cstaffnew.uny.ac.id/upload/131637115/penelitian/c08...program berasrama di kampus wates merupakan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN INSTITUSIONAL
JUDUL PENELITIAN :
PANDUAN PROGRAM KEGIATAN PENINGKATAN KARAKTER MAHASISWA
DI ASRAMA I<AMPUS WATES
Oleh:
Dapan, M.Kes. Bambang Saptono, M.Si.
Djihad Hisyam, M.Pd R. Sunardiyanta, M.Kcs
F. Suharjana. M.Pd Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd "&,,· Ma..n•o\ u.lP.
KAMPUS WATES UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAl·IUN 2014
\ C.8
LEMBARPENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN BOPTN
1. Judul Penelitian : Panduan Program Kegiatan Peningkatan Karakter Mahasiswa Di Asrama Kampus Wates
2. Ketua Peneliti :Dapan, MKes 3. Tim Peneliti
Yogyakarta, 2.t�ober 2014 Pe�,
(Dapan, M.Kes) NIP. 19571210 198502 I 001
: Juli s.d, Olctober 2014
: Rp 15.000.000,00
: Kampus Wates
( Barn ang Sapton� NIP. 19610723 198803 I 001
No Nama,Gelar Fakultas I. Dapan, M.Kes llmu Keolahraaaan 2. Bambana Saotono,M.Si Ilmu Pendidikan 3. Sri Mawarti M.Pd llmu Keolahraaaan 4. Djihad Hisyarn, M.Pd llmu Sosial 5. Sunardivanta M.Pd llmu Keolahrazaan 6. F. Suharjana M.Pd llmu Keolaraaaan 7. Aorilia Tina Lidvasari M.Pd llmu Pendidikan
4. Lokasi Penelitian
5. Waktu Penelitian
6. Dana yang diusulkan
Ketua Pe
BABl
PENDABULUAN
A. Latar Belakang
Asrama UNY di kampus Wates merupakan wadah bagi calon pendidik dan
tenaga kependidikan untuk membangun kepribadian menuju kematangan diri
sebagai makhluk sosial dan makhluk Tuhan. Asrama kampus Wates memiliki
fungsi dan tujuan majemuk yaitu tidak saja sebagai lingkungan tempat tinggal dan
belajar, tetapi juga merupakan lingkungan pergaulan sosial yang membantu
membentuk kepribadian para warganya. Pola di asrama diarahkan mampu
memberikan wama positif bagi pengembangan karakter cal on pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menanam nilai-nilai yang luhur di antaranya adalah
kepekaan clan kepedulian sosiaJ terhadap lingkungan sekitar. Hal ini sesuai dengan
visi asrarna UNY kampus Wates yaitu "Mengernbangkan calon pendidik dan
tenaga kependidikan prcfesional, cendekia, mandiri dan bernurani, hwnanis dan
religius",
Program berasrama di kampus Wates merupakan program pembinaan
akademik dan multibudaya dengan tiga pilar pengembangan, yaitu mental
spiritual, wawasan akademik, dan sosial budaya. Pernbinaan diasrama tersebut
menjadikan mahasiswa sosok yang berkarakter. Karakter yang kuat diperlukan
bagi individu dalam menetukan keberhasilan hidupnya. Karakter menurut Fwqon
(2010) adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti
individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan
penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. Dengan demikian
hendaknya setelah tinggal di asrama mahasiswa menjadi insan yang berkarakter.
Realita yang ada, dalam waktu kurang lebih 4 tahun ini visi, misi dan
tujuan adanya asrama dikampus Wates sebagai tempat untuk memfasilitasi calon
pendidik dan tenaga kependidikan menjadi berkarakter belum tercapai dengan
optimal. Hal ini berdasarkan basil observasi terhadap mahasiswa, secara umum
mahasiswa di asrama belum menunjukan karalcter yang cendekia, mandiri dan
bemurani, humanis dan religius. Hal ini, terlihat mereka jarang belajar bersama-
1
' ,
sama cenderung masih bergerombol sesuai dengan teman sekelasnya, kurang
humanis masih kurang dalam hal menumbuh kembangkan suasana kekeluargaan
atau pun peduli terhadap mahasiswa program studi lain, kurang kesadaran
beribadah ke masjid, kurang mandiri dan kurang tanggungjawab terhadap fasilitas
yang diberikan salah satu contohnya kebersihan MCK, selain itu mereka juga
tidak kenal lingkungan sekitar asrarna.
Secara fasilitas, rusunawa yang telah dilengkapi CCTV namun pencurian
barang-barang milik pengbuni masih kerap terjadi seperti kehilangan helm, laptop
dan Iain-lain. Selain itu, kenyamanan didalam rusunawa mulai terganggu karena
adanya penghuni asrama yang sering mernainkan musik secara keras sehingga
mengganggu aktivitas penghuni asrama lainnya.
Selain itu mengacu pada basil penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh
Dapan, M.Kes dkk tentang tingkat kebutuhan kegiatan peningkatan karakter di
asrama UNY kampus Wates tahun 2013 melalui angket yang disebar terhadap 175
mahasiswa penghuni asrama, diperoleh data terkait kebutuhan pendidikan karakter
bagi mahasiswa asrama Wates yaitu:
Indik.ator kebutuhan Percentase Percentase TOTAL "Pendidik.an karakter di asrama Wates" "butuh" "Tidak butuh" Penanaman disiplin yang bertujuan untuk 87% 13% 100% membentuk mahasiswa yang profesional, cendekia, mandiri clan bernurani, hwnanis dan rcliaius Pembiasaan yang bertujuan untuk 79%, 21% 100% membentuk mahasiswa yang profesional, cendekia, mandiri dan bernurani, hwnanis dan relizius Keteladanan yang bertujuan untuk 84% 16% 100% membentuk mahasiswa yang profesional, cendekia, mandiri dan bemurani, humanis dan reliaius Menciptakan lingkungan yang kondusif 78% 22% 100% yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang profesional, cendekia, mandiri dan bemurani, human.is dan relizious Integrasi clan intemalisasi karakter yang 76% 24% 1000/o bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang profesional, cendekia, mandiri dan bemurani humanis clan reliaius
2
,' ,
Dari hasil study pendahuluan pada penelitian Dapan M.kes dkk (penelitian
Rn D pada tahun I yaitu 2013) diperoleh gambaran tentang tingginya kebutuhan
mahasiswa penghuni asrama UNY kampus Wates terkait dengan penanaman disiplin, pembiasaan, keteladanan, menciptakan lingkungan yang kondusif, integrasi clan
internalisasi karakter. Tingginya kebutuhan ini dikarenakan belum adanya panduan
program kegiatan pembinaan karakter asrama UNY karnpus Wates yang
"terprogram" secara rutin seperti yang terkait dengan penanaman disiplin, pembiasaan, keteladanan, menciptakan lingkungan yang kondusif, integrasi clan intemalisasi karakter yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang profesional,
cendekia, mandiri dan bemurani, hwnanis clan religius karakter bagi mahasiswa
penghuni rusunawa. Hal tersebut menjadikan renungan besar untuk
memaksimalkan fungsi dan tujuan majemuk asrama kampus Wates sehingga
sebagai lingkungan tempat tinggal dan belajar, sekaligus sebagai lingkungan
pergaulan sosial yang membantu membentuk kepribadian para warganya sesuai dengan visi asrama kampus Wates yaitu "Mengembangkan calon pendidik clan
tenaga kependidikan profesional, cendekia, mandiri dan bernurani, humanis dan religius". Renungan tersebut penting untuk ditindak.lanjuti dengan
mengembangkan "Model Panduan Program Kegiatan Pendidikan Karakter
Mahasiswa di Asrama Kampus Wates". Panduan ini dikembangkan bagi
mahasiswa dan juga pengurus asrama, sehingga dengan adanya panduan ini
menjadikan kegiatan pembentukan kepribadian yang berkarakter dapat menjadi
kegiatan yang rutin clan sesuai dengan visi asrama UNY kampus Wates.
B. Rumusan Masalab
Bagaimanakah pengembangan model panduan program kegiatan
pendidikan karakter mahasiswa di asrama UNY kampus Wates yang efektif?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghasilkan model panduan program kegiatan yang dikembangakan mendidik karakter mahasiswa di UNY asrarna kampus Wates yang efektif.
3
I
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah model panduan program kegiatan pendidikan
karakter bagi mahasiswa asrama yang efektif sehingga dapat digunakan bagi mahasiswa dan pengurus asrama UNY kampus Wates. Dengan adanya panduan ini, mahasiswa dapat menjadi calon pendidik dan tenaga kependidikan yang berkarakter dan profesionaJ.
4
/
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Karakter
I. Definisi Karakter
Karakter yang kuat diperlukan bagi individu dalam menetukan
keberhasilan hidupnya. Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral,
akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian kbusus yang
menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain
(Furqon, 2010). Karakter dibentuk melalui proses berkesinarnbungan yaitu
pendidikan karakter.
Pendidikan karakter ini bertujuan untuk dapat membentuk watak/
kepribadian anak bangsa sesuai yang tercantum pada UU Nomor 14 tahun 2005
tentang Sistem Pendidikan nasional (sisdiknas) pasal 3 beriman dan bertaqwa
kepada Tuban YME, berakblak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggung jawab. Pendidikan karakter diberikan pada
anak berdasarkan karakteristik dan tahap perkembangannya. Menurut Furqon
(20!0) dapat dildasifikasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
I. Adah (5-6 tahun)
Pada fase ini, anak dididik budi pekerti, terutama yang berkaitan dengan
nilai-nilai karakter: jujur (tidak berbohong), mengenal mana yang benar dan mana
yang salah, mengenal mana yang baik dan mana yang buruk, serta mengenal mana
yang diperintah (yang dibolehkan) dan mana yang dilarang (yang tidak boleh
dilakukan). Fase ini anak dididik mengenai karakter benar dan salah, karakter baik
dan buruk. Lebih meningkat lagi apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan.
2. Tanggungjawab diri (7-8 tahun)
Perintah agar anak usia 7 tahun mulai menja1ankan sholat menunjukkan
bahwa anak mulai dididik untuk bertanggung jawab, terutama dididik
bertanggung jawab pada diri sendiri. Anak mulai diminta untuk membina dirinya
5
,. ,
sendiri, anak mulai dididik untuk memenuhi kebutuban dan kewajiban dirinya
sendiri. Anak dididik untuk tertib clan disiplin tennasuk beribadah.
3. Caring-peduli (9-10 tahun)
Setelah anak dididik tentang tanggung jawab diri, maka selanjutnya anak
dididik untuk mulai peduli pacla orang lain, terutama teman-teman sebaya yang
setiap hari ia bergaul. Menghargai orang lain (honnat kepada yang lebih tua dan
menyayangi kepacla yang lebih mucla), mengbormati hak-hak orang lain, bekerja
sarna di antara teman-temannya, serta membantu dan menolong orang lain,
merupakan aktivitas yang sangat penting pada masa ini, Pada usia ini, anak mulai
dilibatkan dengan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab pada orang lain,
yaitu mengenai aspek kepemimpinan. 4. Kemandirian (11-12 tahun)
Berbagai pengalaman yang telah dilalui pada usia-usia sebelumnya makin
mematangkan karakter anak sehingga akan membawa anak kepada kemandirian.
Pada masa ini, anak sudah mulai dilatih untuk berpisah tempat tidur dengan orang
tuanya. Pada fase kemandirian ini berarti anak telah mampu menerapkan terhadap
bal-bal yang menjadi perintab clan yang menjadi larangan, serta sekaligus
memahami konsekuensi resiko jika melanggar aturan.
5. Bermasyarakat (13 tabun ke atas)
Tahap ini merupakan tabap di mana anak dipanclang telah siap memasuki
kondisi kebidupan di masyarakat. Anak dibarapkan telah siap bergaul di
masyarakat dengan berbekal pengalarnan-pengalarnan yang dilalui sebelumnya.
Setidak-tidaknya ada dua nilai penting yang harus dimiliki anak walaupun masih
bersifat awal atau belum sempuma, yaitu integritas dan kemampuan beradaptasi.
Tahap-tahap dalam pendidikan karakter ini henclaknya dapat dilakukan
dengan balk sebingga pada tingkat usia berikutnya tinggal menyempurnakan dan
mengembangkannya. Orang yang memiliki karakter kuat, akan memiliki
kesempatan untuk. mencapai tujuan, sebaliknya orang yang memiliki karakter
mudah goyah akan lebih larnban untuk bergerak dan tidak bisa menarik kerjasarna
dengannya.
