di percayai pernah tinggal lama atau hanya sekedar tempat singgah, atau pun juga di yakini sebagai tempat menghilangnya orang suci tersebut. Misalnya ketobok yang ada di desa Wakan di perkirakan pernah di tempati oleh salah seorang tokoh yang bernama Mercesari. Tokoh ini di yakini oleh masyarakat sekitar sebagai orang alim dan sekaligus jelmaan dari wali yang membangun masjit Rambitan di kecamatan Pujut Lombok Tengah. Lain halnya dengan ketobok yang ada di desa ganti, menurut keyakinan masyarakat bahwa di tempat inilah sunan gunung jati menghilang pada saat menyiarkan agama Islam ke pulau Lombok.

Sama halnya dengan kemalik, ketobok juga memiliki seorang pemangku yang kiranya dapat mengajarkan tata cara untuk berdoa dan melakukan ritual, ataupun sesajian setiap tahun yang di lakukan oleh masyarakat. Ketobok ini oleh masyarakat sekitar di yakini dapat memberikan banyak berkah, misalnya sebagai tempat untuk meminta supaya rizkinya banyak, sembuh dari penyakit, sampai pada tempat untuk meminta hujan. Demikianlah yang di lakukan oleh masyarakat di sekitar ketobok yang ada di Rempung Puntik Kecamatan Ganti. Mereka membawa sesaji, mereka makan bersama di tempat tersebut, dengan membawa kesenian seperti gamelan dan lain sebagainya, sekaligus berdoa meminta berkah serta di turnkan hujan. Inilah sedikit dari kepercayaan masyarakat tentang ketobok yang sebenarnya masih banyak segi-segi lain yang perlu di ulas namun membutuhkan tempat yang lebih banyak.

5. BebubusBebubus merupakan salah satu kepercayaan masyarakat bahwa dengan cara

tersebut mereka bisa sembuh dari penyakit yang di deritanya, di saat bebubus bisa meminta rizki yang banyak, di panjangkan umurnya dan lain sebagainya. Pada umumnya bebubus ini di lakukan pada hari senin yang di kenal dengan nama bubus senin, dan hari jum’at. Selain bubus yang di buat supaya yang memakainya bisa mendapatkan kebaikan, kesehatan, terhindar dari pengaruh gaib yang jahat sekaligus ada juga bubus yang di yakini dapat menarik hati peria atau wanita ketika di gunakan, namun pembuatan bubus semacam ini di lakukan secara sembunyi dan di rahasiakan. Adapun macam acara bebubus yang pertama terbuka

Page 11: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

dan di ketahui oleh umum, karena yang menggunakannya juga adalah masyarakat pada umumnya.

Bubus pada umumnya terbuat dari beras yang di tumbuk, dan di campur dengan bahan-bahan yang lainnya, pada saat pembuatannya juga tidak luput dari mantra-mantra, karena di sanalah inti dari pembuatannya. Karena itu bubus ini memiliki seorang pemangku, dan di warisi secara turun-temurun oleh keluarga pemangku tersebut. Bebubus ini sekaligus juga memiliki ikatan bubus, baik berupa kekerabatan maupun tempat tinggal. Dengan demikian walaupun berasal dari desa yang berbeda namun kadang-kadang pergi bebubus ke desa yang lain karena ikatan kekerabatan dengan pemangku bubus tersebut.

Masyarakat juga percaya bahwa pemangku bubus tersebut di kelilingi banyak mahluk halus, dan banyak juga orang yang bisa kena kejahatan mahluk halus yang di percayai sebagai penunggu bubus tersebut, misalnya mereka akan hilang kesadaran dan mengamuk, gejala pingsan atau bahkan sakit. Semuanya itu jika yang menyebabkan semuanya adalah mahluk halus yang ada pada bubus tersebut maka yang akan mengobatinya juga adalah pemilik bubus, atau paling tidak akan bisa sembuh setelah minum air bubus yang remas dan di usap-usap ke mukanya.

