library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2011-2-00043-aksi... · web...

51
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Pengertian dan definisi suatu sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Terdapat beberapa definisi sistem menurut para ahli, yaitu: Menurut O’Brien (2005, p 29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

Upload: phamtu

Post on 11-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem

Pengertian dan definisi suatu sistem kebanyakan dapat didefinisikan

secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau

berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan.

Terdapat beberapa definisi sistem menurut para ahli, yaitu:

Menurut O’Brien (2005, p 29), sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi

yang teratur.

Menurut McLeod dan Schell (2004, p9), sistem adalah sekelompok

elemen yang terintergrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan.

Menurut Romney (2006, p4), sistem adalah kesatuan dari dua atau lebih

komponen yang berfungsi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

10

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah semua kumpulan dari beberapa

komponen saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu yang pada

umumnya meliputi rangkaian input, proses dan output.

2.1.2 Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p 38), Informasi adalah data yang ditempatkan

dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai akhir.

Menurut Romney (2006, p4) Informasi adalah data yang diatur dan

diproses untuk memberikan arti kepada pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah dipilih dan diolah,

dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

2.1.3 Kualitas informasi

Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya, dan

relevan.

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

11

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah

atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu

didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk

mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap orang berbeda-beda.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan

kombinasi teratur apapun dari orang - orang, hardware, sofware, jaringan

komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem

informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan

berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi

12

(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya

data) sejak permulaan peradaban.

Menurut Whitten (2004, p 10), sistem informasi merupakan pengaturan

orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Romney dan Steinbart mengungkapkan (2006, p782), sistem informasi

merupakan sebuah tahapan pengorganisasian dari mengumpulkan, memproses,

mengelola, dan melaporkan informasi, sehingga organisasi dapat menentukan

objek dan tujuan.

Menurut Satzinger (2005, p7), sistem informasi adalah kumpulan

komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, meyimpan, dan

menyediakan sebagai output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

tugas-tugas bisnis.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah

sekumpulan orang dan komponen-komponen yang saling berhubungan, yang

mengumpulkan, mentransformasikan, dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian,

dan pengendalian.

13

2.1.5 Komponen – komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p 36), komponen - komponen sistem informasi

meliputi:

1. Sumber daya manusia

Adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

Sumber daya manusia terdiri dari :

Para pakar – sistem analis, pembuat software, operator sistem

Pemakai akhir – orang - orang lainnya yang menggunakan sistem informasi

2. Sumber daya hardware

Adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam sistem informasi.

Sumber daya hardware terdiri dari :

Mesin – komputer, monitor video, disk drive magnetic, printer, pemindai optikal

Media – floppy disk magnetic tape, disk optikal, kartu plastik, formulir kertas

3. Sumber daya software

Adalah sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk

dapat memproses data.

14

Sumber daya software terdiri dari :

Program – program sistem informasi, program spreadsheets, program word

processing, dan program penggajian

Prosedur – prosedur entri data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan, dan

prosedur pendistribusian cek gaji

4. Sumber daya data

Adalah sekumpulan table, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan

penyimpan data. Sumber daya data terdiri dari deskripsi produk, catatan

pelanggan, file kepegawaian, dan database persediaan.

5. Sumber daya jaringan

Adalah sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai

secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. Sumber daya jaringan terdiri

dari media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses, dan

pengendalian jaringan

2.1.6 Fungsi Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005 ,p 26), fungsi sistem informasi mewakili:

1. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,

seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan

manajemen sumber daya manusia.

15

2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral

pegawai, serta layanan, dan kepuasan pelanggan.

3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk

menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan

praktisi bisnis.

4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang

kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar

global.

5. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria

dan wanita.

6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan

perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2006, p5), The Accounting Information System

is a subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as

well as other information obtained in the routine processing of accounting

transactions. (Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari Sistem

Informasi Manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan

16

sebagaimana informasi lain yang terdapat dalam proses rutin dari transaksi

akuntansi).

Menurut Romney dan Steinbart ( 2006, p6) , “Accounting information

system is a system that collects, records, stores and process data to produce

information for decision makers”. (Sistem informasi akuntansi adalah suatu

sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk

menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan).

