x ray container tatakerja pemeriksaan fisik barang

Upload: adhi-sumono

Post on 18-Oct-2015

798 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan barang dalam kontainer dengan bantuan xray

TRANSCRIPT

  • DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

    KETERAMPILAN PENGGUNAAN Hi-Co Scan X-Ray

    CONTAINER INSPECTION SYSTEM

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

    PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

    2011

    Disusun Oleh:

    Surono, S.Sos., M.Si. (Widyaiswara Muda)

    Vincentius Istiko

  • DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

    KETERAMPILAN PENGGUNAAN Hi-Co Scan X-Ray

    CONTAINER INSPECTION SYSTEM

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

    PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

    2011

    Disusun Oleh:

    Surono, S.Sos., M.Si. (Widyaiswara Muda)

    Vincentius Istiko

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    i

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    ii

    Halaman

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    DAFTAR GAMBAR iv

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL v

    PETA KONSEP MODUL vi

    A PENDAHULUAN

    1 Deskripsi Singkat . 1

    2 Prasyarat Kompetensi .. 2

    3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .. 3

    4 Relevansi Modul . 3

    B KEGIATAN BELAJAR

    1 Kegiatan Belajar 1: Tata Kerja Pemeriksaan Fisik Barang dengan Alat Pemindai

    1.1. Uraian dan Contoh

    a. Ketentuan Pemeriksaan Fisik Barang Impor dengan Alat

    Pemindai

    1. Konsep Alat Pemindai

    2. Kriteria Pemeriksaan Barang dengan Alat Pemindai

    3. Kriteria Barang yang Dikecualikan dari Pemeriksaan

    dengan Alat Pemindai

    4. Alur Proses Tatalaksana Pemeriksaan Barang dengan

    Alat Pemindai...............................................................

    b. Prosedur Teknis Pemeriksaan barang dengan Alat

    Pemindai ..........

    1. Unit Kerja HiCo Scan

    2. Prosedur Kerja System Operator..........................................

    3. Prosedur Kerja Image Interpreter .

    4. Prosedur Kerja Check in Operator ....................................

    5. Prosedur Kerja Entrance Operator .......................................

    6. Prosedur Kerja Check Out Operator .....................................

    7. Prosedur Kerja Exit Operator ............................................

    8. Prosedur Kerja Recheck Operator ........................................

    4

    4

    7

    9

    10

    15

    15

    17

    20

    22

    24

    27

    28

    29

    1.2. Latihan 31

    1.3. Rangkuman .. 31

    1.4. Tes Formatif 1 . 33

    DAFTAR ISI

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    iii

    1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .. 35

    2 Kegiatan Belajar 2 : Teknik Analisis Image Untuk Mendeteksi Indikasi Adanya

    Pelanggaran

    2.1. Uraian dan Contoh

    a. Teknik Analisis Image

    1. Pemahaman Tools : Skill of Using Equipment..

    2. Pemahaman Tools : Methods of Image Analysis ..

    b. Analisis Temuan Hasil Pemindaian HiCo Scan ................................

    1. Kasus Penyelundupan Kendaraan Bermotor ..

    2. Kasus Penyelundupan Rokok ..

    36

    36

    37

    40

    45

    46

    47

    2.2. Latihan 49

    2.3. Rangkuman .49

    2.4. Tes Formatif 2 ..51

    2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..53

    PENUTUP 54

    TES SUMATIF 55

    KUNCI JAWABAN 59

    DAFTAR PUSTAKA 60

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    iv

    Nomor Judul Gambar Halaman

    1.1 Mobil Kontainer Sedang Memasuki Ruang HiCo Scan 6

    1.2 Ruang Kontrol HiCo Scan 7

    1.3 Lembar Instruksi Pemeriksaan Fisik Melalui Pemindai 13

    1.4 Lembar LHAT 14

    1.5 Susunan Personil Unit Kerja HiCo Scan 16

    2.1 Tools: Skill of Using Equipment 38

    2.2 Sub Menu: Zoom in or out 38

    2.3 Sub Menu: Histogram 39

    2.4 Sub Menu: Filtering 39

    2.5 Filter dengan Tingkat Density Proporsional... 40

    2.6 Grayness Analysis (a) 41

    2.7 Grayness Analysis (b) 41

    2.8 Grayness Analysis (c) 42

    2.9 Shape analysis (a) 43

    2.10 Shape analysis (b) 43

    2.11 Quantitative analysis (a) 44

    2.12 Quantitative analysis (b) 44

    2.13 Kasus Kendaraan Bermotor 46

    2.14 Tampilan Image kasus Rokok (a) 47

    2.15 Tampilan Image kasus Rokok (b) 48

    DAFTAR GAMBAR

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    v

    Sebelum anda mempelajari modul ini, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu

    petunjuk penggunaan berikut ini.

    1) Untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada modul Tata Laksana Pemeriksaan

    Fisik Barang dengan Alat Pemindai dan Analisis terhadap Temuan Pelanggaran,

    pertama kali Anda perlu membaca dan memahami peta konsep modul yang kami

    berikan. Peta konsep ini memberikan pemahaman mengenai kompetensi apa saja

    yang harus dikuasai hingga tercapai standar kompetensi yang diinginkan.

    2) Untuk mempelajari modul ini hendaknya Anda mengkomparasi antara teori yang

    diberikan dengan praktek-praktek yang dilaksanakan, dengan jalan mengakses

    informasi baik melalui website resmi Kantor-kantor Pelayanan Utama dan Kantor-

    kantor Tipe Madya, maupun dari sumber-sumber refernsi lainnya.

    3) Materi Modul ini disusun untuk mendukung proses pembelajaran mata diklat Tata

    Laksana Pemeriksaan Fisik Barang dengan Alat Pemindai dan Analisis terhadap

    Temuan Pelanggaran, dengan alokasi waktu belajar sebanyak 10 Jam Pelajaran (10

    JP). Pengertiannya bahwa materi modul ini akan diselesaikan selama kurang lebih

    7,5 Jam (1 JP @ 45 menit). Agar lebih efektif, sebaiknya Aanda mempelajari secara

    mandiri terlebih dahulu pokok bahasan yang akan disampaikan dalam proses

    pembelajaran di kelas.

    4) Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman (TP) Anda pada modul ini,

    pada tiap-tiap selesai kegiatan belajar telah tersedia tes formatif dan pada akhir

    modul ini telah disediakan tes sumatif sebagai sarana mengukur hasil belajar secara

    mandiri.

    5) Demi mencapai tujuan hasil pembelajaran yang optimal pada peserta diklat, para

    Widyaiswara dengan tangan terbuka siap untuk membantu Anda baik di kelas

    maupun di luar kelas untuk memahami materi-materi yang tersaji dalam modul ini.

    PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    vi

    PETA KONSEP

  • 1. DESKRIPSI SINGKAT

    iklat Teknis Substantif Spesialis (DTSS) Ketrampilan

    Penggunaan HICO Scan X-Ray Container Inspection

    System merupakan salah satu diklat yang

    bertujuan meningkatkan ketrampilan pegawai

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (selanjutnya disebut Bea

    Cukai) dalam menggunakan alat-alat kerja yang mutakhir.

    Diklat ini memberikan pengetahuan tentang mekanisme kerja HICO Scan X-Ray

    Container Inspection System dan sekaligus memberikan panduan analisis terhadap

    output dari alat tersebut.

    Bahwa peralatan Hi-Co merupakan instalasi irradiator yang memerlukan standar

    pengoperasian dan perijinan khusus yang mensyaratkan adanya prosedur keselamatan

    radiasi yang baku. Bila melihat komposisi sumber daya manusia yang ada, DJBC masih

    memiliki keterbatasan mengenai personalia khususnya yang mempunyai kualifikasi

    untuk mengoperasikan alat pemindai HICO Scan. Di sisi lain, penempatan pegawai pada

    unit operasional Hi-Co Scan idealnya perlu dilakukan rolling secara reguler mengingat

    potensi bahaya radiasi yang diterima selama bekerja pada unit tersebut. Beberapa

    pertimbangan tersebut menjadi dasar bagi penyelenggaraan DTSS Ketrampilan

    Penggunaan HICO Scan X-Ray Container Inspection System secara rutin setiap tahunnya.

    Sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar dan juga untuk mempermudah

    siswa dalam memahami kompetensi yang disampaikan dalam diklat tersebut, Pusdiklat

    Bea dan Cukai telah menyusun bahan ajar dalam bentuk modul. Modul ini merupakan

    pelengkap dari manual guide yang disediakan oleh vendor yang memproduksi HICO

    D

    A.A.A.A. PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    2

    Scan. Materi yang disampaikan dalam modul ini telah disesuaikan dengan garis-garis

    besar program pembelajaran (GBPP) DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan X-Ray

    Container Inspection System.

    Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai penyajian materi

    pembahasan, modul ini disusun dalam dua kegiatan belajar. Materi yang akan disajikan

    pada kegiatan belajar pertama berkaitan dengan Tata Kerja Pemeriksaan Fisik Barang

    Impor dengan Alat Pemindai. Sub pokok bahasan dalam materi kegiatan belajar pertama

    terdiri dari: Ketentuan Pemeriksaan Fisik dengan Alat Pemindai berdasarkan tata laksana

    kepabeanan di bidang impor dan sub pokok bahasan mengenai Prosedur teknis

    Pemeriksaan Barang Impor dengan alat pemindai. Materi kegiatan belajar yang kedua

    adalah mengenai Teknik Analisis Image untuk mendeteksi indikasi adanya pelanggaran.

    Sub pokok bahasannya akan mencakup: Teknik analisis image dan Analisis Kasus-kasus

    Pemindaian dengan HiCo Scan.

    2. PRASYARAT KOMPETENSI

    Untuk mempelajari modul ini idealnya anda telah ditunjuk sebagai Peserta DTSS

    Ketrampilan Penggunaan HICO Scan X-Ray Container Inspection System dan memenuhi

    syarat-syarat sebagai berikut :

    a) Pegawai DJBC minimal Gol. II/b

    b) Memiliki kompetensi sebagai pelaksana pemeriksa Bea dan Cukai

    c) Usia maksimal 45 tahun

    d) Sehat jasmani dan rohani

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    3

    3. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

    Standar kompetensi.

    Standar kompetensi yang ingin dicapai terhadap siswa yang mempelajari modul ini

    adalah agar siswa mampu mengaplikasikan tata kerja pemeriksaan fisik barang

    dengan menggunakan alat pemindai dan mampu menganalisis adanya indikasi awal

    pelanggaran melalui alat pemindai.

    Kompetensi Dasar.

