ikma10fkmua.files.wordpress.com · web viewpengertian akreditasi internasional rumah sakit rumah...

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasakan hal tersebut, beberapa dekade terkahir ini munculah istilah akreditasi untuk menilai kualitas suatu organisasi termasuk rumah sakit. Secara umum akreditasi berarti pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya. Beberapa definisi lebih lanjut tentang akreditasi rumah sakit tingkat internasional dijelaskan oleh beberapa lembaga, yaitu: 1. Menurut Departemen Kesehatan Akreditasi internasional rumah sakit adalah akreditasi yang diberikan oleh pemerintah dan/atau Badan Akreditasi Rumah Sakit taraf Internasional yang bersifat Independen yang telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan. 2. Menurut Joint Comission International Akreditasi adalah proses penilaian organisasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit utamanya rumah sakit non pemerintah, oleh lembaga akreditasi internasional berdasarkan standar 19

Upload: vonhi

Post on 03-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan

pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

Berdasakan hal tersebut, beberapa dekade terkahir ini munculah istilah

akreditasi untuk menilai kualitas suatu organisasi termasuk rumah sakit.

Secara umum akreditasi berarti pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya

wewenang seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya.

Beberapa definisi lebih lanjut tentang akreditasi rumah sakit tingkat

internasional dijelaskan oleh beberapa lembaga, yaitu:

1. Menurut Departemen Kesehatan

Akreditasi internasional rumah sakit adalah akreditasi yang diberikan

oleh pemerintah dan/atau Badan Akreditasi Rumah Sakit taraf

Internasional yang bersifat Independen yang telah memenuhi standar dan

kriteria yang ditentukan.

2. Menurut Joint Comission International

Akreditasi adalah proses penilaian organisasi pelayanan kesehatan

dalam hal ini rumah sakit utamanya rumah sakit non pemerintah, oleh

lembaga akreditasi internasional berdasarkan standar internasional yang

telah ditetapkan. Akreditasi disusun untuk meningkatkan keamanan dan

kualitas pelayanan kesehatan. Akreditasi saat ini mendapat perhatian dari

publik internasional karena merupakan alat pengukuran dan evaluasi

kualitas pelayanan dan manajemen rumah sakit yang efektif.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akreditasi

internasional rumah sakit adalah proses penilaian organisasi kesehatan oleh

lembaga akreditasi internasional berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan

untuk meninngkatkan kualitas pelayanan dan perawatan kesehatan.

19

Page 2: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

Di Indonesia akreditasi rumah sakit baik tingkat nasional maupun

internasional sudah diatur oleh pemerintah melalui Undang – Undang maupun

peraturan tertulis lainnya, yaitu:

1. UU no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 40

a. ayat 1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit

wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun

sekali.

b. ayat 2. Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam

maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang

berlaku.

2. Permenkes No. 659 tahun 2009 tentang rumah sakit kelas dunia

3. SK Menkes No.436 tahun 1993 menyatakan berlakunya standar

pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah memberikan

dukungan sepenuhnya terhadap rumah sakit untuk mengembangkan kualitas

pelayanan kesehatan sehingga mendapat akreditasi internasional. Dengan

demikian diharapkan setiap organisasi rumah sakit mampu mengembangkan

potensi dan kualitas pelayanan kesehatan dengan semaksimal mungkin.

1.2 Manfaat Akreditasi

Proses akreditasi dirancang untuk menciptakan budaya keselamatan dan

kualitas dalam suatu organisasi untuk upaya yang berkelanjutan dalam

meningkatkan pelayanan dan perawatan kesehatan pasien. Akreditasi

internasional rumah sakit memberikan keuntungan kepada semua pihak, yaitu:

1. Bagi Rumah Sakit

a. Meningkatkan kepercayaan dan pengakuan publik bahwa organisasi

yang bersangkutan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi

standar dalam memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan.

b. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien yang

berkontribusi dalam memotivasi dan memberikan kepuasan kerja

pada karyawan.

19

Page 3: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

c. Menciptakan budaya yang terbuka untuk belajar dan evaluasi dari

pelaporan berkala mengenai hambatan dan kendala yang terjadi.

d. Membangun kepemimpinan yang kolaboratif yang menentapkan

priotitas kepemimpinan terus menerus untuk meningkatkan kualitas

dan keselamatan pasien pada semua level.

e. Meningkatkan kepercayaan pihak ketiga misalnya pihak asuransi atau

perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan rumah sakit yang

bersangkutan.

