semi skripaa

Upload: adipati-hadji-a

Post on 12-Jul-2015

375 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang VPN adalah singkatan dari Virtual Private Network, yaitu merupakan jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan jalur jaringan publik (internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic atau data yang bersifat negatif yang tidak semestinya masuk ke dalam remote-site Virtual Private Network. Simulasi Virtual Private Network dibuat untuk memudahkan memberi gambaran sebelum melakukan perancangan dan implementasi secara nyata. Simulasi Virtual Private Network akan menjelaskan sistem Virtual private network secara terperinci dari setiap tahap pembuatannya. Dalam simulasi Virtual Private Network maka akan terlihat satupersatu jalur jaringan Virtual Private Network, data simulasi penggunaan jaringan kemana saja akan dihubungkan, dan tentunya menggunakan komponen-komponen atau perangkat keras berupa simulasi. Simulasi Virtual Private Network digunakan sebagai tolak ukur pembuatan Virtual Private Network secara nyata. dari segi konfigurasi sampai sistem yang digunakan sesuai dengan Virtual Private Network sebenarnya, simulasi Virtual Private Network sangat sesuai diterapkan pada perangkat keras Cisco.

1

1.2.

Tujuan Tujuan penelitian ini adalah mensimulasikan Virtual Private Network untuk mengetahui fungsi hingga kinerja berjalannya Virtual Private Network berupa simulasi.

1.3.

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah simulasi Vitual Private Network yang penerapannya menggunakan berupa data jaringan yang berjalan di Gedung MIPA 2 Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor. Simulasi Virtual Private Netwrok dibuat untuk menggambarkan sebelum tahap pembuatan Virtual Private Network secara nyata. Rancangan Vitual Private Network ini berupa simulasi dan menggunakan perangkat lunak Cisco Packet tracer.

1.4.

Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mudah dalam melakukan akses jaringan sesama satu instansi dan memiliki sistem keamanan yang cukup efisien. Membentuk sistem jaringan sendiri dan terpisah dari jaringan publik. Mampu melakukan pengecekan sumber data pengirim.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1.1. Virtual Private Network. Virtual Private Network atau disingkat VPN adalah variasi lain dari skema jaringan yang dibangun sebagai jaringan khusus dengan menggunakan jaringan internet umum. Karena menggunakan jaringan internet, sebuah perusahaan yang membuat WAN (Wide Area Network) berbasis VPN ini mampu menjangkau area yang sangat luas dan lintas geografi. VPN menyediakan koneksi poin-to-poin baik kepada kantor cabang maupun kepada seorang karyawan yang sedang bertugas ditempat lain ( Hadi Wibowo 2007 ). Virtual Private Network (VPN) adalah fasilitas yang memungkinkan koneksi jarak jauh (Remote Access) yang aman dengan menggunakan jaringan internet untuk akses ke LAN dikantor (Hendra Wijaya 2011) VPN menggunakan sistem keamanan yang berlapis, diantaranya ; Metode tunneling (terowongan), membuat terowongan virtual diatas jaringan publik menggunakan protocol seperti Point to Point Protocol (PPTP), Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP), Generic Routing Encapsulation (GRE) dan IPSec. PPTP dan L2TP adalah layer 2 tunneling protocol. Keduanya melakukan pembungkusan payload pada frame Point to Point Protocol (PPP) untuk di lewatkan pada jaringan. IPSec berada di layer 3 yang menggunakan packet, yang akan melakukan pembungkusan IP header sebelum dikirim ke jaringan.

3

Metode Enkrpsi untuk Encapsulations (membungkus) paket data yang lewat di dalam tunneling, data yang dilewatkan pada pembungkusan tersebut, data disini akan dirubah dengan metode DES, 3DES, atau AES.

Metode Otentikasi User, karena banyak user yang akan mengakses biasanya digunakan beberapa metode otentikasi user seperti Remote Access Dial In User Services (RADIUS) dan Digital Certificates.

Integritas Data, paket data yang dilewatkan di jaringan publik perlu penjaminan integritas data / kepercayaan data apakah terjadi perubahan atau tidak. Metode VPN menggunakan HMA C-MD5 atau HMA C-SHA1 untuk menjadi paket tidak dirubah pada saat pengiriman.

2.1.2.

VLAN Virtual Local Area Network (VLAN) adalah metode untuk menciptakan jaringan-jaringan yang secara logika tersusun sendirisendiri. VLAN berada dalam jaringan Local Area Network (LAN), sehingga dalam jaringan (LAN) bisa terdapat satu atau lebih VLAN (Fadhil Alkadri 2007).