6. Dukun/tabibFungsi tabib sampai saat ini pada masyarakat pedesaan di kecamatan

Jerowaru sama dengan fungsi seorang dokter, bahkan mereka lebih dahulu di tuju sebelum orang yang sakit tersebut di bawa ke dokter atau rumah sakit. Mereka bukan hanya bisa menyembuhkan satu penyakit, namun kadang-kadang menurut keyakinan masyarakat terdapat dukun yang memiliki kemampuan mantra pada penyakit yang berbeda. Cukup dengan komat kamit dan di sediakan mangkok berisi beras, lingkaran benang, cabe tandan, segelas air serta uang seadanya bisa satu atau dua ribu, setelah itu yang sakit tersebut akan di kasi minum air yang pernah di kasi mantera tadi, dan si dukun akan bilang penyakitnya sebentar lagi akan sembuh. Setelah tidak ada perubahan sama sekali atau bahkan semakin bertambah sakit baru langsung pergi ke rumah sakit. Bahkan di rumah sakit pun ada saja warga yang dengan kepercayaan dirinya memiliki mantra untuk menyembuhkan penyakit seperti itu dan mencoba untuk membantunya dengan mantra di ruangan rumah sakit.

7. Benda Pusaka dan AzimatTerkait dengan benda pusaka seperti keris, tumbak dan senjata lainnya yang

dianggap memiliki kekuatan lain, akan banyak kita temukan di tempat lain. Karena itu dalam hal ini kami akan membataskan diri pada azimat. Azimat oelh masyarakat di percaya memiliki kekuatan untuk untuk menagkal tindakan-tindakan yang jelek dari orang lain baik secara pisik maupun psikis. Dalam hal pisik misalnya azimat ini di yakini dapat melindungi tubuh sang pemilik dari

Page 12: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

gangguan orang lain yang mau mencelakainya, tidak tembus besi, bahkan bisa menjadi kebal. Dalam hal psikis dapat menyebabkan si pemilik terhindar dari pengaruh sihir, atau kekuatan-kekuatan mahluk gaib yang jahat pada dirinya.

Azimat/bebadong ini bisa berupa kain, beberapa tulisan kertas maupun semacam minyak. Azimat atau bebadong yang terbuat dari kain biasanya berbentuk sabuk, hingga dalam keadaan yang berbahaya azimat tersebut dapat di gunakan sebagai sabuk. Begitu juga hanya dengan azimat berupa tulisan atau gambar alqur’an atau tulisan jawi, biasanya berukuran kecil dan dapat di masukkan dalam katong, sehingga oleh pemiliknya dapat di bawa kemanapun kecuali saat kencing dan membuang air besar, karena jika di bawa pada dua kegiatan tersebut di pecaya kekuatannya akan berkurang.

Bebading atau azimat yang berupa minyak oleh masyarakat di yakini dapat menyebabkan tubuh si pemilik menjadi kebal dari pengaruh besi ataupun benda-benda tajam lainnya setelah di minum atau sekedar di oleh di sebagian tubuhnya. Pembuatan minyak azimat ini tidak sembarangan, karena dalam pembuatannya di perlukan orang yang memiliki keahlian dalam hal itu untuk melakukan mantra untuk memberikan kekuatan spiritual pada minyak yang di buat sebagai azimat tersebut. Sama seperti pembuatan minyak kelapa yang lainnya, membuat minyak azimat ini juga seperti itu, namun perbedaannya ketika tempurung kelapanya di pisahkan dari isinya, maka isinya tidak boleh cacat oleh parang yang di gunakan. Karena di yakini dengan tidak cacatnya isi kelapa tersebut akan berpengaruh pada kekebalan tubuh yang tidak akan cacat juga jika terkena benda tajam ketika ada musuh.

8. Mantra-mantra Kekebalan TubuhSeperti di jelaskan di atas bahwa bebadon atau azimat juga bertujuan untuk

membuat tubuh si pemiliknya menjadi kebal dari pengaruh benda-benda tajam seperti keris, maupun tumbak jika di gunakan untuk membela diri di saat kepepet maupun ketika berhadapan dengan musuh. Selain itu kekebalan tubuh ini juga berupa mantra-mantra yang harus di kuasai oleh seseorang supaya tidak perlu lagi membawa bebadong atau azimat yang kadang-kadang lupa di bawa. Sedangkan mantra ini akan melekat pada individunya sebagai pelindung.

