konsep dasar kebutuhan manusia menurut persfektif …

12
32 An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017 Novembe2016 KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF EKONOMI ISLAM kkk Oleh : H. Zainur, ME.Sy (Dosen Prodi Perbankan Syariah STAI H.M LukmAN Edy Pekanbaru) Abstrak Allah tidak mungkin menetapkan syari'at-Nya kecuali dengan tujuan untuk kemaslahatan hamba-Nya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Maslahat sebagai substansi dari maqashid syari’ah dapat dibagi sesuai dengan tinjauannya. Bila dilihat dari aspek pengaruhnya dalam kehidupan manusia, maslahat dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: Dharuriyat, yaitu maslahat yang bersifat primer, di mana kehidupan manusia sangat tergantung padanya, baik aspek diniyah (agama) maupun aspek duniawi .Hajiyat, yaitu maslahat yang bersifat sekunder, yang diperlukan oleh manusia untuk mempermudah dalam kehidupan dan menghilangkan kesulitan maupun kesempitan. Jika ia tidak ada, akan terjadi kesulitan dan kesempitan yang implikasinya tidak sampai merusak kehidupan.Tahsiniyat, yaitu maslahat yang merupakan tuntutan muru'ah (moral), dan itu dimaksudkan untuk kebaikan dan kemuliaan. Jika ia tidak ada, maka tidak sampai merusak ataupun menyulitkan kehidupan manusia. Maslahat tahsiniyat ini diperlukan sebagai kebutuhan tersier untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Key word : Kebutuhan, Dharuriyat, Hajiyat, Tahsiniyat, Pendahuluan Ekonomi adalah kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus didapat dan bila tidak terpenuhi maka menganggu fisik dan psikis manusia. Sedangkan keinginan sesuatu yang didapat dan bila tidak terpenuhi maka hanya terganggu psikis saja. 69 Dalam aktivitas ekonomi, Islam memberikan prinsip-prinsip yang harus dipegangi, yaitu pertama , prinsip yang tidak memperbolehkan memakan harta orang lain secara batil. Seperti Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 188. Kedua, prinsip saling rela, yaitu menghindari pemaksaan yang 69 Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Cet. II, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004), h. 12. menghilangkan hak pilih seseorang dalam muamalah (dalam Surat An Nisa ayat 29). Ketiga , prinsip tidak mengandung praktek eksploitasi dan saling merugikan yang membuat orang lain teraniaya (dalam Surat Al-Baqarah ayat 279). Keempat, prinsip tidak mengandung riba (dalamSuratAr- Rumayat 39, Surat AnNisaayat161,SuratAl-Imran ayat 130, dan Surat Al-Baqarah ayat 275-278). Kelima , prinsip tidak melakukan penipuan (dalam Hadis Bukhari). 70 Kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia. Manusia akan memperoleh kebahagian ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, baik dalam aspek material maupun spritual, dalam jangka pendek maupun 70 Al Imam Abu Hamid Al Ghozali, Al- Mustasfa Min ‘Ilm al-Ushul, (Beirut: Dar al- Maktab al-Alamiyyah, 1964), h. 48.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

32An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUTPERSFEKTIF EKONOMI ISLAM

kkkOleh : H. Zainur, ME.Sy

(Dosen Prodi Perbankan Syariah STAI H.M LukmAN Edy Pekanbaru)

AbstrakAllah tidak mungkin menetapkan syari'at-Nya kecuali dengan tujuan untuk

kemaslahatan hamba-Nya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Maslahat sebagaisubstansi dari maqashid syari’ah dapat dibagi sesuai dengan tinjauannya. Biladilihat dari aspek pengaruhnya dalam kehidupan manusia, maslahat dapat dibagimenjadi tiga tingkatan: Dharuriyat, yaitu maslahat yang bersifat primer, di manakehidupan manusia sangat tergantung padanya, baik aspek diniyah (agama)maupun aspek duniawi .Hajiyat, yaitu maslahat yang bersifat sekunder, yangdiperlukan oleh manusia untuk mempermudah dalam kehidupan dan menghilangkankesulitan maupun kesempitan. Jika ia tidak ada, akan terjadi kesulitan dankesempitan yang implikasinya tidak sampai merusak kehidupan.Tahsiniyat, yaitumaslahat yang merupakan tuntutan muru'ah (moral), dan itu dimaksudkan untukkebaikan dan kemuliaan. Jika ia tidak ada, maka tidak sampai merusak ataupunmenyulitkan kehidupan manusia. Maslahat tahsiniyat ini diperlukan sebagaikebutuhan tersier untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Key word : Kebutuhan, Dharuriyat, Hajiyat, Tahsiniyat,

Pendahuluan

Ekonomi adalah kebutuhanmanusia dalam memenuhi kebutuhan dankeinginan hidupnya. Kebutuhan adalahsesuatu yang harus didapat dan bila tidakterpenuhi maka menganggu fisik danpsikis manusia. Sedangkan keinginansesuatu yang didapat dan bila tidakterpenuhi maka hanya terganggu psikissaja.69

Dalam aktivitas ekonomi, Islammemberikan prinsip-prinsip yang harusdipegangi, yaitu pertama, prinsip yangtidak memperbolehkan memakan hartaorang lain secara batil. Seperti FirmanAllah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat188. Kedua, prinsip saling rela, yaitumenghindari pemaksaan yang

69Adiwarman Azwar Karim, SejarahPemikiran Ekonomi Islam, Cet. II, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada 2004), h. 12.

menghilangkan hak pilih seseorang dalammuamalah (dalam Surat An Nisa ayat 29).Ketiga, prinsip tidak mengandung praktekeksploitasi dan saling merugikan yangmembuat orang lain teraniaya (dalam SuratAl-Baqarah ayat 279). Keempat, prinsiptidak mengandung riba (dalamSuratAr-Rumayat 39, SuratAnNisaayat161,SuratAl-Imran ayat 130,dan Surat Al-Baqarah ayat 275-278).Kelima, prinsip tidak melakukan penipuan(dalam Hadis Bukhari).70

Kebahagiaan merupakan tujuanutama kehidupan manusia. Manusia akanmemperoleh kebahagian ketika seluruhkebutuhan dan keinginannya terpenuhi,baik dalam aspek material maupunspritual, dalam jangka pendek maupun

70Al Imam Abu Hamid Al Ghozali, Al-Mustasfa Min ‘Ilm al-Ushul, (Beirut: Dar al-Maktab al-Alamiyyah, 1964), h. 48.

