yudi rangkukman geografi kelas x dan xi
TRANSCRIPT
BAB 1
Hakikat Geografi
A. Konsep geografi
1. Pengertian Geografi
Istilah geografi berasal dari seorang ilmuwan Yunani Kuno bernama
Eratosthenes, dengan menggunakan istilah geographika. ‘Geo’ berarti ‘bumi’
(earth), graphika (graphien) berarti tulisan atau lukisan. Jadi, geografi adalah
ilmu yang menggambarkan atau melukiskan tentang bumi.
2. Konsep Geografi
a. Konsep Lokasi
Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut garis
bujur dan garis lintang.
Lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya.
b. Konsep Jarak
Jarak dapat diukur dengan 2 cara, yaitu jarak geometrik yang
dinyatakan dalam satuan panjang seperti kilometer dan jarak waktu yang
diukur dalam satuan waktu (jarak tempuh).
c. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah mudah atau sulitnya suatu lokasi untuk
dijangkau.
d. Konsep Pola
Pola adalah tatanan geometris yang beraturan.
e. Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mmepelajari tentang proses
perkembangan, dan bentuk permukaan bumi.
f. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan mengelompokkan suatu gejala yang
terkait dengan aktivitas manusia.
g. Konsep Perbedaan Wilayah
Adanya perbedaan wilayah akan menyebabkan terjadinya hubungan
atau interaksi antarwilayah.
h. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan suatu sumber yang bersifat relatif.
i. Konsep Interaksi
Interaksi adalah terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara
satu gejala dan gejala lainnya.
j. Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan keruangan merupakan keterkaitan antara suatu fenomena
dengan fenomena yang lain.
B. Pendekatan Geografi
1. Objek Material
Semua benda hidup, benda mati, dan manusia yang ada di bumi serta
lingkungannya merupakan objek material yang disebut geosfer. Geosfer
terdiri atas:
a. Litosfer adalah lapisan paling luar (lapisan batuan) bumi.
b. Hidrosfer adalah suatu perairan yang ada di bumi yang meliputi air di
daratan.
c. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi.
d. Biosfer adalah unsure kehidupan non manusia yang ada di bumi.
e. Antroposfer adalah peranan manusia sebagai penghuni bumi terhadap
unsur-unsur lain di bumi.
2. Objek Formal
a. Analisis Keruangan
Dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena
tertentu pada suatu wilayah.
b. Analisis Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme
hidup dan lingkungan.
c. Analisis kewilayahan
Dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan
wilayah lain.
C. Prinsip-Prinsip Geografi
1. Prinsip Sebaran atau Distribusi
Gejala dan fakta geografi terbesar di muka bumi, baik yang merupakan
gejala alam maupun kemanusiaan.
2. Prinsip Interelasi
Interelasi berarti hubungan atau keterkaitan yang terjadi antara
gejala, fakta, atau perisrtiwa yang terdapat di suatu wilayah atau tempat.
3. Prinsip Deskripsi
Deskripsi artinya uraian atau gambaran. Fenomena alam dan manusia
yang mempunyai keterkaitan.
4. Prinsip Korologi
Korologi adalah ilmu tentang wilayah-wilayah di peermukaan bumi.
D. Aspek Geografi
1. Ruang Lingkup Geografi
Aspek alam dan aspek kemanusiaan
2. Ilmu Penunjang Studi Geografi
a. Geologi
b. Geomorfologi
c. Meteorologi
d. Ilmu Tanah
e. Hidrologi
f. Klimatologi
g. Oseanografi
h. Geografi ekonomi
i. Geografi politik
E. Manfaat Geografi
Dengan mempelajari geografi kita akan memiliki pengetahuan
tentang bumi, lingkungan, dan manusia. Misalnya, pengetahuan tentang
iklim dan tanah yang dapat digunakan untuk menentukan jenis tanaman
yang dapat tumbuh dengan baik di suatu wilayah.
BAB 2
Asal –Usul Terjadinya Bumi Dan Tata Surya
A. Proses Terjadinya Bumi
1. Hipotesis Kabut Kant-Lapplace
2. Hipotesis Planetesimal
3. Hipotesis Pasang Surut
4. Hipotesis Bintang Kembar
B. Perkembangan Muka Bumi
Perkembangan bentuk muka bumi dipengaruhi oleh 2 tenaga, yaitu
endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang disebabkan dari
dalam bumi, misalnya tenaga tektonik. Tenaga tektonik adalah tenaga yang
menimbulkan bentukan-bentukian baru di muka bumi. Hasil dari tenaga
tektonik antara lain naik turunnya permukaan bumi, pembentukan gunung,
serta patahan dan lipatan.
Berikut ini beberapa teori tentang pembentukan permukaan bumi.
1. Continental Drift
Dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener, seorang ahli
meteorologi asal Jerman tahun 1912. Wegener mengatakan bahwa semua
benua berasal dari satu massa daratan yang besar atau induk disebut
Pangea.
2. Kontraksi (Contracties)
Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elie de Baumant,
mengatakan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengerutan karena
pendinginan, sehingga terbentuklah lembah pegunungan.
3. Laurasia-Gondwana
Dikemukakan oleh Suess pada tahun 1884, mengatakan bahwa
bumi terbentuk dari dua benua yang berada di belahan bumi bagian utara
dan selatan. Kedua benua itu bernama Laurasia dan Gondwana.
4. Lempeng Tektonik
Dikemukakan oleh F. Vine dan D. Matthews pada tahun 1963,
mengemukakan garis-garis magnetis bumi yang menunjukkan bahwa
batuan pada dasar laut jauh lebih muda dari batuan yang di atasnya. Hal
ini menunjukkan bahwa bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang
sebagian berupa benua dan sebagian lain berupa lautan.
C. Karakteristik Lapisan Bumi
1. Lapisan inti bumi (barisfer)
adalah lapisan inti yang tersusun atas unsur-unsur nikel dan besi.
2. Mantel
adalah lapisan yang ada di atas lapisan inti luar.
3. Kerak bumi
adalah lapisan yang berada di atas mantel atau lapisan bumi paling
luar.
Berat jenis kerak bumi adalah 2,7 gr/cm3, kerak bumi merupakan
bagian atas litosfer. Litosfer adalah lapisan padat yang etrletak di bagian
paling atas bumi, dengan ketebalan 50-100 km. Litosfer dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
a. Lapisan Sial adalah lapisan yang tersusun atas silisium dan alumunium.
Terdapat pada lapisan bagian atas litosfer.
b. Lapisan Sima adalah lapisan yang tersusun atas silisium dan magnesium.
Terdapat pada lapisan bagian bawah litosfer.
D. Teori Lempeng Tektonik dan Kaitannya dengan Persebaran
Gunung Berapi dan Gempa Bumi
1. Persebaran Gunung Berapi
Gunung berapi terjadi karena gerakan lempeng tektonik yang
disebabkan oleh arus vertikal di dalam selubung bumi.
a. Gerak Lempeng Tektonik yang Saling Menjauh
Menyebabkan terbentuknya retakan dan celah pada batang lempeng.
b. Gerakan Lempeng Tektonik yang Saling Mendekat
Ketika lempeng samudera dan lempeng benua bertabrakan, lempeng
samudera yang tipis dan padat akan menikung dan bergerak di bawah
lempeng benua yang lebih tebal tapi kurnag padat. Proses ini disebut
subduksi.
2. Persebaran Daerah Rawan Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya lapisan bumi sebagai akibat
adanya gerakan lempeng.
Gempa bumi dapat dibagi menjadi 2 macam:
Gempa bumi tektonik terjadi karena pelepasan tenaga yang terjadi
akibat pertemuan/pergeseran lempeng tektonik.
Gempa bumi vulkanik terjadi biasanya akibat adanya peningkatan
kegiatan vulkanisme, yaitu pergerakan magma ke atas gunung api.
3. Tsunami
Adalah ombak besar yang terjadi di daerah pantai. Ombak besar atau
gelombang laut adalah akibat dari adanya pergerakan atau pergeseran di
dasar laut.
E. Tata Surya dan Jagat Raya
1. Terbentuknya Tata Surya
Thales (astronom Yunani) abad ke-6 berpendapat bahwa bumi
berbentuk datar.
Phytagoras menyatakan bumi kita ini bulat diperkuat oleh Aristoteles.
Aristarchus mengatakan selain bumi ini bulat, bumi juga bukan pusat
alam semesta karena bumi berputar dan beredar mengelilingi matahari.
a. Teori Terbentuknya Tata Surya
1) Teori Turbulensi
Rene Descartes (1956-1650) dalam bukunya Theorie de Vortex (1644)
mengatakan bahwa jagat raya/alam semesta ini berisi eter dan materi yang
dipenuhi oleh pusaran-pusaran. Pusaran materi inilah yang menyebabkan
terbentuknya tata surya.
2) Teori Kondensasi atau Proto Planet
Gerrad P Kuipee (1950) dan Subrahmanyan Candrasekhar
mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu.
2. Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda langit yang terdiri atas sebuah
Matahari, sembiilan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet/bintang
berekor, Asteroid dan Meteorit.
Planet ada 9 dalam tata surya, yaitu:
1. Matahari
2. Merkurius
3. Venus
4. Bumi
5. Mars
6. Jupiter
7. Saturnus
8. Uranus
9. Pluto
3. Jagat Raya
Alam semesta (jagat raya) yang ada sekarang ini berdasarkan teori
yang bermula dari suatu ledakan besar (big bang) dengan kecepatan 0 – 10 –
35 detik. Dentuman besar tersebut menghasilkan ruang dan waktu maupun
seluruh materi di jagat raya ini.
F. Asteroid, Komet, dan Meteor
1. Asteroid
Adalah sebuah planet yang terletak di antara Mars dan Yupiter
meledak dan pecah berkeping-keping menjadi planet/benda langit yang
disebut Asteroid.
2. Komet
Adalah benda langit yang diselubungi awan dan gas sehingga tampak
seperti bintang berekor.
3. Meteor
Meteor atau sering disebut bintang jatuh. Terjadi karena adanya
pecxahan asteroid, ekor komet, atau pecahan benda langit.
BAB 3
Perkembangan Litosfer dan Pedosfer
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
1. Bagian-Bagian Bumi
a. Barisfer adalah lapisan inti bumi tersusun atas unsur nikel dan besi. Terdiri
atas lapisan inti dalam dan lapisan inti luar.
b. Mantel merupakan lapisan yang berada di atas lapisan inti luar. Tebalnya
mencapai 2.900 km. Terdiri atas unsur-unsur silicon, oksigen, besi, dan
magnesium.
c. Kerak Bumi (crust) merupakan lapisan paling luar bumi.
2. Batuan pembentuk Litosfer
Litosfer terdiri atas tiga batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorf.
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam. Contohnya
batu granit, dan bakuan beku luar. Contohnya batu andesit.
b. Batuan Sedimen
Ada beberapa batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik,
sedimen kimiawi dan sedimen organik.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah
bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, batuan kuarsa
menjadi kuarsit.
3. Pemanfaatan Litosfer
Litosfer bagian atas dan bawah memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup manusia dan hewan
serta tumbuhnya tanaman.
Litosfer bagian bawah mengandung bahan-bahan mineral yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Bahan mineral atau barang tambang tersebut,
antara lain minyak bumi dan gas, emas, nikel, batu bara, dan timah.
Bentuk permukaan bumi tidak rata karena adanya pengaruh dari
dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan pengaruh dari luar bumi yang
disebut tenaga eksogen.
B. Menganalisis Macam-Macam Bentuk Muka Bumi Sebagai
Akibat Proses Vulkanisme dan Diastropisme
1. Tenaga Pembentukan Muka Bumi (Tenaga Endogen)
a. Tektonisme
Adalah tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan
lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikkal.