Mantra-mantra untuk dapat membuat tubuh menjadi kebal ini terdapat dua bentuk yaitu ada yang di namakan ilmu masak dan ilmu katak. Ilmu masak adalah ilmu kekebalan tubuh yang di ajarka oleh seseorang dengan cara biasa-biasa tanpa harus dengan persyaratan, bisa di ajarkan saat duduk nyantai dan sebagainya. Sedangkan ilmu masak di ajarkan oleh sang guru di tempat-tempat tertentu yang tersembunyi, serta pada bulan tertentu. Biasanya ilmu katak (belum masak) ini diajarkan pada bulan maulid, dengan persyaratan yang diajarkan bisa berjumlah lebih dari satu orang, mengasingkan diri di tempat yang sunyi selama satu minggu, yang di mulai hari jum’at dan di akhiri hari jum’at juga. Bukan hanya itu

Page 13: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

mereka juga tidak boleh makan terlalu kenyang, tidak boleh berbicara selain dengan gurunya dan teman seperguruannya kalau ada, harus mandi setiap malam di empang selama proses penyempurnaan ilmunya.

Ilmu kekebalan tubuh ini dianggap sudah masuk jika saat tidurnya di tempat persembunyiannya bermimpi naik ke tempat yang tinggi, masuk dalam masjid atau menunggang sesuatu, dan hal ini biasanya akan di tanyakan oleh sang guru mimpi muridnya pada malam hari, dan jika sang murid menceritakan seperti demikian maka dianggap ilmunya sudah akan mencapai ke sempurnaan untuk menguasai ilmu kekebalan tersebut.

9. KemenyanTujuan dari diadakannya kemenyan ini oleh masyarakat di yakini akan

dapat menerangkan arwah nenek moyang yang telah meninggal du nia di alam sana, begitu juga nanti setelah orang yang menyalakan kemenyan itu meninggal dunia, mereka memiliki keyakinan bahwa akan mendapatkan ketenangan di alam ahirat nanti dengan melakukan kemenyan tersebut.

Kemenyan ini di lakukan pada tanggal 15 bulan ramadhan, karena masyarakat menganggap bahwa pada pertengahan bulan tersebut yang pada awal ramadhan arwah keluarganya yang telah meninggal dunia pulang ke rumahnya, namun pada pertengahan bulan tersebut di yakini bahwa arwah mereka akan kembali ke tempat asalnya, jadi dengan adanya kemenyan yang di nyalakan pada pada malam hari tersebut tidak lain adalah untuk menerangi perjalanan pulang arwah nenek moyangnya kea lam kubur.

Adapun pembuatan dari kemenyan ini, yaitu buah jarak yang di masukkan pada penusuk lidi yang jumlahnya tidak terbatas. Kemenyan ini lalu di nyalakan di sekeliling rumah dan di tempat-tempat yang dianggap penting. Pada intinya penempatan kemenyan ini sesuai dengan di mana seharusnya lampu ada, baik di dapur, ruang makan, depan teras, kamar mandi dan bahkan di jalan-jalan yang di lewati orang.

Kemenyan saat ini hanya di lakukan hanya oleh sebagian kecil masyarakat, dan itu pun hanya orang-orang tua yang masih peduli dan meyakini kegunaannya bigi arwah nenek moyangnya yang sudah meninggal dunia maupun kegunaan untuk dirinya di kemudian hari. Salah satu juga yang mungkin menyebabkan kemenyan ini tidak di lestarikan karena tidak ada nilai praktisnya dalam kehidupan sehri-hari oleh masyarakat, karena hal itu menyangkut alam lain, tidak saeperti pelestarian tradisi kepercayaan lain yang dianggap memiliki kegunaan praktis bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

10. Pelet, Senggeger, dan Sengasih-asihPelet adalah mantra yang di gunakan seorang laki-laki atau perempuan

untuk membuat pacarnya jatuh cinta sama penggunanya, biasanya pelet ini terkesan sebagai mantra yang kurang bagus di mata orang banyak karena di yakini

Page 14: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

dapat memaksakan cinta pada orang yang sebenarnya tidak mencintainya, dan yang paling parah lagi jika mereka dapat menikah, maka masyarakat yakin kalau dia dapat pasangannya tersebut dengan menggunakan pellet maka tidak akan berjalan lama, karena pada saat tertentu ketika pengaruh pellet tersebut tidak berpengaruh lagi maka perempuan atau laki-laki yang terkena pellet tersebut akan membenci suami atau istrinya, karena pada awalnya tidak di dasari rasa cinta yang murni. Karena itu penggunaan pelet bagi masyarakat adalah sesuatu yang kurang bagus.

