akuntabilitas kinerja bptp kalbar tahun...

102

Upload: trinhphuc

Post on 29-Apr-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat ii

KATA PENGANTAR

Merujuk pada Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999, bahwa setiap instansipemerintah melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujudpertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi dan diwajibkanmenyusun laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIN0.

LAKIN BPTP Kalimantan Barat ini disusun sebagai salah satu bentukpertanggungjawaban institusi pemerintah terhadap berbagai kegiatan yang telahdilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun (2015). Laporan ini bertujuan untukmengevaluasi atau mengkaji ulang semua kegiatan yang telah dilakukan oleh BPTPKalimantan Barat selama satu tahun. Hasil evaluasi ini sangat bermanfaat untukmemberikan masukan penyempurnaan penyusunan rencana kegiatan tahunberikutnya dengan memperhatikan dan memperbaiki kekurangan yang terjadi padatahun sebelumnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan dokumen pelaporan yangmemberikan informasi mengenai kinerja yang telah dicapai yang diperhitungkanatas dasar rencana kerja yang telah disusun sebelumnya.

Informasi ringkas yang disampaikan dalam laporan ini masih jauh darisempurna, namun demikian diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak.Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaianpenyusunan laporan ini, kami sampaikan terima kasih. Kritik dan saran yangmembangun senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.

Pontianak,31Desember 2015Kepala Balai

Ir. Jiyanto, MMNIP. 19611001 198603 1 002

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

BPTP Kalimantan Barat dibentuk untuk mempercepat arus informasi agarhasil-hasil penelitian dapat segera sampai di tangan para pengguna. Institusi inimempunyai visi menjadi lembaga pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi yangdapat meningkatkan profesionalisme petani dalam mewujudkan kawasan pertanianindustrial di Kalimantan Barat. Sedangkan misinya adalah menghasilkan danmendiseminasikan inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul dan sesuai dengankebutuhan pengguna didukung kelembagaan pengkajian yang kuat sertamengembangkan jejaring kerjasama di tingkat regional, nasional dan internasional.

Tugas pokok Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat adalahmelaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanianspesifik lokasi”. Sedangkan fungsinya adalah: 1) Pelaksanaan inventarisasi danidentifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 2) Pelaksanaanpenelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,3) Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian sertaperakitan materi teknologi, 4) Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi sertapenyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan danpengembangan teknologi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 5)Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan pengembanganteknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, dan 6) Pelaksanaan urusan tatausaha dan rumah tangga Balai. Secara garis besar tugas dan tujuan BPTP adalahmelaksanakan kegiatan penelitian komoditas, pengkajian dan perakitan teknologitepat guna spesifik lokasi.

Dalam melaksanakan tugas, BPTP mempunyai tujuan : (1) Menghasilkan danmengembangkan (mendiseminasikan) inovasi pertanian unggulan spesifik lokasisesuai kebutuhan pengguna (2) Meningkatkan manajemen pengkajian danpengembangan inovasi pertanian serta mengembangkan jejaring kerjasamaregional, nasional dan internasional.

Namun demikian dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPTP KalimantanBarat masih mengalami beberapa kendala dan permasalahan yang ada sepertiterbatasnya sumberdaya manusia, terbatasnya sarana dan prasarana yangmemadai, dan terbatasnya sumberdana. Oleh karena itu untuk meningkatkankinerja BPTP Kalimantan Barat dalam menjalankan tupoksinya, dilakukan kerjasama

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat iv

dengan Pemda Kalimantan Barat, Perguruan Tinggi, Balit/Puslit, dan Swasta. Gunamendukung program daerah Provinsi Kalimantan Barat di bidang pertanianbeberapa instansi di lingkungan Pemda Provinsi Kalimantan Barat yang telahbekerjasama dengan BPTP Kalimantan Barat adalah Dinas Pertanian TanamanPangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan, Dinas Kehewanan dan Peternakan,Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Instansi terkait lainnya.

BPTP Kalimantan Barat juga bekerjasama dengan beberapa Puslit/BalaiBesar/Balit di lingkup Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pendampinganprogram strategis kementerian pertanian seperti Balai Besar Penelitian TanamanPadi, Balai Besar Pasca Panen, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian,Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian, Balitnak Ciawi, Balitra Banjarbaru, danBalitjestro Tlekung.

Sejalan dengan Tugas Pokok dan Fungsinya maka program pengkajian dandiseminasi yang dilakukan BPTP harus mendukung Program PembangunanPertanian Nasional maupun Daerah yang secara garis besar meliputi programpendampingan SL-PTT padi, jagung dan kedelai, program kawasan syuran organik,program percepatan swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK),program modelkawasan rumah pangan lestari (M-KRPL), Pengembangan Kalender Tanam DinamisTerpadu untuk Mendukung Produksi Padi Sawah di Kalimantan Barat, DenfarmKedelai , dan Koordinasi Pendampingan PUAP.

Untuk mendukung program nasional dan daerah tersebut, maka BPTPKalimantan Barat pada tahun 2015 melaksanakan Kegiatan utama yaitu (1)Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi, (2) Penyediaandanpenyebarluasan(diseminasi) inovasi pertanian spesifik lokasi, (3) Pendampinganinovasipertaniandanprogram strategisnasionalkementerianpertanian, (4) RekomendasiKebijakanPembangunan Pertanian,(5) PengembanganKerjasama regional, nasionaldaninternational dalampengkajiandanpendayagunaaninovasipertanian, (6)Koordinasidansinkronisasioperasionalpengkajiandanpengembanganinovasipertanian, (7)Penguatanmanajemenperencanaandanevaluasikegiatansertaadministrasiinstitusi, (8)Peningkatankualitasmanjemeninstitusi, (9) Pengembangankompetensi SDM, (10)Pengelolaaninstalasipengkajian, (11 Peningkatan Pengelolaan Website danDatabase, dan (12) Peningkatan Pengelolaan UPBS.

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat v

Sub kegiatan utama ini memayungi beberapa kegiatan yang dituangkan kedalam 25 kegiatan yang terdiri dari7 RPTP (Rencana Pengkajian TingkatPenelitian),10 RDHP (Rencana Diseminasi Hasil Pengkajian) dan 2 RKTM (RencanaKegiatan Tim Manajemen). Kegiatan pengkajian terdiri dari : (1) Kajian AgroProduksi Tanaman Pepaya Di Kalimantan Barat, (2) Pemetaan Potensi SumberdayaLahan (AEZ) Untuk Perwilayahan Komoditas Tanaman Pangan Di Kec. Siantan Kab.Pontianak Kalbar, (3) Eksplorasi, Inventarisasi Dan Konservasi Plasma NutfahTanaman Lokal Mendukung Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari(M-Krpl) Di Kalimantan Barat (4) Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi PengelolaanTata Air Dan Ameliorasi Mendukung Percepatan Peningkatan Produktivitas Padi DiLahan Rawa Pasang Surut, (5) Pengkajian Model Percepatan PembangunanPertanian Berbasis Inovasi Kawasan Perbatasan Paloh Sajingan Besar Kab.Sambas,(6) Pengelolaan Sumber Daya Genetik, dan (7) Anjak Revitalisasi Ketahanan PanganDi Perbatasan Kalbar Optimalisasi Alokasi Sumberdaya Pertanian Dlm UsahataniTanpan Di Perbatasan Kalbar.

RDHP terdiri dari (1) Pendampingan Program SL-PTT Padi, Jagung, DanKedelai,(2) Pendampingan Program Kawasan Sayuran Organik Di Kalbar, (3)Pendampingan Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) diKalbar,(4) Pengembangan Kalender Tanam Dinamis Terpadu Untuk MendukungProduksi Padi Sawah di Kalimantan Barat, (5) Demfarm Kedelai, (6) KoordinasiPUAP, (7) Peragaan Teknologi Dan Pengemb.Informasi Hasil Litkaji, (8) ModelPengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi, (9) Model Kawasan RumahPangan Lestari (M-KRPL), dan (10) UPBS.RKTM terdiri dari Kerjasama danPelayanan Pengkajian (KSPP) dan Tata Usaha (TU).

BPTP Kalimantan Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta untukmempermudah evaluasi indikatorkinerja dikelompokkan menjadi 3, yaitu (1)indikator masukan, (2) keluaran, dan (3) hasil, Indikator masukan; terdiri daribeberapa jenis yang menunjang keberhasilan kegiatan dan pelaksanaan tugas danfungsi BPTP Kalimantan Barat antara lain sumberdaya manusia, dana/anggaran,sarana dan prasarana. Total dana yang diterima dari APBN oleh BPTP KalimantanBarat dalam DIPA 2013sebesar Rp.13.822.813.000,-yang dapat direalisasi sebesarRp.12.983.601.233,-atau sebesar 93,86% yang tidak terealisasi sebesarRp.839.211.767,-.Dana yang tidak dapat terealisasi tersebut telah dikembalikan dandisetor ke kas negara. Dana yang tidak dapat terealisasi tersebut karena

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat vi

terlambatnya waktu koordinasi dengan pemerintah kabupaten Bengkayang dalammerencanakan kerjasama sehingga berdampak pada kurang optimalnya penyerapananggaran kerjasama, banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan dengan jumlahSDM yang terbatas sehingga khusus untuk SDM yang melakukan kegiatankoordinasi dan sinkronisasi kegiatan satker menjadi terbatas dan berdampak padapenyerapan anggaran yang kurang optimal, kegiatan pendampingan PSDSKdilaksanakan mendekati akhir tahun sehingga penyerapan anggaran kurang optimal, dan penyerapan belanja bahan untuk keperluan laboratorium benih belum optimalyang disebabkan belum beroperasinya laboratorium tersebut.

Dengan demikian dana yang tidak terserap tersebut disebabkan oleh faktorteknis dan faktor manajemen. Kelemahan dari bidang penelitian ini adalah seringterjadi tidak singkronnya antara turunnya anggaran dengan pelaksanaan penelitian.Artinya sering kali terjadi keterlambatan turunnya anggaran yang terlalu lama,sedangkan pelaksanaan penelitian harus dilakukan karena musim.

Dalam upaya meningkatkan kinerja BPTP Kalimantan Barat, maka masalahyang ada harus segera diatasi antara lain dengan menjalin kesepakatan antaraBPTP Kalimantan Barat dengan BPKP dan Irjentan. Untuk itu perlu dirintis untukmerumuskan kesepakatan secara formal kebijakan Balai antara BPTP KalimantanBarat dengan BPKP dan Irjentan dalam hal kegiatan yang tergantung musim tanamsehingga lewat tahun anggaran.

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat vii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ......................................................................................... iKATA PENGANTAR ....................................................................................... iiIKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iiiDAFTAR ISI.................................................................................................. viiDAFTAR TABEL............................................................................................. viiiDAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ixI. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Tugas, Fungsi dan Organisasi ............................................................. 2C. Tujuan...................................................................................................5

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 6A. Visi dan Misi ....................................................................................... 6

B.Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 7C. Dinamika Lingkungan Strategis dalam Pencapaian dan Sasaran .............. 8

III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 19A.Akuntabilitas Kinerja ......................................................................... 19B. Pengukuran Capaian Kinerja ............................................................... 37C. Analisis Capaian Kinerja ..................................................................... 39

i.Capaian Kinerja Tahun 2015 ............................................................. .39ii. Perbandingan Capaian Kinerja 2014-2015 ........................................ .39iii. Capaian Outcome (keigatan tahun 2014) ....................................... .45

IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN .................................................................... .47A. Anggaran dan Realisasi..........................................................................47B. Estimasi dan Realisasi Pendapatan..........................................................48

V. PENUTUP ............................................................................................... 50V1. LAMPIRAN ............................................................................................. 51

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi PNS BPTP Kalimantan Barat Tahun 2012 Berdasarkan

Tingkat Pendidikan dan Jabatan Struktural/Fungsional 4

Tabel 2. Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja BPTP Kalimantan Barat

Tahun 2013 17

Tabel 3. Kegiatan Utama dan Alokasi Anggaran Tahun 2013 di BPTP KalimantanBarat 19

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama BPTP Kalimantan Barat Tahun 2013 22

Tabel 5. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 BPTP Kalimantan Barat 27

Tabel 6 Realisasi Anggaran per Outut Kegiatan Tahun 2013 36

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Strategis Tahun 2010-2014.......................………………… 42Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan 2013................................................ 45Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Kegiatan 2013............................................ 60Lampiran 4. Penetapan Kinerja Tahun 2013.. ............................................... 74Lampiran 5. Pengukuran Pencapaian Sasaran 2013....................................... 76Lampiran 6. Penetapan Kinerja Tahuna 2014................................................ 78Lampiran 7. Rencana Kinerja Tahun 2014..................................................... 80Lampiran 6. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2013 .……………................... 95

Akuntabilitas Kinerja BPTP KALBAR Tahun 2013

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat x

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat1

I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat dibentukmelalui keputusan Menteri Pertanian RI No. 350/KPts/OT.210/6/2001 tertanggal 14Juni 2001 yang sebelumnya berupa Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP)Kalimantan Barat berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI No.798/KPts/OT.210/12/94 dengan mandat/tugas pokok melaksanakan pengkajian danperakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Keberadaan BPTP inimembuka peluang yang lebih besar bagi tersedianya teknologi maju untukmendukung pembangunan pertanian di Propinsi Kalimantan Barat, sesuai dengankebijakan, kondisi sumberdaya alam dan sumberdaya riset, sosial ekonomipertanian dan budaya masyarakat setempat.

Mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) No. 7 tahun1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)yang mewajibkansetiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negarauntuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sertakewenangan pengelolaan sumberdaya dengan didasarkan perencanaan strategikyang telah ditetapkan, maka BPTP Kalimantan Barat sebagai instansi pemerintahdan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja danmelakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).Pertanggungjawaban yangdimaksud berupa Laporan Kinerja (LAKIN) yang disampaikan kepada Badan LitbangPertanian selaku atasan untuk disampaikan ke lembaga pengawasan dan penilaiakuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepalapemerintahan.

LAKIN tersebut menggambarkan Kinerja BPTP Kalimantan Barat melaluiSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang menggambarkanmengenai sasaran dan tujuan instansi BPTP Kalimantan Barat sebagai penjabarandari visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telahditetapkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat2

Target kinerja yang harus dicapai BPTP Kalimantan Barat tahun 2015, yangmerupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalamRencana Strategis (Renstra) Tahun 2010–2015 dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)Tahun 2015.Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansipemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas darikebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansipemerintah.Oleh karena itu, substansi penyusunan LAKIN didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada masing-masing kegiatan yang telah dituangkandalam rencana kerja tahunan.

B.Tugas, Fungsi dan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor20/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang disebut BPTP adalah unitpelaksana teknis dibidang pengkajian pertanian yang berada di bawah dantanggung jawab Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalampelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajiandan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.

BPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan danpengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sedangkan fungsiBPTP adalah :1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan

laporan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepatguna spesifik lokasi;

2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepatguna spesifik lokasi;

3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat gunaspesifik lokasi;

4. Pelaksanaan pengembangan teknolgi dan diseminasi hasil pengkajian sertaperakitan materi penyuluhan;

5. Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan danpendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologipertanian tepat guna spesifik lokasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat3

6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologitepat guna spesifik lokasi;

7. Pelaksanaan urusan kepegawian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapanBPTP.

BPTP Kalimantan Barat merupakan fungsi unit kerja Eselon IIIa yang secarastruktural adalah salah satu unit kerja di lingkup Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secarastruktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan KepalaSeksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan secara fungsional dibantuoleh Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional peneliti danjabatan fungsional penyuluh. Kedua jabatan fungsional tersebut tergabung dalamsatu Kelompok Pengkaji (Kelji).

Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan kepegawaian, administrasidan keuangan serta perlengkapan dan rumah tangga Balai. Seksi Kerjasama danPelayanan Pengkajian bertugas dalam penyiapan dan pengelolaan informasi,komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan pengkajian (litkaji), sarana laboratorium,dan Kebun Percobaan. Dalam tugasnya Kepala Balai dibantu Tim Program dalampersiapan, penyusunan dan perumusan program litkaji. Dalam tugasnya, TimProgram bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung oleh KSPPdan Sub Bag Tata Usaha. (Gambar 1).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat4

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BPTP Kalimantan Barat

Kepala Kebun secara fungsional bertugas membantu pelaksanaan penelitiandan pengkajian serta bertanggung jawab kepada Kepala Balai. Kelompok Pengkajidi BPTP Kalimantan Barat ada lima kelji yang masing-masing dipimpin oleh seorangketua. Kelima kelji tersebut adalah (1) Kelji Sumberdaya, (2) Kelji Budidaya, (3) KeljiSosial Ekonomi, (4) Kelji Informasi, Komunikasi dan Diseminasi (3Si) dan 5) KeljiPasca Panen dan Mekanisasi. Tugas penelitian dan pengkajian dari masing-masingkelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan bekerjasama.

Kepala Kebun secara fungsional bertugas membantu pelaksanaan penelitiandan pengkajian serta bertanggung jawab kepada Kepala Balai. Kelompok Pengkajidi BPTP Kalimantan Barat ada lima kelji yang masing-masing dipimpin oleh seorangketua. Kelima kelji tersebut adalah (1) Kelji Sumberdaya, (2) Kelji Budidaya, (3) KeljiSosial Ekonomi, (4) Kelji Informasi, Komunikasi dan Diseminasi (3Si) dan 5) Kelji

KEPALABALAI

SUBBAGIANTATA USAHA

SEKSI KERJASAMA DANPELAYANAN PENGKAJIAN

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL (Peneliti,Penyuluh, Pustawan)

kKeljiSumberDaya

KeljiBudidaya

KeljiPascaPanen

KeljiSosial

Ekonomi

KKeljiKomunikasi

danDiseminasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat5

Pasca Panen dan Mekanisasi. Tugas penelitian dan pengkajian dari masing-masingkelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan bekerjasama.

C.Tujuan

Tujuan penyusunan LAKIN adalah untuk menilai dan mengevaluasipencapaian kinerja kegiatan dan sasaran BPTP Kalimantan Barat.Berdasarkan hasilevaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkanrekomendasi yang dihasilkan dari LAKIN ini dapat menjadi salah satu masukandalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapatmeningkatkan kinerja BPTP Kalimantan Barat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat6

II.PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A.Visi dan Misi

Visi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat merupakanbagian integral dari visi pertanian dan pedesaan 2020; ruh, visi dan misipembangunan pertanian 2015 – 2019; serta visi dan misi Badan Litbang Pertanian2015 – 2019 yang dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yangsama mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsitersebut diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran BPTP Kalimantan Barat dalammerealisasikan.

