( uploadmb.com ) buku_panduan lokakarya geofisika 20__update
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
1/151
BUKU PANDUAN
LOKAKARYA NASIONALPENDIDIKAN TINGGI GEOFISIKA SE INDONESIA
Pengembangan Mutu Dan Kualitas Pendidikan Geofisika Melalui
Penerapan Kurikulum Berbasis KKNI
Disusun Oleh : Panitia Lokakarya Nasional
HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FTSP ITS SURABAYA
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
2/151
BUKU PANDUAN
LOKAKARYA NASIONALPENDIDIKAN TINGGI GEOFISIKA SE INDONESIA
Pengembangan Mutu Dan Kualitas Pendidikan Geofisika Melalui
Penerapan Kurikulum Berbasis KKNI
Disusun Oleh : Panitia Lokakarya Nasional
HIMPUNAN AHLI GEOFISIKA INDONESIA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FTSP ITS SURABAYA
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
3/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 1
Daftar IsiBuku Panduan
Daftar Isi Buku Panduan ..................................................................................... 1Kata Pengantar..................................................................................................... 2
1.
Pendahuluan .............................................................................................................. 3
1.1.
Latar Belakang .................................................................................... 3
1.2.
Tujuan Lokakarya ............................................................................... 5
1.3. Outputdan OutcomeYang Diharapkan Lokakarya ............................ 6
2. Konsep Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) .................................... 7
3.
Ilustrasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Bidang Geofisika Berbasis KKNI... 16
3.1.
Body Of Knowledge........................................................................... 163.2.
Tantangan Yang Dihadapi................................................................. 18
3.3. Visi dan Misi...................................................................................... 18
3.4. Tujuan Pendidikan............................................................................. 19
3.5. Atmosfer Akademik........................................................................... 20
3.6. Acuan Standar Kurikulum................................................................. 21
3.7.
Kompetensi........................................................................................ 21
3.8.
Struktur Kurikulum............................................................................ 23
3.9. Prosedur Penyusunan Kurikulum....................................................... 24
4.
Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT) ........................... 36
5.Asosiasi Profesi (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) .......................................... 37
6.Penutup..................................................................................................................... 43
Lampiran............................................................................................................. 44
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran.
Perpres No 8 Tahun 2012, Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Permen No. 49 Tahun 2014, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Surabaya City Guide & Tourism Map
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
4/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 2
Kata Pengantar
Assalaamualaikum Wr Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT sehingga Buku Panduan Lokakarya Nasional Pendidikan
Tinggi Geofisika Se Indonesia ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun sebagai salah satu bahan
berupa contoh penyusunan kurikulum 2014-2019 Program Sarjana Jurusan Teknik Geofisika,
Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang berbasis
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bagi peserta Lokakarya Pendidikan Tinggi
Geofisika se Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(DIKTI) Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia (HAGI), dan Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal 2627 Juni 2014 di Hotel Plaza Surabaya.
Isi buku ini adalah gambaran umum konsep KKNI yang disadur dari berbagai sumber serta
ilustrasi contoh proses penyusunan kurikulum berbasis KKNI yang dilakukan oleh jurusan
Teknik Geofisika ITS, serta gambaran umum kebijakan sistem penjaminan mutu internal
perguruan tinggi. Tim penulis menyadari bahwa penyusunan buku ini masih belum sempurna,
Harapan tim penulis mendapatkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
perbaikan selanjutnya.
Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada;
1. Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan Nasonal Republik
Indonesia yang telah memberikan dukungan serta masukan bagi kegiatan lokakarya
pendidikan tinggi geofisika se Indonesia ini.
2. Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) sebagai sponsor utama sehingga kegiatan
lokakarya dapat dilaksanakan.3. Segenap dosen dan karyawan Teknik Geofisika FTSP ITS.
Semoga buku ini bermanfaat bagi yang membaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
5/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 3
I.
Pendahuluan
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju.
Keanekaragaman sumberdaya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang
unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor
kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional.
Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing tersebut tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam
hal mutu akan tetapi juga memerlukan upayaupaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan
sektorsektor yang relevan baik secara bilateral,regional maupun internasional.
1.1 Latar Belakang
Mengacu pada PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NO 8 TAHUN
2012, TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA, Bab III pasal 9,
bahwa Penerapan KKNI pada setiap sektor atau bidang profesi ditetapkan oleh kementerian atau
lembaga yang membidangi sektor atau bidang profesi yang bersangkutan sesuai dengan
kewenangannya serta mengacu pada deskripsi jenjang kualifikasi KKNI sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan Presiden, selanjutnya ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan
KKNI diatur oleh Menteri yang membidangi ketenagakerjaan dan Menteri yang membidangi
pendidikan baik secara bersama-sama atau sendiri sendiri sesuai bidang tugasnya masing-
masing.
Perguruan Tinggi yang merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah
kewenangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memenuhi
Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
kuhususnya pendidikan Perguruan Tinggi diatur melalui PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NO. 49 TAHUN 2014,
TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI.
Pada Permen tersebut diatur mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi, yang
meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
6/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 4
minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Standar Nasional Penelitian adalah kriteria
minimal tentang sistem penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah
kriteria minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi yang
berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah satu rujukan nasional untuk
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumberdaya manusia melalui
pencapaian kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan
dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran
untuk menghasilkan sumberdaya manusia nasional yang bermutu dan produktif sekaligus
memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat
tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin
terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan
peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk
berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai
sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi oleh banyak sektor termasuk sektor
tenaga kerja atau sumberdaya manusia pada umumnya. Oleh karena itu, agar dalam jangka
pendek dan jangka panjang bangsa Indonesia mampu bertahan tetapi tetap bergerak maju di
arena ekonomi global, maka pengakuan timbal balik dan setara antara kualifikasi dan capaian
pembelajaran yang dimiliki tenaga kerja Indonesia dengan negara asing menjadi butirbutir yang
kritis dalam pengembangan suatu kerangka kualifikasi tenaga kerja nasional.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa keselarasan mutu dan penjenjangan antara
produk lulusan perguruan tinggi dengan kriteria tenaga kerja yang diharapkan oleh masyarakat
pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera. Keluhan terhadap kesenjangan antara jumlah,
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
7/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 5
mutu, kemampuan lulusan terhadap kriteria yang dibutuhkan oleh dunia kerja sering
mengemuka. Perdebatan apakah gelar/ijasah atau sertifikat kompetensi yang lebih bermakna
untuk mencerminkan kualifikasi pencari kerja sering tidak menemui titik temu yang saling
menguntungkan. Beragamnya peraturan kualifikasi ketenagakerjaan yang ada di Indonesia dapat
pula menjadi hambatan bagi para pekerja untuk berpindah bidang pekerjaan atau berpindah kerja
ke negara lain. Oleh karena itu kebutuhan untuk membuat standar nasional tentang jenjang
kualifikasi dalam bentuk KKNI merupakan hal yang sangat penting, baik bagi pencari kerja yang
baru maupun pekerja lama.
Kurikulum merupakan salah satu bagian yang menjadi penilaian mutu penyelenggaran
pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Wacana mengenail lembaga akreditasi mandiri yang akan
dilakukan oleh asosiasi profesi menyebabkan mendesaknya kebutuhan akan kebijakan dan
standar penjaminan mutu yang jelas bagi kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi geofisika
suatu Perguruan Tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya, termasuk strategi yang tepat untuk
mengimplementasikan KKNI dalam kurikulum perguruan tinggi sehingga dapat dinilai bermutu
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan serta memuaskan para pemangku kepentingan
internal dan eksternal Perguruan Tinggi.
1.2 Tujuan Lokakarya
Tujuan diselenggarakannya lokakarya nasional pendidikan tinggi Geofisika adalah
1. Mendapatkan persepsi dan standarisasi jaminan mutu pendidikan tinggi geofisika dengan
menerapkan kurikulum berbasis KKNI.
2. Setiap Jurusan Teknik Geofisika perguruan tinggi terdorong untuk terus-menerus melakukan
perbaikan serta mengembangkan unit penjaminan mutu internal menuju pencapaian standar
mutu Internasional
3. Tersusunnya Rancangan dan rencana tindak lanjut implementasi dokumen sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Geofisika
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
8/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 6
1.3 Outputdan OutcomeYang Diharapkan Lokakarya
Hasil yang diharapkan dan menjadi sasaran atas penyelenggaraan lokakarya ini adalah:
1. Rancangan Standarisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Geofisika.
2.
