repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43896/1/aditya-fdk.pdf ·...

109

Upload: vuongmien

Post on 09-May-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Aditya (11140510000203)

Analisis Wacana Cinta Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W

Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni

merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri. Syair / lirik lagu adalah satu

diantara berbagai macam karya seni. Sebuah lirik lagu bisa menyampaikan berbagai

macam pesan baik itu positif ataupun negatif. Di satu sisi, ada lagu-lagu yang berisi puja-

pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal, menggunakan Al-Quran sebagai

referensinyanya. Lagu M.O.G.S.A.W adalah salah satunya.

Berdasarkan konteks di atas, penulisan skripsi ini mempunyai pertanyaan mayor.

Pertanyaan mayornya adalah Bagaimana struktur wacana cinta rasul yang terdapat di

dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dilihat

dari teks, kognisi sosial dan konteks sosial?

Rasulullah SAW yang sempurna akhlaknya menjadikan Rasul sosok

panutan bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi

kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,

sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah

SAW sampai sekarang. Banyak cara untuk mengekspresikan cinta terhadap Rasul, salah satunya adalah melalui musik.

Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Teun A.

Van Dijk. Menurut Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada

analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus

juga diamati. Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis

bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa

semacam itu. Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian

yang integral dalam kerangka Van Dijk.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam

mengumpulkan data, penulis akan melakukan wawancara dengan personil Purgatory dan

kemudian menganalisis data temuan tersebut menggunakan pendekatan analisis wacana

Van Dijk, yang terbagi ke dalam tiga tingkatan yaitu analisis level teks, kognisi sosial

serta konteks sosial.

Dalam level teks, elemen tematik menjadi pokok inti pembahasan yang ingin

disampaikan oleh Purgatory dalam lagu M.O.G.S.A.W. Purgatory memasukkan puji-

pujian terhadap Rasul di dalam karyanya yang bergenre death metal. Pada level kognisi

sosial, Purgatory adalah sekelompok orang yang menyukai musik keras dan mendalami

ilmu agama secara bersamaan. Purgatory tetap memilih death metal yakni musik yang

mereka suka untuk mengekspresikan kecintaannya pada Allah dan Rasul.

Pemikiran underground yang dipakai Purgatory dalam berkarya membuat mereka

tidak terlalu memikirkan target pendengar sehingga lirk yang dihasilkan bisa dibuat

sejujur mungkin. Karena dalam ranah underground musisi bebas mengekspresikan

apapun tanpa memikirkan target pendengar.

Kata kunci: Analisis wacana, cinta rasul, death metal, underground, lirik lagu, teks

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur terhadap Allah SWT atas gratisnya

oksigen dan kasih sayang yang dilimpahkan melalui manusia-manusia yang ada

disekeliling penulis tanpa hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan

penelitian ini. Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada juga saya

panjatkan kepada manusia paling berpengaruh yakni Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat dan semua pengikutnya yang setia dan beriman terhadap segala

sesuatu dihidup saya.

Penulis sadar bahwa penelitian ini tidak selesai oleh kerja keras penulis

seorang diri, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D. sebagai Wakil Dekan 1,

Dr.Roudhonah, M.Ag. sebagai Wakil Dekan 2, dan Dr. Suhaimi, M.Si

sebagai Wakil Dekan 3.

2. Drs. Masran, M.A, selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fita Faturrokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan.

3. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti. Semoga peneliti bisa

meneruskan apa yang diberikan oleh segenap dosen di kehidupan peneliti.

4. Dr. Roudhonah, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang sabar

membimbing saya baik dalam hal penyelesaian skripsi, tajwid, dan hal di

luar itu.

5. Zakaria, M.Ag. sebagai dosen PA, walau hanya bertemu saat seminar

proposal, beliau tetap menginspirasi saya.

6. Gun Gun Heryanto, S.Ag., M.Si. yang telah memberikan saya kosakata

baru dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan berkesenian peneliti.

Terimakasih untuk memberikan inspirasi terhadap peneliti untuk membuat

karya yang diharapkan mempunyai dampak besar bagi budaya Indonesia.

7. Keluarga peneliti, Bunda, Ayah, dan Riztira Syahrizal yang tiada hentinya

memberikan semangat dan kasih sayang sedari hari pertama peneliti

dilahirkan. Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya karena telah

merawat dan membimbing peneliti sehingga menjadi pribadi yang dapat

mengapresiasi hal-hal kecil dari Tuhan dan sekeliling, terima kasih.

8. Personil Purgatory, terutama Mas Al yang dengan lapang dada membantu

peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk melengkapi

penelitian dan juga pembelajaran dalam berkesenian dan beragama,

bahkan beragama di dalam seluruh aspek kehidupan.

9. Ahmad Husni Ismail M.Ag selaku Imam Rowatib dan coordinator imam

dan muadzin Masjid Istiqlal atas pencerahannya terkait batas antara seni

dan agama yang dijelaskan secara meneyeluruh dan dengan kenetralan

serta kontekstual kepada peneliti, sehingga membuat peneliti mempunyai

perspektif baru dalam menganalisa seni dan agama. Serta Pak Wahid yang

menjembatani antara peneliti dengan beliau.

10. Gondangling (gondrong dangdut keliling) Muhammad Kindi Akasya,

Ahmad Luthfi Yahya, dan Sheilla Imelda Putri, dengan tambahan Reza

Murtadho serta Abdul Mukhlis, saya ucapkan terima kasih karena telah

menemani saya sedari pertama kali saya menginjakkan kaki di kota santri

dan kampus santri ini, peneliti ucapkan syukron.

11. Segenap teman-teman KPI angkatan 2014 terutama kelas KPI E karena

telah meramaikan hari-hari peneliti pada saat di kampus selama 4 tahun

yang singkat ini.

12. KKN PENTAS, semoga tetap weharima.

13. Haria Gunawan, Sudrajat Dhanu, Katon Prima Dewangga yang telah

melebarkan perspektif saya dalam banyak hal, ilmu menjadi orang yang

baik dan selalu mengingatkan untuk bersyukur untuk segala hal yang

diberi Tuhan secara cuma-cuma. Trima kasih telah memberikan perspektif

dari agama Hindu dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan untuk

Haria Gunawan dan keluarga.

14. Fadel Muhammad Rezha, Puti Ghina Nuralifa, Dammegi, Faizal Khoidir,

Firdaus Septialdo, dan Rivaldo Rizki Wijaya yang terus mendukung saya

baik lahir dan batin, baik doa dan material, baik waktu dan kehadiran yang

tidak jarang diberikan sejak peneliti duduk di bangku SMA.

15. Dimas Tahir Ahmad dan keluarga yang turut berkontribusi dalam

membiayai peneliti semasa sekolah, kebutuhan sekunder, serta tersier yang

dipenuhi sejak peneliti duduk di bangku SMP. Tengku Anisa, Istri dari

Dimas Tahir Ahmad, karena telah menjadi Istri yang tidak merubah Dimas

Tahir Ahmad sama sekali dan akhirnya menjadi teman baik peneliti juga.

16. Febry Fitriana yang terkasih, yang selalu mendoakan penulis jauh-jauh

dari Beppu, yang selalu menyemangati penulis dalam melakukan apapun

yang disukai, menjadi wanita yang manis dan tidak pantang menyerah,

kasih penulis terus mengalir.

17. Ruslan Gani a.k.a Gaber yang akhirnya menemukan banyak kesamaan

dalam dunia lain memberikan penulis banyak inspirasi dan ilmu yang tidak

akan penulis dapatkan di kampus. Dunia visual yang akhirnya bisa penulis

pelajari secara dalam berkat Gaber.

18. Pembaca skripsi ini, semoga ada hal yang bisa diambil dan diaplikasikan

di kehidupan pembaca.

