yusuf: “saya mau ada yang unik dari desa matano” pmdm ... · kegiatan yang berkaitan dengan...

16
TabloidVerbeek @TabloidVerbeek Musyawwarah di Desa Matano untuk memilih anggota Komite Desa PMDM tahun anggaran 2014. Musyawarah dihadiri oleh Camat Nuha, Fasilitator PMDM-Kecamatan Nuha, Plt. Kepala Desa Matano, dan warga Desa Matano. PMDM Menjaring Usulan Masyarakat Laporan Utama > Hal 4 Menilai Usulan, Memberi Pertimbangan Wawasan > Hal 7 Kiat Panen dan Pengolahan Lada Informasi, Interaksi, Inspirasi KEMITRAAN > HAL 13 Sehat Alami dengan TOGA SAFETY> HAL 11 Pastikan Makanan Anda Aman Dikonsumsi Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. EDISI 17 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - SOSOK > HAL 6 Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” Event > Hal 15 Dirgahayu Luwu Timur

Upload: others

Post on 03-Sep-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

TabloidVerbeek @TabloidVerbeek

Musyawwarah di Desa Matano untuk memilih anggota Komite Desa PMDM tahun anggaran 2014. Musyawarah dihadiri oleh Camat Nuha, Fasilitator PMDM-Kecamatan Nuha, Plt. Kepala Desa Matano, dan warga Desa Matano.

PMDM Menjaring Usulan Masyarakat

Laporan Utama > Hal 4 Menilai Usulan, Memberi

PertimbanganWawasan > Hal 7

Kiat Panen dan Pengolahan Lada

I n f o r m a s i , I n t e r a k s i , I n s p i r a s iKEMITRAAN > HAL 13

Sehat Alami dengan TOGA

SAFETY> HAL 11

Pastikan Makanan Anda Aman Dikonsumsi

Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.

E D I S I 1 7 I 2 0 1 5 I 1 6 H A L A M A N

D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T V a l e I n d o n e s i a T b k- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

SOSOK > HAL 6

Yusuf:“Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano”

Event > Hal 15 Dirgahayu Luwu Timur

Page 2: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 20152 EDITORIAL

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mempublikasikan program sosial PT Vale serta mengampanyekan transparansi dari pelaksanaannya. Kirimkan kritik dan saran Anda melalui email, SMS, atau surat ke alamat redaksi.

Warga Magani membaca Verbeek sembari menunggu antrian di Poskesdes Violet Nuha

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Pengembangan Sosial) | Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (Senior Manajer Komunikasi), Bayu Aji Suparam (Senior Manajer Perencanaan Strategis) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: La Ode M. Ichman, Sohra, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Kontributor: Fitri Damayanti | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

Tabloid Verbeek@TabloidVerbeekTabloidVerbeekTabloid Verbeek08114056715 570946F9 [email protected]

Pembaca yang budiman,Memasuki 2015, PMDM kembali me-

masuki penjaringan usulan dan verifikasi kegiatan untuk tahun kedua. Catatan Tim Verifikasi, usulan kegiatan masyarakat kali ini lebih berkualitas dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Banyak usulan telah menjangkau masyarakat luas, seperti pembuatan jalan tani dan pembuatan irigasi.

Perbaikan kualitas tersebut tak lepas dari pedampingan yang dilakukan Komite Desa, KPMD, dan Fasilitator Kecamatan. Masyarakat juga sudah mulai percaya dengan PMDM dengan aturan mainnya.

Seperti tahun sebelumnya, usulan yang akan didanai PMDM diharapkan mampu menjangkau pelayanan kesehatan dasar, pendidikan anak usia dini, dan ekono-mi produktif bagi kelompok rentan dan rumah tangga miskin. Terutama kelom-pok masyarakat yang belum atau tidak mampu mengakses layanan tersebut.

Usulan juga mempertimbangkan ketersediaan sumber daya lokal, mengu-tamakan kegiatan peningkatan kapasitas, dan kegiatan yang memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan.

Pembaca, Verbeek kali menyuguhkan laporan utama tentang proses verifikasi usulan oleh Tim Koordinasi PTPM Kabu-paten Luwu Timur. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, baik di bidang pen-didikan, kesehatan, dan ekonomi. Mereka memeriksa, melakukan penilaian teknis, serta menyusun rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan.

Menarik pula untuk disimak rubrik “Wawasan” tentang pengolahan lada pasca-panen agar dihasilkan lada berku-alitas baik dan memiliki nilai jual tinggi. Juga rubrik “Jendela” tentang Luwu tem-po doeloe.

Selamat membaca.

Facebook Verbeek BagusSaya senang dengan keberadaan Facebook

Verbeek yang dikelola cukup baik. Saya perha-tikan beberapa hasil kunjungan Tim Verbeek ke lokasi aktivitas PMDM langsung di-posting dengan cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya yang menyukai media sosial sebagai alternatif sumber berita. Semoga Facebook Verbeek bisa konsisten seperti ini.

Anis, Sorowako

Terima kasih atas apresiasinya. Facebook Verbeek (termasuk Twitter Verbeek) memang kami buat untuk menghadirkan berita-berita aktivitas PMDM secara aktual serta mengakomodasi keterbatasan halaman edisi cetak kami dalam mengulas kegiatan PMDM yang begitu banyak. Harapan kami juga sama seperti Anda, dapat mengelola media sosial Verbeek secara konsisten dan memberikan news feed yang variatif bagi pembaca.

Pengumuman Pemenang Kuis Dua edisi terakhir (11-12) saya ikut mengi-

rimkan jawaban kuis. Tapi kenapa saya tidak pernah menang, ya? Saya juga tidak tahu siapa saja nama-nama pemenang kuis di setiap edi-sinya. Saya kira pemenang kuis edisi 11 akan diumumkan di edisi selanjutnya, ternyata tidak ada juga.

Surya,  Malili

Kami ucapkan terima kasih karena Anda begitu bersemangat mengirimkan jawaban kuis. Untuk nama-nama pemenang kuis, kami memang tidak mengumumkannya di edisi cetak, melainkan melalui Facebook kami (Tabloid Verbeek). Silahkan tambahkan Facebook kami sebagai teman Anda untuk mengetahui nama-nama pemenang kuis. Siapa tahu kali ini Anda yang beruntung.

Perbanyak Foto Menurut saya, berita-berita di Verbeek

terlalu panjang teksnya. Sedangkan fotonya sedikit sekali. Di situ saya kadang merasa jenuh membacanya. Andai foto-foto aktivitas-nya lebih banyak, pasti lebih menyenangkan membaca Verbeek.

Faisal, Towuti

Menurut kami komposisi foto dan artikel sudah pas untuk mengakomodasi berita. Apalagi sejak dua edisi terakhir, kami memiliki rubrik baru, Galeri Foto (halaman 14) bila Anda ingin melihat berita foto.

SURAT PEMBACA

Page 3: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 2015

LAPORAN UTAMA 3

Fasilitator Kecamatan Nuha dan Anggota Komite Desa Matano mendiskusikan isi dokumen pertanggungjawaban kegiatan PMDM.

Menjaring Usulan MasyarakatPMDM mendorong partisipasi aktif masyarakat desa.

K ebutuhan masyarakat guna mem-perbaiki kesejahteraan hidup sa-ngat beragam. Program Terpadu

Pengembangan Masyarakat (PTPM) ber-fokus pada penguatan tiga sektor, yaitu ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Ketiga sektor tersebut dipilih berdasar-kan hasil kajian mendalam terkait peme-taan pemangku kepentingan berdasarkan standar internasional AA1000. Juga kajian Universitas Negeri Makassar, studi peme-taan aset dan rantai pemasaran oleh kon-sultan A+ CSR Indonesia, dan diselaraskan dengan rencana pembangunan daerah.

Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), bagian dari PTPM, merupakan program pengembangan masyarakat yang berbasis usulan masyarakat di tingkat desa dan ke-camatan. Masyarakat menentukan sendiri kegiatan yang mereka butuhkan. Mema-suki siklus kedua PMDM, masyarakat desa dan kecamatan melakukan musyawarah usulan kegiatan untuk kemudian diverifi-kasi oleh Tim Verifikasi Kabupaten.

Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus mampu menjangkau pelayanan ke-sehatan dasar, pendidikan anak usia dini, dan ekonomi produktif bagi kelompok rentan dan rumah tangga miskin. Teruta-ma bagi kelompok masyarakat yang sela-ma ini belum atau ti-dak mampu mengak-ses layanan tersebut.

PMDM mempri-oritaskan kegiat-an yang selaras de-ngan arah kebijakan pemerintah dan ren-cana pembangunan desa, kegiatan yang memberikan man-faat langsung dalam peningkatan derajat kesehatan, pendidik-an, dan ekonomi ma-syarakat miskin. PMDM juga memper-timbangkan ketersediaan sumber daya lokal, mengutamakan kegiatan pening-katan kapasitas, dan kegiatan yang me-miliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan.

Selain merinci kriteria jenis kegiatan yang dapat didanai PMDM, pemerintah daerah dan PT Vale telah menetapkan kriteria kegiatan yang tidak dapat dida-nai. Kegiatan tersebut masuk dalam ka-tegori daftar larangan atau negative list.

Pentingnya keterwakilanJadwal musyawarah usulan kegiatan

berbeda di tiap desa maupun kecamatan, bergantung pada kesiapan Komite Desa, Komite Kecamatan, pemerintah setempat, dan masyarakat. Di Kelurahan Malili, misal-nya, musyawarah usulan program dilaksa-nakan pada 23 Februari dan dihadiri oleh

lurah, anggota Komite Desa/Kelurahan, bidan desa, guru TK, kepala dusun, kepala

lingkungan, anggota Lembaga Pember-dayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), tokoh perempuan, dan perwakilan ma-syarakat miskin.

“Keterwakilan elemen masyara-kat dalam musya-warah usulan kegi-atan sangat penting untuk menghidup-kan prinsip transpa-ransi, selain agar ti-

dak ada kelompok yang merasa diabaikan usulannya,” kata Fasilitator PMDM-Kabu-paten Andi Narwis.

Dalam musyawarah, berbagai usulan masyarakat dikemukakan. Di antaranya pengadaan jamban, alat-alat kesehatan, makanan tambahan untuk Balita, rumah sehat, dan mobiler Pustu.

