apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat-20120219... · mau ikut,karena...

3
a Selasa () Rabu .. KiJll1is C: Jumai 1 234 567 17 18 ~ 20 21 22 Jan Peb 8 9 10 11 23 24 25 26 t ~(~~~-- Y a (/£~~~~~~~,~~=2» \' V ,,~ ~ --.... -.-.----.-------- ..--------.-----~ o Sabtu c. Minggu \ 12 ····13-14- ·1516- I 27 28 29 30 31 I ........ i Sep C) Okt () Nov C) Des/I ........ __ ~._.r L ANGIT Kota Bandung masih cerah, Jumat (17/2) siang itu. Deru kereta api terdengar dari arah Stasiun Kiaracondong. Tepat di Jln. Babakan Sari IT, tujuh perempuan berusia rata-rata 20 tabun bersenda gurau menghabiskan waktu di dalam kamar berukuran 6X7meter. Ketujuh perempuan itu sedang menunggu na- sib yang akan membawa mereka keluar dari rumah sementara yayasan sosial tenaga kerja, Mereka berasal dari Jawa Tengah, datang ke Kota Bandung membawa asa untuk memperbaiki kondisi ekonomi, caranya dengan menjadi pembantu rumah tangga (PRT). Saat ditanya . satu-persatu, semua sudah memiliki pengalaman menjadi PRT di Kota Ban- dung. Bagi mereka, Kota Bandung adalah salah satu tempat yang menye- diakan lapangan pekeIjaan cukup luas khususnya untuk menjadi PRT. Seperti yang diceritakan Tina (28) asal Kab. Banyumas, Jawa Tengah. Satu tabun lalu dia bekeIja sebagai PRT, dan merasa betab. Ketika ma- jikannya pindah ke Jakarta, Tina tidak mau ikut, karena dalam bayangannya Jakarta adalah kota yang kejam. Akbirnya dia rehat jadi PRT, kemudian pulang ke Banyumas. Kini, dia kembali ke Kota Bandung. Mendatangi Yayasan Sosial Karya Mi- tra Jaya yang terletak di samping Stasi- un Kiaracondong Bandung. Di yayasan itu, Tina akan disalurkan menjadi PRT. Yayasan itu legal, karena terdaftar den- gan badan hukum yangjelas. "Sayabetah keIja di Bandung. Selain karena majikannya baik dan kotanya enak, Bandungjuga dekat kalau saya ingin pulang ke kampung halaman," tu- tar Tina yang mengantongi ijazah SMP. Dekat dengan kampung halaman menjadi salah satu faktor Tina tak berniat keIja ke luar'negeri dan men- dapat label tenaga kerja wanita (TKW). Begitujuga dengan Samirah (37) yang juga berasal dari Banyumas. Samirah sudah bekeJja dengan majikan yang sama enam tabun lamanya. Saat dite- mui "PR", Samirah baru saja keluar dari rumah sakit karena terserang penyakit lever. Menurut Samirah, dia akan puIang ke Banyumas duIu sampai sembuh, Iagipu- la dia kangen dengan dua anaknya di kampung. Diamengaku, beratmening- Kata orang di atas bumi, kita semua sama/kata orang di mata Tuhan, tidak ada miskin dan kaua/katanua .../katanya .../kalau memang benar begitufkenapa nasibkujadi babu/kerja apa pun ku tak malu/tapi hidup kok enggak maju-mafu/celana ... cuma punya satu/meski banuak: padi di sausah/hatiku selalu resah/meski t'lah ganti penierintah/hidupku selalu susah// (Mars Pembantu, lirik dan musik oleh Monly Tiwa tmtukfilm "Mendadak: Dangdut'') galkan majikanya, karena dia sudah menganggap majikannya seperti keIuar- ga. Majikannyajuga yang menanggung biaya Samirah di rumah sakit