2. Bagi pasien dan masyarakat

Pasien ataupun masyarakat dapat memperoleh pelayanan dan perawatan

kesehatan dengan mutu yang terjamin sehingga tidak perlu mencari

pelayanan kesehatan yang diluar negeri.

1.3 Lembaga Akreditasi Internasional

Proses akreditasi dilakukan oleh lembaga independen yang memiliki

kewenangan untuk memberikan penilaian tentang kualitas pelayanan di

institusi pelayanan kesehatan. Salah satu lembaga akreditasi internasional

rumah sakit yang telah diakui oleh dunia adalah Joint Commission

Internasional (JCI).

Joint Commission International (JCI) merupakan salah satu divisi dari

Joint Commission International Resurces. Joint Commission International

(JCI) telah bekerja dengan organisasi perawatan kesehatan, departemen

kesehatan, dan organisasi global di lebih dari 80 negara sejak tahun 1994. JCI

merupakan lembaga non pemerintah dan tidak terfokus pada keuntungan.

Fokus dari JCI adalah menngkatkan keselamatan perawatan pasien melalui

penyediaan jasa akreditasi dan sertifikasi serta melalui layanan konsultasi dan

pendidikan yang bertujuan membantu organisasi menerapkan solusi praktis

dan berkelanjutan.

Pada bulan september 2007, JCI diterima akreditasi oleh lembaga

internasional untuk kualitas dalam perawatan Kesehatan (ISQua). Akreditasi

oleh ISQua memberikan jaminan bahwa standar, pelatihan dan proses yang

19

Page 4: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

digunakan oleh JCI untuk survei kinerja organisasi perawatan kesehatan

memenuhi standar inernasional tertinggi untuk badan akreditasi.

Didunia, organisasi kesehatan dunia (WHO) Collaborating Centre,

didedikasikan khusus untuk solusi keselamatan pasien adalah kemitraan

bersama antara WHO, Joint Commossion dan JCI. JCI memberikan akreditasi

untuk rumah sakit, fasilitas rawat jalan, laboratorium klinik, pelayanan

koninum perawatan, organisasi transportasi medis, dan pelayanan tertentu.

Standar JCI yang dikembangkan oleh para ahli perawatan kesehatan

intrnasional dan menetapkannya secara sama diseluruh dunia.

Melalui akreditasi JCI dan sertifikasi, organisasi perawatan kesehatan

memiliki akses ke berbagai sumber daya dan layanan yang menghubungkan

mereka dengan komunitas internasional. Suatu sistem pengukuran mutu

internasional untuk benchmarking; strategi pengukuran risiko dan praktek-

praktek terbaik , taktik untuk mengurangi efek samping dan Executive Briefing

program tahunan.

JCI adalah pemimpin dunia yang diakui dalam memandu kualitas

kesehata dan keselamatan pasien. JCI akan mengupayakan peningkatan

kualitas kesehatan dan keselamatan pasien dengan keahlian dalam

pengendalian infeksi, pengobatan keselamatan, keamanan fasilitas, dan

persiapan standar akreditasi. Misi JCI adalah” to continuously improve the

safety and quality of care in the international community through the

provision of education and consultation services and international

accreditation and certification”. Keselamatan pasien merupakan jiwa dan

tulang punggung dari akreditasi JCI.

19

Page 5: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

BAB II

KOMPONEN PENILAIAN JCI

2.1 International Patient Safety Goal

Pada assessment yang dilakukan dalam proses akreditasi rumah sakit, JCI

mempunyai kriteria penilaian tersendiri. Secara garis besar JCI mempunyai

14 komponen standar atau kriteria yang terbagi menjadi dua fokus utama,

yaitu fokus pada pasien dan manajemen pelayanan kesehatan. Salah satu

kriterianya adalah International Patient Safety Goal (IPSG) yang secara

umum bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Pada 1 Januari 2011 Tujuan Keselamatan Pasien Internasional (IPSG)

dipersyaratkan untuk dimplementasikan pada semua organisasi yang

diakreditasi oleh Joint Commission International (JCI) di bawah Standar

Internasional untuk Rumah Sakit. Tujuan dari IPSG ini adalah untuk

mempromosikan perbaikan tertentu dalam keselamatan pasien. Tujuan

keselamatan pasien internasional mempunyai 6 standar yaitu,

1. Identify Patients Correctly (Mengenali Pasien secara Tepat)

a. Standar

Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan

ketepatan identifikasi pasien.

b. Tujuan

1) Untuk meningkatkan profesioalitas dalam mengenali dan kepada

siapa diberika sebuah perawatan kesehatan.

