” pengembangan bahan ajar berbasis ict ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru...

24
” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERSTANDAR DAN BERMUTU ” LAPORAN HASIL PENGEMBANGAN DIRI Disusun oleh : BUDIYANTI ELIZABETH, S. Pd NIP : 195907041984042002 DINAS PENDIDIKAN DASAR PROVINSI DKI JAKARTA 2014

Upload: ngonguyet

Post on 03-May-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT

DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG

BERSTANDAR DAN BERMUTU ”

LAPORAN

HASIL PENGEMBANGAN DIRI

Disusun oleh :

BUDIYANTI ELIZABETH, S. Pd

NIP : 195907041984042002

DINAS PENDIDIKAN DASAR

PROVINSI DKI JAKARTA

2014

Page 2: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

LEMBAR IDENTITAS PENULIS

Personal Data

Nama : Budiyanti Elizabeth, S.Pd

NIP : 195907041984042002

Pangkat/Golongan : IVa

Tempat / Tgl. Lahir : Klaten, 14 Juli 1959

Masa Kerja : 6 Tahun

Pendidikan : Sarjana Strata 1 (Satu)

Unit Kerja : SDN Cawang 07 Pagi Jakarta Timur

Alamat Kantor : Jl. Ja’ani Nasir Kel. Cawang Kec. Kramat Jati

Kota Administrasi Jakarta Timur

Alamat Rumah : Jl. Mayjend Sutoyo No. 46 RT. 06/011

Kel. Cawang Kec. Kramat Jati

Kota Administrasi Jakarta TImur.

Telp / Hp : 082112562692

Pendidikan Formal

1. Tamat Sekolah Dasar Negeri Tahun 1972

2. Tamat Sekolah Menengah Pertama Negeri Tahun 1976

3. Tamat Sekolah Pendidikan Guru Tahun 1980

4. Tamat Institut Pastoral Indonesia Tahun 1996

5. Tamat Universitas Negeri Jakarta Tahun 2006

Page 3: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

Pendidikan Informal

1. Seminar Pendidikan dan Kesehatan yang diselenggarakan Yayasan

Kusuma Bangsa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Dasar, DKI

Jakarta. (Tgl. 4 Juli 2006)

2. Training On The Use Of Health and Nutrition Education Materials

Supported yang diselenggarakan oleh YEH Indonesia dan WFP. (Tgl. 26

Agustus 2008)

3. Mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 10 Thn dari

Bapak Presiden Republik Indonesia. (20 Juli 2009)

4. Mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 20 Thn dari

Bapak Presiden Republik Indonesia. (20 Juli 2010)

5. Lulus Sertifikasi Guru dalam Jabatan dinyatakan sebagai Guru Profesional

Bidang Studi Guru Kelas Sekolah Dasar. (Tgl. 29 November 2010)

6. Mengikuti Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Guru Sekolah

Dasar Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur yang diselenggarakan oleh

Sudin Pendidikan Dasar Kota Administrasi Jakarta Timur.

(Tgl. 16 November 2011)

7. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Asesmen Pembelajaran Pesona Asesmatik

diselenggarakan oleh PT. Asesmatik Edukasi. (Tgl. 27 November 2012)

8. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Asesmen Pembelajaran Pesona Asesmatik

diselenggarakan oleh PT. Asesmatik Edukasi. (Tgl. 11 Desember 2012)

9. Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis ICT Dalam Bentuk Karya

Inovatif Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. (Tgl. 24 – 26 Januari 2014)

Pengalaman Organisasi

1. Menjadi Ketua Kuartir Cabang Jakarta Timur daerah Propinsi DKI

Jakarta. (Tgl. 25 Februari 2006)

2. Menjadi Ketua TIM Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah (TP-UKS)

Kecamatan Kramat Jati Kota Administrasi Jakarta Timur. (11 Juli 2011)

3. Pelatihan Gizi Seimbang pada anak Sekolah Dasar di Wilayah DKI Jakarta

diselenggarakan Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan

Pengembangan Bisnis Universitas Kristen Indonesia.

