1. ukuran kertas gambar - file.upi.edufile.upi.edu/.../gambar_teknik/gambar_teknik_1.pdf · ukuran...
TRANSCRIPT
1
1. UKURAN KERTAS GAMBAR
Ukuran pokok dari kertas-kertas gambar mempunyai luas 1 m2.
Untuk mendapatkan 2 buah ukuran dari kertas itu didapatkan dengan suatu
persamaan :
X : Y = 1 : 2
Bilamana luas ukuran pokok adalah 1 m2 , maka :
X . Y = 1 m2
dengan menyelesaikan persamaan diatas kita
dapatkan
X = 0,841 m atau 841 mm
Y = 1,189 m atau 1189 mm
Ukuran pokok dengan luas = 1 m2
kita sebut A O (A nol)
Dengan dibaginya A 0 menjadi 2 bag, yang sama
kita mendapatkan ukuran lain yang lebih kecil
A 1 (A satu)
(1 artinya : A 0 dibagi 1 X).
Dengan dibaginya A 1 menjadi 2 bag. yang sama
kita mendapatkan A 2
(2 artinya : A 0 dibagi 2 X).
Masih ada ukuran yang lebih kecil, kita dapatkan dengan selalu langsung
membagi 2 bag. yang sama seperti diatas.
y =
x . √
2
X0 = Y1
A0
Y0
A1
X
2
2. STANDAR UKURAN KERTAS
Setiap kertas gambar mempunyai garis tepi pada tiap sisi. Pada sisi sebelah kiri
selalu 20 mm untuk semua jenis ukuran. Sedang pada sisi yang lainnya garis tepi
itu tergantung pada ukuran dari kertas itu.
Ukuran Standar kertas-kertas gambar :
Ukuran X Y C
A O 841 1189 10
A1 594 841 10
A 2 420 594 10
A 3 297 420 10
A 4 210 297 5
7A 5 148 210 5
Pada tiap-tiap gambar selalu ada kepala gambar/etiket yang terletak pada sudut
kanan bawah dari kertas gambar. Untuk saat ini kita selalu menggambarkan
sebagai berikut :
3
3. STANDAR HURUF DAN ANGKA
Penulisan teknik telah distandarkan oleh ISO (International Standardization
Organisation). Pada semua dokumen teknik dianjurkan memakai standar ini.
Standar huruf adalah baik yang tegak lurus maupun yang miring 150 ke kanan.
Ukuran dari huruf 3,5 5 7 10 14 mm
Jarak antara garis/baris 5 7 10 14 20 mm
Jarak antara huruf-huruf 0,7 1 1,4 2 2,8 mm
Tinggi huruf kecil 2,5 3,5 5 7 10 mm
Tebal huruf 0,35 0,5 0,7 1 1,4 mm
4
Jenis Pensil dan Penggunaannya
4. JENIS GARIS DAN PENGGUNAANNYA
Lihat Gamb Macam Garis Contoh Penggunaan
A 0,6 Garis tebal Garis luar yang dibuat dilihat dan
garis tepi.
B
___________
0,1 Garis tipis Garis petunjuk ukuran.
Garis arsir.
Garis luar yang berdekatan.
Garis luar untuk membuka bagian.
C 0,2 Garis bebas Batas-batas dari bagian pandangan
atau irisan apabila garis itu bukan
garis sumbu.
D - - - - - - - - 0,3
0,4
Garis Strip
(sedang)
Garis dari benda yang tak terlihat.
E 0,1
0,2
Garis strip
titik (tipis)
Garis sumbu.
Garis bagian yang terletak di
depan dari penampang irisan.
F
0,6
0,2
Strip titik
tebal pada
kedua
ujungnya
Garis irisan/memotong penampang
G
0,6
Garis strip
Titik tebal
Garis penunjukan dari permukaan
yang amna akan mendapatkan
tambahan pengerjaan.
2B 3B 4B 5B 6B 7B
5
Ketebalan dari garis-garis harus ditentukan menurut ukuran dan jenis dari gambar.
Untuk seluruh pandangan dari tiap potongan-potongan, skalanya harus sama dan
tebal dari garisnya harus sama pula.
5. ALAT GAMBAR MANUAL DAN CONTOH PENGGUNAANNYA
8
6. LUKISAN DASAR/KONSTRUKSI GEOMETRIS
Garis tegak lurus di titik A Membagi garis lurus AB hingga
terhadap garis lurus g. tengah-tengah
Tegak lurus dari titik P Membagi garis lurus AB menjadi
terhadap garis lurus q 5 bagian yang sama panjang.
Membagi sebuah sudut yang telah Membagi sebuah sudut yang tidak
ditentukan menjadi 2 bag. yang diketahui puncaknya.
sama
9
Lukisan dari segi enam. Lukisan dari segi lima.
Menentukan titik pusat Menentukan garis singgung
lingkaran . lingkaran pada titik P
10
1. Menghubungkan 2 garis diantara sebuah sudut dengan garis lengkung.
2. Menghubungkan 2 garis paralel dengan garis lengkung.
Pengetrapan
Turunlah gambar diatas ini, dan tunjukkanlah perbedaan yang nyata dari garis-
garis itu. Lukislah dan hubungkanlah garis-garis lengkung tersebut.
11
7. PROYEKSI TUNGGAL (PIKTORIAL)
Perspektif Parallel
Perspektif Isometrik Perspektif Dimetrik
Isometrik Dimetrik
14
9. PRINSIP PERPOTONGAN
Pandangan dari penampang irisan benda.
