menguatkan kelembagaan desa melalui pmdm manfaat olahraga

16
VALE DUKUNG PERBAIKAN SANITASI WARGA SOSOK > HAL 5 MUH. ABRINSYAH "PTPM ADALAH KONSEP TERBAIK SAAT INI UNTUK LUWU TIMUR" KREASI > HAL 8 FASHION KREASI HIJAB MODERN KOMUNITAS > HAL 15 ALAT MUSIK TRADISIONAL MUSIK BAMBU TAPULEMO SOROWAK0 EDISI 7, APRIL 2014 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - Darmiati (48 tahun) salah seorang penerima bantuan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk pengadaan jamban keluarga, di Jalan Nangka Desa Baruga Kecamatan Malili. Laporan Utama > Hal 3 Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Wawasan > Hal 7 Manfaat Olahraga bagi Anak-anak Dongeng > Hal 9 Kumbang dan Calon Istrinya Pemda Menyapa > Hal 13 Dua Sekolah di Lutim Sabet Penghargaan Aha! > Hal 11 Sejarah Pengobatan Herbal di Nusantara

Upload: nguyenngoc

Post on 02-Jan-2017

253 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

VALE DUKUNG PERBAIKANSANITASI WARGA

SOSOK > HAL 5MUH. ABRINSYAH

"PTPM ADALAH KONSEP TERBAIK SAAT INI UNTUKLUWU TIMUR"

KREASI > HAL 8FASHION

KREASI HIJAB MODERN

KOMUNITAS > HAL 15ALAT MUSIK TRADISIONAL

MUSIK BAMBUTAPULEMO SOROWAK0

E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I 1 6 H A L A M A ND i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k

- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

Darmiati (48 tahun) salah seorang penerima bantuan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk pengadaan jamban keluarga, di Jalan Nangka Desa Baruga Kecamatan Malili.

Laporan Utama > Hal 3 Menguatkan KelembagaanDesa Melalui PMDMWawasan > Hal 7Manfaat Olahraga bagi Anak-anak

Dongeng > Hal 9Kumbang dan Calon Istrinya

Pemda Menyapa > Hal 13Dua Sekolah di Lutim

Sabet Penghargaan

Aha! > Hal 11Sejarah Pengobatan Herbal di Nusantara

Page 2: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

2 EDITORIAL

Redaksi Verbeek Pelindung: Dewan Direksi PT Vale I Penasihat: Basrie Kamba (Director Communications and External Affairs) I Penanggung jawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications), Busman Dahlan Shirat (GM Community Relations) I Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela I Editor: Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris I Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto I Fotografer: Doni Setiadi I Desain & Layout: Sandy Pauling I Alamat Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

V E R B E E K I E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4

Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.

@tabloidverbeekTabloid Verbeek

Pembaca yang budiman.

Program Mitra Desa Mandiri atau yang disingkat PMDM, merupakan ba-gian dari Program Terpadu Pengem-bangan Masyarakat (PTPM) yang me-rupakan program sosial terpadu PT Vale Indonesia Tbk, selangkah demi selangkah telah memberikan manfaat nyata. Sebanyak 38 desa di empat keca-matan di wilayah terdampak operasi telah secara bertahap mengelola dana Rp350 juta per tahun per desa. Di bidang kesehatan salah satu pro-gram nyata adalah pengadaan jamban untuk keluarga di Kecamatan Malili, khususnya di Desa Baruga. Program ini dilaksanakan setelah melalui pen-jaringan usulan dari masyarakat dan disesuaikan dengan RPJMDes (Ren-cana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Saat kami mencetak edisi ini, lebih dari 140 jamban telah selesai dibangun. Berbeda dengan pelaksa-naan program tahun-tahun sebelum-nya, penerima manfaat kali ini turut berpartisipasi nyata, misalnya terlibat dalam tahap konstruksi jamban. Sesuai misinya untuk bidang eko-nomi dan kesehatan, PMDM mendo-rong akses layanan kesehatan dasar untuk kelompok rentan dan masyara-kat miskin. Barangkali ada yang mengatakan, pe-ngadaan jamban keluarga adalah sepele dibandingkan dengan program lain. Pendapat semacam itu patut di-koreksi. Program pengadaan jamban ke-luar-ga ini sangat dirasakan faedah-nya oleh penerima manfaat. Ambil misal keluarga Hamzah, salah seorang warga Desa Baruga. Selama ini, dia dan keluarganya membuang hajat menggunakan kantong kresek. Kemu-dian dibuang ke semak-belukar atau dibawa ke tempat sampah terdekat. Di desa itu, ada 77 KK belum memiliki jamban keluarga. Di bidang ekonomi, PMDM lebih me-ngutamakan program-program yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin. Salah satunya dengan mengembangkan unit ekonomi produktif melalui program block grant. Pembaca, laporan utama Verbeek edisi kali ini menyuguhkan program-program PMDM di bidang ekonomi dan kesehatan. Artikel-artikel lain pa-da rubrik ”Wawasan”, ”Kreasi”, dan ”Jendela”, semoga tetap menjadi saji-an menarik bagi Anda. Verbeek mengucapkan terima ka-sih kepada Anda yang telah mengirim-kan masukan.

Selamat membaca.

Redaksi.

Salam untuk Redaksi Verbeek. Saya adalah pembaca baru Verbeek. Saya senang membacanya karena mene-mukan beragam konten, mulai dari program perusahaan, seputar kegiatan Pem-da, hingga sejarah dan budaya setempat. Rasanya seperti melihat buku kecil Luwu Timur. Saya membaca Verbeek edisi 5 di rubrik “Aha!” mengenai yogurt. Menurut saya, artikel ini menarik dan sangat bermanfaat bagi pembaca seperti saya, yang selalu mencari tahu apa yang saya konsumsi. Saya tak menyangka perja-lanan sejarah yogurt seperti itu. Tapi saya agak kecewa, karena dalam artikel itu tak ada kolom yang menjelaskan manfaat yogurt, yang ada malah cara pem-buatannya. Saya kira menampilkan manfaat lebih penting dibanding menjelaskan cara membuatnya. Terima kasih. Wulan, Jl. Hasanuddin, Sorowako Terima kasih atas maskannya. Ke depan, kami akan menuliskan secara seim-bang antara manfaat suatu hal dan cara pembuatannya.

Saya pembaca baru Verbeek. Rasanya senang mendapatkan bacaan yang isinya tidak terbatas masalah perusahaan saja. Konten dan rubrik Verbeek beraneka ragam. Saya kira ini akan membantu pembaca memperoleh infor-masi lebih luas. Saya berharap Verbeek lebih banyak mengulas cerita atau kisah di seputa-ran Luwu Timur, atau bila perlu berfokus pada empat kecamatan pemberda-yaan saja. Saya kira ada ratusan kisah yang layak menjadi konten Verbeek. Se-jarah, budaya, lingkungan, ataupun kehidupan sosial masyarakat. Saya kira, Verbeek dapat melakukannya dan saya percaya itu. Tetap sema-ngat untuk awak redaksi Verbeek. Salam.Erika Tobing, Wawondula Sepakat dengan Anda, Verbeek memang sedang berusaha untuk sedapat mung-kin menyajikan konten seputar sejarah, budaya, dan kehidupan sosial masyara-kat lokal. Kendati demikian, konten sejarah dan budaya tersebut kami bawa da-lam konteks lebih luas.

Verbeek bagi saya adalah media yang sangat membantu memahami selukbeluk Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Selama ini, pro-gram CSR perusahaan menuai banyak kritik dan kehadiran Verbeek membe-rikan gambarannya. Selain laporan utama mengenai PTPM, saya senang membaca rubrik “Do-ngeng” tentang cerita rakyat. Semoga Verbeek selalu bisa terbit tepat waktu, jikamemungkinkan Verbeek dapat terbit secara mingguan. Terbit bulanan membuat saya lama menunggu, apa lagi halamannya masih kurang banyak. Semangat untuk redaksi Verbeek, semoga semakin baik.Nurcahyani, Sorowako Terima kasih atas apresiasi dan masukan Anda. Saat ini kami masih terbit seca-ra bulanan dengan 16 halaman. Wilayah sebaran Verbeek kini meliputi 38 Desa di empat Kecamatan wilayah terdampak operasi PT Vale.

Salam untuk Verbeek. Saya sangat senang dengan kehadi-ran tabloid Verbeek ini. Seperti mene-mukan sebuah media dengan tampi-lan yang segar. Saya berharap tabloidVerbeek menambah halaman dan me-nuliskan fenomena di sekitar Luwu Timur. Saya telah beberapa kali menemu-kan tabloid ini. Saya membacanya de-ngan semangat, ada beragam informa-si yang disajikan dari wilayah seki-tar yang belum banyak saya ketahui. Sebagai seorang pendatang, ini sa-ngat membantu mengenal daerah. Namun saya kurang mengerti, ke-napa fenomena seperti demonstrasi ataupun konflik yang sedang terja-di di tengah masyarakat tak pernah dimuat. Saya kira peristiwa seperti itu akan menjadi sejarah data fakta dari satu sisi kehidu-pan masyarakat. Terima kasih Verbeek, saya men-doakan agar media ini menjadi besar kelak. Umar, Jl. Hasanuddin, Sorowako Terima kasih atas masukan Anda. Tabloid Verbeek menyajikan berita-berita edukasi dan pengembangan masyarakat, berbeda dengan koran umum yang menyajikan semua jenis berita. Saat ini kami terbit sebulan se-kali dengan 16 halaman. Belum ada rencana untuk menambah halaman.

Tabloid Verbeek adalah bacaan mena-rik saat senggang atau memulai harisembari sarapan. Saya sangat menikma-tinya. Rubrik-rubriknya menyegarkan, ada masalah ekonomi, budaya, hingga berita pemerintahan. Saya juga senang dengan penyajian bahasanya yang mu-dah dicerna. Tapi saya juga berharap, Verbeek me-nyajikan dinamika politik di sekitaran wilayah Luwu Timur, agar masyarakat dapat membaca dan diberikan gamba-ran yang menyuluruh. Semoga Verbeekmenjadi media yang independen. Salam dan sukses selalu untuk redaksi Verbeek. Haryanto, Malili Untuk sementara ini, Verbeek me-naruh perhatian pada hal-hal yang bersifat pemberdayaan masyarakat, informasi-informasi ringan dan pres-tasi yang bisa menjadi inspirasi. Peris-tiwa politik kiranya bisa didapat dari media umum lainnya.

Page 3: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

3LAPORAN UTAMA

Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM

Desa yang mandiri menjadi pilar untuk mewujudkan Luwu Timur yang sejahtera.

esa menjadi kekuatan ekonomi daerah. inilah yang akan diwu- judkan Pemerintah Daerah Luwu Timur. Bekerjasama dengan PT Vale melalui upaya pengembangan masya-rakat melalui penguatan kelompok, pe-menuhan infrastruktur pertanian, peme-nuhan kebutuhan kesehatan mendasar, dan peningkatan UMKM. Lahan yang subur, kata Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, meru-pakan anugerah terbaik. ”Petani yang sejahtera akan membawa perubahaan yang besar. Maka kesejahteraan bukan-lah hal yang muluk-muluk yang akan dicapai,” katanya, beberapa waktu lalu. Untuk mewujudkan itu, PT Vale be-kerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui Program Terpadu Pengem-bangan Masyarakat (PTPM) melaksa-nakan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk peningkatan sektor eko-nomi dan pemenuhan kesehatan dasar. PMDM memberikan dana stimulan dalam bentuk program block grant. Penyusunan kegiatan dikelola di ting-kat desa dan kecamatan. Sebanyak 38 desa di empat Kecamatan—Malili, Wa-suponda, Towuti, dan Nuha—yang ter-dampak operasi PT Vale akan mengelo-la dana sebesar Rp350 juta per tahun. Kegiatan dari sektor ekonomi dan kese-hatan yang terpilih dihasilkan melalui Musrenbang (Musyawarah Perenca-naan Pembangunan) desa, kecamatan, hingga kabupaten. Usaha itu juga telah diverifikasi oleh Tim Koordinasi PTPM. PMDM dilaksanakan sejak Septem-ber 2013. Seperti halnya program lain di PTPM, PMDM dijalankan melalui ker-jasama tiga pilar (Pemerintah Daerah, PT Vale dan Masyarakat). Setiap usulan kegiatan disesuaikan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Mene-

ngah Daerah) dan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Ketua Tim Koordinasi PTPM, yang juga Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Luwu Timur Muh. Abrinsyah mengatakan, pe-laksanaan PMDM tidak hanya menge-nai bantuan dan kewajiban perusahaan pada masyarakat, namun menjadi kerja sosial yang berkelanjutan. Selama ini, pengembangan masya-rakat berjalan tak sesuai dengan pe-rencanaan pembangunan Pemerintah Daerah. ”Untuk kita mulai berbenah dan sekarang saatnya memulai hal baru yang lebih baik,” katanya. Dalam PMDM usulan kegiatan me-rupakan rangkaian pendokumentasian untuk melihat proses kontribusi ma-syarakat. Kemudian hasil penjaringan usulan dari setiap desa akan berbasis dusun di sektor kesehatan dan ekono-mi yang dilaksanakan sejak Desember 2013 hingga sekarang dan masih tersi-sa lima desa yang belum rampung, yak-ni tiga desa di Kecamatan Towuti, satu desa di Kecamatan Wasuponda dan satu desa di Kecamatan Malili. Menilik lima tahun ke belakang, pro-gram kegiatan pengelolaan dampak so-sial dan lingkungan yang dilakukan PT Vale di empat kecamatan mencapai Rp 300 milyar. Dana itu, bergulir ke ma-syarakat dengan tidak begitu merata. ”Dari pengalaman itulah, PT Vale de-ngan Pemerintah Daerah bersama ma-syarakat merumuskan kegiatan yang benar-benar akan berdampak dan tepat sasaran terhadap penerima manfaat,” kata Staf Community Relation PT Vale, Andi Zulkarnain. Kegiatan PMDM yang saat ini se-dang dilaksanakan diantaranya, pela-tihan bagi para kader desa, revitalisasi Posyandu, pembuatan jamban keluar-ga, program Kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pelatihan usaha, dan

bantuan sarana prasarana pendukung produksi di 38 desa.