1) Gerak orogenetik
adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan, patahan, dan
retakan.
a) Lipatan
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit
bumi berkerut atau melipat.
b) Patahan
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan
berlangsung dalam waktu yang cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit
bumi retak atau patah.
2) Gerak epirogenetik
yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah-olah
turun atau naik.
a) Gerak epirogenetik positif adalah gerakan permukaan bumi turun seolah-
olah permukaan air laut naik.
b) Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan permukaan bumi naik seolah-
olah permukaan air laut turun.
b. Vulkanisme
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liar serta
sangat panas yang berada dalam perut bumi. Disebabkan oleh tingginya suhu
magma dan banyaknya gas yang etrkandung di dalamnya sehingga dapat
terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng pada kulit bumi. Peristiwa ini
disebut vulkanisme.
Kerak bumi bagian dalam terdapat konesntrasi magma yang disebut
dapur magma. Apabila magma sudah keluar dan sampai ke permukaan bumi
disebut lava.
1) Intrusi Magma
Adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan
tetapi tidak dapat mencapai permukaan bumi.
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara
dua lapisan batuan.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan
membeku di sela-sela lipatan (korok).
d) Diatroma adalah lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan
gunung berapi, bentuknya seperti silinder memanjang.
2) Ekstrusi magma
Adalah perisstiwa penyusupan magma hingga ke luar permukaan bumi
dan membentuk gunung api.
a) Erupsi linear, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi.
b) Erupsi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah lubang di permukaan
bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaaitu magma meleleh pada permukaan bumi karena letak
magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk
kawah gunung api yang sangat luas.
Berdasarkan tipe letusan, gunung api dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a) Gunung api (strato)
Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan ringan.
b) Gunung api maar
Gunung api maar berbentuk seperti danau kering. Gunung api ini
terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada
puncak yang disebut kawah.
c) Gunung api perisai
Terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir
tanpa letusan.
Rangkaian pegunungan yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan
menjadi dua kelompok utama, yaitu.
1) Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania
Pegunungan ini merupakan jalur pegunungan yang sangat panjang.
Di Indonesia, rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania dibedakan menjadi
dua jalur, yaitu.
a) Jalur busur dalam
Adalah rangakaian pegunungan Sirkum Mediterania, yang di wilayah
Indonesia berupa gunung api.
b) Jalur busur luar
Adalah rangakaian pegunungan Sirkum Mediterania, yang di Indonesia
bukan merupakan gunung api, melainkan hanya penonjolan muka bumi saja.
2) Rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik
Berasal dari pegunungan di Amerika Selatan, pegunungan Rocky di
Amerika Utara. Sampai masuk ke wilayah Indonesia dari Pulau Sangir,
Halmahera dan papua.
c. Gempa Bumi
Bumi bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan
kulit bumi bergerak tiba-tiba. Getaran itulah yang disebut dengan gempa
bumi. Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya lapisan bumi sebagai akibat
adanya pergeseran lapisan kulit bumi. Disebabkan pengaruh tenaga endogen.
1) Gempa Tektonik
Adalah gempa yang terjadi karena pergeseran lempeng tektonik yang
berupa lapisan kulit bumi.
2) Gempa Vulkanik
Adalah gempa yang terjadi karena aktivitas gunung berapi yang akan
mengeluarkan magma tersumbat.
3) Gempa Reruntuhan
Gempa yang terjadi karena adanya reruntuhan. Misalnya, tanah
longsor, runtuhan tebing, dan runtuhan gua.
Berdasarkan kekuatan/intensitasnya, gempa dibedakan menjadi dua,
1) Gempa dengan kekuatan intensitas tinggi (makroseisme), dapat diketahui
tanpa menggunakan alat.
2) Gempa dengan kekuatan atau intensitas kecil (mikroseisme), untuk
mengetahuinya harus menggunakan alat.
Berdasarkan letak hiposentrum, kita mengenal tiga jenis gempa.
1) Gempa dangkal, letak hiposentrum berada kurang dari 10 km di bawah
permukaan bumi.
2) Gempa menegah, letak hiposentrum berada antara 10 km – 30 km di
bawah permukaan bumi.
3) Gempa dalam, letak hiposentrum berada lebih dari 30 km di bawah
permukaan bumi.
C. Mengidentifikasi Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan
dan Pengendapan
1. Pelapukan
Adalah proses pengrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga
eksogen.
a. Pelapukan Fisik atau Mekanik
Pada proses pelapukan ini batu-batuan akan mengalami perubahan
fisik baik ukuran maupun bentuk.
Berikut ini penyebab terjadinya pelapukan fisik
1) Perbedaan temperatur yang besar
2) Membekunya air dalam pori-pori batuan
3) Mengkristalnya air garam
b. Pelapukan Organik
Disebabkan oleh proses organisme, yaitu binatang, tumbuhan, dan
manusia. Binatang yang dapat menimbulkan pelapukan antara lain cacing
tanah, serangga, dan tikus.
c. Pelapukan Kimiawi
Pada pelapukan ini batu-batuan mengalami perubahan kimiawi yang
umumnya berupa pengelupasan.
1. Dolina
Adalah lubang-lubang yang berbentuk corong, terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena reruntuhan.
2. Gua dan Sungai Bawah Tanah
Di dalam tanah kapur terdapat celah-celah atau retakan yang akan
membesar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh
larutan.
3. Stalaktit dan Stalakmit
Stalaktit adalah kerucut-kerucut kapur yang bergantungan pada atas
gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang ebrdiri pada dasar gua.
2. Identifikasi Ciri Bentang Alam Akibat Pengikisan dan Pengendapan
a. Pengikisan (Erosi)
Erosi merupakan pengikisan permukaan kulit bumi yang disebabkan
oleh air, es, atau angin.
1) Erosi oleh tenaga air sungai
Dapat membentuk bentang alam tertentu, seperti lembah berbentuk
V, jurang atau ngarai, aliran deras air terjun.
a) Lembah berbentuk V
Erosi vertikal dan ke samping membentuk lembah berbentuk V.
b) Jurang
Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi pada batuan yang resisten.
Batuan resisten tidak mudah dikikis oleh air, sedangkan erosi vertikal terus
berlangsung.
c) Riam
Pada saat air melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi
dan terbentuk seperti air terjun pendek yang alirannya deras.
d) Air terjun
Terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada yang
resisten dan yang tidak resisten. Proses hampir sama dengan aliran deras.
2) Erosi oleh air laut
Merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang
terjadi secara terus-menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang
diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik),
gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang),
tanjung, dan teluk.
3) Erosi oleh angin
4) Erosi oleh es/gletser
b. Sedimentasi (Pengendapan)
Adalah material yang terbawa oleh angin, air, atau gletser karena
pengikisan dan pleapukan setelah menempuh jarak tertentu akan
diendapkan.
1) Pengendapan oleh air
a. Meander
Merupakan sungai yang berkelok-kelok yang etrbentuk karena adanya
pengendapan.
b. Dataran banjir dan tanggul alam
c. Delta
2) Pengendapan oleh air laut
Batuan hasil pengendapan air laut disebut sedimen marine.
Dikarenakan adanya gelombang.
3) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen Aeolis.
4) Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebuut sedimen glasial.
D. Pengertian Tanah dan Proses Pembentukan Tanah
Tanah merupakan bagian dari lahan. Tanah disusun oleh bahan-bahan
organik, yaitu sisa-sisa makhluk hidup yang telah lapuk.
1. Faktor Pembentuk Tanah
a. Bahan induk
Adalah bahan yang akan terbentuk menjadi tanah. Bahan ini dapat
berupa batuan dan bahan organik.
b. Iklim
Unsur iklim yang paling berperan dalam proses pembentukan tanah
adalah suhu udara dan curah hujan.
c. Organisme
Organisme dapat berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
d. Relief
Pada daerah yang mempunyai relief datar akan lebih cepat
terbentuknya tanah dari pada daerah yang reliefnya miring.
e. Waktu
Semakin lama waktu pembentukan tanah maka akan semakin tebal
pula tanah yang terbentuk.
Tanah juga terbentuk dari hancuran sisa-sisa daun atau akar tumbuhan
dan binatang. Tanah demikian disebut tanah organik. Tanah yang sebagian
besar berasal dari bahan pepohonan yang terpendam di daerah rawa-rawa
disebut tanah gambut.
2. Profil tanah
Setiap profil dibagi menjadi beberapa lapisan yang disebut horizon.
a. Horizon O merupakan lapisan permukaan, terdapat banyak akar tanaman
dan hewan tanah.
b. Horizon A merupakan lapisan di bawah horizon O yang masih mempunyai
banyak humus.
c. Horizon B merupakan lapisan yang berisi sedikit sekali humus, tetapi
sebagian dari mineral yang terhanyut dari horizon A diendapkan disini.
d. Horizon C merupakan tempat terjadinya pelapukan, dan tempat batuan
dihancurkan.
e. Horizon R merupakan batuan tua (batuan asli) yang disebut batuan dasar.
3. Jenis dan Ciri Tanah di Indonesia
a. Tanah organik
Dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Gambut ombrogen, yaitu tanah yang terbentuk karena curah hujan yang
airnya tergenang.
2) Gambut topogen, yaitu tanah yang terbentuk karena pengaruh topografi.
3) Gambut pegunungan, yaitu tanah yang terbentuk di daerah yang tinggi
(depresi pegunungan).
b. Tanah Muda
Merupakan jenis tanah yang belum mengalami perkembangan profil
tanah. Dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Litosol
2) Tanah alluvial
3) Regosol.
c. Tanah Merah
Dibedakan menjadi empat, yaitu;
1) Latosol
2) Padzolit merah – kuning
3) Mediteran merah – kuning
4) Tanah Laterit
d. Andosol
Berwarna hitam kelam, sangat sarang (porous) mengandung bahan
organik dan lempung.
e. Grumusol
Tekstur lempeng, tanpa horizon pencucian dan pengendapan, struktur
granular hingga gumpal, mengandung kapur, konstitensi sangat liat, bahan
induk kapur dan lempung.
E. Erosi dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Erosi merupakan suatu proses hilangnya lapisan tanah, baik
disebabkan oleh tenaga air maupun angin. Air hujan merupakan penyebab
utama terjadinya erosi di daerah iklim tropika basah. Pada peristiwa erosi,
tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat terkikis dan terangkut yang
kemudian diendapkan pada tempat lain.
1. Bentuk-bentuk Erosi
a. Erosi Geologi
Erosi geologi terjadi secara alami pada tanah yang masih tertutup
vegetasi secara alami, dan biasanya berjalan sangat lamban.
b. Erosi dipercepat
Erosi dipercepat terjadi karena manusia membuka tanah dengan
membuang sebagian vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya.
Erosi dipercepat dapat berupa, erosi lembar, erosi alur, erosi parit,
erosi tebing sungai, dan longsor.
1) Erosi lembar (sheet erosion)
Erosi ini mengikis lapisan tanah paling atas sehingga kesuburan tanah
di daerah ini menjadi sangat berkurang.
2) Erosi Alur (riil erosion)
Aliran air permukaan dapat mengikis tanah dan membentuk alur-alur
tempat berkumpulnya air.
3) Erosi parit (gully erosion)
Bila erosi alur semakin besar maka akan terbentuk parit.
4) Erosi tebing sungai (stream bank erosion)
Perkembangan dari erosi parit menyebabkan sungai yang mampu
mengikis tebing-tebingnya, sehingga ukurannya menjadi besar.