Adapun cara penggunaan pellet ini bisa lewat rokok, uang, mata, sabut, atau makanan yang di berikan pada seorang gadis, dan disanalah di lakukan mantra-mantra. Sedangkan senggeger dan sengsih-asih hempir merupakan sesuatu yang sama dan dianggap bagus olah masyarakat, karena hanya akan menimbulkan kesenangan bagi orang lain melihat kita. Jika senggeger di gunakan untuk dapat di lihat menarik oleh pasangan kita, maka sengasih-asih di percaya dapat mempengaruhi orang banyak pada umumnya.

c. Cara Generasi Tua Mewarisi Kepercayaan ini pada Generasi Muda.I Gede Wiranata (2002) dalam buku antropologi budayanya memberikan

pemahaman bahwa terdapat tiga hal yang bisanya terjadi sehingga budaya tersebut dapat terus terlestarikan, yaitu melalui:

1. Proses InternalisasiProses internalisasi berlangsung sepanjang hidup individu sejak di lahirkan sampai hampir meninggal untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya, dan semua ini nyatanya sangat dipengaruhi berbagai stimulasi yang terdapat dalam lingkungan sosialnya, budayanya dan alam sekitarnya. Artinya bahwa individu dalam banyak hal tidak lepas dari kondisi sosial bidaya di mana mereka di besarkan dan bergaul dengan masyarakat, sehingga dengan sendirinya setiap individu akan terpengaruhi oleh keadaan tersebut.2. Proses SosialisasiProses sosialisasi adalah proses sosial di mana seorang individu menerima pengaruh, peranan, tindakan orang-orang di sekitarnya, seperti kakak, adik mertua, paman, pembantu dan lain-lain. Dimana proses sosialisasi ini akan sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh struktur masyaraka, susunan kebudayaannya serta lingkungan sosial yang bersangkutan. 3. Proses EnkulturasiProses enkulturasi adalah proses sosial di mana individu belajar menyesuaikan diri dalam alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya. Berkaitan dengan proses-proses tersebut dalam kenyataannya di masyarakat tidak semua individu secara mulus melewati tahapan proses

Page 15: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

tersebut. Ada beberapa individu yang sukaar untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai faktor yang di jumpainya dalam masyarakat. Hal ini dapat di akibatkan beberapa hal misalnya, tingkat pendidikan individu pada sistem sosial dan budaya dimana mereka tinggal, pengaruh budaya luar dan lain sebagainya yang kadang-kadang akan merusak, mempengaruhi atau terjadi akulturasi dengan budaya yang asli.

3. KesimpulanSutan Takdir Alisyahbana (Budiwanti: 2009) mengatakan bahwa adat-

istiadat yang berlaku pada masyarakat berakar pada budaya yang dikembangkan oleh nenek moyang secara berkelanjutan bahkan tidak berkesudahan. Semua ini bisa terjadi pada masyarakat yang memiliki kolektivitas tinggi, dan memiliki salah satu ciri yaitu bidang pekerjaan yang homogen. Inilah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kebudayaan masa lampau bisa di lestarikan, terutama dalam hal kepercayaan. Karen menurt ahli bahwa salah satu unsur budaya yang sangat sulit berubah yaitu kepercayaan, sedangkan budaya yang sifatnya materi cepat sekali terpengaruh oleh budaya luar, seperti model pakaian, perumahan, keprluan hidup sehari-hari dan lain sebagainya.

Pelestarian budaya masa lampau oleh masyarakat bisa terjadi melalui internalisasi, yaitu peruses penyatuan dengan lingkungan sosial dan budaya sekitar, Sosialisasi, berupa pengaruh orang yang ada di sekeliling kita, baik kakak, ayah ibu dan lain sebagainya, serta proses enkulturasi, yang berupa menyemaian budaya dalam kehidupan sehari-hari.

Moderenisasi telah menyebabkan kebudayaan luar sangat rentan mempengaruhi budaya asli masyarakat, yang kadang kelihatan lebih masuk akal, terutama dalam hal ini kebudayaan materi. Namun di balik layar televisi, internet, dan handpon, di sebagian masyarakat tidak akan bisa menghilangkan beberapa kebudayaan asli yang pernah ada, terutama dalam hal kepercayaan.