Secara singkat visi BPTP Kalimantan Barat dapat diterjemahkan kedalamkata-kata kunci sebagai berikut; penyedia teknologi, kebutuhan petani, spesifiklokasi, pertanian industrial, profesionalisme petani. Berdasarkan kata-kata kuncitersebut, maka visi BPTP Kalimantan Barat adalah :

BPTP Kalimantan Barat menterjemahkan visi tersebut di atas menjadi misiyang harus dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang didasari oleh visi tentanginovasi teknologi spesifik lokasi, kebutuhan pengguna, diseminasi teknologipertanian, tantangan dan peluang.

Sesuai dengan visinya dan guna mencapai visi menjadi lembaga penelitiandan pengembangan termuka di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan, BPTP Kalimantan Barat memiliki misi sebagai berikut:

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemukadi dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropikaberkelanjutan.lembaga pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi yang dapatmeningkatkan profesionalisme petani dalam mewujudkan kawasanpertanian industrial di Kalimantan Barat ”.

“Merakit, menguji dan mengembangkaninovasi pertanian tropikaunggul berdaya saing mendukung pertanian bio-industri, danMendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangkapeningkatan scientific recognitiondanimpact recognition.Menghasilkan dan mendiseminasikan inovasi pertanian spesifik lokasiyang unggul dan sesuai dengan kebutuhan pengguna didukungkelembagaan pengkajian yang kuat serta mengembangkan jejaringkerjasama di tingkat regional, nasional dan internasional”

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat7

B.Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan renstra 2015-2019 antara lain;

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul berdayasaing mendukung pertanian bio-industri berbasis advanced technology danbioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika iklim.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untukmendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian nasional.

Sasaran dari tujuan “Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanianunggulan spesifik lokasi mendukung terwujudnya pertanian industrial berbasissumberdaya lokal” adalah:

1. Tersedianya inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi sesuai kebutuhanpengguna.

2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi pertanian unggulanspesifik lokasi sesuai kebutuhan pengguna.

Sasaran dari tujuan “Meningkatkan manajemen pengkajian danpengembangan inovasi pertanian serta mengembangkan jejaring kerjasamaregional, nasional dan internasional” adalah:

1. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

2. Meningkatnya kerjasama regional, nasional dan internasional (di bidangpengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian).

Berdasarkan perumusan tujuan strategis BPTP Kalimantan Barat, makadirumuskan sasaran strategissearah dengan tujuan strategis dalam rangkamewujudkan visi dan misi organisasi.Perumusan sasaran strategis yang mengacupada tujuan strategis dapat dipengaruhi dari beberapa aspek antara lain :

C.Dinamika Lingkungan Strategis Dalam Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai dipengaruhioleh banyak faktor penting.Oleh karena itu faktor-faktor tersebut sangat pentingyang menentukan keberhasilan tugas dan fungsi Balai, maka harus selalu mendapatperhatian dan selalu dipertimbangkan. Adapun lingkungan strategis yangberpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat8

berdasarkan reorientasi penelitian dan pengkajian dapat dikelompokkan menjadi (1)aspek kebijaksanaan, (2) aspek manajemen penelitian dan pengkajian, (3) aspekwaktu, (4) aspek keuangan atau dana, (5) aspek sumber daya manusia.

Pengaruh aspek kebijakan

Lingkungan strategis dari aspek kebijakan yang perlu dipertimbangkan adalah(1) era perdagangan bebas (globalisasi), (2) kebijakan Pemerintah Pusat yangmenyangkut ketahanan pangan nasional, agribisnis dan pemberdayaan masyarakatdan (3) kebijakan pemerintah daerah yang berpegang kepada otonomi daerah.

Perdagangan bebas (globalisasi) walaupun belum diterapkan secara penuh,namun sudah menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan bagi BPTP KalimantanBarat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.Sistem pertanian yangdikembangkan harus menghasilkan produk yang memiliki daya saing yangkompetitif maupun komperatif melalui proses transformasi dari usahatani tradisionalke arah usahatani maju yang berwawasan agribisnis.

Dalam upaya mengimbangi laju peningkatan konsumsi pangan, upayamencapai kemandirian dalam komoditi utama seperti padi, jagung, kedelai menjadisangat penting baik secara ekonomis, sosial maupun politis. Langkah strategis yangperlu ditempuh dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan adalah (1)peninjauan kembali kebijaksanaan harga pangan murah yang dinilai bias kepadakonsumen dan merugikan produsen, (2) memacu peningkatan produktivitas danintensitas pertanaman padi, melalui peningkatan pemanfaatan Iptek, (3)mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan kering, rawa, lebak dan pasangsurut, (4) menjamin ketersediaan benih bermutu serta sarana produksi lainnya dan,(5) memperlancar penyaluran kredit modal kerja atau usahatani bagi petani.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani, selain peningkatan produksijuga peningkatan mutu atau kualitas dibidang usahataninya yang difokuskan padakomoditas unggulan agar dapat bersaing di pasar domestik maupun dipasarinternasional. Langkah antisipatif yang perlu dipertimbangkan dalam pengembanganagribisnis dan ekspor komoditas pertanian adalah (1) pengembangan agribisnisperlu diarahkan ke pedesaan dan aplikasi teknologinya diselaraskan dengankemajuan SDM, sehingga pengembangannya berdampak positif terhadappeningkatan produktivitas, pendapatan dan perekonomian pedesaan, (2)peningkatan peran serta swasta dalam pembangunan pertanian melalui jaminan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat9

kepastian berusaha dan kerjasama dengan petani secara menguntungkan dan adilmelalui landasan hukum yang disepakati bersama, (3) meningkatkan daya saingproduk pertanian dipasar global melalui perbaikan mutu, penampilan dan syaratkesehatan sesuai dengan persyaratan sanitary dan pythosanitary (SPS) dalamkesepakatan GATT/WTO, dan (4) peningkatan pembinaan dan pengembanganstandarisasi mutu melalui pembakuan standar sistem pengendalian mutu, perbaikansistem produksi, panen dan pasca panen serta peningkatan kesadaran konsumenterhadap mutu.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani, maka perludilakukan pelatihan-pelatihan, pertemuan-pertemuandiantara kelompok tanisehingga para petani dapat bertukar informasi dan pengalaman dalamberusahatani. Disisi lain para petani itu sendiri harus mempunyai kemauan dantekad yang kuat dalam mengembangkan diri dan usahataninya. SesuaiKebijaksanaan Operasional yang ketiga untuk mendukung terciptanya posisipertanian sebagai sektor andalan dan mesin penggerak pembangunan pertaniandari Badan Litbang, maka langkah antisipatif yang perlu dipertimbangkan dalampemberdayaan petani adalah (1) pengembangan SDM perlu dipahami sebagaipotensi dasar dan sentra pembangunan melalui peningkatan status gizi pendudukpedesaan, (2) peningkatan aksesabilitas petani pedesaan terhadap informasisehingga mereka dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan memadai;(3) meningkatkan efisiensi dan variabilitas koperasi sebagai kelembagaan petani dipedesaan melalui pemberdayaan anggotanya serta pengembangan usaha secaraspesialisasi melalui pendekatan integratif.

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI) Koridor Ekonomi Kalimantan telah disusun data dasar terkait denganpotensi sumberdaya alam termasuk potensi pengembangan pertanian pangan,peternakan, dan perikanan disamping potensi kelapa sawit. Hasil pemetaan potensilahan Koridor Ekonomi Kalimantan untuk ekstensifikasi padi dan palawija seluas 2,7juta hektar.

Dalam konsep yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, Food Estateyang dimaksud adalah kegiatan usaha budi daya tanaman skala luas.Pengelolaannya dilakukan dengan konsep industri yang berbasis ilmu pengetahuan,modal, serta organisasi dan manajemen modern. Konsep dan arah pembangunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat10

Food Estate tidak hanya ditujukan untuk pengembangan pertanian skala luasberbasis satu komoditas saja.Komoditas padi menjadi sasaran utama karenaperannya sebagai pangan utama.Dampak Sosial Ekonomi dari kegiatan Food Estateini diharapkan terjadi keamanan pangan (food security), peningkatan pendapatanpetani, perolehan tempat hunian yang layak, kesempatan kerja, pengembanganwilayah serta pertumbuhan ekonomi (Kementan, 2011).

Pengaruh aspek manajemen penelitian dan pengkajian

Keberhasilan suatu penelitian dan pengkajian tergantung kepada manajemenpenelitian. Tanpa adanya manajemen yang baik, sangat kecil kemungkinankeberhasilan suatu penelitian. BPTP Kalimantan Barat berpendapat bahwamanajemen adalah sangat penting dalam rangka melaksanakan tugas untukmencapai suatu tujuan.

Manajemen penelitian dan pengkajian di BPTP Kalimantan Barat telah lamadilaksanakan dengan baik. Manajemen penelitian tersebut dituangkan dalam bentukperencanaan atau penyusunan Rencana Penelitian Tingkat Peneliti (RPTP) yangberisi beberapa kegiatan dalam bentuk Rencana Operasional Pengkajian Pertanian(ROPP). Penetapan judul RPTP dan ROPP mengacu pada Buku Rencana StrategisBPTP Kalimantan Barat (Renstra) tahun 2015–2019. Judul RPTP yang dikajiberdasarkan kebutuhan teknologi dari hasil tindak lanjut pertemuan dengan TimTeknis Komisi Teknologi Pertanian Propinsi Kalimantan Barat. Judul-judul tersebutditetapkan dalam rapat Tim Program dengan Ketua-ketua Kelji atas persetujuanKepala BPTP Kalimantan Barat.Selanjutnya judul RPTP dan ROPP diuraikan dalambentuk Matrik Program Penelitian untuk diajukan ke Balai Besar Pengkajian danPengembangan Teknologi Pertanian dan Badan Litbang Pertanian. Setelahdievaluasi dan mendapat persetujuan, maka RPTPdan ROPP disusun sesuai denganformat yang telah ditetapkan, selanjutnya diseminarkan untuk mendapatkanmasukan dan saran dari peserta seminar dan para evaluator.Setelah mendapatkanpersetujuan dan pendanaan, maka penelitian segera dilaksanakan dengan mengacukepada ROPP yang telah disetujui. Penanggung jawab ROPP (Pengkajian)bertanggung jawab terhadap keberhasilan pengkajian tersebut serta dilakukananalisis resiko pada setiap kegiatan kajian.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat11

Analisis resiko dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinyasesuatu yang tidak diinginkan seperti terlambat tanam, pelaksanaan operasional dilapang tidak sesuai dengan yang direncanakan dan gagal panen yang disebabkanoleh terlambatnya benih, pelaksanaan pengadaan tidak sesuai kontrak danpencairan dana tidak sesuai jadwal serta adanya serangan hama dan penyakit danlahan kekeringan atau kebanjiran yang akan berdampak terhadap tidak tercapainyatujuan penelitian dan pengkajian. Dampak yang disebabkan berakibat tidaktercapainya tujuan dan sasaran penelitian dan pengkajian serta mengakibatkankerugian Negara. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan resiko untukmencegah tidak tercapainya tujuan dan sasaran penelitian dan pengkajian.

Jika terjadi perubahan yang mendasar dari pengkajian tersebut (misalnyaperubahan musim, perubahan lokasi,perubahan perlakuan), peneliti harusmengajukan surat dan perbaikan ROPP dengan persetujuan penanggung jawabRPTP dan KepalaBalai.

Dalam kerangka operasionalisasi peningkatan kinerja, prosesperencanaankegiatan pengkajian, diseminasi, serta manajemen, memerlukanarahan yang sistematis.Sementara itu, untuk menjamin kegiatan yang dilaksanakanberjalan dengan baik danmencapai sasaran yang ditetapkan, maka perlu dilakukanmonitoring dan evaluasi yangterencana dengan memegang prinsip akuntabilitas dantransparansi.Sebagai fungsikontrol dalam manajemen, peran Monev sangatstrategis.Oleh karena itu Monev menjadisalah satu agenda penting kegiatan Balai

Pengkajian TeknologiPertanian Kalimantan Barat. Melalui Monev, akan diketahui

performa kinerja institusidalam menyelenggarakan aktivitasnya sehingga segeraakan diketahui faktor pendukungataupun penghambat dalam menyelesaikan tugastersebut.

Kegiatan Monev oleh Balai Pengkajian TeknologiPertanian KalimantanBaratdilakukan dengan semangat integrasi.Artinya kegiatan Monev tidak hanyadifokuskan kepada kegiatan pengkajian dandiseminasi.Akan tetapi Monev jugadilakukan terhadap aspek kegiatan manajemen/rutin.Disamping itu dalampelaksanaannya melibatkan unsur-unsur dari Sistem PengendalianInternal (SPI)sesuai Permentan 60 Tahun 2008 dalam mendukung implementasi ISO9001:2008.

Ada tiga objek yang menjadi materi monitoring dan evaluasi di lingkupBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat.yaitu: (1) administratif

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat12

(kegiatan struktural/rutin, pengadaan barang, peralatan, pembangunan gedung danpelatihan/pendidikan), (2) pengkajian dan diseminasi, (3) kerjasama. Pemantauanterhadap ketiga objek tersebut dapat diimplementasikan dalam tiga tahapan, yaitu:tahap ex-ante, on going, dan ex-post.

a. Tahap Ex-anteUntuk indikator kinerja keluaran/output antara lain: mempelajari,

memeriksa, menelitidan mengkaji secara seksama terhadap dokumen yang terkaitdengan kegiatan yang dimonitor, termasuk dokumen perencanaan,pedoman/panduan, standar/Standar Operasionaldan Prosedur (SOP) yangdigunakan dalam pelaksanaan suatu objek kegiatan. Tahap ini dapatdilaksanakanmelalui penelusuran maupun diskusi langsung dengan pelaku/pelaksana kegiatan.

Fokus pemantauan dokumen tersebut meliputi tingkat kelengkapan dankesesuaian antaraperencanaan, pedoman/panduan, standar/SOP,metodologi/prosedur dengan kegiatan yangakan dilaksanakan. Kesesuaianmencakup indikator kinerja dengan capaiannya terhadap input,output, manfaat dandampak yang diharapkan. Juga mencakup indikator masukan yangdiperlukan(Sumber Daya Manusia (SDM), dana dan waktu), termasukkelengkapanadministrasi, fasilitas/sarana (laboratorium/rumah kaca/kebunpercobaan/kandang) yang cukupdan memenuhi persyaratan teknis.

b. Tahap On-going

Indikator kinerja pada tahap on-going dimulai dari identifikasi terhadappelaksanaan kegiatan yang sedang berlangsung dibandingkan dengan dokumenperencanaan,pedoman/Panduan, standar/SOP, antara lain: (a) kesesuaian berbagaivariabel, teknik pengamatan yang dilakukan, kesesuaian parameter danpengumpulan data; (b) tingkat kesesuaian lokasi dan jadwal penelitian/ pengkajian;dan (c) tingkat kesesuaian teknik analisa data.

Sedangkan untuk kegiatan teknis (penelitian/pengkajian) di kebunpercobaan masih disyaratkan akurasi, presisi dan bobot ilmiah yang tinggi, makasalah satu indikator pemantauan proses dari kegiatan tersebut adalah kesesuaianpelaksanaan kegiatan tersebut dengan kaidah ilmiah antara lain: (a) tingkatkesesuaian rancangan percobaan dengan pelaksanaan kegiatan teknis tersebut (b)tingkat kesesuaian variabel dan teknik pengamatan parameter dibandingkan dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat13

yang ada pada proposal; dan (c) tingkat sosialisasi kegiatan tersebut kepada calonpetani kooperator dan institusi terkait, serta partisipasi petani dalam evaluasi danpemberian umpan balik terhadap keragaan teknologi yang sedang dikaji.Pelaksanaan pemantauan terhadap output adalah mempelajari, memeriksa,meneliti, dan mengkaji secara seksama semua keluaran yang diharapkan perkegiatan yang tercantum pada dokumen perencanaan, pedoman/panduan,standar/SOP. Tahap selanjutnya adalah membandingkan semua output yangdihasilkan di tingkat lapang dengan keluaran yangdiharapkan (expected outputs)yang ada di dalam dokumen perencanaan, pedoman/panduan,standar/SOP.Evaluasi keluaran yang masih berjalan dilakukan dengan membandingkansemuakeluaran kegiatan yang ada di lapang dengan sasaran luaran yang dicapaipada tahapan saatdilakukan pemantauan (on going output).Selain peninjauanlapang, Tim pemantauan jugamempelajari dengan seksama laporan kemajuanteknis yang dibuat oleh Tim pelaksanakegiatan tersebut, kemudian membandingkanapakah keluaran yang telah dicapai sesuaidengan jadwal kegiatan dan target yangtelah ditentukan dalam dokumen perencanaan,pedoman/panduan, standar/SOP.

c. Tahap Ex-Post

Indikator kinerja setelah selesainya pelaksanaan kegiatan dilakukanterhadap hasil,manfaat dan dampak sesuai dengan yang diharapkan pada dokumenperencanaan,pedoman/panduan, standar/SOP.Pemantuan terhadap hasil dilakukanuntuk melihatberfungsinya/efek langsung dari keluaran yang telah dicapai padaakhir kegiatan. Indikator inimerupakan hasil dari kegiatan yang akandicapai.Pemantauan terhadap dampak (impacts) dari pelaksanaan suatu kegiatan,baru dapatdilakukan apabila hasil kegiatan (paket teknologi) tersebut telah diadopsisecara luas danberdampak pada peningkatan produktivitas dan pendapatan sertakesejahteraan petani yangmengadopsi teknologi tersebut. Rincian indikator kinerjaberdasarkan tahapan pemantauandisajikan pada Tabel berikut.

