zulfi chairi : pengaruh penggunaan pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida...

74
Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Upload: leminh

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 2: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

ABSTRAK

Pestisida adalah suatu bahan kimia yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan

pemeliharaan tanaman maupun dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. Pestisida

digunakan untuk memberantas hama tanaman sebab pestisida mempunyai kemampuan

mematikan yang tinggi, dengan penggunaan yang mudah dan hasil yang cepat. Namun

pestisida juga mempunyai dampak atau pengaruh negatif yang sangat besar bagi lingkungan

hidup akibat penggunaan yang sembarangan dan tidak sesuai dengan peraturan yang telah

ditentukan.

Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973

tentang Penggunaan, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida untuk mengendalikan dan

mengawasi pemakaian pestisida agar sesuai dengan standar untuk melindungi lingkungan

hidup.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dampak / pengaruh pemakaian

pestisida terhadap lingkungan di desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei

Kabupaten Langkat.karena masyarakat di desa tersbut banyak menggunakan pestisida untuk

membasmi maupun mencegah hama padi dan sayur-sayuran. Cara mendapatkan data adalah

dengan metode observasi dan wawancara kepada aparatur pemerintah maupun responden

yang terkait dengan pestisida tersebut. Alasan penelitian dilakukan di Pasar VI Kwala

Mencirim ini karena desa tersebut mempunyai lahan persawahan dan perladangan yang

cukup besar di Kabupaten Langkat.

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 3: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...........................................................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii

BAB I :PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah………………………………………………..1

B. Perumusan Masalah ................ .. ..........................................................7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................8

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................................8

F. Metode Penelitian……………………………………………………..24

G. Sistematika Penulisan…………………………………………………26

BAB II : IDENTIFIKASI MASALAH…………………………………………….27

A. Gambaran Umum lokasi Penelitian…………………………………….27

B. Beberapa Masalah Yang Dihadapi……………………………………..29

BAB III : ANALISIS PERMASALAHAN…………………………………………40

A. Penggunaan Pestisida di Lokasi Penelitian……………………………..40

B.Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan………………….48

C. Mengatasi Keracunan……………………………………………………63

D. Mencegah Keracunan……………………………………………………65 BAB IV : PENUTUP………………………………………………………………...67

1.Kesimpulan……………………………………………………………….67

2.Saran………………………………………………………………………69 DAFTAR PUSTAKA

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 4: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan program pembangunan di bidang lingkungan hidup terletak pada

manusia dan masyarakat. Sebab itu sangatlah penting untuk menumbuhkan pengertian,

motivasi dan penghayatan di kalangan masyarakat untuk ikut serta dalam mengembangkan

lingkungan hidup.

Seperti kita ketahui, lingkungan dibentuk oleh kegiatan yang dilakukan oleh manusia,

perubahan-perubahannya dapat mempengaruhi hidup baik secara langsung maupun tidak

langsung. Perubahan lingkungan terjadi karena tidak seimbang lagi susunan organik atau

kehidupan yang ada, akibatnya pun belum dirasakan langsung bagi kehidupan manusia atau

kehidupan lainnya namun baru dirasakan setelah regenerasi.

Indikator-indikator diterapkan guna pelestarian kemampuan keterkaitan dalam

pengelolaan sumber daya alam yang diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak

dapat diolah (GBHN 1999-2004:211).

Kesadaran terhadap lingkungan tidak hanya bagaimana menciptakan suatu

lingkungan yang indah dan bersih saja, tetapi kewajiban manusia untuk menghormati

hak-hak orang lain atau suatu kehidupan lain juga merupakan kewajibannya. Sering kita

jumpai orang atau kelompok orang (perusahaan) yang hanya mengejar kepentingan

perusahan saja tanpa memperhatikan dampaknya terhadap orang lain ataupun terhadap

lingkungannya.

Pada saat ini perkembangan industri-industri besar merupakan pemenuhan akan

kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan beraneka ragam. Tujuan pembangunan

1

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 5: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

di Indonesia adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Yang mewajibkan

Pemerintah untuk melaksanakannya sebagaimana yang diamanatkan oleh hukum dasar

Indonesia.

Lingkungan hidup merupakan wadah dengan segala kelengkapannya yang alamiah,

memberi kehidupan bagi umat manusia dan makhluk hayati yang ada di dalamnya. Kegiatan

industri yang tidak proporsional dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup, salah

satu penyebabnya adalah pemakaian pestisida yang tidak memperhatikan dosis yang tentu

saja dapat membahayakan lingkungan sekitarnya.

Dalam hubungan ini terdapat ketentuan dalam Pasal 9 UULH yang menyatakan :

“Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat

tanggung jawabnya dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan,

pendidikan dan penelitian tentang lingkungan hidup”.

Peningkatan taraf hidup ini dilakukan melalui berbagai sektor karena Negara

Indonesia merupakan Negara agrarian, maka sektor pertanian merupakan salah satu andalan

untuk meningkatkan devisa negara. Artinya : bahwa pertanian merupakan modal utama

dalam peningkatan pendapatan Negara. Untuk itu maka harus dimaksimalkan penggunaan

bahan-bahan pertanian yang tersedia.

Segala upaya telah dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Salah

satu yang dilakukan adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang diproduksi untuk keperluan

pertanian, seperti berbagai jenis pupuk dan pestisida sebagai alat pembasmi hama

pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak sekali jenis dan bentuk-bentuk pupuk dan

pembasmi hama yang diproduksi sesuai dengan perkembangan dan tingkat kemajuan

gangguan yang dialami oleh tanaman.

2

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 6: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Dengan pemahaman dan pengetahuan terhadap hama dan jasad-jasad pengganggu

tanaman lainnya sangat dibutuhkan oleh para pihak yang terkait dalam pertanian khususnya

para petani. Dengan pemahaman dan pengetahuan ini maka akan lebih mudah dilakukan

tindakan-tindakan untuk menanggulangi berbagai gangguan yang dialami oleh tanaman,

seperti memproduksi dan menggunakan pupuk dan pestisida yang cocok dan efektif. Jika

tidak, maka akan mengakibatkan dampak yang merugikan terhadap tanaman maupun

terhadap habitat lainnya, sehingga akan mengganggu masyarakat yang berkelanjutan.

Masyarakat yang berkelanjutan dapat dicapai apabila dikaitkan dengan sembilan prinsip yang

digariskan, yaitu : menghargai dan memelihara komunitas kehidupan, meningkatkan kualitas

kehidupan manusia, mengkonservasikan sistem penunjang kehidupan ekologis dan menjamin

keanekaragaman hayati serta pemanfaatan secara lestari sumber daya yang dapat

diperbaharui, meminumkan pempisan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,

mempertahankan pembangunan dalam batas daya dukung bumi, merubah prilaku dan

perbuatan pribadi, memberikan kesempatan pada masyarakat untuk melestarikan lingkungan

sendiri, menyediakan kerangka kerja nasional untuk mengintegrasikan pembangunan dan

konservasi, dan menciptakan kerja sama global untuk mencapai keberlanjutan global

(Hardjosoemantri, 1999:17).

Pemanfaatan potensi sumber daya dukungannya ditingkatkan agar bermanfaat bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi (GBHN 1999-2004:1.211).

Tetapi dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan dampak penggunaan bahan kimia

tersebut terhadap lingkungan hidup. Limbah masyarakat kota ditambah unsur senyawa kimia

yang dihasilkan industri dan penggunaan pestisida oleh petani di desa-desa dapat

mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Pemakaian

3

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 7: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

pestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi

semakin meningkat (tujuan ekonomis) ternyata mengakibatkan dampak negatif terhadap

kemampuan pelestarian lingkungan hidup.

Kontradiksi tersebut menjadi melebar karena masyarakat petani kemungkinan akan

lebih memfokuskan diri pada pencapaian tujuan ekonomis dibanding dengan kepatuhan

masyarakat terhadap perlindungan pelestarian hidup. Hukum lingkungan, dalam pengertian

sederhana dapat diterangkan sebagai : Hukum yang mengatur tatanan lingkungan :

lingkungan hidup (Munajat Donosaputro, 1978 : 8). Umumnya masyarakat menyadari

perlunya pemeliharaan lingkungan hidup setelah masyarakat tersebut menjadi korban

bencana alam seperti tanah longsor, bencana banjir dan lain sebagainya.

Menurut Hukum Tata lingkungan (HTL) mengatur penataan lingkungan guna

mencapai keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup, baik lingkungan

hidup fisik maupun lingkungan hidup sosial budaya (Hardjosoemantri,2001:42).

Masalah yang dihadapi para petani dengan munculnya serangan hama yang merusak

tanaman yang semakin hari semakin meningkat.

Upaya untuk mengantisipasi gangguan hama tanaman pada bidang pertanian,

manusia selalu mengembangkan teknologi di bidang pertanian termasuk di bidang metode

atau cara pemusnahan hama tanaman secara kimia seperti gangguan pestisida. Dalam

perkembangan selanjutnya mak akan timbul ketergantungan terhadap penggunaan pestisida

bagi masyarakat petani. Segala cara akan ditempuh untuk menciptakan pestisida yang paling

ampuh untuk membasmi hama.

Pestisida menjadi salah satu alat untuk mengatasi gangguan hama tanaman. Melalui

Paket Bimas dan Inmas, Pemerintah memperkenalkan metode penggunaan bibit unggul

dengan produksi tinggi, penggunaan pupuk tertentu dan pemberantasan hama dan

4

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 8: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

penggunaan pestisida sebagai bahan pemusnah hama tanaman. Pestisida telah merupakan alat

bantu yang sangat penting demi peningkatan produksi pertanian dan kebutuhan terhadap

bahan pangan semakin meningkat dari tahun ketahun seiring dengan pertumbuhan penduduk

di dunia. Sekitar 56% penduduk di dunia masih dalam tahap kekurangan gizi, dan sebagian

besar berada pada negara-negara yang sedang berkembang, seperti Ethiopia, Chad, Nigeria,

Sudan dan Mali, dimana hampir 70% penduduk di Negara-negara tersebut masih mengalami

keparahan. Hal ini diakibatkan keadaan geografis dan lingkungan yang telah rusak akibat

tindakan-tindakan manusia pendahulu dalam mengelola lingkungan hidup.

Masalah kependudukan, lahan dan penyediaan pangan memang saling berhubungan

satu sama lain seperti suatu lingkaran setan yang tidak terputus-pustus. Perkembangan

penduduk yang semakin meningkat sementara lahan semakin sempit memaksa para petani

untuk memaksimalkan hasil industri pertanian dengan lahan sedikit mungkin. Oleh karena

itulah penggunaan pestisida di bidang pertanian dalam rangka penyediaan pangan di dunia,

menjadi suatu keharusan sehingga hama tanaman yang mengganggu peningkatan produksi

tanaman harus dapat diatasi walaupun harus diakui bahwa penggunaan pestisida dapat

merusak lingkungan hidup. Penggunaan pestisida dapat berdampak negatif bagi

binatang-binatang lainnya yang sebenamya bukan merupakan hama tanaman.

“Yang menjadi persoalan adalah sifat racun dari pestisida yang dapat meracuni manusia,

ternak piaraan, serangga penyerbuk, musuh alami serangga, hama dari tanaman serta

lingkungan bisa terpolusi. Bahan pemakaian dosis yang tidak tepat dapat membuat hama

menjadi kebal” ( Rini, 1988:1).

5

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 9: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Pemakaian pestisida harus dapat diakui merupakan salah satu bagian dari pertanian

modern, tetapi penggunaan pestisida yang tidak efisien akan berdampak negatif bagi

ekosistem, hama menjadi resisten dapat memusnahkan binatang-binatang lainnya termasuk

juga manusia.

“Proses pembangunan pertanian berwujud usaha mengalihkan sistem pertanian

dengan produktifitas yang relatif tinggi. Produksi tidak dapat ditingkatkan dengan pesat

tanpa menggunakan menggunakan pestisida, pelbagai jenis bibit unggul dan system

pengairan” (Hardjosoemantri,1990:35).

Dari uraian-uraian di atas dapat ditegaskan bahwa penggunaan pestisida telah

menimbulkan berbagai masalah di bidang pelestarian lingkungan hidup, di samping

keuntungan secara ekonomis. Demi keselamatan manusia dan lingkungan hidup lainnya,

maka Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973,

tentang Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida. Penerapan PP No. 7 Tahun 1973

bertujuan agar penggunaan, penyimpanan dan peredaran Pestisida tersebut memenuhi standar

pelestarian lingkungan hidup sehingga resiko kerugian dari penggunaan pestisida di

masyrakat dapat diminimalkan. Namun ketentuan ini kelihatannya belum efektif untuk

menanggulangi kerusakan lingkungan hidup. Masih banyak peredaran dan pengunaan

pestisida yang luput dari pengawasan Pemerintah yangmengakibatkan korban jiwa serta

kerusakan lingkungan hidup yang tidak sedikit.

