xylocaine

Upload: yogiwiguna

Post on 16-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Lichen Planus Tipe Erosif

DefinisiMerupakan penyakit mukokutan autoimun kronis Etiologi Autoimun, Genetik, Stres, Hipersensitifitas obat, bahan dental atau makanan Tanda klinisPapula berwarna putih dikelilingi oleh gambaran seperti jarring (Wickham striae), Terasa sakit,Adanya daerah erosi Diferensial diagnose Candidiasis, Leukoplakia, Erytoplakia, Cicatrical pemphigoid Terapi //Fluocinide (Lide x) gel 0.05%Dis 30 mg tube Sig: Oleskan pada p lesi setelah makan dan sebelum tidur// Dexamethasone Dis : 100 ml Sig: kumur 1 sendok makan selama dua menit kemudian pludahkan. Hentikan pemakaian jika lesi menjadi asimptomatik.//Topikal steroid lainnya://Ultra potent: Colbetasol propionate (Temovate) 0.05%, Halobetasol propionate (Ultravate) 0.05%//Poten:Dexamethasone (Decardon) 0.5 mg/5 ml, Fluocinonide (Lidex) 0.05%//Intermediete: Betamethasone valerate (Valisone) 0.1%, Triamcinolone acetonide (Kenalog) 0.1%//Rendah:Hydrocortisone 1%

Herpes Zoster

Vesikel dan Erosi gingival rahang bawah pada pasien yang terinfeksi Herpes Zoster Definisi Merupakan infeksi kambuhan/rekurensi pada virus varicella zoster yang tertidur di ganglion sensoris pende rita yang imunitasnya terhadap virus menurun Etiologi Virus varicella zoster Tanda klinis Vesikel unilateral pada dasar yang eritem, muncul bercluster dan terasa sakit, Terdapat gejala prodorma selama 2-4 hari , Terdapat lesi pada kulit sebelum muncul manifestasi pada oral. Diferensial DiagnosaHerpes simplex , Erythema multiform Terapi Analgesik dan sedatif untuk mengontrol rasa sakit , Acyclovir 200mg per oral tiap 4 jam selama 5-10 hari. Patofisiologi Manifestasi oral terdiri dari sekelompok vesikel telah timbul secara unilateral dikelilingi oleh daerah eritematosa yang nyata dan mengenai bagian manapun pada mukosa mulut. Sehubungan dengan lingkungan yang lembab di dalam rongga mulut dan seringnya trauma, vesikel akan segera pecah dan bersatu serta meninggalkan erosi.

Chronic Ulcerative Stomatitis

DefinisiStomatitis ulseratif kronis adalah penyakit mulut langka dengan pola immunofluorescent yang khas.. Etiologi Penyakit autoimun dengan antibodi antinuklear spesifik ditujukan terhadap epitel bertingkat. Gambaran klinis enyakit ini melibatkan, hampir secara eksklusif, P mukosa oral dan memiliki tendensi kronis dengan rekurensi. Sasaran utama dari penyakit ini pada gingiva, dimana lesi muncul dalam bentuk eritema menyakitkan deskuamatif gingivitis atau sebagai lokal dan ulserasi. Diagnosis klinis harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan histopatologites laboratorium, tes immunofluorescent direct dan indirect Differential diagnosisLichen planus, discoid lupus erythematosus, cicatricial pemphigoid, linear IgA disease, epidermolysis bullosa acquisita, pemphigus, idiopathic form of desquamative gingivitis. Treatment Local or systemic corticosteroids, hydroxychloroquine. .