Di bidang ekonomi, program yang diu-sulkan adalah pengadaan tiang merica, alat perbengkelan, alat perdagangan, prasara-na untuk nelayan, program kursus kom-puter, kursus alat berat, menjahit, kursus elektronik, dan kursus las. Sementara di sektor pendidikan, masyarakat mengusul-kan pengadaan mobiler dan alat bermain bagi sarana PAUD. Setelah musyawarah usulan program berakhir, dilanjutkan de-ngan musyawarah prioritas usulan.

Di Desa Nuha, musyawarah desa untuk perencanaan dan prioritas usulan dilaku-

kan pada 27 Februari 2015. Penjaring-an usulan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Usulan kegiatan yang diaju-kan, antara lain, pengembangan fasilitas PAUD, pengadaan sarana Pustu, dan pem-bangunan WC di aula pertemuan warga.

Musyawarah penjaringan usulan dan penentuan usulan prioritas juga dilaku-kan di tingkat kecamatan. Di Kecamatan Wasuponda, musyawarah diadakan pada 17 Februari di aula Kantor Camat Wasu-ponda. Musyawarah dihadiri perwakilan anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur

Jenis kegiatan yang Dilarang 1. Pembiayaan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan politik praktis/

partai politik dan militer/angkatan bersenjata.2. Pembangunan atau rehabilitasi bangunan rumah tinggal, kantor peme-

rintah, dan tempat ibadah. 3. Pembelian barang atau bahan yang dapat merusak lingkungan, seperti

senjata, bahan peledak, asbes, pestisida, dan obat-obatan/bahan terla-rang lainnya.

4. Pembiayaan gaji atau honorarium bagi pegawai negeri (PNS) dan karya-wan PT Vale.

5. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak di bawah usia kerja.6. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, dan penjualan

barang terlarang. 7. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap-

kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan lindung, kecuali ada izin ter-tulis dari instansi terkait.

8. Kegiatan pengolahan tambang. 9. Pengambilan dan penggunaan terumbu karang dan biota yang dilindungi.10. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur aliran sungai.11. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha.

K e t e r w a k i l a n e l e m e n m a s y a r a k a t d a l a m

m u s y a w a r a h u s u l a n k e g i a t a n s a n g a t p e n t i n g u n t u k m e n g h i d u p k a n p r i n s i p

t r a n s p a r a n s i , s e l a i n a g a r t i d a k a d a k e l o m p o k y a n g

m e r a s a d i a b a i k a n u s u l a n n y a .

Amran Syam, Usman Sadik, H. Baharud-din, dan Hendra Hatta. Wakil Bappeda Luwu Timur Ramadhan serta 80 peser-ta musyawarah dari enam desa se-Keca-matan Wasuponda juga hadir.

Kegiatan untuk menentukan skala pri-oritas usulan masing-masing desa ini di-dahului dengan memberikan pemaham-an tentang mekanisme pengajuan usulan. Setelah itu peserta diberikan waktu untuk berdiskusi secara kelompok. Selanjutnya menyampaikan hasil diskusi kelompok-nya kepada forum.[] (Laporan: Adolfina Sambo, Ideham, Andi Narwis)

Page 4: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 2015

LAPORAN UTAMA4

Verifikasi usulan PMDM Desa Sorowako oleh Tim Verifikasi Kabupaten.

Tim Verifikasi mengunjungi lokasi rencana pembangunan PAUD di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha.

Menilai Usulan, Memberi PertimbanganTim Verifikasi Kabupaten mendatangi tiap desa untuk melakukan verifikasi.

S etelah dilakukan musyawarah ting-kat desa untuk menyusun prioritas kebutuhan masyarakat, usulan kegi-

atan tidak serta merta diterima dan lang-sung mendapat bantuan PMDM. Usulan harus melalui tahapan verifikasi untuk memeriksa dan menilai kelayakannya.

Tim Koordinasi PTPM Kabupaten Luwu Timur, sebagai perwakilan pemerintah daerah, menunjuk beberapa staf dari SKPD terkait untuk melakukan verifika-si usulan dan kunjungan lapangan.

Tim dibentuk sesuai kebutuhan dan beranggotakan orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian khu-sus di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Tim berperan memeriksa, me-lakukan penilaian teknis, serta menyusun rekomendasi sebagai dasar pengambilan keputusan.

Memeriksa kelayakanMemasuki tahun 2015, verifikasi pro-

gram kegiatan PMDM pertama-tama dila-kukan di Kecamatan Malili pertengahan Februari 2015. Untuk memaksimalkan kunjungan lapangan, Tim Verifikasi di-bantu Fasilitator PMDM-Kabupaten, Fasi-litator PMDM-Kecamatan, Kader Pember-dayaan Masyarakat Desa (KPMD), bidan desa, petugas penyuluh lapangan (PPL) dan anggota Ikatan Guru TK (IGTK) Ke-camatan Malili.

Desa Pongkeru, Kecamatan Malili, menjadi desa pertama yang dikunjungi Tim Verifikasi. Sebanyak 18 anggota Tim Verifikasi Kabupaten mendatangi lokasi PAUD yang diusulkan mendapat bantuan sarana dan prasarana, memeriksa kela-yakan usulan pengadaan jamban dan air bersih, pengadaan pupuk, tiang merica,

dan kursus komputer yang tersebar di Dusun Kawasule, Dusun Hulupadang, dan Dusun Labose.

Di Kecamatan Towuti, verifikasi awal dilakukan di Desa Baruga, Desa Langkea Raya, Desa Wawon-dula, dan Desa Matompi. Usul-an yang diverifi-kasi, antara lain, pengadaan jam-ban, genset Pus-tu, dan pendirian rumah sehat.

Di bidang eko-nomi, Tim Verifi-kasi memeriksa kelayakan usulan bantu-an tiang, bibit, dan pupuk untuk tanam-an merica, pengadaan alat pertukangan, pengadaan bibit ikan lele, dan pengadaan gerobak untuk pedagang kecil. Di bidang pendidikan ada usulan pembangunan pa-gar, pengadaan alat bermain, dan media belajar PAUD.

Selain pengadaan sarana dan prasa-rana, Tim juga menggali usulan di sektor pelatihan keterampilan, seperti kursus tali kur, kursus komputer, dan kursus kecantikan.

Tim tak lupa mengantisipasi terjadi-nya tumpang tindih pendanaan antara PMDM dan pemerintah daerah, sekaligus memastikan usulan yang diajukan telah sesuai dengan Panduan Teknis Oprasio-nal (PTO) PMDM.

Kegiatan lintas periodeDi Desa Magani, Kecamatan Nuha, Tim

Verifikasi mengunjungi lokasi Pujasera yang rencananya direnovasi mengguna-kan dana PMDM.

“Pujasera ini sudah menjadi ikon kota Sorowako. Ketika orang luar datang ber-

kunjung, inilah salah satu kompleks perta-ma yang mereka lihat. Sayangnya ikon ini kurang tertata, bentuknya kumuh. War-ga Desa Magani sudah sejak lama meng-

inginkan renovasi Pu-jasera. Semoga bisa se-gera terlaksana mela-lui PMDM,” kata Lurah Magani Chaeruddin M. Arfah.

Karena memerlu-kan pembiayaan besar, pembangunan Pujasera Desa Magani dirancang sebagai kegiatan lintas periode (multi years). Untuk tahap pertama, masyarakat mengu-

sulkan perbaikan kios dengan anggaran Rp93 juta.

Tim Verifikasi meminta Komite Desa dan Pemerintah Kelurahan Magani un-tuk memperhatikan aspek sanitasi, ter-masuk pembuangan sampah dan saluran air, serta aspek penghijauan, mengingat Pujasera akan dibangun dengan konsep ruang terbuka (open space).

Selain memverifikasi usulan pem-bangunan Pujasera, Tim mengunjungi Posyandu Sepakat yang menjadi lokasi usulan pembangunan PAUD PMDM Desa Magani. Mereka juga mendatangi Posyan-du Anggrek yang direncanakan mendapat bantuan prasarana bersalin.

Setelah verifikasi, masyarakat akan me-lakukan musyawarah untuk menetapkan kegiatan berdasarkan rekomendasi Tim Verifikasi, termasuk di dalamnya pembu-atan detail desain dan rencana anggaran biaya (RAB). Setelah itu, detail desain dan RAB akan diperiksa oleh Fasilitator PMDM-Kecamatan dengan melibatkan instansi kecamatan terkait, seperti Pus-kesmas atau penyuluh.[] (Laporan: Andi Zulkarnain, Andi Narwis, Faisal Halim)

U s u l a n h a r u s m e l a l u i t a h a p a n v e r i f i k a s i u n t u k

m e m e r i k s a d a n m e n i l a i k e l a y a k a n . T i m V e r i k a s i m e m e r i k s a , m e l a k u k a n p e n i l a i a n t e k n i s , s e r t a

m e n y u s u n r e k o m e n d a s i .

Page 5: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 2015

LAPORAN UTAMA 5

Kata MerekaPMDM kembali memasuki tahapan penjaringan usulan dan verifikasi kegiatan. Tim Verifikasi terjun langsung ke lapangan untuk mendampingi dan menilai usulan masyarakat, berbagi pendapat tentang kualitas usulan dan prioritas pembangunan desa agar bisa memberi manfaat lebih besar dan berkelanjutan.

“Kita berharap tahun ini ada peningkatan kualitas dan perbaikan. Kekurangan pelaksanaan PMDM tahun lalu kiranya bisa menjadi pelajaran. Tahun ini semo-ga kita bisa meminimalisasi kegiatan-kegiatan yang kecil manfaatnya. Lebih baik lagi kalau masyarakat mengusul-kan kegiatan yang dampak dan manfaatnya berkelanjut-an dan lebih pro-masyarakat miskin dan rentan.”

Andrie Firdaus, Ketua Tim Verifikasi Kabupaten

“Saya berharap PMDM bisa men-dorong lebih besar lagi swadaya masyarakat. Misalnya pada usulan pengadaan jamban. Usahakan ada porsi swadaya yang besar supaya timbul kepedulian masyarakat un-tuk menggunakan dan merawat fa-silitas yang sudah dibangun. Tujuan besar program ini, kan, untuk meng-ubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat dan lebih mandiri, jadi keswadayaan ini sangat penting pe-rannya.”

Junaedi, Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

“Dibandingkan tahun anggaran sebelumnya, usulan-usulan masyarakat tahun ini kualitasnya me-ningkat dan banyak yang sudah sesuai harapan kami para pelaku program. Masyarakat banyak yang meng-usulkan kegiatan yang menjangkau masyarakat luas, misalnya pembuatan jalan tani dan pembuatan irigasi.