Hasil ini dapat dilihat dari prilaku para petani atau para pekerja di perkebunan yang masih

cenderung untuk tidak memperdulikan resiko (ekonomis dan fisik) sebagai akibat dari

ketidaktahuan terhadap peraturan hukum dan tidak adanya kesadaran pemeliharaan

lingkungan hidup.

6

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 10: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Pestisida sering ditempatkan di dapur rumah, penyemprotan pestisida tanpa pelindung

yang aman, tanpa masker penutup hidung dan mulut, penyemprotan dengan tidak memakai

sarung tangan dan baju lengan panjang serta tidak memperhatikan arah angin maupun

penyemprotan yang tidak efektif. Hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan

petani sendiri dan keselamatan lingkungan pada umumnya.

Keadaan di atas mendorong penulis untuk mengetahui secara mendalam mengenai

dampak negatif penggunaan pestisida pada lingkungan hidup di lokasi penelitian.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari pemikiran tersebut di atas maka permasalahan dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana dampak negatif penggunaan pestisida terhadap lingkungan di Desa Pasar VI

Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat ?

2. Bagaimana tingkat pengetahuan para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat terhadap bahaya yang timbul dalam

penggunaan pestisida ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebgai berikut :

1. Untuk mengetahui dampak negatif penggunaan pestisida terhadap lingkungan di lokasi

penelitian tersebut.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei terhadap bahaya yang timbul dalam penggunaan pestisida.

7

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 11: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan pengembangan wawasan penulis di bidang lingkungan hidup juga sebagai

bahan informasi bagi kalangan akademis dan juga dalam rangka penelitian lanjutan di

kemudian hari.

2. Sebagai sumbangan pemikiran tentang dampak penggunaan pestisida terhadap hasil

pertanian dan juga terhadap lingkungan hidup.

3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi Dinas Pertanian dan instansi

Pengadilan Negeri sebagai suatu bahan masukan sehubungan dengan kegiatan tugas

penyuluhan yang dilakukan kedua instansi tersebut kepada masyarakat dimana penelitian

ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk materi penyuluhan di bidang pertanian

oleh Dinas Pertanian maupun sebagai bahan masukan materi hukum penyuluhan hukum

bagi Pengadilan Negeri

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian

“Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan cida yang berarti pembunuh.

Jadi secara sederhana pestisida dapat diartikan sebagai pembunuh hama” (Sudarmo. 1999:9).

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995:763), Pestisida adalah zat yang

beracun untuk membunuh hama; obat pembasmi hama, racun hama. Menurut Pasal 1

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973, bahwa yang dimaksud pestisida adalah semua zat

kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :

8

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 12: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

a. Memberantas dan mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian

tanaman atau hasil-hasil pertanian.

b. Memberantas rerumputan.

c. mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan.

d. memberantas atau mencegah hama-hama air.

e. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad jasad renik dalam bangunan

rumah tangga, alat angkutan dan alat-alat pertanian.

f. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan dan ternak.

g. Memberantas atau mencegah binatang-bintang yang dapat menyebabkan penyakit pada

manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan tanaman, tanah dan air.

“Pengertian yang lebih khusus dapat ditemui dalam The United States Federal

Environmental Pesticide Control Act. Dalam ketentuan tersebut pestisida dirumuskan adalah

semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan

serangga, binatang pengerat, nematode, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang

dianggap hama kecuali virus, bacteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan

binatang lainnya” (Sudarmo, 1992:10).

Sehubungan dengan penggunaan istilah pestisida, menurut Hardjosoemantri : “Bahwa

pestisida merupakan istilah umum yang dipergunakan untuk racun pembunuh hama yang

meliputi serangga, tikus, jamur, gulma, bakteri dan lain-lain. Sedangkan secara khusus racun

pembunuh serangga disebut insektisida, pembunuh tikus disebut rodentisida, pemunuh jamur

disebut fungisida, pembunuh gulma/herba disebut herbisida, pembunuh bakteri disebut

bakterisida, dan lain-lain” (1998:318).

9

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 13: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Selanjutnya dalam laporan penelitian ini istilah yang dipilih untuk digunakan adalah

pestisida yang pengertiannya mencakup istilah insektisida, fungisida, herbisida, bakterisida

maupun rodentisida yang khusus digunakan sehubungan dengan pemeliharaan dan

perlindungan tanaman.

2. Jenis Pestisida

“Pestisida adalah substansi kimia yang dapat digolongkan bermacam-macam

berdasarkan fungsi dan asal katanya” (Sudarmo, 1992:9 & 10). Sebagai salah satu bahan

kimia yang diformulasikan, bentuk pestisida dapat berupa cairan emulsi (emulsifiable

concentrates), butiran (granulars), debu (hust), tepung (powder), oli (oli) maupun uap, gas,

bau, asap (fumigansiia/fumigant).

Pestisida yang berfomulasi cairan emulsi memiliki cirri khas tersendiri yaitu adanya

singkatan ES (Emulsifable Solution), WSC (Water Soluble Concentrate), E (Emulsifiable)

dan S (Solution) yang dicantumkan di belakang merek dagang dari pestisida tersebut.

Misalnya Dursban 155E, Dimecron 50 SCW, Sevin 85S dan sebagainya. Sedangkan angka

yang tercantum di belakang merek dagang tersebut adalah besarnya persentase bahan aktif

yang dikandung oleh merek dagang dari pestisida tersebut. Menurut Sudarmo : “Bila angka

tersebut lebih dari 90% berarti pestisida tersebut tergolong murni” (1992:22).

Adapun jenis-jenis pestisida adalah sebagai berikut :

a. Insektisida

“Insektisida berasal dari kata latin Insectum yang artinya potongan, keratan segmen tubuh

“(Sudarmo, 1992:15) dan berfungsi untuk membunuh serangga, seperti penyakit bercak

ungu pada tanaman bawang (Alternaria Porii), hama penggerek

10

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 14: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

batang pada tanaman cengkeh (Nothoheus sp), hama penghisap buah pada tanaman coklat

(helopeltis) atau penyakit busuk daun pada tanaman kentang (Crocidolomia Binotalis,

Plutella Xylostella, Trichopulusiani dan Plusia sp) dan lain-lain. Di pasaran, insektisida

beredar dalam berbagai merek dagang, seperti Dursban 15/E, Furadan 36, Basudin 60EC,

Basminon Lannate 25 WP, Lirocide 650 EC, thiodan, sevin Sevidan 70 WP dan lain-lain.

b. Moluksida

“Moluksida berasal dari kata Yunani Molluscus yang berarti berselubung tipis atau

lembek” (Sudarmo, 1999:16). Moluksida adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk

mengendalikan hama siput atau parasut yang merusak tanaman. Misalnya untuk

membasmi penyakit busuk kaki (Phythophthora Parasticia) pada tanaman Roseda

maupun siput-siput pengganggu tanaman lainnya. Di pasaran Moluksida yang beredar

juga terdiri dari berbagai merek dagang seperti Antrocl 70 m Wp untuk membasmi

penyakit busuk kaki pad tanaman rosella dan merek brestan 60 untuk siput trisipan di

tambak.

c. Rodentisida

“Rodentisida berasal dari kata Yunani Rodera yang artinya pengerat” (Sudarmo,

1999:16). Sesudai dengan namanya, Rodentisida adalah bahan kimia yang berfungsi

untuk membunuh hama pengerat yang mengganggu tanaman seperti tikus. Di pasaran

Rodentisida beredar dengan berbagai merek dagang seperti ; untuk antikoagulan ada

merek Ramortal LB, Ratikus LC, Ratilan, Racumin, Ratilan, Fumarin, 22, Gisorin P,

Klerat RMB. Sedangkan untuk yang bersifat akut dikenal merek Mesophide 80 dan

Silmurin.

11

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 15: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

d. Piscisida

“Piscisida berasal dari kata Piscis yang berarti ikan” (Sudarmo, 1999:16). Piscisida

adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk membunuh ikan. Misalnya ikan mujair, dan

di pasar piscisida juga dijual dengan berbagai merek dagang. Salah satu yang sudah

terdaftar dan telah mendapat izin untuk diedarkan dan digunakan adalah merek Chemifish

5 EC.

e. Nematisida

“Nematisida berasal dari kata Nematoda yang berarti benang” (Sudarmo, 1999:16).

Nematisida adalah zat kimia yang berfungsi untuk membasmi hama nematode yaitu

sejenis cacing kecil dan serangga tanah lainnya yang biasanya hidup sebagai parasit pada

tanaman. Misalnya kumbang pada tanaman kelapa (brontispa sp), nematode bintil akar

tanaman pada kacang tanah, kpui, the dan kentang (Meloidogyne sp), nematode bintil akar

pada tanaman jeruk dan sebagainya. Di pasaran beredar merek Vydate, Furadan 3

Ginting, Teknik IOG, Nemacur, Thiodan 35EC dan sebagainya.

f. Repellents

Repellents adalah zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga maupun

hewan lainnya sehingga sangat multifungsi. Misalnya untuk membasmi lalat

muscadomistica pada kotoran ternak, lalat dau pada tanaman padi sawah (Hydrellia sp),

lalat bibit pada tanaman kedelai (Agromyza sp), hama jangkrik bahkan dapat digunakan

untuk anjing, tikus, burung dan sebagainya. Di pasaran Repellents dijual dengan berbagai

merek seperti ; Neprox 2 WSG, Brantasan, Curraterr 5 ginting, Sevidan 70 WP,

Agrothion 50 EC dan sebagainya.

12

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 16: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

g. Fungsida dan Bakterisida

“Fungsida berasal dari kata Fungus jika bahasa Yunaninya adalah Spongos yang artinya

jamur, berfungsi untuk membunuh jamur dan cendawan. Sedangkan Bakterisida juga

berasal adri kata Bacterium atau dalam bahasa yunaninya Bakron, berfungsi untuk

membunuh bakteri” (Sudarmo, 1992:15)

“Fungsida ada 2 (dua) jenis yaitu yang mudah terurai oleh mikroorganisme di dalam

tanah sehingga akumulasi di tanah dapat dicegah dan fungsida Inorganik yang

mempunyai toksistansi tingi dan terakumulasi dalam lingkungan” (Sudarmo,1990:50).

Sesuai dengan namanya fungsida digunakan untuk membunuh jamur yaitu salah satu

hama tanaman yang paling banyak jenisnya, misalnya jamur upas pada tanaman karet

(salmonella salminocolor), penyakit jamur pada tanaman bawang (peronsopora

destructor), penyakit bercak daun pada tanaman patsai (alternai brassicaei), penyakit

jamur pada tanaman (the phthium spp:fusarium sp) dan sebagainya.

Terdapat berbagai merek dagang yang beredar di pasaran seperti Daconil 75 WP,

Antrocol 70 WP, Calixin RM, Fomax 2, Calixin CP dan untuk Bakterisida ada merek

Actophor.

Herbisida adalah bahan kimia yang diperuntukkan untuk membasmi atau mengendalikan

hama gulma berdaun lebar dan rumput. Misalnya untuk membasmi golongan rumput pada

tanaman cengkeh dapat digunakan merek dagang Roundup atau Dowpon M, untuk gulma

berdaun lebar atau rumput pada tanaman jagung ada merek dagang Agroxone-4, Gespax

500 VVP, Maloran 50 WP dan Saturin 50/5 EC.

Khusus untuk tanaman karet banyak merek dagang yang telah terdaftar lebih bervariasi

lagi. Berdasarkan rekomendasi Ditjen Perlindungan Tanaman Pangan

13

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 17: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

1986, ada 30 merek dagang pestisida/herbisida yang telah resmi terdaftar dan mendapat

izin untuk diedarkan dan digunakan. Misalnya untuk gulma berdaun lebar ada merek

Banvel 480 EC atau Scount 180/22 AC, untuk gulma golongan rumput ada Codal 200/200

EC atau Karmex dan untuk golongan gala rumput teki ada merek Ustinex SP atau Bastaz

200 AS

h. “Avisida berasal dari kata latin Ovum yang berarti telur. Avisida adalah zat kimia yang

berfungsi merusak telur atau untuk mengendalikan perkembangbiakan burung”

(Sudarmo,1999:16).

Menurut Sudarmo ada 2 (dua) macam jenis Avisida yaitu :

1. Repellents (Zat penolak)

Yang tergolong dalam repellents adalah 4-1 mino pyridine dengan nam Avitrol.

Menthiocarb (Mesurol) suatu carbamate terdaftar sebagai repellent terhadap beberapa

jenis burung dan dipasang pada tanaman jagung, sorghum, padi dan anggur.

2. Chemosterillant

Yang terkenal adalah Chemosterillant bernama dagang ornitrol yang berfungsi untuk

mengintrol kelahiran burung merpati. Ornitrol dapat menyebabkan kemandulan

sementara pada merpati, sehingga dapat digunakan untuk mengontrol pertambahan

populasi (1990:48).