Gambar 1. Skama jaringan VLAN

4

Virtual LAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port,dan MAC address. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel). Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya dan untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. 2.1.2.1. MAC Address MAC Address singkatan dari Media Access Control Address alamat Hardware untuk peralatan jaringan yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya (Iwan Sofana 2011) 2.1.3. Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer adalah sebuah simulasi program jaringan yang memungkinkan untuk melakukan eksperimen dengan perilaku jaringan dan Sebagai bagian dari pengalaman belajar Sistem Jaringan, Paket Tracer memberikan simulasi, visualisasi, penulisan, penilaian, dan kemampuan kolaborasi dan memfasilitasi mengajar dan belajar dari konsep teknologi jaringan yang kompleks. Packet Tracer merupakan alat pendukung peralatan perangkat keras yang memungkinkan untuk membuat jaringan dengan jumlah tak terbatas perangkat keras, mendorong praktik, penemuan, dan pemecahan masalah.

5

Lingkungan belajar berbasis simulasi membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti pengambilan keputusan, berpikir kreatif dan kritis, dan pemecahan masalah. Packet Tracer melengkapi kurikulum Cisco Networking Academy, memungkinkan instruktur untuk mengajar dan menunjukkan dengan mudah konsep teknis yang rumit dan desain sistem jaringan.

Gambar 2.Tampilan Cisco Packet Tracer Packet Tracer Fitur Packet Tracer mendukung sebuah dasar Dynamic Routing dengan RIP, OSPF, dan EIGRP, sejauh diperlukan oleh kurikulum CCNA saat ini. Packet Tracer ditujukan untuk memberikan simulasi nyata dari jaringan fungsional, aplikasi itu sendiri hanya menggunakan sejumlah kecil fitur yang ditemukan dalam perangkat keras yang sebenarnya menjalankan versi Cisco IOS saat ini.

6

2.1.3.1. Dynamic Routing Dynamic routing adalah router yang dapat digunakan secara otomastis dalam router,secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, yaitu Distance Vector dan link state routing protocol. antara lain : Routing Information Protocol (RIP) dibagi ada versi 1,versi 2 , Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), antara lain : RIP (Routing Information Protocol) adalah routing protocol yang paling sederhana yang termasuk jenis distance vektor atau rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Ada 2 versi dari Informasi Routing Protocol: RIPv1, dan RIPv2. RIP versi 1 Menggunakan classful routing. Pembaruan routing periodik tidak membawa subnet informasi, dukungan kurang untuk subnet mask panjang variabel. RIP versi 2 RIP vesri 2 adalah RIP baru yang menutupi kekurangan dari spesifikasi asli RIP,kemampuan yang di miliki untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung classless inter-domain routing (CIDR ) atau merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector atau rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan

7

secara manual oleh administrator jaringan yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. IGRP merupakan protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Enhanced Interior Gateway routing Protocol (EIGRP) adalah meminimalkan routing ketidakstabilan yang terjadi setelah perubahan topologi dan digunakan secara khusus oleh Cisco.

8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Peneletian Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan SDLC (System Development live Cycle ). Adapun tahapan-tahapan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3 berikut :

Mulai Perencanaan Analisis Perancangan Implementasi Uji Coba

Sistem Diteri ma Selesai

Gambar 3.Metodologi Pengembangan Aplikasi

9

1.1.1. a.

Perencanaan Studi Pustaka (library Reseach) Untuk memperoleh data-data yang digunakan dalam penulisan sistem simulasi jaringan ini dilakukan melalui beberapa tahapan , diantaranya adalah melalui studi pustaka sebagai sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian dan pengambilan data, dengan mempelajari dan memahami data-data atau teori-teori dan informasi dari berbagai literature yang berhubungan dengan simulasi sistem jaringan Virtual Private Network

b. Studi Lapangan (Field Reseach) Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian atau guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. c. Wawancara (Interview) Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan orang-orang atau pihak yang terkait diinstansi dalam hal ini yaitu Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuan, guna mendapatkan data-data yang diperlukan. 1.1.2. Analisis Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, penyeleseksian data dan pengolahan data yang berhubungan dengan Simulasi Sistem Jaringan Virtual Private Network. Pada tahap ini dilakukan beberapa proses untuk mendapatkan data, diantaranya yaitu mencari aplikasi dan plug-in yang akan di gunakan pada Simulasi Sistem Jaringan Virtual Private Network.

10

1.1.3. Perancangan Tahap perancangan yang dilakukan dalam Sismulasi sistem Jaringan Virtual Private Network adalah penyiapan aplikasi. Perangkat lunak simulasi yang sebelumnya sudah diunduh. 3.1.4. Implementasi Pada tahapan ini dilakukan proses transformasi hasil perancangan simulasi, tahap implementasi simulasi jaringan Virtual Private Network dari awal melakukan penarikan ( Drag ) alat simulasi, serta konfigurasi alat simulasi hingga mengkoneksikan jaringan. 3.1.5. Uji coba Tahap uji coba dilakukan simulasi yang dibuat telah berjalan sesuai fungsinya dengan baik. Simulasi sistem jaringan Virtual Private Network akan dijalankan pada setiap tempat yang memiliki koneksi internet termasuk koneksi Virtual Private Network. Tahap uji coba memiliki beberapa tahapan yaitu: 1. Uji coba struktural Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap struktur pada simulasi yang dibuat dapat dijalankan pada saat berjalannya aplikasi simulasi lancar dan tampil dengan baik sesuai dengan rancangan.