Kegiatan seperti itu manfaatnya besar dan bisa dinikmati secara kolektif. Kesadaran itu tidak lepas dari peran proses pemdampingan yang dilakukan teman-teman Komite Desa, KPMD, dan Fasilitator Kecamatan. Selain itu, masyarakat juga sudah mulai percaya dengan PMDM. Kalau dulu masih banyak ke-khawatiran, takut dana Perusahaan ini hilang begi-tu saja. Tapi sekarang masyarakat sudah merasakan manfaatnya sehingga mereka percaya.”

Andi Narwis, Fasilitator PMDM-Kabupaten

“Kelurahan kami sudah dikunjungi oleh Tim Verifikasi Kabupaten dan alhamdulilah usulan-usulan kami ditanggapi dengan baik. Tim Verifi-kasi setuju dengan konsep pendirian PAUD PMDM dan menanggapi positif usulan kami untuk mere-novasi Pujasera.

Tim memberi banyak masukan supaya usulan kami mempertimbangkan segala aspek dan mem-beri manfaat lebih banyak lagi. Tahun ini, Kelurahan Magani memprioritaskan pembangunan atau per-baikan fasilitas umum yang tentunya bisa dinikmati seluruh warga, bahkan bukan hanya warga Magani tapi oleh semua orang yang datang ke desa kami.”

Said Abdullah, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Magani

“Usulan yang diajukan pada dasarnya melihat kebu-tuhan masyarakat, termasuk kelompok miskin dan ren-tan. Dibandingkan tahun lalu, sudah ada perubahan yang lebih baik. Dulu di beberapa desa usulannya berbasis pe-merataan, yang artinya semua orang punya hak atas dana PMDM, sekarang sudah ada skala prioritas. Contohnya di Desa Tokalimbo. Tahun lalu usulan bidang ekonomi se-muanya pengadaan pupuk kandang untuk individu pe-tani, sekarang mereka usulkan hand tractor dan fasilitas perendaman kolektif.

Ada lagi Desa Libukang Mandiri yang dulu juga meng-usulkan pengadaan pupuk, sekarang mengajukan pemba-ngunan sarana ekonomi yang bisa dinikmati lebih banyak orang. Semangat kolektifnya semakin besar. Tahun ini, me-reka mengusulkan perbaikan dan penimbunan jalan po-ros Mahalona yang bisa digunakan masyarakat lintas desa untuk kelancaran transportasi dan menopang sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan. Masyarakat juga sudah mulai paham konsep keberlanjutan, karena usulan penim-bunan jalan ke Desa Mahalona ini merupakan usulan yang berkesinambungan dari kegiatan tahun lalu.

Faisal Halim, Fasilitator PMDM-Kecamatan Towuti

PMDM Masih Perlu Perbaikan

Memasuki siklus kedua, saran berdatangan dari pe-

laku program dan masyarakat agar pelaksanaan PMDM

semakin berkualitas. Di beberapa desa, dijumpai keluhan

masyarakat tentang sosialisasi PMDM yang belum me-

rata. Di tahap implementasi program, tumpang-tindih

peran antar pelaku kegiatan masih terlihat di tahun per-

tama pelaksanaan PMDM. Misalnya Komite Desa yang

masih ambil alih tugas Pelaksana Kegiatan atau Penyedia

Layanan. Sementara di tahap monitoring-evaluasi, perlu

dibuat standar penilaian untuk masing-masing kegiatan.

Masukan lain dari masyarakat adalah aspek keber-

lanjutan dari kegiatan pelatihan. Menurut masyarakat,

sebaiknya ada tindak lanjut dari pelatihan-pelatihan

yang digelar oleh PMDM, misalnya akses pasar bagi

UKM binaan maupun pelatihan lanjutan. PMDM yang

baru memasuki tahun kedua juga masih perlu membe-

nahi kualitas program. Jika pada siklus pertama fokus

masyarakat dan pelaku kegiatan masih sebatas men-

jalankan tahapan demi tahapan PMDM sesuai Panduan

Teknis Operasional (PTO), selanjutnya perlu lebih fokus

ke kualitas kegiatan yang diusulkan.

Page 6: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 20156 SOSOK

Yusuf di lahan demplot Laika Tani, Dusun Matano, Kecamatan Nuha.

Petani Desa Matano, Yusuf:

“Saya Mau Ada yang Unik dari Desa Matano”Danau Matano tidak lagi asing di telinga banyak orang. Namanya harum hingga mancanegara sebagai danau terdalam di Asia Tenggara. Tapi bagaimana dengan Desa Matano atau Dusun Matano yang namanya disematkan menjadi nama danau cantik kebanggaan Luwu Timur itu? Mungkin tidak banyak orang yang tahu atau pernah mengunjungi desa tersebut.

Y usuf, seorang warga asli Matano, mengembangkan desa dan meng-gerakkan pemuda setempat untuk

membangun tanah kelahiran mereka. La-ika Tani, dalam bahasa Matano artinya pondok yang digunakan sebagai tempat bertemu para petani, dibangun di lahan demplot hortikultura yang digarap ber-sama oleh Yusuf dan 14 anggota kelom-poknya.

Setiap Selasa, mereka berkumpul dan menggarap lahan yang dicita-citakan menjadi lokasi agrowisata. Kepada Ver-beek Yusuf berkisah tentang impian dan kecintaannya terhadap tanah dia berpijak.

Kenapa Anda kelihatan semangat sekali menggarap demplot Laika Tani ini?

Ini saatnya kami belajar cara bertani yang lebih baik. Lebih baik dalam hal me-ngelola manajemen kelompok tani, lebih baik kepada lingkungan dengan meng-gunakan metode pertanian organik, dan membentuk karakter petani yang lebih baik.

Seperti apa karakter petani yang baik itu?

Disiplin dan tekun. Pekerjaan petani itu sebenarnya paling enak. Tidak ada yang kasih kita perintah. Kalau kita mau ma-las bisa saja, silakan saja. Tapi hasilnya,

kan, kita sendiri yang rasakan. Kalau ma-las garap lahan, ya, artinya kita siap gagal panen, siap hasil panen mengecewakan. Enak, kan? Semua terserah kita.

Apakah petani Desa Matano kurang tekun?

Ada yang tekun. Tekun sekali juga ada. Terbukti dia bisa panen merica ratusan kilo dari pohon yang tidak terlalu banyak. Tapi masih banyak yang kurang menurut saya. Kita ini punya sumber daya alam yang melimpah, tapi orang-orangnya ku-rang tekun, bukan hanya petani, tapi ke-banyakan orang. Di situlah kita banyak kalah sama orang Jawa.

Sebelum ada Laika Tani Matano, apakah belum pernah ada kelompok tani di dusun Anda?

Ada, tapi tidak jalan. Kebanyakan peta-ni di sini jalan sendiri-sendiri. Kita belum pernah punya lembaga tani yang solid.

Bagaimana cara Anda menyatukan petani di sini?

Di kampung kami ada giliran jualan sarabba setiap Kamis malam. Jadi sam-bil minum sarabba, kami, para petani, kumpul-kumpul untuk diskusi. Kami ce-rita banyak, termasuk soal kendala dalam bertani. Misalnya ada satu teman yang mericanya sakit, kami bahas di situ. Be-

soknya kami kun-jungi kebun me-ricanya dan kita pecahkan masalah sama-sama. Jadi sebenarnya seca-ra emosional kami ini punya ikatan kuat, tapi memang lembaga ke-lompok taninya saja yang belum baik.

Merica menjadi tumpuan penghasilan petani di Matano. Kenapa Anda menekuni hortikultura?

Saya mau orang-orang kenal Desa Ma-tano. Untuk itu, harus ada yang menonjol dari sini, harus ada yang unik. Begitu ada teman yang pulang dari belajar di Joglo Tani Jogja dan menyampaikan gagasan demplot agrowisata, saya senang sekali. Belum ada tempat seperti itu. Pasti mena-rik kalau Matano menjadi tempat rekreasi dan tempat belajar pertanian.

Sepertinya Anda cinta betul kepada Desa Matano?

Saya ini susah sekali mau tinggalkan kampung. Tidak bisa. Meskipun istri dan tiga anak saya di Biak (Papua—Red), saya bertahan di sini.

Tidak kangen anak dan istri?Sesekali saya kunjungi mereka. Ta-

hun baru kemarin saya liburan ke Biak cukup lama. Tapi kalau untuk kehidupan sehari-hari, saya paling nyaman di kam-pung sendiri. Warga sini gotong-royong-nya tinggi sekali, persaudaraannya juga kuat. Itu yang tidak bisa saya dapatkan di kampung orang, makanya saya tidak mau pergi dari sini.

Gotong-royong seperti apa misalnya?

Listrik PLN tidak pernah masuk ke desa kami, jadi kami pakai genset. Lalu kami gotong-royong membangun kincir (pembangkit listrik tenaga mikro hid-ro—Red) supaya Desa Matano bisa te-rang-benderang. Ada dana pembangun-an dari Pemerintah Kabupaten dan kami ikut gotong-royong membangun kincir. Dulu telinga kami sakit sekali dengar su-ara genset, sekarang sudah tenang. Untuk

distribusi air bersih, kami juga gotong ro-yong pasang pipa.

Anda tadi menyinggung soal giliran berjualan sarabba. Dari mana idenya?

Tahun 2013 ada P2WKSS (Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera—Red). Ibu-ibu diminta memanfaatkan pekarang-an untuk berbagai tanaman, termasuk ta-naman obat dan sayur. Biasanya kegiatan seperti itu tidak bertahan lama. Setelah selesai, berantakan lagi. Tapi di Matano tidak. Sampai sekarang pekarangan ru-mah kami masih cantik dan masih banyak tanaman. Lalu ibu-ibu ada yang menjual hasil kebunnya yang sudah diolah men-jadi minuman sarabba. Akhirnya kami sepakat untuk giliran jualan. Harus gilir-an karena warga desa kami tercinta ini cuma sedikit.[]

Nama Lengkap : Yusuf

Tempat, tanggal lahir : Matano, 6 Juni 1973

Alamat : RT 02, Dusun Matano, Desa Matano, Kecamatan Nuha

Pendidikan terakhir

: Diploma-II Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Rizky, Makassar

Nama anak : Wulandari (21), Darmawan Angga (18), Rian Alfareza (17), M. Ihwal (13)

Page 7: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 20157WAWASAN

Kiat Panen dan Pengolahan Lada (Bagian 2)Penanganan pasca-panen yang baik meningkatkan mutu komoditas.

