wts rumah makan

88
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki perhatian terhadap masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dapat di lihat sejak dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 1 Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia.Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus kecelakaan kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena belum optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja. 1 Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping kebutuhan sandang bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang bersih dan aman dihasilkan oleh berbagai tempat pengolahan makanan, akan memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. 2 1

Upload: dewidewidewi-madridista-part-ii

Post on 12-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

walk trough survey

TRANSCRIPT

Page 1: Wts Rumah Makan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki perhatian terhadap

masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dapat di lihat sejak

dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 36

tahun 2009 tentang Kesehatan.1

Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus kecelakaan kerja yang

terjadi di Indonesia.Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus

kecelakaan kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena

belum optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan

kerja.1

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping

kebutuhan sandang bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang bersih dan aman

dihasilkan oleh berbagai tempat pengolahan makanan, akan memberikan sumbangan

yang berarti bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.2

Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersil yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya

(Depkes 1990). Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan factor

makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.2

Rumah makan merupakan tempat pengolahan makanan yang memproduksi

dan menjual berbagai jenis makanan dan minuman bagi masyarakat luas yang

cenderung berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan pergeseran pola hidup dari

kebiasaan makan di rumah menjadi makan di rumah makan.2

1

Page 2: Wts Rumah Makan

Rumah makan sebagai salah satu tempat pengolahan makanan yang menetap

dengan segala peralatan dan perlengkapannya yang di gunakan untuk proses

membuat, menyimpan, menyajikan makanan dan minuman bagi umum, dimana orang

dapat datang untuk membeli makanan dan minuman di tempat tersebut. Sebagai salah

satu bangunan tempat-tempat umum yang sifatnya komersil, dengan kegiatan

penyediaan makanan dan minuman, maka rumah makan harus memenuhi persyaratan

kebersihan dan kesehatan.3

B.     Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hygiene dan sanitasi

di Rumah Makan yang berpengaruh pada aspek kesehatan dan keselamatan

kerja.

.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami karyawan

b. Untuk mengetahui tentang APD yang digunakan

c. Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat p3k di tempat kerja

d. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai

peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus)

e. Untuk mengetahui tentang peraturan pimpinan tentang K3 di tempat kerja

f. Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami yang berhubungan dengan

pekerjaan

g. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan misalnya ada

penyuluhan/pelatihan, pengukuran, pemantauan lingkungan tentang hazard

yang pernah dilakukan

h. Untuk mengetahui upaya-upaya pencegahan bencana (terutama kebakaran)

1.2.3. Tujuan khusus lain

Untuk mengetahui mengenai Rekontruksi bangunan

2

Page 3: Wts Rumah Makan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor hazard yang dialami karyawan restoran/rumah makan

Bahaya potensial di restoran/rumah makan dapat mengakibatkan penyakit

dan kecelakaan akibat kerja. Yaitu yang disebabkan oleh faktor biologi (virus,

bakteri dan jamur), faktor kimia (antiseptik, gas anestasi), faktor ergonomi (cara

kerja yang salah), faktor fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan

radiasi), faktor psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan/atasan).(4)

Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di restoran/rumah makan, di

antaranya adalah desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen,

radiasi dan risiko hukum/keamanan.(4)

Penyakit Akibat Kerja (PAK) di restoran/rumah makan, umumnya

berkaitan dengan faktor Fisik (kebisingan, temperature, radiasi), faktor kimia

(pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti sabun pembersih

lantai pada kulit), faktor ergonomic (posisi kerja yang salah), faktor psikososial

(hubungan interpersonal dengan karyawan lain yang buruk, shift kerja bergilir

siang dan malam).(4)

Berikut merupakan bahaya potensial (faktor hazard) yang dapat dialami

oleh karyawan di rumah makan:

- Bagian Kasir

1. Fisik: bising (Suara AC dan Generator), Suhu yang terlalu dingin, penyakit

Carpal tunnel syndrome

2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tanga

3. Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah

berpindah dari tangan ke tangan

3

Page 4: Wts Rumah Makan

4. Ergonomik: terlalu lama berdiri

5. Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja

berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan

interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)

- Bagian Gudang

1. Fisik : bising (suara AC dan Generator), penyakit musculoskeletal karena

mengangkat beban berat, terjatuh

2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang salah

3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan

karyawan lain baik

- Bagian Etalase

1. Fisik: bising (suara AC), resiko terjatuh

2. Ergonomik : cara mengambil barang yang salah

3. Psikososial : gaji sedikit, hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik

- Bagian Penyaji makanan dan minuman

1. Fisik: bising (suara AC, blender)

2. Ergonomic : berdiri

3. Psikososial : ker

- Bagian Distributor barang

1. Fisik: resiko kecelakaan, mengantuk

2. Ergonomik : posisi menyetir yang terus menerus

3. Kimia : debu di jalan

4. Psikososial : kerja berlebih, shift malam, hubungan interpersonal dengan

karyawan lain baik

4

Page 5: Wts Rumah Makan

- Bagian Cleaning Service

1. Fisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahan

2. Kimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantai

3. Ergonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai

supermarket, terpapar debu saat membersihkan barang-barang

4. Psikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan

karyawan lain

- Bagian Security

1. Fisik : bising (suara generator), kelelahan

2. Ergonomi: Posisi berdiri dan berjalan yang lama

3. Psikososial :, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain

B. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan

di Restoran/Rumah Makan

1. Benda-benda tajam seperti pisau, gunting, barang pecah belah (dari gelas,

piring, porselen, botol sirup, dll yang dapat menyebabkan luka tergores

atau terpotong.

2. Bahan bakar untuk menyalakan Generator saat terjadi pemadaman listrik,

dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Bahan bakar yang di gunakan

diantaranya adalah bensin atau solar.

3. Gerobak pengangkut barang yang di gunakan oleh karyawan yang bekerja

di gudang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal apalagi jika barang

yang di taruh di atas gerobak tersebut sangat berat. Gerobak ini terbuat dari

besi dan jika pegangannya sudah berkarat maka dapat menyebabkan

Dermatitis kontak alergi bila tidak menggunakan sarung tangan saat

memegang dan mendorong gerobak.