Jakarta, 12 Oktober 2018

Aditya

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................................v

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i

PENDAHULUAN ..................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................................................6

1. Batasan Masalah .......................................................................................................6

2. Rumusan Masalah ....................................................................................................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................................6

1. Tujuan Penelitian......................................................................................................6

2. Manfaat Penelitian....................................................................................................7

D. Kajian Pustaka ...............................................................................................................7

E. Metodologi Penelitian ....................................................................................................8

1. Pendekatan Penelitian...............................................................................................8

2. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................................9

3. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................................9

4. Tahap Penelitian .....................................................................................................10

F. Sistematika Penelitian .................................................................................................. 11

KERANGKA TEORI .......................................................................................................... 13

A. Cinta ..........................................................................................................................13

B. Rasul ..........................................................................................................................16

C. Cinta Rasul ...............................................................................................................17

D. Lirik Lagu .................................................................................................................19

1. Perbendaharaan Kata ..............................................................................................20

2. Urutan Kata ............................................................................................................20

3. Daya Sugesti Kata ..................................................................................................21

E. Wacana .....................................................................................................................22

F. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk .............................................................27

a. Teks ........................................................................................................................29

b. Kognisi Sosial ........................................................................................................32

c. Konteks Sosial ........................................................................................................33

PROFIL ................................................................................................................................ 34

A. Profil Purgatory .......................................................................................................34

B. Karya Yang Diproduksi ...........................................................................................37

C. Profil Lagu M.O.G.S.A.W .......................................................................................39

TEMUAN DATA DAN ANALISA ..................................................................................... 43

A. Analisis Wacana dalam Teks ....................................................................................... 43

1. Struktur Makro .......................................................................................................43

2. Superstruktur ..........................................................................................................46

3. Struktur Mikro ................................................................................................ 49

B. Analisis Wacana dalam Kognisi Sosial ...................................................................60

C. Analisis Wacana dalam Konteks Sosial ..................................................................63

PENUTUP ............................................................................................................................ 69

A. Kesimpulan ...............................................................................................................69

B. Saran .........................................................................................................................70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 72

TRANSKRIP ........................................................................................................................ 75

LAMPIRAN FOTO ............................................................................................................. 97

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rasulullah SAW yang sempurna akhlaknya menjadikan Rasul sosok panutan

bagi umat Islam. Jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan Rasul demi

kemaslahatan umat Islam sampai saat ini menjadikan suri tauladan umat Islam,

sehingga banyak umat Islam yang mencintai dan mengagungkan sosok Rasulullah

SAW sampai sekarang. Sunnah Rasulullah SAW yang berarti segala sesuatu yang

bersumber dari Rasulullah SAW baik ucapan, perbuatan, maupun penetapan Rasul

memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, karena Allah SWT menjadikan

sunnah Rasulullah sebagai penjelas dan penjabar dari al-Quran yang merupakan

sumber utama syariat Islam. Oleh karena itu, tanpa memahami sunnah

Rasulullah SAW dengan baik, seseorang tidak mungkin dapat menjalankan agama

Islam dengan benar.

Ar-Rasl (ar rosul) diambil dari kata al-irsal (al irsal), yang berarti utusan dan

pengarahan. Dengan demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa

berita dari orang yang mengutusnya.1

Mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan kewajiban iman paling agung,

pangkal keimanan paling besar, dan pondasi keimanan paling mulia, bahkan

1 Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, (Jakarta Timur: Ummul Qura, 2015), h.

24-25.

2

kecintaan itu merupakan pangkal dari segala bentuk amal keimanan dan agama,

sebagaimana pembenaran adalah pangkal dari segala bentuk ucapan keimanan.2

Lantaran kecintaan ini merupakan kewajiban sebagai penyempurna keimanan seorang

hamba dan merupakan hak Rasulullah yang wajib dilaksanakan oleh umatnya, maka

Allah menjadikan kecintaan ini di atas kecintaan seorang manusia terhadap dirinya

sendiri, keluarga, harta, dan seluruh umat manusia.

Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia, Islam mengajarkan bahwa seni

merupakan salah satu nikmat yang harus disyukuri. Bagi umat Islam sendiri seni

bukan merupakan hal yang baru, bahkan Al-Quran sendiri diciptakan dalam bahasa

Arab yang maha balaghah (maha seni). Ini membuktikan bahwa keberadaan seni di

tengah-tengah masyarakat tidak dapat dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak

dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai penyampai pesan, salah satu

diantaranya adalah melalui lagu yang memiliki keunikan dan caranya tersendiri

dalam menyampaikan pesan yang dibawanya. Musik dapat mempengaruhi orang

yang menikmatinya, musik merupakan ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada

dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat menyentuh

jiwa pendengarnya.

2 Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, h. 541.

3

Lagu adalah syair yang dinyanyikan secara berirama.3 Dalam kandungan

setiap lagu selalu mengandung curahan pribadi dari penciptanya.4 Terkadang lirik

lagu mengandung doa atau permintaan, mengandung kritikan, juga gambaran

penderitaan atau kebahagiaan dari penciptanya. Bahasa yang digunakan dalam

penggambaran lagu tersebut mengandung unsur ajakan, utamanya pada lagu religi

untuk mengajak pendengar agar lebih mendekatkan diri pada-Nya.5

Musik tergabung dalam salah satu aliran seni, tidak ada baik buruk, estetika

dijunjung tinggi, bagus atau tidak menjadi takaran. Musik dan lagu menjadi sebuah

media yang tepat dalam karya seni untuk menyampaikan sebuah pesan komunikasi.6

Lebih lanjut, musik bisa sebagai jalan untuk berinteraksi, musik mampu

mengkondisikan kondisi emosi dengan mudah, menggambarkan suasana hati,

memacu respon emosional dari pendengar atau bisa jadi menciptakan perasaan atau

kesan emosi.7 Banyaknya jenis dan genre dalam musik pada saat ini menjadikan

bervariasinya penyampaian pesan melalui musik. Hubungan antara jenis musik dan

kehidupan penggelutnyapun seakan berhubungan erat. Seperti contohnya genre musik

death metal yang sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau satanis.

3 Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit Amanah, t.t.), h.

306. 4 Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 322. 5 Indriyani R. Dani dan Indri Guli. Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman

Menuju Kebaikan Universal. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010)h. 3. 6 Gina Anggriana, Representasi Perempuan Dalam Lirik Lagu Dangdut Kontemporer,

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2012, h. 1. 7 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998), Cet, ke-1, h.76

4

Islam mempertahankan keagungan musik dan seluruh aspeknya yang dapat

menenangkan pikiran seluruh masyarakat.8 Melalui tradisi pembacaan tilawah dan

nyanyian religius yang berhubungan dengan Rasulullah SAW, seperti halnya tradisi

bernyanyi debaan atau marhabannan serta serangkaian doa, Islam menjadikan musik

sebagai tangga untuk mencapai hadirat Illahi.9

Kecintaan manusia kepada Rasulnya yakni Muhammad SAW banyak

ditunjukkan dengan hal yang bermacam-macam, seperti shalawat, melakukan

berbagai macam hal yang dianjurkan oleh Rasul, dan lain-lain. Namun ada juga

beberapa individu yang menunjukkan kecintaannya kepada Rasul melalui hal yang

sedikit berbeda, salah satunya adalah melalui lagu. Umumnya, orang membuat musik

religi apabila lagu berisi tentang puja-pujaan terhadap Rasul, tetapi berbeda dengan

salah satu grup musik di Jakarta yang menyebut diri mereka Purgatory, mereka

membuat lagu berisi puja-pujaan terhadap Rasul dengan genre death metal.

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang

berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik

lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned

rhythm guitar), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya

dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) , geraman garau (guttural growl) atau

8 Pandu Priambodo, Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Jihad Soldier Group

Band Tengkorak, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 5. 9 Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2002), h.214

https://id.wikipedia.org/wiki/Heavy_metalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Thrash_metalhttps://id.wikipedia.org/wiki/1980-anhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guttural_growl&action=edit&redlink=1

5

geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie

Monster vocals".10

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangannya pada tahun

1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal

Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten

Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik death metal.

Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan death metal merupakan pertanda

dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama death metal.

Jadi, alasan penulis memilih subjek dengan judul tersebut ialah untuk

mematahkan stereotip mengenai musik death metal dengan Islam. Kaitan antara

musik death metal dengan unsur satanis memang sudah tidak bisa dijauhkan, namun

bukan berarti death metal tidak bisa digunakan untuk media penyebar kebaikan. Grup

musik Purgatory membuktikan itu, mereka dapat memasukkan unsur-unsur Islam di

dalam lagu bergenre death metal. Penulis harap dengan adanya penelitian ini dapat

menginspirasi musisi-musisi yang bergerak di genre apapun bahwa dakwah tidak

melulu di belakang mimbar dan musik bisa menjadi salah satu medianya.

10

Death Metal https://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal diakses pada tanggal 15 Maret pukul 19.34

https://id.wikipedia.org/wiki/Death_growlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Cookie_Monsterhttps://id.wikipedia.org/wiki/Cookie_Monsterhttps://id.wikipedia.org/wiki/Thrash_metalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Rotorhttps://id.wikipedia.org/wiki/Death_metal

6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah pada skripsi ini hanya pada isi lagu

M.O.G.S.A.W. Yang diteliti yaitu mengenai teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah:

1) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan teks yang

terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

2) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan kognisi

sosial yang terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

3) Bagaimana struktur wacana kecintaan pada Rasul dengan konteks

sosial yang terkandung di dalam lagu M.O.G.S.A.W?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui wacana teks yang disajikan di dalam lagu M.O.G.S.A.W

dilihat dari teks (struktur makro, superstruktur dan struktur mikro). Serta bagaimana

dari segi kognisi sosial serta konteks sosial.

