x b.agribisnis perkebunan di riau
DESCRIPTION
X b.agribisnis Perkebunan Di RiauTRANSCRIPT
Pembangunan Agribisnis Perkebunan
di Provinsi Riau
Manajemen AgribisnisPertemuan X
Ir. Susy Edwina, M.Si.
Pola Pengembangan Perkebunan Swadaya masyarakat Pemerintah Pola kemitraan
PolaPerkebunan Karet rakyat: SRDP ( smallholder Rubber
Development Project) PRPTE Proyek Rehabilitasi dan
Pengembangan Tanaman Ekspor SRDP II (Smallholder Rubber
Development Project II) TCSDP (Tree Crops Smallholder
Development Project)
Pola Perkebunan Kelapa Sawit Pola PIR-Lokal/NES Pola PIR-Khusus Pola PIR-Berbantuan Pola PIR-Transmigrasi Pola KKPA (Kredit Koperasi
Primer untuk Anggota)
Perkebunan Rakyat di Malaysia(Dinas Perkebunan Propinsi Riau, 2008), Produktivitas kelapa sawit rata-rata:Rakyat : 3,39 ton/ha, PBN : 6,13 ton/ha dan PBS : 4,31 ton/ha,
disebabkan oleh penggunaan bibit palsu serta pembinaan yang kurang memadai dari pemerintah.
Produktivitas kelapa sawitIndonesia1.Produksi CPO
2,5 ton/ha/th2.Produktivitas 15
ton/ha/th3.Mengolah 15%
produk turunan, 85% ekspor CPO
Malaysia1.Produksi CPO
3,2 ton/ha/th2.Produktivita 25
ton/ha/th3.Mengolah 90%
produk turunan
Kondisi Perkebunan di Malaysia I. Komitmen pemerintah dan stakeholderII. Tingkat korupsi rendahIII. Keseriusan dan profesionalismeIV. Fokus dan sinergi pada tujuan dan
keberlanjutanV. Dukungan dana dan kebijakan dari
pemerintahVI. Kelembagaan yang kuat dan terpadu
I. Komitmen pemerintah & stakeholderMembentuk :1.FELDA (Federal Land Development
Authority) Wakil Perdana Mentri2.FAMA (Federal Agricultural Marketing
Authority) Menteri Pertanian3.RISDA (Rubber Industry Smallholder
Development Authority)
Tugas Pokok, Fungsi & Kewenangan Koordinasi lintas sektoral Eksekusi program, sistem agribisnis hulu-hilir
Fokus pada tujuan program, (bukan orientasi proyek)
FELDAMISI:
peningkatan kesejahteraan petani melalui pembangunan perkebunan
Pengembangan lahan mulai dari perencanaan dan pembukaan lahan sampai hilir dan menjamin pemasaran
FAMA Tanggungjawab Pengembangan
produk hortikultura (sayur dan buah) Mengikat kontrak produksi dan
pemasaran dengan petani kecil kontrol supply dan demand
Penetapan harga sesuai harga pasar Mirip BULOG, (Tanggungjawab penuh)
Tanggungjawab FAMA
Menjaga standar mutu produk Mengatur strategi pemasaran Membina 16 komoditi sayuran
dan 13 jenis buah-buahan Layanan: pemasaran,
bimbingan, pendampingan, modal, pengolahan
Prinsip: Fokus pada tujuan Keberlanjutan (peremajaan yang tidak terputus)
Komitmen yang tinggi thd dana dan fasilitas
II. Kelembagaan yg KuatSejak tahun 1980 FELDA terbagi 2:a.FELDA sebagai yayasan sosial non
profit kesejahteraan petanib.FELDA Group berupa holding company
komersiil (> 50 perusahaan) Profit dari company dikembalikan ke
yayasan
Pengaturan Hulu-Hilir dan Non Farm Integrasi Hulu-Hilir dalam satu
atap (kebijakan&pelaksanaan) Tidak hanya membangun
perkebunan, (tapi juga tanaman pangan, usaha ekonomi produktif non pertanian)
Pembangunan Perkebunan di Indonesia Pelatihan, pembiayaan,
monitoring dari aspek budidaya Sedangkan pengadaan bibit,
sarana produksi, pemasaran dan pengolahan tidak tersentuh
Permasalahan Utama di Indonesia:
Jaminan keberlanjutan peremajaan tidak ada
Kesulitan mendapat bibit unggul
Kelembagaan petani lemah
Pengendalian mutu lemah
Pemasaran tidak tertangani
Permasalahan Perkebunan Sawit:
1. Sengketa lahan (masalah perizinan)
2. Produktivitas rendah3. Infrastruktur terbatas4. Posisi tawar petani swadaya
lemah krn rendemen rendah
Quis…..
1. Pilih 1 permasalahan utama pengembangan perkebunan di Indonesia, selanjutnya jelaskan bagaimana solusi dari masalah tersebut!
2. Bagaimana cara meningkatkan peran negara dari reorientasi peningkatan produksi kepada pendapatan?