P ada edisi sebelumnya, Verbeek mengulas pedoman panen dan pe-rontokan lada putih. Kini giliran pe-

doman perendaman, pengupasan dan pencucian, pengeringan, pembersihan, pengemasan, serta penyimpanan. Untuk menghasilkan lada dengan kualitas baik dan bermutu jual tinggi, perlu pengeta-huan dan teknik memanen serta pengo-lahan pasca-panen.

Dengan teknik yang benar, tingginya kadar kotoran dan kontaminasi mikro-organisme yang kerap dikeluhkan kon-sumen lada bisa ditekan. Pencemaran yang terjadi selama proses perendaman, pemisahan kulit, maupun pada proses pengeringan, diharapkan tidak terjadi lagi setelah petani memahami pedoman pengolahan.

Pedoman penanganan pasca-panen lada yang dituangkan melalui peratur-an Menteri Pertanian No. 55/2012 bisa menjadi acuan untuk meningkatkan mutu komoditas.

Pedoman perendaman1. Perendaman dapat dilaku-

kan dalam karung atau ke-ranjang maupun dalam air yang mengalir atau kolam perendaman dan harus terendam sepenuhnya.

2. Perendaman yang dilaku-kan dalam air yang tidak mengalir harus dilakukan penggantian air minimal dua hari sekali.

3. Perendaman dalam air yang meng-alir, misalnya di sungai, harus dipas-tikan tidak ada aktivitas sehari-hari yang dilakukan di bagian hulunya.

4. Karung harus dibolik-balik dari wak-tu ke waktu untuk menjamin proses perendaman merata.

5. Proses perendaman dilakukan sam-pai kulit lunak untuk memudahkan proses pengupasan. Perendaman da-

pat dilakukan dalam waktu yang le-bih singkat jika proses pengupasan dilakukan dengan mesin.

Pedoman pengupasan dan pencucian1. Pengupasan dapat dilakukan dengan

mesin pengupas setelah perendaman dalam waktu singkat. Jaga supaya biji lada tidak rusak sepanjang proses pengupasan. Pengupasan paling baik dilakukan di dalam air, atau dengan air yang mengalir untuk mencegah perubahan warna.

2. Sesudah pengupasan, biji lada ha-rus dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa kulit sebe-lum proses pengeringan.

Pedoman pengeringan1. Lada putih sebaiknya dikeringkan di

bawah sinar matahari untuk men-dapatkan warna putih kekuningan,

di sebuah wadah ber-sih yang diletakkan

jauh di atas per-mukaan tanah.

Lokasi penge-ringan harus diberi pagar atau terlin-dung dari hama atau

binatang pe-liharaan. Pas-

tikan lada cukup kering untuk men-

cegah kerusakan yang disebabkan oleh jamur atau

bahan-bahan kontaminan lainnya, khususnya bila tidak ada panas atau sinar matahari.

2. Pengeringan bisa dilakukan dengan bantuan mesin pengering pada tem-peratur di bawah 60˚C untuk mence-gah hilangnya minyak atsiri. Dilaku-kan di lingkungan yang bersih, bebas

dari kontak dengan debu, kotoran, bi-natang peliharaan dan sumber-sum-ber lain yang da-pat menyebabkan kontaminasi. Lada putih harus dike-ringkan hingga kadar air menca-pai di bawah 12% bila lada tersebut hendak disimpan.3. Pengeringan juga dapat dilaku-kan dengan bahan bakar padat seper-ti potongan kayu, limbah kelapa, dan limbah kebun lain untuk memperce-pat proses penge-ringan dan mence-gah terjadinya kon-taminasi. Perlu di-perhatikan bahwa

temperatur tidak lebih dari 60ºC dan tidak ada kontaminasi dari asap.

Pedoman pembersihan1. Biji lada putih yang

telah kering harus diembus, dipilih, dan dibersihkan untuk memisah-kan kulit, tang-kai buah, atau benda asing la-innya.

2. Semua perka-kas dan peralatan yang digunakan ha-rus bersih dan bebas dari sumber-sumber yang mungkin menimbulkan kontaminasi.

3. Biji lada dapat diembus dengan mengalirkan angin untuk menghi-langkan sisa kulit atau debu dan di-

ayak untuk menghilangkan sisa-sisa daun dan tangkai buah maupun biji lada yang kecil dan biji lada yang pe-cah.

Pedoman pengemasan1. Lada kering yang sudah bersih dike-

mas dalam kantong yang bersih dan kering atau kemasan lain yang co-cok untuk penyimpanan dan peng-angkutan.

2. Pastikan lada tidak terkontaminasi, karena penggunaan kantong bekas pupuk, bahan kimia pertanian, atau bahan-bahan lainnya.

3. Kantong harus benar-benar bersih dan bila perlu lakukan pemeriksaan seksama untuk memastikan kantong tersebut bebas dari debu atau benda-benda asing.

4. Lada yang sudah cukup kering (kadar air di bawah 12%) dapat dikemas di-dalam kantong yang dilapisi polythe-ne untuk mencegah penyerapan air.

Pedoman penyimpanan1. Lada harus disimpan di tempat yang

bersih, kering, dengan ventilasi udara yang cukup, di atas bangku pan-

jang atau di lantai yang di-tinggikan, di tempat yang

bebas dari hama seper-ti tikus dan serangga.2. Lada tidak bo-leh disimpan ber-sama dengan ba-han kimia perta-nian atau pupuk yang mungkin da-

pat menimbulkan kontaminasi. Tempat

penyimpanan lada ha-rus mempunyai ventilasi

yang cukup tetapi kelemba-ban rendah.

Lada perlu diperiksa secara berkala untuk mendeteksi gejala kerusakan ka-rena hama atau kontaminasi.[]

Sayangi Hutan KitaHutan merupakan salah satu sum-

berdaya alam yang dapat diperbarui. Namun pembaruannya membutuhkan waktu yang sangat panjang dan meli-batkan lebih dari satu generasi manu-sia. Alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan merupakan salah satu per-masalahan serius dan kompleks.

Kegiatan pembukaan hutan menye-babkan rusaknya fungsi hutan, seperti fungsi sumber keanekaragaman hayati, tata air, pembersih udara dan lain-lain. Hutan mempunyai fungsi ekologis se-bagai pengatur aliran air, mencegah atau mengurangi bahaya erosi dan se-bagai objek wisata. Dengan makin in-tensifnya pemanfaatan lahan, makin besarnya lahan-lahan yang berlereng curam dibudidayakan, maka erosi mu-lai terjadi yang dapat membuat lahan

menjadi kritis. Kepala Kantor Kesatu-an Perlindungan Hutan Lindung Luwu Timur Mandar M, dikutip dari Rakyat-sulsel.com mengatakan, kawasan hu-tan lindung di Kabupaten Luwu Timur sudah banyak yang rusak akibat aksi perambah yang membuat perkebun-an, termasuk kebun merica. Menurut Mandar, jumlah luas hutan lindung di-kabupaten Luwu Timur 293.723,72 hektar. Dari Jumlah tersebut sudah ba-nyak yang berubah menjadi lahan per-kebunan merica.

Dalam pengelolaan sumber daya alam, kuncinya adalah mencegah tim-bulnya pengaruh negatif terhadap ling-kungan dan mengusahakan kelestari-an sumber alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi yang akan datang.

Page 8: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 20158 WAWASAN

minapadi.blogspot.com

minapadi.blogspot.com krj.jo

gja.co

m

Foto-foto unggahan kawasan Mina Padi di Sleman yang hangat diperbincangkan di situs media sosial.

Inspirasi dari Mina PadiInovasi yang menarik dan inspiratif.

M ungkin Anda masih ingat dengan foto-foto lahan pertanian di Sle-man, Yogyakarta, yang menggem-

parkan dunia maya beberapa bulan lalu. Di jejaring sosial Facebook, foto itu men-dapat hampir 10.000 like dan di-share ribuan kali.

Foto-foto tersebut milik seorang Petu-gas Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan Kecamatan Ngemplak, Sleman, Frans Hero Making. Dia mengabadikan tiga gambar hamparan padi yang dikelilingi kolam ikan nila. Sistem tanam padi yang dikom-binasikan dengan budidaya ikan disebut mina padi. Sistem itu sudah dijalankan Frans sejak 1993 dan telah diterapkan di beberapa tempat.

Toto Winarto, pendiri Kelompok Tani Mina Tunas Baru di Sleman, adalah satu dari sedikit petani yang menerapkan sis-tem mina padi. Enam dari 16 anggota ke-lompok Mina Tunas Baru menjadi peng-garap proyek percontohan dari Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kela-utan dan Perikanan (KKP).

Mereka menerapkan sistem mina padi pada lahan 4.000 meter persegi, dengan menanam padi jenis Ciherang dan ikan nila merah berukuran 12 gram atau usia 45 hari pada pertengahan 2014.

Bukan hanya produksi padi yang me-ningkat, petani mendapat tambahan penghasilan dari budidaya ikan. “Dengan menggunakan metode mina padi, untuk lahan 1.000 meter persegi bisa dihasil-kan padi sembilan kuintal. Padahal jika dengan penanaman biasa hasilnya ha-nya sekitar enam kuintal,” ungkap Toto, yang pernah menggarap lahan di Ken-dari, Sulawesi Tenggara, seperti dikutip dari Tribun Jogja.

Dari 4.000 meter persegi lahan per-tanian yang dibagi menjadi empat petak sawah, bisa dihasilkan empat kuintal ikan

nila siap konsumsi dalam satu kali masa tanam padi.

Mengurangi bahan kimiaToto dan lima rekannya merasakan

keuntungan sistem mina padi, yaitu padi jadi lebih subur, penggunaan pupuk ki-mia berkurang, dan pendapatan petani bertambah dari ternak ikan. Mina padi mampu mengurangi biaya tanam padi. Penggunaan pupuk berkurang signifi-kan karena tanaman padi mendapatkan nutrisi dari sisa makanan ikan dan kotor-anya. Selain itu, para petani tidak perlu melakukan penyemprotan hama karena hama jarang ditemui di lahan mina padi.

Tidak berbeda dengan proses mena-nam padi konvensional, sistem mina padi dimulai dengan membajak sawah, lalu membuat kolam berukuran 4×1 meter

dengan jalur ikan di tengahnya. Jika padi telah berusia 15 hari, benih ikan ditabur. Seminggu sebelum padi dipanen, ikan su-dah bisa dipanen.