6
,
2. Pendidikan Karakter
Karakter dibentuk melalui proses pendidikan karakter. Karakter terdiri atas 3 (tiga) operatives values (values m action), atau tiga unjuk perilaku yang satu
sama lain sating berkaitan, yakni moral knowing, moral feeling, and moral
behavior. Pendidikan karakter merupakan proses pemberian tuntunan peserta/anak didik agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir,
raga, serta rasa dan karsa. Peserta didik diharapkan memiliki karakter yang baik
meliputi kejujuran, tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli, dan kreatif
Karakter tersebut diharapkan menjadi kepribadian utuh yang mencenninkan
keselarasan dan keharmonisan dari olah HA TI (kejujuran dan rasa tanggung
jawab), PIK!R (kecerdasan), RAGA (kesehatan dan kebersihan), serta RASA
(kepedulian) dan KARSA (keahlian dan kreativitas). Moto Pendidikan Karakter
adalah pendidikan tanpa karakter, perdagangan tanpa moralitas, ilmu pengetahuan
tanpa kemanusiaan, politik tanpa prinsip/etika, semuanya tak berguna dan sangat
membahayakan. http://healtwist.wordpress.com.
Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dan
dapat berupa kegiatan yang dilakukan secara intera kurik.uler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan intra kurikuler terintegrasi dalarn mata pelajaran
sedangkan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran (Furqon, 20 IO).
Selanjunya Furqon menyebutkan bahwa dalarn pendidikan karakter dapat
dilakukan melalui sikap-sikap sebagai bertkut:
I) keteladanan; keteladanan memiliki kontribusi yang sangat besar dalarn
mendidik. Keteladanan guru dalarn berbagai aktivitas menjadi cerminan
siswanya. Oleh karena itu sosok guru yang bisa diteladani akan menjadi cerminan siswanya. Salah satu keteladanan guru adalah akhlak yang baik
yang terlihat dalarn aksinya yang berhubungan dengan religius.
2) penanarnan kedisiplinan; disiplin pada hakekatnya adalah suatu ketaatan
yang sungguh-sungguh yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan
tugas clan kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut
aturan-aturan atau tata kelakuan yang berlaku dalarn suatu lingkungan,
realisasinya harus terlihat dalarn perbuatan dan perilaku nyata. Penegakan
7
/
•
disiplin dapat diarahkan pada penanaman nasionalisme, cinta tanah air clan lain sebagainya
3) pembiasaan; sejak masuk LPTK
4) menciptakan suasana yang kondusif dan,
5) integrasi dan intemalisasi.
B. Kajian teotang Kegiatan Pendidikan Karakter di Asrama UNY Kampus
Wates.
1. Asrama Kampus Wates
Asrama mabasiswa FIP UNY pada mulanya disediakan lewat Proyek
PGSD uotuk keperluan pemondokan dan pembinaan kepribadian mahasiswa
program DII PGSD Tabun 1992. Penyediaan asrama dimaksudkan agar para
mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan • bukan saja terbina
secara formal dalam perkuliaban, melainkan terbina pula lewat kehidupan
keseharian di Jingkungan asrama. Mahasiswa mendapatkan pembinaan
kompetensi profesional, pedagogik, pribadi dan sosial sebagai calon pendidik
terbina secara menyeluruh. Asrama mahasiswa memiliki fungsi dan tujuan
majemuk, yaitu tempat tinggal sekaligus menjadi pusat pembinaan baik intra
kurikuler maupun ekstrakurikuler. Mengingat kemajemukan fungsi dan tujuannya
itu, maka kehidupan di asrama perlu ditata sedemikian rupa sehingga apa yang
menjadi barapan (visi, misi dan tujuan asrama) bisa terselenggara dan tercapai
secara optimal, dengan prinsip tidak menjadikan kehidupan berasrama menjadi
eksklusif dari kehidupan kemasyarakatan lingkungan terdekat dan yang lebih luas.
Kehidupan berasrama memerlukan rambu-rambu agar tujuan dalam
pencapaian kompetensi profesional, pedagogik, pribadi dan sosial tercapai dengan
baik.
2. Dasar Hukum Keberadaan Asrama Mabasiswa
• Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 jo Undang-Undang nomor 43 tahun
1999 tentang Pokok-pokok kepegawaian.
• Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
8
I
• Jnstruksi Presiden Republik Indonesia Nornor 7 Tahun 2000 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Strategi Percepatan Pembangunan kawasan Timur
Indonesia.
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan.
• Undang-undang RJ Nornor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.
J, Visi, Misi dao Tujuan Asrama
I) Visi
Mengembangkan calon pendidik dan tenaga kependidikan professional,
cendekia, mandiri dan bemurani, humanis clan religius.
2) Misi Asrama
Membangun citra diri mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkepribadian, cakap berrnasyarakat, berakhlak mulia
dan mampu secara cerdas mengalctualisasi potensi dirinya.
3) Tujuan Asrarna
a. Mernbina mahasiswa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianutnya b. Memfasilitasi keperluan belajar mahasiswa sebagai calon pendidik
dan tenaga kependidikan yang professional.
c. Pembentukan watak, keperibadian yang mandiri dan bemurani
d. Memfasilitasi pengembangan potensi mahasiswa bidang penalaran,
bakat, minat, kesejahteraan dan social kemasyarakatan.
e. Menurnbuhkembangkan suasana kekeluargaan berlandaskan
"Bhineka Tunggal Ika".
f. Mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap: (I)
keseimbangan lingkungan ekosistern, (2) kehidupan
kemasyarakatan, (3) kearnanan, (4) ketertiban dan kedisiplinan, (5)
kesehatan, dan ( 6) kenyarnanan.
9
I
BABJ
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadopsi
model yang dikembangkan oleh Hopkins & Clark yaitu model Research
Development and Diffussion atau "The R. D & D moder' (Havelock, 1976).
Pada tabun I (tahun 2013), yaitu tahap research, kegiatan yang dilakukan
meliputi penelitian pendahuluan, studi hasil-hasil penelitian, dan penyusunan
proptotype model. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti mengadopsi model
research, development, and diffussion dari (Hopkins & Clark, 1976). Penelitian
tahap research (tahun I) meliputi penelitian pendahuluan, studi hasil-hasil
penelitian, clan penyusunan proptoype model. Penelitian pendahuluan
dimaksudkan untuk mengetabui keberadaan asrama dalam meningkatkan karakter.
Studi basil-basil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui basil penelitian yang
telah dilakukan oleh para pakar dalam kaitan dengan topik yang diteliti. Tahapan
tersebut dimaksuclkan untuk menjaring need assesment (mengetahui keberadaan asrama terhadap karakter mahasiswa) sebagai dasar merancang prototype model
panduan program kegiatan pendidikan karakter mahasiswa di asrama kampus
Wates.
Pada penelitian tabap II (tahun 2014), yaitu tabap development, prototype
awal model panduan program kegiatan pendidikan karakter mahasiswa di asrama
kampus Wates. Kegiatan yang dilakukan pada tabap II (tahun II) ini meliputi uji
validasi pakar, revisi, ujicoba terbatas, ujicoba keterbacaan, dan ujicoba
diperluas sampai ditemukan model yang sesuai. Validasi pakar mengenai
prototype awal model panduan program kegiatan pendidikan karakter rnahasiswa
di asrama kampus Wates direncanakan dengan metode focus group design (FGD),
yaitu menghadirkan para pakar pengelola asrama, pakar pendidikan karakter
dalarn suatu semiloka. Hasil semiloka, dilakukan ujicoba keterbacaan kepada para
pengelola asrama sebagai pengguna model. Setelah direvisi hasil keterbacaan,
selanjutnya melakukan pelatihan pobgelola yang akan menggunakan model
10
,
panduan program kegiatan pendidikan karakter mahasiswa di asrama kampus Wates pada ujicoba diperluas.
Kemudian, pada tahap lII (tahun 2014-2015) yaitu diffussion merupakan
tahap pengembangan model dalam skop yang lebih luas yang terdiri alas kegiatan
diserninasi, demonstrasi, clan pelatihan. Diseminasi dilakukan dengan tujuan
menyebarluaskan informasi model panduan program kegiatan peningkatan
karakter mahasiswa di asrama kampus Wates. Pelati.han diberikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pengelola kampus
Wates dalam menggunakan panduan. Untuk maksud tersebut, peneliri
menggunakan buku panduan yang telah disusun pada tahap I (tahun I) dan
divalidasi pada tahap Il (tahun U). Selanjutnya, demonstrasi dilakukan dengan
tujuan memberi kesempatan kepada pengelola asrama untuk menguji dan menilai
kualitas model panduan program kegiatan peningkatan karakter mahasiswa di
asrama kampus Wates dalam situasi sesungguhnya. Kriteria untuk mengevaluasi
pelak:sanaan demonstrasi adalah perubahan tingkat karakter mahasiswa. Untuk lebih jelasnya, desain pengembangan model yang akan dilakukan dapat dilihat
pada gambar I.
11
I
! flt
Protoipe
Evaluasi
Analisis �m tit
Konsulatasi Pakar
Ujicoba I,("---,
Ujlcoba
12
= kegiatan selanjutnya -·-·-·-·-·-·.,. = kegiatan berulang
Slmfit � �---,,�l<c---<;
Studi Uteratur
Penelitian oendahulun
Studi Hasll
Analisis
Model 1
Evaluasi
fl•
�-0- ls_ •m_ ,n_,_'_ ' _..,t--�:>� L __ •_•_ i,_,_ ,h_,_" _ _:---'> ) I Demonstrasi
�[__v_._ ud_,_'_ '_1('-----,[__ •• _,_''_'__J1<'----:_ urj- i--�
Gambar 1. "model panduan program kegiatan pendidikan karakter bagi mahasiswa asrama"
l
Keterangan: = proses
c=:, = hasil suatu proses
B. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini yaitu tahap ke 2 adalah development, data
dikumpulkan dengan skala, angket, dan wawancara. Skala yang dikembangkan
adalah skala penilaian akseptabilitas panduan yang akan diberikan pada pakar
dilanjukan wawancara, sedangkan angket diguaakan saat uji terbatas, uji
keterbacaan clan uji coba.
C. Subyek Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap II (tahun II) ini meliputi uji validasi pakar,
revisi, ujicoba keterbacaan. dan ujicoba sampai ditemukan model yang sesuai. Uji validasi subyeknya yaitu pakar pengelola asrama, kaprodi, pengurus asrama.
Subyek penelitian lainya yaitu mahasiswa.
D. Teknik Aoalisis Data
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan mengguaakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatifyang sesuai dengan kepentingan penelitian.
1) Jenis Data Uji Ahli
Data yang diperoleh pada uji ahli meliputi penilaian kriteria keguaaan,
kelayakan, ketepatan dan kepatutan dari ahli terhadap prototype panduan
asrama. Data yang diperoleh tersebut bersifat kuantitatif dan kualitatif Data
kuantitatif diperoleh dengan menggunakan skala penilaian yang diberikan
kepada ahli. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari saran, komentar atau
kritik yang tertulis dalarn skala maupun wawancara dengan ahli. Semua data
yang diperoleh baik secara kuantitatif maupun kualitatif dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi dan menyempumakan panduan asrama.
13
I
2) lnstrumen
Skala penilaian ini dikembangkan dari buku The Joint Committee On
Standards For Educational Evaluation ( 1981 ). Skala ini bertujuan untuk
mengumpulkan pendapat ahli tentang kegunaan, kelayakan, ketepatan dan
kelayakan panduan pelatihan. Aspek-aspek tersebut, yaitu:
a) Kegunaan
Kegunaan rnengacu pada seberapa besar panduan yang dikembangkan
dapat rnemberi manfaat bagi dosen/pengelola asrama dan mahasiswa.
b) Kelayakan
Kelayakan digunakan untuk rnengetahui seberapa besar kepraktisan dan
keefektifan panduan. Adapun indikator yang rnenunjukkan: pertarna,
kepraktisan prosedur ini rnengacu kepada kemudahan penggunaan
panduan. Kedua, keefektifan waktu.
c) Ketepatan
Ketepatan ini rnengacu pada seberapa besar panduan ini dapat memenubi
kebutuhan rnahasiswa dalam meningkatkan karakter mahasiswa.
d) Kepatutan, mengacu pada penyelenggaran proses evaluasi yang legal dan
sesuai etika dengan menghargai kepentingan semua pihak.