4. Kecelakan karena arus listrik. Suatu alat mungkin sudah dirancang dan

dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena

5

Page 6: Wts Rumah Makan

suatu keadaan yang belum diketahui dan menyebabkan alat tersebut

mengandung arus listrik terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan

kaget, shock, gerak reflek ataupun kecelakaan yang fatal.

5. Kecelakaan karena bahan kimia. Beberapa bahan kimia dipergunakan juga

dalam pengolahan makanan, misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun

pemberantas hama/tikus.

6. Terpeleset atau terjatuh karena air atau alas kaki yang tidak sesuai dengan

apa yang kita injak dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika

kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset juga

terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang dan

lantai yang licin.(4)

C. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan di Restoran/Rumah

Makan

Alat pelindung diri yang digunakan di Restoran/rumah makan, yaitu

perlengkapan pakaian yang ditentukan dan penggunaan masker, sarung tangan,

penutup kepala pada waktu tertentu. Penggunaan pakaian/seragam ini memang

terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat penting dalam

melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di tempat kerja. Adapun

perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut:.

1. Sarung tangan (hand gloves)

Sarung tangan digunakan oleh pekerja saat mengatur makanan-makanan

mentah seperti daging dan ikan, dan pada saat mengangkat barang pecah

belah

2. Masker (Mask)

Berfungsi untuk mencegah terhirupnya debu yang dapat menyebabkan

bersin dan penularan penyakit, khususnya untuk pekerja di Gudang.(1)

3. Penutup kepala

6

Page 7: Wts Rumah Makan

Berfungsi untuk melindungi keringat dan rambut yang jatuh dapat

mempengaruhi kualitas makanan. Serta penggunaan helm pada kendaraan

bermotor.

4. Kaos kaki atau sepatu tertutup

Berfungsi untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh saat menginjak lantai

yang licin, dan tidak terluka saat menginjak pecahan kaca atau barang pecah

belah (5)

5. Celemek

Celemek merupakan kain penutup baju yang digunakan sebagai pelindung

agar baju tetap bersih

D. Ketersediaan obat P3K di Restoran/Rumah makan

P3K merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada

korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat

dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan. P3K sendiri ditujukan

untuk memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang

lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.(6)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 Pasal 19: “Setiap

badan, lembaga atau dinas pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk kepada

konvensi ini, dengan memperhatikan besarnya dan kemungkinan bahaya harus

menyediakan apotik atau pos P3K sendiri, memelihara apotik atau pos P3K

bersama-sama dengan badan, lembaga atau kantor pemberi jasa atau bagiannya

dan mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau perlengkapan P3K.”(6)

Dalam upaya pengawasan P3K maka perlu tersedia fasilitas dan personil

P3K.Fasilitas dapat berupa kotak P3K, isi kotak P3K, buku pedoman, ruang

P3K, perlengkapan P3K (alat perlindungan, alatdarurat, alat angkut dan

transportasi).Personil terdiri dari penanggung jawab: petugas P3K yang telah

menerima sertifikat pelatihan P3K ditempat kerja.(6)

7

Page 8: Wts Rumah Makan

Rekomendasi minimum failitas yang tersedia dalam kotak P3K tipe I yaitu

kasa steril terbungkus, perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar

1,25 cm), plester cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting,

peniti, sarung tangan sekali pakai, masker, aquades (100 ml lar saline), povidon

iodin (60 ml), alkohol 70%, buku panduan P3K umum, buku catatan, daftar isi

kotak. Sedangkan pada kotak P3K tipe II terdiri dari kasa steril terbungkus,

perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar 1,25 cm), plester

cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting, peniti, sarung tangan

sekali pakai, masker, bidai, pinset, lampu senter, sabun, kertas pembersih

(Cleaning Tissue), aquades (100 ml lar saline), povidon iodin (60 ml), alkohol

70%, buku panduan P3K umum.(6)

Secara umum penentuan jenis dan jumlah kotak yang disediakan

tergantung dari jumlah pekerja.(6)

Tabel 1. Jumlah kotak P3K tiap unit kerja

Untuk jumlah personil P3K sendiri ditentukan oleh faktor risiko bahaya di

tempat kerja dan jumlah pekerja.(6)

8

Page 9: Wts Rumah Makan

Tabel 2. Jumlah petugas P3K

E. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum

kerja,berkala,berkala khusus)

Dalam upaya pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui

penerapan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja di rumah sakit

termasuk tenaga kerja di Restoran/rumah makan, ada berbagai macam cara

yang dilakukan salah satunya yaitu pengendalian melalui jalur kesehatan.

Upaya ini dilakukan untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara

mengenal (recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat

tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan

meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun

terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus

menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan

kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini diperlukan system

rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan

tepat (prompt-treatment). Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui

pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi:

1. Pemeriksaan Awal

9

Page 10: Wts Rumah Makan

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum

seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai

melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh

gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah

calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan

pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal

ini meliputi :

- Anamnese umum

- Anamnese pekerjaan

- Penyakit yang pernah diderita

- Alergi

- Imunisasi yang pernah didapat

- Pemeriksaan badan

- Pemeriksaan laboratorium rutin

- Pemeriksaan tertentu (Tuberkulin test, Psikotest).(7)

2. Pemeriksaan Berkala

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan

secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan

besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin

kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup pemeriksaan

disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada

pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan

lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.(7)

3. Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada

khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada

atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.

Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk

intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan

10

Page 11: Wts Rumah Makan

paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat

pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif.

Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan

bagi pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam

mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan

dan sebagainya.(7)

F. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan dan hazard pada

karyawan di restoran/rumah makan

1. Gangguan pendengaran akibat bising ( noise induced hearing loss /

NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam

jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising

lingkungan kerja. Tuli akibat bising merupakan jenis ketulian

sensorineural yang paling sering dijumpai setelah presbikusis. Secara

umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising yang

intensitasnya 85 desibel ( dB ) atau lebih dapat menyebabkan kerusakan

reseptor pendengaran Corti pada telinga dalam. Sifat ketuliannya adalah

tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga. Banyak hal yang

mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpapar bising antara lain

intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekwensi tinggi, lebih lama

terpapar bising, kepekaan individu dan faktor lain yang dapat

menimbulkan ketulian.(10)