Selain ikan, udang juga bisa dibudi-dayakan di sawah yang dikenal dengan sistem ugadi (udang galah padi). Untuk menghindari kematian ikan atau udang, pupuk yang digunakan pertama kali ada-lah pupuk organik dua ton per hektar se-bagai pupuk dasar, yang sekaligus men-jadi pakan alami udang galah. Pemupu-kan dilakukan sebelum pengolahan lahan.

Penelitian Dirjen Perikanan Budidaya KKP tahun 2011, mina padi dapat me-ningkatkan pendapatan petani berupa peningkatan produksi padi, meningkat-kan keragaman hasil pertanian berupa ikan, meningkatkan kesuburan tanah dan air dengan penggunaan pupuk yang ber-

kurang, dan mengurangi hama penyakit.Peningkatan produksi pertanian dan

perikanan dalam sistem mina padi dipi-cu dari simbiosis mutualisme yang terjadi dalam ekosistem sawah. Sistem pertanian ini dapat mengurangi penggunaan pupuk hingga 70%, karena kotoran ikan dapat menjadi pupuk tanaman yang membuat tanaman menjadi kokoh dan bebas hama.

Sementara ikan dan udang memper-oleh makanan dari gulma tanaman padi. Dari publikasi Dirjen Perikanan Budida-ya berjudul Peran Mina Padi: Mereduksi Emisi Gas Metan (CH4) di Udara sebagai Antisipasi Anomali Iklim disebutkan, mina padi dapat menyuburkan lahan berkat kotoran ikan yang membantu percepat-an perbaikan lingkungan. Pola mina padi juga dapat mengurangi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan sehingga punya peran menekan pemanasan global.

Percontohan nasionalKeberadaan air menjadi tantangan ter-

sendiri bagi petani untuk terus menjalan-kan sistem mina padi. Dalam satu tahun, Toto dua kali menggunakan sistem mina padi di musim hujan, tapi tidak dilakukan pada musim kemarau karena keterbatas-an air. Pengaturan air merupakan faktor penting. Di awal, tinggi air cukup 3-5 sen-timeter supaya tidak mengganggu per-tumbuhan padi. Setelah itu, ketinggian air disesuaikan dengan tinggi tanaman padi.

Sistem pertanian mina padi yang dikem-bangkan di Kabupaten Sleman sudah dili-rik oleh pemerintah pusat untuk dijadikan model percontohan nasional. Pasalnya, pe-ningkatan produksi panen sebanyak 20-30% mendukung upaya pemerintah untuk melakukan swasembada pangan. Bahkan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sudah berkunjung ke Sle-man untuk meninjau dan melakukan pe-naburan bibit udang galah.

Sistem pertanian mina padi bisa dikem-bangkan menjadi objek wisata edukasi yang tentunya akan membuka lebih ba-nyak lapangan kerja.[]

Page 9: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 20159JENDELA

Bagian 2

Loewoe Tempo Doeloe

Ibu dan Anak Desa Matano. Foto dok. Tropenmuseum, Belanda.

Rumah di Tepi Sungai Ussu. Foto dok. Tropenmuseum, Belanda.

Pada edisi lalu disajikan sekilas sejarah dan perekonomian di Luwu. Pada edisi ini, redaksi mendedahkan aspek pertanian, rumah, dan pakaian orang Luwu.

M eskipun Luwu kaya dengan lahan pertanian, per-tanian di negeri ini tidak terlalu diperhatikan, ter-utama oleh penduduk pantai. Tanaman padi dan

jagung tidak dihiraukan, karena negeri ini mempunyai tanaman sagu yang banyak. Penduduk tidak perlu bersu-sah payah untuk memenuhi kebutuhan hidup utamanya.

Padi digunakan sebagai makanan pokok hanya bagi orang-orang yang terkemuka saja. Rakyat kecil tidak menikmatinya, kecuali pada pesta-pesta atau pada upa-cara-upacara pemujaan.

Peternakan tidak berarti, hanya di sana sini ditemu-kan beberapa kawanan kerbau, namun tidak sebanyak di tempat lain di Sulawesi. Hutan kaya binatang liar se-perti rusa, babi, kerbau, dan anoa.

Kerajinan penduduk asli Luwu hanya terdiri atas te-nunan sarung-sarung kasar, tempaan emas dan perak, jala, pengetuk sagu, dan anyaman rotan halus dan ka-sar. Khusus dalam hal menganyam bakul dan tikar ser-ta dalam hal menempa besi, mereka sangat menonjol. Apabila kita memperhatikan peralatan kerjanya yang kurang baik, maka sangatlah menakjubkan karena me-reka dapat menghasilkan anyaman dan tempaan yang sedemikian halusnya.

Kelewang, keris, badik dan tombak mereka sangat termasyhur, bukan saja karena baiknya buatannya, te-tapi juga karena kecemerlangan pamornya. Di seluruh Hindia Belanda, barang-barang tersebut sangat disukai terutama yang dibuat di Rongkong dan Wotu.

Besi lebih dikenal dengan nama pamoro, yang dapat diperoleh di pegunungan yang ada di Torongkong dan Usu, sedang emas ada di gunung-gunung sebelah barat Cimpu, di Latupa dekat hulu sungai Palopo, di Dampag Toreo wilayah Toraja nan jauh, dan di utara barat laut

Palopo. Pencucian dan penggalian emas tidak terlalu banyak dilakukan.

Rumah & pakaianSama seperti di semua negeri Bugis lainnya, rumah-

rumah di Luwu dibangun di atas tiang. Kelihatannya sangat jelek dan terlalu sederhana, karena orang-orang kecil dilarang membuat rumah dengan memakai alat-alat selain kapak dan parang. Tiang-tiang dan semua pekerjaan kayu lainnya menjadi kasar, semua sambung-an tidak dilakukan dengan alur atau pasak, melainkan diikat dengan rotan.

Akibat dari keadaan ini, rumah-rumah tidak dibuat dengan kokoh, sehingga akan roboh dalam setahun. Lan-tainya dari nibong kasar (palem), hanya atapnya baik betul dari daun rumbia.

Pada bagian kaki dibuat suatu emperan dengan lantai yang agak rendah dari rumah tinggal. Emperan terse-but dinamai jambang dan digunakan sebagai dapur dan tempat menyimpan air minum dan kayu bakar.

Pembagian rumah terlalu sederhana. Bila kita me-masuki pintu, terdapat satu kamar depan yang terbuka sebagai kamar tempat duduk dan tempat kepala kelu-arga bertempat tinggal. Selanjutnya terdapat satu ru-ang tertutup yang di dalamnya terdapat kamar-kamar untuk tempat tinggal anak-anak gadis dan si anak se-mang wanita.

Loteng digunakan untuk menyimpan padi dan lain-lain perbekalan, di samping untuk menyimpan barang-barang berbagai romolan (surat-surat lontar). Perkakas rumah lebih sederhana lagi, biasanya terdiri atas tikar rotan dan lontara, pot masak dan pot air panci-panci, piring-piring, pinggan, mangkuk, perkakas tenun, bakul, keranjang, dan kayu kaitan untuk menggantung salah satu tikar tidur dengan beberapa bantal.

Pakaian orang-orang biasa Luwu terdiri atas sehelai celana pendek dari katun putih (saluwara ponco), sehe-lai sarung berwarna belang (lipa) sehelai destar (passa-pu), dan sehelai ikat pinggang (pa’bakkang).

Selanjutnya pada pinggang digantung kantong tem-bakau (purukang) dari kain laken warna hitam, hijau, atau merah; tempat menyimpan ramuan sirih, uang, dan jimat-jimat; di atasnya keris, kawali (badik) atau kele-wang, diikat dengan pengikat keris tali bannang. Apabila mereka bepergian selalu membawa tombak di tangan.

Wanita memakai celana pendek dan sarung berwar-na belang, sedang dalam rumah mereka tidak memakai baju, ataupun kalau memakai baju warna hitam, coklat, merah atau baju pendek tembus cahaya, yang semua di-sesuaikan dengan umur mereka.[]

Page 10: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201510 KARYAMU

flickr.com

Cerpen

Keep SmilingH ari itu Senin, 25 Agustus 2014. Pu-

kul 10.30 pagi, waktu istirahat I kelas 10B SMAN 1 Towuti. Arya

tengah menikmati pemandangan seko-lahnya dari pintu kelas, tiba-tiba menang-kap sosok Rian yang duduk termenung di bangku taman di bawah sebuah pohon. Keingintahuan Arya mengenai teman se-kelasnya itu menuntun langkahnya me-nuju taman. Ia penasaran, bukankah ini sudah minggu ke tiga tahun ajaran baru dan minggu ke empat bagi siswa baru masuk sekolah. Namun, belum sekalipun ia melihat Rian tersenyum. Rian lebih ba-nyak menyendiri, termenung dan selalu murung. Ia seolah dirundung masalah.

“Hai, boleh saya duduk?,” sapa Arya sambil tersenyum.

Rian menoleh ke asal suara tanpa ko-mentar. Ia kembali menatap lurus seolah memikirkan sesuatu. Arya lalu duduk disamping Rian sambil menepuk pun-daknya pelan.

“Ian, kamu tak sendiri. Di rumah, kamu punya orang tua dan keluarga yang lain. Di luar sana kamu punya teman, dan di sini, di sekolah ini juga. Kamu tinggal memilih pada siapa kamu ingin berbagi. Masalah tak selesai jika didiamkan. Ber-bagilah. Paling tidak untuk meringan-kan beban."

Rian menatap Arya lekat. Entah apa yang ia fikirkan. Arya hanya tersenyum tulus.

“Bagaimana kamu tersenyum? Dan ke-napa tak pernah sedih dalam menghadapi kesulitan dan masalah hidup kamu?," kata Rian dengan raut wajah bingung.

Arya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Rian.