14

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 18: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Prinsip Penggunaan Pestisida

Di bidang pertanian, pestisida mempunyai peranan yangsangat penting dalam rangka

usaha meningkatkan produksi pertanian, baik dalam peningkatan kualitas maupun kuantitas

tanaman. Oleh karena itu, guna memacu produktivitas tanaman, pemakaian pestisida masih

sangat diperlukan. “Hingga saat ini belum ada tekhnologi pertanian maju atau canggih yang

tidak memakai pestisida” (Sudanno,1990:17). Dengan kata lain, belum ada teknologi yang

benar-benar canggih (hi-tech di bidang pertanian) yang dapat menggantikan peranan

pestisida dalam rangka pemeliharaan tanaman. Yang ada hanyalah serangkaian

aturan-aturan pengamanan tentang standar toleransi kandungan pestisida dari berbagai

Negara terhadap tanaman holtikultura. Misalnya standar konsentrasi pestisida terhadap

sayur-sayuran dan buah-buahan yang khusus di ekspor keluar negeri.

Secara umum pestisida digunakan untuk pengendalian berbagai jasad pengganggu

atau hama pada tanaman. Dalam konsep Pengendalian hama terpadu (PHT), pestisida

berperan sebagai salah satu komponen pengendalian hama dengan prinsip dasar penggunaan

pestisida/insektisida hanya jika benar-benar diperlukan dengan mempertimbangkan

keseimbangan populasi hama dan musuh alaminya. Oleh karena itu, adalah sangat penting

bagi manusia untuk mengetahui prinsip-prinsip dan penggunaan yang benar dari pestisida

ini, terutama oleh pihak petani yang kegiatannya tidak terlepas dari penggunaan pestisida

sehubungan dengan pekerjaannya.

Pelaksanaan perlindungan tanaman pangan berdasarkan Sistem Pengendalian Hama

Terpadu (PHT), sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 12 Tahun 1992 tentang

Sistem Budidaya Tanaman. Pestisida kimia sintetik selama ini dianggap sebagai penyebab

utama berbagai dampak negatif baik terhadap organisme bukan sasaran

15

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 19: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

maupun lingkungan. Sementara itu pemanfaatannya oleh petani masih sangat tinggi. Jumlah

dan jenis pestisida yang beredar semakin banyak. Oleh sebab itu, pembinaan dan

pemeriksaan mutusarana pengendalian OPT baik berupa pestisida kimia sintetik, maupun

pestisida nabati sangat penting untuk menjamin efektifitas dalam upaya melindungi

kepentingan petani. Selain itu perlu diketahui dampak penggunaan sarana pengendalian

OPT dengan melakukan pengujian pada berbagai produk tanaman. Produk yang dihasilkan

diupayakan tidak melampaui batas maksimum residu.

Menurut Sudarmo, prinsip penggunaan pestisida adalah sebagai berikut :

1. Harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati.

2. Efisien untuk mengendalikan hama tertentu.

3. Meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan.

4. Tidak boleh persisten, jadi harus terurai.

5. Dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan labeling), harus memenuhi

persyaratan keamanan yang maksimum.

6. Harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut.

7. Sejauh mugkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota.

8. Relatif aman bagi pemakai (LD dermal dan oral) relative tinggi.

9. Harga terjangkau petani. (1992:10)

Sedangkan menurut Satuan Pengendalian BIMAS Departemen Pertanian, estisida

yang telah memenuhi syarat ambang batas toleransi lingkungan adalah pestisida yang

memenuhi banyak sebanyak mungkin sifat-sifat sebagai berikut :

a. Toksinitas oral rendah

b. Toksinitas dermal rendah

c. Tidak persisten

16

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 20: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

d. Tidak meninggalkan residu

e. Tidak berakumulasi

f. Efektif terhadap jasad sasaran.

h. Spektrum sempit

i. Tidak mematikan jasad yang bukan sasaran.

j. Tidak phitotoksis.

k. Tidak menimbulkan resistensi pada jasad sasaran

1. Murah.

Berdasarkan prinsip-prinsip pemakaian pestisida yang telah diuraikan tersebut di atas

maka guna mengatur efektifitas pemakaiannya, penyimpanan dan penggunaan pestisida harus

dikontrol secara berkesinambungan. Pengawasan atau control terhadap pemakaian,

peredaran, penyimpanan maupun penggunaan pestisida tersebut merupakan wewenang dari

pemerintah.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran

Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida telah diatur mekanisme pengawasan terhadap

peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida. Dalam peraturan itu antara lain

disebutkan sebagai berikut :

a. Tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian Komisi Pestisida untuk

diminta izin penggunaannya.

b. Hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian

boleh disimpan, diedarkan dan digunakan.

c. Pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh

disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam

izin pestisida itu.

17

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 21: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

d. Tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-

keterangan yang dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No.

429/kpts/Mm/I/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam

pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa secara formil pemakaian,

peredaran dan penyimpanan pestisida secara formil harus mendapat izin dari pemerintah dan

harus didaftarkan, sehingga penggunaan pestisida adalah tidak dapat dilakukan sembarangan

tapi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan atau standar-standar tertentu sebagaimana

yang telah diuraikan sebelumnya.

Di samping itu, sebenarnya penggunaan pestisida tidak semudah yang diasumsikan

secara umum karena standar-standar yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut di atas

tidak disebarluaskan secara merata dan kontiniu kepada para pihak yang terlibat dengan

pemakaian pestisida ini seperti petani maupun para perusahaan yang membuat pestisida.

Padahal ketentuan tentang standar penggunaan atau penyimpanan maupun pemakaian

pestisida ini sangat penting untuk diketahui. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi kepada

semua pihak yang berkepentingan demi keselamatan bersama.

Khusus kepada petani sebagai pengguna pestisida maka demi keamanan dan

keselamatan dari pemakai maupun keamanan terhadap lingkungan sekitarnya prinsip

penggunaan ini haruslah diketahui dengan benar. Demikian juga dengan pihak pemasaran

yang dalam kegiatannya sehari-hari memasarkan produk pestisida juga seharusnya mengerti

tentang prinsip-prinsip penggunaan dari pestisida ini. Dengan kata lain penggunaan pestisida.

18

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 22: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

4. Jenis dan Bentuk Pestisida

1. Pestisida Kimia

Pestisida Kimia adalah pestisida yang dibentuk dari senyawa kimia yang digunakan

untuk membasmi semua jenis jasad pengganggu tanaman. Menurut bahan kimia yang

terkandung di dalam pestisida, maka pestisida dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Insektisida

Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat

mematikan jenis serangga. Binatang yang tergolong jenis serangga ini antara lain

Belalang, Kepik, Wereng, Kumbang, Ulat dan lain sebagainya

b. Herbisida

Herbisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat digunakan

untuk memberantas tanaman pengganggu atau gulma.

c. Fungsida

Fungsida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat digunakan

untuk memberantas dan mencegah fungi atau cendawan.

d. Bakterisida

Bakterisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat

digunakan untuk mematikan bakteri atau virus yang dapat menimbulkan penyakit pada

tanaman.

e. Akarisida

Akarisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat digunakan

untuk memberantas jenis jenis tungau atau kutu.

19

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 23: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

f. Nematisida

Nematisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat

digunakan untuk mematikan cacing yang merusak tanaman.

g. Zat Pengatur Tumbuh

Zat Pengatur Tumbuh adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang dapat

digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman, misalnya untuk merangsang suatu

pertumbuhan vegetatif, mematikan suatu cabang yang tidak dikehendaki dan sebagainya.

h. Jenis Pestisida Lain

Jenis pestisida ini tidak termasuk ke dalam pestisida yang disebutkan di atas, fungsinya

sebagai bahan campuran yaitu bahan pembasah (wetting agent), bahan perata (spreader)

dan bahan perekat (sticker).

Berkaitan dengan cara penggunaan bahan penyebaran pestisida, Rini Wudianto

menguraikan bahwa pestisida di lapangan dibedakan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:

a. Tepung hembus (Dust=D)

Bentuk pestisida dalam bentuk tepung hembus ini harus dihembuskan dalam bentuk

tepung kering dengan menggunakan alat penghembus atau emposan.

Bentuk tepung hembus yang baik harus mempunyai sifat sebagai berikut :

1. Tepung hembus harus mempunyai berat yang relatif ringan sehingga bisa terhembus

oleh angin sepoi basah.

2. Bagian tepung hembus tidak menempel satu dengan yang lainnya, sehingga tidak

diperlukan pengadukan selama pada proses pengembusan berlangsung.

20

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 24: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Tepung hembus tidak lengket atau menggumpal walaupun dalam keadaan lembab.

b. Butiran (Granole=G)

Bentuk formulasi pestisida berupa butiran padat seperti pupuk urea atau TSP,

penggunaannya disebarkan atau ditaburkan di atas tanah. Di dalam tanah pestisida oleh

air akan larut yang kemudian akan diserap oleh akar. Melalui akar zat racun masuk ke

dalam jaringan tanaman, sehingga tanaman mempunyai daya tolak terhadap jasad

pengganggu tanaman.

c. Tepung yang harus dibasahi (Wettable Powder=WP). Sebelum disemprotkan terlebih

dahulu harus dibasahi dengan air. Untuk menghindari pengendalian diperlukan

pengadukan dengan cara penggoncangan.

d. Tepung yang dilarutkan dengan (Saluble Power=SP), sebelum tepung dipergunakan

harus dilarutkan terlebih dahulu.

e. Cairan (Emulsifeable Concentrate=EC)

Penggunaan harus dicampur terlebih dahulu dengan air baru boleh disemprotkan, kalau

tidak dicampur dengan air konsentrasinya terlalu tinggi dan kalau disemprotkan maka

tanaman akan mati.

f. Bentuk Gas (Flowable=F)’

Pestisida ini dapat berbentuk cairan atau padatan dan sebelum diuapkan dicampur lebih

dahulu dengan air setelah racun menguap kemudian dihembuskan / ditiup menggunakan

alat peniup.

Racun akan terhisap oleh jasad penganggu umumnya melalui pernafasannya (Rini,

1988-12). Ada juga dalam bentuk oli (oil), bentuknya dapat dikenal dengan SCO

21

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 25: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

(Sollube Concentrate Oil), biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen karone

atau Aminoester (Subiyakto, 1990:32).

2. Pestisida Nabati

Pestisida nabati adalah jenis pestisida alami yang merupakan senyawa beracun yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa bahan tumbuhan seperti tembakau, piretrum, deris,

helebor, kasia, kamper dan yang terpenting sudah sangat lama sekali digunakan sebelum

insektisida sintetik ditemukan. Beberapa insektisida yang digunakan secara umum berasal

dari tumbuh-tumbuhan adalah bunga, daun atau akar dihancurkan dan kemudian langsung

digunakan sebagai insektisida atau bahan racunnya diekstraksi terlebih dahulu kemudian baru

digunakan (Soetikno, 1992:41)

Beberapa jenis pestisida nabati adalah sebagai berikut :

1. Nikotin yaitu senyawa yang berasal dari tembakau yang berfungsi untuk membasmi

belalang daun, afid dan serangga

2. Rotenone, senyawa yang diperoleh dari akar kacang-kacangan yang berfungsi untuk

melindungi tanaman pangan dan membasmi ikan-ikan di daun. Senyawa ini sudah jarang

digunakan.

3. Ryania, senyawa yang diperoleh dengan menumbuk halus batang dari Ryania speciosa.

4. Piretrum, senyawa yang diperoleh dari ekstrak bunga Chryantenum yang digunakan

sebagai insektisida di lingkungan perumahan dan aman untuk kesehatan.

22

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 26: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Biopestisida

Biopestisida adalah pestisida yang berasal dari mikroba yaitu beberapa jenis

penyebab penyakit serangga yangtelah diisolasi dan dikembangkan secara missal yang

dikenal dengan sebutan Insektisida (Soetikno, 1999:49)

Jenis mikroba yang akan digunakan sebagai insektisida harus mempunyai sifat

spesifik artinya hanya menyerang serangga yang menjadi sasaran dan tidak pada jenis lain.

Pada saat ini hanya beberapa insektisida microbial yang sudah dipergunakan dan

diperdagangkan seperti Bacillus thuringensis (BT) yang merupakan bakteri penyebab

penyakit pada serangga.

Biopestisida ini telah diproduksi dalam bentuk insektisida microbial seperti Dipel,

Sok-bt, Thuriside, Certan, Bactispeine, Bactimos, BMC, Teknar dan Vektobak. Insektisida ini

efektif untuk membasmi larva nyamuk dan lalat (Soetikno, 1992:50).

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan di Kecamatan Sei Bingei yang mengambil lokasi tempat

penyebaran wilayah geografis di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

2. Populasi

Sebelum proses pengumpulan data di lapangan dimulai, terlebih dahulu ditentukan

populasi dari penelitian lapangan, yang dapat diukur dari tujuan dan topik penelitian ini.

Populasi dari penelitian ini dibatasi hanya pada para petani yang ada berjumlah 83 orang.

23

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 27: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Metode / Alat Penelitian

Penelitian ini berbentuk deskriftif analisis. Dikatakan demikian karena penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan secara umum tentang penggunaan pestisida dan

dampaknya terhadap lingkungan hidup.

