worshop keramik kalbar
DESCRIPTION
peluang tantangan keramik kalbarTRANSCRIPT
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI KALIMANTAN BARAT
PONTIANAK 18 JUNI 2009
Oleh :Arham A. Hamzah, M.Sc.
1. Kebutuhan bahan baku keramik di Indonesia senantiasa berkembang
2. Potensi bahan galian untuk bahan baku keramik di Kalimantan Barat cukup besar
3. Daya saing industri keramik termasuk dalam kelompok “potential winner”, dengan tingkat ISP (ubin 0,7 ; tableware 0,5 ; saniter 0,8).
4. Perlu dukungan pengelolaan bahan baku keramik yang profesional.
5. Di Kalimantan Barat telah dibentuk klaster (cluster) bahan baku keramik pada tahun 2007, dalam rangka pengembangan industri keramik
•PELUANG INDUSTRI KERAMIK DI
KALIMANTAN BARAT
Tahun Produksi Ubin
Produksi saniter
Produksi tableware Jumlah
20001.661.31
012.170 13.260 1.686.74
0
20011.664.71
512.357 12.395 1.689.46
7
20021.665.03
012.385 12.435 1.689.85
0
20031.798.34
515.230 12.750 1.826.32
5
20041.928.93
515.900 13.060 1.958.89
5
20052.003.58
517.060 13.260 2.033.90
5
20062.083.69
318,425 13.325 2.115.44
3
Kebutuhan clay (ton) untuk produksi keramik
tahun 2000 - 2006
Sumber : Direktorat Kimia Hilir Deprin
Tahun Produksi Ubin
Produksi saniter
Produksi tableware Jumlah
2000 153.355 12.168 14.751 180.2742001 153.665 12.357 14.874 180.8962002 153.695 12.387 14.922 181.0042003 166.000 15.231 15.303 196.5342004 178.055 15.900 15.672 209.6272005 184.946 17.058 15.912 217.9162006 196.742 18.022 16.518 231.282
Kebutuhan kaolin untuk produksi keramik
tahun 2000 – 2006 ( Ton )
Sumber : Direktorat Kimia Hilir Deprin
Tahun
Produksi Ubin
Produksi saniter
Produksi tablewar
eJumlah
2000 699.685 6.084 12.293 718.0622001 701.100 6.179 12.395 719.6742002 701.233 6.194 12.435 719.8622003 757.380 7.612 12.753 777.7452004 812.378 7.950 13.060 833.3882005 843.845 8.529 13.260 865.6342006 877.599 8.871 13.791 900.261
Kebutuhan Feldspar untuk produksi keramik
tahun 2000 - 2006( Ton )
Sumber : Direktorat Kimia Hilir Deprin
TahunClay Feldspar Kaolin
Volume (000 ton)
Nilai(U$
000 )
Volume (000 ton)
Nilai(U$
000 )
Volume (000 ton)
Nilai(U$
000 )2000 64.2 769.8 - - 90.11 7.124.
32001 48.8 837.1 - - 86.24 5.919.
82002 55.9 888.8 118.8 8.632 82.86 5.509.
02003 46.8 1.083.
6186,3 10.456 73.71 4.964.
72004 55.5 748.2 108.4 6.825 72.68 4.884.
32005 130.6 1.387.
9295.2 17.104 75.79 6.550.
62006 142.4 1.514.
1- 4.257.
278.02 6.744.