7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi yang positif dalam

berbagai analisis studi tentang komunikasi, khususnya analisis wacana

pada lagu.

b. Manfaat Praktis

Memberi gambaran sebuah karya lirik lagu yang dibuat dengan sangat

matang dan bermakna dalam. Diharapkan mampu membuat para

penulis lirik lagu, puisi atau karya seni lainnya bisa memasukkan

unsur Islam di karya mereka, baik sebagai pesan dakwah yang tersurat

maupun tersirat.

D. Kajian Pustaka

1. Analisis Wacana Kritik Sosial pada Album Efek Rumah Kaca Karya Grup

band Efek Rumah Kaca, karya Fahmi Mubarok (108051000047) Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam. Studi kasus mengenai kritik sosial pada

album musik, sama-sama menggunakan analisis wacana dalam studi kasus,

namun fokus penelitian adalah kritik sosial.

2. Analisis Wacana Nilai Sufistik Lirik Lagu Jika Surga Dan Neraka Tak

Pernah Ada Karya Ahmad Dhani, karya Riztira Syahrizal

8

(1112051000061) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam penelitian

itu analisis wacana menjadi pendekatan yang digunakan dalam studi kasus,

sama dengan studi kasus yang akan saya teliti, namun penelitian tersebut

fokus terhadap nilai sufistik pada lagu terkait.

3. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali,

karya Zamal Abdul Nasir (208051000035) Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan yang sama, yakni

analisis wacana, namun fokus penelitian merujuk pada pesan dakwah.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan ini digunakan karena bersifat luwes, sangat rinci, tidak rumit dalam

mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-

perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik yang

terjadi di lapangan.11

Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic

dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.12

11

Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa,

2003). Cet. Ke-2. Hal.39. 12

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007). Hal. 6.

9

Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana (Discourse Analysis)

yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai aneka fungsi bahasa

(pragmatik).13

Model yang digunakan oleh peneliti adalah Teun A. Van Dijk.

Menurut penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks

semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses produksi yang harus diamati.14

Inti

analisis Teun A. Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana ke dalam

kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial dan konteks

sosial.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah lirik lagu

M.O.G.S.A.W ciptaan Purgatory yang liriknya ditulis oleh Sandy dan yang menjadi

objek penelitian adalah makna teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat

dalam lirik lagu tersebut.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di studio tempat Purgatory latihan. Venom Studio di

Jl. Kebagusan 4, Ragunan, Hajarta Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan

dari bulan Juli-Agustus 2018.

13

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002). Hal. 48. 14

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKIS, 2001). Hal.

224.

10

4. Tahap Penelitian

Adapun tahap penelitian pada pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data

Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah kata tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.15

1) Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan

dengan lagu M.O.G.S.A.W. Penulis akan mewawancarai pencipta lagu

tersebut yaitu grup musik Purgatory dan penulis lirik yakni Sandy.

b. Mengolah Data

Tahap selanjutnya setelah data terkumpul, maka data diklasifikasikan

berdasaran topik bahasan. Setelah itu peneliti akan menguji keotentikan informasi

yang terdapat di dalamnya, serta memilah dan memilih data yang sesuai dengan objek

penelitian.

c. Menganalisis Data

Dalam penelitian analisis wacana ini, data-data akan disesuaikan

dengan metode yang digunakan Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis

15

Lofland dan Lofland yang dikutip oleh: Lexu J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004). Hal. 157.

11

teks, kognisi sosisal dan konteks sosial. Data tersebut merupakan data yang

terdapat pada lirik lagu M.O.G.S.A.W karya Purgatory yang liriknya ditulis

oleh Sandy, kemudian ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada

kerangka dalam analisis wacana.

F. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah tahap demi tahap penulisan karya ilmiah ini, maka

penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub-

bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya, yang diawali dari Bab I yaitu pendahuluan sampai Bab V yaitu

penutup yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan; yang memuat latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penelitian.

BAB II : Landasan Teori; bab ini menerangkan tentang konseptualisasi

analisis wacana, kerangka analisis wacana: teks, kognisi sosial dan

konteks sosial. Serta definisi lirik lagu.

BAB III : Deskripsi Umum; bab ini menerangkan biografi Purgatory secara

lengkap, perjalanan karir, album-album dan lagu-lagu

12

BAB IV : Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Pada Lagu M.O.G.S.A.W dalam Teks. Yang terbagi ke

dalam; Struktur Makro (tematik), Superstruktur (skematik), dan

Struktur Mikro (Semantik, sintaksis, stilistik, retoris).

Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W dalam Kognisi Sosial.

Analisis Wacana (Teun A. Van Dijk) Analisis Wacana Kecintaan

Kepada Rasul Dalam Lagu M.O.G.S.A.W dalam Konteks Sosial.

BAB V : Penutup; berisi kesimpulan dan saran-saran yang bersifat

membangun.

13

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Cinta

Kata cinta berasal dari kata lubhayati dalam bahasa Sansekerta yang berarti

ia menginginkan.1 Cinta dalam kamus bahasa Arab , (al-hub) yang berarti cinta

atau kasih.2 Cinta bersal dari kata al-mahabbah (kasih sayang) yang makna aslinya

berarti bening dan bersih, apabila diambil dari kata al-habab, al mahabbah dapat

berarti luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan

kekasih.3 Ada pula yang mengartikannya tenang dan teguh, seperti unta yang

tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.4 Jadi, seakan-akan orang yang

mencinta itu telah mantap hatinya terhadap orang yang dicintai dan tidak terbentuk

untuk beralih darinya.5 Webster mendefinisikan cinta sebagai perasaan melekat

yang sifatnya kuat dan pribadi yang ditimbulkan oleh rasa pengertian atau oleh ikatan

kekerabatan; kasih sayang yang berkobar-kobar.6 Menurut Dr. Abdullah Nashih

Ulwan, seorang pakar pendidikan Islam, cinta merupakan sifat dasar atau fitrah yang

1 Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu (Jakarta:

Komunitas Bambu, 2009), Hal:283 2 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan

Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:247 3 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu,

(Bekasi: PT Darul Falah, 2012), cet. Ke-19, h. 4. 4 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4. 5 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, h. 4. 6 Krich, A.M, The Anatomy Of Love, Hal:283

14

ada di dalam setiap diri manusia secara murni, yang amana rasa cinta tersebut tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.7

Cinta menurut Rabiah adalah perasaan kemanusiaan yang amat luhur, amat

mulia dan agung, cinta yang dapat mengatasi hawa nafsu yang rendah, cinta yang

dilandasi iman yang tulus ikhlas sehingga mampu membawa derajat manusia menuju

ridla ilahi.8 Mengutip buku Ensiklopedi Cinta, Dian Widianti menyebutkan bahwa

seorang psikolog asal Amerika Serikat, Ashley Montagu, memandang cinta sebagai

sebuah perasaan memerhatikan, menyayangi, dan menyukai yang mendalam.

Biasanya rasa cinta itu disertai rasa rindu dan hasrat terhadap sang objek.9

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa cinta merupakan fitrah yang

diturunkan Allah SWT ke dalam hati para hamba-Nya, yang darinya mereka dapat

merasakan kasih sayang dan memiliki komitmen dan dorongan untuk terus menjaga

ikatan cintanya. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih

sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW:

Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga

sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna

hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu

7 Abdullah Nashih Ulwan, The True Power of Love, (Jakarta: Kaffah Media, 2008), h. 12. 8 Muhammad athiyah khamis, Rabiah el-Adawiyah; penyair wanita sufi, terj. Drs. Aliyuddin

mahjudin, ma, (pustaka firdaus, 1994), hlm. 53 9 Dian Widianti, S. Psi., Ensiklopedia Cinta, (Bandung: DAR! Mizan, 2007), h. 37.

15

yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam

diantara kalian. (HR Muslim)10

Dalam hadits diatas, Rasulullah SAW menegaskan bahwa jalan menuju

syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta

adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Cinta dapat diekspresikan melalui banyak hal, tidak melulu melalui hal fisik,

namun juga dapat diekspresikan melalui karya seni yang ditujukan untuk sesuatu atau

seseorang. Di dalam dunia yang simbolik ini, cinta menduduki tempat yang menonjol

karena ia terus-menerus dibicarakan dan dinyanyikan.11

Jadi cinta dapat

diekspresikan salah satunya melalui lagu, itulah yang dilakukan band Purgatory

dalam mengekspresikan cintanya terhadap Rasul dalam lagu M.O.G.S.A.W.