Pertanggungjawaban peneliti terhadap pelaksanaan pengkajian dituangkandalam bentuk laporan, yaitu (1) bentuk laporan bulanan, triwulan, semester danakhir untuk kepentingan Balai dan (2) bentuk laporan karya ilmiah yangdiseminarkan untuk kepentingan publikasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat14

Pengaruh aspek waktuPenelitian dan pengkajian di BPTP Kalimantan Barat meliputi penelitian,

pengkajian dan diseminasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, danpeternakan serta analisis kebijakan mendukung pengembangan pertanian diKalimantan Barat yang sebagian sangat ditentukan olehmusim.Ketersediaan waktuuntuk pengkajian sangat menentukan keberhasilan suatu pengkajian.

Kegiatan kajian disesuaikan dengan kalender tanam (KATAM) yang telahdibuat oleh BPTP Kalimantan Barat bekerjasama dengan Balai Besar SumberdayaLahan Pertanian Bogor.Penanaman padi ditentukan oleh musim, di Kalimantan Baratterdapat musim kemarau (MK) yang dimulai bulan April sampai September danmusim hujan (MH) mulai Oktober sampai Maret.Awal kegiatan kajian yangpelaksanaannya ditentukan oleh musim, maka berlakunya anggaran dari Januarisampai dengan Desember mengalami masalah yaitu pengkajian tanaman pangan(terutama padi) pada musim penghujan. Pengkajian tanaman pada musimpenghujan biasanya melewati tahun anggaran (bulan Desember). Hal ini membawaimplikasi terhadap pertanggungjawaban keuangan.

Pengaruh aspek dana (keuangan)Ketersediaan dana penelitian dan pengkajian baik jumlah maupun ketepatan

waktu tersedianya dana penelitian sangat menentukan keberhasilan suatu penelitiandan pengkajian. Jika ketersediaan dana penelitian dan pengkajian tidak mencukupimenyebabkan jumlah pengumpulan data atau bobot penelitian dan kualitasnya jugaberkurang. Demikian pula ketersediaan dana yang tidak tepat waktu akanmenghambat penelitianapalagi jika keterlambatan turunnya dana terlalu lama dankegiatan penelitian dan kajian bergantung pada musim.

Pada saat anggaran pembangunan masih berlaku dari bulan April sampaidengan Maret, keterlambatan hanya dua bulan, yaitu turunnya dana pada bulanJuni tidak menimbulkan kendala yang besar bagi penelitian dan pengkajian. Bahkanpendanaan penelitian dan pengkajian untukmusim hujan lancar sampai akhirpenelitian, karena pendanaan berakhir pada bulan Maret.Tetapi pendanaanpenelitian yang didasarkan tahun takwin, yaitu dari bulan Januari berakhir bulanDesember menimbulkan banyak masalah. Selain turunnya dana sering terlambatsampai 4 bulan, penelitian padi sawah dan padi gogo pada musim hujan yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat15

dimulai tanam pada bulan Nopember mengalami kendala cukupbesar karenapemberian dana berakhir pada bulan Desember.Pengaruh aspek sumber daya manusia

Faktor penting lainnya yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaanpenelitian dan pengkajian adalah manusia (peneliti dan teknisi) sebagaipenanggungjawab dan pelaksanaan pengkajian.Sumber daya manusia (SDM) harus mencukupibaik jumlah (kuantitas) maupun kualitasnya.

Sasaran Strategis

Sasaran strategis Balitbangtan adalah:1. Tersedianya varietas dan galur/klon unggul baru, adaptif dan berdaya saing

dengan memanfaatkan advanced technologydan bioscience.2. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen, danprototipe alsintan

berbasis bioscience danbioenjineringdengan memanfaatkanadvancedtechonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi, bioinformatika danbioprosesing yang adaptif.

3. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dansumberdaya genetik)berbasisbio-informatika dan geo-spasial dengan dukunganIT.

4. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan, danrekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

5. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit sumber,prototipe, peta, data, dan informasi) dan materi transfer teknologi.

6. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembagalitbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan HKI.

Perjanjian kinerja

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmenyangmerepresentasikan tekat dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas danterukur dalamrentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkansumber daya yangdikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalahuntuk: (1) meningkatkanakuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2)sebagai wujud nyata komitmenantara penerima amanah dengan pemberi amanah;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat16

(3) sebagai dasar penilaiankeberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaranorganisasi; (4) menciptakan tolokukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur; dan (5) sebagai dasar pemberianreward atau penghargaan dan sanksi.

BPTP Kalimantan Barat telah membuat perjanjian kinerja tahun 2015 secaraberjenjang sesuaidengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.Perjanjian kinerjaini merupakan tolokukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun2015.Perjanjian kinerjaBPTP Kalimantan Barat tahun2015 disusun denganberdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2015 yang telahditetapkan.Secararingkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dantarget BPTPKalimantan Barat tahun 2015 adalah sebagai berikut (Tabel 2):

Tabel 2.Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja BPTP Kalimantan BaratTahun 2015.

Tujuan Strategis :Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian unggulanspesifik lokasi mendukung terwujudnya pertanian industrial diKalimantan Barat.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Kinerja Utama Target001 Tersedianya inovasi

pertanian unggulanJumlah teknologispesifik lokasi

1. Jumlah teknologi spesifiklokasi

4 teknologispesifik lokasi

002 Terdiseminasinyainovasi pertanianyang unggul sertaterhimpunnya umpanbalik dariimpelementasiprogram dan inovasipertanian unggulspesifik lokasi

Jumlah teknologiyangdidiseminasikansesuai kebutuhanpengguna

2. Jumlah teknologi yangdidiseminasikankepengguna

3 teknologi yangdidiseminasikan

TujuanStrategis : Meningkatkan manajemen pengkajian dan pengembangan inovasipertanian serta mengembangkan kerjasama nasional daninternasional

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Kinerja Utama Target003 Adanya sinergi

operasional sertaterciptanyamanajemenpengkajian danpengembanganinovasi pertanianunggul spesifik lokasi

Jumlah model-modelpengembanganinovasi pertanianbioindustri spesifiklokasi

5.Jumlah ModelPengembangan InovasiPertanian BioindustriBerkelanjutan Spesifik Lokasi

2 Model

004 Dihasilkannyarumusanrekomendasikebijakanmendukungpercepatan

Jumlahrekomendasikebijakanmendukung empatsukses KementerianPertanian

Rekomendasi kebijakanmendukung

1Rekomendasikebijakan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat17

pembangunanpertanian wilayahberbasis inovasipertanian spesifiklokasi

005 Terjalinnya kerjasamanasional daninternasional dibidang pengkajian,diseminasi danpendayagunaaninovasi pertanian

Jumlah sinergioperasionalpengkajian danpengembanganinovasi pertanian unggulspesifik lokasi

Jumlah dokumenkerjasama nasional daninternasional

1MUO

Selanjutnya masing – masing kinerja utama tersebut dicapai melaluibeberapa kegiatan utama.Adapun judul kegiatan dan alokasi anggaran di BPTPKalimantan Barat untuk tahun anggaran 2015 seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Kegiatan Utama dan Alokasi Anggaran Tahun 2015 di BPTP KalimantanBarat

No Kegiatan Utama Judul Kegiatan Alokasi Anggaran(Rp.000)

1. Pengkajianteknologi spesifiklokasi

1. Pemetaan Potensi Sumberdaya Lahan untukPerwilayahan Komoditas Tanaman Pangan diKabupaten Sambas dan Kota SingkawangProvinsi Kalimantan Barat

163.500

2. Pengelolaan Sumber Daya Genetik diKalimantan Barat

173.100

3. Pengkajian Teknologi Spesifik LokasiPeningkatan Produksi Padi pada BerbagaiCekaman Lingkungan di Kalbar

129.000

4. Pengkajian Model Percepatan PembangunanPertanian Berbasis Inovasi di KawasanPerbatasan Kab. Sambas

99.500

5. Pengkajian Teknologi Spesifik LokasiPeningkatan Produksi Bawang Merah di LahanGambut Kalimantan Barat

76.600

6. Pengkajian Teknologi Pasca Panen Lada diKalimantan Barat

89.600

2. Teknologi yangdidiseminasikankepengguna

7. Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian diKalimantan Barat

299.145

8. Peningkatan Kapasitas Komunikasi,Koordinasi, Akselerasi dan Diseminasi InovasiTeknologi Hasil Litkaji di Kalbar

163.300

9. Taman Agro Inovasi 100.00010.Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan

Kebutuhan Wilayah melalui PeningkatanKemampua Calon Penangkar

248.000

11. Model Pengembangan Inovasi PertanianBioindustri Berkelanjutan Spesifik Lokasi

1.010.000

3. Laporan pelaksanaankegiatanPendampinganinovasi pertaniandan program

12.Pendampingan Pengembangan KawasanPertanian Nasional Tanaman Pangan

212.500

13.Pendampingan Pengembangan KalenderTanam Dinamis Terpadu untuk MendukungProduksi Padi Sawah di Kalimantan Barat

75.900

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat18

strategis nasional /daerah

14.Pendampingan Pengembangan KawasanPertanian Nasional Tanaman Hortikultura

280.000

15.Pendampingan Kawasan Rumah PanganLestari (KRPL) di Kalimantan Barat

260.000

16.Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS,padi, jagung dan kedelai, komoditas utamakementerian pertanian

850.000

17.Pendampingan PUAP 100.0004. Rekomendasi

KebijakanPembangunanPertanian

18.Analisis Kebijakan Antisipatif dan ResponsifPembangunan Pertanian di Kalimantan Barat

74.000

5. PengembanganKerjasama regional,nasional daninternational dalampengkajian danpendayagunaaninovasi pertanian

19.Kerjasama dengan PT. Sinka Sunye Agrotama,yang berjudul “Kajian Aplikasi PemupukanPada Tanaman Padi”

96.447

20.Kerjasama dengan PT. PERTANI dengan judul“Kajian Uji Pengaruh Pembenah Tanah Procalterhadap Pertumbuhan dan Produktivitas PadiSawah di Kabupaten Kubu Raya”

48.300

21.Kerjasama dengan Bappeda KabupatenKetapang, dengan judul “Penyusunan PetaPotensi LP2B di Kecamatan Kendawangan,Matan Hilir Selatan, Benua Kayong danSimpang Hulu”

85.000

6. Koordinasi dansinkronisasioperasionalpengkajian danpengembanganinovasi pertanian

22.Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Litkajidan Diseminasi

163.580

7. Penguatanmanajemenperencanaan danevaluasi kegiatanserta administrasiinstitusi

23. Penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program

66.687

24. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan 34.60425. Sistem Pengendalian Internal (SPI) /WBK 20.1000

8. Peningkatan kualitasmanjemen institusi

26. Administrasi Perkantoran 84.94427. Peningkatan Mutu Manajemen Satker 20.00028. Penyusunan laporan keuangan SAI pada

sekretariat UAPPA/B-W provinsi Kalbar380.370

29. Layanan Perkantoran 6.683.75230. Kendaraan Bermotor 25.00031. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 20.00032. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 30.000

9. Pengembangankompetensi SDM

33. Peningkatan kapasitasn SDM 26.250

10. Pengelolaan instalasipengkajian

37. Operasional dan Pemeliharaan InstalasiPengkajian

79.917

38. Gedung dan Bangunan 679.27511. Peningkatan

Pengelolaan Websitedan Database

34. Pengelolaan Website, database danperpustakaan

94.100

12. PeningkatanPengelolaan UPBS

39.Produksi benih unggul padi pada UPBS 1.260.401

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat19

III.AKUNTABILITAS KINERJAA. Akuntablitas Kinerja

Pengukuran kinerja terhadap keberhasilan Instansi Pemerintah dapatdilakukan dengan cara membandingkan antara hasil aktual yang dicapai dengansasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atasmetode sistematis dalam penetapan sasaran dan tujuan dan pelaporan periodikyang mengindikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukurankinerja juga didefinisikan sebagai suatu metode untuk menilai kemajuan yang selaludicapai dibandingkan dengan tujuan yang selalu ditetapkan.

Pengukuran keberhasilan kinerja suatu Instansi Pemerintah diperlukanindikator sebagai tolok ukur pengukuran. Pengertian indikator kinerja adalah ukurankuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatusasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja harusmerupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasaruntuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),tahap pelaksanaan (on-going), maupun tahap setelah kegiatan selesai danberfungsi (post-ante). Selain itu indikator kinerja digunakan untuk meyakinkanbahwa kinerja hari demi hari organisasi atau unit kerja yang bersangkutanmenunjukkan kemajuan dalam rangka menuju kepada tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan. Dengan demikian tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untukmenilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan/program/ kegiatan danpada akhirnya kinerja Instansi/unit kerja pelaksanaannya.

Sesuatu yang dapat dijadikan indikator kinerja yang berlaku untuk semuakelompok kinerja harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (1) Spesifik danjelas, (2) dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupunkualitatif, (3) harus relevan, (4) dapat dicapai, penting dan harus berguna untukmenunjukkan keberhasilan masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak,(5) harus fleksibel dan sensitif dan (6) efektif, data/informasi yang berkaitan denganindikator dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis.

Secara umum indikator kinerja memiliki beberapa fungsi yaitu (1) dapatmemperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan (2)membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja unit kerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat20

Dalam penyusunan dan penetapan indikator kinerja dalam kaitannya denganlaporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah perlu dilakukan langkah-langkahsebagai berikut : (1) menyusun dan menetapkan rencana strategis lebih dulu, (2)melakukan identifikasi data informasi yang dapat dijadikan atau dikembangkanmenjadi indikator kinerja dan (3) memilih dan menetapkan indikator kinerja yangpaling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan.

Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan menghitung

persentase realisasi dibandingkan dengan target. Pada Tabel 4 disajikan capaian

kinerja BPTP Kalimantan Barat beserta persentase pencapaiannya.

Tabel 4.Capaian Indikator Kinerja Utama BPTP Kalimantan Barat Tahun 2015

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi PersentasePencapaian

(Persen)1. Jumlah teknologi spesifik lokasi Teknologi 6 6 1002. Jumlah Model Pengembangan

Inovasi Teknologi PertanianBioindustri i

Teknologi 2 2 100

3. Jumlah teknologi yangdiseminasi ke pengguna

Materi 3 3 100

4. Jumlah rekomendasi kebijakanpembangunan pertanian wilayah

Rekomendasi 1 1 100

5. Jumlah Produksi Benih Sumber ton 72 112 150

6. Dukungan pengkajian danpercepatan diseminasi inovasiteknologi pertanian

layanan 12 12 100

Penjelasan terkait pencapaian masing-masing indikator kinerja utama BPTP

Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

1. Indikator: Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi

Target kinerja Pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi sesuaikebutuhan pengguna (teknologi spesifik lokasi, kelembagaan dan kebijakanpertanian) padaBPTP Kalimantan Barat tahun 2015 sudah tercapai denganbaik, dengan tingkat pencapaian target kinerja 6 teknologi hasil pengkajianinovasi pertanian spesifik lokasi dari target6 teknologi pengkajian inovasipertanian spesifik lokasi atau persentase capaian sebesar 100 persen.

Keenam teknologi tersebut meliputi :(1)Pemetaan Potensi Sumberdaya Lahan untuk Perwilayahan

Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Sambas dan KotaSingkawang Provinsi Kalimantan Barat,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat21

Output dari kegiatan ini antara lain; peta pewilayah komoditas petaniandi Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas

Hasil pewilayahan komoditas di Kabupaten Sambas dan Kota Singkawangterlihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.

Tabel 5.Pewilayahn Komoditas Pertanian Kota Singkwang

Tabel 6. Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Sambas

No Zona Komoditas Luas Ha1 II/dj Tanaman Kehutanan 7379,242 IV/d ff, ei Buah-buahan, tanaman perkebunan (lada,

sawit, kakao, karet)45188,99

3 IV/d fs,ff,ei Jagung, kacang hijau, buah-buahan,karet,lada,kakao, kelapa sawit

1131,85

4 IV/dfs,fu,fv,ff Jagung,ubi kayu/ubi jalar,kacangkedele,kacang hijau,sayuran,buah-buahan,tanaman perkebunan

161514,55

5 IV/dfs,fu,fv,ff Jagung, kacang hijau, buah-buahan,karet,lada,kakao, kelapa sawit

667,87

6 IV/dfs,fv,ff Jagung,kedele,kacang hijau,sayuran,buah-buahan

489,21

7 IV/dfs,fv,fu,ff Jagung,kedele,kacang hijau,umbi-umbian,sayuran,buah-buahan

520,99

8 IV/w fs,fv,ei Padi sawah,sayuran,karet,kelapa 4.075,989 IV/w fs,fv,ei Padi sawah,sagu,sayuran,kelapa 88.465,1910 IV/w fu,fv,ei ubi kayu,sayuran,karet,kelapa 26.838,0311 IV/wfs Padi sawah 163.873,1612 V/wfu, wfs, wfv Ubi Kayu, jagung,kacang tunggak, semangka,

sayuran92.654,37

(2)Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Kalimantan BaratOutput dari dari kegiatan ini pada tahun 2015adalah : a) Datakarakterisasi padi lokal, sayuran lokal dan durian lokal (lanjutan), b)Berkembang dan terpeliharanya 1 unit kebun koleksi plasma nutfahtanaman buah, c) Penguatan Kelembagaan SDG. Kegiatan pengelolaansumberdaya genetik dilakukan pada bulan Januari s/d Desember tahun

No Zona Komoditas Luas Ha1 II/Dj Kawasan Hutan, Hutan 7453,3874652 IV/dfs,dfu,dff Padi gogo, Jagung, kedelai, kc. hijau, kc.

tanah, kc. tunggak, ubijalar, ubikayu, bawangmerah, cabe rawit

16018,48674

3 IV/dfs,dfu,dff, dfv Padi gogo, Jagung, kedelai, kc. hijau, kc.tanah, kc. tunggak, ubijalar, ubikayu, bawangmerah, cabe rawit, sayuran

6707,668781

4 IV/dfs,dfu,dff,dei Padi gogo, ubikayu, buah-buahan, karet 4810,7167945 IV/wfs padi sawah 19076,478446 V/wfs,wfu, wfv Jagung, ubi kayu, nenas, sayuran 5587,739236

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat22

2015. Lokasi kegiatan ini difokuskan pada empat kabupaten diKalimantan Barat yaitu : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau, danKabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan pada kegiatan iniadalah dengan metode inventarisasi, eksplorasi, koleksi, karakterisasi,dan koordinasi. Kegiatan karakterisasi padi lokal, sayur lokal dan durianlokal menggunakan metde karakterisasi yang dilkeluarkan oleh KomnasSDG. Plasma nutfah buah spesifik lokasi hasil eksplorasi di koleksi diKebun Percobaan, selain itu juga dokumentasi plasma nutfah padi hasilkarakterisasi di dokumentasikan dalam bentuk buku katalog. Penguatankelembagaan SDG dilakukan dengan melakukan pertemuan-pertemuankoordinasi dan melakukan revitalisasi Komda SDG Provinsi KalimantanBarat. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan adalah telah dilakukankarakterisasi terhadap 60 aksesi padi lokal, karakterisasi sayuran lokaltelah dilakukan sebanyak 3 aksesi yaitu bayam, merah likal, bayam hijaulokal dan sawi lokal/ansabi. Karakterisasi terhadap durian unggul lokalsudah dilakukan terhadap 3 aksesi yaitu durian tiger 88, undang dantembaga/kunyit. Pemeliharaan koleksi tanaman buah di KP. SimpangMonterado dilakukan dengan melakukan pemupukan, penyiangan gulma,pengendalian OPT dan pemindahan tanaman dari rumah pembibitan kelapangan. Keadaan tanaman di kebun koleksi sekarang sudah mencapaiketinggian 60 cm- 200 cm.Untuk penguatan kelembagaan Sumber dayaGenetik telah dilakukan pertemuan koordinasi Komisi Sumber DayaGenetik Daerah Kalimantan Barat dalam rangka konsolidasi danberdasarkan rapat koordinsi telah didiskusikan tentang pentingnyasegera disusun rencana kerja Komda SDG Prov. Kalimantan Barat,penyiapan perangkat data base SDG prov. Kalbar, inventarisasi kebunkoleksi tematik, dan sosialisasi serta advokasi pentingnya pengelolaanSDG di kabupaten-kabupaten.