    Kompetensi dasar yang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah agar

    peserta mampu :

    1) mengaplikasikan tata kerja pemeriksaan fisik barang impor dengan alat

    pemindai sesuai peraturan yang berlaku;

    2) mengoperasikan alat pemindai sesuai standar prosedur teknis yang ditetapkan;

    3) menganalisis adanya indikasi awal pelanggaran yang ditemukan melalui alat

    pemindai

    4. RELEVANSI MODUL

    Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat

    adalah sebagai berikut :

    1) Materi modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang

    tepat mengenai ketrampilan menggunakan alat pemindai khususnya HICO Scan

    X-Ray Container Inspection System sehingga diharapkan pegawai akan memiliki

    dasar-dasar yang kuat dalam pelaksanaan tugas operasional ;

    2) Materi modul ini telah disesuaikan dengan perkembangan terbaru (update) baik

    dari sisi peraturan maupun dari sisi jenis dan vendor yang memproduksi alat

    pemindai tersebut.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    4

    B.B.B.B. KEGIATAN BELAJARKEGIATAN BELAJARKEGIATAN BELAJARKEGIATAN BELAJAR

    1

    TATA KERJA PEMERIKSAAN FISIK

    BARANG DENGAN ALAT PEMINDAI

    1.1. Uraian dan Contoh

    a. Ketentuan Pemeriksaan Fisik Barang Impor dengan Alat

    Pemindai Berdasar Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor

    a. 1 Konsep Alat Pemindai

    emakin berkembangnya prekuensi kegiatan ekspor

    impor di Indonesia membuat volume barang yang masuk

    maupun keluar ke/dari Indonesia semakin tinggi. Dari sisi

    sarana dan prasarana pendukung yang ada di Pelabuhan utama

    Indonesia juga telah mengalami perkembangan yang sangat

    S

    Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu:

    1) Mengaplikasikan ketentuan pemeriksaan fisik barang dengan alat

    pemindai sesuai panduan peraturan yang berlaku

    2) Mengaplikasikan prosedur teknis pemeriksaan barang dengan alat

    pemindai sesuai SOP teknis yang ditetapkan

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    5

    signifikan. Pada era tahun 90-an Pelabuhan Tanjung Priok hanya memiliki dua unit

    Terminal Peti Kemas (UTPK), UTPK-1 dan UTPK-2. Saat ini unit terminal Peti Kemas

    utama yang ada sudah bertambah TPK Graha Koja, TPK Graha Segara,TPK Multi Terminal

    Indonesia, TPK Mitra Alam Lestari.

    Sebagai ilustrasi dapat kami gambarkan bahwa volume dokumen impor yang

    masuk ke Kantor Pelayanan Utama Tanjung Priok saat ini (Agustus 2010) sekitar 40.000-

    an PIB per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 25% nya dilakukan pemeriksaan fisik atau

    sekitar 10.000-an PIB. Adapun jumlah pegawai DJBC yang ada di KPU Tanjung Priok

    kurang lebih 1.068 orang dan pegawai yang ditempatkan sebagai pemeriksa barang

    sebanyak 119 orang. Bila dikonversikan dalam hitungan hari (dalam satu bulan

    diasumsikan hanya 25 hari kerja efektif), maka dapat diestimasikan rasio jumlah

    pemeriksa barang dengan jumlah dokumen yang diperiksa sekitar 1 : 3. Dengan kata

    lain, setiap pemeriksa barang akan, mendapatkan tugas pemeriksaan sebanyak 3

    dokumen PIB per hari.

    Angka rasio pemeriksaan fisik 1:3 tersebut terkesan sangat ideal, namun dapat

    dibayangkan apabila satu dokumen PIB yang diperiksa tersebut terdiri atas jumlah

    kontainer yang banyak (lebih dari satu kontainer). Ditambah lagi apabila ada beberapa

    pemeriksa barang yang berhalangan hadir. Harus dipahami pula bahwa tingkat

    pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap barang impor adalah 100%. Artinya bahwa

    Pemeriksa harus memastikan dan mempertanggungjawabkan kebenaran fisik barang

    atas seluruh party barang. Proses pemeriksaan fisik dapat berlangsung seharian penuh

    dan bahkan bisa lebih dari satu hari, jika cuaca tidak memungkinkan.

    Untuk mengantisipasi frekuensi impor yang semakin tinggi dan tuntutan market

    forces yang selalu menginginkan adanya kecepatan proses penyelesaian kepabeanan,

    maka DJBC telah menyiapkan alat pemindai dengan teknologi tinggi. Definisi alat

    pemindai peti kemas (container scanner) berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal

    (Perdirjend) nomor 42/BC/2008 sebagaimana telah diubah dengan P-08/BC/2009 adalah

    alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang dalam peti kemas atau

    kemasan dengan menggunakan teknologi sinarX (X-ray) atau sinar gamma (Gamma ray).

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    6

    Salah satu jenis alat pemindai yang digunakan oleh DJBC adalah HICO Scan X-Ray

    Container Inspection System. Output image scaning yang dihasilkan melalui HICO Scan X-

    Ray jauh lebih detail dan lebih akurat dibanding dengan alat sejenis yang menggunakan

    sinar gamma (Gamma Ray). Saat ini DJBC telah memiliki 4 unit alat pemindai jenis HICO

    Scan X-Ray Container Inspection System. Tiga unit HICO Scan ditempatkan pelabuhan

    Tanjung priok (UTPK 1 dan UTPK 2) dan satu unit lainnya ditempatkan di Pelabuhan

    Tanjung Perak. Secara khusus pembahasan Modul ini hanya akan menjelaskan hal-hal

    yang berkaitan dengan HICO Scan X-Ray Container Inspection System.

    Gambar 1.1

    Mobil Kontainer sedang Memasuki Ruang HICO Scan

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    7

    Gambar 1.2

    Ruang Kontrol HICO Scan

    a.2. Kriteria Pemeriksaan Barang dengan Alat Pemindai

    Pada dasarnya penggunaan alat pemindai berteknologi tinggi dimaksudkan

    untuk membantu mempercepat proses pemeriksaan fisik atas barang impor.

    Berdasarkan ketentuan Tatalaksana di bidang impor (P-42/BC/2008) maka penggunaan

    alat pemindai peti kemas dalam proses pemeriksaan barang impor hanya diberlakukan

    terhadap kantor-kantor Pabean yang telah mengoperasikan pemindai peti kemas.

    Kriteria barang impor yang dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan

    alat pemindai peti kemas adalah sebagai berikut :

    a) Barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur hijau dan terkena pemeriksaan acak

    melalui pemindai peti kemas;

    Kriteria pengeluaran barang impor yang ditetapkan jalur hijau pada dasarnya tidak

    dilakukan pemeriksaan fisik, namun sistem komputer pelayanan (SKP) dapat

    menunjuk secara random barang impor yang telah mendapatkan jalur hijau.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    8

    Konsekuensi penunjukan secara random tersebut mengharuskan barang impor

    untuk dilakukan pemindaian dengan menggunakan alat pemindai peti kemas. Hasil

    kesimpulan pemindaian akan tertuang dalam laporan hasil analisis tampilan (LHAT).

    Dalam hal ini dapat saja LHAT merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan

    fisik, apabila terdapat indikasi adanya ketidaksesuaian fisik barang dengan

    dokumen.

    b) Barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur merah namun hanya terdiri dari

    satu jenis (satu pos tarif);

    Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan

    pengawasan. Secara logika, pemeriksaan terhadap barang impor dengan

    pemberitahuan satu jenis barang akan lebih mudah dilakukan dengan

    menggunakan bantuan alat pemindai.

    c) Barang impor dalam refrigerated container yang berdasarkan pertimbangan dari

    Pejabat yang menangani pelayanan pabean dapat diperiksa dengan pemindai;

    Barang impor yang dikemas dengan refrigerated container umumnya adalah

    barang-barang yang bersifat perishable (tidak tahan lama atau mudah busuk)

    seperti: buah-buahan, sayur-mayur, foodstuff dan sebagainya. Pertimbangan

    pemberian kemudahan pemeriksaan fisik dengan menggunakan alat pemindai lebih

    didasarkan pada sifat perishable tersebut sehingga dapat diminimalisasi

    kemungkinan rusaknya barang akibat pemeriksaan fisik.

    d) Barang yang berisiko tinggi berdasarkan hasil analisis intelijen;

    Berdasarkan analisis unit intelijen yang diolah dari data dan informasi beberapa

    indikator resiko (profil komoditis, pemasok, dan juga importir), unit intelijen dapat

    memberikan rekomendasi mengenai perlunya dilakukan pemindaian terhadap

    barang impor. Kriteria pemeriksaan berdasarkan kategori ini dilaksanakan secara

    selektif dan benar-benar didasarkan atas data yang akurat bukan sekedar

    penunjukan secara acak.

    e) Barang peka udara;

    Barang impor yang memiliki karakteristik peka terhadap udara dan bisa

    menimbulkan kerusakan atau penurunan kualitas bila terkontaminasi dengan udara

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    9

    dapat dilakukan pemeriksaan fisiknya dengan menggunakan alat pemindai. Barang-

    barang dengan karakteristik seperti ini antara lain: bahan kimia tertentu, bahan

    baku obat-obatan, dan sebagainya. Untuk mendapatkan kemudahan pemeriksaan

    dengan alat pemindai, pemilik barang harus melengkapi dengan dokumen

    pendukung (certificate of analysis, chemdat, dan sebagainya).

    f) Barang lainnya yang berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Pabean atau

    Pejabat yang ditunjuk dapat dilakukan pemeriksaan melalui pemindai peti kemas.

    Dalam kondisi tertentu, misalnya ketika terjadi volume barang impor yang

    sedemikian tinggi sehingga berpotensi terjadinya stagnasi, Pejabat pabean dapat

    mengambil kebijakan untuk dilakukan pemeriksaan fisik dengan alat pemindai.

    a.3. Kriteria Barang yang dikecualikan dari Pemeriksaan dengan Alat Pemindai

    Berkaitan dengan tatalaksana kepabeanan impor yang memungkinkan

    dilakukannya pemeriksaan fisik barang dengan menggunakan alat pemindai, perlu kami

    tegaskan bahwa hal ini tidak berarti bahwa setiap barang impor yang terkena jalur hijau

    apabila terkena pemeriksaan acak wajib dilakukan pemeriksaan dengan alat pemindai.

    Dalam hal tertentu dapat saja importir yang bersangkutan menolak untuk dilakukan

    pemeriksaan dengan alat pemindai oleh karena pertimbangan karakteristik barang.

    Pengecualian pemeriksaan fisik barang dengan alat pemindai dapat diberikan

    terhadap barang-barang impor yang memiliki kriteria sebagai berikut :

    a) barang impor peka cahaya;

    b) barang impor yang mengandung zat radioaktif; atau

    c) barang impor lainnya yang karena sifatnya dapat menjadi rusak apabila dilakukan

    pemindaian.

    Untuk mendapatkan pengecualian dari kewajiban melakukan pemeriksaan fisik

    dengan alat pemindai maka importir harus mengajukan pemberitahuan dan sekaligus

    menginformasikan spesifikasi barang yang tidak boleh dilakukan pemindaian.

    Pemberitahuan tersebut harus dilengkapi dengan data-data pendukung untuk

    meyakinkan kebenaran kriteria barang impor tersebut.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    10

    a.4. Alur Proses Tatalaksana Pemeriksaan Fisik Barang dengan Alat Pemindai

    Dalam pelaksanaan tatalaksana di bidang impor, mekanisme penentuan barang

    impor dapat atau tidaknya dilakukan pemeriksaan fisik melalui alat pemindai dilakukan

    dengan tiga cara:

    1) Penetapan langsung oleh sistem komputer pelayanan (SKP) impor. Cara ini

    dilakukan terhadap kriteria barang impor yang telah diberikan jalur hijau namun

    terkena pemeriksaan acak melalui alat pemindai.