2. Hipotermi. Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami

penurunanan suhu inti (suhu organ dalam). Hipotermia bisa menyebabkan

terjadinya pembengkakan di seluruubuh (Edema Generalisata),

menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hingga menghilangnya

reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 derajat

celcius. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan

11

Page 12: Wts Rumah Makan

termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 25 derajat

celcius. Di samping sebagai suatu gejala hipotermia dapat merupakan

awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Dari jenis kejadian

hipotermi, dibagi menjadi Hipotermi sepintas, akut, sekunder, dan Cold

Injury. Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama

dalam ruangan dingin (lebih dari 12 jam). Gejalanya ialah lemah, tidak

mau minum, badan dingin,  suhu berkisar antara 29,5–35 derajat Celsius,

tak banyak bergerak, edema, serta kemerahan pada tangan, kaki, dan muka

seolah-olah bayi dalam keadaan sehat; pengerasan jaringan subkutis.(11)

3. ganguan muskuloskeletal atau Musculoskeltal Disorder (MSD). Ada

beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD pada karyawan di

supermarket, namun faktor utamanya berupa tenaga yang dipaksakan

(force), posisi yang tidak sesuai (awkward postures) dan pengulangan

pekerjaan(repetition). Pada pekerja supermarket, mengangkat barang

jualan yang berat dan berulang dengan posisi yang tidak sesuai. (8)

4. Luka tusuk dan Luka robekan, ada banyak pemicu terjadinya luka tusuk

atau luka robek pada karyawan di supermarket, di antaranya adalah

tertusuk pecahan barang-barang yang tidak sengaja dijatuhkan oleh

pekerja tersebut, atau tertimpa barang berat saat bekerja khususnya di

gudang (8)

5. Luka bakar dan tersengat listrik. Flash atau luka bakar listrik adalah

cedera  panas untuk kulit yang disebabkan oleh tegangan tinggi arus listrik

mencapai kulit dari konduktor. Luka panas untuk kulit yang intens dan

mendalam, karena arus listrik memiliki suhu sekitar 2500°C (cukup tinggi

untuk melelehkan tulang). Api membakar pakaian dari sering memicu

bagian paling serius dari cedera. Setelah saat ini telah memasuki tubuh,

12

Page 13: Wts Rumah Makan

jalur bergantung pada resistensi itu pertemuan dalam berbagai organ.

Berikut ini adalah tercantum dalam urutan resistensi: tulang, lemak, urat,

kulit, otot, darah, dan saraf. Jalur dari menentukan saat ini bertahan hidup,

misalnya, jika sedang melewati jantung atau batang otak, kematian dapat

langsung dari fibrilasi ventrikel atau apnea. Lancar lewat melalui dapat

menyebabkan kejang otot cukup parah untuk menghasilkan patah tulang-

tulang panjang atau dislokasi. Hal seperti ini paling banyak terjadi pada

pekerja di bagian maintenance kelistrikan karena sangat sering

bersentuhan dengan alat-alat listrik.(12)

6. Carpal Tunnel Syndrome. Carpal tunnel syndrome

(CTS), atau neuropati median di pergelangan tangan, adalah kondisi

medis di mana saraf median dikompresi di pergelangan tangan,

menyebabkan parestesia, mati rasa dan kelemahan otot di tangan.

Perdebatan internasional mengenai hubungan antara CTS dan gerakan

berulang dalam pekerjaan sedang berlangsung. Keselamatan dan

Kesehatan Administration (OSHA) telah mengadopsi aturan dan peraturan

mengenai gangguan trauma kumulatif. Faktor risiko pekerjaan dari tugas

yang berulang, gaya, postur, dan getaran telah dikutip. Namun, American

Society for Bedah Tangan (ASSH) telah mengeluarkan pernyataan bahwa

literatur saat ini tidak mendukung hubungan sebab akibat antara aktivitas

kerja spesifik dan perkembangan penyakit seperti CTS. Sering terjadi pada

kasir sebuah supermarket karena setiap hari bertugas untuk menghitung

uang saat selesai bekerja. (9)

7. Rinitis alergi, adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi

alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan

alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi

paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut (von Pirquet, 1986).

13

Page 14: Wts Rumah Makan

Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun

2001, rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-

bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar

alergen yang diperantarai oleh IgE.(13)

8. Depresi. Gangguan depresif merupakan suatu masa terganggunya fungsi

manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala

penyerta termasuk perubahan pola tidur, nafsu makan, psikomotor,

konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa, tak berdaya dan gagasan

bunuh diri. Depresi bias disebabkan oleh beberapa faktor seperti biologis,

genetic, dan psikososial (pekerjaan, rumah tangga dll) (14)

G. Upaya K3 lainnya yang dijalankan

1. Memonitor semua proses pekerjaan karyawan di rumah makan, yang

dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa parameter-parameter yang

ditentukan sudah dipenuhi dengan baik.(9)

2. Memberikan pembekalan terhadap karyawan mengenai bahaya di tempat

kerja, sanitasi lingkungan kerja serta melatih teknik-teknik bekerja secara

aman agar risiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diturunkan secara

signifikan.(9)

H. Pengendalian bahan (yang dapat terbakar)

Untuk mengendalikan bahan yang dapat terbakar agar tidak bertemu dengan

dua unsur yang lain dilakukan melalui identifikasi bahan bakar tersebut. Bahan bakar

dapat dibedakan dari jenis, titik nyala dan potensi menyala sendiri. Bahan bakar yang

memiliki titik nyala rendah dan rendah sekali harus diwaspadai karena berpotensi

besar penyebab kebakaran. Bahan seperti ini memerlukan pengelolaan yang memadai

: penyimpanan dalam tabung tertutup, terpisah dari bahan lain, diberi sekat dari bahan

14

Page 15: Wts Rumah Makan

tahan api, ruang penyimpanan terbuka atau dengan ventilasi yang cukup serta

dipasang detektor kebocoran. Selain itu kewaspadaan diperlukan bagi bahan-bahan

yang berada pada suhu tinggi, bahan yang bersifat mengoksidasi, bahan yang jika

bertemu dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar (karbit), bahan yang

relatif mudah terbakar seperti batu bara, kayu kering, kertas, plastik,cat, kapuk, kain,

karet, jerami, sampah kering, serta bahan-bahan yang mudah meledak pada bentuk

serbuk atau debu.

I. Peralatan Pemadaman Kebakaran

Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan

pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di

tempat yang bersangkutan.

1. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana

a. Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect),

sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air

dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan

berupa ember atau slang/pipa karet/plastik.

b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk

sehingga api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar

menggunakan sekop atau ember

c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup

kebakaran dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal 2

kali luas potensi api.

d. Tangga, gantol dan lain-lain sejenis, dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan

dan pemadaman kebakaran.

2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

15

Page 16: Wts Rumah Makan

APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk

memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi ulang

sesuai dengan jenis dan konstruksinya. Jenis APAR meliputi : jenis air (water), busa

(foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2, yang berfungsi untuk

menyelimuti benda terbakar dari oksigen di sekitar bahan terbakar sehingga suplai

oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung karena dorongan gas bertekanan.

Prosedur penggunaan APAR :

1. Tarik segel pada APAR

2. Arahkan selang kea pi

3. Tekan pengatup

4. Semprotkan ke API

BAB III

BAHAN, CARA, LOKASI, DAN JADWAL SURVEI

A. Bahan dan Cara

a. Peralatan yang Diperlukan

Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey antara

lain:

16

Page 17: Wts Rumah Makan

- Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama

survey jalan sepintas.

- Kamera digital: Berfungsi sebagai alat untuk memotret kegiatan dan

suasana rumah makan

- Check List: Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer

mengenai survey jalan sepintas yang dilakukan.

b. Cara

Dengan metode walk through survey dengan menggunakan check list.

Walk through survey mengandalkan kemampuan indra penglihatan dan indra

pendengaran sekali-sekali dilakukan wawancara dengan pekerja. 5

Sebelum melakukan walk through survey perlu diperhatikan masalah

kerahasiaan perusahaan (trade secrecy) dan konfidensialitas pekerja.

Sebelum melakukan pemotretan perlu dimintakan ijin terlebih dahulu kepada

pimpinan perusahaan. Laporan walk through survey tidak cukup hanya

dengan mengisi check list, melainkan juga harus menyusun essay. Check list

hanyalah merupakan panduan saja agar tidak ada kelupaan.

B. Lokasi Survei

Survey dilakukan di Restoran Sederhana Masakan Padang di Kota

Makassar, Sulawesi-Selatan

C. Jadwal Survei

Survei dilakukan pada hari ( rabu, 29 april 2015 ) dengan agenda sebagai

berikut:

No. Tanggal Kegiatan

1. - Pengarahan kegiatan

- Pembuatan proposal walk through survey

17

Page 18: Wts Rumah Makan

26-27 April 2015

2. 27-29 April 2015 - Walk through survey

- Pembuatan laporan walk through survey

3. 30 April 2015 - Presentasi laporan walk through survey

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL SURVEI

a. Hazard lingkungan kerja

- Bagian Kasir

18

Page 19: Wts Rumah Makan

1. Fisik: bising (Suara kipas angin), Suhu yang kurang dingin, penyakit Carpal

tunnel syndrome

2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tangan

3. Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah

berpindah dari tangan ke tangan

4. Ergonomik: terlalu lama berdiri

5. Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja

berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan

interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)

- Bagian Gudang

1. Fisik : bising (suara kipas angin, kompor gas dan Generator), penyakit

musculoskeletal karena mengangkat beban berat, terjatuh

2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang kurang tepat

3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan

karyawan lain baik

- Bagian Etalase

1. Fisik: bising (suara kipas angin), resiko terjatuh tidak ada

2. Ergonomik : cara mengambil barang yang kurang tepat

3. Psikososial : gaji sedikit, hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik

- Bagian Penyajian makanan dan minuman

1. Fisik : bising (suara blender jus) berintensitas tinggi

2. Ergonomi : posisi berdiri yang lama saat menyajikan makanan

3. Psikososial : pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja berlebih,

pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan

interpersonal dengan karyawan lain baik.

19

Page 20: Wts Rumah Makan

- Bagian Distributor makanan

1. Fisik: resiko kecelakaan, mengantuk

2. Ergonomik : posisi menyetir yang terus menerus

3. Kimia : debu di jalan

4. Psikososial : kerja berlebih, shift siang, hubungan interpersonal dengan

karyawan lain baik

- Bagian Dapur kotor

1. Fisik : resiko jatuh akibat lantai licin, resiko trauma akibat barang pecah belah atau

benda tajam

2. Kimia : Cairan, detergen

3. Ergonomik : posisi berdiri, jongkok yang terus menerus

4. Psikososial : kerja berlebih, shift pagi, siang, malam, hubungan interpersonal dengan

karyawan lain baik

- Bagian Cleaning Service

1. Fisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahan

2. Kimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantai

3. Ergonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai rumah

makan, terpapar debu saat membersihkan barang-barang

4. Psikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan

lain

- Bagian Security

1. Fisik : bising (suara generator, kendaraan), kelelahan

2. Ergonomi: Posisi berdiri dan berjalan yang lama

3. Psikososial : Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain

Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan

20

Page 21: Wts Rumah Makan

- Bagian Kasir

Alat kerja yang digunakan mesin kasir yang dapat menyebabkan penyakit

CTS karena terlalu sering mengetik menggunakan 10 jari.

- Bagian gudang

Gerobak pengangkut barang yang dapat menyebabkan keluhan

muskuloskeletal berupa low back pain

- Bagian etalasae

Cara pengambilan barang di etalase dengan cara memanjat kursi dapat

meningkatkan resiko jatuh.

- Bagian penyajian makanan dan minuman

Bunyi bising dari blender minuman yang berintensitas tinggi yang berjam-

jam, bising dari bunyi AC bias mengakibatkan ketulian/gangguan

pendengaran.

- Bagian Distributor makananan

Motor dapat menyebabkan kecelakaaan lalu lintas

- Bagian Dapur kotor

Bahan kimia dari cairan detergen dapat mengiritasi kulit, serta sisa

makanan yang dapat menimbulkan bakteri dan jamur untuk kesehatan

- Bagian Cleaning service

Sabun pembersih lantai dapat menyebabkan iritasi pada kulit

- Bagian Security

Cara kerjanya dengan berdiri yang sangat lama dan berkeliling toko dapat

mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.