1
Gambaran Impor Clay, Feldspar dan Kaolin Tahun 2000 – 2006
Sumber : Departemen Perdagangan
1. Tersedia bahan baku yang potensial berdasarkan kualitas dan kuantitas2. Industri Inti (Champion )Klaster, PT. Logindo, sudah mampu
memproduksi noodle clay dan powder (tepung) kaolin Peralatan: a. Mesin pembuat noodle dari Ditjen IAK, Th 2008 b. Rencana bantuan alat magnetic separator dari Ditjen IAK Th
20103. Tiga Pengusaha SIPD di Capkala sudah mendapat pelatihan mengenai analisis kimia, fisika dan mekanis tentang clay dan kaolin di Balai Besar Keramik Bandung (Dana APBD 2008)
CLAY (Bahan Utama)Tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalbar, kecuali di Kota PontianakSumberdaya : > 229.229.633 ton (terukur, tereka, terindikasi,hipotetik)Kualitas: AI2O3=16,6-35%; SiO2=30-74%; Fe2O3=0,28-1,5%Daerah Capkala: AI2O3=16,0-30%; SiO2=58,7-74%; Fe2O3=0,28-2,16%, K2O/Na2O => 2% KAOLIN (Bahan Pendukung)Tersebar di Kab. Bengkayang, Pontianak, Sbs, Ketapang, Sanggau, Sintang, K. Hulu, LandakSumberdaya : >317.048.057 ton (terukur, hipotetik)Kualitas: AI2O3: 12,47-37,40%; SiO2: 46,27-81,38%; Fe2O3: 0,15-39,38%Daerah Mandor: AI2O3=19-23%; SiO2=51-60%; Fe2O3=1,3%
• PASIR KWARSA (Bahan Pendukung)Tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalbar, kecuali di Kota PontianakSumberdaya : >633.131.648 ton (terukur, tereka, terindikasi, hipotetik)Kualitas : SiO2=48,0-98,0%; AI2O3=0,95%; Fe2O3=0,02-0,95% FELDSPAR (Bahan Pendukung)Terdapat di Gunung Buduk, Kec. Kembayan, Kabupaten SanggauSumberdaya:>2.233.667 ton (terukur, tereka, terindikasi)Kualitas : K2O=2,40-10,99%; Na2O=0,44-6,28%; Fs2O3=0,15-1,07%; pegmatite & granit
KAB.PONTIANAKKAB.PONTIANAKKecKec. . Sei.PinyuhSei.PinyuhKecKec. Toho. Toho
KOTA SINGKAWANGKOTA SINGKAWANGKecKec. . SkwSkw TimurTimur
KAB.BENGKAYANGKAB.BENGKAYANGKecKec. . Sei.RayaSei.Raya, Cap , Cap KalaKala
KAB. SANGGAUKAB. SANGGAUKecKec. . TayanTayan HilirHilir
KAB.SINTANGKAB.SINTANGKecKec. . DedaiDedai
KAB.KAPUAS HULUKAB.KAPUAS HULUKecKec. . SilatSilat, , SelimbauSelimbau
KAB.LANDAK KAB.LANDAK KecKec. . MandorMandor
KAB. SAMBASKAB. SAMBASKecKec. . SbsSbs & & Kec.SebawiKec.Sebawi
KAB. KETAPANGKAB. KETAPANGKecKec. . KendawanganKendawanganKecKec. . PasuguanPasuguan = Terukur
= Terindikasi
KAB.PONTIANAKKAB.PONTIANAKKecKec. . Sei.PinyuhSei.PinyuhKecKec. Toho. Toho
KOTA SINGKAWANGKOTA SINGKAWANGKecKec. . SkwSkw TimurTimur
KAB.BENGKAYANGKAB.BENGKAYANGKecKec. . Sei.RayaSei.Raya, Cap , Cap KalaKala
KAB. SANGGAUKAB. SANGGAUKecKec. . TayanTayan HilirHilir
KAB.SINTANGKAB.SINTANGKecKec. . DedaiDedai
KAB.KAPUAS HULUKAB.KAPUAS HULUKecKec. . SilatSilat, , SelimbauSelimbau
KAB.LANDAK KAB.LANDAK KecKec. . MandorMandor
KAB. SAMBASKAB. SAMBASKecKec. . SbsSbs & & Kec.SebawiKec.Sebawi
KAB. KETAPANGKAB. KETAPANGKecKec. . KendawanganKendawanganKecKec. . PasuguanPasuguan = Terukur
= Terindikasi
•TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAMIK DI KALIMANTAN
BARAT
1. Belum adanya fasilitas penyiapan (pemurnian dan pencampuran) bahan baku yang memadai untuk konsistensi kualitas dan jaminan ketersediaan yang kontinyu
2. Belum adanya fasilitas pengolahan bahan glazur
3. Harga gas bumi yang tinggi4. Sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik sedikit
1. Penguatan struktur industri bahan baku keramik melalui pengadaan bahan baku, bahan penolong yang berasal dari lokal dan ketersediaan energi dan optimalisasi utilisasi produksi
2. Penguasaan pasar dalam negeri melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
3. Pengembangan ekspor melalui diversifikasi produk sesuai selera konsumen global
4. Perluasan pasar ekspor melalui penguasaan informasi pasar global
5. Peningkatan daya saing melalui peningkatan SDM dan teknologi
1. Menciptakan iklim industri/usaha yang kondusif dalam rangka pengembangan industri keramik nasional
2. Mempromosikan dan merangsang investor untuk melakukan investasi bahan baku/penolong industri keramik nasional
3. Mendorong dunia usaha untuk memproduksi bahan baku keramik berkualitas tinggi
4. Mendorong institusi terkait termasuk untuk meningkatkan penelitian terhadap bahan baku keramik keramik
Pemantapan Industri Inti (Champion) dan pendukung (supporting)
Pelengkapan data-data yang akurat mengenai potensi bahan galian bahan baku keramik
Bimbingan dan Pembinaan dalam pengolahan bahan bahan baku keramik.