Jika Tina dan Samirah enggan beker- ja ke luar negeri menjadi TKW, lain dengan Siti (20) asal Kab. Wonosobo dan Marni (19) dari Kab. Kebumen. Usia mereka yang masih belia membuat mereka merasa harus mencari pengala- man lain. Mereka sadar, ijazah SMP yang mereka punya tak bisa membawa mereka meraih pekeIjaan lain. Menurut mereka, menjadi PRT adalah satu-sat- unya profesi yang bisa dikeIjakan. "Melihat tetangga, kerja di luar negeri kayaknya enak, uangnya banyak, Pengenjugamencoba keIja di luar negeri, walaupun agak takut kare- na nonton berita di televisi banyak TKW yang disiksa sampai meninggal. Tapi, semua pekeIjaan ada risikonya," kataMarni. Tina, Samirah, Siti, dan Marni sepa- kat, kejujuran adalah modal utama ketika menjadi PRT. Mendapat keper- cayaan dari majikan tidaklah mudah. Oleh karena itu, ketika pertama kali bertemu, baik PRT maupun majikan harus sama-sama terbuka, misalnya majikan perlu memberitabu aturan di rumah, soal hewan pe1iharaan, dan ke- tentuan pulang kampung. Para PRT ini tak memiliki harapan yang muIuk-muIuk, mereka ingin ma- jikan pednli dan mau mengerti mereka. Misalnya ketika sakit, majikan mau pedull. Jika mendapat perlakuan baik, para PRTjuga akan betab dan setia melayani. Di sinilah peran yayasan penyalur PRT berperan, karena baik majikan dan PRT memiliki hak untuk memilih. Majikan berhak memilih PRT sesuai kebutuhan, begitu juga dengan PRTyang berhak memilih majikannya. ** TIDAKada yang bercita-cita menja- di pembantu rumah tangga. Tetapi, la- pangan pekeIjaan yang sulit dan tingkat pendidikan yang rendah terkadang memaksa orang tidak emi- liki pilihan untuk hidup. Namuo;,W< ada yang salah dengan menjadi :EiRT. PekeIjaan ini halal dan tanpa dislidari, PRT mengurangi pengangguran di In- . donesia. Para pengelola yayasan penyalur tenaga keIja mengungkapkan, dalam satu minggu mereka bisa menyalurkan rata-rata tiga PRT setiap minggunya ke calon peIanggan yang membutuhkan. Para pelanggan yang merupakan calon majikan itu biasanya memiliki kriteria PRTyang diminta. Sepertiyang diungkapkan Eko Kasimnn tgg), pemilikYayasan osial Restu 1bu. Menurut Eko, dia metDiliki.. koordinator yang diturunkan di kam- pung-kampung untuk mencari yang berminat bekeIja menjadi PRT. Selama ini, para pelanggannya mencari PRT dari daerah di Jawa Tengah, seperti dari Cilacap, Banyumas, Brebes, Ku- toaIjo, dll. Sementara itu, dari Jawa Barat sepi peminat, pasalnya kampung halaman mereka dekat, jadi serlng minta puJang. . Menurut Eko, selama ini PRT ang sudah dia salurkan biasanya mengeluh soal pemberian gaji yang meIewati batas waktu. "Alhamdulillah, kalau urusan kekerasan fisik dan batin, tidak ada. Para PRT hanya mengeluh soal gaji yang terlambat atau ditaban- taban," kata Eko yang sudah tujuh tabun mengelola yayasannya. Selain yayasan milik Eko, ada.wga Yayasan Sosial Gahaya Mekar di mn. StasiunBarat Bandung. Yayasan sudah berdiri sejak 1980-an ini menyalurkan PRT dengan salah satu syarat mau bekeIja kerns. Dan mental