Setiap pemyataan merniliki altematif jawaban berupa nilai skor yang
berskala 1-4. Setiap angka diberi makna sebagai berikut:
I = tidak sesuai/ tidak tepat/ tidak praktis/ tidak indah /tidak bennanfaat/
/tidak aplikatif/ tidak efektif
2 = kurang sesuai/ kurang tepat/ kurang praktis/ kurang indah/ kurang
bennanfaat/ /kurang aplikatif/ kurang efektif
3 = sesuai/ tepat/ praktis/ indah/ /aplikatif/efektif
4 = sangat sesuai/ sangat tepat/ sangat praktis/ sangat indah/ sangat
aplikatif/ sangat efektif
14
Instrumen pengumpul data kefektifan panduan yang digunakan adalah
angket terbuka. Adapun kisi-kisinya yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. l. lnstrumen angket
No Indikator karalcter Jawaban
l. Apa panduan asrama dapat meningkatkan
karakter religius Anda?
2. Apa saja manfaat kegiatan yang ada
diasrama bagi karakter akademik Anda?
3 Apa saja manfaat kegiatan yang ada
diasrama bagi kehidupan sosial Anda?
4 Apa saja yang Anda peroleh dosen/
fasilitator dalam mengisi materi kegiatan? 5 Apa ada perubahan yang positif setelah
Anda mengikuti kegiatan yang ada dalarn
panduan?
3) Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam panduan adalah secara
kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa komentar, saran dan kritik,
dipaparkan secara apa adanya sebagai bahan pertimbangan untuk revisi dan
penyempumaan panduan serta jawaban angket terbuka yang telah dibuat tim.
Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari uji ahli dianalisis dengan
menggunakan penskoran dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Aspek kegunaan panduan asrarna
Pada aspek kegunaan panduan ada 5 butir pertanyaan yang masing-
masing mempunyai gradasi 4 - 1. Berdasarkan hal ini, maka nilai skor
minimal yang diperoleh adalah 4 x I - 4. Sedangkan skor maksimal 4 x 5 -
20. Untuk menent:ukan kriteria dari basil penilaian ahli pada aspek kegunaan
dari panduan, maka dibuat 4 kriteria dengan cara sebagai berikut: pertama, melihat skor maksimum, yaitu 20. Kedua, melihat skor minimum yaitu 4.
15
Ketiga menghitung beda skor maksimum dengan skor minimum, yaitu 20 - 4- 16. Keempat menentukan interval untuk memperoleh 4 !criteria tersebut
dengan membagi 4 peroleban beda skor maksimal dengan minimal 16/4 - 4.
Selanjutnya menentukan kriteria berdasarkan penggolongan skor-skor
tersebut dengan rnenggunakan interval 4, seperti pada label 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Penggolongan Skor pada Aspek Kegunaan
Penggolongan Skor Krituia 16-20 Sangat berguna 12-15 Berguna 8-11 Kurang berguna 4-7 Tidak berguna
b) Aspek kelayakan panduan
Prosedur penggolongan !criteria aspek kelayakan ini sama dengan
prosedur penggolongan !criteria aspek kegunaaan panduan yaitu ada 5 butir
pertanyaan yang masing-masing mempunyai gradasi 4 - I. Berdasarkan
hal ini, maka nilai skor minimal yang diperoleh ada1ah 4 x l = 4.
Sedangkan skor maksimal 4 x 5 - 20. Untuk menentukan !criteria dari hasil
penilaian ahli pada aspek kelayakan dari panduan, maka dibuat 4 !criteria
dengan cara sebagai berikut: pertama, melihat skor maksimurn, yaitu 20.
Kedua, melihat skor minimum yaitu 4. Ketiga mengbitung beda skor
maksimurn dengan skor minimum, yaitu 20-4- 16. Keempat rnenentukan
interval untuk memperoleh 4 kriteria tersebut dengan membagi 4
perolehan beda skor maksimal dengan minimal 16/4 - 4. Hasil pembagian
tersebut digunakan untuk menentukan !criteria seperti pada label 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Penggolongan Skor pada Aspek Kelayakan
Penggolongan Skor Kriteria 16-20 Sangat layak 12-15 layak 8-11 Kurang layak 4-7 Tidak layak
16
,
c) Aspek ketepatan panduan
Pada aspek ketepatan ada 5 butir pertanyaan yang masing-masing
mempunyai gradasi 4 - I. Berdasarkan hal ini, maka nilai skor minimal
yang diperoleh adalah 4 x I - 4. Sedangkan skor maksimal 4 x 5 - 20.
Untuk menentukan kriteria dari hasil penilaian ahli pada aspek ketepatan
dari panduan, maka dibuat 4 kriteria dengan cara sebagai berikut: pertama,
melihat skor maksimum, yaitu 20. Kedua, melihat skor minimum yaitu 4.
Ketiga menghitung beda skor maksimum dengan skor minimum, yaitu 20 -
4= 16. Keempat menentukan interval untuk memperoleh 4 kriteria tersebut
dengan membagi 4 perolehan beda skor maksimal dengan minimal 16/4 -
4 .. Tabel 3.3 di bawah ini menunjukkan !criteria pada aspek ketepatan.
Tabel 3.3 Kriteria Penggolongan Skor pada Aspek Ketepatan
Penggolongan Skor Kriteria 16-20 Sangat tepat 12-15 Tepat 8-11 KUI'8Dg tepat 4-7 Tidak tepat
d) Aspek kepatutan panduan
Dalam aspek kepatutan ada 4 butir pertanyaan, dengan gradasi 1-4.
Berdasarkan ha! tersebut, maka skor minimal adalab 4 x I - 4, sedangkan
skor maksimal 4 x 4 = 16. Kemudian menentukan beda skor maksirnum
dengan minimum 16 - 4 = 4. Selanjutnya untuk menentukan kriteria
penggolongan maka nilai 16 tersebut dibagi 4 sehingga hasilnya 12/4 - 3.
Tabel 3.4 di bawah ini menunjukkan !criteria pada aspek kepatutan.
17
·'
St
irued 'fll'P!.l ')-�
JTQRd 8mun)I 6-L UllRd z1-01
JTQ8d JR8URS )1-(1
sµa.Jµ)( ,IO'IS us:Juo1033oad
61
:1miuoq ral!eqos
Ol!•• ue3ueqwo8uad d•lf'll """""'�•lad iouu u,uoos undspv ·,S)[UUS (£ 'JO))(l!JlDt
llll8ueqwo3uad Ul!J•!8•� (z 'uireun83uad �nfun1ad (1 1sµoq aurarsn Ul!)e180�
"'fl'S "'1"8 -drunucd (l 'JO))(l!Jl!� ue8ueqwo8uad Ul!J•ili•� (9 'eurarsa Q!UOl
l!ll!l (, 'Jjeq IIllp ueq,re.,o� (� 'ewe,se •101ofluad ISUSfue8Jo (£ 'uenfn1 usp !'!ID
'!S!A (l 'UU0[11q1!pUOO ( I :ll)!UA 'qsq qnfni usp !-flpJOl SO)UM sndwe� t!MUUOSOJ
oenpUlld "'1"8 ·eweJSU Ul!)Uoio� mies ruinq trap SO)UM sndwe� UMUUOSOJ uenpUlld
nxnq �(!seq,p z-•� unl{1ll eped 'Ull8ueqwo8uad rnpasord m1•1•w q•1•1•s
(t-<>� unqm} o•8u•qwo8ood d•q•J. l!••B
-eurarsa mmpued uqo::>!fn 11rns up-00 S:llt!ft\ sndurax uwtusu !P l?MS!SBCfl?W Japtarn)f
�,p,puad Ul!J•!8•� wrul!o,d uanpued 1opow ue�un88uow ue� 8Ull,( elllll.lSU
Ul!J•ili•� urejep lBq!(JO) 8uu.( uosop dupeqJO) ueq11•1ad llll�tut•1•w UAU)Ofllll(OS
•mm::,eqJ:)la)f psuq !S!Aal!P qe1a1as ·ewruse u101a8uad 1UOO mn1nsew tm8u;:,p
!l?ns� !S!,AaJ!P uep S!Sff8U1?!P a1?1?:J"eq1a1a)f !fn JfSl?H ·8uns8ue1 !SfDIS!P /GD.f eporaur
ue8uop UWUJSU •101ofluad sred qo10 uireouq,•1·� ,rn ""�"�l'P 'l?AU)nfuu1as
·u1n1nsuw !tmsas !S!,AaJ !P :x1,{:io101d unp S!Sffl?Ul?!P !SUP!(l?A l!Sll'H Jµtn!f1?TDf
ucp J!ll?l!lll1?ID( apo1aw u-e8uap utDfll'lf8S}(t?HP sa1eM sndurax aurarse !P t!MS!St1qew
JOI�� ue�1p1puad Ul!)eoio� wrul!o,d uunpUlld 1opow 1=• ad,<,010,d !•uo8uow
Jl!� JSUP!i•A ·,unsos flue,( ppcur =w•11p redurss senpad!P eqoorln IIllp
uosop 4µe1aw •uwoeq1a1a)I eqo::>!fn 'su1uq1a1 eqo::>,fn '!S!A:lJ 'rexed !SeJ)fll?A !fn
9nd11ow un (u unqer) JI d•q•1 sped ue�mi•i!P 8ue.( Ul!J8!8•)[ -.fown1oqos renqtp
l{ll'f:ll 8lllfh satl?M sndumx eurerse !P 1?M.S!SUq1?w 1aP(BJIDt UB)f!P!PU:xl utne�a)f
w1u�o1d usnpued ppow J1?M.e �OlOJd Ul?3ueqw;l3u00 deqe1 lll!t?A '1uawdopJf\ap
dcql!l nim, '(PIOl unqm) JI deqei ue,111ouad "P•d ·u•�•�l!P qe101 8ue.( 11-•� unqm nped uenpued ue8ucqwo3uad r.seq 8ueiuo1 rsusq J\l qua
NV!>NVIIJ\l:ii!>N'.id 'DSVB
AI IO'U
Ol
ll 1•101 A ll?MS!Sl?lfBW J3P,f8.ltDf UlDfl1D(8U!U3W
s ruuequiour 1edep uanpued �OJO resoq edu,oqos A l""\S!5el{llW Ul!!peqµdo� t �t1laoqwow 1edep mmpued WBI"P epe 8ue.( U1!l•!2•� qel{Bdy A l BMS!SlJt{l?W J3ptlUB)f )fOlU3ctwaw
c w•t•P mmpued Ul!)eeJUl!WJOQO� 1•�ll!l •uewrn8eg A l•WUJse rp l!MS!sel{llm z !8•q mmpued U1!)1!11J""WJOQO� lB�Ul) eUl!W!•8•g A l'CWlUSl?
I srunl!uod !2eq mmpued Ul!l"'JueWJoqo� 1q8ll!l euew,clleg t £ z I
V'IV)IS NVVNll�Dl ·y
BWBJiV UBRpDBJ UB8UR3a)l 8U8)03J !Jqy D8!B[!U3J rt (.J<IIJ,
:imtuoq !clleqos uu�1u,mp
Hq• !fn l!'"H -uenpued U1!lt1lOOO� uep amedo10� 'uqel:•t•� 'mrnunl!o� 't1lmA
�odse 1edwo uep ieqmp uanpued se1•t!Ql1ldos� 8umuo1 !ll{ll uep ue1111ruod
Ul!l(ledepuow xruun uanrnusq 8uel: ANfl JOPI•� epedo� Ul!!•11uod B[IDIS
umluap auresraq acL<totoJd UB)fqruaAuaw u1?8uap 1.f3fOJ:xl!P U1?!B(!Uad
ua8usqwa8uad }(RpOJd d8pBqJ.1l Hl.fB UB!B(!D.MI J!lBl!lUBOJ( BJBQ ·e
·santM sndursx eunuse !P 1™.S!smfl?W J3'Pf8JU'f
UU�lplpuod Ull)B!2•� WWOJd unnpuad >d,(Jo10,d JO)epltUA !•8•qos (vw 'q•l{llM
peurqcojj ·,a JOJd) ll)JB�OA uo8•N Slll!SJOA!an JOPIO� l{Bdeq uqS11lnd!P
e�w 'W!l auresroq isn�slp 11seq ue�=p,og ·,•P(l<J•� ae�iplpuod .rn�ed
-eurersa •10108uod Jel{OO l{llt•P• rut ueq11aoaod wu1ep Jotep!t•A -rased µep Ul!JeS
uep Jll)uowo� 'isn�S!P m1•1•w qo10Jodlp J!llll'I•� l"jlSJoq 8ue.( lllBP ll1!�8uepos
uep uern11uod •1•�s uep 1is•q edruoq Jlll1lllUBn� 1•J!SJOQ 8uel: m•a Jlllll!t•n�
uep Jlll1l!l= t•J!SJOQ ••t•M sndwq "'""''" ,p l!MSISBl{llW JOPl"Jll� Ul!�lplpUod lll?ltl!�fa)( urarsord uenpusd ('BMl? .1dtfJ010.1d fBua3uaw JU)(t?d !Sl?PffBA ·.IID{l?d qaJO
!Sl?J'Hl?A�p eumu.xt unql?l !P ueµnauad eped u1n1snwru!p qu1a1 8ueA acL<10101d
!••P!IBA !!ll t!••B "V
tz
·1n[m,1 q1qa1 tll!�gm,qw•�!P
jedep !UI uenpuad lll?DfIWOp m,gUO(J "8AU!ll?81Il!Slfl'(ad W8(8p UOIS[IO 'U1!�8unglj)
Sll'!rud uenpued euore� 1?Ms1seqew 1a�ere� tll!ltl•�uruaw )(lllUn JI�OJO
uenpued 1!Mq8Q u•�l1ldw1s1p redep 1per "lfl'A•I eµ•II.D( �seW101 £1 llllOI Ie(IU
'Ill qeq we1ep Ul!�dlllO)lp qe101 gtJ1!,( tll!IelIOad eµOII.D( Ul!�lesep1oa "£1 11'101 Ie(IU
u=runuow 'uenpued U8Jtl!A•I•� u•!•1ruad iUllla•1 z·t IOQlll lll?�ll?sepJaa
£1 lYl.01.
