kimiakimi.files.wordpress.com · web viewapi 20a yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob...

8
Laporan Praktikum Nama : Diana Agustini Raharja Mikrobiologi NIM : J3L112168 Kelas/kelompok : C P1/1 PJP : M. Arif Mulya, S. Pi. Asisten : 1. Yuriska Sekar Rani 2. Lia Suliani 3. Ramdhani IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE KIT API 20E

Upload: phungdang

Post on 30-Jun-2019

253 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

Laporan Praktikum Nama : Diana Agustini RaharjaMikrobiologi NIM : J3L112168

Kelas/kelompok : C P1/1PJP : M. Arif Mulya, S. Pi.Asisten : 1. Yuriska Sekar Rani

2. Lia Suliani3. Ramdhani

IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE KIT API 20E

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2013

Page 2: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

Data dan Hasil PengamatanBerikut ini data dan hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel bakteri

E. coli.

Gambar 1 Hasil warna yang terbentuk pada sampel E. coli dengan reagen

Gambar 2 Data warna pada uji negatif dan uji positif yang akan dicocokkan dengan hasil sampel uji

Gambar 3 Pemasukan data hasil sampel uji dengan software API 20E

Gambar 4 Hasil identifikasi sampel uji dengan software API 20E

Page 3: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

PembahasanUji API (KIT) bisa mengidentifikasi jenis mikroorganisme secara luas. API

terdiri dari strip plastik yang pada umumnya terdiri dari 20 miniatur tabung atau sumur. Hampir semua jenis bakteri dan lebih dari 550 spesies yang berbeda bisa diidentifikasi dengan menggunakan uji API. Identifikasi yang dilakukan dengan API merupakan cara yang paling mudah dan uji API ini memberikan hasil identifikasi yang akurat (Carson 2001). Salah satu produk komersial untuk identifikasi bakteri ialah API 20E yang berguna untuk mengidentifikasi spesies dan subspesies Enterobacteriaceae dan identifikasi kelompok serta spesies mikroorganisme nonfermentatif. Selain API 20E, terdapat juga beberapa jenis produk seperti API 20NE yang berfungsi untuk identifikasi bakteri Gram negatif yang merupakan non-Enterobacteriaceae. API Rapid 20E yang berguna untuk identifikasi Enterobacteriaceae. API NH yang berfungsi untuk identifikasi Branhamella catarrhalis dan Neisseria haemophillus. RAPIDEC Staph yang berguna untuk identifikasi staphylococci. API 20 Strep berguna untuk identifikasi streotococci dan enterococcus. API Staph yang berguna untuk identifikasi staphylococci dan micrococci. API Coryne yang berguna untuk identifikasi Corynebacteria dan organisme coryne. API 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984).

API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang mana menggunakan 20 miniatur tabung atau sumur untuk uji biokimia mikroorganisme dan sebuah database. Semua data yang telah didapat pada ke-20 miniatur tabung atau sumur tersebut dimasukkan ke dalam tabel identifikasi sehingga spesies bakteri dapat diketahui. Percobaan dilakukan dengan terlebih dahulu biakan sampel diinokulasikan dalam medium yang berisi 5 mL NaCl 0,85%. Strip API 20E terdiri dari 20 mirotabung yang berisikan substrat yang telah dikeringkan. Strip API bertuliskan beberapa singkatan yang diteteskan suspensi bakteri dalam NaCl. Singkatan yang bergaris bawah menunjukkan bahwa suspensi bakteri diteteskan sebanyak setengah dari tinggi sumur dan ditambahkan mineral oil sampai sumur penuh, yaitu ADH, LDC, ODC. H2S, dan URE. Singkatan yang berada di dalam kotak menunjukkan bahwa suspensi bakteri diteteskan sampai sumur penuh, yaitu CIT, VP, dan GEL, sedangkan singkatan yang tidak bergaris bawah maupun tidak berada di dalam kotak diisi dengan suspensi sampel sebanyak setengah dari tinggi sumur, yaitu ONPG, TDA, IND, GLU, MAN, INO, SOR, RHA, SAC, MEL, AMY, dan ARA. Cara memasukkan suspensi bakteri pada strip API 20E dapat dilihat pada gambar 5, sedangkan suspensi bakteri yang dimasukkan sebanyak setengah tinggi sumur dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 5 Suspensi bakteri dimasukkan ke dalam sumur yang berisi reagen kering