(Tgl. 26 November 2011)

Page 4: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN IDENTITAS ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan Kegiatan Pengembangan .............................................................. 4

BAB II PENGERTIAN ICT SERTA PENERAPANNYA

DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. Waktu Pelaksanaan Dan Penyelenggaraan Kegiatan ............................... 5

B. Jenis Kegiatan .......................................................................................... 5

C. Tujuan Kegiatan Pelatihan ........................................................................ 6

D. Manfaat Dan Penerapan ICT Dalam Dunia Pendidikan ........................... 6

E. Pengertian Teknologi Informasi Dan Komunikasi .................................... 7

Page 5: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

BAB III PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT DALAM

MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERSTANDAR DAN

BERMUTU

A. Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT Di Sekolah .................................... 10

B. Peran Guru Dalam Aplikasi TIK Di Sekolah ........................................... 13

C. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT ……………………. 15

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 17

B. Saran ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka menyongsong implementasi kurikulum 2013 dan

berdasarkan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen telah diputuskan bahwa

setiap Guru (harus) dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

Bahkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, Teknologi informasi ini

akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan

dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi

yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan sekolah. Menurut AECT

(Association for Education Comunication dan Technolgy) 1977, teknologi

pembelajaran merupakan sub-set teknologi pendidikan, berdasar atas pengertian

bahwa pembelajaran merupakan sub-set pendidikan.

Teknologi pembelajaran merupakan proses yang kompleks lagi terpadu,

melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis

masalah dan mencari pemecahannya, implementasi, evaluasi dan mengelola

pemecahan terhadap masalah-maslah tersebut, dimana proses belajar itu bertujuan

dan terkontrol. Agar tercapai tujuan pendidikan secara optimal maka

pengembangan proses belajar mengajar harus mengikuti perkembangan zaman

yang ada, disini peran pendidik dituntut untuk bisa memanfaatkan pengembangan

Page 7: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

sistem instruksional yang bulat dan lengkap, meliputi semua komponen-

komponen yang dimaksud seperti pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.

Proses analisis masalah untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang

ada melalui fungsi pengembangan dan pengelolaan proses belajar mengajar

(AECT: 1977,93-94). Menurut Association for Education Comunication dan

Technolgy (1977: 94-96) Agar tujuan pendidikan tercapai maka harus ditempuh

dengan proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi pembelajaran dan

memenuhi karakteristik sebagai berikut : 1). Belajar yang bertujuan dan

terkontrol, 2).Terstruktur, 3). Desain, Pemilihan, dan Pemanfaatan, 4). Sistem

instruksional/komponen sistem instruksional. Selain itu menurut Rohmat (2010,

85) pola atau model mengajar juga sangat menentukan berhasil tidaknya suatu

proses pembelajaran itu mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karenanya pola

pembelajaran atau model pembelajaran harus selalu menyesuaikan dengan

perkembangan zaman. Hal ini akan berdampak kepada kualitas hasil belajar dan

akan mempermudah proses belajar mengajar itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui

bersama pola pembelajaran konvensional yang berorientasi pada guru (Teacher

Centered) telah bergeser kepada pembelajaran yang berorientasi pada siswa

(Student Centered) karena pola pembelajaran yang berpusat pada guru hanya akan

menghasilkan guru-guru yang pandai, akan tetapi siswa yang tertinggal karena

yang aktif belajar dan bereksplorasi adalah gurunya sedangkan siswanya pasif

sehingga perlu dikembangkan pola pembelajaran yang lebih demokratis, dimana

peserta didik lebih terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran lebih bermakna.

Page 8: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

Kebutuhan akan multimedia Interaktif semakin dirasakan, mengingat

kondisi perkembangan Teknologi Informasi (IT) semakin berkembang pesat.