Gambar 2.Keragaan tanaman, malai, gabah dan beras padi Hitam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat22

2015. Lokasi kegiatan ini difokuskan pada empat kabupaten diKalimantan Barat yaitu : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau, danKabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan pada kegiatan iniadalah dengan metode inventarisasi, eksplorasi, koleksi, karakterisasi,dan koordinasi. Kegiatan karakterisasi padi lokal, sayur lokal dan durianlokal menggunakan metde karakterisasi yang dilkeluarkan oleh KomnasSDG. Plasma nutfah buah spesifik lokasi hasil eksplorasi di koleksi diKebun Percobaan, selain itu juga dokumentasi plasma nutfah padi hasilkarakterisasi di dokumentasikan dalam bentuk buku katalog. Penguatankelembagaan SDG dilakukan dengan melakukan pertemuan-pertemuankoordinasi dan melakukan revitalisasi Komda SDG Provinsi KalimantanBarat. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan adalah telah dilakukankarakterisasi terhadap 60 aksesi padi lokal, karakterisasi sayuran lokaltelah dilakukan sebanyak 3 aksesi yaitu bayam, merah likal, bayam hijaulokal dan sawi lokal/ansabi. Karakterisasi terhadap durian unggul lokalsudah dilakukan terhadap 3 aksesi yaitu durian tiger 88, undang dantembaga/kunyit. Pemeliharaan koleksi tanaman buah di KP. SimpangMonterado dilakukan dengan melakukan pemupukan, penyiangan gulma,pengendalian OPT dan pemindahan tanaman dari rumah pembibitan kelapangan. Keadaan tanaman di kebun koleksi sekarang sudah mencapaiketinggian 60 cm- 200 cm.Untuk penguatan kelembagaan Sumber dayaGenetik telah dilakukan pertemuan koordinasi Komisi Sumber DayaGenetik Daerah Kalimantan Barat dalam rangka konsolidasi danberdasarkan rapat koordinsi telah didiskusikan tentang pentingnyasegera disusun rencana kerja Komda SDG Prov. Kalimantan Barat,penyiapan perangkat data base SDG prov. Kalbar, inventarisasi kebunkoleksi tematik, dan sosialisasi serta advokasi pentingnya pengelolaanSDG di kabupaten-kabupaten.

Gambar 2.Keragaan tanaman, malai, gabah dan beras padi Hitam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat22

2015. Lokasi kegiatan ini difokuskan pada empat kabupaten diKalimantan Barat yaitu : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sanggau, danKabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan pada kegiatan iniadalah dengan metode inventarisasi, eksplorasi, koleksi, karakterisasi,dan koordinasi. Kegiatan karakterisasi padi lokal, sayur lokal dan durianlokal menggunakan metde karakterisasi yang dilkeluarkan oleh KomnasSDG. Plasma nutfah buah spesifik lokasi hasil eksplorasi di koleksi diKebun Percobaan, selain itu juga dokumentasi plasma nutfah padi hasilkarakterisasi di dokumentasikan dalam bentuk buku katalog. Penguatankelembagaan SDG dilakukan dengan melakukan pertemuan-pertemuankoordinasi dan melakukan revitalisasi Komda SDG Provinsi KalimantanBarat. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan adalah telah dilakukankarakterisasi terhadap 60 aksesi padi lokal, karakterisasi sayuran lokaltelah dilakukan sebanyak 3 aksesi yaitu bayam, merah likal, bayam hijaulokal dan sawi lokal/ansabi. Karakterisasi terhadap durian unggul lokalsudah dilakukan terhadap 3 aksesi yaitu durian tiger 88, undang dantembaga/kunyit. Pemeliharaan koleksi tanaman buah di KP. SimpangMonterado dilakukan dengan melakukan pemupukan, penyiangan gulma,pengendalian OPT dan pemindahan tanaman dari rumah pembibitan kelapangan. Keadaan tanaman di kebun koleksi sekarang sudah mencapaiketinggian 60 cm- 200 cm.Untuk penguatan kelembagaan Sumber dayaGenetik telah dilakukan pertemuan koordinasi Komisi Sumber DayaGenetik Daerah Kalimantan Barat dalam rangka konsolidasi danberdasarkan rapat koordinsi telah didiskusikan tentang pentingnyasegera disusun rencana kerja Komda SDG Prov. Kalimantan Barat,penyiapan perangkat data base SDG prov. Kalbar, inventarisasi kebunkoleksi tematik, dan sosialisasi serta advokasi pentingnya pengelolaanSDG di kabupaten-kabupaten.

Gambar 2.Keragaan tanaman, malai, gabah dan beras padi Hitam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat23

(3) Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Peningkatan ProduksiPadi pada Berbagai Cekaman Lingkungan di Kalbar,

Tujuan AkhirMenguji dan menghasilkanvarietaspadi toleran kekeringan yang

adaptif pada berbagai cekaman lingkungan dan menghasilkan teknologispesifik lokasi pengelolaan air dan hara terhadap peningkatan produktivitaspadi di lahan sawah pasang surut yang dapat mendukung programKementerian Pertaniandalam pemantapan swasembada pangan.Tujuan Tahun 2015

1) Menguji beberapa varietas padi toleran terhadap kekeringandi lahan pasangsurutKalimantan Barat

2) Mengkaji pengelolaan air dan hara untuk tanaman padi toleran salinitas padalahan sawah pasang surut di Kalimantan Barat.Keluaran Akhir

Beberapa varietaspadi toleran kekeringandan salinitas yang adaptifpada berbagai cekaman lingkungan dan teknologi spesifik lokasi pengelolaanair dan hara terhadap peningkatan produktivitas padi di lahan sawah pasangsurut yang dapat mendukung program Kementerian Pertaniandalampemantapan swasembada pangan.KeluaranTahun 2015

1) Satu sampai dua Varietas padi yang toleran terhadap kekeringan dilahanpasang surut.

2) Teknologi spesifik lokasi pengelolaan air dan hara untuk tanaman paditoleran salinitas pada lahan sawah pasang surut di Kalimantan Barat.Hasil yang telah dicapai antara lain;

1. Kegiatan Uji adaptasi padi toleran kekeringan di lahan pasang surut,varietas Inpara 3 dan Inpari 10 lebih toleran kekeringan, Inpari 11, Inpari 12,Inpari 18 dan 19 agak toleran kekeringan, sedangkan ciherang, Situ Begenditagak peka dan Inpari 20 dan 30 lebih peka terhadap kekeringan. ProduktivitasVarietas Inpara 3 dan Inpari 10 memberikan hasil terbaik

2. Kegiatan Pengkajian teknologi spesifik lokasi pengelolaan air dan harapadi sawah toleran salinitas di pasang surut, varietas Inpara 3 danBanyu Asin lebih toleran terhadap salinitas. Produktivitas Varietas Banyu Asindan Inpara 3 dengan teknologi anjuran memberikan produksi lebih baik.

Gambar 3. Keragaan padi tahan cekaman kekeringan dan toleran salinitas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat24

(4) Pengkajian Model Percepatan Pembangunan Pertanian BerbasisInovasi di Kawasan Perbatasan Kab. Sambas,

Tujuan Jangka PanjangUntuk mempercepat permbangunan pertanian berbasis inovasi di Kawasan

PerbatasanKabupaten SambasTujuan Tahunan 2015

Paket teknologi budidaya lada yang sehat, teknologi budidaya padi spesifiklokasi di kawasan perbatasan Kabupaten Sambas.Keluaran dan DampakKeluaran Jangka Panjang

Model Percepatan pembangunan pertanian berbasis inovasi di kawasanperbatasan Kabupaten Sambas.Keluaran Tahunan 2015Paket teknologi budidaya lada yang sehat, teknologi budidaya padi spesifiklokasi di kawasan perbatasan Kabupaten Sambas.Perkiraan Dampak

Kegiatan Model Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis InovasiKawasan Perbatasan Kabupaten Sambas diharapkan memiliki dampak adanyapeningkatan adopsi teknologi pertanian, peningkatan produkvititas danpeningkatan pendapatan petani.Hasil Yang Telah Dicapai1. Perlakuan pupuk dan trichoderma memberikan pengaruh yang nyata pada

pertumbuhan vegetatif lada dan mengendalikan penyakit busuk pangkalbatang

2. Pengkajian lada mendapat respon positif dari petani. Informasi teknologibudidaya lada, terutama pengenalan hama dan penyakit, pengendalianhama dan penyakit lada.

3. Pemberdayaan kelembagaan petani di desa Sebubus mendapat responpositif dari petani. Lembaga agribisnis di pedesaan selama ini belumberfungsi dengan baik. Koperasi yang dibentuk, belum memenuhi fungsi danperan sebagai lembaga agribisnis di pedesaan.

4. Kegiatan pengkajian budidaya padi di desa Sebubus pada tahap penanamanpadi pada pertengahan bulan Desember. Diharapkan panen pada awal April2016.

5. Kegiatan pengkajian lada dan budidaya padi diharapkan menjadi modelteknologi spesifik lokasi pada komoditas lada pada kawasan perbatasanKabupaten Sambas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat25

Gambar 4.Kegiatan Demoplot Lada, Demplot Padi dan Pemberdayaan Kelembaganpetani Wilayah Perbatasan Kabupaten Sambas

(5) Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi Peningkatan ProduksiBawang Merah di Lahan Gambut Kalimantan Barat.

TUJUANTujuan Jangka PanjangMemperoleh teknologi spesifik lokasi bawang merah di lahan gambut yang dapatmeningkatkan produktivitas di Kalimantan BaratTujuan tahun 2015Memperoleh 1 (satu) paket teknologi budidaya bawang merah spesifik lokasi dilahan gambut di Kalimantan BaratKELUARANKeluaran Jangka PanjangPeningkatan produktivitas bawang merah dengan teknologi spesifik lokasi di lahangambut di Kalimantan BaratKeluaran Tahun 20151 (satu) paket teknologi budidaya bawang merah spesifik lokasi di lahan gambut diKalimantan BaratTabel 7. Komponen Paket Teknologi Budidaya Bawang MerahNo. Perlakuan Phonska/NPK

(15:15:15)KCL Dolomit Pupuk

KandangAyam

Kg/Ha1 B1 400 50 500 20002 B2 450 100 750 30003 B3 500 150 1000 40004 B4 550 200 1500 50005 B5 600 250 1750 60006 B6 650 300 2000 70007 B7 (Kontrol) 500 - 1350 7000

Hasil Yang Telah Dicapai1. Perlakuan pemberian NPK 450 kg, KCl 100 kg, Kapur 750 kg dan pupuk kandang

3 ton memberikan produksi bawah merah yang paling baik.2. Pengkajian Teknologi Budidaya bawang merah dilahan gambut masih perlu

dilakukan untuk memperoleh rekomendasi budidaya yang tepat sehigga dapatmeningkatkan hasil di tingkat petani.

3. Kendala budidaya bawang merah di lahan gambut dapat diatasi denganmemberikan ameliorant dan pemupukan yang tepat dosis dan jumlahnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat26

4. Waktu tanam yang tepat diperlukan untuk menghindari tingkat seranganpenyakit Moler pada Bawang Merah

Gambar 5.Penanaman bawang merah dan pengukur variabel tanaman bawanmerah

(6) Pengkajian Teknologi Pasca Panen Lada di Kalimantan Barat.

Tujuan Akhir : Meningkatkan produksi melalui penekanan susut, mempertahankan daya

simpan, dan mutu hasil serta harga jual produk, pada lada hitam dan ladaputih

Menumbuhkembangkan kelembagaan usaha pasca panen. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan harga jual. Meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan petani melalui

pengolahan produk turunan lada1.1.Keluaran Akhir :

Satu (1) Paket teknologi mengurangi kehilangan hasil (penekanan susut) padalada hitam dan lada putih

Satu (1) kelembagaan usaha pasca panen lada Satu (1) Paket teknologi mengolah lada menjadi turunannya ( Bubuk/tepung)

sehingga berdaya saing tinggi sehingga kesejahteraan petani meningkat

Hasil Yang Telah DicapaiInovasi teknologi pengolahan lada putih dan hitam yang dianjurkan dapat

menghasilkan lada putih dengan mutu yang lebih baik daripada lada putih yangdiproduksi secara tradisional.Proses pengolahan lada putih yang dianjurkan terdiridengan perendaman buah lada dalam air dengan penggantian air setiap dua hari(lama perendaman tergantung dari sifat kulit buah lada), pemisahan kulit buah danpengeringan dengan dijemur (cara penjemuran yang diperbaiki). Proses pengolahanlada hitam yang dianjurkan terdiri dari pemisahan buah dari tangkai, kemudiandiikuti dengan blanching pada 80oC selama 2,5 menit dan pengeringan dengandijemur (cara penjemuran yang diperbaiki).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat27

Gambar 6.Mesin penepung Lada dan tepungnya

2. Indikator : Jumlah Model Pengembangan Inovasi TeknologiPertanian Bioindustri

Pada tahun 2015jumlah model pengembangan inovasi teknologi pertanianbioindustri kinerjanya sebesar 100 persen. Persentase capaian kinerja tersebutdiperoleh dari 2kegiatan yakn;(a) Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis IntegrasiTanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan BaratTujuan Tahun 2015a. Memperkuat sub sistem Agro-Industrial Perdesaan (AIP), yang meliputi: sistem

usaha tani padi, unit pengolahan beras kepala, unit pengolahan arang jerami, unitpengolahan kompos jerami, unit pengolahan silase jerami, unit pengolahan dedakutk pakan, unit usaha ternak sapi, unit pengolahan bio-urine, unit pengolahanlimbah padat, dan biogas

b. Memperkuat sub sistem Kelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP), yang meliputi:Gapoktan, UPJA, Saprodi, keuangan mikro, pemasaran. Penyuluh.

Keluaran yang diharapkanKeluaran Akhir:

1. 1 (satu) Laboratorium Lapang Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan berbasisintegrasi tanaman-ternak di lahan pasang surut yang dicirikan olehberkembangnya Kelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP) dan Agro-Industrial Perdesaan (AIP)

Keluaran Tahun 2015c. 1 (satu) sub sistem Agro-Industrial Perdesaan (AIP) yang relatif baik dari

sebelumnya, meliputi: unit usaha padi, unit pengolahan beras kepala, unitpengolahan arang jerami, unit pengolahan kompos jerami, unit pengolahan silasejerami, unit pengolahan dedak utk pakan, unit usaha ternak sapi, unit pengolahanbio-urine, unit pengolahan limbah padat, dan biogas

d. 1 (satu) sub sistem Kelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP) yang relatif baikdari sebelumnya, meliputi: Gapoktan, UPJA, Saprodi, keuangan mikro,pemasaran. Penyuluh.Hasil Yang Telah Dicapaii. Telah dilakukan pendampingan budidaya padi dan pasca panennya yang

dalam hal ini adalah melakukan uji coba alat panen padi (reaper).ii. Pengembangan pabrik mini pupuk organik, pengembangan biourine dan

warung informasi teknologi (Warintek)iii. Pemberdayaan Kelembagaan Petani dengan membentuk Kios Sarana Produksi

dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

Kesimpulan1. Gerakan Percepatan Pengelolaan Tanaman Terpadu untuk Padi telah

dilaksanakan seluas 150 ha dengan tanam jajar legowo akan terus dikawal olehTim BPTP Kalbar hingga panen.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat28

2. Pengembangan usaha kios sarana produksi telah berjalan dengan omset Rp11,5 juta dan nilai penjualan sekitar Rp 5 juta

3. Pengembangan usaha pengolahan pupuk organik sudah dilakukan sampaitahap pembuatan bangunan

4. Kelembagaan keuangan mikro (simpan pinjam) akan dibentuk dan wargasepakat untuk membayar iuran wajib/pokok sebesar Rp 250.000/KK akandibayar setelah panen musim gadu.