2) Untuk mencocokkan layanan atau perawatan untuk individu

tersebut.

c. Elemen yang dapat Diukur:

1) Pasien diidentifikasi menggunakan dua pengidentifikasi pasien,

tidak termasuk penggunaan nomor kamar pasien atau lokasi.

2) Pasien diidentifikasi sebelum memberikan obat, darah, atau produk

darah.

3) Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen

lainnya untuk pengujian klinis.

19

Page 6: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

4) Pasien diidentifikasi sebelum memberikan prosedur perawatan.

5) Kebijakan dan prosedur mendukung praktik yang konsisten dalam

segala situasi dan lokasi.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Di rumah sakit pasien diidentifikasi dengan minimal 2 penanda

identifikasi. Hal tersebut harus dilakukan sebelum dilakukannya segala

tindakan atau prosedur. Identifikasi dilakukan dengan identifikasi

nama pasien dan tanggal lahir atau nomor rekam medik.

Ada dua cara untuk melakukan identifikasi pasien, yaitu secara

audio (menanyakan identitas pasien secara langsung) dan visual

(melihat gelang identitas pasien untuk mencocokkan nama dan nomor

rekam medis pasien)

2. Improve Effective Communication (Peningkatan Komunikasi Efektif)

a. Standar

Organisasi ini mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan

efektivitas komunikasi antara perawat

b. Tujuan

Komunikasi yang efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, tidak

ambigu, dan dipahami oleh penerima dapat mengurangi kesalahan dan

hasil dalam keselamatan pasien membaik. Komunikasi dapat berupa

elektronik, lisan, atau tertulis. Menerapkan proses atau prosedur untuk

mengambil perintah lisan atau telepon, atau untuk pelaporan hasil uji

laboratorium penting, yang membutuhkan verifikasi “read-back” dari

tatanan lengkap atau hasil tes oleh orang yang menerima informasi.

Catatan: tidak semua negara mengizinkan perintah lisan atau telepon.

c. Elemen yang dapat diukur

1) Perintah verbal dan telepon yang lengkap atau hasil tes ditulis oleh

penerima perintah atau hasil tes.

2) Perintah verbal dan telepon yang lengkap atau hasil tes dibaca

kembali oleh penerima perintah atau tes hasilnya.

3) Perintah atau hasil test dikonfirmasi oleh individu yang memberi

perintah atau hasil tes.

19

Page 7: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

4) Kebijakan dan prosedur mendukung praktek konsisten dalam

memverifikasi keakuratan verbal dan komunikasi telepon.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Komunikasi efektif harus dilakukan oleh semua petugas medis

maupun non medis di rumah sakit. Misalnya komunikasi antar

perawat yang melakukan shift jaga. Selama pergantian shift perawat

harus ada komunikasi yang efektif antar perawat, baik dalam

penyampaian maupun penerimaan pesan tentang pasien yang dijaga.

Mulai dari tindakan atau perlakuan kepada pasien, obat – obatan, dll.

Sehingga tidak ada kesalahan dalam perlakuan kepada pasien.

Selain itu komunikasi efektif juga berfokus dalam penyampaian

pesan melalui telefon. Misalnya pesan dari dokter kepada petugas

medis tentang tindakan kepada pasien. Instruksi atau pesan yang

disampaikan melalui telefon harus dituliskan, dibacakan kembali dan

mendapat konfirmasi kebenaran dari pemberi pesan (read back –

repeat back). Cara seperti ini dilakukan di semua unit di rumah sakit.

