lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · web viewkantor administrasi (semi tertutup untuk...

41
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk lembaga yang bergerak dibidang pendidikan, dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari aktifitas penciptaan arsip baik itu arsip dinamis aktif, arsip dinamis inaktif dan arsip statis. Kegiatan pengelolaan arsip pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap akses informasi secara efektif dan efisien. Organisasi memerlukan manajemen rekod, untuk mengontrol informasi yang diciptakan dan disimpan sebagai akibat dari kegiatan administratif organisasi yang terus berkembang. Alasan perlunya manajemen rekod sebagaimana dikatakan oleh Kennedy dan Schauder adalah berkaitan dengan ekonomi, penyimpanan dan pemeliharaan rekod memerlukan biaya besar, dan juga alasan operasional, dimana sulit untuk menemukan kembali informasi yang relevan, jika informasinya sangat banyak dan tidak tertata. Manajemen rekod mengembangkan pengawasan pemusnahan rekod untuk memisahkan rekod aktif dari rekod inaktif (Kennedy dan Schauder, 1998:9). Anne-Marie Schwirtlich dalam Keeping Archives (1993:51) menunjukkan bahwa tempat penyimpanan UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: trinhliem

Post on 05-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk lembaga yang bergerak

dibidang pendidikan, dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari aktifitas

penciptaan arsip baik itu arsip dinamis aktif, arsip dinamis inaktif dan arsip

statis. Kegiatan pengelolaan arsip pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan terhadap akses informasi secara efektif dan efisien.

Organisasi memerlukan manajemen rekod, untuk mengontrol informasi

yang diciptakan dan disimpan sebagai akibat dari kegiatan administratif

organisasi yang terus berkembang. Alasan perlunya manajemen rekod

sebagaimana dikatakan oleh Kennedy dan Schauder adalah berkaitan

dengan ekonomi, penyimpanan dan pemeliharaan rekod memerlukan biaya

besar, dan juga alasan operasional, dimana sulit untuk menemukan kembali

informasi yang relevan, jika informasinya sangat banyak dan tidak tertata.

Manajemen rekod mengembangkan pengawasan pemusnahan rekod untuk

memisahkan rekod aktif dari rekod inaktif (Kennedy dan Schauder, 1998:9).

Anne-Marie Schwirtlich dalam Keeping Archives (1993:51)

menunjukkan bahwa tempat penyimpanan rekod hanya 60-70% dari total

fasilitas tempat kearsipan, yang berimbas pada penyelamatan rekod.

Table 1. Alokasi Ruang dan Persyaratan

Rekomendasi untuk alokasi ruang Kearsipan Penyimpanan rekod/tumpukan (stacks) Adminstrasi dan layanan kearsipan Area proses (tertutup untuk umum) Ruang referensi Kantor administrasi (semi tertutup untuk umum)

60-70%30-40%

15-22%7-10%8%

Tabel di atas menunjukkan bahwa memelihara rekod akan memisahkan

rekod dari rekod aktif dan kemudian mempertimbangkan rekod untuk

dimusnahkan sehingga terhindar dari penumpukan rekod dan mahalnya

tempat penyimpanan rekod. Barbara Reed dalam Keeping Archives

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

2

(1993:158), menyebutkan hanya 1%-5% dari total penciptaan rekod yang

akan dipelihara (preservation).

Penilaian merupakan pengelolaan arsip dalam menilai dokumen dan

memilih arsip mana yang akan disimpan dan dimusnahkan (Maher,

1992:36). Penyusutan arsip adalah penghapusan rekod dari suatu sistem

kearsipan, baik manual maupun elektronik. Penilaian dan penyusutan arsip,

mempertimbangkan rekod yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

operasional, persyaratan hukum, atau akuntabilitas keuangan.

Program penilaian dan penyusutan arsip selain memerlukan biaya juga

memerlukan rumusan kebijakan. Kebijakan pelaksanaan penilaian dan

penyusutan arsip tertuang dalam: (1) Undang-Undang No. 43 tahun 2009

tentang Kearsipan, disebutkan dalam pasal 48 bahwa Perguruan Tinggi

Negeri wajib memiliki JRA, dan akan dikenakan sanksi administratif bagi

organisasi yang melanggar, (2) Undang-Undang No. 8 tahun 1997 tentang

Dokumen Perusahaan, (3) Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979 tentang

Penyusutan Arsip, (4) Peraturan bersama Kepala ANRI dengan Kepala

BKN No. 05 dan 41 tahun 2007 tentang JRA Kepegawaian dan PNS serta

Pejabat Negara, (5) Peraturan Kepala ANRI No. 07 tahun 2007 tentang JRA

Keuangan, (6) Peraturan Kepala ANRI No. 12 tahun 2009 tentang JRA

Fasilitatif Non Keuangan dan Kepegawaian.

Penelitian tentang penyusutan di lingkungan Pemerintah Propinsi DKI

Jakarta dilakukan oleh Tiurma L. Tobing menyimpulkan bahwa Jadwal

Retensi Arsip harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU

Nomor 7 tahun 1971, Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 dan Surat

Edaran Kepala Arsip Nasional RI Nomor 02/SE/1981. Selain itu harus

memperhatikan peraturan dan tata cara pelaksanaan kegiatan dari lembaga

pencipta arsip (creating agency). Walaupun sudah ada Jadwal Retensi

Arsip, namun petugas masih ragu untuk menentukan usia arsip dinamis

(Tobing, 2002:65-69). Disisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Agus et.al

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggambarkan bahwa penilaian dan

penyusutan hanya mencapai level 23%. 31% petugas pengelola arsip tidak

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 3: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

3

mengetahui tentang kegiatan penilaian dan penyusutan arsip. 78% petugas

pengelola arsip tidak memiliki dan tidak mengetahui adanya program untuk

melakukan program kegiatan penilaian dan penyusutan arsip. Penilaian dan

penyusutan arsip dilakukan berdasarkan subjektifitas pengelola arsip, dan

tidak berdasarkan kebijakan yang dibuat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Agus et.al., 2008:76).