    2) Pengajuan permohonan pemeriksaan fisik dengan alat pemindai. Cara ini dilakukan

    oleh importir yang terkena jalur merah dalam sistem pelayanan impor namun

    menginginkan fasilitas pelayanan pemeriksaan fisik melalui alat pemindai. Importir

    dapat mengajukan permohonan sepanjang memenuhi kriteria sebagaimana

    dijelaskan dalam sub pokok bahasan a.2. Disamping kriteria pada sub pokok

    bahasan a.2 dalam kasus PIB eksep (barang impor terkena jalur Hijau, namun tidak

    seluruh party barang atau kontainer tiba secara bersamaan), Importir dapat

    mengajukan permohonan untuk pengeluaran party yang tersisa tersebut melalui

    pemeriksaan fisik dengan alat pemindai.

    3) Penetapan secara manual dan/atau atas rekomendasi dari unit pengawasan

    berdasarkan analisis intelijen. Dalam hal terhadap party barang mendapat atensi

    dari unit pengawasan maka unit pengawasan dapat meminta kepada Pejabat yang

    menangani alat pemindai untuk melakukan pemindaian terhadap peti kemas target

    yang dicurigai.

    Dalam hal penetapan langsung oleh SKP impor (jalur hijau yang terkena

    pemeriksaan random dengan alat pemindai) maka prosedur tatalaksananya adalah

    sebagai berikut :

    SKP mengirim respons Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) bertanda

    pemindai peti kemas (container scanner) kepada Importir.

    Importir menerima respons SPPB bertanda pemindai peti kemas (container

    scanner) dan mencetaknya.

    Importir menyiapkan peti kemas untuk dilakukan pemeriksaan fisik melalui

    pemindai peti kemas.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    11

    Pejabat pemindai peti kemas melakukan pemindaian terhadap barang impor dan

    melakukan penelitian terhadap tampilan hasil pemindaian.

    Pejabat pemindai peti kemas menulis keputusan pada Laporan Hasil Analisis

    Tampilan (LHAT), merekamnya ke dalam SKP, serta menyampaikan kembali PIB,

    LHAT, dan SPPB bertanda pemindai peti kemas (container scanner) kepada

    Pejabat yang menangani pelayanan pabean.

    Apabila kesimpulan dalam LHAT menunjukkan sesuai, Pejabat yang menangani

    pelayanan pabean memberikan tanda SETUJU KELUAR pada SPPB bertanda

    pemindai peti kemas (container scanner), dan menyampaikannya kepada Importir

    untuk pengeluaran barang dari Kawasan Pabean.

    Apabila kesimpulan LHAT menunjukkan perlu pemeriksaan fisik barang, maka :

    - Pejabat yang menangani pelayanan pabean menerbitkan instruksi pemeriksaan

    kepada Pejabat pemeriksa barang.

    - Pejabat pemeriksa barang menerima instruksi pemeriksaan, LHAT, hasil cetak

    pemindaian peti kemas, dan SPPB bertanda pemindai peti kemas (container

    scanner).

    - Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik, membuat Berita Acara

    Pemeriksaan Fisik (BAP Fisik), serta membuat dan merekam Laporan Hasil

    Pemeriksaan Fisik Barang (LHP).

    Dalam hal party barang mendapatkan jalur merah maka importir dapat

    mengajukan permohonan untuk dilakukan pemeriksaan fisik dengan alat pemindai.

    Apabila permohonan disetujui oleh Pejabat yang menangani pelayanan pabean maka

    Prosedur tatalaksana impor dalam rangka pemeriksaan fisik barang dengan alat

    pemindai adalah sebagai berikut :

    Pejabat yang menangani pelayanan pabean menerbitkan Instruksi Pemeriksaan

    Fisik melalui Pemindai Peti Kemas.

    Importir menyiapkan peti kemas untuk dilakukan pemeriksaan fisik melalui

    pemindai peti kemas.

    Pejabat pemindai peti kemas melakukan pemindaian Barang Impor dan melakukan

    penelitian hasil cetak pemindaian.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    12

    Pejabat pemindai peti kemas menuliskan kesimpulan pada LHAT dan merekamnya

    ke dalam SKP, kemudian menyampaikannya kepada Pejabat yang menangani

    pelayanan pabean.

    Dalam hal Pejabat pemindai peti kemas menyimpulkan untuk dilakukan

    pemeriksaan fisik barang, Pejabat yang menangani pelayanan pabean menunjuk

    Pejabat pemeriksa barang dan menerbitkan Instruksi Pemeriksaan.

    Pejabat pemeriksa barang menerima Instruksi Pemeriksaan, invoice/ packing list,

    LHAT, dan hasil cetak pemindaian dari Pejabat yang menangani pelayanan pabean.

    Pejabat pemeriksa barang melakukan pemeriksaan fisik barang dan mengambil

    contoh barang jika diminta, kemudian membuat LHP dan BAP Fisik.

    Pejabat pemeriksa barang menyampaikan LHP dan BAP Fisik kepada Pejabat yang

    menangani pelayanan pabean untuk disatukan dengan berkas PIB untuk diteruskan

    kepada Pejabat pemeriksa dokumen.

    Dalam hal Pejabat pemindai peti kemas menyimpulkan tidak perlu pemeriksaan

    fisik barang, Pejabat yang menangani pelayanan pabean meneruskan PIB dan

    dokumen pelengkap pabean, dan LHAT kepada Pejabat pemeriksa dokumen untuk

    dilakukan penelitian dan penetapan tarif dan nilai pabean. Selanjutnya mengikuti

    prosedur tatalaksana pabean selanjutnya.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    13

    Gambar 1.3

    Lembar Instruksi Pemeriksaan Fisik Melalui Pemindai

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    14

    Gambar 1.4

    Lembar LHAT

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    15

    b. Prosedur Teknis Pemeriksaan Barang Impor dengan Alat Pemindai

    b.1. Unit Kerja HICO Scan

    Untuk mengoptimalkan pengoperasian alat pemindai jenis HICO Scan ini, DJBC

    pernah membentuk suatu unit kerja yang secara spesifik bertanggung jawab terhadap

    pengoperasian HICO Scan. Unit kerja ini secara formil dibentuk berdasarkan Kep-

    99/BC/2003 tentang Optimalisasi Pemeriksaan Barang Dengan Menggunakan Hi-Co Scan

    X-Ray System. Secara struktur organisasi, unit kerja HICO Scan menjadi bagian dari unit

    pencegahan dan penyidikan (P2) dan dipimpin oleh seorang penyelia.

    Dengan adanya restrukturisasi organisasi dan salah satunya mengubah secara

    drastis struktur organisasi Kantor Pabean yang ada di Tanjung Priok maka keberadaan

    unit kerja HICO Scan tidak lagi diatur secara khusus. Akan tetapi secara informil, unit

    kerja HICO Scan tetap diberlakukan. Dalam pelaksanaan tugas, unit kerja HICO Scan

    tetap berpedoman pada ketentuan tatalaksana impor barang untuk dipakai sesuai P-

    42/BC/2008 sebagaimana telah diubah dengan peraturan P-08/BC/2009.

    Unit kerja HICO Scan dipimpin oleh seorang penyelia dengan pangkat minimal

    Penata Muda/Golongan IIIa. Penunjukan tugas sebagai penyelia dilakukan oleh Kepala

    Kantor dengan mempertimbangkan unsur senioritas dan kompetensi yang dimiliki

    pegawai. Tugas utama seorang penyelia adalah :

    - memimpin, mengatur dan membagi tugas seluruh petugas pada unit Hi-co scan x-

    ray system

    - mengawasi pelaksanaan tugas seluruh petugas pada unit Hi-co scan x-ray system;

    - mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas seluruh petugas pada unit Hi-co scan x-ray

    system

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    16

    Adapun susunan lengkap personil unit kerja HICO Scan yang secara informil

    masih diberlakukan adalah sebagai berikut :

    Gambar 1.5

    Susunan Personil Unit Kerja HICO Scan

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    17

    b.2. Prosedur Kerja System Operator (SYSOP)

    Tugas utama personil SYSOP adalah mengelola sistem keamanan dan

    keselamatan pengoperasian alat pemindai. SYSOP harus memastikan terjaminnya

    keamanan dan keselamatan sebelum, selama, dan sesudah pengoperasian sistem.

    Area Yang harus diperhatikan

    - Gate Panel : Sisi kanan dari Panel Kendali (Control Panel), terdiri dari 2 baris dan 4

    kolom, terdapat 3 buah saklar kunci (keyswitch) dan 5 buah lampu indikator.

    - Conveyor Panel : Sisi kiri dari Panel Kendali (Control Panel), terdiri dari 7 baris dan 7

    kolom, terdapat 7 buah saklar kunci (keyswitch), 1 buah tombol tekan (push

    button), dan 35 buah lampu indikator.

    Dokumen acuan dan Referensi terkait

    - Log book operasi

    - Rekapitulasi laporan harian pemeriksaan

    Prosedur Teknis :

    TAHAPAN KEGIATAN

    Pemeriksaan Awal / Safety

    Check (tanpa proses booting) :

    1) Isi buku Safety Procedure dan tandatangani bersama-sama PPR

    (Petugas Proteksi Radiasi)

    2) Masukkan kunci pada keyswitch TR-4A dan TR-5A dan putar ke

    posisi I

    3) Masukkan kunci pada keyswitch MODE dan pilih mode standar

    atau reverse sesuai arah pelaksanaan operasi yang diinginkan.

    4) Masukkan kunci ke keyswitch MAINS ON dan putar ke posisi ON

    untuk siap mengaktifkan system

    5) Tekan tombol POWER ON

    6) Periksa ruang TR 2, dengan melakukan langkah-langkah berikut:

    Nyalakan (switch on) komputer visualisasi proses

    Periksa panel interbus. Apabila terdapat tulisan RUN, maka

    proses sesuai. Apabila terdapat tulisan selain RUN, lakukan

    reset hingga tampak tulisan RUN

    7) Periksa panel di sebelah kanan komputer visualisasi, dan pastikan:

    Semua panel berada pada kondisi ON

    Bila panel to ACC off/netral, panel kopling (kiri bawah) di

    ON kan

    Panel to ACC di ON kan dengan memutar ke arah OFF

    terlebih dulu, baru ke ON

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    18

    8) Aktifkan SYSOP hingga lampu L1, L2, dan L3 menyala, dan mesin

    LINAC aktif.

    9) Bila lampu modulator pada kotak Varian menyala, tekan BEAM

    OFF RESET untuk mematikannya.

    10) Buka shielding gates secara manual dengan menggunakan konsul

    pengontrol pada workstation ENOP/EXOP dengan cara:

    Masukkan kunci pada keyswitch 1-MANUAL/2-AUTOMATIC

    dan putar ke posisi 1-MANUAL dan di reset.

    Tekan tombol OPEN GATE untuk membuka shielding gates

    Putar kunci pada keyswitch 1-MANUAL/2-AUTOMATIC ke

    posisi 2-AUTOMATIC dan di reset.