Page 2: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

33An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

jangka panjang.71 Terpenuhinya kebutuhanyang bersifat material, seperti sandang,rumah, dan kekayaan lainnya, dewasa inilebih banyak mendapatkan perhatiandalam ilmu ekonomi.

Terpenuhinya kebutuhan materialinilah yang disebut dengan sejahtera.72

Makhluk hidup di dunia ini mempunyaikebutuhan sendiri-sendiri, baik itu hewan,tumbuhan, dan manusia pasti mempunyaikebutuhan untuk mempertahankanhidupnya. Sedangkan Bahagia mempunyaiarti yang lebih luas,yaitu perasaan senangdan puas yang didapatpat baik secaramaterial spitual. Dan dalam makalah iniyang menjadi objek pembahasannyaadalah kebutuhan dari seorang manusia.

Pembahasan konsepkebutuhan dalam Islam tidak dapatdipisahkan dari kajian perilaku konsumendari kerangka Maqasid Syariah. TujuanSyariah harus dapat menentukan tujuanperilaku konsumen dalam Islam. Tujuansyariah Islam adalahtercapainya kesejahteraan umat manusia.Oleh karena itu semua barang danjasa yang memiliki kesejahteraan umatmanusia (maslahah) akan dikatakankebutuhan manusia.73

Dan pembahasan berikut ini akanmenguraikan kebutuhan secara lebihmendalam, mulai dari pengertian baiksecara umum dan menurut Islam, jenis-jenis baik secara garis besar dan menurut

71Pusat Pengkajian dan PengembanganEkonomi Islam (P3EI) Univeritas Islam IndonesiaYogyakarta, Ekonomi Islam, (Jakarta: RajawaliPress, 2008), h. 1.

72Sejahtera diterjemahkan dari kataproporeus yang berarti maju dan sukses, terutamadalam hal pendapatan dan memperoleh kekayaanyang cukup banyak. Bahagia (happines) memilikimakna yang lebih luas, yang berarti kondisi atauperasaan nikmat atau nyaman, yang bisadisebabkan oleh terpenuhinya kebutuhan materialmaupun spritual.

73 Muhammad. Ekonomi Mikro dalamPerspektif Islam. Yogyakarta:BPFE, 2005.h. 3.

Islam, faktor-faktor yang mempengaruhikebutuhan itu sendiri, dan lainnya.

B. Pembahasan

1. Pengertian Kebutuhana. Secara Umum

Kebutuhan adalah segala sesuatuyang diperlukan manusia terhadap bendaatau jasa yang dapat memberikan kepuasandan kemakmuran kepada manusia itusendiri, baik kepuasan jasmani maupunkepuasan rohani. Kebutuhan manusiaternyata tidak terbatas. karena sesuaidengan kodratnya, manusia selalu merasakekurangan. Manusia selalu menginginkankemakmuran. Ketika belum mempunyairumah, seseorang ingin punya rumah.Tentu berikut segala macam isinya.

Kenyataan juga menunjukkanbahwa jika suatu kebutuhan sudahterpenuhi, maka kebutuhan lainnya akanmuncul. Untuk sementara waktu, orangmungkin sudah merasa senang memilikirumah beserta semua isinya. Namun, diamasih ingin memiliki mobil, villa diPuncak, atau flat di Singapura. Jikadidaftar, masih ada sederet lagi jeniskebutuhan manusia yang harus dipenuhi.Terlalu banyak untuk disebutkan satupersatu.

b. Menurut Islam (Maslahah)Secara etimologi kata al-maslahah

sama dengan al-salah. Menggunakan katabenda yang berasal dari kata saluha, yangberarti lawan dari kata kerusakan, selamatdari cacat, kebaikan, istiqamah, ataudipergunakan untuk menunjukkanseseorang atau sesuatu itu adalah baik,benar, sempurna, teratur, terpuji, bergunadan jujur. 74 Maslahah adalah

74 Abu al-Fadl Jamaluddin MuhammadIbn Mukram ibn Manzur, Lisan al-Arab , Jilid.2.(Beirut: Dar Assadr, cet. Pertama, 1990), hal. 516-517; dan Sa’du Abu Jaib, Al-Qumus Al-FiqhiyyahLughatan wa Istilahan. (Damsyiq, Suriyah: Dar al-Fikr, cet. Kedua 1408 H). hal. 215.

Page 3: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

34An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

kepemilikan atau kekuatan barang ataujasa yang mengandung elemen-elemendasar dan tujuan kehidupan umat manusiadi dunia ini dan perolehan pahala untukkehidupan akhirat.75 Jadi kebutuhanmenurut Islam (Maslahah) adalahkebutuhan yang didasari oleh tigakebutuhan dasar, seperti yang diungkapkanilmuan Islam As-Syatibi, yaitu:daruriyyah, hajjiyyah, dan tahsiniyyah.76

Penjelesan berikutnya akan dijelaskanpada pandangan pemikir-pemikir Islamtentang kebutuhan.