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta disingkat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah perguruan tinggi di lingkungan

Departemen Agama, yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

program pendidikan akademik dan atau professional dalam bidang ilmu

agama Islam yang terpadu dengan ilmu pengetahuan umum (KEPMEN No.

414 tahun 2002). Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan

peran lembaga pendidikan tinggi Islam, maka UIN Jakarta dalam kerangka

World Class University, menjadi wakil universitas Islam di Indonesia masuk

dalam 500 universitas top dunia, menunjukkan kesadaran akan pentingnya

mengelola arsip. Ini tergambar dari petikan hasil wawancara Pembantu

Rektor Bidang Akademik yang mengatakan bahwa untuk mendukung UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dapat tercapai menjadi World Class Research

University, harus didukung dengan tertib administrasi bidang akademik

(UIN Online).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara fungsional dibina oleh Menteri

Agama c.q. Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam, dalam mengelola

arsipnya mengacu pada kebijakan yang dikeluarkan oleh Departemen

Agama. Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan arsip di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diantaranya adalah: (1) Kementerian Agama

menerbitkan Pedoman Penataan Kearsipan di Lingkungan Kementerian

Agama Nomor 44 tahun 2010, (2) Jadwal Retensi Arsip Departemen Agama

RI berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 111 tahun 1999, (3)

Keputusan Menteri Agama Nomor 477 tahun 2003 tentang Statuta UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, (4) Keputusan Menteri Agama Nomor 414

tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Syarif Hidayatullah

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 4: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

4

Jakarta, dan (5) Buku Indeks dan Klasifikasi Surat Dinas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum memiliki unit kearsipan yang

secara khusus bertanggungjawab mengelola arsip. Pada tingkat universitas,

fakultas dan unit-unit di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

pengelolaan arsip menjadi bagian tugas Subbag Tata Usaha. Berdasarkan

KEPMEN No. 414 tahun 2002, tugas Subbagian umum fakultas, adalah

melakukan urusan administrasi kepegawaian, keuangan, IKN, tata usaha,

rumah tangga, perlengkapan dan umum. Akumulasi hasil rekod yang

tercipta dari organisasi, harus ditentukan pemilihan rekod yang mempunyai

retensi permanen dipelihara atau dimusnahkan.

Untuk melakukan penilaian dan penyusutan arsip di lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan pedoman Jadwal Retensi Arsip

yang diterbitkan oleh Departemen Agama. Proses penilaian dan penyusutan

arsip yang tertuang dalam Jadwal Retensi Arsip Departemen Agama, item

arsip yang akan disusutkan masih bersifat umum dan belum sesuai dengan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai organisasi perguruan tinggi. Untuk

itu diperlukan pembuatan Jadwal Retensi spesifik untuk lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik meneliti tentang

pelaksanaan penilaian dan penyusutan yang dilakukan di FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta salah satu fakultas yang ada di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

1.2. Rumusan Masalah

Secara umum kebijakan pengelolaan arsip di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta belum memiliki pedoman. Sirkulasi arsip tercipta di

lembaga, baru mengacu pada Buku Indeks dan Klasifikasi Surat Dinas UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2007. Sedangkan penyusutan arsip di Bagian Umum

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 5: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

5

sebagai unit pengelola arsip di Fakultas masih mengacu pada subyektifitas

petugas.

Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian yang selanjutnya disebut

Unit Kearsipan untuk lingkungan UIN belum mengatur daur hidup (life

cycle), masa kehidupan arsip sampai penyusutan arsip. Selanjutnya,

Kementerian Agama sebagai induk organisasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta turut berperan serta dalam mengeluarkan kebijakan pengelolaan

arsip, menerbitkan kebijakan penyusutan arsip dalam pedoman Jadwal

Retensi Arsip di lingkungan Kementerian Agama.

Sosialisasi Jadwal Retensi Arsip yang dikeluarkan oleh Departemen

Agama, belum semua unit organisasi mengetahui keberadaannya, hal ini

hasil wawancara peneliti tertanggal 28 Februari jam 16.15 di Bagian Umum

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akibatnya, petugas pengelola arsip

melaksanakan retensi arsip berdasarkan subyetifitas dan keahlian yang

dimiliki oleh petugas.

Untuk itu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara umum, Fakultas di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara khusus perlu membuat

spesifik Jadwal Retensi Arsip sebagai pedoman untuk menyusutkan arsip.

Pertanyaan penelitian dalam tesis ini adalah bagaimanakah pelaksanaan

penyusutan arsip di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pelaksanaan penilaian

arsip di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berpedoman pada

Jadwal Retensi Arsip Departemen Agama, sebagai dasar untuk merancang

Jadwal Retensi Arsip spesifik pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademis :

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat lebih dikembangkan

dengan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengelolaan arsip

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 6: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

6

perguruan tinggi, khususnya penilaian dan penyusutan arsip perguruan

tinggi

2. Manfaat praktis :

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi

petugas pengelola arsip tentang penyusutan arsip perguruan tinggi

khususnya di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam menjamin penyusutan arsip sesuai

dengan prosedur yang berlaku

1.5. Batasan Operasional Penelitian

Pengertian arsip dalam penelitian ini termasuk juga rekod. Istilah rekod

kurang dipahami oleh informan, kecuali hanya arsip. Rekod adalah rekod

yang diciptakan terkini dalam pelaksanaan kegiatan yang sedang

berlangsung

Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau

terus menerus. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya

telah menurun. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip

karena memiliki nilai guna kesejarahan. Arsip disebut juga memori

organisasi (corporate memory)