A l eMS!S8l{eW JJPft?.Il?)( U8ltD(5UJUad mne�J)( 1?AtrntrnS)[l3(JJl
m,��unmaw Ulll•Ill•� we1ep �""' 1se�o1e qe�y 01
A l11111SOS qepns JO�,·� U1lj8�U]Uad Ulll•Ill•�
ueJtl!ue�epw )(lllUn tll!�qn1nq1p iae,( n�eM qe�v 6
A ll?MS!Sl?l{UUl JJl--'fl?JtDf l
tll!)(l•�u,uaw redap uenpusd urepp Ulll•Ill•� qe�edy
A j,l?!t\S!S1?lf8W 1::ll)(1lltD( U1Dfl1D(8U!OJW 9
Wl?JBP sa1eM sndurex eurarsa uenpued qe)fS!P(tud echu::xps
t c z l
NVXV A V'IVI ·11
·1n[m,1 q1qa1 uu�ueqwo�Ip redsp rut uenpued ueni1wap ueiu"(J -umpequdaa undnuw JJP{IDtlJ( mnp1n18u1uaw xtuun eurersa q, t?MS!Sl?l{UW ruuaquiau, Wl?J'E'P aurersa •101aiuac1 /UOsop Illuq uuna1oq eurarse uenpuad t?MqeQ uu�1ndw1s1p 1edup
Jper ·1mnth� 1e8ues uµal!.Df )(nseuua1 LI 1e101 Jl?f!U 'm qsq we1ep lllDfdmairp qe1a1 8ue,{ Ul?!'BJ�:xi e�Jlµ,( U1Df11?S1?pJQ8 · l I ('BlOl !BJ!U UlD\)(nfunU:,)W s; ut?8uap
�urns I w:m 'uanpued Utrnun.5JJ( Ul?fl?J�:xi 8ue1aa1 T ·p !,Xfl?l UlD(Jl?SUpJ::>ij
zz
·1nruu1 q1qo1 uul(.lueqwo�Ip 1001?() '"' uenpued UUIJJIWOp uu8uoa ·,wuqoo,p qepruu
UlllU!lJO� U1l8U1lOU1lJ '!w•qed1p 41?()0W usuquq ·�IJl!UOW jrunq U1lJ!dWUl 10001
uenfru UBfBOS.lS:>>j <eMS�StnfUW undnew 1nmusu e101a8uad ;uasop q:>10 juraqedrp
41?()0W 11Sl!lj•q 'uenfru unsnurru UUOJU� 'uMSISllqDW JOllJlUIDI Ul?l(lUl(.lUIUOW WUJI?()
)000) unnpued llMqDq ITT!�JndW!S!P 1001?() 'P•r ·10001 UUOIIDJ �OS,,WJOI LI Jl'IOI '"''"
'ill qeq urerep uu�d1!10l!P qu101 8uu,( ""'"l!Uod •uo1IDJ ue�JUSl?()J08 ·L 1 1"101 !1'1!"
uuwfunuow 'uanpued Ull)OOO)O� UUIU(IUod 8U1l)UO) c·p 1oq•1 Ull�Jl!Sl?PJ08
LI 1VJ.01.
A lnMS!SUl{l?W JapteJe'I Ull'){l1?)15u,u;;iw urerep uenpul?d
urepap u,ne�:.l>j u-e5ue::,uru mnOO;;il;;i)f qu�Ul?W!e5es s I
A luunpuud spad jrunq UUJ!dWUl q•�•uew,"3•8 Pl
A ll?MS!Sl?lfBW
4010 !WU4"d!P qepnur trenpued nanq wu1•p US11quq �v £1
A lUOSOp /J0)1!1!(1S11J
4010 ruraqedrp 4"Pnw uenpusd �q wu1•P •••4•q qu�v ZI
A l1euo,sru:M.lo dnqno uenpusd uenfru uesnwru L[lD{t?dV II
p c ' I
NV.LVd:il..LDI ':J
1n[Ull( q1qo1 uc,pillllqwol{lp 11!dcp !"! ucnpucd Ullqrunpso�
•= elfflu!qos llllllllOOO� uap U1!ll!d•1•� 'Ull�A•I•� 'u .. unllo� ,�mwow
Ull,pillllqwo�,p 8UllA ucnpul!d eeqeq uuwfunuow '!lqu !fn uu�,usup,09
·1nrue1 q!Q•i Ull�8ueqwo�1p 11!dcp rut ucnpul!d UllO(!WOp uu8uoa
·umuµ}a)( ue5uap ranses !SU:>l:xlWO)( !)f!t�aw Ill!BA snsmpt U1?(!dwtua1a>1 !Jl!(!Waw
l!IJOS 'Ul!Jcµlo� uo1uw msn8uow snrsq JOlllll(!SUJ JUOSOp qu(cp• eunll8aod ,pefuow
5uuA uua.IIDf "l?M.S!seqew 1aP[1UID( u1Dp1n18u!uaw urn1ep u1nreumf!P nued uenpued
1?Mquq ue�1ndw1s1p redep ,per -iruad 1•8ues •!-l•llllf �nsew,01 91 (1!101 !l?l!U'Ill
qeq we1cp uiqdmo11p qu101 8U1!A ""'"l!"od eUOIUlf Ull�,usup,09 ·91 (1!101 !•1ru
ue��funuow 'uenptred Ul!lllJOOO� ueregucd 8umao1 l•v l"'ll!l Ull�mep,09
91 1V.LO.L
A luwnrru:xl !qmnwaw snraq ueqµn1:;KI UID(l?UBS)jt?Jaw 5ueA uasop qu�l!dy
61
A lllqJOI �•q!d
uep U!f! redepuaur npod ueq9e1od u .. uus�1od qu�y 81
A lJap11uq u1noe�u,uaw urn1� EMS!sequw ruuequraur urerep snsnqx Ut?(!dun?Ja1a)f p1mwaw np:xl ll
ueq9e1od uc�cUllSl•l•w 8ue.( JOll!l'l!""J / uosop q•�V
A llCUO!SQJOJd srusq lrnlB!�fa)f
npuewaw mn1nues�1aw 5uuA JOJtnH!SUJ / uosop tfED(edV 91
v c l l
NVJ1l.LVd3:ll ·a
1>Z
wopow IUOS usp JtlUOISlp1llj lUOS : IUOS (z
ureuas uep '31I1lU:U 'ufow SIUOI '!IOA : e3eil{llJO ( l
:uep urp,013ue,{ [B!SOS UB)BuiO')i ·q
S11l[IDJTlJ S11JU1( II1lP BWBJSB 1B,(<lm1 ire�•qwo1rp qBIW[I BAJB')i (p
qBIW[I BAJ8')i uesqnusd UBq!JB(Od (£
BP[O(OS B!!dB� uep JBU!WOS (z
8u1qw,q.ia1 andnew !,l!l)trnW t?J©QS :qe1wn !StU(S!CT ( I :uep µrpJ0) 3ll1!A �!WOpqB UB)Bl30')i ·e
:1!U{Uoq !•3•qos mm,{
!lU1 lJUll?µfQ)f £ Wl?fep Ul?)[l)OfllMJp SQl8J\'\ sndurax l?WlUStl l?MSJSt?lfBW JQP(l?.llDf
)(muaqwaw t?)l3Ut?J urejep tmtt?J3a)f !S! reseq sµe3 e.ra::>as Tewnr ut?5uap fl?dwt?S u1uas µt?4 rrep J:.lP[tulnf un3trnqwaw 3ueA unru Ul?ll?µfa)( renquraur sqoouaur
,mau;xf uiu l?){l?W uwun2a)f !S!S uep mreA H4l? µep UtDfOSl?W uap UlUl?S smv
·nqe �p uexnseur-uexnsaur un3uap Jl?OS� !SJA:.ll!P l?AlJlnftm(QS mmpUt?d
t?MSJSBql?W JQP(l?.11?)( 
Sl
-rsaxnouraru 1!!Q•11lffi!u1qos BWBJSB uuunllm,q mqw.t.! BAUBq UBlfTIQ BW1!.ISB
l!MSISBl{BW Ul?l•!ll·� JBQWBll !JOQIP uanpued UBWBJ1l1{ [nduras mqwell
�µeuow l{lq•1 BAl!dns 'w•q•p qepnw UUSI(lll usp 1wuqud!P qepnw esuqeg ·v BW1l.lSB Bl!Jl!M Jl?)ue �!•q llue,( •=•f.I•� ue�qlllnqwow ,33u1qos 'snsn�
ue9uq1od npod 'BWBJSB!p Jlllll!U!l l!UBA IIMS!S.l{BW BABpnq uew.t.!ruoqo)l T
·sn�HaJ mne!2a)f uep '1efsos ume�a)f 'aurerse )f!WapIDfU mne�a)f
lllIBA IJllUt!.I •89 upl!d u•1!dW1!.101•� usp u•w•1•3uod !'l!J]UJOm lll!"A
eurerse l?MS!SBl{lJW Japte.re)( �.rnp mdmo UIDl!ltnp:xlwaw npod utmpuud ·z: 'l?wtJJSl? w qapnses und n1Qe etmUse !P ltrnS
uup BWt!.ISBip lfTISBW umpqes JOP[UJU� UBBpOQJod "P• B33U!l!OS 'Bwrusu
!P Jll33m1 q1feM aureuad unl{l?l BMS!suqew uenfm uqlBSUpJOQ renqtp
BA�!•q•s BWBJSB uunpul!d 1lffi!utqos l'".JUl!UllOQO� !'l'IIWOW uunpu•d · 1
:lljlBA OOd !'"P 1!'"11 undupy ·PT oz 1oqwo1d,s 91 UBp t!OZ 1oqwo1d•s
£ f1'33Ul?l lll!"A uunwoµod !]B� Z UB=(rp OOd ·(aO,l) BWBSJOQ !�Srp
uq�1•w uarpnurax 'BWBJSB srunlluod l uep l!MSISBIJllW llu!dwupuod £ uep
'!pold JOlBD!PJOO� £ 'BWBJSB srunlluod z 'B101ollaod Bnl>� I!� £ 'S•l•M sndwq
e101ollaod •n10� lluupunlluow u.t.!uop ue�eues�•l!P """""'l'•l•� •fn
011JJeq.1:,,.," !ffl ·u
-aurarsa
umpued q,00 11Df3J3W t?h\S!SUlfBW UtrJt?!iia)( m£8S O)(l18 'l?MSJSl?lfBW U'Clt?!.8a)f O)ft?S
ID[llq renquraur wµ 1n1uw '1rereµfa}( ueeut?S)f13(00 8U!JOl!UOW t.ttrpnuuOOwaw }(n1un
-aurarsa uanfm uep !S!W '!S!A ue.8uap UlD(Jtmsasrp 8ue�aru!p 8uei< U'Cll?!ii:l)I
(raum]'
urepnn) snrapm uap (qnqns uep •ASI 'qullew q,feM) q""w•f
lB(Ol{S 'U!lOJ UB1fulluod 'UBBMbl?)O� UBWBIBpUod :W!(SOI', (z)
.r.,oll Ip UBIPj•q•� :w11snw-UON (1)
BWB3B UBlfB)l ( [
: uep LI!PJOJ llue,( smlh101 UBJBlllO)l (t
9Z
:1ru1'J"'1 nt.!eqas
m!uA 1?AUU1?Je�a>( Jt?UO!Slllad.o B.nr.>aS ·t?wtusu umpired U1Dfeunffifuaw UiefBP BWBJSB UBIBllla� WBIBp IBq!IJOI 8ue,( JOIBlrnSBJ /UOSOp BIJOS BWBJSB sn.m2uad
dupeq,01 uuq,1•1ad uu�"'l"I•w ufo1nfue1as 'ueuoeq,a1a� IISBq !•!A"!P qu1•1•s
"UU)(llSt!W trn3uap ,ensas !S!A:)J!P trnp S!S
°(BWIJJSll usnpued
lllf11q up1ld 1edup101 3rre.( U1!1B!80)1 WOJO'I duµos,p UB3U1!l Bpll1!l)
U1!lBµjO)I l{l!JO)OS !SllJ)SIU!WP" �·puµ UB)llllfl'JOW = uosop "'"d ·9 ·u.(uqnaodos ptfsatn S!qOJ µup UB3Ulllf11p npod
'"!i!ll>J ll1!1Bµjo'I 1ws 'rreqµe1 )flllUTI snsnqx 3ue.( 3ueuo1oq 1edwo1
aulJl!Yllnqwow 3ueuoJ '!(OA •1oq uep q!sJoq 8au.( UB3aedeJ npsd !JOA
eroq u3w l{l!(O !µodos 3uefunuod 1•1•-1•1• BADUpu npad JU!SOS IIll)UillO)I
WB(Bp '(IP 'SllµO)I 'PO( 'UOJO�!W e.(uupe O(JOO S!WOpu� ue1uillo'I WUJ8p
BAU(BS!W "ll11l•!ll•'I Ul!�UBS�(OW WU(Bp BWIJJSll snJn3aod qo10 S!�O)
weoos ll)ueq1p npod e.<ueeues�Jod urejep 101•l!JISBJ uep uosop WBd ·,