Begitu juga yang terjadi pada masyarakat pedesaan kecamatan Jerowaru Lombok Timur-NTB, walaupun masyarakatnya saat ini sudah bisa di katakana menuju masyarakat modern dengan menggunakan kebudayaan materi yang di lakukan orang pada umumnya, namun dalam hal kepercayaan mereka masih terikat oleh kepercayaan religuis-magis yang pernah menjadi kepercayaan nenek moyangnya.

Beberapa unsure kepercayaan religius-magis yang masih di lestarikan oleh masyarakat seperti bebubus, kepercayaan bahwa binatang seperti tikus, babi, ulat dan lain sebagainya memiliki kekuatan gaib, mereka juga meyakini kekuatan supranatural dari ketobok dan kemalik, mereka juga percaya pada mantra-mantra yang dapat mengakibatkan kekebalan tubuh, percaya pada pelet, senggeger serta sengasih-asih dan lain sebagainya.

Page 16: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

DAFTAR PUSTAKA

- Alisyahbana S. Takdir. 1988. Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan

di Indonesia. Dian Rakyat: Jakarta.

- Budiwanti, Erni. 2002. Islam Sasak. LKIS, Yogyakarta.

- Kahmad Dadang. 2006. Sosiologi Agama. Rosda Karya Bandung:

Bandung

- Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Tiara Wacana Yogya:

Yogyakarta.

- Mulyana Agus & Darmiasti. Historiografi di Indonesia: dari magis-

religius hingga strukturis. Refika Aditama: Bandung.

- Ritzer George & Goodman J. Douglas. 2011. Teori Sosiologi. Kreasi

Wacana: Bantul

- Raho Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustaka:

Jakarta

- Soekanto Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajagrafindo

Persada: Jakarta.

- Soedjatmoko, Ali Muhammad, dkk (ed). 1995. Historiografi

Indonesia: sebuah pengantar. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

- Wiranata I Gede. 2002. Antropologi Budaya. Citra Aditya Bakti:

Bandung.

Page 17: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

RUDAT: BUDAYA SENI HIBURAN MASYARAKAT YANG HILANG

(Sebuah Study Hilangnya Budaya Kesenian Rudat di Lombok Timur-NTB)

By

LALU MURDI

1. Pendahuluana. Latar Belakang

C. Kluckhon (Atang Abd. Hakim, 2006; Wiranata, 2002) seorang antropolog, mengemukakan tujuh unsur yang dianggapnya sebagai cultural universal, dan salah satunya adalah kesenian yang berupa seni rupa, suara dan gerak. Dan oleh J.J. Brandes (Rustam Tamburaka, 2002) kesenian berupa derama, yang termasuk juga berupa seni rupa, suara dan gerak merupakan salah satu dari sepuluh budaya asli Indonesia. Begitu pun halnya dengan kesenian wayang termasuk diantara salah satu kesenian yang di maksudkan. Karena menyangkut juga bagian dari seni rupa dan suara.

Seperti halnya dengan beberapa kebudayaan yang lain, terutama dalam hal kesenian ini banyak sekali perubahan, kalau mungkin tidak menghilang sama sekali. Karena seperti kita ketahui saat ini, banyak sekali kesenian tradisional masyarakat yang sudah di tinggalkan dan di ganti dengan kesenian yang lebih modern. Namun bagaimana pun kesenian tersebut tidak akan menghilangkan jati diri yang ada. Karenanya dalam aspek ini walaupun ada imitasi/ peniruan dari budaya kesenian budaya lain tidak akan pernah sama, namun akan membentuk ciri has tersendiri.

Kingley Davis (Soerjono Soekanto, 2006) berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenia, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Akan tetapi perubahan kebudayaan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial, kerna ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas.

Pernyataan di atas dapat di benarkan dengan apa yang terjadi pada perubahan salah satu unsur budaya yang ada pada masyarakat Lombok Timur-NTB bagian selatan. Unsur budaya yang kami maksud itu adalah kesenian rudat atau mungin seperti lenong dalam kesenian masyarakat jawa. Keberadaan salah satu seni

Page 18: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

hiburan masyarakat yang sekitar 15 tahun lalu masih eksis sekarang sudah tidak ada lagi.