1.6. Kerangka Berpikir

UNIVERSITAS INDONESIA

a. Tempat terbatas hanya 60-70% arsip disimpan

b. Masih tercampurnya arsip aktif dan inaktif

c. Bulk d. Temu kembali arsip sulit

ditemukan di unit kearsipan

Staf mengetahui in-konsistensi dalam penilaian

Page 7: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

7

BAB IITINJAUAN LITERATUR

2.1 Pengertian Arsip

Untuk memahami arsip (archives) tidak bisa terlepas dari memahami

rekod (records), keduanya saling berkaitan. Walau demikian, ada perbedaan

cara pandang orang dalam memahami arsip dan rekod (Williams, 2006:4).

UNIVERSITAS INDONESIA

JRA Depaga. Keputusan Menteri

Agama No. 111 tahun 1999

b. Tupoksi organisasi yang berkaitan pengelolaan arsip

c. Buku Indeks dan Klasifikasi Surat Dinas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penilaian arsip berpedoman pada JRA Depag dan Tupoksi Organisasi

Spesifik Penilaian Arsip FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

JRA Spesifik FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

8

Australia Standar AS 4390–1996 sebagaimana dikutip Kennedy dan  Schauder

(1998:5), mendefinisikan arsip sebagai rekod yang memiliki nilai 

berkelanjutan. Pengertian rekod itu sendiri adalah informasi terekam, dalam 

berbagai bentuk, termasuk data dalam sistem komputer, diciptakan atau

diterima  dan dipelihara oleh organisasi atau perorangan dalam suatu transaksi

bisnis atau  dibentuk dan dijaga sebagai bukti dari suatu aktivitas.

Rekod dapat berupa kertas, microfilm atau elektronik, dokumen atau

berkas, peta, cetak biru, gambar, foto, data dari sistem bisnis, dokumen yang

diolah dengan pengolah kata (word processor), spreadsheet atau lembaran

elektronik, berita surat elektronik, citra digital, audio dan video, dokumen

tulisan tangan, arsip dinamis tidak berstruktur seperti surat atau arsip dinamis

yang berstruktur. Aspek terpenting dari pengertian ini adalah kenapa rekod

diciptakan dan kenapa rekod harus dikelola. Rekod tercipta dan dikelola untuk

mendukung aktifitas organisasi dan dijadikan sebagai alat bukti (Kennedy dan

Schauder, 1998:5).

Shepherd dan Yeo (2003:5) menggambarkan suatu siklus kehidupan (life

cycle) rekod dimulai dari tahap penciptaan (creation), penerimaan (capture),

penyimpanan, penggunaan hingga tahap penyusutan. Ini mengindikasikan

bahwa rekod memiliki siklus yang sama dengan organisme biologi, yaitu masa

penciptaan (born), masa pemeliharaan dan pemanfaatan (live), dan masa

pemusnahan (die).

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 9: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

9

Gambar 1. Model siklus kehidupan (lifecycle) arsip dalam bukunya Shepherd dan Yeo

Istilah kearsipan di Indonesia, rekod dipahami sebagai arsip dinamis, yaitu

adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip

dan disimpan selama jangka waktu tertentu (UU No. 43 tahun 2009).

Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau

terus menerus. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah

menurun. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai

bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan

daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (UU No. 43 tahun 2009).

Kegiatan substansi perguruan tinggi adalah menjalankan tridharma

perguruan tinggi dan didukung kegiatan fasilitatif. Hasil kegiatan substantif

perguruan tinggi menghasilkan arsip berkaitan dengan pendidikan dan

pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sedangkan fasilitatif

merupakan kegiatan yang mendukung perguruan tinggi dalam pelayanan

administrasi, keuangan dan kepegawaian.

Maher dalam bukunya The Management of College and University

Archives, menyebutkan beberapa jenis arsip yang digunakan oleh perguruan

tinggi, diantaranya adalah :

a. Piagam pendirian universitas, statute atau dokumen hukum pembangunan

lembaga, dan juga dokumen yang berhubungan dengan misi lembaga

b. Daftar acara, notulen dan dokumen pendukung untuk pertemuan tingkat

pimpinan universitas, contoh dewan atau wali pengawas

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 10: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

10

c. Daftar acara, notulen dan dokumen pendukung untuk pertemuan pengajar,

antara mahasiswa dan pengajar, badan pengembang kemahasiswaan

seperti senat atau dewan universitas

d. Korespodensi dan rekod resmi dari pimpinan universitas, dekan, pembuat

kebijakan. Laporan tahunan yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari

pimpinan universitas dan akademik serta administrasi;

e. Rekod akademik mahasiswa

f. Laporan anggaran dan keuangan

g. Penerbitan mencakup misi dasar lembaga, khususnya catalog perkuliahan,

jadwal, buku panduan kurikulum meliputi persyaratan mengikuti

perkuliahan

h. Direktori pengajar, staf, mahasiswa dan alumni yang menunjukkan nama,

gelar, fakultas dan alamat

i. Koran, bulletin dan terbitan lainnya dari mahasiswa dan universitas secara

resmi, organisas pengajar dan mahasiswa

j. Seluruh penerbitan yang dihasilkan oleh bidang pengajaran dan badan-

badan mahasiswa dan bahkan tersedia di perpustakaan kampus. Termasuk

didalamnya adalah majalah ilmiah dan laporan resmi dari bulletin lembaga

dan organisasi mahasiswa yang memproduksikan sebagai terbitan local.

