radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | … · 2020-04-27 · tea yang gak...

4
SENIN 27 APRIL 2020 RADARMALANG.ID radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang Budaya ngeteh memang masih belum se-booming ngopi. Padahal, sama halnya dengan kopi, teh punya keunikan tersendiri. Mulai dari jenis dan lokasi geografis tanaman yang menghasilkannya, cara menyeduh, hingga peracikannya yang berbeda- beda bikin pengalaman ngeteh jadi menarik tiap waktunya.

Upload: others

Post on 23-Jun-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: radarmalang.id | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | … · 2020-04-27 · Tea yang gak harus mendidih banget,” jelasnya. Mengutip Art of Tea (19/4), waktu menyeduh juga

SENIN 27 APRIL 2020 RADARMALANG.ID

radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Budaya ngeteh memang masih belum se-booming ngopi. Padahal, sama halnya dengan kopi, teh punya keunikan tersendiri. Mulai dari jenis dan lokasi geografis tanaman yang menghasilkannya, cara menyeduh, hingga peracikannya yang berbeda-beda bikin pengalaman ngeteh jadi menarik tiap waktunya.

Page 2: radarmalang.id | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | … · 2020-04-27 · Tea yang gak harus mendidih banget,” jelasnya. Mengutip Art of Tea (19/4), waktu menyeduh juga

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Mardi Sampurno. Wakil Pemimpin Redaksi: Mahmudan. Koordinator Liputan: Ahmad Yani. Koordinator Halaman Radar Kanjuruhan: Bayu Mulya Putra. Koordinator Halaman Radar Batu: Imam Nasrodin Redaktur Senior: Abdul Muntholib. Asisten Redaktur: Aris Dwi Kuncoro. Reporter: Farik Fajarwati, Fajrus Shiddiq. Fotografer: Darmono, Rubianto. Copy Editor: Dwi Lindawati, Amalia Safitri. Layout: Yudo Asmoro, Yanuar Pribadi, Nur Rio S., Farizza Rement, Budi Nofianto. Grafis/Desain Iklan: Andhi Wira Setya, Retno Ayuningtyas. Digital Design Graphic: Rahadian Bagaskoro, Manajer Poros Radar Batu dan Radar Kanjuruhan: Bambang Triwijatmiko. Wakil Manajer Kanjuruhan: Neny Fitrin. Wakil Manajer Radar Batu: Kholid Amrullah Direktur: Kurniawan Muhammad. General Manager: Don Virgo. Manajer Iklan dan Event: M. Atho’illah. Koordinator Iklan Display: Joni Setiawan. Manajer Pemasaran Koran: Ardianto Rully Pratama. Kepala Divisi Online dan Pengembangan Data: Happy Dy. Redaktur Online: Indra Mufarendra, Hendarmono Al Sidarto. Wartawan Online: Elfran Vido, Rida Ayu Nabila, Bob Bimantara Leander, Content Writer: Elsa Yuni Kartika. Manajer HRD: Yulianti. Manajer Keuangan: Endra Purnama Wijaya. Staf Keuangan: Desi Aprilia Haniati, Santy Hafidha Y, Nanik Handayani, Rizal Bachtiar, Andi Suryadi, Didik Prasetyo, Aulia Dhea Luzita, Sabita Qomaria (Radar Kanjuruhan), Ika Winda Novianti (Radar Batu). Koordinator Komunikasi Bisnis: Didik Harianto. Staf Iklan: Luluk Setyowati, David Rahmat Hakiki, R.A. Firmansyah, Rizki Eva Pertiwi, Nurhayati, Reni Indrisari, Defi Maria Santoso. Staf Iklan Online: Shuvia Rahma Staf IT: Indra Andiko. Perwakilan Jakarta: Raoul Abdurrohib. Sekretaris Redaksi: Dika Rabbaniy Firdaus. Staf Pemasaran: Mulyono Agung, Suharto, Dwi Kartiko, Zainal Ali Abidin. Event: Bachtiar Eko Saputro, Reza Ardianza. Zetizen: Zhavira Noor Rivdha, Ananda Triana, Dzulhan Muhammad, Haekal Amarasyad. Penerbit: PT Malang Intermedia Press. Kantor Pusat: Jl Kawi 11-B Malang, Telp (0341) 355602, Fax (0341) 348638. Sirkulasi: (0341) 350798. Iklan: (0341) 363700. Radar Batu: (0341) 599800, Radar Kanjuruhan: (0341) 397700. Website: www.

radarmalang.id. E-Mail: [email protected]. Percetakan: PT Temprina Media Grafika.

Wartawan Radar Malang selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang ataupun barang dari sumber berita.

Untuk naskah liputan dengan kode penulis: nen, dik, bin, del, ren, hay, adalah advertorial.