5) Longsor
Peristiwa erosi yang berlangsung dengan cepat dan dalam jumlah yang
besar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi
a. Iklim
Apabila intensitas hujan semakin tinggi maka erosi juga semakin
besar.
b. Relief
Semakin besar kemiringan lereng, erosi yang terjadi juga semakin
besar.
c. Vegetasi
Vegetasi dapat melindungi tanah dari penghancuran oleh percikan
hujan, dan memperbesar infiltrasi serta mengurangi aliran permukaan.
d. Tanah
Komponen tanah yang berpengaruh terhadap erosi adalah tekstur
tanah, struktur tanah, kandungan bahanm organik, dan permeabilitas
tanah.
e. Manusia
Jika manusia menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya dan
mengolah dengan cara yang benar maka erosi dapat dikurangi.
3. Dampak Erosi
Erosi dapat berdampak pada tempat terjadinya erosi dan di luar
tempat terjadinya erosi.
a. Dampak erosi di tempat terjadinya erosi, anatara lain:
1) Kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman;
2) Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah;
3) Kerusakan bangunan.
b. Dampak erosi di luar terjadinya erosi, antara lain:
1) Pendangkalan sungai, saluran drainase, dan waduk;
2) Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air;
3) Kehilangan nyawa dan harta oleh banjir.
F. Usaha Mengurangi Erosi Tanah (Konservasi Tanah)
1. Metode Vegetatif
Vegetasi mempunyai fungsi untuk melindungi tanah terhadap daya
tumbukan oleh butir-butir air hujan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam usaha konservasi tanah
secara vegetatif adalah sebagai berikut:
a. Pembenaman Sisa-Sisa Penutup Tanah
b. Penanaman Tnaman Penutup Tanah
c. Pergiliran Tanaman
d. Penanaman Tumbuhan dalam Jalur
e. Penanaman Tumbuhan Penguat Teras
2. Metode Mekanis
Pengendalian erosi secara mekanis merupakan usaha pengawetan
secara tanah dengan cara mekanis. Usaha-usahanya antara lain:
a. Pembuatan Teras
b. Saluran Pembuangan Air (SPA)
c. Dam Penahan
3. Metode Kimia
Pengendalian erosi secara kimia merupakan usaha mencegah erosi
menggunakan bahan-bahan penyubur tanah, untuk memperbaiki struktur
tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.
BAB 4
Dinamika Atmosfer
A. Ciri-Ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya
1. Pengertian Atmosfer
Lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer melindungi
manusia dari sinar matahari dan meteor-meteor. Keberadaan atmosfer
memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam.
Atmosfer yang menutupi bumi menjerat panas ini sehingga lebih
lambat bergerak ke ruang angkasa dan mengurangi dingin udara pada malam
hari. Atmosfer juga melindungi manusia dari benda-benda langit.
Atmosfer terdiri atas berbagai macam gas yang menyelubungi bumi
sampai pada ketinggian 1100 km di atas permukaan laut.
2. Lapisan Atmosfer
Terdiri atas lima lapisan, yaitu:
a. Troposfer
Adalah lapisan atmosfer paling bawah. Ketinggiannya berbeda-beda.
Ketinggian rata-rata lapisan troposfer adalah 12 km.
b. Stratosfer
Adalah lapisan kedua dari atmosfer. Stratosfer berada pada ketinggian
antara 12km hingga 50 km.
c. Mesosfer
Adalah lapisan udara di atas stratosfer. Lapisan ini berada pada
ketinggian 50 km hingga 80 km.
d. Ionosfer (Termosfer)
Merupakan lapisan tempat terjadinya ionisasi atom-atom udara oleh
radiasi sinar X dan sinar ultraviolet yang di pancarkan oleh radiasi sinar
matahari. Lapisan ini berada pada ketinggian 80 km dan 375 km.
e. Eksosfer
Merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Lapisan ini berada pada
ketinggian antara 500 km dan 1000 km.
B. Cuaca dan Iklim
1. Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat, dalam wakktu yang
singkat dan pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam ruang lingkup
yang sempit.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif
luas dan waktu yang relatif lama (kurang lebih 30 tahun).
2. Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim
a. Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, sedangkan
kertas yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran disebut termogram.
Suhu udara diukur dengan skala derajat Celcius (centigrade) dan skala
Farenheit.
b. Kelembapan Udara (Kelengsaan Udara)
Udara yang kita hirup setiap hari mengandung unsur air yang berupa
uap air. Udara yang mengandung uap air sebanyak kemampuannya disebut
udara jenuh.
Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Kelembapan udara mutlak (absolut) adalah jumlah uap air yang terdapat
pada udara.
2) Kelembapan relatif (nisbi) adalah perbandingan jumlah uap air yang ada
dalam udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat ditampung
oleh udara pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen.
c. Tekanan Udara
Tekanan udara atau tekanan atmosfer adalah suatu ukuran kekuatan
tekanan udara di permukaan bumi.
Tekanan udara diukur dengan menggunakan barometer. Ada dua tipe
barometer, yaitu barometer air raksa dan barometer aneroid.
Garis isobar adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang bertekanan udara sama.
d. Angin
Udara yang ebrgerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke
daerah yang bertekanan udara rendah. Pergerakan udara (mendatar) ini
disebut angin.
Kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer.
1) Angin tetap
Yaitu angin yang bertiup tetap sepanjang tahun, berupa:
a) Angin Barat
Angin yang bertiup dari daerah subtropika kea rah lintang 600, baik lintang
utara maupun lintang selatan.
b) Angin Timur
Angin yang dari daerah kutub berhembus kea rah lintang 600 hingga daerah
batas kutub (front kutub).
c) Angin pasat dan antipasat
Angin pasat adalah angin yang berhembus dari wilayah subtropika kearah
khatulistiwa.
Angin antipasat adalah angin pasat yang berhembus di timur laut dan di
belahan bumi selatan.
2) Angin Periodik
Di bagi menjadi:
a) Angin muson
Adalah gerakan massa udara terjadi karena perbedaan tekanan udara
yang mencolok antara daratan dan samudera. Ada angin muson timur dan angin
muson barat.
b) Angin darat dan angin laut
Angin darat adalah angin yang berasal dari darat menuju laut.
Angin laut adalah angin yang berasal dari laut menuju darat.
c) Angin gunung dan angin lembah
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung.
d) Angin lokal
Angin lokal berupa:
(1) Angin siklon dan angin antisiklon
Angin siklon adalah angin di daerah depresi.
Angin antisiklon adalah angin di daerah kompresi.
(2) Angin fohn
Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari
daerah pegunungan.
(3) Angin bora
Angin bora adalah angin yang bersifat kering dan dingin.
(4) Angin blizzard
Angin blizzard adalah angin yang terjadi di tepi tekanan udara
maksimum, biasanya topan salju.
e) Awan
Pengembunan di mana uap air yang dikandung oleh udara tersebut
menjadi titik-titik air. Titik – titik air dalam udara itulah yang disebut awan.
1) Awan sirrus
Berbentuk seperti bulu atau serat.
2) Awan kumulus
Bentuknya seperti tumpukan bola-bola kapas di langit.
3) Awan stratus
Memiliki ciri-ciri halus, berlapis-lapis, berwarna kelabu yang menutup
seluruh langit dan mengelilingi matahari.
f) Curah hujan
Adalah banyaknya air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Banyaknya
curah hujan dapat diukur dengan alat penakar hujan yang dinamakan rain gauge.
Garis isohiet adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai curah hujan sama.
Berdasarkan proses kejadiannya, curah hujan dapat dibedakan menjadi:
1) Hujan zenithal atau hujan tropikal atau hujan konveksi
Adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air naik secara
vertikal (konveksi).
2) Hujan orografis (hujan pegunungan)
Terjadi jika gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh
pegunungan sehingga massa udara itu dipaksa naik ke lereng pegunungan.
3) Hujan Frontal
Adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan massa udara yang
panas dan dingin.
C. Tipe Iklim
1. Iklim Matahari
Penentuan iklim berdasarkan garis lintangnya.
a. Daerah iklim tropis (panas), terletak antara 23,50 LU – 23,50 LS.
b. Daerah iklim subtropis, terletak antara 23,50 – 350 baik LU maupun LS.
c. Daerah iklim sedang, terletak antara 350 – 66,50 baik LU maupun LS.
d. Daerah iklim kutub (dingin), terletak antara 66,50 – 900 baik LU maupun LS.
2. Pembagian Iklim Menurut Junghuhn
a. Daerah iklim panas, dengan ciri-ciri ketinggian antara 0 – 700 m dan
temperatur antara 26,30 – 220 C.
b. Daerah iklim sedang, dengan ciri-ciri ketinggian antara 700 – 1.500 m dan
temperatur antara 220 – 17,10 C.
c. Daerah iklim panas, dengan ciri-ciri ketinggian antara 1500 – 2500 m dan
temperatur antara 17,10 – 11,10 C.
d. Daerah iklim panas, dengan ciri-ciri ketinggian antara 2500 – 3.300 m dan
temperatur kurang 110 C.
3. Pembagian Iklim Menurut Koppen
a. Iklim tipe A (iklim hujan tropis)
Rata-rata suhu bulanan lebih dari 180 C, suhu tahunan antara 200 C –
250 C, dan hujan rata-rata dalam setahun 700 mm.
b. Iklim tipe B
Curah hujan di bawah batas kering.
c. Iklim tipe C
Temperatur rata-rata bulan terdingin adalah -30 C.
d. Iklim tipe D
Rata-rata suhu bulan terdingin 300 C, rata-rata suhu bulan terpanas di
atas 100 C.
e. Iklim tipe E
4. Pembagian iklim menurut Schmidt dan Ferguson
Membagi iklim atas dasar rasio Q. Rasio Q adalah perbandingan antara
rata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan basah dikalikan dengan 100%.
5. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman
Didasarkan pada kebutuhan air dalam hubungannya dengan tanaman
pertanian.
D. Persebaran Hujan di Indonesia
1. Letak Daerah Konfergensi Antar Tropik (DKAT)
DKAT merupakan daerah yang memiliki suhu udara tertinggi dibandingkan
daerah lain. Oleh karena itu, DKAT disebut ekuator termal.
2. Bentuk Wilayah (Morfologi)
Wilayah berbukit atau bergunung akan mengakibatkan suhu udara turun.
3. Arah Lereng
Lereng gunung atau bukit yang yang menghadap arah angin akan
mendapat hujan lebih banyak daripada lereng yang membelakangi arah angin.
4. Arah Angin
Arah angin yang bertiup sejajar dengan garis pantai, suhu udaranya akan
tetap.
5. Posisi Geografis (jarak perjalanan angin pada medan yang datar)
Angin yang mengandung uap air adalah angin yang bertiup dari daerah
perairan.
E. Jenis-Jenis Vegetasi Alam Berdasarkan Iklim dan Bentang
Alamnya
1. Padang Rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh
rerumputan.
2. Gurun merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput
dan semakin menjauh dari padang rumput semakin gersang.
3. Tundra adalah daerah dingin (beku).
4. Hutan Basah hutan ini sepanjang tahun selalu mendapatkan air dan
mempunyai spesies pepohonan yang beragam.
5. Hutan Gugur didominasi tanaman padang rumput dan tumbuhan yang
daunnya gugur pada musim gugur.
6. Taiga didominasi oleh tanaman pohon pinus berdaun seperti jarum.
F. Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsur iklim yang mempunyai
kecenderungan naik atau turun secara nyata.
1. Penyebab Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas
rumah kaca.
Meningkatnya suhu udara karena perubahan iklim golobal sering
disebut sebagai pemanasan global.