21

Page 22: Wts Rumah Makan

APD yang digunakan

APD yang digunakan oleh para petugas,

Bagian kasir : sarung tangan, alas kaki

Bagian gudang : sarung tanggan, kaos kaki, masker, alas kaki

Bagian etalase : sarung tangan, alas kaki

Bagian distributor Makanan : Helm, masker, sarung tangan saat mengendarai

motor

Bagian Penyaji makanan dan minuman: alas kaki

Bagian Dapur kotor : Alas kaki

Bagian cleaning service : sarung tangan, alas kaki

Bagian security : alas kaki

Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum

bekerja, berkala, berkala khusus)

Bagian kasir, penyaji makanan dan minuman, dapur, gudang, etalase,

distributor makanan, cleaning service, security

Para pekerja memeriksakan kesehatannya hanya saat sakit saja di rumah

sakit terdekat dan ada pula yang hanya membeli obat di apotik terdekat tanpa

resep dokter, namun belum tersedia pemeriksaan kesehatan dalam perusahaan.

Ada pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum

bekerja, berkala, dan berkala khusus).

Keluhan/penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan

Bagian penyaji makanan dan minuman, kasir, dapur, gudang, etalase,

distributor makanan, cleaning service, security

keluhan atau penyakit yang sering terjadi pada pegawai yaitu keluhan sakit

punggung pada bagian gudang saat sedang mengangkat bahan baku dan

22

Page 23: Wts Rumah Makan

bagiann dapur luka akibat benda tajam pada saat mengolah bahan baku

makanan.

Upaya K3 lainnya yang dijalankan

Bagian penyaji makanan dan minuman, kasir, gudang, etalase, distributor

makanan, cleaning service, security

Belum ada komitmen dan kebijakan pimpinan mengenai pelatihan

kebakaran, dan tidak ada alat pemadam api ringan yang tersedia.

PEMBAHASAN

Restoran Sederhana Masakan Padang Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9

No.9 Makassar. Unit ini terdiri dari 3 lantai, yaitu lantai 1 ruang makan, kasir,

dapur makanan siap saji , ruang cuci piring, toilet, dan gudang penyimpanan

bahan bakar (gas). Lantai 2 terdapat ruang makan, ruang vip, ruang sholat,

toilet. Lantai 3 terdapat dapur memasak, dan gudang bahan baku. Jadi jika ada

bahan baku yang habis, karyawan gudang yang diperintahkan mengambil bahan

tersebut, dan para koki yang mengolah bahan tersebut dan ada yang mengolah

makanan. Lokasi rumah makan ini terbilang sangat strategi karena terletak di

pinggir jalan sehingga mudah terjangkau oleh siapapun. Di depan rumah makan

juga tersedia tempat parkir yang cukup luas.

Faktor hazard yang dialami karyawan di restoran/rumah makan

Dari hasil survei langsung di tempat kerja karyawan restoran/rumah makan

yang kami lakukan didapatkan adanya faktor hazard yang dapat dialami para

karyawan tersebut, seperti faktor fisik, yaitu kebisingan pada bagian dapur,

bagian cleaning service, bagian security, dan bagian gudang. Terdapat juga

23

Page 24: Wts Rumah Makan

faktor kimia jenis larutan yang berasal dari bahan pembersih lantai khususnya

untuk petugas cleaning service, etalase dan distributor makanan, deterjen pada

bagian dapur, Faktor biologi juga menjadi faktor hazard bagi karyawan yang

bertugas sebagai kasir, yang bersumber dari uang yang berpindah dari tangan ke

tangan yang bisa saja terkontaminasi bakteri. Sisa makanan pada bagian dapur,

dan bahan baku pada bagian gudang, cleaning service, aluminium pada bagian

etalase, kotak makanan pada bagain distributor makanan, Faktor ergonomi juga

berpengaruh dimana posisi tubuh saat berkerja yang lebih sering berdiri pada

bagian kasir, dapur memasak, etalase, cleaning service, security, posisi

membungkuk pada pekerja gudang, dapur kotor, distributor makanan dan

cleaning service yang mengangkat barang-barang dan membersihkan

lingkungan kerja membuat mereka cenderung mengalami masalah

ketidaknyamanan.

A. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan

restoran/rumah makan

Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan, yaitu pisau,

gunting (atau benda tajam lainnya) pada bagian gudang, dapur. Dimana alat ini

terus-menerus digunakan dan bisa menimbulkan luka pada petugas apabila

kurang hati-hati dalam menggunakannya.

B. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan restoran/rumah

makan

APD yang digunakan para karyawan restoran/rumah makan sudah

cukup memenuhi standar dimana mereka memakai APD yang terdiri dari

sarung tangan dan alas kaki. Pada bagian kasir menggunakan alas kaki. Sarung

tangan dan alas kaki pada bagian gudang. Pada bagain etalase hanya

24

Page 25: Wts Rumah Makan

menggunakan alas kaki. Penutup kepala, masker, sarung tangan dan alas kaki

pada distributor makanan. Alas kaki, dan masker pada bagian cleaning service.

Alas kaki pada bagian security.

C. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan restoran/rumah makan

Pada saat survei di restoran/rumah makan tidak tampak

ketersediaannya obat P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Hal ini

tentu saja perlu diperhatikan mengingat ada bahaya kerja yang dapat dialami

oleh para karyawan di tempat kerja. Alangkah lebih baik jika ada obat P3K

karena apabila sewaktu-waktu ada petugas yang terluka, misalnya luka akibat

benda tajam, bisa ditangani segera.

D. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum

kerja, berkala, dan khusus) di Restoran/rumah makan

Pemeriksaan kesehatan bagi para karyawan di restoran/rumah makan

masih sangat kurang dan cenderung dilakukan pada saat sakit saja, dan

pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan secara berkala belum dilakukan.

E. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan

restoran/rumah makan

Keluhan kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh

restoran/rumah makan adalah keluhan musculoskeletal berupa nyeri punggung

terutama pada yang sering mengangkat beban berat. Selain itu, mereka juga

sering mengalami luka akibat benda tajam yang disebabkan seringnya mereka

kontak dengan barang pecah belah yang tidak jarang terjatuh saat pengangkatan

25

Page 26: Wts Rumah Makan

makanan. Namun saat survei lapangan, keluhan tersebut tidak dialami oleh para

pekerja.

F. Upaya K3 lainnya di rumah makan

Upaya K3 lainnya yang di jalankan seperti penyuluhan/pelatihan,

pengukuran/pemantauan lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan

yaitu penyuluhan dan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

Belum ada komitmen dan kebijakan pimpinan mengenai pelatihan kebakaran,

namun alat pemadam api ringan pernah tersedia. Tapi saat melakukan survey

ditempat tersebut tidak tampak adanya alat pemadam api ringan.