Rencana Tindak Lanjut implementasi dokumen sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Geofisika.
Outcomeyang diharapkan pada lokakarya ini adalah:
1. Adanya kesamaan persepsi dan standarisasi tentang tata kelola pendidikan Geofisika melalui
penerapan kurikulum berbasis KKNI.
2. Pemanfaatan rancangan penjaminan mutu pendidikan Geofisika dalam melaksanakan proses
pembelajaran di masing-masing perguruan tinggi.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
9/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 7
II.
Konsep Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Peraturan Presiden Republik Indonesia No.8 tahun 2012 menerangkan bahwa Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi
yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi
kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Gambar 1. Ilustrasi Penyusunan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
10/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 8
Gambar 2. Ilustrasi KKNI Sebagai Penyetara Kualitas SDM.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Gambar 3. Ilustrasi Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
11/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 9
KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi terdiri atas:
a. Jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator;
b. Jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis;
c. Jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.
Gambar 4. Ilustrasi Hubungan level lulusan perguruan tinggi dengan Pasar Kerja.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan capaian pembelajaran
yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Penyetaraan capaian
pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri
atas:
a. Lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1;
b. Lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan jenjang 2;
c. Lulusan Diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3;
d. Lulusan Diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4;
e. Lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5;
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
12/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 10
f. Lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan
jenjang 6;
g. Lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara dengan jenjang 8;
h. Lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9;
i. Lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8;
j. Lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9.
Gambar 5. Unsur Deskripsi Umum KKNI.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level
kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
13/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 11
d) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
f) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Berdasarkan dokumen Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012, Tentang Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI
untuk setiap jenjang kualifikasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 1 & 2.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
14/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 12
Tabel 2. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 3 & 4.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
15/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 13
Tabel 3. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 5 & 6.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
16/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 14
Tabel 3. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 7 & 8.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
17/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 15
Tabel 4. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Level 9.
(Sumber: Sosialisasi KKNI oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
18/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 16
III.
Ilustrasi penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang
geofisika berbasis KKNI
Pada bagian 3 ini akan dibahas contoh atau ilustrasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
bidang geofisika yang disusun berbasiskan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Sebagai contoh dipaparkan dokumentasi penyusunan kurikulum Jurusan Teknik Geofisika,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Contoh dokumentasi penyusunan kurikulum Jurusan Teknik Geofisika ITS ini digunakan
hanya sebagai ilustrasi, sehingga dalam diskusi yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan
Lokakarya Nasional Pendidikan Tinggi Geofisika se Indonesia dengan tema besar
Pengembangan Mutu Dan Kualitas Pendidikan Geofisika Melalui Penerapan Kurikulum
Berbasis KKNImemiliki gambaran dan persepsi yang sama tentang penerapan konsep KKNIitu sendiri.
3.1 Body Of Knowledge
Keilmuan geofisika merupakan bagian dari ilmu kebumian yang memanfaatkan prinsip-
prinsip keilmuan dasar seperti fisika, matematika, serta pengetahuan geologi, dengan didukung
peralatan atau instrumentasi serta teknologi komputasi untuk mempelajari fenomena alam dan
permasalahan yang berkaitan dengan bumi.
Jurusan Teknik Geofisika FTSP ITS adalah program pendidikan yang dirancang untuk
menghasilkan lulusan di bidang ilmu dan teknologi geofisika yang kompeten, memiliki jaringan
sosial yang kuat dan sangat dibutuhkan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM)
bangsa Indonesia untuk menjawab persaingan global sesuai dengan visi dan misi ITS dan
program studi/jurusan.
Bidang kajian yang dikembangkan di Jurusan Teknik Geofisika ITS secara umum lebih
menekankan pada bidang keteknikan atau aplikasi, yang disesuaikan dengan visi misi InstitusiITS dengan tidak melupakan dan tetap mempelajari dasar keilmuan geofisika secara umum.
Bidang-bidang geofisika yang lebih dekat kearah kelimuan dipelajari hanya sebagai dasar dalam
mempelajari aplikasi metoda-metoda geofisika terapan. Jurusan Teknik Geofisika ITS secara
khusus mengembangkan keilmuan dan teknologi geofisika pada bidang seperti geoteknik,
geofisika lingkungan, geofisika eksplorasi danpetrophysicsatau fisika batuan.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
19/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 17
Pengetahuan dasar-dasar elektronika dan teknologi sensor geofisika dikenalkan kepada
mahasiswa, selain itu pengetahuan bidang komputasi, baik teknik pemrograman maupun
teknologi hardware komputasi juga dikenalkan kepada mahasiswa, sehingga diharapkan
lulusannya memiliki kompetensi yang lengkap. Disamping aspek teknis yang ditekankan,
Jurusan Teknik Geofisika ITS juga mengembangkan aspek menegerial dari peserta didik,
sehingga dapat mengintegrasikan antarasoft skilldan hard skill.
Gambar 6.GambaranBody of knowledgeJurusan Teknik Geofisika ITS.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
20/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 18
3.2 Tantangan Yang Dihadapi
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang pesat mengakibatkan banyaknya
tantangan yang akan dihadapi bagi lulusan Jurusan Teknik Geofisika ITS. Berikut beberapa
tantangan yang mungkin dihadapi kedepannya :
1. Perkembangan teknologi dan metoda geofisika yang semakin maju.
2. Pasar terbuka dan persaingan dunia kerja yang kompetitif sehingga menuntut kompetensi
unggulan.
3. Manajemen pengelolaan sumber daya alam yang masih belum optimal.
4. Upaya mitigasi bencana alam.
3.3 Visi dan Misi
VisiVisi Jurusan Teknik Geofisika adalah menjadi jurusan yang inovatif dengan reputasi
internasional dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni , terutama yang menunjang industri
dan kelautan yang berwawasan lingkungan.
Misi
Misi Jurusan Teknik Geofisika, yang diemban untuk mewujudkan visi tersebut diatas, adalah
sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis laboratorium dengan kurikulum, dosen,dan metode pembelajaran berkualitas internasional.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang akuntabel dan yang berdaya guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.3. Membekali lulusannya dengan pengetahuan technopreneurship.
4. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
moral dan budi pekerti yang luhur.5. Menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sesuai dengan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
6. Melakukan kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang menunjang bidang kelautan, pemukiman dan energy yang berwawasanlingkungan.
7. Berperan secara aktif dalam melakukan publikasi riset baik di skala nasional maupun
internasional.
8. Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikanproblem-problem yang dihadapi oleh masyarakat (baik untuk industri, pemerintah, intansi
lain maupun masyarakat umum).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
21/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 19
Visi dan misi jurusan serta Kebutuhan akan penyelesaian permasalahan di lapangan yang
membutuhkan kompetensi Geofisika yang menjadi acuan dasar body of knowledge struktur
kurikulum jurusan Teknik Geofisika ITS. Kurikulum baru 2014-2019 ITS ditetapkan dan
dilaksanakan berbasis capaian pembelajaran yaitu kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi dan integrasi pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Program studi merumuskan
capaian pembelajaran lulusannya mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan
visi-misi ITS yang bersifat lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa
yang akan datang dengan melibatkan asosiasi profesi, pengguna lulusan terkait dan kelompok
ahli yang relevan
Capaian pembelajaran lulusan program studi terdiri atas unsur:
a. Sikap dan tata nilai
b.
Kemampuan kerja
c. Penguasaan pengetahuan
d. Kemampuan managerial
Kurikulum pendidikan tinggi dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills danketerampilan
kepribadian dan perilaku (soft skills)yangdapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
3.4 Tujuan Pendidikan
Tujuan sebagai pencapaian terhadap waktu, sekaligus sebagai tolok ukur kinerja Jurusan Teknik
Geofisika, disusun secara bersama melalui diskusi. Secara umum, tujuan yang hendak diraih
adalah:
1) Sarjana lulusan yang memiliki sikap dan tata nilai perilaku profesional, mampubekerja baik secara mandiri maupun kelompok, mampu mengaplikasikan teknologi
geofisika secara efektif, serta mampu membangun dan mengembangkan solusialternatif terhadap masalah yang dihadapinya.2)
Mengembangkan kerjasama penelitian dengan institusi mitra baik nasional, regional
maupun internasional.