Penyusunan Blue Print dan profil industri keramik Bantuan alat pengolahan bahan baku keramik Pelatihan SDM pengolahan bahan galian bahan
baku keramik Segera akan dibentuk Clay Centre di Singkawang di
bawah binaan Disperindagkop Kota Singkawang
Diupayakan melalui Program Pengembangan IKM yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dengan sasaran dan strategi sebagai berikut:
1. Sasaran Terlaksananya revitalisasi industri keramik di Singkawang Meningkatnya kualitas SDM Industri Keramik melalui bimbingan teknis/ workshop/pelatihan desain, teknik produksi, dan manjemen. Meningkatnya nilai tambah, daya saing, dan produktivitas IKM Keramik. Meningkatnya kemampuan IKM Keramik untuk mengekspor produknya.
2.Srategi Membentuk UPT Keramik di Singkawang untuk memberikan pelayanan penyediaan bahan baku (mase-glasir) dan jasa laboratorium. Menjadikan UPT Keramik Singkawang sebagai: Pusat Pelayanan Teknis, Transfer Teknologi dan Penyedia Sarana Industri. Meningkatkan daya saing produk IKM Keramik melalui: peningkatan desain keramik, peningkatan diversifikasi produk, peningkatan Kualitas di bidang finishing dan pembakaran.1. Memodernisasi teknologi tradisional menjadi teknologi masal.
Keramik Singkawang sejak puluhan tahun lalu sudah banyak dikenal oleh masyarakat yang dimulai dari industri rumah tangga yang dikelola secara sederhana oleh pengrajin di daerah selatan Singkawang, dengan hasil produksi berupa tempayan hias, barang-barang gerabah, peralatan dapur dan lain-lain. Di Pontianak, pada tahun 80-an, pabrik keramik PT. Karya Kalindah telah memproduksi ubin, barang-barang saniter dan tableware dengan kualitas cukup baik dan sudah cukup luas digunakan masyarakat Kalbar,namun hanya berlangsung selama beberapa tahun karena tidak mampu bersaing dengan keramik dari Jawa, khususnya dalam harga.
Industri bata dan genteng di Kabupaten Ketapang di daerah Tempurukan dan dekat Kota Ketapang, sudah berlangsung sejak awal tahun 80-an, namun berjalan cukup lambat dan ada kalanya terhenti. Produk ini hanya dipasarkan untuk wilayah kota Ketapang dan sekitarnya.
Untuk lebih meningkatkan promosi dan jaringan pemasaran, keramik Singkawang sudah serng mengikuti pameran di Jakarta.
DUKUNGAN Sumber Daya Alam
Pengusahaan keramik di Singkawang berjalan cukup baik atas dukungan ketersediaan bahan baku: clay dan pasir kuarsa yang cukup banyak terdapat di sekiar lokasi industri dan didukung oleh peningkatan keterampilan yang dimiliki para pengrajin. Namun kualitas produknya belum bisa ditingkatkan karena kendala sumber energi dan tidak tersedianya laboratorum.
