web viewkurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun...

106
MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2016 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TEMATIK KELAS III @Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1

Upload: tranliem

Post on 30-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI PELATIHAN GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013PENDIDIKAN KHUSUS

TAHUN 2016

SEKOLAH DASAR LUAR BIASATEMATIK KELAS III

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1

Page 2: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI PELATIHAN

TEMATIK KELAS III SDLB

PENDAHULUAN

Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada materi pelatihan Kurikulum 2013

Tematik Kelas III SDLB. materi ini terdiri atas 4 (empat) seri materi yang disusun

sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013

Pendidikan Khusus sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi

terdiri atas uraian singkat materi, fokus materi, penugasan, dan refleksi.

Materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.

2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.

4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

Peta Materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1: Peta Materi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2

Page 3: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Semoga materi ini dapat membantu Peserta dalam memahami dan mempersiapkan

pembelajaran di sekolah.

A. RASIONAL

Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak

digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada

landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan

perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat

sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, desain,

dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan

evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta

masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya

pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format

penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD)

pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis

dikaitkan dengan karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi

antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya);

(3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya

peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan

perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik

yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6)

penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh

peserta didik.

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain,

dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013

bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran,

penilaian, dan buku teks.

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum

sebagai berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3

Page 4: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

1. Keselarasan (Alignment)

Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran,

Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi

dan lingkup materi.

2. Mudah Dipelajari (Learnable)

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari

oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek

pedagogis.

3. Mudah Diajarkan (Teachable)

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan

oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata

pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.

4. Terukur (Measurable)

Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah

dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)

Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta

didik sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diadakan

perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus menyangkut

kebijakan (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 40 Tahun

2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas dan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014

tentangKurikulum Pendidikan Khusus). Berkenaan dengan itu, maka diperlukan

beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan

Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan tepat yang berkaitan dengan

pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya.

Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan

Khusus, maka Direktorat Pembinaan PK-PLK menyusun materi Pelatihan Guru yang

berisi petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta

uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. MATERI tersebut

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4

Page 5: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

disusun dalam empat seri MATERI yang saling terkait dengan harapan dapat

membantu Peserta guru dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Sesuai dengan tujuan pelatihan, maka Peserta diharapkan untuk mempelajari

kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam MATERI tersebut seperti pada bagan

berikut.

Gambar 2: Peta Kompetensi

B. BAHAN BACAAN

Untuk lebih memahami materi ini, Peserta sangat dianjurkan untuk membaca

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum

2013 Pendidikan Khusus, serta lampiran-lampirannya, yakni KI-KD dan Silabus.

Juga perlu membaca Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5

Page 6: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Selain itu, Peserta dianjurkan juga untuk memahami buku teks Tematik Kelas III

SDLB dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh Direktorat PK-PLK, antara lain

sebagai berikut.

1. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah)

2. Draf Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SDLB 3. Draf Silabus Tematik SDLB 4. Penyusunan RPP (Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah)5. Model-Model Pembelajaran6. Penilaian (Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil

oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Muatan Lokal (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal)

8. Pendidikan Kepramukaan (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah)

C. TUJUAN

Materi Pelatihan ini bertujuan untuk:

1. mengembangkan kompetensi akademik dan kompetensi pedagogik guru dalam

pembelajaran Tematik Kelas III SDLB berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013

Pendidikan Khusus..

2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran

sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

3. meningkatkan praktik pembelajaran Tematik Kelas III SDLB.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6

Page 7: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

1. meningkatnya kompetensi akademik dan kompetensi pedagogik guru dalam

pembelajaran Tematik Kelas III SDLBberdasarkan tuntutan Kurikulum 2013

Pendidikan Khusus;

2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran

sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;

3. meningkatnya ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

Tematik Kelas III SDLB.

Agar penggunaan materi ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih

dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan

kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Peserta untuk mengerjakan

keseluruhan materi ini adalah 35 (tiga puluh lima) jam pelatihan. Dengan demikian

gunakanlah waktu sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas

dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota

kelompok. Keempat, aktif bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang

belum dipahami dari materi ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses mengubah pembelajaran Tematik Kelas

III SDLB menjadi lebih menyenangkan dan mencapai tujuan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7

Page 8: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI 1

ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN

FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai

dari pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk

integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan

kepramukaan, program kekhususan, serta pembelajaran dan penilaian terkait

dengan Tematik Kelas III SDLB.

Materi ini terdiri atas 4 (empat) unit materi yang masing-masing membahas materi

yang saling berkaitan satu sama lain.

1. Unit 1: Analisis Kompetensi

Bagian ini membahas analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam

kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan

materi pembelajaran sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka

pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk

membahas unti-unit berikutnya.

2. Unit 2: Analisis Materi

Unit ini membahas langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran

berdasarkan hasil anlisis dalam Unit 1, sehingga Peserta guru dapat

menganalisis dan merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pokok

(dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas bagaimana Peserta dapat

mengembangkan materi yang berkaiatan dengan muatan lokal, materi yang

dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan,

serta materi-materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills/HOT). Dalam

unit ini juga dibahas analisis materi dalam buku teks, sehingga Peserta guru

dapat memilih dan memilah materi-materi mana yang merupakan materi

esensial, materi untuk pengayaan, materi yang berkaitan dengan mulok,

program kekhususan, dan HOTS. Hasil analisis materi disusun menjadi bahan

ajar sebagai lampiran RPP.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8

Page 9: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

3. Unit 3: Analisis Pembelajaran

Unit ini membahas karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013

Pendidikan Khusus serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain

itu dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD

atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas,

serta contoh kegiatan pembelajarannya.

4. Unit4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Bagian ini membahas proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan,

dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada

bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu

pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun program remedial atau

pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan peserta pelatihan

dapat menganalisis dan menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun

rencana dan melaksanakan pembelajaran.

Untuk lebih memahami materi ini, pada akhir unit peserta pelatihan dianjurkan

mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman

dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap unit.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9

Page 10: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

UNIT 1

ANALISIS KOMPETENSI

A. URAIAN SINGKAT MATERI

1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari

suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan

satuan pendidikan tertentu. Kompetensi dalam Kurikulum 2013 dirumuskan

dalam: (a) Standar Kompetensi Lulusan), (b) Kompetensi Inti, dan (c)

Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standarisi, standar proses, standar penilaian pendidikan.

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan

peserta didikyang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa

belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap

tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan pengorganisasi

kemampuan (organizing element) dari Kompetensi Dasar berbagai mata

pelajaran dalam satu tingkatan kelas.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti

yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap

rumusan KDterdapat unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam

kata kerja dan materi. Contoh KD Pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak

Autis.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10

Page 11: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KD 3.3 Memahami teks diagram sederhana tentang benda di sekitar dalam

Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosa

kata Bahasa Daerah.

KD 4.3 Membuat teks diagram/ tabel sederhana benda di sekitar dalam

Bahasa Indonesia baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosa

kata Bahasa Daerah.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju

semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti

adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada

tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata

pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar

melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema

gambar 1.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11

• Standar Kompetensi Lulusan(SKL) merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.

• Kompetensi Inti (KI) merupakan muara kompetensi kelas pencapaian semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu.

• Kompetensi Dasar (KD)merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

Page 12: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

(1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi

pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta

didik.

(2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan pengetahuan,

sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan pengembangan

keterampilan. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan tersebut

melalui pengalaman-pengalaman belajar yang dilakukan peserta didik.

Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara

penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

(3) Dari pengalaman belajar dan proses belajar, peserta didik akan

memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan

sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada KI-2

dan KI-1.