    11) Periksa sepanjang lorong pemeriksaan, melalui langkah berikut :

    Periksa seluruh peralatan yang ada di sepanjang lorong

    pemeriksaan

    Buka dan periksa ruang teknik TR-4A dan TR-5A, periksa AC,

    pastikan lampu indikator berwarna hijau, pastikan tidak ada

    orang di ruangan.

    Pastikan tidak ada benda tertinggal di lintasan rail car.

    12) Kembalikan railcar pada Initial Position dengan menekan tombol

    FINISH POSITION.

    13) Kembali ke ruang operator di workstation.

    Pengaktifan sistem :

    1) Masukkan kunci pada keyswitch TR-4A dan TR-5A dan putar ke

    posisi I

    2) Lakukan prosedur logon pada komputer DACO (Data Flow

    Control), sebelum mengaktifkan komputer SYSOP, IMI, CIOP,

    COOP, dan REOP, dengan mengisi user name dan user

    password

    3) Lakukan prosedur logon pada workstation SYSOP, dan klik tombol

    MULAI pada monitor SYSOP untuk melihat tampilan verifikasi

    nomor kontainer. Tekan tombol START bila lampu START menyala.

    4) Nayalakan komputer visualisasi dan pastikan layar monitor

    menampilkan interface visualisasi proses dalam lorong

    pemeriksaan secara benar.

    5) Setelah semua monitor dan kamera CCTV pada workstation

    SYSOP siap beroperasi, perintahkan operator CIOP, COOP, IMI,

    REOP, ENOP, dan EXOP untuk melakukan prosedur logon dan

    menguji workstation masing-masing.

    6) Klik Beam On Condition dan pastikan semua lampu hijau

    menyala, yang menunjukkan semua sistem berada pada mode

    otomatis, yang ditandai dengan:

    7) CAM = Conveyor in Automatic Mode

    8) GAM = Gate in Automatic Mode

    9) PAM = Process Control in Automatic Mode

    10) LAM = Linac in Automatic Mode

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    19

    11) DIN = Door interlock

    12) Informasikan ke seluruh workstation, bahwa sistem siap untuk

    memulai operasi.

    Proses pemindaian truk/trailer

    dan muatannya.

    1) Pastikan indikator lampu START menyala, sebagai tanda telah

    diterimanya sinyal READY dari ENOP

    2) Melalui 4 monitor, pastikan jalur transportasi dalam keadaan

    aman.

    3) Pastikan CIOP telah memasukkan data yang akan dipindai, dan

    telah mengisi formulir, melalui tampilan status simbol workstation

    CIOP di layar monitor DACO.

    4) Tekan tombol START dan truk/trailer akan diangkut oleh rail car

    masuk ke lorong pemeriksaan dan akan berhenti secara otomatis

    di WP1 (Waiting Position 1).

    5) Setelah dicapai WP1, dan lampu CLOSE GATE menyala, aktifkan

    kunci CLOSE GATE untuk menutup pintu penyekat (Shielding

    Gate). Tekan terus kunci CLOSE GATE hingga pintu penyekat

    benar-benar tertutup.

    6) Bila lampu CONFIRM menyala, bandingkan nomor kontainer yang

    tampak pada monitor CCTV (nomor 4 pada SYSOP Desk), dengan

    nomor urut yang ditetapkan oleh Data System (masukan dari

    CIOP).

    7) Tekan tombol CONFIRM pada Squencer Panel (nomor 2 pada

    SYSOP Desk) bila nomor-nomor tadi sesuai. Bila tidak sesuai, pilih

    nomor kontainer yang tertampil di layar monitor SYSOP.

    8) Pilih tingkat energi X-Ray yang sesuai dengan menekan tombol

    Full Energy, Low Energy, atau Transport Only. Pilihan tingkat

    energi dapat diubah selama proses pemindaian, dengan menekan

    tombol level yang diinginkan kemudian tekan tombol SCAN.

    9) Setelah dicapai WP2 (Waiting Position 2), X-Ray berhenti bekerja

    dan lampu EXIT menyala, aktifkan kunci EXIT untuk membawa

    truk/kontainer menuju EP (End Position).

    Standby/istirahat 1) Pada kondisi Operasi Normal (mode otomatis dan masih ada truk

    di lorong pemeriksaan), putar kunci keyswitch TR-4A dan TR-5A ke

    posisi 0 dan dicabut.

    2) Beritahu operator lain (IMI, CIOP, COOP, dan REOP) untuk

    mengaktifkan tombol ISTIRAHAT pada workstation masing-

    masing.

    3) Selesai istirahat, masukkan kunci pada keyswitch TR-4A dan TR-5A

    kemudian putar ke posisi 1 untuk meneruskan proses yang

    tertunda.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    20

    4) Beritahu operator lain (IMI, CIOP, COOP, dan REOP) untuk

    mengaktifkan kembali workstation masing-masing.

    Akhir operasi

    1) Pastikan tidak ada lagi truk/trailer yang berada di dalam lorong

    pemeriksaan, di sekitar entrance dan exit area. Beritahu ENOP

    untuk tidak menerima pemasukkan truk/trailer lagi.

    2) Beritahu CIOP, COOP, IMI, dan REOP untuk melakukan prosedur

    logout pada workstation masing-masing.

    3) Lakukan prosedur logout terhadap komputer SYSOP (tampilan

    proses DACO)

    4) Lakukan prosedur logout terhadap komputer DACO.

    5) Matikan monitor komputer visualisasi proses.

    6) Ambil kunci TR-4A dan TR-5A dari panel operasi Start Up (sistem

    X-Ray pada mode OFF). Lanjutkan ke workstation ENOP/EXOP

    untuk melakukan langkah-langkah berikut:

    7) Pastikan ruang teknik TR-4A dan TR-5A dalam keadaan aman.

    8) Periksa seluruh peralatan di lorong pemeriksaan, dan pastikan

    tidak ada barang-barang yang tertinggal di sepanjang lintasan

    railcar.

    9) Pindahkan railcar dari WP1R ke EP dengan menekan tombol

    FINISH POS melalui panel pengontrol ENOP/EXOP.

    10) Tutup shielding gates secara manual dan kembalikan mode

    operasi shielding gates ke mode otomatis (di reset).

    11) Kembali ke ruang operator, putar kunci MAINS ON ke posisi 0

    12) Isi berita acara sesuai keadaan operasi yang telah berjalan, dan

    tandatangani hasil pemeriksaan akhir.

    b.3. Prosedur Kerja Image Interpreter (IMI)

    Tugas utama IMI adalah menganalisis dan menilai kesesuaian antara citra (Image)

    X-Ray dengan pemberitahuan pabean. Personil yang ditempatkan sebagai IMI idealnya

    telah memiliki pengalaman yang cukup atau setidak-tidaknya telah memahami ruang

    lingkup alat pemindai HICO Scan secara keseluruhan. Seorang IMI idealnya berkualifikasi

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    21

    sebagai pemeriksa senior, karena harus memahami dan mampu menganalisis dokumen

    pemberitahuan pabean.

    Dokumen Acuan dan Referensi terkait

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai terkait

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor

    - Buku daftar IMI

    - Container Data Set (CDS) yang terdiri dari hasil citra (image) Hi-Co, formulir isian,

    dan hasil scanning dokumen yang disimpan dalam bentuk elektronik (DLT tape).

    Prosedur Teknis

    Tahapan Kegiatan

    Persiapan

    1) Uji workstation sebelum memulai operasi melalui langkah-langkah berikut :

    Lakukan prosedur logon dengan mengisi user name dan user password

    hingga layar monitor dokumen menampilkan menu utama.

    Pastikan layar monitor menampilkan HEIMANN LOGO secara benar.

    2) Mulai proses kerja dengan melakukan langkah-langkah berikut::

    a) Klik tombil MULAI (F9) untuk memberi tahu sistem bahwa workstation

    IMI telah siap.

    b) Perhatikan tampilan layar monitor dokumen, yang menampilkan halaman

    pertama dokumen pemberitahuan, sebagai tanda telah adanya hasil proses

    pemindaian (scanning) oleh CIOP yang masuk ke dalam workstation

    Untuk melihat jumlah halaman dokumen terpindai (scanned

    documents), perhatikan tulisan di sudut kiri bawah layar monitor

    (HALAMAN dari HALAMAN)

    Untuk melihat bagian lain dari salah satu halaman dokumen, gunakan

    scroll bar yang ada di tepi kanan dan bawah layar monitor.

    Untuk melihat halaman lain dari dokumen, tekan atau klik tombol

    SEBELUMNYA atau SESUDAHNYA.

    Untuk memperjelas/memperbesar bagian dokumen, aktifkan tombol

    zoom serta klik dan tahan di bagian yang akan

    diperjelas/diperbesar.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    22

    b.4. Prosedur Kerja Check in Operator (CIOP)

    Tugas utama personil CIOP adalah memastikan dipenuhinya persyaratan dan dilengkapinya pemberitahuan pabean yang akan diperiksa melalui alat pemindai Hi-Co

    Scan

    Dokumen Acuan dan referensi Terkait

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal mengenai

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor;

    Analisis

    kesesuaian X-

    Ray Image

    terhadap isi

    dokumen

    1) Bandingkan X-Ray image dengan isi pemberitahuan pabean, menggunakan

    Image Processing Algorithm yang tersedia di bagian atas monitor X-Ray

    Image dengan memperhatikan :

    a) Kesesuaian antara jenis barang yang tertera di pemberitahuan pabean

    dengan tampilan X-Ray Image

    b) Keberadaan barang-barang yang tidak tercantum dalam pemberitahuan

    pabean

    c) Keberadaan barang-barang terlarang di dalam kontainer

    Bila ada kecurigaan, tandai X-Ray Image yang bersangkutan sebagai

    pedoman bagi PFPB dalam melakukan pemeriksaan fisik barang

    2) Klik tombol FORMULIR (F8) pada layar monitor dokumen dan isikan hasil

    keputusan analisis dalam formulir data, yaitu: ADA KECURIGAAN atau TIDAK

    ADA KECURIGAAN, disertai penjelasan terhadap hasil keputusan.

    3) Klik tombol KELUAR (F12), layar monitor akan menampilkan kembali dokumen

    hasil pemindaian.

    4) Klik tombol CETAK (F7) pada layar monitor dokumen untuk mencetak dokumen

    pemberitahuan hasil pemindaian.

    5) Klik tombol SIMPAN (F4) pada layar monitor untuk meminta SYSOP

    mengarsipkan CDS (Container Data Set) yang telah dianalisis.

    6) Sampaikan dokumen pemberitahuan, koordinat, dan hasil cetakan X-Ray

    Image kepada Penyelia.

    7) Isikan hasil keputusan IMI atas hasil analisis X-Ray Image ke dalam buku

    daftar dan berikan paraf pada kolom keterangan.

    8) Klik tombol SELESAI (F5) untuk mengakhiri proses analisis dan mengembalikan

    workstation IMI ke status tunggu.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    23

    - Manual peralatan Hi-Co Scan HEIMANN

    - Dokumen pemberitahuan pabean dan dokumen pendukungnya.

    - Formulir data.

    Prosedur Teknis

    Tahapan

    Kegiatan

    Pemeriksaan awal

    workstation

    1) Lakukan prosedur logon dengan mengisi user name dan user

    password hingga layar monitor dokumen menampilkan menu

    utama. Pastikan layar monitor menampilkan HEIMANN LOGO secara

    benar.