Narasi

Survey kami dilakukan pada hari rabu, tanggal 29 April 2015. Kami

melakukan survey pada pukul 10.30 hingga pukul 12.00. Survey yang kami

lakukan bertempat di Restoran Sederhana Masakan Padang Jl. Perintis

Kemerdekaan KM 9 No. 9, Makassar. Selama melakukan survey di Rumah

makan tersebut kami disambut dengan hangat oleh karyawan-karyawati

restoran/rumah makan. Restoran Sederhana Masakan Padang merupakan sebuah

rumah makan yang berlantai 3, dimana lantai 1 digunakan untuk menerima

tamu yang ingin makan, kasir, tempat penyimpanan makanan yang siap

disajikan, dapur kotor, toilet, gudang bahan bakar (gas) dan lantai 2 digunakan

untuk ruang vip, mushollah, toilet. Kondisi rumah makan bagian depan bercat

merah biru, sedangkan bagian dalam bercat putih, bersih dan bertata rapi.

Restoran sederhana masakan padang memiliki 28 orang karyawan

yang dibagi dalam 3 shift pagi, siang, dan malam. Dari 28 orang karyawan

tersebut mereka bekerja pada bagian kasir, bagian gudang, bagian distributor

makanan, bagian cleaning service dan bagian etalase, bagian security.

Pada saat kami melakukan Survey kami mengamati konsumen yang

datang dilayani dengan baik oleh pegawai restoran . Konsumen juga sangat

26

Page 27: Wts Rumah Makan

menikmati makanan dan minuman yang dipesan tanpa harus menunggu lama.

dan juga dapat dengan cepat di layani saat membayar. Kami juga sempat

mengamati koki yang sedang mengolah bahan baku makanan, memasak dan

petugas yang bekerja di dapur yang sedang mencuci piring.

Setelah kami mengamati keadaan di area tempat kerja, kami kemudian

mewawancarai manajer dan salah satu pegawai restoran mengenai checklist dan

penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja di restoran

tersebut .setelah itu kami meminta izin untuk mengambil gambar di sekitar area

restoran tersebut, bahkan kami diantar untuk melihat-lihat dan mengambil

gambar area restoran dari lantai 1 hingga ke lantai 3.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan walk through survey, maka didapatkan beberapa kesimpulan,

yaitu:

27

Page 28: Wts Rumah Makan

1. Terdapatnya beberapa faktor hazard di Restoran Sederhana Masakan

Padang yaitu:

- Faktor fisik berupa kebisingan yang sumbernya dari AC, Kipas angin,

blender, dan mesin pendingin di dalam ruang makan yaitu bagian

kasir, bagian gudang, bagian etalase, bagian cleaning service, bagian

security. Suara kompor gas pada bagian dapur pengolah makanan.

- Faktor kimia berupa jenis larutan yang berasal dari bahan pembersih

lantai khususnya untuk petugas cleaning service dan phatalates pada

bagian kasir, etalase dan distributor makanan, deterjen pada bagian

dapur kotor, .

- Faktor biologi yang berasal dari uang kertas pada bagian kasir, sisa

makanan pada bagian dapur kotor, aluminium pada bagian etalase,

kotak makanan pada bagian distributor makanan, sisa makanan pada

bagian cleaning service.

- Faktor ergonomi yang berasal dari cara kerja petugas dalam posisi

berdiri pada bagian kasir, dapur memasak, etalase, cleaning service,

security dan membungkuk pada bagian gudang dan dapur kotor.

2. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan, yaitu pisau,

gunting (atau benda tajam lainnya) pada bagian pengolah bahan baku

makanan, gudang.

3. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh karyawan di Restoran

sederhana masakan Padang berupa, sarung tangan, masker, alas kaki,

penutup kepala cukup memenuhi standar karyawan restoran. Pada bagian

kasir menggunakan alas kaki. Sarung tangan dan alas kaki pada bagian

gudang. Pada bagain etalase hanya menggunakan alas kaki. Sarung tangan,

masker, alas kaki dan helm pada distributor makanan. Sarung tangan, alas

kaki, dan masker pada bagian cleaning service. Alas kaki pada bagian

security.

28

Page 29: Wts Rumah Makan

4. Tidak ada pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan

(sebelum bekerja, berkala, dan berkala khusus). Para pekerja

memeriksakan kesehatannya hanya saat sakit saja di rumah sakit terdekat,

namun belum tersedia pemeriksaan kesehatan dalam perusahaan.

5. Jenis keluhan atau penyakit yang sering terjadi pada pegawai yaitu keluhan

sakit punggung pada bagian gudang dan luka akibat benda tajam pada

bagian pengolah makanan.

6. Upaya K3 lainnya yaitu penyuluhan dan pelatihan kepada karyawan,

namun ketersediaan obat P3K di restoran belum dilakukan. Belum ada

komitmen dan kebijakan pimpinan mengenai pelatihan kebakaran.

29

Page 30: Wts Rumah Makan

B. Saran

1. Diharapkan agar pengelola Restoran memberikan pengarahan mengenai

kesehatan dan keselamatan kerja pada semua petugas yang bekerja di

Restoran Sederhana Masakan Padang.

2. Diharapkan agar pengelola Restoran Sederhana untuk melengkapi

perlindungan diri bagi petugas yang belum memadai.

3. Diharapkan agar para karyawan di Restoran Sederhana melakukan

pemeriksaan kesehatan secara berkala

4. Diharapkan agar pengelolah Restoran menyediakan kotak P3K di dalam

Restoran Sederhana Masakan Padang

5. Diharapkan agar semua karyawan dapat ahli dalam penggunaan Alat

Pemadam Api Ringan (APAR)

30

Page 31: Wts Rumah Makan

DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniawidjaja, Meily. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta:

UIPress

2. Hendrawansilondae.Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis.[Online] 23 juni 2005

[citied 2009February 11]. Available from:

URL:http://www.hendra’ ssite blogger.com .

3. Astrid Sulistomo. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan. [Online]

2002 [citied 2009February 11]. Available from: URL:

http://www.cerminduniakedokteran.com

4. Sutjana I Dewa Putu. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di

Perusahaan. [Online] 29 Juli 2006 [citied 2009February 11]. Bagian Fisiologi

Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.