Telah eksis sejak 5000 tahun, teh sudah menjadi salah satu bahan penting yang wajib ada di tiap rumah. Pertama kali

ditemukan di China, minuman yang berasal dari spesies tanaman Camellia Sinensis ini dikonsumsi oleh orang dari seluruh dunia. Pada dasarnya, meminum teh itu

seperti meminum daun atau bunga-bungaan di dalam air. Mengutip Cup and Leaf (19/4), ada tiga kategori utama dalam teh yang dibedakan berdasarkan tanaman yang digunakan yaitu teh asli, teh herbal, dan teh rasa. Teh asli merupakan hasil infusi dari

daun teh asli Camellia Sinensis. Namun, akibat proses produksi yang berbeda, 5 variasi teh seperti White Tea, Green Tea, Oolong Tea, Black Tea, dan Yellow Tea pun ditemukan. Kelima jenis tersebut memiliki ciri khas rasa, aroma, dan warna yang berbeda-beda.

Itulah yang membuat pengalaman ngeteh menjadi menarik. Seperti diakui oleh Vizzylia Ditha (@reviczilia), pecinta teh asal Malang yang bersembunyi dibalik akun @addictealeaf. “Asyiknya ngeteh itu bisa menikmati seduhan teh dengan berbagai rasa karena tiap teh punya ciri khas yang beda-beda,” ungkapnya.Bahkan, meski tumbuh dari satu

spesies yang sama, apabila ditanam di daerah berbeda, rasa yang keluar pun akan berbeda. “Misalnya aku beli Green tea di Malang dengan di Bandung, itu beda rasanya,” ulas Vizzya. “Aku pernah lho merasakan green tea yang mirip seperti seaweed, tapi pernah juga merasakannya kayak rasa jagung bakar. Lucu lucu gitu rasanya!” lanjutnya.

Page 3: radarmalang.id | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | … · 2020-04-27 · Tea yang gak harus mendidih banget,” jelasnya. Mengutip Art of Tea (19/4), waktu menyeduh juga

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Mardi Sampurno. Wakil Pemimpin Redaksi: Mahmudan. Koordinator Liputan: Ahmad Yani. Koordinator Halaman Radar Kanjuruhan: Bayu Mulya Putra. Koordinator Halaman Radar Batu: Imam Nasrodin Redaktur Senior: Abdul Muntholib. Asisten Redaktur: Aris Dwi Kuncoro. Reporter: Farik Fajarwati, Fajrus Shiddiq. Fotografer: Darmono, Rubianto. Copy Editor: Dwi Lindawati, Amalia Safitri. Layout: Yudo Asmoro, Yanuar Pribadi, Nur Rio S., Farizza Rement, Budi Nofianto. Grafis/Desain Iklan: Andhi Wira Setya, Retno Ayuningtyas. Digital Design Graphic: Rahadian Bagaskoro, Manajer Poros Radar Batu dan Radar Kanjuruhan: Bambang Triwijatmiko. Wakil Manajer Kanjuruhan: Neny Fitrin. Wakil Manajer Radar Batu: Kholid Amrullah Direktur: Kurniawan Muhammad. General Manager: Don Virgo. Manajer Iklan dan Event: M. Atho’illah. Koordinator Iklan Display: Joni Setiawan. Manajer Pemasaran Koran: Ardianto Rully Pratama. Kepala Divisi Online dan Pengembangan Data: Happy Dy. Redaktur Online: Indra Mufarendra, Hendarmono Al Sidarto. Wartawan Online: Elfran Vido, Rida Ayu Nabila, Bob Bimantara Leander, Content Writer: Elsa Yuni Kartika. Manajer HRD: Yulianti. Manajer Keuangan: Endra Purnama Wijaya. Staf Keuangan: Desi Aprilia Haniati, Santy Hafidha Y, Nanik Handayani, Rizal Bachtiar, Andi Suryadi, Didik Prasetyo, Aulia Dhea Luzita, Sabita Qomaria (Radar Kanjuruhan), Ika Winda Novianti (Radar Batu). Koordinator Komunikasi Bisnis: Didik Harianto. Staf Iklan: Luluk Setyowati, David Rahmat Hakiki, R.A. Firmansyah, Rizki Eva Pertiwi, Nurhayati, Reni Indrisari, Defi Maria Santoso. Staf Iklan Online: Shuvia Rahma Staf IT: Indra Andiko. Perwakilan Jakarta: Raoul Abdurrohib. Sekretaris Redaksi: Dika Rabbaniy Firdaus. Staf Pemasaran: Mulyono Agung, Suharto, Dwi Kartiko, Zainal Ali Abidin. Event: Bachtiar Eko Saputro, Reza Ardianza. Zetizen: Zhavira Noor Rivdha, Ananda Triana, Dzulhan Muhammad, Haekal Amarasyad. Penerbit: PT Malang Intermedia Press. Kantor Pusat: Jl Kawi 11-B Malang, Telp (0341) 355602, Fax (0341) 348638. Sirkulasi: (0341) 350798. Iklan: (0341) 363700. Radar Batu: (0341) 599800, Radar Kanjuruhan: (0341) 397700. Website: www.