Menurut Gelinas, et al. (2005, p.16), dapat disimpulkan bahwa, “Sistem

Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem khusus dari Sistem Informasi

Manajemen yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan

informasi yang berhubungan dengan transaksi-transaksi keuangan”.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah

suatu sistem berbasis komputer yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

memproses data dengan tujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang

berguna bagi pemakai di dalam dan di luar perusahaan.

2.2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan pendapat Romney et al. (2006, p6) ada enam komponen

yang terdapat dari sistem informasi akuntansi, yaitu:

a. Individu yang mengoperasikan sistem dan menjalankan fungsi yang

bervariasi.

17

b. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis yang terlibat di dalam

mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktifitas

organisasi.

c. Data tentang organisasi beserta proses bisnisnya.

d. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi.

e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer beserta alat di

sekelilingnya, dan alat jaringan komunikasi yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data serta

informasi.

f. Pengendalian internal dan jaminan keamanan yang membantu menjaga

keamanan data di dalam sistem informasi akuntansi.

2.2.3 Tujuan Dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Adapun tujuan sistem informasi akuntansi menurut Romney (2006, p7),

“Collect and store data, transform data into information that is useful for

making decisions, provide adequate controls to safeguard the organization’s

assets”, yang dapat kami diartikan adalah mengumpulkan, menyimpan, dan

mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan,

serta menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset organisasi.

18

Kegunaan sistem informasi akuntansi menurut Jones dan Rama (2006,

p6-7), antara lain:

1. Menghasilkan laporan eksternal

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor,

kreditor, petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain.

2. Mendukung aktivitas rutin

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas

operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan. Contohnya meliputi:

melayani pemesanan pelanggan, pengiriman barang dan jasa, penagihan

kepada pelanggan, dan penerimaan kas.

3. Pengambilan keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak rutin pada

semua level dari organisasi. Contohnya meliputi: mengetahui barang yang

penjualannya baik dan pelanggan yang paling banyak melakukan pembelian.

4. Perencanaan dan pengendalian

Sebuah sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian.

19

5. Implementasi pengendalian internal

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau

pencurian, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Lima kegunaan sistem informasi akuntansi menurut Rama, Dasaratha dan

Jones (2006, p8-9) yaitu:

1. Membuat laporan mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal

perusahaan.

2. Membantu manajer dalam menangani aktivitas operasional yang rutin

dilakukan dalam suatu siklus operasi suatu perusahaan.

3. Mendukung dalam pengambilan keputusan pada semua tingkat manajemen

dalam perusahaan, baik yang dilakukan secara rutin maupun ad hoc.

4. Membantu dalam membuat suatu perencanaan dan juga dalam melakukan

kontrol atas setiap aktivitas yang dilakukan.

5. Melaksanakan pengendalian internal, di mana termasuk aturan-aturan,

prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi kekayaan

perusahaan dan menjaga keakuratan data keuangan perusahaan.

20

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.3.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Prof.Dr.Tjutju Yuniarsih dan Dr.Suwatno,M.Si (2008, p2) ,

beberapa pakar manajemen sumber daya manusia seperti Schuler, Dowling,

Smart dan Huber (1992 : 16 ), menyatakan bahwa:

Human resources management (HRM) is the recognition of the

importance of an organization’s workforce as vital human resources

contributing to the goals of the organization, and the utilization of several

functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for the

benefit of the individual the organization, and society. (Manajemen Sumber

Daya Manusia memberikan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja

organisasi sebagai sumber daya manusia utama yang memberi kontribusi bagi

pencapaian tujuan organisasi serta memberikan kepastian bahwa pelaksanaan

fungsi dan kegiatan organisasi dilaksanakan secara efektif dan adil bagi

kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat).

Mondy ,Noe, and Premeaux (1999 : 4 ), mengemukakan bahwa:

Human resources management (HRM) is the utilization of human

resources to achieve organizational objectives. (Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan

organisasi)

21

Haris (2000 : 4), menyatakan bahwa:

Human resources management (HRM) as programs, policies, and

practices for managing an organization’s work force (Manajemen Sumber Daya

Manusia sebagai program, kebijakan, dan praktik untuk mengelola tenaga kerja

organisasi)

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang

memusatkan kepada praktik dan kebijakan, serta fungsi - fungsi manajemen

untuk mencapai tujuan organisasi.