“Saya heran kamu selalu tersenyum, ceria, seolah tak pernah mengalami ke-suliatan atau masalah. Sementara saya tahu, kamu hidup sebatang kara. Pulang sekolah kamu harus memasak makanan-mu sendiri, mencuci pakaian, membersih-kan rumah dan sebagainya. Di sore hari kamu ke kebun, memetik sayuran, mera-wat tanamanmu. Subuh-subuh kamu ba-ngun, membawa sayuran ke pasar, lalu kembali membuat sarapan dan menyiap-kan semuanya sebelum kamu berangkat ke sekolah. Dan hari libur selalu kamu habiskan untuk mengurus kebun sayur satu-satunya warisan orang tuamu. Sejak kamu menjadi yatim piatu dua tahun lalu, segalanya kamu lakukan sendiri. Kamu harus banting tulang mencari nafkah dan menuntut ilmu. Itu yang saya ketahui ten-tang dirimu melalui perkenalan diri sis-wa di depan kelas dua minggu lalu. Saya tahu itu tidak mudah. Bahkan terlalu su-lit dilakukan oleh anak seumuran kita di zaman sekarang. Andi yang yatim. Si Beni yang piatu. Saya tahu hidup mereka juga tidak mudah. Tapi, kalian bertiga sama-sama cerianya, bahagia dan selalu terse-nyum. Saya benar-benar salut sekaligus

iri dengan persahabatan dan kebahagi-an kalian. Apa karena kalian adalah geng Keep Smile sehingga pantang bagi kalian untuk bersedih walaupun dalam kesulit-an?," kata Rian dengan senyum sinis di akhir kalimatnya.

Arya menarik nafas panjang. Ia mera-sa lega. Baginya kini ada jalan agar Rian mau menceritakan masalahnya. Ia kem-bali tersenyum, sebelum membuka suara.

“Em. Pertama, bagaimana saya terse-nyum? Yah, seperti…."

Arya menggantung kalimatnya. Rian menoleh dan menatapnya ingin tahu. Arya tersenyum genit dan bertingkah ala wandu. Mau tak mau Rian akhirnya tertawa. Tawa mereka pun pecah dan suasana menjadi cair.

“Anak TK, balita, bahkan seorang bayi kedang-kadang tersenyum. Mereka tahu bagaimana cara tersenyum. Cara terse-nyum: Mengembangkan bibir sedikit, ng-gak pake kelihatan gigi dan nggak pake suara, jadilah senyum. Yang jadi perta-nyaan senyumnya indah tidak? Manis ti-dak? Kamu senang tidak? Dan mungkin masih banyak pertanyaan lagi yang mun-cul. Kamu perlu tahu kanapa senyuman bayi atau balita selalu manis dan meng-gemaskan, karena senyuman itu selalu terbit dari hati yang tulus. Tidak dibuat-buat. Kebanyakan jika kita minta seseo-rang mempraktikkan senyum yang terja-di adalah ketawa. Coba saja!,” Arya ber-henti sejenak kemudian tertawa.

“Tapi, saya yakin bukan itu yang kamu maksud. Kesulitan atau masalah dalam hidup ini adalah perkara yang nisbi. Ya, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar ti-dak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi berbagai kesulitan. Sementara jiwa yang kecil akan semakin sakit, kare-na selalu menghindar dari kesulitan atau masalah. Itulah kutipan kalimat yang saya

pegang dari buku ini, itu sudah terbukti dan saya sangat setuju”. Sambil meper-lihatkan sebuah buku yang berjudul La Tahzan karya DR.’Aidh al-Qarni.

“Tentang bagaimana saya bisa terse-nyum menghadapi masalah dan kesulitan hidup saya? Saya sama sekali tidak mera-sa hidup saya sulit. Tentang saya harus banting tulang itu bukan masalah. Saya bersyukur dengan semua nikmat yang Al-lah berikan, dan ikhlas dengan apa yang Dia ambil dari hidup saya. Mungkin ini-lah takdir hidup saya. Saya hanya perlu berikhtiar. Berusaha, berdoa dan bersa-bar. Bersedih, tak perlu," Arya kembali menatap Rian dan tersenyum.

Rian hanya menatap Arya penuh tak-jub.

“Sekarang giliranmu," kata Arya kem-bali menepuk pundak Rian.

“A...apa maksudmu?,” Rian tak meng-erti.

“Bagaimana kamu bersedih? Dan ke-napa susah tersenyum dalam mengha-dapi hidupmu yang penuh dengan ke-nikmatan?”

Rian menatap Arya. Ia ragu.“Tak perlu ragu,” Arya meyakinkan.

Sekali lagi ia tersenyum.“Bagaimana bisa saya tersenyum jika

lebih banyak melihat wajah murung dan sedih orang tua? Bagaimana bisa terse-nyum sementara ibu saya menangis? Ba-gaimana saya tidak bersedih jika hidup dalam istana yang bertakhtakan perteng-karan dan bermahkota air mata? Hidup bergelimang harta tidak menjamin hidup bahagia. Jika harus memilih antara hidup kalian dan hidupku, tentu saya akan me-milih hidup kalian."

“Tak perlu memilih, Ian. Kamu hanya perlu berusaha mengubah suasana dalam kehidupan keluargamu, bukan membiar-kan diri larut dalam kesedihan."

“Apa maksudmu ”“Lakukanlah sesuatu, untuk mengu-

rangi atau bahkan menghentikan per-tengkaran orang tuamu yang sering ter-jadi. Apa kamu sudah mencoba?” tanya Arya ingin tahu.

Rian menggeleng. Ia tersenyum sinis dan mengatakan dirinya tak bisa berbu-at apa-apa.

“Maaf Ian, waktu perkenalan itu kamu hanya mengatakan orang tuamu aneh. Apa maksudnya?,” tanya Arya hati-hati.

“Intinya ibu wanita pencemburu dan penuh perhitungan. Sedangkan ayah sa-ngat dermawan, hingga senyum pun ia dermakan seenaknya. Mereka bisa ber-satu hingga melahirkan saya, tapi tak bisa mengerti dan memahami sikap dan sifat satu sama lain. Bukankah itu aneh?”

“Jika demikian kamu perlu mencoba menengahi pertengkaran mereka. Beru-saha menyadarkan mereka, kalau kamu lah yang akan menjadi korban pertama di setiap pertengkaran mereka. Asalkan kamu menyampaikannya dengan cara yang baik dan sopan,” saran Arya.

“Ini, ambil buku ini. Ibumu perlu mem-bacanya, kamu juga. Saya tidak yakin bisa membantu paling tidak kita perlu men-coba.”

“Bagaimana dengan ayahku?,” tanya Rian.

“Cobalah ingatkan ayahmu, jangan mendermakan senyum sesukanya. Ter-utama ke pada lawan jenis, sekalipun tak ada maksud lain. Hal itu tentu menyakiti hati ibumu.”

Rian memandang Arya. Disaat yang sama bel masuk berbunyi. Mereka menu-ju kelas dengan pikiran masing-masing.

Minggu berikutnya, Rian menemui Arya yang asik berbincang bersama Andi dan Beni. Dari jauh ia sudah tersenyum lebar.

“Terima kasih banyak Ar. Kini ayah dan ibu sepertinya sudah saling memahami. Mereka sepekan ini tak pernah cekcok. Ayah bisa mengerti maksudku dengan kalimatmu itu. Tapi apa hebatnya buku La Tahzan sehingga mampu mempenga-ruhi ibu? Mereka bahkan membacanya bersama.”

“Sekarang masalah orang tuamu bisa dianggap clear. Masalah apa hebatnya buku La Tahzan, sempatkanlah memba-canya di waktu luangmu kawan," kata Andi sambil tersenyum. Sedangkan Beni mengacungkan jempolnya.

“La Tahzan artinya "jangan bersedih". Maka tersenyumlah! Kita remaja seka-rang lebih akrab dengan bahasa gaulnya keep smile," kata Arya sambil tertawa di-ikuti tawa Andi, Beni, dan Rian.

Ditulis oleh Madeyana, alumni SMAN 1 Wawondula. Made adalah anak seorang petani yang bercita-ci-ta menjadi guru atau penulis. Anak ke-5 dari 10 bersaudara ini tinggal di Desa Asuli, Kecamatan Towuti.[]

Page 11: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201511SAFETY

LIMA KUNCI

PANGAN YANG AMAN

DARI KEBUN KE

PIRINGP A S T I K A N

AMAN

JAGA

KEBERSIHAN

PISAHKAN

MAKANAN MENTAH

DAN MATANG

MEMASAK DENGAN

BENAR

JAGA PANGAN PADA SUHU

AMAN

GUNAKAN AIR DAN BAHAN

BAKU YANG AMAN

Pangan yang Aman Untuk Hidup Sehat! Hari

Kese

hatan

Dun

ia 20

15

Pastikan Makanan Anda Aman DikonsumsiDengan lima langkah, Anda bisa menyajikan makanan yang sehat dan aman untuk keluarga.

S etiap tahun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memilih tema kampanye di Hari Kesehatan Sedu-nia yang diperingati tiap 7 April. Tahun ini, food

safety alias keamanan pangan menjadi tema yang di-pilih WHO untuk mengingatkan pemerintah, produ-sen, pedagang, dan masyarakat umum terhadap pen-tingnya menjaga keamanan makanan.

Makanan yang tidak aman dikaitkan dengan ka-sus kematian yang merenggut nyawa dua juta orang, termasuk anak-anak, di seluruh dunia setiap tahun. Terutama di negara-negara berkembang seperti In-donesia. Makanan yang mengandung bakteri berba-haya, virus, parasit, atau senyawa kimia, bertanggung jawab terhadap lebih dari 200 jenis penyakit, mulai dari diare hingga kanker.

Bahaya yang mengancam keamanan pangan terus meningkat. Banyak faktor penyebabnya, mulai dari metode pertanian dan peternakan yang terus beru-bah, pergeseran temperatur akibat perubahan iklim global, modernisasi yang memungkinkan perpindahan makanan lintas benua, hingga perilaku yang lebih me-nyukai jajan dibanding mengonsumsi makanan rumah-an. Semua punya peran terhadap keamanan pangan.

Semua pihak bisa berkontribusi untuk mencipta-kan keamanan pangan. Pemerintah perlu membuat kebijakan dan program pangan secara luas dan de-tail dan produsen makanan harus mematuhi seluruh standar pangan. Untuk Anda para koki di rumah dan konsumen makanan, ada lima langkah yang dirumus-kan WHO untuk memastikan makanan yang Anda hi-dangkan untuk keluarga, aman.

Lima Kunci Keamanan Pangan

1. Jagalah kebersihanAlasan: Walaupun kebanyakan mikroba tidak menye-babkan gangguan kesehatan, mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan, dan manusia. Mikroba ini me-nempel di makanan, serbet, dan peralatan dapur yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit.

Langkah: – Cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan se-sering mungkin selama memasak.

– Cucilah tangan sesudah dari toilet. – Cuci dan bersihkan seluruh permukaan yang kon-tak dengan pangan dan alat untuk mengolah ma-kanan.

– Jagalah makanan dan area dapur dari serangga, hama, dan binatang lainnya.