(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus,

kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik

dalam RPP maupun dalam Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi

Pembelajaran

Pengembangan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan materi

pembelajaran merupakan dua kemampuan yang harus dikuasai seorang

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12

Page 13: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

IPK

KD

Kompetensi

Materi

LOTS

Inspirasi Pembelajaran

HOTS

Silabus IPK

KD

Kompetensi

Materi

LOTS

Pedoman Mapel

HOTS

Silabus

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran.

Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik

dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait

dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator

keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga

keterampilan berpikir (keterampilan abstrak dan konkret).

Di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi

untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD 3 maupun

KD 4.

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

Penjelasan gambar 4.

1) Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya Matematika Kelas III

SDLB Autis.

KD 3.1 Mengenal bilangan asli sampai 30 dengan menggunakan benda

konkrit, dan

KD 4.1 Menuliskanbilangan asli sampai 30 dengan menggunakan benda-

benda di sekitar rumah, sekolah atau tempat bermain.

2) Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan

materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13

Page 14: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

KD Kemampuan

berpikir/kata kerja

Materi

3.1 Mengenal Konsep Bilangan asli 1 sampai 30.

4.1 Menulis Menuliskan bilangan 1 sampai 30

3) Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD

3.1 maupun KD 4.1 ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut

membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus

dikusai peserta didik sebelumnya.

Sebagai contoh, untuk KD 3.1 di atas, sebelum mencapai kompetensi

mengenal konsep bilangan asli 1 s.d. 30, peserta didik harus memiliki

kompetensi sebelumnya antara lain: membedakan bentuk, dan

mengelompokkan bentuk yang identik. Sedangkan pada KD 4.2, sebelum

mencapai kompetensi menulis lambang bilangan, peserta didik harus

dapat mengenal lambang bilangan.

Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut

merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking

Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order

Thinking Skills (HOTS)). Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah

kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi

tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis,

evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang

berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTS

Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja

Meganalisis Mengelompokkan -membedakan bentuk-memilih obyek berdasarkan

bentuk yang identik

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14

Page 15: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja

Menentukan keterkaitan antar komponen

-mengorganisasi keterkaitan antar kelompok/menyusun

-menemukan koherensi antar kelompok

-membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi

Menemukan pikiran pokok/bias /nilai penulis atau pemberi informasi

-memberi label untuk kelompok yang dikembangkan

-menemukan bias penulis/pemberi informasi

Mengevaluasi Menentukan kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan/ proporsi suatu bentuk/proporsi suatu penyajian darama-tari

-mengecek kesinambungan

-mendeteksi unsur yang sama

-memonitoring kegiatan

-mengetes/menguji

Menentukan kesesuaian metoda/ prosedur/ teknik/rumus/prinsip dengan masalah

-mengeritik kelebihan dan kelemahan informasi atau bagiannya

-memberikan penilaian berdasarkan kriteria

Mencipta Mengembangkan hipotesis -mengembangkan

Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ciptaan

-merencanakan

-mendesain

mengembangkan produk baru -menghasilkan

-mekonstruksi

-merekonstruksi

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi.

Di SDLB, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai

kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan

HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu

mencipta.

Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan

aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan kemampuan yang

tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang terdapat pada

kolom kanan untuk merumuskan IPK.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15

Page 16: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Contoh;

Pada KD 3.1 dan 4.1, contoh IPK yang dapat dikembangkan untuk

mendorong proses pembelajaran yang mendorong peserta didik

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, adalah menyusun

masalah kontekstual dalam mengenal bilangan asli 1 sampai 30.

4) Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa

istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh

peserta didik, yaitu konsep bilangan dan menyelesaikan masalah

kontekstual melalui soal cerita.

5) Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3

berikut.

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi

6) Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

IPK untuk KD 3.1 adalah:

3.1.1 Membilang 1 sampai 10

3.1.2 Menghitung benda 1-10

IPK dari KD 4.1:

4.1.1 Membilang benda-benda di halaman sekolah

4.1.2 Membilang benda-benda sesuai jumlah

B. PENUGASAN

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16

Kemampuan Berpikir

Kemampuan Berpikir Materi

3.2 Mengenal konsep bilangan

1. Menunjukkan2. Membedakan3. Menentukan

Bilangan 1-30

4.2Menulis Menulis 1. Membilang 1-302. Menulis bilangan 1-

30

Page 17: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Peserta mengerjakan tugas pada LK.1.1

C. REFLEKSI

PESERTA

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami

dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan

Silabus.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini

sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil

yang diperoleh dari materi dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya

dalam merancang kegiatan pembelajaran.

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK

dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17

Page 18: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

UNIT 2

ANALISIS MATERI

A. URAIAN SINGKAT MATERI

1. Pengembangan Materi

Dalam pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan penguatan dengan

caramengurangi materi yang tidak relevan, pendalaman danperluasan

materiyang relevan bagi peserta didik. Penguatan materi juga dilakukan

untuk mengintegrasikan kearifan dan keunggulan lokal agar peserta didik

tidak tercerabut dari akar budayanya, dan kelak akan mewarisi

pembangunan peradaban bangsa yang sesuai dengan kearifan budaya

bangsa.

Materi Kurikulum 2013 tertuang dalam Standar Isi. Standar Isi adalah

kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk

mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi

sikap,pengetahuan, dan keterampilan.

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka

Peserta guru harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK

yang telah ditentukan pada tema 1.

Contoh :

Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KD 3.1 muatan mata pelajaran

matematika pada Tema 1, Subtema1, Ruang Kelasku, dapat diidentifikasi

materi pokok yaitu bilangan 1 sampai 30.

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan

sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang

merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan

materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk

menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan guru dapat

mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18

Page 19: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

Sumber Belajar

Alat/Media

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau

materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang

dipergunakan

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam

pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5berikut.

Gambar 5.Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang

digunakan dalam pembelajaran

Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui

pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan

pembelajaran yang memerlukan sumber belajar, baik berupa buku teks, buku

lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada

kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus

memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana

mestinya.Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-

KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.

Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, MATERI, majalah, koran, dll),

media elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan

sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi

pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19

Page 20: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

Buku Teks Buku/sumber lain

Pengetahuan tentang;FaktaKonsepProsedurMetakognisi

Materi

Memuat Konteks

muatan lokal

Dapat diaktualisasikan dalam kegaiatn keparamukaan

RegulerRemedialPengayaan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber

belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD tersebut

Peserta dapat menggunakan lembar peraga, ppt, atau lembar kerja.

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang

relevan)

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat

digambarkan sebagai bagan berikut.

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

Materi yang tertuang di dalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan

materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Peserta dapat

membuat atau memberikan contoh serupa yang tidak sama dengan buku,

tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan

dengan karakteristik materi pembelajaran.

Peserta disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait

dengan materi reguler, materi remedial, dan materi pengayaan, serta

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20

Page 21: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

mengidentifikasi materi yang memuat pengetahuan tentang fakta, konsep,

prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan.

Selain itu, peserta pelatihan juga disarankan untuk mengidentifikasi materi

yang berkaitan dengan muatan lokal/lingkungan, serta materi yang dapat

diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan untuk:

mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di

daerahnya; dan

melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang

berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang

pembangunan nasional.

Muatan lokal yang diintegrasikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan

karakteristik KD 3 dan KD 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan

materi kekinian, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.

Materi kekinian adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan

atau berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi

atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

Materi interdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang

memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata

pelajaran lain.

Materi transdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang

memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam

kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan

dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam KD 1 dan KD 2,

serta muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD

3 dan KD 4 muatan mata pelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21

Page 22: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD 4 mata pelajaran

dikaitkan dengan syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka yang relevan.