Metode penelitian yang digunakan adalah :

a. Observasi, dilakukan terhadap faktor-faktor fisik geografis, ekonomi dan sosial yang

mempengaruhi penggunaan pestisida dan dampaknya terhadap lingkungan.

b. Kuessioner, diadakan terhadap pengguna pestisida.

c. Wawancara, dilakukan terhadap informan :

1. Kepala Desa di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

2. Mereka yangterkait dengan pengguna pestisida seperti PPL dan Pedagang pestisida.

3. Pusat Kesehatan Mayarakat

d. Studi dokumen, dengan mempelajari literatur, undang-undang, laporan survey terdahulu

yang berkaitan dengan permasalahan di atas.

4. Sumber Data

Adapun sumber data diharapkan dari :

a. Masyarakat petani pengguna pestisida.

b. Pedagang / penyalur pestisida / distribusi pestisida.

c. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

d. Pusat Kesehatan Masyarakat.

e. Studi Dokumen.

24

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 28: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

5. Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang berjumlah 83 orang. Untuk

menentukan sample terpilih digunakan metode purposive sampling dengan kriteria untuk

petani yang menggunakan pestisida. Untuk pejabat digunakan secara accidental sampling

dengan kriteria tugas dan wewenang mengetahui permasalahan yang diteliti.

Menurut Arikunto (1996:120) dikatakan “untuk sekedar ancar-ancar maka apabila

kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10 -15%

atau 20-25% atau lebih.

Berpedoman kepada pendapat di atas maka dalam penelitian ini mengambil

sebahagian dari populasi untuk dijadikan sample yaitu sejumlah 10% dari 830 orang maka

berjumlah 83 orang.

6. Analisis Data

Data yang diperoleh, baik data primer maupun data skunder terlebih dahulu diedit,

data yang relevan dipisahkan dari data yang diperlukan. Editing kemudian dilanjutkan

dengan tabulasi data, kemudian data yang ditabulasi, dianalisis dengan melakukan

interpretasi secara logis untuk menjawab permasalahan yang diajukan guna mengambil suatu

kesimpulan.

7. Proses Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada para responden yang

telah ditentukan terlebih dahulu. Kepada responden diberikan daftar kuessioner yang telah

disusun terlebih dahulu. Setiap pertanyaan dibacakan oleh peneliti dan kemudian

25

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 29: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

responden memilih jawaban yang sesuai. Untuk mendukung serta melengkapi pendapat

para responden maka peneliti mengadakan wawancara kepada informan guna memperoleh

informasinya.

G. Sistematika Penulisan.

Sistematika penulisan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Yaitu berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

2, Bab II Identifikasi Masalah

Yaitu yang berisi kondisi fisik menyangkut letak maupun luas daerah,

tempat penelitian, topografi, organisasi sosial, komunikasi serta beberapa

masalah yang dihadapi.

3. Bab III Analisis

Yaitu berupa pembahasan yang menyangkut pengertian pestisida di lokasi

penelitian, dampak penggunaannya, mengatasi keracunan serta usaha

mencegah keracunan.

4. Bab IV Penutup

Berisikan kesimpulan dan saran.

26

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 30: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak dan Keadaan Geografis

Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat terletak di daerah Pinggiran Pengunungan

Bukit Barisan dengan luasnya 36000 Hk / 3600 Km M2, dan termasuk dalam Propinsi

Sumatera Utara, dengan Batas-Batas sebagai berikut :

------- Sebelah Utara : Deli Serdang

------- Sebelah Selatan : Aceh / NAD

------- Sebelah Timur : Binjai Selatan

------- Sebelah Barat : Tanah Karo

Secara geografis Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat merupakan daerah yang strategis

untuk lahan pertanian. Karena itu mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk adalah

bertani atau berkebun.

2. Keadaan Penduduk

Penduduk di lokasi penelitian terdiri dari beberapa suku yaitu ; Jawa, Batak, Melayu,

Nias dan Banjar. Jumlah penduduk di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei

3325 jiwa dan agama yang ada adalah Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Budha.

27

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 31: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei

Bingei adalah bertani, dimana penduduk rata-rata memiliki lahan bertani. Hasil usaha

penduduk yang terutama adalah Padi, Jagung, Sayur-sayuran, Sawit dan Karet.

4. Organisasi Sosial

Yang dimaksud dengan organisasi sosial adalah organisasi yang terkait langsung

maupun tidak langsung dengan usaha pertanian. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah salah satu

bentuk organisasi dalam bidang ini yang berfungsi melayani petani untuk meningkatkan

produksi pertanian. Di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei ini KUD sudah

ada sejak tahun 1980 dengan Badan hukum No.003-165/KUD_Pt/1980. Namun KUD ini

kurang berfungsi sehingga para petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil pertanian

kecuali hasil Karet dan Sawit, tennasuk dalam membeli bahan-bahan pertanian seperti pupuk

dan obat-obatan.

5. Media Komunikasi

Media komunikasi memegang peranan penting dalam transfer arus informasi. Media

komunikasi yang dimaksud adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan

atau menerima informasi mengenai yang berkaitan dengan usaha pertanian, misalnya televisi,

radio, surat kabar dan majalah.

Di daerah penelitian sebagian besar dari penduduk dapat menikmati siaran televisi,

hanya beberapa orang saja yang tidak memiliki televisi, hal ini dikarenakan daya beli

masyarakat yang kurang mampu. Di desa ini juga hanya sebagian kecil saja yang tidak

mempunyai radio.

28

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 32: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Bentuk penyuluhan di samping yang disebutkan di atas, yaitu orang-orang tertentu

yang menerapkan materi penyuluhan dan pengetahuannya di bidang pertanian. Namun di

lokasi penelitian yang menjadi masalah adalah bahwa PPL masih belum berfungsi, inilah

salah satu kendala yang dihadapi masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan

Sei Bingei.

B. Beberapa Masalah Yang Dihadapi

1. Masalah Sosial dan Ekonomi

Masalah sosial yang dihadapi di lokasi penelitian adalah kurangnya minat atau

keinginan dan kesadaran dari masyarakat tentang peranan pentingnya KUD bagi usaha

pertanian dan pembangunan desa. Disamping kurangnya minat tersebut juga dikarenakan

rendahnya pendidikan.

Masalah PPL yang kurang berfungsi, hal ini dikarenakan masih kuatnya nilai-nilai

budaya di dalam masyarakat dan tidak mudah digoyahkan, adanya nilai-nilai tradisional

tersebut mengakibatkan tidak terciptanya komunikasi yang baik antara dengan petugas PPL,

disamping itu juga dari petugas PPL itu kurang menguasai lapangan dan materi.

Selain faktor tersebut di atas sebagian masuayarakat yang tinggal di pedesaan,

masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim ini masih bersifat tradisional yang lebih

percaya pada pengalaman, sehingga petugas PPL sulit untuk memberikan berbagai masukan

yang bersifat membangun kepada petani.

29

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 33: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

2. Masalah Pertanian

a. Lahan Pertanian

Keadaan lahan pertanian umumnya termasuk lahan yang subur, tetapi akhir akhir ini

menjadi kurang subur. Hal ini diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Perluasan areal pertanian yang terus menerus sehingga mengakibatkan kurangnya

daerah hutan / pemotongan/penebangan pohon yang seharusnya menjadi sumber

air.

b. Merupakan akibat dari seringnya musim kemarau yang berkepanjangan

mengakibatkan tanah menajdi kurang subur.

c. Pengolahan lahan yang tidak efektif akibat kurangnya pengetahuan dari

masyarakat tentang cara-cara mengelola tanah yang baik mengakibatkan tanah

menjadi rusak bila ditambah pupuk kandang (kotoran lembu, kambing dan ayam).

d. Penebangan-penebangan pohon dengan skala besar dan berbagai alasan, misalnya

perluasan perkampungan, untuk kayu bakar dan lain-lain mengakibatkan erosi.

3. Masalah dan Solusi Terhadap Penggunaan Pestisida.

Penggunaan pestisida seolah-olah menjadi kebiasaan yang tidak dapat dirubah.

Dahulu petani dapat memberantas hama tanaman tanpa menggunakan pestisida, cukup

menggunakan bahan-bahan yang seadanya, contohnya ; untuk memberantas walang sangit

pada tanaman padi, petani cukup menggunakan batang yuyu (ketam) yang ditempatkan pada

sebilah ketam maka walang sangit akan berkumpul pada ketam terbut

30

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 34: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

kemudian petani membakarnya. Tetapi saat ini cara demikian barangkali sudah dianggap

aneh dan kurang efektif untuk areal pertanian yang luas.

Proses pembangunan pertanian pada asasnya bertujuan untuk meningkatkan produksi

pertanian menjadi efektif dengan hasil yang lebih tinggi. Sementara itu tidak mungkin dapat

ditingkatkan tanpa menggunakan bahan kimia seperti pupuk maupun pestisida, bibit unggul

dan sistem pengairan yang baik. Namun demikian akibat dari penggunaan bahan tersebut

harus juga diperhatikan dan diperhitungkan untuk kepentingan bersama.

Dari wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat diketahui bahwa Desa Pasar VI

Kwala Mencirim mata pencaharian asli penduduk adalah petani dan pedagang. Seiring

dengan kemajuan transportasi para pendatang dari luar daerah juga ikut meramaikan desa

tersebut, sebagai penduduk pendatang pekerjaan mereka juga beragam baik dalam sektor

formal seperti instansi pemerintahan maupun sektor informal seperti buruh tani, pedagang,

buruh pabrik dan sebagainya.

Hasil utama dari Desa ini adalah padi hal ini disebabkan lahan pertanian untuk padi

lebih besar daripada lahan pertanian untuk perladangan. Saat ini untuk persawahan luasnya

850 Hektar dan untuk perladangan luasnya 350 Hektar. Lahan ini kemungkinan akan terus

semakin berkurang jika tidak ditangani dengan serius, hal ini disebabkan karena lahan

pertanian berubah/beralih fungsi menjadi daerah hunian.

Dari tabel berikut dapat diketahui bahwa tanaman padi sangat berpengaruh dalam

meningkatkan pendapatan perkapita dari masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei.

31

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 35: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Tabel I

Intensifikasi dan Jenis Tanaman

No Jenis Tanaman Luas Areal (ha) 1 Padi 850 2 Cabai 45 3 Ubi 32 4 Karet 120 5 Jagung 20 6 Kentang 8 7 Sawit 95 Jumlah 1200

Sumber : Kantor Kepala Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei

Bingei

Dari Tabel I terlihat bahwa hasil utama dari Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei adalah Padi yang kemudian diikuti oleh karet dan Sawit.

Tabel II

Jenis Tanaman Yang Menggunakan dan Yang Tidak Menggunakan Pestisida

No Jenis Tanaman Menggunakan Tidak Menggunakan Pestisida Pestisida 1 Padi Ya 2 Cabai Ya - 3 Ubi Ya - 4 Karet Ya Ya 5 Jagung Ya -

32

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 36: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

6 Kentang Ya - 7 Sawit Ya Ya Sumber : Kantor Kepala Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei

Dari Tabel II terlihat bahwa pada umumnya para petani menggunkan pestisida untuk

meningkatkan hasil pertaniannya, kecuali karet dan sawit menggunakan peralatan berat pada

permulaan untuk membersihkan lahan pertanian dari tanaman-tanaman rumput, kemudian

barulah digunakan pestisida pada saat perawatan tanaman.

Pengetahuan penduduk tentang penggunaan pestisida dan dampak pestisida dapat

dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel III

Pengetahuan Petani Tentang Pestisida dan Dampak Pestisida

No Standar Pengetahuan Tahu Tidak

Tahu

1 Jenis pupuk 80% 20%

2 Kegunaan 80% 20%

3 Jenis sasaran 80% 20%

4 Jasad sasaran 80% 20%

5 Cara penggunaan 70% 30%

6 Zat aktif yang dikandung pestisida 40% 60%

7 Efek negatif penggunaan pestisida 40% 60%

■ Dengan responden sebanyak 83 orang.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa faktor pengetahuan yang dimiliki oleh

pemakai pestisida di Desa ini tentang efek negatif penggunaan pestisida tidak dapat

33

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 37: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

dijadikan tolak ukur bahwa responden mengetahui jika pestisida dapat berbahaya terhadap

lingkungan sekitarnya.

Pengertian pestisida seperti yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7

Tahub 1973, apabila diperhatikan bukan hanya racun untuk memberantas tikus, bakteri,

hama tanaman dan sebagainya. Tetapi juga juga merupakan racun yang berbahaya bagi

manusia dan untuk menghindari kecelakaan karena penggunaan pestisida tersebut diperlukan

pengetahuan yang cukup tentang penggunaan pestisida itu sendiri.