5. Pengembangan UPJA perlu dirumuskan kembali terutama tentang AD/ARTorganisasi UPJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat29

Gambar 7. Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis IntegrasiTanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut KalimantanBaratPengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan BerbasisIntegrasi Tanaman-Ternak di Lahan Pasang Surut Kalimantan Barat

Gambar 8.Kerangka Pemikiran Pengembangan Bioindustri BerkelanjutanBerbasis Tanaman-Ternak

NONPETANI

GAPOKTAN

LaboratoriumLapang Bio-

IndustriBio-IndustrialPerdesaan

(BIP)

Kelemb.Agribisnis

Pedesaan (KAP)

Usahatani Padi

RiceMillingUnit

UsahaTernak

Sapi UnitPenyediaSaprodiUPJA

Unit SimpanPinjam

UnitPemasaran

HasilPertanian

TokoSaprodi

Distributor

SaprodiLemb.

pemasaran

Lemb.Penuluh

an

GabahBermut

uKompo

sJerami

BerasPremium

Pakandari

Dedak

Tepungdari menir

ArangSekam

Bhn BakarSekam

BerasInstan

TernakSapi

SilaseJerami

Bio-Urine

PupukOrgani

kGranul

arBiogas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat30

(b) Pengembangan Bio-Industri Berkelanjutan Berbasis Integrasi Jagung - Ternak DiKalimantan Barat

Tujuan :Tahun Pertama (2015)

1) Menginisiasi kelembagaan bio industri di tingkat petani.2) Mengembangkan produk pakan ternak bermtutu tinggi dari bahan limbah

tanaman jagung (silase).3) Mengembangkan produk biofertilizer dari limbah ternak sapi sebagai pupuk

organik padat dan cair (bio urine).KeluaranTahun Pertama

1. Kelembagaan bio industri di tingkat petani.2. Produk pakan ternak bermtutu tinggi dari bahan limbah tanaman jagung.3. Produk biofertilizer dari limbah ternak sapi sebagai pupuk organik padat dan

cair (bio urine).

Hasil Yang DicapaiKoordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan danPerikanan serta kelompoktani

Koordinasi dan sosialisasi kegiatan pengembangan kawasan bio-industri jagungdan ternak berkelanjutan di Desa Rasai Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya.Pertemuandalam rangka sosialisasi kegiatan pengembangan kawasan bio-industri jagung danternak berkelanjutan di Desa Rasai Jaya 2, di hadiri oleh Bapak Kepala Desa RasauJaya 2, Kepala BP3K Kecamatan Rasau Jaya, PPL, Peneliti dan Penyuluh BPTPKalbar dan Pengurus Gapoktan Sri Rejeki serta anggota kelompoktani Desa RasauJaya 2.

Koordinasi dan sosialisasi kegiatan pengembangan kawasan bio-industri jagungdan ternak berkelanjutan di Desa Rasai Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya

Pertemuan dalam rangka sosialisasi kegiatan pengembangan kawasan bio-industri jagung dan ternak berkelanjutan di Desa Rasai Jaya 2, di hadiri oleh BapakKepala Desa Rasau Jaya 2, Kepala BP3K Kecamatan Rasau Jaya, PPL, Peneliti danPenyuluh BPTP Kalbar dan Pengurus Gapoktan Sri Rejeki serta anggotakelompoktani Desa Rasau Jaya 2.

Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah JagungPelatihan Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah Jagung di hadiri oleh anggotakelompoktani Kersa Usaha yang berjumlah 29 orang. Pelatihan ini juga di hadiri olehPenyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari BP4K Rasau Jaya, para penyuluh danpeneliti dari BPTP Kalimantan Barat sebagai nara sumber menyampaikan teknologifermentasi pakan ternak (Silase) dari limbah tanaman jagung (jerami jagung) untukpakan sapi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat31

Gambar 9. Bio urine yang telah di hasilkan oleh Poktan Kesa UsahaProses Pembuatan Silase JagungProses pembuatan silase dilaksankan beberapa tahap yaitu tahap fermentasi,pengeringan dan penyimpanan.

Gambar 10.Peserta Pelatihan Pembuatan Silase Pakan Ternak dari limbah Jagung

Kesimpulan

Potensi vegetasi hijauan makanan ternak sangat terbatas, untuk mengatasiketerbatasan hijauan makan ternak terebut dapat memanfaatkan limbah tanamanjagung oleh ternak, sehingga integrasi ini sangat menguntungkan yakni hijauandapat dimanfaatkan oleh ternak yang kemudian diubah menjadi daging.

Beberapa faktor menghambat penyediaan hijauan pakan, yakni terjadiperubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadilahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan, dan tanaman industri.Tujuan akhirdari kegiatan bio industry integrasi jagung – ternak adalah Mengembangkan produkagribisnis bio industri dari limbah jagung dan limbah ternak sapi pada sistemintegrasi jagung-ternak yang berkelanjutan di Kalimantan Barat.

3.Indikator : Jumlah Teknologi Yang Didiseminasikan ke pengguna

Pada tahun 2015 jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna terdapat3 materi teknologi terdiri dari : (a) Teknologi Tananaman Pangan 2 materi, (b)Teknologi Petenakan 1 materi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat32

1.Bahan Informasi tentang Hama dan Penyakit tanaman Padi2.Poster dengan judul :Teknologi Sawah Bukaan Baru3.Bahan Informasi tentang pemanfaatan limbah ternak sapi

4.Indikator : Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanianwilayah

Target kinerja dari jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan Pertanianpada BPTP Kalimantan Barat tahun 2015 sudah tercapai dengan baik, dengantingkat pencapaian realisasi kinerja 1 rekomendasi kebijakan dari target 1rekomendasi kebijakan atau persentase capaian kinerjanya sebesar 100persen.Kebijakan tersebut berupa rekomendasi Analisis Kebijakan Antisipatif danResponsif Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat32

1.Bahan Informasi tentang Hama dan Penyakit tanaman Padi2.Poster dengan judul :Teknologi Sawah Bukaan Baru3.Bahan Informasi tentang pemanfaatan limbah ternak sapi

4.Indikator : Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanianwilayah

Target kinerja dari jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan Pertanianpada BPTP Kalimantan Barat tahun 2015 sudah tercapai dengan baik, dengantingkat pencapaian realisasi kinerja 1 rekomendasi kebijakan dari target 1rekomendasi kebijakan atau persentase capaian kinerjanya sebesar 100persen.Kebijakan tersebut berupa rekomendasi Analisis Kebijakan Antisipatif danResponsif Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat32

1.Bahan Informasi tentang Hama dan Penyakit tanaman Padi2.Poster dengan judul :Teknologi Sawah Bukaan Baru3.Bahan Informasi tentang pemanfaatan limbah ternak sapi

4.Indikator : Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanianwilayah

Target kinerja dari jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan Pertanianpada BPTP Kalimantan Barat tahun 2015 sudah tercapai dengan baik, dengantingkat pencapaian realisasi kinerja 1 rekomendasi kebijakan dari target 1rekomendasi kebijakan atau persentase capaian kinerjanya sebesar 100persen.Kebijakan tersebut berupa rekomendasi Analisis Kebijakan Antisipatif danResponsif Pembangunan Pertanian di Kalimantan Barat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat33

Tujuan Tahun 2015- Merumuskan rekomendasi kebijakan untuk merespon isu terkini pembangunan

pertanian di Kalimantan BaratKeluaranKeluaran umum (akhir)

Luaran akhir yang diharapkan dapat tercapai dalam RPTP ini adalah sebagaiberikut:1. Satu rekomendasi kebijakan responsif mendukung pembangunan pertanian di

Kalimantan Barat.2. Satu rekemondasi kebijakan antisipatif mendukung pembangunan pertanian di

Kalimantan Barat.Keluaran Tahun 2015- satu paket rekomendasi kebijakan merespon isu terkini pembangunan pertanian

di Kalimantan Barat pada tahun 2014.- satu paket rekomendasi kebijakan antisipatif tentang pembangunan pertanian

di Kalimantan Barat.Perkiraan Manfaat dan DampakPerkiraan Manfaata. Bagi Pemerintah Daerah Kalimantan Barat- Sebagai bahan masukan yang cepat dan akurat untuk pengambilan kebijakan

berbaga isu yang timbul pada tahun berjalan antara lain : banjir, kekeringan,serangan hama dan penyakit, inflasi sektor pangan, ketidakpastian hargaproduk pertanian.

- Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan pertanian di KalimantanBarat

b. Bagi Pengusaha/Swasta- Sebagai bahan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut tentang peluang

investasi usaha yang terkait dengan usaha pertanian pada berbagaoagroekosistem di Kalimantan Barat

c. Bagi LSM/masyarakat luas- Memberikan bahan informasi obyektif bagi LSM dan masyarakat luas untuk

memberikan dukungan terhadap kebijakan peningkatan kesejahteraan pe taniyang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah

- Memberikan informasi yang obyektif bagi LSM untuk melakukan kegiatanadvokasi bagi masyarakat tani pada berbagai agroekosistem di tingkat lokal,regional dan nasional

Perkiraan Dampaka.Mengurangi resiko kegagalan dalam usahatani tanaman pangan, sayuran, ternak

serta perkebunan.b.Peningkatan pendapatan petani di daerah sentra produksi komoditas

unggulan di Kalimantan Barat.c.Peningkatan kualitas program pembangunan pertanian di Kalimantan Barat

sebesar 30%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat34

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat35

5.Jumlah Produksi Benih Sumber

Tujuan Dan KeluaranTujuan UmumTujuan umum dari kegiatan UPBS BPTP Kalimantan Barat terutama untuk:

(1)Memproduksi benih padi guna memenuhi permintaan pasar utama;(2) Melakukan penguatan penangkaran bagi kelompok tani komunal dan

penangkar formal serta pengelola UPBS;Tujuan Tahunan (2015)

Tujuan tahunan dari kegiatan ini adalah untuk memproduksi 72,2 tonbenih padi kelas FS dan SS sesuai dengan kebutuhan pengguna danmelakukan penguatan penangkaran bagi kelompok tani komunal.

Keluaran UmumTersedianya benih bermutu dari varietas unggul padi yang sesuai dengan

preferensi pengguna dan preferensi pasar.Keluaran Tahunan (2015)1. Tersedianya 72,2 ton benih sumber padi yang sesuai denganpreferensi

konsumen dan preferensi pasar.2. Menguatnya kapasitas penangkaran dan UPBS;

1. Target produksi benih UPBS tahun 2015 sebesar 72,2 ton, dan capaian yangdihasilkan mencapai 112 ton benih, yang meliputi 46 ton milik UPBS dansisanya milik mitra (penangkar).

2. Proses produksi dilakukan melalui kerjasama dengan sistim bagi hasildimana BPTP Kalimantan Barat menyediakan seluruh biaya sarana produksidan upah harian lepas sedangkan petani menyediakan lahandan tenagaterampil di lapangan. Petani kooperator berkewajiban menyerahkan hasilkerjasama berupa benih padi sebanyak 1 ton/ha. Sisa hasil produksi menjadihak milik petani dalam rangka mendorong tercapainya Empat SuksesKementerian Pertanian yaitu Sukses Peningkatan Pendapatan petani.

3. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, benih yang terdistribusisebanyak 45,801 ton, yang meliputi 43,255 ton penjualan benih dan 2,546ton benih bantuan.

4. Stok benih sampai dengan tanggal 6 November 2014 sebanyak 199 kg.5. Jumlah PNBP dari hasil penjualan benih sampai dengan tanggal 31

Desember 2015 sebesar Rp. 307.260.000,-.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat36

Gambar 11. Kegiatan UPBS antara lain; Persemaian, Pencabutan bibit danpenanaman, Panen raya dan temu lapang di lokasi perbanyakanbenih di Kelurahan Sanggau Kulor, Kec. Singkawang Timur, KotaSingkawang, Desa Kecurit, Kecamatan Toho, KabupatenMempawah.

6.Indikator : Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasiteknologi pertanian

Pada tahun 2015 indikator Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi

inovasi teknologi pertanian selama 12 bulan layanan dengan target operasional

perkantoran BPTP dan 3 kebun percobaan.a.Kepegawaian

Kegiatan di Kepegawaian yang dilakukan adalah administrasi kepegawaianmeliputi kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat reguler, kenaikan pangkatfungsional, pelatihan jangka pendek maupun jangka panjang, dan cuti pegawaidapat dilihat pada lampiran 2.

Rekap absensi setiap bulan dan kumulatif sampai Desember sudahdilakukan karena berkaitan dengan Tunjangan Kinerja Pegawai. Secara perlahansejak adanya tunjangan kinerja absensi masuk dan pulang sudah mulai tertib,tetapi sepertinya kesadaran pegawai untuk tetap berada di kantor pada jam kerjamasih perlu ditingkatkan lagi.

b.Rumah TanggaPelaksanaan rapat staf bulanan dilakukan secara rutin. Rapat bulanan

dilaksanakan setiap awal bulan yang diikuti oleh seluruh staf BPTP, sedangkanrapat mingguan hanya dilakukan jika dianggap ada yang sangat penting untuksegera ditindaklanjuti.

Bagian persuratan mencatat dari Januari samapai Desember 2015 suratyang masuk sebanyak 845 surat dan surat keluar sebanyak 515 surat tidaktermasuk surat perintah tugas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat37

Pelaksanaan kegiatan olah raga ( senam ) setiap Jum’at pagi dan pelaksanaanapel setiap tanggal 17 dilaksanakan setiap bulan yang diikuti seluruh pegawaiUPT kementerian pertanian yang ada di Kalimantan Barat dengan tempatpelaksanaan bergiliran.Berdasarkan buku tamu tercatat tamu yang datang sebanyak 250orang.Pelaksanaan kegiatan rumah tangga lainnya yaitu pemeliharaan halaman dangedung serta kendaraan dinas antara lain:Kebersihan gedung dan halamandilakukan setiap hari kerja. termasuk pemeliharaan gedung dan bangunan.Pemeliharaan kendaraan dinas sudah dilakukan perbaikan dan perawatanpadakendaraan yang rusak.1. Keuangan dan Perlengkapan

Kegiatan keuangan dan perlengkapan yang sudah dilakukan sampai akhirtahun ini antara lain:a. Keuangan

Pembayaran gaji untuk Staf BPTP dilakukan setiap bulan sebanyak 90orang,pembayaran honor 1 orang dan Harian lepas 12 orang.Pembayaran daya dan jasa selama 12 bulan ( langganan listrik, telpon, air daninternet )Pembuatan laporan keuangan setiap bulan yang berdasarkan rekonsiliasi diKPKN.

Pelaporan PNBP dilakukan setiap bulan, sampai dengan Desember 2015realisasi penyetoran PNBP sebesar Rp. 367.835.150,- masih melebihi target yangsudah ditentukan yaitu sebesar 86.740.000,-. Dana kegiatan yang dikelolaSubbag Tata Usaha pada DIPA tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran 4.

b. PerlengkapanGuna mendukung lancarnya kegiatan BPTP maka diadakan sarana prasaranapenunjang melalui tim pengadaan. Sepertin kursi putar 15 unit, mesingranulator pupuk 1 unit, alsin combine harvester 1 unit, alsin mini combineharvester 2 unit, traktor 33 PK 1 unit, kendaraan roda tiga 1 unit,pengadaan laptop dan printer 2 unit ( lampiran 6 )

B.Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja BPTP Kalimantan Barat Tahun 2010-2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasarandengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikatorsasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 5 berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat38

Tabel 5.Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015 BPTP Kalimantan Barat

NO

SASARAN INDIKATOR KINERJAURAIAN SATUAN TARGET CAPAIAN

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 20151.

Tersedianyateknologipertanianunggulanspesifiklokasi

Jumlahteknologispesifiklokasi

Teknologi 4 8 6 6 6 7 7 6 6 6

2.

MeningkatnyaPenyebarluasan(diseminasi)teknologipertanian

Jumlahteknologiyangdidiseminasikan kepengguna

Judul 12 12 12 14 3 12 12 12 14 3

Jumlahlaporankegiatanpendampingan modelspektrumdiseminasimulti chaneldan programstrategisnasional/daerah

Laporan 7 6 6 4 4 7 6 6 4 4

JumlahrekomendasikebijakanmendukungempatsuksesKementerianPertanianprogramstrategisnasional/daerah

Rekomendasi

1 2 1 2 1 1 2 1 2 1

3.

Meningkatnya kerjasamanasional daninternasional(di bidangpengkajian,diseminasi,danpendayagunaan inovasipertanian)

Jumlahlaporankerjasamapengkajian,pengembangan danpemanfaatan inovasipertanian

MoU 1 2 1 1 1 1 8 1 1 3

4.

Meningkatnya sinergioperasionalpengkajiandanpengembangan inovasipertanian

Jumlahsinergioperasionalpengkajiandanpengembangan inovasipertanian

Laporan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5.

Meningkatnyamanajemen

Jumlahdokumenperencanaan

Laporan 2 3 3 10 10 2 3 3 10 10

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat39

pengkajiandanpengembangan inovasipertanian

dan evaluasikegiatansertaadministrasikeuangan,kepegawaian dansaranaprasaranaJumlah yangmenerapkanISO 9001 :2008

Laporan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah SDMyangmeningkatkompetensinya

Orang 16 20 20 16 16 16 6 21 25 16

Jumlahpeningkatanpengelolaaninstalasipengkajian

Unit 1 1 5 5 3 1 1 5 5 3

JumlahOperasional danPemeliharaanInstalasiPengkajian

Unit 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1

JumlahpeningkatanpengelolaanDatabase,website danperpustakaan

Laporan 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1

JumlahProduksibenihunggul padiUPBS

Ton 20 61 35 20 73 20 68 35 25,3 112

Pengukuran kinerja mencakup (1) kinerja kegiatan yang merupakan tingkatpencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikatorkinerja kegiatan dan (2) tingkat pencapaian sasaran kegiatan penelitian yangmerupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masingindikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumenrencana kerja.C.Analisis Capaian Kinerja

i. Capaian Kinerja Tahun 2015Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 BPTP Kalimantan Barat

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat40

Sasaran 1 : Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkansebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi spesifik lokasi 6 6 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2015sesuai target.Target kinerja jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan sebanyak 6teknologi.Adapun output kegiatan pengkajian teknologi spesifik pada tahun2015adalah :No Jenis kegiatan Output Outcome

1 Pemetaan Potensi SumberdayaLahan untuk PerwilayahanKomoditas Tanaman Pangan diKabupaten Sambas dan KotaSingkawang Provinsi KalimantanBarat

Peta zona agroekologi skala 1:50.000 untukkomoditaspertanian tanamanpangan diKabupaten Sambasdan Singkawang.