Abses Periodontal pada penderita Diabetes Mellitus

Definisi Merupakan akumulasi pus yang terdapat pada poket periodontal Etiologi Mikroorganisme gram positif dan gram negative, bakteri anaerob Tanda KlinisTerasa sakit, Gingiva terlihat merah menyala dan terasa lunak, Bila ditekan dapat keluar eksudat pus dari area servikal pada gigi , Jumlah multiple pada pasien Diabetes Meliitus Diferential Diagnosis Abses periapikal , Gingival kista, Actinomycosis, Kista papilla palatal, Kista nasolabial TerapiPemberian antibiotic , Perawatan periodontal Patofisiologi Diabetes merupakan faktor resiko dan dapat memperparah terjadinya gingivitis dan periodontitis. Pasien dengan kontro diabetes yang tidak teratur secara signifika dapat juga meningkatkan resiko terjadinya gingivitis. Hiperglikemi pada darah akibat diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan terhambatnya proses penyembuhan luka sehingga akan mempengaruhi jaringan pendukung (periodontal) sehingga akumulasi plak pada gigi akan meningkat dan mempermudah terjadinya abses periodontal.

Kandidiasis Pseudomembran Akut (Thrush)DefinisiBerbagai lesi oral disebabkan oleh jamur Candida albicans yang termasuk subfamili Cryptococcoidea . Dahulu penyakit ini dinamai e moniliasis dan kandidosis, namun sekarang disepakati dengan istilah kandidiasis. Faktor Etiologi predisposisi timbulnya kandidiasis pseudomembran akut (thrush) antara lain pasien yang mendapat pengobatan dengan antibiotika, kortikosteroid, atau sitostatik atau pasien diabetes mellitus atau yang menjadi lemah akibat penyakit sistemik. Manifestasi klinis Tanda khas kandidiasis pseudomembran akut yaitu adanya bercak seperti krim berwarna putih mutiara atau putih kebiruan yang dapat dikerik dan meninggalkan dasar yang berwarna merah. Bercak tersebut terdiri dari epitel deskuamasi, keratin, fibrin, jaringan nekrotik, sisa makanan, sel radang, dan mikroorganisme yang terinfiltrasi oleh hifa. Thrush cenderung timbul di mukosa bukal, palatum, dan lidah. Terapi Topikal Nystatin (Mycostatin) Oral gel: Aplikasikan gel q8h atau q6h, selama 10-14 hari Krim: Aplikasikan q12h, selama 10-14 hari Sistemik Nystatin (Mycostatin) 400.000-600.000 U q6h, selama 14 hari Ketoconazole (Nizoral) 200-400 mg PO q.d. IttraFlucanozole (Diflucan) 50-100 mg PO q.d. Itraconazole (Sporanox) (Kapsul atau larutan) 200 mg PO qd selama 7 hari Amphotericin B10 mg IV q6h, selama 10 hari Profilaksis Fluconazole 100 mg PO qwk, selama pe riode yang lama

Desquamative GingivitisDefinisiDesquamative gingivitis adalah gambaran klinis dari manifestasi gingiva nonspesifik dari beberapa penyakit mukokutaneus kronis. Etiologinya yaitu mekanisme respon autoimun. Cicatricial pemphigoid dan lichen planus merupakan penyakit yang berhubungan dengan desquamative gingivitis. Manifestasi klinisterlihat adanya deskuamasi spontan epitel, blister, dan erosi bagian superfisial. Dalam keadaan ini, margin dan attached gingiva terlihat kemerahan dan edema. Gingiva bagian fasial lebih sering terkena daripada gingiva bagian lingual. Secara karakteristik, adanya tekanan ringan pada gingiva dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada blister. Lesi ini dapat terjadi secara lokalisata maupun generalisata. Desquamative gingivitis sering terjadi pada wanita di atas usia 40 tahun. Diagnosis klinis dari keadaan ini diperlukan pemeriksaan histopatologis dan immunologis. Diagnosis bandingnya antara lain ANUG, plasma cell gingivitis, reaksi obat-obatan, granulomatous gingivitis, dan psoriasis oral. Terapi Perawatan yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan oral hygiene dan menghindari tekanan mekanis pada gingiva. Terapi sistemik yang dianjurkan yaitu kortikosteroid dan immunosupresan.