Sektor Ekonomi Melalui PMDM dilaksanakan kegi-atan untuk meningkatan kapasitas ke-lompok dalam masyarakat, pengelohan lahan yang baik, hingga akses keterse-diaan pasar. Di bidang ini, diharapkan akan men-ciptakan lapangan kerja serta pengem-bangan unit ekonomi produktif dan kelembagaan desa. Program nyatanya meliputi, peningkatan produksi perta-nian, agroindustri, penguatan kelem-bagaan lokal di desa, akses pasar dan jaringan usaha, dan penyediaan sarana, prasana dan infrastruktur. Di Desa Wasuponda, Kecamatan Wa-suponda, dilaksanakan pembuatan ja-lan tani sepanjang satu kilometer untuk memberikan akses bagi para petani. Sementara untuk rencana pembangun-an pusat jajanan makanan tradisional di dekat tugu Nanas Wasuponda meli-batkan kelompok Karang Taruna dalam penyediaan batako sebanyak 20 ribu buah untuk lantai. Dan pengadaan ge-robak jajajanannya dilaksanakan oleh Karang Taruna desa Balambano. Di Desa Tole, Kecamatan Towuti, ke-lompok tani mendapatkan dua buah unit traktor tangan. Bantuan pembuat-an pupuk di desa Tole dan Lioka. Dan saat ini pengadaan bantuan lainnya di tujuh desa lainnya dalam tahap proses akhir. ”Di Towuti bantuan PMDM lebih banyak di sektor ekonomi. Terutama UMKM dan sektor pertanian,” kata Fa-silitator PMDM Kecamatan Towuti, Fit-rah As’ad. Di Kecamatan Nuha, bantuan ekono-mi lebih bervariasi, dari fasilitas perta-nian hingga UMKM. Salah seorang yang mendapatkan bantuan pengembangan usaha adalah Mas’ati (52), pemilik wa-rung sederhana di Jalan Merapi F 375.

Dia memproleh lemari pajang dari kaca, lemari pendingin, dan beberapa barang jualan lainnya. Sebelumnya, Mas’ati menjajakan jual-annya dengan menggantung dan meng-gunakan rak sederhana. ”Sekarang saya bisa letakkan beberapa barang dalam lemari kaca dengan rapi. Saya juga bisa menjual minuman dingin. Saya sangat senang,” katanya.

Sektor Kesehatan Untuk sektor Kesehatan, PMDM men-dorong akses layanan kesehatan dasar untuk kelompok rentan dan masya-rakat miskin, yang meliputi promosi kesehatan lingkungan, ibu dan anak, perbaikan gizi,pencegahan dan pembe-rantasan penyakit menular, dan upaya pengobatan. Di wilayah Kecamatan Nuha, bantu-an diberikan pada Poskesdes Magani, berupa timbangan untuk pasien usia lanjut dan ibu hamil, alat ukur tinggi badan, alat pendeteksi (strip) koleste-rol, strip glukosa, hingga strip pengu-kur asam urat. ”Ini adalah bantuan yang sangat bermanfaat. Pasien usia lanjut dan ibu hamil akan semakin mudah di-tangani di Poskesdes,” kata bidan Putu Hasriani. Di Kecamatan Wasuponda, dilak-sanakan pembuatan sumur gali dan pengadaan air bersih di Desa Tabarano. Dan beberapa waktu lalu dilaksanakan pemberantasan sarang dan jentik nya-muk untuk memutus mata rantai pe-nyakit demam berdarah. Di Kecamatan Malili dilaksanakan program Kampung Perilaku Hidup Ber-sih dan Sehat di Desa Puncak Indah. Awal tahun 2014, PMDM telah melak-sanakan program sanitasi sehat untuk keluarga kurang mampu, seperti peng-adaan jamban untuk 142 KK di enam desa, serta sosialisasi akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. []

D

E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I V E R B E E K

Penyerahan dan Kegiatan PMDM PT Vale.

Progam PMDM PT Vale yang fokus pada sektor EKonomi dan Kesehatan menyentuh semua lapisan. Dari bantuan alat kesehatan di Poskesdes, pembuatan batako untuk UMKM, hingga usulan pembuatan jembatan tani.

Pada gambar ketiga, nampak Kepala Desa Timampu Kadir mengunjungi langsung usulan pembuatan jembatan untuk akses jalan tani.

Page 4: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

4 LAPORAN UTAMA

Vale Dukung Perbaikan Sanitasi Warga

R

Apa Kata Mereka? Program pengadaan jamban bagi masyara-kat kurang mampu merupakan kegiatan yang sangat baik. Dampaknya sangat banyak. Penya-kit lingkungan yang bersumber dari kebiasaan buruk akan berkurang. Saya berharap, setelah ada jamban, penyakit diare akan berkurang dan tak ada lagi bau kotoran manusia di bak-bak sampah pinggir jalan.

Nasir Haruni, Sekretaris Desa Baruga, Malili

V E R B E E K I E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4

Pengadaan Jamban Keluarga dalam Program Mitra Desa Mandiri.

Penggawa Institutional Capacity Building PTPM Andi Zulkarnain (kaus putih), bersama Ketua Tim Komite Desa Baruga Mahaseng, dan Sekretaris Desa Baruga Nasir Haruni, saat mengunjungi program pembangunan jam-ban keluarga di Kecamatan Malili.

Menciptakan lingkungan yang sehat, sa-lah satunya dengan membenahi sanitasi warga termasuk pengadaan jamban.

umah keluarga Hamzah Said (44) berdiri di atas tanah pemberian kerabat jauhnya. Berdinding tri-pleks sederhana dan berlantai semen. Bangunannya seperti dihimpit dua ru-mah beton. Hamzah menerima Verbeek dan Tim PMDM pada suatu siang, 6 Maret 2014. Sambil mengerahkan kekuatan tangan-nya untuk menopang tubuh, dia berge-rak menemui kami dengan mengesot. “Tahun 1999, saya kecelakaan. Saya ja-lan dan ada mobil menabrak. Maaf, kea-daannya begini,” katanya, tersenyum. Akibat kecelakaan itu, kaki Hamzah mengecil dan akhirnya tak lagi berfung-si, lumpuh. Istrinya menggantikan dia sebagai pencari nafkah. Bekerja seba-gai tukang cuci. Penghasilannya sekitar Rp500 ribu per bulan. ”Dari hasil itu, kebutuhan sehari-hari dicukupkan,” kata Hamzah. Tahun 1998, di Jalan Kelapa Desa Baruga, Malili, keluarga Hamzah mem-bangun rumah sederhana, di antara semak-belukar dan rerumputan yang tumbuh subur. Rumah itu, yang tak dilengkapi jamban, dibangun bertahap dari penghasilan Hamzah sebagai nela-yan. ”Biaya bikin jamban cukup mahal. Saya belum sanggup. Pikiran awalnya, yang penting ada tempat berteduh de-ngan keluarga dulu,” ujarnya. Karena tidak punya jamban, Hamzah dan keluarga melakukan aktivitas bu-ang air kecil dan besar menggunakan kantong kresek. Kemudian dibuang ke semak-belukar, atau jika ada kesempat-an dibawa ke tempat sampah terdekat. Namun, sejak mendapat bantuan pengadaan jamban, kebiasaan tersebut sudah tak lagi dilakukan. Bahkan kelu-arga Hamzah yang datang berkunjung pun mulai menginap. ”Kami mulai ber-canda hingga larut malam. Kami bebas mengobrol. Jika tiba-tiba ada yang ingin buang air besar, mereka tidak perlu

pulang ke rumah masing-masing, atau membangunkan tetangga. Cukup me-langkah beberapa meter sudah menca-pai jamban,” kata Hamzah, bahagia. Kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh keluarga Hamzah. Di Desa Baru-ga, ada sekitar 70 KK belum memiliki jamban. Namun, untuk tahap awal, Tim PMDM memprioritaskan 38 KK untuk pengadaan jamban. Catatan Tim PMDM, di Kecamatan Malili masih terdapat ratusan Kepala Keluarga belum memiliki jamban. Un-tuk itu, dilaksanakan pembuatan jam-ban sebanyak 142 KK. Di Desa Baruga 38 KK, Kelurahan Malili 10 KK, Desa Puncak Indah 24 KK, Desa Harapan 25 KK. Untuk tahap kedua, masing-masing untuk Desa Balantang 20 KK dan Desa Pasi-pasi 25 KK. ”Setiap kali saya berjalan atau me-ngelilingi desa, saya melihat bebera-pa orang membuang kotoran di aliran kali atau sungai ataupun menggunakan kantong kresek. Saya kira itu peman-dangan kurang baik dan kurang sehat,” kata Ketua Komite Desa Baruga, Maha-seng.

Sinergi Tiga PilarPengadaan jamban di Kecamatan Malili, khususnya di Desa Baruga, merupakan wujud kerja sama tiga pilar. Pengadaan jamban ini melalui penjaringan usulan dari masyarakat dan disesuaikan de-ngan RPJMDes. Jadi, PMDM melaksa-nakan program kerja sesuai kebutuhan masyarakat, bukan atas inisiatif orang per orang. Setelah mengesahkan RPJMDes, pe-merintah daerah dan PMDM memilah program yang akan dikerjakan bersa-ma. Sekretaris Desa Baruga, Nasir Ha-runi mengatakan, pemilihan dan pe-nentuan keluarga yang layak mendapat bantuan jamban dilaksanakan melalui proses verifikasi lapangan. ”Jadi pihak pemerintah, Tim PMDM, dan Komite Desa secara bersama melakukan kun-jungan ke setiap rumah sekaligus mela-kukan wawancara ,” kata Nasir. ”Dari hasil kunjungan lapangan itu-lah, kami membuat skala prioritas un-tuk 38 KK di Desa Baruga dari sekitar 70 KK yang belum memiliki jamban,” lanjutnya. Selama ini, kata Haruni, tingkat kesadaran masyarakat untuk

memiliki jamban sangat kurang. Data kesehatan di Desa Baruga menyatakan, risiko penyakit diare dan beberapa pe-nyakit lain yang terkait kesehatan ling-kungan sangat besar. Melalui pengadaan jamban bagi kelu-arga kurang mampu diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit diare dan penyakit lain yang berhubungan de-ngan kesehatan lingkungan. ”Model ini akan menjadi contoh bagi masyarakat lain. Kita akan pelan-pelan mensosia-lisasikan tentang pentingnya sanitasi,” kata Haruni. Kepala Bappeda Luwu Timur, yang juga Ketua Tim Koordinasi PTPM, Muh. Abrinsyah mengatakan, inisiatif pem-buatan jamban sangat baik, sebab ber-dampak langsung pada masyarakat penerima sasaran. ”Tak ada keraguan akan hal itu. Jamban adalah bangunan sederhana, namun masih ada beberapa keluarga kita yang belum mampu mem-buatnya. Maka melalui PMDM kita me-nyentuhnya,” katanya. Di Kecamatan Malili, di Kecamatan Wasuponda juga akan dilakukan pro-gram serupa secara bertahap. []

Saya sangat senang dapat bantuan usaha. Sela-ma ini, saya berjualan dengan sederhana, meng-gantung barang jualan dengan paku. Sekarang, dengan lemari kaca, barang jualan semakin terlihat rapi. Itu bisa membantu pembeli lebih tertarik. Se-lain lemari, PMDM juga memberikan saya bantuan kulkas pendingin untuk minuman. Saya tahu ba-rang itu harganya mahal. Membeli sendiri cukup berat. Saya akan berusaha menjaga amanah ini. Se-moga dengan tambahan fasilitas di warung, usaha saya bertambah baik.

Mas’ati, Pemilik Warung,

Kelurahan Magani, Sorowako

Sejak Tim PMDM membuatkan saya jamban, saya merasa salah satu beban hidup yang berat sudah teratasi. Meskipun saya lumpuh, hanya beberapa meter dari kamar tidur, saya bisa membuang hajat, tidak perlu menahan untuk menunggu tetangga bangun, atau meminta anak-anak membuang ko-toran dalam kresek. Tak hanya itu, dengan adanya jamban keluarga ini, tidak hanya beban perut yang teratasi, melain-kan hubungan dengan keluarga jauh semakin baik. Keluarga yang datang sekarang bisa menginap di rumah. Saya bahagia sekali.

Hamzah Said,Penerima Manfaat Jamban Keluarga,

Desa Baruga, Malili

Sejak membangun rumah di tempat ini, ta-hun 2006, saya bersama keluarga membuang hajat di sungai samping rumah. Saya tahu mem-bangun jamban sangat penting, namun saya tak punya biaya. Suami saya hanya bekerja serabut-an dengan penghasilan yang tetap. Namun sejak ada program PMDM, untuk pengadaan jamban keluarga dan membantu, saya sangat senang dan sangat bahagia. Kini saya tak perlu lagi menyiapkan senter dan harus berhati-hati jika hendak buang air di aliran su-ngai. Jamban sudah di depan pintu dapur.

Darmiati, Penerima Manfaat Jamban Keluarga,

Desa Baruga, Malili

Page 5: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

5SOSOK

Menciptakan masyarakat yang man-diri menjadi tujuan utama Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat (PTPM) dan pemerintah daerah.

uh. Abrinsyah bersemangat ketika bercerita mengenai program pemberdayaan ma-syarakat. Bagi dia, program pember-dayaan bukan semata-mata bersifat duniawi. Lebih daripada itu, ia meru-pakan suatu ibadah. “Dunia pember-dayaan adalah wilayah yang harus dilakukan dengan sabar dan ikhlas. Seperti ibadah. Tak ada kata capek,” katanya. Saat Verbeek bertemu di ruang ker-janya beberapa waktu lalu, Abrinsyah baru saja mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Luwu Timur. Jabatannya sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangun-an Daerah (Bappeda) Luwu Timur mengharuskan dia bekerja dengan waktu yang padat. Bagaimana dan apa sebenarnya PTPM? Apa pula peran Tim Koordina-si dalam menjalankan PTPM? Berikut petikan wawancaranya:

Kapan pertama kali Anda menge-nal dunia pemberdayaan? Saya kira jauh sebelum saya men-jadi pegawai negeri sipil. Saya senang bercengkerama dan membantu be-berapa LSM dalam mengelola kebu-tuhan masyarakat. Kemudian tahun 2000, saya menjadi Camat di Towuti. Saya mendatangi warga, bercerita, hingga ke pelosok. Saya merasa me-nyatu dengan mereka, mendengar-

kan keluh kesah mereka, mencari solu-si, hingga mendiskusikan hal-hal yang ringan. Capek seperti terlupa.