Dalam dunia pendidikan misalnya siswa mulai dari pra-sekolah, SD, SMP dan

SMU/SMK dituntut untuk mengenal TI sejak dini. Kebutuhan ini tidak hanya

sebagai wacana tetapi dilegalisasi melalui terbitnya Kurikulum 2004 yang

memasukan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di

sekolah, secara spesifik mempelajari TI sebagai suatu keahlian produktif. Untuk

menunjang masuknya TI di sekolah, pemerintah secara bertahap membantu

sekolah-sekolah dengan memberikan perangkat hardware komputer sebagai alat

praktek dan ditunjang dengan diberikannya BOM (Bantuan Operasional

Manajemen) yang salah satunya harus dibelanjakan untuk membeli software

komputer untuk menunjang pembelajaran TI dan penguasaan materi pelajaran

umum dengan bantuan TI. Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan bahan

pembelajaran berbasis ICT sebagai alat untuk membantu siswa menguasai TI dan

materi pelajaran umum lainnya dengan lebih cepat, menyenangkan dan

meningkatkan hasil belajar, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya

kualitas pembelajaran yang diharapkan.

Atas dasar pentingnya bahan pembelajaran berbasis ICT yang dirancang

oleh guru bagi peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis teknologi

informasi dan komunikasi dan untuk kepentingan publikasi komunikasi dan

informasi lembaga, maka sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk adanya

peningkatan kemampuan para pelaku pendidikan/pelatihan terutama guru untuk

memiliki kemampuan dalam merancang multimedia interaktif untuk mengemas

Page 9: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

berbagai materi-materi pelajaran. Dengan demikian diperlukan adanya kegiatan

Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif berbasis Komputer .

Berpijak pada uraian latar belakang diatas, maka perlu kirannya diadakan

suatu tindakan melalui pembuatan bahan ajar dalam bentuk karya inovatif. Dalam

hal penyusunan laporan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan,

penulis mengangkat satu topik sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu:

“ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ICT Dalam Mewujudkan Sekolah

Yang Berstandar dan Bermutu “

B. Tujuan Kegiatan Pengembangan

1. Para Guru memiliki kompetensi dalam Pembuatan Desain Presentasi

Multimedia yang meliputi desain pesan dan penguasaan tool multimedia

projector.

2. Para Guru memiliki kompetensi dalam Pembuatan video interaktif dan

animasi berbagai Mata Pelajaran yang dikuasainya untuk digunakan dalam

PBM.

3. Para Guru memiliki kompetensi dalam penguasaan Internet Dasar dan

Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar Efektif.

4. Para Guru memiliki kompetensi dalam Pembuatan karya inovatif dengan

fasilitas animasi Ms. Power Point.

5. Para Guru memiliki kompetensi dalam Pembuatan ulangan/tes online dan

offline dengan menggunakan Software Wondershare Quiz Creator.

Page 10: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

BAB II

PENGERTIAN ICT SERTA PENERAPANNYA DALAM DUNIA

PENDIDIKAN

A. Waktu Pelaksanaan Dan Penyelenggaraan Kegiatan

Waktu Pelaksanaan Dan Penyelenggaraan Kegiatan Pelatihan pembuatan

bahan ajar berbasis ICT dalam bentuk karya inovatif pembelajaran yaitu, pada

Tanggal 24 – 26 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PLPKB) di PPGTK Provinsi DKI

Jakarta.

B. Jenis Kegiatan

Terdapat beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan

dalam kegiatan pembelajaran, yakni :

1. Perubahan Mindset pada kurikulum 2013.

2. Langkah-langkah dalam pembuatan karya inovatif.

3. Pelatihan pengenalan dasar Ms. Power Point.

4. Pelatihan teknik mengolah gambar dari berbagai sumber.

5. Pelatihan teknik mengolah video dan animasi dari berbagai sumber.

6. Pelatihan mengolah karya inovatif dengan fasilitas Hiperlink.

7. Pelatihan mengolah karya inovatif dengan fasilitas animasi Ms. Power

Point.

Page 11: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

8. Pelatihan pembuatan ulangan/tes online dan offline dengan menggunakan

software Wondershare Quiz Creator.

9. Pelatihan praktik pembuatan karya inovatif pembelajaran berbasis ICT.

10. Pelatihan pembuatan tugas mandiri.

C. Tujuan Kegiatan Pelatihan

1. Menghasilkan teknologi pendidikan yang mampu merancang,

mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola serta mengevaluasi

program pembelajaran berbasis Information and Communication

Technology ( ICT ).

2. Menghasilkan tenaga kependidikan sebagai pengembang kurikulum,

pengelola atau teknisi sumber belajar yang menguasai Teknologi

Informasi dan Komunikasi.

3. Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan dalam bidang teknologi pendidikan/pembelajaran.

D. Manfaat dan Penerapan ICT Dalam Dunia Pendidikan

Adapun manfaat dan penerapan ICT dalam dunia pendidikan menunjukan

bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat ICT antara lain :

1) Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternatif, 2 ) Bagi

siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena

disamping disertai gambar juga ada animasi menarik, 3) Dapat berlatih soal

dengan memanfaatkan uji kompetensi, 4) Cara belajar lebih efisien, 5) Wawasan

Page 12: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

bertambah, 6) Meringankan dalam membuat contoh soal, 7) Mengetahui dan

mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan

bidang studi, 8) Membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu selain

disekolah, 9) Membantu siswa mengerti ICT.

E. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam Bahasa Inggris

dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT),

adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk

memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu

teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi meliputi

segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,

manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah

segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses

dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep

yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung

pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,

pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah

adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun

perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.

Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang

Page 13: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai

perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Tidak bisa dipungkiri komputer digunakan diberbagai bidang pekerjaan,

termasuk dalam dunia pendidikan. Pengenalan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan

yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk

TIK. Kita bisa mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara

efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat

dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan

dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga

kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana

penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan di

masa yang akan datang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu

Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi

segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,

manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi

merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk

memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena

itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang

tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang

terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan

informasi antar media.

Page 14: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

Melalui TIK, sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu

dengan pribadi atau kelompok yang lainnya sudah tidak lagi mengenal batas jarak

dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat

menghambat bertukar pikiran antar sesama kita. Perkembangan TIK memicu

suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir,

kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah

dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Alangkah wajar bila

sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan

e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-learning, e-library, e-journal,

e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan lainnya yang berbasis TIK.

Dari semua e itu ada yang perlu mendapatkan perhatian serius yaitu e-

education, dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengembangkan TIK dalam

proses pembelajaran yang tidak hanya mengajak peserta didik untuk mencari

informasi, tetapi juga menciptakan informasi. Mampu saling berkomunikasi

dengan menggunakan berbagai aplikasi TIK yang membuat dirinya mampu saling

berbagi tentang apa yang disukainya dan apa yang dikuasainya. Membuat mereka

mampu memanfaatkan TIK dengan baik.

Page 15: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

BAB III

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT

DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG

BERSTANDAR DAN BERMUTU

A. Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT Di Sekolah

Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International

Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan

pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan

empat pilar proses pembelajaran, yaitu : Learning to know (belajar untuk

menguasai. pengetahuan) Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan),

Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together

(belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar

pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen

pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di

sekolah.

Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada

lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke

penampilan, (2) dari ruang kelas ke, di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke

“on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5)

dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan

dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon,

komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak

Page 16: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan

menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus

berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh

informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau

ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah peran guru

untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta didik belajar

secara aktif.

Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber

teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan

menggunakan internet. Istilah lain yang makin popuper saat ini ialah e-learning

yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya

internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan

teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang

belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan

kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi

materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui

komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan

pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma

pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri

pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya

didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satellite

atau komputer (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).

Page 17: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran

yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer

Based Instruc-tion), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic

Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning

System), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-

Based Training), dan sebagainya.

Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga

memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual

lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat

laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan

menggunakan media komputer. Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini

sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses

tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.

Sebenarnya, ada empat level pemanfaatan TIK untuk pendidikan menurut

UNESCO, yaitu: Level 1: Emerging - baru menyadari pentingnya TIK untuk

pendidikan; Level 2: Applying – baru mempelajari TIK (learning tom use ICT);

Level 3: Integrating – belajar melalui dan atau meng-gunakan TIK (using ICT to

learn); Level 4: Transforming – dimana TIK telah menjadi katalis efektifitas dan

efisiensi pembelajaran serta reformasi pendidikan secara umum. Salah satu bentuk

produk TIK yang sedang “ngetrend” saat ini adalah internet yang berkembang

pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah

memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam

berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era

Page 18: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan

dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau

kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk

memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan

memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya.

Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah

terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai

bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu

kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan

perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap

corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan

ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan

global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan

yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan

proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara

guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.

B. Peran Guru Dalam Aplikasi TIK Di Sekolah

Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa

memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan

bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses

pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran

yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting

Page 19: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran

guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran

dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber

informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang

berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan

bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu

guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan,

pemimpin, pembelajar, dan pengarang.

Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-

besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri

sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip

dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan

analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk

dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan

mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada.

Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-

mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana

psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.

Di samping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa

dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer

pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya

dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan

seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak

Page 20: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya

dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya

sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa.

Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang

mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan

bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk

mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai

kegiatan lain di luar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus

menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan

kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif

menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-

tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau teknisi yang

harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang

kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal

itu harus didukung oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis

kualitas profesionalismenya.

C. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Banyak sekali media dilingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan

dalam proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih. Pemilihan ini penting dalam

rangka, agar ketika media pembelajaran itu kita pilih sebagai alat bantu

penyampai pesan benar-benar menjadi alat bantu yang efektif dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Page 21: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang memungkinkan

terjadinya proses pembelajaran yang konstruktif antara lain :

1. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian media dengan lingkungan belajar.

3. Kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran.

4. Kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media.

5. Kefisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga dan biaya.

6. Keamanan bagi pembelajaran.

7. Kemampuan media dalam mengaktifkan siswa.

Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biasanya menggunakan perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) beserta aplikasinya, seperti:

perangkat komputer yang tersambung dengan jaringan internet, LCD/proyektor,

CD pembelajaran, televisi, bahkan menggunakan web atau situs-situs tertentu

dalam internet. Dalam pembelajaran berbasis ICT, selain dukungan perangkat

keras dan perangkat lunak, dukungan koneksi berbasis web (internet) juga sangat

diperlukan. Hal ini memungkinkan para siswa dan guru melaksanakan aktifitas

pembelajaran tidak harus selalu bertatap muka secara langsung, akan tetapi bisa

dengan cara online yang tekoneksi dengan jaringan internet.

Page 22: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Aplikasi dan potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

membawa pergeseran pandangan tentang pembelajaran dan peran guru

dalam proses pembelajaran di sekolah.

2. Penerapan TIK dalam pembelajaran memungkinkan kegiatan belajar

mengajar lebih interaktif, simulatif dan lebih menarik.

3. Mengajak peserta didik untuk mampu memanfaatkannya dalam kehidupan

sehari-hari dengan membangun connecting and sharing.

4. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran dari pembelajaran

konvensional ke pembelajaran yang beriorientasi pada penerapan TIK

akan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan.

5. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi

e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan

semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh

dunia menembus batas ruang dan waktu.

Page 23: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

B. Saran

1. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

cepat ini memberikan dampak positif dan dampak negatif.

2. Penguasaan TIK dalam pembelajaran menjadi suatu keharusan bagi para

guru yang selalu menghasilkan berbagai karya inovatif berupa program,

piranti keras dan lunak yang akan dimanfaatkan untuk pembelajaran

siswa.

3. Bagaimanapun banyaknya dampak positif dalam penerapan TIK pada

pembelajaran di sekolah, kita juga mempunyai tanggungjawab bersama

dalam meminimalisasi dampak negatif yang muncul baik secara

individual, maupun sosial.

4. Diharapkan guru sebagai pendidik tidak antipati atau alergi dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya

menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangannya.

Page 24: ” PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ICT ... beberapa jenis kegiatan pengembangan kompetensi guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dalam penguasaan ICT untuk diintegrasikan dalam kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003

Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung: Arum

Mandiri Press.

Junaidi, Modul Pengembangan ICT (Information Communication Technology),

(Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia ), Jakarta, 2011.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung

: Alfabeta.

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Alfabeta, Bandung, 2009.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumantri dkk. 1994. Kurikulum untuk Abad 21. Jakarta : Grasindo

S.P.Hariningsih, Teknologi Informasi, 2005, Penerbit Graha Ilmu.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :

Kencana.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru.

http://www.budiyantielizabeth.wordpress.com