Langkah-langkah pelaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut dapat dilakukan

sebagai berikut.

a) Memahami SKU; guru kelas dan/atau guru mata pelajaran dapat

melakukan kerja sama dengan Pembina Pramuka.

b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD 4 yang relevan

dengan SKU.

c) Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.

d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.

e) Mengaktualisasikan muatan mata pelajaran pada kegiatan kepramukaan

dapat dilaksanakan di kelas oleh guru kelas bersama dengan kegiatan

pramuka bekerja sama dengan Pembina Pramuka.

f) Melakukan penilaian sebagai bagian dari penilaian KD 4 tersebut.

Contoh;

Contoh format hasil analisis materi dalam buku teks Tematik Kelas III SDLB

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

Pengetahuan Materi

Reguler

Materi

Remedial/Pengayaan

Muatan

Lokal

Materi yang

dapat

diaktualisasikan

dalam Kegiatan

Kepramukaan

Fakta Lingkungan sekitar

Remedial:Guru menjelaskan kembali tentang lingkungan sekitar sekolahPengayaan:Siswa diberi tugas untuk mengamati lingkungan di luar sekolah

Meja, kursi, pintu, lemari, bendera

Bendera pramuka, tandu,tenda, tali

Konsep pengenalan Lingkungan Sekitar

Remedial:Guru mengenalkan kembali lingkungan sekitar (sekolah)

Meja, kursi, pintu, lemari, bendera

Bendera pramuka, tandu,tenda, tali

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22

Page 23: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Pengayaan:

Prosedur Mengenal bilangan 1-30Menghitung benda konkrit

Guru mengenalkan kembali bilangan 1-30

Kartu bilangan

morse

Metakognitif Guru menyiapkan gambar bilangan

Siswa memilih gambar sesuai dengan bilangan yang tertera

Remedial:Guru menjelaskan kembali cara mengurutkan bilangan dari 1-40

Pengayaan:Memilih bilangan yang sama secara acak

Kartu bilangan

Sedotan

Bendera

Morse

Bermain warna menggunakan sedotan

semafor

Berikut ini adalah contoh penerapan materi interdisipliner yang ada pada KD

3.1 Bahasa Indonesia Kelas III Tunagrahita, “Mengenal teks deskriptif

sederhana tentang lingkungan sekitar dalam Bahasa Indonesia baik lisan

maupun tulis yang dibantu dengan kosa kata Bahasa Daerah”. KD ini dapat

diintegrasikan dengan KD Matematika tentang mengenal bilangan asli sampai

40 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah

atau tempat bermain.

B. PENUGASAN

Peserta Pelatihan mengerjakan tugas menggunakan LK 1.2

C. REFLEKSI

PESERTA

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam

menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Inspirasi

Pembelajaran dan Penilaian, maupun buku, serta integrasi muatan lokal

dalam materi pembelajaran.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini

sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23

Page 24: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki

menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan

materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku

Teks, Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian, dan Silabus.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24

Page 25: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

UNIT 3

ANALISIS PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI

1. Karakteristik Pembelajaran Tematik

1. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa KD dari beberapa mata pelajaran dengan tema tertentu. Shoemaker (1989) mendefinisikan kurikulum terintegrasi (tematik) sebagai “...pendidikan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga melintasi garis-garis batas mata pelajaran, membawa bersama beragam aspek kurikulum ke dalam asosiasi yang bermakna agar terfokus kepada mata-mata pelajaran yang luas.Ia memandang belajar dan mengajar secara holistik dan merefleksikan dunia nyata, yang interaktif”.

2. Pembelajaran dengan pendekatan tematik di SDLB Kelas III mencakup kompetensi mata pelajaran antara lain: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. Begitu pula dengan Program Kebutuhan Khusus tidak ditematikan. Program Kebutuhan Khusus bukan mata pelajaran tetapi wajib diberikan kepada semua Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) di manapun dia sekolah. Program Kebutuhan Khusus diberikan oleh guru pendidikan khusus atau yang sudah mendapat pelatihan khusus sesuai dengan jenis kekhususannya. Program Kebutuhan Khusus diberikan sesuai dengan kebutuhan khusus bukan didasarkan pada jenjang pendidikan, satuan pendidikan atau tingkatan kelas.

3. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SDLB Kelas III baik di kelas I-III maupun kelas IV–VI. Di kelas III SDLB belum ada mata pelajaran IPA dan IPS yang berdiri sendiri namun muatan IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Beane (1997) yang mendefinisikan integrasi kurikulum sebagai suatu pengelolaan pembelajaran sekitar problem dan isu di masyarakat, sehingga diperlukan kolaborasi oleh guru dan peserta didik tanpa memandang pada mata pelajaran.Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.Penentuan tema yang dijadikan sebagai ide besar dari pembelajaran yang menghubungkan konsep dan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.

5. Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25

Page 26: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

pada peserta didik seperti yang tercermin pada berbagai tema yang tersedia.Tema yang pilih sedapat mungkin didekatkan dengan hal-hal yang dialami peserta didik. Pembelajaran tematik disusun berdasarkan berbagai proses integrasi yaitu integrasi intradisipliner, multi-disipliner inter-disipliner, dan trans-disipliner.

6. Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan bersama Direktorat Pembinaan PK-LK merupakan suatu model, satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus tematik dengan mengambil tema yang disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga dapat langsung menggunakan model silabus ini atau dapat juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan

Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 dan masukan publik terdapat kekeliruan pemahaman tentang penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan Saintifik: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan (5M) dipahami sebagai prosedur baku dan digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Hal ini menyulitkan guru dalam penerapanya untuk mata-mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, pada perbaikan dokumen Kurikulum 2013 ditekankan bahwa pendekatan saintifik bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran.

Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan bukanlah sekedar urutan baku langkah-langkah pembelajaran. Akan tetapi merupakan pengalaman belajar dan sekaligus sebagai kompetensi yang harus dilatihkan secara terus menerus sehingga akan menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini akan mendorong setiap peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bersikap ilmiah dalam kehidupan. Kondisi ini dibangun oleh ekosistem pendidikan di sekolah melalui pembelajaran berbasis aktivitas dan pendekatan keilmuan.

Pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik kompetensi dasar (KD mata pelajaran). KD akan dicapai melalui pemberian pengalaman belajar yang bervariasi sesuai dengan konteks dan keunggulan lokal, kebutuhan peserta didik, berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi abad ke-21.

Guru diberikan keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman belajar atau pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, materi pelajaran,

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26

Page 27: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

dan kondisi daerah. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa digunakan pendekatan pembelajaran berbasis genre, dalam mata pelajaran Agama Katholik digunakan pendekatan pembelajaran Kateketis.

Model-model pembelajaran beserta sintaknya (seperti discovery learning, problem based learning, project based learning) tetap dapat digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, materi pelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru diberikan ruang yang seluas-luasnya untuk menerapkan berbagai model-model lain seperti: Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Pembelajaran Tematik Terpadu. Dengan kata lain, guru tidak disibukkan dengan penamaan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan, akan tetapi lebih menekankan pada variasi pengalaman-pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh peserta didik.

Semua perbaikan-perbaikan terhadap pembelajaran dilakukan dalam rangka: memudahkan guru merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran berdasarkan silabus (yang dituangkan dalam RPP);

memberikan alternatif kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum dan lingkungan belajar yang tersedia; dan

menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis

aktivitas.

1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas

a. interaktif dan inspiratif;

b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif;

c. kontekstual dan kolaboratif;

d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian peserta didik; dan

e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27

Page 28: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:

a. peserta didikdifasilitasi untuk mencari tahu;

b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

d. pembelajaran berbasis kompetensi;

e. pembelajaran terpadu;

f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang

memiliki kebenaran multi dimensi;

g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara

hard-skills dan soft-skills;

i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing

madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik

dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat;

l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

m.pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya

peserta didik; dan

n. suasana belajarmenyenangkan dan menantang.