U1!1UµjO)I UBJUOUU(O'I ruuaquraur •!P=oq UWWSB snJn3UOd ·p aurerse utne�a:,i: wu1ep
q9epd und neie uareurod !Pefuaw t?!paSJaq JOll?lH!S'CJ uep uasop l!JlJd "£
eAutreq!ft?M.:>)f
uep ul\use8m !Wt?quwaw uosop uep uwruse srunfiuad 1Ul?d ·z l?WlUSU
uanpued !UI1?q1JW;;)W 1edep JOlt?1!PSl?J fU;>SOp uap aurersa sn.mga:xJ tUBd "I
:ll)!BA IUI JOlll)l(ISBJ /UOSOp dupeq101 UBq!l•(od uep (lSBq undupy
qeMef-•All1!l uep ""''l'!P 'e.(wnfu•1os ·p euraisa !P �eues�l!P
UlD(ll 8ueA trelUJ8a)( l?lJ:>Saq ecrerse uenpued !Wtn{Uwaw uep e:>eqwaw
){tllUO umedwaS:))f ueqtp JOIUlH!SBJ {U:)SOp usp l?WlUS'C sn.m2m1d '£
auraiss ue1eµlo)I-U1!1B180'11ed•p101 e.(uwu1ep1p
5treA ewruse mmpUOO !8Bq!P JOleJH!SUJ ;uasop unp uwtusu srun8uad ·z JSU:>l:xiWO)f rensas umttnadJp
qe101 8ue.( 10111111,suJ /U>sop ared uep eurersa srun3uod 3uupun3uow · 1
8l
·nife(;K{ !SUA!JOW
D[l(!W>W q!qOf llMS!SlllfBW ,88u!llos lfl'lfIDf 1 .. s 1p uosop q•1"P• µ01,wod
uesop 'nrsq ueseMeM qaJOJ:xlwaw mi�uaw uuaJlDf !�leq lml!Jm?WJ:;>q lB8ues
.MSIS1llf1'W llOqllM•f •lll.1-"l•� l"PUV lf!Wop1!lfl' ""8U!)UodOlf ilhlq •Wll.lSll!P
l1J)8 J!uu,{ ll"l•!lJolf l .. JUl'W .r .. l!dv,, ... ,m,µoct uu8uop llllUA anp Olf J11na ·,:
·sn!lJ11oi q1qo11pufuow ""''!Sllq•w uunpul!d ••U"P• u.Suop .!P8f -UU�OJ3){ UlJ!fB){ !ltu(µlUaw urfru '[fBp'eqµaq U!fe.J .urqsnur uou
8uu,{ uulfl!uopos ·o,b! UUlfl!Unl!8uow q1S11m ""'""' !f•8uow sstq !P•fuow 'uolf"P•!P 8uo,{ uo1f,8uod !JIDf!lluow mfru ••P µuqos nP[l!M , qepequcq
(urqsnur 8uo.<) •lfOJOW aurarse uenpued ••U"P• uu8uop qeMefuow
BM.S!sequw ueqBMef enusos JJdurnH •. lBI>UV sn�HaJ J�tulnf mnpe}f8uruaw
11!dop eurarsa uanpued l!dy,, rnuo8uow 1ol{8uu eped aureusd 111nq •P•d · 1
:1ruiµoq !e8•qos n1,•• uenpued eqoo ,rn !J"P
l!Sl?ll undepy ·e){nqi:n ta�ue !Sµluaw UMSJS1?tfl?W eiurwaw ue8uap BMSJS81.f8W opl!dolf JOP(l!JUlf 8uoqwo8uod uu"l•illolf rsuaq 8uu,{ aurerse uunpud UOJ!llfOJOOlf
JSUUUOJU! BJU!waw ue8uap Jstm!BAa'auaw wµ 'eqoo Jfn lllfBUt?S)(l?(:xl qupnsas
JSl?OJBA3 ·s: mmpued urerep iedup,01 J!uu,{ l•"'P•f ,unsos mnulllolf u .. uuslf•IOd ·p
)8lfl'q fl8UIW fiPOJd UOlfJ"5"PJoq lfOOWO(Olf lftllUoqWOI',( 'E
&o\\SJSBtfBW lBUJW uap l'B)(t?Q arepuaui lflllUTI S115tllJoq 8uo,{ (101•S1(lqow) aMSISllq•W (D[•M lf"fUTIUOI',( ·,:
tlMSJS'l?l(UW
opudolf JOD[ .... lf •"l•!llolf isuoq 8uu,{ acrersa uanpued 1s.s11u1Sos · 1
:1ruiuoq !•8•qos UUlf•UUSlfU(IP aqoc 1fn 1•001Seiodo areoos ·pwz JoqOD[O-PIOZ 1oqwo1dos ue1nq !BjOW UlD(l?lrnS)IBf!P JU! eqoo ,rn ·eqo::> !fn rue:, ue8uap Ul?)ftUll?(!P
!ll! BM.S!SBqew J:lptll'IB)f UU)jlt?:>j'aU!U:lW WU(tl'P uanpued UUJJPl.3J;;'l3)1
U8l!U8d8'] 8qO:) !ffl ·«
6?
·salBA\ sndwe)f A.Nf1 eurerse uenfru uep !S!w '!S!A ue8uap
rsnsas sn�!taJ uap snreurnq 'nramursq usp utpuaui 't?!)(apu:x> 8tmA Japttmn(
!)l!f!WQW 8trnA l?M.S!Sl?l{l?W !PBfaaw t?M.S!S'etf8W JapttUlD{ UlD{llDf8U!UQW lednp
1IU)!8Ul!qw•'l!P 21J1!,( ,wu,su mmptrnd llMq1?q !"'11?1"'1'P 1•d•p ""''l'wop u.8uoa nraq u•11dwu,oio'1
qo10,odwow uep i•mw flqoq u•�Ul!qwo8uow iadep '",(us1wopqo
depeqJOl qllM•f 8unll8um '!SUUlO(Ol 'muequiaur 8Ul(8S 'UWBSO�O)joq
1edep q1qo1 1pe[uow e8n[ urpuatu 1pefuow uie1os 'uanpued we1ep
•pe 8m,,( Ulll•!2•'1 ll"'!iliuow qo101os jnrsod 81J1!,( m,qoqruod ope qeMe[oow
eM.s1suqow ll!l!.l-•1ru •• lu.nptrnd WB(llJ) •P• 81J1!,( ll1ll•!2•'1 11�uow
apuv q•101os jursod Sue,( u.qoqruod epe edy,. 111rn,( •w'l•'I 8u•,( J!l"H ·,
·1e,sos undnma )(!Wape)[l? 'snµJ!J�U umrep lJMS!S
ueµfPUBWa)f qequreuaw 'UMS!Sl?l{l?W trnJ!danuata)( qequreueur 'tlMS!Sl?lf8W
Ul?SUM.l?M. qequmuaw 1edep 3tmA µa1ew •• lm?tt?µia)( µarew ,sµJuaw umrep
JOJll!l]ISUJ fUOSOp 40(0JOO spuv 8u•,( •[os OOV,. OJIOA lOOWOO)j 8m,,( JllOE[ •t,
·quMt?f3u�tml 9P '!su1ua101
'1m.rnsef.Ia>1. UID(lJnqwnuaw teclt?p u58U!qas 'l?ums-utueSJ.>q ru� mntmfB(!P
eWBJse mneµia)I ·8uuuaJ UB(!dum1a1a)( Jt?Stm3uaw 1ndnp µmm BAW!tpfl?
u�mu,qas qµep.>q weJBP µ!P BAeo1ad 4!QaJ BMS!Sl?lft?W ruueqruaur uirnu��
ANf1 snuumje usp [esarcq u8nf JOltn!f!Sl?J µJerndu u,<uqo1uoouaw redep
BMS!sequw uwu,qas <q9t11aw ursjep reqas urqas ut?�treuaAuaw lt?�hres
Buauar JOlt?l!l!StlJ lfOJUO:> ,e8eqas t?MS!Stllfl?W JdP(llltn{ UIDtlIDf'8U!UdW ){tllUO
uepe1ai rpafuaur redep JOUQ!PSUJ ruasop 1t?dtrpu00.laq t?M.S!Stllfl?W Tll! a,e1as
t?MS!Stllfl?W Jtl!SOS JaP{tlllD{ uffihmqwaw 1edtrp upu 8tmA [l?!SOS !S}fl?Jalll'!
e88u!l{aS auras-aurasraq ut?){IDl:t!(!p t?Se!lUt?uas tmlt?�a)I ·,pOJd apcqraq
8ut1A ueurai t?lut?SJ.;>q qe.D(l? redep efilfu!qas aures-euresrcq U13){tu{13f!P
euraise !P umt1�d){ ueqeMt1f e1t1J-1?1BJ «.ltlPUV tt?!sos 1ap11ue){ �t?q
aurerserp epu 8ueA ume�a){ ll?l?Jut?w ufus t?dy., Tll!t?A l?8!ta){ 8tmA J!l"S: 'E
-reunn usp 1qoq 'u•1!dwe,010� ,,(ullu,qwo)!Joq uieq l""JU.WJoq
e5nf m! u,e1as 'urpueui 'quMuf 8un88Dt?1Jaq '!sue1a1oi �umsu!Ja){aq
esrq 'qep•quoq w.1ep Ul(dtsn> q1qo1 1p,ruow axaranr '1111 uie1•S
OE
·mmpUl!d �1do1-'[ldo1
rrn3u:;;1p mpn] uepmsasQ)f UlJQS 'µaiew Ul?Sl?pfa)( trnp 'snsnq;i: 'wnwn
aunfrq rresnumr u=1oro� nped ue�J=P!P eanr nn mmpuod mnodo1•)[
·uum�aod 1•1• mnedo10� eµos 'uuqqe1od U1!1ll11!S�e1od qe�uu1
-qe�uu1 ""l' '="' 'oporaur mnodo10� 'uoreur uep uunfm imsew
-8u!St?W tmOOat::i)f mreA 'sµµ)f uep µ!ptmw uasm !tnlt?qas eM.s,suqew epad aqdeJollJl •1•q usnpued mnroo10� upod uamopedicq rut uurn1m•d
100::it tt?8ut?S uµat!J'I !t?Aundwaw !ll! uenpued �utnl?d::11:q: )f:x:lsy 'o
·=1•1od =s,p,po10� resoq uuao(.lunwo�
uup ues�do� upod aq=p•p 1u1 µoio1•)[ ·au�aus�•i•P �mun
�'"I 1uiues µoio1e� we[l!p �nseWJOl rut mmpuud '.uu�,(•I•� �odsv ·q
1™.S!St?tfBW JQPflUlD( UIDfl�U!DQW urn1ep 1™.Spraqew
ruuequrour um1up !U! uanptred )8UJU1lW .,wesoq eped aql1'Sl?p1Jl 101
1•H ·•Ufl31oq •fl!I! rn1ru!P rut uuiuuqwo8uod �poJd '. ueuu�o� �odsy ·•
: !JBP nefUlllJl 1oqmdos,p, !Jqe qo10 rn11mp uuguuqwoiuod xnpord
wnwn •moos ·!�"" (f '101�� a•iauqwoiuod umelllo� (z 'a"8u�iuod
�rumod (1 1suoq nurersa um•!g•� �es �ng 'dnmuod (L '1oqBJ•�
uuiuuqwoiuod llUl"'g,� (9 <ilumJse qq,01 mm (s ·�q uep ueq,r.,.,,�
(t 'aureise l?JOJa3u;x:I !St?S)Ul?310 (£ 'trenfru uep !S!W '!S!A (z 'uerqnqapucd
( 1 :mm, 'qsq qnfru UBp !JIJ)JOl soi•M sndurex •M•unsru uenpued
n:)fng ·eunuse Ul?lB�a)( ID('BS n){Oq uep satBM snduraa mue1su uenpued
nxnq aq11seq1p z-•� unqm eped ""�""""�IIJl qepi iuu,( u•q1puod ·1
: )O'[lloq mieqos uu�1ndw1s1p
iroup �l'P q8JO) iuu,( UBl)l]OUod flSBq uesoqeqwod UU�l1'Sl?pJog
uu3uBqma3U3J (!SUH U8(RdW!S3}1 ·v
NVll.VS NVO NVlil.dJ\IISDI
A8V8
IE
·eW1!.IS1! rp •P• 8m,,( irn1•Ilio){-Im1•Ilio){
l'"JueWJoqo){ 1e8u�uow •="" Iml•�o'I ue8aop sndwq ue1•Ilio){ 1ll13lUe tre5ueqwF1Sa)( l?J)t? �5U!qas Ut?)(µeq100� nped YlPfl?M. uawaftnrnw •
UM.S,SBquw !�Bq uu.rus "£
.. lll1!JS1l
e�henp'f !uSl!'qJs sruoinrsq 3ue,( ue3unqnq u!1efla1 uffi:Jo�as lt?Q!JlQl lIDf!