11

2. Uji coba fungsional Untuk mengetahui apakah setiap jaringan terkoneksi pada simulasi untuk melakukan aksi program sudah sesuai dan berfungsi sesuai dengan fungsi yang dibuat. 3. Uji coba validasi Tahap ini dilakukan untuk melakukan analisis apakah keakuratan input dan output data yang dimasukan sesuai dengan fungsi awal perencanaan. 3.1.6. Penggunaaan Tahap ini merupakan tahap penggunaan simulasi sistem setelah melalui tahap pengujian dan perbaikan. Sistem ini diimplementasikan di Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 24 September sampai dengan 31 Oktober 2011, bertempat di Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas pakuan.

12

3.3.

Alat dan Bahan 3.3.1. Alat Alat yang digunakan berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini personal komputer dengan konfigurasisebagai berikut :

A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 1. 2.

Perangkat Keras Prossesor Intel Mobile M370 Core i3 2.4Ghz RAM 4 GB Hardisk 320 GB VGA Intel GMA 1306 mb Printer Canon IP2700i Perangkat Lunak Sistem Operasi Windows 7 Ultimate Program aplikasi Cisco Packet Tracer 5.3 3.3.2. Bahan Bahan penelitian yang digunakan berupa dokumen dan data yang berasal dari Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuan serta materi lain yang diperoleh memlalui studi putaka,internet dan wawancara.

13

BAB IV RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Tahap Perancangan Tahap perancangan adalah tahap melakukan penyiapan data untuk diproses hingga data siap digunakan. Adapun tahap perancangan yang dilakukan dalam pembuatan Simulasi Virtual Private Network di dapat dari tempat penelitian yang dilakukan di Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuan. 4.1.1. Pengumpulan Data Jaringan Adapun data yang dikumpulkan adalah : IP Provider Nama Provider Pembagian IP Skema Jaringan

4.1.2. IP Provider Dalam penggunaan jaringan internet Jurusan Ilmu Komputer Fakultas MIPA memiliki IP Address Internet atau jaringan publik, IP address yang digunakan tersebut yaitu 203.148.*.* Penggunaan IP Provider dalam Virtual Private Network sangatlah penting karena merupakan indentitas jaringan gedung MIPA 2.

14

4.1.3. Nama Provider Nama provider atau nama server utama menentukan akses internet dan berfungsi sebagai penyampaian paket data. Pada simulasi sistem jaringan Virtual Private Network IP provider ditentukan oleh provider. Nama provider yang digunakan sebegai koneksi internet di Gedung MIPA 2 Fakultas MIPA Universitas Pakuan yaitu : Adi Sanggoro. 4.1.4. Pembagian IP Pembagian IP akan menentukan jaringan untuk melakukan pengiriman data, penggunaan jaringan publik dan penggunaan Virtual Private Network. IP jaringan yang terdapat di Fakultas MIPA Gedung MIPA 2 antara lain : Pembagian IP : 1. 192.168.*.* Labkom 1 2. 192.168.*.* LAN 3. 192.168.*.* Workshop 4. 192.168.*.* Labkom 3 5. 192.168.*.* Labkom 4 6. 192.168.*.* FMIPA 7. 192.168.*.* Jurusan 1 8. 192.168.*.* Farmasi 9. 192.168.*.* Lantai 2 10. 192.168.*.* Diploma 11. 10.10.*.* Server

15

4.1.5. Skema Jaringan Skema jaringan Gedung MIPA 2 Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor dari data yang telah didapat disisispkan pada gambar 4. Dalam pembuatan skema jaringan software yang digunakan adalah Cisco Packet Tracer.

Gambar

4.

Skema Jaringan Komputer Fakultas MIPA Asli 4.2. Tahap Implementasi Tahap implementasi adalah tahap melakukan pembuatan simulasi jaringan Virtual Private Network, Tahap implementasi Simulasi Virtual Private Network dilakukan di Laboratorium Workshop Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuan.

16

4.2.1. Tahap Pembuatan Skema Jaringan Skema jaringan ini berbentuk Virtual LAN dan merupakan dasar dari pembuatan simulasi jaringan Virtual Private Network, melalui tahap ini akan diketahui setiap ruangan dalam Gedung MIPA 2 yang terdapat koneksi internet. Dari setiap ruangan yang terdapat koneksi internet ini kemudian akan diberikan identitas berupa IP address dan nama ruangan, dan dapat dijelaskan pada gamba 5 beriukut.