3) Membantu masyarakat dan industri dalam penerapan teknologi eksplorasi geofisika
secara efisien untuk mengelola sumber daya alam.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
22/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 20
Secara khusus, tujuan tersebut dapat dibagi dalam tahapan waktu sebagai berikut:
1. Jangka pendek (20132014)
a. Peletakan sendi-sendi organisasi dan tata pamong pelaksanaan pendidikan tinggi di
tingkat Jurusan.
b.
Pembangunan budaya organisasi dan kepemimpinan yang efektif dan harmonis dalammenyelaraskan program dan langkah kerja organisasi dalam melaksanakan misinya.
c. Penyusunan kurikulum pendidikan Teknik Geofisika yang mampu beradaptasi dengan
kebutuhan dunia kerja serta mampu mengembangkan kapasitas intelektual institusi
sebagaiLearning Organization.
d. Pembukaan peluang kerjasama penelitian lintas laboratorium dan jurusan.
2. Jangka menengah (20152016)
a. Pembukaan peluang kerjasama industri untuk memperoleh keterkaitan yang lebih kuat
antara pendidikan tinggi Teknik Geofisika dengan kebutuhan pasar kerja.
b.
Peletakan budayaself assesmentuntuk penjaminan mutu pendidikan.
c. Pemetaan peluang dan tantangan kerjasama penelitian terapan dengan industri hulu
bidang energi dan lingkungan.
d. Pengembangan kerjasama penelitian lintas laboratorium dan jurusan yang mengarah
kepada rintisan kerjasama peneltian internasional.
3. Jangka panjang (20172018)
a. Pengembangan kerjasama kooperasi pendidikan dan pelatihan dengan industri pasar
tenaga kerja sarjana Teknik Geofisika agar mahasiswa mampu mengenali dan merasakan
kondisi dunia sebelum mereka lulus.b. Pengembangan kerjasama penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat untuk
mendekatkan pendidikan dengan problem nyata di masyarakat dan membantu
mengembangkan solusi alernatif terhadap problem aktual.
c. Peningkatan kualitas penelitian melalui kerjasama penelitian nasional dan internasional
dalam bidang lingkungan dan energi.
3.5 Atmosfer Akademik
Proses pembelajaran berbasis student centered learning, bagaimana mahasiswa bisa
belajar dengan baik dan berkelanjutan dan dosen menjadi fasilitator-mediator dalam proses
belajar sehingga penyampaian materi tidak hanya dalam bentuk ceramah tetapi juga dalam
bentuk kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan mahasiswa, interaktif/tanya jawab,
diskusi, melihat objek di lapangan/outdoor, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis,
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
23/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 21
memberikan gagasan/pendapat yang inspiratif melalui pengalaman, memotivasi mahasiswa
untuk berpartisipasi aktif, kreatif dan produktif/ melakukan eksperimen dengan memanfaatkan
berbagai macam media dan sumber yang mendukung tujuan pembelajaran serta komunikasi yang
hangat dan menyenangkan.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan
memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa),
sarana/media dan penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.
3.6 Acuan Standar Kurikulum
a.
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia (KKNI)
b. SK Menteri Pendidikan Nasional No 045/U/2002 tentang kurikulum inti perguruan tinggi
c. SK Rektor ITS No : 036439/IT2/HK.00.00.PP/2013 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum 2014-2019
3.7 Kompetensi
Kompetensi utama lulusan Program Studi S1 Teknik Geofisika FTSP ITS sebagaimana
terlampir dalam dokumen penyusunan kurikulum jurusan secara ringkas ditetapkan sebagai
berikut:
1. Sikap Dan Tata Nilai
a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
b) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
c)
Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara berdasarkan Pancasila
d) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan moral dan
etika
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
24/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 22
e) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
f) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
g) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h) Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i) Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan
j) Memiliki kemampuan literasi yang memadai
2. Kemampuan kerja
a) Mampu memahami dan menerapkan desain akuisisi data geofisika di lapangan sesuai
tujuan eksplorasi yang terkait dengan bidang energi, kelautan, dan lingkungan, mampu
menggunakan alat ukur yang relevan dengan metoda geofisika yang digunakan,
melakukan pengolahan data dan meningkatkan kualitas data menggunakan perangkat
keras dan lunak sesuai metoda geofisika yang diterapkan, serta mampu melakukan
evaluasi dan menyajikan interpretasi data dalam bentuk laporan ilmiah dan
menyampaikannya secara lisan memakai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
b) Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya
untuk menyelesaikan masalah lingkungan, pemukiman, kelautan, energi dan teknologi
informasi dan komunikasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) serta menciptakan lapangan kerja sesuai bidang keahliannya
c) Lulusan program sarjana Teknik Geofisika ITS mampu mengimplementasikan ilmu
Geofisika dalam hal penemuan cadangan energi baru dan terbarukan seperti panas bumi,
CBM, Shale Gas, Gas Hydrate,dll, bidang gempa bumi, gunung api, mitigasi bencana
geologi serta bidang lain yang selalu berkembang setiap waktu
d) Mampu mengembangkan diri secara individu maupun team work
3. Penguasaan Pengetahuan
Menguasai konsep teoritis di bidangnya secara umum dan mendalam yaitu konsep
fisika dan matematika sebagai dasar metodologi pendekatan eksplorasi geofisika terhadap
sebuah fenomena alam yang spesifik, memiliki pengetahuan geologi, menguasai
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
25/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 23
metodologi statistika, Konsep perpetaan, teknologi informasi dan perangkat lunak yang
mendukung dalam perhitungan model fisika serta mampu menyelesaikan masalah
procedural.
4.
Kemampuan Managerial
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa informasi dan data
dengan berbekal wawasan pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek energy,
lingkungan, pemukiman, dan kelautan, Mampu memberikan alternatif solusi berbekal
sikap kepemimpinan, kreatifitas dan kemampuan komunikasi serta bertanggungjawab
pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
organisasi.
3.8 Struktur Kurikulum
SK Rektor ITS no.0366439/IT2/HK.00.00.PP/2013 tentang pedoman penyusunan
kurikulum 2014-2019 menerangkan bahwa kurikulum Program Sarjana memuat gugus mata
kuliah pembangun kemampuan umum muatan nasional yaitu Pendidikan Agama, Wawasan
Kebangsaan, serta gugus pembangun kemampuan khusus penciri perguruan tinggi, yaitu
Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah, Pengantar Technopreneurship dan Bahasa Inggris.
Program Sarjana mempunyai beban studi 144 (seratus empat puluh empat) sks yang dijadwalkan
dalam 8 (delapan) semester dan dibagi menjadi tahapan sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan, dengan beban studi 36 (tiga puluh enam) sks yang dijadwalkan
dalam 2 (dua) semester.
2) Tahap Sarjana, dengan beban studi 108 (seratus delapan) sks yang dijadwalkan
dalam 6 (enam) semester.
Program Sarjana mempunyai beban studi 144 (seratus empat puluh empat) sks terdiri atas:
1) Mata kuliah umum muatan nasional dan penciri institusi adalah 14 (empat belas)
sks,
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
26/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 24
2) Mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan mata kuliah pendukung program studi
adalah 130 (seratus tiga puluh ) sks, termasuk skripsi/tugas akhir/karya
seni/bentuk lain yang setara 6 (enam) - 8 (delapan) sks
3) Jumlah sks untuk semester 1 dan 2 sebanyak 36 sks
4) Alokasi jumlah mata kuliah dalam setiap semester sebanyak-banyaknya 7 mata
kuliah untuk semester 1 sampai dengan 4 dan sebanyak-banyaknya 6 mata kuliah
untuk semester 5 sampai dengan 8
3.9 Prosedur Penyusunan Kurikulum
Tim kurikulum jurusan melakukan evaluasi dan rekonstruksi kurikulum yang meliputi
kegiatan:
a) Melakukan analisis SWOT dari kurikulum yang telah diimplementasikan;
b) Menyusun rumusan capaian pembelajaran program studi yang mengacu pada rumusan
capaian pembelajaran lulusan ITS dan visi program studi, kebutuhan profesi, industri
dan masyarakat;
c) Menyusun bahan kajian yang diperlukan untuk memenuhi capaian pembelajaran
program studi;
d)
Menyusun kerangka pohon kurikulum yang berisi susunan mata kuliah beserta skssetiap program studi berdasarkan matriks capaian pembelajaran dan bahan kajian;
e) Menyusun struktur kurikulum;
f) Menyusun silabus setiap mata kuliah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
g) Menyusun rencana pembelajaran;
h) Menyusun rancangan tugas dan evaluasi;
i) Menyusun dan menetapkan kurikulum program studi;
j) Menyusun konsep ekivalensi
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
27/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 25
Gambar 7.Diagram alir proses penyusunan kurikulum ITS
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
28/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 26
Berikut beberapa dokumentasi penjabaran penyusunan kurikulum Jurusan Teknik
Geofisika ITS.