    2) Klik tombol PEMERIKSAAN (F10) hingga window menampilkan TES

    CETAKAN.

    3) Klik tombol MULAI (F5) untuk memulai tes cetakan. Untuk

    membatalkan tes, klik tombol STOP (F6).

    4) Amati tampilan hasil pemindaian (scanning) di layar monitor. Klik

    tombol SEBELUMNYA atau SESUDAHNYA, di sudut kiri atas layar

    monitor, untuk melihat halaman lain dari dokumen yang terdiri dari

    beberapa halaman.

    5) Klik tombol KELUAR (F12) untuk mengakhiri pengujian workstation.

    6) Kirim sinyal SIAP kepada SYSOP melalui interkom.

    Proses Kerja 1) Terima pemberitahuan pabean dari Pengurus Barang / Pengurus

    Jasa Kepabeanan (PPJK), kemudian catat atau arsipkan ke dalam

    buku daftar

    2) Klik tombol REKAMAN DATA BARU (F9) untuk mengawali proses.

    3) Letakkan dokumen di dalam scanner (dokumen menghadap ke

    bawah), atur posisinya sesuai ukuran dokumen.

    4) Klik salah satu tombol bottom menu bar sesuai letak dokumen.

    5) Tentukan tingkat energi X-Ray yang akan digunakan, berdasarkan

    perbandingan antara data barang impor yang tertera di dokumen

    dengan Daftar Pembanding (Negatif List).

    6) Klik tombol FORMULIR (F8) untuk membuka formulir baru, kemudian

    isi formulir tersebut dengan mencantumkan informasi berikut:

    a) Tanggal, waktu, dan negara (terisi secara otomatis di sistem

    pengolah data)

    b) Nomor plat truk atau trailer yang akan dipindai

    c) Nomor Kontainer

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    24

    d) Tujuan Kontainer (pilih impor = F1)

    e) Nomor PIB

    f) Keterangan isi kontainer

    g) Energi X-Ray yang digunakan (penuh[F3], setengah[F4], atau tidak

    ada[F5]) berdasarkan perbandingan pada butir 4.

    h) Pilih PERIKSA FISIK (F6) untuk truk/trailer yang tidak perlu dipindai

    karena muatannya termasuk barang yang rentan terhadap X-Ray.

    7) Klik tombol KELUAR (F12) untuk kembali ke menu utama

    8) Bila pemindaian menghasilkan tampilan yang kurang jelas atau hitam,

    klik tombol hapus. Ulangi proses pemindaian, gunakan fasilitas

    pengatur KONTRAS sebelum melakukan pemindaian.

    b.5. Prosedur Kerja Entrance Operator (ENOP)

    Personil ENOP berkepentingan terhadap area pemeriksaan di dalam ruang

    periksa Hi-Co Scan. Tujuannya adalah untuk memastikan terhindarnya kecelakaan fisik,

    mekanik, dan radiasi di sekitar pintu masuk lorong pemeriksaan. Area kerja personil

    ENOP adalah di daerah sekitar lorong pemeriksaan. Kegiatan ini dilakukan sebelum

    dimulainya pemeriksaan X-ray.

    Area Yang harus Diperhatikan

    - Gate Panel : Sisi kanan dari Panel Kendali (Control Panel), terdiri dari 2 baris dan 4

    kolom, terdapat 3 buah saklar kunci (keyswitch) dan 5 buah lampu indikator.

    - Conveyor Panel : Sisi kiri dari Panel Kendali (Control Panel), terdiri dari 7 baris dan 7

    kolom, terdapat 7 buah saklar kunci (keyswitch), 1 buah tombol tekan (push

    button), dan 35 buah lampu indikator.

    Dokumen Acuan dan Referensi

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal mengenai

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor;

    - Manual peralatan Hi-Co Scan HEIMANN

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    25

    Prosedur Teknis :

    Tahapan

    Kegiatan

    Pemeriksaan awal

    workstation

    1) Pastikan tidak ada orang-orang, selain petugas, berada di area

    workstation

    2) Periksa konsul pengontrol A-1 (transport system), dan pastikan

    bahwa conveyor system berada pada mode otomatis, yang

    ditandai dengan:

    Saklar HAND 0 AUTO (baris-1,kolom-2 Gate Panel) pada

    posisi AUTO

    Lampu indikator ON (baris-1, kolom-1 Gate Panel) menyala

    Lampu indikator MALFUNCTION (baris-1, kolom-4 Gate

    Panel) padam

    Bila lampu indikator MALFUNCTION menyala, putar saklar

    RESET (baris-1, kolom-3 Gate Panel) hingga indikator

    MALFUNCTION padam

    Bila tidak ada indikasi kesalahan, atau lampu MALFUNCTION

    padam, pastikan lampu INITIAL POSITION (baris-4, kolom-8

    Conveyor Panel) menyala

    Putar saklar RELEASE OP (baris-6, kolom-2 Conveyor

    Panel) ke posisi ON, dan pastikan tidak ada tampilan

    kesalahan (fault) pada mode AUTO, sehingga konsul

    pengontrol siap digunakan.

    3) Periksa fungsi video monitor di pintu masuk lorong pemeriksaan,

    dan pastikan keadaan aman untuk memulai operasi.

    4) Kirim sinyal SIAP kepada SYSOP melalui intercom, menunjukkan

    bahwa workstation siap memulai operasi.

    1) Pilih truk/trailer yang akan diperiksa berdasarkan batas ukuran

    berikut :

    Lebar truk/trailer maksimum 2,6 meter

    Tinggi truk/trailer maksimum 4,0 meter

    Panjang truk/trailer maksimum 20 meter

    Lebar muatan maksimum 2,6 meter

    Berat truk/trailer dan muatannya maksimum 55 ton

    Rem truk/trailer pada posisi bebas

    Gigi truk/trailer pada posisi netral (0)

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    26

    2) Arahkan pengemudi truk/trailer akan diperiksa ke posisi Wheel

    Rest UP (uplift position = UP) di pintu masuk lorong pemeriksaan,

    dan pastikan:

    Tidak ada oli/BBM yang menetes dari truk/trailer atau

    muatannya

    Roda truk/trailer dalam keadaan baik (tidak rusak atau

    kempes)

    Bunyi rem tidak mendesis

    Tidak ada orang atau makhluk hidup lain di dalam truk/trailer

    3) Setelah truk/trailer mencapai Uplift Position atau UP, minta

    pengemudi untuk :

    mematikan mesin

    menetralkan gigi (persneling)

    melepaskan rem tangan

    meninggalkan truk/trailer dan mengeluarkan barang-barang

    yang sensitif terhadap X-Ray

    4) Periksa secara visual, untuk memastikan pengemudi telah

    melaksanakan semua instruksi yang diberikan.

    5) Perintahkan pengurus barang menuju CIOP (Check In Operator).

    6) Operasikan lorong pemeriksaan dengan Konsul Pengontrol C-3,

    melalui langkah-langkah berikut :

    a) Pastikan truk/trailer pada posisi Wheel Rest UP (uplift

    position) dan kondisi di butir 6 dan 7 telah terpenuhi.

    b) Tekan tombol UPLIFT TRUCK (baris-6, kolom-3 Conveyor

    Panel) untuk mengangkat truk/trailer

    c) Tekan tombol GAP.CLS.CLS (baris-7, kolom-4 Conveyor

    Panel) untuk menutup unit penutup pintu (Gap Closing Unit)

    d) Tekan tombol READY (baris-7, kolom-2 Conveyor Panel)

    untuk mengirim sinyal ready ke SYSOP (System Operator)

    bahwa transportasi dapat dimulai.

    7) Setelah pemeriksaan, arahkan pengemudi truk/trailer dan

    pengurus barang yang telah kembali dari CIOP, menuju ke EXOP

    (Exit Operator) melalui jalur yang tersedia.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    27

    b.6. Prosedur Kerja Check Out Operator (COOP)

    Personil COOP berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan kembali

    kelengkapan dokumen pemberitahuan pabean yang sudah diperiksa melalui Hi-Co Scan.

    Dokumen Acuan Dan Referensi

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal mengenai

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor;

    - Manual peralatan Hi-Co Scan HEIMAN

    - Dokumen pemberitahuan pabean dan dokumen pendukungnya.

    - Formulir data.

    Prosedur Teknis

    Tahapan Kegiatan

    Pemeriksaan awal

    workstation

    1) Lakukan prosedur logon dengan mengisi user name dan user

    password hingga layar monitor dokumen menampilkan menu

    utama. Pastikan layar monitor menampilkan HEIMANN LOGO secara

    benar.

    2) Klik tombol PEMERIKSAAN (F10) hingga window menampilkan TES

    CETAKAN.

    3) Klik tombol MULAI (F5) untuk memulai tes cetakan; lihat hasil

    cetakan di laser printer yang tersedia.

    4) Untuk membatalkan tes, klik tombol STOP (F6).

    5) Kirim sinyal SIAP kepada SYSOP melalui interkom.

    Proses kerja

    1) Terima pemberitahuan pabean dari Pengurus Barang / Pengurus

    Jasa Kepabeanan (PPJK), kemudian catat atau arsipkan ke dalam

    buku daftar

    2) Klik tombol REKAMAN DATA BARU (F9) untuk mengawali proses.

    3) Klik tombol MULAI (F9) untuk menampilkan interface COOP

    DOKUMEN dan gambar hasil pemindaian dokumen di layer monitor.

    4) Klik tombol FORMULIR (F8) untuk menampilkan interface COOP

    FORMULIR.

    5) Cetak formulir data yang telah mendapat keputusan dari IMI.

    6) Klik tombol KELUAR (F12) untuk kembali ke MENU UTAMA.

    7) Serahkan pemberitahuan pabean dan hasil cetakan kepada IMI.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    28

    b.7. Prosedur kerja Exit Operator (EXOP)

    Tugas utama personil EXOP adalah untuk mengawasi area keluarnya alat angkut

    untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan

    terhindarnya kecelakaan fisik, mekanik, dan radiasi di sekitar pintu keluar lorong

    pemeriksaan.

    Dokumen Acuan dan Referensi

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal mengenai

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor;

    - Manual peralatan Hi-Co Scan HEIMANN

    Prosedur Teknis

    Tahapan Kegiatan

    Keseluruhan 1) Awasi keamanan area di sekitar pintu keluar lorong pemeriksaan.

    2) Pada saat truk mencapai EP (End Position), pastikan truk telah berada pada posisi

    berhenti secara sempurna, poros roda depan telah turun dari fork lift, dan gap

    closing telah tertutup.

    3) Perintahkan/ijinkan pengemudi truk mengambil truknya, kemudian perintahkan

    menuju ke Waiting Area dan mengurus barangnya menuju Check Out Operator

    (COOP).

    4) Bila terdapat kesalahan/gangguan operasi, beritahu SYSOP melalui interkom, atau

    dengan cara lain.