Dengan demikian maka dalam hal ini kami tertarik untuk mencoba menggambarkan bagaimana budaya kesenian masyarakat ini bisa hilang sama sekali, dan tidak seperti seni hiburan lain walaupun berubah namun tidak untuk menghilang dan lenyap sama sekali seperti yang terjadi pada kesenian rudat ini. Karena itu, kapan dan mengapa adalah pertanyaan yang penting untuk kita jawab terkait dengan hilangnya budaya seni rudat di Lombok Timut, Nusa Tenggara Barat (TNB) ini?

b. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang singkat di atas maka ada beberapa rumusan

masalah yang dapat kita tarik:

- Bagaimana gambaran umum budaya seni rudat di Lombok Timur-NTB?

- Kapan dan mengapa budaya seni rudat ini menghilang sama sekali?

Page 19: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

2. Pembahasana. Gambaran Umum Budaya Kesenian Rudat

Rudat merupakan salah satu kesenian masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Lombok Timur hususnya, dan di Lombok Timur juga terbatas di Lombok Timur bagian selatan. Keberadaannya merupakan salah satu kesenian yang paling di tunggu masyarakat sekitar lima belas tahun yang lalu selain peresean. Karena ksenian ini selain memberikan hiburan, misalnya dengan nyanyi-nyanyian rakyat lokal sampai nyanyian nasional seperti lagu dangdut. Namun dalam hal ini pertunjukan rudat ini lebih mengutamakan pelestarian lagu rakyat sendiri. Selain itu karena merupakan salah satu kesenian rakyat yang peling popular saat itu, maka dalam setiap pentas rudat, masyarakat dari berbagai desa datang berduyun-duyun, bahkan jika ada acara besar-besaran maka rudat adalah kesenian yang sangat menggairahkan masyarakat untuk menyambut acara tersebut. Namun yang paling terkesan dari kesenian rudat ini adalah jalan ceritanya yang mengangkat sejarah kerajaan-kerajaan Lombok.

Pada umumnya kesenian rudat di gunakan dalam acara resepsi (Lombok: gawe) sebelum acara nyongkolan pada besok paginya. Kesenian rudat ini di mainkan pada malam hari sampai kira-kira sebelum matahari terbit. Pertunjukan kesenian rudat tidak menggunakan panggung, mereka hanya beralaskan terpal dan tikar, adapun sebagai tempat ganti mereka menggunakan latar yang mirip dengan rumah kerajaan, karena menceritakan sejarah kerajaan juga, sekaligus di depan latarnya terdapat kain besar yang di sebut kelir sebagai tempat para pemain bersembunyi selain di belakang latar sebelum keluar.

Pada saat kesenian rudat di pertunjukkan di dalamnya di iringi gamelan, sedangkan para pemainnya, seperti raja, permaisuri dan pembesar kerajaan lainnya dalam pertunjukan menggunakan pakaian ala kerajaan, sedangkan rakyat jelata hanya berpakaian seadanya. Dan salah satu hal yang di tuntut untuk menjadi pemain rudat adalah kepandaian melucu dan kepandaian bernyanyi, terutama lagu sasak yang merupakan lagu asli masyarakat Lombok yang sekarang ini di kembangkan dengan nama cilokak.

Pada intinya kesenian rudat ini, kalau kita asosiasikan dengan overa van java (OVJ) adalah suatu yang tidak salah, karena seperti itulah kesenian rudat di pertunjukkan, namun dalam kesenian rudat ini yang di ceritakan hanya monoton sifatnya, yaitu seputar kerajaan dan rakyatnya yang mengkisahkan soal asmara, perperangan, sampai pada kematian. Penggambaran rakyat biasa sebagai abdi dalem kerajaan atau rakyat pada umumnya lebih banyak menjadi objek yang tersakiti, misalnya di pukul dan di kasi makan setelah melakukan berebagai sarat oleh raja, dan ini di lakukan sambil melucu. Karena disinilah nilai tambah yang di tunggu masyarakat sebagai relaksasi atas pekerjaan sawah yang setiap hari mereka lakoni, inilah saatnya refresing dengan ketawa dan menghabiskan malam hari

Page 20: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

dengan keluarga, teman-teman dan anak-anak mereka untuk menonton kesenian rudat ini.