Tabel 5.ContohLearningOutcome(Capaian Pembelajaran 1 & 2).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
29/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 27
Tabel 6.ContohLearningOutcome(Capaian Pembelajaran 3& 4).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
30/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 28
Tabel 7.Contoh Matrik Capaian Pembelajaran Dan Profil Lulusan
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
31/151
Tabel 8.Contoh Kaitan Capaian Pembelajaran Dengan Bahan Kajian
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
32/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 30
Tabel 9.Contoh Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
33/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 31
Tabel 10.Contoh Rumpun Mata Kuliah
Fisikadasar
kalkulus
K
imiadasar
PengantarIlmu
Elektronikadasar
Elekt
ronikaDigital
Geofisika
Perambatan
Termodinamika
SistemInformasi
Me
todaInversi
GeologiFisik
Geo
logiStruktur
Eksplorasi
MitigasiBancana
GeologiMinyak
Sedimentasidan
Geo
logiBencana
EksplorasiSeismik
Eksplorasi
Eks
plorasiGaya
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Analisadatawell
log
Instrumentasi
Geofisika
Geofisika
Reservoir
G
eostatistik
A
kuisisidan
Pengolahandata
Ge
otomografi
AnalisaData
DigitalGeofisika
K
omputasi
Geofisika
Inte
rpretasiData
Seismik
P
emodelan
Seismik
Geodinamika
Ek
splorasiAir
Tanah
Geofisika
Pe
rtambangan
Geof
isikaKelauta
FisikaBatuan
M
anajemen
E
ksplorasi
Ka
pitaSelekta
Kul
iahLapanga
Terpadu
Seminar
T
ugasAkhir
1.1.1 Mampu Membaca peta
1.1.2mampu Membuat data
sheet
1.1.3
mampu menggunakan
alat ukur geofisika
sesuai dengan metode
geofisika yang dipakai
1.1.4
mampu menerapkan
metodologi geofisika
sesuai dengan tujuan
eksplorasi.
1.1.5
Mampu
mengkoordinasikan
pelaksanaan akuisisi
data
1.1.6
Memiliki kemampuan
dasar elektronika untuk
menyelesaikan
problem teknis di
lapangan secara tepat
dan cepat.
1.2.1
Mampu menjelaskan
parameter karakteristik
medan eksplorasi yang
berpengaruh terhadap
kualitas pengukuran
data.
Mata Kuliah
RMK 4 (GEOFISIKA TEKNIK
DAN LINGKUNGAN)RMK 3 (PETROFISIKA)
RMK 5 (MANAJEMEN DAN
PENELITIAN)RMK 1 (DASAR) RMK 2 (GEOFISIKA EKSPLORAS)
Rincian Capaian pembelajaran
KAITAN CAPAIAN PEMBELAJARAN DENGAN MATA KULIAHKURIKULUM 2014-2019
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
34/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 32
Tabel 11.Contoh Sebaran Mata Kuliah Dalam Kerangka Kurikulum.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
35/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 33
No SEMESTER I SKS No SEMESTER II SKS SMT MATA KULIAH PILIHAN SKS
1 Fisika Dasar 1 4 1 Pendidikan Agama 2 V Mitigasi bencana alam 2
2 Kalkulus 1 4 2 Fisika Dasar II 4 V Geologi Minyak dan gas bumi 2
3 Bahasa Inggris 3 3 Kalkukus II 4 V Manajemen eksplorasi 2
4 Kimia Dasar 1 3 4 Kimia Dasar II 3 V Instrumentasi geofisika 35 Pengantar Ilmu Kebumian 3 5 Wawasan kebangsaan 3 V geostatistik 3
6 6 Geologi Fisik 3 VI Eksplorasi air tanah 3
17 19 VI sedimentasi dan stratigrafi 3
VI Akuisisi dan pengolahan data seismik 3
No SEMESTER III SKS No SEMESTER IV SKS VII Geologi bencana 3
1Wawasan Teknologi dan Komunikasi
Ilmiah3 1 Sistem Informasi Geografis 3 VII Pemodelan seismik 3
2 Elektronika Dasar 3 2 Elektronika Digital 3 VII Geofisika Reservoir 4
3 Geofisika Matematika I 3 3 Geofisika Matematika II 3 VIII Eksplorasi karbonat 2
4 Geodinamika 3 4 Geologi Struktur 3 VIII Geofisika kelautan 2
5 Perambatan Gelombang 3 5 Komputasi Geofisika 3 VIII Geofisika pertambangan 3
6 Fisika Batuan 4 6 Eksplorasi Gaya berat dan magnetik 4 VIII Interpretasi data seismik 3
TOTAL 19 TOTAL 19
TOTAL TOTAL
KURIKULUM BERBASIS CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEBARAN MATA KULIAH TIAP SEMESTER
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA- FTSP ITS
TAHUN 2014-2019
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
36/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 34
Tabel 11.Contoh Matrik Mata Kuliah Per Semester
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
37/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 35
Tabel 12.Contoh Matrik Mata Kuliah Per Semester
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
38/151
IV. Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT)
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Universitas dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang
bermutu, profesional dan kompetitif, diperlukan ketersediaan kurikulum yang mampu mengakomodasi
semua tuntutan dari kalangan profesi, pengguna lulusan maupun masyarakat umum. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan kebutuhan dari dunia profesi, pengguna lulusan, dan
masyarakat mengakibatkan perlunya universitas untuk secara periodik dan terus menerus melakukan
evaluasi, koreksi, dan peningkatan mutu kurikulum.
Penetapan Peraturan Presiden terkait dengan KKNI menyebabkan penyesuaian penjenjangan
kualifikasi pada sektor atau bidang pekerjaan yang telah ada dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)
tahun. Penjaminan mutu KKNI didasarkan atas kesesuaian, ketelusuran, dan peningkatan mutu
berkelanjutan dari penyelenggara pendidikan atau pelatihan, menggunakan instrumeninstrumen yang
dianggap mampu menilai dan mengevaluasi berbagai aspek yang terkait dengan capaian pembelajaran
yangditetapkan dalam deskripsi setiap jenjang kualifikasi. Dalam hal ini, penjaminan mutudiharapkan
terjadi pada institusi penyelenggara pendidikan atau pelatihan serta institusi yang memberikan
sertifikasi untuk setiap jenjang kualifikasi.
Proses penilaian kesetaraan capaian pembelajaran yang diakui dalam bentuk ijasah atau sertifikat
dengan deskripsi kualifikasi pada jenjang yang sesuai dilakukan oleh suatu badan penyetara yang
mencakup unsurunsur BAN, BNSP dan lembagalembaga sejenis yang otoritasnya diakui oleh
pemerintah Indonesia. Agar penjaminan mutu kurikulum melalui proses evaluasi, koreksi, dan
pengembangan tersebut berjalan secara sistematis dan teratur dengan hasil yang memuaskan para
pemangku kepentingan, diperlukan ukuran, patokan, spesifikasi sebagai tolok ukurnya. Hal ini
mengakibatkan adanya kebutuhan untuk menetapkan Standar Evaluasi Kurikulum yang akan menjadi
tolok ukur baik bagi pimpinan fakultas, jurusan, maupun dosen yang bertanggungjawab dalamperannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu atau pengembang kurikulum.
Referensi yang dapat digunakan secara umum dalam merancang standar mutu kurikulum adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Kepmendiknas
Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi,
masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal PT yaitu pengguna lulusan, asosiasi profesi,
almuni, orang tua/wali mahasiswa, dan masyarakat luas, sebagai bahan pertimbangan dan penilaian
hasil belajar mahasiswa.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
39/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 37
V.
Asosiasi Profesi (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia)
Tentang HAGI
Menyadari akan pentingnya ilmu geofisika untuk menyingkap rahasia apa yang terkandung di
dalam bumi Indonesia, maka beberapa orang yang menamakan dirinya ahli geofisika memandang
perlu mendirikan suatu asosiasi geofisika. Dengan demikian pada pada tanggal 11-12 Februari tahun
1975 beberapa orang yang terdiri dari fisikawan, geologiawan, geofisikawan berkumpul di Hotel
Prapancha, Jakarta.