    5) Bila diperlukan, lakukan koordinasi dengan ENOP untuk mengarahkan pengemudi

    truk datang tepat pada waktu yang diinginkan.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    29

    b.8. Prosedur Kerja Recheck Operator (REOP)

    Tugas utama dari personil REOP adalah untuk memeriksa hasil cetakan citra

    (image) alat pemindai Hi-Co Scan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa

    kelengkapan pemberitahuan pabean beserta dokumen pendukungnya yang telah

    diperiksa dan hasil citra (image) Hi-Co. Dalam melaksanakan kegiataannya REOP harus

    memperhatikan : container data set (CDS) yang terdiri dari hasil citra (image) Hi-Co,

    formulir isian, dan hasil scanning dokumen yang disimpan dalam bentuk elektronik (DLT

    tape).

    Dokumen Acuan Dan Referensi

    - Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Direktur Jenderal mengenai

    tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor;

    - Manual peralatan Hi-Co Scan HEIMAN

    Prosedur Teknis

    Tahapan

    Kegiatan

    Pemeriksaan awal

    workstation

    1) Lakukan prosedur logon dengan mengisi user name dan user

    password hingga layar monitor dokumen menampilkan menu

    utama. Pastikan layar monitor menampilkan HEIMANN LOGO secara

    benar.

    2) Klik tombol PEMERIKSAAN (F10) hingga window menampilkan TES

    CETAKAN.

    3) Klik tombol MULAI (F5) untuk memulai tes cetakan; lihat hasil

    cetakan di laser printer yang tersedia.

    4) Untuk membatalkan tes, klik tombol STOP (F6).

    5) Kirim sinyal SIAP kepada SYSOP melalui interkom.

    Proses kerja berhubungan

    dengan hasil pindaian

    (scanning)

    1) Klik tombol MULAI (F9) untuk menampilkan interface REOP

    DOKUMEN dan window PEMILIHAN REKAMAN DATA.

    2) Klik data yang ingin ditampilkan. Sisi kiri layar monitor menampilkan

    interface REOP FORMULIR; sisi kanan layar monitor menampilkan

    X-Ray Image.

    3) Klik tombol FORMULIR (F8), sisi kiri layar monitor akan menampilkan

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    30

    interface REOP FORMULIR.

    4) Klik tombol CETAK (F7) pada sisi kiri layar monitor, untuk mencetak

    dokumen yang telah dipindai, formulir data, dan koordinat letak

    adanya kecurigaan.

    5) Klik tombol CETAK pada sisi kanan layar monitor (X-Ray Image),

    untuk mencetak X-Ray Image.

    6) Serahkan cetakan dokumen yang telah dipindai, formulir data, dan

    koordinat letak adanya kecurigaan, serta IP HICO dan X-Ray Image

    kepada IMI.

    7) Klik tombol KELUAR (F12) untuk kembali ke interface REOP

    DOKUMEN.

    8) Klik tombol SIMPAN (F4) pada sisi kiri layar monitor (tampilan REOP

    DOKUMEN), monitor akan menampilkan window permintaan

    penyimpanan data.

    9) Klik tombol MULAI (F5) untuk menyimpan Container Data Sheet

    (CDS) sebagai memori data bagi SYSOP.

    10) Untuk membatalkan tes, klik tombol STOP (F6).

    11) Klik tombol KELUAR (F12) pada interface REOP DOKUMEN untuk

    mengakhiri proses.

    Proses kerja tanpa

    berhubungan dengan hasil

    pindaian (Transport Only)

    1) Terima perintah mencetak dokumen hasil pindaian dari COOP.

    2) Isi formulir data serta cetak formulir dan dokumen hasil pindaian

    tersebut.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    31

    1.2 Latihan

    Agar Anda dapat lebih memahami materi pada kegiatan belajar 1 ini, coba kerjakan

    latihan-latihan berikut ini secara mandiri.

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat pemindai !

    2. Jelaskan keberadaan struktur organisasi unit kerja yang mengoperasikan alat

    pemindai Hi-Co Scan !

    3. Jelaskan fungsi dan tanggung jawab seorang penyelia !

    4. Jelaskan kriteria barang yang dapat diperiksa melalui alat pemindai dan yang

    dikecualikan dari pemeriksaan alat pemindai !

    5. Jelaskan apa yang dimaksud IMI dan jelaskan tugas serta prosedur teknis yang

    harus dijalankan personil IMI !

    1.3 Rangkuman

    1. Pengertian alat pemindai adalah alat yang digunakan untuk melakukan

    pemeriksaan fisik barang dalam peti kemas atau kemasan dengan menggunakan

    teknologi sinarX (X-Ray) atau sinar gamma (Gamma Ray).

    2. Output image scaning yang dihasilkan melalui HICO Scan X-Ray jauh lebih detail dan

    lebih akurat dibanding dengan alat sejenis yang menggunakan sinar gamma

    (Gamma Ray).

    3. Kriteria barang impor yang dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat

    pemindai peti kemas adalah sebagai berikut :

    a) Barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur hijau dan terkena pemeriksaan

    acak melalui pemindai peti kemas;

    b) Barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur merah namun hanya terdiri dari

    satu jenis (satu pos tarif);

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    32

    c) Barang impor dalam refrigerated container yang berdasarkan pertimbangan dari

    Pejabat yang menangani pelayanan pabean dapat diperiksa dengan pemindai;

    d) Barang yang berisiko tinggi berdasarkan hasil analisis intelijen;

    e) Barang peka udara;

    f) Barang lainnya yang berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Pabean atau

    Pejabat yang ditunjuk dapat dilakukan pemeriksaan melalui pemindai peti

    kemas.

    4. Pengecualian pemeriksaan fisik baranmg dengan alat pemindai dapat diberikan

    terhadap barang-barang impor yang memiliki kriteria sebagai berikut :

    d) barang impor peka cahaya;

    e) barang impor yang mengandung zat radioaktif; atau

    f) barang impor lainnya yang karena sifatnya dapat menjadi rusak apabila

    dilakukan pemindaian.

    5. Mekanisme penentuan barang impor dapat atau tidaknya dilakukan pemeriksaan

    fisik melalui alat pemindai dilakukan dengan tiga cara:

    a) Penetapan langsung oleh sistem komputer pelayanan (SKP) impor

    b) Pengajuan permohonan pemeriksaan fisik dengan alat pemindai

    c) Penetapan secara manual dan/atau atas rekomendasi dari unit pengawasan

    berdasarkan analisis intelijen

    6. Unit kerja HiCo Scan secara informil dipimpin oleh seorang penyelia dengan

    pangkat minimal Penata Muda dan membawahi :

    a) System operator

    b) Image operator

    c) Check-in operator

    d) Exit operator

    e) Re-check operator

    f) Check-out operator

    g) Entrance operator

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    33

    1.4. Tes Formatif

    1. Definisi alat pemindai sebagaimanan dimaksud dalam peraturan teknis tata laksana

    kepabeanan di bidang impor...

    a. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang dalam peti

    kemas atau kemasan dengan menggunakan teknologi tinggi

    b. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang dalam peti

    kemas atau kemasan dengan menggunakan teknologi sinar X (X-ray) dan sinar

    gamma (gamma-ray)

    c. Alat bantu pemeriksaan yang menggunakan unsur teknologi informasi

    d. Alat pemeriksaan peti kemas dengan menggunakan teknologi X-ray baik yang

    bersifat portable, mobile maupun container systems

    2. Berikut ini adalah kriteria barang yang dapat dilakukan pemeriksaan fisiknya dengan

    menggunakan alat pemindai peti kemas, kecuali...

    a. PIB jalur hijau yang terkena pemeriksaan acak

    b. PIB jalur merah dengan jenis barang satu macam saja

    c. Barang impor yang dikemas dalam refrigerated container

    d. Barang impor yang mengandung zat radioaktif

    3. Pengecualian pemeriksaan fisik barang dengan alat pemindai dapat diberikan

    terhadap barang-barang impor yang memiliki kriteria sebagai berikut...

    a. Barang impor yang dikemas dalam refrigerated container

    b. Barang impor yang hanya terdiri dari satu jenis saja

    c. Importir yang berkeberatan dengan alasan takut merusak kualitas barang

    d. Barang impor peka cahaya

    4. Mekanisme penentuan barang impor dapat atau tidaknya dilakukan pemeriksaan

    fisik melalui alat pemindai dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut, kecuali ...

    a. Penetapan langsung oleh SKP impor

    b. Atas keinginan importir dengan alasan untuk efisiensi biaya

    c. Atas persetujuan Pejabat yang menangani pelayanan Pabean berdasarkan

    permohonan importir

    d. Atas rekomendasi unit pengawasan yang didasarkan hasil analisis intelijen

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    34

    5. Hasil pemindaian dan analisisnya oleh Pejabat pemindai peti kemas akan

    dituangkan dalam format laporan...

    a. Laporan Hasil Analisis Tampilan

    b. Laporan Hasil Pemindaian

    c. Laporan Hasil Pemeriksaan Fisik Barang

    d. Laporan Pemindaian Peti kemas

    6. Berdasarkan struktur organissasi unit kerja Hico Scan dipimpin oleh...

    a. Kepala Kantor

    b. Kepala Seksi P2

    c. Penyelia dengan pangkat minimal Penata Muda

    d. Kepala unit Pelayanan Pabean

    7. Berikut ini adalah struktur personil yang berada di unit kerja HiCo scan, kecuali...

    a. Entrance operator c. Image Interpreter

    b. Advance Analyser d. System operator

    8. Memastikan dipenuhinya persyaratan dan dilengkapinya pemberitahuan pabean

    yang akan diperiksa melalui alat pemindai Hi-Co Scan. Hal ini adalah tugas utama

    personil...

    a. Entrance operator c. Advance analyser

    b. Checkin operator d. System operator

    9. Personil berikut berkepentingan terhadap area pemeriksaan di dalam ruang periksa

    Hi-Co Scan. Tujuannya adalah untuk memastikan terhindarnya kecelakaan fisik,

    mekanik, dan radiasi di sekitar pintu masuk lorong pemeriksaan...

    a. Entrance operator c. System operator

    b. Checkin operator d. Check out operator

    10. Tugas utama dari personil berikut adalah untuk memeriksa hasil cetakan citra

    (image) alat pemindai Hi-Co Scan...

    a. Entrance operator c. Check out operator

    b. Checkin operator d. Recheck operator

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    35

    1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan (di

    halaman akhir). Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut

    untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini.

    Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah

    terinci dibawah rumus.

    TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100%

    Jumlah keseluruhan Soal

    Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah

    dipelajari mencapai:

    91 % s.d 100 % : Sangat Baik

    81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup

    61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    0 % s.d. 60 % : Sangat Kurang

    Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah

    menguasai materi Kegiatan Belajar 1 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat

    melanjutkan pada Kegiatan Belajar 2.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    36

    TEKNIK ANALISIS IMAGE UNTUK MENDETEKSI

    INDIKASI ADANYA PELANGGARAN

    2.1. Uraian dan Contoh

    a. Teknik Analisis Image

    agian terpenting dari proses pemeriksaan

    barang dengan menggunakan alat pemindai Hi-

    Co Scan adalah kegiatan analisis image. Kegiatan

    analisis image ini dilakukan oleh seorang IMI.