Antusiasme masyarakat dengan pertunjukan kesenian rudat ini bukan tanpa sebab. Salah satu yang dapat di katakan kenapa masyarakat sangat menunggunya karena pada saat itu hanya sedikit sekali kesenian rakyat yang dapat di tonton, kalaupun ada semisal joget/ jangger tidak begitu berpengaruh pada masyarakat. Karena itulah pertunjukan rudat saat orang melakukan gawe dalam acara pernikahannya sangat di nantikan oleh masyarakat. Dan salah satu yang menjadi mencolok dari keberadaan pertunjukan rudat ini yaitu mampu menyedot perhatian masyarakat di luar desa tempat rudat tersebut di mainkan, bukan hanya itu, karena antusiasme masyarakat terhadap pertunjukan kesenian rudat ini sampai orang yang di luar kecamatan menghadirinya. Hal ini tidak mengherankan karena selain nilai hiburan terdapat juga nilai ekonomis. Karena orang dapat berjualan dan menghasilkan uang dari pertunjukan seni rudat ini. Penjual-penjualnya tidak henya berasal dari desa tempat pertunjukan, malah lebih banyak yang dari luar.

Di balik peranan kesenian rudat dengan nilai hiburan, ekonomi, bahkan pengetahuan sejarah bagi masyarakat akan kerajaan-kerajaan Lombok yang di kisahkan dalam pertunjukan, dari kesenian ini juga tercipta beberapa tingkah laku masyarakat yang menyimpang dari pada budaya yang di miliki oleh masyarakat di sekitarnya. Salah satu yang menjadi tren ketika pertunjukan kesenian adalah banyaknya orang yang bermain judi dan bahkan tidak sedikit yang membawa dan menjual minuman keras. Dengan demikian maka rudat ini identik dengan penyertaan judi seperti bola boladin, main dongklang dan lain sebagainya, dan hal ini bagi masyarakat merupakan sesuatu yang lumrah dalam pertunjukan kesenian rudat, bukan hanya itu, judi tersebut di lakukan untuk semua orang yang menonton pentas kesenian rudat, yang pada pokoknya judi untuk umum. Sedangkan husus untuk minuman keras masih sedikit lebih menghormati adat-istiadat yang berlaku sehingga pembeli dan penjualnya mengambil tempat yang sedikit tertutup.

Berdasarkan sedikit uraian di atas maka pada intinya kesenian rudat ini mempunyai pengaruh yang luas pada masyarakat, hususnya pada masyarakat Lombok Timur dan Lombok Tengah bagian selatan. Mulai dari Kecamata Sakre. kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru di Lombok Timur, serta Kecamatan Peraya Timur dan Kecamatan Pujut di Lombok Tengah. Sedangkan Lombok Timur bagian tengah kesenian rudat ini hampir tidak di pertunjukkan, begitu juga halnya dengan Lombok Timur bagian Utara terutama di sekitar bayan jelas menunjukkan kesenian hiburan bagi rakyat yang berbeda. Hal ini di sebabkan Lombok Timur bagian tengah lebih condong religius islamis sehingga dalam perkembangannya terlebih dahulu menghilangkan kesenian-kesenian yang pada akhirnya membewa maksiat menurut ajaran islam.

Page 21: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

b. Menghilangnya Budaya Seni Rudat Pada bagian gambaran umum di atas sebenarnya sudah terdapat beberapa

faktor yang kira-kira dapat kita identifikasi sebagai penyebab hilangnya budaya kesenian rudat ini. Oleh karena itu pada bagian ini kita hanya akan mencoba menjelaskan kapan dan mengapanya seperti pertanyaan pada rumusan masalah di atas. Adapun beberapa hal yang menyebabkan budaya kesenian rudat ini tidak lagi menjadi hiburan masyarakat saat ini karena beberapa faktor:

Pertama, karena banyaknya kesenian masyarakat yang sifatnya modern dan lebih sesuai dengan perkembangan masyarakat. Kurang lebih lima belas tahun yang lalau pertunjukan kesenian rudat ini sebagai salah satu kesenian hiburan masyarakat masih menunjukkan eksistensinya, namun sedikit demi sedikit sampai saat ini seolah-olang kesenian yang pernah menjadi salah satu hiburan yang paling menarik bagi masyarakat tidak ada lagi. Keberadaan kesenian hiburan masyarakat seperti kecimol, gendang belek yang mulai bangkit lagi, ben-ben lokal maupun nasional, hiburan televisi dapat kita katakana telah mematikan kesenian ini. Karena kalau kita lihat, memang kesenian wayang ini kelihatan sebagai kesenian yang tradisional, sehingga dengan datangnya kesenian penghibur yang baru, karena pada hakikatnya kesenian juga merupakan salah satu unsur budaya yang cepat tergantikan atau paling tidak berubah bentuk maka beberapa kesenian penghibur di atas paling tidak merupakan salah satu penyebab kesenian ini tidak laku lagi.