3. Improve the Safety of High-Alert Medications (Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai)a. Standar

Organisasi ini mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan

keamanan obat yang perlu diwaspadai.

b. Tujuan

Menyingkirkan elektrolit yang terkonsentrasi tinggi (termasuk

didalamnya adalah , meskipun maksudnya bukan satu-satunya,

potassium chloride, potassium phospat, sodium chloride > 0.9%) dari

unit perawatan pasien. Organisasi bersama-sama mengembangkan

kebijakan dan atau prosedur yang mengidentifikasi daftar organisasi

obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data sendiri. Kebijakan dan

atau prosedur juga mengidentifikasi daerah-daerah mana elektrolit

terkonsentrasi secara klinis diperlukan sebagaimana ditentukan oleh

bukti dan praktek profesional, seperti gawat darurat atau ruang operasi,

dan mengidentifikasi bagaimana mereka dilabeli secara jelas dan

19

Page 8: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

bagaimana mereka disimpan di daerah-daerah dengan cara membatasi

akses untuk mencegah ketidaksenggajaan administrasi.

c. Elemen yang dapat Diukur :

1) Kebijakan dan atau prosedur yang dikembangkan untuk mengatasi

identifikasi, lokasi, pelabelan, dan penyimpanan obat yang perlu

diwaspadai.

2) Kebijakan dan atau prosedur yang diterapkan.

3) Konsentrat elektrolit tidak ditemukan di unit perawatan pasien

kecuali untuk keperluan klinis dan tindakan diambil untuk

mencegah penggurus tidak sengaja di area-area yang diizinkan oleh

kebijakan.

4) Elektrolit terkonsentrasi yang disimpan di unit perawatan pasien

diberi label dan disimpan dengan cara yang membatasi akses.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Ketentuan lokasi, label, dan penyimpanan larutan elektrolit pekat

misalnya, KCl, Mg(SO)4, NaCl 3%. Obat – obatan tersebut bila terjadi

kesalahan penggunaan dapat berdampak serius kepada pasien.

Sehingga obat – obat tersebut harus diatur agar tidak disimpan secara

bebas di ruang rawat, kecuali dibutuhkan secara klinis dan dengan

peraturan tertentu.

4. Ensure Correct-Site, Correct-Procedure, Correct-Patient Surgery

a. Standar

Organisasi ini mengembangkan pendekatan untuk memastikan tepat

lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi

b. Tujuan

Meminimalisir salah-situs operasi, salah-prosedur, salah-pasien

merupakan kejadian kekhawatiran yang umum dalam organisasi

perawatan kesehatan. Praktek-praktek berbasis bukti (evidence-based

practices) yang dijelaskan dalam The (US) Joint Commission’s

Universal Protocol untuk mencegah salah situs, salah prosedur, salah

pasien operasi. Proses penting yang ditemukan di Protokol Universal

19

Page 9: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

yaitu menandai situs bedah, proses verifikasi sebelum operasi, dan

time-out yang diadakan segera sebelum memulai prosedur.

c. Elemen yang dapat Diukur :

1) Menggunakan tanda yang langsung dikenali untuk identifikasi

pada lokasi bedah dan melibatkan pasien dalam proses menandai.

2) Menggunakan daftar periksa atau proses lain untuk memverifikasi

lokasi yang tepat, prosedur yang tepat, dan pasien yang tepat dan

bahwa semua dokumen dan peralatan yang dibutuhkan berada di

tangan, benar, dan fungsional sebelum melakukan operasi.

3) Tim bedah lengkap melakukan dan mendokumenkan prosedur

time-out tepat sebelum memulai prosedur bedah.

4) Kebijakan dan prosedur yang dikembangkan yang akan

mendukung proses seragam untuk memastikan lokasi yang tepat,

prosedur yang tepat, dan pasien yang tepat, termasuk prosedur

medis dan mengenai gigi dilakukan dalam pengaturan selain ruang

operasi.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Sebelum dilakukannya operasi harus terlebih dahulu dilaksanakan

beberapa prosedur, diantaranya:

1) Diberikan penandaan atau marker dibagian tubuh yang akan

dioperasi.

2) Memastikan semua dokumen dan peralatan telah lengkap tersedia,

tepat, dan berfungsi dengan baik.

3) Melaksanakan prosedur checklist dan time out sebelum

pelaksanaan operasi.

5. Reduce the Risk of Health Care–Associated Infections (Pengurangan

Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan)

a. Standar

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi risiko

kesehatan terkait infeksi.

b. Tujuan

19

Page 10: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

Pusat untuk penghapusan infeksi adalah kebersihan tangan yang benar.

Pedoman kebersihan tangan yang diterima oleh internasional tersedia

dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) dan berbagai

organisasi nasional dan internasional lainnya. Organisasi memiliki

proses kolaboratif untuk mengembangkan kebijakan dan atau prosedur

yang mengadaptasi atau mengadopsi keadaan saat ini diterbitkan dan

pedoman kebersihan tangan diterima secara umum dan untuk

pelaksanaan pedoman tersebut dengan organisasi.

c. Elemen yang dapat diukur

1) Organisasi yang telah diadopsi atau diadaptasi saat ini menerbitkan

dan umumnya menerima pedoman kebersihan tangan.