Fasilitas ruangan di hotel tersebut adalah atas jasa Lemigas yang pada waktu itu Direkturnya
ialah Bapak Ir. Syarif A. Loebis. Dengan cuma-cuma para peserta rapat dapat tinggal di hotel tersebut
selama dua hari pertemuan termasuk makan dan makanan kecil. Pengambil prakarsa utama untuk
pertemuan tersebut di atas ialah ialah Profesor Mugiono almarhum dari jurusan Fisika Universitas
Gajah Mada dan Mohamad Untung (kini Dr. dan APU) dari Direktorat Geologi.
Kesimpulan pertemuan ini ialah sangat perlu dan mutlak untuk didirikan suatu asosiasi. Maka
dibentuklah panitia pendiri himpunan yang dimaksud dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : R. Mugiono (Geofisika, FIPA UGM)
Anggota:
M. Barmawi ( Fisika , ITB)
Moh. Untung (Direktorat Geologi)
Iwan Tachyudin (Geologi, ITB)
Susilo Prawirowardoyo (Geofisika dan Meteorologi, ITB).
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
40/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 38
Terbentuknya HAGI
Pertemuan ilmiah pertama dilakukan di gedung auditorium Direktorat Geologi, Jl. Diponegoro
57 pada tanggal 9-10 Oktober 1976. Jumlah peserta berkisar antara 60 orang yang terdiri dari
geofisikawan, fisikawan, geologiawan dan beberapa orang geodesi. Panitia pertemuan ini ialah Panitia
pendiri himpunan yang disebut terdahulu. Dalam pertemuan ini di samping presentasi hasil karya juga
diadakan rapat untuk mensyahkan himpunan yang akan dibentuk.
Kesimpulan rapat para peserta setuju untuk didirikan suatu himpunan atau asosiasi. Soal nama
menjadi perdebatan yang lumayan seru. Tetapi akhirnya disetujui HAGI (Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia) atau Inggrisnya yang semula ialah Indonesian Association Of Geophysicists yang
kemudian bermetamorfosa menjadi Association Of Indonesian Geophysicists sebagai himpunan
profesi dengan A.D. dan A.R.T. dan nama yang sah yang berdiri pada tanggal 9 Oktober 1976.
Pertemuan ini juga disyahkan sebagai Pertemuah Ilmiah Tahunan (PIT) pertama. Sebagai ketua
HAGI pertama secara aklamasi dipilih R. Mugiono, sedangkan sebagai wakil ketua M. Untung.
Anggota pengurus lain ialah Bendahara, Neni Srie Utami (sekarang Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Eksplorasi dan Sumberdaya Mineral, EDM), Sekretaris dan Redaksi,
Iwan Tahjuddin Taib. Kantor HAGI berada di sebuah kamar di Direktorat Geologi, Jl. Diponegoro 57.
Pada tahun-tahun berikutnya kantor masih berada di Direktorat Geologi sampai suatu saat dipandangperlu untuk berpindah-pindah sesuai dengan domisili pengurus.
Bentuk kegiatan yang dilakukan olehHAGI
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Joint Convention
2. Publikasi & Kegiatan Ilmiah
3.
Kegiatan Sosial
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
41/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 39
Daftar Ketua sejak berdirinya HAGI
1.
Prof. R. Mugiono periode 1976-1978
2. Ir. J. Rainir Dhadar periode 1978 -1980
3. Ir. Hariadi periode 19801982
4. Dr. Muhamad Untung periode1982-1984
5. Ir. A.M. Naim periode 1984-1986
6.
Ir. Soetedjo Soeyitno periode 1986-1988
7.
Ir. Gatot Karyoso periode 1988-1990
8. Ir. Sudharmono periode 1990-1992
9. Dr. Herry Haryono periode 1992-1994
10.Ir.Pertangkuhen Manik periode 1994-1996
11.Prof. Djoko Santoso periode 1996-1998
12.
Dr. Basuki Puspoputro periode 1998-2000
13.Ir. Eko Widianto MT periode 2000-2002
14.Ardiansyah,Ph.d periode 2002-2004
15.Dr. Wawan Gunawan periode 2004-2006
16.Abdul Mutalib Masdar, M.Ba, periode 2006-2008
17.
Elan Biantoro, periode 2008-2010
18.Yosi Hirosiadi, 2010-2012
19.
Prof. Dr. Sri Widiyantoro, 2012-2014
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
42/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 40
Pengurus HAGI 2012-2014
Executive AdvisorsHAGI
o Prof. Dr. Djoko Santoso (DIKTI)
o Prof. Dr. Hery Hardjono (LIPI)
o Dr. Andi Eka Sakya (BMKG)
o Dr. R. Sukhyar (Badan Geologi)
o Adriansyah, PhD (Pertamina)
AdvisorsHAGI
o Prof. Dr. Wawan G.A. Kadir (ITB)
o Dr. Eko Widianto (Univ. Trisakti)
o Abdul Mutalib Masdar (PHE)
o Elan Biantoro (BPMIGAS)
o
Yosi Hirosiadi (Pertamina EP)
Executi ve Commi tteeHAGI 2012-2014
President: Prof. Sri Widiyantoro, PhD (ITB)
General Secretary: Mailendra (Kreasindo)
Scientific Secretary: Dr. Andri D. Nugraha (ITB)
Deputy : Zulfakriza Zulhan (ITB)
Treasury: Rusalida Raguwanti (Pertamina UTC)
Deputy : Andi M. Adiwiarta (PHE)
VP Membership and Continui ng Education:Arii Ardjuna (BPMIGAS)
Madong Mangku Hutahaen (Schlumberger)
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
43/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 41
Sheila Anastasia (Chevron)
Fahdi Maula (Schlumberger)
Farid Rochmadianto (PHE)
Miranthi C. Dewi (Paradigm)
VP Scienti fi c and Tech Program and Review:Dr. rer.nat. Awali Priyono (ITB)
Dr. Rahmat Sule (ITB)
Tommy A. Jusri (Pertamina UTC)
M. Yunan (MIGAS)
Danang Eko (BMKG)
Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto (UGM)
VP Meeting and Conference :Edwin Trisnohadi (Paradigm)
Befriko Murdianto (Chevron)
Abdullah Nurhasan (Pertamina EP)
Angke Nuraini (BP)
Randy Condronegoro (PetroChina)
Agung Adi Susanto (Pertamina UTC)
Asnidar (BPMIGAS)
VP External and Capacity Bui lding:Dr. Widya Utama (ITS)
Khairul Rizal (Quest)
Andy Manappiang (Lemigas)
Ginanjar (Chevron)
Boko Nurdiyanto Suwardi (BMKG)
VP Focus Group Fascili tator :Dr. Susilo Hadi (P3GL)
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
44/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 42
Dr. Udrekh (BPPT)
Dr. Tri Wahyu Hadi (ITB)
Lukman Arifin (P3GL)
Hafzal Hanief (Pertamina UTC)
Dr. Adi Susilo (Universitas Brawijaya)
Editori al Board Chief:Dr. Irwan Meilano (ITB)
Dr. rer. nat Abdul Haris (UI)
Dr. Hamzah Latief (ITB)
Phill Cummins, PhD (ANU)
Erdinc Saygin, PhD (ANU)
Dr. rer. nat. Makky Jaya (GFZ Postdam)
Dr. Eddy Arus Sentani (PND)
Cecep Rudiana (HESS)
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
45/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 43
VI.
Penutup
Demikian buku panduan lokakarya ini kami susun, semoga pelaksanaan lokakarya berjalansebagaimana mestinya dan dalam pelaksanaan lokakarya nanti tujuan dan harapan dari
penyelenggaraan lokakarya ini bisa tercapai.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
46/151
Buku Panduan Lokakarya Nasional 44
Lampiran
1.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 11 TAHUN 2014, TENTANGKEINSINYURAN.
2.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NO 8 TAHUN 2012, TENTANG
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
3.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
NO. 49 TAHUN 2014, TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI.