Bagaimana Anda melihat PTPM? PTPM adalah program pengembang-an masyarakat yang saat ini paling bagus. Sejak pertama kali disodorkan konsep PTPM ini, saya langsung setuju dan sangat optimistis. Saya percaya, jika dilakukan dengan konsisten, program ini akan membuahkan hasil yang sangat baik. Selain itu, strukturnya pun dina-mis. Jika kelak ada perbaikan dan pem-benahan, itu bisa dilakukan bersama. Keunggulan utama lainnya adalah memberikan akses luas kepada masya-rakat kelas bawah, dari kesehatan hing-ga ekonomi. Masyarakat menjadi suara utama yang harus didengarkan, untuk kemudian dicermati dan didiskusikan bersama. Sebelumnya, kita tak mendapati pro-gram CSR dengan konsep seperti itu. Perusahaan berjalan sendiri, pemerin-tah berjalan sendiri. Masyarakat pun membuat program yang tidak sesuai ke-butuhan, melainkan keinginan. Itu ada-lah masa lalu. Meskipun ada beberapa yang bagus, kita mulai membenahinya.

Apa program utama PTPM? PTPM adalah program yang laksa-nakan bersama tiga pilar, Pemerintah Daerah, Masyarakat dan PT Vale. Pro-gramnya mengacu pada upaya pengem-bangan. Tim yang merancang sangat baik dan tertib. Dilakukan usulan ma-syarakat yang berbasis dusun, desa, ke-camatan, dan kabupaten. Semua usulan kegiatan dirembukkan melalui RPJMD

(Rencana Pembangunan Jangka Mene-ngah Daerah—Red.) dari tingkat desa hingga kabupaten. Jadi pembangunan yang diharapkan pemerintah daerah berjalan bersama, ada benang merahnya. Salah satunya adalah visi Luwu Timur menjadi wila-yah agroindustri. Maka dibentuklah se-kolah lapang atau Community Learning Center (CLC), pelatihan UMKM untuk masyarakat, dan pelatihan koperasi. PTPM kita laksanakan untuk mem-bentuk suatu wilayah yang mandiri, de-ngan kualitas SDM yang baik. Maka dari itu, saya selalu menyampaikan pada masyarakat, jika konsep pengembangan masyarakat tidak hanya memberikan bantuan uang, melainkan yang paling utama adalah pelatihan dan peningkat-an pengetahuan bagi warga.

Anda menjadi Ketua Tim Koordina-si PTPM, sekaligus Kepala Bappe-da Luwu Timur. Apakah pekerjaan Anda tidak saling mengganggu? Oh, tidak sama sekali, malah saling membantu. Bappeda adalah badan atau instansi dalam lingkup pemerintah daerah yang tugasnya merencanakan pembangunan. Sementara tujuan utama PTPM untuk mendukung upaya perce-patan pembangunan, karena itu malah sangat membantu pemerintah.

Apa sebenarnya tugas utama Tim Ko-ordinasi? Tim Koordinasi adalah tim yang ber-anggotakan beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah—Red.) terkait, seperti Dinas Kehutanan, Kesehatan, BPMPD, BP4K, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan lain-lain. Tim inilah yang melihat dan turun ke lapangan, ke-tika dilakukan Musrenbang (Musyawa-rah Perencanaan Pembangunan—Red.) di tingkat Kecamatan. Tim Koordinasi inilah yang menjadi penyelaras usulan masyarakat, seka-ligus melakukan verifikasi usulan ma-syarakat bersama Tim PMDM (Program Mitra Desa Mandiri—Red.) dan Komite Desa. Sederhananya, Tim Koordinasi menjadi jembatan kebutuhan masyara-kat terhadap perusahaan.

Bisakah Anda memberikan contoh? Salah satu program yang mencuat di Desa Mahalona adalah pengadaan listrik tenaga surya. Nah kami sadar PTPM tidak memiliki anggaran sebesar itu. Maka kami mengalihkannya untuk mencari anggaran pusat atau melalui APBD. Saat ini sedang dalam tahap veri-fikasi.

Beberapa pandangan menyatakan, bergabungnya pemerintah dalam pro-gram CSR perusahaan hanya akan menambah masalah. Bagaimana pen-dapat Anda? Saya juga mendengar hal itu. Saya mendengarnya sejak pertama kali

M

PTPM akan digulirkan. Tapi niat baik tentu harus dijalankan bukan? Pertama kali Tim PTPM melalui konsultan A+ Indonesia melaksana-kan crash program, kemudian melaku-kan monitoring dan evaluasi (Monev). Itu sungguh mencengangkan. Semua orang terperangah. Separah inikah pe-laksanaan program CSR kita? Akhirnya, Pak Bupati Luwu Ti-mur—Andi Hatta Marakarma—me-ngundang Tim PTPM untuk mencari jalan tengah. Maka kita pun mene-mukan konsep Kemitraan Tiga Pilar. Dengan masuknya pemerintah, kami ingin meminimalisir “kecurangan”, proposal fiktif, dan kegiatan yang ha-nya menguntungkan orang per orang saja. Perlu masyarakat tahu, kami dari Tim Koordinasi tak ada satu pun yang digaji. Kami sebagai pihak pe-merintah hanya ingin program ber-jalan baik dan masyarakat sejahtera. Saya kira itulah intinya.

Berapa besar anggaran PTPM? PTPM mencakup 38 desa dari em-pat wilayah terdampak operasi PT Vale—Kecamatan Nuha, Towuti, Wa-suponda, dan Malili. Untuk satu kegi-atan yang dinamakan PMDM, setiap desa akan mengelola anggaran sebe-sar Rp350 juta per tahun. Sementara itu, masih terdapat bebe-rapa program lainnya, seperti pening-katan kapasitas masyarakat ataupun dana bantuan pelengkap. Salah satu-nya adalah CLC, beasiswa, pendidikan, seni budaya, dan donasi.

Apa harapan Anda terhadap PTPM? Harapan saya sangat besar. Pro-gram ini akan membantu masyarakat secara luas. Mengerti kebutuhan hi-dup, bukan sekadar keinginan. Pada awalnya, saya beranggap-an tahun pertama PTPM belum bisa memperlihatkan dampak. Namun sa-ya keliru. Ternyata beberapa kegiat-an sudah berjalan sangat baik, seperti sekolah lapang untuk pertanian, pro-gram sanitasi, hingga kampung sehat. Jadi bukan hal yang tak mungkin jika kita menjalankan prinsip transpa-ransi dan konsisten. Saya kira PTPM adalah konsep terbaik saat ini untuk Luwu Timur. []

E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I V E R B E E K

Muh. Abrinsyah (Ketua Tim Koordinasi PTPM)

"PTPM Adalah KonsepTerbaik Saat Ini untuk Luwu Timur"

BIODATANama Lengkap : Muh. Abrinsyah Tempat / Tanggal Lahir : Luwu, 5 Oktober 1966Istri : Junarmi (Kepala seksi kearsipan Luwu Timur.Anak : - Adela, SMU 1 Makassar - Raehan, SDN Malili - Jiat, SDN Malili - Difa (usia 4 tahun)PENDIDIKAN- Sekolah Dasar : Sekolah Dasar Kecamatan Bua- SMP dan SMU : Pesantren IMIM Makassar- Diploma Tiga (D3) : APDN Makassar- Strata Satu (S1) : IIP Jakarta- Strata Dua (S2) : Universitas Patriarta Makassar, Jurusan ManajemenKARIR1. Kepala Desa Batu Lappa Kecamatan Larompong Selatan Luwu2. Camat Towuti Luwu Timur3. Kepala Kesatuan Bangsa (Kesbang) Luwu Timur4. Asisten 3 Bidang Administrasi Luwu Timur5. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Luwu Timur (2013-sekarang)

Page 6: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

J U L I 2 0 1 3

6 WAWASAN

A P R I L 2 0 1 4EDISI 7

V E R B E E K

Tanpa disadari, seringkali cara asuh orangtua justru memendam kreati-vitas anak. Apa saja yang harus kita ketahui?

onon, Edison mulai melakukan penelitian begitu dia bisa berja- lan. Salah satu percobaan per-tamanya adalah inkubasi ternak unggas. Saat berumur dua tahun dia mengunjungi pertanian kakaknya, Mariane, dan menghilang. Suami Ma-riane akhirnya menemukannya di lumbung, sedang duduk di atas sa-rang angsa. Saat ditanya sedang apa, Edison menjawab dia sedang mencoba me-netaskan anak angsa. Suami Maria-ne menertawakan kekonyolan anak itu, tapi Mariane terkesan. Kepada Edison dia mengatakan, “Kalau tidak ada yang pernah mencoba sesuatu, bahkan ketika beberapa orang me-ngatakan itu mustahil, tidak ada yang akan mempelajari apa-apa.” Edison mencamkan kata-kata kakaknya itu di dalam hati. Edison adalah gambaran seorang anak yang kreatif dan penuh daya khayal. Kreativitas sendiri dapat di-ekspresikan dalam berbagai cara-gerak tari, lukisan, mencari jalan ke-luar untuk masalah lama, membuat lagu sederhana, berdandan, berpura-pura, atau bahkan memikirkan ja-waban yang benar-benar tidak biasa. Tidak ada definisi yang jelas tentang kreativitas. Kata itu mengacu kepada daya khayal, cara berpikir yang berca-bang-cabang, fantasi, naluri, rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan berbagai kombinasi dari faktor-fak-tor tersebut. Kreativitas adalah ke-mampuan untuk melihat hal-hal di luar yang sudah ada dan mengom-binasikan pemikiran dan pengalam-an menjadi gagasan baru. Walaupun sulit menjabarkan kreativitas, kita bisa mengenalinya saat berhadapan dengannya, baik di dalam diri kita sendiri maupun pada diri orang lain di sekitar kita. Ketika kita bersikeras agar anak-anak menirukan pekerjaan yang sa-

K

ma setiap waktu, baik itu menjawab pertanyaan, membuat gambar, menulis esai, atau melakukan pekerjaan tangan, kita telah mematikan penjelajahan kreatif mereka. Kreativitas membantu anak memahami, menyelidiki, dan ber-eksperimen dengan dunia sekitar. Ketika anak-anak bermain peran dan menjadi pemadam kebakaran, pegulat, guru, mereka tidak hanya mencoba me-nampilkan karakter-karakter itu, mela-inkan menjadi dunia itu sendiri. Anak-anak yang kreatif adalah pembelajar yang giat! Kreativitas memberikan dan memupuk pertumbuhan intelektual. Anak-anak yang mencampurkan me-rah, kuning, dan biru untuk membuat warna cokelat tumbuh secara intelektu-al. Mereka bereksperimen dengan ide-ide baru, mencoba berbagai cara baru saat berpikir dan memecahkan masa-lah, dan ini menuntun ke perkembang-an serta pertumbuhan mental mereka.

Menumbuhkan Kreativitas Tentang arti penting daya khayal ini, Einstein mengatakan, “Daya khayal itu lebih berharga daripada pengetahuan. Karena, pengetahuan menjabarkan se-mua yang sudah kita ketahui dan pa-hami, sedangkan daya khayal membim-bing kita menuju semua yang mungkin kita temukan dan ciptakan.” Contoh lebih mutakhir, Bill Gates, bilang, “Mic-rosoft adalah perusahaan yang menge-lola daya khayal.” Bagi kita orangtua, masalahnya bu-kan terletak pada bagaimana membuat anak-anak menjadi kreatif, melainkan apa yang harus kita lakukan agar tidak merintangi kreativitas anak-anak de-ngan alasan pendidikan sesuai kebia-saan. Mengajarkan penyesuaian sikap dengan standar yang diterima secara sosial menekan rasa ingin tahu dan emosi alami anak-anak, melatih mere-ka agar berdamai, dan membungkam suara-suara dan kesadaran mereka. Sebagai orangtua, tanggung jawab kita yang paling utama adalah tidak me-numpulkan sifat alamiah anak yang pe-nuh daya khayal. Wajah-wajah ceria yang memancar-kan kebahagiaan tampak saat anak-anak paling bersemangat, yaitu ketika mereka sibuk membuat strategi se- bagai pejuang; membangun kota dengan kotak-ko- tak, ban- tal, se- prai,

kursi; menjelajahi dunia khayalan luar angkasa, bawah tanah, negeri naga, ne-geri dongeng; membuat makanan ek-sotis dari kertas, lilin mainan. Mereka menjadi apa pun yang mereka inginkan, dokter, guru, pemadam kebakaran, dan pelukis. Anak-anak jadi kreatif tidak hanya selama bermain tapi, menurut pene-litian, kreativitas meningkat seiring dengan bermain. Dalam satu peneliti-an, 52 anak-anak sekolah Inggris, 6-7 tahun, dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diizinkan bermain selama 25 menit, sementara kelompok satunya menyalin tulisan dari papan tulis. Setelah itu semua anak di-minta untuk membuat kolase sebuah makhluk, dengan menggunakan materi kertas tisu yang diatur. Sepuluh juri me-nilai kualitas kreatif hasil pekerjaan. Ragam warna dan jumlah potongan yang digunakan dari setiap warna di-catat. Hasilnya menunjukkan dampak positif yang signifikan dari bermain tan-pa struktur terhadap kreativitas. Anak-anak menghasilkan karya seni lebih berwarna-warni dan rumit setelah di-izinkan bermain, dibandingkan dengan anak-anak yang sebelumnya mengikuti latihan terstruktur.

