xenobiotik dan metabolisme
DESCRIPTION
Xenobiotik Dan MetabolismeTRANSCRIPT
Proses Metabolisme Xenobiotik
Xenobiotik (Yunani xenos, “orang asing”) adalah senyawa yang asing bagi tubuh. Kelas-
kelas utama xenobiotik yang relevan dari segi medis adalah obat, karsinogen kimia, dan berbagai
senyawa yang melalui satu dan lain cara, sampai di lingkungan kita, misalnya polychlorinated
biphenyls (PCB) dan insektisida tertentu. Sebagian besar xenobiotik mengalami metabolisme di
dalam tubuh manusia dengan hati sebagai organ utama yang berperan; kadang-kadang suatu
xenobiotik diekskresikan tanpa mengalami perubahan. Metabolisme xenobiotik dibagi menjadi
dua fase, yaitu :
1. Fase 1, reaksi utama adalah hidroksilasi yang dikatalisis oleh beberapa anggota suatu
kelas enzim yang disebut mono-oksigenase atau sitokrom P450. Hidroksilasi dapat
menghentikan aksi obat, walaupun tidak selalu demikian. Selain reaksi hidroksilasi,
enzim-enzim ini mengatalisis berbagai reaksi, termasuk reaksi yang melibatkan
deaminasi, dehalogenasi, desulfurasi, epoksidasi, peroksigenasi dan reduksi. Reaksi yang
melibatkan hidrolisis (misalnya dikatalisis oleh esterase) dan reaksi lain yang tidak
dikatalisis oleh sitokrom P450 juga terjadi pada fase-1.
Pada manusia, diperkirakan terdapat sekitar 60 gen sitokrom P450. Reaksi yang
dikatalisis oleh mono-oksigenase (sitokrom P450) adalah sebagai berikut :
RH di atas mewakili beragam xenobiotik termasuk obat, karsinogen, pestisida, produk
petroleum, dan polutan (misalnya campuran PCB). Selain itu, senyawa endogen, seperti
steroid, eikosanoid, asam lemak, dan retinoid juga merupakan substrat. Substrat biasanya
lipofilik dan diubah menjadi hidrofilik melalui reaksi hidroksilasi. Sitokrom P450,
dikenal sebagai biokatalis yang paling serba-guna.
Isoform Sitokrom P450 Membentuk Superfamili Enzim Yang Mengandung Heme :
(1) Karena besarnya jumlah isoform yang telah ditemukan (sekitar 150), diperlukan
adanya sistem nomenklatur yang sistematis untuk isoform P450 dan gen-nya. Tata nama
ini telah tersedia dan digunakan secara luas serta berdasarkan homologi struktural.
Sigkatan CYP menunjukkan sitokrom P450. Sistem nomenklatur yang dipergunakan
adalah : CYP(famili)(subfamili). Contohnya, CYP1A1 menandakan suatu sitokrom
P450 yang merupakan anggota family 1 dan subfamily A, serta anggota pertama dari
subfamily A.
(2) Seperti hemoglobin, sitokrom P450 adalah hemeprotein.
(3) Enzim ini tersebar luas pada beragam spesies, termasuk bakteri.
(4) Terdapat dalam jumlah banyak di sel hati dan enterosit meskipun diperkirakan ada
pada seluruh jaringan. Pada hati dan jaringan lainnya, sitokrom P450 terutama terdapat di
membran retikulum endoplasama halus, yang membentuk sebagian dari fraksi
mikrosomal jika jaringan mengalami fraksional subselular. Di sistem mikrosomal hati,
sitokrom P450 tersusun atas 20% dari total protein. Di kelenjar adrenal, ditemukan di
mitokondria, selain pada retikulum endoplasma; beragam enzim hidroksilase yang ada
dalam organ ini memiliki peran dalam biosintesis kolesterol dan steroid. Sistem
mitokondrial sitokrom P450 berbeda dari sistem mikrosomal dihati, yaitu menggunakan
flavoprotein terkait NADPH, adrenodoxin reduktase dan suatu protein sulfur-besi- non-
heme. Sebagai tambahan, isoform P450 terlibat dalam biosintesis kolesterol umumnya
lebih terbatas dalam hal spesifisitas substratnya.
(5) Terdapat aling tidak enam sitokrom P450 di dalam retikulum endoplasma hati
manusia. Masing-masing memiliki spesifisitas substrat yang luas dan agak tumpang
tindih serta bekerja baik pada senyawa endogen maupun xenobiotik.