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam

pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus

dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik pembelajaran

kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat

mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan

kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan

yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antarsesamanya,

misalnya kerja kelompok atau diskusi kelompok.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28

Page 29: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif,menyenangkan, menantang,memotivasipesertadidik untukberpartisipasiaktif,sertamemberikanruangyangcukup bagi prakarsa, kreativitas,dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,dan perkembangan fisikserta psikologis peserta didik. Untuk itusetiap satuan pendidikanmelakukanperencanaan pembelajaran,pelaksanaan proses pembelajaran sertapenilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusandan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;2. Dariguru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber belajar;3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmiah;4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;6. Daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;7. Daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal

(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan

danpemberdayaanpesertadidiksebagai pembelajar sepanjanghayat.10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan(ing ngarso sungtulodo), membangun kemauan(ingmadyo mangun karso),danmengembangkan kreativitaspesertadidikdalam proses pembelajaran (tutwurihandayani);

11. Pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaranyangmenerapkanprinsipbahwasiapasajaadalahguru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;dan

14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budayapesertadidik.

Terkait dengan prinsip di atas,dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29

Page 30: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Karakteristik pembelajaran pada setiapsatuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang di elaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Karakteristikproses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secarautuh/holistik, artinyapengembangan ranahyangsatutidak bisa dipisahkan dengan ranahlainnya.Dengan demikian prosespembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based education), kurikulum berbasiskompetensi(competency-based curriculum),danpendekatanbelajartuntas(mastery learning)penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pengalaman belajar perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal.Berikut contoh dalam pembelajaran Tematik Kelas III SDLB Tunagrahita Tema 1, Subtema 1 yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif. Bahasa Indonesia3.1.Memahami teks deskriptif sederhana tentang lingkungan sekitar

dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

4.1.Menyebutkan isi teks deskriptif sederhana tentang lingkungan sekitar dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30

Page 31: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Matematika3.1. Mengenal bilangan asli sampai 40 dengan menggunakan benda-benda

yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain4.1 Membilang bilangan asli sampai 40 dengan menggunakan benda-benda

yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermainSiswa membaca bacaan tentang benda-benda di kelasku, selanjutnya guru membimbing siswa untuk diskusi tentang benda-benda yang ada di ruang kelas.Setelah diskusi siswa dibimbing untuk menghitung jumlah benda yang ada di kelas, kemudian menulis lambang bilangannya.

Berdasarkan contoh kegiatan pembelajaran di atas, guru mengkaitkan materi-materi

dari Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika.

1. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk

berpikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik Tematik Kelas III

SDLB, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking

skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam

tabel berikut.

Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif

KATEGORI DESKRIPSI

Mengingat

(Remember)

Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; memanggil/recalling/retrieving)

Memahami

(Understand)

Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengkalsifikasi/classifying/categorizing, meringkas/summarizing/abstracting, menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/comparing/contrasting/mapping/matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)

Menerapkan

(Apply)

Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)

Menganalisis

(Analyze)

Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing)

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31

HOTS

Page 32: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Mengevaluasi

(Evaluate)

Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

Mencipta

(Create)

Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (planning/designing), mengembangkan produk baru (producing/constructing)

Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 di atas, ada

kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills = HOTS) yang

harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Peserta

guru dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan

tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi

yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD 3.

Contoh kegiatan pada pembelajaran 2 Tema 1 Subtema 1 SDLB Tunadaksa untuk

mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

1) Guru menugaskanpeserta didik untuk menceritakan kembali cerita yang

disampaikan guru tetang perilaku tertib dan disiplin di pagi hari.

2) Peserta didik diminta menemukan sendiri akibat dari perilaku yang tidak

disiplin.

2. Model-model Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran

kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan dan

disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan

sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan

dikembangkan;

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32

Page 33: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari;

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan; dan

5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran

berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan

karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi

peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan

sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus

memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi

dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur,

teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat

orang lain yang tercantum dalam silabus.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat

rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan

kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33

Page 34: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang

mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan

melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian

pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman

belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,

mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Contoh:

Dalam kegiatan pembelajaran Tematik Kelas III SDLB tunagrahita Tema 1

Subtema 1, pada pembelajaran 1 untuk memberikan pengalaman belajar

mengamati dalam RPP dapat ditulis; “Mengamati gambar ruang kelas”.

Setelah itu, guru membimbing peserta didik untuk bertanya tentang gambar

yang diamati. Selanjutnya dalam proses mengumpulkan informasi, guru

membimbing peserta didik untuk menemukan tokoh-tokoh yang ada di

dalam bacaan sesuai dengan gambar yang diamati. Pada tahap mengasosiasi,

guru membimbing sisiwa untuk menyebutkan nama teman-teman yang ada

di kelas. Pada tahap mengomunikasikan, guru membimbing peserta didik

untuk menuliskan nama tokoh yang ada di dalam gambar.

Selain itu, Peserta guru dapat menggunakan model pembelajaran yang

relevan dengan karakteristik mata pelajaran, KD, atau karakteristik materi,

antara lain discovery based-learning, project-based learning, problem-

based learning, inquiry based-learning, atau model lain yang relevan.

B. PENUGASAN

Peserta pelatihan mengerjakan tugas menggunakan LK 1.3

C. REFLEKSI

PESERTA

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34

Page 35: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam

menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model

tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada MATERI

ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan

implementasinya dalam proses pembelajaran.

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama

kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis

penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran dan

implementasinya di kelas.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35

Page 36: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

UNIT 4

ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Uraian Singkat Materi

Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk

memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat

menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran

berikutnya. Penilaian dalam proses pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan,

dan keterampilan.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu kepada tujuan kurikulum.Tujuan kurikulum

mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)

pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses

pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan nonkurikuler/ekstrakurikuler

Kompetensi sikap spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya”. Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”

merupakan kompetensi yang akan diraih oleh peserta didik sebagai nurturant effect dari

pembelajaran pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak dikaitkan

dengan KD mata pelajaran terkecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti dan PPKn.Penilaian sikap sesungguhnya dimaksudkan untuk penumbuhan, pengembangan, dan pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut.Oleh sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi pada posisi sikap anak, melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana yang ditetapkan dalam kurikulum.Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan KI-2 tidak dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Agama dan Budi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36

Page 37: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Pekerta dan PPKn. Oleh karena itu, guru mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap yang dikaitkan dengan KD-KD mata pelajaran. Guru mata pelajaran tersebut hanya memberikan penilaian umum tentang sikap sebagai masukan untuk pelaporan nilai sikap yang akan dirumuskan oleh guru kelas/wali kelas. Hal ini dipandang lebih sederhana dan memudahkan dalam melakukan penilaian sikap oleh seluruh guru mata pelajaran.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan melalui berbagai cara sesuai dengan karakteristik KD yang dijabarkan dalam indikator. Teknik penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan dengan salah satu cara dari berbagai cara (tes tulis, tes lisan dan penugasan). Ini bukan berarti bahwa setiap KD pengetahuan harus dinilai melalui tiga cara tersebut. Akan tetapi, guru dapat memilih cara yang paling sesuai dengan karakteristik KD dan indikatornya. Demikian juga dengan penilaian kompetensi keterampilan juga dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara, misalnya menggunakan praktik/kinerja, proyek, porto folio, atau penugasan). Ini juga bukan berarti bahwa satu KD keterampilan harus dinilai dengan keseluruhan cara tersebut. Akan tetapi guru memilih cara atau teknik yang paling tepat sesuai dengan karakteristik KD keterampilan dan indikatornya. Perbaikan juga dilakukan terhadap skala penilaian. Skala penilaian yang semula menggunakan skala 1 – 4 diubah menjadi menjadi 0 – 100, sesuai yang diatur pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaiah Hasil Belajar oleh Pendidik. Dalam Permendikbud tersebut juga diatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang dalam peraturan sebelumnya KKM tersebut ditetapkan secara nasional.

1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

a. Penilaian Sikap

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37

Page 38: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh

guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan wali kelas dengan

menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari

berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh

pendidik.Skema penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38

Page 39: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.