2. Kebutuhan vs KeinginanKebutuhan adalah senilai dengankeinginan. Di mana keinginan ditentukanoleh konsep kepuasan. Dalam perspektifkonvensional, kebutuhan ditentukan olehkonsep kepuasan. Dalam perspektif Islamkebutuhan di tentukan oleh konsepmaslahah. Pembahasan konsep kebutuhandalam Islam tidak dapat dipisahkan darikajian perilaku konsumen dari kerangkamaqasid syari’ah (tujuan syari’ah).77

Tujuan syari’ah harus dapat menentukantujuan perilaku konsumen dalan Islam.Tujuan syari’ah Islam adalah tercapainyakesejahteraan umat manusia (maslahat-al-‘ibad).78 Oleh karena itu, semua barangdan jasa yang dimiliki maslahah akandikatakan menjadi kebutuhan manusia.

Teori ekonomi konvensionalmenjabarkan kepuasan (utility) sepertimemiliki barang dan jasa untukmemuaskan keinginan manusia. Kepuasan(satisfaction) ditentukan secara subyektif.Tiap-tiap orang memiliki atau mencapai

75 Muhammad. Ekonomi Mikro dalamPerspektif Islam……... h. 5.

76Abu Ishaq As-Syatibi, Al-Muawaffaqatfi Usul al-Ahkam, (Beirut: Dar al-Fikr, 1341 H) h.324.

77 M. Umer Chapra, Masa Depan IlmuEkonomi: Perspektif Islam, terjemahan IkhwanAbidin, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h. 34.

78M. Fahim Khan, Theory of ConsumerBehaviour in an Islamic Perspective, dalam SayyidTahir et.al.Reading in Macroeconomics An IslamicPerspective, (Malaysia: Longman, 1992), h. 73.

kepuasannya menurut ukuran ataukriterianya sendiri. Suatu aktivitasekonomi untuk menghasilkan sesuatuadalah didorong karena adanya kegunaandalam sesuatu itu. Jika sesuatu itu dapatmemenuhi kebutuhan, maka manusia akanmelakukan usaha untuk mengkonsumsisesuatu itu.

Dalam konteks ini, konsepmaslahah sangat tepat untuk diterapkan.Menurut Syatibi,79 maslahah adalahpemilikan atau kekuatan barang dan jasayang mengandung elemen-elemen dasardan tujuan kehidupan umat manusia didunia ini (dan perolehan pahala untukkehidupan akhirat). Syatibi membedakanmaslahah menjadi tiga, yaitu: kebutuhan(daruriyah), pelengkap (hajiyah), danperbaikan (tahsiniyah).

Khallaf memberikan penjelasanmengenai maslahah sebagai berikut,bahwa tujuan umum syar’i dalammensyari’atkan hukum ialah terwujudnyakemaslahatan umum dalam kehidupan,mendapatkan keuntungan dan menghindaribahaya. Karena kemaslahatan manusiadalam kehidupan ini terdiri dari beberapahal yang bersifat daruriyah, hajiyah, dantahsiniyah telah terpenuhi,80 berarti telahnyata kemaslahatan mereka. Seorang ahlihokum yang muslim, tentunyamensyari’atkan daruriyah, hajiyah, dantahsiniyah bagi perorangan danmasyarakat.hukum dalam berbagai sektorkegiatan manusia untuk merealisasikanpokok-pokok

Lebih jauh Abdul Wahhab Khallafmengatakan, “yang terpenting dari tigatujuan pokok itu adalah darury dan wajibdipelihara. Karena perkara dharurymerupakan hal pokok yang mau tidak mauatau suka tidak suka harus dilaksankan dandipenuhi oleh setiap insan dan oleh setiapmukmin dalam kontek ini. Hajiyi bolehditinggalkan apabila memeliharanya

79Abu Ishaq As-Syatibi, Al-Muawaffaqat. h.324.

80Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Usul al-Fiqh, (Kuwait: Dar al-Kuwaitiyyah, 1968), h.. 219.

Page 4: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

35An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

merusak hukum darury, dan tahsiny bolehditinggalkan apabila dalam menjaganyamerusak hukum darury dan tahsiny.81

Jadi semua barang dan jasa yangmemiliki kekuatan untuk memenuhielemen pokok (darury) telah dapatdikatakan memiliki maslahah bagi umatmanusia. Semua kebutuhan adalah tidaksama penting. Kebutuhan ini meliputi tigatingkatan, yaitu:82

Tingkat di mana lima elemenpokok di atas dilindungi secarabaik.

Tingkat di mana perlindungan limaelemen pokok di atas dilengkapiuntuk memperkuatperlindungannya.

di mana lima elemen pokok di atassecara sederhana di peroleh secaralebih baik.

Semua barang dan jasa yangmemiliki kekuatan, atau kualitas untukmelindungi, menjaga dan memperbaiki,atau salah satu daripadanya terhadap limaelemen pokok, maka barang dan jasatersebut memiliki maslahah. Seorangmuslim secara agamis didorong untukmencari dan memproduksi barang dan jasayang memiliki maslahah, tergantung padatingkat di mana barang dan jasa mampumengenai elemen pokok tersebut. Barangdan jasa yang melindungi elemen ini akanlebih maslahah jika diikuti oleh barangdan jasa untuk melindungi/menjaga barangdan jasa itu dari kemungkinanmemperbaiki elemen pokok tersebut.

3. Teori Kebutuhan: Maslow vsPerspektif Islama. Abraham Maslow (1908-1970)83

81Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Usul al-Fiqh, .h. 220.

82M. Fahim Khan, Theory of ConsumerBehaviour in an Islamic Perspective, h.74.

83Menurut Wikipedia yang akses padatanggal 2 Oktober 2016, Abraham Harold Maslowdilahirkan di Brooklyn, New York, AS, padatanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalamkeluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak

Pemenuhan keperluan hidup manusia inisecara kualitas memiliki tahapan-tahapanpemenuhan. Berdasarkan teori Maslow,keperluan hidup itu berawal daripemenuhan keperluan hidup yang bersifatkebutuhan dasar (basic needs), kemudianpemenuhan keperluan hidup yang lebihtinggi kualitasnya seperti keamanan,kenyamanan dan aktualisasi. Namun perludipahami bahwa teori Maslow ini jelasmerujuk pada pola pikir konvensionalyang menggunakan perspektifindividualistic-materialistik.