2. Dampak Perubahan Iklim Global
a. Meningkatnya banjir, erosi, dan tanah longsor.
b. Meningkatnya resiko kebakaran hutan
c. Meningkatnya kejadian kekeringan dan kebanjiran
d. Berkurangnya produksi tanaman pertanian akibat banjir dan kekeringan.
3. Elnino dan Lanina
Elnino adalah fenomena panasnya permukaan air laut di Samudera Pasifik
Lanina adalah fenomena turunnya suhu di permukaan air laut di Samudera
Pasifik.
BAB 5
Perairan Darat
A. Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti ‘air’ dan sphere yang
berarti ‘lapisan’. Dengan demikian, hidrosfer berarti lapisan air yang
menyelubungi bumi.
Siklus air adalah pergerakan dan perubahan bentuk air yang selalu
berputar dan berulang.
Evaporasi adalah penguapan dari badan air secara langsung.
Transpirasi adalah penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari
tumbuh-tumbuhan disebut evapotransoirasi.
Intersepsi adalah penguapan air dari dedaunan dan batang pohon yang basah.
Presipitasi adalah tetes air dari awan yang jatuh ke permukaan tanah.
1. Macam-Macam Siklus Air
a. Siklus Pendek
b. Siklus Sedang
c. Siklus Panjang
B. Berbagai Jenis Perairan Darat
1. Sungai
Air yang mengalir di permukaan tanah akan mengikis tempat yang
dilaluinya dan membentuk alur-alur yang kecil.. alur-alur ini semakin ke
bawah semakin membesar. Alur-alur, baik yang berukuran kecil maupun
besar inilah yang disebut dengan sungai.
a. Klasifikasi Sungai
Berdasarkan arah alirannya:
1) Sungai Konsekuen (consequent stream)
Adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan struktur
geologinya.
2) Sungai subsekuen (subsequen stream)
Adalah sungai yang arah alirannya tegak lurus dengan struktur
geologinya dan menuju ke arah sungai konsekuen.
3) Sungai obsekuen (obsequent stream)
Adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai
konsekuen dan menuju ke sungai subsekuen.
4) Sungai resekuen (resequent stream)
Adalah sungai yang mengalir sesuai dengan arah sungai konsekuen
dan menuju kea rah suingai subsekuen.
5) Sungai insekuen (insequent stream)
Adalah sungai yang arah alirannya tidak teerkontrol oleh struktur
geologinya.
Berdasarkan sumber airnya sungai dapat dibedakan sebagai
berikut:
1) Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan.
2) Sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan es atau
gletser,
3) Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan
pencairan es atau gletser.
Berdasarkan kontuinitas aliran, sungai dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut:
1) Sungai euphemeral, yaitu sungai yang hanya mengalir pada saat terjadi
hujan, dan beberapa saat setelah hujan berhenti.
2) Sungai intermitten, yaitu sungai yang hanya mengalir pada saat musim
penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering.
3) Sungai perenial, yaitu sungai yang mengalir sepanjang tahun, sungai ini
dapat dibedakan menjadi sungai permanen dan sungai periodic.
Berdasarkan struktur geologinya:
1) Sungai anteseden, yaitu sungai yang erosinya dapat mengimbangi
pengangkatannya.
2) Sungai superimposed, yaitu sungai yang terbentuk pada permukaan
baru akibat adanya erosi vertikal sampai ke lapisan bawah.
b. Pola Aliran Sungai
Pola aliran adalah susunan aliran sungai yang membentuk pola-pola
tertentu.
1) Pola aliran radial sentrifugal
Pola aliran ini merupakan pola aliran yang menyebar dari suatu
puncak.
2) Pola aliran radial sentripetal
Merupakan pola aliran yang arahnya mengumpul menuju suatu
pusat.
3) Pola aliran dendritik
Merupakan pola aliran yang tidak teratur.
4) Pola aliran rectangular
Merupakan pola aliran yang pertemuan antara alirannya
membentuk sudut siku-siku atau hampir siku.
5) Pola aliran trellis
Pola aliran ini berbentuk seperti trails atau menyirip seperti daun.
6) Pola aliran annular
Pola aliran ini hampir sama dengan pola aliran radial sentrifugal.
7) Pola aliran parallel
Pola aliran ini membentuk sudut lancip.
c. Lembah Sungai
Bentuk dari lembah sungai dapat dibedakan menjadi:
1) Lembah sungai bagian hulu
Umumnya mempunyai aliran yang cukup deras, sehingga
mempunyai kemampuan mengikis sangat kuat.
2) Lembah sungai bagian tengah
Erosi vertikal mulai berkurang dan erosi kea rah samping (lateral)
mulai berkembang.
3) Lembah sungai bagian hilir
Aliran sungai ini mempunyai kemampuan mengikis yang sangat
lemah.
4) Manfaat Sungai
Antara lain: sumber air rumah tangga (minum, mandi, mencuci, dan
untuk memasak), sumber air industry, irigasi, perikanan, transportasi,
rekreasi, dll.
Cara menjaga kelestarian sungai:
1) Menjaga kelestarian hutan dibagian hulu DAS;
2) Menjaga kelestarian tanah di wilayah pertanian;
3) Melarang pembuangan limbah ke sungai
4) Melarang pembuangan sampah ke sungai;
5) Meningkatkan kegitan program kali bersih (prokasih).
2. Danau
Suatu genangan dapat dikatan danau apabila:
a. Genangan air cukup dalam dan sudah menunjukkan adanya perbedaan
suhu pada kedalaman tertentu.
b. Tumbuhan aquatic yang mengapung tidak dapat menutup seluruh
permukaan air dan biasanya hanya di bagian pinggir.
c. Sudah menunjukkan adanya gelombang.
Klasifikasi danau:
a. Berdasarkan Cara Terjadinya
1) Danau tektonik
Terjadi karena adanya peristiwa rekahan, lipatan atau patahan.
2) Danau kawah (crater)
Akibat letusan gunung berapi dapat menyebabkan terbentuknya
cekungan pada puncak gunung.
3) Danau gletser
Terbentuk sebagai akibat adanya pencairan salju, es atau gletser
yang kemudian airnya mengisi cekungan yang ada dibawahnya.
4) Danau karst
Danau ini terbentuk akibat adanya dolina yang tersumbat.
5) Danau bendungan (waduk)
Terbentuk karena adanya pembendungan aliranyang dilakukan oleh
manusia.
6) Danau laguna
Terbentuk sebagai akibat dari adanya aktivitas ombak dan arus
pantai.
b. Berdasarkan Aliran Air
1) Danau aliran (running water lake)
2) Danau tanpa jalan keluar (lake without outlet)
c. Berdasarkan Kandungan Karbondioksida (CO2)
1) Danau air halus (soft water lake)
Kandungan CO2 kurang dari 5 cc per liter.
2) Danau kelas menengah (medium class lake)
Kandungan CO2 antara 5 – 22 cc per liter.
3) Danau air keras (hard water lake)
Kandungan CO2 lebih dari 22 cc per liter.
Manfaat danau antara lain: pengendali banjir, irigasi, perikanan, rekreasi,
dan sumber air bersih.
Cara melestarikan danau:
1) Menjaga kelestarian hutan di bagian hulu DAS,
2) Membuat sabuk hijau di sekitar tebing danau/waduk.
3) Mengadakan konservasi tanah di atas waduk.
3. Telaga
Telaga memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan danau. Telaga
dapat dimanfaatkan untuk sumber air bersih, perikanan, dan rekreasi.
Usaha melestarikan telaga:
a. Konservasi tanah disekitar telaga.
b. Membuat sabuk hijau di sekitar tebing telaga.
c. Tidak membuang limbah di telaga.
4. Rawa
Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air.
a. Rawa yang tidak mengalami pergantian air (air tidak mengalir)
Airnya asam, warna air agak kemerahan dan kurang cocok untuk
perikanan.
b. Rawa yang mengalami pergantian air
Air rawa ini mengalami pergantian karena adanya pasang surut. Airnya
tidak begitu asam. Terletak dekat pantai / sungai.
C. Daerah Aliran Sungai
1. Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)
Adalah suatu daerah yang dibatasi oleh igir-igir (rigde) dan di dalamnya
terdapat satu sungai induk dengan anak-anak sungainya.
2. Pembagian Wilayah DAS
a. Bagian Hulu DAS
Mempunyai ciri-ciri berupa lereng yang relatif curam, kerapatan aliran
tinggi, aliran air deras, sungai sempit dengan lembah sungai berbentuk U.
b. Bagian Tengah DAS
Mempunyai ciri-ciri berupa lereng agak datar, kerapatan aliran
sedang, aliran air kurang deras.
c. Bagian Hilir DAS
Mempunyai ciri-ciri berupa lereng landai, kerapatan aliran rendah,
aliran air kurang deras.
Kegiatan pelestarian DAS dapat dilakukan dengan cara:
a. Melestarikan hutan yang ada di bagian hulu,
b. Tidak mengambil air secara berlebihan,
c. Mengatur tata guna lahan yang baik.
3. Bentukan Alam DAS
a. Kipas Aluvial
Perbedaan kemiringan yang besar menyebabkan endapan tertimbun
dan membentuk kipas yang disebut kipas alluvial.
b. Meander
Sungai berkelok-kelok.
c. Dataran Banjir
Adalah daerah di tepi sungai yang tergenang pada saat banjir.
d. Delta
Adalah endapan material-material hasil erosi yang membentuk daratan
yang di selang-selingi oleh aliran air.
D. Air Tanah
Besar kecilnya daya serap air hujan ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut:
1. Kemiringan Lereng
Air hujan yang jatuh pada daerah datar akan memiliki kemampuan
meresap lebih besar dibandingkan daerah yang miring.
2. Tingkat Porositas atau Batuan
Tanah gembur dan mempunyai pori-pori yang banyak akan mudah
meresapkan air.
3. Tingkat Kelembapan Tanah
Tanah yang kering memiliki kekuatan untuk meresap air lebih besar
dibandingkan tanah yang lembab.
4. Penutupan Lahan oleh Vegetasi
Lahan yang tertutup oleh vegetasi memiliki kemampuan untuk
meresapkan air hujan lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang tertutup.
1. Kelengasan Tanah (Soil Moisture)
Adalah air yang mengisi pori-pori tanah tetapi pada daerah yang belum
jenuh dengan air.
Kelengasan pada soil water dapat dibedakan menjadi:
a. Air Higroskopik
Tanah sering dilapisi air yang emmpunyai daya ikat yang kuat sehingga
tidak dapat diserap oleh akar tanaman.
b. Air Kapiler
Butiran tanah yang diselimuti air higroskopik dapt bergerak ke segala
arah.
c. Air Gravitasional
Air yang jatuh ke bawah karena pengaruh gaya gravitasi.
2. Air Tanah (Ground Water)
Dapat dibedakan menjadi:
a. Air Tanah Dangkal atau Air Tanah Freatik (shallow Ground Water)
Adalah air tanah yang terletak di atas lapisan tak tembus air
(impermeabel).
b. Air Tanah Dalam (Deep Ground Water)
Adalah air tanah yang terletak di antara dua lapisan tanah yang
impermeabel.
3. Lapisan Tanah
Lapisan tanah yang mampu menampung dan meloloskan air disebut
sebagai akuifer (aquifer).
Lapisan tanah yang hanya mampu menampung air gtetapi tidak dapat
meloloskan air disebut sebagai aquiclude.
Lapisan tanah yang tidak mampu menampung dan melolskan air
disebut sebagai aquifuge.