    IMI harus memiliki kemampuan menggunakan tools-tools

    yang disediakan oleh Hico Scan agar diperoleh hasil

    analisis yang optimal. Disamping itu seorang IMI juga

    harus mempunyai pengetahuan tentang identifikasi barang. Oleh karena itu idealnya

    petugas IMI sebelumnya pernah bertugas sebagai pemeriksa fisik barang sehingga telah

    memiliki pengetahuan yang memadai tentang bermacam-macam barang dan standar

    pengemasannya.

    KEGIATAN

    BELAJAR

    2

    B

    Indikator Keberhasilan

    Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu:

    1) Mengaplikasikan teknik analisis image

    2) Menganalisis contoh-contoh kasus temuan pemindaian

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    37

    Dalam penunjukan personil IMI maka penyelia harus mempertimbangkan

    kemampuan analisis dan pengalaman menggunakan alat pemindai jenis HiCo ini.

    Idealnya, untuk menjadi IMI, seorang pemeriksa harus memiliki pengalaman menjadi

    asisten image dan telah menganalisis minimal 1000 image (jumlah ini sesuai yang

    disarankan pihak penyedia instalasi HiCo scan x-ray). Harus selalu diingat bahwa,

    Untuk melakukan analisis image, HiCo Scan system telah menyediakan beberapa

    tools menu yang dapat digunakan oleh IMI. Dalam pembahasan disini kami hanya akan

    menampilkan dua menu tools penting yang wajib dikuasai oleh IMI. Eksplorasi menu-

    menu lainnya dapat dilakukan pada saat kegiatan praktek lapangan. Adapun kedua

    menu tools tersebut dan sub-sub menu nya adalah sebagai berikut :

    a) Menu skill of using equipment, terdiri atas sub menu :

    - Zooming

    - Histogram

    - Color enhancement

    - filtering

    b) Menu methods of image analysis, terdiri atas sub menu :

    - Grayness Analysis

    - Shape Analysis

    - Quantitative Analysis

    a.1. Pemahaman Tools Skill of Using Equipment

    Untuk mengoptimalkan proses analisis image, maka IMI harus memanfaatkan

    tools Skill of Using Equipment . Tools ini berfungsi untuk memanipulasi image agar lebih

    mudah diinterpretasikan oleh IMI.

    Tujuan scanning container : adalah untuk mencari adanya ketidakwajaran

    (irregularities) dari pola-pola standar yang ada. Ini akan menjadi bahan temuan

    untuk pemeriksaan fisik lebih lanjut.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    38

    Gambar 2.1

    Tools : Skill of Using Equipment

    Sub menu zoom berfungsi untuk memanipulasi ukuran image menjadi lebih

    besar (zoom in) atau lebih kecil (zoom out). Fungsi zoom in terutama dapat

    dimanfaatkan untuk memperbesar satu bagian dalam bidang. Tujuannya agar image

    yang ditampilkan menjadi lebih jelas atau lebih kelihatan bentuk fisik barangnya .

    Gambar 2.2

    Sub menu : Zoom in or Out

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    39

    Sub menu histogram berfungsi untuk memperjelas bagian yang gelap agar dapat

    lebih mudah menganalisis adanya pola-pola yang tidak wajar terhadap image.

    Gambar 2.3

    Sub menu : Histogram

    Sub menu filter berfungsi untuk memadukan fungsi contrast dan brightness

    sehingga tingkat density image dapat diatur sedemikian rupa. Apabila tingkat density

    kita ubah secara proporsional maka tampilan image akan menjadi lebih jelas. Hal ini

    akan memudahkan IMI menganalisis ada atau tidaknya pola-pola ketidakwajaran.

    Gambar 2.4

    Sub menu : Filter

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    40

    Hasil pemaduan filter yang menghasilkan tingkat density yang proporsional dapat anda

    lihat pada gambar berikut.

    Gambar 2.5

    Fillter dengan Tingkat Density Proporsional

    a.2. Pemahaman Tools : Methods of Image Analysis

    Metode untuk menganalisis image yang disediakan ole Hi-Co Scan terdiri atas 3

    pilihan, yaitu : grayness analyisis, shape analysis, dan quantitative analysis. Masing-

    masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. IMI dapat menggunakan

    alternatif metode berdasarkan tingkat akurasi analisis yang dihasilkan. Dengan kata lain,

    sebaiknya setiap metode analisis tersebut dilakukan dan hasilnya dikomparasikan.

    Grayness Analysis

    Pada tampilan image yang dihasilkan oleh x-ray system, apabila tampilan semakin

    padat/solid maka hal ini akan menciptakan image yang semakin gelap. Begitu pula

    berlaku sebaliknya, apabila tampilan semakin tidak solid maka hal ini akan menciptakan

    image yang semakin terang. Grayness Analysis berguna untuk mengidentifikasi jenis

    barang yang secara visual berbentuk sama namun tersusun dari partikel dengan tingkat

    soliditas yang berbeda. Contoh barang dengan kriteria seperti ini, antara lain: LDPE dan

    HDPE. Dengan memperhatikan grey level image dari suatu benda tertentu juga

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    41

    membantu IMI mengidentifikasi bahan pembuat benda tersebut, apakah terbuat dari

    logam, kayu, plastik atau yang lain.

    Gambar 2.6

    Grayness Analysis (a)

    Gambar 2.7

    Grayness Analysis (b)

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    42

    Gambar 2.8

    Grayness Analysis (c)

    Shape Analysis

    Sebelumnya disebutkan bahwa IMI sebaiknya mempunyai track record sebagai

    pemeriksa barang sebelumya. Hal tersebut terutama terkait dengan analisa berdasarkan

    bentuk barang (shape analysis) karena dengan pengetahuan yang memadai tentang

    berbagai bentuk barang akan sangat membantu mengidentifikasi jenis barang yang ada

    pada tampilan image x-ray. Perlu dipahami bahwa image x-ray lebih menyerupai

    gambar pada negative film daripada foto cetak sehingga memerlukan imajinasi dan

    kreativitas dari IMI untuk menganalisanya. Contoh tampilan image yang telah

    dimodifikasi menggunakan shape analysis dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan 2.10 .

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    43

    Gambar 2.9

    Shape Analysis (a)

    Gambar 2.10

    Shape Analysis (b)

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    44

    Quantitative Analysis

    Dengan analisa kuantitatif seorang IMI dapat memperkirakan jumlah barang yang ada di

    dalam peti kemas apabila barang tersebut terdiri dari satu jenis dan dikemas dalam

    kemasan standar. Hal ini dimungkinkan karena arah sinar-X yang membentuk sudut 30

    derajat sehingga menciptakan image bertingkat. Analisa kuantitatif akan semakin akurat

    pada system dimana digunakan dua sumber sinar-X ( vertical dan horizontal ) sehingga

    menciptakan image tiga dimensi.

    Gambar 2.11

    Quantitative Analysis (a)

    Gambar 2.12

    Quantitative Analysis (b)

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    45

    b. Analisis Temuan Hasil Pemindaian Hi-Co Scan

    Sebelum kita membahas satu persatu beberapa kasus temuan pelanggaran

    melalui alat pemindai Hi-Co Scan, kita akan membahas terlebih dahulu beberapa kunci

    pokok keberhasilan tugas analisis image. Bagi seorang IMI tugas menganalis image akan

    selalu membutuhkan kemampuan daya ingat, ketelitian dan kecermatan.

    Berikut beberapa tips yang biasa digunakan oleh IMI di lapangan :

    1) Kumpulkan image-image terdahulu dan simpan dalam Image Library sesuai dengan

    jenis barangnya;

    2) Selalu menggunakan perbandingan hasil image dengan image library yang telah

    dikumpulkan tersebut;

    3) Setiap IMI harus memahami betul-betul tujuan dari scanning kontainer dan analisa

    image barang adalah untuk mencari adanya ketidakwajaran (irregularities) dari pola-

    pola standar. Untuk itu analisis secara mendalam tampilan image yang tidak

    wajar/tidak standar.

    4) Gunakan informasi eksternal (contoh: Nota Hasil Intelijen) sebagai bahan analisis

    perbandingan dan hal ini akan membuat anda lebih fokus terhadap target yang

    diinginkan.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    46

    b.1. Kasus Penyelundupan Kendaraan Bermotor

    Gambar 2.13

    Kasus Kendaraan bermotor

    Nomor PIB/Tanggal : 040300XXX/07032004

    Nomor/Uk. Kontainer : REGU/40 feet

    Importir : PT. XXX

    Pemberitahu : -

    Modus Operandi : Pemberitahuan yang tidak benar

    Diberitahukan : Raw Material

    Hasil Analisis HiCo Scan :

    2 (dua) unit Saloon Car Merk Mercedez Benz

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    47

    Pembahasan :

    Bila kita melihat hasil tampilan yang tertera pada Gambar 2.13 akan sangat terlihat

    bahwa jenis barang yang ada dalam peti kemas adalah kendaraan bermotor jenis

    sedan sejumlah dua unit. Bagi IMI tampilan image seperti ini termasuk kategori yang

    sangat mudah untuk diinterpretasikan. Keberhasilan upaya pengungkapan kasus

    penyelundupan ini lebih disebabkan hasil analisis intelijen oleh unit pengawasan.

    LHAT yang dibuat oleh unit HiCo Scan hanya sekedar memperkuat indikasi adanya

    pelanggaran dan sebagai rujukan formalitas saja untuk pengungkapan kasus.

    b2. Kasus Penyelundupan Rokok

    Nomor PIB/Tanggal : 040300XXX/16022005

    Nomor/Uk. Kontainer : TRLUXXXX/40 feet

    Importir : PT. XXX

    Pemberitahu : -

    Modus Operandi : Pemberitahuan yang tidak benar

    Diberitahukan : Water Dispenser

    Hasil Analisis HiCo Scan :

    Water Dispenser dan Cigarettes

    Gambar 2.14

    Tampilan Image Kasus Rokok (a)

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    48

    Gambar 2.15

    Tampilan Image Kasus Rokok (b)

    Pembahasan :

    Berdasarkan tampilan gambar 2.14 sudah terlihat bahwa image menunjukan indikasi

    kuat adanya pola-pola yang tidak wajar (irregularitas). Jenis barang yang berada di

    bagian depan peti kemas memperlihatkan tingkat soliditas yang jauh lebih tinggi

    dibanding dengan jenis barang yang ada dibelakangnya. Memang terlihat pada image x-ray

    bahwa dua baris tumpukan kemasan karton pada sisi pintu kontener adalah water dispenser

    namun mulai baris selanjutnya dapat kita lihat image yang sama sekali berbeda. Dengan

    bantuan tool-tool analisis (grayness dan shape analysis) maupun dengan tools

    modifikasi tampilan gambar (zoom in, filtering dan color enhancement) akan

    memberikan kesimpulan bahwa terdapat lebih dari satu jenis barang di dalam peti

    kemas. Kemudian, komparasi dengan dataset image yang ada (image library) terindikasi

    dengan meyakinkan bahwa barang tersebut adalah produk rokok.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    49

    2.2 Latihan

    Agar Anda dapat lebih memahami materi pada kegiatan belajar 2 ini, coba kerjakan

    latihan-latihan berikut ini.

    1) Jelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam pemeriksaan barang melalui HiCo Scan

    System !

    2) Jelaskan teknik analisis dengan menggunakan optimalisasi tools skills of using

    equipment !