Selain itu karya akhir mahasiswa seperti tesis, disertasi serta laporan

praktek (hal. 25).

Ditambahkan oleh Maher (1992:10) bahwa konten arsip yang ada di

perguruan tinggi, tidak hanya arsip yang dipublikasikan oleh lembaga dan

arsip yang berkaitan dengan operasional lembaga tetapi juga naskah personal

tertentu yang mencerminkan karir, kontribusi dan perspektif terhadap

perguruan tinggi.

2.2 Definisi Penilaian

Definisi penilaian (appraisal) merupakan proses penilaian arsip dalam

memilih arsip mana yang akan di simpan dan dimusnahkan. Inti dari

penilaian adalah keputusan untuk menilai dokumen (Maher, 1992:36-37).

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 11: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

11

Secara sederhana, penilaian adalah proses evaluasi terhadap rekod atau bukti

aktifitas organisasi untuk menentukan rekod-rekod yang harus disimpan dan

berapa lama waktu penyimpanannya dalam rangka memenuhi kebutuhan

organisasi dan para stakeholder, serta untuk menjaga akuntabilitas kegiatan

organisasi secara internal dan eksternal (Currall, 2005).

Ada 2 pendekatan dalam menilai arsip, yakni macro-appraisal dan fungsi

analisis: pendekatan top-down dan analisis dasar rekod (record-based

analysis): pendekatan bottom-up. Macro-appraisal menilai rekod pada level

organisasi- pemerintah, bisnis, departemen atau unit dibandingkan pada file

individu dokumen level. Pendekatan strateginya dengan menganalisis fungsi

organisasi dan mengidentifikasi rekod yang mendukung fungsi organisasi

akan disimpan, sedangkan rekod yang tidak mempunyai fungsi organisasi

akan musnah (Williams, 2006:49-51).

Analisis dasar rekod (record-based analysis): pendekatan bottom-up,

penilaian berdasarkan kriteria nilai guna rekod. Konsep ini didasari pemikiran

dari Theodore R. Schellenberg yang merespon untuk mengatasi problem

volume penciptaan arsip yang dihasilkan oleh organisasi.

Menurut Schellenberg dalam A Modern Archives Reader menyatakan

bahwa, ada 2 jenis nilai guna arsip yaitu: pertama, nilai guna primer (primary

value) adalah nilai guna sebagai rekod yang tercipta untuk kepentingan

penciptanya. Ini dibagi menjadi 3 nilai guna: (a) nilai administrasi

(administration value) yaitu nilai guna untuk mendukung kegiatan rutin

organisasi, (b) nilai hukum (legal value) merupakan bukti-bukti yang

mempunyai kekuatan hukum dan (c) nilai keuangan (fiscal value) adalah

dokumen yang menerima dan digunakan untuk pertanggunjawaban keuangan.

Kedua, nilai guna sekunder (secondary value) yaitu nilai guna yang

didasarkan pada kegunaan arsip diluar organisasi penciptanya, yang biasanya

digunakan untuk para sejarawan dan peneliti. Nilai guna ini dapat dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu : (a) nilai pembuktian (evidential value).

UNIVERSITAS INDONESIA

Nilai Guna PrimerNilai untuk administrasi, hukum dan keuangan

Page 12: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

12

Gambar 2. Penilaian taxonomi Schellenberg’s dalam bukunya Shepherd dan Yeo

Gambaran realistis tujuan penilaian, adalah: (1) untuk memilih rekod

bisnis yang memiliki nilai permanen, (2) membangun gambaran yang

menyeluruh dan padat tentang organisasi sepanjang waktu, (3) menyediakan

rekod yang bernilai sejarah, (4) merekam kegiatan pemerintahan, (5)

memastikan rekod-rekod dapat diakses, (6) menyusun kebijakan koleksi yang

tepat, (7) mempermudah para peneliti, (8) memelihara informasi sebanyak

mungkin di tempat yang terbatas, (9) menata tempat dengan baik (Williams,

2006:39).

Shepherd dan Yeo dalam bukunya Managing Records menyatakan

bahwa sebagian professional arsip sepakat bahwa penilaian harus berdasarkan

pada analisa fungsi organisasi dan memfokuskan pada isi dari konteks arsip.

Macro appraisal adalah penilaian terhadap arsip-arsip dalam konteks fungsi

penciptanya, termasuk analisa terhadap interaksi, struktur, budaya organisasi,

keterlibatan masyarakat dalam lembaga pemerintahan dan sistem pengelolaan

kearsipannya. Hal yang jadi pertanyaan dalam macro appraisal adalah

manakah rekod yang penting? Apa fungsi vital dari organisasi? Apa yang

bermanfaat bagi masyarakat? Pertanyaan ini akan sulit dijawab jika organisasi

belum mempunyai standar (Shepherd dan Yeo, 2003: 151-153).

2.3 Penyusutan

UNIVERSITAS INDONESIA

Nilai Guna SekunderNilai unuk pengguna lain

Nilai InformasionalNilai untuk materi penilitian bagi

lembaga, orang dan subjek

Nilai KebuktianNilai untuk dokumen sejarah organisasi,

struktur dan fungsi organisasi

Page 13: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

13

Australia Standar AS 4390–1996 sebagaimana dikutip Kennedy dan 

Schauder (1998:79), disposal atau penyusutan merupakan proses mengkaji

aktifitas organisasi untuk menentukan rekod apa yang harus disimpan dan

berapa lama rekod harus disimpan untuk memenuhi kebutuhan organisasi,

persyaratan akuntabilitas dan harapan masyarakat.

Penyusutan arsip menurut Undang-Undang Kearsipan No. 43 tahun 2009

adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip

inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak

memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan.