Maslow telah membentuk sebuahhirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar.Di luarkebutuhan tersebut, kebutuhan

mengenyam pendidikan tinggi. Pada masakecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurangberkembang dibanding anak lain sebayanya. Iamengatakan bahwa dirinya adalah seorang anakYahudi yang tumbuh dalam lingkungan yangmayoritas dihuni oleh non Yahudi. Ia bertumbuh diperpustakaan di antara buku-buku. Iaawalnya kuliah hukum, namun pada akhirnya, iamemilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dariUniversitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, iamenikah dengan sepupunya yang bernama Berthapada bulan desember 1928 dan bertemu denganmentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow.

Ia memperoleh gelar bachelorpada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934.Maslow kemudian memperdalam riset dan studinyadi Universitas Columbia dan masih mendalamisubjek yang sama. Di sana ia bertemu denganmentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satukolega awal dari Sigmund Freud. Di New York, iabertemu dengan dua mentor lainnya yaitu RuthBenedict seorang antropologis, dan MaxWertheimer seorang Gestalt psikolog, yang iakagumi secara profesional maupun personal. Keduaorang inilah yang kemudian menjadi perhatianMaslow dalam mendalami perilaku manusia,kesehatan mental, dan potensi manusia. Ia menulisdalam subjek-subjek ini dengan mendalam.Tulisannya banyak meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan pengembanganyang signifikan. Penambahan tersebut khususnyamencakup hirarki kebutuhan, berbagaimacam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang, danpuncak dari pengalaman. Maslow menjadi peloporaliran humanistik psikologi yang terbentuk padasekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini,ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di sampingteori Freud dan behaviorisme.

Page 5: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

36An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasukkebutuhanuntuk memahami, apresiasiestetik dan spiritual kebutuhan murni.Dalam tingkatannya dari lima kebutuhandasar, orang tidak merasa perlu langsungkepada tahap kedua hingga tuntutanpertamatelah puas, maupun ketiga sampaikedua telah puas, dan sebagainya. Teori hierari kebutuhan dasar manusia yangdikemukakan Abraham Maslow dapatdikembangkan sebagai berikut:84

Kebutuhan Fisiologis, yangmerupakan kebutuhan paling dasarpada manusia. Antara lain ;pemenuhan kebutuhan oksigen danpertukaran gas, cairan (minuman),nutrisi (makanan), eliminasi, istirahatdan tidur, aktivitas, keseimbangansuhu tubuh, serta seksual.

Kebutuhan Rasa Aman danPerlindungan, dibagi menjadiperlindungan fisik dan perlindunganpsikologis. Perlindungan fisik,meliputi perlindungan dari ancamanterhadap tubuh dan kehidupan sepertikecelakaan, penyakit, bahayalingkungan, dll. Perlindunganpsikologis, perlindungan dari ancamanperistiwa atau pengalaman baru atauasing yang dapat mempengaruhikondisi kejiwaan seseorang.

Kebutuhan Rasa Cinta, yaitukebutuhan untuk memiliki dandimiliki, memberi dan menerima kasihsayang, kehangatan, persahabatan, dankekeluargaan.

Kebutuhan Esteem. Kebutuhan akanharga diri dan perasaan dihargai olehorang lain serta pengakuan dari oranglain.

Kebutuhan Aktualisasi Diri, inimerupakan kebutuhan tertinggi dalamhierarki Maslow, yang berupakebutuhan untuk berkontribusi pada

84Potter, P.A.& Perry, A. G,Fundamentals of Nursing: Concepts, Process,

and Practice. 4th ed. (St.Louis: Mosby, 1997), h.56.

orang lain atau lingkungan sertamencapai potensi diri sepenuhnya.Ketika semua kebutuhan di atasterpenuhi, maka dan hanya makaadalah kebutuhan untuk aktualisasi diridiaktifkan. Maslow menggambarkanaktualisasi diri sebagai orang perluuntuk menjadi dan melakukan apayang orang itu dilakukan. Seorangmusisi harus bermusik, seniman harusmelukis, dan penyair harus menulis.Kebutuhan ini membuat diri merekamerasa dalam tanda-tanda kegelisahan.Orang itu merasa di tepi, tegang,kurang sesuatu, singkatnya, gelisah.Jika seseorang lapar, tidak aman, tidakdicintai atau diterima, atau kurangharga diri, sangat mudah untukmengetahui apa orang itu gelisahtentang. Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akanbergerak dengan baik di arahaktualisasi diri adalah karenaditempatkan kendala ditempatkandijalan mereka oleh masyarakatnegara. Maslow menyatakan bahwapendidikan harus menanggapi potensiindividu untuk tumbuh danmengaktualisasikan diri.

Hirarki KebutuhanDasar Manusia Menurut Maslow

b. Prespektif IslamSementara dalam Islam, tahapan

pemenuhan keperluan hidup dari seseorangatau individu boleh jadi memang sepertiyang Maslow gambarkan, tapi perludijelaskan lebih detil bahwa pemuasan

Page 6: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

37An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

keperluan hidup setelah tahapan pertama(pemenuhan kebutuhan dasar) akandilakukan ketika memang secara kolektifkeperluan kebutuhan dasar tadi sudah padaposisi yang aman.

Artinya masyarakat luas sudahterpenuhi kebutuhan dasarnya, sehinggatidak akan ada implikasi negatif yang nantimuncul akibat pemenuhan kebutuhan dasarkolektif tadi yang belum sempurnaterwujud. Jadi diperlukan peran suatuotoritas atau negara dalam memastikan itusemua. Seperti yang nanti dijelaskan dalambab selanjutnya, bahwa memang adabeberapa mekanisme dalam sistemekonomi Islam yang tidak akan berjalanefektif jika tidak ada campur tangannegara.