2. Pisahkan makanan mentah dan matangAlasan: Pangan mentah—terutama daging sapi, ung-gas, makanan laut, dan cairan yang ditimbulkannya—dapat mengandung mikroba patogen yang bisa men-cemari makanan lain selama pengolahan dan penyim-panan.

Langkah: – Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan makan-an laut dari pangan lain.

– Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan khusus untuk mengolah pangan mentah.

– Simpan makanan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang.

3. Memasak dengan benarAlasan: memasak dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Makanan yang dimasak dengan

suhu internal 70OC dapat memastikan pangan aman dikonsumsi. Bahan yang perlu mendapat ekstra ada-lah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh, dan potongan daging ukuran besar.

Langkah: – Masaklah bahan pangan dengan benar, terutama daging sapi, daging unggas, telur, dan makanan laut.

– Rebuslah makanan, misalnya sup, sampai mendi-dih dan usahakan agar suhu internalnya menca-pai 70OC. Agar lebih yakin, gunakan termometer. Untuk daging, usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda.

– Panaskan kembali makanan secara benar.

4. Jaga pangan pada suhu amanAlasan: Mikroba dapat berkembang biak dengan ce-pat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di bawah 5O C atau di atas 60O C, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa mikroba patogen da-pat tumbuh pada suhu di bawah 5O C.

Langkah: – Jangan membiarkan makanan matang dalam suhu ruang lebih dari 2 jam.

– Simpan segera semua makanan yang cepat rusak di dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan di bawah suhu 5O C.

– Pertahankan suhu makanan lebih dari 60O C sebe-lum disajikan.

– Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin.

– Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang.

5. Gunakan air dan bahan baku yang amanAlasan: bahan baku, termasuk air dan es, bisa ter-kontaminasi oleh mikroba patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlaku-an sederhana, misalnya mencuci dan mengupas kulit buah, akan mengurangi risiko kontaminasi.

Langkah: – Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman, misalnya dengan cara direbus.

– Pilihlah pangan segar dan bermutu. – Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pa-ngan aman, misalnya susu pasteurisasi.

– Cucilah buah dan sayuran, terutama yang dima-kan mentah.

– Jangan mengonsumsi pangan yang sudah kedalu-warsa.[]

Page 12: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201512 PEMDA MENYAPA

Bupat Lutim menerima kunjungan 21 orang dokter muda pada program PIDI.

Penyerahan sertifikat oleh UPTB OKKPD kepada kelompok wanita tani di Kecamatan Tomoni.

Salak Luwu Timur Bersertifikat Prima

B uah salak yang dikembangkan kelompok wanita tani di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, berhasil melalui uji

kelayakan dan mendapatkan sertifikat Prima 3 dan Prima 2. Keduanya sertifikat jaminan produk aman dikonsumsi dan bemutu.

Rapiuddin Thahir, Kepala Badan Ketahanan Pa-ngan, membenarkan buah salak di Luwu Timur te-lah melalui proses sertifikasi oleh Unit Pelaksana Tugas Badan (UPTB) Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) di bawah UPT Badan Ke-tahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan. Lemba-ga ini diberi kewenangan menerbitkan sertifikat ja-minan mutu produk pertanian segar asal tumbuhan, Prima 3 dan Prima 2.

Penyerahan sertifikat dilakukan Kepala UPTB OK-KPD Ir Hasnawati Habibie kepada empat anggota ke-lompok wanita tani, yakni Musirah, Sriati, Misri, dan Sri Pujiwati, akhir Februari 2015. Seremoni disaksi-kan Kades Bangun Jaya Sunarsono, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, serta penyuluh pertanian di wilayah binaan.

Kata Rapiuddin, pemilik sertifikat Prima memiliki kesempatan untuk memasarkan produknya lebih luas, termasuk ke supermarket. “Hasil uji menunjuk-kan buah salak Luwu Timur punya cita rasa, ukuran, mutu, dan pengelolaan yang sangat layak untuk di-kembangkan dan dipasarkan,” katanya.

Rapiuddin berharap budidaya tanaman buah di halaman dan lahan kosong sekitar rumah dapat te-rus dikembangkan. Selain bisa dikonsumsi untuk memenuhi gizi keluarga, buah yang melimpah dapat dijual ke pasar dengan harga yang cukup tinggi. Pada akhirnya, pemanfaatan pekarangan dapat menambah pendapatan keluarga. Tanaman-tanaman tersebut juga dapat memperbaiki kualitas udara lingkungan dan mendukung kelestarian alam. (Humas Lutim)[]

21 Dokter Muda Praktik di Luwu Timur

S ebanyak 21 dokter muda akan melakukan praktik selama kurang lebih satu ta-hun di Kabupaten Luwu Timur. Kedatangan 21 dokter muda ini dalam rangka Program Internship Dokter Indonesia (PIDI). Mereka diterima langsung Bupati

Luwu Timur, H Andi Hatta Marakarma, di kantornya, akhir Februari 2015Sekretaris Komite Intership Dokter Indonesia (KIDI) Provinsi Sulawesi Selatan, dr.

Laela Prihapsari, mengatakan, program magang atau program pematangan itu ditu-jukan bagi dokter yang baru lulus program studi pendidikan kedokteran dan telah lulus uji kompetensi, tetapi belum mempunyai kewenangan untuk praktik mandiri.

“Melalui program ini, para dokter PIDI dituntut untuk meningkatkan keterampil-an dan kinerjanya sesuai standar kompetensi kedokteran dan bekerja secara pro-fessional,” kata dr. Laela.

Program magang juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang nantinya menjadi surat pengakuan bahwa orang yang bersangkutan adalah dokter resmi yang terdaftar di Indonesia dan dapat diguna-kan untuk mengurus Surat Ijin Praktik (SIP). “Dengan STR, para dokter muda dapat menjalankan kewajiban sebagai dokter sepenuhnya,” jelasnya.

Dokter-dokter muda tersebut berasal dari luar Sulawesi, tepatnya dari Jawa dan Sumatra. Selama setahun, mereka akan mengabdi di RSUD I La Galigo Wotu dan Pus-kesmas Malili. Bupati Luwu Timur bersyukur atas kedatangan para dokter muda, dan menurut dia program PIDI akan sangat membantu masyarakat Luwu Timur.[](Humas Lutim)

Page 13: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201513KEMITRAAN

Pengenalan jenis dan manfaat tanaman obat kepada anggota TP-PKK Kecamatan Nuha oleh anggota Sorowako Community Volunteer (SCV).

Sehat Alami dengan TogaMemanfaatkan tanaman pekarangan untuk menyehatkan keluarga, sekaligus menggali potensi ekonomi.

Di seluruh dunia, tanaman obat sudah dipercaya khasiatnya selama ribuan tahun untuk menyembuhkan berba-

gai jenis penyakit. Bagi masyarakat Indo-nesia, pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat merupakan budaya bangsa yang secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.

Belakangan ini, pemanfaatan tanaman obat semakin diminati karena efek sam-pingnya lebih kecil dibandingkan obat sintesik, dan harga obat-obatan kimia yang semakin mahal.

Meskipun telah mengenal manfaat ta-naman obat, sebagian besar masyarakat belum memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat dan ti-dak paham cara mengolah tanaman agar memberi bermanfaat bagi kesehatan. Hal itu menjadi dasar diadakannya seminar tentang tanaman obat keluarga (Toga), bagian dari PTPM yang bermitra dengan Sorowako Community Volunteer (SCV) akhir Ferbruari lalu. Acara diadakan di aula Kantor Camat Nuha, dengan menda-tangkan dr. Riyanti Maharani dari Yaya-san Aliksa Organik SRI, yang mendalami pengobatan herbal.

Peserta berkesempatan mengenai je-nis-jenis tanaman obat yang tumbuh liar di lingkungan sekitar, mengenal manfaat masing-masing tanaman, diperlihatkan bentuk nyata tanaman-tanaman obat ter-sebut, dan diberi pengetahuan tentang cara mengolah bahan herbal.

Menambah pendapatanSeminar, yang diikuti sekitar 20 ang-

gota Tim Penggerak (TP) PKK Kecamat-an Nuha, punya manfaat jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. “Untuk jangka pendek, diharapkan peserta bisa mengenal berbagai macam Toga dan apa saja manfaatnya. Selanjutnya diharap-kan peserta mampu mengumpulkan ta-naman-tanaman obat, mengetahui cara menanam dengan benar, dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh keluarga,” kata Erlina Yuliarti, Ketua SCV.

Untuk jangka menengah, SCV berha-rap dapat merealisasikan lahan pembi-bitan atau nursery tanaman obat yang bisa dijadikan tempat wisata, sekaligus pendidikan bagi masyarakat luas. Se-mentara tujuan jangka panjang adalah terciptanya integrasi pelayanan medis dengan pengobatan herbal dan timbul-nya inisiatif peserta seminar untuk me-ngembangkan pengolahan tanaman obat sebagai kesempatan berwirausaha.

Seminar disambut hangat oleh peserta. “Materinya sangat bagus, penyajiannya juga lengkap dengan membawa langsung contoh-contoh tanaman obat yang bisa kita lihat. Seminar semacam ini dapat mem-buka wawasan tentang tanaman obat,” kata Irdawati, salah satu pe-serta seminar.

Selain mendapat materi seputar Toga, peserta diberikan wawasan tambahan terkait cara mengolah tanah dan menanam yang baik oleh

Ketua Yayasan Aliksa Organik SRI Alik Sutaryat. Penggunaan bahan organik sebagai komponen uta-ma dalam menanam berbagai jenis tanaman, terma-suk Toga, penting diketahui agar hasil tanam benar-benar sehat alami, bukan malah menimbulkan pe-nyakit karena proses penanaman dan penggunaan pupuk yang salah.[]

Page 14: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201514 GALERI

I ce break ing games sebe lum memula i Loka Lat ih bag i Komite Desa dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa d i Kecamatan Nuha , Me i 2015 .

Pemuda Ke lurahan Magan i ber fo to bersama usa i men ja lan i pe lat ihan percetakan , September 2013 .

F o t o : I d e h a m

Musyawarah Desa Usu lan PMDM 2014 Desa L ioka Kecamatan Towut i .F o t o : I r m a w a t i S a g u n i

Penyerahan bantuan UKM_PMDM 2013 Nuha , Jun i 2014 .F o t o : I d e h a m

Pelat ihan UKS Dokter Kec i l SDN 280 Desa L imbukan Mand i r i Maha lona .Ker jasama Puskesmas Maha lona dan PTPM, November 2014 .