Menurut Keputusan ANRI No. 9 tahun 2000, penyusutan arsip di instansi ada

2 cara, yakni: (1), mengacu pada Jadwal Retensi Arsip yang telah ditetapkan

oleh organisasi, dan (2) mengacu pada Surat Edaran nomor 1 tahun 1981

yang dikeluarkan oleh ANRI, untuk instansi yang belum memiliki Jadwal

Retensi Arsip.

Disposal atau penyusutan berkaitan dengan rangkaian proses pelaksanaan

keputusan penilaian. Jadwal penyusutan bisa juga disebut jadwal retensi

rekod atau keputusan penilaian adalah daftar seri rekod organisasi yang berisi

arahan bagaimana rekod akan dimusnahkan setelah diciptakan, kapan rekod

akan dipindahkan selanjutnya apakah rekod akan disimpan (Kennedy dan

Schauder, 1998:79).

Ada 2 tipe jadwal penyusutan, pertama adalah jadwal penyusutan umum

(general disposal schedules) dan jadwal penyusutan rekod khusus (schedules

specific to the records of a particular office). Jadwal penyusutan umum

berkaitan dengan rekod kantor public, misalnya kantor pemerintahan,

akunting, layanan buildings, transoprtasi, rekod personal, rekod sekolah,

rekod rumah sakit). Jadwal penyusutan rekod khusus. Contoh general

disposal schedules dibuat oleh The Queensland State Archive, the Archives

Authority of New South Wales, the Public Record Office Victoria, the State

Archives of Western Australia merupakan pengembangan dari jadwal

penyusutan pemerintahan daerah. Jadwal penyusutan rekod khusus (schedules

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 14: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

14

specific to the records of a particular office) merupakan rekod specialias yang

terdapat pada fungsi unit bisnis organisasi. Rekod yang tercipta, diantaranya:

1. Rekod keuangan dan akunting

2. Akomodasi, property dan rekod administrative

3. Rekod tender dan kontrak

4. Rekod yang berhubungan dengan fungsi organisasi (Kennedy dan

Schauder, 1998:82-89)

Jadwal penyusutan berkaitan juga dengan perencanaan tempat,

pertumbuhan rekod dan mengefektifkan tempat penyimpanan rekod. Ini

merupakan alat bagi organisasi untuk efisiensi dan ekonomi. Bentuk

penyusutan tergambar dengan retensi arsip. Menurut Penn et.al (1994:116)

adalah suatu daftar arsip aktif yang berisi penetapan kapan suatu arsip akan

dimusnahkan.

Jadwal Retensi Arsip menurut Undang-Undang Kearsipan Nomor 43

tahun 2009, adalah Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA

adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan

atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang

penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau

dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan

penyelamatan arsip.

Manfaat Jadwal Retensi Arsip menurut Ira et.al., (1994:117) adalah: (1)

Pengurangan rekod, menghemat waktu dalam penelusuran informasi rekod,

(2) Meghindari masalah hukum, (3) Melakukan efisiensi dalam menetapkan

rekod yang sangat penting, (4) Menghemat tempat, dengan memindahkan

rekod yang tidak digunakan saat ini, (5) Mengidentifikasi rekod yang

memiliki nilai permanen.

2.4 Pedoman Jadwal Retensi Arsip di Lingkungan Departemen Agama

Pedoman Jadwal Retensi Arsip (JRA) di lingkungan Departemen Agama

ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor

111 tahun 1999 tertanggal 28 April 1999. Penyusunan JRA dilakukan dengan

menginventarisasi arsip kegiatan-kegiatan kerja di lingkungan Departemen

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 15: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

15

Agama, sesuai dengan tata kearsipan yang berlaku, kemudian menuangkannya

ke dalam suatu daftar yang dilengkapi dengan umur penyimpanannya.

Penyusunan materi disesuaikan dengan pengelompokkan fasilitatif dan

substantif (Depag, 2006:45).

Pelaksanaan Retensi Arsip di lingkungan Departemen Agama

dilaksanakan oleh unit kerja pengolah masing-masing: (1). Sekretaris Jenderal

pada Biro-biro dan Pusdiklat Pegawai, (2). Inspektorat Jenderal pada

Sekretariat Itjen dan Inspektorat-inspektorat, (3). Direktorat Jenderal pada

Sekretariat Ditjen dan Direktirat-direktorat, (4). Badan Litbang Agama pada

Sekretariat Balitbang Agama dan Pusat-pusat, (5). Kantor Wilayah pada

Bagian Sekretariat dan Bidang-bidang/Pembimbing, (6). Pengadilan Tinggi

Agama pada Sekretariat/Panitera, (7). Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

pada Fakultas-fakultas dan Bagian pada Biro Administrasi Umum Akademis

dan Kemahasiswaan, (8). Balai pada Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi-seksi,

(9). Kandepag Kabupaten/Kotamadya pada Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi-

seksi/Penyelenggara Bimbingan, (10). Pengadilan Agama pada

Sekretariat/Panitera, (11). Madrasah-madrasah pada Tata Usaha, (12). Kantor

Urusan Agama (KUA) pada petugas yang ditunjuk menjalankan tugas fungsi

Tata Usaha oleh Kepala KUA yang bersangkutan (Depag, 2006:53-54).