Pentingnya Bermain Para praktisi kesehatan mental mene-mukan, kegiatan kreatif juga dapat me-lindungi anak-anak dari stres. Kegiatan yang kreatif membantu kita mengakui dan menghargai keunikan serta kera-gaman anak-anak. Peran apa pun yang dimainkan oleh anak-anak kita kelak, baik itu guru, juru masak, insinyur, ar-

sitek, maupun musisi, mereka perlu menyentuh bagian diri mereka yang kreatif dan imajinatif. Ini membantu dalam menghadapi tantangan yang disajikan oleh tuntut-an dunia baru, yang dasar pengetahu-annya kian meluas dengan cepat. Di seluruh penjuru dunia, orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan mengenali bahwa inovasilah yang akan mendorong keberhasilan eko-nomi pada abad kedua puluh satu. Namun, apa yang sering kita laku-kan dewasa ini? Kita mendaftarkan anak-anak kita ke dalam berbagai macam kegiatan dan menyangka kita sedang meletakkan fondasi bagi ke-berhasilan dan kebahagiaan kepada mereka. Anak-anak seolah tidak diizinkan bersenang-senang lagi, kecuali da-lam acara yang telah diatur. Membuat anak sibuk sepanjang waktu sangat-lah berbahaya. Lantas, kapan wak-tunya berkhayal? Khayalanlah yang membuat anak berkembang! Anak-anak sibuk tidak akan punya peluang untuk menemukan jati diri. Tidak ada waktu membaca, menulis, berpikir, bermimpi, menggambar, membangun, mencipta, berkhayal, dan menjelajahi minat khusus. Penelitian juga menunjukkan, otak anak-anak prasekolah yang tertekan sekarang mirip otak orang dewasa yang sedang tertekan, yang punya tingkat adrenalin dan hormon stres berlebihan, zat kimia yang bertang-gungjawab atas reaksi tubuh mela-wan-atau-kabur. Nah bagaimana dengan cara Anda mendidik anak?... []

DISARIKAN DARI BUKU ROOTS AND WINGS KARYA RAKSHA BHARADIA, KPG: 2013.

Sudahkah Anda Mengajari Anak untuk Kreatif ?

blo

gsp

ot.c

om

wor

dpre

ss.c

om

deviantart.n

et

Page 7: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

JULI 2013

7WAWASAN

EDISI 7A P R I L 2 0 1 4

V E R B E E K

Manfaat Olahraga bagi Anak-anakAnak senang berolahraga lebih terlin-dungi dari penyakit dan mudah belajar mengendalikan emosi.

pakah manfaat yang dapat dipe- tik dari berolahraga? Bagi anak- anak, olahraga memiliki manfaat ganda, yakni meningkatkan semangat dan membangun fondasi untuk masa depan yang sehat. Dr Nancy Carter, dokter anak di pu-sat kesehatan Ochsner for Children North Shore, menjelaskan, anak-anak yang aktif akan memiliki fisik yang lebih kuat, belajar lebih baik, punya energi ekstra, merasa lebih nyaman de-ngan diri sendiri, serta memulai lebih awal gaya hidup yang akan melindungi mereka dari penyakit jantung, diabe-tes, dan osteoporosis. Dari sisi psikologis, olahraga menga-jarkan seorang anak untuk tidak cepat bereaksi, bahkan saat menghadapi pro-vokasi, dan belajar mengendalikan rasa panik pada saat-saat genting. Olahraga juga mengajarkan anak agar bermain dengan adil serta menumbuhkan se-mangat berkorban demi kebaikan tim. Lebih penting lagi, olahraga mengajar-kan disiplin, kerja keras, dan keuletan. Anak yang senang berolahraga cende-rung memiliki integritas dan kapasitas untuk berkomitmen terhadap satu sa-saran atau tujuan. Banyak perusahaan sudah lama me-nyadari bahwa persaingan yang sehat di lapangan bola juga menyiapkan se-seorang untuk menghadapi pertem-puran saat memperebutkan pasar dan di ruang rapat. Keterampilan yang di-peroleh lewat olahraga dapat diterap-kan di luar konteks permainan olah-raga dalam segala jenis pekerjaan dan setiap jenjang tanggung jawab dalam sebuah organisasi.

Pada 2004, European Commission’s Directorate General, Education and Culture, menyelenggarakan survei ten-tang nilai pendidikan dan sosial olah-raga di Uni Eropa. Saat ditanya tentang pentingnya olahraga dan nilai-nilai yang dikembangkannya, para respon-den survei kebanyakan menjawab se-mangat tim (52%), disiplin (46%), per-sahabatan (38%), usaha (36%), kontrol diri (33%), bermain dengan adil (32%), menghormati orang lain (32%), dan mematuhi peraturan (31%).

Olahraga, Dunia Anak-anak Olahraga bagi anak-anak pada dasar-nya ibarat air bagi bebek. Lantas, meng-apa kita harus mengupayakan olahraga menjadi bagian dalam kehidupan hari-an anak? Fakta menunjukkan, memasuki ta-hun 2000-an kemunculan TV, kompu-ter, hingga game rumahan seperti play station membuat beberapa anak ma-las bergerak. Anak-anak menghabiskanwaktu menjelajahi internet, menyele-saikan permainan yang tidak membuat mereka beranjak dari tempat. Padahal anak yang kurang olahraga cenderung lebih mudah lelah, mudah terserang penyakit, dan berisiko memiliki berat badan tak ideal. Secara psikologis, me-reka pun cenderung lebih mudah ce-mas, kurang ceria, kurang percaya diri, dan munculnya perasaan terisolasi. Anak-anak yang tidak menyenangi olahraga akan terlihat lebih tua, tidak

tahu cara bersantai, tidak tahu cara bersenang-senang, dan tidak tahu cara bergaul untuk mengatasi perbedaan. Batas toleransi anak-anak kita juga cenderung menurun. Ini keterampilan hidup yang tidak diajarkan kepada me-reka. Berolahraga merupakan pereda stres yang baik, dan jika tidak dilaku-kan malah menimbulkan stres. Setiap jenis olahraga menyehatkan tubuh si kecil. Banyak olahraga tidak memerlukan tempat, waktu, atau alat khusus. Kegiatan sehari-hari si kecil sudah dapat bernilai olahraga. Bagaimana dengan anak-anak di Lu-wu Timur? Melakukan aktivitas yangmengeluarkan keringat adalah hal bi-asa. Tersedianya lapangan dan lahan terbuka membuat anak-anak di Luwu Timur memiliki banyak pilihan perma-inan, dari sepak bola hingga bermain layang-layang.

Fasilitas pendukung juga mudah di-jumpai. Ada lapangan bola basket, jog-ging track, lapangan sepak bola, kara-te, voli, hingga kolam untuk berenang. Yang penting, selalu awasi kegiatan si kecil dan kenalkan dengan aktivitas pemanasan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera. Sebagian besar anak dapat memilih dan menentukan sendiri olahraga yang disukainya. Bila si kecil tidak memiliki ide untuk melakukan olahraga yang di-sukainya, berilah contoh dan tawarkan pilihan, agar si kecil mencobanya terle-bih dahulu sebelum ia memilih olahra-ga yang ia sukai. Melihat semua kenyataan tersebut, sudah saatnya kita membangun kem-bali suasana yang tepat agar anak-anak gemar berolahraga. Atau menyema-ngati mereka agar berada di lapangan untuk berolahraga secara bebas. Bebe-rapa hal yang perlu dan penting Anda perhatikan:

1.Olahraga Kolektif Bagi sebagian anak, melakukan olah-raga jauh lebih menyenangkan dan seru jika dilakukan bersama teman, mi-salnya rollerblade, bersepeda, jogging, dsb. Beberapa jenis olahraga bahkan harus dilakukan dengan partner atau secara kolektif, seperti badmninton, berenang, tenis, sepakbola.

2. Arahkan Anak Menyedia-kan Waktu Berolahraga Sebagian anak tidak bisa mengatur waktu untuk melakukan olahraga. Se-ringkali anak tidak mau menyediakan waktu untuk berolahraga, dan lebih suka memanfaatkan waktu luang un-tuk melakukan aktivitas lain. Jika tidak diarahkan untuk menyediakan waktu khusus, anak cenderung malas bero-lahraga.

3. Tumbuhkan Motivasi Bagi sebagian anak, melakukan ge-rak badan dinilai tidak sama asyiknya dengan melakukan aktivitas lain seper-ti nonton TV, main games, menjelajahi internet, dsb. Mereka kurang menya-dari bahwa olahraga bisa menjadi ak-tivitas yang sama menyenangkan dan memberikan manfaat bagi kesehatan. Karena itu, Anda perlu mendorong si kecil.

4. Buat Lingkungan yang Mendukung Di Luwu Timur, sarana dan fasilitas berolahraga sangat mudah diakses. Maka tidak ada alasan bagi anak malas berolahraga, kecuali ligkungan keluar-ga tidak mendukung. []

Olahraga beladiri dapat menumbuhkan motivasi, kedisiplinan, serta pengendalian emosi pada anak.

Anak yang tidak menyukai olahraga memiliki fisik yang lemah sehingga rentan terhadap penyakit.

word

press.com

Sepak bola merupakan olahraga yang mampu mengajarkan se-mangat kerjasama tim serta paling digemari oleh anak laki-laki.

word

press.com

Orang tua dapat mengarahkan anak untuk menyediakan waktu berolahraga sejak anak tersebut menginjak usia balita.

blog

spot.com

A

Page 8: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

J U L I 2 0 1 3

8 KREASIV E R B E E K

Berhijab bukan lagi alasan untuk tidak tampil keren.

aat ini semakin banyak wanita di Indonesia, bahkan di dunia, me- nyertakan hijab sebagai bagian tak terpisahkan dari busana sehari-hari. Sebagai wanita, tampil cantik tentu menjadi sebuah keinginan. Kini sebagian besar orang mengakui bahwa wanita tetap bisa tampil mena-wan, bahkan semakin cantik, dengan hijab tersemat di kepala. Semua berkat para perancang busana, selebritas, dan fashion blogger yang mengkreasikan gaya berhijab modern tapi tetap syar’i. Sebut saja Dian Pelangi dan Hana Tajima. Dua perempuan ini punya pe-ngaruh besar bagi gaya berbusana para hijabers. Yuk, kita intip kreasi hijab me-reka yang kini sedang digandrungi di Indonesia maupun di negara-negara lain.

Hijab ala Dian Pelangi Perempuan 23 tahun ini adalah desa-iner utama Dian Pelangi Company, salah satu perusahaan busana muslim terke-muka di Indonesia. Setelah diwawan-carai oleh CNN pada 2010, popularitas Dian melejit. Anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) ini menerbitkan satu buku ber-isi kumpulan street style para muslimah yang ditemuinya di negara-negara yang dia kunjungi. Pada akhir 2011, Dian Pelangi diun-dang ke Paris untuk mengikuti The In-ternational Fair of Muslim World di Le Bourget Paris, dan pada 2014 ambil ba-gian di The 2014 Haute Arabia Fashion Show di London.

Tutorial Hijab Dian Pelangi1. Kenakan ciput ninja dengan warna se- nada dengan kerudung.2. Lipat kain kerudung segi empat men- jadi bentuk segitiga.3. Letakkan di atas kepala, bagian kiri, & kanan sama panjang.4. Tambahkan peniti/ jarum untuk me- nahan kain kerudung di bagian yang tepat, lalu letakkan bagian kiri ke arah kanan di depan telinga kanan. Tambah- kan peniti atau jarum untuk menahan.5. Selipkan bagian ekor ke arah belakang. Tahan dengan peniti/ jarum.6. Ambil bagian kanan, bawa ke arah depan.7. Pelintir secukupnya, tapi pastikan pe- lintiran tidak terlalu rapat untuk ke- san bergelombang.8. Letakkan bagian ekor ke bagian atas kepala sebelah kiri. Tambahkan peniti atau jarum untuk menahan bentuknya.

S

A P R I L 2 0 1 4EDISI 7

Hijab ala Hana Tajima Anda sudah akrab dengan nama ini? Hana Tajima Simpson adalah fashion blogger yang dikenal dengan gaya hijab unik dan kasual. Pemilik label busana Maysaa ini ma-suk Islam pada usia 17 tahun dan langsung berhijab. Gadis asal Inggris yang memiliki darah Jepang ini membuktikan, hijab bisa tampil sebagai gaya busana cantik yang di-terima dunia. Dalam blognya, Hana menulis bahwa bukan hal mudah menjadi seorang muslimah berhijab di negara Barat. Rasa takut pada pemeluk agama Islam membuat Hana Ta-jima termotivasi untuk membuat masyarakat muslim lebih diterima, salah satunya dengan menyajikan desain pakaian yang modern tanpa meninggalkan syariat Islam.

Tutorial Hijab Hana Tajima 1. Kenakan ciput arab atau ciput ninja.2. Gunakan hijab satin dengan ukuran setengah panjang hijab panjang biasa.3. Sematkan jarum pada sisi kanan dan kiri tepat di atas telinga.4. Ambil kedua ujung kanan-kiri dari hijab, dan letakkan ke belakang kepala.5. Tahan dengan peniti atau bros cantik, sematkan sampai ke ciput.6. Ambil bagian dalam hijab sebelah kiri, kemudian tahan dengan jarum tepat di pinggiran ciput.7. Tarik mengelilingi leher, tahan dengan jarum di sisi kiri. []

1. 5.

2. 6.

3. 7.

4. 8.

1. 2.

5.

3.

6.

4.