4. Surabaya City Guide & Tourism Map
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
47/151
SALINAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2014
TENTANG
KEINSINYURAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan peradaban dan meningkatkan
kesejahteraan umat manusia sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa upaya memajukan peradaban dan
meningkatkan kesejahteraan umat manusia dicapai
melalui penyelenggaraan keinsinyuran yang andal
dan profesional yang mampu meningkatkan nilai
tambah, daya guna dan hasil guna, memberikan
pelindungan kepada masyarakat, serta mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan;
c. bahwa untuk ketahanan nasional dalam tatanan
global, penyelenggaraan keinsinyuran sebagaimana
dimaksud dalam huruf b memerlukan peningkatan
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui pendidikan, pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan riset, percepatan
penambahan jumlah insinyur yang sejajar dengan
negara teknologi maju, peningkatan minat pada
pendidikan teknik, dan peningkatan mutu insinyur
profesional;
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
48/151
- 3 -
3.
Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar
profesi di bidang Keinsinyuran.
4.
Insinyur Asing adalah Insinyur yang
berkewarganegaraan asing.
5.
Program Profesi Insinyur adalah program pendidikantinggi setelah program sarjana untuk membentuk
kompetensi Keinsinyuran.
6.
Uji Kompetensi adalah proses penilaian kompetensi
Keinsinyuran yang secara terukur dan objektif
menilai capaian kompetensi dalam bidang
Keinsinyuran dengan mengacu pada standar
kompetensi Insinyur.
7.
Sertifikat Kompetensi Insinyur adalah bukti tertulisyang diberikan kepada Insinyur yang telah lulus Uji
Kompetensi.
8.
Surat Tanda Registrasi Insinyur adalah bukti tertulis
yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia
kepada Insinyur yang telah memiliki Sertifikat
Kompetensi Insinyur dan diakui secara hukum untuk
melakukan Praktik Keinsinyuran.
9.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalahupaya pemeliharaan kompetensi Insinyur untuk
menjalankan Praktik Keinsinyuran secara
berkesinambungan.
10.
Pengguna Keinsinyuran adalah pihak yang
menggunakan jasa Insinyur berdasarkan ikatan
hubungan kerja.
11.
Pemanfaat Keinsinyuran adalah masyarakat yang
memanfaatkan hasil kerja Keinsinyuran.
12.
Dewan Insinyur Indonesia adalah lembaga yang
beranggotakan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan Keinsinyuran yang berwenang
membuat kebijakan penyelenggaraan Keinsinyuran
dan pengawasan pelaksanaannya.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
49/151
- 4 -
13.
Persatuan Insinyur Indonesia, yang selanjutnya
disingkat PII, adalah organisasi wadah berhimpun
Insinyur yang melaksanakan penyelenggaraan
Keinsinyuran di Indonesia.
14.
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pendidikan.
BAB II
ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP
Pasal 2
Pengaturan Keinsinyuran berdasarkan Pancasila dan
berasaskan:
a.
profesionalitas;
b.
integritas;
c.
etika;
d.
keadilan;
e.
keselarasan;
f.
kemanfaatan;
g.
keamanan dan keselamatan;
h.
kelestarian lingkungan hidup; dan
i.
keberlanjutan.
Pasal 3
Pengaturan Keinsinyuran bertujuan:
a.
memberikan landasan dan kepastian hukum bagi
penyelenggaraan Keinsinyuran yang bertanggung
jawab;
b. memberikan . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
50/151
- 5 -
b.
memberikan pelindungan kepada Pengguna
Keinsinyuran dan Pemanfaat Keinsinyuran dari
malapraktik Keinsinyuran melalui penjaminan
kompetensi dan mutu kerja Insinyur;
c.
memberikan arah pertumbuhan dan peningkatanprofesionalisme Insinyur sebagai pelaku profesi yang
andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil
pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya
kemaslahatan masyarakat;
d.
meletakkan Keinsinyuran Indonesia pada peran
dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai
dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologiserta membangun kemandirian Indonesia; dan
e.
menjamin terwujudnya penyelenggaraan
Keinsinyuran Indonesia dengan tatakelola yang baik,
beretika, bermartabat, dan memiliki jati diri
kebangsaan.
Pasal 4
Lingkup pengaturan Keinsinyuran meliputi:
a.
cakupan Keinsinyuran;
b.
standar Keinsinyuran;
c.
Program Profesi Insinyur;
d.
registrasi Insinyur;
e.
Insinyur Asing;
f.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
g.
hak dan kewajiban;
h.
kelembagaan Insinyur;
i. organisasi profesi Insinyur; dan
j.
pembinaan Keinsinyuran.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
51/151
- 6 -
BAB III
CAKUPAN KEINSINYURAN
Pasal 5
(1)
Keinsinyuran mencakup disiplin teknik:
a.
kebumian dan energi;
b.
rekayasa sipil dan lingkungan terbangun;
c.
industri;
d.
konservasi dan pengelolaan sumber daya alam;
e.
pertanian dan hasil pertanian;
f. teknologi kelautan dan perkapalan; dan
g.
aeronotika dan astronotika.
(2)
Keinsinyuran mencakup bidang:
a.
pendidikan dan pelatihan teknik/teknologi;
b.
penelitian, pengembangan, pengkajian, dan
komersialisasi;
c.
konsultansi, rancang bangun, dan konstruksi;
d.
teknik dan manajemen industri, manufaktur,
pengolahan, dan proses produk;
e.
ekplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral;
f.
penggalian, penanaman, peningkatan, dan
pemuliaan sumber daya alami; dan
g.
pembangunan, pembentukan, pengoperasian, dan
pemeliharaan aset.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai cakupan disiplin
teknik Keinsinyuran dan cakupan bidang
Keinsinyuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
BAB IV . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
52/151
- 7 -
BAB IV
STANDAR KEINSINYURAN
Pasal 6
(1)
Untuk menjamin mutu kompetensi dan
profesionalitas layanan profesi Insinyur,
dikembangkan standar profesi Keinsinyuran yang
terdiri atas:
a.
standar layanan Insinyur;
b.
standar kompetensi Insinyur; dan
c.
standar Program Profesi Insinyur.
(2)
Standar layanan Insinyur ditetapkan oleh menteri
yang membina bidang Keinsinyuran atas usul PII.
(3)
Standar kompetensi Insinyur ditetapkan oleh Dewan
Insinyur Indonesia bersama menteri yang membina
bidang Keinsinyuran.
(4)
Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh
Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi
penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama
dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran
dan Dewan Insinyur Indonesia.
BAB V
PROGRAM PROFESI INSINYUR
Pasal 7
(1)
Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang
harus lulus dari Program Profesi Insinyur.
(2)
Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi
Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
53/151
- 8 -
a.
sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang
teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam
negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang
telah disetarakan; atau
b.
sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjanabidang sains yang disetarakan dengan sarjana
bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik
melalui program penyetaraan.
(3)
Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan
melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau.
Pasal 8
(1)
Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh
perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian
terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti
standar Program Profesi Insinyur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4).
(2)
Seseorang yang telah memenuhi standar Program
Profesi Insinyur, baik melalui program profesi
maupun melalui
mekanisme rekognisi pembelajaranlampau, serta lulus Program Profesi Insinyur berhak
mendapatkan sertifikat profesi Insinyur dan dicatat
oleh PII.
(3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai Program Profesi
Insinyur diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 9
(1)
Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) disingkat dengan Ir. dan
dicantumkan di depan nama yang berhak
menyandangnya.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
54/151
- 9 -
(2)
Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh perguruan tinggi
penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerja
sama dengan kementerian terkait dan PII.
BAB VI
REGISTRASI INSINYUR
Pasal 10
(1)
Setiap Insinyur yang akan melakukan Praktik
Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat
Tanda Registrasi Insinyur.
(2)
Surat Tanda Registrasi Insinyur sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh PII.
Pasal 11
(1)
Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Insinyur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, seorang
Insinyur harus memiliki Sertifikat Kompetensi
Insinyur.(2)
Sertifikat Kompetensi Insinyur sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus Uji
Kompetensi.
(3)
Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Surat Tanda Registrasi Insinyur paling sedikit
mencantumkan:
a. jenjang kualifikasi profesi; dan
b.
masa berlaku.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
55/151
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
56/151
- 11 -
Pasal 16
(1)
Dalam hal Insinyur yang telah mendapatkan Surat
Tanda Registrasi Insinyur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 melakukan kegiatan Keinsinyuranyang menimbulkan kerugian materiil, Insinyur
dikenai sanksi administratif.