Walaupun hal-hal yang penting dari suatu gambar benda yang tidak keliharan
secara langsung, biasanya dapat dilukiskan pada pandangan luar dengan
menggunakan garis strip-strip tetapi ini adalah tidak jelas dan membingungkan
keadaan dari macam-macam garis-garis yang menyerupai garis luar benda yang
sangat rumit dan ruwet, misalnya suatu obyek atau gambar susunan mesin yang
lengkap.
Bagaimanapun juga penggambaran seperti itu menjadikan bingung, dan sukar
untuk dibaca/dimengerti.
Itu biasanya dibuatkan sebuah gambar pandangan atau lebih dalam bentuk
“Potongan”.
Pandangan “dalam Potongan” akan mendapatkan suatu bayangan dari sebuah
obyek yang dipotong itu dengan dibuangnya bagian depan, hingga akan tampak
dengan jelas hal-hal penting yang ada di dalam. Dalam hal ini harus dimengerti
bahwa bagian depan yang telah dibuang hanya dalam penampang potongan saja
dan tidak dalam pandangan-pandangan yang lainnya.
Gambar
Pada setiap pandangan potongan adalah memandang dengan nyata sekali, dan
menghilangkan seluruh garis-garis yang seharusnya tidak kelihatan atau semacam
garis-garis strip. Jika penampang potongan itu memotong seluruh benda, maka
gambar potongan itu kita sebut “potongan seluruhnya” dan bilamana hanya
setengah bagian karena benda yang dipotong adalah symetri, gambar potongan
namanya potongan separoh.
Simbol dari gambar memotong penampang
15
Garis simbol itu biasanya digambarkan dengan garis hati atau gambar senter,
dengan garis tebal pada kedua ujung-ujungnya, dan garis tipis diantaranya. Tanda
panah dikedua ujung-ujung itu biasanya untuk menunjukkan bayangan yang mana
yang dianggap pandangan permukaan. Tanda panah yang digunakan untuk ini
lebih tebal dan besar dari pada tanda panah pada penunjukkan ukuran.
Penunjukkan huruf-huruf dicantumkan pada kedua ujung garis potongan yang
tebal ini adalah untuk menyamakan penampang potongan terutama jika kita dapati
lebih dari satu potongan pada sebuah gambar.
Perubahan penunjukkan memotong penampang dalam hal ini pemotongan yang
bercabang atau membelok dapat juga digambarkan dengan garis tebal.
Bilamana penampang melewati pusat/garis senter, simbol dari gambar memotong
penampang boleh juga dihilangakn atau tidak digambarkan.
16
Pembagian yang Pokok
Garis Arsir
Garis arsir adalah : biasanya menampakkan/menggambarkan penampang
potongan yang nyata. Dan ini digambarkan dengan garis tipis dan sebaiknya
dibuat yang menyudut dianjurkan 450 terhadap garis tengah benda atau garis luar
benda yang dipotong.
Perbedaan luas penampang potong yang terdiri dari bagian benda yang tinggal
diarsir dengan cara/bentuk yang sama. Arsiran/garis-garis arsir dari benda yang
berdekatan supaya dibedakan sudut arsirnya (berlawanan).
Jarak antara garis-garis arsir disesuaikan menurut ukuran/ruangan dari benda yang
dipotong. Dalam hal ini bila bidang arsirnya luas, dapat juga dibuat dengan hanya
mengarsir terbatas pada daerah garis luar benda.
Bilamana memotong suatu benda yang sama/satu bagian pada penampang
parallel. Seperti pada gambar dibawah ini garis arsirannya dapat dibuat
menyerupai, tapi tidak segaris lurus, dan diberikan batas garis pemotongan yang
parallel tersebut.
17
Apabila penunjukkan ukuran/angka tidak mungkin diletakkan/ditarik keluar benda
yang dipotong, maka garis-garis arsir itu jangan dibuat memotong angka, ukuran,
melainkan harus seperti pada gambar ini.
Penampang potong yang tipis
Penampang seperti ini karena sempit bidang arsirnya boleh juga digambar hitam
seluruh penampangnya. Dan jarak benda antara penampang yang sempit dan
berdekatan, harus diberikan (lihat gambar contoh).
Catatan mengenai potongan.
Ketentuan umum, untuk aturan menggambar pandangan pada cara yang sama, jika
menggambarkan pandangan pemotongan adalah :
- Kita dapat mengambil kesimpulan “bahwa tak akan pernah ada garis
tebal/benda yang dipotong/terpotong oleh garis arsiran, atau bersilangan
terhadap garis arsir dan juga garis penunjukkan “memotong benda” tidak
akan pernah berakhir pada titik.
- Hal yang penting lagi adalah, keadaan bagian benda yang tidak langsung
kelihatan pada penampang potongan tidak diperbolehkan digambar
lengkap.
- Pada prinsipnya, sejenis tulang, baut, poros, ruji dari roda, pasak, bola dan
yang sejenisnya itu tidak diperkenankan dipotong dalam posisi
memanjang/membujur. Tetapi harus digambar lengkap, karena ini untuk
menghindari, agar bagian yang dipotong tidak berdekatan.
Penampang potong
Sebuah gambar penampang potongan.
18
Potongan dengan 2 buah penampang potongan dengan 3 buah penampang
parallel. terusan.
Potongan dari 2 bagian penampang, dengan sebuah gambar dari penampang yang
diproyeksikan/digeser.
Keadaan bagian yang ada pada bagian depan dari penampang yang dipotong.
Jika keadaan benda itu perlu untuk digambarkan pada penampang potongan, bagian
itu digambarkan dengan jenis garis, rantai yang tipis atau garis hati.
Potongan separoh.
Kalau benda yang digambar itu simteri, maka dapat juga digambarkan dengan
separoh penampang dalam dan separoh penampang luar.
19
Memindahkan, memutar kedudukan/posisi potongan.