Jadwal Retensi Arsip yang dikeluarkan oleh Departemen Agama

sebagaimana Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 111

tahun 1999:

1. Jadwal Retensi Arsip bidang administrasi umum, meliputi:

a. Sub Bidang Organisasi

b. Sub Bidang Perencanaan

c. Sub Bidang Perlengkapan

d. Sub Bidang Ketatausahaan

e. Sub Bidang Hukum

f. Sub Bidang Perkawinan

g. Sub Bidang Hubungan Masyarakat

h. Sub Bidang Pendidikan dan Pengajaran

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 16: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

16

i. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

j. Sub Bidang Bimbingan dan Penyuluhan

k. Sub Bidang Haji

l. Sub Bidang Pengawasan

m. Sub Bidang Penelitian

2. Jadwal Retensi Arsip Kepegawaian, meliputi:

a. Sub Bidang Pengadaan

b. Sub Bidang Mutasi

c. Sub Bidang Dispilin Pegawai Negeri Sipil

d. Sub Bidang Penilaian Pegawai Negeri Sipil

e. Sub Bidang Cuti

f. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan

g. Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil

h. Sub Bidang Pemberhentian/Pensiun Pegawai Negeri Sipil

i. Sub Bidang Registrasi

j. Sub Bidang Berkas Perorangan

3. Jadwal Retensi Arsip Bidang Keuangan meliputi :

a. Sub Bidang Penyusunan Anggaran

(1) Anggaran rutin

(2) Anggaran pembangunan

b. Sub Bidang Pelaksanaan Anggaran

(1) Anggaran rutin

(2) Anggaran pembangunan

(3) Bantuan Luar Negeri (BLN)

(4) Anggaran non budgeter

(5) Dokumen pengurusan barang bukan bendaharawan

(6) Tuntutan Pembendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (TPTGB)

c. Sub Bidang Pengawasan

d. Sub Bidang Perhitungan Anggaran (PA)

Bentuk Jadwal Retensi Arsip di Lingkungan Departemen Agama

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 17: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

17

Sub Bidang Pendidikan dan Pengajaran

No. Jenis Arsip Retensi PenetapanAktif Inaktif

1 2 3 4 5

1 Program Kegiatan pendidikan dan Pengajaran

1 tahun 1 tahun Permanen

2 Perumusan Kurikulum (GBPP) 1 tahun 1 tahun Permanen 3 Pengembangan Penyempurnaan

Kurikulum1 tahun 2 tahun Permanen

4 Beasiswa Dalam Negeri/Luar Negeri 1 tahun 3 tahun Musnah 5 Bantuan Tenaga Edukatif Luar Negeri 1 tahun 3 tahun Musnah 6 Bantuan Sarana Edukatif Luar Negeri 1 tahun 3 tahun Permanen

(Barang tidak bergerak)

7 Bantuan Sarana kepada Lembaga Pendidikan Agama Swasta

1 tahun 3 tahun Musnah

8 Pengadaan Sarana Pendidikan 1 tahun 1 tahun Musnah 9 Penerimaan Siswa/Mahasiswa 1 tahun 1 tahun Musnah 10 Absensi 1 tahun Selama

diperlukanMusnah

11 Evaluasi Hasil Belajar yang dibuat sendiri

1 tahun 1 tahun Musnah

12 Ujian Negara 1 tahun 5 tahun Musnah 13 Kegiatan Siswa/Mahasiswa/ KKN/

PKN/PSG1 tahun 3 tahun Musnah

14 Daftar Nilai 1 tahun Selama diperlukan

Musnah

15 Buku Induk Siswa/Mahasiswa 10 tahun

- Permanen

16 Subsidi Pendidikan 1 tahun 1 tahun Musnah 17 Supervise Proses Pendidikan 1 tahun 1 tahun Musnah 18 Akriditasi/Status 1 tahun 1 tahun Permanen 19 Pembinaan Organisasi Kesiswaan/

Kemahasiswaan (OSIS/SENAT/PMOG/BP3)

1 tahun 1 tahun Musnah

20 Administrasi Sumbangan Sekolah (SPP/DPP)

1 tahun 1 tahun Musnah

21 Relokasi/Filialisasi 1 tahun 1 tahun Permanen 22 Kegiatan Ekstra Kurikuler 1 tahun - Musnah 23 Pengakuan/Ijazah dari Luar Negeri 1 tahun 1 tahun Permanen 24 Rekomendasi Izin Belajar Luar Negeri 1 tahun 1 tahun Permanen 25 Data Pendidikan Keagamaan 2 tahun 5 tahun Permanen

Sub Bidang Penelitian

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 18: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

18

1 2 3 4 5

1 Organisasi Keagamaan 1 tahun 1 tahun Permanen 2 Sarana Keagamaan 1 tahun 1 tahun Permanen 3 Ketenagaan 1 tahun 1 tahun Permanen 4 Umat Beragama 1 tahun 1 tahun Permanen 5 Pengalaman Beragama 1 tahun 1 tahun Permanen 6 Pentashihan 2 tahun 1 tahun Permanen 7 Laporan Hasil Penelitian Kasus-kasus

Keagamaan5 tahun 1 tahun Permanen

8 Hasil Penelitian Keagamaan 5 tahun 1 tahun Permanen

Berikut keterangan komponen isi yang terdapat di Jadwal Retensi Arsip

dilingkungan Departemen Agama:

1. Jenis arsip, adalah spesifikasi pengelompokkan fisik arsip yang didasarkan

pada unit kerja, satuan organisasi Departemen Agama, dan jenis arsip

mengacu pada seri arsip

2. Permanen (Arsip statis), adalah arsip yang disimpan terus menerus.

Penyimpanannya di ANRI sebagai pertanggungjawaban Nasional

3. Musnah, adalah arsip yang disimpan minimal 3 tahun sesuai dengan

kebutuhan pengelola/unit pengolah, dan atau umur penyimpanannya belum

dapat ditentukan dengan pasti.