Selain itu perlu dipahami jugabahwa parameter kepuasan Islam bukanhanya terbatas pada benda-benda konkrit(materi), tapi juga tergantung pada sesuatuyang bersifat abstrak, seperti amal shalehyang manusia perbuat. Atau dengan katalain, bahwa kepuasan dapat timbul dandirasakan oleh seorang manusia muslimketika harapan mendapat kredit poin(pahala) dari Allah SWT melalui amalshalehnya semakin besar. Pandangan initersirat dari bahasan ekonomi melaluiFirman Allah SWT yang mengatakan:ت وما في ٱلأرض و م ر لكم ما في ٱلس سخ ألم تروا أن ٱ

ھرة وباطن دل وأسبغ علیكم نعمھۥ ظ ة ومن ٱلناس من یجنیر ب م بغیر علم ولا ھدى ولا كت في ٱ

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikansesungguhnya Allah telah menundukkanuntuk (kepentingan)mu apa yang di langitdan apa yang di bumi danmenyempurnakan untukmu nikmat-Nyalahir dan bathin.” (QS. Lukman: 20

4. Kebutuhan Dasar Manusia menurutPemikir Muslim

Menurut Abi al-Fadl Ja’far ad-Dimasyqi (6 H)85 bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia (al-insaniyyah) dibagimenjadi dua, yaitu Pertama, al-hajat ad-daruriyyahat-tabi’iyyah, seperti rumah,pakaian dan makanan dan kedua,al-hajatal-‘irdiyyahal-wad’iyyah sepertiperlindungan dan keselamatan.

Ibn Khaldun (8H)86, membagimacam-macam kebutuhan manusiamenjadi tiga,yaitu ad-daruriy,sepertimakanan-makanan yang menimbulkankekuatan, al-haji dan al-kamali. Asy-Syatibi (1341 H)87 berpendapat bahwataklif syariat dikembalikan pada tujuansyariat itu sendiri, yaitu tujuan yangbersifat daruriyyah, hajiyyah, dantahsiniyyah.

Al-Ghazali membatasi maqasidsyari’ah atas hifd ad-din,an-nafs, an-nasl,al-‘aql dan al-mal. Untuk selanjutnya,yang terakhir inilah (maqasid syari’ah,relevansinya dengan pengembanganmetode ilmu ekonomi Islamkontemporer),yang akan dielaborasi lebihlanjut dalam tulisan ini dengan segalaketerbatasan.88

Ulama Al-Juwaini, melakukanpenelitian tentang illat dan berbagaiketentuan hukum syara’ yang ada,merumuskan bahwa illat dan usul yangoleh para ulama yang datang sesudahbeliau dinamai dengan mahlahah, terbagikepada lima kategori, yaitu:89

1. Daruriyyah

85Ad-Dimasqi, Abu al-Fadl Ja’far, Al-Isyarah ila mahasi at-Tijarah, (Beirut: Maktabahal-Azhariyyah, 1977), h. 20.

86 Ibn Khaldun, 1983, Al-Muqaddimah,(Beirut: Al- Muassasah Al Wataniyyah, 1983), h.438.

87 Abu Ishaq As-syatibi,, Al-Muwaffaqatfi Usul al-Ahkam, (Beirut: Dar al-Fikr, 1341 H),h.10.

88 Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali,Mizan Al-Amwal. h. 35.

89 Nawir Yuslem, al-Burhan fi UshulFiqh: Kitab Induk Usul Fikih, (Bandung:Citapustaka Media, 2007), h. 202-203.

Page 7: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

38An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

2. Dajjiyah3. Tahsininiyyah4. Kategori keempat ini secara

subtansi sama dengan kategoriketiga, namun dari segi prosedurberbeda;

5. Ketegori kelima ini berhubungandengan kasus-kasus yang secaraterpisah dan berdiri sendiri tidakterlihat kemashlahatannya, namundalam kaitannya dengan yang lain,atau secara integaral, maka maknadan kemashlahatannya baruterlihat.90

Pengkategorian maslahah yangdilakukan al-juwayni tersebut melebihidari apa yang dilakukan oleh jumhurulama yang datang sesudahnya,diantaranya adalah murid beliau sendiriyaitu al-Ghazali, yang hanyamengklasifikasikan maslahah kepada tigakategori, yaitu: daruriyyah, hajiyyah, dantahsiniyyah saja. Dalam hal ini al-Juwaynimelalui pengkategorian yangdilakukannya, memandang adanyaketentuan syara’ yang harus dibedakandari ketentuan-ketentuan syara’ yangtermasuk dalam kategori satu sampaidengan tiga tersebut. Kategori keempatadalah merupakan kemashalatan yangtidak termasuk ke dlaam kategori pertamaataupun kedua, tetapi sifatnya dapatdimasukan ke dalam kategori ketiganamun terdapat perbedaan prinsipil darikategori ketiga tersebut, yaitu dari segirealisasinya yang menyalahi (keluar) dariketentuan qiyas.91

5. Jenis-Jenis Kebutuhan92

Secara garis besar, kebutuhan manusiadapat kita bagi menjadi empat kelompok,

90 Ibid., h. 20491 Ibid., h. 20592 Bambang Wijayanto, Aristanti

Widyaningsih, Ekonomi & Akuntansi: MengasahKemampuan Ekonomi, (Bandung: Citra Praya,2007), h. 65.

yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas,sifat, subjek, dan waktu kebutuhan.

a. Jenis kebutuhan menurut tingkatintensitasAda kelompok barang/jasa yang dianggappaling penting dalam mempertahankankeberlangsungan kehidupan kita sebagaimakhluk hidup. Atau dengan kata lain,intensitas kebutuhan kita terhadapbarang/jasa semacam itu sangat tinggi.Ada pula yang kita anggap sebagaipelengkap saja agar kehidupan menjadilebih nyaman atau sebagai kebutuhanmewah yang dapat meningkatkan statussosial.