(6) NADPH, bukan NADH berperan dalam mekanisme reaksi sitokrom P450. Enzim
yang menggunakan NADPH untuk menghasilkan sitokrom P450 tereduksi (reaksi di
atas), disebut NADPH-sitokrom P450 reduktase. Electron dipindahkan dari NADPH ke
NADPH-sitokrom P450 reduktase dan kemudian ke sitokrom P450. Hal ini menyebabkan
aktivasi reduktif oksigen molecular dan satu atom oksigen kemudian disisipkan ke dalam
substrat.
(7) Lipid juga merupakan komponen sistem sistem sitokrom P450. Lipid yang disukai
adalah fosfatidilkolin, merupaka lipid utama pada membran retikulum endoplasma.
(8) Kebanyakan bentuk sitokrom P450 juga dapat diinduksi, contohnya pemberian
fenobarbital atau obat lain menyebabkan hipertrofi reticulum endoplasma halus dan
peningkatan jumlah sitokrom 3-4 kali lipat dalam waktu 4-5 hari. Mekanisme induksi
telah dipelajari secara khusus dan meluas dan pada banyak kebanyakan kasus dapat
meningkatkan jumlah sitokrom P450 dalam 4-5 hari. Induksi sitokrom P450 memiliki
peranan penting dalam pemahaman akan interaksi obat. Sebagai gambaran, adalah ketika
pasien mengkonsumsi antikoagulan warfarin untuk mencegah terjadinya pembekuan
darah. Obat ini dimetabolisme oleh CYP2C9. Jika pada saat yang bersamaan, pasien
tersebut juga mengkonsumsi fenobarbital, tetapi dosis warfarin tidak diubah. Maka
kurang lebih dalam 5 hari terjadi peningkatan CYP2C9 di dalam hati dan akibatnya dosis
obat menjadi tidak cukup. Sehingga dosis harus ditingkatkan agar warfarin tetap efektif.
Hal ini tentunya akan menjadi permasalahan di kemudian hari saat fenobarbital tiba-tiba
dihentikan. Pasien akan berada pada resiko perdarahan mengingat bahwa warfarin dosis
tinggi tersebut akan lebih aktif bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, sebab bila
konsumsi fenobarbital diturunkan maka level CYP2C9 akan menurun segera. Contoh
lainnya adalah induksi enzim CYP2E1, yang diinduksi oleh konsumsi etanol. Hal ini
menjadi perhatian ketika P450 juga memetabolisme zat-zat yang dikenal sebagai
karsinogen. Sehingga jika aktivitas CYP2E1 meningkat akibat induksi menjadikan
peningkatan resiko karsinogen sebagai akibat paparan terhadap zat tersebut.
Table 4–2. Human Liver P450s (CYPs), and Some of the Drugs Metabolized (Substrates), Inducers, and Selective Inhibitors.
CYP Substrates Inducers Inhibitors1A2 Acetaminophen, antipyrine, caffeine,
clomipramine, phenacetin, tacrine, tamoxifen, theophylline, warfarin
Smoking, charcoal-broiled foods, cruciferous vegetables, omeprazole
Galangin, furafylline, fluvoxamine
2A6 Coumarin, tobacco nitrosamines, nicotine (to cotinine and 2'-hydroxynicotine)
Rifampin, phenobarbital
Tranylcypromine, menthofuran, methoxsalen
2B6 Artemisinin, bupropion, S-mephobarbital, cyclophosphamide, S-mephenytoin (N-demethylation to nirvanol), propofol, selegiline, sertraline
Phenobarbital, cyclophosphamide
Ticlopidine, clopidogrel
2C8 Taxol, all-trans-retinoic acid Rifampin, barbiturates Trimethoprim
2C9 Celecoxib, flurbiprofen, hexobarbital, ibuprofen, losartan, phenytoin, tolbutamide, trimethadione, sulfaphenazole, S-warfarin, ticrynafen
Barbiturates, rifampin Tienilic acid, sulfaphenazole
2C18 Tolbutamide Phenobarbital
2C19 Diazepam, S-mephenytoin, naproxen, nirvanol, omeprazole, propranolol
Barbiturates, rifampin N3-benzylnirvanol, N3-benzylphenobarbital, fluconazole
2D6 Bufuralol, bupranolol, clomipramine, clozapine, codeine, debrisoquin, dextromethorphan, encainide, flecainide, fluoxetine, guanoxan, haloperidol, hydrocodone, 4-methoxy-amphetamine, metoprolol, mexiletine, oxycodone, paroxetine, phenformin, propafenone, propoxyphene, risperidone, selegiline (deprenyl), sparteine, thioridazine, timolol, tricyclic antidepressants
St. John's wort, rifampin
Quinidine, paroxetine
2E1 Acetaminophen, chlorzoxazone, enflurane, halothane, ethanol (a minor pathway)
Ethanol, isoniazid 4-Methylpyrazole, disulfiram
3A41
Acetaminophen, alfentanil, amiodarone, astemizole, cisapride, cocaine, cortisol, cyclosporine, dapsone, diazepam, dihydroergotamine, dihydropyridines, diltiazem, erythromycin, ethinyl estradiol, gestodene, indinavir, lidocaine, lovastatin, macrolides, methadone, miconazole, midazolam, mifepristone (RU 486), nifedipine, paclitaxel, progesterone, quinidine, rapamycin, ritonavir, saquinavir, spironolactone, sulfamethoxazole, sufentanil, tacrolimus, tamoxifen, terfenadine, testosterone, tetrahydrocannabinol, triazolam, troleandomycin, verapamil
Barbiturates, carbamazepine, glucocorticoids, macrolide antibiotics, pioglitazone, phe
2. Fase 2, senyawa yang telah terhidroksilasi atau diproses dengan cara lain pada fase-1
kemudian diubah dengan enzim yang spesifik menjadi berbagai metabolit polar oleh
konjugasi terhadap asam glukuronat, sulfat, asetat, glutation, atau asam amino tertentu,
atau oleh metilasi. Terdapat lima reaksi pada fase dua, yaitu :
a. Glukuronidasi
UDP-asam glukuronat adalah donor glukuronosil, dikatalisis oleh enzim
glucuronosyltransferase yang terdapat dalam retikulum endoplasma dan sitosol.