Sebagian orang mengatakan bahwa cinta merupakan wilayah suci yang hanya

bisa dimasuki oleh para penyair, sementara yang lain berkata bahwa jika cinta

ditempatkan di bawah pengamatan sains, maka ia akan dikuliti dari pesona dan

keindahannya.12

Musisi dapat memasuki dimensi cinta yang lain melalui musik.

Dimensi yang tidak bisa ditemukan oleh pengamat-pengamat sains. Maka cinta tidak

sesederhana apa yang sering didengar ataupun dibicarakan, makna cinta sangat dalam

bahkan dengan dimensi yang berbeda apabila diteliti dengan orang yang berbeda.

10 Muhammad Ali Hasyimi, Syakhshiyatul Muslim: Membentuk Pribadi Muslim Ideal,

(Jakarta: Al-Ithisom, 2012), h.162. 11 Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280-281 12 Krich, A.M, The Anatomy Of Love, diterjemahkan oleh Komunitas Bambu, Hal:280

16

B. Rasul

Rasul dalam kamus bahasa Arab berarti utusan, kurir.13

Rasul ialah orang

yang menerima wahyu Tuhan untuk disampaikan kepada manusia.14

Dengan

demikian, rasul berarti delegasi, yaitu orang yang membawa berita dari orang yang

mengutusnya.15

Berdasarkan surat An-Naml ayat 35:

Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa)

hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan

itu

Dengan demikian, penyebutan rasul adalah dikarenakan Allah telah mengutus

dan mengirim mereka dengan membawa risalah kepada umat mereka, serta

membebankan kepada mereka agar membawa dan menyampaikan risalah tersebut.

Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul,

dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul. Seorang

rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara

nabi tidak harus menjadi pimpinan. Berikut adalah ciri atau sifat-sifat para nabi dan

para rasul:

13 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwar, (Krapyak, Yogyakarta: Unit Pengadaan

Bukubuku Ilmiah Keagamaan, 1984), Hal:532 14 https://kbbi.web.id/rasul, diakses pada tanggal 12 Juli 2018 15 Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, Hal:24-25

https://id.wikipedia.org/wiki/Nabihttps://kbbi.web.id/rasul

17

1. Siddiq, berarti benar dan perkataan dan perbuatan. jadi mustahil jika seorang

nabi dan rasul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.

2. Amanah, artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang

nabi dan rasul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.

3. Fathanah, adalah cerdas, pandai atau pintar, jadi mustahil jika seorang nabi

dan rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.

4. Tabligh, adalah menyampaikan wahyu atau risalah dari Allah kepada orang

lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rasul menyembunyikan dan

merahasiakan wahyu / risalah Allah.16

C. Cinta Rasul

Suatu ungkapan menyatakan bahwa bukankah pecinta akan melakukan hal-

hal yang disukai oleh yang dicintai? jadi dengan mencintai Rasulullah SAW maka

kita akan terbawa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh beliau, dan itu artinya

bahwa kita akan berjalan di jalan yang diridhoi Allah SWT. Selain itu, orang yang

mencintai Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dengan sungguh-sungguh, maka

beliau akan membalas dengan cintanya pula.

16

Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000). Hal. 25.

18

Menurut Hadits Riwayat Al-Bukhari,

Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang,maka ia

akan mendapat manisnya iman, yaitu: (1) Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia

cintai dari selain keduanya, (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya

mencintainya karena Allah, (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah

Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke api.17

Dengan begitu sudah jelas bahwasana mencintai Rasulullah SAW adalah hal

yang dapat menuntun kita ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Di antara tanda-tanda mencintai Nabi SAW adalah melaksanakan sunnah-

sunnahnya, menegakkan syariah yang disampaikannya, berharap hidup bersamanya

dan mengorbankan jiwa dan harta untuk membelanya, kata Al Qadhi Iyadh

rahimahullah menegaskan.18

Dari pendapat ulama tersebut, tanda-tanda mencintai

Nabi SAW diantaranya adalah berkeinginan keras hidup bersama Nabi SAW,

menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nabi SAW, melaksanakan sunnah dan

17 Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Al-Bukhari, (Jakarta: Pustaka Assunnah),

no.16, hal. 216 18 Syarh Muslim oleh An-Nawawi: II/16

19

menegakkan syariah Nabi SAW, dan kesiapan mengorbankan jiwa dan harta untuk

membela Nabi SAW.19

D. Lirik Lagu

Lirik adalah perkataan-perkataan dalam lagu. Lirik boleh ditulis semasa

musiknya digubah, atau ditulis selepasnya. Musik dipadankan atau ditulis selepas

lagu atau puisinya ditulis. Seseorang yang menulis lirik dipanggil penulis lirik.

Maksud yang diberikan dalam rangkap lirik boleh bersifat tersurat atau tersirat.

Sebagian lirik adalah terlalu abstrak sehingga tidak dapat difahami.20

Makna lirik

yang tersurat biasanya mudah dipahami, karena terkesan to the point. Namun, makna

lagu yang tersirat lah yang terkadang sulit dimengerti dan tidak semua maksud

penulis lirik bisa sampai dan dimengerti di telinga pendengarnya. Makna dari lirik

lagu juga lebih terkesan subjektif di telinga para penikmatnya. Diperlukan penelitian

mendalam untuk meneliti lebih jauh tentang makna sebuah lirik lagu.

Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula

sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi

mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga

ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair

lagu pop dan doa-doa. Jika definisi lirik lagu dianggap sama dengan puisi; maka

harus diketahui apa yang dimaksud dengan puisi.

19

Cinta Rasul, Ciri-ciri dan Buktinya, Pustaka Al-Kautsar. Hal. 30. 20

http:// ms.MSI.org/wiki/Lirik. Diakses pada 15 Juli 2018. Pukul 20.14 WIB.

20

Lirik adalah karya sastra yang bersifat curahan perasaan pribadi atau dapat

juga dikatakan sebagai susunan kata sebuah nyanyian.21

Seorang pencipta lagu

biasanya mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah karya yang biasanya

dalam momen tertentu, seperti perasaan jatuh cinta, patah hati, semangat hidup, kritik

sosial dan masih banyak lainnya. Lagu yang terlahirpun harus memiliki unsur

keaslian karya sendiri, tanpa adanya penjiplakan dari pihak manapun. Karena jika

terdapat kesamaan maka akan mendapatkan sanksi mengenai plagiatisme suatu karya.

Menurut Herman J. Waluyo, setidaknya dalam proses pemilihan kata terdapat

tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urusan kata, dan daya

sugesti kata.22

Berikut penjelasannya:

1. Perbendaharaan Kata

Perbendaharaan kata penyair dapat memberikan kekuatan ekspresi dan

menunjukkan ciri khas penyair. Penyair memilih kata-kata berdasarkan pada

beberapa hal, yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan, suasana

batin dan faktor sosial budayanya.23

2. Urutan Kata

Urutan kata dalam lagu bersifat beku. Artinya, urutan itu tidak dapat

dipindah-pindahkan tempatnya meskipun maknanya tidak berubah oleh

21

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988). Hal. 205. 22

Herman J. Waluyo. Teori dan Apresiasi Puisi. (Jakarta: Erlangga, 1987). Hal. 72. 23 Atar Semi. Anatomi Sastra. (Padang: Angkasa raya, 2001). Hal. 29.

21

perpindahan tempat itu. Terdapat perbedaan teknik menyusun urutan kata

dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu bait. Oleh

karena itu, pengurutan kata itu bersifat khas antara masing-masing penyair.24

3. Daya Sugesti Kata

Sugesti ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat

mewakili perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan

menyebabkan kata-kata itu seolah memancarkan daya yang mampu

memberikan sugesti kepada pendengar untuk ikut bersedih, terharu,

bersemangat dan marah.25

Sedangkan musik adalah bidang seni yang berhubungan dengan alat-alat

musik dan irama yang keluar dari alat musik itu. Bidang musik membahas cara

menggunakan instrumen musik, masing-masing alat musik juga mempunyai nada

tertentu. Disamping itu, seni musik membahas cara membuat not, bermacam aliran

musik misalnya musik vokal atau musik instrumental.26

Musik adalah bunyi yang

diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan

selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermcam-macam:

24 Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29. 25

Atar Semi. Anatomi Sastra. Hal. 29. 26

Ahmad Musabikh,Analisis Isi Lagu Group nasyid Izzatul Islam dalam Dakwah dan jihad,

Skripsi S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. (Jakarta, UIN

Syarif Hidayatullah, 2006). Hal. 15.