Upload: dolien

Post on 14-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat-20120219... · mau ikut,karena dalambayangannya Jakarta adalah kotayangkejam. Akbirnya diarehatjadi PRT,kemudian pulang

aSelasa () Rabu .. KiJll1is C: Jumai

1 234 567

17 18 ~ 20 21 22Jan • Peb

8 9 10 1123 24 25 26

t ~(~~~--~~Ya (/£~~~~~~~,~~=2»\' V,,~ ~

--.... -.-.----.-------- ..--------.-----~o Sabtu c. Minggu \12 ····13-14- ·1516- I27 28 29 30 31 I........ i

Sep C) Okt () Nov C) Des/I........_ _ ~._.r

LANGIT Kota Bandung masihcerah, Jumat (17/2) siang itu.Deru kereta api terdengar dari

arah Stasiun Kiaracondong. Tepat diJln. Babakan Sari IT, tujuh perempuanberusia rata-rata 20 tabun bersendagurau menghabiskan waktu di dalamkamar berukuran 6X7meter. Ketujuhperempuan itu sedang menunggu na-sib yang akan membawa mereka keluardari rumah sementara yayasan sosialtenaga kerja,Mereka berasal dari Jawa Tengah,

datang ke Kota Bandung membawa asauntuk memperbaiki kondisi ekonomi,caranya dengan menjadi pembanturumah tangga (PRT). Saat ditanya .satu-persatu, semua sudah memilikipengalaman menjadi PRT di Kota Ban-dung. Bagi mereka, Kota Bandungadalah salah satu tempat yang menye-diakan lapangan pekeIjaan cukup luaskhususnya untuk menjadi PRT.Seperti yang diceritakan Tina (28)

asal Kab. Banyumas, Jawa Tengah.Satu tabun lalu dia bekeIja sebagaiPRT, dan merasa betab. Ketika ma-jikannya pindah ke Jakarta, Tina tidakmau ikut, karena dalam bayangannyaJakarta adalah kota yang kejam.Akbirnya dia rehat jadi PRT, kemudianpulang ke Banyumas.Kini, dia kembali ke Kota Bandung.

Mendatangi Yayasan Sosial Karya Mi-tra Jaya yang terletak di samping Stasi-un Kiaracondong Bandung. Di yayasanitu, Tina akan disalurkan menjadi PRT.Yayasan itu legal, karena terdaftar den-gan badan hukum yangjelas."Saya betah keIja di Bandung. Selain

karena majikannya baik dan kotanyaenak, Bandungjuga dekat kalau sayaingin pulang ke kampung halaman," tu-tar Tina yang mengantongi ijazah SMP.Dekat dengan kampung halaman

menjadi salah satu faktor Tina takberniat keIja ke luar'negeri dan men-dapat label tenaga kerja wanita (TKW).Begitu juga dengan Samirah (37) yangjuga berasal dari Banyumas. Samirahsudah bekeJja dengan majikan yangsama enam tabun lamanya. Saat dite-mui "PR", Samirah baru saja keluardari rumah sakit karena terserangpenyakit lever.Menurut Samirah, dia akan puIang ke

Banyumas duIu sampai sembuh, Iagipu-la dia kangen dengan dua anaknya dikampung. Diamengaku, beratmening-

Kata orang di atas bumi, kita semua sama/kata orang di mataTuhan, tidak ada miskin dan kaua/katanua ... /katanya .../kalaumemang benar begitufkenapa nasibkujadi babu/kerja apa punku tak malu/tapi hidup kok enggak maju-mafu/celana ... cuma

punya satu/meski banuak: padi di sausah/hatiku selaluresah/meski t'lah ganti penierintah/hidupku selalu susah//

(Mars Pembantu, lirik dan musik oleh Monly Tiwatmtukfilm "Mendadak: Dangdut'')

galkan majikanya, karena dia sudahmenganggap majikannya seperti keIuar-ga. Majikannyajuga yang menanggungbiaya Samirah di rumah sakitJika Tina dan Samirah enggan beker-

ja ke luar negeri menjadi TKW, laindengan Siti (20) asal Kab. Wonosobodan Marni (19) dari Kab. Kebumen.Usia mereka yang masih belia membuatmereka merasa harus mencari pengala-man lain. Mereka sadar, ijazah SMPyang mereka punya tak bisa membawamereka meraih pekeIjaan lain. Menurutmereka, menjadi PRT adalah satu-sat-unya profesi yang bisa dikeIjakan."Melihat tetangga, kerja di luar