Berkembangnya kesenian musik kecimol misalnya sedikit demi sedikit mengurangi pengeruh kesenian rudat untuk di gunakan pada acara nyongkolan, karena selain lebih praktis, sekaligus juga lebih modern, dengan menggunakan lagu-lagu modern namun tidak melepaskan lagu-lagu daerah, dan kecimol juga di dominasi oleh lagu-lagu sasak. Namun kepraktisan dan penggunaan alat modernnya ternyata lebih menarik bagi masyarakat yang sudah memasuki dan melihat sendiri beberapa seni musi di layar televisi yang menggunakan alat-alat seperti yang di gunakan oleh kecimol tersebut.

Walaupun seni hiburan lainnya seperti gendang belek misalnya masih ada bersamaan dengan adanya kesenian rudat namun sampai saat ini masih dapat kita lihat keberadaannya, bahkan sampai saat ini masih di gunakan dalam acara nyongkolan bersama dengan kecimol. Dan salah satu Kesenian hiburan masyarakat yang kiranya dapat kita katakana sebagai salah satu yang menyebabkan menghilangnya kesenian rudat ini adalah perkembangan gerup cilokak. Cilokak ini sudah seperti musik dan kesenian hiburan masyarakat nasional yang bersekala lokal. Hal ini di sebabkan selain sudah menggunakan peralatan modern namun juga penyebarannya melalui VCD, kaset Tape, bahkan sekarang ini sudah beredar di internet. Akibat adanya televisi adanya VCD, laptop dan lain sebgainya menyebkan masyarakat tidak lagi susah payah untuk

Page 22: file · Web viewkepercayaan religius-magis masyarakat pedesaan kecamatan jerowaru lombok timur-ntb

mendapatkan tontonan dari seni hiburan yang sifatnya lokal. Namun pada intinya bukan hanya kesenian lokal yang sudah modern ini saja yang mengakibatkan matinya kesenian rudat ini melainkan perkembangan alat informasi serta per televisian pada umumnya.

Kedua, Seperti sudah kami jelaskan di atas bahawa salah satu yang menjadi ciri dari kesenian rudat ini adalah adanya permainan judi dan minuman keras. Permainan judi seperti bola beliar, dan lain sebagainya merupakan teman dari kesenian ini, meskipun mereka sendiri tidak menginginkannya. Seiring berjalannya waktu sering terjadi penertiban oleh pihak yang berwajib jika ada orang yang masih melakukan judi dan minum-minuman keras saat pertunjukan rudat ini, namun tidak bisa membuat mereka jera, karena hanya sebuah pelarangan dan bukan penindakan hokum. Walaupun demikian para Bandar judi ini mulai berkurang karena setiap pertunjukan selalu di jaga oleh pihak keamana. Dengan demikian maka dengan mulai berkurangnya judi masal yang sangat di toleransi ini mengakibatkan masyarakat juga tidak terlalu tertarik untuk mengikuti pertunjukan. Karena para pemuda yang notabenenya suka dengan permainan tersebut merupakan mayoritas penonton kesenian rudat ini.3. Kesimpulan

Unsur budaya yang sifatnya material atau pun seni sebenarnya sangat mudah terpengaruhi oleh unsur budaya lain, apa lagi budaya lain tersebut memiliki akses yang sangat cepet untuk masuk dalam area budaya asli tersebut, terutama dalam hal ini melalui saluran televisi dan alat elektronik lainnya. Inilah yang terjadi pada salah satu budaya kesenian masyarakat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan yang sekitar 15 tahun yang lalu terdapat salah satu kesenian masyarakat yaitu rudat, kini sudah tidak ada lagi, dan tergantikan oleh beberapa hiburan rakyat yang sifatnya lebih menyesuaikan diri dengan musik dan hiburan modern.

DAFTAR PUSTAKA

- Halim Abd. Atang & Mubarok Jaih. 2006. Metodologi Studi Islam. Rosda Karya: Bandung.

- Tamburaka, Rustam E.. 2002. Pengantar Ilmu Sejarah. Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Rineka Cipta, Sejarah.

- Soekanto Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindi Persada: Jakarta

- Wiranata I Gede. 2002. Antropologi Budaya. Citra Aditya Bakti. Bandung.