Peta pewilayahankomoditaspertanian tanamanpangan skala1:50.000 diKabupaten Sambasdan Singkawang

Peta pewilayahan komoditaspertanian tanaman panganskala 1:50.000 sebagai dasarperencanaan penggunaan lahanyang produktif danberkelanjutan di KabupatenSambas dan Singkawang

2 Pengelolaan Sumber Daya Genetikdi Kalimantan Barat

1 (satu) paket datainventarisasi SDG

1(satu) unit kebunkoleksi SDG

1(satu) paket dataKarakterisasi Padilokal dan tanamanbuah lokal

Penguatankelembagaan SDG

Terinventarisasinya plasmanutfah di Kab. Sekadau,terpeliharanya kebunkoleksiplasma nutfah tanamanbuah, bertambahnya koleksiplasma nutfah tanaman buah diKP Simpang Monterado, danterkarakterisasinya plasmanutfah padi lokal dan tanamanbuah lokal Kalbar

3 Pengkajian Teknologi Spesifik LokasiPeningkatan Produksi Padi padaBerbagai Cekaman Lingkungan diKalbar

Varietas paditoleran terhadapkekeringan di lahanpasang surut

Paket teknologispesifik lokasipengelolaan air danhara untuktanaman paditoleran salinitas

Diperolehnya varietas padiyang toleran kekeringan danpaket teknologi pengelolaanair dan hara di lahan pasangsurut di Kalimantan Barat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat41

pada lahan sawahpasang surut diKalbar

4 Pengkajian Model PercepatanPembangunan Pertanian BerbasisInovasi di Kawasan Perbatasan Kab.Sambas

Model percepatanadopsi inovasiteknologi pertaniankawasan perbatasanKabupaten Sambas

Percepatan penyebaran inovasipertanian yang dihasilkan BadanLitbang dalam mendukungpengembangan sistem danusaha gribisnis di kawasanperbatasan Sambas

5 Pengkajian Teknologi Spesifik LokasiPeningkatan Produksi BawangMerah di Lahan Gambut KalimantanBarat

Paket teknologibudidaya bawangmerah di lahangambut

Meningkatnya produktivitasbawang merah sebesar 20%melalui penggunaan paketteknologi budidaya yang tepatdi lahan gambut

6. Pengkajian Teknologi Pasca PanenLada di Kalimantan Barat

Teknologimengurangi hasilpasca panen ladaModel kelembagaanpasca panen ladaTeknologi pengolahanlada menjaditurunannya sehinggaberdaya saing tinggisehinggakesejahteraan petanimeningkat

Meningkatnya efisiensi danefektivitas pasca panen ladadengan penggunaan bahanyang lebih murah

Sasaran 2 : Meningkatnya Penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkansebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi yang didiseminasikan kepengguna

3 3 100

Persentase capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun2015 telah tercapai 100 persen.Sasaran inidicapai melalui kegiatanpenyebaran/diseminasi teknologi.

No Jenis kegiatan Output Outcome

1 Teknologi yang didiseminasikan kepengguna

- Budidaya padi lahanpasang surut

Diadopsinya teknologi spesifiklokasi kepada para pengguna

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat42

- Pupuk organik- Bioindustri integrasi

jagung ternak

Sasaran 3 :

Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidangpengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkansebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah laporan kerjasama pengkajian,pengembangan dan pemanfaatan inovasipertanian

1 3 300

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2015(berdasarkananggaran dari DIPA) telah tercapai kinerjanya sebesar 300 % atau dari target 1kerjasama realisasinya 3kerjasama (MoU).Adapun ke 3 kerjasama tersebut adalah ;

1. Kerjasama dengan PT. Sinka Sunye Agrotama, yang berjudul “Kajian AplikasiPemupukan Pada Tanaman Padi”

2. Kerjasama dengan PT. PERTANI dengan judul “Kajian Uji PengaruhPembenah Tanah Procal terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas PadiSawah di Kabupaten Kubu Raya”

3. Kerjasama dengan Bappeda Kabupaten Ketapang, dengan judul“Penyusunan Peta Potensi LP2B di Kecamatan Kendawangan, Matan HilirSelatan, Benua Kayong dan Simpang Hulu” .

Sasaran 4 : Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembanganinovasi pertanian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat43

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkansebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah sinergi operasional pengkajian danpengembangan inovasi pertanian

1 1 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2015 telahtercapai. Sasaran inidicapai melalui satu kegiatan utama, yaitu koordinasi dansinkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian. Kegiatanini indikator kinerja sasarannya “Jumlah sinergi operasional pengkajian danpengembangan inovasi pertanian”, yang dicapai melalui 2 (dua) kegiatan, danoutputnya berupa: (1) 1 (satu) dokumen proposal kegiatan yang berkualitas, (2) 1(satu) dokumen laporan pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP).

Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembanganinovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkansebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatanserta administrasi keuangan, kepegawaian dansarana prasarana

10 10 100

Jumlah yang menerapkan ISO 9001 : 2008 1 1 100Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 16 16 100Jumlah peningkatan pengelolaan instalasi pengkajian 3 3 100Jumlah Operasional dan PemeliharaanInstalasiPengkajian

1 1

Jumlah peningkatan pengelolaan Database, website danperpustakaan

1 1 100

Jumlah Produksi benih unggul padi UPBS73 112 150

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2015 telahtercapai. Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) kegiatan utama, yaitu: (1) Penguatanmanajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi institusi,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat44

(2)Peningkatan kualitas manajemen institusi, (3) Pengembangan kompetensi SDM,(4) Pengelolaan instalasi pengkajian, (5) Operasional dan pemeliharaan InstalasiPengkajian, (6) Peningkatan Pengelolaan Website dan Database, dan (7)Peningkatan Pengelolaan UPBS.

Kegiatan pertama, indikator kinerja sasarannya “Jumlah dokumenperencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dansarana prasarana”, yang dicapai melalui 10 (sepuluh) kegiatan, dan outputnyaberupa: (1) Tersusunnya administrasi kegiatan; (2) Tersusunnya dokumen programdan rencana kerja /teknis/program;(3) Tersusunnya dokumen monitoring danevalauasi (monev) dan pelaporan kegiatan; (4) Tersusunnya laporan keuangan SAI;(5) Dilaksanakannya Sistem Pengendalian Internal (SPI) /WBK; (6) dilakukannyapembayaran gaji dan tunjangan; (7) Diselenggarakannya operasional danpemeliharaan perkantoran; (8) Diadakannya perangkat pengolah data dankomunikasi; (9) Diadakannya peralatan dan fasilitas perkantoran dan (10)Dilakukannya renovasi gedung bangunan.

Kegiatan kedua, indikator kinerja sasarannya “Jumlah yang menerapkan ISO9001 : 2008”, yang dicapai melalui 1 (satu) kegiatan, dan outputnya berupa 1(satu) pemeliharan (survaillance) sertifikat ISO 9001:2008.

Kegiatan ketiga, indikator kinerja sasarannya “Jumlah SDM yang meningkatkompetensinya”, yang dicapai melalui 1(satu) kegiatan, dan outputnya berupa:16(enam belas) SDM yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi SDM teknisdan manajemen. Adapun jenis pelatihan antara lain Diklat dasar fungsionalpenyuluh, diklat dasar fungsional peneliti, diklat teknis kegiatan penyuluhan(kompetensi profesi), diklat teknis kegiatan UPBS, diklat teknis kegiatan KATAM dandiklat teknis kegiatan AEZ.

Kegiatan keempat, indikator kinerja sasarannya “Jumlah peningkatanpengelolaan instalasi pengkajian”, yang dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan, denganoutputnya berupa : pengelolaan/visitor plot 3 (tiga) kebun percobaan (KP SungaiKakap, KP Selakau dan KP Simpang Monterado).

Kegiatan kelima, indikator kinerja sasarannya ” Jumlah operasional danpemeliharaan instalasi pengkajian”, yang dicapai melalui 1 kegiatan yaitupemeliharaan peralatan dan mesin Kebun Percobaan Simpang Monterado.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat45

Kegiatan keenam, indikator sasarannya “peningkatan pengelolaan Database,website dan perpustakaan”, yang dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan, dan outputnyaberupa terkelolanya database, website dan perpustakaan.

Kegiatan ketujuh, indikator kinerja sasarannya “Jumlah Produksi benihunggul padi UPBS”, yang dicapai melalui 1 (satu) kegiatan Unit Pengelolaan BenihUnggul (UPBS), dan outputnya berupa Terproduksinya 112 ton benih varietasunggul baru (VUB) padi.Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2015 tersebut di atas antara lain didukungoleh:1) Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu;2) Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggungjawab; dan3) Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber dalam forum seminar

proposal dan pertemuan lainnya.Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2015

masih dijumpai beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untukdiperbaiki oleh seluruh jajaran BPTP Kalimantan Barat dengan mengoptimalkankegiatan koordinasi dan synkronisasi serta sosialisasi peningkatan kapabilitas danpembinaan program.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat46

iii.Capaian Outcome (kegiatan tahun 2014)Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014 sesuai target.Target kinerja jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan sebanyak 6teknologi.Adapun output kegiatan pengkajian teknologi spesifik pada tahun 2014adalah :No Jenis kegiatan Output Outcome

1 Kajian Agro Produksi TanamanPepaya di Kalimantan Barat

Diperolehnyaketurunan yangstabil, Tingkatkemurnian ±93,75%

Meningkatnya kemurnianpapaya madu dan hawaidengan tingkat kemurnian93,75 %

2 Pemetaan Potensi SumberdayaLahan (AEZ) untuk perwilayahanKomoditas tanaman pangan di kabKubu Raya dan kab Melawi

Peta kesesuaianlahan skala1:50.000 untukkomoditaspertanian tanamanpangan

Peta pewilayahankomoditaspertanian tanamanpangan skala1:50.000

Basisdata dansistem informasisumberdaya lahanKabupaten Melawidan KabupatenKubu Raya

Peta pewilayahan komoditaspertanian tanaman panganskala 1:50.000

3 Model Percepatan PembangunanPertanian Berbasis Inovasi diKawasan Perbatasan Paloh danSajingan Besar Kab. Sambas,

Model percepatansistem usahaagribisnis (SUA)padi, lada,

Membinapenangkar benihpadi melaluipelatihan danproduksi benih dilapangan

Demonstrasi/ujicoba varietasunggul baru (VUB)padi danpengendalian HPTlada

Pembinaankelembagaansistem usahaagribisnis (SUA)padi, lada dan babi

Meningkatnya produksipertanian unggulan diperdesaan menujupencapaian swasembada danswasembada berkelanjutan.

Meningkatnya pendapatanpetani padi dan ladaPerbatasan PALSA

Optimalisasi sumberdayapertanian di perdesaan,semakin banyak jumlahpetani yang mengadopsiteknologi melalui penggunaandan pemanfaatkan berbagaichannel diseminasi.

4 Pengelolaan Sumberdaya Genetik, Data inventarisasiplasma nutfah diKabupaten Ketapangdan KabupatenKapuas Hulu.Berkembang danterpeliharanya 1 unit

Diperohnya data inventarisasiplasma nutfah di KabupatenKetapang dan KabupatenKapuas Hulu. Berkembang danterpeliharanya 1 unit kebunkoleksi plasma nutfah tanamanbuah dan Konservasi/koleksi 10

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat47

kebun koleksi plasmanutfah tanaman buahdanKonservasi/koleksi 10aksesi plasma nutfahtanaman buah. Datakarakterisasi 5 aksesiplasma nutfah durianunggul lokal.PenguatanKelembagaan SDG.

aksesi plasma nutfah tanamanbuah. Data karakterisasi 5aksesi plasma nutfah durianunggul lokal. PenguatanKelembagaan SDG.

5 Model Akselerasi PembangunanPertanian Ramah LIngkunganLestari (MAP2RL2) BerbasisIntegrasi Tanaman Ternak di LahanPasang Surut

1 (satu) paketpercontohan modelsistem integrasi padi-sapi denganberorientasi padapenurunan emisi gaskarbon danpencemaranlingkungan secaraBerkelanjutan dilahan pasang surut.

Diperolehnya model sistemintegrasi padi-sapi denganberorientasi pada penurunanemisi gas karbon danpencemaran lingkungan secaraBerkelanjutan di lahan pasangsurut.

6. Pengkajian Teknologi Spesifik LokasiPeningkatan Produksi Padi padaBerbagai Cekaman Lingkungan diKalbar

Rekomendasipemanfaatan varietaspadi yang toleranterhadap cekamankekeringan.Rekomendasiteknologi spesifiklokasi pengelolaan airdan pengelolaan harapada lahan sawahbukaan baru diKalimantan Barat

Rekomendasi pemanfaatanvarietas padi yang toleranterhadap cekaman kekeringan.Rekomendasi teknologi spesifiklokasi pengelolaan air danpengelolaan hara pada lahansawah bukaan baru diKalimantan Barat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat48

IV.AKUNTABILITAS KEUANGANPencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan BPTP Kalimantan Barat

pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik.

A.Anggaran dan Realisasi

Dalam tahun anggaran 2015 Balai Pengkajian Teknologi PertanianKalimantan Barat mendapat alokasi dana sebesar Rp. 14.957.475.000.000,-merupakan dana APBN Murni, dengan rincian Alokasi anggaran sebagai berikut :

1. Belanja Pegawai : Rp. 5.676.522.000,-2. Belanja Barang operasional : Rp. 1.007.230.000,-3. Belanja Barang non operasional : Rp. 6.656.948.000,-3. Belanja Modal : Rp 1.616.775.000,-TOTAL : Rp. 14.957.475.000,-

Adapun realisasi keuangan yang dicapai pada kegiatan Balai PengkajianTeknologi Pertanian Kalimantan Barat tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut:

1. Target dalam DIPA 2015 : Rp. 14.957.475.000,-2. Realisasi Anggaran:

a. Belanja Pegawai : Rp. 5.340.168.228,-b. Belanja Barang operasional : Rp. 901.254.359,-c. Belanja Barang non operasional : Rp. 6.517.409.771,-d. Belanja Modal : Rp 1.480.760.288,-

TOTAL REALISASI : Rp. 14.239.592.646,-3. Sisa anggaran : Rp. 717.882.354,-

Anggaran yang tidak bisa digunakan terdiri dari :1. Belanja Pegawai : Rp. 336.353.772,-2. Belanja Barang operasional : Rp. 105.975.641,-3. Belanja Barang non operasional : Rp. 139.538.229,-3. Belanja Modal : Rp 136.014.712,-

Jumlah : Rp. 7617.882.354,-

Dengan rincian alokasi, realisasi, dan sisa anggaran di atas terlihat bahwasampai dengan Desember 2015 telah tercapai penyerapan anggaran sebesar sekitar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat49

95,20 % dari total anggaran yang tersedia. Secara rinci realisasi anggaran peroutput kegitan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.Tabel 6. Realisasi Anggaran per Output Kegiatan Tahun 2015

Kode Output Pagu Anggaran %CapaianTarget (Rp) Realisasi (Rp)

1801.003 Laporan Pengelolaan Satker 727.055.000 715.814.666 98,451801.008 Laporan Kerjasama, Pengkajian,

Pengembangan dan PemanfaatanHasil Litbang

21.850.000 20.231.300 92,59

1801.010 Laporan Koordinasi dan SinkronisasiKegiatan Satker

163.580.000 162.120.600 99,11

1801.013 Teknologi Spesifik Lokasi 731.300.000 717.417.675 98,101801.015 Rekomendasi Kebijakan

Pembangunan Pertanian74.000.000 72.521.300 98,00

1801.016 Pengelolaan Instalasi Pengkajian 79.917.000 78.895.000 99,721801.018 Teknologi Yang Terdiseminasi ke

Pengguna810.445.000 792.228.300 97,75

1801.019 Laporan Pelaksanaan kegiatanpendampingan inovasi pertanian danprogram strategis nasional/

1.778.400.000 1.724.033.280 96,94

1801.022 Peralatan 862.500.000 748.205.486 86,751801.025 Produksi Benih 1.260.401.000 1.241.690.550 98,521801.027 Model pengembangan inovasi

pertanian bioindustri berkelanjutanspesifik lokasi

1.010.000.000 992.457.000 98,26

1801.994 Layanan Perkantoran 6.683.752.000 6.241.422.689 93,381801.995 Kendaraan Bermotor 25.000.000 24.800.000 99,201801.996 Perangkat Pengolah data dan

Komunikasi20.000.000 19.800.000 99,00

1801.997 Peralatan dan fasilitas perkantoran 30.000.000 27.000.000 90,001801.998 Gedung / Bangunan 679.275.000 660.954.800 97,30

Rata-rata 95,20

Dari tabel diatas secara garis besar pelaksanaan kegiatan telah dapatdilaksanakan secara baik. Hal ini dapat dilihat dari realiasasi anggaran yangsebagian besar diatas 90 %. Rata-rata keseluruhan realisasi output dari dana DIPAtahun anggaran 2015 sebesar 95,20 %. Kegiatan realisasi yang amasih dibawah 90% adalah Peralatan berupa pengadaan peralatan kendaraan roda tiga mendukungBioindustri di Kalimantan Barat.

B.Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh BPTPKalimantan Barat pada tahun 2015 diperoleh dari penerimaan umum dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat50

penerimaan fungsional. Estimasi PNBP yang dialokasikan pada Satker BPTP Kalbarsesuai DIPA tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 86.740.000,-. Realisasinyapenerimaan pada akhir tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 367.835.150,- sehinggadapat dikatakan estimasi PNBP dari Satker BPTP Kalbar pada tahun anggaran 2015mengalami surplus sebesar Rp. 281.095.150,- atau sebesar 324,06 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat51

V. PENUTUP

Penelitian dan pengkajian dilaksanakan berdasarkan program utama BPTP.Kegiatan utama ini memayungi beberapa kegiatan yang dituangkan ke dalamRencana Pengkajian Tingkat Peneliti (RPTP), Rencana Diseminasi Hasil Pengkajian(RDHP) dan Rencana Kegiatan Tim Manajemen (RKTM). Setiap RPTP/RDHP terdiriatas satu/beberapa judul Rencana Operasional Pelaksanaan Pengkajian (ROPP)/Rencana Operasional Diseminasi Hasil Pengkajian (RODHP) dan jumlah kegiatanatau ROPP/RODHP untuk tiap-tiap RPTP/RODHP tidak sama.