nuod •AID{IBqos Iml"'8•'1 "P• 11q dnuas •88II!qos •woJSl! e8Jl!A\ JtllDe
){rnq 8uo,( eOJ8Sl!UO){ •P• •'l•f JeOtrn( irn8aop u<Jtl!Joq aq< •weJSll Iml•Ilio)I • BWBJH sn.in�U.ld ·,
·8uns8u<JJoq aeq11•1od q110){ uaqaqrusd danos
depeqrai rsnuao uuas 'µarew !Wl?lfCW.lW reuoq-reusq snreq JOltnJPSUJ
rn8•qos ussop 'nJtlpuoqo){IP 8uo,( "'l"iuod ueqnqrusd qo10,odwow ){n1un •
JOlBJ!l!SBJ /U.JSOp !�Bq UBJBS "I
l?M..S!Slnf8W 'BwtUS'e snmscsd 'JOll?l!I!Sl?JfU.lSOp µieq uares !U5eqas
sn8!(•){0S usp uq11•qJod1p snrsq 8u•,( (11q UO)!OOnJOW IUI Im)ll)n;) ·µ!(OUod uerareo
rpefuaur Strei\ J1?4 qu1wnfas upu '8uns8uepaq !ll! lrn!l!JaU� sasord uwu1;s us.res-uu.rus ·a
·sa1eM sndwtn( AN.fl aurersa uanfru
uap !S!W '!s� uesuap rensas snµin�u uq, suraumq 'nremuroq uep utpuaur
'l?qapua::, Strei\ JaPfWlDI !)f!l!waw 5ueA eMSJSUqtlW !Pl?faaw UMS!suqew
JO!'l"Je){ Ulll{]8)\8UIUOW J!l){OJO redsp u.){8m,qwO){!P 8llllA 8W8JS1! Ullnpll8d ·i:
"8MSJSUl{l?W umtfUW.l)j depeqrcr !fOpad 'ue1po1da)( 5UB)(Bpq
.rnrepaq uasop �U!t?( e.nnu13 'muauai mne.rnASJ:xf UIDfnpawaw JOltn!J)SBJ
m8•qos run8/UOSOp '•wruSll Iml•Ilio){ U8l{1!U11S){•IOW redep l{lllUO 'p
l l oz ·so1eM sndW1l)I eMSISl?l(l!W aursrsv uewopod
"H!Sl?IBS a)fe'ij :m.nnreiGioA ·A !S!PH pax,w uvp
j,IVJ!IUDTIJ( 'J!IDJ1/DTIJ( vw31pD.IDJ :uvnWJ!>){ 1301opo1aw {lOOZ) .,!rpe�nw 3U:>ON
·neH a:">nuaJd nµiaw uos.rnad :AaSJaf MaN 'uonrpa lffi!il -snopnis
Jo tuetassssso /DUOI/DOnpg {lOOZ) ·uesns·w )J1!!p(OOJ8 pue AUOl(IUV "I 'Ol(llN
·e33ue1,3 :euel(Uf ·A "'P3 fuvdnp,y•x 3uo1u•11 3uv{uvd,s UD/Wf>pua,1 n1vns) uv3uvqw>¥.J>d /30/0f!Sd ·�661 ·g ·3 ·�001mH
11:'>lt?�a"H JB!:'>OS JOJ siruustrj 'ue'a!lf:'>,w 'a3pa/M.OU)I Jo uo!11Jz_,/!lfl pun
UD!JDu.1wass1a l(3nOJlf.L UO!JDl't.OUUJ ./Of 'fJu.1uuv1c1 ·(9L6I) ·p1euo'M D ')l:'>O(::JAUH
1nnn1e1ns :tnfBJSnd uwnA ·vs'fJuvg
uvqvpv.1ad wz2uvqwapy :JaP(t?JU){ UID{!P!PU:>d ·o I Ol ·1.re11ml?Al?J>!H uobmj
VXV .lSild av J.!IVO
000·000·,1 'dli qerumr oo'ooo ooorcu U!l?J-�lq ·g oo'oco'oos ·ctli utuodl?[ utntmqw�d 'l
00'000·00,· 1 'dli utmpUl?d !S)Aa'M 9 oo'ooocoo'zva ueqqe1ad s 00'000·000·1 'dli l?ll?P S!S
d
(5"1• ·� IS) UC>[!P!PW:'ld
ndurejp 3Ul?A 4e ! I n>(l?lBV'+J
JOlUl?)l ll?Wl?l\f
4uwn'l{ 1ewu1y U!Wl?\d)I S!Udf
J!481 re88m?.L J]4B1 iaduraj,
l?WUN
l!CW-3
Ul?!J4Cd)I 8UBP!8 Sl?}Jn)jt?.:{
JOJUC)I uodataj,
8uuninoa�·�8u•d dlN
.I.I d
z U!9WJ38 !J03J. L z juoepv se!uad 9 z Ill U!BlW:::18 s z II ll!BlW:;'18 t, z J:i:UCUd}f ){BJ3D Jesea c z 'l!lcl]l\f )j'SJaQ JCSUQ z c !SB3J)j3}:I tlddl?J4BJQ I
s�s 4e,1n)!'e1ew eweN ON
pr::rn·,(un@uedep:
!SB3J)j3� e'ae14e10 : UUB'aBJ4B[03)1 nuqj :
l60£1 s+zzo : 'l 8Z�� -eu1n1eA'ao A t 1owON oqwo10J unier
AND )II�:
o�� eredd)I J01)131 'qJAJ 'eu!qW3d: JOO I lOS861 ZIOILS61:
80S\St,·t,LZO ·d1.1 't,61SS AIG '1n1uu9 uedeiunfiuag uouo�OJIM 081 O>(RQ UJf 40puJ UdUd)jOJ!M BA!JD ue4ewnJad:
B!Jd :
LS6 I ,oqo1�Q z I : JntUBS :
s:r)I .v\l 'UBdBQ 'SJQ :
e'ae14e10 8661 ue1e4asa)I e'a'aUB[J!\f SBl!SJclA!Un e,(equ1ns z
uB1e4:mr)I (AND) t,861 u8UJq•10 •µ·�·.<8oA dJ)IJ eu1n1ei\'ao A I
(ql) 1pn1s 'auep1a
!'a'auu .. UB>f!P!PU3d
uen1n'a1ad 13WCN redw;;i.1 ON sn1n1
AND 0 SO)l"v,j 0801duo1n)I uarednqe)I
OIOZ Vd!G 00·000·01 -��p 'u•d•a tp e'ae14131Q ue'aueqwa'auad !SUalOd ·1
mue33uv UIUC33uy
JC3A .raqumg JUS38 uasoa eweN altl.L 4J.18.>S.>M ON um I aua UCWB 8 ua
JBSl?Q 4e10>1as U13)t!P!PUdd uAua Jdqwns St?)!]Bff)I UBlB)j°aU)Udd e�8ue,1 urapap o'a0Jduo1n)f uarednqu)I as rnsBQ
ANn 0 5;})1' Ii\! 4e1o�as n,no !8•q GSDd IS ·� z a 010<'. Vd!G oooooo I ·�w 'uedca !Jep UB)t!P!PU;:id ue>11nfue1av\l uaiadurasay £
!WOU0)13 JB!SOS 8UBP!8 !P Sdlt?M ANn 0 Sd)l'\i\l sndwe)f ANn ueupeJaqa)f )ll?dwua
010<'. VdlG 00·000·01 -��p 'ucdea dapmpai ll?)l'CJBASt?v,.J 40�01 1udepuad G
d
4.11 )I
d w ,pq
S;:!)l'y\j 110<'. - l?!p;:iweJIV -��p 'uedeq )l!Jd]lV )IBJd!) JBSl?Q Jl?St?Q '('.