Di lokasi penelitian sebagian dari petani tidak menyadari bahaya dari penggunaan

pestisida, hal ini disebabkan kurangya pengetahuan mereka akan penggunaan pestisida yang

bukan tujuannya. Dari 83 responden menyatakan bahwa mereka telah pernah menggunakan

pestisida dan hal ini dilatarbelakangi oleh hal antara lain :

a. Untuk mengendalikan gulma/rumput liar pada tanaman

b. Pengendalian hama serangga yang mengganggu tanaman.

c. Karena terpaksa untuk menghindari beralihnya hama-hama maupun gulma.

d. Untuk menghindari beralihnya hama-hama dari pertanian sekitarnya.

e. Lebih efisien dan efektif

f. Karena informasi dari sesama petani.

Tetapi pengaruh dinamika masyarakat atau faktor kemajuan zaman yang diikuti dengan

kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang mereka peroleh

menjadikan mereka berkembang dan tidak lagi berfikir seperti tradisi yang mereka lakukan

sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

34

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 38: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Tabel IV

Responden Memperoleh Pengetahuan Cara Menggunakan Pestisida

Dengan Baik dan Benar Adalah Dari

No Jawaban Responden N %

1 Pengalaman sesama petani 5 6,03

2 Pertemuan formal dan informal dengan petani 15 18,07

3 Pedagang / pengecer pestisida 13 15,66

4 PPL dan PKL 30 36,14

5 Label yang melekat pada plat atau botol pestisida 20 24,10

Jumlah 83 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa peran PPL dan PKL serta Label yang ada

di botol pestisida mempunyai peranan yang sangat penting guna meningkatkan pengetahuan

petani tentang pestisida terutama akibat atau dampak negatif dari penggunaan pestisida. Hal

ini juga dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel V

Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Bahaya dan Dampak

Penggunaan Pestisida

No Jawaban Responden N %

1 Mengetahui 65 7810

2 Kurang mengetahui 13 15,66

3 Sama sekah tidak mengetahui 5 6,24

Jumlah 83 100

35

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 39: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebesar 78,10 % petani sudah mengetahui bahaya

dan dampak dari penggunaan pestisida, hal ini cukup menggembirakan dan perlu

ditingkatkan lagi dengan peningkatan PPL dan PKL dari mahasiswa akan menyebabkan para

petani akan mengetahui dengan baik bahaya atau dampak dari penggunaan pestisida.

Adapun jenis pestisida yang digunakan oleh para petani di Desa Pasar VI Kwala

Mencirim ini dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel VI

Jenis Pestisida Yang Biasa Digunakan

No Jenis Pestisida Jumlah %

1 Drusban 35 87,5

2 Agroxone-4 32 80

3 Raundaup 35 87,5

4 Dithane M-45 7 17,5

5 Curater 3 G 2 5

6 Citowet 1 2,5

Jumlah 83 100

Sumber : Wawancara dengan responden di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Dalam penggunaan pestisida ini para responden mengalami beberapa masalah yaitu :

a. Memilih pestisida

Para pengguna pestisida harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pengganggu yang

akan dikendalikannya, karena pada beberapa keadaan pengendalian secara kimiawi tidak

dianjurkan. Oleh karena itu memilih jenis pestisida merupakan penentu awal dari

keberhasilan pengendalian hama. Dari penelitian penulis diketahui bahwa para

36

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 40: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

petani mengetahui jenis dan penggunaan pestisida itu umumnya dari pedagang/pengecer

di pasar sebagian lagi mengetahui dari sesama para petani, Sedangkan para pedagang atau

pengecer sebenarnya juga kurang mengetahui jenis pestisida dan penggunaannya.

Ditambah lagi banyaknya jenis pestisida yang beredar di pasaran membuat para petani

harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis pestisida tersebut.

b. Masalah penyemprotan pestisida.

Penyemprotan pestisida pada tanaman harus diperhatikan waktu atau saat yang tepat.

Umumnya hama serangga sangat peka terhadap pestisida pada saat stadium larva dan

mimva atau pada saat berupa telur.

Jika dilakukan penyemprotan tidak pada saat yang demikian maka penyemprotan akan

sis-sia malah hama akan semakin kebal terhadap pestisida tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 83 orang respoden, 100% mengatakan

bahwa mereka melaksanakan penyemprotan pada pagi hari ( sekitar pukul 06.00 -11.00

WIB )

c. Alat Pelindung

Untuk menghindari keracunan melalui pernafasan, dan kerusakan kulit diperlukan adanya

alat-alat pelindung pada saat penggunaan pestisida. Dari hasil penelitian yang dilakukan

terhadap 83 responden, terdapat 20% yang tidak menggunakan alat pelindung dan 80%

yang memakai baju berlengan panjang, hal ini terjadi karena para petani telah banyak

mengetahui pengaruh negatif dari pestisida.

37

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 41: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

d. Penyimpanan Pestisida

Pestisida senantiasa harus disimpan dalam keadaan baik, dengan wadah atau pembungkus

asli, tertutup rapat, tidak bocor atau rusak. Dapat disimpan dalam tempat yang khusus dan

dikunci sehingga anak-anak tidak dapat menjangkaunya, demikian pula hewan ternak /

peliharaan.

Dalam hal penyimpanan untuk menghindari pestisida dari jangkauan anak-anak atau

hewan peliharaan dan ternak, 90 % responden yang menyimpan pestisida dengan benar

dan tepat, sedangkan 10% lainnya menyimpan pestisida secara sembarangan di dalam

rumah, misalnya di dapur, di bawah meja dan sebagainya.

e. Mengukur dan Mencampur Pestisida.

Dari label yang melekat pada plak-plak atau botol pestisida, dapat dilihat dan dipilih dosis

ataupun cara-cara mencampuri pestisida yang akan digunakan dan alat-alat apa saja yang

digunakan dan diperlukan.

Dari hasil penelitian terhadap 83 responden, 45 % mengatakan mereka mengetahui untuk

mengukur dan mencampuri pestisida dari label yang melekat pada plak-plak atau botol

pestisida, sedangkan 55% mengatakan bahwa mereka mengetahui dari pengalaman.

f. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden ternyata PPL di Desa Pasar VI

Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei masih jarang datang memberikan penyuluhan,

begitu juga mahasiswa yang melakukan PKL.

Pada kenyataannya peranan PPL dan PKL mempunyai peranan yang sangat penting

dan merupakan jembatan penghubung yang bersifat 2 (dua) arah antara petani dan

petugas penyuluh. Hubungan ini yaitu :

38

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 42: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

1. Pengetahuan dibutuhkan petani dan pengalaman yang bisa dilakukan para petani.

2. Pengalaman baru yang terjadi dengan petani akan memberikan cara-cara pemecahan

(Kartasapoetra, 1991:9)

Dengan demikian penyuluhan itu merupakan bentuk transfer informasi sehingga

mampu meningkatkan produksi pertanian dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi.

39

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 43: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

A. Penggunaan Pestisida di Lokasi Penelitian

Pestisida merupakan alat bantu yang sangat penting dalam peningkatan produksi

pertanian. Namun di samping pestisida dapat membantu para petani untuk mengatasi

gangguan hama, ternyata aplikasi pestisida dapat menimbulkan akibat-akibat sampingan

yang merugikan petani itu sendiri.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lokasi penelitian, maupun informasi

yang diperoleh dari petani pengguna pestisida, diketahui bahwa pestisida sudah lama dikenal

dan dipergunakan di lokasi pertanian. Penggunaan pestisida mencakup berbagai jenis dan

bentuk pestisida.

Ada beberapa bentuk pestisida yang dipergunakan, yaitu :

a. Bentuk cairan

b. Bentuk tepung

c. Bentuk butiran

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel VII

Bentuk dan Merek Pestisida Yang digunakan

No Bentuk Pestisida Merek Pestisida

1 Cairan Appland

2 Butiran Curater

3 Tepung Darmabes

40

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 44: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

4 Cairan Mipein 50 WP

5 Cairan Hepein

6 Tepung Romoltal

7 Tepung Ziak Phospit

8 Cairan Appland

Sumber : Hasil wawancara dengan responden di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Pestisida dapat meningkatkan produktivitas pertanian, namun dalam penggunaan

pestisida tersebut masih jauh dari yang dianjurkan dalam Inpres Nomor 3 Tahun 1986 yang

antara lain menyebutkan :

1. Penggunaan pestisida dilakukan apabila cara pengendalian hama yang lain tidak

efektif, yaitu apabila populasi hama di atas ambang ekonomi. Maksudnya adalah jika

biaya dan waktu yang dikeluarkan tidak seimbang dengan hasil produksi yang

dihasilkan.

2. Jenis dan cara aplikasi insektisida harus memperhatikan kelestarian atau dampak lain

yang merugikan, dilarang digunakan untuk tanaman padi.

Pada hakekatnya bahwa penggunaan pestisida harus sesuai dengan hal-hal tersebut di

bawah ini :

1. Tepat Jenis

Maksudnya dosis yang dipakai harus sesuai dengan jenis-jenis hama yang menyerang

tanaman.

2. Tepat Dosis

Maksudnya dosis yang dipakai harus disesuaikan dengan ukuran sebagaimana yang

dianjurkan atau ditentukan dalam lebel kemasan.

41

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 45: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Tepat Waktu

Maksudnya sebelum melakukan penyemprotan harus terlebih dahulu dilihat

perkembangan hama itu sendiri yang mana harus diketahui tahapan-tahapan

perkembangan hama tersebut untuk mendapatkan hasil semprotan yang efektif.

4. Tepat Cara

Maksudnya cara penyemprotan atau cara pengendalian hama harus disesuaikan

dengan cara hama menyerang tanaman. Misalnya bila hama menyerang daun, maka

penyemprotan harus melalui daun. Tetapi bila ingin mengendalikan hama wereng

yang menyerang batang, maka penyemprotan dilakukan melalui batang.

Dari hasil penelitian di Desa Pasar VI Kwala Mencirim, diketahui bahwa sebahagian

masyarakat belum mengetahui dengan tepat penggunaan pestisida tersebut. Dengan kata lain

penggunaan pestisida di Desa Pasar VI Kwala Mencirim masih ada secara sembarangan.

Dari hasil penelitian ada beberapa masalah yang ditemukan, antara lain :

1. Petani pada umumnya menggunakan pestisida tertentu bukan karena mempunyai

pengetahuan tentang jenis dan penggunannya, tetapi cenderung karena ikut-ikutan.

2. Ada kecenderungan bagi petani untuk mencampur beberapa jenis pestisida tanpa

mengetahui dengan jelas-jenis pestisida tersebut dapat dicampur atau tidak.

3. Kurangnya kegiatan PPL dan PKL mahasiswa untuk memberikan informasi kepada

pengguna pestisida.

4. Sebahagian para petani pengguna pestisida mengetahui jenis dan cara penggunaan

pestisida dari pedagang atau pengecer pestisida, sedangkan pedagang atau pengecer

tersebut sebenarnya kurang mengetahui dan memahami dengan jelas.

42

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 46: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

5. Dalam melakukan penyemprotan, pengguna pestisida pada umumnya tidak

menggunakan alat pengaman, seperti masker, kemeja berlengan panjang, sepatu karet

dan sarong tangan. Hal ini disebabkan terbatasnya dana.

6. Penyimpanan pestisida atau sisa-sisa pestisida dilakukan di sembarang tempat.

7. Bekas kemasan atau botol-botol dari pestisida dibuang secara sembarangan, bahkan

ada yang digunakan sebagai alat penerangan rumah (lampu teplok).

Dari permasalahan di atas diketahui bahwa di Desa tersebut para petani masih ada

yang belum mempergunakan cara yang tepat sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan.

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan pestisida, sebagian besar

petanui kurang mengetahui secara jelas walaupun dari informasi yang diperoleh dari para

petani bahwa mereka sering merasa mual, pusing setelah melakukan pekerjaan dengan

menggunakan pestisida.

Para petani pengguna pestisida tidak menyadari bau pestisida, bahkan tidak

memperdulikan sama sekali. Padahal bau tersebut dapat menyebabkan penyakit. Para petani

bahkan berpendapat bahwa mereka telah terbiasa dengan bau dari pestisida tersebut.

1. Seleksi Pestisida

Para pengguna pestisida harus terlebih dahulu mengidentifikasikan masalah jasad

pengganggu yang akan dikendalikan, disamping juga harus mengadakan pertimbangan

apakah diperlukan atau tidaknya pestisida tersebut, karena pada beberapa keadaan,

pengendalian secara kimia tidak dianjurkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam penggunaan pestisida, yaitu :

a) Selektivitas, yang disebut spectrum pestisida, artinya jenis jenis pengganggu apa saja

yang dapat dibunuh oleh jenis pestisida tertentu.