Pemda
Rencana pementukan UPT Keramik di Singkawang sebagai salah satu unit organisasi di bawah Disperindagkop Kota Singkawang
Untuk daerah-daerah lainnya, kususnya Kab. Landak dan Ketapang, berdasarkan hasil workshop di Pontianak dan Ketapang,menunjukkan antusiasme Pemda terkait untuk mengambangkan industri keramik/bahan baku keramik.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan industri keramik di Kalimantan Barat, khususnya industri keramik di Singkawang, adalah:
Ketersediaan bahan baku siap pakai pada umumnya belum standar atau kualitas bahan baku kurang baik.Kurangnya inovasi desain produk, karena sangat terikat pada etnik atau kultur setempat.Terbatasnya SDM(anusia)Tidak tersedianya boratoriumKurangnya informasi terhadap selera pasar (trend pasar).Belum adanya jejaring antar industri keramik , bahan baku dan pasar.
PEMECAHAN MASALAH
Untuk memecahkan masalah-masalah yang ada pada pengembangan industri keramik, terutama masalah yang ada pada kelompok pengrajin di Kalbar, khususnya di Kota Singkawang, Disperindag Provinsi Kalimntan Barat bekerja sama dengan Disperindagkop Singkawang akan membentuk UPT Keramik di Singkawang.
Rencana ini telah mendapat dukungan oleh Direktorat Industri Kimia Hilir Dep Perindustrian dalam bentuk rencna bantuan peratan dan mesin pengolah bahan baku. Diharapkan dalam waktu yan tidak teralu lama UPT ini dapat melakukan Bimbingan, Pelatihan, Penyuluhan, Sosialisasi, Seminar, Promosi serta pelayanan bahan baku siap pakai dengan kualitas terjamin.
Secara lebih spesifik, usaha-usaha yang telah, sedang dan akan dilakukan adalah:• Berusaha menjalin hubungan dengan produsen keramik secara kontinyu, terutama dengan daerah penghasil keramik seperti Malang dan sekitarnya• Berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk• Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui penyertaan dalam kegiatan bimbingan, pelatihan dan penyuluhan baik bentuk maupun desain keramik, serta memberikan informasi keinginan pasar kepada para pengrajin.• Membentuk Paguyuban Pengrajin dan Pedagang Keramik agar bisa lebih aktif dalam memberikan informasi perkembangan industri keramik dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis keramik.
Pemantapan Industri Inti (Champion) dan pendukung (supporting)
Pengembangan industri keramik di kabup/kota Pemutahiran data-data mengenai potensi bahan
galian bahan baku industri keramik, khususnya clay, kaolin, pasir kuarsa dan felspar
Bimbingan dan Pembinaan dalam pengolahan bahan galian bahan baku keramik
Mengupayakan peningkatan bantuan alat pengolahan bahan galian bahan baku keramik
Pelatihan SDM pengolahan bahan galian sebagai bahan baku industri keramik
Salah satu langkah realisasi rencana tindak lanjut adalah:1. Untuk pengembangan industri keramik di kabupaten/kota
telah dirintis kerja sama dengan Disperindagkop Kota Singkawang
2. Tim klaster Propinsi Kalbar dan Dinas Perindagkop Kota Singkawang serta beberapa instansi terkait mengadakanpertemuan pada tanggal 11 Juni 2009:
- Dicetuskan pembentukan klaster usaha keramik di Kota Singkawang - Unit pelaksana di bawah salah satu seksi di Disperindagkop Singkawang - Dibuat perencanaan kegiatan pengelolaan dan pengembangan klaster
PENUTUP
1. Potensi bahan baku keramik Kalimantan Barat cukup besar untuk menudukung industri keramik namun
perlu pengelolaan yang baik untuk pengembangan-nya, khususnya untuk merevitaisasi industri keramik di Kalimantan Barat. Salah satu upaya Disperindag Prop Kalbar adalah pembentukan klaster bahan baku keramik dan persiapan pembentukan UPT kermik di
Singkawang. 2. Perlu dukungan semua stakeholder untuk akselerasi perkembangan industri keramik di Kalimanan Barat.