22

a. Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra pendengar.

b. Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

c. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau

kumpulan dan disajikan sebagai musik.27

E. Wacana

Sejak zaman Yunani kuno, bahasa telah menjadi bahan kajian, walaupun

bukan untuk kepentingan kebahasaan dan komunikasi. Pada saat itu bahasa dikaji

karena bahasa dianggap sebagai sebuah alat yang tepat untuk mengungkapkan

konsep-konsep berpikir dan hasil pemikiran filosofis.

Istilah wacana dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa,

psikologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya. Dalam pembelajaran, wacana

merupakan disiplin ilmu baru. Pemunculannya sekitar tahun 70-an.

Ditinjau dari kelengkapan unsurnya, wacana merupakan unit bahasa yang

paling lengkap unsurnya. Wacana tidak hanya didukung oleh unsur nonsegmental dan

suprasegmental. Harimurti Kridalaksana dalam kamus linguistiknya mengemukakan

bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarkis gramatikal

27

http://.MSI.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html. Diakses pada 27 Juni

2018.

http://.msi.com/2010/10/macam-macam-genre-musik-di-dunia.html

23

merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana tersebut direalisasikan

dalam bentuk karangan yang utuh seperti novel, buku, dan sebagainya. 28

Jadi, wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang

mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu

kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental dalam sebuah

wacana yang paling besar. Sedangkan unsur nonsegmental dalam sebuah

wacana pada hakikatnya berhubungan dengan situasi, waktu, gambaran,

tujuan, makna, intonasi dan tekanan dalam pemakaian bahasa, serta rasa

bahasa yang sering kita kenal dengan istilah konteks. Semuanya itu berada

dalam satu rangkaian ujar maupun rangkaian tindak tutur. 29

Analisis wacana atau discourse analysis adalah suatu cara atau metode untuk

mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan komunikasi,

baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan dengan pesan

komunikasi, yang sebagian diantaranya berupa teks.30

Analisis wacana hadir di

tengah semakin beragamnya jenis penyampai pesan dalam berkounikasi.

Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun

belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisaannya hanya

pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan

perhatian kepada penganalisaan wacana.31

Analisis wacana muncul sebagai suatu

reaksi terhadap linguistik murni yang tidak bisa mengungkap hakikat bahasa secara

sempurna. Analisis wacana mengkaji bahasa secara terpadu, dalam arti tidak terpisah-

pisah seperti dalam linguistik, semua unsur bahasa terikat pada konteks pemakaian.

28

Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. (Bandung: Yrama Widya, 2009). Hal. 3. 29

Yoce Aliah Darma. Analisis Wacana Kritis. Hal. 3. 30

Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKiS, 2007). Hal. 170. 31

Hamid Hasan Lubis. Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993). Hal. 12.

24

Oleh karena itu, analisis wacana sangat penting untuk memahami hakikat bahasa dan

perilaku berbahasa.

Secara etimologi analisis wacana sebagaimana dikutip Deddy Mulyana

berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vac yang memiliki arti berkata, berucap.

Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata ana yang

berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna membedakan.

Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.32

Pengertian wacana tersebut sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dimana

wacana adalah ucapan; perkataan; tutur, keseluruhan tutur yang merupakan suatu

kesatuan, satuan bahasa terlengkap, dan realisasinya tampak pada bentuk karangan

yang utuh.33

Analisis wacana dapat berfungsi sebagai salah satu alternatif dalam

memepelajari makna pesan dari sebuah teks atau karangan. Alternatif tersebut

diupayakan mengingat keterbatasan dari analisis isi. Analisis isi hanya menekankan

pada muatan teks komunikasi yang bersifat nyata. Berbeda dengan analisis wacana,

tidak hanya menekankan pada segi teks saja, tetapi juga memfokuskan pada pesan

dan makna yang tersembunyi. Di samping itu, analisis isi, hanya membahas seputar

32

Deddy Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-Prinsip Analisis

Wacana. (Yogyakarta: Tiara wacana, 2005). Hal. 3. 33

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Jakarta: Balai

Pustaka, 1988). Hal. 1005.

25

apa yang dikatakan oleh seseorang (what) sedangkan analisis wacana

mengungkapkan bagaimana seseorang mengatakannya (how).34

Mengutip Eriyanto dalam bukunya Analisis Wacana, Pengantar Teks Media,

menyatakan bahwa:

Pengertian satu kalimat dihubungkan dengan kalimat lain dan tidak

ditafsirkan satu persatu kalimat saja. Kesatuan bahasa itu bisa panjang

dan pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat yang

tidak mempunyai ikatan sesamanya, bukan kalimat-kalimat yang

dideretkan begitu saja. Ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu

menjadi sebuah teks, dan yang menyebabkan pendengar atau pembaca

mengetahui bahwa ia berhadapan dengan sebuah teks atau wacana dan

sebuah kumpulan kalimat yang dideretkan begitu saja. Studi wacana

dalam linguistik, merupakan reaksi terhadap studi linguistik yang

hanya meneliti aspek kebahasaan dari kata atau kalimat saja. Kata atau

kalimat itu dipelajari secara independen, tidak dihubungkan dengan

kalimat lain. Disini, studi hanya diletakkan pada frase atau kalimat

belaka, tidak dihubungkan dengan relasi antar kalimat sebagai suatu

kesatuan utuh.35

Menurut J. S. Badudu, wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan,

yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya.

Membentuk suatu kesatuan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara

kalimat.

34

Rachmat Kriyantoro. Tekhnis Praktis Riset Komunikasi, cet. Ke-2. (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006). Hal. 258. 35

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).

Hal. 3.

26

Teun A. Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun

teoritis yang absrak (The abstract theoretical construct) dengan begitu wacana belum

dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Dan perwujudan bahasa adalah teks.36

Menurut Henry Guntur Tarigan, wacana dipergunakan untuk mencakup bukan

hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum, tulisan, serta

upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon.37

Beliau

memperluas cakupan kajian dari analisis wacana itu sendiri. Sehingga, analisis

wacana menjadi salah satu teori komunikasi yang masih dipakai sebagai teori untuk

menganalisis teks dan jenis komunikasi lainnya.

Analisis wacana lebih bersifat kualitatif, karena dasar metode ini bukan suatu

analisis yang menggunakan perhitungan objektif. Melainkan sangat tergantung pada

kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian. Penelitian ini dipandang

berhasil manakala peneliti mampu memperlihatkan konteks sosial, ekonomi, politik

dan analisis komprehensif, sehingga integrasi sangat dituntut agar penafsiran dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.38

Dari segi analisismya, ciri dan sifat wacana menurut Syamsudin (1992:6)

dapat dikemukakan sebagai berikut:

36

Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian. (Malang: Bayu Media, 2004). Hal. 4. 37

Alex Sobur. Analisis Teks Media. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001). Hal. 9. 38

Ama Khotimah. Analisis Wacana Ideologi Tandingan Pemberitaan Kritis abu Bakar

Baasyir. (Bandung, 2004). Hal. 43.

27

a. Analisis wacana membahas kaidah memaknai bahasa di dalam masyarakat

(rule of use-menurut Woddowson, 1978)

b. Analisis wacana merupakan usaha memaknai tuturan dalam konteks, teks

dan situasi (Firth, 1957)

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melali

interpretasi semantic (Beller)

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak

berbahasa (what said from what is done Labov, 1970)

e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memaknai bahasa secara

fungsional (functional use language Coulthard, 1977) 39

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis

wacana merupakan sebuah cara mengkomunikasikan pikiran dalam bentuk lisan

maupun tulisan yang teratur dan sistematis. Baik secara teks, artikel, berita, maupun

opini. Analisis wacana tidak hanya meneliti wacana yang terdapat dalam sebuah teks,

namun juga dari kognisi dan konteks sosialnya.

F. Model Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Diantara fokus penelitian analisis wacana, penulis menggunakan model Teun

A. Van Dijk, karena metode yang paling banyak digunakan metode lainnya. Hal ini

dikarenakan van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana, sehingga bisa

didayagunakan dan dapat digunakan secara praktis.

39

Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002). Hal. 49.

28

Model Teun A. van Dijk sering disebut kognisi sosial. Menurut Dijk

penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,

karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek produksi yang harus juga diamati.

Dalam hal ini tidak harus dilihat pada analisis teks semata, tetapi dianalisis

bagaimana suatu teks di produksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks

bisa semacam itu.

Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian yang

integral dalam kerangka Van Dijk. Jika digambarkan, maka skema penelitian dan

metode yang bisa dilakukan dalam kerangka Van Dijk adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kerangka Wacana Teun A. Van Dijk

Struktur Metode

Teks

Menganalisis bagaimana strategi wacana

yang dipakai untuk menggambarkan

seseorang atau peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang dipakai

untuk menyingkirkan atau memarjinalkan

suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa

tertentu.