43

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 47: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

b) Efektivitas, kemampuan/daya bunuh pestisida terhadap jasad pengganggu.

c) Fitoksisitas, yaitu bagaimana sifat racun dari pestisida yang dapat membahayakan

tanaman atau tidak.

d) Residu, artinya sisa racun pestisida yang tertinggi pada tanaman. Apabila jenis

pestisida mempunyai residu terlalu tinggi pada tanaman maka akan membahayakan

manusia atau ternak yang mengkonsumsi tanaman tersebut.

e) Kompatibilitas, apakah jenis pestisida yang digunakan dapat dicampur atau tidak

dengan pestisida atau bahan campuran lainnya.

f) Resistensi, artinya sifat kebal pada jasad pengganggu terhadap jenis pestisida tersebut.

Apabila terjadi kekebalan pada jasad pengganggu terhadap jenis pestisida tertentu,

jasad pengganggu tersebut dilarang beredar secara bebas.

g) Bahaya penggunaan, misalnya dapat menimbulkan ledakan pada saat pengangkatan

(Rini, 1990:20-21).

2. Pembelian

Sebelum membeli suatu pestisida, hendaknya mengetahui jasad-jasad pengganggu jenis

apa yang akan dikendalikan.. Salah satu alat yang sangat penting di dalam menggunakan

pestisida secara aman, baik bagi petani, orang awam, maupun para peneliti adalah adanya

label yang jelas pada setiap jenis pestisida.

Label pestisida mempunyai format yang telah ditetapkan, antara lain harus memuat :

a. Nama produk.

b. Nama pabrik dan alamatnya

c. Berat bersih isi

d. Nomor registrasi

e. Kandungan bahan aktif

44

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 48: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

f. Dosis yang direkomendasikan

g. Jasad pengganggu yang dapat dikendalikan

h. Tanda peringatan “simpan jauh jauh dari jangkauan anak-anak”

i. Tanda tengkorak dengan perkataan BERACUN

j. Sifat racunnya terhadap manusia dan hewan

k. Pengaruhnya terhadap lingkungan

l. Klasifikasi pestisida dan rumus kimianya

m. Larangan-larangan

n. Petunjuk pemakaian

o. Cara-cara pembuangan dan penyimpanan.

3. Mengukur dan mencampur

Dari label yang melekat pada pak atau botol-botol pestisida, dapat dipilih dosis dan

cara-cara mencampur pestisida yang akan digunakan dengan alat-alat apa saja yang

diperlukan. Ketika mengukur dan mencampur pestisida ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

a. Kontaminasi pestisida dengan kulit perlu dicegah, oleh karena itu pakaian dan alat-alat

pelindung sesuai dengan yang diperlukan.

b. Pekerjaan pengukuran pestisida dan mencampur hendaknya dilakukan di luar rumah

atau ditempat terbuka yang mempunyai cahaya dan ventilasi yang cukup.

c. Jauhkan pestisida dari tempat anak-anak atau hewan ternak.

d. Setiap kali hendak menggunakan pestisida instruksi tentang cara-cara mencampur yang

tertera dalam sampul perlu dibaca dengan seksama.

45

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 49: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

e. Jangan merobek tempat pembungkus pestisida dengan tangan terbuka. Gunakan pisau

atau gunting yang tajam dan alat ini harus dicuci setelah dipakai.

f. Hindarkan memegang pestisida di dekat mata.

g. Sewaktu memindahkan larutan hendaknya secara hati-hati sehingga tidak tumpah.

h. Alat-alat cucian yang telah digunakan hendaknya segera dicuci sebersih mungkin dan

hindarkan agar air bekas cucian masuk ke dalam tanah dan tidak mengalir ke sungai

atau parit.

i. Semua bekas-bekas pestisida yang tidak digunakan dibuang ke dalam lobang yang

sengaja telah disediakan kemudian ditimbun dengan tanah.

j. Semua bekas-bekas pestisida sebagai tempat menyimpan makanan atau minuman sama

sekali dilarang karena pencucian tidak dapat membersihkan pestisida.

4. Penyemprotan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penyemprotan antara

lain :

a. Alat semprot (tabung) yang harus disesuaikan dengan areal agar tidak terjadi pengisian

berulang-ulang.

b. Alat pengaman yang lengkap seperti sarungtangan, masker, baju lengan panjang dan

sepatu karet.

c. Waktu yang tepat dan baik dalam melakukan penyemprotan adalah pagi pada pukul 06.00 -

11.00 dan sore pada pukul 15.00-18.00.

Di samping hal-hal tersebut di atas, masih ada lagi hal-hal yang perlu dipedomani

pada saat penyemprotan agar tidak mengganggu kesehatan si penyemprot serta tidak

mencemari lingkungan, yaitu :

46

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 50: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

a. Jangan makan dan minum maupun merokok pada saat penyemprotan.

b. Setelah selesai meyemprot, alat semprot dibersihkan dan bekas cucian dibuang atau

dimasukkan ke dalam tanah dan jauh dari sumber air dan sungai.

c. Setelah melakukan penyemprotan harus segera mandi dengan sabun dan pakaian yang

dipakai harus segera dicuci.

Untuk menangani bekas-bekas pembungkus dari pestisida harus ditangani dengan

serius agar tidak merusak lingkungan. Ada beberapa cara yang dianjurkan, antara lain :

a. Bekas kaleng, drum yang telah dicuci, dilobangi besar agar tidak dapat digunakan untuk

tempat pembungkus barang-barang lainnya.

b. Bekas-bekas plastik, kertas, karton setelah dicuci dapat dibakar.

5. Penyimpanan

Pestisida senantiasa harus disimpan dalam keadaan baik, dengan wadah pembungkus

asli, tertutup rapat dan tidak bocor atau rusak. Penyimpanan pestisida pada tempat yang

aman dapat mencegah terjadinya pencemaran dan bahaya lainnya. Oleh karena itu ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyimpanan, antara lain :

a. Pestisida yang dibeli hendaknya segera disimpan dan jangan sekali-kali meletakkan

pestisida pada tempat yang dapat dijangkau anak-anak ataupun ternak.

b. Tempat penyimpanan sebaiknya dikunci dan jika perlu memakai tanda larangan masuk

bagi yang tidak berkepentingan.

c. Jangan menyimpan pestisida dalam bekas penyimpanan makanan dan minuman.

d. Perlu mengadakan pengecekan untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran.

e. Tempat penyimpanan pestisida harus mempunyai ventilasi udara yang cukup

47

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 51: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

B. Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan.

Penggunaan pestisida di Negara-negara maju maupun di Negara-negara yang sedang

berkembang telah terbukti dapat meningkatkan produksi pertanian. Kebutuhan terhadap

pestisida akan terus meningkat sebelum ada cara-cara lain yang lebih efektif untuk

mengendalikan jasad jasad pengganggu tanaman.

Ketergantungan manusia terhadap pestisida pada akhirnya memang merupakan akibat

dari pola industri pertanian itu sendiri. Setiap produksi baru di bidang pestisida akan

mempunyai keunggulan tertentu kaena berbagai pengembangan yang dilakukan dalam proses

produksi yang secara langsung akan dipilih oleh para pengguna khususnya pada petani.

Namun demikian bila penggunaan pestisida tidak ditangani secara bijaksana dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap petani sendiri maupun terhadap lingkungan hidup.

Melihat perkembangan pestisida yang semakin meningkat, baik dari segi kualitas

maupun kuantitas (jumlah dan jenis), memang cukup menggembirakan bagi dunia pertanian,

menyenangkan dan menguntungkan bagi produsen pestisida tetapi menyakitkan dan

membahayakan bagi lingkungan karena dapat meyebabkan pencemaran yang cukup serius.

Adapun bahaya penggunaan pestisida yang paling utama adalah keracunan,

kebakaran dan pencemaran udara. Keracunan dan kebakaran merupakan bahaya langsung

bagi manusia karena kecerobohan maupun minimnya pengetahuan pemakai pestisida.

Bahaya ini bersifat insidentil dan individual. Sedangkan pencemaran lingkungan hidup lebih

bersifat sosial dan alamiah yang menyebabkan terganggunya ekosistem kehidupan.

Telah banyak musibah dan tragedi yang menimpa kehidupan manusia akibat

pestisida, seperti ASI ibu yang bercampur dengan DDT, beras bercampur pestisida.

48

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 52: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Pestisida yang diemprotkan segera bercampur dengan udara dan langsung terkena

sinar matahari. Pestisida akan menyatu dengan udara dan ikut terbang mengikuti aliran angin

dan jatuh kembali ke tanah, sedangkan makhluk-makhluk yang bukan menjadi sasaran juga

akan ikut terbunuh oleh pestisida seperti katak, ular, serangga penyerbuk dan lain-lain.

Sebagian pestisida juga akan sampai ke tanah dan air bahkan bisa juga ke laut yang tentu saja

akan mempengaruhi ekosistem laut.

Suatu skema penyebaran pestisida pada lingkungan dapat dilihat pada gambar

berikut:

49

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 53: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

50

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 54: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Adapun dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan, yakni timbulnya efek

sampingan yang dapat mempengaruhi :

1. terhadap biotik, timbulnya residu di dalam tanah, air dan udara.

2. terhadap binatang, timbulnya residu, hilangnya atau berkurangnya serangga yang

berguna, perubahan populasi hama (hama skunder)

3. terhadap tanaman, timbulnya residu, phytosiktas.

4. terhadap manusia, timbulnya akumulasi pestisida dalam jaringan, timbulnya kecelakaan

dalam penggunaan dan penyiapannya.

5. terhadap makanan, timbulnya kecelakaan dalam penggunaan dan penyimpanannya.

6. terhadap jasad sasaran, timbulnya resistensi atau kekebalan, populasi hama menjadi

meningkat.

Menurut Subiyakto Sudarmo (1990:18) dampak penggunaan pestisida :

1. Resistensi pestisida. Beberapa hama serangga telah resisten terhadap insektisida tertentu.

Apabila insektisida lebih banyak digunakan maka akan menambah problem resistensi.

Untuk menghindari hal tersebut, maka penggunaan pestisida harus dipertimbangkan, yaitu

apabila diperlukan dan berdasar ambang semprot yang telah ditentukan.

2. Pencemaran lingkungan. Penggunaan pestisida yang berlebihan akan menyebabkan

pencemaran lingkungan. Adanya pestisida yang persisten, yaitu pestisida yang lama

mengalami peruaraian, juga pestisida akumulatif, dimana terjadi pemupukan dalam

makhluk hidup, misalnya pada ikan atau tanaman.

1. Fitotoksisitas. Akibat penggunaan pestisida yang salah dosis, waktu ataupun aplikasi,

menjadikan tanaman keracunan.

51

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 55: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

1. Membunuh jasad bukan sasaran. Beberapa serangga berguna dapat ikut mati runtuh,

ternak juga manusia.

Salah satu dampak negatif akibat penggunaan pestisida adalah timbulnya resistensi

jasad pengganggu terhadap senyawa yang digunakan. Resistensi ini adalah sejenis hama yang

setelah mendapat perlakuan pestisida berkembang menajdi lebih banyak disbanding dengan

tanpa mendapat keperluan pestisida. Resistensi ini timbul akibat penggunaan pestisida secara

terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei ditemukan sebagian besar daripada para petani sudah mengetahui

bahwa pestisida tersebut mempunyai dampak negatif yang dapat membahayakan dirinya

maupun binatang di darat, di udara dan di air dan juga merugikan tanaman.

Dari table di bawah ini dapat dilihat dampak negatif dari penggunaan pestisida :

Tabel VIII

Dampak Negatif Penggunaan Pestisida

No Jawaban Responden N Persentase

1 Merusak tanaman 28 33,73

2 Keracunan binatang di air, darat dan udara 40 48,19

3 Membahayakan kesehatan manusia 15 18,08

Jumlah 83 100

Dari tabel di atas menggambarkan sejumlah 28 orang responden (33,73%) yang

menjawab merusak tanaman disebakan kurang hati-hati mengenai ukuran (dosis) pemakaian

pestisida, 40 orang (48,19%) menajwab keracunan binatang di darat, air dan

52

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 56: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

udara. Hal ini disebabkan keteledoran dalam menyemprot sehingga pestisida yang

disemprotkan segera bercampur dengan udara dan langsung kena sinar matahari. Kemudian

pestisida menyatu dengan udara dan ikut terbang menurut aliran angin dan jatuh kembali ke

tanah yang meyebabkan keracunan bagi binatang darat, sebagian lagi sampai ke air yang

menyebabkan keracunan binatang di dalam air. Sebanyak 15 orang (18,08%) menjawab

dapat membahayakan kesehatan manusia.

Jadi dampak negatif dari penggunaan pestisida di Desa Desa Pasar VI Kwala

Mencirim Kecamatan Sei Bingei ini pada umumnya disebabkan kecerobohan dan kelalaian

ataupun kurang teliti dan telaten baik dari segi penyemprotan, penyimpanan dan

pembuangan sisa-sisa pestisida.

Adapun gejala-gejala apabila terkena racun pestisida, melalui mulut, kulit ataupun

pernafasan adalah antara lain ; rasa mual, daya penglihatan kabur, kejang-kejang, mencret,

anggota tubuh yang terkena menjadi kebal dan anak mata menjadi tidak normal, serta

mengeluarkan keringat berlebihan.