4. Macam – Macam Akifer
a. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
b. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)
c. Akuifer Semi Tertekan (Semiconfined Aquifer)
d. Akuifer Menggantung (Perched Aquifer)
5. Manfaat Air Tanah
Yaitu untuk sumber air bersih, sumber air irigasi, dan sumber air industri.
Cara melestarikan air tanah:
a. Melakukan konservasi hutan.
b. Melakukan konservasi tanah.
c. Membuat sumur resapan.
d. Mengatur pembuangan limbah.
E. Banjir
Adalah meluapnya air sungai yang disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Faktor Penyebab Banjir
a. Curah hujan yang tinggi;
b. Hutan yang rusak;
c. Pendangkalan saluran drainase.
2. Dampak Banjir
a. Kerusakan lahan pertanian dan hasil panen;
b. Kerusakan bangunan;
c. Kematian.
3. Usaha Mengurangi Resiko Banjir
a. Reboisasi;
b. Penataan tata ruang yang baik;
c. Menyediakan tempat peresapan air hujan;
d. Membuang sampah pada tempatnya.
BAB 6
Perairan Laut
A. Zona Pesisir dan Laut
1. Zona Pesisir
Menurut kesepakatan interenasional, wilayah pesisir adalah
wilayah peralihan antara lautan dan daratan, kea rah darat mencakup
daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut,
dank e arah laut meliputi daerah paparan benua.
Lingkungan pesisir adalah batas pertemuan antara darat dan laut
dan daerah ini meliputi wilayah sekitar 8% permukaan bumi.
a. Pantai (shore)
Adalah bagian dari daratan yang paling dekat dengan laut.
b. Gisik (beach)
Adalah pantai yang material batuan atau tanahnya berupa pasir.
2. Batas – Batas Pantai
a. Continental Shelf
Adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai.
b. Continental Slope
Mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf.
c. Continental Rise
Mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada
dasar lautan.
3. Kawasan Pantai
a. Kawasan pantai lepas (off shore) adalah daerah yang berada di luar
lintasan gelombang laut.
b. Kawasan tepi laut depan (foreshore) dibatasi dari zona pasang rendah
hingga pasang tinggi.
c. Kawasan tepi laut belakang (back shore) adalah kawasan yang tidak
tergenang laut pada waktu pasang tinggi.
4. Kenampakan yang Terkait dengan Pantai
a. Laguna (haff), yaitu bagian laut yang ada di tepi pantai yang terpisah.
b. Estuarium, sebagian lembah yang sudah tenggelam di sebuah pantai
rendah
c. Delta, daratan ynag rendah sekali di muara sungai Karen pengendapan
erosi.
d. Fyord, lembah-lembah gletser pada zaman es yang dgenangi kembali oleh
air laut.
e. Ria, genangan air laut yang terdapat pada lembah sungai yang mengalami
penurunan.
f. Teluk, laut yang menjorok ke darat.
5. Laut
Adalah bagian dari permukaan bumi yang digenangi oleh air dan
mempunyai kadar garam yang cukup tinggi.
a. Menurut letaknya, laut dapat dibedakan menjadi:
1) Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua.
2) Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua.
3) Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua.
b. Menurut kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi:
1) Zona litoral, laut terletak diantara garis pasang surut.
2) Zona neritis, laut mempunyai kedalaman 0 m – 200 m.
3) Zona bathyal, laut dengan kedalaman 200m – 1000m.
4) Zona abyssal, laut yang mempunyai kedalaman 1.000 - 6.000m.
c. Menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi:
1) Laut transgresi (laut genangan),laut yang terjadi setelah zaman es
berakhir dengan kedalaman kurang dari 200m.
2) Laut ingresi (laut tanah turun), laut yang terjadinya akibat tanah
longsor, patahan, atau lipatan kulit bumi yang biasanya sangat dalam.
B. Morfologi Laut dan Gerak Air Laut
1. Relief Dasar Laut
a. Dulang Jeluk (abisal)
Daerah atau kawasan ini relatif datar terletak di bagian laut dalam.
Kawasan abisal luasnya mencakup hingga dua per tiga luas dasar lautan.
b. Trench
Palung memanjang (trench) adalah ngarai dasar laut sempit yang
dalam dan panjang.
c. Seamount
Gunung laut (seamount) adalah gunung yang ada di dasar laut. Gunung
tersebut merupakan gunung-gunung berapi yang, muncul dari dasar lautan,
tetapi tidak dapat mencapai permukaan laut.
d. Pulau Gunung Api
Pulau gunung api adalah gunung api laut yang tersembul hingga
permukaan laut.
e. Punggung Laut atau Pematang Tengah Samudera
Pematang tengah samudera (mid oceanic ridge) adalah pegunungan
besar sangat panjang yang ada di tengah samudera.
f. Atol
Daerah ini terdiri atas kumpulan pulau yang tenggelam di bawah
permukaan air.
2. Gerak Air Laut
Air laut yang bergerak dapat berupa arus , gelombang, dan pasang surut.
a. Arus laut
Arus laut adalah gerakan massa air laut dalam jumlah besar dari satu
titk ke titik berikutnya, baik secara horizontal maupun vertikal. Air laut selalu
bergerak sepanjang massa.
b. Gelombang
Adalah gerakan turun naik air laut karena adanya pengaruh gempa
bumi, angin, dan sentakan atau ledakan bom.
Bentuk gelomabng air laut, terdiri atas:
1) Titik tertinggi (puncak) gelombang (crest),
2) Titik terendah (lembah) gelombang (trough), dan
3) Jarak horizontal antara crest dan trough disebut panjang gelombang
(wave height).
Sifat-sifat gelombang dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu:
1) Kecepatan angin
2) Lama angin bertiup
3) Jarak angin bertiup bebas (fetch)
c. Pasang Surut
Adalah naik turunnya permukaan air yang bersifat periodic selama satu
interval waktu tertentu.
C. Kualitas Air Laut
1. Salinitas
Adalah konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam air
laut.
Yang mempengaruhi besar kecilnya salinitas adalah:
a. Bentang Laut
b. Iklim
2. Suhu Air Laut
Panas air laut berasal dari sinar matahari. Semakin dalam laut semakin
sedikit menerima sinar matahari. Oleh karena itu, semakin ke bawah semakin
dingin.
3. Kecerahan Air Laut
Banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam laut berubah-ubah
tergantung pada intensitas cahaya, banyaknya pemantulan di permukaan,
sudut datang, dan transparansi air laut.
Penyebab warna air laut bermacam-macam adalah:
a. Warna biru karena pengaruh warna langit;
b. Warna kuning disebabkan karena adanya lumpur yang berwarna kuning;
c. Warna hitam karena adanya lumpur yang berada di dasar laut;
d. Warna hijau karena endapan dekat pantai yang memantulkan warna hijau;
e. Warna merah karena pengaruh warna plankton merah yang terdapat di
laut;
f. Warna putih bila laut tersebut ditutupi oleh lapisan es.
BAB 1
Biosfer
A. Pengertian Fenomena Biosfer
Biosfer merupakan lapisan bumi yang menjadi tempat tinggal kita
bersam makhluk hidup lain.
Lapisan biosfer hidup berbagai jenis organisme. Setiap daerah memiliki
bentuk kehidupan yang berbeda. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan
disebabkan oleh keragaman daerah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
bentang lahan, seperti topografi, iklim, dan tanah.
B. Persebaran Flora dan Fauna di Muka Bumi
Faktor – faktor yang mempengaruhi flora dan fauna:
1. Persebaran Flora di Muka Bumi
Flora adalah segala jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu tempat
dan merupakan kekayaan alam tempat tersebut.
Faktor-faktor yang menentukan persebaran flora antara lain:
a. Iklim
Flora cenderung beragam dan banyak jenisnya di wilayah yang
memiliki curah hujan dan temperatur yang tinggi.
b. Relief
Relief juga menentukan jenis dan jumlah vegetasi disuatu wilayah. Di
wilayah yang berlereng terjal, aliran air cepat, dan tanah tererosi.
c. Tanah
Jenis tanah dan jumlah nutrisi yang ada dalam tanah mempengaruhi
jenis vegetasi yang dapat tumbuh. Pelapukan karena temperatur dan
kelembapan udara yang tinggi dapat menyebabkan tanah banyak
mengandung nutrisi dan menjadi subur. Hal inilah yang menyebabkan tanah
di daerah equator memiliki lapsian humus yang tebal dan kaya akan nutrisi.
d. Campur tangan manusia
Aktivitas manusia, seperti kegiatan industri, pertanian, dan
pembangunan pemukiman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
vegetasi.
Pemanasan global atau efek rumah kaca yang disebabkan oleh
penggunaan bahan bakar fosil dan kegiatan industri mempengaruhi
ketahanan tanaman.
Vegetasi alami dapat dibedakan menjadi tiga kategori: hutan, padang
rumput, dan vegetasi gurun.
Klasifikasi jenis flora berdasarkan iklim.
a. Daerah Beriklim Tropis
1) Hutan hujan tropis
Sebagian besar terdapat di 00 hingga 23,50 lintang utara maupun
selatan. Iklim di daerah ini berciri suhu udara dan kelembapan udara yang
tinggi.
Wilayah utama hutan hujan tropis adalah Basin Amazon di Amerika
Selatan, Basin Zaire di Affrika, dan Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Indonesia, dan Singapura.
Hutan hujan tropis terdiri atas tumbuhan berdaun lebar dan
berbatang besar, semak belukar, dan tumbuhan-tumbuhan yang
merambat berbatang sulur. seperti Pohon Meranti, Mahoni, Seraya, Eboni,
dan Balsa.
Karakteristik pohon di hutan hujan tropis:
a. Daunnya lebar dan ujungnya runcing.
b. Phonnya besar dan berkayu keras.
c. Beberapa jenis pohon memiliki akar penyangga.
d. Juga banyak memiliki bunga yang berwarna-warni atau buah yang
harum baunya.
2) Hutan musim tropis
Tersebar diantara 100 – 23,50 lintang utara dan selatan. Hutan ini
berada di wilayah yang memiliki perbedaan antara musim hujan dan musim
kemarau yang jelas.
Hutan musim tropis terdapat di daerah yang beriklim muson tropis.
India, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Myanmar.
Karakteristik pohon-pohonnya:
a. Pohonnya memiliki daun lebar dan ujungnya runcing.
b. Pada musim kering pohon hutan musim tropis beradaptasi dengan cara
menggugurkan daun-daunnya.
c. Pohon – pohon di hutan musim tropis memiliki akar yang dalam.
3) Hutan sabana tropis
Terdiri atas padang rumput yang di sana-sini terdapat pohon kecil
dan semak-semak yang menyebar tidak merata. Terdapat di wilayah
Afrika, Australia, dan Indonesia.
4) Hutan mangrove (bakau)
Banyak terdapat di sepanjang pantai di daerah beriklim tropis. Secara
umum, hutan mangrove terdapat di sepanjang pantai yang rendah
berlumpur, dan masih dalam jangkauan pasang surut. Terdapat di wilayah
Australia, Afrika Barat, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
b. Daerah Beriklim Sedang
1) Hutan gugur daun
Penyebarannya berada di antara 300 – 450 lintang utara dan selatan
equator. Terdapat di sebagian Amerika Serikat, sebagian besar wilayah
Eropa, Cina, Jepang, dan Selandia Baru.
Karakter iklim berupa musim panas yang hangat dan musim dingin
yang tidak terlalu dingin.
Pohon-pohon di hutan gugur daun merupakan pohon-pohon
berkayu, seperti maple, elm, dan oak. Pohon gugur daun memiliki daun
yang lebar, kulit pohon yang kasar dan tebal, serta akar yang panjang
hingga ke dalam tanah.