negeri kayaknya enak, uangnyabanyak, Pengenjugamencoba keIja diluar negeri, walaupun agak takut kare-na nonton berita di televisi banyakTKWyang disiksa sampai meninggal.Tapi, semua pekeIjaan ada risikonya,"kataMarni.Tina, Samirah, Siti, dan Marni sepa-

kat, kejujuran adalah modal utamaketika menjadi PRT. Mendapat keper-cayaan dari majikan tidaklah mudah.Oleh karena itu, ketika pertama kalibertemu, baik PRT maupun majikanharus sama-sama terbuka, misalnyamajikan perlu memberitabu aturan dirumah, soal hewan pe1iharaan, dan ke-tentuan pulang kampung.Para PRT ini tak memiliki harapan

yang muIuk-muIuk, mereka ingin ma-jikan pednli dan mau mengerti mereka.Misalnya ketika sakit, majikan maupedull. Jika mendapat perlakuan baik,para PRT juga akan betab dan setiamelayani. Di sinilah peran yayasanpenyalur PRT berperan, karena baikmajikan dan PRT memiliki hak untukmemilih. Majikan berhak memilih PRTsesuai kebutuhan, begitu juga denganPRTyang berhak memilih majikannya.

**

TIDAKada yang bercita-cita menja-di pembantu rumah tangga. Tetapi, la-pangan pekeIjaan yang sulit dantingkat pendidikan yang rendahterkadang memaksa orang tidak emi-liki pilihan untuk hidup. Namuo;,W<ada yang salah dengan menjadi :EiRT.PekeIjaan ini halal dan tanpa dislidari,PRT mengurangi pengangguran di In-

. donesia.Para pengelola yayasan penyalur

tenaga keIja mengungkapkan, dalamsatu minggu mereka bisa menyalurkanrata-rata tiga PRT setiap minggunya kecalon peIanggan yang membutuhkan.Para pelanggan yang merupakan calonmajikan itu biasanya memiliki kriteriaPRTyang diminta.Sepertiyang diungkapkan Eko

Kasimnn tgg), pemilikYayasan osialRestu 1bu. Menurut Eko, dia metDiliki..koordinator yang diturunkan di kam-pung-kampung untuk mencari yangberminat bekeIja menjadi PRT. Selamaini, para pelanggannya mencari PRTdari daerah di Jawa Tengah, sepertidari Cilacap, Banyumas, Brebes, Ku-toaIjo, dll. Sementara itu, dari JawaBarat sepi peminat, pasalnya kampunghalaman mereka dekat, jadi serlngminta puJang. .Menurut Eko, selama ini PRT ang

sudah dia salurkan biasanya mengeluhsoal pemberian gaji yang meIewatibatas waktu. "Alhamdulillah, kalauurusan kekerasan fisik dan batin, tidakada. Para PRT hanya mengeluh soalgaji yang terlambat atau ditaban-taban," kata Eko yang sudah tujuhtabun mengelola yayasannya.Selain yayasan milik Eko, ada.wga

Yayasan Sosial Gahaya Mekar di mn.StasiunBarat Bandung. Yayasansudah berdiri sejak 1980-an inimenyalurkan PRT dengan salah satusyarat mau bekeIja kerns. Dan mental

Page 2: apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat-20120219... · mau ikut,karena dalambayangannya Jakarta adalah kotayangkejam. Akbirnya diarehatjadi PRT,kemudian pulang

kerja keras dimiliki para PRT asal JawaTengah.Sekretaris Yayasan Sosial Cahaya

Mekar Hamid (25) mengungkapkantidak setiap hari ada calon PRT yangdatang clanmau disalurkan. Biasanyakata Hamid, koordinator dari yay~mencari ke daerah siapa yang berminatmenjadi PRT.Namun, talc semua rumah tangga