2.3.2 Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Prof.Dr.Tjutju Yuniarsih dan Dr.Suwatno,M.Si (2008, p5)

beberapa pakar manajemen sumber daya manusia seperti De Cenzo and Robbins

(1996), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari:

1) Susunan kepegawaian: strategi sumber daya manusia, perekrutan, dan seleksi

2) Pelatihan dan pengembangan: orientasi, perkumpulan karyawan,

pengembangan karyawan

3) Motivasi: teori motivasi dan desain pekerjaan, penilaian kinerja, upah dan

kompensasi, keuntungan karyawan

4) Pemeliharaan: Keamanan dan kesehatan, komunikasi, hubungan karyawan

22

Mondy, Noe and Premeaux (1999 : 6) menyatakan bahwa fungsi

manajemen sumber daya manusia meliputi lima fungsi area yaitu:

1. Perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, dan seleksi

2. Pengembangan sumber daya manusia

3. Kompensasi dan keuntungan

4. Keamanan dan kesehatan

5. Hubungan karyawan dan tenaga kerja

Harris (2000), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya

manusia mencakup:

1. Perencanaan

2. Susunan kepegawaian

3. Evaluasi dan kompensasi

4. Peningkatan

5. Pemeliharaan hubungan karyawan secara efektif

Dessler (2000) mendefinisikan fungsi manajemen sumber daya manusia

terdiri dari:

1. Perekrutan dan analisis penempatan pekerjaan

2. Perencanaan pribadi dan perekrutan

23

3. Pengujian karyawan dan seleksi, wawancara calon karyawan

4. Pelatihan dan pengembangan karyawan

5. Pengaturan pembaharuan organisasi

6. Penilaian kinerja, mengatur karir dan perlakuan yang adil

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa fungsi operasional manajemen sumber daya manusia meliputi:

a. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi dari manajemen sumber daya

manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan ada upaya untuk

merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi

kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini

mulai dari analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi

pekerjaan.

Perekrutan atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi

dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan keahlian yang

dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah dengan adanya seleksi yang

dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi

syarat, maka tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan

keahliannya masing-masing.

24

b. Pengembangan Tenaga Kerja

Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukan

adanya peningkatan-peningkatan kualitas tenaga kerja sehinga dapat

mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru.

Adapun tujuan pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk

mengubah sumber daya manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja

yang produktif, serta mampu dan terampil sehingga menjadi efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

Pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan

dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi. Pendidikan dan latihan dilakukan

agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara pengembangan tenaga

kerja, karena promosi merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang

lebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan karyawan dari satu unit ke

unit yang lain tanpa mengubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini

diharapkan karyawan mempunyai multi skill.

Adanya pengembangan tenaga kerja, baik melalui pendidikan dan latihan,

promosi maupun mutasi akan dapat memotivasi karyawan untuk mempunyai

kinerja yang baik sehingga dalam penilaian prestasi kerja dapat maksimal.

25

c. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam

pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja

yang baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian

kompensasi.

d. Pemberian kompensasi

Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada

para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial.

Kegiatan ini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong

prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan

diterima oleh masing-masing pekerja secara adil.

e. Pemeliharaan Tenaga Kerja

Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan

non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan

konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang

diharapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian

kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil

kerjanya. Aspek nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,

kesejahteraan,dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya

kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya

konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja.

26

Dalam pemeliharan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji

antara lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi

karyawan, dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.

f. Pemberhentian

Pemberhentian adalah fungi operatif terakhir manajemen sumber daya

manusia. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari

manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat bagi

perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian atau pemisahan adalah

putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi yang disebabkan oleh

keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun, atau sebab - sebab lain

yang diatur oleh undang-undang.

2.3.3 Peran Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu

organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan visi

untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus

oleh manusia. Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan

organisasi.

Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi

teori sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh

sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar

sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan, adalah

27

SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolak ukur

keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan keunggulan kompetitif

( competitive advantage ) dari perusahaan.