2) Organisasi ini menerapkan program kebersihan tangan yang efektif.

3) Kebijakan dan atau prosedur yang dikembangkan yang mendukung

lanjutan pengurangan perawatan kesehatan terkait infeksi.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Rumah Sakit berupaya dalam menekan infeksi nosokomial, salah

salah satunya dengan cara komitmen pelaksanaan hand hygiene, yaitu

mengadopsi, melakukan adaptasi, melaksanakan, serta

mengimplementasi program hand hygiene terbaru.

6. Reduce the Risk of Patient Harm Resulting from Falls (Pengurangan

Resiko Pasien Jatuh)

a. Standar

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko

membahayakan pasien akibat jatuh.

b. Tujuan

Menilai dan menilai kembali risiko secara berkala setiap pasien untuk

jatuh, termasuk potensi risiko yang terkait dengan rejimen pengobatan

pasien, dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau

menghilangkan risiko yang teridentifikasi.

c. Elemen yang dapat diukur :

19

Page 11: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

1) Rumah sakit menerapkan suatu proses untuk penilaian awal pasien

untuk risiko jatuh dan penilaian ulang pasien ketika ditunjukkan

oleh perubahan dalam kondisi atau pengobatan, atau yang lain.

2) Ukuran yang diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka

yang dinilai beresiko.

3) Ukuran dipantau untuk hasil, baik kesuksesan pengurangan cedera

jatuh dan apapun yang terkait konsekuensi yang tidak diinginkan.

4) Kebijakan dan atau prosedur terus mendukung pengurangan resiko

membahayakan pasien akibat jatuh di organisasi.

d. Implementasi di Rumah Sakit

Pencegahan pasien jatuh yaitu dengan penilaian awal risiko jatuh,

penilaian berkala setiap ada perubahan kondisi pasien, serta

melaksanakan langkah – langkah pencegahan pada pasien berisiko

jatuh. Implementasi di rawat inap berupa proses identifikasi dan

penilaian pasien dengan risiko jatuh serta memberikan tanda identitas

khusus kepada pasien tersebut, misalnya gelang kuning, penanda di

pintu, serta informasi tertulis kepada pasien atau keluarga pasien.

2.2 International Essentials of Health Care Quality and Patient Safety

The International Essentials of Health Care Quality and Patient Safety

Framework (IEHCQPSF) atau Kerangka Kerja Internasional yang Penting

untuk Keselamatan Pasien dan Kualitas di Pelayanan Kesehatan didisain oleh

Joint Commission International (JCI) sebagai suatu bentuk alat dan strategi

yang ditujukan untuk berbagai kebutuhan yang beragam tersebut, berfungsi

dengan cara memperlihatkan bagaimana cara mengidentifikasi resiko

terhadap kualitas dan keamanan pada suatu organisasi kesehatan tunggal

ataupun dalam suatu system pemberian pelayanan kesehatan nasional.

Kerangka kerja ini dapat diadaptasi sesuai kebutuhan per organisasi ataupun

sesuai prioritas nasional, dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan alat

kerja ini akan berharga bagi proses perbaikkan, kebijakan public, dikenalinya

pencapaian kegiatan pengurangan resiko dalam suatu organisasi kesehatanm

cara penyelesaian suatu kontrak, serta tujuan – tujuan lainnya. JCI

19

Page 12: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

mengembangkan IEHCQPSF untuk memberikan strategi – strategi yang

bersifat non akreditasi untuk segmen pelayanan kesehatan dan system

kesehatan public yang lebih luas, dalam rangka mencapai misi JCI untuk

meningkatkan kemanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan

pada masyarakat. Kerangka kerja tersebut juga melengkapi berbagai alat/tool

kualitas dan keamanan pasien dan strategi pendidikan serta cara transfer

pengetahuan lainnya dari JCI.