yang memakai jasa PRT memakaiyay~n penyalur PRT. Seperti RinnyRosliany (:33) yang sudah tiga tahunmemakai jasa PRT asal Garut SitiMariam (45). Rinny memaka{jasa Sitikarena sebelumnya Siti bekeIja padasepupunya selama hampir lima tahun.Bisa dibilang,Rinny sudah sangat per-caya pada Siti. Rinny juga talcpunyaaturan khusus, yang penting duaanaknya diperhatikan."Aku kerja sampai sore, jadi selain

rumah aku juga titip anak-anak, Dia(Siti) cukup telaten memerhatikanmakan dan vitamin anak-anak, Alham-dulillah, sejauh ini Siti betah karena su-dah tiga kali Lebaran enggak pulang keGarut. Aku juga senang, karena Siti~is~ m~nyekolahkan anaknya sampaijadi saIJana," tutur Rinny,

TiiKnanya . y yang meraskesetiaan PRT-nya. Adajuga Rina Su-laeman (:37) yang sudah mengenalPRT-nya sejak dia keeil sampaisekarang Rina sudah berumah tanggadan memiliki satu anak. PRT Rina yangbernamaAwing (60) terse but asa1KotaBandung clan telah mengabdi padakeluarga Rina berpuluh tahunlamanya."Mungkin sejak 196o-an Emak Aw-

ing ikut keluarga, Dulu dia sempatkeluar, tapi kemudian balik lagi sampaisekarang. Emak sudah kami anggapseperti keluarga sendiri. Terkaclangkasihanjuga melihat dia bekeIja terus,karena dia sudah tua. Sekarang sayatambah satu PRT lagi, karena anak ke-dua akan lahir," kata Rina..Hubungan majikan dan PRT se-

harusnya menjadi hubungan simbiosismutualisme yang menguntungkan duabelah pihak. Ketika keduanyamenyadari hak clan kewajiban masing-masing, yang akan teIjadi adalahhubungan personal yang akan menye-nangkan kedua belah pihak, majikandan PRT. (Wmdy Eka Pra-wudya/"PR")***

Pilihan Terademi

Kebutuhan tu tIP

M AKIN mendesaImya kebu. hidup membuat peketj embanturumah tangga (PRT) men] di pilihan

masyarakat yang merasa tidak me . . keahliandan berpendidikan rendah. Pakar an pologi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Uni sitas Pa-djadjaran Dr Selly Riawanti, MA men;tIaskanpilihan menjadi PRT biasanya diambil ketika 'tempat tinggal mereka sudah tidak bi menye-diakan lapangan pekeljaan."Lahan bertani makin sempit, ind .trl juga

tidak ada. Maka dengan sendirinya arakatdi desa atau kampung akan mencari p kerjaanke kota, ;.\kibat tidak memiliki keahli dan pen-didikannya rendah, tak ada pilihan 1 . selainmenjadi PRT," kata Selly.Menurut Selly; selama lapangan k la tidak

memadai untuk mereka yang berpen idikan~~dah, maka menjadi PRT tetap ak menjadipilihan. Padahal kalau ada industrl y gberkembang di daerah mereka, menj ill buruhpabrik atau btiruh di industri rumah bisamenjadi pilihan lain.Agar nasib PRT lebih baik, kata Se~ seharus-

nya memang ada hak clan kewajiban y: g dike-!ahui. m:'ljikan dan PRT-nya sejak hub gan ker-ja terjalin, Tak perlu aturan tertulis, na ke-mungkinan besar akan rawan untuk ggar.Namun, yang perlu dipastikan adalah Ji."Kalau PRTtinggal bersama majika ..ya dia

~ men~apat makan dan tidur di te pat ma-jikan. Ha! IDl membuat gajinya utuh, ,beda de-ngan buruh yang gajinyamemang dipalW untukkehidupan sehari-hari. Dengan tinggal bersamamajikan,.hubungan personal akan terb gunkarena ada transaksi personal, yaitu k PRTsakit, majikan akan turut peduli," tu elly.Selly mengungkapkan, saat ini tren enjadi

PRT mengalami penurunan karena a ahanpekeIjaan lain yaitu menjadi tenaga ke 'a wanita(TKW) yang bekeIja ke luar negeri. Pa al, kataSelly, untuk menjadi TKW juga tidakl mudah.Menjadi TKW harus memiliki keahli etikamereka juga tak sanggup menjadi makakembali lagi PRT domestik ada1ah pi . ter-akhir untuk memenuhi kebutuhan hid"Untuk menjadi TKW modalnya ti

karena banyak pintu yang harus dilewacaIo dan agenpenyalurnya. Harus sayapekerjaan menjadi TKW atau PRTbpekeljaan yang mudah untuk digeluti,"Selly.Tren menunmnya jumlah PRT juga diakui

yayasan penyalur PRT. Sekretaris Yayasan SosialCahaya Mekar Hamid mengatakan, seti bulanmakin sedikit yang datang ke yayasann untukdisaJurkan menjadi PRT. Ketika koordiri tomyamencari ke daerah pun, banyak pendud desayang memilih untuk bekeIja sebagai T di luarnegeri.Pemilik Yayasan Sosial Restu Ibu Eko

mun juga mengatakan, selama lima tabakhir terjadi penurunan sampai 60 pelab PRTyang ingin disaJurkan yayasannnurut dia, kendati banyak berita jelek tenasib TKW tetapi ha! itu tidak menyurunat penduduk kampung atau desa untuk!di TKW. (Windy Elm Pramudya/"P

Page 3: apustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pikiranrakyat-20120219... · mau ikut,karena dalambayangannya Jakarta adalah kotayangkejam. Akbirnya diarehatjadi PRT,kemudian pulang

Neni Yuliani (38)

Asal Kerjaan BeresSEBAGAI ibu rumah tangga dengan

dua anak, Neni merasa perlu menggu-nakan jasa PRT untuk membersihkanrumah, mencuci, dan menyetrika.

"Saya pakai jasa PRT sudah sebelastahun. PRT yang sekarang bekerja dirumah sudah empat tahun tinggalbersama karnl," ujar Neni.

Selama ini, Neni tidak pemah pakai jasapenyalur pembantu. Setiap butuh jasa PRT,Neni selalu meminta bantuan kepada

kakaknya yang ada di Tasikmalaya. Nenimengaku tak memiliki krfteria khusus un-tuk PRTyang bekerja di rumahnya.

"Buat saya yang penting harus jujur,sehat jasmani dan rohani, dan tidakaneh-aneh selama jam kerja. Kalaupekerjaan sudah selesai, silakan mautidur, SMS-an, atau yang lainnya. Sayapada dasarnya tidak pernah melarangasal kerjaan beres," kata Neni. (WIndyEka Pramudyaj"PR") ***

Christine Panjaitan

Perlakukan Sebagai ManusiaPEMBANTU rumah tangga itu selayaknya

diperlakukan sebagai manusia. Hak-haknyadiperhatikan. Diberikan sandang dan pa-ngan yang sesuai dengan kehidupan danstandar pembantu rumah tangga saya piklrpembantu rumah tangganya juga akan mikirpanjang kalau keluar dari rumah tempat diabekerja. Penyanyi tahun 1980-an ChristinePanjaitan mengatakan hal itu di Bandung.

Selama ini, menurut Christine, jika iamemiliki makanan ia pun berbagi dengan

pembantu rumah tangganya. "Jangan sarn-pai bikin mereka ngiler, Cara saya sih kalauada kue, saya langsung potongkan dulu bu-at mereka di belakang, sehingga dengancara ini mereka tidak perlu lagi mencuri-curiuntuk merasakan kue yang kita punya," ka-ta pelantun "Tangan Tak Sampai" ini.

Menurut ibu tiga anak ini, setelah pern-bantunya setahun bekerja di rumahnya, diawajib rnemberikan gaji ketiga belas untukpembantunya. (Ratna DJj"PR")***