1) Perencanaan penilaian sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri, penilaian

antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan

guru. Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik

yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.

Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik sehingga

yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang

baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap

sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan

perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk

pembinaan.Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu

dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan sekolah.Sikap yang

dikembangkan sekolah harus mengacu pada Visi sekolah.

Langkah yang harus dilakukan, yaitu :

(1) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi sekolah .

Misalnya “Menciptakan insan berprestasi,berbudaya dan bertaqwa.”

Sekolah mengembangkan sikap jujur, bertanggung jawab, kompetitif,

disiplin, religius.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39

Page 40: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

(2) Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk

melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya disepakati oleh

seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat pada panduan

penilaian hasil belajar untuk SDLB/SMPLB/SMALB direktorat jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015.

2) Pelaksanaan penilaian sikap

Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama

pembelajaran satusemester.Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK,

dan guru mata pelajaran sertapeserta didik. Penilaian sikap spiritual di

dalam kelas dilakukan oleh guru matapelajaran. Selama proses

pembelajaran guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang

sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut

teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang

diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggungjawab, kejujuran, kepedulian,

responsif dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok mau pun diskusi

kelas guru mengamati beberapa peserta didik terlihat sangat menonjol

dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan maka guru dapat

mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif

mereka.Demikian juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok

tidak aktif malah mengerjakan yang lain, guru juga mencatat perilaku

peserta didik tersebut dalam jurnal.

Nama Satuan pendidikan : SLB Tunagrahita Bina Bangsa

Tahun pelajaran : 2015/2016

Kelas/Semester : III / Semester I

NO WAKTU NAMAKEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEGTINDAK LANJUT

1 16 Agustus 2016

Doni Mengikuti instruksi guru

Tidak berani menjawab

Disiplin

Percaya

+

-

Diberi apresiasi.

Diberi motivasi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 40

Page 41: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

NO WAKTU NAMAKEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEGTINDAK LANJUT

pertanyaan diri

Dst..

3) Pemanfaatan hasil penilaian sikap

Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat

rekapitulasi untuk dideskripsikan. Pendidik melakukan pengamatan

terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester, menjadi catatan guru

kelas untuk memberikan deskripsi penilaian sikap di rapor.

b. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir

tingkat rendah sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan

untuk mengetahui pencapaian ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan

dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena

itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat penting

sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.

Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada Gambar 6

berikut.

Gambar 8.Skema Penilaian Pengetahuan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 41

Page 42: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan

karakteristik masing-masing KD.Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes

lisan, dan penugasan.

1) Perencanaan penilaian pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam RPP.

Karena penilaian kompetensi pengetahuan harus dilaksanakan untuk

setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam indikator soal yang

menggambarkan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) dan

kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Contoh perencanaan penilaian

pengetahuan pada pembelajaran tematik Kelas III SDLBTunagrahita Tema

1 Subtema 1, Bahasa Indonesia KD 3.1: “Mengenal teks deskriptif

sederhana tentang lingkungan sekitar dalam Bahasa Indonesia baik lisan

maupun tulis yang dibantu dengan kosa kata Bahasa Daerah”.

No IPK DARI KI-3 INDIKATOR SOAL

RENCANA PENILAIANTEKNIK WAKTU

PELAKSANAAN1. 3.1.1 Menyebutkan

nama teman/ benda yang ada di kelas

Dst..

3.1.1.1 Disajikan gambar tokoh, peserta didik dapat melengkapi kotak kosong dengan huruf yang tepat.

Tes Tulis PH

Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang dikembangkan,

sebagai contoh berikut.

Langkah yang harus dilakukan:

(1) Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan format kisi-kisi

(2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi

(3) Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban

(4) Menganalisis soal secara kualitatif (menggunakan format analisis

kualitatif)

2) Pelaksanaan penilaian pengetahuan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 42

Page 43: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil

belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian

harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan

penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar

atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan

karakteristik kompetensi dasar.

3) Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan

Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan

dalam menyusun program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan

proses pembelajaran berikutnya.

a. Remedial

Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang,

pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan

tutor sebaya.

Contoh penentuan program remedial.

Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan kurang

dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah

pembelajaran ulang.

b. Pengayaan

Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi

dasar ataupun untuk pengembangan dari kompetensi dasar yang

sudah ditentukan.

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap.

Dalam penilian ketrampilan harus mencakup ketrampilan berfikir (abstrak) dan

ketrampilan kongkrit untuk mata pelajaran tertentu.

Penilaian ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain

penilaian praktek/kinerja, proyek, dan porto folio.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 43

Page 44: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9.Skema Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain

penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat

digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi mata pelajaran yang akan

diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian

yang dilengkapi rubrik.

1) Perencanaan penilaian keterampilan

Kegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian keterampilan

adalah:

Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI-4 melalui IPK yang

dikembangkan seperti tabel berikut.

Contoh perencanaan penilaian keterampilan pada pembelajaran kelas III

Tunagrahita Tema 1 Subtema 1 pembelajaran 1, KD SBdP 4.1: “Membuat

mozaik”.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 44

Page 45: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Tabel 7. Perencanaan Penilaian Ketrampilan

No IPK DARI KI-4 INDIKATOR SOAL

RENCANA PENILAIANTEKNIK WAKTU

PELAKSANAAN4.1.1 Menyiapkan alat

dan bahan4.7.1.1 Disajika

n alat dan bahan peserta didik dapat memilih alat dan bahan yang tepat untuk membuat mozaik

Dst…

Unjuk kerja/ praktik

Saat pembelajaran berlangsung

Contoh rubrik penilaian keterampilan pada pembelajaran kelas III SDLB

Tunagrahita Tema 1, Subtema 1, pembelajaran 1, untuk mata pelajaran

SBdP KD 4.2: “Membuat mozaik”

Tabel 8. Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan

Aspek

Penilaian

Kriteria

Baik Sekali Baik Cukup Perlu

Bimbingan

Kebersihan dan kerapihan

Gambar terlihat bersih, rapi dan rata dalam memberi warna

Gambar terlihat bersih, rapi tetapi kurang rata dalam memberi warna

Gambar terlihat bersih, tetapi kurang rapi dan kurang rata dalam memberi warna

Gambar terlihat kotor, tidak rapi dan tidak rata dalam memberi warna

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 45

Page 46: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

2) Pelaksanaan Penilaian Keterampilan

Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan

hasil belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian

praktik/kinerja selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil

dilakukan melalui penilaian produk, penilaianproyek, dan penilaian

portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.

Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan menggunakan

lembar pengamatan seperti contoh berikut.

Hari/Tanggal : 3 September 2015

KD : 4.1

Kegiatan : Unjuk Kerja/ Praktik

NO. KEGIATAN YANG DIAMATI YA TIDAK

1 Terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok

2 Mengerjakan lembar kerja

3 Mengumpulkan hasil lembar kerja tepat waktu

4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

5 Menguasai materi yang dipresentasikan

Dst

3) Pemanfaatan hasil penilaian keterampilan

Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa

komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut

selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian kompetensi sehingga

dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.

B. PENUGASAN

Peserta pelatihan mengerjakan tugas menggunakan LK 1.4

C. REFLEKSI

PESERTA

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 46

Page 47: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam

analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada MATERI ini

sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis hasil

belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan

remedial dan/atau pengayaan.

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil

belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan

remedial dan/atau pengayaan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 47

Page 48: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI 2

PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di materi 1 dapat

digambarkan dengan gambar 10 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 48

Page 49: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL

sampai dengan penilaian,serta analisis terhadap Silabus dan Inspirasi Pembelajaran

dan Penilaian dijadikan sebagai bahan dan acuan dalam menyusun RPP.

Berdasarkan pembahasan pada materi 1 untuk menyusun RPP perlu

memperhatikan sistematika RPP berikut.