Ditinjau dari sudut keberhasilan kinerja BPTP Kalimantan Barat, sudahbanyak teknologi yang telah dihasilkan oleh BPTP Kalimantan Barat seperti yangtelah diuraikan di atas. Kegiatan penelitian telah dirancang dengan baik dandilakukan monitoring dan evaluasi, namun demikian pada tahun 2015terdapatkegiatan mengalami kendala karena adanya kebanjiran dan kekeringan sertaserangan OPT terutama tikus, burung, blast, keong mas, hawar daun bakteri dantungro, yang mengakibatkan beberapa kegiatan memberikan hasil yang kurangoptimal. Kesepakatan kerjasama dengan petani penangkar pada kegiatan UPBSberupa bagi hasil memberikan dampak hasil benih tidak dapat seluruhnya masukgudang sehingga benih yang masuk gudang hanya 63% dari total keseluruhanbenih yang diproduksi.

Permasalahan yang dihadapi BPTP Kalimantan Barat antara lain adalahsumber daya manusia, dimana tenaga fungsional peneliti dan penyuluh masihkurang. Sumberdaya manusia (SDM) fungsional umumnya masih peneliti nonkelas.Untuk mengatasi hal tersebut, BPTP Kalimantan Barat mengikutsertakansebagian peneliti dan penyuluh yang masih non kelas untuk ikut pendidikan danpelatihan jabatan fungsional baik peneliti maupun penyuluh. Diharapkan haltersebut dapat memotivasi SDM yang ada untuk segera mengajukan jabatanfungsional.

Selain SDM, pemberdayaan laboratorium dan kebun percobaan sangatdiperlukan untuk mendukung kegiatan pengkajian dan diseminasi. Peralatanlaboratorium di BPTP Kalimantan Barat kondisinya masih cukup baik, dan sudahdimanfaatkan dengan baik serta sangat membantu di dalam memberikan informasidata hasil penelitian dan pengkajian. Namun demikian masih ada beberapa alatyang perlu dilengkapi di dalam laboratorium tersebut terutama laboratorium tanah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat52

Selain laboratorium tanah, juga segera akan dioperasionalkan laboratorium benihuntuk mendukung UPBS High Profile. Oleh karena itu diharapkan Badan LitbangPertanian perlu memikirkan untuk pengadaan peralatan laboratorium gunamenunjang kegiatan penelitian dan pengkajian. Hal yang tidak kalah terpentingadalah dukungan tenaga laboran. Tiga kebun percobaan yang dimiliki BPTP Kalbarsudah dimanfaatkan untuk pelaksanaan penelitian dan pengkajian, produksi benihsumber dan show window.

Dalam upaya memperbaiki Kinerja BPTP Kalimantan Barat perlu disampaikansaran untuk ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal) BPTP Kalimantan Barat.Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:a. Perlu ada pembinaan secara sistematis terhadap SDM peneliti dan penyuluh

untuk lebih meningkatkan kompetensi baik melalaui jalur formal maupuninformal

b. Perlu melakukan revitalisasi peran laboratorium, kebun percobaan, danperpustakaan dalam mendukung kegiatan litkaji dan diseminasi

c. Membangun dan melengkapi secara berkelanjutan data base teknologi tepatguna untuk merespon dan mengantisipasi kebutuhan informasi teknologi yangsangat beragam oleh petani, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan

d. Mempererat jaringan litkaji dan diseminasi dengan Puslit dan Balit Komoditase. Mempererat jaringan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, dan pelaku usahaf. Mengkoordinasikan kebutuhan SDM baru terutama dari bidang keahlian hama

dan penyakit, pengolaan hasil pertanian, mekanisasi pertanian, dan tenagalaboran.

INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT RKT

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program1. Program Penciptaan

Teknologi dan InovasiPertanian Bio-IndustriBerkelanjutan

1.1. Pengkajian danPercepatan DiseminasiInovasi TeknologiPertanian

Kegiatan Utama (cluster)1. Pengkajian teknologi 1. Jumlah teknologi spesifik 2 1. Pengkajian Teknologi Spesifik Kajian untuk mengendalikan penyakit Masukan

spesifik lokasi di Kalimantan komoditas strategis yang Lokasi Peningkatan Produksi utama tanaman bawang merah dan - Dana : 150.000.000,- Rp 150.000.000Barat yang sejalan dengan dihasilkan Bawang Merah di Lahan untuk meningkatkan produktivitasvisi & misi Badan Litbang Gambut Kalimantan Barat bawang merah dengan teknologi - SDM : 5 Orang 5

RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN 2016

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

visi & misi Badan Litbang Gambut Kalimantan Barat bawang merah dengan teknologi - SDM : 5 Orang 5Pertanian, untuk spesifik lokasi di lahan gambut dimenghasilkan inovasi/ Kalimantan Barat Keluaranproduk pertanian unggulan - 1 (satu) paket teknologi perbanyakan benih Teknologi 1

bawang merah di Kalimantan Barat- 1 (satu) rekomendasi pengendalian Rekomendasi 1

penyakit layu fusarium padapertanaman bawang merah yang ramahlingkungan

- 1 (satu) paket rekomendasi teknologi Teknologi 1budidaya yang mampu meningkatkanproduksi bawang merah di Kalimantan Barat

Hasil yang Diharapkan- Rekomendasi teknologi perbanyakan Teknologi 1

benih bawang merah di Kalimantan Barat- Rekomendasi pengendalian Rekomendasi 1

penyakit layu fusarium padapertanaman bawang merah yang ramahlingkungan

- Rekomendasi teknologi budidaya Teknologi 1spesifik lokasi dan mampu meningkatkanproduktivitas bawang merah 20%

2. Pemetaan Status Hara P dan Membuat peta status hara unsur P MasukanK Lahan Sawah Skala 1 : dan K lahan sawah skala 1:50.000 - Dana : 200.000.000,- Rp 200.000.00050.000 di Kabupaten yang bermanfaat sebagai acuan50.000 di Kabupaten yang bermanfaat sebagai acuanMempawah dan Kubu Raya rekomendasi pemupukan untuk padi - SDM : 6 Orang 6Provinsi Kalimantan Barat sawah di Kabupaten Mempawah dan

Kubu Raya Provinsi Kalimantan BaratKeluaran

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Peta Status Hara P dan K Lahan Sawah Peta 1Skala 1 : 50.000 di KabupatenMempawah dan Kubu Raya ProvinsiKalimantan Barat.

Hasil yang Diharapkan- Peta status hara P dan K lahan sawah skala Peta 1

1: 50.000 dapat sebagai acuanrekomendasi pemupukan untuk padi sawahdi Kabupaten Mempawah dan Kubu RayaPropvinsi Kalimantan Barat

3. Pengelolaan Sumberdaya Melakukan pengelolaan sumberdaya MasukanGenetik di Kalimantan Barat genetik spesifik lokasi Kalimantan - Dana : 184.978.000,- Rp 184.978.000

Barat, diantaranya melaksanakankarakterisasi terhadap tanaman - SDM : 6 Orang 6hasil inventarisasi tahun sebelumnyasehingga diperoleh data yang Keluarankomprehensif untuk SDG tanaman - Berkembang dan terpeliharanya 1 unit Paket 3komprehensif untuk SDG tanaman - Berkembang dan terpeliharanya 1 unit Paket 3pangan dan tanaman kebun koleksi plasma nutfah tanaman buahhortikultura. - Karakterisasi padi lokal dan durian lokal

(lanjutan), karakterisasi umbian lokal danjagung lokal

- Penguatan Kelembagaan SDG

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya plasma nutfah tanaman lokal Paket 1

sebagai sumberdaya genetik yang dapatdimanfaatkan secara langsung olehmasyarakat untuk pemenuhan kebutuhanhidupnya

2. Jumlah teknologi 3 1. Peningkatan Komunikasi, Kegiatan diseminasi yang bertujuan MasukanKomoditas Strategis yang Koordinasi dan Diseminasi untuk meningkatkan diseminasi dan - Dana : 1.000.000.000,- Rp 1.000.000.000Terdiseminasi ke Inovasi Pertanian di adopsi teknologi inovasi hasilPengguna Kalimantan Barat penelitian dan pengkajian, melalui - SDM : 15 Orang 15

berbagai media komunikasi,narasumber pelatihan dan bimbingan Keluaranbagi kelompok tani. - Lima kali kegiatan Temu Tugas yang diikuti Paket 1

250 pengguna teknologi- Terdiseminasinya 3 materi teknologi berupa Paket 1

benih padi toleran air asin, bawang merah,dan kedelai

- Informasi inovasi teknologi padi toleran air Paket 1asin, kedelai, bawang merah, cabe, dansapi melalui berbagai media komunikasi

- Lima Gelar Teknologi padi, kedelai, cabai, Paket 1bawang merah, dan sapibawang merah, dan sapi

- Materi teknologi berupa benih padi toleran Paket 1air asin 3 ton, bawang merah 200 kg, dankedele 1.000 kg

- Terdiseminasinya materi teknologi berupa Paket 1

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

benih padi toleran air asin 5 ton, bawangmerah 200 kg, dan kedele 1.000 kg

- Pelatihan PPL di BPP pada 10 kabupaten di Paket 1Kalimantan Barat

- Satu kajian efektifitas metode dan media Paket 1informasi inovasi teknologi dalam rangkaalih teknologi untuk meningkatkanpengetahuan, keterampilan, dan sikappetani.

Hasil yang Diharapkan- Informasi inovasi teknologi tujuh komoditas Paket 1

strategis Kementerian Pertanian cepatterdiseminasi kepada pengguna teknologimelalui berbagai metoda diseminasi

- Inovasi pertanian hasil litkaji padi, jagung, Paket 1kedelai, bawang merah, cabe dan sapicepat sampai ke tangan pengguna diKalimantan Barat untuk mengatasi masalahKalimantan Barat untuk mengatasi masalahdi lapangan

2. Publikasi Inovasi Teknologi Kegiatan diseminasi yang bertujuan MasukanPertanian untuk mempublikasikan hasil-hasil - Dana : 707.302.000,- Rp 707.302.000

pengkajian BPTP dan Badan LitbangPertanian, melalui kegiatan pameran - SDM : 7 Orang 7dan pembuatan visitor plot diKabun-kebun percobaan yang Keluarandikelola oleh BPTP Kalimantan Barat - Pameran Inovasi Teknologi Pertanian Kali 1

- Penyusunan Bahan Diseminasi dan Publikasi Paket 1- Visitor Plot di Kantor BPTP Kalbar Unit 1- Visitor plot di KP Sei Kakap Unit 1- Visitor plot di KP Selakau Unit 1- Visitor Plot di KP Simpang Monterado Unit 1

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya tingkat adopsi dan Paket 1

penerapan teknologi pertanian hasilpengkajian yang didiseminasikan olehpengguna di Kalimantan Barat.

3. Taman Agro Inovasi Menampilkan inovasi teknologi Masukanpertanian yang dipadukan dengan - Dana : 100.000.000,- Rp 100.000.000estetika taman, dengan harapanmenjadi sarana diseminasi yang - SDM : 6 Orang 6efektif untuk mempublikasikanhasil-hasil pengkajian Badan Litbang KeluaranPertanian - Termanfaatnya Taman Agro Inovasi Unit 1

sebagai media informasi, promosi dansebagai media informasi, promosi danpublikasi

- Terbangunnya Agro Inovasi Mart sebagai Unit 1tempat penjualan dan stock dariteknologi-teknologi yang ditampilkan di

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

Taman Agro Inovasi

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya pengetahuan tentang Paket 1

inovasi teknologi Balitbangtan melaluitaman agroinovasi

- Meningkatnya kerjasama antara BPTP dan Paket 1pihak pengguna teknologi di KalimantanBarat

4. Pendampingan Melakukan pendampingan dan MasukanPengembangan Kawasan bimbingan teknologi di kawasan - Dana : 200.000.000,- Rp 200.000.000Pertanian Nasional Tanaman padi Kalimantan Barat melaluiPangan (Padi dan KATAM) kegiatan demfarm padi, serta - SDM : 5 Orang 5di Kalimantan Barat menyebarluaskan hasil demfarm

serta demplot KATAM untuk Keluaranmemvalidasi dan mengupdate - Penerapan 1 paket teknologi pengelolaan Paket 1data Kalender Tanam Dinamis tanaman terpadu di wilayahTerpadu pendampingan kawasan padiTerpadu pendampingan kawasan padi

- Terindentifikasinya masalah dan Paket 1pemecahan masalah melalui FGD 1-2 kali

- Pertemuan kelompoktani 2 – 4 kaliTaman Agro Inovasi

- 1 – 2 kali Narasumber pelatihan Paket 1- Terinisiasinya 1 - 2 penangkar benih padi Unit 1- Tersebarnya hasil kegiatan demfarm Paket 1

melalui 1 - 2 kali Temu Lapang- Tervalidasinya dan terupdatenya data Paket 1

Kalender Tanam Dinamis Terpadumelalui demplot seluas 3 - 5 Ha

Hasil yang Diharapkan- Terlaksananya pendampingan dan Paket 1

bimbingan teknologi di wilayah kawasanpadi Kalimantan Barat

5. Pendampingan Upaya-Upaya Terlaksananya pendampingan dan bimbingan teknologi upaya khususMasukanKhusus Peningkatan Produksi (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, bawang merah dan- Dana : 500.000.000,- Rp 500.000.000dan Produktivitas Komoditas cabai di Kalimantan BaratStrategis jagung, kedelai di Kalimantan Barat - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Demfarm padi 6 – 9 Ha, jagung 2 – 3 Ha Unit 3

dan kedelai 2 – 3 Ha- Focus Group Discussion 3 – 5 kali diawal Paket 1

musim tanam- Pertemuan / pelatihan di kelompoktani 3-9 Paket 1

kalikali- Penyebaran inovasi teknologi pertanian Paket 1

dengan keluaran terdiseminasikannyainovasi teknologi Pertanian dalambentuk folder, buku dan lain-lain

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Temu Lapang 3 – 5 kali di lokasi padi, Unit 3jagung dan kedelai

- Koordinasi dan supervisi kegiatan UPSUS Paket 1dengan keluaran terlaksananyakoordinasi dan supervisi kegaitanGP-PTT, Opla, JIT, Alsintan sertaUPSUS bawang merah dan cabai

Hasil yang Diharapkan- Diterapkannya paket teknologi spesifik Paket 1

lokasi yang memiliki provitas tinggi

6. Pendampingan Mengembangkan kawasan MasukanPengembangan Kawasan hortikultura cabai, bawang merah - Dana : 600.000.000,- Rp 600.000.000Pertanian Nasional Tanaman dan jeruk di Kalimantan BaratHortikultura melalui kegiatan demplot cabai , - SDM : 10 Orang 10

bawang merah dan jeruk untukmengintroduksikan dan Keluaranmenerapkan budidaya cabe, - Demplot cabai seluas 0,4 ha, bawang Unit 3menerapkan budidaya cabe, - Demplot cabai seluas 0,4 ha, bawang Unit 3bawang merah dan jeruk merah seluas 1,5 Ha dan demplot jerukteknologi, pertemuan / pelatihan di seluas 3 Halokasi pendampingan yang - 9 - 18 kali pertemuan poktan/pelatihan Paket 1melibatkan kelompoktani cabai, bawang merah dan jeruk

- 1 – 3 kali narasumber pelatihan Paket 1- 1 – 3 kali temu lapang cabai, bawang Paket 1

merah dan jeruk- Terdiseminasikannya teknologi budidaya Paket 1

cabai, bawang merah dan jeruk kepengguna.

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya pengetahuan petani Paket 1

tentang PTT jeruk, bawang merah dancabai

- Diperolehnya paket teknologi spesifik lokasi Paket 1jeruk, bawang merah dan cabai yangmemiliki provitas tinggi.

7. Pendampingan PUAP Merupakan kegiatan pendampingan Masukanoleh BPTP Kalimantan Barat - Dana : 100.000.000,- Rp 100.000.000terhadap pelaksanaan PUAP dikota/kabupaten. Kegiatan - SDM : 5 Orang 5pendampingan tersebut mencakupKoordinasi, Sosialisasi dan KeluaranSinkronisasi BPTP dengan tim - Terlaksananya pertemuan koordinasi, Paket 1teknis kabupaten/kota dan PMT. Sosialisasi dan Sinkronisasi kegiatan BPTP

dengan Tim Teknis Kabupaten/Kota danPMTPMT

- Terlaksananya kegiatan Koordinasi Paket 1antara BPTP dengan tim teknisKabupaten/Kota dalam pelaksanaanpendampingan Gapoktan PUAP

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

2008-2015 dalam upaya pembentukanLKM-A

- Satu paket data base Gapoktan PUAP Paket 12008-2015 yang memiliki LKM-A

- Satu paket hasil monitoring dan evaluasi Paket 1Gapoktan PUAP 2008-2015

Hasil yang Diharapkan- Koordinasi lebih efektif antar instansi Paket 1

terkait yang terlibat dalam kegiatan PUAP2016 lebih difokuskan pada pendampinganGapoktan PUAP 2008-2015 dan dimilikinyadata base LKM-A dari Gapoktan PUAP 2008– 2015

3. Jumlah Rekomendasi 1 1. Rekomendasi Kebijakan Merumuskan rekomendasi kebijakanMasukanKebijakan Pembangunan Pembangunan Pertanian untuk merespon isu terkini Upaya - Dana : 100.000.000,- Rp 100.000.000Pertanian Komoditas Khusus Swasembada Padi, jagung,Strategis dan Kedelai, serta merumuskan - SDM : 5 Orang 5Strategis dan Kedelai, serta merumuskan - SDM : 5 Orang 5

rekomendasi kebijakan antisipatiftentang pembangunan pertanian diKalimantan Barat Keluaran

- 1 (satu) paket rekomendasi kebijakan Rekom 1untuk merespon isu terkini Upaya KhususSwasembada Padi Padi, jagung, dan Kedele

- 1 (satu) paket rekomendasi kebijakan Rekom 1antisipatif tentang pembangunan pertaniandi Kalimantan Barat

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya rekomendasi kebijakan Rekom 2

responsif dan antisipatif setiap tahunnyasebagai alternatif kebijakan percepatanpembangunan pertanian di KalimantanBarat

2 Model Pengembangan Tersedianya model 2 1. Pengembangan Pertanian Pengembangan bio industri jagung MasukanInovasi Pertanian pengembangan Inovasi Bio-Industri Berkelanjutan dengan ternak sapi secara - Dana : 450.000.000,- Rp 450.000.000Bioindustri Berkelanjutan Pertanian Bioindustri Berbasis Integrasi terpadu diharapkan dapatSpesifik Lokasi Berkelanjutan Spesifik Jagung-Ternak di Kalbar meningkatkan dan menggerakkan - SDM : 9 Orang 9