Pada gambar potongan yang melintang dapat digambarkan dengan memindahkan
atau memutar posisi. Sebelumnya garis luar itu digambarkan dengan garis tipis,
maka untuk selanjutnya tidak perlu dipersamakan.
Menyobek potongan/potongan lokal.
Menyobek, atau memotong hanya sebagian boleh digambarkan, karena jika
dipotong separoh atau seluruhnya menjadi tidak serasi. Pada potong lokal ini
batas penampang yang dipotong dengan garis tangan bebas.
Penyusunan dari potongan berturut-turut
Apabila, ruang gambarnya tidak mencukupi, potongan-potongan berurutan
semacam ini tidak mungkin dapat disusun seperti pada gambar A, maka
penyusunan gambar potongan itu kita dapat memakai cara gambar B.
20
Penyusunan dari beberapa potongan
Beberapa potongan benda kerja untuk yang lebih rumit boleh juga diatur menurut
tuangan pada penempatan dan huruf-huruf ditunjukkan/dicantumkan pada akhir
dari tiap garis penampang yang dipotong terkadang masing-masing potongan.
Potongan A – A Potongan B – B
Potongan A-A Potongan B-B
Potongan C-C Potongan D-D
21
Teori dari penunjukkan ukuran.
Sesuatu bagian mungkin dengan mudah dapat diberian ukuran, menurut cara
dengan membagi menjadi ukuran dari benda padat/bagian benda yang berisi yang
sederhana. Bahkan, bagian-bagian yang rumit dapat juga diuraikan dan biasanya
didapatkan dengan bentuk susunan prinsip dari silinder,
dan
konis. Penunjukkan ukuran dari suatu obyek, benda kerja yang mungkin
dilaksanakan dengan memberikan masing-masing bagian berikut penunjukkan
bentuk ukurannya atau juga hubungan antara garis pusat/senter atau antara
permukaan-permukaan benda kerja yang telah selesai.
10. PENGUKURAN
Pemberian ukuran. Pengukuran suatu benda adalah : memberikan ukuran dari suatu potongan/bagian dari benda, suatu lubang atau alur dlsb. Meletakkan penunjukkan ukuran. Penunjukkan ukuran, yang terdapat pada hubungan dari bagian-bagian benda (proyeksi, lubang, alur dan segala bentuk bagian lain yang ada maksudnya atau tujuannya) terhadap suatu benda kerja atau susunannya. Untuk menentukan letak dari penunjukkan ukuran, pertama-tama harus menentukan hubungan/batas permukaan benda permukaan yang dipilih sebagai pokok/basis ukuran dan ukuran antara garis-garis, senter dan terhadap permukaan basis dengan ketelitian yang dibutuhkan menurut cara dari kebutuhan suatu produksi yang ditentukan permukaan mana atau garis pusat dari masing-masing ketentuan harus dicantumkan, kecocokkan letak pengukuran harus diberikan : garis senter/pusat yang sama atau permukaan sebagai pokok ataupun keduanya. Letak pengukuran dapat ditentukan dari pusat dengan pusat, permukaan dengan pusat, atau permukaan dengan permukaan.
Bagian benda yang
nyata terlihat
nyata terlihat
Bagian benda
Yang terurai
22
Cara memberikan penunjukkan ukuran.
Teori dari penunjukkan ukuran dapat diharapkan/dipraktekkan dalam 6 langkah-
langkah sebagai berikut :
(1) Menganggap bahwa obyek itu dibagi menjadi beberapa bentuk bagian ukuran.
(2) Meletakkan penunjukkan ukuran pada masing-masing bentuk bagian ukuran.
(3) Menentukan letak-letak garis dan permukaan menurut pertimbangan-
pertimbangan yang teliti/cermat untuk proses pengerjaan dan juga kecocokan
dengan bagian-bagian yang lain.
(4) Letak ukuran-ukuran itu bahwa masing-masing mengukur dengan bentuk
bagian dari garis pusat atau permukaan yang sudah selesai/sebagai pokok.
(5) Penambahan-penambahan ukuran keseluruhan (ini adalah jumlah dari ukuran-
ukuran yang didalamnya dengan ukuran panjang, tinggi dan dalam).
(6) Pengukuran yang lengkap adalah dengan menambahkan catatan-catatan atau
keterangan yang perlu.
Peletakkan penunjukkan ukuran.
Semua penunjukkan ukuran-ukuran perlu untuk dinyatakan pada bagian yang
lengkap dalam bentuk yang sudah selesai dan harus dinyatakan dalam gambar.
Semua penunjukkan ukuran yang mendatar angka ukuran ditulis diatas garis
penunjukkan. Penunjukkan ukuran yang vertikal harus dicantumkan dengan
memutar gambar itu 900 searah jarum jam dan ditulisan diatas garis penunjukkan.
Garis penunjukkan ukuran harus diletakkan semacam ini agar kita dapat membaca
angka-angka dari bawah dan samping kanan gambar.
Letak pengukuran Letak Pengukuran Gambar dari penunjukan
mendatar/horisontal vertikal/tegak ukuran yang lengkap.
(kertas gambar di-
putar 900 searah
jarum jam)
23
Garis-garis penunjukkan ukuran/hubungan, tanda panah dan huruf/angka.
Garis hubungan pengukuran, adalah sebagai gambar batas dari penunjukkan
ukuran harus ditarik/diperpanjang kebawah garis penunjukkan. Tulisan/huruf-
huruf ditulis dengan jarak antara garis penunjukan dan selanjutnya harus sesuai/
serasi (lihat gambar). Garis proyeksi/perpanjangan dan penunjukkan adalah
digambarkan dengan garis tipis.