(2)
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda;
c. penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran;
d. pembekuan Surat Tanda Registrasi Insinyur;
dan/atau
e. pencabutan Surat Tanda Registrasi Insinyur.
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasi Insinyur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sampai dengan
Pasal 14 dan tata cara pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16
diatur dalam Peraturan Pemerintah.
BAB VII
INSINYUR ASING
Pasal 18
(1)
Insinyur Asing hanya dapat melakukan Praktik
Keinsinyuran di Indonesia sesuai dengan kebutuhan
sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan
teknologi pembangunan nasional yang ditetapkan
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
57/151
- 12 -
(2)
Insinyur Asing yang melakukan Praktik Keinsinyuran
di Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memiliki surat izin kerja tenaga kerja asing
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.(3)
Untuk mendapat surat izin kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Insinyur Asing harus
memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur dari PII
berdasarkan surat tanda registrasi atau sertifikat
kompetensi Insinyur menurut hukum negaranya.
(4)
Dalam hal Insinyur Asing tidak memiliki surat tanda
registrasi atau sertifikat kompetensi Insinyur
menurut hukum negaranya sebagaimana dimaksudpada ayat (3), Insinyur Asing harus memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.
Pasal 19
(1) Insinyur Asing wajib melakukan alih ilmu
pengetahuan dan teknologi.
(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan alih ilmupengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dewan Insinyur
Indonesia.
Pasal 20
Insinyur Asing yang memberikan jasa Keinsinyuran
dalam penanganan bencana atau konsultasi yang bersifat
insidental tidak memerlukan surat izin kerja, tetapi harus
memberitahukan kepada kementerian terkait.
Pasal 21 . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
58/151
- 13 -
Pasal 21
(1)
Insinyur Asing yang melakukan kegiatan
Keinsinyuran di Indonesia tanpa memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18dan Pasal 19 dikenai sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran;
c. pembekuan izin kerja;
d. pencabutan izin kerja; dan/atau
e. tindakan administratif lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3)
Insinyur Asing yang dalam kegiatannya menimbulkan
kerugian materiil dikenai sanksi administratif berupa
denda.
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai Insinyur Asing
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, dan
Pasal 20 serta tata cara pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
BAB VIII
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Pasal 23
(1)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bertujuan:
a.
memelihara kompetensi dan profesionalitas
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
59/151
- 14 -
b.
mengembangkan tanggung jawab sosial Insinyur
pada lingkungan profesinya dan masyarakat di
sekitarnya.
(2)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
diselenggarakan oleh PII dan dapat bekerja samadengan lembaga pelatihan dan pengembangan profesi.
(3)
Standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
disusun dan ditetapkan oleh Dewan Insinyur
Indonesia sesuai dengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan
syarat untuk perpanjangan Surat Tanda Registrasi
Insinyur.
(5)
PII melakukan pemantauan dan penilaian atas
pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan.
BAB IX
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Insinyur
Pasal 24
Insinyur dan Insinyur Asing berhak:
a.
melakukan kegiatan Keinsinyuran sesuai dengan
standar Keinsinyuran;
b.
memperoleh jaminan pelindungan hukum selama
melaksanakan tugasnya sesuai dengan kode etik
insinyur dan standar Keinsinyuran;
c. memperoleh . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
60/151
- 15 -
c.
memperoleh informasi, data, dan dokumen lain yang
lengkap dan benar dari Pengguna Keinsinyuran
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d.
menerima imbalan hasil kerja sesuai denganperjanjian kerja; dan
e. mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan
kompetensi profesi Keinsinyuran.
Pasal 25
Insinyur dan Insinyur Asing berkewajiban:
a.
melaksanakan kegiatan Keinsinyuran sesuai dengankeahlian dan kode etik Insinyur;
b.
melaksanakan tugas profesi sesuai dengan keahlian
dan kualifikasi yang dimiliki;
c. melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar
Keinsinyuran;
d.
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perjanjian
kerja dengan Pengguna Keinsinyuran;
e.
melaksanakan profesinya tanpa membedakan suku,
agama, ras, gender, golongan, latar belakang sosial,
politik, dan budaya;
f.
memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta mengikuti Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan;
g.
mengutamakan kaidah keselamatan, kesehatan kerja,
dan kelestarian lingkungan hidup;
h.
mengupayakan inovasi dan nilai tambah dalam
kegiatan Keinsinyuran secara berkesinambungan;
i.
menerapkan keberpihakan pada sumber daya
manusia Keinsinyuran nasional, lembaga kerja
Keinsinyuran nasional, dan produk hasil
Keinsinyuran nasional dalam kegiatan Keinsinyuran;
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
61/151
- 16 -
j.
melaksanakan secara berkala dan teratur kegiatan
Keinsinyuran terkait dengan darma bakti masyarakat
yang bersifat sukarela; dan
k.
melakukan pencatatan rekam kerja Keinsinyuran
dalam format sesuai dengan standar Keinsinyuran.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Pengguna Keinsinyuran
Pasal 26
Pengguna Keinsinyuran dalam menerima hasil kerja
Insinyur berhak:
a.
mendapatkan cakupan dan mutu pelaksanaan
kegiatan Keinsinyuran sesuai dengan perjanjian
kerja;
b.
mendapatkan informasi secara lengkap dan benar
atas jasa dan hasil kegiatan Keinsinyuran;
c.
memperoleh pelindungan hukum sebagai konsumen
atas jasa dan hasil kegiatan Keinsinyuran;
d.
menyampaikan pendapat dan memperoleh tanggapan
atas pelaksanaan kegiatan Keinsinyuran;
e.
menolak hasil kegiatan Keinsinyuran yang tidak
sesuai dengan perjanjian kerja; dan
f.
melakukan tindakan hukum atas pelanggaran
perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 27
Pengguna Keinsinyuran berkewajiban:
a. memberikan informasi, data, dan dokumen yang
lengkap dan benar tentang kegiatan Keinsinyuran
yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
62/151
- 17 -
b.
mengikuti petunjuk Insinyur atas hasil kegiatan
Keinsinyuran yang akan diterima;
c.
memberikan imbalan yang setara dan adil atas jasa
yang diterima kepada Insinyur dan Insinyur Asing
sesuai dengan jenjang kualifikasi; dand.
mematuhi ketentuan yang berlaku di tempat
pelaksanaan Praktik Keinsinyuran.
Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban Pemanfaat Keinsinyuran
Pasal 28
Pemanfaat Keinsinyuran berhak:
a. mendapatkan informasi atas keselamatan hasil
kegiatan Keinsinyuran;
b.
memanfaatkan hasil kegiatan Keinsinyuran secara
aman dan nyaman sesuai dengan standar
Keinsinyuran; dan
c.
mendapatkan pelindungan hukum dari malapraktikKeinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 29
Pemanfaat Keinsinyuran berkewajiban mengikuti
ketentuan standar penggunaan hasil kegiatan
Keinsinyuran.
BAB X . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
63/151
- 18 -
BAB X
DEWAN INSINYUR INDONESIA
Pasal 30
(1) Untuk mencapai tujuan pengaturan Keinsinyuran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dibentuk
Dewan Insinyur Indonesia.
(2) Dewan Insinyur Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden.
(3) Dewan Insinyur Indonesia berkedudukan di ibu kota
Negara Republik Indonesia.
(4) Dewan Insinyur Indonesia beranggotakan paling
sedikit 5 (lima) orang yang terdiri atas unsur:
a.
Pemerintah;
b.
industri;
c.
perguruan tinggi;
d.
PII; dan
e.
Pemanfaat Keinsinyuran.
(5) Keanggotaan Dewan Insinyur Indonesia ditetapkan
oleh Presiden atas usul Menteri.
(6) Keanggotaan Dewan Insinyur Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) berlaku selama 5 (lima) tahun
dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan berikutnya.
Pasal 31
Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi perumusan
kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan
Praktik Keinsinyuran.
Pasal 32 . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
64/151
- 19 -
Pasal 32
Dewan Insinyur Indonesia mempunyai tugas:
a.
menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur;
b.
mengusulkan standar Program Profesi Insinyur;
c.
menetapkan standar Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan;
d.
melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik
Keinsinyuran oleh PII;
e.
menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi;
f.
menetapkan standar kompetensi Insinyur;
g.
melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran
internasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
h.
mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran
internasional yang dilakukan oleh PII sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32, Dewan Insinyur Indonesia mempunyai
wewenang:
a.
mengesahkan sistem registrasi Insinyur;
b.
mengesahkan sistem Uji Kompetensi;
c.
melakukan pencatatan terhadap Insinyur yang
dikenai sanksi karena melanggar ketentuan kode etik
Insinyur; dan
d.
membuat peraturan pelaksanaan mengenai fungsi,
tugas, dan kewenangan Dewan Insinyur Indonesia.