Menurut intensitas penggunaannya,kebutuhan dapat kita bagi menjadikebutuhan primer, sekunder, dan tersier(mewah).

1) Kebutuhan primer adalah jeniskebutuhan yang harus dipenuhiagar manusia dapatmempertahankan hidupnya. Agardapat hidup, manusia harus makan,minum, dan berpakaian. Selain itu,manusia memerlukan tempattinggal atau rumah. Kebutuhanprimer sering disebut juga sebagaikebutuhan.

2) Kebutuhan sekunder Setelahmanusia dapat memenuhikebutuhan primernya, manusia jugamasih memerlukan kebutuhanlainnya yang bersifat pelengkapdan sering disebut sebagaikebutuhan sekunder. Misalnya,manusia perlu sepeda, kipas angin,meja, kursi, kulkas, dan peralatanlainnya yang berfungsi untukmeningkatkan kenyamanan.

3) Kebutuhan tersier. Pada umumnya,seseorang masih merasa belumcukup meskipun dia telah dapatmemenuhi kebutuhan primer dansekundernya. Dia masihmemerlukan hal-hal lain yangtingkatannya lebih tinggi. Dia

Page 8: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

39An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

masih memiliki keinginan untukmemiliki mobil, piano, kapalpesiar, serta kebutuhan mewahlainnya. Pemakaian barang-barangmewah dapat menaikkan statussosial seseorang.

b. Jenis kebutuhan menurut sifatJenis kebutuhan ini dibagi atas dasarsasaran dari alat pemuas kebutuhan yangdigunakan. Ada alat pemuas kebutuhanyang berhubungan dengan jasmani. Adapula yang berhubungan dengan rohani.

1) Kebutuhan jasmani adalahkebutuhan yang berhubungandengan jasmani. Kebutuhanjasmani antara lain pakaian,makanan, dan minuman.

2) Kebutuhan rohani adalahkebutuhan yang bersifat kejiwaan.Misalnya, agar terhindar darikebosanan rutinitas sekolah, kitaperlu menghibur diri denganmendengarkan musik ataumenonton film. Sebagai makhlukberagama, kita pun inginmenjalankan ibadah dengan baik.

c. Jenis kebutuhan menurut subjekyang membutuhkanMenurut subjek yang membutuhkan,kebutuhan dapat dibedakan menjadikebutuhan individual dan kebutuhanumum.

1) Kebutuhan individual menunjukpada kebutuhan tiap-tiap orangyang berbeda-beda. Petanimembutuhkan cangkul dan pupuk.Sedangkan guru membutuhkanbuku pelajaran dan kapur tulis.

2) Kebutuhan umum berhubungandengan penggunaan barang danjasa oleh banyak orang. Sebagaicontoh, jembatan penyeberangandigunakan oleh semua orang yangakan menyeberangi jalan.

d. Jenis kebutuhan menurut waktuAtas dasar waktu pemenuhan, kebutuhandibedakan menjadi kebutuhan sekarangdan kebutuhan yang akan datang.

1) Kebutuhan sekarang adalahkebutuhan mendesak yang harusdipenuhi saat ini. Misalnya, orangyang sakit harus segera berobatagar sembuh. Orang yang laparhams segera makan. Orang yanghaus harus segera minum.

2) Kebutuhan yang akan datangadalah kebutuhan yang sifatnyatidak mendesak dan dapat ditundasampai dengan waktu yang telahditentukan. Kebutuhan iniberhubungan dengan persediaanatau persiapan untuk waktu yangakan datang. Misalnya, orang tuamenabung untuk persiapan uangsekolah anaknya atau untukberekreasi bersama keluarga.

6. Faktor-Faktor yang MempengaruhiKebutuhan93

Jika kita teliti, ternyata ada perbedaankebutuhan antara satu individu danindividu lainnya, atau antara satukelompok dan kelompok lainnya. Adabeberapa hal yang menyebabkankebutuhan itu berbeda. Di antaranyaadalah peradaban, lingkungan, adatistiadat, dan agama.

a. PeradabanPeradaban adalah salah satu faktor yangmembuat kebutuhan tiap zaman berbeda.Pada zaman dahulu, peradaban manusiamasih sangat rendah. Kebutuhan manusiapada masa itu masih tertuju padakebutuhan primer. Jenis kebutuhan sertacara pemenuhannya pun masih sangatsederhana. Misalnya, nenek moyang kita

93Akram Ridha, Kiat Bebas dari Utang:Mengatur Keungan Keluarga. Jakarta: PenerbitAmzah, 2007), h, 43.

Page 9: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

40An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

cukup berpakaian seadanya denganmenggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Makan pun cukup dengan umbi-umbian.

Seiring dengan berkembangnyaperadaban, semakin berkembang pula jeniskebutuhan. Manusia membutuhkanmakanan lain yang lebih bervariasi danpakaian yang terbuat dari bahan yangbagus.

b. LingkunganLingkungan termasuk salah satu faktoryang memengaruhi kebutuhan manusia.Kebutuhan masyarakat yang mendiamisebuah pesisir berbeda dengan masyarakatyang mendiami pegunungan. Pendudukpesisir lebih membutuhkan jaring, perahu,panting, atau kapal motor agar dapatmenangkap ikan di laut. Sedangkanpenduduk pegunungan lebih membutuhkancangkul, benih tanaman, atau pupuk untukbercocok tanam.

c. Adat istiadatAdat istiadat atau tradisi juga banyakmemengaruhi perbedaan kebutuhan setiapindividu atau kelompok individu. PriaJawa memiliki tradisi untuk menggunakanblangkon. Sementara pria di daerahlainnya tidak demikian.

d. AgamaAgama juga termasuk salah sate faktoryang membuat kebutuhan setiap individuberbeda. Misalnya, penganut agama Islammembutuhkan sajadah untuk salat dandilarang mengonsumsi daging babi,sedangkan penganut agama Hindumembutuhkan sesajen dalam upacarakeagamaannya dan dilarang mengonsumsidaging sapi.