7.

cmeyth

asari.word

press.com

, garb

agelap

sap.comd

ewim

agazin

e.com

dia

np

elan

gi.n

eth

anat

ajim

a.co

m

Page 9: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

JULI 2013

9DONGENGV E R B E E K

EDISI 7A P R I L 2 0 1 4

ikisahkan, sebelum manu- sia diturunkan dari langit, di Tanah Luwu terdapat se-buah kampung binatang. Di anta-ra penduduk kampung itu, terda-pat seekor kumbang yang tampan lagi kaya. Lahan pertaniannya luas. Sang kumbang adalah teladan binatang yang mau bekerja keras. Tiada hari dilewatkannya tanpa mengolah lahan, mencangkul, me-nanam, dan menyiram tanaman. Melihat ketampanan dan keka-yaan si Kumbang, banyak gadis yang jatuh cinta. Yang paling ber-semangat adalah si Udang dan Be-kicot. Udang dan Bekicot adalah remaja putri paling jelita di kam-pung binatang masa itu. Suatu hari, si Udang dan si Be-kicot terlibat pertengkaran. Me-reka saling cemburu. Untunglah si Kumbang melihatnya. Maka dia pun melerai mereka dan membe-rikan syarat bagi siapa pun yang mau menjadi calon istrinya. “Besok pagi-pagi buta aku akan bekerja di kebun. Banyak pekerja-an yang akan kulakukan. Aku pas-ti akan kelelahan. Siapa di antara

kalian yang paling tepat waktu membawa sarapan untukku, akan kujadikan istri,” kata si Kumbang. “Makanan apakah yang harus disajikan,” tanya si Udang. “Itu tidak penting, yang pen- ting enak dan tepat waktu.” Maka bergegaslah si Udang dan si Bekicot ke rumah masing- masing untuk menyiapkan diri. Sementara si Kumbang, di ru- mahnya, sibuk menimbang-nim-bang siapakah di antara Udang dan Bekicot yang pantas menjadi istri-nya. Si Udang gesit dan cekatan, na-mun suka teledor. Keselamatan dan kenyamanan bekerja tak begitu di-perhatikannya. Si Bekicot bekerja sangat lambat, pemilih, dan amat hati-hati. Namun semua pekerjaan dilakukan dengan sangat teliti. “Ah, mereka sebenarnya adalah calon-calon istri yang saling me-lengkapi. Namun tidaklah mungkin aku menikahi keduanya,” kata si Kumbang dalam hatinya. Malam itu si Kumbang sulit me-mejamkan mata. Dan ketika dia be-lum juga menetapkan pilihan, suara kokok ayam telah terdengar. Dia ha-rus segera pergi ke kebun. ”Biarlah alam yang nanti menen-tukan pilihannya,” kata si Kumbang. Pagi-pagi betul si Udang sudah siap dengan bakul penuh makanan masih mengepul. “Bekicot tidak ba-kal mengalahkanku. Sebentar lagi aku akan menjadi istri si Kumbang,” kata si Udang. Bakul penuh masakan masih pa-nas itu disungginya di atas kepala. Ketika melewati rumah Bekicot, si

Udang menyapa Bekicot yang tam-pak masih enak-enakan duduk di teras rumah. “Makananmu sudah jadikah Beki-cot?” tanya Udang. “Sudah. Tapi tunggu biar dingin dulu,” jawabnya. “Ah, kalau begitu aku duluan.” “Heh Udang, nasi yang kau bawa di atas kepalamu itu masih panas. Hati-hati, nanti kau bisa masak di tengah jalan!” kata Bekicot memperingat-kan. “Ah, tenang saja,” jawab Udang. Ketika matahari mulai muncul dari balik bukit di depan rumah Bekicot, dia baru mulai membungkus makan-an. Dengan perlahan dia menyung-ginya di atas kepala menuju kebun si Kumbang. “Ah, sepertinya saya tidak bakal menang. Tapi biarlah, lebih baik ma-kanan ini dibawa saja untuk Kum-bang,” kata si Bekicot sambil berja-lan perlahan. Namun alangkah senangnya Beki-cot ketika dari kejauhan tampak si Kumbang masih bekerja. Dia yakin Udang belum menemui si Kumbang. Tiba-tiba, ketika melewati sebu-

ah belokan, Bekicot menemukan si Udang sudah mengering kare-na terpanggang makanan panas yang disungginya. Melihat jasad si Udang yang sudah memerah itu, Bekicot pun menangis tersedu-sedu. Tanpa disadarinya, airma-tanya meleleh begitu banyak. Hi-dungnya dipenuhi cairan ingus. Langsung saja suaranya hilang, karena semua lendir di dalam tu-buhnya keluar. Maka ia pun me-ninggal. Menjelang tengah hari, si Kum-bang telah merasa kelaparan. Sementara si Udang dan Bekicot belum juga datang. Dia merasa ke-cewa. Akhirnya dia memutuskan pulang ke rumah. Maka alangkah terkejutnya dia ketika di tengah jalan menemukan si Udang dan si Bekicot yang sudah menjadi mayat. Kumbang pun menangis mera-ung-raung. Dia berusaha meng-angkat jasad dua calon istrinya itu. Maka dia perkuat tali ikatan celananya. Namun saking kuat-nya, ikatan itu justru memutuskan pangkal perut si Kumbang. Dan matilah si Kumbang. []

D

Page 10: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

10 JENDELA

P

Anggota suku Indian memamerkan penggunaan rokok.

Dok. Buku Rokok K

retek.

V E R B E E K I E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4

Sejarah Rokok & Himbauan Bupati Lutim

Rokok dan Pro Kontra

1. Haji Jamahari penemu rokok kretek yang awalnya digunakan sebagai obat. 2. Prijaji, salah satu merek rokok kretek di Kudus.3. Bupati Luwu TImur Andi Hatta Marakarma, meresmikan gedung baru di RS I La Galigo dengan kawasan bebas asap rokok.

Dok H

um

as Pemd

a Lutim3.

1.

liveauction

eers.co

2.

Daun Tembakau dan Cengkeh merupakan

bahan utama pembu-atan Rokok Kretek.

>

selacollc.com

Dok

. bu

ku R

okok

Kre

tek

B A H AYA R O KO K

1. Membahayakan Paru-paru Perokok aktif maupun pasif sama-sa- ma berisiko mengalami penyakit pa- ru-paru. Penyakit ini, pada tingkat lanjut, belum ada obatnya.

2. Membahayakan Tulang Sekitar 6-10 persen wanita perokok akan mengalami rapuh tulang (osteo- porosis).

3. Menimbulkan Stroke & Jantung Zat kimia karbon monoksida dalam setiap batang rokok dapat mengaki- batkan seseorang terkena serangan stroke & jantung.

4. Membahayakan Gigi & Mulut Gigi seseorang perokok bisa menjadi kuning dan menimbulkan bau mulut. Pada tingkat lanjut menjadi kanker lidah, bibir, dan bahkan tenggorokan.

5. Membahayakan Kulit Terlalu banyak merokok akan mengu- rangi oksigen yang diperlukan oleh kulit, sehingga mempercepat kerutan.

6. Menyebabkan Kanker Rokok dapat menyebabkan serangan kanker lidah, paru-paru, lambung, dan nasofaring.

Rokok dan tembakau bermula dari obat, hingga pelarangan.

Pertengahan tahun lalu, Bupati Luwu Timur H Andi Hatta Mara- karma meminta pegawai di ling-kup pemerintahan Kabupaten Luwu Timur untuk menghentikan kebiasaan merokok di lingkungan kantor. Menu-rut Pak Bupati, kebiasaan merokok me-rupakan salah satu sikap kurang disip-lin dan mengganggu pegawai lain yang tidak merokok. Kebiasaan merokok saat bekerja, kata Pak Bupati, menyebabkan ling-kungan kantor maupun ruang kerja kotor akibat puntung rokok dan abu rokok. “Meski tanpa surat keputusan, saya minta kesadaran seluruh pega-wai di lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk tidak merokok di lingkungan kantor. Apalagi dilakukan di ruang kantor,” himbau Pak Bupati. Himbauan itu tidak main-main. Pe-merintah Kabupaten Luwu sampai me-merlukan studi banding segala ke Kota Bogor. “Kami ingin belajar seperti apa penerapan peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok di Kota Bogor,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupa-ten Luwu, Sayuti Asbudi. Bagi mereka yang tidak merokok, himbauan Pak Bupati bakal mendapat tepuk tangan. Sebaliknya bagi mereka yang kadung susah meninggalkan kebi-asan isap-mengisap asap tembakau. Tak dapat disangkal, kebiasaan me-rokok sudah berurat-berakar dalam peradaban dunia. Catatan sejarah, me-rokok telah menjadi bagian dari kebu-dayaan masyarakat Indian Amerika, jauh sebelum kedatangan Columbus. Dalam penelitian arkeologis di daerah-daerah kering Arizona dan New Mek-siko, dijumpai banyak jenis pipa untuk merokok. Caranya dengan menyum-palkan daun tembakau yang telah dilu-matkan ke dalam sebilah tongkat atau buluh. Para petualang Eropa pertama sa-ngat tertarik terhadap kebiasaan ma-syarakat Indi¬an menikmati tembakau itu. Dalam suatu gambar dari abad XVI-II tampak seorang Indian dengan pipa rokoknya, berdiri di samping tanaman tembakau. Mereka mengisap asap ro-kok yang mereka nikmati lewat ujung. Pipa itu disebut ‘tubak’. Konon, dari

kata inilah lahir kata ‘tobacco’ dalam bahasa Inggris dan ‘tembakau. dalam bahasa Indonesia. Soal nama ‘tobacco’ itu, ada cerita lain. Alkisah, utusan Columbus berte-mu dengan banyak lelaki membawa kayu bakar dan bungkusan-bungkusan berisi daun obat yang telah dikeringkan dan digulung dalam selembar daun ke-ring. Para lelaki itu mengisap gulung-an daun tersebut sambil menjelaskan, daun yang mereka isap itu bisa men-datangkan kenikmatan, sekaligus me-ngurangi kelelahan. Gulungan daun itu mereka sebut ‘tobacco’.

Rokok Kretek Bagaimana dengan masyarakat Nu-santara? Pada akhir abad XVIII, mero-kok telah menjadi salah satu kebutuh-an di kalangan masyarakat Jawa, tidak ubahnya dengan makan sirih. J. W. Winter, dalam “Beknopte Beschrijving Van Het Hof Soerakarta in1824”, punya catatan menarik berdasarkan catatan sang ayah, C. F. Winter Sr. Sang ayah pernah tinggal di daerah Surakarta dan Yogyakarta, dari 1799-1820. Winter menulis dalam memoarnya, dalam kehidupan sehari-hari seorang laki-laki Jawa jika tidak makan sirih, uangnya digunakan untuk merokok. Menggunakan selembar kulit jagung yang dikeringkan, disebut klobot. Rokok klobot merupakan jenis rokok yang umum dinikmati di kalangan ma-

syarakat Jawa dan berbagai suku bang-sa di luar Jawa dan Madura pada abad XIX. Hingga pertengahan abad XIX, ma-syarakat pribumi di tanah air belum mengenal kata ‘rokok’. Kata ini baru dikenal akhir abad XIX dengan lahirnya industri rokok kretek di Kudus. Lahirnya industri rokok kretek di Kudus, tidak bisa dipisahkan dari pe-ran penting Haji Jamahri, seorang pen-duduk di Kudus. Pada suatu hari, Haji Jamahari menderita penyakit dada dan menderita serangan sesak napas. Un-tuk mengobatinya, dia menggunakan minyak cengkeh yang digosokkan di bagian dada dan punggungnya. Ternya-ta, dia merasa lebih baik. Selanjutnya dia mencoba mengunyah cengkeh. Ha-silnya jauh lebih baik, hingga terlintas dalam pikirannya untuk memakai rem-pah-rempah ini sebagai obat. Cengkeh dirajang halus-halus, dicampurkan de-ngan tembakau yang dipakainya untuk merokok. Cara ini membuatnya mengi-sap asap sampai masuk ke dalam paru-parunya. Hasilnya di luar dugaan. Penyakit da-danya pun sembuh. Demikianlah yang terjadi. S≠uatu barang yang semula ha-nya dimaksudkan sebagai obat, dalam waktu singkat telah menjadi sumber manfaat dan kenikmatan, hingga sebu-ah perusahaan kecil harus didirikan. Banyak orang kemudian mengikuti je-jaknya. Maka lahirlah industri rokok kretek di Kudus.

Dampak KesehatanKini, rokok kretek berbahan dasar tembakau dan cengkeh telah menjadi bagian hidup kebanyakan orang Indo-nesia. Sebagai industri, rokok kretek menyumbang pendapatan negara yang luar bisa. Di sisi lain, para ahli kesehat-an mewanti-wanti dampak buruk me-rokok. Hasil penelitian King’s College Lon-don menyatakan, merokok dapat me-rusak memori otak, sehingga berba-haya bagi pola pikir dan daya ingat seseorang. Mengingat dampak negatif rokok, banyak negara memutuskan me-nuliskan bahaya rokok dalam kemasan, termasuk Indonesia. Beberapa instansi pemerintahan dan swasta tidak mengi-zinkan perokok bebas menikmati asap, apa lagi di ruangan berpendingin uda-ra. Rokok mengancam kesehatan pero-kok aktif maupun pasif. Rokok kini dianggap sebagai pembu-nuh paling mematikan di dunia. Setiap batangnya menyimpan lebih dari 4. 000 elemen berbahaya, seperti karbon mo-noksida, nikotin, tar, dan timah hitam (PB). Karbon monoksida adalah bahan kimia yang menghasilkan asap. Nikotin adalah zat kimia yang bisa menenang-kan namun membahayakan, seperti menyebabkan kegemukan (walapun tidak langsung) dan memicu penyem-pitan pembulu darah. Tar adalah zat adiktif yang dapat menempel pada or-gan paru-paru. []

Page 11: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

11AHA!E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I V E R B E E K

Sejarah Pengobatan Herbal di NusantaraNusantara kaya tanaman obat ber-khasiat. Salah satunya temulawak un-tuk mengatasi peyakit hati (hepatitis).

auh sebelum bangsa Barat datang, Nusantara sudah memiliki sejarah panjang dalam metode pengoba-tan. Ukiran gambar tanaman obat-obatan ditemukan di dinding-dinding candi, seperti Borobudur, Pramba-nan, dan Panataran. Pada abad ke-10 hingga ke-11, racikan obat-obatan dari Jawa, Bali, hingga Sulawesi Selat-an dituliskan pada daun lontar.

Di Jawa terdapat Serat Centhini. Kitab ini, yang ditulis sebagai ensik-lopedia kebudayaan Jawa pada 1814-1823, memuat berbagai jenis jamu dan kebiasaan orang Jawa meminum jamu untuk mengobati penyakit ser-ta memelihara kesehatan. Pada 1858 terbit Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi, kumpulan tulisan tentang racikan tanaman herbal untuk obat-obatan yang semuanya berjumlah 1.734, di-terbitkan oleh Keraton Solo. Di Bali terdapat Lontar Usada, teks pada daun lontar, berisi berbagai ma-cam pengobatan dalam masyarakat Bali dari bahan tanaman dan hewan. Dalam Lontar Usada dijelaskan seca-ra terperinci berbagai ilmu tentang cara pembuatan, cara penggunaan, hingga khasiat ramuan obat tradisi. Misalnya, obat untuk anak-anak yang

menderita batuk terdiri atas akar ke-tepeng, akar tampak liman, daun dan akar sokanatar, serta kelapa bakar. Untuk orang dewasa, ramuan tersebut ditambah dengan bangle, akar kedon-dong putih, diramu dengan bawang pu-tih dan jangu, lalu dipendam dalam abu panas.