Pada tiap-tiap ujung garis penunjukkan harus dibatasi dengan gambar panah yang
mempunyai 2 cabang atau tanda yang bersudut mencapai garis tanda pengukuran
dengan tegas dan jelas.
Ukuran dari tanda panah dapat disesuaikan menurut ketebalan dari garis.
Penunjukkan-penunjukkan ukuran ulangan tidak pantas jadi harus dihindarkan kecuali
dimana tidak mungkin dapat dihindari sebab satu dari penunjukkan ukuran dirangkap
mungkin tak terlihat jika dibuat perubahan. Penunjukkan-penunjukkan ukuran hanya
diberikan, dimana perlu untuk diperlihatkan atau bagian yang diselidiki.
Penunjukkan ukuran harus diletakkan pada pandangan gambar yang ada hubungannya
dengan pandangan muka/depan yang lebih jelas.
Seluruh dari ukuran-ukuran dalam gambar-gambar harus diberikan dalam unit ukuran
atau satuan ukuran yang sama misalnya dalam mm. Bilamana tidak maka harus
diberikan menurut pengukurannya.
24
Jika mungkin, letak penunjukkan ukuran diluar dari batas tepi garis benda, jika
demikian itu mudah dan cepat dimengerti dengan gambar yang seperti itu.
Dimanapun juga permulaan penunjukkan ukuran akan mungkin dari penunjukkan
penampang. Inipun diperkenankan, sebab gambar mesin-mesin pada umumnya
ditandai diluar dari keterangan/data-data benda kerja jika mungkin.
Jangan menggunakan garis benda atau garis senter/hati sebagai garis penunjukkan
ukuran.
Akan tetapi garis senter/pusat dapat digunakan sebagai garis pertolongan untuk
membantu garis penunjukkan ukuran.
Penunjukkan ukuran dari diameter dari lubang atau silinder harus disertai dengan
symbol , tapi jika jelas pada gambar bahwa penunjukkan ukuran itu adalah
diameter, symbol itu harus dihilangkan/tak disertakan.
Penggunaan symbol yang betul symbol harus dihilangkan
Untuk penunjukkan ukuran dari jari-jari ada sebuah tanda panah dan garis
penunjukkan dari pusat jari-jari hingga garis lengkung/busur lingkar dari jari-jari
tersebut. Penunjukkan ukuran itu harus disertai dengan tanda singkatan R.
Penunjukkan untuk bentuk segi empat.
25
Jari, atau penunjukkan diameter dari permukaan yang bulat harus disertai dengan
kata-kata “sphere/bola”.
Jarak antara lubang adalah umum jika ditunjukkan seperti dari pusat ke pusat dan
menggabungkannya untuk pandangan diatas yang mana telah tampak sebagai
lingkaran. Memberikan diameter dari lubang atau dari lubang dan jari-jari dari
busur lingkaran tersebut.
Proyeksi dari garis untuk penunjukkan ukuran ulir luar atau ulir dalam, harus pada
diameter terbesar dari ulir-ulir tersebut.
Penunjukkan ukuran panjang seluruhnya harus diberikan agar supaya
memudahkan pemotongan bahan yang akan dikerjakan.
Penunjukkan ukuran ulir
betul salah
26
Panjang keseluruhan dari ukuran, tidak selalu sebagai ukuran pembantu, satu dari
ukuran yang menjadi/yang ada diantara tidak harus ditunjukkan atau mungkin
ditunjukkan sebagai penunjukkan ukuran pembantu.
Ini boleh diberikan, menjadi ukuran yang tidak perlu, terutama pada pekerjaan
yang pokok, tapi ini adalah penting bila penunjukkan sebagai perantara-perantara
toleransi.
CATATAN : Pada ukuran-ukuran pembantu yang diberikan itu diletakkan
diantara kurung/dalam kurung.
Ukuran 17 tak diberikan, Ukuran 17 dicantumkan Panjang ukuran ke-
sebagai ukuran yang tak sebagai ukuran pem- seluruhan diberikan
diperlukan. bantu (jika perlu). sebagai ukuran pem-
bantu.
Salah
Panjang ukuran keseluruhan Salah satu dari 3 ukuran
harus dicantumkan sebagai tersebut harus menjadi
ukuran pembantu. ukuran pembantu.
Garis penunjukkan ukuran, jika mungkin jangan sampai memotong garis
pembantu/tambahan.
Semacam, penunjukkan ukuran yang lebih panjang diluar yang lebih pendek,
maka dengan ini garis pembantu penunjukkan ukuran itu tidak boleh berpotongan
dengan garis penunjukkan ukuran.
betul
27
Untuk penunjukkan ukuran yang bersudut, yang mana adalah ujungnya radius/
tumpul atau dibuat rata/dipotong, harus ditarik garis pertolongan keluar benda
kerja/diproyeksikan keluar hingga berpotongan, titik perpotongan itu kemudian
digunakan untuk penunjukkan ukuran.
Penunjukkan ukuran champer seperti pada gambar “a”. Walaupun demikian bila
sudut champer adalah 450 maka penunjukkan ukuran itu dapat disederhanakan
seperti pada gambar “b”.
Untuk champer dan jari yang seharusnya dianjurkan menggunakan ialah : 0,1 ;
0,16 ; 0,25 ; 0,4 ; 0,6 ; 1,0 ; 1,6 ; 2,5 ; 4,0 ; 6,0 ; 10,0 dst.
28
Penunjukkan ukuran Berantai.
Seharusnya digunakan hanya bilamana
penambahan penunjukkan sendiri-sendiri
itu tidak merugikan keadaan yang berfungsi.
Penunjukkan ukuran Parallel
Ini dianjurkan digunakan bila penunjukkan
ukuran itu terdapat pada arah yang sama
dan yang sebagai basis umumnya sama.