radarmalang.id. E-Mail: [email protected]. Percetakan: PT Temprina Media Grafika.

radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Berbeda dengan teh asli, teh herbal dan teh rasa merupakan hasil infusi dari tanaman seperti rempah, herba, dan bunga-bungaan atau biasa disebut dengan tisane. Karena tak mengandung daun teh Camellia Sinensis, teh herbal ini bebas kafein. Beberapa contoh teh

herbal yang mungkin tak asing di telingamu, contohnya, chamomile tea, rose tea, lemon tea, mint tea, teh jahe, atau teh rasa, seperti peach tea dan strawberry tea. Bahkan, beragam seduhan tersebut bisa digabungkan dan membentuk rasa baru. Kekayaan yang terdapat di

dunia teh ini, sayangnya, masih belum banyak ditemui di Malang melalui kedai-kedai spesialis teh. Namun bukan berarti tak ada sama sekali. “Kalau di Malang, kedai yang spesialis teh ada Hai Aruka, Kedai Svtea, dan Hondje,” ujar Vizzya. Ada juga seduhan teh yang patut dicoba di Baratimur Kopi dan Noch Coffee.Kedai teh ini menjadi angin

segar di tengah menjamurnya kopi-kopian yang menjamur di Malang. Bahkan, kehadiran kedai seperti Kedai Svtea yang menyuguhkan teh-teh racikan yang berwarna ungu, kuning, hingga biru

ini bisa menjadi cara untuk memperkenalkan bahwa teh tak selalu yang cokelat dan pahit. “Bikin teh asal warna

seduhannya cokelat, rasanya pahit dan asal mendidih itu salah. Karena jenis teh itu ada banyak dan rasa serta warna yang dikeluarkan berbeda-beda,” jelasnya lagi. Menurut Vizzya, semua bergantung pula dengan cara menyeduh yang benar. Bagaimana sih cara menikmati teh yang sesungguhnya? Apa saja yang harus diperhatikan ketika menyeduh teh? Simak ulasan selengkapnya berikut! (nda)

Page 4: radarmalang.id | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | … · 2020-04-27 · Tea yang gak harus mendidih banget,” jelasnya. Mengutip Art of Tea (19/4), waktu menyeduh juga

radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Menikmati seduhan teh bisa dilakukan dengan

dua cara, menggunakan teh celup atau loose leaf

(daun kering). “Yang suka dengan teh celup, nggak masalah. Tapi aku sendiri lebih suka dengan loose

leaf karena kualitasnya lebih baik,” jelas Vizzya.

Ketika diseduh, teh celup juga tak bebas terinfusi

karena telah dikemas dalam bentuk sachet dan

membuat rasa aslinya tak keluar sepenuhnya.

Menyeduh teh memang tak bisa disamaratakan antara jenis teh satu dengan lainnya. “Bukan asal air mendidih di tuang langsung. Misalnya, kayak White Tea itu 80 sampai 85 derajat, Oolong Tea itu 85 sampai 89 derajat. Beda lagi dengan Black Tea yang gak harus mendidih banget,” jelasnya. Mengutip Art of Tea (19/4), waktu menyeduh juga berbeda-beda, mulai dari 1-3 menit untuk White Tea, 3 menit untuk Green Tea, dan 3-5 menit untuk Black Tea.

Meracik teh pun ada ilmunya, karena tiap jenis teh akan memiliki

paduaan yang berbeda-beda. “Ada beberapa teh yang gak

cocok sama gula. Aku sendiri gak suka sama gula karena menurutku

itu akan merusak rasa tehnya,” curhat Vizzya. Ia menjelaskan,

penambahan gula akan pas jika digunakan pada teh blend, seperti

teh yang dicampur orange peal, lavender, ataupun rasa-rasa

seperti berry dan peach.

Bagaimana sih cara menikmati teh yang sesungguhnya? Apa saja yang harus diperhatikan ketika menyeduh teh?

Yang ini tak wajib, namun akan menambah kenikmatan dalam menyesap teh. Tiap negara memiliki cara dan tradisi yang berbeda dalam menyeduh dan menikmati teh. “Kalau di Indonesia, mirip dengan di budaya Barat, dimana menyeduh teh dengan air yang banyak dan teh yang sedikit. Sedangkan di China, kebalikannya,” jelas Vizzya lagi.