Jika tingkat keracunan cukup parah, si penderita akan muntah-muntah, denyut

jantung menjadi kencang, otot-otot mengendur atau melemah, sukar bernafas dan pingsan.

Oleh karena masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei belum

mengetahui bahwa pestisida tersebut disamping berdampak positif tetapi juga berdampak

negatif bagi masyarakat khususnya para petani yang belum memahami bahaya efek samping

yang ditimbulkan oleh pemakaian pestisida.

Hal ini dapat diketahui dari hal-hal sebagai berikut :

1. Penyimpanan dan penempatan bekas pestisida tidak mengindahkan petunjuk-petunjuk

penggunaan pestisida.

53

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 57: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

2. Kelalaian (keteledoran) dalam melakukan pencampuran pestisida tanpa memperhatikan

petunjuk yang tertera pada label.

3. Banyak yang tidak memakai alat pengaman pada saat melakukan penyemprotan.

4. Penyemprotan yang dilakukan tidak sesuai dengan waktu dan jenis serangan hama.

5. Pembuangan bekas pestisida secara sembarangan atau tidak pada tempat yang

seharusnya.

6. Mencuci bekas/sisa pestisida di bak air yang dibuat dari semen.

Memang terhadap penggunaan pestisida agar tidak menimbulkan dampak negatif

telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tabun 1973 tentang Pengawasan dan

Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida. Dalam Pasal 8 PP No. 7 Tahun 1973

tentang Pengawasan dan Peredaran tersebut ditentukan bahwa Barangsiapa melakukan

perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan pasal 2, 6, 7, 9 peraturan ini diancam dengan

hukuman berdasarkan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 11 Tabun 1972. sebagai

berikut :

1 Barangsiapa dengan sengaja melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan

tersebut dalam Pasal 4 sehingga dapat membahayakan keadaan umum, dipidana dengan

penjara selama-lamanya 6 bulan dan dengan denda setinggi-tingginya sepuluh ribu

rupiah.

2. Barangsiapa karena salahnya mengakibatkan terjadinya pelanggaran ketentuan tersebut

dalam pasal 4, pelanggaran mana dapat membahayakan kesehatan umum, dipidana

dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan dan denda setinggi-tingginya lima ribu

rupiah.

54

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 58: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan yang dimaksud dalam Pasal 5

Hurup a, c, a dan f dapat memuat ancaman kurungan selama-lamanya 3 bulan atau

hukuman denda setinggi-tingginya lima ribu rupiah.

4. Tindak pidana yang dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan, tindak pidana yang

dimaksud dalam ayat (2) dan (3) adalah pelanggaran.

Selanjutnya dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan sebagai berikut :

(1) Barangsiapa dengan cara melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang

mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup dan atau perusakan lingkungan hidup,

diancam dengan penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak

Rp.500.000; (lima ratus ribu rupiah).

(2) Jika tindak pidana sebagaimana yang disebut pada ayat (1) mengakibatkan orang mati

atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama 15

(lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta

rupiah).

Di dalam Pasal 42 ayat (1) UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup tersebut juga diatur tentang ancaman pidana bagi pelaku pencemaran lingkungan hidup

dengan kealpaan atau kelalaian, sebagai berikut : Barang siapa yang karena kealpaannya

melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup

diancam pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dengan denda paling banyak Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Adapun sanksi hukum bagi pelaku kejahatan di bidang lingkungan hidup adalah

bersifat kumulatif yakni gabungan dari sanksi pidana ditambah sanksi perdata/administratif.

55

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 59: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Berkenaan dengan dampak penggunaan pestisida terhadap kerusakan lingkungan

hidup, maka kepada para pelaku dapat dikenakan juga sanksi pidana menurut isi Pasal 43 dan

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Selengkapnya Pasal 43 tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Barang siapa yang melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sengaja

melepaskan atau membuang zat, energi dan komponen lain yang berbahaya atau

beracun masuk di atas atau ke dalam tanah, di dalam udara atau ke dalam permukaan

air, melakukan impor, ekspor, memperdagangkan, mengangkat, menyimpan bahan

tersebut, menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau sangat

beralasan untuk menduga bahwa perbautan tersebut dapat menimbulkan pencemaran

dan perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum atau nyawa

orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda

paling banyak Rp. 300.000.000; (tiga ratus juta rupiah).

2, Diancam dengan pidana yang sama sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), barang

siapa yang dengan dengan sengaja memberikan informasi palsu atau menghilangkan

atau menyembunyikan atau merusak informasi yang diperlukan berkaitan dengan

perbuatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), padahal mengetahui atau sangat

beralasan untuk menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran

dan perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum atau nyawa

orang lain.

3. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengakibatkan

orang-orang mati atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana

56

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 60: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

penjara paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling banyak Rp. 450.000.000,(empat

ratus lima puluh juta rupiah).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam pasal 44 UU No.23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan sebagai berikut :

(1) Barangsiapa dengan melanggar ketentuan perunang-undangan yang berlaku, karena

kealpaannya melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, diancam

dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah).

(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang mati atau

luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun dan denda paling banyak Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

Di samping sanksi pidana seperti yang telah diuraikan di atas, dalam Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup juga diatur mengenai

sanksi administratif sebagaimana disebutkan dalam Pasal 25 sebagai berikut :

(1) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I berwenang melakukan paksaan pemerintahan

terhadap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri

terjadinya pelanggaran, serta menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh suatu

pelanggaran, melakukan tindakan-tindakan penyelamatan, penanggulangan, dan

pemulihan atas biaya penanggung jawab usaha dan kegiatan, kecuali ditentukan lain

berdasarkan Undang-Undang.

(2) Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diserahkan kepada

Bupat/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat II dengan Peraturan Daerah Tingkat I.

57

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 61: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

(3) Pihak ketiga yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada pejabat yang

berwenang untuk melakukan paksaan pemerintah, sebagaimana yang dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2).

(4) Paksaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) didahului dengan surat

perintah dari pejabat yang berwenang.

(5) Tindakan penyelamatan, penanggulangan dan pemulihan sebagaimana dimaksud ayat (1)

dapat diganti dengan pembayaran sejumlah uang.

Terhadap para petani yang melakukan tindakan pelanggaran dalam penggunaan

pestisida maka dapat dikenakan tuntutan untuk membayar sejumlah uang tertentu sebagai

upaya untuk menanggulangi kerusakan lingkungan sebagai akibat penggunaan pestisida.

Dengan demikian karena pestisida sebenarnya merupakan sejenis racun yang dapat

merusak lingkungan hidup termasuk membunuh manusia dan jasad hidup lainnya, maka

penggunaan pestisida bagi para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim seharusnya

dilakukan secara hati-hati, karena baik kealpaan/kelalaian maupun kesengajaan penggunaan

pestisida yang sembarangan, dapat mengakibatkan petani tersebut dikenakan sanksi dan

denda sebagaimana telah diuraikan di atas.

Adapun ancaman hukum pidana dalam UU No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan

lingkungan Hidup menegaskan betapa kelestarian dan kemampuan lingkungan hidup harus

dipertahankan oleh setiap orang termasuk para petani di Desa Desa Pasar VI Kwala

Mencirim Kecamatan Sei Bingei. Dengan pengaturan sedemikian rupa diharapkan bahwa

lingkungan hidup Indonesia yang dikaruniakan Tuhan kepada bangsa Indonesia wajib

dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar senantiasa dapat menajdi sumber dan

penunjang hidup bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan

peningkatan kualitas lingkungan hidup itu sendiri.

58

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 62: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab akan bermuara kepada

pencapaian tujuan pengelolaan lingkungan hidup serta sasarannya sebagaimana dicantumkan

dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Uu. No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

yaitu pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan rasa tanggung jawab, asas

berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan

yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Mengenai sasaran pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam Pasal 4 UU No. 23

Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai berikut :

Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah :

a. tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan

hidup.

b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan

tindakan melindungi dan membina lingkungan hidup.

c. terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan

d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup

e. terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara seksama.

f.. terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan

perusakan lingkungan hidup.

Selanjutnya UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup juga

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan dalam

rangka kelestarian lingkungan hidup sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 7 sebagai

berikut :

59

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 63: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

(1) Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan

dalam pengelolaan lingkungan hidup.

(2) Pelaksanaan ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara

a. meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.

b. menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.

c. menumbuhkan ketanggapan masyarakat untuk melakukan pengawasan social.

d. menyampaikan informasi dan meyampaikan laporan.

Kemandirian dan keberdayaan masyarakat merupakan prasyarat untuk

menumbuhkan kemampuan masyarakat sebagai pelaku dalam pengelolaan lingkungan hidup

bersama dengan pemerintah and pelaku pembangunan lainnya. Meningkatkan kemampuan

dan kepeloporan masyarakat dan meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan lingkungan

hidup.

Dengan adanya ketanggapan akan meningkatkan kecepatan pemberian informasi

tentang suatu masalah lingkungan hidup sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

Disamping pemberian kesempatan untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan

hidup, pelestarian lingkungan hidup juga adalah merupakan kewajiban bagi setiap orang,

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup sebagai berikut :

(1) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

(2) Setiap orang yang melakukan usaha dan kegiatan berkewajiban memberikan informasi

yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut di atas tidak terlepas

dari kedudukannya sebagai anggota masyarakat yang mencerminkan harkat manusia

60

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 64: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

sebagai individu dan makhluk sosial. Kewajiban tersebut mengandung makna bahwa setiap

orang turut berperan serta dalam mengembangkan lingkungan hidup, misalnya peran serta

dalam mengembangkan budaya bersih lingkungan hidup dengan kegiatan penyuluhan dan

bimbingan di bidang lingkungan hidup.

Demikian halnya bahwa penduduk di Desa Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei yang secara umum merupakan petani, harus menyeimbangkan

kepentingan ekonomis dengan kepentingan terhadap pemeliharaan lingkungan hidup dalam

menggunakan pestisida pada kawasan pertanian. Karena pestisida adalah racun yang dapat

mematikan jasad hidup, maka seharusnya para petani mendapat informasi mengenai dampak

dari pestisida tersebut. Untuk itu peranan PPL adalah sangat penting sekali, khususnya untuk

memberikan pemahaman dan penyuluhan yang baik kepada masyarakat yang kurang

memahami bahaya dari penggunaan pestisida, sehingga akibat-akibat yang merugikan

masyarakat dapat dihindarkan.

Sesuai dengan konsep PHT berdasarkan Inpres No. 3 tahun 1986 dimana penggunaan

pestisida dengan menggunakan sistem kalender terus berkembang hingga saat ini yang lebih

menekankan pada pemanfaatan agens hayati dan pestisida nabati.

Pada dasarnya perlindungan tanaman pangan merupakan tanggungjawab

masyarakat/petani dan pemerintah. Petani sebagai pemilik lahan berkewajiban

mengendalikan gangguan organisme pengganggu tumbuhan melalui sistem PHT. Penerapan

dan pelembagaan PHT melalui kemandirian petani dalam mengambil keputusan pengelolaan

usaha taninya sangat penting.

Oleh karena itu menyadari perlunya peranan PPL dalam keberlanjutannya program

PHT ini, di Indonesia dibuka Sekolah Latihan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang

disebut dengan Field Training Service, yang salah satunya berlokasi di

61

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 65: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

Tanjung Morawa Medan. Sekolah latihan ini diperuntukkan khususnya bagi para PPL

dengan tujuan agar PPL dapat lebih baik menjalankan tugasnya.

Keberadaan dan pelembagaan program PHT di lokasi penelitian Desa Pasar VI Kwala

Mencirim belum berjalan secara maksimal, hal ini karena kurangnya kesiapan SDM Petugas,

petani, tehnologi dan adanya jaringan/organisasi petani alumni SLPHT serta dukungan oleh

kebijakan pemerintah. Sehingga penerapan dan pemasyarakatan PHT yang merupakan

konsep pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam penggunaan

pestisida yang tidak sesuai dengan prinsip ketepatan yang dapat membahayakan lingkungan

kesehatan dan organisme belum mencapai sasaran yang diharapkan.

Dilihat dari sumber penghidupan masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei tersebut, tergantung dari usaha pertanian / pedagang, para petani sudah

lama mengenal dan menggunakan pestisida sebagai bahan untuk meningkatkan hasil

pertanian.

Melihat kondisi dan kendala-kendala sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, serta

akibat atau pengaruh sampingan yang ditimbulkan oleh pestisida tersebut, maka di Desa

Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei ini peranan PPL dan PKL mahasiswa

sangat diharapkan dan lebih ditingkatkan lagi. Walaupun dalam kenyataannya sudah

mengalami perkembangan.

Ketidakberhasilan PPL ini dapat dilihat dari 2 (dua) sisi, yaitu :

1. Sisi PPL

a. Ketidakmampuan dalam mengadakan pendekatan dengan para petani, baik secara

formal maupun informal.