Penunjukkan Ukuran Kombinasi/Gabungan
Ini adalah cara yang kebanyakan digunakan.
Penunjukkan Ukuran Bagian Dalam dan Luar
Ini harus dipisahkan sejauh mungkin.
Penunjukkan ukuran Dengan Cara
Coordinat
Cara semacam ini mungkin akan
berguna sekali untuk pengerjaan
yang sesungguhnya.
Penunjukkan semacam ini misal-
nya lubang yang di bor dapat
dilihat pada tabel.
29
TINGKATAN/KELAS/GOLONGAN DARI UKURAN.
Penunjukkan ukuran-ukuran yang berfungsi (F) :
Penentuan bentuk, ukuran, kedudukan dari
bagian-bagian yang mana sesungguhnya perlu.
Sebagai pokok/berfungsi dari benda potongannya
atau disusun lengkap dari suatu benda-benda kerja.
Penunjukkan ukuran yang berfungsi ini harus selalu
diberikan toleransi umum dalam gambar.
Penunjukkan ukuran-ukuran yang tak berfungsi (NF):
Penentuan bentuk, ukuran, kedudukan dari
bagian-bagian yang sisanya dari bagian-bagian yang
berfungsi dari sebagian atau disusun lengkap dari
suatu benda-benda kerja. Seluruhnya harus diberikan, ini
akan menguntungkan dalam pembuatan dan pengecekan
benda-benda kerja itu.
ketelitiannya disesuaikan terhadap toleransi yang
diberikan tadi/umum.
Penunjukkan ukuran-ukuran sebagai pembantu (H) :
Semua ukuran-ukuran pembantu ini adalah untuk me-
lengkapi dan memotong atau menghindari penjumla-
han dan tempatkan dalam tanda kurung dan tak ber-
toleransi.
Garis Pertolongan
Garis pertolongan/pembantu penunjukkan ukuran
pada umumnya harus kearah tegak lurus ter-
hadap bagian benda yang diukur tetapi bilamana
perlu itu boleh dibuat miring tetapi dianjurkan
parallel.
Penunjukkan ukuran tak menurut skala.
Penunjukkan ini dari bagian mana tidak me-
nurut skala.
Harus digarisbawahi/diberi garis bawah
angka ukurannya.
Penulisan petunjuk/perintah
Garis petunjuk/perintah, kecuali tentang hal
permulaan yang dikerjakan garis petunjuk/pe-
rintah diberi titik pada batas grs didalam grs
luar benda. Dan tanda petunjuk panah untuk
perintah diberikan diluar garis benda.
30
Penunjukkan ukuran dari sudut,
busur lingkaran, tali.
Penunjukkan ukuran untuk sudut, busur
lingkaran, tali busur harus dilaksanakan
seperti gambar berikut ini.
Meletakan angka-angka ukuran.
Untuk memudahkan pembacaan
penunjukkan ukuran, ukuran itu harus
ditempatkan sehingga dapat dibaca dari
bawah atau dari samping kanan
gambar, dianjurkan seperti gambar.
Angka ukuran untuk membujur dan
penunjukkan pengukuran sudut.
Kecuali bilamana tak bisa dihindarkan
garis ukuran jangan diletakkan dalam
daerah 300 seperti gambar berikut yang
diarsir.
Dalam hal ini penunjukkan ukuran
sudut boleh dituliskan dalam letak
mendatar jika ini menjadi lebih rapi/
jelas.
31
Penulisan angka-angka ukuran
Angka atau huruf ukuran pada
umumnya diletakkan di tengah-tengah.
Tetapi dalam hal ini karena tempatnya
terlalu dekat dari satu ke yang lainnya
agar supaya hal yang aneh ini dapat
dihindari atau garis-garis yang
penunjukan ukuran ini dapat dihindari.
Maka penunjukkna garis ukuran itu
dapat juga diperpendek. Garis
penunjukkan ukuran itu harus ditarik/
diproyeksikan terhadap garis pusat/
senter.
Penulisan tanda panah.
Tanda panah itu harus dibuat didalam
batas garis penunjukkan ukuran :
bilamana tempatnya tidak mencukupi
maka harus diberikan diluar batas garis
penunjukkan ukuran. Tanda panah yang
berdekatan boleh juga diganti dengan
tanda titik yang jelas.
Penunjukkan ukuran untuk jari-jari
yang besar.
Bilamana titik senter/pusat dari
lingkaran itu terletak jauh dari batas
ruang gambar/ruangan tidak
mencukupi, maka garis penunjukkan
ukuran dari jari-jari itu harus dipotong
harus dipendekkan menurut tempat,
bagaimanapun juga perlu segaris pada
garis hati.
Penunjukkan ukuran dari bagian
pandangan.
Dalam sebagian pandangan gambar dan
potongan sebagian dari benda yang
simetri membagi penunjukkan garis
ukuran yang ada dalam gambar harus
dibantu dengan menarik garis ketepi
garis tengah benda yang simetri dan
tanda panah yang kedua dihilangkan.
32
Penunjukkan ukuran dari jarak hal-
hal yang penting yang sama panjang.
Dimana jarak-jarak yang sama atau
tetap disusun dalam bagian-bagian yang
kelihatan pada gambar, dengan
menggunakan sistim gambar berikut,
mungkin dipakai untuk menyederhana-
kan. Jika ada kemungkinan dari keragu-
raguan dalam antara tingkatan dan
banyak tingkatan harus diberikan
penunjukkan ukuran pada sebuah
tingkatan itu.
Menggunakan penunjukkan huruf-
huruf
Bilamana perlu, terutama untuk
menghindari penunjukkan ukuran yang
sama berulang atau menghindari garis
penunjukkan yang panjang.