elJB)jeA'ao A pa'aaN SBl!SJdA!Un uee'aeJ4e1oa)l nw11 s-e11n>1e.:1
Sd)l'y\J uee'aeJ4e1oa)I nw11 !PnJS WCJ°aOJd 010<'. - eJO)t!PdlAJ -��p 'uedea l?MS!St?4t?v,.J 'auBnl n1>1BM Un)l?CJUUWdd I
JU.JA l!QJ.JU.Jd uascq 8WUN �r.!WII uA.JU)l [npnp ON mur U \JU
Pd'v\l 'OUOA!lS!lnS s;:i)I 'v\l '01ueA!P!M
·'000-00,·£ 1n1ue9 s;:i)I 'J.AJ 'erpuj et!AON 8}13 010<'. u;:irednqe)l s;:i)I ·J.AJ 'uedea II 1reqpooM !S1?S!l8!SOS >
Pd'v\l 'OUOA!lS!!nS s;:i)I ·lAJ '01ueA!P!M
-'ooo·oo,T 1niue9 S;:1)1 'v\l 'eJpUJ Bl!AON 1?)13 010<'. u;:i1ednqe)I S;:1)1 'J.,\j 'UBdBQ 11 !l?lUl?d 1es1n.:1 !SBS!['B!SOS t,
Pd'S 'JUMUV P!Wl?H 'v\l JQ'IAJ 'BAJ!M'BlJ!l !A;:!Q
sef'pdS 'ouoAJeS ·'ooo·oo,·£ [ruuag ser 'Pd'S 'u1pne1n1 pew4y AIG as OV.S ,efe1ad
600<'. uaiednqey S;:1)1 'IAJ 'UBdBQ J'BlUI? l\eqpOOM, !Sl?l!AUJ c A!G 1n1uea �odaQ
Sa)I 'IAJ '01ueA!P!M !l?lUCd uep S!l!JµiueJed !BlUl?d <ooo'oorr 1niue9 ser Pd'S 'ouo.<,es J!S!Sad 4BJaBQ QS 'BMS!S uap
600<'. ua1ednqe)l s;:i)I 'v\l 'uedea nJn!) !'aes 1es1n.:1 !Sl?l!AUJ G Pd'S 'JBMUV P!W'CH 'l,'\J
s·w 'ueMl?]tas A[['C:) '"f'Pd'S 'ouo.<,es
ser 'Pd'S 'u!pnet!'8 pew4v AIG as dV.S ,efe1ad ooooost 800<'. AIG sa)I 'IAJ 'uudua Jl?JUt? 11eqpOOJ\'\ !Sl?lfAUj I
eAe!8 un4e1 !S1?)101 uasoa l?WCN uete!'aa)l ON n u.rnAsu um eaua UUWU C�U\l
d . )I
100 I WS861 ZIOILS61 "dlN Sd)( "J,\J 'UBdl?Q 'SJQ
'aUt?JlJ)ldS -t,, I Ol ANJ1 Sdll?M AN.n 1::10,ai:i'.Udd S!Je:µ:nps 9 noz-socz ANJ1 S."llCM snawe)I AN.0 t?IOjCHSUdd l?nld)I s
'zoez-cocz ANn )11'1 II mnpa n}Ut?qWdd v rooz-ssei )IA dl)II )10d'1 ll)ld uesrunr Bnta)( c S66 l-v66 I )IA dl)II )10d'1 'll)ld UCSOJOf S!Jtn:mps z
9861 )IA dl)II )10d'1 J!HDjnp3 t?'aeua.t I
un4eJ. !SUl?lSUI UB)BqCf ON UIJ;) UCIUC eOU3
Sd)l"y,.J 'oiueunepng Pd"S �un�v o'ao1duo1n)I ua1Bdnqe)I
0 Pd'v'\I 'WdU!fnw c1snu1?1AJ ekea Jaqwns '301duo1n){ Pd"IN 'JnSnA ·v; St?l!IBO)I U1?)1D\'3U!Udd ]CM'v'
ua1ednqe)I saxl!'J 'uudea eABdn 1e'acqas !LI!O e!sn 000·000·01 OIOZ l!Se1v un1eH JO )lt?UV UB)l!P!PUdd e,(u'au!JUad 8
v;·v; '1pe4JnN Pd'IN '1nuet.und !PB4nS
Pd 'IAJ 'eJt?WO)I O)jOf s:nBM sndwe)I AN.n rn1pps Pd 'y\J 'weAS!H 11?4!fa !P 4e'auauaw uep l!:.,:r)I
1niue9 Sd)I 'y\J 'Ul:ldt?Q e4esn !'auq um:i4esneJ!Md)I 000·000·01 OIOZ u:::nudnqe)I Pd'IAJ 'e1ueMS!S Ut?UJ01a'3uad UB4!1Bldd l
Sd)I 'It\! 'tHUt?!Plt?UOS 11 s·v;
0 'B)jrnpns sn8y S!dW01{ 0801duo1n)I 801duo1n)I Pd 'v,.J 'OlUt?M.Jnd !JclH ua1ednqe)I as !UBWSBf ua1ednqe)I Sci)! 'v,.J 'UBdeQ utDl!P!PUcld nm!) !3eq xapvl
cooooo'o I OIOZ Pd'v,.J 'oaoxng 1fnwed 'JO 1uawdo1a,..aa ucdg !BS!IB!SOS 9
ll'l.I\D(t?A5o A o50Jduorn)I
q1se8uod ues8l!1lpuos 81 M11 />£ L118unun800: qewn111cwc1v ·6 cµe�c,(llo A
JOlUll)l lBWt?JV "8 �1wopew umcqcr L U1l8uo10011c�ll1ld ·9
ll!'Wl?P)I SJU3f ·s- J1qcn8111cdwOL ·p
•ue�c,(llo A UOSOQ SllJCIS T
dlN ·1: CWCN ·1 :SBl!lll3PJ "V
6l09l96££180:
J.Ll13N3d 3V.LI,\ 111m1n)JHHn)
µa5aN st?l!SJQA�uo dld aped deia.1 uasoa : 1001:1 o,001:,1:voc86 I :
Pd·r. 'uese,(pn CUIL ·�udy :
µa�faN sin1s1aA1un 5trnrew5uarn)I sndwe)l : JOPP1:
'VIII : uenduraraj :
1:861 1udy ,1: /Clll!�lUns :
Jµruoqe10)! 'l�UUO)[ uawafutrnw
trn(!dwtU3l:.l)l
1:S S!SOL . 1101: ueq�e1ad mmpull'd ·1: ANil QSDd 1:0 1p0Jd
o�n ona mo88uy 9001: wnJIUfµtl)[ !Sll'OJBA3 't el!1lQ umeqer un'l"L 1npnr ON
8U1l!•rl 's 8�JQSUO)[ usp trn5U!QW!ff I l01: JQlS!2UW µa5aN Sl?l!SJaA!un
e:J.H!)I eA!o A ·p zill!JJSUO)I UBp trn�JuJQW!H P001: el!1lu•s !JaSaN Set!SJOl'\!UO
0001: uaSeJS t pa8aN nVIIS .£
l661 uaSeJs s !JaBaN dVIIS ·1:
1'661 uaSeJs orow paSaN as · 1
IPlllS 8uep19 ,esaps m100 1s,n101 ON un'l"L uep lllJIISDj /AlUfi
5€
sa1nM. sndWl?)I eurarsv !O BM.s,sequw Japt1Utl')I Ul!Je,(,!uruod ue1ea!o)I W1?.nl0Jd
6 Vdla •m•)I EIOZ ppov;: uellueqwo8uod
pG¥1>JV ,:,afO.JJ !11[1:IPW as l Sl!(O)I 'fOUV ll!fot08 trn�!PtmWa)I JaP{Bl'8)1
N.Ld08 Bt\10)1 EIOZ ue8ueqwo8aod 1opor;: ·g
·aSOd BMS!seqer;: JJl.JOSV m?J!durn1a1a)l
Ul!le�8uruod e,(edn rn:leqos •• L8::l ••
Vdla tinta)I El OZ �·�•L umrunlJ8UOd "l
ANO. dU osoa BMSIS8qBV. .. 1daouoJ JPS .• ueq1w1•d uenpued
N.Ld08 BTI)a)I EIOZ uellueqwo8uod ·9 (t'!l) 1U1a •!sn �euy
nseqeg uundwewa)I ue8anqwa)fJad
fS)fa1apuaw ){fllan .. lS'"/c/,. 1uawssassv
Vdla 111088uy EIOZ 1opor;: uellueqwo8uod -� ANO. dltl csoa BM.s1snqnw sped
)f!l}UO)l uawafeutl'W_ Ul!(ldU!l!.1010�
Vdla uma)l ZIOZ Ul?q}l'BPd uenpuua " as
!P }(!lJDO)l uawafuLrnW rrn11dwrua1:l)i
µ,puer;: Bt\10)1 l'.!OZ ueq!J•l•d uenpu•d E
9E
«lfl'UV lllrn!•a IS1ljS0Jd depeqJOl
AIO ,mµim,10 qnsy e10<1,, 'opo8eio)J J:>qWOse.lllN P!Ol 8upu;uecf ll?U!WQS 9
•Jenqa as�"''" Je!•ioa 1odwoa Jaqwnsn.mN P!Ol lll?l!JTlSa)( s,sou2e!a 's
c IOl Nfl ,aepeqauow 'fllllln as 9 se1•)1
·e10)1 e,(llo A l!MSIS 18ea 1efe1•a 'u-est?81aw ""8ll)dwepuod we1ep ·p ueqemp)J raqums eJUN ctoz 1TI1L 8ue10 UllJOd
0801duorn)J Uf8Wl:l8 S::llt?M_ !"I•iow �µ010w
U1?ALQ1'S1?)1 ue8ueqwo�IOd V8V)JL raqurns tut?N zroz !Sl?JOfil!lSU:llAJ: .£
uew•1s tms:u� Illl!ID[lll"W
NOS 1aqwns tlll?N lOOl ue�!P!P"•d dosuo)J ·z l!).11llfl!Al!O A uasuaqia 1. rnfe1ag utn!1ns:npag
NOS rcqums 1Ut?N 900l lfl!UV ue8mqw1a ·1 1Sll�01 S1\J"1S unqej, 1npnr ON
satn.M. sndwtl')I ewrusy !0 UMS!Sl?l(l?W
JdP(t?Jl?)I ll"18�Ulll0d ue1e,�fa)I we.lifoJd l I
VdlO eio88uy PIOl 1•pow mt.lueqwo8uod
(Z'!l) !ll'O mso lfl!UV es.qua utmdWll'Wd)I
ue8ueqwJ)(Jdd !S}(dtapuay,i )fJllUO
«1S7J .. 1u;,wssassv VdlO e1088uy PIOl 1•pow ue8ueqwo8uod 01
LE
(llal A�03H.LDNINW31
3JN3IB3c!X3 HDOOIDU lN3Clfl.LS
osoa ,ldtDNO::> .6 3dSI £!OZ :113S •• DNJa1!08
ANOdUaSDd VMSISVHVWVGVd GOH.LW. .L:J3FOIJJ
SISV�38 ()IW)!dd) Xl1:IN0)! N3W3fVNVW
NV'I!dWVll3.13)! NVHllV13d NVOGNVd
Wddl £!OZ NVDNV8W3DN3d ·s £ l oz W01illml.fl)!
DNV13fN3W VMSIS NV)IIBJQNVW3W
WV1Va N3l3dWQ)!fil8 DNVA
as O�D N01V::> NV)!dVIS�3dW3W "l
VXI £!OZ VANDN1LN3d avsvc HV10)!3S V MSIS VGVd ISVS003N3DIGNI
NV)!lV)!DNIN3W WV1Va •• 13aOW.,
SH ZIOZ IVDV83S as O�D ·9 VDW013)!
DN!ll3S WV1Va )!VNV �3l)!VW)!
NV)!OlN38W3d VNVWS IVDV83S s
VXI ztoz dl.LV.L/110.LO HilSV V10d Jµtuoq•(O)!