Critical linguistic

29

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kognisi pembuat

teks dalam memahami seseorang atau

peristiwa tertentu yang akan ditulis

Wawancara mendalam

Konteks Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat, proses

produksi dan reproduksi peristiwa

seseorang atau digambarkan.

Studi pustaka, penelusuran sejarah40

Pada model Dijk, ada tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisa suatu

wacana, diantaranya:

a. Teks

Melalui berbagai karyanya, khusus pada dimensi analisis teks Van Dijk

melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang masing-

masing bagian saling mendukung. 41

Tingkatan itu adalah:

40

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).

Hal. 275. 41

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 225-227.

30

1) Struktur makro, merupakan makna umum dari suatu teks yang dapat

diamati dari melihat topic dari suatu teks.

2) Superstruktur, yaitu kerangka dari suatu teks, bagaimana struktur dan

elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh.

3) Struktur Mikro, yaitu makna yang dapat diamati dengan menganalisis

kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai, dan

sebagainya.42

Pertama adalah teks. Yaitu menganalisis bagaimana strategi wacana

yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau

memarjinalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu.

Objek penelitiannya adalah bagaimana struktur teks dan strategi

wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Serta membagi

teks ke dalam struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun

elemen wacananya adalah:

Tabel 2

Elemen Wacana Teun A. Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur Mikro Tematik Topik

42

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 227.

31

(Apa yang dikatakan?)

Superstruktur Skematik

(Bagaimana pendapat

disusun dan dirangkai?)

Skema

Struktur Mikro Semantik

(Makna yang ingin

ditekankan dalam teks?)

Latar, detil, maksud,

pra-anggapan,

nominalisasi.

Struktur Mikro Sintaksis

(Bagaimana pendapat

yang disampaikan?)

Bentuk, kalimat,

koherensi, kata ganti.

Struktur Mikro Stilistik

(Pilihan kata yang

dipakai?)

Leksikon

Struktur Mikro Retoris

(Bagaimana dan dengan

cara apa penekanan

dilakukan?)

Grafis, metafora,

ekspresi. 43

43 Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 228.

32

b. Kognisi Sosial

Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai

makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting

dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media. Begini

pandangan Van Dijk:

Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur

wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sebuah makna, pendapat

dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks,

kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan

kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi

makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses

kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu

penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi

suatu berita. Karena pada dasarnya setiap teks dihasilkan lewat kesadaran,

pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. 44

Kognisi sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan

digunakan untuk memandang peristiwa. Analisis kognisi menyediakan gambaran

yang kompleks tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang

digunakan dalam memproduksi suatu teks.45

Proses kognisi dilakukan untuk

mengetahui maksud dan tujuan penulis lirik secara objektif. Bahwa teks tidak berdiri

sendiri, ada proses kognisi penulisnya dibalik terciptanya suatu teks.

Kognisi sosial menjelaskan bagaimana wartawan merepresentasikan

kepercayaan atau prasangka dan pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks

peristiwa yang spesifik yang tercermin lewat berita. Pendekatan van Dijk disebut

44

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 260. 45

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 161.

33

sebagai kognisi sosial karena meskipun keyakinan, prasangka itu bersifat personal

dalam diri wartawan tetapi ia diterima sebagai bagian dari anggota kelompok

(socially shared). Semua persepsi dan tindakan, dan pada akhirnya produksi dan

interpretasi wacana didasarkan pada representasi mental dari setiap peristiwa. Hal

inilah yang disebut oleh van Dijk sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan,

pandangan individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Sebuah model adalah

sesuatu yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan dan pendapat ketika

memandang suatu persoalan.46

c. Konteks Sosial

Mempelajari bangun wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu

masalah, dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan

dikonstruksi dalam masyarakat.

Untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.

Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang

dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan

legitimasi.47

Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat,

proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan.

46

Martha Augustinos dan Iain Walker. Social Cognition: An Integrated Introduction.

(London: Sage Publication, 1995). Hal. 33. 47 Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LKiS, 2001).

Hal. 274.

34

BAB III

PROFIL

A. Profil Purgatory

Purgatory adalah sebuah grup musik death metal asal Jakarta, grup musik ini

dibentuk pada tahun 1992 oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya

yaitu Al yang memainkan drum, namun terbentuk secara resmi pada tahun 1994.1

Nama Purgatory diambil dari salah satu film horor yang berjudul A

Nightmare on Elm Street dengan ikon horrornya yaitu Freddy Krueger. Purgatory

sendiri mempunyai arti tempat penyucian dosa atau Neraka Wail dalam ajaran agama

Islam, tempat untuk membersihkan dosa-dosa bagi orang-orang yang berdosa namun

masih ada iman kepada Allah SWT sebelum dimasukan ke dalam Surga.2

Kakak beradik yang bertempat tinggal di Ciledug, Al dan Luthfi memang

menyukai musik bergenre keras dari sebelum membentuk grup musik. Band-band

seperti Sepultura, Obituary, Blasphereion, Cannibal Corpse, Massacre, dan lain-lain

menjadi referensi bagi Al dan Luthfi dalam bermusik. Dikelilingi musik keras seperti

itu tidak menjadikan alasan sepenuhnya dalam membentuk grup musik atau berkarya

bagi Purgatory. Badar, gitaris Purgatory juga menceritakan bahwa dia rela menempuh

1 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 30 Juli 2018 pukul

19.07. 2 http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16

Juli pukul 19.50

https://id.wikipedia.org/wiki/Grup_musikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Death_metalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttps://id.wikipedia.org/wiki/Gitarishttp://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal

35

jalan yang cukup jauh dari Bekasi ke Ciledug karena dia merasa akhirnya ada tempat

dimana dia tidak hanya bermusik, melainkan bisa mendapatkan kebaikan melalui

bermusik bersama Purgatory.3

Purgatory memulai pengalaman rekamannya pada tahun 1995 dengan demo

album hasil produksi sendiri (independen) yang berisi 6 lagu bertajuk Abyss

Call. Purgatory mulai dikenal secara umum ketika lagu mereka yang berjudul

Sakaratul Maut menjadi salah satu lagu dari album kompilasi Metal Klinik I

produksi Rotorcorp Records pada tahun 1998. Pada tahun berikutnya (1999)

Purgatory mengeluarkan full album pertamanya yang berjudul Ambang Kepunahan,

masih spesifik ber-genre Death Metal.4 Hal lain yang unik dari Purgatory ialah logo

yang digunakan oleh band ini ialah logo ambigram, yaitu

suatu seni kaligrafi teks/huruf di mana gambar yang dihasilkan bukan hanya bisa

dibaca dari satu arah, tetapi dari arah sebaliknya.5 Berikut logo tersebut

3 Wawancara langsung dengan personil Purgatory 4 http://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metal. Diakses pada tanggal 16

Juli 2018 pukul 19.54 5 https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018

pukul 19.53

Gambar 1.1 Logo ambigram

https://id.wikipedia.org/wiki/Ambigramhttps://id.wikipedia.org/wiki/Senihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kaligrafihttp://1deen.com/entry/purgatory-syiar-islam-dengan-musik-metalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik)

36

Purgatory mengalami perubahan personil berkali-kali sejak pertama kali

dibentuk, berikut daftar personil Purgatory dari awal terbentuk:

1. Arief - Gitar (1992)

2. Hendri - Bass/Vokal (1992 - 1994)

3. Erick - Gitar (1993)

4. Heila - Gitar (1994)

5. Bobby - Gitar (1994 - masuk kembali 1999)

6. Arie - Vokal (1994 - 2000)

7. Ilan - Bass (1998)

8. Ntie - Bass (2001 - 2005)

9. Angga - Gitar (2006)

10. L.T.F - Gitar (hingga saat ini)

11. Al - Drum (hingga saat ini)

12. Apit Growl (hingga saat ini)

13. Bone Bass (hingga saat ini)

14. Sandman Vokal (hingga saat ini)

15. D'Jackal - DJ/ Sampling/ Programming (hingga saat ini)

16. BadArt Gitar (hingga saat ini)6

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018

pukul 20.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Purgatory_(grup_musik)

37

B. Karya Yang Diproduksi

Hampir semua lagu yang dirilis Purgatory memiliki lirik lagu bernuansa Islam

genre death metal. Album pertama yang dirilis oleh Purgatory ialah Abyss Call

yang diproduksi secara independen oleh Purgatory tanpa menggaet label. Salah satu

lagunya yang berjudul Sakaratul Maut memiliki unsur-unsur Islam dalam

menceritakan tentang sakaratul maut itu sendiri, seperti dikatakan drummer Purgatory

dalam wawancara pribadi:

cerita di belakang sakaratul maut adalah pengalaman kita semua yg

menyaksikan langsung atau tidak langsung terhadap keluarga, teman, sahabat,

tetangga, yg menghadapi sakaratul maut dan itu adalah sesuatu yg akan kita

semua akan hadapi cepat atau lambat, seluruh makhluq akan menghadapi

sakaratul maut, bahkan Izroil sang pencabut nyawa pun akan mati, betapa

ngeri nya derita sakaratul maut bagi manusia2 yg rusak akhlaqnya dan

perbuatan nya selama di dunia, sering kita temuin di ayat2 qur'an tentang

bagaimana kasar nya malaikat mencabut nyawa si kafir, kengerian2 ini dan yg

lain di seputar sakaratul maut lah yg mau kita sampaikan, kengerian yg nyata,

bukan cerita dongeng, bukan legenda, dan seluruh makhluq akan

menghadapinya, pasti.