62

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 66: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

b. Penguasaan materi yang berkenaan dengan pestisida masih sangat kurang. Dari hasil

wawancara yang dilakukan terhadap PPL, ternyata mereka masih ada yang belum

pemah mengikuti Sekolah Latihan Pengendalian Hama.

2. Sisi Petani

a. Tingkat pengetahuan para petani yang masih relatif rendah.

b. Kurangnya sikap keterbukaan dari petani, sehingga penerapan pengetahuan dan

tekhnologi baru mengalami kegagalan.

c. Sikap dari petani yang tetap mempertahankan sistem pertanian tradisional.

d. Tidak adanya media di antara petani / wadah yang menghubungkan antara petani.

Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah prilaku petani

dan keluarganya agar mereka mengetahui dan mempunyai kesadaran maupun kemauan serta

mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan untuk

meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya (Kartasapoetra, 1993:3).

Dengan demikian penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas untuk

memberikan dorongan kepada para petani agar mau merubah cara hidupnya yang lama

dengan cara-cara yang baru sesuai dengan perkembangan zaman, karena dengan dorongan

yang kuat serta dari hati nurani yang murnilah maka masyarakat akan mau mengikuti serta

menerima perkembangan-perkembangan baru di bidang pertanian.

Sesuai dengan tugas yang diembannya, maka seorang penyuluh pertanian mempunyai

peranan yaitu :

1. berperan sebagai pendidik yang dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai

cara-cara baru dalam budi daya pertanian.

63

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 67: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

2. berperan sebagai pemimpin dan dapat memotivasi para petani agar mereka mau merubah

cara berpikir yang baru sesuai dengan perkembangan zaman.

3. berperan sebagai penasehat, yakni melayani, memberi petunjuk dan membantu petani

dengan memberikan contoh-contoh kerja dalam usaha tani.

4. berperan sebagai pengawas secara tidak langsung, dengan memberikan bimbingan

maupun bentuk penyuluhan terhadap bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari

penggunaan pestisida.

C. Mengatasi Keracunan

Hentikan segera kegiatan menggunakan pestisida setelah tubuh terasa kurang enak,

misalnya pusing, mual, kulit panas dan gatal serta mata berkunang-kunang. Juga bila

beberapa jam setelah bekerja dengan pestisida tubuh terasa lemas, sukar tidur, gangguan

perut, berkeringat tidak wajar, gugup dan sebagainya. Perlu disadari sepenuhnya bahwa ini

semua adalah gejala keracunan. Langkah-langkah pertolongan cepat perlu dilakukan, antara

lain :

1. Bila pestisida masuk mulut dan penderita sadar.

a. Muntahkan, dengan mengorek dinding belakang tenggorokan dengan jari atau alat

lainnya yang bersih atau memberinya minum air putih hangat yang dicampur 1 sendok

makan garam. Usahakan muntahan tidak masuk keparu-paru dengan cara kepala lebih

rendah dan menghadap ke bawah.

b. Jangan beri susu atau minuman dan makanan yang berlemak bila teracuni golongan

klorhidrokarbon.

c. Beri minum susu atau putih telur dalam air bila tertelan bahan korosif. Bila keduanya

tidak ada dapat diberi air putih.

64

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 68: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

d. Bila penderita kejang, jangan dilakukan pemuntahan, baringkan dan beri bantal di

bawah kepala penderita, buka kancing baju sekitar leher agar pernafasan lancar.

2. Apabila Pestisida terisap

a. Bawa ke tempat terbuka dan segar bila penderita mengisap debu, bubuk, uap, atau

bulir-bulir semprotan.

b. Longgarkan pakaian dan baringkan dengan dagu terangkat agar dapat bernafas bebas.

c. Gerakkan tangannya naik turun agar penderita bisa menghirup udara segar secara

maksimal.

d. Hubungi segera petugas kesehatan.

3. Apabila mengenai mata

Segera cuci mata dengan air bersih yang banyak secara terus menerus selama 15 menit,

kemudian tutup mata dengan kapas steril.

4. Bila tertelan dan penderita tidak sadar.

a. Usahakan saluran pernafasan tidak tersumbat. Bersihkan hidung dari lender atau

muntahan dan bersihkan mulut dan air liur, lender. Sisa makanan dan lepaskan gigi

palsu.

b. Baringkan penderita dengan posisi tengkurap dan kepala menghadap kesamping.

c. Bila penderita berhenti bernafas lakukan pernafasan buatan, namun bukan pernafasan

dari mulut ke mulut agar penolong tidak ikut keracunan.

5. Bila Penderita kejang

Longgarkan pakaian di sekitar leher, taruh bantal di bawah kepala, lepaskan gigi palsu

dan berilah ganjal antara gigi agar bibir dan lidah tidak tergigit.

6. Bila Mengenai kulit

65

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 69: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

a. Bersihkan kulit dengan air mengalir dan sabun sampai bersih.

b. Jangan oleskan bahan apapun ke kulit yang terkena, terlebih mengandung minyak.

D. Mencegah Keracanan

Tindakan pencegahan lebih penting daripada mengobati, untuk itu waspada saat

menggunakan pestisida, melakukan penyimpanan dan pembuangan sisa atau bekas kemasan

pestisida adalah tindakan yang tepat

1. Tempat menyimpan pestisida

Tempat penyimpanan bisa berupa almari atau peti khusus, atau bisa juga ruangan khusus

yang tidak mudah dijangkau anak-anak atau hewan piaraan. Bila perlu tempat

penyimpanan ini dikunci. Letak tempat penyimpanan ini harus jauh dari makanan dan

minuman serta sumber air. Peletakkan pestisida di gudang bahan makanan sangat tidak

dianjurkan.

Usahakan tempat pestisida mempunyai ventilasi yang cukup, tidak terkena matahari

langsung dan tidak terkena air hujan agar pestisida tidak rusak.

2. Pengelolaan wadah pestisida.

Pestisida harus tetap tersimpan dalam wadah atau bungkus aslinya yang memuat label

atau keterangan mengenai penggunannya dan petunjuk keamanannya. Dengan demikian

bila ada keracunan atau akan digunakan lagi petunuknya masih jelas terbaca.

Wadah tidak bocor dan harus tertutup rapat. Bila terkena uap air atau zat asam pestisida

dapat cepat rusak dan tidak efektif lagi. Pindahkan isi bila wadah bocor ke tempat yang

merek dagangnya sama dengan petunjuk yang masih jelas. Bila tidak

66

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 70: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

ada, pindahkan ke tempat lain yang tertutup rapat dengan menuliskan keterangan

mengenai merek dagangnya, bahan aktifnya, kegunaannya dan cara penggunaannya.

Wadah pestisida yang sudah tidak berguna dirusak agar tidak dimanfaatkan untuk

keperluan lain. Kubur wadah ini jauh dari sumber air.

Perlu diperhatikan dalam hal pemakaian pestisida.

1. Simpan dalam tempat aslinya, berikut etiket yang masih ada dan jelas.

2. Hindarkan menghirup atau memercik.

3. Jangan makan, minum atau merokok pada saat menggunakan pestisida / menyemprot.

4. Jangan mengotori saluran air, sumber air, kolam-kolam, tempat ternak, misalnya dengan

mencuci alat-alat yang telah dipakai untuk melakukan penyemprotan tersebut di

tempat-tempat di atas.

5. Pergunakan menurut petunjuk etiket.

6. Buanglah botol atau kaleng pestisida yang tidak dipakai atau rusak etiketnya. Jangan

sekali-kali membuang secara sembarangan tempat bekas penyimpanan pestisida.

Tanamlah dalam tanah.

7. Musnahkan semua kaleng kosong dan semua bekas pembungkusnya.

67

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 71: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

BAB IV

PENUTUP

Dari hasil penelitian penulis di lapangan terhadap permasalahan dalam tulisan ini,

akhirnya penulis dapat memberikan suatu kesimpulan dan selanjutnya mengajukan saran.

A. KESIMPULAN

1. Seiring dengan kemajuan tekhnologi dan semakin tingginya tingkat pertumbuhan

penduduk membuat kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat juga. Oleh sebab itu

dengan adanya pestisida membuat pekerjaan petani semakin efektif dengan hasil yang

semakin meningkat.

Keberadaan PPL maupun PKL sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan,

penyuluhan dan memberikan informasi yang baru sesuai dengan kemajuan teknologi

kepada para petani, seperti bagaimana penanggulangan pertama kecelakaan akibat

penggunaan pestisida, peralatan yang harus digunakan dan sebagainya.

2. Para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

pada umumnya sudah mengetahui bagaimana penggunaan pestisida yang baik dan benar,

hanya saja mereka kurang megetahui dampak pemakaian pestisida terhadap lingkungan

hidup khususnya terhadap tanaman lain yang bukan sasaran dari pemakaian pestisida itu.

a. Para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten

Langkat sangat mengharapkan adanya PKL mahasiswa untuk membantu mereka dalam

hal informasi dan pengetahuan yang baik dan benar.

b. Para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten

Langkat sudah mengetahui bahwa pemakaian masker, sepatu karet, sarung tangan,

68

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 72: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

baju lengan panjang topi dan lain-lain sangat penting untuk melindungi diri mereka.

Para petani juga sudah mengalami kemajuan dalarn memilih pupuk maupun

pencegahan serta penanggulangan hama tanaman yang cocok sesuai dengan jenis

tanaman dan hamanya.

c Pada umumnya dampak pemakaian Pestisida di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei berdampak positif dan ada yang berdampak negatif, walaupun

yang berdampak positif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang berdampak

negatif. Secara umum masyarakat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim Kecamatan Sei

Bingei sudah mengetahui tata cara penggunaan pestisida melalui

penyuluhan-penyuluhan pertanian.

2. SARAN

1. Guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bagi masyarakat petani di Desa Pasar VI

Kwala Mencirim Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat agar mencegah kerusakan

lingkungan hidup yang semakin memprihatinkan maka perlu segera diadakan

pengawasan ketat dari Departemen Pertanian dan instansi pemerintah yang lainnya.

2. Perlu adanya sanksi / tindakan tegas dari pemerintah bagi penyalah gunaan pemakain

pestisida, bukan hanya sekedar himbauan-himbauan saja. Pemerintah juga harus secara

rutin memberikan penyuluhan-penyuluhan dan juga mensosialisasikan Peraturan

Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Peredaran, Penyimpanan dan

Penggunaan Pestisida, karena ternyata para petani di Desa Pasar VI Kwala Mencirim

Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat ini tidak mengetahui Peraturan Pemerintah

tersebut.

69

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 73: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

3. Sebaiknya keberadaan KUD lebih diperhatikan oleh Pemerintahan Desa maupun

masyarakat, karena dengan adanya KUD diharapkan dapat membantu mayarakat dalam

mendapat informasi maupun tempat memasarkan hasil produksi pertanian mereka,

sehingga mereka tidak perlu takut rugi maupun kesulitan dalam memasarkan hasil

pruduksi pertanian mereka.

4. Perlu segera mungkin diadakan sarana-sarana yang efektif guna memberikan arahan-

arahan kepada para petani baik melalui penyuluhan-penyuluhan maupun dari PKL

mahasiswa atau dapat juga melalui iklan-iklan serta pelatihan-pelatihan, sehingga para

petani dapat cepat menerima dan mengetahui dampak negatif dari penggunaan pestisida.

5. Hendaknya para pegawai dinas pertanian memberikan penyuluhan secara berjadwal dan

terus menerus kepada para petani, agar setiap informasi baru dapat segera diketahui oleh

para petani.

70

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006

Page 74: Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida …library.usu.ac.id/download/fh/06005197.pdfpestisida yang bertujuan membasmi hama tanaman padi dengan maksud agar produksi padi semakin

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis, Jakarta, Rineka Cipta,

1998

Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1995

Eka Iswasta, Dilema Pestisida Tragedi Revolusi Hijau, Kanisius, Yogyakarta, 1988

Hardjasoemantri Koesnadi, Hukum Tata lingkungan, Gajah Mada, University, Press,

1999

Karta Sapoetra, AG, Tehnologi Penyuluhan Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta, 1991

Kusno, Pencegahan Pencemaran Pupuk & Pestisida, Penebar Adaya, Jakarta, 1990.

Munadjat Donusaputra, Hukum lingkungan, Litera, Bandung, 1978

Sastroutomi Soetikno, Pestisida Untuk Tanaman, Kanisius, Yogyakarta, 1992

Supardi Gurwono, Sifat & Ciri Tanah, Bogor, 1983

Wen David & Mark Sehairo, Lingkungan Racun Pestisida, Sinar Harapan, Jakarta.,

1998

Widarto Rini, Petunjuk Penggunaan Pestisida, PT. Penebar Swadaya, Jakarta, 1990

Undana-Undang

Republik Indonesia, UU No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolalaan Lingkungan

Hidup

Peraturan Pemerintah No. 7 Tabun 1973 Tentang Peredaran, Penyimpanan,

Penggunaan Pestisida

Zulfi Chairi : Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Lingkungan Hidup di Kecamatan Sei Binge…, 2006 USU Repository © 2006