International Essentials of Health Care Quality and Patient Safety

Framework mengidentifikasi lima “fokus area” yang dikaitkan dengan

pelayanan, kualitas dan keamanan pasien, yang merupakan langkah awal dan

terfokus dari upaya pengembangan kualitas dan keamanan. Lima fokus area

ini dikembangkan melalui suatu riset literature internasional yang intensif

dilakukan dalam hal keselamatan dan kualitas pelayanan kesehatan. Kriteria

untuk tiap fokus area memberikan strategi pengurangan resiko yang jelas dan

dapat dicapai. “Level of Effort” (Tingkat Pencapaian Usaha) diidentifikasi

untuk tiap kriteria sehingga mampu memberikan petunjuk untuk

mengevaluasi kemajuan yang sudah dicapai dalam mengurangi resiko dan

meningkatkan kualitas.

Dokumen ini mencakup beberapa informasi, yaitu :

1. Lima fokus area yang terkait dengan pelayanan pasien, kualitas dan

keamanan telah dikenal secara luas sebagai domain/ bagian utama yang

menjadi sasaran strategi pengurangan resiko.

2. Kriteria mewakili 10 strategi pengurangan resiko yang ditujukan untuk

domain/ bagian tersebut.

3. Level of Effort memperlihatkan kemajuan pencapaian persyaratan seperti

yang diminta dalam kriteria

a. Pada level 0 : aktifitas yang diinginkan tidak dijumpai, atau sebagian

besar aktifitas yang terkait pengurangan resiko hanya bersifat

sementara.

b. Pada level 1 : struktur aktifitas pengurangan resiko yang lebih

seragam mulai ada.

19

Page 13: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

c. Pada level 2 : proses yang ada sesuai dengan aktifitas penurunan

resiko dan dilakukan secara konsisten dan efektif.

d. Pada level 3 : ada data untuk memperkuat strategi pengurangan resiko

dan pengembangan terus menerus.

BAB III

STUDI KASUS

3.1 Contoh Penerapan Akreditasi Rumah Sakit Internasional di Indonesia

19

Saat ini 2 Rumah Sakit Berstandar International Wednesday, 19 January 2011 16:35 administrator

Saat ini sudah 2 (dua) rumah sakit di Indonesia menyandang standar internasional, yaitu Siloam Gleneagles Hospital Karawaci Banten dan Santosa Hospital Bandung. Santosa Hospital menjadi rumah sakit pertama di Jawa Barat yang mendapatkan akreditasi dari Joint Commission International (JCI) yang berpusat di Amerika Serikat, dengan hasil yang menggembirakan yaitu tingkat kepatuhan terhadap standar Internasional mencapai lebih dari 97%.

Hari ini (18/12), Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH menghadiri syukuran keberhasilan Santosa Hospital meraih akreditasi Internasional, sekaligus meresmikan perluasan ruang rawat inap khusus amal (Charity Ward) bagi peserta Jamkesmas dan Jamkesda di Jalan Kebonjati No. 38 Bandung. Dalam sambutannya Menkes mengatakan, Memasuki era globalisasi dan persaingan pasar bebas diperlukan peningkatan mutu dalam segala bidang, diantaranya peningkatan pelayanan yang bermutu di rumah sakit menuju kualitas pelayanan global yang diakui secara internasional.

Menkes menegaskan, dalam upaya mendukung Peningkatan mutu rumah sakit, pemerintah telah membuat kebijakan yang dituangkan dalam UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Peraturan Menteri Kesehatan   No. 659 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia dan SK Menteri Kesehatan No. 1195 Tahun 2010 tentang Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Bertaraf Internasional.

Pada pasal 40 UU No. 44 tahun 2009 disebutkan, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Hal tersebut menunjukkan besarnya perhatian pemerintah terhadap mutu pelayanan rumah sakit sekaligus mengisyaratkan bahwa arah pengembangan mutu pelayanan rumah sakit adalah menuju pelayanan internasionalâl ujar Menkes.

Menkes mengatakan, dalam Upaya menuju pelayanan internasional, pemerintah tidak hanya bergerak pada undang-undang dan peraturan melainkan juga pada sistemnya dengan memperbaiki sistem penyelenggaraan akreditasi. Saat ini tengah dilakukan penyempurnaan akreditasi menuju akreditasi internasional.

Page 14: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

19

Kemenkes sudah membentuk Pokja penyempurnaan akreditasi rumah sakit untuk menyusun Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi RS. Selain itu juga mempersiapkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (KARS) untuk terakreditasi Internasional oleh International Society for Quality in Health Care (ISQua) dan mempersiapkan model akreditasi baru. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 Kemenkes menargetkan minimal 5 rumah sakit akan terakreditasi secara internasional.