Substratya seperti molekul 2- acetylaminofluorene (karsinogen), anilin, benzoat asam,
meprobamate (obat penenang), fenol, dan steroid.
b. Sulfasi
Substratnya seperti alcohol, arilamin, dan fenol. Sebagai donor sulfat dalam reaksi ini
adalah Adenosin 3’-fosfat-5’-fosfosulfat (PAPS) disebut sulfat aktif.
c. Konjugasi dengan Glutation (γ-glutamil-sisteinilglisin)
Glutation merupakan tripeptida yang terdiri dari asam glutamate, sistein, dan glisin.
Glutation disingkat GSH. Substratnya biasanya xenobiotik elektrofilik yang
berpotensi toksik seperti karsinogen. Substrat ini akan dikonjugasi dengan glutation.
Konjugasi ini dikatalisis oleh enzim glutation S-transferase, terdapat dalm jumlah
banyak di sitosol hati dan jumlah sedikit di jaringan lain.
d. Asetilasi
Substratnya seperti obat isoniazid, digunakan untuk mengobati penyakit tuberculosis
yang akan mengalami asetilasi. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim asetiltransferase
terdapat dalam sitosol berbagai jaringan, terutama di hati.
X + Asetil-KoA X + Asetil-KoA
Asetil transferase
X: reaksi xenobiotik
e. Metilasi
Sebagai donor metal adalah S-adenosilmetionin. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
metiltransferase.
Table 4–3. Phase II Reactions.
Type of Conjugation
Endogenous Reactant
Transferase (Location)
Types of Substrates
Examples
Glucuronidation UDP glucuronic acid
UDP glucuronosyl-transferase (microsomes)
Phenols, alcohols, carboxylic acids, hydroxylamines, sulfonamides
Nitrophenol, morphine, acetaminophen, diazepam, N-hydroxydapsone, sulfathiazole, meprobamate, digitoxin, digoxin
Acetylation Acetyl-CoA N- Amines Sulfonamides,
Acetyltransferase (cytosol)
isoniazid, clonazepam, dapsone, mescaline
Glutathione conjugation
Glutathione (GSH)
GSH-S-transferase (cytosol, microsomes)
Epoxides, arene oxides, nitro groups, hydroxylamines
Acetminphen, ethacrynic acid, bromobenzene
Glycine conjugation
Glycine Acyl-CoA glycinetransferase (mitochondria)
Acyl-CoA derivatives of carboxylic acids
Salicylic acid, benzoic acid, nicotinic acid, cinnamic acid, cholic acid, deoxycholic acid
Sulfation Phosphoadenosyl phosphosulfate
Sulfotransferase (cytosol)
Phenols, alcohols, aromatic amines
Estrone, aniline, phenol, 3-hydroxy-coumarin, acetaminophen, methyldopa
Methylation S-Adenosyl-methionine
Transmethylases (cytosol)
Catecholamines, phenols, amines
Dopamine, epinephrine, pyridine, histamine, thiouracil
Water conjugation
Water Epoxide hydrolase (microsomes)
Arene oxides, cis-disubstituted and monosubstituted oxiranes
Benzopyrene 7,8-epoxide, styrene 1,2-oxide, carbamazepine epoxide
(cytosol) Alkene oxides, fatty acid epoxides
Leukotriene A4
Katzung, B. G. 2010. Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi 10. Jakarta: EGC.