Album yang lekat sekali dengan unsur keislaman ialah album keempat yang

rilis pada tahun 2003 dari Purgatory yakni 7:172 yang berarti Quran surat ke 7 ayat

ke 172, dialbum ini juga terdapat lagu M.O.G. S.A.W. Berikut 11 lagu yang berada di

album 7:172:

1. Paranoia

2. Hipocrishit

3. M.O.G.S.A.W

38

4. Sanctimonious

5. Dragdown

6. Pathetic

7. Oblivious Insanity

8. Impious

9. Ground Zero

10. Pathetic (Acoustic Version)

11. M.O.G.S.A.W (Acoustic Version)

Cerita dibalik penggunaan 7:172 untuk penamaan album ialah:

krn kita belum tau mau pake nama album apa setelah semua

lagu udah jadi dan di akhir2 masa produksi/rekaman, trus kita

perhatiin lagu2 di album itu kebanyakan ngomongin kerusakan moral

manusia, trus kita inget deh bahwa di quran surah al a'raf ayat 172 isi

nya tentang: bahwa seluruh manusia di lahirkan semua dalam keadaan

fitrah dan masing2 manusia di ambil kesaksian nya bahwa ALLAH

adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah, supaya manusia nanti

tidak mengelak di padang masyhar dengan dalih: saya tidak kenal

ALLAH

Referensi penamaan album dari ayat Al-Quran bukan tanpa dasar untuk

Purgatory, hasil karya yang diciptakan dipertimbangkan baik buruknya melalui

referensi yang kongkrit, yakni kitab suci Al-Quran.

Memasukan unsur agama ke seluruh aspek kehidupan adalah fokus Purgatory

dalam berkarya, underground adalah jalan yang dipilih Purgatory dalam berkarir,

sehingga kuantitas pasar atau pendengar tidak menjadi masalah untuk kelanjutan karir

mereka, itu membuat Purgatory lebih jujur dan eksplisit dalam berkarya dan hal itu

39

juga yang membuat Purgatory tetap menggunakan genre death metal dalam bermusik

dengan lirik yang kuat unsur keislamannya. Purgatoy tidak sendiri dalam

menyebarkan kebaikan yang ada dalam Islam menggunakan genre death metal, ada

grup musik underground lainnya yang juga berkarir di jalan yang sama, yakni grup

musik Tengkorak.

Lima album telah dirilis oleh Purgatory 2 diantaranya dikerjakan secara indie

oleh Purgatory, yakni Abyss Call EP dan Album Beauty Lies Beneath. Album

Sakaratul Maut dan Ambang Kepunahan dikerjakan bersama Musica label dan album

7:172 dikerjakan bersama Progressive Rock Sony, Sony Music label.7

C. Profil Lagu M.O.G.S.A.W

Lagu M.O.G.S.A.W ini diciptakan oleh semua personil Purgatory, namun lirik

Sandy yang menulisnya.8 Lagu ini ada di dalam album ke 2 Purgatory yaitu 7:172

yang rilis pada tahun 2003 berbarengan dengan lagu Hipocrate.9 Lagu yang berisi

puji-pujian terhadap Rasul ini tidak dibedakan dengan lagu mereka yang lainnya

dalam segi genre, Purgatory tetap menggunakan genre death metal. Disitu yang

membuat lagu M.O.G.S.A.W ini berbeda dengan lagu-lagu yang berisi pujian

terhadap Rasul lainnya.

7 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Agustus 2018 pukul

19.00 8 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul

17.00 9 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 19 Maret 2018 pukul

19.07

40

Menurut Al salah satu personil Purgatory, alasan mereka tetap menggunakan

genre death metal pada lagu yang berisi puji-pujian terhadap Rasulullah adalah:

Kami memang suka musik death metal, jadi ketika kami mengekspresikan

sesuatu ya jadinya dengan musik yg kami suka, bukan di sengaja bahwa untuk

menulis lagu ttg Rasulullah SAW harus dengan genre ini atau genre tertentu

yg lain.10

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Purgatory tidak ada keinginan

spesifik untuk menjadikan musik sebagai media dakwah. Menurut Al selaku

drummer Purgatory, Purgatory hanya mencoba memasukan unsur Agama di seluruh

aspek kehidupan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.11

Referensi yang didapat oleh Sandy dalam proses menulis lagu M.O.G.S.A.W

tidak hanya dari film, musik, ataupun sosial, tetapi ayat suci juga menjadi salah satu

referensi paling penting dalam menulis lagu ini kata Sandy.12

Salah satunya ialah

surat Al-Baroah yang menjadi inspirasi dalam menulis lagu M.O.G.S.A.W.

Purgatory memang tidak sembarangan dalam memasukan unsur agama dalam

karyanya. Mereka menggunakan referensi dari sumber agama yag kongkrit, yakni

kitab suci Al-Quran.

10 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp. 12 April 2018 pukul

22.08 11 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 26 Maret 2018 pukul

22.58 12

Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul 14.03

41

Penggunaan bahasa Inggris pada lagu M.O.G.S.A.W yang dapat berpengaruh

pada keutuhan pesan yang disampaikan kepada pendengar ternyata bukan tanpa

alasan, Purgatory memilih menggunakan bahasa Inggris pada lagu M.O.G.S.A.W

karena masalah teknis. Intonasi lirik tidak tepat dengan ritme musik yang intens dan

cepat. Beberapa kata dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W apabila diartikan dalam bahasa

Indonesia maka akan menjadi tidak harmonis dengan musiknya.13

Berikut adalah lirik

lagu M.O.G.S.A.W:

Uhmm, There's no reason to denied you

You're a descent of the world of the Universe

How can't I ain't love you even I never felt your breathe

You're a miracle the poetry of paradise

The M.O.G I can feel all

Your Existance innersoul can I be

One of your love one to serve you

I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Alone penceiving in silent dark before going down

And now you'll see what you've done to me

When I'm crying to myself I realized that you're the one

Imagine if you're not mine I will defenetely blind

You change your vision control your LUST believe me

cuz everything will be proved with the truth at the last

Death soon will come God never shows you'll never

know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Terjemahan:

Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu

Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta

Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu

walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu

Kau adalah keajaiban puisi surga

13 Wawancara langsung dengan personil Purgatory

42

MOG(Messenger Of God)-Pembawa wahyu Allah

aku bisa merasakan semua

keberadaanmu jiwa batin

bisakah aku menjadi salah satu cintamu menjadi pelayanmu

Aku akan memberikan hidupku seluruh hidupku Aku milikmu martirmu

Sendiri mengamati dalam gelap sebelum turun(mati/kuburan)

Dan sekarang Kau akan melihat apa yang telah kamu lakukan padaku

Ketika aku menangisi diriku sendiri aku menyadari bahwa Kau adalah satu-

satunya

Bayangkan jika Kau bukan milikku aku pasti akan buta

Kau mengubah visimu mengendalikan nafsumu percayalah padaku

Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya

Kematian akan segera datang Tuhan tidak pernah menunjukkan diri kau tidak

akan pernah tahu

Apakah Kau akan di dalam gelap(neraka) atau akan di dalam terang(surga)

Ekspresi yang ditunjukan dilirik lagu merupakan ekspresi cinta terhadap

Rasul. Dengan tidak adanya pasar yang ditargetkan oleh Purgatory, maka ekspresi

yang ditumpahkan oleh Purgatory melalui karya-karyanya jujur dan eksplisit. Hal itu

yang dapat dirasakan salah satunya di lagu M.O.G.S.A.W, dengan perpaduan lirik

dan musik serta tujuan, ekspresi yang mereka coba salurkan sangat utuh

tersampaikan.

43

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISA

A. Analisis Wacana dalam Teks

Dengan menggunakan kerangka analisis wacana Teun A.Van Dijk penulis

menganalisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial dalam lirik lagu

M.O.G.S.A.W karya Purgatory.