Gambar 5. Skema Jaringan Komputer Fakultas MIPA

17

4.2.2. Skema Jaringan VLAN dan VPN Membuat skema jaringan Virtual LAN pada setiap tempat yang memiliki jaringan internet yang terdapat di Gedung MIPA 2 Fakultas MIPA Univesitas Pakuan. Pembagian IP adalah sebagai berikut : 1. 192.168.*.* Labkom 1 2. 192.168.*.* LAN 3. 192.168.*.* Workshop 4. 192.168.*.* Labkom 3 5. 192.168.*.* Labkom 4 6. 192.168.*.* FMIPA 7. 192.168.*.* Jurusan 1 8. 192.168.*.* Farmasi 9. 192.168.*.* Lantai 2 10. 192.168.*.* Diploma 11. 10.10.*.* Server dari setiap tempat yang memiliki jaringan internet tentu saja memiliki IP address sendiri sebagai identitas. Dapat dijelaskan pada gambar 6 berikut.

Gambar 6. Skema Jaringan Komputer Gedung MIPA

18

Pada gambar 6 dapat dijelaskan sebuah skema Virtual LAN, tahap pembuatan Vitual Private Network dan sudah saling terkoneksi. 4.2.3. Konfigurasi Switch Switch pada Virtual Private Network sangat berperan dalam membangun simulasi jaringan Virtual Private Network. Switch akan di konfigurasi secara bertahap dan ini merupakan langkah pertama dalam pembuatan Virtual Private Network. Konfigurasi pada siwtch antara lain : membuat VLAN Database dan membangun konfigurasi dalam penetuan port kabel jaringan.

Gambar 7.Tampilan simulasi Switch Gambar 7 dapat dijelaskan tampilan sistem konfigurasi simulasi Switch, dan yang terdapat pada switch antara lain : Physical, Config, dan CLI.

19

4.2.3.1. Tahap Membuat VLAN Database Pembuatan VLAN Database merupakan tahapan yang penting dalam pembangunan jaringan Virtual Private Network, pada tahapan ini data informasi VLAN disimpan dengan identitas masing-masing ruangan yang memiliki koneksi internet. Data informasi VLAN di Database yang telah dibuat akan diinputkan pada setiap port kabel jaringan dan ini merupakan yang akan memisahkan jaringan Virtual Private Network. Dapat dijelaskan pada gambar 8 berikut :

20

Gambar 8. Tampilan Pembuatan VLAN Database. Gambar 8 dapat dijelaskan pembuatan VLAN menggunakan dengan perintah berupa GUI pada config dan coding atau comment line pada CLI switch, dan data yang sudah diinputkan dengan identitas dan nama sesuai yang dibuat.

Gambar 9. Hasil Pembuatan VLAN ( Database ) Gambar 9 dapat dijelaskan bahwa data informasi sudah selesai dibuat dan disimpan di Database VLAN. VLAN Configuraston merupkan tempat penyimpanan data VLAN yang telah dibuat. 4.2.3.2. Konfigurasi Port Kabel Jaringan.

21

Setelah data informasi VLAN dibuat maka data informasi VLAN yang terdapat di Database VLAN akan diinputkan kedalam port-port kabel jaringan. Jumlah port jaringan yang terdapat pada switch memiliki 24 port kabel jaringan dan berupa kabel LAN dan bertipe RJ45. Namun port kabel yang akan digunakan sebanyak 10 port sesuai dengan data informasi jaringan Fakultas MIPA yang dikumpulkan.

Gambar 10, Tampilan Comment Line Gambar 10 dapat dijelaskan sebuah proses konfigurasi port kabel jaringan bertipe RJ45. Data informasi VLAN dalam proses penginputan kedalam kabel jaringan. Konfigurasi kabel jaringan yang sudah diinputkan data informasi VLAN, nantinya akan dihubungkan dengan masing-masing LAN yang sudah disiapkan.

22

Gambar 11. Hasil Konfigurasi Port Kabel Jaringan Gambar 11 dapat dijelaskan hasil dari konfigurasi port kabel jaringan dan sudah memiliki data informasi VLAN. Konfigurasi port kabel jaringan memliki dua jenis sistem penghubung yaitu Trunk dan Access. Trunk yaitu merupakan penghubung antara switch dan router, trunk berifat peer to peer yang bertipe hanya bisa dihubungkan dari switch ke router saja.

23

Access yaitu merupakan penghubung switch dan klien dengan banyak penggunaan LAN, bersifat peer to many dan access dapat diinputkan data informasi yang akan dituju.

4.2.4. Konfiguras Router

Gambar 12. Tampilan Konfigurasi Simulasi Router Gambar 12 dapat dijelaskan tampilan sistem konfigurasi simulasi Router. Router akan menjadi penentu VLAN sebagai penghubung antara masing-masing klien, membuat keamanan jaringan, membuat jaringan secara khusus yang terpisah dari jaringan publik, membuat IP address

24

sebagai protokol jaringan dan membuat subneting. Dalam hal ini subneting akan bersifat otomatis dalam konfigurasi router.

Gambar 13. Konfigurasi Router Gambar 13 dapat dijelaskan proses berjalan konfigurasi router. Router memiliki protokol pembungkusan yaitu encapsulation dan memiliki tipe pembungkusan yaitu Dot1Q, Protokol ini dibuat yang sesuai dengan yang diiinginkan nantinya akan menentukan jalur khusus. Jalur khusus ini akan ditentukan juga oleh IP address yang dibuat sesuai dengan masing-masing klien. 4.2.5. Konfigurasi Laboratorium Komputer 1 Konfigurasi PC Laboratorium Komputer 1 ini memudahkan untuk koneksi kepada VLAN. ID VLAN Laboratotium Komputer 1 yaitu VLAN 10 dengan dengan IP address 192.168.8.1, dan gateway dari PC klien ke

25

VLAN dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 10 untuk mengirim informasi atau share data.

Gambar Konfigurasi PC Laboratorium Komputer 1

14.

Gambar 14 dapat dijelaskan konfigurasi PC pada VLAN 10 dengan nama Laboratorium Komputer 1, terlihat pada gambar awal dari konfigurasi gateway static 192.168.8.1

26

Gambar 15. Konfigurasi Port Kabel Jaringan Laboratorium Komputer 1 Gambar 15 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Laboratorium Komputer 1 dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 Laboratorium Komputer 1 192.168.8.2 dan PC 2 Laboratorium Komputer 1 192.168.8.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.2.6. Konfigurasi Laboratorium Workshop Konfigurasi PC Laboratorium Workshop ini memudahkan koneksi VLAN ID 20 yang diberi nama Workshop dengan IP address 192.168.2.1 dan gateway atau IP address tujuan dari PC klien ke VLAN.

Gambar 16. Konfigurasi PC Workshop Gambar diatas menjelaskan konfigurasi PC pada VLAN 20 dengan nama Workshop, terlihat pada gambar awal dari konfigurasi akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.2.1.

27

Gambar Konfigurasi Kabel Jaringan Workshop

17. Port

Gambar 17 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Laboratorium Workshop dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 Laboratorium Workshop 192.168.2.2 dan PC 2 Laboratorium Workshop 192.168.2.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.2.7. Konfigurasi Laboratorium Komputer 3 Konfigurasi PC Laboratorium Komputer 3 ini dikoneksikan dengan VLAN ID 30 yang diberi nama Laboratorium Komputer 3 dengan IP address 192.168.3.1. gateway atau IP address tujuan dari PC klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 30.

28

Gamba Konfigurasi PC Laboratorium Komputer 3

r 18.

Gambar 18 dapat dijelaskan konfigurasi PC pada VLAN 30 dengan nama Laboratorium Komputer 3, terlihat pada gambar awal dari konfigurasi akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.3.1

Gambar 19. Konfigurasi Port Kabel Jaringan LabKom3

29

Gambar 19 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Laboratorium Komputer 3 dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 Laboratorium Komputer 3 192.168.3.2 dan PC 2 Laboratorium Komputer 4 192.168.3.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.2.8. Konfigurasi Laboratorium Komputer 4 Melakukan konfigurasi PC LabKom4 ini memudahkan untuk menghubungkan VLAN ID 40 dengan nama LabKom4 dengan IP address 192.168.4.1 dan dengan gateway atau IP address tujuan dari pc klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 40 dengan nama Laboratorium Komputer 4 untuk mengirim informasi atau share data.

Gambar 20. Konfigurasi PC LabKom4

30

Gambar 20 dapat dijelaskan konfigurasi PC pada VLAN 40 dengan nama Laboratorium Komputer 4, terlihat pada gambar awal dari konfigurasi akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.4.1

Ga bar 21. Konfigurasi Port Kabel Jaringan LabKom4

m

Gambar 21 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Laboratorium Komputer 4 dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 Laboratorium Komputer 4 192.168.4.2 dan PC 2 Laboratorium Komputer 4 192.168.4.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.2.9. Konfigurasi Jurusan Melakukan konfigurasi PC Jurusan ini memudahkan untuk menghubungkan VLAN ID 50 dengan nama Jurusan dengan IP address 192.168.6.1 dan gateway atau IP address tujuan dari PC klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 50 dengan nama Jurusan untuk mengirim informasi atau share data.

31

Gambar 22. Konfigurasi PC Jurusan Gambar 22 dapat dijelaskan konfigurasi PC pada VLAN 50 dengan nama Jurusan, terlihat pada gambar awal dari konfig akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.6.1

Gambar 23. Konfigurasi Port Kabel Jaringan Jurusan

32

Gambar 23 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Jurusan dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 Jurusan 192.168.6.2 dan PC 2 Jurusan 192.168.6.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.3.11. Konfigurasi Diploma Konfigurasi PC diploma ini memudahkan untuk menghubungkan VLAN ID 60 dengan nama Diploma dengan IP address 192.168.124.1 dan gateway atau IP address tujuan dari pc klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 60 dengan nama Diploma untuk mengirim informasi atau share data.