Iklim sedang memiliki empat musim yaitu, musim semi pohon
mulai berbuah dan berbunga, musim panas mulai tumbuh biji, musim
gugur pohon-pohon menggugurkan daunnya, musim dingin akar hanya
dapat menyerap sedikit air.
2) Hutan berdaun jarum
Disebut juga hutan hujan lintang tengah. Terdapat di antara 400 –
650 lintang utara. Tersebar di Eropa bagian utara, Asia, dan Amerika Utara.
Hutan gugur terdapat di daerah yang beriklim continental lembab dan
subartik.
Pohonnya berbatang lurus dan dapat mencapai ketinggian hingga 20m.
3) Padang rumput
Vegetasi yang dominan adalah rumput-rumputan. Persebarannya di
daerah beriklim basah, seperti amerika selatan.
4) Vegetasi di daerah gurun
Vegetasi di daerah gurun merupakan vegetasi yang mampu
bertahan pada kondisi kekurangan air, yang disebut xerophyt. Ada dua
tipe vegetasi gurun, yaitu perennial dan ephemeral.
Jenis vegetasi yang hidup di gurun selain kaktus, antara lain semar
berduri dan lumut.
c. Daerah beriklim Dingin atau Tundra
Tundra merupakan daerah yang tandus dan dingin dengan suhu udara
antara 00 C –100 C. Tundra berada di wilayah sekitar lingkaran Kutub Utara
(Arktik). Jenis vegetasinya sangat terbatas, seperti semak dan lumut.
2. Persebaran Fauna di Muka Bumi
a. Palaertik, berada di dataran Asia Utara, Eropa, Afrika Utara. Jenisnya
antara lain: unta, ayak, dan burung bersiul.
b. Oriental, berada di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Jenis
faunanya antara lain: orang utan, kancil, dan burung berparuh lebar.
c. Neotropikal, berada di Amerika Selatan, India Barat, dan sekitar pantai
Meksiko. Jenis faunanya antara lain: kungkang, armadillo, dan tinamous.
d. Nearktik, berada di daratan Amerika Utara sampai dengan Meksiko. Jenis
faunanya: antelop, tupai, kalkun, dan jungko.
e. Australian, berada di Australia, Selandia Baru. Jenis faunanya: marsupial,
cenderawasih, burung pengisap madu, kakaktua, dan kasuari.
f. Ethiopian, berada di Afrika Selatan, gurun sahara. Jenis faunanya: gorilla,
simpanse, beruang, dan unta.
g. Oceanian, berada di daerah pasifik. Faunanya antara lain: kangguru, koala,
dan trenggiling.
h. Antartik, berada di daerah beriklim kutub. Faunanya antara lain: penguin,
rusa kutub, dan anjing laut.
Persebaran fauna diklasifikasikan berdasarkan bioma.
a. Bioma Gurun
Ciri-ciri hewan yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan gersang:
1. Mempunyai kemampuan menyimpan air.
2. Pada siang hari bersembunyi di suatu tempat dan malanm hari keluar
bila udara agak dingin. Contohnya, tikus, kadal, kelinci, dan singa.
b. Bioma Padang Rumput
Terdapat di daerah tropis hingga sedang. Faunanya: bison, antelop,
anjing hutan, serigala, rubah, serangga, dan unggas.
c. Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropis)
Terdapat di daerah Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia
Tenggara.
Berdasarkan kebiasaan hidupnya fauna di hutan hujan tropis
dibedakan menjadi:
1) Arboreal, yaitu hewan yang hidup di pohon. Seperti kera, bajing, dan
burung.
2) Terrestrial, yaitu hewan yang huidup di atas tanah. Seperti babi, beruang,
harimau, dan jaguar.
d. Bioma Hutan Gugur
Terdapat di daerah beriklim sedang, Amerika Serikat, Eropa, Asia
Tenggara. Faunanya antara lain: rusa, bajing, rubah, dan serigala.
e. Bioma Hutan Taiga
Terdapat di daerah beriklim sangatt dingin. Faunanya: beruang hitam,
berang-berang, dan burung.
f. Bioma Tundra (Padang Rumput)
Terdapat di belahan bumi utara, yaitu Kutub Utara. Faunanya: penguin,
burung camar, nyamuk, dan walrus.
C. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
a. Tanah
b. Relief
c. Iklim
d. Air
Kondisi ketersediaan air mempengaruhi jenis flora dan fauna:
1) Tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerophyt), seperti kaktus.
2) Tumbuhan yang hidup di daerah basah (higrophyt), seperti teratai dan
eceng gondok.
3) Tumbuhan yang hidup di daerah sedang (mesophyt).
e. Biotik
Biotik atau makhluk hidup juga berpengaruh terhadap kondisi flora dan
fauna, seperti penebangan hutan, perburuan liar, dan persebaran flora.
2. Persebaran Flora di Indonesia
a. Hutan Hujan Tropis
Tersebar di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua
b. Hutan Musim Tropis
Terdapat di daerah Jawa dan Nusa Tenggara. Terdiri dari satu jenis
tumbuhan (homogen), seperti pohon jati.
c. Hutan Mangrove atau Bakau
Tumbuh di daerah pantai. Tersebar di daerah Pantai Utara Pulau Jawa,
Pantai Papua dan Kalimantan.
d. Padang Rumput
Terdapat di daerah yang bermusim kemarau panjang. Dapat dijumpai di
Nusa Tenggara.
3. Persebaran Fauna di Indonesia
a. Paparan Sunda atau wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Pulau
Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b. Paparan Sahul atau wilayah Indonesia bagian timur, meliputi Pulau Papua
dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
c. Wilayah peralihan atau Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi
dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Dengan pembagian persebaran fauna oleh garis Wallace dan Webber
maka fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi.
a. Fauna Tipe Asiatis
Termasuk Paparan Sunda. Faunanya antara lain:
1) Harimau
2) Arwana (Sclerapages Formous)
3) Elang Bondol
4) Orang Utan
5) Badak
6) Gajah
b. Fauna Tipe Australis
Termasuk Paparan Sahul. Faunanya antara lain: cenderawasih, kakaktua,
kasuari, kangguru, tikus berkantung, dan musang berkantung.
c. Fauna Tipe Peralihan
Termasuk wilayah peralihan. Faunanya antara lain: anoa, babi rusa,
kuskus, dan komodo.
Bab 2
Antroposfer
A. Pengertian Fenomena Antroposfer
Antroposfer merupakan salah satu objek studi bidang ilmu geografi
yang bersifat dinamis. Hal ini karena antroposfer berkaitan dengan peranan
penduduk sebagai penghuni bumi terhadap unsur-unsur lain di bumi.
B. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk adalah gambaran keadaan penduduk di suatu
daerah yang didasarkan atas karakteristik khusus dan penduduk.
Komposisi penduduk dapat dibagi atas empat kelompok, yaitu:
1. Usia dan jenis kelamin
2. Perbedaan wilayah tempat tinggal penduduk.
3. Karakteristik sosial penduduk.
4. Ekonomi, mata pencaharian.
Selain dalam bentuk tabel, komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin juga dapat disajikan dalam bentuk grafik yang disebut piramida
penduduk.
Piramida penduduk adalah grafik batang yang menggambarkan
perbandingan banyaknya jumlah laki-laki dan perempuan dalam tiap-tiap
kelompok usia.
Piramida dapat dibedakan emnjadi tiga macam, yaitu:
1. Bentuk ekspansi atau kerucut disebut juga penduduk usia muda. Ciri-
cirinya:
a. Sebagian besar penduduk berada usia muda (0-19 tahun).
b. Kelompok usia tua (di atas 60 tahun) jumlahnya sedikit.
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi.
d. Pertumbuhan penduduk tinggi.
2. Bentuk stasioner atau bentuk granat ditandai dengan pertumbuhan
penduduk yang lambat. Ciri-cirinya:
a. Penduduk pada tiap-tiap kelompok umur hampir sama dan mengecil
pada kelompok tua (65 tahun ke atas).
b. Tingkat kelahiran rendah.
c. Tingkat kematian rendah.
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Bentuk konstruktif atau guci terbalik disebut juga penduduk usia tua. Ciri-
cirinya:
a. Sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia dewasa.
b. Jumlah penduduk muda sangat sedikit.
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibandingkan tingkat kematian.
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang / pertumbuhan penduduk
negatif.
Analisis kondisi penduduk Indonesia:
1. Bentuk piramida melebar pada bagian bawah dan mengecil pada bagian
atas.
2. Tingkat kelahiran tinggi dan pertumbuhan penduduk cepat.
3. Tingkat kematian cukup tinggi, angka harapan hidup rendah, penduduk
yang agak tua jumlahnya sedikit.
4. Penduduk usia muda yang cukup banyak.
Perbandingan berbagai karakteristik penduduk:
1. Sex ratio merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan
perempuan.
2. Rasio ketergantungan atau dependency ratio adalah angka yang
menunjukkan besar beban tanggungan dari kekompok usia produktif
terhadap usia belum produktif dan tidak produktif.
C. Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk, dari
tahun ke tahun selalu bertambah.
1. Faktor-faktor Pertumbuhan Penduduk
a. Tingkat Kelahiran (Natalitas)
Tingkat kelahiran dapat diketahui dari angka kelahiran. Angka kelahiran
adalah angka bayi lahir hidup setiap 1000 penduduk dalam satu tahun.
b. Tingkat Kematian (Mortalitas)
Tingkat kematian dapat diketahui dari angka kematian. Angka
kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah orang yang meninggal
dalam satu tahun dari setiap 100 penduduk.
2. Menghitung Pertumbuhan Penduduk
a. Pertumbuhan Alami
Pertumbuhan penduduk merupakan selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian dan dirumuskan dengan
T = L – M
Keterangan : T = Angka pertumbuhan penduduk alami
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
b. Pertumbuhan Total
Merupakan selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah selisih
migrasi masuk dan migrasi keluar.
T = (L – M) + (I – E)
Keterangan : T = Pertumbuhan penduduk total
L = Jumlah bayi yang lahir hidup
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigran (imigrasi)
E = Jumlah emigrant (emigrasi)
3. Perkiraan Jumlah Penduduk
Perkiraan jumlah penduduk berguna dalam perencanaan pembangunan,
seperti pembangunan perumahan, lapangan pekerjaan, dll.
Pn = Po (1+r)n
Keterangan : Pn =Jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = Jumlah penduduk awal
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = Jangka waktu dalam tahun
D. Menyajikan Informasi Kependudukan Melalui Peta, Tabel, dan
Grafik.
1. Cara Memperoleh Informasi Kependudukan
Sensus penduduk adalah seluruh proses pencatatan, pengolahan, dan
publikasi data demografi atau data tentang selurruh penduduk disuatu
Negara pada wilayah dan pereode tertentu.
Secara umum kita mengenal dua macam sensus penduduk, yaitu
sensus de facto dan de jure.
a. Sensus de jure adalah sensus atau cacah jiwa yang pelaksanaan nya
terhadap penduduk yang benar- benar tinggal disuatu daerah sesuai
dengan kartu tanda penduduk (KTP) yang dimilikinya atau keterangan
lainnya.
b. Sensus de facto adalah sensus atau cacah jiwa yang dilakukan terhadap
setiap orang yang ditemui oleh petugas di suatu daerah, walaupun orang
tersebut tidak menetap di daerah tersebut.
Survai penduduk hampir sama dengan sensus, perbedaannya terletak
pada cakupan wilayah dan penduduk yang di data.
Registrasi penduduk adalah pencatatan peristiwa kependudukan di
tiap-tiap daerah setiap waktu.