F o t o : I s k a n d a r

Galeri FotoMomen yang tertangkap kamera sepanjang

pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan

Masyarakat (PTPM). Jika Anda memiliki foto-foto

yang terkait dengan pelaksanaan PTPM, silakan kirim

ke Redaksi Tabloid Verbeek melalui email tabloid.

[email protected] (ukuran foto minimal 500KB).

Foto yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik.

Page 15: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201515EVENT

Suasana pameran pembangunan di Lapangan Andi Nyiwi, Malili. Pameran diikuti oleh SKPD dan perusahaan swasta.

Kiri: Seremoni tiup lilin oleh Bupati Luwu Timur di sela-sela gala dinner di Sorowako. Kanan: Presiden Direktur PT Vale berbincang dengan Gubernur Sulsel dalam acara gala dinner untuk merayakan HUT Lutim di Hall Taman Antar Bangsa (TAB).

Dirgahayu Luwu TimurTahun 2015, Kabupaten Luwu Timur merayakan HUT ke-12. Momen itu diperingati dengan berbagai event meriah.

M eskipun masih terbilang muda, Bumi Batara Guru telah menjadi daerah yang cukup diperhitung-

kan di Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan potensi yang beragam, mulai dari sum-ber daya manusia, agroindustri, hingga pertambangan, Luwu Timur telah meno-rehkan berbagai prestasi dan pencapai-an. Sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan, berbagai event digelar di beberapa kecamatan dengan tema “Mem-perkuat Sinergitas dan Partisipasi Publik untuk Pembangunan Luwu Timur yang Berkelanjutan”.

Mengawali perayaan HUT ke-12, Pem-kab Luwu Timur menggelar tabligh akbar menghadirkan Ummi Pipik Dian Irawati, istri alm Ust. Jefry Al Buchori (Uje), di la-pangan Gaswo Kecamatan Wotu, 29 April 2015, yang diikuti puluhan ribu warga.

Acara selanjutnya adalah gala dinner yang dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, dan manajemen PT Vale di Taman Antar Bangsa, Sorowa-ko, pada 2 Mei 2015. Turut hadir dalam acara bernuansa santai malam itu Ang-gota Komisi IX DPR RI drg. Hj Andi Fau-ziah Pujiwatie Hatta, Muspida Kabupaten Luwu Timur, SKPD Lutim, perwakilan Walikota Palopo, dan perwakilan Bupati Luwu Utara.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulsel memberikan ucapan selamat atas HUT Luwu Timur dan menekankan penting-nya semangat persaudaraan yang harus terjalin baik antar-elemen masyarakat. Gubernur juga memberi apresiasi atas kontribusi PT Vale untuk Luwu Timur, Sulawesi Selatan, maupun kontribusi ter-hadap negara.

Usai makan malam bersama, gala din-ner dilanjutkan dengan tiup lilin. Selanjut-nya, bintang tamu Melinda dengan lagu

hits “Cinta Satu Malam” memanaskan sua-sana. Gubernur, staf dinas provinsi, hingga istri Bupati Andi Tenri Balobo Hatta tidak mau ketinggalan naik panggung dan me-nyumbangkan suara.

Puncak Peringatan HUT LutimTepat di hari jadi, 3 Mei, acara puncak

HUT Lutim ke-12 digelar di Lapangan Merdeka Malili. Acara diawali dengan penampilan drum band dari Praja IPDN Kampus Sulawesi Selatan dan dilanjut-kan dengan pembacaan kilas balik Ka-bupaten Luwu Timur oleh Ketua DPRD, Amran Syam. Dalam kesempatan itu, Alm H. Andi Hasan Opu To Hatta Opu Mpelai Ussu yang diwakili putranya, Andi Mur-phy, diberikan tanda kehormatan atas

atas jasa-jasanya dalam menginisiasi, memerjuangkan, dan menjadi bagian penting dalam sejarah pembentukan Luwu Timur.

“Saya sangat berbangga dan berteri-makasih kepada semua pihak yang telah memberikan dedikasi dan kerja sama un-tuk menitih buih, menyeruak gelombang, menantang badai, dan membaca arah an-gin guna melayarkan bahtera Bumi Bat-ara Guru ini untuk bisa sampai ke pan-tai tujuan bersama yang dicita-citakan. Semoga kita semua, seperti halnya saya, sangat beruntung dan sangat berbangga menjadi bagian dari Luwu Timur,” kata Bupati Luwu Timur.

Gubernur Sulawesi Selatan mengakui bahwa saat ini Luwu Timur telah semak-

in maju dan berkembang dan mampu menjadi salah satu Kabupaten terbaik di Provinsi Sulawesi Selatan. Dia menam-bahkan, Lutim merupakan salah satu daerah sukses mengelola program pen-didikan dan kesehatan.

Untuk menampilkan keberhasilan yang telah diukir Kabupaten Luwu Timur dalam kurun waktu 12 tahun, Pemerin-tah Kabupaten Luwu Timur juga meng-gelar pameran pembangunan di Lapan-gan Andi Nyiwi Malili. Peserta pameran adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), PT Vale, dan beberapa perusa-haan swasta maupun unit usaha masyar-akat di Luwu Timur. Untuk anak-anak, PT Vale menggelar lomba mewarnai bagi 150 anak usia TK dan SD.[]

Page 16: Yusuf: “Saya Mau Ada yang Unik Dari Desa Matano” PMDM ... · Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas pada lokasi yang telah ditetap- kan sebagai cagar alam atau kawasan hutan

Verbeek edisi 17 | 201516 EVENT

KUIS

Kirimkan jawaban melalui email [email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi.

Anggota Komisi IX DPR RI menghadiri jamuan makan malam di Sorowako. Acara ramah-tamah ditutup dengan penyerahan cinderamata.

Kunjungan Komisi IX DPR RI ke Lutim

K omisi IX DPR RI, dipimpin Wakil Ke-tua Syamsul Bahri, melakukan kun-jungan kerja ke Luwu Timur akhir

Februari 2015. Rombongan yang diteri-ma oleh Bupati Lutim Andi Hatta Mara-karma langsung meninjau RS Inco untuk melihat langsung pelayanan di rumah sa-kit tersebut.

Syamsul Bahri didampingi beberapa anggota Komisi IX, antara lain Siti Mas-rifah, Hamid Noor Yasin, Daniel Lumban Tobing, Djoni Rolindrawan, dan drg. Hj Andi Fauziah Pujiwatie Hatta. Turut da-lam rombongan perwakilan BPJS Kese-hatan dan Ketenagakerjaan, Badan POM, BKKBN, dan staf Kementerian Kesehatan.

Malam harinya, tim Komisi IX DPR RI memenuhi undangan Muspida Kabupa-ten Luwu Timur, SKPD Lutim, perwakil-an Walikota Palopo, perwakilan Bupati Luwu Utara, dan tokoh masyarakat, un-tuk menghadiri jamuan makan malam di TAB, Sorowako.

Manajemen PT Vale yang menjadi tuan rumah diwakili Presiden Direktur Nico Kanter, Wapresdir Bernardus Irmanto, dan jajaran manajer. Usai makan malam, Komisi IX DPR RI membuka kesempatan bagi pemerintah maupun masyarakat un-tuk menyampaikan aspirasi terkait kese-hatan, tenaga kerja, dan transmigrasi, se-suai bidang yang dibawahi Komisi IX.

“Kunjungan ini merupakan rahmat bagi kami di Lutim. Pasti akan membawa ber-kah. Tentunya banyak hal yang ingin disam-paikan oleh masyarakat, tapi yang paling penting adalah kita menjalin silaturahmi, menjalin hubungan emosional,” kata Bu-pati Luwu Timur.

Dokter Rosmini, Direktur RSUD I La Gali-go, menyampaikan masih banyak yang per-lu disempurnakan di rumah sakit tersebut, seperti ketersediaan dokter spesialis hing-ga sarana dan prasarana. Sementara Kahfi, warga Kecamatan Towuti, membeberkan

kendala akses di permukiman transmigran di Desa Mahalona yang memberi dampak bagi pelayanan kesehatan. Pertanyaan juga tertuju kepada staf BPJS Kesehatan, teruta-ma terkait pembagian dana kapitasi yang diterima oleh fasilitas kesehatan.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menga-takan, kunjungan kerja merupakan sara-na bagi wakil rakyat untuk melihat lang-sung pembangunan daerah. “Kami perlu mengonfirmasi laporan kementerian apa-kah sudah sesuai dengan fakta di lapang-an. Selain itu, DPR juga perlu memastikan

anggaran yang kami sahkan telah dipakai sebaik-baiknya untuk pembangunan ma-syarakat,” katanya.

Menanggapi berbagai aspirasi yang di-sampaikan masyarakat Luwu Timur, Ko-misi IX bersama Kementerian Kesehatan dan stakeholder terkait lainnya berupaya meningkatkan jumlah RS rujukan di Su-lawesi Selatan, meningkatkan pelayanan RSUD I La Galigo, serta meminta Dinas Ke-sehatan Lutim untuk menginventaris Pus-kesmas yang perlu perhatian khusus dan diajukan ke DPR untuk dibahas.[]

Pilih jawaban yang benar dari 5 pertanyaan di bawah ini. Sepuluh pengirim beruntung akan mendapatkan suvenir dari PT Vale.

1. Nama program CSR PT Vale di wilayah pemberdaya-an Luwu Timur adalah....A. PPTMB. PTPMC. PMPMD. PMPT

2. Salah satu jenis kegiatan yang dilarang dalam Pro-gram Terpadu Pengembangan Masyarakat PT Vale adalah....A. Kegiatan peningkatan kapasitasB. Kegiatan peningkatan layanan kesehatan dasarC. Kegiatan peningkatan prasarana Pendidikan Anak Usia DiniD. Kegiatan yang mempekerjakan anak di bawah usia kerja

3. Yang merupakan prioritas kegiatan PMDM adalah....A. Kegiatan yang selaras dengan kebijakan pemerintahB. Kegiatan yang memberi manfaat di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomiC. Kegiatan yang menyasar masyarakat miskin dan rentanD. Semua benar

4. Alih fungsi hutan yang tidak tepat dapat mengakibatkan......A. ErosiB. Rusaknya kualitas tanahC. KekeringanD. Semua benar

5. Tindakan yang benar untuk melindungi alamA. Menjaga keaslian dan kelestarian hutan lindungB. Membuang sampah pada tempat sampahC. Tidak mencemari sumber air

dengan zat beracun atau berbahayaD. Semua benar