)l!LJUO)l u::;iwafeuew WO )!8 doqs�JOM tmJ!dwaia1�nt mD{llD(�ll!Ua_J,\J:
w•l"P 4"i•�W l !OZ wnr•P 18d ""1Y!PT•J3 p msouopuj !P JOJ:)SUO)I
·�lP[llpla OIOZ QWS!Jl?UO!SQJOJd ut?llDfiiU!U:'.>d T · ,psuaq:uctwo)I e1u:>as
NDl8V doqs�JOM a•2unqmo�JOd )!8 wtu20Jd W•Jl1P q•JB�Uj,',j 600Z !StmJUAa5uaw mmpuud ·z
=a q•1o�•s •P un�•P!P"•d lllu•1•d lOOZ 1µe)l utillu,qwm uAmlu9uad l
q•("�Wfq1l]•f•W/[tru.m f unq•l 4U!W]] UA.IU)! Jnpnf ON
SE
)1.1 imp QS runo U11100WOU0d 900l ANfl imp u ... pe8uod,, ·�o,rw•s ·p
8uo1er'u•1•1)1 Ala uep ue800.1 ""'"f 'UUUBQWlUd OS aSDd rra weJlloJd UJU88uo10,(uod
900l qn[l!D 1•10H .1d ewn f1'!8•10)1 nw•.1 '(
)1.1 imp as !P =f•pqw•d 900l ANfl uu8ueqwo8aod ouqoseres ·z
,,l!O!Pl!"8 101oueq;:> pus uotieN w•1•P 1•uo!seN im�•P!P"•d
LOOl ANfl dll UUJad mnuwafuad., JUUO!StlN .IeU!WaS ·1
unq<.1 reduraj, U111•!lf•)I �!do.1 ON
poq1•w 1oof0Jd im�un88uow
as l se10� �UV ref•1•a )l(WO'] PIOl ueµ�puewa)( uu8ueqwa8uad Pl
JO))(ru•)I UB�1p1puod !"i•i•W t!S'iiuua �UV
JO))fUJB)I �1uoqwow w•1•P S.JlBM sndWl?)I ANf1 Pl OZ Bn.L 8U1l.1Q U1')eqljl0l0)1 El
A 1!03H.l DNIN11V31 3::>N3IB3dX3 HD001!H.1
"!''"l"W 113.1::>Yl!VH::> S.LN300.LS Al!SJ.JAfUO SJOJAei EIOl csoa DN!d013A3a zt
VTS3NOGNI VSDNV8 1!01)110d
NV)!Vd01!3W DNVA NV1300W3d lfl1V13W
1!VSVa HV10)13S V MSIS vov d 1!3.L)IV1!V)I
1!01)10d -( ·� NODNV8W3W WV'IVG ere88ua1, t?!SV sa.ufuo)I EIOl as 01100 NV1!3d II
.LN3GO.LS 100H::>S A1!V.LN3W3131!0d
DNI13SNOO::> DNIOQ NI AJJAll V31!::> 1!3H:)V3.1 Ol
wwn OGNI1VJIII EIOl so 3NO SV .18::>
6E
£IOZ mvsn Yllffi!Vd u-eq11•1•d lZ
wnwn 1801o�!'d £IOZ ANfldld 4"'11Df 111•w ndw.5uod doqs�JO,\'\ oz £!OZ AJapnq�,a •• JO[)llO!I,, lt?UO!Sl?WJlU} Jl?U!WaS 61
YIIYlln £!OZ OONI'IVJ'I 8U!PSUO)I J'etlO!SUWaJUJ Jtm!illaS 81
£!OZ £IOZ )18 )18 wn11Dfun)l •.trn�•�O'J uep n,mwos LI
(t!dSI)ao�•onpg £!OZ USDd Alelli!Jd (OOqOS (ellOISl!WO)OJ 91
£!OZ Ylldd1 Ylldd uep �npo1d IB(05 IBU!w•s ,l
£!OZ VXI £1 oz wn1qun)I aoo•!SJOd Jell!WOS j,[
ZIOZ )18 •• OS.Id,, ftruO!st?WaJUI ma,was ct ,, e,sauopUJ
ZIOZ SH es8uuq sno,u,18,pu1 .. sl?uwas Zl
ZIOZ VXI J;)P(e.ll?)l Sl?awas I l
•• ,·�·IB)I Ull�IP!PllOd �n1un )18 lllo11U1S uep �!�OJ.,,
I !OZ Wflsdd [BUO!Sl?N BAllD(IDICYJ uep reunuag ·01
600Z eAeqe1ns NDISV 1•uo1seN doqs�JOM "6
.• 1eoo uopeonpg: reuopeN eABqtuns ;)A;)!lPV oi 8unasunoJ pue aouep,nn
600Z ll[Ol•S (OJOH 8u1Z!(2l!Aa-g,, !tnlO!Sl?W;)lUI mu,was ·s eAeqe1ns 8u!laSUO)l
600Z 111•1•s 101ott uep trnflu!qwm [l?UO!!roN Jt?U�as L
•• axepnq �eq1,(uow 600Z Wll 'eseqeq !BJ�uaw .. )(!,lS!�un 1-eu,was ·9
•• uB)(!P!PUad lOOZ ANfl nwrr mn18ueqwa8uaw.. 1uu,was .,
-.Aulil?lfqllMeilJIJ1188ueuadwaw ajpcsraq e,(us 'ueqe1usa� 1edep,a1 •11qede uep reuaq 4epzpe !U! ao.i!A wn1n,µ.m� urejep ue!ue.iala)I enwas eM4eq Ul!)l!ll!Auaw eAes
£!OZ AND di:! GSDd PIOZ wn1�un)I eAJe�e�oi uep JUU!W•S SI
SdlBM J/lldd sndwe)I AND PIOZ trnp UB9�(dlldd )(OJ)OJd JB(dQ JBU!W;}S Pl
Sdll!M ,.JdlJl1UlDtJdij
sndw•)IAND PIOl 5ue,{ SBW3 !SllldU:lQ nfnuaw,, .fBUJWdS El
EIOZ ANndl:! )I.Ld ueq11•1•d ll
J/lldS sa.1 J J/lld::l sa.1 ·a
SB1�'1-'Baf)J sa.1 ·p
snsnq)[ uendureurax SOJ. ISU�!JIIJoS
sa.1 'o e.m88ua1aAuad uerequf NV D NI 8.J/111 II !B5Bq�
1euw,1 sa.1 'q xrunn S3.1 wn ue8uap wnwn (!IN) )13.L)!Wd BWl?SU�:>)(
5uttm)i:>S uundwew:l)i e,pev;: NV N])lllJI -sooz sa.1 ·B jllUepJOd -DNVN3J\\3)! uep NJ)IIIV
Ut:.olll?U;IA\d)I unqej, sa.1 s�uar .lV)IDNll t•H JJ�W:>d
'u•l[lll••uaw Sue A PIOZ J:>qOptQ "e1J•'I1lA80A
OP
100 z IOSOOZ SZPOZ861 'd!N Pd'J/11 '!JllSUAP'l •U!.L .,,µdy
J!Pt.3fl iel:lues /J!le)l!lde iel:lues /4epu1 iel:lues /S!l)leJd iel:lues /iedai iel:lues J!ensas iel:lues = .t,.
}!l)j.3}.3 8ueJn)j /}!le)l!lde 8ueJn)j/ /ieeJuewJaq 8ueJn)j /4epu1 8ueJn)j /S!l)leJd 8ueJn)j /iedai 8ueJn)j J!ensas 8ueJn)j = z
}!l)l.3}.3 )leP!l /}!le)l!!de )jep!l/ /leeJuewJaq )leP!l/ qepu] )leP!l /S!l)jeJd )jep1i /iedai )jep!l J!ensas )jep!l t
•
i: eMs1se4ew Ji:ll)jeJe}I uete}IS'u1uad uete,Sa}I e..(ueues)jepat o, /' ue�u!�3unwaw ue1e,3a� uiejep n1�eM !Se�oJe 4e�ed11
/' ;Jensas qepns Jat}le.Je}I uete}IS'U!uad uete!S'a}I 6 ue�eues�e1aw �n1un ue�4n1nq!p 3ue.l nH•M 4e�ed11
r c.eMS!Se4ew Jat}leJe}I L
ue�1e�3u,uaw 1edep uenpued urejep ue1e!3•� 4e�ed11
/' c.eMs1se4ew Jat}leJe}I ue}lte}IS'u!uaw uiejep 9 sateM sndwe>i euierse uenpued 4e)!S!l)le.Jd ede.1aqa5
v £ l ' NlfllVA \113lt '8
I c.eMs,se4ew Jat}leJe)j ue)lte}IS'U!uaw s
ruuequraur iedep uenpued )jaJa Jesaq edeJaqas
r c.eMSJse4ew ueJpeqµda)j xmuequreur v iedep uenpued uiejep epe 3ue.l ue1e,3a� 4e�ed11
/' c. eMS!se4ew Jat}le.Je)I )lntuaqwaw £ urejep uenpued ueteeJueWJaqa)j le}IS'U!l euew,eS'eg
c.eweJse !P eMS!Se4ew l A ,Seq uenpued uetee1ueWJaqa)! te)!S'U!l euew1e8e9
/1 c.eweJse snJn�uad
' !3eq uenpued ueteeJuewJaqa)j te}IS'U!l euew,e8eg v £ l
' \11\lllS NVVNn!>3lt ·v
eped (J\)
' -
:(J..Ll1191S1f3�) NV)llfAV13� ·g
:in)l!Ja<I J1?qW:>f sped umtS!llll!P uoqow '!u! 1uaWI\IJSU! urerep mnreAmn!P raduras urnjoq 8ut?A ucnpued UID(!eq1.xl ){mun ue.rns
/' rne)!Jal )!e4!d 81
pep u!!! ledepuaw npad ue411e1ad ueeues�e1ad 4e�ed11 (.Jap1e1e'>I UE!)jlE!)jj,°U!uaw urejep eMs,se4ew
ruuequraur uiejep snsn4'>j ue1,dweJal<n1 Pl!l!WclW npad LI ue411e1ad ue�eues�e1aw llue,1 JOJeimseJ / uasop 4e�ed11
aeuo,sato1d srueq ue:i.ep:ta)I 91 npuewaw ue>1eues>1e1aw '.aue.( JOlE!l!l!Se:J. / uasop 4e)jedv
v f z ' N111n111d3� ·a
(.eMs1se4ew Jcll)!E!JE!)j Ul2)!lE!)jPU!Uaw we1ep uenpued s, uiejep uele!'.aa)! ue'.aueJue1 ueledala)j 4e)!euew,e'.ae9
/' ,uenpued eped tn1n4 ueJ!dWel 4e)jeuewJe'.ae9 vi
/' (E!MS!se4ew 4a10 £1 nueqedrp 4epnw uenpued nxnq uiejep eseqeq 4e)jed\f
' /1
(UclSOp /JOlE!l!lfSE!:J. 4cll0 1we4ed1p qepmu uenpued nxnq urejep eseqeq 4e�ed11 "
/ <.1euo1se1ado dn>tn:> uenpued uenjru uesnurru 4e)jedv u
v f z ' Nlfllfd313� ')
'
(··················)
'JOl'CP!J'BA t, l oz· · '1!1l1?�•�3o A
(Al3llid0lld) Nll.LO.Llld3>1 ·a
(Dlllln)Jll) Nll.Llld3.L3>1 °)
•
i!UB(n mu!was!P xruun Btu!Jal!G ., lrnl{l?Uaqwad/!S!AaJ ueguap Btuµal!G ·q
lrnl{Buaqw;xfJ!S!AaJ edum BW!Jat!G •• SBlB!P tnqasrar lrn!l!fdUdd
JISllH uejndunscopaq JUU!WdS S!IOl Ult3l trap l.?){!ll?Wa}S!S euss
!SB1uawni11e 'tmsepfuad 'lrn!fuAu;xf trn){ilueqtu!lJ;xfwaw qe1a1as IRU!WaS J!Sl?H Ol (J!dW11JJOl reuap) ilue10 = qe1wnr
Buaro ............ : U!t3( t?lJ�Jd ·o
ilue10 ............ dd8 ·q ilue10 ············ : raqums eIRN ·t? l?lJJSdd "6
................................................................. S!IRlJD{dS ................................................................. 1311.ld)I qa10 u!dtu!d!G ·g
satei\\ sndurex ANO 113dwa.1 "l
.......... -� "(i:f'(,ij" ...... : WEf
. i,,ae ,aQ ···ctr·•,r¥fe';'····· : 1eflflue1 (!'"H ueeues)fB(dd ·9
Ul?!l!ldUdd Jnpnf ·, )!J .,j; SlllJ0�8d .E .I. !POldfUl?SOJOf ·z
·, • . E
·z � w 'uedeo ·1 : !l!JaUdd eweN I
NVI.Ll'I3N3d 'IJSVH "!IVNIW3S NVVNVS)(V'Illd V"!IV:JV V .11"!13!1
S"Z9VLL '906ELL (va:o) :x1?.-.1/d1:>..L 'o80Jd uo1n)[ '4!Se8u:>d '8unpu1?11'-l UU[l?f: iewoiv
S3.L V M SfldWV)I V.LllV)IVADOA nI3D3N SV.LISH3AINfl
NVV AV0fl!l3)( NVO NV)(JOJON3d NVIB.LN3W3)(
r
UXJZ 'a:raJt 1.1'ul0'1, 131 "d!N
· Wn\-t · �, "1"''-"1--',;3"y,s ·
ANil )!H tro!)!J•U•d tro�troqw1µod uapeg '!nlf8)0�u·w
"d!N
........................................................................................................
· · ·· · · · \rifiiiii �;qaj ue-..Guii<jiii.a,jid · ::: · · · · · · ·: · ·l:i( ,Hfl ,·i<!· · · · · · ···u �ii 1 ob� c(;, y · · · · �l G.:i �4· ;a,f · · ·uep · · · · · · · · ·
.. ... ""fee 4ifiiuiiiiq · · t'liiliii'a'f<" ·;iifii?q·····�·iip"•jr··· :.::
WQ1 z.�1-i ��ltJ� dlN ------------------------------------ �Jl'l'!S J(1
�4 /
· '1oa1toL'i\6l �01"61 · ulf'\ ·"-l"f?Jfls . Ja
��1v iuBp!S UBU!dW!d NOZ ,a�<>blO <ii 's•1•M
· ,z · ,z 'oz 'oz
"61 "61
"81 "81
"LI "LI
·91 ·91
·si ·, I
"ti "ti
£7·(1 :1· "I rte -<R.lri "(I
-:JZ ZI !YR 1{ " ..• }J _), ·zi
-;;.:711 -�·Y)I • " n
. ' -A ., II' · 11 . --.., ti -nq rf �,,, YII\ r: 1 <Ol ' r ·01
/ ..,, ',f . Q �,w \
"6 ' yP "8 . . t:ry-r,,, �1Y "8
- � "L YJ'h) -� � "L . • ""1..., ")? tf'vl • I ·- ·9 .. , t1 . (!,... )J, "'\J ·9
11'/ � �-11 . -,:(" rY . ti ·, D -J "t v1Jw (4u��Ye! •t .v ) c id . Vil 1 ""1111, "!ll�il\J T
� '-' W�)"t·rl '-1" Vl 1- JO <In_� ·z ·z � ·J(l �.JYY)S' � 'IV · 1 · 1
- Ul':iuci cpuc.1 .rn1a� CWCN ON
!.Z9tll '906[LL (t,a;Q) :xt!:1Jd1:i.1 'o3rud uo1n-)I 'IJ!�S'u:id ilunpuuw uu1or: 1cw111v
sar V M Sl1dJNV)[ V .LllV)IV ADOA Hl:ilD:ilN SV .LISll:ilAINil
NVVA VOfUIIDI NVO NV)IIOION3d NVIl!J.N3WIDI