Penunjukkan ukuran akan digunakan
dalam hubungan dengan catatan, tabel
keterangan.
33
11. TOLERANSI
Penting
Dalam pembuatan benda kerja yang tunggal, dari bagian-bagian potongan yang
dapat dipasang, satu demi satu dengan masing-masing bagian dimana pembuatan
benda kerja yang satu demi satu ini sangat mahal biayanya di dalam produksi
yang besar-besaran. Benda kerja dalam produksi mesin dibuat dengan bebas dari
satu dengan bagian yang lain dan dapat pula dipasang bersama-sama dengan yang
lain dan bukan satu demi satu. Lagi pula seluruh bagian-bagian potongan itu agar
dapat ditukar dengan yang lain pada waktu pemasangan.
Penukaran semacam ini hanya dapat/mungkin jika diadakan penunjukkan batas-
batas ketentuan persamaan/keseragaman.
Dalam hal ini standar pabrik, standar/normalisasi nasional dan akhirnya
normalisasi internasional yang telah dikembangkan.
System ISO.
System Internasional yang pertama dari kesesuaian ini telah dikembangkan oleh
ISA (International Federation of the National Standardizing Associations). Sejak
perang dunia II dan system ini telah diambil alih dan dilanjutkan
perkembangannya oleh ISO (International Organisation for Standardization),
adalah suatu organisasi yang meliputi seluruh negara-negara industri dari seluruh
dunia.
Meliputi.
Untuk kepentingan kesederhanaan dan terutama pandangan-pandangan yang
penting dari bagian-bagian yang berbentuk silinder dalam penampang, hanya itu
yang ditunjukkan.
Bagaimanapun juga itu dianjurkan harus dimengerti betul-betul untuk jenis dari
bagian-bagian digunakan untuk menyamakan baik untuk bagian-bagian yang
datar. Batas-batas umum lubang atau batang dapat diambil sebagai penunjukkan
untuk ruangan yang berongga atau yang berisi atau padat dengan 2 garis parallel/
penampang garis singgung dari segala bagian-bagian seperti lebar suatu slot
tebalan daripada alur pasak.
Seperti pasak, strip, poros dapat digolongkan batang silinder dan lubang, lebar
dari alur, lebar alur pasak digolongkan sebagai lubang.
34
Penentuan Temperatur
Standar penentuan temperatur untuk alat-alat ukuran pada industri-industri dan
untuk menentukan ukuran-ukuran dengan cara itu dengan suhu 200C.
Ukuran-ukuran Nominal (N)
Ukuran nominal adalah ukuran yang tertulis/tertera pada gambar.
Toleransi (T)
Pada pokoknya dalam metode pembuatan, tidak dapat tidak pasti ada ketidak
telitiannya, suatu bagian tidak mungkin dibuat dengan tepat sekali seperti ukuran
yang diberikan, maka agar supaya dapat mencapai hal ini, harus dibuatkan 2 batas
ukuran yang diizinkan, yang mana perbedaan itu adalah : Toleransi.
Penyimpangan membesar (U)
Itu ditunjukkan pada batasan terbesar dari toleransi yaitu perbedaan antara ukuran
nominal dengan ukuran terbesar/maximal yang diizinkan.
Penyimpangan mengecil (L)
Itu ditunjukkan pada batasan terkecil terhadap toleransi yaitu perbedaan antara
ukuran nominal dengan ukuran terkecil/minimal yang diizinkan.
Garis penunjukkan dasar.
Seluruh standar suaian berhubungan dengan garis dasar/penunjukkan itu yaitu
garis nol yang mana dinyatakan dengan ukuran nominal 0,000.
Ukuran 2 Nominal (N)
35
Ukuran yang sesungguhnya.
Ukuran sesungguhnya ialah pengukuran sesungguhnya yang diukur langsung pada
benda kerja yang sudah selesai dibuat.
Clearance E.
Clearance atau kelonggaran, adalah selisih diameter antara lubang dengan
poros/batang bilamana lubang lebih besar dari pada poros/batang pada waktu
dihubungkan dimasukkan. Sejak kita telah memberi ukuran batang dengan
toleransi setepat/sebaik menurut lubang.
Clearance maksimal, adalah selisih antara diameter lubang terbesar dengan
diameter poros terkecil pada waktu kita masukkan poros ke lubang. Clearance
minimal, adalah selisih antara diameter lubang terkecil dengan diameter poros
terbesar pada waktu kita masukan poros ke lubang.
Interference F.
Interference atau kesesakan, adalah selisih diameter antara lubang dengan poros/
batang, bilamana poros lebih besar dari pada lubang pada waktu dimasukkan/
dihubungkan walaupun telah diberi toleransi pada poros/batang dan lubang.
Disinipun ada maksimal interference dan minimal interference.
Penunjukkan.
Menurut cara dari ISO toleransi itu diperinci dengan huruf dan nomor/angka.
Angka dari toleransi
Angka adalah menunjukkan kwalitas atau ukuran dari pada toleransi. Ukuran
toleransi itu adalah sesuai dengan kwalitas dan tergantung juga dengan tingkatan
ketelitian. Kwalitas-kwalitas itu ditampakkan dengan angka 1 hingga 16 dimana
bila lebih besar nomornya lebih besar pula toleransinya. Ukuran toleransi tidak
hanya tergantung dari kwalitas tapi juga tergantung ukuran nominal. Pada
kwalitas yang sama tetapi lebih besar ukuran nominalnya maka lebih besar pula
toleransinya.
Huruf-huruf dari toleransi.
