analisis fungsi hati dalam metabolisme xenobiotik (analisis klinik)

15
Analisis Fungsi Hati Dalam Metabolisme Xenobiotik (Analisis SGOT dan SPGT) Oleh : Diana Ntowe (1213015056) Indah Puspa Dewi (12130150) Shanti Dara Krisnawati (12130150) Redemptus Patria (12130150) Ruli Kuswati (12130150) Riski Duratul Hikma(12130150) Andi Nur Azmi (12130150) Josanti P Sagala(1213015014) Laila Rahma (12130150) Sri Harunti (09130150)

Upload: josanti-sagala

Post on 25-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Analisis Fungsi Hati Dalam Metabolisme Xenobiotik (Analisis SGOT dan SPGT)

Analisis Fungsi Hati Dalam Metabolisme Xenobiotik (Analisis SGOT dan SPGT)Oleh :Diana Ntowe (1213015056)Indah Puspa Dewi (12130150)Shanti Dara Krisnawati (12130150)Redemptus Patria (12130150)Ruli Kuswati (12130150)Riski Duratul Hikma(12130150)Andi Nur Azmi (12130150)Josanti P Sagala(1213015014)Laila Rahma (12130150)Sri Harunti (09130150)

Outline Defenisi HatiMetabolisme XenobiotikMetode Analisis Fungsi HatiInterpretasi HasilDefenisi HatiHati merupakan organ di dalam tubuh manusia yang terbesar dan mempunyai berat antara 1000-1800 gram, berwarna coklat yang terletak dalam rongga perut sebelah kanan atas tepatnya di bawah diafragma, sejajar di sampingnya kirinya terletak organ limpa

Fungsi HatiDetoksifikasi bahan bahan yang berbahaya dari tubuh termasuk obat obatan yang diminumPenghasil bahan utama zat warna bilirubin yang merupakan salah satu komponen pembentuk garam garam empedu untuk metabolisme lunakMenyimpan vitamin larut lemak dan mineralMengemulsi lemakdll

Metabolisme Xenobiotik HatiXenobiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Xenos (Asing)Xenobiotik = Zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Contoh: obat-obatan, insektisida, zat kimia tambahan dalam makanan, dan zat yang bersifat karsinogen lainnya.Xenobiotik umumnya tidak larut air sehingga untuk mengekskresikan zat ini harus di metabolisme menjadi zat yang larut air. Organ yang berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah hati

Cont.Metabolisme Xenobiotik dibagi dalam 2 fase yaitu : Fase HidroksilasiFase ini mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif oleh enzim Monooksidase atau Sitokrom P450. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:RH + + NADPH ROH + + NADPFase konjugasiFase ini mereaksikan xenobiotik inaktif dengan enzim tertentu sehingga zat mudah larut dalam air dan dapat pula di ekskresikan melalui empedu/urine

Parameter Kerusakan Fungsi Hati1. SOGT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) Merupakan enzim yang terdapat di hati,otot jantung, otak, ginjal, dan otot-otot rangka. Adanya kerusakan pada hati, otot jantung, otak, ginjal dan rangka bisa dideteksi dengan mengukur kadar SGOT.

Cont.2. SPGT (serum glutamic pyruvic transaminase)SGPT dianggap jauh lebih spesifik untuk menilai kerusakan hati dibandingkan SGOT. 3. BilirubinBilirubin merupakan suatu pigmen atau zat warna yang berwarna kuning, hasil metabolisme dari penguraian hemoglobin (Hb) di dalam darah. Pada penyakit hati yang menahun (kronis), dapat terjadi peningkatan kadar bilirubin total yang juga diiringi peningkatan bilirubin indirek atau bilirubin direk. Peningkatan ini berhubungan dengan peningkatan produksi bilirubin atau akibat adanya penyumbatan pada kandung empedu sebagai orgam tubuh yang menyalurkan bilirubin ke dalam usus. Akibat penumpukan bilirubin ini, wajah, badan dan urin akan berwarna kuning.

Cont..4. Gamma GT (glutamil tranferase)merupakan enzim hati yang sangat peka terhadap penyakit hepatitis dan alkoholik. Kadarnya yang tinggi bisa bertahan beberapa lama pasca penyembuhan hepatitis.5. Alkali Fosfatasemerupakan enzim hati yang dapat masuk ke saluran empedu. Kandung empedu terletak persis di bawah hati atau lever. Meningkatnya kadar fosfatase alkali terjadi apabila ada hambatan pada saluran empedu. Hambatan pada saluran empedu dapat disebabkan adanya batu empedu atau penyempitan pada saluran empedu.Cont6. CholinesteraseUmunya kadar cholinesterase menurun pada kerusakan parenkim hati seperti hepatitis kronis dan adanya lemak dalam hati. Pemeriksaan ini sering dipakai sebagai pemeriksaan tunggal pada pasien yang mengalami keracunan hati akibat obat-obatan (termasuk keracunan insektisida). 7. Protein Total (rasio albumin/globulin)Protein dalam darah yang penting terdiri dari protein albumin dan globulin. Albumin sepenuhnya diproduksi di hati, sedangkan globulin hanya sebagian yang diproduksi di hati, sisanya diproduksi oleh system kekebalan dalam tubuh. Albumin dan globulin merupakan suatu zat yang sangat berguna dalam sistem kekebalan tubuh. Perubahan kadar keduanya bisa menunjukkan adanya gangguan pada organ hati atau juga bisa pada organ tubuh lainnya misalnya ginjal.

Metode Analisis Fungsi HatiMetode analisis digunakan untuk mencari hasil pengukuran fungsi hati. Pada analisis ini digunakan beberapa cara seperti:1. Pengambilan darah sebanyak 10 cc kedalam botol kecil berbahan gelas, kemudian darha tersebut diambil kira-kira 10 mL dalam tabung reaksi.

2. Tabung reaksi tersebut dmasukkan ke alat sentrifuse untuk dilakukan pemisahan sampel dengan memutar switch ke arah waktu 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm.

3. Setelah 10 menit sampel darah yang telah terpisah dapat diambil serumnya (bagian teratas dari plasma darah yang telah mengendap) dan siap digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi fungsi hati

Cont.4. Metode SGPT dan SGOT: a. Empat bagian reagen 1 campur dengan satu baagian reagen 2 (monoreagen).b. Setelah itu masukkan 1 mL monoreagen kedalam tabung reaksi, inkubasi pada suhu 37C, lalu tambahkan serum sampel sebanyak 0,1 mL.c. Kocok dan inkubasi dalam waterbath pada suhu 37C selama 1 menit. Kemudian baca konsentrasi sampel dengan photometer pada panjang gelombang 340 nm, k20 dan faktor 1745. Photometer secara otomatis mengulangi pembacaan kedua, ketiga, dan terakhir. Hasil bacaan yang digunakan adalah yang terakhir. Nilai absorbansi serum normal yang diuji harus sesuai dengan quality control internal yang direkomendasikan oleh serum normal yang digunakan, dengan satuan Unit/liter.

Tabel Nilai Normal dalam Pemeriksaan Fungsi Hati

Interpretasi hasil

Terima Kasih..