7. Macam-macam kebutuhan dalamIslam94

Dalam teori konvensional kepuasan(utility) digambarkan dengan memilikibarang dan jasa untukmemuaskan keinginan manusia.Keinginan manusia ditentukan secarasubjektif. Tiap-tiap orang memiliki ataumencapai kepuasan menurut kriterianyamasing-masing. Dalam perspektif Islam,kebutuhan ditentukan oleh konsepmaslahah.

MenurutSyatibi, maslahah dibedakan menjadi tiga:1. Kebutuhan Dharuriyyah.Daruriyyah adalah sesuatu yang wajibadanya menjadi pokok kebutuhan hidupuntuk menegakkan kemaslahatan manusia.Kebutuhan daruriyyah dalam pengertianini berpangkal daripadapemeliharaan lima hal, yaitu: agama, jiwa,akal, kehormatan, dan harta.

Contoh kebutuhan dharuriyyah:

a. Pengeluaran untukmempertahankan jiwa dan raga:pangan, sandang, papan dankesehatan

b. Pengeluaran untuk keagamaan:pengeluaran untuk peribadatan,pemeliharaan hasil-hasilkebudayaan dan dakwah Islam.

c. Pengeluaran untuk memeliharaakal: pengeluaran untuk pendidikan

d. Pengeluaran untuk memeliharakehormatan: pengeluaranuntuk biaya perkawinan dansejenisnya

e. Pengeluaran untuk menjaga hartakekayaan, misalnya membelibrankas-brankas yang cocok untukmenyimpan harta.

2. Kebutuhan HajiyahHajiyah adalah sesuatu yang diperlukanoleh manusia dengan maksud untuk

94Muhammad. Ekonomi Mikro dalamPerspektif Islam. Yogyakarta: h: 20

Page 10: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

41An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

membuat ringan, lapang dan nyamandalam menanggulangi kesulitan-kesulitan hidup. Suatu kebutuhan dimanakehidupan tetap berjalantanpanya walaupun akan banyakmenghadapi kesulitan.

Setiap barang di luarkebutuhan dharuriyyah seperti yangterdapat dalam contoh yang telahdisebutkan sebelumnya dapatdikategorikan sebagai barangkebutuhan hajiyyah. Karenanya, setiapbarang-barang kebutuhan daruriyyah atausetiap tambahan pengeluaran perkawinan,pendidikan dan lain-lain dianggaptermasuk barang-barangkebutuhan hajiyah.

3. Kebutuhan TahsiniyahTahsiniyah adalah sesuatu yang diperlukanoleh norma atau tatanan hidup sertaperilaku menurut jalan yang lurus. Halyang bersifat tahsiniyah berpangkal daritradisi yang baik dan segala tujuanperikehidupan manusia menurut jalanyang baik. Secara lebih spesifik tahsiniyahadalah semua barang yang membuat hidupmenjadi lebih mudah dan gampang tanpaberlebih-lebihan atau bermewahan, sepertimakanan yang baik, pakaian yang nyaman,peralatan kecantikan, interior rumah yangtertata lengkap dan tertata indah, sertasemua barang yang menjadikan hidupmanusia menjadi lebih baik.Barang kebutuhan ini berhubungan denganhadits nabi:“Diantara kebahagiaan seseorang adalahtetangga yang baik, kendaraan yangnyaman, dan rumah yang luas”(HR.Ahmad).Contoh barang kebutuhan tahsiniyah:

a. Pengeluaran untuk acara perayaantertentu yang diperbolehkan olehsyara’

b. Pengeluaran untuk membelibeberapa perlengkapan yangmemudahkan pekerjaan perempuandi rumah

c. Pengeluaran untuk memperindahrumah.

Daruriyyah wajibdipelihara. Hajiyah boleh ditinggalkanapabila memeliharanya merusakhukum dharuriyah, dan tahsiniyah bolehditinggalkan apabila dalam menjaganyamerusak hukum dharuriyyah dan hajiah.Jadi, secara umum barang dan jasa yangmemiliki kekuatan untuk memenuhikelima elemen pokok (dharuriyah) telahdapat dikatakan memiliki Maslahah bagiumat manusia.

8. KesimpulanAllah tidak mungkin menetapkan syari'at-Nya kecuali dengan tujuan untukkemaslahatan hamba-Nya, baik di duniamaupun di akhirat kelak. Tujuan ini akanterwujud bila ada taklif hukum, dan taklifhukum itu baru dapat dilaksanakan apabilasebelumnya dimengerti dan dipahami olehmanusia. Oleh karena itu semua tujuanakan tercapai bila manusia dalamperilakunya sehari-hari selalu ada di jalurhukum dan tidak berbuat sesuatu menuruthawa nafsunya sendiri.

Maslahat sebagai substansi darimaqashid syari’ah dapat dibagi sesuaidengan tinjauannya. Bila dilihat dari aspekpengaruhnya dalam kehidupan manusia,maslahat dapat dibagi menjadi tigatingkatan:

1. Dharuriyat, yaitu maslahatyang bersifat primer, di mana kehidupanmanusia sangat tergantung padanya, baikaspek diniyah (agama) maupun aspekduniawi. Maka ini merupakan sesuatuyang tidak dapat ditinggalkan dalamkehidupan manusia. Jika itu tidak ada,kehidupan manusia di dunia menjadihancur dan kehidupan akhirat menjadirusak (mendapat siksa). Ini merupakantingkatan maslahat yang paling tinggi. Didalam Islam, maslahat dharuriyat inidijaga dari dua sisi: pertama, realisasi danperwujudannya, dan kedua, memeliharakelestariannya. Contohnya, yang pertama

Page 11: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

42An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

menjaga agama dengan merealisasikan danmelaksanakan segala kewajiban agama,serta yang kedua menjaga kelestarianagama dengan berjuang dan berjihadterhadap musuh-musuh Islam.