Gambar Konfigurasi PC Diploma

24.

Gambar 24 dapat dijelaskan konfigurasi PC pada VLAN 60 dengan nama Diploma, terlihat pada gambar awal dari konfigurasi akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.6.1

33

Gambar 25. Konfigurasi Port Kabel Jaringan Diploma Gambar 25 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Diploma dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 diploma 192.168.124.2 dan PC 2 Diploma 192.168.124.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.3.12. Konfigurasi Farmasi Konfigurasi PC farmasi ini memudahkan untuk menghubungkan VLAN ID 70 dengan nama Farmasi dengan IP address 192.168.7.1 dan dengan gateway atau IP address tujuan dari pc klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 70 dengan nama Farmasi untuk mengirim informasi atau share data.

34

Gambar 26. Konfigurasi Farmasi Gambar diatas menjelaskan konfigurasi PC pada VLAN 70 dengan nama Farmasi, terlihat pada gambar awal dari konfig akan menampilkan konfigurasi gateway static 192.168.7 PC

35

Gambar 27. Konfigurasi Port Kabel Jaringan Gambar 27 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Farmasi dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address PC 1 farmasi 192.168.7.2 dan PC 2 Farmasi 192.168.7.3 dengan subneting standar yaitu 255.255.255.0 . 4.3.13. Konfigurasi Server SIFA Konfigurasi Server SIFA ini memudahkan untuk menghubungkan koneksi kepada VLAN dengan ID 1 ( default ) dengan IP address 10.0.0.1 dan dengan gateway atau IP address tujuan 10.0.0.1 dari pc klien ke VLAN dan dapat terhubung dengan PC diluar VLAN 1.

Gambar 28. Konfigurasi SIFA Server

36

Gambar 28 dapat dijelaskan konfigurasi Server pada VLAN 1 (default), terlihat pada gambar awal dari konfigurasi akan menampilkan konfigurasi gateway static 10.0.0.1

Gambar 29. Konfigurasi Port Kabel Jaringan Gambar 29 dapat dijelaskan konfigurasi FastEthernet dari PC Server SIFA dengan IP yang sudah diterapkan dan mengikuti IP address VLAN yang telah dibuat. IP address server SIFA 10.0.0.9 dengan subneting standar yaitu 255.0.0.0 . 4.3.14. Konfigurasi Modem dan Cloud Konfigurasi pada modem dan cloud atau internet tidak begitu rumit dan secara otomatis akan terhubung antara modem dan cloud. Namun pada cloud ada beberapa port yang harus di konfigurasi untuk menghubungkan.

37

Gambar 30. Konfigurasi Modem Gambar 30 dapat dijelaskan konfigurasi modem namun konfigurasi modem sudah secara otomatis dan hanya melakukan pemberian nama pada modem tersebut.

Gambar 31. Konfigurasi DSL

38

Gambar 31 dapat dijelaskan konfigurasi DSL dimana kabel modem akan dikoneksikan ke Ethernet8 agar dapat terkoneksi dan mampu berjalannya simulasi Virtual Private Network.

Gambar 32. Konfigurasi FastEthernet8 gambar 32 dapat dijelaskan proses berjalannya jaringan yang sudah terhubung. 4.3.15. Tahap Koneksi pada tahap koneksi ada beberapa kabel jaringan yang tersedia dalam simulasi jaringan, antara lain : Kabel Console, Kabel RJ45 Straight, Kabel RJ45 Crossover, Kabel Fiber, Kabel Telepon, Kabel Coaxial, Kabel Serial DCE dan Kabel Serial DTE. kabel yang akan digunakan dalam simulasi jaringan virtual private network. Antara lain kabel RJ45 straight, dan kabel telepon. Kabel RJ45 digunakan untuk menghubungkan antara switch ke router, switch ke hub, hub ke komputer klien, switch ke komputer server, dan dari router ke

39

modem. Kabel telepon digunakan untuk menhubungkan antara modem ke provider.

Gambar 33. Simulasi Kabel Jaringan Kabel straight akan dihubungkan dari switch ke hub hingga komputer router, tahapan melakukan koneksi kabel jaringan awal dari switch. Switch yang sudah terlebih dahulu melakukan konfigurasi dan pembuatan VLAN kemudian VLAN yang sudah tersimpan dalam Database VLAN, kemudian konfigurasi yang sudah tersimpan selanjutnya di sisipkan kedalam port kabel straight, antara lain : Kabel straigth FastEthernet 0/1 ini berfungsi untuk menghubungkan ke router dengan mode trunk dengan sistem khusus hanya switch dan router. Kabel straigth FastEthernet 0/2 sampai dengan 0/11 akan dikoneksikan dengan masing-masing port hub. Kabel jaringan straight terlebih dahulu dihubungkan dengan switch kemudian dihubungkan ke masing-masing VLAN 10 sampai dengan. Selain itu kabel straight dihubungkan dari switch ke komputer server. Kabel telepon hanya digunakan antara port modem dan cloud sebagai provider. Pada tahap ini maka akan ada hasil bila sudah terkoneksi hingga menampilkan tanda wana hijau, dan tahap koneksi hingga konfigurasi alat simulasi sudah selesai.