5. Anonim. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. [online] 8 agustus

2008 [citied 2009February 11]. Available from http://www.unmul.ac.id

6. Staff Dosen Emergency MedicineUniversity of Sumatera Utara.Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. [Onlineon 2013], [Cited on

September 2013]. Available from: http://ocw.usu.ac.id/course/detail/pendidikan-

dokter-s1/1110000130-emergenvcy-medicine.html.

7. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja.[online] [citied 2009 February 11].

Available from URL: http://www.depkes.go.id

8. Notoatmojo Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip DasarJakarta:

Penerbit Rineka Cipta. 1996

9. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San Fransisco :

Mc Graw Hill.

10. Yunita, Andrina M. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Medan: Library USU.

2010. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015 ( library.usu.ac.id/download.fk/tht-

andrina1.pdf )

31

Page 32: Wts Rumah Makan

11. Ema Susanti. Kesehatan: Hipotermi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015

(http://susantiema38.blogspot.com/2013/05/hipotermia.html)

12. Yudha, S Herry. Cidera Luka Bakar Listrik. Diakses pada tanggal 3 Februari

2015 ( https://herrysetyayudha.wordpress.com/2012/03/10/cidera-luka-bakar-

listrik-2/)

13. Repository USU. Rhinitis Alergi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21493/4/Chapter%20II.pdf)

14. Ayu, Andini L. Psikiatri: Depresi. Diakses pada tanggal 3 Februari 2015

( http://andtobefine.blogspot.com/2010/10/psikiatri-tentang-bab-depresi.html )

32

Page 33: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN:

1. CHECKLIST K3 KARYAWAN DI RESTORAN

SEDERHANA MASAKAN PADANG MAKASSAR

2. FOTO AREA TEMPAT KERJA KARYAWAN DI

RESTORAN SEDERHANA MASAKAN PADANG

MAKASSAR

33

Page 34: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

KASIR

KET.

TAMBAHAN

    YA TIDAK  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √   AC

  Jumlah pekerja  √ 2 Orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    2 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √   

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia  √    Cair

  Nama bahan  √    Phathalates

34

Page 35: Wts Rumah Makan

  Jumlah pekerja √     2 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √    Uang kertas

  Hygine perorangan  √    Bakteri

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri,

  Cara bekerja  √    Mengetik,

  Ketata Rumahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √    Pagi, siang, malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √    Berat

  Kemampuan √     Cukup

  Gaji √    Sesuai

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: tangan √    

  Kegunaan : Terus-menerus  √    

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan

Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek    √  

  2. Sarung Tangan (gloves)    √  

  3. Sepatu tertutup  √    

  4. Penutup kepala (helm)    √  

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

35

Page 36: Wts Rumah Makan

Pemakaian selama bekerja  √    

 IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN    √  

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

V. Peraturan Perusahaan      

 

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3   √   

Rambu-rambu tentang pengunaan APD      

 VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit   √   

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing    √  

 VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

Rambu-rambu evakuasi    √  

 VIII

. LAIN-LAIN      

 

36

Page 37: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

BAGIAN

GUDANG

KET.

TAMBAHAN

 NO. ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK  

I.  HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √  AC

  Jumlah pekerja  √    5 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    5 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja  √    5 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  D. Faktor Tekanan    

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat    √  

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia    √  

  Nama bahan  √  

37

Page 38: Wts Rumah Makan

  Jumlah pekerja  √    5 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √    Bakteri, jamur

  Hygine perorangan  √    

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Bungkuk

  Cara bekerja  √    Mengangkat

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √  

 Pagi, siang,

malam

  Hubungan Interpersonal √    Baik

  Beban kerja √     Banyak

  Kemampuan √    Cukup

II. Gaji  √    Sesuai

  ALAT YANG DIGUNAKAN    

  Jenis alat kerja: Alat tangan  √  

 Sarung tangan,

alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

III.

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

  ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek  √    

  2. Sarung Tangan (gloves)  √    

    3. Alas kaki  √    

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

38

Page 39: Wts Rumah Makan

Pemakaiyan selama bekerja  √    

 IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

Peraturan Perusahaan    √  

V. 

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3   √   

Rambu-rambu tentang pengunaan APD    √  

VI.  KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit   √   

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing    √  

VII.  UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

VIII. Rambu-rambu evakuasi    √  

  LAIN-LAIN      

     

39

Page 40: Wts Rumah Makan

 

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

ETALASE

KET.

TAMBAHAN

    YA TIDAK  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √  Kipas angin

  Jumlah pekerja  √  2 orang

  Berlangsung pada saat  √  Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    2 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat      

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia  √   Cair

40

Page 41: Wts Rumah Makan

  Nama bahan  √   Phathalates

  Jumlah pekerja √     2 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √    Aluminium

  Hygine perorangan  √    Bakteri

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri

  Cara bekerja  √    Memanjat

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √  

 Pagi, siang,

malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √    Cukup

  Kemampuan √     Cukup

  Gaji √    Cukup

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √    Alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek  √    

  2. Sarung Tangan (gloves)  √    

         

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

41

Page 42: Wts Rumah Makan

  Pemakaiyan selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

VIII. LAIN-LAIN    √  

         

         

42

Page 43: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

DISTRIBUTOR

MAKANAN

KET.

TAMBAHAN

    YA TIDAK  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √

  Berlangsung pada saat    √

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Matahari

  Jumlah pekerja  √    2 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat      

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia    √  

43

Page 44: Wts Rumah Makan

  Nama bahan    √  

  Jumlah pekerja    √  2 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √    Kotak makanan

  Hygine perorangan  √    Bakteri

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Duduk

  Cara bekerja  √  

Menggunakan

motor

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √  

 Pagi, siang,

malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √    Ringan

  Kemampuan √     Cukup

  Gaji √    Sesuai

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √  

 Helm, masker,

Sarung tangan,

alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    Saat bekerja

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Helm, masker    √  

44

Page 45: Wts Rumah Makan

  2. Sarung Tangan (gloves)  √    

   3. Alas kaki      

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

  Pemakaiyan selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

45

Page 46: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

CLEANING

SERVICE KET. TAMBAHAN

    YA

TIDA

K  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Kipas angin

  Jumlah pekerja  √    4 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    4 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat      

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

46

Page 47: Wts Rumah Makan

  Jenis bahan kimia  √    Cair

  Nama bahan  √    Pembersih lantai

  Jumlah pekerja √     4 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √    Sisa makanan

  Hygine perorangan  √    Bakteri

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri

  Cara bekerja  √    Mengepel

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √    Pagi, siang, malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √    Banyak

  Kemampuan √     Cukup

  Gaji √    Cukup

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √  

 Sarungtangan,

masker ,alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek    √  

  2. Sarung Tangan (gloves)  √    

  3.masker      

47

Page 48: Wts Rumah Makan

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

  Pemakaiyan selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

VIII

. LAIN-LAIN    √  

48

Page 49: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

SECURITY

KET.