2. Hajiyat, yaitu maslahat yangbersifat sekunder, yang diperlukan olehmanusia untuk mempermudah dalamkehidupan dan menghilangkan kesulitanmaupun kesempitan. Jika ia tidak ada,akan terjadi kesulitan dan kesempitan yangimplikasinya tidak sampai merusakkehidupan.

3. Tahsiniyat, yaitu maslahat yangmerupakan tuntutan muru'ah (moral), danitu dimaksudkan untuk kebaikan dankemuliaan. Jika ia tidak ada, maka tidaksampai merusak ataupun menyulitkankehidupan manusia. Maslahat tahsiniyatini diperlukan sebagai kebutuhan tersieruntuk meningkatkan kualitas kehidupanmanusia.

Jenis kedua adalah maslahat yangdilihat dari aspek cakupannya yangdikaitkan dengan komunitas (jama'ah) atauindividu (perorangan). Hal ini dibagidalam dua kategori, yaitu:

1. Maslahat kulliyat, yaitu maslahatyang bersifat universal yang kebaikan danmanfaatnya kembali kepada orang banyak.Contohnya membela negara dari seranganmusuh, dan menjaga hadits dari usahapemalsuan.

2. Maslahat juz'iyat, yaitumaslahat yang bersifat parsial atauindividual, seperti pensyari'atan berbagaibentuk mu'amalah. Jenis ketiga adalahmaslahat yang dipandang dari tingkatkekuatan dalil yang mendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Dimasqi, Abu al-Fadl Ja’far. Al-Isyarah Ila Mahasi at-Tijarah.Beirut: Maktabah al- Azhariyyah,1997.

Al-‘Alim, Yusuf Hamid. 1975. An-Nidamas-Siyasi wa al-Iqtisad al-Islami.

Cetakan I. Beirut: Dar al-Qalam,1975.

Ali Syuhaib, Muhammad. As-Suluk al-Insaniyy fi at-Tandim. Beirut: Dar al- Fikr

al-‘Arabiy.tt.Al-Gazali, Al-Imam Abu Hamid, Al-

Mustasfa Min ’Ilm al-Usul, Beirut :Dar al-Maktab al- ‘Alamiyyah,1990.

---------,Syifa’ al-Galil fi Bayan asy-Syibhwa al-Mukhil wa Masalik at-Ta’lil,Bagdad: Matba’ah al-Irsyad, 1971.

---------,Ihya’ ‘Ulum ad-Din, Beirut : Daran-Nadwah, Mizan al-Amwal,Kairo: Dar al-Ma’arif, 1964.

Al-Juwaini 1400 H. Abd al-Malik IbnYusuf Abu al-Ma’ali, Al-Burhan fiUsul al-Fiqh, Kairo : Dar al-Ansar.

Antonio, Muhammad Syafi’i. BankSyari’ah: Wacana Ulama danCendekiawan. Jakarta: TazkiaInstitut, 1999.

Arief, Abd Salam. Ushul Fiqh DalamKajian Bisnis Kontemporer. DalamAinurrafiq (ed.), Mazhab Jogja:Mengagas Paradigma Ushul FiqhKontemporer. Jogjakarta: Ar-Ruzz,2002.

Asy-Syatibi, Abu Ishaq. Al-Muwaffaqat fiUsul al-Ahkam, Beirut : Dar al-Fikr, 1341 H.

At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, Al-Iqtisad al-Islami : Ususun waMuba’un wa Akhdaf, ttp: tth.

At-Tufi, Najmuddin, Syarh Hadis Arba’inan-Nawawiyyah ttp : tt.Bakri, Asafri Jaya. Konsep Maqasid

Syari’ah Menurut asy-Syatibi.Jakarta: PT.Grafindo RajaPerasada, 1996.

Karim, Adiwarman Azwar. SejarahPemikiran Ekonomi Islam, Cet. II,Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2004.

Page 12: KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT PERSFEKTIF …

43An-Nahl No.05. Vol.09 Juni 2017

Novembe2016

Khan, M. Akhram. An Introduction toIslamica, Virgina : InternationalInstitute of Islamic Thought, 1994.

Khan, M. Fahim & Noor MuhammadGhifari. Shatibi’s Objectives ofShari’ah and Some Implications forConsumer Behaviour, dalamAbulhasan M. Sadeq dan AiditGhazali, Reading in IslamicEconomic Thought, Malaysia :Selangor Darul Ehsan, 1992.

Khalaf, Abdul Wahhab. ‘Ilm Usul al-Fiqh,: Dar al-Kuwaitiyah. As-Salam,Izzuddin Ibn Abd. tt. Qawa’id al-Ahkam fi Masalih al-Anam, Kairo :al-Istiqamat, 1968.s

Thontowi, Jawahir. Islam, Neo-Imperialisme dan Terorisme :Perspektif Hukum Internasionaldan Nasional, Jogjakarta, UIIPress, 2004.

Ubaid, Abu, Al-Amwal (ed.), Wehr, Hans1994. A Dictionary of ModernWritten Arabic, 1961

Zahrah, Abu. Tarikh al-Mazahib al-Islamiyyah fi as-Siyasah wa al-Aqa’id wa Tarikh al- Mazahib al-Fiqhiyyah, Kairo : Dar al-Fikr,1989.

.

.