4. Penetapan merupakan penetapan arsip tentang simpan permanen, atau

dimusnahkan atau ditinjau kembali

5. Angka, angka yang dimaksud disini adalah angka yang tertera dalam

daftar arsip (JRA) dan menunjuk waktu/umur penyimpanan arsip

Jadwal Retensi Arsip yang dikeluarkan Departemen Agama sesuai

dengan visi dan misi Departemen Agama. Visi Kementerian Agama sesuai

Keputusan Menteri Agama nomor 2 tahun 2010, adalah terwujudnya

masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan

sejahtera lahir batin. Misi Kementerian Agama sesuai Keputusan Menteri

Agama nomor 2 tahun 2010, adalah

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 19: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

19

3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi

agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.

4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Berdasarkan analisis Jadwal Retensi Arsip yang dikeluarkan oleh

Departemen Agama Sub Bidang Pendidikan dan Pengajaran, dan Sub Bidang

Penelitian, rmasuk dalam kategori arsip dalam kegiatan fasilitatif. FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu fakultas di lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan visi misinya, Sub Bidang

Pendidikan dan Pengajaran, dan Sub Bidang Penelitian termasuk dalam

kegiatan substantif. Hal ini terjadi kesenjangan dan kurang diakomodasi

kegiatan-kegiatan berdasarkan subjek dan berdasarkan kegiatan substantif

perguruan tinggi.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

1.1 Pendekatan Penelitian

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 20: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

20

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang

bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut

pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan

ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti; kesemuanya

tidak dapat diukur dengan angka. (Sulistyo, 2006:78).

Melalui pendekatan kualitatif dapat memberikan gambaran tentang

pengelolaan penyusutan arsip, dalam mendukung fungsi bisnis organisasi,

dan melihat sumber daya manusia yang terkait dalam pelaksanaannya.

Sehingga dapat diperoleh gambaran yang lengkap mengenai pelaksanaan

penyusutan arsip di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam rangka

menunjang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju world class university.

Metode yang digunakan adalah studi kasus, di mana didalamnya peneliti

menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau

sekelompok individu (Creswell, 2010:20).

1.2 Informan

Informan yang digunakan adalah (1) Kepala Biro Administrasi Umum

dan Keuangan, (2) Dekan FITK, (3) PUDEK Bidang Administrasi dan

Umum, (4) petugas pengelola arsip di bagian Umum, (5) staf pengelola

bagian keuangan, (6) staf pengelola bagian kepegawaian dan (7) arsiparis.

Pemilihan informan ini akan memudahkan peneliti dalam meneliti objek

yang diteliti dan informan yang dipilih dianggap mengetahui masalah yang

diteliti atau orang yang memiliki wewenang dalam mendukung fungsi bisnis

organisasi.

1.3 Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian sebagaimana dikutip dari

Creswell (2010:268-270) dan disesuaikan di lapangan, diantaranya adalah:

1. Observasi

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 21: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

21

Peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengamati prilaku dan

aktivitas pengelola arsip di lokasi penelitian. Dalam pengamatan di lokasi,

peneliti merekam/mencatat dengan mengajukan sejumlah pertanyaan

yang berkaitan dengan penilaian dan penyusutan arsip.

2. Wawancara

Peneliti melakukan face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan)

atau via telepon dengan informan. Wawancara menggunakan pertanyaan

tidak terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan

pandangan dari informan. Cara ini dilakukan untuk mengetahui

pelaksanaan penyusutan arsip yang dilakukan oleh petugas pengelola arsip

di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dokumen

Dokumen yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian ini adalah:

struktur organisasi, prosedur kerja, Standar Prosedur Operasional (SOP),

deskripsi kerja dalam menjalankan fungsi bisnis organisasi yang berkaitan

dengan penyusutan arsip di lingkungan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Materi audio dan visual

Data ini bisa berupa foto, hasil rekaman dan video berkaitan tentang

pelaksanaan pengelolaan arsip.

1.4 Analisa dan Penyajian Data

Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis

transkrip interview, catatan di lapangan, dan bahan-bahan lain yang didapat

oleh peneliti, yang kesemuanya itu peneliti kumpulkan untuk meningkatkan

pemahaman peneliti dan membantu peneliti untuk mempresentasikan

penemuan peneliti kepada orang lain.

Tahapan dalam analisis data adalah sebagai berikut :

1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk di analisis yang bersumber dari

hasil transkripsi wawancara, kemudian memilah-milah dan menyusun data

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 22: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

22

tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung dra sumber

informasi

2. Membaca keseluruhan dan mencatat data yang diperoleh

3. Menganalisis dengan memberi kode dengan deskripsi singkat untuk

mempermudah peneliti dalam memberi gambaran tentang penilaian dan

penyusutan arsip

4. Melakukan penarikan kesimpulan awal untuk memperdalam wawancara

atau observasi

5. Mengkaji literatur pada saat analisa data

6. Yang terakhir adalah membuat kesimpulan terakhir, saat data dilapangan

sudah mencapai titik jenuh

1.5 Lokasi Penelitian

1. Profil FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta adalah fakultas tertua yang ada dilingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Kelahiran FITK adalah Jurusan Agama pada

Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) yang berdiri pada 1 Juni 1957,

berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 1 tahun 1957 dan dipimpin

oleh Prof. Dr. H. Mahmud Yunus sebagai Dekan dan Prof. H. Bustami A.

Gani sebagai Wakil Dekan (Pedoman Akademik).

Tujuannya adalah mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna

mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga

menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan maupun

sekolah agama (UIN online). Masa studi di ADIA adalah 5 tahun yang

terdiri dari tigkat semi akademi dan tingkat akademi 2 tahun (UIN online).

Tahun 1960, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.