Huruf adalah menunjukkan kedudukan dari daerah-daerah toleransi terhadap garis
dasar/pokok. Toleransi dari lubang dengan kode huruf besar dan toleransi untuk
poros dengan huruf kecil.
Huruf-huruf I.L.O.Q. dan W maupun yang huruf kecil tidak digunakan, ini untuk
menghindari agar supaya tidak terjadi antara huruf dengan angka. Daerah toleransi
H untuk lubang adalah berimpit dengan garis dasar/pokok dari atas dan daerah-
daerah toleransi yang selanjutnya memusat garis dasar itu kelanjutan huruf yang
terutama adalah dari H menurut abjad.
Contoh :
36
Suaian-suaian (Fits)
Bilamana 2 bagian benda digabungkan, hasil hubungan dari perbedaan antara
ukuran-ukuran itu sebelum digabungkan, dinamakan “suaian” (Fits). Ini
tergantung pada masing-masing itu mungkin clearance, interference atau
transition.
- Pada clearance fits (suaian yang longgar) sesudah dipasangkan kedua benda
itu selalu ada kelonggaran yang pasti.
- Pada transition fits (suaian yang tak tentu) ini akan terjadi kemungkinan,
kelonggaran kecil atau kesesakan yang kecil tergantung dari pada ukuran
nyata/jadi dari masing-masing benda itu.
- Pada interference fits (suaian yang sesak) sebelum pemasangan selalu ada
kesesuaian yang pasti.
Agar supaya tidak terlalu banyak alat-alat/perkakas dan perlengkapan untuk men-
cek (gauge). Maka harus memilih tingkatan suaian (fits) itu sedikit mungkin
seperti pada “plug gauge H 7” dan “reamer h 7” dsb. Untuk menentukan beberapa
macam perbedaan “suaian atau fits” kita dapat menggunakan baik system basis
lubang maupun system basis poros.
Sistem basis lubang Sistem basis poros
37
System basis lubang
Pada basis lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi
“H” tidak mengindahkan suaian yang dicapainya. Batas terkecil dari setiap lubang
disesuaikan dengan garis batas dasar/normal. Karena itu daerah toleransi adalah
terletak pada garis batas dasar/normal itu. Macam-macam suaian yang
dikehendaki, dibuat dengan cara mengubah-ngubah diameter dari pada “poros”.
Dengan demikian kita dapatkan :
- Clearance fits (suaian yang longgar) dengan rangkaian, toleransi lubang
“H” dengan toleransi poros “a” hingga “h”.
- Transition fits (suaian tak tentu) artinya mungkin longgar dan mungkin
sempit/sesak, dengan rangkaian toleransi lubang “H” dengan toleransi
poros”j” hingga “n”.
- Interference fits (suaian yang sesak) dengan rangkaian toleransi lubang
“H” dengan toleransi poros “p” hingga “z”.
System basis lubang ini digunakan dalam pembuatan bagi alat-alat mesin, motor,
mobil, roda kereta api dan kapal udara.
Gambar dibawah ini adalah pilihan dari suaian-suaian yang penting yang
kebanyakan telah pernah dibuat.
Kedudukan dan ukuran dari daerah toleransi diberikan ukuran nominal antara 30
mm hingga 50 mm.
38
System basis poros
Pada basis poros, semua poros diseragamkan pembuatannya dengan toleransi “h”
tidak mengindahkan suaian yang dicapainya. Batas terbesar dari ukuran masing-
masing poros disesuaikan dengan garis penunjukkan batas dasar/normal. Karena
itu daerah toleransi terletak pada daerah garis batas dasar/normal itu. Macam-
macam suaian yang dikehendaki, dibuat dengan cara mengubah-ubah diameter
“lubang”. Dengan demikian kita dapatkan :
- Clearance fits (suaian longgar) dengan rangkaian toleransi poros “h” dan
toleransi lubang “A” hingga “H”.
- Transition fits (suaian tak tentu) dengan rangkaian toleransi poros “h” dan
toleransi lubang “P” hingga “I”.
- Interference fits (suaian yang sesak) dengan rangkaian toleransi poros “h”
dan toleransi lubang “P” hingga “t”.
System basis poros ini digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat/pemindahan,
elektro motor, mesin derek, mesin textile, mesin-mesin untuk pertanian, alat
penggerak yang persisi.
Gambar dibawah ini adalah pilihan dari suaian-suaian yang penting yang
kebanyakan telah pernah dibuat.
Kedudukan ukuran dari daerah toleransi diberikan ukuran nominal antara 30 mm
hingga 50 mm.
39
Tingkatan suaian-suaian
System basis lubang.
Suaian / fit Lubang Poros Penggunaan
runningfit
H 7
f 7 Bearings with noticable clearance
Close running fit g 6 Bearings with slight clearance
Sliding fit h 6 Tailstock centersleeve, guides
Close slidingfit js 6 Handwheels, change gears, set collar
Wringingfit k 6 gear wheels, bushings
Foroefit m 6 wheel rims, clutches, faceplates
Light pressfit p 6 Bushings, wristpins, gear rims
Pressfit s 6 Shrinkring, clutches
System basis poros.
Suaian /fit Lubang Poros Penggunaan
Running fit E 8
H 9
Bearings with drawn shaft
Slidingfit H 9 Actuating levers, control gears
Wringingfit K 6 Keys without matching work
Pressfit P 9 Keys with matching work
Agar supaya menghemat biaya produksi, maka toleransi hendaknya dipilihkan
sebesar mungkin menurut kebutuhan.
Seperti juga pada waktu membuat lubang dengan tepat lebih sukar dari pada
membuat diameter luar dengan tepat dengan membubut biasa/umumnya pada
suaian untuk kwalitas toleransi poros dipilih satu tingkat nomor lebih halus
daripada lubang misalnya H7/h6.