Ilmuwan Barat Sejarah pengobatan Barat di Hindia Belanda muncul ketika VOC mulai me-nancapkan kekuasaannya di Nusanta-ra pada abad ke-17. Meski demikian, dokter-dokter VOC tidak meremehkan obat-obatan herbal yang digunakan di Nusantara, bahkan mereka berusaha mengidentifikasi dan menggunakan-nya. Jacob de Bondt atau Jacob Bontius, seorang dokter di masa Jan Pieterszoon Coen, misalnya, menulis De Medicina Indorum (Ilmu Pengobatan Orang Hin-dia), terbit di Leiden tahun 1642. Kitab ini sebagian besar berisi kajian tentang tanaman tropis. Di Batavia, pada 1746 terbit Batavi-asche Apotheek, katalog obat-obatan yang secara tradisional digunakan di Hindia Belanda. Dapat disimpulkan, pada masa awal, para dokter Eropa ma-sih meraba-raba tentang berbagai pe-nyakit tropis, dan mereka masih men-dengarkan rekan-rekan dari Asia. Kegetolan orang Barat untuk me-manfaatkan tanaman sebagai obat te-rus berlanjut. Seorang botanikus asal Jerman bernama Franz Wilhelm Jung-huhn punya peran besar dalam meng-atasi salah satu penyakit tropis yang menjadi momok bagi Belanda di Hindia Belanda, yakni malaria. Dia mengem-bangkan tanaman kina. Lahir pada 26 Oktober 1809, Jung-huhn tiba di Batavia untuk pertama kalinya pada 1835 setelah menempuh pendidikan di Universitas Halle dan Berlin. Tujuannya adalah untuk mene-liti alam tropis Hindia-Belanda. Tapi karena tak punya biaya, ia mendaftar masuk ke Dinas Kesehatan Militer. Ekspedisinya sebagai petugas kese-hatan membawanya berkeliling Jawa dan Sumatera Utara. Ketika kembali ke Eropa karena alasan kesehatan, ia berhasil menyusun karya Java—seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bau-art (Jawa—Bentuk, Permukaan dan Su-sunan Dalamnya) yang terbit di Belan-da dan Jerman pada 1854 dalam 3 jilid. Berkat buku itu, reputasinya sebagai ahli botani diakui secara internasional. Pada Juni 1855, Junghuhn ditugaskan

untuk menjadi pengawas perkebunan kina di wilayah Pengalengan. Tanaman itu, yang telah digunakan oleh Belanda di Batavia sejak akhir abad ke-18, awal-nya didatangkan dari Amerika Selatan.Kebutuhan tinggi akan kina mendorong pemerintah kolonial untuk mempro-duksi sendiri. Peran penting Junghuhn adalah me-rintis budidaya kina hingga pada akhir abad ke-19 Hindia-Belanda mengha-silkan dua pertiga kina yang beredar di dunia. Langkahnya yang terpenting adalah memindahkan perkebunan ke daerah yang lebih tinggi, yaitu di Cibo-das, dan menginstruksikan agar bibit kina disemai di dalam keteduhan hutan. Tahun 1865, Junghuhn meninggal di Lembang setelah empat tahun men-derita penyakit infeksi. Ia tak dapat menyaksikan datangnya spesies kina baru yang lebih unggul pada 1865. Spe-sies ini, Cinchona ledgeriana, nantinya memungkinkan peningkatan produksi kina dalam skala besar sesuai landasan yang telah dibangun oleh Junghun. Seorang dokter asal Swiss, E. Haffter 1898 tiba di Lembang, 33 tahun setelah meninggalnya Junghuhn, melaporkan, lebih dari dua juta pohon kina telah di-gunakan untuk produksi kinine. Sampai pada tahun 40-an, menjelang pecahnya PD II, perkebunan di sekitar Bandung menghasilkan bahan baku bagi 90 per-

Minum jamu dalam relief di Candi Borobudur.

Bhu

mih

usad

acilacap.com

sen produksi kinine di seluruh dunia. Kulit kayu kina mengandung Kuini-na yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan gejala malaria. Kina juga digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, membantu pengelu-aran cairan pencernaan, mengobati kembung, dan masalah perut lain-nya.

Temulawak Kali ini Verbeek memberikan satu tanaman Nusantara yang sudah ter-kenal ampuh sebagai obat, yakni te-mulawak (Curcuma zanthorrhiza). Kandungan aktif temulawak, teru-tama kurkumin, bermanfaat untuk kesehatan fungsi hati, gangguan pen-cernaan, dan iritasi usus. Temulawak juga mengandung antioksidan dan imunostimulator yang bermanfaat bagi kesehatan. Sudah sejak dahulu, rimpang temulawak digunakan oleh penduduk Jawa untuk mengobati pe-nyakit hati. Temulawak juga efektif dalam mengatasi penyakit kanker, seperti kanker payudara, usus, dan pros-tat. Dari jurnal ilmiah The Prostate, diketahui kandungan kurkumin da-lam temulawak dapat menghambat pertumbuhan kanker prostat. The University of Maryland Medical Cen-ter menjelaskan hal tersebut dengan membuat hipotesis bahwa kurkuma bekerja menghentikan pembuluh darah yang menyuplai pertumbuhan kanker. Anda tertarik mencoba? Berikut resepnya:1. Siapkan rimpang temulawak 15-20 gram.2. Cuci dan kupas sampai bersih ke- mudian parut temulawak.3. Campur air matang sedikit saja, ke- mudian peras dan ambil sarinya.4. Tambahkan air perasan temulawak itu dengan air sebanyak 400 ml.5. Masak dan rebus hingga mendidih dan dinginkan.6. Minum langsung sehari sekali saja. []Spesies unggul tanaman Kina; Cinchona Ledgeriana.

irapl.altervista.org

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza).

Temulawak adalah tanaman obat yang banyak dijumpai di Nusantara. Fungsinya untuk kesehatan fungsi hati, gangguan pencernaan, dan iritasi usus.

blog

spot.com

Franz Wilhelm Junghuhn, pelopor tanaman kina di Indonesia.

Page 12: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

12 DOKTER MENJAWAB

SAFETY

Mengatasi Gigitan Ular & SeranggaOleh Tim EHS Department PT Vale

V E R B E E K I E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4

Saraf Muka dan Bell's PalsyOleh dr Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco)Kenali Bell’s Palsy dengan cepat.

ell's palsy adalah penyakit ke- lumpuhan saraf muka yang ti- dak diketahui sebabnya. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari saraf muka. Virus yang paling mungkin adalah herpes simplex. Bell's palsy biasanya adalah sua-tu kondisi yang bakal hilang sendi-ri, tidak mengancam jiwa. Biasanya hilang secara spontan dalam waktu enam minggu. Penyakit ini terjadi karena ada kerusakan akibat pembengkakan sa-raf wajah no.7 (Carnial Nerve VII). Dampaknya akan menyebabkan ke-lumpuhan saraf pada salah satu sisi wajah: sebelah kiri atau kanan. Mes-ki demikian, belum ada penelitian secara pasti penyebab Bell’s Palsy. Tapi secara umum penyakit ini kerap dikaitkan dengan udara dingin dan terpaan angin. Biasanya berkaitan dengan aliran udara dari mesin pen-dingin udara atau AC dan paparan angin malam yang langsung menerpa wajah, seperti saat mengendarai mo-tor tanpa helm atau duduk di bawah embusan AC. Gejala Bell’s Palsy mirip serangan stroke, yakni kelumpuhan pada satu sisi wajah. Namun, berbeda dengan stroke yang juga disertai lumpuh ba-

gian tubuh lainnya, Bells Palsy tidak menyerang tubuh bagian lain. Selain itu, tidak ada gejala awal serangan, karena penyakit ini datang tiba-tiba.

Tanda-tanda Serangan1. Wajah sebelah kanan atau kiri men- jadi kaku secara tiba-tiba.2. Bagian mata & mulut tidak bisa dige- rakkan atau ditutup, & terasa kering.3. Sulit minum dan meniup.4. Jika coba tersenyum/tertawa, mulut miring sebelah dan tidak simetris.5. Alis di sisi wajah yang terserang tidak dapat dinaikkan atau dikerutkan.

Gejala Khas Bell's Palsy 1. Kelumpuhan otot-otot muka yang me- libatkan semua otot, termasuk dahi.

2. Timbul mati rasa atau nyeri pada teli- nga, muka, leher, atau lidah. 3. Pada 60% pasien ada penyakit virus yang mendahuluinya.

Cegah dan Sembuhkan Penderita dapat sembuh dari penya-kit ini dalam waktu 2 minggu sampai 6 bulan. Namun dalam beberapa kasus, penyembuhan dapat berlangsung lebih dari setahun untuk mengembalikan wa-jah secara normal. Untuk itu, jangan tunda untuk meme-riksakan dengan segera ketika terjadi serangan. Jika membiarkan berlama-lama akan mempersulit penyembuhan. Orang yang sudah terkena Bells Palsy juga bisa mengalami serangan itu kem-bali untuk kedua kali dan seterusnya.

Apabila itu terjadi, kondisi penyem-buhannya akan semakin berat, kare-na seiring pertambahan usia, saraf wajah semakin rentan.

Berikut, beberapa nasihat yang perlu Anda ingat:1. Hindari stres berlebihan agar imu- nitas tubuh tidak menurun. 2. Jangan berganti suhu lingkungan secara ekstrem. Misalnya, berpin- dah dari tempat yang panas atau hangat langsung masuk ke ruang- an dingin dan berlama-lama di situ. 3. Hindari paparan langsung angin kencang dan dingin seperti AC atau membuka kaca mobil. Jangan biar- kan wajah terkena suhu dingin se- cara tiba-tiba. Misalnya, tidur de- ngan menempelkan wajah di lan- tai kamar yang dingin. 4. Jalani pola hidup sehat, rutin bero- lahraga, dan berpikir positif. 5. Rutin lakukan senam wajah agar otot wajah bergerak sehat. 6. Tertawa & tersenyumlah agar saraf wajah bergerak aktif. 7. Jika muncul gejala, segera ke dok- ter, jangan tunda! []

B

Penyakit Bell's Palsy menyerang saraf pada wajah sehingga menimbulkan rasa kaku atau mati rasa pada wajah.

vracu.com

Senam wajah merupakan salah satu cara mencegah Bell's Palsy.

tipsd

antu

torialblog.com

NormalBell's Palsy

Gigitan ular berbisa mampu melumpuhkan otot-otot pada tubuh manusia sekaligus merusak sistem sarafnya.

Mengenal reaksi gigitan ular dan se-rangga untuk menghindari akibat yang fatal. igitan ular berbisa merupakan masalah kesehatan lingkungan yang bersifat darurat dan me-merlukan penanganan segera. Secara garis besar, ular di Asia Tenggara, termasuk In-donesia, terdapat dua golongan, yakni ela-

pidae dan viperidae. Jenis ular dalam fa-mily elapidae adalah king cobra, cobra, kratits, coral snakes, dan sea snakes. Di Banten, dalam suatu seminar ta-hun 2013, terdapat 422 warga Kabupa-ten Lebak menjadi korban gigitan ular berbisa sepanjang Januari-Juni 2013. Bagaimana dengan wilayah Luwu Timur? Alam dan kondisi hutan yang masih terjaga rentan terhadap ganggu-an ular. Terlebih dengan maraknya pe-rambahan hutan. Ular lantas mencari perlindungan dan habitat baru. Berikut beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan saat terkena gigitan ular. Berdasarkan jenis bisa, akibat gi-gitan ular: (1) Merusak jaringan lokal. (2) Merusak saraf dan otot. (3) Meru-sak sistem pembekuan darah. Jika bisa ular ditemukan, maka dapat membantu pemulihan jenis anti-bisa.

Untuk pertolongan pertama: (1) Ja-ngan panik, jauhkan korban dari ular. (2) Kurangi pergerakan (makin banyak gerak makin cepat bisa menyebar). (3) Buat letak tubuh yang tergigit lebih rendah daripada jantung. (4) Balut te-kan dari daerah yang tergigit sampai ke pangkal kaki/tangan (fiksasi dengan tekanan). (5) Berikan penahan di dae-rah tergigit supaya tidak bergerak. (6) Kirim korban dengan tandu ke klinik atau rumah sakit terdekat. Dalam melakukan pertolongan per-tama itu, jangan sekali-kali mengikat, merobek kulit, mengisap racun, mem-bakar, dan memberikan obat.

Gigitan Serangga Biasanya serangga, seperti halnya ular, akan bereaksi jika terganggu, se-perti bila kita mendekati sarangnya.

Ada beberapa reaksi alergi akibat gi-gitan atau sengatan serangga. Sengat-an serangga bisa berbahaya karena adanya racun dalam tubuh serangga. Gejala yang bisa timbul, antara lain, kulit kemerahan dan terasa panas, sa-kit, gatal dan bengkak pada kulit dan saluran napas. Pertolongan pertama untuk kor-ban sengatan serangga, gunakan fiksasi dengan tekanan—terutama untuk gigitan laba-laba—dan cari pertolongan segera. Untuk gigitan atau sengatan yang tidak berbahaya dari lebah, lipan, kalajengking, laba-laba merah, gunakan kompres. Se-cepatnya bawa korban ke ke klinik atau rumah sakit terdekat, terlebih bila korban mengalami gangguan pada pernapasan. Untuk sengatan lebah, biasanya sengat lebah tersebut tertinggal. Le-paskan sengat kalau bisa, bersihkan daerah sengatan, dan gunakan kom-pres dingin. Jika tejadi alergi, segera bawa korban ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk penanganan le-bih lanjut oleh tim medis. Untuk gigitan laba-laba, biasanya timbul gejala: rasa sakit pada daerah gigitan; mual dan nyeri perut; otot lemah; susah bernapas; rasa kaku; keringat, ludah, dan airmata kelu-ar; kulit dingin gemetar. Untuk per-tolongan pertama, gunakan fiksasi bertekanan dan selanjutnya bawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. []

G

Lakukan pertolongan balut tekan pada luka korban gigitan ular.

Sehabis menyengat, lebah meninggalkan sengatannya.