11 tahun 1960, Departemen Agama menggabungkan 2 institusi yakni

ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta menjadi satu lembaga

Pendidikan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Tujuannya adalah

memenuhi perkembangan mahasiswa yang datang dari berbagai wilayah di

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 23: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

23

Indonesia dan dari Malaysia. Tanggal 24 Agustus 1960 bertepatan dengan

2 Rabi’ul Awal 1380H, Departemen Agama merubah nama PTAIN

menjadi al-Jamiah al-Islamiyah al-hukumiyah diterjemahkan menjadi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Yogyakarta (UIN online).

Tahun 1963, IAIN Jakarta mengelola secara mandiri dan membina 3

Fakultas, yaitu (1) Fakultas Tarbiyah, (2) Fakultas Adab dan (3) Fakultas

Ushuluddin (FITK UIN Jakarta online). Saat itu FITK UIN Syarif

HIdayatullah Jakarta bernama Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Tahun 2002, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031

tahun 2002, tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berubah bentuk menjadi UIN Syarif HIdayatullah Jakarta. Sebagai bentuk

re-integrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatulah Jakarta menetapkan Fakultas

Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi FITK UIN Syarif

HIdayatullah Jakarta (UIN online).

Saat ini program studi di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada 8

program studi: (1) Pendidikan Agama Islam, (2) Pendidikan Bahasa Arab,

(3) Kependidikan Islam, (4) Pendidikan Bahasa Indonesia, (5) Pendidikan

Matematika, (6) Pendidikan IPA, (7) Pendidikan Bahasa Inggris, (8)

Pendidikan IPS (FTIK UIN Jakarta online).

2. Misi dan Visi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Misi dan Visi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaimana

tercantum dalam Pedoman Akademik 2010/2011:

a. Misi

(1) Menyeleggarakan pendidikan dan pengajaran berwawasan riset.

(2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan untuk

menghasilkan satu karya inovatif di bidang pendidikan.

(3) Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat melalui

pembinaan pemberdayaan madrasah/sekolah.

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 24: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

24

(4) Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para

sivitas akademika.

(5) Mengembangkan layanan berbasis teknologi informatika/ICT.

(6) Mengembangkan jenjang dan kemitraan dengan berbagai lembaga

nasional maupun internasional.

(7) Melaksanakan evaluasi kinerja kelembagaan secara berkelanjutan.

b. Visi

Menjadikan FITK sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan) yang unggul, kompetitif, professional dengan

mengintegrasikan keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan

keindonesiaan.

c. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Gambaran Penciptaan Rekod

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 25: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

25

Periode Agustus 2010

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 1412 Surat Tugas 93 SK Dekan 16

Periode September 2010

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 832 Surat Tugas 73 SK Dekan 16

Periode Oktober 2010

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 1782 Surat Tugas 133 SK Dekan 11

Periode Nopember 2010

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 1302 Surat Tugas 143 SK Dekan 24

Periode Desember 2010

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 1112 Surat Tugas 103 SK Dekan 4

Periode Januari 2011

No Jenis Surat Jumlah1 Umum 1382 Surat Tugas 63 SK Dekan 18

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 26: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

26

BIBLIOGRAFI

Agus Rifai et.al. (2008). Evaluasi terhadap Pengelolaan Dokumen/Arsip di

Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed Edisi Ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Daniels, Maygene F., and Timothy Walch. (1984). A Modern Archives Reader:

Basic Readings on Archival Theory and Practice. Washington D.C.: National

Archives and Records Service U.S. General Services Administration

Ellis, Judith. (1993). Keeping Archives, Secoennd Edition. Australia: The

Australia Society of Arhivists.

Indonesia. Departemen Agama. (2006). Jadual Retensi Arsip Departemen Agama

RI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Indonesia. Kementerian Agama. (2010). Keputusan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 44 tahun 2010 tentang Pedoman Penataan Kearsipan di

Lingkungan Kementerian Agama. Jakarta: Sekretariat Jenderal Biro Umum.

Indonesia. Menteri Agama Republik Indonesia. (2002). Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 414 tahun 2002 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Indonesia. (2009). Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 43 Tahun 2009

Tentang Kearsipan.

Kennedy, Jay and Cherryl Schauder. (1998). Records Management: A Guide to

Corporate Recordkeeping, 2nd Edition. South. Melbourne:

Penn, Ira A., Gail B. Pennix, and Jim Coulson. (1994). Records Management

Handbook. Hampshire, England: Gower.

Shepherd, Elizabeth dan Geoffrey Yeo. (2003). Managing records, a handbook of

principles and practice. London: Facet.

Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Wedatama Widya Sastra bekerjasama

dengan FIB UI

Sundus Nuzulia. (2011, 28 Februari jam 16.15). Wawancara Pribadi.

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 27: lolytasaribatubara.files.wordpress.com file · Web viewKantor administrasi (semi tertutup untuk umum) 60-70%. 30-40%. 15-22%. 7-10%. 8%

27

Tobing, Tiurma L. (2002). Pemanfaatan “Daftar Jadwal Retensi Arsip DKI

Tahun 1994” Dalam Kegiatan Penyusutan Pada Pemerintah Propinsi DKI

Jakarta. Depok: Tesis Magister Universitas Indonesia.

UIN Online. (2009). UIN Jakarta Bertekad Masuk “Toward the Top 500”. 23

Januari 2011. http://www.uinjkt.ac.id/index.php/categoryblog/576-uin-jakarta-

bertekad-masuk-toward-the-top-500.html.

Maher, William J. (1992). The Management of College and University Archives.

Metuchen N. J. The Society American Archivists and The Scarecrow Press,

Inc.

Williams, Caroline. (2006). Managing Archives Foundations, Principles and

Practice. England: Chandos Publishing.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010. Pedoman Akademik Program Strata 1

2010/2011. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.

UNIVERSITAS INDONESIA