zakat profesi dalam persfektif fiqh kontemporer

18
ZAKAT PROFESI DALAM PERSFEKTIF FIQH KONTEMPORER O l e h : A S E P B A R H I A

Upload: abdul-patah

Post on 13-Aug-2015

160 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

ZAKAT PROFESI DALAM PERSFEKTIF FIQH KONTEMPORER

O l e h :

A S E P B A R H I A

Page 2: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

SUMBER HUKUM ISLAM

1. Al-Qur’an

2. Al-Hadist

3. Ijtihad

Page 3: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

Maqasid Al Syariah

Imam As-Shatibi, menjelaskan bahwa tujuan akhir Maqasid Al Syariah adalah mashlahah

atau kebaikan dan kesejahteraan umat manusia.

Page 4: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

يَن� �لىعم ِح���ِه� ص�وَل� الل %��ُس َأ�َّن) َر�اَل� : �����َق �ل�ى ال1ي�َم�َن� ، َف� ِه% ِإ �����َب�ع�َثَك� ���َض� ل َر� ���َن�ُع% ِإ�َّن1 َع 1��َف� َت�ْص 1��َك�يا َف�ي ��ي َب�َم ��اَل� : َأ�ْق1ِض ��اٌءD؟ ْق ��ْق�ِضِإ�َّن1 ل�م1 ���اَل� : َف ����ِه� ، ْق�اِب� الل ���َك�َتاَل� : ����ِه� ؟ ْق�اِب� الل ���َي�ُك%َن1 َف�ي َك�َتوَل� الل�ِه� ص�لى الل�ِه %�ُس َن)ُة% َر� %�َف�ُسِإ�َّن1 ل�م1 ��اَل� : َف ��َعلي�ِه وُس�لم ، ْق�ِه� ��وَل� الل %���ُس َن)ُة� َر� %���َي�ُك%َن1 َف�ي ُس�لم ؟ ���ِه وُس���ِه َعلي���لى الل��ص

اَل� ��َي�ي َال� آل�%و ، ... ْق1 َأ ُد% َر� ��َت�ِه : َأ�ْج1

MUADZ BERIJTIHAD

Page 5: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

PEMBAHARUAN HUKUMPembaharuan hukum bisa terjadi karena faktor tuntutan zaman (azminah), tempat (amkinah), keadaan (ahwal), kepentingan/motivasi (niyat) dan adat kebiasaan (awaid).

Pemikiran-pemikiran hukum fiqih yang terbaru seperti ini biasanya dimasukkan ke dalam kajian fiqih al-mu`asharah, atau fiqih al-waqi`iyah, masa’il al-fiqhiyah atau fiqih kontemporer.

Page 6: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

Gagasan fiqih komtemporer berusaha mengajukan alternatif agar fiqih klasik direformasi dan direkonstruksi menjadi fiqih realitas (fiqhul al-waqi) dan fiqih prioritas (fiqhul al-awlawiyat) .

Kedua format ini muncul dari tuntutan terhadap kebutuhan ijtihad baru yang harus dilakukan, seiring dengan kompleknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat (keumatan) kekinian.

Page 7: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

Pembaharuan hukum fiqih hanya bisa dilakukan pada wilayah hukum yang bersifat ijtihadiyah atau majal al-ijtihad dengan memperhatikan tiga indikator untuk mengontrolnya, yaitu: ta`abudi atau ta`aquli, qath`i atau zhanni, dan ibadah mahdhah atau ghair mahdhah.

Wilayah ijtihadiyah hanya berlaku pada wilayah ta`aquli bukan wilayah ta`abudi, pada ibadah ghair mahdhah bukan ibadah mahdhah;

Page 8: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

Sementara dari aspek dalil yang digunakan sebagai objek interpretasinya, wilayah ijtihadiyah hanya berlaku untuk dalil-dalil yang bersifat dzanni al-dalalah dan interpretable (multi tafsir), dan tidak boleh dilakukan pada dalil-dalil yang bersifat qath`i al-dalalah.

Page 9: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

Zakat profesi dikenal dengan dua istilah:

Pertama: zakah rawatib al-muwazhaffin (zakat gaji pegawai)

Kedua: Zakah kasb al-‘amal wa al-mihan al-hurrah (zakat hasil pekerjaan dan profesi swasta)

Profesi tersebut misalnya pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

ZAKAT PROFESI

Page 10: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

LATAR BELAKANG ZAKAT PROFESI

zakat profesi tidak dapat dijumpai dengan tingkat kedetilan yang setara dengan tipe zakat yang lain.

Namun bukan berarti pendapatan dari hasil profesi terbebas dari zakat, karena zakat secara hakikatnya adalah pungutan terhadap kekayaan golongan yang memiliki kelebihan harta untuk diberikan kepada golongan yang membutuhkan.

Page 11: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

DASAR HUKUM ZAKAT PROFESI

Qur’an al-baqarah : 267

UU NO. 38 TAHUN 1999 TENTANG ZAKAT

Page 12: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

WAKTU PENGELUARAN1.As-Syafi’i dan Ahmad

mensyaratkan haul (sudah cukup setahun) terhitung dari kekayaan itu didapat

2.Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkah haul tetapi terhitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat.

Page 13: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

WAKTU PENGELUARAN (LANJUTAN)

3. Pendapat ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Mereka mengqiyaskan dengan Zakat Pertanian yang dibayar pada setiap waktu panen.

Page 14: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

N I S O BNisab zakat profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg beras.

Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000.

Page 15: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

• Penghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia berbeda dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh karena itu kadar zakat profesi yang diqiyaskan dengan zakat emas dan perak, yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor.

• “Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).

KADAR ZAKAT

Page 16: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

PERHITUNGAN ZAKAT

• Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara:

• 1. Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor seara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp 900.000 per tahun.

Page 17: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

PERHITUNGAN ZAKAT (LANJUTAN)2. Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar : 2,5% X (1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau Rp 150.000,- per tahun.

Page 18: Zakat Profesi Dalam Persfektif Fiqh Kontemporer

FUNGSI DAN PERAN ZAKAT

1. Srana mendekatkan diri kepada Allah;

2. Sarana penunjang pengembangan dan pelestarian ajaran Islam di dalam masyarakat

3. Sarana penciptaan kerukunan antar golongan kaya dan pakir miskin;

4. Menghindarkan jiwa muzaki (wajib zakat) dari sifat bakhil, loba, tamak dan menanamkan perasaan cinta kasih (solidaritas) terhadapt golongan lemah