40

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Setelah proses implementasi dan perancangan telah selesai di buat dan mengikuti langkah langkah, berikut hasil proses yang dibuat dari simulasi jaringan Vitual Private Network.

41

5.1.1. Simulasi VLAN antar jaringan Simulasi VLAN antar cabang jaringan akan terhubung satu sama lain dan dapat melakukan koneksi jaringan internet maupun jaringan Virtual Private Network, masing-masing ruangan yang terdapat jaringan internet sudah dilakukan konfigurasi sesuai dengan sistem dan kegunaan pada jaringan pada cruangan tersebut. Laboratorium Komputer 1, 3, dan 4 berfungsi sebagai tempat pembelajaran bagi mahasiswa, dan praktik yang sesuai dengan jurusan Ilmu Komputer Fakuultas MIPA Universitas Pakuan. Namun pada simulasi sistem jaringan Virtual Private Network Laboratorium Komputer 1, 3, dan 4 akan memliki koneksi Virtual Private Network untuk penghubung dengan antar jaringan VLAN dalam Gedung MIPA 2 maupun luar gedung MIPA 2 yang bersifat Virtual Private Network,dan hanya di kelola oleh operator atau admin masing-masing Laboratorium Komputer.

Gambar 34. Simulasi VLAN Labkom 1

42

Gambar 35. Simulasi VLAN LabKom 3

Gambar 36. Simulasi VLAN Labkom 4 Laboratorium Workshop sama seperti dengan Laboratorium Komputer 1, 3, dan 4 meupakan tempat pembalajaran dan prakrik

43

mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer tetapi Laboratorium Workshop berbeda dengan dengan Laboratorium Komputer 1, 3, dan 4 karena Laboratorium Workshop lebih berfungsi sebagai tempat pembelajaran dan praktik sekaligus tempat penelitian bagi mahasiswa Ilmu Komputer. Laboratorium Workshop merupakan ruangan yang terdapat koneksi internet yang akan terkait menggunakan VLAN dan Virtual Private Network, dan dikelola oleh admin workshop.

Gambar 37. Simulasi VLAN Workshop Diploma dan Farmasi yang akan termasuk dihubungkan dengan Virtual Private Network dalam 1 gedung MIPA 2 Fakultas MIPA 2.

44

Gambar 38. Simulasi VLAN DIPLOMA

Gambar 39. Simulasi VLAN FARMASI Server SIFA ( Sistem Infornasi Mahasiswa ) dan Jurusan yang sangat inti digunakan karena untuk melakukan penyampaian informasi mahasiswa dan infomasi seputar Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor khusunya Jurusan Ilmu Komputer. SIFA dan Jurusan termasuk yang akan menggunakan jaringan Virtual Private Network dan dikendalikan oleh operator atau server SIFA dan Jurusan.

45

Gambar 40. Simulasi VLAN SIFA dan Jurusan 1 Provider Adi Sanggoro berperan sebagai penghubung jaringan internet yang digunakan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Pakuuan. Pada simulasi sistem jaringan Virtual private Network, jaringan internet atau nama provider Adi Sanggoro digambarkan sebagai awan ( Cloud ).

5.1.2. Simulasi Jaringan Virtual Private Network

Gambar 41. Simulasi VPN Simulasi jaringan Virtual Private Network menghubungkan satu cabang ke cabang lain dalam 1 instansi dan membentuk jaringan lokal

46

walupun berjauhan tempat. Vitual Private Network dengan sistem keamanan yang berlapis memungkinkan pengiriman data dilakukan dengan baik dan mengidentifikasi pengirim data.

5.2.

Pembahasan

5.2.1. Status Informasi Pada simulasi Virtual Private Network hasil yang terlihat terkoneksi atau tidak akan menampilkan informasi pada Information Status.

47

Gambar 42. Tampilan Status Informasi Failed dinyatakan bahwa sistem belum terkoneksi dengan baik dan harus dilakukan konfigurasi kebali dan sedangkan Successful dinyatakan bahwa sistem sudah terkoneksi dengan baik. pada status informasi menyatakan juga proses transfer data dan bersifat sama dengan melakukan ping ke jaringan dalam satu Virtual LAN maupun Virtual Private Network namun tidak menjelaskan begitu terpeinci. 5.2.2. Trafik Data Trafik data pada simulasi sistem jaringan Virtual Private Network akan menampilkan data trafik yang telah digunakan dan memilik alur yang sudah di enkapsulasi sehingga data sudah siap melewati jalur terowongan atau jalur yang terpisah dengan jaringan publik.