40
Tabel toleransi
Penyimpangan membesar yang diizinkan/upper allowance.
Penyimpangan mengecil yang diizinkan/lower allowence.
Satuan toleransi ini dalam um ; 1 um = 0,001 mm = 1 micrometer
ES, es = penyimpangan membesar yang diizinkan.
EL, ei = penyimpangan mengecil yang diizinkan.
42
Ukuran-ukuran toleransi
Pada gambar bagian/detail/potongan.
Ukuran-ukuran toleransi dapat ditunjukkan dengan :
- Ukuran nominal yang berikut toleransi menurut ISO
dengan simbol dan huruf (A). Dan khusus untuk
toleransi yang jarang digunakan, untuk membantu
diberikan harga angka-angka menurut tabel (B).
- Ukuran nominal dan penyimpangannya (C), dengan itu
penyimpangan membesar harus selalu diletakkan diatas
dan yang mengecil dibawahnya, dimana untuk poros
diameter luar atau lubang diameter dalamnya seperti
gambar (D, E, F).
Dan penyimpangan yang O harus ditulis seperti (G, H).
- Ukuran nominal dengan penyimpangan dengan tanda
dalam hal ini untuk toleransi yang simetri (I).
Harga angka-angka menurut tabel dari penyimpangan-
penyimpangan itu selalu dituliskan dalam satuan yang
sama dengan ukuran nominal (misalnya : mm).
Pada gambar susunan lengkap.
Ukuran nominal yang berikut dengan simbol toleransi
antara lubang dengan poros disusun sebagai angka/huruf
pecahan (K, L).
Dan bilamana angka yang menurut tabel akan diberikan,
ukuran untuk lubang harus diletakkan diatas garis
pengukuran dan untuk poros dibawah garis itu (M, N).
Pada pengukuran sudut.
Batas ukuran yang diberikan dalam satuan derajat, menit
dan detik. Pada prinsipnya sama dengan memberikan
ukuran pada panjang d.l.l. (O, P).
44
GAMBAR TEKNIK 7.12
Toleransi/Latihan
Suaian
Diameter Lubang poros Lubang poros Lubang poros Lubang poros
Simbol suaian
- 50
- 70
- 50
- 50
- 40
- 30
- 20
- 10
Grs. Batas dasar
- 10
- 20
- 30
- 40
- 50
- 80
- 70
- 80
Ukuran nominal mm
Penyimp. membesar
Penyimp. Mengecil
Ukuran maximal mm
Ukuran minimal mm
Toleransi u
Max. clearance
Min. clearance
Med. clearance
Max. interference
Min. interference
Med. Interference
45
12. TANDA PENGERJAAN/ KONFIGURASI PERMUKAAN
Simbol-simbol tanpa perintah tambahan :
Simbol dasar/pokok yang tidak mempunyai arti untuk
pengerjaan.
Harus dikerjakan dengan suatu mesin, simbol pokok
ditambah garis mendatar.
Tidak boleh dikerjakan sedikitpun, simbol pokok
ditambah lingkaran.
Harga kekasaran yang harus dicapai dikerjakan
dengan mesin, N 6
Harga kekasaran yang harus dicapai dikerjakan
dengan cara-cara apapun boleh, kecuali dengan
mesin.
Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa dikerjakan
sedikitpun.
Simbol-simbol dengan tambahan perintah pengerjaan :
Perintah harus dikerjakan dengan mesin yang
dikehendaki mesin gerinda.
Harus diberi ukuran kelebihan, untuk pengerjaan
berikutnya.
Arah alur/serat permukaan, bekas pengerjaan
Letak-letak perintah, harga kekasaran dan simbol :
a = harga kekasaran
b = cara/proses pengerjaan
c = ukuran yang dilebihkan
d = Arah alur/serat bekas pengerjaan
Simbol-simbol dengan harga kekasaran yang dikehendaki :
46
Symbol untuk tanda pengerjaan
Pada symbol pokok tidak ada artinya untuk pengerjaan
Jika harus dipotong atau dikerjakan diberikan tambahan
garis mendatar, dari symbol pokok.
Jika tidak harus dikerjakan sedikitpun diberikan tam-
bahan lingkaran, dari symbol pokok.
Jika dikehendaki ketentuan pengerjaan permukaan kita
harus menentukan kategori dari kekasaran.
Setiap golongan kekasaran ditentukan sesuai dengan harga Ra seperti tergambar
pada tabel dibawah ini.
Tabel dibawah ini juga menggambarkan keadaan kekasaran yang dapat dicapai dengan
beberapa cara pengerjaan.
47
Apabila ditentukan cara pengerjaan dari suatu
permukaan yang dikehendaki untuk mencapai pe-
ngerjaan yang dimaksudkan harus dituliskan
pula seperti pada contoh gambar.
Apabila perlu untuk diberikan ukuran pengerjaan
yang selanjutnya, maksudnya ukuran yang dilebih
kan harus ditulis sebelah kiri tanda symbol pokok.
Tanda pengerjaan hanya harus diberikan satu tanda
untuk penampang yang sama seperti pada pemberian
ukuran. Jika mungkin dalam pandangan yang sama
dimana ukuran dan kedudukan dari penampang sudah
diberikan seperti pada gambar.
Jika seluruh permukaan dari benda kerja diambil sama
pengerjaannya, maka symbol itu diberikan disebelahkan
dari nomer potongan.
Symbol yang umum adalah meliputi symbol pokok dan
perbedaan symbol lainnya didalam kurung.
Ini diberikan bilamana bagian yang besar dari penam-
pang adalah sama kekasarannya tetapi untuk beberapa
permukaan berlainan.
digerinda