Page 13: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

13PEMDA MENYAPA

Tudang Sipulung Sukses Tingkatkan Produksi Berdiskusi dan duduk bersama men-cari solusi adalah budaya masyara-kat Sulawesi Selatan.

emulai Musim Tanam (MT) pada April - September 2014 dan Oktober 2014 hingga Maret 2015, pemerintah Kabupaten Luwu Timur menggelar “Tudang Si-pulung” atau duduk bersama berdis-kusi, berbagi pengalaman dan pe-ngetahuan, untuk menemukan solusi terkait sektor pertanian. Tudang Sipulung ini digelar di ber-bagai tempat dan kesempatan sesuai usulan petani. Salah satu satunya di Desa Kaltiri Kecamatan Burau, Kamis 3 April 2014. Petani bersama, tenaga penyuluh dan stakeholder lainnya me-nentukan jadwal tanam yang tepat, jenis varietas yang akan digunakan, waktu tanam hingga dosis pemupu-kan. Di Sulawesi Selatan, Tudang Si-pulung adalah tradisi lama yang hing-ga sekarang tetap terjaga. Tujuan utama Tudang Sipulung adalah meru-muskan paket rekomendasi teknologi pembangunan pertanian komoditas saat menghadapi musim panas. Dari mulai penjadwalan hambur benih, ta-nam, buka tutup air, pengendalian or-ganisme pengganggu tanaman serta penetapan paket teknologi anjuran. Kepala Badan Penyuluhan Pertani-an Perikanan dan Pertanian (BP4K)

MLuwu Timur, Nursih Hariani mengata-kan produktivitas padi pada 2013 lalu rata-rata sebesar 6,569 ton/ha. Dari jumlah tersebut ada tiga kecamatan yang tertinggi yakni Wotu dengan pro-duktivitas 8,74 ton/ha, Tomoni 84,7 ton/ha, dan Mangkutana 7,10 ton/ta. Kegiatan ini, kata dia, menjadi pendo-rong akulturasi untuk memadukan bu-daya lokal (kearifan lokal) dan teknolo-gi, sekaligus menentukan jadwal tanam yang disesuaikan dengan kondisi atau musim yang diperkirakan bisa berubah setiap tahunnya. Bupati Luwu Timur Andi Hatta Mara-karma, mengatakan, masyarakat Luwu Timur patut bersyukur, karena petani Luwu Timur dapat memproduksi be-ras dalam jumlah yang cukup. Diakui-nya, pembangunan di sektor pertanian butuh sentuhan Pemerintah Daerah, utamanya terkait pengairan, jalan tani, serta fasilitas pendukung lainnya. "Pembangunan sektor pertanian Luwu Timur akan terus digenjot baik melalui sharing program di tengah masyarakat petani, seperti perbaikan jalan tani serta terus melakukan pro-gram pada akses peningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan", ungkap Hatta. Bupati dua periode ini juga berha-rap Tudang Sipulung akan melahirkan konsep baru yang bisa mengendalikan hal-hal yang bersentuhan dengan pere-konomian masyarakat, seperti pengen-

Dua Sekolah di Lutim Sabet Penghargaan Peringkat Pertama Lomba PIK Remaja Provinsi Sulsel.

ukses meraih juara pertama Lom- ba Pusat Informasi dan Konse- ling Remaja unggulan (PIK-R) Ta-hap Tegak Tingkat Nasional 2012 lalu, PIK-R ‘Generasi Harapan’ SMAN 1 Malili kembali mendulang sukses menjadi Jawara Pertama Tingkat Pro-vinsi Sulawesi Selatan Tahap Tegar 2014. Tidak hanya PIK-R SMAN 1 Ma-lili. Sekolah lainnya, PIK-R ‘Harapan Bangsa’ SMAN 1 Burau juga berhasil meraih Jawara Pertama Lomba PIK-R Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Ta-hap Tumbuh. Keberhasilan kedua sekolah ini diputuskan setelah dilayangkannya surat keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, dr. H. Bambang Arya, M. Kes bernomor 498/hk.010/J4/2014, tanggal 7 April 2014. Pembina PIK-R Generasi Harap-an SMAN 1 Malili, Kamaruddin yang ditemui, Jumat (11/04) mengatakan keberhasilan meraih jawara ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Ka-bupaten Luwu Timur melalui Badan KB PP, Dinas Pendidikan, PLKB/PKB Malili, Kelompok Bina Keluarga Re-maja ‘Harapan Kita’ Kelurahan Malili dan utamanya pengurus dan anggota PIK-R SMAN 1 Malili dalam mereali-asasikan program kerjanya seperti penyuluhan kelompok, individu, kon-

seling, ekpansi PIK-R ke sekolah lain, advokasi dan pelayanan konsultasi le-wat media Online yakni Email, Facebo-ok, Twitter, blog dan SMS konseling. Selain itu, PIK-R Generasi Harapan juga turut aktif menjalin kerjasama de-ngan Puskesmas Malili, Badan Narkoti-

ka Kabupaten (BNK), Komisi Penanggu-langan AIDS (KPA), dan Kantor urusan Agama (KUA) Malili. Lebih lanjut, Kama menjelaskan bebe-rapa kegiatan lainnya juga aktif dilaku-kan diantaranya kegiatan life skill, pem-buatan film, iklan layanan masyarakat,

S

Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, memimpin acara Tudang Sipulung di Desa Kalatiri pada 3 April 2014.

Dok. H

um

as Pemd

a Luw

u Tim

ur

E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I V E R B E E K

dalian harga dan kualitas produk untuk mensukseskan pencapaian target Pe-ningkatan Produksi Beras Nasional(P-2BN) yakni surplus 10 juta ton beras tahun 2014 dan Pencapaian Visi Kabu-paten Agroindustri Tahun 2015. Peserta “Tudang Sipulung” berjum-lah 320 Orang yang terdiri dari SKPD Lingkup Pertanian, Camat, Koordinator BP3K, Kepala Desa, Kelompok KTNA

Kabupaten, Penyuluh Pertanian, Pe-tugas Teknis Dinas Pertanian, Petu-gas POPT, Kelompok P3A, Gapoktan, Kelompok Tani dan BUMD. Selain di hadiri oleh Bupati Luwu Timur, ha-dir pula, Wakil Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler, Dandim 1403 Saweri-gading Palopo, Aco Lamamma, Ketua DPRD Luwu Timur, Sukman Sadike.(Humas Lutim). []

pembuatan kerajinan tangan hingga pelatihan membaca Al-Qur’an. “Semua kegiatan-kegiatan terse-but didokumentasikan dalam ben-tuk foto dan video” katanya. Saat ini jumlah anggota PIK-R se-banyak 903 anggota, dimana pendi-dik sebaya berjumlah 9 orang dan konselor sebaya sebanyak 10 orang. Terpisah, ditemui di kantornya Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Lutim, dr Nataniel Rampo mengaku bangga atas apa yang dicapai pihak-nya. Menurutnya perkembangan program PIK Remaja di Luwu Timur menunjukkan capaian yang sangat baik. Ia berharap prestasi ini dapat terus ditingkatkan. Ia juga menambahkan, penerima-an hadiah ini nantinya akan diserah-kan pada Peringatan Hari Keluarga ke-21 Tingkat Provinsi Sulawesi Se-latan yang dijadwalkan Juni menda-tang di Kabupaten Bone. Penilaian PIK-R Tingkat Provinsi Sulsel oleh Hj Ceke Karai dan Hj Rini di Kabupaten Luwu Timur berlang-sung tanggal 26 Maret 2014. Fokus penilian terbagi dua. Untuk Tahap Tumbuhmeliputi Kegiatan Penyuluhan TriadKesehatan Repro-duksi Remaja (KRR), Pencatatan dan Pelaporan, sementara Tahap Tegar meliputi Kegiatan Penyuluhan ek-spansi ke sekolah lain, kecakapan hidup atau life skill, sosialisasi pe-nyuluhan lewat media cetak dan in-ternet, integrasi dengan kelompok BKR. (Humas Lutim). []

Salah satu ruang konseling di SMA Negeri 1 Malili.

Dok. H

umas Pem

da Luw

u Timur

Page 14: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

14 PEMDA MENYAPA

Musyawarah dan diskusi untuk menja-ring usulan dari tingkat bawah.

ertempat di aula kantor Camat Malili, 15 Februari lalu, Pemerin- tah Kecamatan Malili menye-lenggarakan Forum Musrenbang ting-kat kecamatan untuk perencanaan program kegiatan tahun anggaran 2015. Sekretaris Kecamatan Malili, Hadis Tenri Giling M.Si, mengajak forum agar dalam merencanakan kegiatan pembangunan difokuskan pada ke-butuhan mendesak masyarakat Malili “Melihat tingkat kehadiran peserta dari 14 desa dan 1 kelurahan di Keca-matan Malili, menandakan kesadaran masyarakat Malili akan pentingannya mengikuti Musrenbang sebagai sara-na dalam memperjuangkan pemba-ngunan di Malili sangat tinggi,” ujar Hadis. Musrenbang kecamatan adalah fo-rum musyawarah perencanaan pem-bangunan tahunan kecamatan yang perencanaannya bersifat bottom-up. Sebelum Musrenbang tingkat keca-matan dilangsungkan, pada Januari lalu dilaksanakan Musrenbang tingkat desa/kelurahan se-Kecamatan Malili. Dari Musrenbang desa/kelurahan ter-sebut lahir dokumen Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa/Kelurah-

Ban Tahunan. Selanjutnya direkapitulasi sebagai bahan dokumen Musrenbang tingkat kecamatan untuk tahun anggar-an 2015. Pelaksanaan Musrenbang tahun ini sedikit berbeda dibandingkan tahun se-belumnya. Kali ini pelaksanaannya di-integrasikan antara perencanaan pem-bangunan reguler dengan perencanaan program pembangunan lain yang masuk di Kecamatan Malili, yakni Program Nasi-onal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), program CSR PT Vale Indonesia. Selain daftar rencana kegiatan prio-ritas yang bersumber dari APBD Luwu Timur, ditetapkan pula daftar kegiatan prioritas yang akan didanai tahun 2014 lewat PNPM-MPd dan PMDM. Singkat kata, Musrenbang Kecamatan Malili ini bertujuan: Menyepakati prioritas program/ke-giatan di wilayah kecamatan yang akan dituangkan dalam Rencana Pemba-ngunan Kecamatan Malili; menetapkan dana PNPM-MPd untuk kegiatan priori-tas yang akan dilaksanakan tahun 2014; menyepakati daftar urutan prioritas kegiatan yang akan didanai CSR PT Vale melalui PMDM tahun 2014; dan menye-pakati daftar urutan prioritas kegiatan yang akan diajukan pendanaannya me-lalui Satuan Kerja Perangkat Daerah Ka-

bupaten (SKPD) Luwu Timur. Hasil kesepakatan Musrenbang Ke-camatan selanjutnya menjadi dasar pe-nyusunan RPK Malili untuk diusulkan sebagai rencana kerja SKPD tahun 2015. Musrenbang Kecamatan Malili meng-hasilkan usulan prioritas kegiatan yang akan menjadi urusan wajib dan pilih-an bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur.

Kecamatan Malili: Musrenbang untuk Menjaring Usulan

Musrenbang dihadir Staf Ahli Bi-dang Ekbang, Drs La Besse; anggota DPRD Luwu timur, Ir Andi Amal Fahri; Kepala Bappeda Luwu Timur, Abrian-syah; Kadis Kesehatan Luwu Timur, dr H. April; Kepala Badan Ketahanan Pangan Lutim, Drs Rapiuddin Tahir; Tim SKPD Luwu Timur; para Kades & lurah; tim delegasi masing-masing desa/kelurahan. [] (mra)

V E R B E E K I E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4

Musrenbang Kecamatan Malili.

Suasana pertemuan Musrenbang Kecamatan Malili yang dihadiri ratusan perwakilan masyarakat, 15 Februari 2014.

Dok. H

um

as Pemd

a Luw

u Tim

ur

Kecamatan Nuha: Membangun Kantor Desa, Meningkatkan PelayananSinergi pendanaan antara pemerintah dan perusahaan.

da yang istimewa pada Senin siang, 24 Februari 2014, siang itu. Enam penari wanita dan empat penari pria mempertontonkan tari Monsado, lengkap dengan pekik-

Aan khas dari para pria. Mereka menge-nakan pakaian adat berwarna cerah yang tampak cantik terpapar matahari. Hari itu, Bupati Luwu Timur meresmi-kan Kantor Desa Nikkel yang juga di-saksikan oleh anggota DPRD Provinsi Sulsel, anggota DPRD Luwu Timur, peja-bat daerah dari berbagai instansi, tokoh masyarakat, dan tentunya warga Desa Nikkel. Kepala Desa Nikkel Yusuf Pombatu mengatakan, dengan dibangunnya kan-tor desa Nikkel tersebut, diharapkan ad- ministrasi desa lebih tertata yang artinya meningkatkan kuali tas pelayanan kepada

masyarakat. Dana pembangunan Kan-tor Desa Nikkel berasal dari crash pro-gram PT Vale 2012 dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2011, 2012, dan 2013. Jelang peresmian, SGM Ope-ration Supports PT Vale Gunawardana Vinyaman menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap keberhasilan program pem-berdayaan serta pemanfaatan dana pemberdayaan secara te-pat sasaran. Puncak acara peresmi-an adalah penandatanga-nan prasasti serta peng-guntingan pita oleh Bu-

pati Luwu Timur Andi Hatta Marakar-ma yang diiringi alunan musik bam-bu oleh kelompok Tapulemo. Tahun 1990-an, wujud fisik Kantor Desa Nikkel sangat berbeda dengan ba-ngunan saat ini. “Dengan beroperasi-nya kantor desa yang baru, saya ber-harap hubungan antara pemerintah dan masyarakat Desa Nikkel semakin harmonis,” kata Andi Hatta. []

Page 15: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

15KOMUNITAS

Bermain musik bukan hanya soal ira-ma dan lagu, tapi bisa jadi perekat si-laturahmi antar-masyarakat.