2.4 Penggajian dan Pengupahan

2.4.1 Pengertian Penggajian dan Pengupahan

Menurut Warren et al. (2008, p489) “In accounting, payroll refers to the

amount paid employees for services they provided during the period.” Artinya

bahwa dalam akuntansi, istilah gaji diartikan sebagai jumlah tertentu yang

dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang diberikan selama periode tertentu.”

Menurut Niswonger, Waren dan Fess yang diterjemahkan oleh Sirait dan

Gunawan (2000, p446), “Gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa

manajerial, administratif dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya

diekspresikan dalam periode bulan atau tahunan.

Istilah upah biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan

lapangan (pekerja kasar) yang terlibat dalam proses produksi, baik yang terdidik

maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan secara harian atau

bahkan per jam.”

28

2.4.2 Fungsi Penggajian dan Pengupahan

Berdasarkan pendapat Romney dan Steinbart (2006, p.516) bahwa, fungsi

utama kedua dari SIA pada siklus HRM / penggajian untuk menghasilkan

pengendalian internal yang memadai pada tujuan berikut:

1. Semua transaksi penggajian harus diotorisasi.

2. Semua transaksi penggajian yang disimpan harus benar.

3. Semua transaksi penggajian yang benar dan diotorisasi harus disimpan.

4. Semua transaksi penggajian disimpan secara akurat.

5. Laporan penggajian harus sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.

6. Aset (kas dan data) harus disimpan secara aman dari kehilangan dan

pencurian.

7. Aktivitas siklus penggajian / HRM harus efisien dan efektif.”

2.5 Pajak Penghasilan

Berdasarkan UU RI No.36 tentang pajak penghasilan, pajak penghasilan

yang dipungut sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh

Wajib Pajak Orang Pribadi adalah pajak atas penghasilan atas gaji, upah, honorarium,

tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan

dengan pekerjaaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak

Orang Pribadi dalam negeri.

29

PPh pasal 21 dipotong, disetor dan dilaporkan oleh pemotong pajak, yaitu

pemberi kerja, bendaharawan pemerintah, dana pensiun, badan, perusahaan dan

penyelenggaraan kegiatan.

Sesuai dengan pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang nomor 36 tentang pajak

penghasilan, besarnya tarif pajak yang ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi

Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah)

5 % ( lima persen)

Di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan Rp

250.000.000,00 (dua ratus lima puluh

juta rupiah)

15 % (lima belas persen)

Di atas Rp 250.000.000,00 (dua ratus

lima puluh juta rupiah) sampai dengan

Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah)

25 % ( dua puluh lima persen)

Di atas Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah)

30 % ( tiga puluh persen)

30

2.6 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Menurut McLeod (2004, p 138), analisis sistem adalah penelitian atas

sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau

diperbarui. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perancangan sistem adalah penentuan

proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. (McLeod 2004, p 140)

Penjelasan mengenai Object-Oriented Development and the Unified

Process adalah sebagai berikut:

2.6.1 Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Satzinger (2005, p60), Object-Oriented Analysis (OOA) adalah

semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukan

interaksi pengguna apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Object diartikan suatu hal dalam sistem komputer yang dapat merespon pesan.

Sedangkan Object-Oriented Design (OOD) adalah semua jenis objek

yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem,

menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan

menyempurnakan definisi dari masing-masing jenis objek sehingga dapat

diimplementasikan dengan bahasa tertentu atau lingkungan. Dan Object-

Oriented Programming (OOP) menuliskan laporan dalam bahasa pemrograman

untuk mendefinisikan apa yang setiap jenis objek ini termasuk pesan bahwa

pengirim satu sama lain.

31

Gambar 2.1 Object-Oriented event-driven program flow

Sumber : (Satzinger, 2005, p 295)

2.6.2 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Satzinger (2005, p50) Unified Modeling Language (UML)

merupakan suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan

secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek. Yang artinya bahwa

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar

untuk merancang model sebuah sistem.

2.6.3 Unified Process (UP)

Menurut Satzinger (2005, p50), Unified Process (UP) merupakan suatu

orientasi objek sistem pengembangan metodologi yang awalnya dikembangkan

Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.