    3) Jelaskan teknik analisis dengan menggunakan optimalisasi tools methods of image

    analysis !

    4) Jelaskan tips yang seharusnya dilakukan oleh IMI untuk melakukan analisis image !

    5) Jelaskan mengapa seorang IMI idealnya harus pernah menjadi pemeriksa fisik

    barang !

    2.3 Rangkuman

    1. Tujuan scanning container adalah untuk mencari adanya ketidakwajaran

    (irregularities) dari pola-pola standar yang ada. Ini akan menjadi bahan temuan

    untuk pemeriksaan fisik lebih lanjut.

    2. Menu tools yang wajib dikuasai oleh IMI dalam rangka proses analisis image adalah

    sebagai berikut :

    a) Menu skill of using equipment yang berfungsi untuk memanipulasi tampilan

    image agar lebih mudah diinterpretasikan oleh IMI. Menu ini terdiri dari

    beberapa sub menu, yaitu :

    - Zooming, berguna untuk memperbesar atau memperkecil tampilan obyek.

    - Histogram, berfungsi untuk memperjelas bagian yang gelap agar dapat

    lebih mudah menganalisis adanya pola-pola yang tidak wajar terhadap

    image

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    50

    - Color enhancement, berfungsi untuk mengkonversikan level grey pada

    image menjadi pseudo color sehingga efek warna dapat memperjelas

    image.

    - Filtering, berfungsi untuk memadukan fungsi contrast dan brightness

    sehingga tingkat density image dapat diatur sedemikian rupa.

    b) Menu methods of image analysis, yang berfungsi terdiri atas sub menu :

    - Grayness Analysis, berguna untuk mengidentifikasi jenis barang yang

    secara visual berbentuk sama namun tersusun dari partikel dengan tingkat

    soliditas yang berbeda. Contoh barang dengan kriteria seperti ini, antara

    lain: LDPE dan HDPE.

    - Shape Analysis, berguna untuk mengidentifikasi jenis barang berdasarkan

    pola bentukan image yang tertangkap oleh HiCo system.

    - Quantitative Analysis, berfungsi untuk memperkirakan jumlah barang

    yang ada di dalam peti kemas apabila barang tersebut terdiri dari satu

    jenis dan dikemas dalam kemasan standar.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    51

    2.4 Tes Formatif

    Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 2 ini, coba Anda kerjakan tes formatif

    berikut ini, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar

    1. Syarat utama untuk menjadi seorang image interpreter adalah...

    a. Telah berpengalaman sebagai pemeriksa barang

    b. Berpangkat minimal penata muda

    c. Memiliki pengalaman sebagai asisten IMI dan telah menganalisis minimal 1000

    image

    d. Memiliki pengetahuan teknis tentang alat pemindai dan mampu berbahasa

    English dengan baik

    2. Berikut ini adalah dua menu penting yang wajib dikuasai oleh seorang IMI...

    a. Shape analysis dan quantitaive analysis

    b. Skill of using equipment dan methods of analysis

    c. Grayness analysis dan shape analysis

    d. Zooming dan grayness analysis

    3. Sub menu yang berfungsi untuk memanipulasi ukuran image sehingga mudah

    dianalisis oleh IMI adalah...

    a. Zooming

    b. Histogram

    c. Size enhancement

    d. Filtering

    4. Berikut ini adalah beberapa tips yang berguna untuk IMI dalam menganalisis image,

    kecuali...

    a. Kumpulkan image-image terdahulu dan simpan dalam Image Library sesuai

    dengan jenis barangnya

    b. Fokuskan analisis image hanya pada bagian atas atau bagian bawah image

    c. Selalu menggunakan perbandingan hasil image dengan image library

    d. Gunakan informasi eksternal sebagai bahan analisis perbandingan

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    52

    5. Sub menu yang berfungsi untuk memperjelas bagian yang gelap agar dapat lebih

    mudah menganalisis adanya pola-pola yang tidak wajar terhadap image...

    a. Zooming

    b. Color enhancement

    c. Filtering

    d. Histogram

    6. Sub menu yang berfungsi untuk memadukan fungsi contrast dan brightness

    sehingga tingkat density image dapat diatur sedemikian rupa...

    a. Zooming

    b. Filtering

    c. Color enhancement

    d. Histogram

    7. Berikut ini adalah sub-sub menu dari methods of analysis, kecuali...

    a. Grayness analysis

    b. Shape analysis

    c. Qualitative analysis

    d. Quantitaive analysis

    8. Sub menu yang berguna untuk mengidentifikasi jenis barang yang secara visual

    sama namun tersusun dari partikel dengan tingkat soliditas yang berbeda...

    a. Shape analysis

    b. Qualitative analysis

    c. Quantitaive analysis

    d. Grayness analysis

    9. Sub menu yang berfungsi untuk memperkirakan jumlah barang yang ada di dalam

    peti kemas apabila barang tersebut terdiri dari satu jenis dan dikemas dalam

    kemasan standar...

    a. Shape analysis

    b. Qualitative analysis

    c. Quantitaive analysis

    d. Grayness analysis

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    53

    10. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan scanning terhadap peti kemas adalah...

    a. menggantikan fungsi pemeriksaan fisik barang yang biasa dilakukan oleh

    pemeriksa barang

    b. mencapai efisiensi dalam hal waktu pemeriksaan

    c. meningkatkan kinerja kantor pelayanan Bea dan cukai

    d. mencari adanya ketidakwajaran (irregularities) dari pola-pola tampilan standar

    yang ada

    2.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan.

    Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui

    tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan

    cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci dibawah

    rumus.

    TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100%

    Jumlah keseluruhan Soal

    Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari

    mencapai:

    91 % s.d 100 % : Sangat Baik

    81 % s.d. 90,00 % : Baik

    71 % s.d. 80,99 % : Cukup

    61 % s.d. 70,99 % : Kurang

    0 % s.d. 60 % : Sangat Kurang

    Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai

    materi kegiatan belajar 2 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan

    mengerjakan soal latihan sumatif.

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    54

    PENUTUP

    Kegiatan pemindaian barang dengan menggunakan alat pemindai canggih seperti

    HiCo Scan system ini merupakan salah satu kegiatan yang mendukung penerapan

    manajemen resiko dalam sistem pengawasan terhadap tatalaksana kepabeanan. Agar

    aparatur Bea Cukai dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik, maka perlu dibekali

    dengan pemahaman dan teori-teori yang mendukung tugas-tugas tersebut. Gambaran

    dan pemahaman yang tepat mengenai tata kerja pemeriksaan barang dengan HiCo Scan

    System akan membawa anda menjadi seorang pelaksana pemeriksa yang profesional

    dan berkompeten dalam ruang lingkup tugas yang dijalankan.

    Kami berharap modul Tata Kerja Pemeriksaan Barang dengan Alat Pemindai dan

    Analisis Temuan Melalui Alat Pemindai ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman

    yang cukup untuk Anda semua. Kami juga berharap bahwa Anda dapat menerapkan

    segala teori dan pemahaman dalam Modul ini dalam pelaksanaan tugas nantinya.

    Akhirnya, semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat Teknis

    Substantif Spesialis Ketrampilan Penggunaan HiCo Scan dan umumnya bagi pegawai

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di seluruh Indonesia. Ingatlah bahwa keberhasilan

    orang-orang hebat di bidang apapun bukan semata-mata merupakan anugerah dari yang

    Maka Kuasa saja, namun sukses dan kompetensi yang unggul dibangun dari kemauan

    untuk belajar sepanjang masa (longlife Learning).

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    55

    TES SUMATIF

    Setelah Anda mempelajari keseluruhan isi modul Tata Kerja Pemeriksaan Fisik barang

    Dengan Alat Pemindai dan Analisis Terhadap Temuan Pelanggaran ini, selanjutnya

    untuk menguji hasil belajar Anda, coba Anda kerjakan tes sumatif berikut ini dengan

    cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar

    1. Syarat utama untuk menjadi seorang image interpreter adalah...

    a. Telah berpengalaman sebagai pemeriksa barang

    b. Berpangkat minimal penata muda

    c. Memiliki pengetahuan teknis tentang alat pemindai

    d. Memiliki pengalaman sebagai asisten IMI dan telah menganalisis minimal 1000

    image

    2. Berikut ini adalah kriteria barang yang dapat dilakukan pemeriksaan fisiknya dengan

    menggunakan alat pemindai peti kemas, kecuali...

    a. PIB jalur hijau yang terkena pemeriksaan acak

    b. Barang impor yang mengandung zat radioaktif

    c. PIB jalur merah dengan jenis barang satu macam saja

    d. Barang impor yang dikemas dalam refrigerated container

    3. Tugas utama dari personil berikut adalah untuk memeriksa hasil cetakan citra

    (image) alat pemindai Hi-Co Scan...

    a. Entrance operator

    b. Check in operator

    c. Recheck operator

    d. Check out operator

    4. Berikut ini adalah dua menu penting yang wajib dikuasai oleh seorang IMI...

    a. Skill of using equipment dan methods of analysis

    b. Shape analysis dan quantitative analysis

    c. Grayness analysis dan shape analysis

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    56

    d. Zooming dan grayness analysis

    5. Berdasarkan struktur organissasi unit kerja Hico Scan dipimpin oleh...

    a. Kepala Kantor

    b. Kepala Seksi P2

    c. Penyelia dengan pangkat minimal Penata Muda

    d. Kepala unit Pelayanan Pabean

    6. Definisi alat pemindai sebagaimanan dimaksud dalam peraturan teknis tata laksana

    kepabeanan di bidang impor...

    a. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang dalam peti

    kemas atau kemasan dengan menggunakan teknologi sinar X (X-ray) dan sinar

    gamma (gamma-ray)

    b. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik barang dalam peti

    kemas atau kemasan dengan menggunakan teknologi tinggi

    c. Alat bantu pemeriksaan yang menggunakan unsur teknologi informasi

    d. Alat pemeriksaan peti kemas dengan menggunakan teknologi X-ray baik yang

    bersifat portable, mobile maupun container systems

    7. Mekanisme penentuan pemeriksaan dengan alat pemindai terhadap PIB jalur hijau

    yang terkena kewajiban pemeriksaan secara acak adalah...

    a. Importir mengajukan permohonan kepada Pejabat Pabean

    b. Melalui penetapan langsung oleh SKP impor

    c. Atas Rekomendasi dari unit pengawasan

    d. Atas permintaan importir dengan alasan efisiensi

    8. Sub menu yang berfungsi untuk memperjelas bagian yang gelap agar dapat lebih

    mudah menganalisis adanya pola-pola yang tidak wajar terhadap image...

    a. Histogram

    b. Zooming

    c. Color enhancement

    d. Filtering

  • PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI | DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan

    57

    9. Berikut ini adalah sub-sub menu dari methods of analysis, kecuali...

    a. Qualitative analysis

    b. Grayness analysis

    c. Shape analysis

    d. Quantitaive analysis

    10. Sub menu yang berguna untuk mengidentifikasi jenis barang yang secara visual

    berbentuk sama namun tersusun dari partikel dengan tingkat soliditas yang

    berbeda...

    a. Shape analysis

    b. Qualitative analysis

    c. Q