Plasma-Cell Gingivitis

DefinisiPlasma-sel gingivitis adalah gangguan gingiva langka dan unik, ditandai dengan infiltrasi histopatologi padat inflamasi kronis dari lamina propria, terutama dari sel plasma. etiologi Diketahui. Reaksi terhadap alergen lokal, infeksi kronis, dan plasma-sel diskrasia telah dianggap sebagai kemungkinan penyebab. Gambaran klinis Secara klinis, baik gingiva freeand melekat be rwarna merah cerah dan pembengkakan, dengan kerugian ofnormal stippling. Para gingivitis dapat lokal atau tersebar luas, dan sering disertai dengan sensasi terbakar. Jarang, lesi yang serupa dapat dilihat pada lidah dan bibir. laboratorium tes Histopatologi dan histokimia pemeriksaan, immunoelectrophoresis. diagnosis diferensial Deskuamatif radang gusi, psoriasis, kandidiasis, jaringan lunak plasmacytoma, eritroplakia, granulomatosa radang gusi. pengobatan Hapus alergen jika memungkinkan. Steroid topikal atau sistemik.

ANU G

DefinisiNecrotizing gingivitis ulseratif adalah penyakit yang relatif jarang gingiva spesifik menular dari orang muda. etiologi Fusobacterium nucleatum, Treponema vincentii, dan mungkin bakteri lain memainkan peran penting. Faktor predisposisi adalah stres emosional, merokok, kebersihan mulut yang buruk, trauma lokal, dan infeksi terutama HIV. Gambaran klinis Fitur klinis khas adalah nekrosis menyakitkan dari papila interdental dan margin gingiva, dan pembentukan kawah tertutup dengan pseudomembran abu-abu. Perdarahan gingiva spontan, halitosis, dan air liur intens yang umum. demam, malaise, dan limfadenopati kurang umum. Jarang, lesi dapat melampaui gingiva (nekrosis stomatitis ulseratif). Diagnosis dibuat pada tingkat klinis. Diferensial Diagnosisherpes gingivitis, gingivitis deskuamatif, agranulositosis, leukemia, penyakit kudis, noma. Pengobatansistemik metronidazol dan oksigen-agen topikal melepaskan adalah terapi terbaik dalam fase akut, diikuti dengan pengobatan gingiva mekanik.

LG definisi E

Linear gingiva eritema adalah gangguan gingiva yang relatif jarang biasanya mengikuti infeksi HIV. etiologi Etiologi yang tepat masih belum jelas. Namun, hubungan erat dari gangguan dengan infeksi Candida adalah umum. Gambaran klinis Karakteristik, eritema linier gingiva muncul sebagai band merah menyala (2-4 mmwide) sepanjang margin gingiva dan belang-belang atau eritema difus pada gingiva terlampir. Perdarahan gingiva jarang. Lesi tidak menanggapi langkah-langkah kontrol plak atau root planing dan scaling. Diagnosisterutama didasarkan pada sejarah, gambaran klinis, dan tes laboratorium untuk infeksi HIV. Differential diagnosisPlaque-related gingivitis, herpetic gingivitis desquamative gingivitis, granulomatous gingivitis, plasma-cell gingivitis, leukemia. Treatment High level of oral hygiene and plaque control. Systemic antifungals such as itraconazole or fluconazole are usually useful.

Stomatitis AllergicaDefinisiStomatitis kontak alergi adalah reaksi alergi yang jarang akut atau kronis. etiologi Bahan basis gigi tiruan, bahan restoratif, obat kumur, pasta gigi, permen karet, makanan, dan zat lain mungkin bertanggung jawab. Gambaran klinis Secara klinis, dalam bentuk akut, mukosa yang terkena menyajikan dengan eritema difus dan edema, dan kadang-kadang vesikel kecil dan erosi. Sebuah sensasi terbakar adalah gej ala yang umum. Dalam bentuk kronis, lesi putih hiperkeratotik dapat dilihat selain eritema. laboratorium testes Mukosa dan kulit patch. Differential diagnosisDenture stomatitis, erythematous candidiasis, erythroplakia, leukoplakia, drug reactions. Treatment Removal of suspected allergens, topical or systemic steroids, antihistamines