0007 belajar dari yang ushul

6
Belajar dari yang ushul (pokok) sebelum yang furu' (cabang) By puji Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: Bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu, apakah dengan menghafalkan matan (redaksi isi kitab) tentang ilmu syari'at atau dengan memahaminya? Kami mengharapkan menjelasan Anda. 1

Upload: nurul-hidayah

Post on 13-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi ceramah

TRANSCRIPT

Belajar dari yang ushul (pokok) sebelum yang furu' (cabang)

Belajar dari yang ushul (pokok) sebelum yang furu' (cabang)

By puji Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: Bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu, apakah dengan menghafalkan matan (redaksi isi kitab) tentang ilmu syari'at atau dengan memahaminya? Kami mengharapkan menjelasan Anda.Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: Bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu, apakah dengan menghafalkan matan (redaksi isi kitab) tentang ilmu syari'at atau dengan memahaminya? Kami mengharapkan menjelasan Anda.

Beliau menjawab: Seorang penuntut ilmu harus memulai belajar ilmu sedikit demi sedikit. Engkau harus memulainya dengan hal yang pokok, kaidah-kaidah, dan batasan-batasan, serta ringkasan-ringkasan sejenisnya beserta matan, karena ringkasan-ringkasan itu merupakan tangga menuju kitab yang panjang, akan tetapi harus mengetahui hal-hal yang pokok dan kaidah-kaidah,

Siapa yang tidak mengetahui hal-hal yang ushul (pokok) maka dia akan terhalang dari tujuan

Banyak di kalangan penuntut ilmu yang engkau lihat menghafalkan banyak masalah akan tetapi dia tidak mempunyai pondasi. Seandainya datang satu masalah yang tidak ada dalam apa yang sudah dia hafalkan, maka dia tidak mampu mengetahui solusi bagi hal itu. Akan tetapi jika dia mengetahui batasan-batasan dan rumusan pokok, maka dia akan mampu menghukumi setiap masalah juz-iyyah dari masalah yang dia hadapi. Oleh karena itu saya menganjurkan saudara-saudara saya untuk mengetahui kaidah-kaidah pokok dan batasan-batasan karena di dalamnya terkandung faedah yang amat besar. Ini adalah satu hal yang telah kita alami dan telah kita saksikan bersama orang lain bahwa kaidah pokok adalah penting. Di antaranya adalah menghafalkan kitab-kitab ringkas. Sebagian orang telah memperdaya kami dengan mengatakan kepada kami bahwa menghafal itu tidak ada faedahnya dan sesungguhnya memahami makna itulah yang pokok, akan tetapi alhamdulillaah Allah telah menyelamatkan kami dari fikiran ini dlan kami telah menghafalkan apa-apa yang Allah kehendaki untuk kami hafalkan, baik berupa matan nahwu, ushul fiqih, maupun tauhid.

Berdasarkan hal ini maka janganlah menganggap enteng kepada hafalan, hafalan adalah yang pokok. Mungkin seseorang di antara kalian teringat kepada ungkapan yang pernah dia baca dua hari yang lalu, maka hafalan amat penting bagi penuntut ilmu, sekalipun sulit. Kita memohon kepada Allah subhanahu wa taala agar kalian menjadi orang-orang yang mengambil petunjuk dengan jalan Salafush Shalih dan menjadikan kita termasuk para pemberi petunjuk yang memperoleh petunjuk. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Dermawan.

Diambil dari Kitabul 'Ilmi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

PAGE 3