Dalam kesempatan tersebut Menkes menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Santosa Hospital yang telah berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan keberhasilan terakreditasi internasional dari JCI dengan nilai yang sangat baik serta penambahan sarana pelayanan bagi masyarakat yang kurang mampu.

JCI adalah organisasi nirlaba yang berpusat di Amerika Serikat dan merupakan divisi dari Joint Commission Resources (JCR) cabang dari The Joint Commission yang berfokus pada peningkatan mutu berkelanjutan   dan keselamatan pasien (continuous quality improvement and patient safety) dari rumah sakit yang diakreditasi oleh JCI.

Acara syukuran juga dihadiri Ketua DPR RI, Marzuki Alie, Gubernur Jabar H. Achmad Heryawan, Dirjen Bina Pelayanan Medik, dr. Supriyantoro, para Muspida Jawa Barat, Walikota Bandung, H. Dada Rosada dan para undangan dari dinas terkait, para direktur rumah sakit se Jawa Barat.

Dengan memperoleh akreditasi JCI, tidak hanya terjadi peningkatan mutu layanan, tetapi juga tercipta perubahan budaya dalam rumah sakit yang menjadikan pasien sebagai pusat rumah sakit. Dengan kata lain pasien tidak hanya menjadi pihak yang menerima layanan kesehatan tetapi ia juga menjadi bagian dari rencana pengobatannya. Perubahan budaya ini merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dengan akreditasi ini Santosa Hospital menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan keselamatan pasien secara berkelanjutan.

Dengan standar JCI semua pasien yang datang ke Santosa Hospital akan lebih nyaman karena tahu mereka ditangani para profesional yang kompeten, dirawat dengan sistem yang tepat, menjamin adanya layanan prima dengan menggunakan peralatan canggih dan akurat.

Sebagai wujud dari corporate social responsibility, saat ini Santosa Hospital mengalokasikan 100 tempat tidur (TT) untuk kelas 3, dari jumlah itu 52 TT di antaranya merupakan kelas Charity Ward untuk melayani pasien kurang mampu peserta JAMKeSMAS dan JAMKESDA dengan standar pelayanan medik dan keperawatan yang tidak berbeda dari kelas-kelas perawatan lain.

 

Page 15: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

19

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RIUntuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalu:Telepon: 021-52907416-9Faks: 52921669Call Center : 021-500567

Sumber berita :

http://manajemenrs.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=152:saat- ini-2-rumah-sakit-

berstandarinternational&catid=51:berita&Itemid=95

Page 16: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari pemaparan tentang Akreditasi Internasional rumah sakit diatas dapat

ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

19

Page 17: ikma10fkmua.files.wordpress.com · Web viewPengertian Akreditasi Internasional Rumah Sakit Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat

1. Akreditasi internasional rumah sakit adalah proses penilaian organisasi

kesehatan oleh lembaga akreditasi internasional berdasar standar dan

kriteria yang ditetapkan untuk meninngkatkan kualitas pelayanan dan

perawatan kesehatan.

2. Joint of Commision International (JCI) adalah lembaga akreditasi

internasional rumah sakit yang telah diakui oleh dunia

3. Joint of Commision International (JCI) sangat bermanfaat bagi pasien

rumah sakit dan rumah sakit yang telah terkareditasi Internasional oleh

badan ini.

4. Joint of Commision International (JCI) memiliki dua fokus standar yakni

pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien.

5. International Patient Safety Goal (IPSG) merupakan salah satu standar

Joint of Commision International (JCI) yang memiliki enam tujuan yakni.

a) Mengidentifikasi pasien dengan benar

b) Meningkatkan komunikasi efektif

c) Meningkatkan keamanan obat

d) Menghilangkan salah- situs, salah-pasien, salah-prosedur operasi

e) Mengurangi resiko infeksi perawatan kesehatan

f) Mengurangi resiko bahaya pasien akibat jatuh

6. Untuk penilaian pengukuran kinerja dalam mencapai tujuan International

Patient Safety Goal (IPSG) menggunakan skala 0 (nol) hingga 3 (tiga).

7. Di Indonesia, rumah sakit yang telah terakreditasi Internasional yakni

Siloam Gleneagles Hospital Karawaci, Banten dan Santosa Hospital,

Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

www.jointcomissioninternasional.org , diakses pada tanggal 23 Oktober 2011, 24

Oktober 2011, dan 26 Oktober 20011.

19