48

Gambar 43. Tampilan Trafik Gambar 43 dapat dijelaskan hasil trafik data dari koneksi dan transfer data Virtual Private Network.

BAB VI

49

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Proses simulasi sistem jaringan Vitual Private Network perencanaan diantaranya sistem, implementasi serta penggunaannya ini proses

dilakukan berdasarkan tahap-tahap seperti perencanaan, analisa sistem, pengimplementasian sistem simulasi menggunakan beberapa software Windows 7 Ultimate sebagai sistem operasi, Cisco Packet Tracer sebagai perangkat Lunak Simulasi jaringannya, dan Teratem sebagai perngkat lunak menghubungkan antara alat asli router, switch, dan laptop. Dalam pelaksanaan penelitian ini telah dicapai suatu tujuan untuk membuat simulasi sebagai informasi sederhana jaringan Vitual Private Network sebelum membuat Virtual Private Netwrok secara nyata. 6.1. Saran Simulasi sistem jaringan Virtual Private Network ini dapat menjadi pemikiran kedepan dan membuka pandngan dalam melakukan perancangan dan implementasi secara nyata, Simulasi hanyalah bersifat contoh agar membuka gambaran dan memberi pengetahuan bahwa simulasi sistem jaringan Virtual private Network dapat berjalan atau digunakan oleh sebuah instansi yang sesuai diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

50

Wijaya. Hendra., 2011, Belajar Sendiri Cisco DSL Router, ASA Firewall, dan VPN, Jakarta. Elex Media Komputindo. Sofana. Iwan., 2011, Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer, Bandung. Modula. http://hadiwibowo.wordpress.com/2007/02/11/virtual-private-networkvpn//, Diakses 17 Oktober 2011 http://kelasjarkom.wordpress.com/category/jaringan-berbasis-vlan-byfadhil-alkadri/, Diakses 17 Oktober 2011 http://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/, Diakses 14 Oktober 2011 http://fazza01.wordpress.com/2010/04/15/kelebihan-dan-kekurangan-ripversi-1-rip-versi-2-igrp-eigrp/, Diakses 14 Oktober 2011 http://rahedy.wordpress.com/2010/04/21/keamanan-vpn/, Diakses 14 Oktober 2011

LAMPIRAN

51

Switch Switch#sh vlan VLAN Name 1 default Status active Ports ---- -------------------------------- --------- ------------------------------Fa0/1, Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9 Fa0/10, Fa0/11, Fa0/12, Fa0/13 Fa0/14, Fa0/15, Fa0/16, Fa0/17 Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21 Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24, Gig1/1 Gig1/2 10 labkom1 20 workshop 30 labkom3 40 labkom4 50 fmipa 60 jurusan1 70 farmasi 80 lantai2 90 diploma 100 serversifa 1002 fddi-default 1003 token-ring-default 1004 fddinet-default 1005 trnet-default Switch#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#in active active active active active active active active active active act/unsup act/unsup act/unsup act/unsup Fa0/2 Fa0/3 Fa0/4 Fa0/5 Fa0/6

52

Switch(config)#interface fa Switch(config)#interface fastEthernet 0/7 Switch(config-if)#sw Switch(config-if)#switchport access vlan 60 Switch(config-if)#exit Switch(config)#in Switch(config)#interface fa Switch(config)#interface fastEthernet 0/8 Switch(config-if)#switchport access vlan 70 Switch(config-if)#exit Switch(config)#in Switch(config)#interface fa Switch(config)#interface fastEthernet 0/9 Switch(config-if)#switchport access vlan 80 Switch(config-if)#exit Switch(config)#interface fastEthernet 0/10 Switch(config-if)#sw Switch(config-if)#switchport access vlan 90 Switch(config-if)#exit Switch(config)#interface fastEthernet 0/11 Switch(config-if)#switchport access vlan 100 Switch(config-if)#exit Switch(config)#exit Switch# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Switch#copy run Switch#copy running-config st Switch#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration...

53

[OK] Switch#reload Proceed with reload? [confirm] %SYS-5-RELOAD: Reload requested by console. Reload Reason: Reload Command. Router

Router(config-subif)#enc Router(config-subif)#encapsulation d Router(config-subif)#encapsulation dot1Q % Incomplete command. Router(config-subif)#en Router(config-subif)#encapsulation d Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10 Router(config-subif)#ip add Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-subif)#exit Router(config)#exit Router# Router#conf Router#configure te Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#net Router(config-router)#network 192.168.0.0 Router(config-router)#exit Router(config)#exit

54

Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#copy run Router#copy running-config st Router#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] Router#reload Proceed with reload? [confirm] %SYS-5-RELOAD: Reload requested by console. Reload Reason: Reload Command.

55