Pasal 34 . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
65/151
- 20 -
Pasal 34
(1) Pendanaan Dewan Insinyur Indonesia bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2) Pendanaan Dewan Insinyur Indonesia sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikelola secara transparan
dan akuntabel serta diaudit sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Dewan Insinyur Indonesia dapat membiayai tugasnya
yang dilaksanakan oleh PII.
Pasal 35
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, struktur
organisasi, rekrutmen dan jumlah anggota, serta
pendanaan Dewan Insinyur Indonesia diatur dengan
Peraturan Presiden.
BAB XI
PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
Pasal 36
(1) Insinyur Indonesia berhimpun dalam wadah
organisasi PII.
(2) Kekuasaan tertinggi PII berada pada kongres.
(3) Pimpinan PII dipilih oleh kongres.
(4) PII berkedudukan di ibu kota Negara Republik
Indonesia.
Pasal 37
PII mempunyai fungsi pelaksanaan Praktik Keinsinyuran.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
66/151
- 21 -
Pasal 38
PII mempunyai tugas:
a.
melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan
standar;b.
melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama
dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar;
c.
melaksanakan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan;
d.
melakukan pengendalian dan pengawasan bagi
terpenuhinya kewajiban Insinyur;
e.
melaksanakan registrasi Insinyur;
f.
menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode etik
Insinyur;
g.
menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran
internasional; dan
h.
memberikan advokasi bagi Insinyur.
Pasal 39
PII mempunyai wewenang:
a.
menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan
registrasi Insinyur sesuai dengan jenjang kualifikasi
Insinyur;
b.
menerbitkan, memperpanjang, membekukan, dan
mencabut Surat Tanda Registrasi Insinyur;
c.
menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai
dengan jenjang kualifikasi Insinyur;
d.
menyatakan terjadi atau tidaknya suatu pelanggaran
kode etik Insinyur berdasarkan hasil investigasi;
e.
menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang tidak
memenuhi standar Keinsinyuran;
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
67/151
- 22 -
f.
menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang
melakukan pelanggaran kode etik Insinyur;
g.
memberikan akreditasi keprofesian pada himpunan
keahlian Keinsinyuran; dan
h.
melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuraninternasional.
Pasal 40
(1) Untuk menegakkan kode etik Insinyur, PII
membentuk majelis kehormatan etik.
(2) Struktur, fungsi, dan tugas majelis kehormatan etik
diatur dalam suatu anggaran dasar dan anggaranrumah tangga PII.
Pasal 41
(1) Untuk menjamin kelayakan dan kepatutan Insinyur
dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran,
ditetapkan kode etik Insinyur sebagai pedoman tata
laku profesi.
(2) Kode etik Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disusun oleh PII.
(3) Seseorang yang akan menjadi Insinyur wajib
menyatakan kesanggupan untuk mematuhi kode etik
Insinyur.
Pasal 42
Kode etik Insinyur harus dijadikan pedoman dan
landasan tingkah laku setiap Insinyur dalam
melaksanakan Praktik Keinsinyuran.
Pasal 43 . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
68/151
- 23 -
Pasal 43
(1)
Pendanaan PII bersumber dari:
a. iuran anggota; dan
b. sumber pendanaan lain yang sah menurutketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Pendanaan PII sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikelola secara transparan dan akuntabel serta
diaudit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 44
Struktur, tata kerja, rekrutmen pengurus, kode etik, dan
pendanaan PII diatur dalam suatu anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga PII.
BAB XII
PEMBINAAN KEINSINYURAN
Pasal 45
(1)
Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan
Keinsinyuran.
(2)
Tanggung jawab pembinaan oleh Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Menteri dan menteri yang terkait.
Pasal 46
Pembinaan Keinsinyuran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 dilaksanakan dengan:
a menetapkan
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
69/151
- 24 -
a.
menetapkan kebijakan pengembangan kapasitas
Keinsinyuran berdasarkan rekomendasi Dewan
Insinyur Indonesia;
b.
melakukan pemberdayaan Keinsinyuran;
c.
meningkatkan kegiatan penelitian, pengembangan,dan kemampuan perekayasaan;
d.
mendorong industri yang berkaitan dengan
Keinsinyuran untuk melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka meningkatkan nilai
tambah produksi;
e.
mendorong Insinyur agar kreatif dan inovatif untuk
menciptakan nilai tambah;
f.
melakukan pengawasan atas penyelenggaraan
Keinsinyuran;
g.
melakukan pembinaan dalam kaitan dengan
remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang setara dan
berkeadilan;
h.
mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang
berdaya saing dari jasa Keinsinyuran;
i.
meningkatkan peran Insinyur dalam pembangunan
nasional; dan
j.
melakukan sosialisasi dan edukasi guna menarik
minat generasi muda untuk mengikuti pendidikan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
berprofesi sebagai Insinyur.
Pasal 47
(1)
Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur,
dan kriteria untuk Praktik Keinsinyuran.
(2)
Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk dapat
memenuhi syarat pemerolehan asuransi profesi bagi
Insinyur
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
70/151
- 25 -
(3)
PII membina anggotanya untuk menerapkan norma,
standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
Pasal 48
Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46, Pemerintah dapat melakukan audit kinerja
Keinsinyuran.
Pasal 49
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan
Keinsinyuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
sampai dengan Pasal 48 diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
BAB XIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 50
(1)
Setiap orang bukan Insinyur yang menjalankan
Praktik Keinsinyuran dan bertindak sebagai Insinyur
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun atau pidana denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(2)
Setiap orang bukan Insinyur yang menjalankan
Praktik Keinsinyuran dan bertindak sebagai insinyur
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang inisehingga mengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya
nyawa seseorang, kegagalan pekerjaan Keinsinyuran,
dan/atau hilangnya harta benda dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1 000 000 000 00 (satu miliar rupiah)
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
71/151
- 26 -
Pasal 51
Setiap Insinyur atau Insinyur Asing yang melaksanakan
tugas profesi tidak memenuhi standar Keinsinyuran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf c sehinggamengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya nyawa
seseorang, kegagalan pekerjaan Keinsinyuran, dan/atau
hilangnya harta benda dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 52
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
a.
Setiap orang yang telah mendapatkan gelar Insinyur
sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap berhak
menggunakan gelarnya.
b.
Setiap Insinyur, sarjana teknik, sarjana teknik
terapan yang telah tersertifikasi dinyatakan sebagai
Insinyur teregistrasi dan harus menyesuaikannya
dengan Undang-Undang ini paling lambat 3 (tiga)
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
diundangkan.
c.
Setiap Insinyur yang telah melakukan Praktik
Keinsinyuran dengan memiliki izin kerja, tetapi belum
tersertifikasi sebelum Undang-Undang ini
diundangkan dinyatakan sebagai Insinyur teregistrasi
dan harus menyesuaikannya dengan Undang-Undang
ini paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak
Undang-Undang ini diundangkan.
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
72/151
- 27 -
Pasal 53
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PII harus
disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-Undang inidan mendapatkan persetujuan dari Menteri paling lambat
2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
diundangkan.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak
Undang-Undang ini diundangkan.
Pasal 55
Dewan Insinyur Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 harus dibentuk paling lambat 1 (satu) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
Pasal 56
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
73/151
- 28 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaga Negara Republik
Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 22 Maret 2014
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd..
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 Maret 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 61
-
8/10/2019 ( UploadMB.com ) Buku_panduan Lokakarya Geofisika 20__update
74/151
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11TAHUN 2014
TENTANG
KEINSINYURAN
I. UMUM
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa setiap orang dalam mengembangkan dirinya
memerlukan pendidikan dan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi,seni, dan budaya demi meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan umum. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan umum tersebut, salah satunya dapat dicapai dengan
tersedianya sumber daya manusia yang andal dan profesional yang
mampu melakukan rekayasa teknik guna meningkatkan nilai tambah,
daya saing, daya guna, efisiensi dan efektivit