TAMBAHAN

    YA TIDAK  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Kipas angin

  Jumlah pekerja  √    2 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    2 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat      

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

49

Page 50: Wts Rumah Makan

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia  √

  Nama bahan  √

  Jumlah pekerja √ 

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √

  Hygine perorangan  √

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri

  Cara bekerja  √    Berkeliling

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √    Pagi, siang, malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √   Cukup

  Kemampuan √    Baik

  Gaji √   Cukup

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √   Alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek    √  

  2. Sarung Tangan (gloves)    √  

    3.masker      

50

Page 51: Wts Rumah Makan

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

  Pemakaian selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

VIII. LAIN-LAIN    √  

         

         

51

Page 52: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

PENYAJI

KET.

TAMBAHAN

    YA TIDAK  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √    AC, Blender

  Jumlah pekerja  √    8 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    8 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja  √    8 orang

  Berlangsung pada saat    √  Bekerja

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat    √  

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

52

Page 53: Wts Rumah Makan

  Jenis bahan kimia  √

  Nama bahan  √

  Jumlah pekerja √ 

  G. Faktor Biologi      

  Sumber  √

  Hygine perorangan  √

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri

  Cara bekerja  √    Melayani

  Ketata Runahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √    Pagi, siang, malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √   Cukup

  Kemampuan √     Baik

  Gaji √    Sesuai

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √   Alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek    √  

  2. Sarung Tangan (gloves)    √  

    3. Alas kaki  √    

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

53

Page 54: Wts Rumah Makan

  Pemakaian selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

VIII

. LAIN-LAIN    √  

         

         

54

Page 55: Wts Rumah Makan

LAMPIRAN CHECKLIST

NO ASPEK YANG DINILAI

BAGIAN

DAPUR

KOTOR

KET.

TAMBAHAN

    YA

TIDA

K  

I. HAZARD LINKUNGAN KERJA      

  A. Faktor Kebisingan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Kipas angin

  Jumlah pekerja  √   4 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  B. Faktor pencahayaan      

  Sumbernya (Jenis)  √    Lampu

  Jumlah pekerja  √    4 orang

  Berlangsung pada saat  √    Bekerja

  C. Faktor Temperatur      

  Sumbernya (Jenis)    √  

  Jumlah pekerja    √  

  Berlangsung pada saat    √  

  D. Faktor Tekanan      

  Sumbernya (Jenis)   √  

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  E. Faktor Getaran      

  Sumbernya (Jenis)    √  

55

Page 56: Wts Rumah Makan

  Jumlah pekerja   √  

  Berlangsung pada saat   √  

  F. Faktor Kimia      

  Jenis bahan kimia √   Cair

  Nama bahan √   Detergen

  Jumlah pekerja √   4 orang

  G. Faktor Biologi      

  Sumber √   Sisa makanan

  Hygine perorangan √   Bakteri, jamur

  H. Faktor Ergonomi      

  Posisi tubuh saat bekerja  √    Berdiri

  Cara bekerja  √    Berkeliling

  Ketata Rumahtanggan (house Keeping)  √    Teratur

  I. Faktor Psikososial      

  Jadwal kerja  √    Pagi, siang, malam

  Hubungan Interpersonal  √    Baik

  Beban kerja √   Cukup

  Kemampuan √     Baik

  Gaji √    Cukup

II. ALAT YANG DIGUNAKAN      

  Jenis alat kerja: Alat tangan √   Alas kaki

  Kegunaan : Terus-menerus  √    Saat bekerja

  Alat kerja yang berhunbungan dengan badan    √  

  Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik    √  

 

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara

kerja    √  

III. ALAT PELINDUNG DIRI      

  Jenis: 1. Celemek    √  

56

Page 57: Wts Rumah Makan

  2. Sarung Tangan (gloves)    √  

  3.alas kaki  √    

  Pemeliharaan APD  √    Dibersihkan

  Pemakaian selama bekerja  √    

IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN      

  Bukti pemeriksaan    √  

  Pemeriksaan kesehatan: Awal….Berkala    √  

  Berkala khusus    √  

  Hasil    √  

  Peraturan Perusahaan    √  

V.

RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI

TEMPAT KERJA      

  Peraturan    √  

  Berhubungan dengan pekerjaan    √  

  Terdapat petugas K3    √  

  Rambu-rambu tentang pengunaan APD   √   

VI. KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT      

  Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan    √  

  Surat cuti sakit    √  

  Jenis keluhan / penyakit yang paling seing   √   

VII. UPAYA K3 LAINNYA      

  Penyuluhan:    √  

  Pelatihan:    √  

  Pemantauan hazard / pengukuran    √  

  Rambu-rambu bahaya    √  

  Rambu-rambu evakuasi    √  

VIII. LAIN-LAIN    √  

57

Page 58: Wts Rumah Makan

REKONSTRUKSI BANGUNAN

No. Cheklist YA TIDAK

1. Faktor Lingkungan kerja

a. Lantai licin

b. Uap panas (penghisap asap tidak

berfungsi)

c. Ventilasi yang sangat kurang

d. Ruang kurang pencahayaan

e. Tidak ada pendingin (kipas tidak

berfungsi)

58

Page 59: Wts Rumah Makan

Bagian Depan

BAGIAN KASIR BAGIAN RUANG MAKAN

BAGIAN PENYAJIAN MAKANAN DAN MINUMAN

59

Page 60: Wts Rumah Makan

BAGIAN PENYIMPANAN

60

Page 61: Wts Rumah Makan

BAGIAN DAPUR MASAK

61

Page 62: Wts Rumah Makan

BAGIAN DAPUR KOTOR

62