2. Penyajian Informasi Kependudukan
a. Penyajian Informasi Kependudukan Melalui Peta
Dapat dibedakan menjadi:
1) Peta kependudukan dengan simbol bertingkat (ordinal)
Merupakan simbol yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data,
seperti kelas-kelas kepadatan penduduk, kelas-kelas pertumbuhan
penduduk dan kelas-kelas jumlah penduduk.
2) Peta kependudukan dengan simbol kuantitatif
Menggambarkan data secara kualitatif dan kuantitatif.
R = Q
Keterangan : R = nilai jari-jari lingkaran
Q = jumlah atau kuantitas data
Simbol batang dapat pula digunakan untuk penyajian informasi
kependudukan dalam sebuah peta. Caranya dengan membuat grafik
batang yang proporsi ordianatnya sama. Variasi jumlah penduduk di setiap
wilayah terlihat dari tinggi rendahnya batang.
3) Peta kependudukan dengan simbol piktorial
Merupakan simbol yang kurang lebih menggambarkan data dengan
bentuk sesungguhnya.
b. Penyajian Informasi Kependudukan Melalui Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel lebih mudah dalam
membuatnya dibandingkan peta dan grafik. Meskipun demikian, tabel
harus tetap bersifat informatif dan mudah dipahami.
c. Penyajian Informasi Kependudukan Melalui Grafik
Dapat dibedakan menjadi:
1) Grafik lingkaran (pie graph) adalah grafik yang berupa lingkaran dengan
jari-jari lingkaran yang membagi lingkaran itu secara proporsional antara
sudut lingkaran dan presentase data.
2) Grafik batang (bar graph) adalah grafik yang datanya diwakili oleh segi
empat, baik horizontal maupun vertikal.
3) Grafik garis (line graph) adalah grafik yang datanya diwakili oleh garis atau
titik-titik.
BAB 3
Sumber Daya Alam
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya adalah hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur
lingkungan hidup yang diperlukan manusia. Dibagi menjadi tiga:
1. Persediaan total (total stock), yaitu jumlah semua unsur lingkungan yang
mungkin merupakan sumber daya juka seandainya dapat diperoleh.
2. Sumber daya (resource), yaitu suatu bagian dari persediaan total yang
dapat diperoleh manusia.
3. Cadangan (reserve), yaitu bagian dari sumber daya yang diketahui dengan
pasti dapat diperoleh.
Sumber daya alam juga dapat dilihat dari tiga kemungkinan
pemulihannya, yaitu:
A. Sumber daya alam yang dapat dipulihkan adalah sumber daya alam yang
dapat diperbaharui. Sumber daya alam ini terdiri atas sumber daya alam
hayati. Contohnya: pertanian. Perkebunan, dan kehutanan. Dan sumber
daya alam hewani, contohnya: peternakan dan perikanan.
B. Sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan adalah sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Contohnya: minyak bumi, batu bara, bauksit,
emas, perak, dan timah.
C. Sumber daya alam yang tidak akan habis atau punah adalah sumber daya
alam yang berupa benda mati. Contohnya: energi matahari, energy pasang
surut, serta udara dan air dalam siklus hidrologi.
B. Persebaran Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia
1. Sumber Daya Alam Nabati
Adalah sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
a. Sumber Daya Pertanian Tanaman Pangan
1) Pertanian Lahan Basah
a) Sawah irigasi adalah jenis pertanian padi sawah yang pola
pengairannya mengandalkan irigasi.
b) Sawah tadah hujan adalah jenis pertanian padi sawah yang
pengairannya mengandalkan air hujan.
c) Sawah lebak adalah jenis sawah pertanian yang memanfaatkan
lahan yang ada di sekitar sungai yang tidak tergenang air saat
volume air rendah.
d) Sawah pasang surut adalah jenis pertanian padi sawah yang
dilakukan dengan memanfaatkan gerakan pasang surut air laut.
e) Pertanian padi gogorancah adalah system pertanian yang
mengupayakan tanaman padi berdasarkan ketersediaan airnya.
2) Pertanian Lahan Kering
Kacang tanah, jagung, ubi kayu, kedelai, dan sayuran. Hasil pertanian
tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk dan
juga sebagai komoditas ekspor.
b. Sumber Daya Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang
berisi sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya.
Berdasarkan statusnya, hutan terdiri atas tiga jenis hutan, yaitu:
1) Hutan Negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibeban
hak atas tanah.
2) Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas
tanah.
3) Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat
hukum adat.
Berdasarkan fungsi pokok:
1) Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya.
2) Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
3) Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.
Hutan konservasi dapat dibedakan menjadi:
1) Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
2) Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu
yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan.
3) Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata
berburu.
c. Sumber Daya Perkebunan
1) Perkebunan besar
Adalah jenis perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan swasta
dan pemerintah dalam skala besar. Perkebunan besar ditandai dengan areal
penanaman yang sangat luas, mencapai ratusan hingga ribuan hektar.
2) Perkebunan rakyat
Adalah jenis perkebunan yang diusahakan oleh penduduk dalam skala
kecil. Perkebunan rakyat biasanya dikelola pada lahan yang sempit.
2. Sumber Daya Alam Hewani
Adalah sumber daya alam yang berasal dari hewan. Dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan penduduk, seperti:
a. Kebutuhan pangan (daging, telur, ikan, dan susu)
b. Kebutuhan tenaga dan energi (membajak siswa dan tenaga pengangkut).
Sumber daya hewani terdiri atas:
a. Peternakan
1) Peternakan hewan besar, contohnya sapi, kerbau, dan kuda.
2) Peternakan hewan kecil, contohnya kambing, domba, dan babi.
3) Ternak unggas, contohnya ayam, itik, dan burung puyuh.
b. Perikanan
1) Perikanan air tawar adalah perikanan yang diusahakan di kolam
perairan umum (sungai, danau, dan rawa). Jenis ikan yang dihasilkan,
antara lain gurami, mujair, lele, dan mas.
2) Perikanan air payau adalah perikanan yang diusahakan dalam bentuk
tambak di muara sungai ataupun daerah yang dekat dengan air laut.
Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut. Jenis ikan
yang dihasilkan, antara lain: tongkol, tenggiri, udang, dan bandeng.
3) Perikanan air asin atau laut adalah perikanan yang diusahakan di
wilayah perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan, antara lain tuna,
cakalang, pari, teri, dan cucut.
3. Sumber Daya Alam Mineral
Diperoleh dengan cara menggali tanah atau batuan yang mengandung
bahan mineral.
Pengelompokkan sumber daya tambang menurut kegunaannya:
a. Sumber Daya Tambang untuk Sumber Tenaga/Energi
1) Minyak bumi
Terjadi dari mikroplankton yang banyak mengandung lemak.
Dimulai dari mikroplankton dalam jumlah besar yang telah mati tertimbun
oleh lapisan tanah selama berjuta-juta tahun.
2) Gas bumi
Associated gas merupakan gas yang dihasilkan bersama minyak bumi.
Nonassociated gas merupakan gas yang dihasilkan secara sendiri tanpa
minyak.
3) Batu bara
Terbentuk dari tumbuhan rawa yang telah mati dan tertutup oleh
lapisan pasir dan tanah liat.
Bermanfaat untuk:
a) Sebagai bahan bakar bagi kepentingan rumah tangga.
b) Sebagai sumber energi bagi kepentingan industri.
c) Sebagai bahan bakar dalam PLTU.
b. Sumber Daya Tambang Logam atau Bahan Galian Bijih
1) Timah
Jenis timah yang dihasilkan di Indonesia adalah jenis timah putih.
Bijih timah yang telah diolah dapat digunakan untuk pembuatan tube,
pembungkus rokok, alat soldir, dan mata peluru.
2) Tembaga
Berguna untuk pembuatan kabel listrik, alat-alat listrik atau
elektronika, peralatan mobil, dan campuran pembuatan mata uang logam.
3) Bauksit
Biji bauksit yang telah diolah menghasilkan alumunium. Alumunium
banyak digunakan untuk pembuatan pesawat terbang, kereta api, mobil,
dan campuran uang logam.
4) Nikel
Nikel adalah logam ringan dan anti karat sehingga baik sekali untuk
menyepuh besi atau baja dan logam-logam lain.
5) Emas dan perak
Emas dan perak merupakan logam mulia. Manfaatnya:
a) Sebagai cadangan kekayaan negara,
b) Untuk perhiasan,
c) Untuk campuran logam dan medali,
d) Sebagai jaminan uang yang beredar.
6) Intan
Intan berasal dari magma yang membeku. Selain untuk perhiasan
intan juga dipergunakan untuk memotong kaca dan mengisi mata bor.
7) Biji besi dan Pasir besi
Logam besi dibutuhkan dalam berbagai keperluan, seperti untuk
kerangka jembatan, gedung bertingkat, mobil, dan kendaran bermotor
lainnya.
c. Sumber Daya Tambang Nonlogam atau Bahan Galian Bukan Bijih
1) Mangan
Digunakan sebagai bahan untuk melapisi besi agar menjadi seperti
baja, dan juga digunakan sebagai bahan pembuatan batu baterai.
2) Batu Gamping
Dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku semen,
bahan pembuatan piring, gelas, dan kaca.
3) Batu pualam (Marmer)
Marmer berasal dari batu gamping yang telah mengalami
perubahan bentuk, karena mendapat tekanan yang sangat kuat dan suhu
yang sangat tinggi. Marmer digunakan sebagai salah satu bahan bangunan
dan hiasan dinding.
4) Belerang
Belerang Dipakai sebagai bahan baku industri kimia. Pupuk, obat-
obatan, bahan korek api, dan juga sebagai bahan peledak.
5) Kaolin
Kaolin dipakai untuk bahan mentah industri keramik, genteng, dan
batu merah.
6) Fosfat
Fosfat mengandung fosfor yang bermanfaat untuk campuran
industri besi baja, korek api, obat-obatan, industri semen , dan industi
kembang api.
7) Pasir Kwarsa
Pasir kwarsa bermanfaat untuk bahan idustri keramik, semen,
gelas, kaca, piring, dan ampelas ( alat penggosok).
4. Sumber Daya Alam Air
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting dalam
kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa air.
Manfaat air antara lain:
a. Sumber air untuk irigasi pertanian sawah;
b. Sumber air untuk perikanan (air tawar, air payau, dan air laut);
c. Jalur lalu lintas (transportasi air);
d. Sumber tenaga pembangkit listrik.
Sumber daya air dapat dibedakan menjadi:
a. Air Permukaan
1) Sungai
2) Laut
Beberapa contoh upaya pemanfaatan laut:
a) Usaha perikanan laut
b) Usaha budi daya rumput laut
c) Usaha pemanfaatan hutan bakau atau mangrove
d) Usaha tambak garam
e) Usaha pemeliharaan lahan mutiara (tiram)
f) Pertambangan minyak dan gas bumi
g) Pemanfaatan sektor pariwisata bahari
h) Laut sebagai prasarana lalu lintas air
3) Danau
4) Waduk
5) Rawa
b. Air Tanah (Groundwater)
Adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dalam lapisan
akuifer. Lapisan akuifer merupakan lapisan batuan yang terdiri atas batu pasir
dan kerikil.
Air tanah berperan penting dalam kehidupan manusia. Air tanah
mempunyai manfaat untuk sumber air bersih, sumber irigasi, dan sumber air
industri.
5. Sumber Daya Alam Udara
Manusia membutuhkan udara bersih untuk bernapas. Udara juga
bermanfaat sebagai jalur transportasi udara (jalur penerbangan udara).
apisan udara yang mengelilingi bumi berisi campuran gas yang terdiri atas:
a. Oksigen atau Zat Asam (O2)
b. Karbon Dioksida atau Zat Asam Arang (CO2)
c. Uap Air (H2O)
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang emmpunyai
tekanan maksimum ke tekanan minimum.