Sistematika RPP

a. Identitas

Sekolah : ( diisi nama sekolah )

Tema/ SubTema :(diisi dengan mata pelajaran )

Kelas/Semester : ( diisi dengan kelas sesuai peminatan dan semester

yang berlangsung)

Tahun pelajaran : ( diisi dengan tahun pelajaran berjaalan)

Alokasi Waktu : diisi melalui analisa estimasi waktu.

Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang

dibutuhkan untuk pencapaian satu subtema.

Tabel 8. Estimasi WaktuNO Pembelajaran JP sesuai

jadwalJumlah menit

1. 1 5 jp 5 x 35menit

Keterangan :Untuk Jam Pelajaran di SDLB 1 JP = 35 menit.Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran 1 adalah 5 x 35 menit = 175 menit.Penulisan pada alokasi waktu di RPP adalah 5 JP (175 menit)

Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan jadwal pelajaran yang ada di sekolah Peserta Pelatihan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 49

Page 50: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

b. Kompetensi Inti,

Kompetensi inti dituliskan dengan caramenyalin dari Silabus dengan

tetap memperhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.

c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4

3.1 Mengenal bilangan asli sampai 40 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

4.1 Membilang bilangan asli sampai 40 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain

Indikator Pencapaian kompetensi

3.1.1 Menyebutkan nama teman/benda yang ada di teks bacaan

3.1.2 Memahami isi teks bacaan yang dibaca

Indikator Pencapaian Kompetensi

4.1.1 Menirukan membaca teks sederhan

4.1.2 Menjawab pertannyaan yang berhubungan dengan teks bacaaan.

4.1.3 Menuliskan nama teman/benda yang ada di yang ada di teks bacaan.

d. Materi

Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di materi 1

Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok dan

materi ajar. Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi Dasar,

sedangkan materi ajar dirumuskan dari indikator pencapaian

kompetensi.Secara rinci menjadi lampiran RPP.

e. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi

antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.

Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di

kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 50

Page 51: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam

pertemuan.Setiap pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:

1. mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan

sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan

dikembangkan;

3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam

kehidupan sehari-hari;

4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan; dan

5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan pendekatan

dan metode/model yang dijabarkan dalam materi 1. Yang harus

diperhatikan adalah karakteristik dari setiap model pembelajaran

disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam pembelajaran.

Dalam kegiatan inti harus nampak bahwa peserta didik menjadi pusat

pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus

nampak tahapan yang dilakukan peserta didik dari model atau metode

pembelajaran yang dilakukan.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, Genre Based Approach (pendekatan berbasis teks) digunakan untuk semua materi. Pendekatan saintifik tetap terlaksana, hal itu tercermin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di materi 1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Tunagrahita Kelas III KD 3.1 dan 4.1

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 51

Page 52: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KEGIATAN TAHAP DESKRIPSI WAKTU

Pendahuluan

1. Setelah mengucapkan salam, guru membiasakan salah satu siswa memimpin berdoa menurut agama masing-masing

2. Guru melanjutkan pengecekan kehadiran siswa.

3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai.

4. Guru mengondisikan kesiapan belajar siswa memberi motivasi belajar dengan menampilkan gambar.

5. Guru menyampaikan penilaian yang akan diterapkan

10 menit

Inti 1. tahap pembangunan konteks,

2. tahap pemodelan teks,

3. tahap pembuatan teks secara bersama-sama,

4. tahap pembuatan teks secara mandiri

1. Guru menugasi siswa mengamati gambar ‘Menyusun kata’ secara individual. Guru mengamati perilaku dan komunikasi yang berkembang di antara siswa selama mencermati gambar.

2. Guru membaca teks siswa menirukan bacaan.

3. Siswa bertanya jawab tentang gambar dan bacaan yang diberikan

4. Siswa dituntut untuk kreatif mencari huruf sesuai namanya.

5. Guru melakukan penilaian proses terkait dengan pemahaman isi teks,

6. Siswa mengerjakan latihan memasangkan lambang sila

7. Guru meminta siswa menceritakan pengalaman tentang beribadah

8. Siswa membuat mozaik

100 menit

Penutup 1. Guru melakukan ulasan singkat tentang pembelajaran yang sudah dilakukan sambil meluruskan beberapa pemahaman siswa yang masih salah.

2. Guru bersama siswa membuat rangkuman tentang hal-hal penting yang sudah dipelajari.

3. Guru menyampaikan KD yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

4. Guru memberikan pesan dan nasihat pembelajaran.

5. Guru bersama siswa mengakiri pelajaran dengan doa bersama dan

10 menit

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 52

Page 53: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

salam perpisahan.

f. Penilaian

Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian

kompetensi.Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat

dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian.Untuk lebih mudah

dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian

kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal.

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui KBM/KKM. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:

1. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik;

2. pemberian bimbingan secara perorangan;

3. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya;

4. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.

Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 53

Page 54: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian setinggitingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.

Selanjutnya pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;

2. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual;

3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema tertentu sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan hanya diberikan sekali, tidak berulang-kali sebagaimana pembelajaran remedial dan tidak diakhiri dengan penilaian.

g. Media/alat dan Sumber belajar

Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan

dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran akan

mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata

dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus

mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi,

perbedaan individu.Emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 54

Page 55: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

penerapan.Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang dan waktu.

Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang

efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat mempengaruhi tingkah

laku peserta didik.Menggambar lingkaran dan membuat segitiga siku-

siku, maka yang merupakan alat pembelajaran yang digunakan

diantaranya adalah jangka dan penggaris/mistar/meteran.

Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh peserta

didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi

sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai kompetensi

tertentu.Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang, lingkungan, alam

dan sebagainya. Penulisan sumber belajar di RPP harus jelas dan pasti.

Berikut adalah contoh format RPP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah:

Tema/Subtema:

Pembelajaran ke:

Kelas/Semester:

Alokasi Waktu:

A. Kompetensi Inti (KI)[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus]KI3:KI4:

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar IndikatorKD pada KI 3 …

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 55

Page 56: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KD pada KI4 …

C. Materi Pembelajaran 

[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap

pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]

D. Kegiatan Pembelajaran

Indikator: …

[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama]

a.Kegiatan Pendahuluan

b.Kegiatan Inti

[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara

lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada

c.Kegiatan Penutup

E. Penilaian, Remedial dan Pengayaan

[disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap

Penilaian setiap pertemuan dimuat dalam Lampiran

Instrumen Penilaian,

Lampiran Instrumen

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

Lampiran:

l. Telaah RPP

Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat

keterbacaan dan tingkat kesesuaian RPP yang disusun guru dengan Standar

yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah kesesuain RPP yang disusun dengan

Standar Proses ( Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan Permendikbud No

103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah. Format telaah RPP terlampir

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 56

Page 57: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

B. FOKUS MATERI

MATERI ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dari mata pelajaran Tematik Kelas III SDLB Umum yang akan

digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan

yang berlaku pada implementasi kurikulum 2013.

C. PENUGASAN

1. Pembelajaran dengan LK 2

D. REFLEKSI

PESERTA

1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap

komponen yang ada dalam RPP

2. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP merupakan hal yang

mutlak dan wajib disusun guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas

3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP

4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan dalam

perancangan RPP

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan menelaah

RPP

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 57

Page 58: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI 3

PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI

Pada materi 3 ini akan dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil

materi 1 dan materi 2.

I. Praktik Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti

dan penutup seperti yang dijelaskan pada materi 1 unit 3. Keseluruhan proses

pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta didik dalam

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan

pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual,

dan kolaboratif . Praktik Pembelajaran dilakukan dengan Micro Teaching atau

Peer Teaching dengan langkah sebagai berikut.

1. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Micro Teaching.

a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang

b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi

pada materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu

penyajian.

c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik

sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan

menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (lampiran ....)

d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro

Teaching

e. Menyiapkan peserta didik

f. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit.

2. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Peer Teaching

a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 58

Page 59: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi

pada materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu

penyajian

c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik

pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati jalannya

peer teaching dengan menggunakan instrumen pengamatan proses

(Lampiran ...)

d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro

Teaching

e. Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok penyaji

sebagai peserta didik

f. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit

II. Praktik Pelaksanaan Penilaian

Sebagaimana dibahas pada materi 1 unit 4, pelaksanaan penilaian diawali dengan

perencanaan berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang

akan dilaksanakan berikut.

1. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial

Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Peserta mata pelajaran cukup

menyiapkan jurnal harian yang sudah dirancang di materi 2. Perlu diingat

bahwa penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan sehingga umpan balik

kepada peserta didik diberikan sesegera mungkin.

2. Penilaian Pengetahuan

Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan yang

dirancang pada RPP di materi 2.

3. Penilaian Keterampilan

Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pelaksanaan

penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada RPP

di materi 2.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 59

Page 60: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

B. FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran

Tematik Kelas III SDLB Umum oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip

pembelajaran dan panduan pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013. Praktik

pembelajaran dan penilaian dilaksanakan melalui micro teaching.

C. TELAAH VIDEO PEMBELAJARAN

Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran dan penilaian, lakukan review

terhadap video mata pelajaran Tematik Kelas III SDLB untuk mengidentifikasi:

1. Kesesuaian dengan karakteristik dan prinsip pembelajaran

2. Model Pembelajaran

3. Panduan pelaksanaan Penilaian

Kemudian membahasnya dalam kelompok.

D. PENUGASAN

Peserta mengerjakan tugas dengan LK 3

E. REFLEKSI

PESERTA

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam pembelajaran

dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada materi ini.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini

sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik

pembelajaran dan penilaian.

INSTRUKTUR

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses

praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 60

Page 61: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

MATERI 4

PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN

HASIL BELAJAR

A. URAIAN SINGKAT MATERI

I. Pengolahan Hasil Penilaian

Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan

penilaian dan melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan

penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang

dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada setiap

mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.

Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan rekapitulasi dan

membuat deskripsi pencapaian sikap selama satu semester .

a. Gurumengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta

didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau

perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap

spiritual maupun sikap sosial.

b. Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.

c. Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap

sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.

d. Guru mengumpulkan deskripsi singkat sikap. Kemudian, dengan

memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial, guru

menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan

sosial setiap peserta didik.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 61

Page 62: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

e. Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap

spiritual dari guru mata pelajaran lain dengan deskripsi menggunakan

kalimat mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif

dan sikap yang perlu bimbingan.

Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap

Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap

Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual

dan deskripsi dalam rapor.

Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual

No Nama KetaatanBeribadah

BerperilakuSyukur

Berdoa Toleransi Beragama

Deskripsi dalam Rapor

SB PB SB PB SB PB SB PB1 Cut Sari √ √ √ √ Cut Sari sangat baik

dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama

2 Dito √ √ √ √ Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Dito akan mampu

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 62

Guru MP: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik

Melalui observasiguru mapel, BK dan Wali Kelas mencatat sikap yang menonjol.

Deskripsi Sikap Spiritual & Sikap Sosial (RAPOR)

Dikumpul- kan ke Walikelas

Guru BK: Merangkum catatan selama 1 semester setiap peserta didik

Wali Kls: Merangkum catatan selama 1 semestersetiap peserta didik

Sikap Spiiritual

Sikap Sosial

Selama 1 Semester

Observasi guru kelas terhadap nilai sikap

Guru Mapel Agama, Penjas melakukan observasi nilai sikap

Page 63: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

meningkatkan sikap dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi bergama

3 Yosep Yosep memperlihatkan sikap yang baik dalam ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa, dan toleransi beragama1)

4 Tomi √ √ Tomi sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, Tomi akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama

Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial

No Nama Tanggung jawab Kerjasama Peduli Pro-aktif Deskripsi dalam Rapor

SB PB SB PB SB PB SB PB

1 Agus √ √ √ √

2 Enung √ √ √ √

3 Ismun

4 Ninik √ √

2. Penilaian Pengetahuan

Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian

selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada

setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh

guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan

didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang

dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka

nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian

pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 63

Page 64: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu

semester.Nilai akhir pengetahuan selama satu semester pada rapor

mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk

penilaian harian dan penilaian oleh satuan guruan dalam bentuk penilaian

akhir. Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100

dan predikat (D- A) sertadilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi

yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.

Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDLB Tunagrahita semester I.

Tabel 11. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan

N

o

KD Tema 1 Tema 2 UTS Tema 3 Tema 4 PA Ket

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. 3.1 PH1 PH2 PH3 PH4 V PH1

3

PH14 PH1

5

PH16 V

2. 3.2 PH5 PH6 PH7 PH8 V V

3. 3.3 PH9 PH10 PH1

1

PH12 V

Keterangan:PH : Penilaian Harian;UTS : Penilaian Tengah Semester PA : Penilaian Akhir

Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDLB Tunagrahita semester I.

Tabel 12. Contoh PengolahanNilai Pengetahuan

No. Nama KDHasil Penilaian Harian

Penilai-an Akhir Semes-

ter

Rerata

(Pembulatan)

1 2 3 … 16

1 Putu 3.1 75 68 Dst 70 …

3.2 dst

3.3

Nilai Rapor …

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 64

Page 65: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Keterangan:

1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi

seluruh indikator dari satu kompetensi dasar

2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator

yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut

3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 10 kali yang terdiri atas

PH8 kali, UTS satu kali dan PA satu kali, maka nilai pengetahuan pada KD

3.1 71

3706875

4. Nilai akhir rapor untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

rerata dari nilai KD 3.1, 3.2 dan 3.3.

5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik

dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan.

Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mengenal teks deskriptif

sederhana tentang lingkungan sekitar dalam Bahasa Indonesia baik lisan

maupun tulis, namun perlu peningkatan pemahaman dalam tentang

mengidentifikasi teks diagram sederhana dalam Bahasa Indonesia baik

lisan maupun tulis”

3. Penilaian Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk

kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai

karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4

adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan

objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan

proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD

tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada

setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam

satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 65

Page 66: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta

dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.

Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Matematika

Kelas III SDLBAutis pada KD 4.1, KD 4.2, KD 4.3.

Tabel 13. Contoh PengolahanNilai Keterampilan

KD Praktik Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir(Pembulatan)

4.1 77 774.2 66 75 714.3 78 78

Rerata 75

Keterangan: 1. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir

pada setiap KD.

2.Nilai Rapor =77+71+78

3=75 ,3

75 (pembulatan).

3. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang

menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.

Nilai keterampilan diatas yang paling optimum ada di KD 4.3, sehingga

deskripsi nilai keterampilan adalah: “Memiliki keterampilan

menghitung hasil pengurangan yang melibatkan bilangan asli sampai

10. “Baik”.

II. Pelaporan Hasil Belajar

Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada

sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan

secara terpisah karena karakternya berbeda.Laporan hasil penilaian sikap

berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu

semester.

Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.

Agus:

Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 66

Page 67: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang

Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.

Dito:

Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif

dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.

Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan

dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat (D – A)

serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian

kompetensi yang menonjol dalam satu semester.

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka

bulat dengan skala 0-100,ditentukan berdasarkan interval predikat yang

disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Perihal kenaikan kelas, merujuk pada Pedoman Penilaian Hasil Belajar SDLB,

SMPLB dan SMALB Ditjen Dikdasmen tahun 2015, dijelaskan kriteria

kenaikan kelas peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan sebagai berikut:

1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada kelas

untuk tahun pelajaran yang diikuti.

2. mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan, minimal sama dengan KKM

yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3. mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap yang

ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Berikut contoh format Laporan Penilaian Hasil Belajar SDLB

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 67

Page 68: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Contoh: Format Rapor SDLB dan Cara Pengisiannya

RAPOR PESERTA DIDIK

SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB)

Nama Peserta Didik:

NISN:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 68

...............................................................

...........................................

Page 69: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

RAPOR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB)

JENIS KEKHUSUSAN : .....................................................

Nama Sekolah : ...........................................................

NIS/NSS/NDS : ...........................................................

Alamat Sekolah : ...........................................................

Kode Pos .....................

Telp. ......................................................

Kelurahan/Desa : ...........................................................

Kecamatan : ...........................................................

Kabupaten/Kota : ...........................................................

Provinsi : ...........................................................

Website : ...........................................................

E-mail : ...........................................................

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 69

Page 70: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

PETUNJUK PENGISIAN RAPOR

1. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Laporan perkembangan dan hasil belajar peserta didik secara rinci disajikan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (Rapor).

2. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dipergunakan selama peserta didik yang bersangkutan mengikuti pelajaran di SDLB;

3. Apabila pindah sekolah, Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ini dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;

4. Apabila Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ini hilang, dapat diganti yang disahkan oleh Kepala Sekolah asal;

5. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ini harus dilengkapi dengan pas foto (3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;

6. Laporan penilaian memuat hasil belajar yang disajikan secara deskriptif (SDLB);7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi Peserta Didik Berkebutuhan

Khusus berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama dengan pihak lain yang relevan.

8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan yang dilakukan guru, atau bekerjasama dengan tenaga kesehatan.

9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, baik karena sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu semester.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 70

Page 71: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KETERANGAN DIRI PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik : ...........................................................

Nomor Induk : ...........................................................

Tempat, Tanggal Lahir : ...........................................................

Jenis Kelamin : ...........................................................

Agama : ...........................................................

Pendidikan sebelumnya : ...........................................................

Jenis hambatan/ kelainan : ...........................................................

Saat terjadinya kelainan : ...........................................................

Sebab : ...........................................................

Alamat Peserta Didik : ...........................................................

Nama Orang Tua

Ayah : ...........................................................

Ibu : ...........................................................

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : ...........................................................

Ibu : ...........................................................

Alamat Orang Tua

Jalan : ...........................................................

Kelurahan/Desa : ...........................................................

Kecamatan : ...........................................................

Kabupaten/Kota : ...........................................................

Provinsi : ...........................................................

Wali Peserta Didik

Nama : ...........................................................

Pekerjaan : ...........................................................

Alamat : ...........................................................

...........................................................

........................ , …………………………...

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 71

Pas FotoUkuran

3 X 4 CM

Page 72: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

Kepala Sekolah,

............................................. NIP.

Nama Peserta Didik : ………………………….. Kelas : .............

Nomor Induk : ................................. Semester : .............

Nama Sekolah : ................................. Tahun Pelajaran : ..............

Alamat Sekolah : .................................

A. Sikap

Deskripsi1. Sikap Spiritual “si A” sangat taat beribadah, berperilaku syukur, dan

selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan. Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, “si A” akan mampu meningkatkan sikap toleransi beragama .

2. Sikap Sosial “Si A” sangat jujur, percaya diri, santun, peduli dan tanggung jawab. Dengan bimbingan dan pendampingan yang lebih, “si A” akan mampu meingkatkan sikap disiplin.

A. Pengetahuan dan Keterampilan

Ketuntasan Belajar: ...

No Mata PelajaranPengetahuan Keterampilan

Angka Predikat Deskripsi Angka Predikat Deskripsi

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia4 Matematika

5 Ilmu Pengetahuan Alam

6 Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelompok B1 Seni Budaya

2Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Kelompok C1 Program Khusus

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 72

Page 73: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

B. Ekstra Kurikuler

No. Kegiatan Ekstrakurikuler

Keterangan

1. Praja Muda Karana (Pramuka)

“si A” sebagai ketua regu dalam kegiatan Pramuka.

2. Drum Band “si A” terampil dalam memainkan alat musik pianika.

3. …………………………

C. Saran-saran

D. Tinggi dan Berat Badan

E.

Kondisi Kesehatan

F. Prestasi

No Jenis Prestasi Keterangan

1. Kesenian Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Kecamatan

2. Olahraga Juara III Lomba Lari Antar Kelas

G. Ketidakhadiran

.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 73

“si A” sangat tekun dan rajin, perlu dibiasakan menaruh kepedulian kepada lingkungan.

“si A” suka menulis puisi, akan lebih baik jika diberi kesempatan dan motivasi di rumah.

No Aspek Yang Dinilai Semester1 2

1 Tinggi Badan ………… cm2 Berat Badan …………. kg

No Aspek Fisik Keterangan1. Pendengaran Baik2. Penglihatan Kurang jelas melihat dalam jarak jauh3. Gigi Terdapat 1 gigi yang gigis4. Lainnya ……………….

Sakit .......... hari

Izin .......... hari

Tanpa Keterangan .......... hari

Page 74: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

.................., .............................. 2015Orang Tua/Wali, Guru Kelas,

............................................ ………………………………………. NIP. .............................................

Mengetahui,Kepala Sekolah

.......................................................................NIP. ...................................................

Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan kriteria minimal

sebagai berikut :

4. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada kelas untuk

tahun pelajaran yang diikuti.

5. mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan, minimal sama dengan KKM yang

ditetapkan oleh satuan pendidikan.

6. mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap yang ditetapkan

oleh satuan pendidikan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 74

Keputusan: Berdasarkan hasil yang dicapai pada semester 1 dan 2, peserta didik ditetapkan naik ke kelas ( _______________) tinggal di kelas (________________)_________________, _____________20__

Kepala Sekolah,

........................................NIP. .................................

Page 75: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KETERANGAN PINDAH SEKOLAH

Nama Peserta Didik : …………………………………………………

KELUAR

Tanggal Kelas yang Ditinggalkan

Sebab-sebab Keluar atau atas permintaan

(Tertulis)

Tanda Tangan Kepala Sekolah, Stempel Sekolah, dan Tanda Tangan Orang Tua/Wali__________,________

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

__________,__________

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

__________,_________

Kepala Sekolah,

NIP

Orang Tua/Wali,

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 75

Page 76: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

KETERANGAN PINDAH SEKOLAH

Nama Peserta Didik : ……………………………………………………

NO MASUK

1. Nama Peserta Didik ……………………… _______, ________

Kepala Sekolah,

NIP

Nomor Induk …………………………

Nama Sekolah …………………………

Masuk di Sekolah ini:

a. Tanggal ………………………

b. Di Kelas …………………………

Tahun Pelajaran …………………………

2. Nama Peserta Didik ………………………… _______, ________

Kepala Sekolah,

NIP

Nomor Induk …………………………

Nama Sekolah …………………………

Masuk di Sekolah ini:

a. Tanggal …………………………

b. Di Kelas …………………………

Tahun Pelajaran …………………………

3. Nama Peserta Didik ………………………… _______, ________

Kepala Sekolah,

NIP

Nomor Induk …………………………

Nama Sekolah …………………………

Masuk di Sekolah ini:

a. Tanggal …………………………

b. Di Kelas …………………………

Tahun Pelajaran …………………………

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 76

Page 77: Web viewKurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan

MATERI Pelatihan Kurikulum 2013 SDLB Tahun 2016

B. FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar

Tematik Kelas III SDLB oleh guru sesuai dengan panduan penilaian Kurikulum

2013. Praktik pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melaluikerja kelompok.

C. PENUGASAN

1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan

menggunakan data yang diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mapel)

2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil

belajar.

D. REFLEKSI

Peserta

1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang dalam

pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas pada

materi ini.

2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi ini

sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan

praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

Instruktur

1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses

praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan dan

pelaporan hasil belajar

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 77