32

Gambar 2.2 Design activities in the UP life cycle

Sumber : (Satzinger , 2005, p 264)

Systems Development Methodology adalah pedoman untuk mengikuti

penyelesaian setiap kegiatan dalam pengembangan sistem, termasuk spesific

models, tools, dan techniques. Models merupakan suatu representasi dari sebuah

aspek penting dari dunia nyata. Tools adalah software pendukung yang

membantu membuat model atau komponen lain yang diperlukan dalam proyek.

Techniques adalah suatu pedoman koleksi yang membantu seorang analis

menyelesaikan kegiatan pengembangan sistem atau tugas.

33

Gambar 2.3 Relationships of models, tools, and techniques, in a system development

technology

Sumber : (Satzinger, 2005, p 50)

2.6.4 The Systems Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Satzinger (2005, p39) Systems Development Life Cycle (SDLC)

adalah seluruh proses yang membangun, menyebarkan, menggunakan, dan

memperbarui sistem informasi.

Gambar 2.4 Traditional information systems development phases

Sumber : ( Satzinger, 2005, p 40)

34

Tabel 2.2 Systems Development Life Cycle phases

Sumber : (Satzinger, 2005, p41)

2.6.5 Pemodelan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.6.5.1 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2005, p 144), sebuah activity diagram

hanyalah sebuah diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai

pengguna kegiatan, orang yang melakukan aktivitas masing-masing, dan

aliran sekuensial kegiatan ini.

35

Gambar 2.5 Activity diagram symbols

Sumber : (Satzinger, 2005, p 145)

2.6.5.2 Use Case

Hampir semua pendekatan baru untuk pengembangan sistem

memulai proses persyaratan pemodelan dengan konsep kasus

penggunaan. Sebuah use case merupakan kegiatan sistem melakukan,

biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna.

Gambar 2.6 A simple use case with an actor

Sumber : (Satzinger, 2005, p 215)

36

2.6.5.3 Event Table

Event table merupakan baris dan kolom, yang mewakili peristiwa

dan rincian mereka, masing-masing.

Gambar 2.7 Information about each event and the resulting use case in an event

table

Sumber : (Satzinger, 2005, p 175)

Penjelasan bagian dari event table adalah sebagai berikut :

- Event merupakan katalog use case daftar peristiwa dalam baris dan

potongan kunci informasi tentang setiap peristiwa dalam kolom.

- Trigger merupakan sinyal yang memberitahukan sistem bahwa suatu

peristiwa telah terjadi, baik kedatangan membutuhkan pengolahan

data atau titik waktu.

- Source merupakan agen eksternal atau aktor yang memasok data ke

dalam sistem.

37

- Response merupakan output yang dihasilkan oleh sistem, yang

menuju ke tujuan.

- Destination merupakan agen eksternal atau aktor yang menerima data

dari sistem.

2.6.5.4 Use Case Description

Deskripsi yang berisi daftar rincian pengolahan untuk kasus

penggunaan. Aktor dalam UML diagram, adalah seseorang yang

menggunakan sistem.

Gambar 2.8 Intermediate description of the telephone order scenario for create new

order

Sumber : (Satzinger, 2005, p 221)

38

2.6.5.5 Sequence Diagram

Menurut Bennet et al. (2006, p 252), “ Sequence diagram

ekuivalen secara semantic dengan diagram komunikasi untuk interaksi

yang sederhana. Sebuah sequence diagram menunjukan interaksi antara

objek yang disusun dalam satu sequence.”

Sequence diagram dapat digambarkan pada tingkat detail mana

saja untuk mencapai berbagai tujuan pada beberapa tahapan pada siklus

hidup pengembangan. Aplikasi sequence diagram yang paling umum

adalah untuk merepresentasikan interaksi objek secara detail untuk satu

use case atau satu operation. Ketika sequence diagram digunakan untuk

menggambarkan model behavior use case yang dinamis, sequence

diagram dapat dilihat sebagai spesifikasi detail dari use case.

Menurut Bennet ( 2006, p270), tabel 2.3 menunjukan operator

interaksi yang digunakan dalam sequence diagram.

Tabel 2.3 Operator interaksi yang mungkin digunakan dengan Kombinasi Fragmen

Sumber : Bennet , 2006, p 270

Alt Alternative melambangkan pilihan behaviours. Setiap pilihan

behavior ditampilkan dalam operand terpisah. Operand yang

merupakan interaksi pembatas dievaluasi sebagai pelaksanaan

sebenarnya.