Page 4: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

Gambar 6 Suspensi bakteri dimasukkan sebanyak setengah tinggi sumurStrip API 20E yang akan diinkubasi pada suhu 37°C terlebih dahulu

ditambahkan sedikit akuades agar kondisinya tetap lembab dan tidak kering karena suhu yang digunakan sebesar 37°C. Setelah diinkubasi selama 24 jam, reagen pelengkap ditambahkan pada IND sebanyak 1 tetes reagen JAMES. Reagen TDA ditambahkan sebanyak satu tetes pada sumur TDA. Reagen VP 1 dan VP 2 ditambahkan masing-masing 1 tetes pada sumur VP. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar uji positif dan uji negatif yang dapat dilihat pada gambar 2. Jika warna positif dan warna negatif tidak sama dengan warna sampel, maka dapat melihat tabel yang ada pada buku pedoman yang dapat dilihat pada gambar 7.

Page 5: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

Gambar 7 Hasil uji positif dan negatif pada buku pedoman API 20EJika dilakukan uji tambahan maka hasil uji positif dan negatif dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Hasil uji positif dan negatif untuk uji tambahanHasil positif dan negatif yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam

software yang dapat dilihat pada gambar gambar 3 atau dapat pula dimasukkan data hasil ke dalam codebook yang dapat dilihat pada gambar 9 dan tabel 1.

Gambar 9 Cara pengisian data hasil ke dalam codebookTabel 1 Bentuk tabel untuk pengisian data hasil pada codebook

Triad I II III IV V VI VII

Tube 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 oxidase

Reaction + + + - - - + + - + - - - + + - - + + - +

Point 1 2 4 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 2 4 0 0 4 1 0 4

Add 7 0 3 1 6 4 5

7-digital 7 0 3 1 6 4 5

Page 6: kimiakimi.files.wordpress.com · Web viewAPI 20A yang berguna untuk identifikasi bakteri anaerob (Feltham 1984). API 20E merupakan sistem identifikasi yang telah distandarkan yang

CodeBerdasarkan hasil percobaan yang dapat dilihat pada gambar 4, diketahui

bahwa sampel bakteri E. coli yang diuji dengan API 20E merupakan E. coli 1 dengan % ID sebesar 86,2% dan terdapat pula Pantoe spp 4 dengan % ID sebesar 9,2%. Hasil yang diperoleh merupakan hasil identifikasi yang termasuk dapat diterima. Tidak ada hasil uji yang berlawanan pada bakteri E. coli, akan tetapi terdapat hasil uji yang berlawanan pada sumur AMY sebesar 99% untuk Pantoe spp yang merupakan takson terdekat dari E. coli. Sedangkan menurut Clayton (1986), reaksi karakteristik pada bakteri E. coli akan memberikan hasil uji yang dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 Hasil uji bakteri E. coli berdasarkan literatur

Daftar PustakaCarson J, Wagner T, Wilson T, Donachie L. 2001. Miniaturized tests forcomputer assisted identification of motile Aeromonas species with an improved probabi lity matrix. Di dalam Journal of Applied Microbiology. 90, 190-200. Clayton P, Feltham RKA, Mitchell CJ, Sneath PHA. 1986. Constructing a data- base for low cost identification Gram negative rods in clinical laboratories. Di dalam Journal of Clinical Pathology. 39, 798-802. Feltham RKA, Wood PA, Sneath PHA. 1984. A general-purpose system for cha- racterizing medically important bacteria to genus level. Di dalam Journal of Applied Bacteriology. 57, 279-290.