1. Struktur Makro

Gambaran umum dari suatu teks, atau biasa disebut gagasan inti, dan

ringkasan yang utama dari suatu teks. Elemen ini disebut dengan tematik,

yaitu tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu teks/berita. Teks tidak

hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik

tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang koheren. Van Dijk menyebut hal

ini sebagai koherensi global (global coherence), yakni bagian-bagian dalam

teks kalau dirunut menunjuk satu titik pada gagasan umum, dan bagian-bagian

itu saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum

tersebut.1

Adapun tema besar dalam lagu M.O.G.S.A.W ialah ekspresi kecintaan

kepada Rasulullah SAW, hal ini bisa dilihat dalam penggalan lirik :

1 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 230.

44

Can i be one of your love one to serve you

I'll give my life all my life I'm yours your martyr alone

Purgatory menjadikan Rasulullah SAW sebagai inspirasi utama dalam

menciptakan lagu ini, itu dikatakan langsung oleh drummer Purgatory yakni

Al dengan wawancara pribadi melalui WhatsApp:

Rasulullah SAWW adalah panutan kita semua, manusia paling

sempurna baik di fisik maupun akhlak, siapa yg gamau mendapatkan

syafaat dan berdampingan dengan Beliau SAWW di padang masyar

nanti? Jadi kami coba ekspresikan kecintaan kami kepada Beliau

SAWW melalui lagu MOGSAW, emang itu bukan karya yg terbaik

dan sama sekali tidak merepresentasikan Beliau SAWW, itu hanya

secuil karya anak muda yg kepingin mengekspresikan hatinya tentang

Rasulullah SAWW.2

Sandy selaku penulis lirik juga menceritakan inspirasi-inspirasi yang

dia dapatkan sehingga terciptanya M.O.G.S.A.W:

Dari semua AL...kalo dari film yg film The Messenger , dari

Al'qur'an banyak ,salah satunya surah Muhammad, surat ke 473

Isi kandungan surat Muhammad yang terdiri dari beberapa aspek

yakni keimanan, hukum-hukum dan kesabaran. Surat Muhammad termasuk

golongan surat-surat Madaniyyah. Pada ayat pertama sampai ketiga surat ini,

Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang

tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan

hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Orang-

2 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 4 Juni 2018 pukul

22.07. 3 Wawancara pribadi dengan drummer Purgatory melalui Whatsapp, 16 Agustus 2018 pukul

14.03.

45

orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad SAW

merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah

semua amalnya, dan diampuni segala kesalahannya. Adapun orang-orang

yang tidak percaya kepada Muhammad SAW adalah orang-orang yang

mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni,

serta kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat. Sebahagian besar

surat ini mengutarakan tentang peperangan dan pokok-pokok hukumnya, serta

bagaimana seharusnya sikap orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir.

Surat Muhammad ini juga berisi tentang bagaimana bersikap terhadap

tahanan perang, pada ayat keempat tertulis bahwa tahanan perang harus

dibebaskan atau menerima tebusan apabila perang telah usai. Alangkah lebih

baik taat kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang baik dibanding

terciptanya perang dan pertumpahan darah serta terputusnya hubungan

kekeluargaan. Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan di muka bumi

dan menghubungkan tali persaudaraan, yaitu dengan berbuat baik kepada

kaum kerabat melalui ucapan dan perbuatan serta bersedekah kepada mereka.

Penggambaran surga sebagai tempat yang akan dihuni oleh orang-

orang yang takwa melakukan perintah-Nya serta melakukan amal kebaikan,

serta orang yang berpaling dari Allah tidak akan mendapatkan ampunan dari-

Nya dan jahannam adalah tempat huniannya. Allah memperhitungkan

kebaikan orang-orang yang bertakwa, Allah Maha melihat. Serta Allah

46

memerintahkan kita untuk beramal atas harta yang telah diberikan oleh Allah

SWT.

Dengan demikian, struktur makro dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W

karya Purgatory yang liriknya ditulis Sandy adalah ekspresi kecintaan kepada

Rasul.

2. Superstruktur

Teks atau wacana pada umumnya memiliki skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk suatu kesatuan

arti. Yang merupakan elemen superstruktur adalah Skematik. Yaitu adalah

bagaimana bagian dan urutan berita/teks diskemakan dalam teks berita utuh.4

Meskipun tidak disusun dengan kerangka yang linear seperti halnya karya

ilmiah yang tersiri dari latar belakang, masalah, tujuan, teori, isi, dan

kesimpulan, berita/teks juga mempunyai skema/alurnya tersendiri.

Bagian pertama adalah summary (judul) yaitu: M.O.G.S.A.W. Lalu

yang kedua adalah story, merupakan isi cerita secara keseluruhan. Berikut

adalah lirik lengkap dari lagu M.O.G.S.A.W:

4 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Hal. 232.

47

Uhmm, There's no reason to denied you

You're a descent of the world of the Universe

How can't I ain't love you even I never felt your breathe

You're a miracle the poetry of paradise

The M.O.G

I can feel all your existance innersoul

Can I be one of your love one to serve you

I'll give my life all my life I'm yours your martyr

Alone penceiving in silent dark before going down

And now you'll see what you've done to me

When I'm crying to myself I realized that you're the one

Imagine if you're not mine I will defenetely blind

You change your vision control your LUST believe me

cuz everything will be proved with the truth at the last

Death soon will come God never shows you'll never

know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Terjemahan:

Uhmm Tidak ada alasan untuk membantahmu

Kau adalah keturunan dari dunia alam semesta

Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu

walaupun aku tidak pernah merasakan nafasmu

Kau adalah keajaiban puisi surga

MOG(Messenger Of God)-Pembawa wahyu Allah

aku bisa merasakan semua

keberadaanmu jiwa batin

bisakah aku menjadi salah satu cintamu menjadi pelayanmu

Aku akan memberikan hidupku seluruh hidupku Aku milikmu martirmu

Sendiri mengamati dalam gelap sebelum turun(mati/kuburan)

Dan sekarang Kau akan melihat apa yang telah kamu lakukan padaku

Ketika aku menangisi diriku sendiri aku menyadari bahwa Kau adalah

satu-satunya

Bayangkan jika Kau bukan milikku aku pasti akan buta

Kau mengubah visimu mengendalikan nafsumu percayalah padaku

Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya

48

Kematian akan segera datang Tuhan tidak pernah menunjukkan diri kau

tidak akan pernah tahu

Apakah Kau akan di dalam gelap(neraka) atau akan di dalam

terang(surga)

Lirik lagu di atas jelas bercerita tentang sebuah rasa Cinta terhadap

Rasulullah. Mencintai Rasulullah sepenuh hati walaupun tidak pernah

melihatnya, ekspresi rasa cinta yang sangat dalam jelas tercurahkan melalui

potongan lirik tersebut. Besarnya cinta Rasul terhadap umatnya sehingga rasa

cinta itu terus terasa hingga saat ini. Rasa cinta itu membuat kita balik

mencintainya lebih besar lagi walau Rasul sudah tiada. Namun, dibagian akhir

lagu dengan tegas dinyatakan bahwa Allah lah pada akhirnya pemberi

keputusan.

Superstruktur dalam lirik lagu M.O.G.S.A.W terbagi menjadi;

1) summary (judul) : M.O.G.S.A.W

2) skema : Diawali dengan perumpamaan Rasulullah

menurut penulis serta ditambatkan pujian serta rasa cinta terhadapnya.

Dilanjutkan dengan hubungan yang penulis rasakan dengan Rasulullah

dengan nada yang diulang-ulang sehingga pesan itu masuk ke dalam

otak pendengar lagu tersebut. Terutama pesan perumpamaan itu

diletakkan Sandy dalam bagian refrain. Diakhiri dengan jawaban

bahwa akhirnya semua tergantung kita sebagai manusia, Allah satu-

49

satunya yang mempunyai keputusan, Dia-lah yang memperhitungkan

segala sesuatu.

3. Struktur Mikro

Menurut skema Van Dijk yaitu makna lokal dari suatu teks yang dapat

diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. yaitu

makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi

yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. 5

Adapun elemen penelitiannya yaitu: Pertama, semantik yakni makna

yang ingin ditekankan dalam teks berita. Adapun elemen yang diamati dalam

semantik adalah:

a. Latar

Merupakan bagian teks / berita yang dapat mempengaruhi

semantik (arti) yang akan ditampilkan. Dalam konteks ini, latar yang

ditekankan oleh Sandy dalam lagu M.O.G.S.A.W terlihat dalam lirik:

Uhmm, There's no reason to denied you

Lirik yang singkat, namun padat dan sarat akan makna. Lirik di

atas menggambarkan kepatuhan seorang manusia terhadap apa-apa yang

dilakukan dan diperintahkan Rasul.

5 Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT.