web viewstandar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh...

132
PEDOMAN PEMBELAJARAN (PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN) PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Upload: habao

Post on 03-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

PEDOMAN PEMBELAJARAN(PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN)

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2017

Page 2: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

BAB IPENDAHULUAN

A. RasionalPerubahan pada bidang teknologi terjadi sangat cepat di awal abad 21, dan ini terjadi selaras dengan tekanan globalisasi seperti perubahan tatanan ketanagakerjaan, dimana peluang kerja tidak lagi dibatasi oleh batas-batas suatu negara. Konsekwensi dari perubahan tersebut sangat berdampak terhadap kemampuan tenaga kerja yang tidak dapat mempertahankan kompetensi yang dimilikinya, atau kompetensi kerja suatu jabatan tetap statis.

Kompetensi kerja suatu jabatan perlu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik berkaitan penerapan teknologi, organisasi kerja maupun regulasi-regulasi pemberlakuan pasar bebas tenaga kerja seperti MEA pada tingkat ASEAN. Ini sejalan dengan pernyataan King, pada William Borgen, 2001 (Techical and Vocational Education and Trainning/TVET in the First Century) “dewasa ini kestabilan pekerjaan telah berubah, dimana digantikan oleh kontek fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan pengalihan keterampilan esensial”.

Perkembangan pada dunia kerja tentu harus diikuti oleh lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga kerja seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana pendekatan pengembangan sekolah kejuruan diantaranya adalah market driven. Penggunaan pendekatan tersebut memungkinkan terjadinya kesesuaian antara proses pembelajaran di sekolah dengan yang terjadi pada proses di dunia kerja atau dunia usaha, demikian juga akan terjadi keselarasan antara penguasaan kompetensi dari lulusan SMK dengan kebutuhan tenaga kerja.

SMK memiliki tujuan menyiapkan lulusannya untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta

Page 3: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Ini menunjukkan SMK sebagai institusi menyiapkan lulusannya secara komprehensif dan inklusif, membantu peserta didik menumbuhkembangkan capaian hasil pendidikannya secara bermakna berdasarkan potensi yang dimilikinya, sehingga bermanfaat bagi masyarakat dimana mereka hidup kelak setelah menyelesaikan pendidikan.

Tugas SMK terutama mengantarkan lulusan untuk mencapai kemampuan seperti yang diutarakan di atas, yaitu menguasai kompetensi sesuai tuntutan keterampilan kerja abad 21, yakni keterampilan berfikir tingkat tinggi yang meliputi berfikir kreatif, berfikir kritis, memecahkan masalah. Adapun untuk membangun kemamuan yang lainnya yakni keterampilan literasi dan informasi teknologi, keterampilan untuk hidup mandiri sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajarinya, serta kemamuan menyesuaikan diri dengan tuntutan organisasi kerja (antara lain komunikasi dan kolaborasi), diperlukan pengalaman belajar kontekstual dalam berbagai bentuk model pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang dipelajarinya. Atas dasar itulah pada uraian berikut, selanjutnya akan dibahas tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tujuan dan karakteristik pembelajaran pada pendidikan SMK.

B. Landasan Yuridis1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Lebih lanjut dalam undang-undang tersebut dikemukakan:

Page 4: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1 Butir 1).

b. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 1 Butir 20).

c. Pasal 15 UU Sisdiknas menjelaskan bahwa jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Selanjutnya pada Pasal 18 ayat (2) pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Sedangkan pada penjelasan Pasal 15 ditegaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu.

d. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU Sisdiknas, Pasal 39 ayat 2).

2. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, salah satu isinya menegaskan Kementrian Perindustrian untuk mendorong industri memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur.

Page 5: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

3. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan; untuk mewujudkan pengetahuan dan keterampilan perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

4. Sistem Pendidikan Nasional mengatur tentang perlunya dikembangkan standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam Bab I Ketentuan Umum butir 6 dijelaskan bahwa standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

C. TujuanPedoman pembelajaran SMK (model-model pembelajaran) bertujuan memberikan informasi dan petunjuk kepada para pengguna yang memiliki kaitan dengan PMK, khususnya Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru-guru SMK agar dapat:

Page 6: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

1. Menggunakan model-model pembelajaran yang diutamakan sesuai Standar Proses Permendikbud No........Tahun......... sesuai Kurikulum 2013 SMK Perbaikan dan karakteristik PMK dengan tidak menafikan model pembelajaran yang lain.

2. Menganalisis pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang diampuh.

3. Menyusun kegiatan pembelajaran berdasarkan sintaks model dan pendekatan saintifik (Kegiatan Inti pada RPP) menggunakan matrik perancah.

D. Hasil yang Diharapkan1. Adanya kesepahaman antara Dinas Pendidikan, Pengawas,

Kepala Sekolah dan Guru-guru dalam penggunaan model pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 SMK Perbaikan.

2. Contoh penggunaan model pembelajaran dalam RPP dapat digunakan guru sebagai dasar pengembangan strategi pembelajaran yang lebih kreatif.

Page 7: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

BAB IIPEMBELAJARAN DI SMK

A. Konsep Pembelajaran di SMKPembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selaras dengan itu pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.

Ada beberapa konsep pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sandaran dalam mengembangkan pembelajaran di SMK, antara lain sebagai berikut.

1. Secara konseptual pembelajaran pada pendidikan kejuruan (Techical and Vocational Education and Trainning/TVET) dirancang untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar memiliki wawasan kerja, keterampilan teknis bekerja, empoyability skills, dan melakukan transformasi diri terhadap perubahan tuntutan dunia kerja (Putu Sudira, 2016).

2. Konsep pertama yang diutarakan oleh Charles A. Prosser (1950: 217) yakni “pendidikan kejuruan akan menjadi efisien bila pembelajarannya (peserta didik dilatih) dengan cara mengimitasi/ mereplikasi lingkungan kerja semirip mungkin dengan yang terjadi di tempat pekerjaan yang sebenarnya”.

3. Konsep kedua dari Charles A. Prosser (1950:218) “Pembelajaran pada pendidikan kejuruan dapat efektif jika pelatihan dilakukan dengan cara yang sama seperti di dunia kerja termasuk penggunaan peralatan dan mesin”.

Page 8: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

4. Konsep ketiga dari Charles A.Prosser (1950:220) “Pembelajaran pada pendidikan kejuruan akan efektif sesuai proporsinya, jika pembelajaran dilatihkan secara langsung dan secara individu pada peserta didik dalam kebiasaan berfikir dan diperlukan habit memanipulasinya dalam kompetensi keahlian itu sendiri”.

5. Konsep pembelajaran abad 21 yakni model relasi sain dan rekayasa yang dikembangkan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009, disadur dari Putu Sudira).

Pembelajaran dengan pereplikaan seperti konsep di atas hampir mirip dengan Teaching Factory atau Production Based Trainning/Production Based Education and Trainning yang merupakan pembelajaran dari bentuk rekayasa dan teknologi sebagai strategi perancangan dan penemuan solusi atas problematika kehidupan. Adapun pada konsep sains lebih menekankan metoda penyelidikan dan penemuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sinergi antara sain dan teknologi

Diaplikasikan secara sosial

Tindakan seseorang berbasis solusi dan

penjelasan/eksplanasi rasional

Problematika baru

Pertanyaan baru

Usulan

Solusi-solusi

Usulan

Eksplanasi/Penjelasan

Metoda

Desain, Invention dan rekayasa

Metoda

Inquiry dan Discovery

SAINS

Problematika atau pertanyaan mendasar

TEKNOLOGI dan REKAYASA

Problematika beradaptasi dengan

dalam memberikan solusi problematika sosial, ekonomi dan budaya

Page 9: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Gb. 1 Konsep Relasi sains dengan Rekayasa dan Teknologi

B. Prinsip Pembelajaran di SMKSesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PMK maka prinsip pembelajaran yang digunakan sebagai berikut.

1. Prinsip umuma. Pembelajaran sepanjang hayat;

b. Menerapkan pendekatan ilmiah;

c. Menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

d. Menerapkan pembelajaran secara terpadu dan tuntas (mastery learning);

e. Memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills;

f. Menggunakan berbagai sumber belajar;

g. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

h. Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan serta mempertimbangkan karakteristik peserta didik; dan

i. Menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi, dan model-model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek.

Page 10: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

2. Prinsip khususa. Menekankan pada keterampilan aplikatif;

b. Berlangsung di rumah, sekolah/madrasah dan masyarakat/ Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI);

c. Iklim belajar merupakan simulasi dari lingkungan kerja di DUDI;

d. Berdasarkan pada pekerjaan nyata, otentik dan sarat nilai melalui teaching factory untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja;

e. Berdasarkan permintaan pasar kerja;

f. Melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan saat praktik kerja lapangan dan PSG, dan

g. Menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka (Multi Entry-Multi Exit System/MEMES) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

C. Tujuan Pembelajaran Di SMKTujuan pembelajaran merupakan pernyataan kemampuan dari suatu keadaan yang ingin dicapai sebagai hasil perubahan dari yang peserta didik pelajari atau pernyataan sebagai hasil dari pendidikan dan pelatihan. Agar tujuan pembelajaran di SMK efektif, maka perumusannya dapat menggunakan beberapa pertanyaan dasar yang berkaitan dengan pembelajaran yakni: “kemana kita akan pergi; bagaimana kita akan mencapainya; dan bagaimana kita mengetahui bahwa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan” (Mager,1984:24). Secara umum tujuan pembelajaran pada SMK adalah sebagai berikut.

1. Memahami persyaratan kompetensi kerja;2. Melakukan pekerjaan rutin;3. Menguasai prosedur kerja sehari-hari;

Page 11: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

4. Menerapkan standar keamanan kerja;5. Meningkatkan produktifitas;6. Mampu bekerja dalam tim kolaboratif;7. Melek digital dan simbol-simbol dalam pekerjaan;8. Memperhatikan kualitas, efisiensi;9. Menerapkan etika, moralitas kerja;10. Memahami perubahan nasional, dan 11. Memiliki jiwa kewirausahaan (Putu Sudira, 2016).

D. Karakteristik Pembelajaran di SMKPembelajaran di SMK memiliki kekhasan tersendiri karena memiliki tujuan yang utama menyiapkan peserta didik memasuki dunia kerja. Untuk itu guru SMK dalam merancang pembelajaran harus memperhatikan karakteristik sebagai berikut.

1. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja;

2. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja;

3. Fokus isi pembelajaran pada pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja;

4. Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada “mind-on, heart-on, hands-on” atau cara cara pikir, sikap dan keterampilan kerja di dunia usaha atau produksi;

5. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan harus melibatkan dunia kerja sebagai kunci keberhasilan pendidikan kejuruan;

6. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan harus responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi;

7. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing”, dan

Page 12: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

8. Pembelajaran pada pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas praktik sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri.

Karakteristik di atas yang di adopsi dari Crunkilton (1984) sejalan dengan pernyataan Charles A. Prosser (1950:215), bahwa karakteristik pembelajaran pada pendidikan kejuruan secara proporsi hanya menyiapkan peserta didik secara nyata untuk melakukan pekerjaan dengan menetapkan (establish) habit berfikir yang benar dan bekerja dengan tepat, melalui pembelajaran atau pelatihan yang berulang-ulang pada lingkup kompetensi keahlian yang dipelajarinya.

E. Model-model Pembelajaran Berpendekatan Saintifik

1. Konsep SaintifikPendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik simpulan, dan mengomunikasikan.

2. Makna Langkah-langkah SaintifikProses pembelajaran yang mengacu pada pendekatan langkah berpikir saintifik, mengandung 5 (lima) langkah yang tidak selalu harus berurut dan seluruhnya ada dalam satu kali pertemuan pembelajran, yaitu sebagai berikut.

a. Mengamati, yaitu kegiatan siswa mengidentifikasi melalui indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain observasi lingkungan, mengamati gambar, video, tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang

Page 13: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

tersedia di media masa dan internet maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah.

b. Menanya, yaitu kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat pertanyaan secara individu atau kelompok tentang apa yang belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru, narasumber, siswa lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan tulisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan kalimat hipotesis. Hasil belajar dari kegiatan menanya adalah siswa dapat merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.

c. Mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa mencari informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.

d. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah

Page 14: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

data misalnya membuat tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik simpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema kognitif, meluaskan pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari kegiatan menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian dari hipotesis.

e. Mengomunikasikan, yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari kegiatan mengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pross dan hasil pembuktian hipotesis.

3. Model-Model PembelajaranGuna memperkuat pendekatan saintifik daan pendekatan rekayasa-teknologi serta mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya nyata, baik individual maupun kelompok, maka diterapkan strategi pembelajaran menggunakan model-model pembelajaran penyingkapan (inquiry learning), pembelajaran penemuan (discovery learning) dan pendekatan pembelajaran berbasis hasil karya yang meliputi pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pelatihan berbasis produk (production based training), dan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) serta teaching factory.

Page 15: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

a. Konsep model-model pembelajaran

1) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice & Wells). Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas”.

2) Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:

a) Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya.

b) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.

c) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya.

Page 16: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

d) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran. (Trianto, 2010).

Page 17: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

BAB IIIPENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. Jenis dan Sintaksis Model Pembelajaran

1. Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning))Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa hukum, konsep dan prinsip, melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi (pengambilan keputusan/kesimpulan). Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219). Sebagai Contoh penerapan model ini melalui strategi deduktif dimana peserta didik diberikan tugas untuk menentukan rumus luas lingkaran melalui permainan kertas berbentuk lingkaran yang dibagi dalam n sektor yang sama besar, kemudian menyusunnya sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti persegi panjang dan rumus keliling sudah diketahui sebelumnya. Dari permainan kertas tersebut peserta didik dapat menemukan bahwa luas lingkaran adalah..............;

a. Tujuan pembelajaran model Discovery Learning

1) Meningkatkan kesempatan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran;

2) Peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak;

Page 18: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

3) Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan;

4) Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain;

5) Meningkatkan keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih bermakna;

6) Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar penemuan ke dalam aktivitas situasi belajar yang baru.

b. Sintak model Discovery Learning

1) Pemberian rangsangan (Stimulation)

Langkah ini dilakukan dapat berupa cerita atau gambar dari suatu kejadian sehingga memberikan arahan pada persiapan menemukan suatu konsep/prinsip atau formulasi.

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)

Tahap ini peserta didik diajak untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan masalah dari kejadian dan selanjutnya dikembangkan jawaban sementara atau hipotesis terhadap konsep/prinsip atau formulasi.

3) Pengumpulan data (Data Collection)

Dapat berupa observasi terhadap objek atau uji coba dalam kaitan hipotesis

4) Pembuktian (Verification)

Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan verifikasi data terhadap hipotesis.

5) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)

Page 19: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Melakukan generalisasi konsep/prinsip atau formulasi yang sudah dibuktikan.

2. Model Inquiry Learning Terbimbing dan SainsModel pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat (Joice &Wells, 2003).

Model pembelajaran Inkuiri terbimbing merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya dari sesuatu yang dipertanyakan. Sedangkan Inkuiri Sains esensinya adalah melibatkan siswa pada kasus yang nyata di dalam penyelidikan dengan cara mengkonfontasi dengan area yang diselidiki, dengan cara membantu mereka mengidentifikasi konsep atau metodologi pada area investigasi serta mendorong dalam cara-cara mengatasi masalah.

a. Tujuan model pembelajaran InquiryUntuk mengembangkan kemampuan berfikir secara sistimatis, logis dan kritis sebagai bagian dari proses mental.

b. Sintak/tahap model inkuiri terbimbing

1) Orientasi masalahMemberikan suatu permasalahan pada peserta didik yang harus dipecahkan seperti: contoh bola lampu putus.

2) Pengumpulan data dan verifikasiPada tahapan ini peserta didik mengumpulkan data berkaitan dengan bahan/bagian/kondisi yang berhubungan dengan permasalahan.

3) Pengumpulan data melalui eksperimen

Page 20: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Peserta didik melakukan pengumpulan data dengan memeriksa fungsi bahan/bagian dan kondisi.

4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasiPada tahap ini peserta didik melakukan perumusan atau formulasi berdasarkan hasil eksperimen berkaitan dengan permasalah.

5) Analisis proses inkuiriPada tahap ini peserta didik melakukan generalisasi berkaitan dengan permasalahan.

c. Sintak/tahap model inkuiri Sains (Biology)

1) Siswa disajikan suatu bidang penelitianPada tahap ini peserta didik disajikan bidang penelitian seperti contoh: “pencemaran sungai”, termasuk metodologi yang digunakan pada penelitian tersebut.

2) Menstrukturkan (Menyusun) problem/masalahPeserta didik diajak untuk mengembangkan masalah dan mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian tersebut. Pada tahap ini, bisa saja siswa akan mengalami beberapa kesulitan yang harus mereka atasi, seperti interpretasi data, generalisasi data, kontrol ujicoba, atau pembuatan kesimpulan.

3) Mengidentifikasi masalah dalam penelitianPeserta didik diminta untuk berspekulasi tentang masalah tersebut; sehingga mereka dapat mengidentifikasi kesulitan dalam proses penelitian.

4) Menyelesaikan kesulitan/masalah Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang cara untuk mengatasi kesulitan/masalah, dengan merancang kembali ujicoba, mengolah data dengan cara yang

Page 21: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

berbeda, mengeneralisasikan data dan mengembangkan konstruk.

3. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)Pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori belajar konstruksivistik yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata (autentik) untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000). Problem Based Learning untuk pemecahan masalah yang komplek, problem-problem nyata dilakukan menggunakan pendekataan studi kasus, penelitian dan penetapan solusi untuk pemecahan masalah (Bernie Trilling & Charles Fadel, 2009: 111). Untuk itu pembelajaran model ini belajarnya diawali dengan permasalahan dan diupayakan sebagai permasalahan yang nyata atau real sebagai penggerak proses pembelajaran.

a. Tujuan pembelajaran PBLUntuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOTS) yakni pengembangan kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah dan secara aktif mengembangkan keinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan belajar (Norman and Schmidt, 1992). Pengembangan kemandirian belajar dapat terbentuk ketika peserta didik berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber-sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.

Brasford and Stein dalam David H. Jonanssen (2011:3) menguraikan “belajar pemecahan masalah adalah seperangkat proses pengidentifikasian potensi masalah,

Page 22: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

penentuan masalah, mengembangkan strategi pemecahan yang tepat, melaksanakan pemecahan dan memeriksa ulang serta mengevaluasi pengaruh dari pelaksanaan pemecahan”.

Pembelajaran pendekatan pemecahan masalah akan memberikan pengalaman belajar pada peserta didik yang lebih mendalam terhadap kompetensi yang dipelajarinya dibanding dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan tradisional. Kemampuan memecahkan masalah merupakan kecerdasan beralasan yang menuntut dan digunakannya kemampuan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik. Untuk itu peserta didik ditempatkan dalam situasi permasalahan, yang selanjutnya peserta didik akan menggunakan memorinya untuk mengingat kembali aturan-aturan atau konsep yang sesuai dan menerapkannya dalam usaha menemukan solusi pemecahan permasalahan.

b. Prinsip-prinsip pembelajaran PBLTerdapat sejumpah prinsip-prinsip penting yang harus diperhatikan oleh pengajar dalam penggunaan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah baik digunakan melalui pengajaran di kelas maupun pengajaran dengan setting berbasis komputer. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.

1) Pemecahan masalah yang berkaitan dengan keterampilan kerja atau pekerjaan pada dunia nyata (real job), penekanan pengajarannya harus dilakukan secara tepat dalam hal pengidentifikasian pengetahuan deklarative (konsep/ prinsip) dan pengetahuan prosedural.

2) Dalam langkah pendahuluan berkaitan dengan kontek pemecahan masalah, pengajaran bisa dilakukan dengan cara penyajian pengetahuan prosedural atau

Page 23: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

pengetahuan deklarative lebih awal, atau juga dapat dilakukan dengan cara pengintegrasian kedua pengetahuan tersebut (pengetahuan deklarative dan prosedural).

3) Ketika mengajar pengetahuan deklaratif , penekanan dilakukan pada model mental yang sesuai dengan pemecahan masalah yang akan dihadapi melalui cara penjelasan struktur pengetahuan dan menanyakan kepada peserta didik untuk memprediksi apa yang akan terjadi atau penjelasan mengapa sesuatu itu terjadi.

4) Menekankan pada pengajaran pemecahan masalah bentuk struktur moderat dan struktur tidak beraturan sejauh pembahasannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5) Mengajarkan keterampilan pemecahan masalah sesuai dengan kontek yang akan digunakan peserta didik. Menggunakan masalah-masalah yang otentik, juga dalam praktek dan penilaiannya baik dalam skenario belajar berbentuk simulasi atau proyek.

6) Gunakan strategi mengajar deduktif untuk pengetahuan deklarative dan bentuk pemecahan masalah terstruktur/ sistimatis

7) Gunakan strategi mengajar induktif untuk meningkatkan model berpikir sintesis dan bentuk pembelajaran pemecahan masalah moderat serta struktur tidak beraturan (ill structured) .

8) Menggunakan latihan permasalahan, langkah ini akan membantu peserta didik memahami tujuan dan membantu mereka menguraikan kedalam tujuan-tujuan antara.

Page 24: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

9) Gunakan kesalahan-kesalahan yang dibuat peserta didik dalam pemecahan masalah sebagai bukti konsepsi yang tidak tepat dan menebak-nebak. Jika dimungkinkan tentukan konsepsi yang salah dan konsepsi yang tepat.

10) Ajukan pertanyaan dan berikan saran tentang strategi untuk meningkatkan peserta didik melakukan refleksi pada strategi pemecahan masalah yang sedang mereka gunakan. Langkah ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah peserta didik melakukan tindakan pemecahan masalah.

11) Memberikan latihan dengan strategi pemecahan masalah yang hampir sama dalam berbagai kontek untuk meningkatkan pegeneralisasian.

12) Ajukan pertanyaan yang dapat meningkatkan peserta didik dalam menyerap keterampilan megeneralisasi dalam berbagai permasalahan dengan materi yang berbeda.

13) Gunakan berbagai jenis kontek, masalah dan gaya mengajar yang akan meningkatkan keingin tahuan, motivasi, percaya diri, ketekunan dan pengetahuan tentang diri serta mereduksi kehawatiran peserta didik.

14) Rencanakan serangkaian pembelajaran yang menumbuhkan hingga kesempurnaan dari tingkat pemula hingga pemahaman tingkat akhli/kompeten dari struktur pengetahuan yang digunakan.

15) Jika mengajar bentuk pemecahan masalah dengan struktur tersusun baik (well structure problem), yakinkan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran pemecahan masalah dengan baik. Jika prosedur belajar tersebut dilakukan terus menerus oleh peserta didik pada bentuk

Page 25: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

pembelajaran pemecahan yang hampir sama, maka akan terbentuk kemampuan yang otomatis.

16) Jika mengajar dengan pendekatan pemecahan masalah bentuk struktur moderat, dorong peserta didik menggunakan pengetahuan deklaratifnya untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan kontek dan permasalahannya. Mengikuti berbagai banyak strategi yang tepat untuk mencapai solusi dan mereka dapat membandingkannya hingga mana yang paling efektif dan efisien.

17) Jika mengajar dengan pendekatan pemecahan masalah bentuk struktur yang tidak beraturan (Ill structure problem), dorong peserta didik menggunakan pengetahuan deklaratifnya untuk menetapkan tujuan dengan solusi yang dapat diterima dan dikembangkan. Ikuti strategi pemecahan dan solusi yang tepat kemudian bandingkan oleh peserta didik hingga mana yang paling efektif dan efisien dari berbagai strategi dan solusi tersebut.

c. Sintak model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:

1) Mengidentifikasi masalahPada tahapan ini dilakukan pengidentifikasian masalah melalui curah pendapat dari kasus yang diberikan.

2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevanPada tahap ini peserta didik diajak mendata sejumlah fakta pendukung sesuai dengan masalah, dan pengetahuan-pengetahuan yang harus diketahui (pengetahuan deklaratif berupa konsep dan prinsip) berkenaan dengan masalah.

Page 26: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandangPada tahap ini peserta didik diajak berfikir untuk mengembangkan pemecahan masalah melalui berfikir prosedur untuk melakukan penelaahan letak penyebab masalah melalui pengumpulan imformasi dari setiap langkah melalui pemeriksaan hingga ditemukan penyebab utama masalah.

4) Melakukan tindakan strategisPeserta didik diajak mengembangkan tindakan strategis yang didasarkan atas temuan untuk memecahkan masalah.

5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukanPeserta didik diajak memeriksa pengaruh hasil tindakan terhadap permasalahan yang terjadi di dalam sistem, dengan menggunakan rujukan seperti contoh service manual hingga sistem bekerja secara normal sesuai tuntutan rujukan.

d. Sintak model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:

1) Merumuskan uraian masalahPada tahap ini, peserta didik dihadapkan pada kasus, mengidentifikasi masalah dan merumuskan kemungkinan penyebab masalah.

2) Mengembangkan kemungkinan penyebabPengembangan kemungkinan penyebab dilakukan berdasarkan observasi dan pemeriksaan terhadap fungsi yang di dasarkan konsep atau prinsip.

3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis

Page 27: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Menganalisis data-data hasil pemeriksaan dan menentukan penyebab utama menggunakan berfikir prosedur serta melakukan perlakuan/perbaikan.

4) MengevaluasiMemeriksa hasil perlakuan/perbaikan dan membandingkannya dengan acuan rujukan atau service manual untuk menentukan kasus/permasalahan telah dapat diatasi.

4. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)Model pembelajaran PjBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerja sama dalam upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron, 2011).

a. Kriteria Penerapan PjBL

Model pembelajaran ini akan efektif apabila memenuhi tiga kriteria yakni:

1) Kompetensi Dasar yang akan diajarkan dari kurikulum kompetensi keahlian di konstruk dalam permasalahan kontektual yang menekankan pada keterampilan kognitif (higher order thingking skill) dan pengetahuan pada bentuk metakognitif.

2) pembelajaran dikembangkan berpusat pada peserta didik (Student Centre Learning) dalam bentuk grup-grup kecil yang aktif dimana guru berfungsi sebagai fasilitator.

3) Hasil pembelajaran difokuskan pada pengembangan keterampilan, motivasi dan penumbuhan belajar sepanjang hayat (life long learning).

b. Tujuan Project Based Learning

Page 28: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole & Wasburn Moses, 2010).

c. Sintak model pembelajaran Project Based Learning

1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question)Pada tahap ini peserta didik secara kelompok/individu dihadapkan pada bagaimana cara mengatasi permasalahan dan menentukan projek yang paling tepat cara mengatasi masalah.

2) Mendesain perencanaan proyekPeserta didik merancang projek yang telah di tentukan baik desain/perencanaan, gambar, bahan maupun teknis pengerjaannya.

3) Menyusun jadwal (Create a Schedule)Tahap ini peserta didik menyusun jadwal (waktu pelaksanaan), distribusi kerja dan presentasi.

4) Memonitor kemajuan proyek (Monitor the Progress of the Project)Tahap ini peserta didik mengerjakan projek sesuai rancangan dan distribusi kerja serta menyampaikan progres/kemajuan pengerjaan projek.

5) Menguji hasil (Assess the Outcome)Peserta didik memeriksa hasil projek dengan membandingkan dengan rancangan dan pendidik menilai kemajuan peserta didik.

6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Page 29: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

5. Model pembelajaran Production Based Training/Production Based Education and TrainingModel ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi, dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah pelayanan pasca produksi.

a. Tujuan

Menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi teknis serta kemampuan kerja sama (berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi kerja.

b. Sintaks model pembelajaran Production Based Trainning

1) Merencanakan produkMembuat perencanaan produk dapat berupa benda hasil produksi/layanan jasa/perencanaan pertunjukan yang dapat dilakukan dari mulai menggambar detail/membuat pamflet (berisi tgl waktu pertunjukan,isi cerita), perhitungan kebutuhan bahan/kostum, peralatan, dan teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.

2) Melaksanakan proses produksiPada sintak ini peserta didik diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana produk benda/layanan jasa/perencanaan pertunjukan, alur kerja/koordinasi kerja serta memonitor proses produksi.

3) Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu)Pada langkah ini peserta didik diajak untuk memeriksa hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan teknis.

4) Mengembangkan rencana pemasaran

Page 30: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Peserta didik diajak mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring) maupunluar jejaring (luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.

(Diadaptasi dari Ganefri; 2013, G.Y. Jenkins, 2005).

6. Model pembelajaran Teaching Factory

a. Konsep Teaching Factory pada SMKPembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Pelaksanaan Teaching Factory sesuai Panduan TEFA Direktorat PMK terbagi atas 4 model, dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah melaksanakan TEFA. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:

1) Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based training.

2) Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada model ini, penilaian peserta didik

Page 31: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.

3) Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).

4) Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.

b. Tujuan pembelajaran Teaching Factory1) Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan

wirausaha;2) Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai

dengan kompetensinya;3) Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;4) Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia

kerja;5) Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi

lulusan SMK;6) Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi

tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;

7) Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

Page 32: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin, Reza Pouraghabagher, atPatricia McQuaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah sebagai berikut.1) Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui

pemberian konsep manufaktur moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri;

2) Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep manufaktur moderen;

3) Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu;

4) Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama pada aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.

c. Sintaksis Teaching FactoryAtas dasar uraian di atas, sintaksis pembelajaran teaching factory dapat menggunakan sintaksis PBET/PBT atau dapat juga menggunakan sintaksis yang diterapkan di Cal Poly - San Luis Obispo USA ( Sema E. Alptekin : 2001) dengan langkah-langkah yang disesuaikan dengan kompetensi keahlian :

1) Merancang produkPada tahap ini peserta didik mengembangkan produk baru/ cipta resep atau produk kebutuhan sehari-hari (consumer goods)/merancang pertunjukan kontemporer dengan menggambar/membuat scrip/merancang pada komputer atau manual dengan data spesifikasinya.

2) Membuat prototypeMembuat produk/ kreasi baru /tester sebagai proto type sesuai data spesifikasi.

3) Memvalidasi dan memverifikasi prototype

Page 33: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi terhadap dimensi data spesifikasi dari prototype/kreasi baru/tester yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan layak diproduksi/dipentaskan.

4) Membuat produk masalPeserta didik mengembangkan jadwal dan jumlah produk/ pertunjukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Dadang Hidayat (2011) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengembangkan langkah-langkah pembelajaran Teaching Factory sebagai berikut.

1) Menerima orderPada langkah belajar ini peserta didik berperan sebagai penerima order dan berkomunikasi dengan pemberi order berkaitan dengan pesanan/layanan jasa yang diinginkan. Terjadi komunikasi efektif dan santun serta mencatat keinginan/keluhan pemberi order seperti contoh: pada gerai perbaikan Smart Phone atau reservasi kamar hotel.

2) Menganalisis orderPeserta didik berperan sebagai teknisi untuk melakukan analisis terhadap pesanan pemberi order baik berkaitan dengan benda produk/layanan jasa sehubungan dengan gambar detail, spesifikasi, bahan, waktu pengerjaan dan harga di bawah supervisi guru yang berperan sebagai supervisor.

3) Menyatakan Kesiapan mengerjakan orderPeserta didik menyatakan kesiapan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan hasil analisis dan kompetensi yang dimilikinya sehingga menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab.

4) Mengerjakan order

Page 34: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Melaksanakan pekerjaan sesuai tuntutan spesifikasi kerja yang sudah dihasilkan dari proses analisis order. Siswa sebagai pekerja harus menaati prosedur kerja yang sudah ditentukan. Dia harus menaati keselamatan kerja dan langkah kerja dengan sungguh-sunguh untuk menghasilkan benda kerja yang sesuai spesifikasi yang ditentukan pemesan

5) Mengevaluasi produkMelakukan penilaian terhadap benda kerja/layanan jasa dengan cara membandingkan parameter benda kerja/ layanan jasa yang dihasilkan dengan data parameter pada spesifikasi order pesanan atau spesifikasi pada service manual.

6) Menyerahkan orderPeserta didik menyerahkan order baik benda kerja/layanan jasa setelah yakin semua persyratan spesifikasi order telah terpenuhi, sehingga terjadi komunikasi produktif dengan pelanggan.

B. Analisis Pemilihan Model PembelajaranPemilihan suatu model pembelajaran sangat ditentukan oleh isi rumusan Kompetensi Dasar dan atau materi pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu pula. Rumusan KD yang mengarah pada pembentukan penguasaan konsep dan prinsip tentu sangat tepat menggunakan model pembelajaran Inquiry atau model pembelajaran Discovery Learning, karena kedua model pembelajaran tersebut membentuk kemampuan eksplanasi terhadap konsep phenomena alam dan sosial yang terjadi.

Page 35: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Seorang pengajar pada saat akan memilih model pembelajaran perlu melakukan dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD;

2. Memahami tujuan dari setiap model pembelajaran;

3. Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan konsep/prinsip atau pada pembentukan hasil karya;

4. Kompetensi Dasar (KD dari KI-3 dan KD dari KI-4) pada kelompok mata pelajaran Dasar Kejuruan (C1) dan kelompok mata pelajaran Dasar Keahlian (C2) yang cenderung pada penguasaan konsep/ prinsip yang membentuk kemampuan eksplanasi sangat tepat menggunakan model pembelajaran Inquiry/Discovery Learning sebagai fondasi untuk mempelajari mata pelajaran kelompok Kompetensi Keahlian (C3).

5. Kompetensi Dasar (KD dari KI-3 dan KD dari KI-4) pada kelompok mata pelajaran Kompetensi Keahlian (C3) yang cenderung membentuk kemampuan solusi-solusi teknologi dan rekayasa atau hasil karya, dapat menggunakan model belajar Problem Based Learning, Production Based Trainning, Project Based Learning dan Teaching Factory.

Berdasarkan rambu-rambu pemilihan model di atas dapat digunakan tabel pemilihan model belajar sebagaimana contoh di bawah ini.

Tabel 1PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi DigitalKelas: XI

No. Kompetensi Dasar Model Pembelajaran Keterangan

1. KD 3.2Menerapkan pengetahuan

Model PembelajaranDiscovery

a.KD 3.2Menitikberatkan pada pembentukan

Page 36: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

No. Kompetensi Dasar Model Pembelajaran Keterangan

pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (Online).

Learning pengetahuan konseptual dan prosedural.

b.KD 4.2Pernyataan pada taksonomi keterampilan kongkret pada gradasi membiasakan gerakan atau manipulasi.

KD 4.2Melakukan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (Online).

C. Penyusunan Kegiatan Pembelajaran (menggunakan matrik perancah)Penyusunan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sangat dipengaruhi oleh bentuk kemampuan yang ingin dibentuk dari setiap langkah mengamati, menanya, mencoba, menganalisis dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah tersebut harus diselaraskan dengan langkah-langkah belajar (sintaksis) dari setiap model belajar sehingga antara pembentukan kemampuan saintifik dengan langkah-langkah belajar terjadi keselarasan dan keterpaduan dalam bentuk pengalaman belajar atau aktivitas belajar yang berpusat pada peserta didik. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kegiatan pembelajaran diusahakan kegiatan pengalaman balajar yang dilakukan peserta didik harus mencapai indikator pembelajaran.

Untuk memudahkan pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar serta Kompetensi Dasar dalam hal ini indikator yang akan dicapai sebagai tahapan-tahapan hasil belajar dapat digunakan matrik perancah seperti format berikut ini.

Page 37: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tabel 2MATRIKS PERANCAH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARANDISCOVERY LEARNING DAN PROSES BERPIKIR ILMIAH (SAINTIFIK)

PADA MAPEL SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL

1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kajian simulasi dan Komunikasi Digital pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian simulasi dan Komunikasi Digital. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.Menunjukkan keterampilan memper-sepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadika ngerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Page 38: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan

Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikan3.2

.Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).

Menerangkan komunikasi daring asinkron.

Menerangkan komunikasi daring sinkron.

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat : a. Menyebut

kan bentuk komunikasi daring asinkron

b. Menjelaskan prinsip komunikasi daring asinkron

c. menjelaskan 2 jenis pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring online dengan santun

1. Pemberian stimulus terhadap siswa.

Guru meminta siswa untuk melihat berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring/online) melalui bahan tayangan.

Guru menugaskan siswa membaca buku untuk meng identifikasi berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring)

Siswa melihat bahan tayang yang disajikan oleh Guru.

Page 39: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:a. menjelas

kan proses terjadinya komunikasi daring sinkron

b. menentukan kebutuhan pokok fasilitas yang diperlukan untuk pengelolaan informasi digital daring online secara mandiri.

Siswa membaca buku berkaitan dengan berbagai jenis komukasi jaringan(daring)

Siswa berdiskusi tentang berbagai jenis komunikasi dalam jaringan (daring).

Siswa mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi jaringan (daring) asinkron dan sinkron dari hasil diskusi dan buku.

Siswa menentukan komunikasi jaringan

Page 40: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan cara melakukan komunikasi daring online dengan percaya diri.

(daring) asinkron dan sinkron.

Menerangkan kewargaan digital.

Menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron

2. Identifikasi masalah

Guru menugaskan siswa untuk menentukankasi masalah utama apa dalam membuat komunikasi daring sinkron dan asinkron serta syarat-syarat seseorang dikatakan

Page 41: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

warga digital. Siswa

mengidentifikasi masalah – masalah melalui contoh yang didemonstrasika n oleh guru mengenai e-mail, (komunikasi asinkron) dan chatting (komunikasi sinkron).

Siswa membaca buku untuk mendapatkan informasi tentang syarat- syarat dikatakan temasuk warga digital seseorang

Siswa mendiskusikan syarat-syarat seseorang

Page 42: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

dikatakan termasuk warga digital.

Berdasarkan hasil membaca buku dan diskusi siswa merumuskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menjadi warga digital meliputi kebaikan, keurukan, dan undang-undang ITE.

Guru meminta siswa untuk menentukan prosedur komunikasi daring asinkron dan sisnkron sesuai aturan melalui buku siswa dan

Page 43: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

hasil diskusi Siswa

menggali informasi prosedur tentang informasi komunikasi daring asingkron dan sinkron

Siswa mendiskusikan untuk menentukan prosedur daring asingkron dan sinkron

Siswa menyampaikan pada kelompok lain dan menanggapinya berkaitan prosedur komunikasi daring asinkron dan sinkron

4.2 Mengikuti komunikasi

Disediakan peralatan

3. Pengumpulan

Guru meminta

Page 44: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

Melakukan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).

daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.

Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas.

komunikasi dan jaringan internet, peserta didik akan dapat melakukan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh dengan percaya diri

Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik akan dapat mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan sinkron berdasarkan tugas

data siswa untuk mencoba melakukan komunikas daring asinkron dan sinkron sesuai dengan aturan–aturan dalam berkomunikasi daring sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis

Siswa mencoba membuat akun pada Gmail dan Yahoo sesuai dengan aturan seperti contoh sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis

Page 45: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

sesuai prosedur dengan percaya diri

Siswa mencoba mengirimkan e-mail kepada guru atau temannya menggunakan akun e-mail (G-mail dan Yahoo) sesuai dengan aturan seperti contoh Guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipotesis

Siswa mencoba melakukan chatting sesuai dengan aturan sesuai contoh guru sebagai pembuktian rumusan masalah/hipo

Page 46: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

tesis

4. Pembuktian

Guru menugaskan siswa untuk menilai hasil komunikasi dengan daring asinkron (e-mail) dan sinkron (chatting) kepada siswa dikomputer menggunakan format penilaian.

Siswa menilai hasil komunikasi daring asinkron(e-mail) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.

Page 47: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

Siswa menilai hasil komunikasi daring sinkron(chatting) menggunakan format penilaian etika berkomunikasi daring.

Guru menugaskan kepada siswa untuk mengirim e-mail dan chatting kepada guru berdasarkan perintah.

Siswa mengirim tugas via e-mail.

Siswa berkomunikasi tentang pelajaran via chatting.

5. 6. Menarik kesimpul

Guru menugaska

Page 48: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

an/generalisasi

n siswa untuk menyajikan cara-cara serta kesimpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.

Siswa membuat bahan presentasi tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron dalam bentuk PPT.

Siswa menyajikan tentang berkomunikasi daring asinkron dan sinkron.

Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.

Page 49: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi Dasar IPK

Sintaksis model

Discovery Learning

Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulka

n Informasi Menalar Mengomuni-kasikan

Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.

Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat simpulan berkomunikasi daring asinkron dan sinkron .

Page 50: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tabel 3MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN

INQUIRY LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA MAPEL KIMIA Kelas XI

1. KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Page 51: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikan3.2.

Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.

Menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam..

Melalui penggalian informasi, dan diskusi kelompok siswa mampu menjabarkan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam sesuai buku pegangan siswa dengan teliti, dan Kerja sama

1. Orientasi masalah.

Guru menanyakan “Apa yang kalian ketahui tentang proses pembentukan minyak bumi dan gas alam?”

Siswa menjawab sesuai dengan apa yang diketahuinya

Siswa menggali informasi dari buku siswa dan berbagai literatur yang relevan dengan

Page 52: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikan

Mengemukakan komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.

.

Melalui kajian materi dari berbagai literatur siswa mampu Mengemukakan komponen-komponen utama hasil

2. Pengumpulan data dan verifikasi

materi proses pembentukan minyak bumi dan gas alam

Siswa mendiskusikan hasil bacaannya yang berkaitan dengan materi proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

Berdasarkan hasil penggalian informasi dan diskusi, siswa mengidentifikasi proses pembentu

Guru menugaskan kepada siswa

Page 53: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikandestilasi minyak bumi.sesuai dengan buku siswa secara teliti dan mandiri.

kan minyak bumi dan gas alam.

untuk mencari informasi apa saja komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi dan apakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?

Siswa mencari informasi dari buku siswa dan berbagai literatur yang relevan mengenai apa saja

Page 54: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikankomponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.

Siswa mendiskusikan hasil penggalian informasi tentang apa saja komponen-komponen utama hasil destilasi minyak bumi.

Siswa memverifikasi komponen-komponen utama hasil

Page 55: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikandestilasi minyak bumi.

Siswa merumuskan apakah setiap jenis minyak bumi menghasilkan komponen yang sama?

4.2 Membuktikan proses pembentukan dan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.

Mencoba mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh pembentukan

Melalui experiment Siswa mampu mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh

3. Pengumpulan data melalui eksperimen

Guru menugaskan siswa untuk melakukan percobaan mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak

Page 56: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikanminyak bumi.

pembentukan minyak bumi sesuai SOP dengan teliti dan cermat.

bumi) sebagai contoh pembentukan minyak bumi

Siswa Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.

Siswa secara berkelompok melakukan percobaan mencampurkan beberapa jenis bahan bakar (minyak bumi) sebagai contoh

Page 57: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikan

Melakukan experiment sederhana proses pemisahan fraksi fraksi minyak bumi.

Melalui experiment Siswa mampu memisahkan fraksi fraksi minyak bumi dengan teliti dan cermat.

pembentukan minyak bumi.

Siswa mengobservasi hasil percobaan dan mencatat hasil percobaan.

Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan melakukan tutorial kelompok.

Guru Meminta siswa secara berkelompok untuk melakukan percobaan

Page 58: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikansederhana dengan menggunakan alat destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.

Siswa secara berkelompok melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar.

Siswa mengobservasi hasil

Page 59: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikanpercobaan dan mencatat hasil percobaan tentang destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar .

Guru mengamati aktifitas siswa selama percobaan dan melakukan tutorial kelompok.

4. Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi

Guru menugaskan siswa untuk membandingkan hasil eksperimen dengan

Page 60: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikanteori yang telah dibaca .

Siswa membandingkan hasil eksperimen dengan teori yang telah dibacanya.

Siswa menganalisis hasil perbandingan.

Siswa menyampaikan hasil analisis perbandingan eksperimen tentang destilasi untuk memisahkan campuran beberapa bahan bakar dengan teori yang

Page 61: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikantelah dibacanya kepada kelompok lain

Siswa lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.

5. Analisis proses inkuiri Guru

menugaskan siswa membuat laporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi

Page 62: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikanserta kegunaannya

Siswa membuat laporan bagai mana cara membuktikan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

Siswa menyajikan laporan bagai mana cara membuktikan proses pembentu

Page 63: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikankan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.

Siswa lain dan guru memberikan tanggapan terhadap penyajian laporan.

Siswa memperbaiki dan menyimpulkan cara membuktikan proses pembentukan dan teknik

Page 64: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

KompetensiDasar IPK Sintaksis model

Inquiry LearningPendekatan Saintifik

Tujuan Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomuni-

kasikanpemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

Page 65: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tabel 4MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA MAPEL KELISTRIKAN ALAT BERAT

1. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Page 66: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

3.3 Menentukan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat.

1. Mengurutkan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat.

1. Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mengurutkan teknik perbaikan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasa

1. Merumuskan uraian masalah.

Guru menyampaikan permasalahan tentang tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.

Guru menanyakan dan menugaskan untuk mengobservasi apa yang menyebabkan kemungkinan lampu-

Page 67: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

ma dan menghargai pendapat orang lain.

lampu tersebut tidak menyala.

Siswa memperhatikan permasalahan yang disampaikan oleh guru.

Siswa secara berkelompok mengobservasi gangguan yang terjadi pada sistem penerangan alat berat.

Siswa menggali informasi

Page 68: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

2. Mengembangkan kemungkinan penyebab.

tentang sistem penerangan alat berat pada software training manual berbagai jenis alat berat.

Siswa mendiskusikan kemungkinan gangguan berdasarkan hasil observasi dan pembacaan sistem penerangan alat berat.

Berdasarkan hasil diskusi

Guru menugaskan siswa untuk menentukan kemungkinan utama penyebab gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu

Page 69: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

siswa mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan gangguan pada sistem penerangan alat berat.

parking. Siswa

mendiskusikan temuan-temuan berdasarkan observasi terhadap gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.

Siswa berdasarkan diskusi dan observasi merumuskan masalah-masalah penyebab gangguan tidak hidupnya lampu kepala,

Page 70: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

lampu stop, lampu parking.

Guru menugaskan siswa mengembangkan skema penelusuran gangguan.

Siswa dalam kelompok berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya menentukan urutan pemeriksaan gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking.

2. Mendiagno

2. Melalui menggali

3. Mengetes penyebab

Guru menugaska

Page 71: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

sis gangguan ringan pada sistem penerangan alat berat.

informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mendiagnosis gangguan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang

atau proses diagnosa.

n siswa untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan urutan pemeriksaan gangguan tidak hidupnya lampu kepala, lampu stop, lampu parking yang telah siswa buat.

Siswa melakukan pengukuran menggunakan AVO meter berdasarkan urutan skema penelusuran gangguan

Page 72: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

lain. sesuai service manual.

Siswa mencatat dan membandingkan hasil pengukurannya dengan data pada service manual.

Siswa menentukan letak gangguan.

4.3 Memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.

1. Memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.

1. Melalui praktik siswa dapat memperbaiki kerusakan ringan pada sistem penerang

Guru menugaskan siswa memperbaiki gangguan yang telah ditentukan sesuai dengan service manual.

Siswa

Page 73: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

an alat berat sesuai Service Manual dengan teliti, konsisten, rasa percaya diri, teliti dan disiplin.

melakukan perbaikan kerusakan ringan pada gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.

Guru mengawasi dan menilai pelaksanaan perbaikan kerusakan ringan pada gangguan yang telah ditentukan sesuai service manual.

2. Mengkalibrasi hasil perbaikan kerusakan ringan pada

2. Melalui praktik siswa dapat mengkalibr

4. Mengevaluasi

Guru menugaskan siswa untuk memeriksa ulang hasil

Page 74: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

sistem penerangan alat berat sesuai dengan SOP.

asi hasil perbaikan kerusakan ringan pada sistem penerangan alat berat sesuai Service Manual dengan teliti, konsisten, rasa percaya diri, teliti dan disiplin.

perbaikan yang dilakukan siswa secara kelompok.

Siswa memeriksa ulang hasil perbaikan dengan cara mencoba fungsi dari bagian yang telah diperbaiki mengacu pada service manual.

Siswa menyimpulkan hasil pemeriksaan perbaikan gangguan sesuai

Page 75: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

service manual.

Guru menugaskan siswa untuk mempresentasikan proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Siswa membuat bahan presentasi tentang proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Siswa mempresenta

Page 76: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)sikan tentan proses dan hasil perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Guru membimbing dan menilai pelaksanaan presentasi

Siswa lain memberikan tanggapan dan masukan

Siswa memperbaiki hasil presentasi perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Siswa secara

Page 77: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Problem Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifika

si masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan Informasi

(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)individu membuat laporan pelaksanaan perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Guru bersama siswa menyimpulkan dari hasil pelaksanaan presentasi perbaikan ringan gangguan sistem penerangan alat berat.

Page 78: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tabel 5MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN

PRODUCTION BASED TRAINING (PBT)/PRODUCTION BASED EDUCATION (PBE) DAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Page 79: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

3.6 Menelaah kerja sistem injeksi bensin.

3.6.1 Menjelaskan prinsip kerja sistem injeksi bensin

3.6.2 Menentukan teknik perawatan sistem injeksi bensin.

3.6.3 Menganalisis kerja sistem injeksi bensin

Melalui penggalian informasi pada buku modul pembelajaran dan browsing, peserta didik dapat :a. Peserta

didik dapat menjelaskan prinsip kerja sistem injeksi bensin dengan percaya diri.

b. Peserta

1. Merencanakan produk;

Guru menanyakan dan menugaskan bagaimana cara melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion berdasarkan SOP.

Siswa mencari informasi mengenai cara melakukan perawatan sistem injeksi bensin

Guru menugaskan siswa untuk membuat list peralatan yang diperlukan dalam perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

Siswa menelaah gambar pada lembar informasi dan jobsheet /gambar, siswa

Page 80: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

didik dapat menetukan teknik perawatan sistem injeksi bensin dengan percaya diri.

c. Peserta didik dapat menganalisis kerja sistem injeksi bensin dengan tanggung jawab.

Yamaha Vixion termasuk penjelasannya pada lembaran informasi dan job sheet serta buku pedoman reparasi (BPR)

Siswa mendiskusikan hasil bacaannya berkaitan dengan gambar cara perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion serta peralatan

membuat langkah-langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

Berdasarkan langkah kerja yang dibuat, siswa dapat merumuskan tentang apa saja yang dilakukan saat perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

Guru menugask

Page 81: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

yang diperlukan.

Berdasarkan hasil diskusi, siswa mengidentifikasi peralatan dan bahan apa saja yang digunakan untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

an siswa memeriksa ulang langkah-langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion untuk mendapatkan performa mesin menjadi lebih baik.

Siswa memeriksa ulang langkah perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion mengacu

Page 82: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

SOP dan untuk mendapatkan waktu yang effisien.

4.6 Merawat berkala sistem injeksi bensin.

4.6.1 Mereflika perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion..

2. Melaksanakan proses produksi;

Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion dengan alat dan teknik sesuai dengan yang dicontohkan

Siswa

Page 83: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

menyiapkan alat untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion.

Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Vixion dengan teknik sesuai seperti yang dicontohkan.

Page 84: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

4.6.2 Merawat sistem injeksi bensin Yamaha Force sesuai tugas

Guru menugaskan siswa untuk melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dengan alat dan teknik yang tepat sesuai gambar kerja/SOP.

Siswa menyiapkan alat untuk melakuka

Page 85: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

3. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),

n perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force.

Siswa melakukan perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dengan teknik sesuai SOP dan mencatat hasil pengukuran pada format yang telah

Guru menugaskan siswa memeriksa hasil perawatan sistem injeksi

Page 86: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

disediakan

bensin Yamaha Force.

Siswa melakukan pemeriksaan hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force dan membandingkannya dengan spesifikasi buku pedoman reparasi serta menyimpulkan kondisinya masih memenuhi spesifikasi.

Siswa membuat laporan hasil perawatan sistem injeksi bensin Yamaha Force sesuai dengan

Page 87: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

gambar kerja pada job sheet .

4. Mengembangkan rencana pemasaran.

Guru menugaskan siswa membuat draf promosi untuk perawatan sistem injeksi bensin.

Siswa membuat draf (rancangan) promosi untuk perawatan sistem injeksi bensin dalam jejaring (daring) dan luar jejaring (luring)

Siswa mempromosikan harga perawatan

Page 88: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model

Product Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembelajar

an

Mengamati (mengidentifikasi masalah)

Menanya(merumuskan masalah/hipo

tesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan

hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)sistem injeksi bensin dalam jejaring (daring) dan luar jejaring (luring)

Page 89: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Tabel 6MATRIK PERANCAH PEMADUAN SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN

PROJECT BASED LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR JARINGAN

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Page 90: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

3.13 Menganalisis perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor yang sesuai dengan standar industri ISP

3.13.1 Menjelaskan standarisasi jaringan Wireless LAN3.13.2 Menjelaskan perangkat keras Jaringan Wireless LAN3.13.3 Menentukan topologi jaringan nirkabel/Wireless

3.13.4 Menganalisis Coverage area Wireless

1. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);

Guru menceritakan tentang kebutuhan suatu jaringan Wireless suatu intitusi, dengan area dan jarak tertentu

Guru bertanya hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemasang an Wireless LAN suatu intitusi dengan area dan jarak tertentu

Siswa dalam kelompok mencari informasi pada modul dan internet (http://www.ieee802.org/11)tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemasangan

Page 91: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

wireless LAN Berdasarkan

informasi siswa dapat mengidentifikasi perangkat yang diperlukan dalam dalam pemasangan wireless LAN

Guru menugaskan siswa dalam kelompok merencanakan jaringan wireless sebuah intitusi berdasarkan sekema area.

Siswa dalam kelompok mempelajari skema area institusi yang diberikan

Siswa dalam kelompok

Page 92: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

2. Mendesain perencanaan proyek;

berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis standarisasi jaringan meliputi standar 802.11.A/802.11.B dan 802.11.G, pada modul dan internet

Siswa dalam kelompok berdasarkan skema institusi mempelajari berbagai jenis topologi meliputi topologi Basic Service Set (BSS) , Extended Service Set(ESS) dan Infra Struktur

Siswa dalam kelompok mempelajari perangkat keras

Guru menugaskan siswa dalam kelompok berdasarkan skema dan identifikasi karakteristik standarisasi jaringan, topologi dan perangkat keras untuk mendesain perencanaan jaringan wireless

Siswa dalam kelompok berdasarkan karakteristik standarisasi jaringan wireless, topologi dan

Page 93: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

jaringan wireless meliputi antene, accespoint dan wireless adaptor

Siswa dalam kelompok mendiskusikan hasil bacaannya dan mengidentifikasi karakteristik setiap jenis standarisasi, topologi dan perangkat keras.

perangkat keras dapat merumuskan standar, topologi dan perangakat yang digunakan,dalam merancang jaringan wireless

Guru menugaskan siswa mengobservasi kondisi keadaan sekitar seperti halangan, lokasi pemasangan akses point (Coverage area acces point

siswa dalam kelompok mengobservas

Page 94: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

i kondisi keadaan sekitar seperti halangan, lokasi pemasangan akses point (Coverage area acces point

Siswa dalam kelompok berdasarkan analisis hasil observasi coverage area, informasi standarisasi, topologi dan perangkat keras dapat merancang jaringan wireless LAN

Page 95: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

3. Menyusun jadwal (Create a Schedul

Guru menugaskan siswa dalam kelompok menyusun jadwal pembuatan jaringan wireless LAN dan mempersentasikannya

siswa dalam kelompok menyusun jadwal dan distribusi tugas pembuatan jaringan wireless LAN dan mempersentasikannya

Page 96: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

e);

4.13 Membuat jaringan nirkabel indoor dan outdo

4.13.1 Menginstalasi perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN sesuai desain/topologi dan Coverage area

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monito

Guru menugaskan siswa dalam kelompok mengerjakan

Page 97: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

or yang sesuai dengan standar industri ISP

r the Students and the Progress of the Project);

rancangan dengan mengintalasi perangkat jaringan Wireless LAN sesuai desain/topologi dan Coverage area

Siswa menyiapkan perangkat peralatan penginstalasian jaringan Wireless LAN sesuai desain/topologi dan Coverage area

Siswa

Page 98: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

memasang perangkat akses point menggunakan topologi sesuai rancangan

Siswa menginstalasi perangkat Wireless adaptor (Driver, USB wireless adaptor)

Guru memonitor kemajuan pengistalasian jaringan Wireless LAN dan memberik

Page 99: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

an masukan serta motivasi

4.13.2 Mengkonfigurasi perangkat jaringan nirkabel/Wireless LAN

Guru menugaskan siswa dalam kelompok Mengkonfigurasi akses point meliputi: 1)SSID2)Tipe

accses point sesuai perencanaan

3)Net work Mode

4) Chanel5) Scurity

Guru memonitor

Page 100: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

5. Menguji hasil (Assess the Outcome),

kemajuan konfigurasi akses point dan memberikan masukan serta motivasi

Guru menugaskan siswa dalam kelompok menguji jaringan wireless berdasarkan topologi yang dirancang/design

Siswa dalam kelompok menguji jaringan wireless melalui wireless client meliputi :1)SSID

Page 101: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

2)Tipe accses point sesuai perencanaan

3)Net work Mode

4) Chanel5) Scurity

Siswa memeriksa akses point chanel, Network mode, SSID dan network adaptor client jika tidak terjadi koneksi

Memperbaiki instalasi network adaptor dan mengkonfi

Guru menugaskan siswa membuat laporan perancangan, Penginstalasian dan

Page 102: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

Kompetensi

DasarIPK

Sintaksis model Project Based

Learning

Pendekatan Saintifik

Tujuan Pembela

jaran

Mengamati (mengidentifikasi

masalah)

Menanya(merumuskan

masalah/hipotesis)

Mengumpulkan

Informasi(menguji hipotesis)

Menalar(menyimpulkan hasil dr hipotesis)

Mengomunikasikan

(memformulasikan

pembuktian hipotesis)

6. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

gurasi ulang accses point.

konfigurasi jaringan wireless LAN

Siswa membuat laporan/presentasi langkah-langkah perancangan, Penginstalasian dan konfigurasi jaringan wireless LAN serta konektivitas jaringan

Page 103: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk
Page 104: Web viewStandar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang standar pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara ... penyelidikan dan penemuan untuk

BAB IVP E N U T U P

Pedoman ini berisikan tentang dasar penulisan pedoman pembelajaran di SMK utamanya berkaitan dengan paradigma kurikulum SMK 2013 yang cenderung menggunakan teori dasar belajar konstruksivistik dengan tidak mengabaikan pembelajaran dengan teori dasar behavioristik. Pembelajaran di SMK terus berkembang selaras dengan tuntutan Keterampilan abad 21 yang tidak mungkin dapat diatasi hanya dengan teori belajar behavioristik yang cenderung belajar lebih banyak dipengaruhi oleh guru dan siswa pasif sebagai penerima pengetahuan dan keterampilan tetapi lebih dari itu siswa dituntut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui pengkonstrukan pengetahuan, keterampilan dan sikap berkolaborasi sesuai tuntutan kekinian yang memungkinkan dicapainya keterampilan berfikir kritis, memecahkan masalah dan berfikir kreatif sebagai ciri kemampuan berfikir pada Higher oder thinking. Hal lain pada pedoman ini juga dikenalkan pembelajaran yang membentuk psikomotor dan sikap sesuai apa yang terjadi di dunia kerja melalui replika pembelajaran yang mengadopsi prinsip-prinsi kerja dan organisasi kerja di dunia Industri/Usaha. Semoga apa yang telah diungkapkan pada tujuan dan manfaat dapat sebagai pembuka jalan bagi Dinas Pendidikan, Pengawas, Kepala Sekolah dan guru dalam mengimpementasikan pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013.