Opt Option menggambarkan sebuah pilihan dari sebuah operand yang

39

akan hanya dilaksanakan jika interaksi pembatas dievaluasi sebagai

sebenarnya.

Break Break mengindikasikan bahwa fragmen yang dikombinasikan

dilakukan pada remainder dari fragmen interaksi penutupan.

Par Parallel mengindikasikan bahwa pelaksanaan operand dalam

fragmen yang dikombinasikan mungkin bergabung dalam sequence

apapun ketika event sequence dalam setiap operand dipertahankan.

Seq Sequence yang lemah menghasilkan setiap operand yang dipelihara

tetapi kejadian event dari operand yang berbeda pada lifeline yang

berbeda mungkin saja terjadi.

Strict Peruntunan strict menentukan strict sequence dalam pelaksanaan

dari operand tetapi tidak dipergunakan untuk sekumpulan fragmen.

Neg Negative melambangkan operand yang tidak berlaku.

Critical Bagian critical memaksakan pembatas pada operand bukan kejadian

event-nya pada lifeline dalam bagian yang dapat disisipkan.

Ignore Ignore mengindikasikan jenis pesan, penetapan sebagai parameter,

yang harus diabaikan pada interaksi.

Consider Consider menetapkan pesan mana yang harus dipertimbangkan

dalam interaksi.

Assert Assertion menetapkan bahwa sequence dari suatu pesan dalam

40

operand hanya yang berlaku terus-menerus.

Loop Loop digunakan untuk mengindikasikan operand yang diulang

berulang kali sampai pembatas interaksi untuk loop tidak lagi

sebenarnya.

Menurut Bennet ( 2006, p 329), menyatakan bahwa sequence diagram

membantu seorang analis untuk mengidentifikasi pada tingkat detil operasi yang

penting untuk mengeimplementasikan fungsi dari use case.

2.6.5.6 Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p.25 ), Rich Picture merupakan sebuah

gambaran informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatakan

pemahaman mereka terhadap situasi dari sistem yang sedang berlangsung. Rich

picture juga dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk memfasilitasi ko-

munikasi yang baik antara pengguna dalam sistem. Jadi rich picture menggam-

barkan proses bisnis didalam suatu perusahaan, yang didalamnya terdapat terdiri

dari orang, benda, peraturan dan organisasi.

2.7 Kerangka Pikir

Proses Bisnis Berjalan

Struktur Organisasi, Visi & Misi Perusahaan Kelemahan Sistem berjalanUsulan Pemecahan MasalahPerancangan OOADPerancangan User InterfacePembuatan Program

41

Gambar 2.9 Kerangka Pikir

Keterangan Kerangka Pikir :

1. Proses bisnis berjalan, tahap ini menjelaskan seperti apa proses bisnis yang

sedang berjalan di dalam perusahaan.

Proses perekrutan, absensi, pelatihan,pinjaman, cuti, penggajian, pemberhentian kerja

Analisis sistem berjalan dengan Rich Picture

42

2. a) Struktur organisasi, visi & misi perusahaan, menggambarkan struktur

organisasi di dalam perusahaan serta visi dan misi yang dimiliki oleh

perusahaan.

b) Menjelaskan proses-proses kepegawaian yang ada di dalam perusahaan

yaitu proses perekrutan, absensi, pelatihan, pinjaman, cuti, penggajian, dan

pemberhentian kerja.

3. Analisis sistem berjalan dengan Rich Picture , menganalisis proses-proses

bisnis yang terjadi dalam perusahaan yang digambarkan dalam Rich Picture.

4. Kelemahan sistem berjalan, menganalisis kelemahan-kelemahan yang terjadi

di dalam sistem yang berjalan di perusahaan.

5. Usulan pemecahan masalah, memberikan usulan untuk mengatasi kelemahan

yang terjadi di dalam sistem berjalan di perusahaan.

6. Perancangan OOAD, yang terdiri dari activity diagram, class diagram, event

table, use case diagram, sequence diagram.

7. Setelah perancangan OOAD selesai, maka dilakukan perancangan user

interface.

8. User interface yang telah selesai dirancang digunakan untuk pembuatan

program. Pada tahap akhir ini akan dilakukan coding.