Berikut macam-macam angin yang bertiup di Indonesia:
a. Angin Muson Barat
b. Angin Darat dan Angin Laut
6. Sumber Daya Alam Matahari
Pengaruh matahari secara langsung, apabila matahari muncul
menunjukkan udara cerah dan bersih.
Pengaruh yang tidak langsung, antara lain sinar matahari berpengaruh
terhadap iklim, suhu udara, tekanan udara, dan curah hujan.
7. Sumber Daya Alam Tanah
Tanah merupakan bagian permukaan bumi yang terbentuk karena proses
pelapukan dan berfungsi sebagai tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan
juga manusia.
C. Evaluasi Cara Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
dan Berwawasan Lingkungan
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Adalah usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumber daya alam
agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan
kontinuitas produksinya agar dapat berkelanjutan.
2. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bertujuan untuk
membuat keseimbangan antara penduduk dan persediaan sumber daya alam
dan lingkungan.
Masalah lingkungan hidup disebabkan pemanfaatan sumber daya
alam yang berlebihan. Hal ini dapat berakibat buruk bagi lingkungan
maupun manusia.
Masalah
lingkungan hidup = Jumlah penduduk jumlah pengguna sumber daya per
orang kerusakan yang ditimbulkan per satuan
penggunaan
Kesimpulan rumus empiris di atas:
a. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus disertai
program pembatasan jumlah penduduk.
b. Penduduk yang memanfaatkan sumber daya alam perlu mendapatkan
pendidikan dan penyuluhan agar dapat mencegah atau setidaknya
mengurangi kerusakan.
c. UU dan peraturan – peraturan yang mengatur pemanfaatan sumber daya
alam sangat diperlukan untuk mengurangi kerusakan-kerusakan.
3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Merupakan salah satu upaya pengelolaan lingkungan yang dapat kita
artikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara dan atau memperbaiki
mutu lingkungan.
Berikut ini beberapa upaya pelestarian lingkungan hidup:
a. Maladaptasi
Merupakan penyimpangan cara beradaptasi manusia terhadap
lingkungan sekitarnya.
b. Komersialisasi Pertanian (termasuk Peternakan dan Perikanan)
Dengan perkembangan dan pembudidayaan pertanian pemanfaatan
lingkungan dapat diperbesar dan kerusakan lingkungan dapat diperkecil.
c. Daya Dukung Lingkungan (yang Tidak Berkelanjutan)
Agar pembangunan dapat berkelanjutan, maka pemanfaatan sumber
daya alam hanya berdasarkan prinsip ekofisiensi.
D. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip
Ekofisiensi
1. Mengubah Paradigma Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Pendekatan
Atur dan Awasi menjadi Atur Diri Sendiri
Meningkatnya pencemaran air dan polusi udara, serta kerusakan
hutan merupakan contoh akibat pelanggaran peraturan perundang-
undangan yang dilakukan oleh manusia.
2. Pendekatan Ekosistem
Pendekatan ekosistem menunjukkan tentang mata rantai yang tidak
putus karena saling berhubungan.
3. Mengubah Paradigma Pemanfaatan Sumber Daya Alam dari Wawasan
Ekonomi ke Wawasan Ekologi Budaya
Budaya manusia telah mengikuti perkembangan teknologi,
orientasinya pun masih belum berubah kea rah teknologi yang ramah
lingkungan. Apabila budaya manusia dalam pemanfaatan atau pemilihan
suber daya alam dapat diubah maka manusia dapat menciptakan lingkungan
yang berkelanjutan.
4. Prinsip Ekoefisiensi
Efisiensi pemanfaatan SDA adalah penggunaan sumber daya alam
dengan cara memaksimalkan kegunaannya dan meminimalkan sumber daya
terbuang.
Ekoefisiensi adalah efek ganda yang ditimbulkan dari praktik
pemanfaatan sumber daya.
Dengan berprinsip ekoefisiensi berarti wawasan ekonomi tidak
bertentangan dengan wawasan ekologi.
BAB 4
Pengelolaan Lingkungan Hidup
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip
Ekofisiensi
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan dan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup yang lain.
Alam adalah karunia tuhan yang dapat dikelola untuk kesejahteraan
manusia.
2. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup Berdasarkan Kriteria Tertentu
(Biotik,Sosial Ekonomi, dan Budaya)
Lingkungan hidup Indonesia perlu ditangani karena tiga sebab utama,
yaitu:
a. Kemerosotan atau degradasi lingkungan hidup, yang terjadi di mana-
mana.
b. Adanya kepentingan untuk mewariskan sumber daya alam kepada
generasi mendatang.
c. Kegiatan untuk mencapai sarana pembangunan yang ideal.
Komponen lingkungan dapat dibagi menjadi:
Kelompok abiotik (tanah, air, dan udara)
Komponen biotik (flora darat dan air, fauna darat, dan air)
Komponen kultur (sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat)
a. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Adalah pengelolaan sumber daya secara bijaksana, pembengunan yang
berkesinambungan dan peningkatan mutu hidup. Aktivitas pembangunan ada
yang menimbulkan efek yang tidak direncanakan yang disebut dampak
lingkungan.
b. Kualitas Lingkungan Hidup
Dapat diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya
dengan mutu hidup.
Kualitas lingkungan dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup
sebagai acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat
potensi untuk pengembangannya.
Pembangunan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk
mengubah keseimbangan baru yang diharapkan menjadi kualitas yang
dianggap lebih tinggi dari sebelum melakukan kegiatan pembangunan.
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk
mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
3. Usaha Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Udara adalah sumber oksigen alami bagi pernapasan manusia.
Contoh interaksi unsur-unsur lingkungan.
a. Pantai
Ekosistem pantai terletak di wilayah perbatasan antara laut dan darat.
b. Gurun
Ciri-ciri ekosistem gurun, antara lain: curah hujan sangat rendah
kurang dari 25 cm per tahun, suhu sangat tinggi disiang hari dan sangat
rendah di malam hari, penguapan sangat cepat serta kelembapan udara
rendah, dan rumah sangat tandus.
c. Dataran Rendah
Berada pada ketinggian 0 – 200m.
d. Dataran Tinggi
Daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 200 dpal sulit
dibangun aksebilitas jalan dan transportasi.
e. Salju
Ekosistem salju biasanya terdapat lumut dan taiga. Ciri-cirinya antara
lain curah hujan 400 – 600 mm/tahun, suhu sangat rendah, dan terdiri atas
tanah asam yang kurang subur.
4. Keterbatasan Ekologi dalam Upaya Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
Ekologi atau biologi lingkungan (environmental biology) merupakan
bagian utama dan tidak terpisahkan dari ilmu lingkungan (environmental
science).
a. Keterbatasan Ekologi
Ekologi adalah hubungan timbale balik yang dinamis antara makhluk
hidup dan lingkungannya.
Degradasi ekosistem adalah menurunnya fungsi ekosistem yang
disebabkan oleh kerawanan.
b. Usaha Mengatasi Keterbatasan Ekologi
1) Mengelola sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun
yang tidk dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah
lingkungan.
2) Menegaakkan hukum secara adil dan konsisten untuk menghindari
perusakan sumber daya dan pencemaran lingkungan
3) Mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab kepada pemerintah
daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara bertahap.
4) Mebudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap.
5) Menerapkan secara efektif setiap penggunaan indikator untuk
mengetahui keberhasilan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
6) Memelihara keragaman konservasi yang sudah ada dan menetapkan
konservasi yang baru di wilayah tertentu.
7) Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi
permasalahan lingkungan global.
5. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran
Adalah masuknya atau di masukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan linkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.
1. Suatu zat dapat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah
normal.
2. Sifat polutan ialah merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi
dengan zat lingkungan tidak merusak lagi, dan merusak dalam jangka
waktu lama.
b. Macam - Macam Pencemaran
Jenis-jenis pencemaran dapat di bedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
1. Menurut tempat terjadinya
a) Pencemaran udara
Dapat berupa gas dan partikel.
b) Pencemaran air
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah.
c) Pencemaran tanah
Sampah-sampah plastic yang sukar hancur, botol, karet sintetis,
pecahan kaca, dan kaleng, dan zat kimia buangan pertanian, misalnya
insektisida.
d) Polusi suara
Disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang,
deru mesin pabrik.
2. Menurut macam bahan pencemar
a. Bahan kimia berupa zat radio aktif, logam, pupuk organik, pestisida,
detergen, dan minyak.
b. Organisme berupa mikroorganisme.
c. Sampah fisik berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
3. Menurut tingkat pencemaran
a. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) gangguan
ringan pada panca indera dan tubuh.
b. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
c. Pencemaran yang kadar zat – zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
c. Parameter Pencemaran
1. Parameter kimia
Meliputi: alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.
2. Parameter biokimia
Meliputi: BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen
dalam air.
3. Parameter fisik
Meliputi: temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
4. Parameter biologi
Meliputi: ada tidaknya mikroorganisme, misalnya: bakteri coli, virus,
bentos, dan plankton.
B. Pelestarian Lingkungan Hidup
Adalah rangkaian upaya yang dilakukan untuk melindungi kemampuan
lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan atau dampak negatif yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup yang lain.
1. Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
a. Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan Kritis
Mengembalikan lahan yang telah rusak dan biasanya sudah tidak subur
lagi agar menjadi lahan produktif yang bias dimanfaatkan kembali.
b. Program Kali Bersih
Membersihkan sungai dan sekitar sungai dari limbah dan sampah-
sampah.
c. Pengelolaan Pantai dan Lautan
Menjaga pantai dan laut dari limbah, dan tidak melakukan eksploitasi
pantai dan lautan.
d. Pengembangan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
Membuat hutan konservasi, pembudidayaan hewan ataupun tanaman
langka.
e. Program Pengendalian Intrusi Air Asin
Perlu dilakukan usaha-usaha nyata seperti menghijaukan daerah pantai
dengan tanaman bakau.
2. Mengidentifikasi Wilayah Konservasi
Konservasi adalah upaya-upaya untuk memelihara lingkungan, baik
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa maupun internasional, seperti
penghematan energi, pengawasan energi pemeliharaan daerah sungai dan
udara.
Wilayah – wilayah yang harus dikonservasi:
a. Sungai dan Laut
b. Tanah
c. Hutan
3. Menyajikan Informasi Tentang Persebaran Wilayah Konservasi
Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem.
a. Cagar Alam
Adalah daerah hutan suaka alam yang diterapkan sebagai daerah
perlindungan bagi keadaan alamnya yang khas, termasuk flora dan fauna.
b. Hutan Suaka Alam
Adalah kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk
perlindungan alam hayati dan atau manfaat-manfaat lain.
c. Suaka Margasatwa
Adalah hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat
perlindungan bagi marga satwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu
pengetahuan dan kebudayaan.
d. Taman Nasional (National Park)
Adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas, tanpa adanya
tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,,,, puji syukur kepada Allah SWT, dan sholawat
keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW. Yang mana oleh Allah SWT
saya di berikan kemudahan dalam merangkum Geografi mulai dari kelas X
sampai kelas XI..
Yang mana juga tugas ini dimaksudkan untuk memperbaiki nilai mata
pelajaran Geografi saya di kelas XI ini..
Mohon kiranya rangkuman geografi saya ini dapat diterima oleh guru
bidang studi Geografi, agar nilai mata pelajaran Geografi saya bisa menjadi
lebih baik.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan dari diri saya pribadi.
Wassalam....
Sangkulirang, februari 2011
Yudi Novian Henriadi