da sebuah ritual kecil di sudut kampung Sorowako. Beberapa orang selalu berkumpul, ke-banyakan telah beruban. Mereka de-ngan tekun berlatih dan memainkan alat musik tiup dari bambu. Mereka bisa dikatakan generasi terakhir pemain musik bambu. Usia mereka di atas 50 tahun. Ketika Ver-beek bertemu pada sebuah malam, mereka menggebu-gebu untuk ber-cerita. “Ini adalah musik yang me-nyatukan kami. Musik bambu bagi kami adalah musik silaturahmi,” kata Nirwan Yusuf anggota musik bambu Tapulemo. Pada 1990-an akhir, Nirwan Yusuf bersama kawan-kawannya mence-ritakan kegelisahaannya. Dia mengi-nginkan irama dari musik bambu itu kembali tampil dan menjadi peneduh hati masyarakat Sorowako. Akhir-nya, sekitar 20 orang berkumpul dan menyatakan keinginan yang sama. Awal tahun 2000-an, Kelompok Mu-sik Bambu Tapulemo lahir. Komunitas pemusik ini berkumpul di rumah Nirwan di Jalan Tosalili. Be-ramai-ramai mereka memainkan alat musik tiup itu. “Setiap bermain, me-niup musik bambu, saya selalu me-rasa kembali muda, kenangan masa lalu kembali,” kata H. Masdin (67)

Rentang Masa Musik Bambu Suryamin (57) masih duduk se-kolah dasar ketika musik bambu di Sorowako menjadi hiburan yang me-nyenangkan. Dimainkan saat pesta pesta panen (padungku), penyam-butan tamu, hingga pesta pernikah-an. ”Suaranya seperti mendayu, tapi

Amemiliki semangat yang kuat. Musik bambu benar-benar menyihir saya,” ka-tanya. Dengan semangat, Suryamin mene-mui beberapa orang tua dan mulai bela-jar alat musik tiup itu. Dia berhasil. “Bisa bermain musik bambu tahun 1960-1970 merupakan kebanggaan tersendi-ri,” katanya. Menurut Yusri Yusuf, salah seorang anggota Komunitas Musik Bambu Tapu-lemo, musik bambu dibawa oleh kaum misionaris yang datang menyebarkan agama Nasrani di Sorowako.” Jadi ketika ada ibadah di gereja, musik bambu yang menjadi pengiring. Tak ada piano atau alat musik lainnya, apalagi yang berhu-bungan dengan listrik,” katanya. Seiring berjalannya waktu, musik bambu makin digandrungi dan mulai keluar dari ranah agama. Musik bambu mulai terdengar di mana-mana, dimain-kan secara berkolompok sabagai wujud kegembiaraan. Dalam ingatan anggota Lelompok Musik Bambu Tapulemo, sebelum ta-hun 1970, parade musik bambu sangat menyenangkan. Mereka bermain dari kampung ke kampung. Selalu diadakan pertandingan. Di Kecamatan Nuha, ada beberapa kelompok musik bambu, se-perti Matano, Tole-tole, Nuha, Lampu-sue, Timampu, dan Loeha. “Kami pernah berkunjung ke Tole-tole untuk bertanding musik bambu, dari Sorowako kami jalan kaki hampir seminggu pulang dan pergi. Maka kami bawa bekal. Kami juara dua, tak ada ba-yaran. Tapi kami senang saja,” kata sa-lah seorang anggota Kelompok Musik Tapulemo H.Ali Nurdin (57). Musik bambu meredup menjelang ta-hun 1970-an. “Kalau tidak salah festival musik bambu terakhir tahun 1973 di Desa Timampu, dan sampai tahun 1990 tidak ada lagi,” kata H.Masdin.

Orang Banyak Untuk memainkan musik bambu, di-butuhkan orang cukup banyak. Sedikit-nya oleh 27 orang, dan idealnya dima-inkan oleh 42 orang. Namun tinggi nada yang dihasilkan hanya 1 oktaf. Setiap pemain berbaris dan dibagi sesuai nada yang dihasilkan, dari suling, bas, stem. dan gendang. Suling menjadi pemimpin permainan. Irama suling akan menjadi penan-da pergantian lagu atau ritme. Secara umum, setiap alat musik bambu me-miliki peran masing-masing. Jika salah satu pemain memainkan nada yang sa-lah, maka semua akan terganggu. ”Mu-sik bambu adalah musik kekompakan. Semua harus kerja sama dan saling mengerti,” kata Nirwan Yusuf.

Memilih Bambu Kualitas suara atau irama dari musik bambu sangat ditentukan oleh batang bambu dan cara pembuatannya. Mem-buat alat musik bambu tidak dilakukan dengan sembarangan. Pemilihan dan kecermatan merupakan pedoman uta-manya. Selama ini, menurut Suryamin, be-berapa alat musik bambu yang dibuat seadanya menghasilkan kualitas suara kurang baik dan cepat rusak. Padahal untuk mendapatkan kualitas terbaik, bambu yang digunakan harus berusia tua dan cukup terpapar sinar matahari. Mengenali bambu yang telah tua, cu-kup mudah. Tak perlu menggunakan alat khusus melainkan dapat dilihat de-ngan mata telanjang. Misalnya dari segi warna yang semakin pekat ataupun dari ruasnya. Tempat tumbuh bambu diutamakan yang berada di tengah pa-dang rumput. Bambu yang tumbuh di dalam hutan kurang baik. ”Bambu dari dalam hutan kualitas-nya kurang baik. Sebab bambu tak ter-

kena sinar matahari secara langsung, tertutup beberapa pohon hingga ba-tangnya lembab,” kata Suryamin. Beruntung, di wilayah Kecamatan Nuha, bambu dengan kualitas terbaik seperti itu masih cukup tersedia dan mudah ditemukan.

Regenerasi Saat ini, anggota kelompok Musik Bambu Tapulemo terdiri dari para orang tua. Atau para pensiunan kar-yawan dan pegawai negeri sipil. Bagaimana dengan generasi muda Sorowako? Nirwan Yusuf mengata-kan, minat anak-anak atau generasi muda untuk memainkan musik bam-bu sangat kurang. “Kami selalu meng-ajak beberapa anak muda, namun mereka tak tertarik. Mungkin kurang keren dan menarik saja dibanding dengan alat musik modern yang ada saat ini.” Tahun 2003, Yusri Yusuf yang juga anggota Komite Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nikkel mengusulkan pelajaran tambahan musik bambu untuk anak didik. Tapi tak bertahan lama. “Saya tak tahu bagaimana me-mikirkannya, jika tak ada anak muda memainkan musik bambu lagi, maka ini benar-benar sesuatu yang mena-kutkan,” ungkap Suryamin. Anggota kelompok lain, Damir Yama (41), berharap pemerintah memperhatikan musik bambu. Me-nurut dia, musik bambu bukan hanya sekadar hiburan, namun telah men-jadi produk kebudayaan masyarakat Sorowako. “Saya kira pemerintah harus mem-buka mata, jangan menjadikan musik bambu ini sebagai perhelatan semen-tara, misalkan menyambut tamu, atau merayakan hajatan. Sesaat dibangga-kan lalu dilupakan,” katanya. []

E D I S I 7 , A P R I L 2 0 1 4 I V E R B E E K

Musik Bambu Tapulemo Sorowako

Page 16: Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Manfaat Olahraga

16 EVENTV E R B E E K

A P R I L 2 0 1 4EDISI 7

60 Menit Sorowako Padam

Bergabung dalam gerakan global un-tuk menyelamatkan Bumi. enjelang akhir Maret setiap tahun, gerakan Earth Hour menyatukan masyarakat du-nia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi, yakni dengan mematikan lampu dan alat elek-tronik selama satu jam. Earth Hour 2014 diselenggarakan pada 29 Maret 2014, pukul 20.30-21.30 waktu se-tempat. Sorowako, selain Makassar, ma-suk dalam 37 kota di Indonesia yang mengikuti Earth Hour 2014. Karena itu, warga Sorowako layak berbang-ga sebagai percontohan bagi warga kota-kota lain. Dari sebuah gerakan kecil di Sid-ney, Australia, tahun 2007, Earth Hour menjelma menjadi kampanye global. Tahun lalu, kampanye Earth Hour di Sorowako terpilih menjadi salah satu kampanye paling kreatif di Indonesia, karena melibatkan lebih dari 4.000 siswa sekolah. Mengulang sukses tahun lalu, kam-panye dilakukan di sekolah-sekolah,

M

baik sekolah dalam lingkup Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS), sekolah negeri, maupun sekolah swasta. Kam-panye berlangsung mulai 26 Februari hingga 7 Maret 2014. Di TK YPS, misal-nya, puluhan siswa dan siswi antusias menyaksikan video potongan aksi Spi-derman. Spiderman merupakan Duta Earth Hour 2014. Tokoh ini mengajak warga dunia untuk berperan aktif me-nyelamatkan Bumi.

Setelah Satu Jam “Tahun 2014, ada empat fokus da-lam Earth Hour. Bijak membuang dan mengolah sampah, gunakan transpo-rasi umum, bijak menggunkan kertas dan tisu, serta hemat energi dan air. Jadi, event Earth Hour di seluruh kota, terma-suk Sorowako, terpusat pada empat isu tersebut,” kata Andi Batari Astini Sjam-su, Senior Coordinator of External for Government Relations, yang menjadi Ko-

ordinator Earth Hour Kota Sorowako. Dalam rangkaian event Earth Hour, masyarakat diminta mengumpulkan sampah kertas untuk disumbangkan ke Sorowako Green Community, ke-lompok usaha yang mengolah sam-pah kertas menjadi karya seni. Ada pula aksi bersih Danau Matano demi melestarikan sumber air dan menjaga keindahan ikon Sorowako tersebut. Hermawanto, salah satu peserta bersih danau yang tampak paling an-tusias. “Sebagai warga asli, saya mera-sa punya tanggung jawab lebih untuk menjaga Danau Matano. Bagi saya, da-nau ini karunia Tuhan yang luar biasa dan harus kita jaga. Saya selalu ber-pesan kepada anak-anak untuk tidak membuang sampah di danau.” Puncak acara dilaksanakan di ge-dung pertemuan Ontaeluwu, 29 Ma-ret. Ditemani nyala lilin, audiens dari berbagai kelompok usia disuguhi tontonan menarik, mulai dari tari tradisional hingga musik akustik. Earth Hour sudah menjelma se-bagai sebuah gerakan yang jauh dari “sekadar” mematikan lampu. Dengan tagline “Use Your Power” yang diu-sung tahun ini, warga dunia disadar-kan bahwa setiap orang punya ke-kuatan super bak Spiderman. Cukup kekuatan satu jari untuk mematikan lampu di siang hari, cukup kekuat-an sebelah tangan untuk membuang sampah pada tempatnya, cukup ke-kuatan satu manusia untuk menanam sebuah pohon, dan masih banyak lagi. []

Aksi Earth Hour di Sorowako.

Peringatan Earth Hour di Sorowako, dilakukan dari mulai bersih lingkungan hingga aksi mati lampu selama satu jam.

Bergabunglah Menjadi Jurnalis Warga

Pelatihan dan pembentukan komunitas bagi para penghobi tulis-menulis.

ika Anda sering mengabarkan satu peristiwa melalui status di media so- sial di Facebook atau Twitter, atau di blog pribadi, sadar atau tidak Anda te-lah menerapkan praktik jurnalis warga. Di dunia, jurnalisme warga dipandang sebagai media alternatif untuk meleng-kapi keberadaan media massa umum. Minat warga Sorowako untuk men-jadi jurnalis warga cukup tinggi. Demi mewadahi aspirasi tersebut, PT Vale mengadakan workshop “Citizen Jour-nalism” di dining room Taman Antar Bangsa (TAB), 25-26 Maret 2014. “Ter-kadang, berita yang disampaikan war-

ga lebih mudah ditangkap publik karena menggunakan bahasa yang sederhana. Ada unsur lokalitas yang sulit ditampil-kan oleh jurnalis profesional dari media mainstream,” kata GM Community Rela-tions PT Vale, Busman Dahlan Shirat. Lebih dari 40 peserta mengikuti wor-kshop tersebut. Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti karyawan PT Vale, pelajar dan mahasiswa, staf Humas Pemda Luwu Timur, ibu rumah tangga, pemuda, dan anggota berbagai komunitas seperti Ikatan Keluarga Vale Indonesia (IKVI), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sorowako, dan Sicma. Sepanjang dua hari pelatihan, pe-serta diberikan berbagai materi oleh wartawan senior harian Kompas, Pepih Nugraha, mengenai teknik penulisan hingga kiat menggali ide melalui metode mind mapping.

Mempertajam Kemampuan Bagi siswi SMA YPS yang mengelo-la publikasi sekolah Suara Siswa, bekal teknik menulis yang mereka dapatkan akan mendukung proses belajar dan kemajuan majalah sekolah. “Saya ber-

cita-cita menjadi jurnalis televisi. Saya tahu, bekal untuk menjadi jurnalis itu adalah kemampuan menulis. Karena itu, saya senang sekali dikirim oleh sekolah untuk ikut pelatihan ini,” kata Tika, sis-wi kelas XI SMA YPS, staf redaksi Suara Siswa. Bagi ibu rumah tangga seperti Lida Maulida, ingin memperkaya blog priba-dinya dengan tulisan-tulisan yang lebih enak dibaca banyak orang. “Saya baru enam bulan tinggal di Sorowako. Se-belumnya, saya guru SMK di Bandung. Setelah menjadi ibu rumah tangga, saya punya waktu luang dan banyak hal baru yang ingin saya tulis di blog. Saya ingin semakin banyak orang tahu tentang So-rowako,” kata wanita yang tinggal di Jl. Pongkia itu.

Menurut Pepih Nugraha, yang mem-bagikan buku Citizen Journalism: Pan-dangan Pemahaman, dan Pengalaman di sela-sela workshop, Sorowako punya po-tensi literasi yang besar. “Tulislah bidang yang Anda kuasai, atau tulislah hal-hal yang Anda sukai. Dengan begitu, menu-lis jadi mudah dan menyenangkan,” kata penggagas kanal jurnalisme warga Kom-pasiana itu. Bagi Anda yang tertarik menjadi jur-nalis warga, telah lahir komunitas Pena Sorowako. Aktivitas komunitas ini akan diwadahi dalam situs penasorowako.com. Bagi Anda warga Luwu Timur yang ingin menyalurkan hobi menulis, silakan mendaftar dengan mengirimkan email ke [email protected] untuk mu-lai menjadi seorang jurnalis warga. []