Lokasi perekonomian daerah melaluipeningkatan produksi jagung dan Keluarandaging sapi, penyerapan tenaga - Model kelembagaan bio industri di tingkat model 1kerja dan meningkatkan produk petani dan mitra swastaindustri hasil produk turunan - Produk pakan ternak bermutu tinggi dari paket 1jagung dan ternak sapi yang bahan limbah jagungramah lingkungan. - Produk biofertilizer dari limbah ternak sapi paket 1

sebagai pupuk organik padat dan cair (biosebagai pupuk organik padat dan cair (biourine)

Hasil yang Diharapkan- Produk agribisnis bio industri kualitas paket 1

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

ekspor dari limbah jagung dan ternak sapipada sistem integrasi jagung-ternak yangberkelanjutan di Kalimantan Barat

2. Pengembangan Pertanian Usahatani tanaman pangan MasukanBioindustri Berkelanjutan memberikan kontribusi untuk usaha - Dana : 450.000.000,- Rp 450.000.000Berbasis Integrasi ternak berupa bahan pakan ternak,Tanaman-Ternak di Lahan sedangkan usaha ternak memberi - SDM : 9 Orang 9Pasang Surut Kalimantan kontribusi untuk usahatani tanamanBarat pangan berupa tenaga ternak, dan Keluaran

pupuk organik. Usahatani dengan - 1 (satu) sub model Agro-Industrial model 1pendekatan CLS akan mendukung Perdesaan (AIP) yang lebih berkembang,ketahanan pangan rumah tangga meliputi: usahatani padi, unit pengolahanberupa peningkatan ketersediaan limbah sekam, unit pengolahan komposbahan pangan padi-padian, jerami, unit usaha ternak sapi, unitumbi-umbian, dan pangan hewani. pengolahan bio-urine, unit pengolahan

pupuk organik.- 1 (satu) sub model Kelembagaan Agribisnis model 1

Perdesaan (KAP) yang lebih berkembang,Perdesaan (KAP) yang lebih berkembang,meliputi: koperasi tani, lembaga UPJA,lembaga Kios Saprodi, lembaga keuanganmikro, lembaga pengolahan pupuk organikdan biourine, lembaga diseminasi tekologi

Hasil yang Diharapkan- Laboratorium Lapang Pertanian Bio- paket 1

industri Berkelanjutan berbasis integrasitanaman-ternak di lahan pasang surutyang dicirikan oleh berkembangnyaKelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP)dan Agro-Industrial Perdesaan (AIP)

3 Pendampingan sekolah Terlaksananya Sekolah 1 1. Sekolah Lapang Kedaulatan Pendampingan sekolah lapang Masukanlapang kedaulatan pangan Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung kedaulatan pangan mendukung - Dana : 185.491.000,- Rp 185.491.000mendukung swasembada Pangan Mendukung Swasembada Pangan swasembada pangan terintegrasipangan terintegrasi desa Swasembada Pangan Terintegrasi Desa Mandiri desa mandiri benih melalui kegiatan - SDM : 6 Orang 6mandiri benih Terintegrasi Desa Mandiri Benih pengembangan model mandiri benih

Benih di Kalimantan Barat padi yang mampu memproduksi Keluaranbenih berkualitas untuk memenuhi - Pendampingan dan bimbingan teknis Paket 1kebutuhan benih di kawasan produksi benih padipengembangan padi - Model SL produksi dan distribusi benih Model 1

berupa 1 unit LL 1 ha dan SL seluas 5 hadan pembinaan kelembagaan perbenihan

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya benih padi untuk memenuhi Paket 1

kebutuhan benih di kawasanpengembangan padipengembangan padi

- Terbinanya dan meningkatnya Paket 1keterampilan kelompok penangkar

- Terbentuknya model penyediaan benih Model 1untuk pemenuhan kebutuhan wilayah

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

melalui peningkatan kemampuan penangkarbenih padi

4 Penyediaan benih sumber Jumlah produksi benih 39 1. Produksi Benih Sumber Padi Menyediakan benih bermutu dari Masukanpadi berkualitas dan spesifik sumber padi yang varietas unggul padi sesuai - Dana : 792.675.000,- Rp 792.675.000lokasi untuk mendukung dihasilkan kebutuhan penggunapeningkatan produksi padi - SDM : 14 Orang 14di Kalimantan Barat

Keluaran- Benih Kelas FS Ton 39

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya Benih padi Kelas FS Ton 39

5 Pengkajian Teknologi Tersedianya Teknologi 3 1. Pengkajian Percepatan Selama lima tahun terakhir terdapat MasukanSpesifik Lokasi Tanaman Spesifik Lokasi Tanaman Adopsi Teknologi Pasca kecenderungan penurunan ekspor - Dana : 100.000.000,- Rp 100.000.000Pangan Lainnya Pangan Lainnya Panen Lada di Kalimantan lada yang cukup signifikan, baik dari

Barat sisi volume maupun kontribusinya - SDM : 3 Orang 3terhadap pasar dunia. Berkurangnyaterhadap pasar dunia. Berkurangnyapangsa pasar lada Indonesia Keluarantersebut terutama disebabkan relatif - Satu (1) Paket teknologi inovasi Paket 1rendahnya mutu lada yang pengolahan lada hijau dalam larutandihasilkan. Sampai saat ini, lada garam dan lada hijau kering ditingkathitam maupun lada putih yang diolah petanipetani dengan cara dan peralatan - Gelar Teknologi / Temu Lapang sebagai paket 1yang sederhana dan kurang sarana percepatan aplikasi teknologimemperhatikan aspek kebersihan pasca panen lada hijaudan efisiensi. Cara tersebut - 50 eksemplar Buku panduan ( SOP) Buku 50menghasilkan lada dengan mutu teknologi pengolahan lada hijau dalamyang kurang memenuhi syarat larutan garam dan teknologi pengolahanekspor sehingga perlu diolah atau lada hijau kering di tingkat petanidibersihkan bahkan disterilisasi - Terbangun dan berfungsinya model model 1terlebih dahulu di tingkat eksportir agroindustri pengolahan lada di tingkatsebelum diekspor. kelompok tani

Hasil yang Diharapkan- Efisiensi dan efektivitas usaha tani dengan model 1

model penekanan susut bobot tanamanlada

- Peningkatan produktivitas lada dan paket 1pengolahan lada menjadi turunannya

2. Pengkajian Teknologi Pengembangan usaha tanaman MasukanPeningkatan Produktifitas pangan di lahan bekas tambang atau - Dana : 150.000.000,- Rp 150.000.000Lahan Bekas Tambang di kawasan sekitar tambang menjadiKalbar tantangan tersendiri. Hal ini - SDM : 7 Orang 7

dikarenakan bagi penduduk sekitarpertambangan, pilihan untuk Keluaranpertambangan, pilihan untuk Keluaranberpindah merupakan pilihan yang - Terkelolanya lahan bekas tambang paket 1tidak diminati. Oleh karena itu secara partisipatif dan terintegrasi,tersedianya teknologi pemanfaatan berdasarkan kondisi spesifik lokasi danlahan atau pengolahan lahan bekas kearifan lokal

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

tambang sangat diperlukan bagi - Didapatkannya rekomendasi paket paket 1penduduk sekitar pertambangan. teknologi peningkatan produktivitas lahanDalam penelitian ini akan dilakukan bekas tambang melalui penerapan sistemreklamasi lahan bekas tambang bioremediasi yang spesifik lokasi dibauksit dengan menggunakan teknik Kalimantan Baratbioremediasi yang ramah lingkungan.

Hasil yang Diharapkan- Bahan pertimbangan bagi pengambil paket 1

kebijakan dan stakeholders dalampengelolaan hara terpadu pada lahanbekas tambang yang spesifik lokasi danberkesinambungan di Kalimantan Barat

- Bahan evaluasi pelaksanaan paket 1pembangunan pertanian untukmemperbaiki perencanaan pembangunanpertanian serta mengantisipasimasalahmasalah yang timbul darikebijakan peningkatan produksi panganyang diterapkanyang diterapkan

3. Pengkajian Model Percepatan Masalah pembangunan perbatasan MasukanPembangunan Pertanian Kalimantan Barat dengan Serawak - Dana : 160.000.000,- Rp 160.000.000Berbasis Inovasi Kawasan dan pembangunan daerahPerbatasan Kabupaten Kalimantan Barat merupakan dua - SDM : 11 Orang 11Sambas masalah yang masalah saling terkait.

Ada dua perbedaan yang mencolok Keluaranyakni tingkat pendapatan dan - Percepatan adopsi paket teknologi Paket 1tingkat pendidikan. Perbandingan budidaya dengan pendekatan ramahincome per capita diantara kedua lingkungan di Kecamatan Sajingan BesarKalimantan Barat dengan Serawak - Percepatan adopsi paket teknologi Paket 1sebesar US$ 300 : US$ 4.000 (Studi spesifik lokasi padi di sawah tadahBPPT, 2000). Selain itu, tingkat hujan dengan pendekatan PTT dipendidikan di Malaysia jauh lebih Kecamatan Palohtinggi. Sedangkan di daerah - Kelembagaan petani yang mandiri, Paket 1perbatasan Kalimantan Barat, lebih produktif yang dapat menngkatkandari 240 ribu orang penduduk masih pendapatan dan kesejahteraan petanibuta huruf

Hasil yang Diharapkan- Model percepatan adopsi inovasi teknologi model 1

Pertanian kawasan perbtasan kabupatenSambas

6 Dukungan Manajemen Terlaksananya 7 1. Manajemen Perkantoran Untuk menunjang jalannya MasukanPengkajian dan Percepatan manajemen perkantoran organisasi maka perlu adanya - Dana : 362.380.000,- Rp 362.380.000Diseminasi Inovasi Teknologi yang mendukung kegiatan upaya mewujudkan hal tersebutPertanian pengkajian dan dengan adanya dukungan - SDM : 16 Orang 16

percepatan diseminasi administrasi kegiatan yang memadaiinovasi teknologi Keluaraninovasi teknologi Keluaranpertanian - Terlaksananya urusan ke-tata usaha-an Paket 1

Balai secara tertib, efisien dan efektif.

Hasil yang Diharapkan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Terlaksananya sistem manajemen paket 1perkantoran BPTP Kalimantan Barat

2. Penyusunan Program dan Menyusun perencanaan program MasukanRencana Kerja / Teknis dan anggaran pengkajian dan - Dana : 263.956.000,- Rp 263.956.000Program diseminasi lebih tajam dan akurat

berupa : Matriks Program, Digest, - SDM : 5 Orang 5RPTP, RDHP, RKTM, dan RKA-KL

Keluaran- 1 (satu) paket dokumen perencanaan Paket 1

program dan anggaran pengkajian dandiseminasi berupa Matriks Program,Digest, RPTP, RDHP, RKTM, DIPA dan POK

Hasil yang Diharapkan- Tersusunnya perencanaan program dan paket 1

anggaran pengkajian dan diseminasi ygbaik dan tercapainya target dari programpengkajian dan diseminasi yangpengkajian dan diseminasi yangdirencanakan

3. Dokumen Monitoring, Mengevaluasi proses perencanaan MasukanEvaluasi dan Pelaporan dan hasil kerja (kinerja) kegiatan - Dana : 120.700.000,- Rp 120.700.000Kegiatan dari sisi penggunaan input, proses

pelaksanaan, output, hasil - SDM : 10 Orang 10(outcome) dan manfaat (benefit)

Keluaran- 1 (satu) paket dokumen Monitoring dan Paket 1

Evaluasi berupa Monev Ex Ante, MonevOn Going dan Monev Ex Post

Hasil yang Diharapkan- Teridentifikasinya setiap indikator dalam paket 1

sasaran, permasalahan dalampelaksanaan, peluang keberhasilansehingga dapat dijadikan bahanpertimbangan untuk perbaikan rencanakerja periode berikutnya.

4. Penyusunan Laporan Melakukan pendampingan MasukanKeuangan SAI Pada penyusunan laporan keuangan - Dana : 524.320.000,- Rp 524.320.000Sekretariat UAPPA/B-W tingkat satker, menyusun laporanProvinsi Kalimantan Barat keuangan konsolidasi dan - SDM : 12 Orang 12

mempercepat proses perolehan,penyampaian serta penyebaran Keluaraninformasi yang berkaitan dengan - 1 (satu) paket laporan keuangan berupa : Paket 1laporan keuangan a. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan

Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)UAPPA/B-W Semester I; b. LaporanRealisasi Anggaran, Neraca dan CatatanAtas Laporan Keuangan (CaLK)UAPPA/B-W Semester II; c. Catatan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

Laporan Barang Milik Negara (CLBMN)Semester I, d. Catatan Laporan BarangMilik Negara (CLBMN) Semester II

Hasil yang Diharapkan- Tersusunnya laporan realisasi anggaran, paket 1

neraca, CaLK, dan CLBMN dan tercapainyatarget dari penyusunan laporan SAI tingkatUAPPA/B-W yang direncanakan

5. Kerjasama Litkaji Menjalin kerjasama pengkajian Masukandengan pemerintah daerah, swasta - Dana : 25.000.000,- Rp 25.000.000dan BUMN

- SDM : 6 Orang 6

Keluaran- 1 (satu) dokumen MUO Kerjasama Dokumen 1

pengkajian dengan daerah, swasta danBUMNBUMN

Hasil yang Diharapkan- Rintisan Kerjasama, dan dokumen MoU Dokumen 1

yang terimplementasi

6. Koordinasi dan Sinkronisasi Melaksanakan koordinasi dan MasukanKegiatan Litkaji dan sinkronisasi program Kementerian - Dana : 163.580.000,- Rp 163.580.000Diseminasi Pertanian dengan stakeholder

- SDM : 6 Orang 6

Keluaran- 1 (satu) paket dokumen kegiatan Paket 1

koordinasi dan sinkronisasi denganstakeholder

Hasil yang Diharapkan- Terlaksananya koordinasi dan sinkronisasi Paket 1

program Kementerian Pertanian denganstake holder (pemerintah provinsi,pemerintah kanbupaten dan pemerintahkota)

7. Operasional dan Mengoperasionalkan laboratorium MasukanPemeliharaan Instalasi tanah dan Melakukan pemeliharaan - Dana : 84.618.000,- Rp 84.618.000Pengkajian laboratorium tanah

- SDM : 3 Orang 3

Keluaran- 1 (satu) unit operasional laboratorium tanah Unit 1- 1 (satu) unit operasional laboratorium tanah Unit 1

Hasil yang Diharapkan- Terlaksananya pemanfaatan 1 (satu) unit Unit 1

laboratorium tanah yang lebih optimal

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

7 Pengembangan Taman Sain Berkembanganya Taman 2 1. Pembangunan Sarana dan Pembangunan sarana dan prasaran MasukanPertanian (TSP) di Sain Pertanian (TSP) di Prasarana Mendukung Taman yang mendukung pengembangan - Dana : 5.816.950.000,- Rp 5.816.950.000Kalimantan Barat Kalimantan Barat Sain Pertanian di KP.Simpang Taman Sain Pertanian di KP. Simpang

Monterado Monterado - SDM : 11 Orang 11

Keluaran- Pembangunan gedung mendukung TSP Paket 1- Pengadaan peralatan dan mesin Paket 1

mendukung TSP- Pembuatan jalan dan jembatan Paket 1- Pengadaan bibit sapi mendukung TSP ekor 20

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya sarana dan prasarana yang Paket 1

mendukung pengembangan Taman SainPertanian di KP Simpang Monterado.

2. Pengembangan Taman Sain Terdapat gap antara produktivitas Masukan2. Pengembangan Taman Sain Terdapat gap antara produktivitas MasukanPertanian di Kebun hasil percobaan di lab/lapangan - Dana : 1.683.050.000,- Rp 1.683.050.000Percobaan Simpang percobaan dengan petani. Untuk ituMonterado diperlukan adanya: a) Mekanisme - SDM : 11 Orang 11

penyebaran/diseminasi teknologiagar hasil percobaan dapat Keluarandipraktekkan masyarakat, b) - Peningkatan penerapan dan alih Paket 1Teknologi perlu dialirkan ke tingkat teknologi hasil litbang kementerian/LPNKpetani dan dilakukan pengawalan Ristek, swasta dan perguruan tinggioleh ahli dan penyuluh agar kepada masyarakat melalui modelmasyarakat mendapatkan manfaat percontohan pertanian terpadu yang(peningkatan produksi dan mengintegrasikan pertanian, peternakanpendapatan) dari penerapan dan perikanan dalam satu siklus produksiteknologi tsb, c) Sebelummasyarakat mempraktekkan di Hasil yang Diharapkantempat mereka, diperlukan suatu - Percepatan penerapan teknologi hasil Paket 1tempat dimana masyarakat dapat litbang kementerian/LPNK Ristek, swastamencari info teknologi baru, cara dan perguruan tinggi dan masyarakatmenerapkan/uji coba (tanpa resiko dan peningkatan kualitas sumberdayasendiri) dan mendapatkan manusia yang terampi dan mandiripengawalan/bimbingan. Untuk itu, dibidang agroteknologi dan agribisnisdiperlukan fasilitas untukmenjalankan fungsi tersebut.Tempat dimaksud adalah Taman SainPertanian (TSP).

8 Layanan Perkantoran Terlaksananya 12 1 Pembayaran Gaji dan Membayarkan gaji, Tunjangan, MasukanPembayaran Gaji, Tunjangan honorarim, lembur dan vakasi - Dana : 5.678.260.000,- Rp 5.678.260.000Tunjangan danOperasional Perkantoran - SDM : 4 Orang 4Operasional Perkantoran - SDM : 4 Orang 4selama 12 bulan

Keluaran- Terbayarnya gaji, lembur, honorarium dan Bulan 12

tunjangan pegawai selama 12 bulan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

Hasil yang Diharapkan- Terbayarnya gaji , Honor, lembur dan Bulan 12

Vakasi pegawai BPTP KalImantan Barat

2. Penyelenggaraan Meningkatkan pengelolaan rumah MasukanOperasional dan tangga balai dan pemeliharaan - Dana : 1.344.600.000,- Rp 1.344.600.000Pemeliharaan Perkantoran fungsi sarana dan prasarana

- SDM : 16 Orang 16

Keluaran- Pemeliharaan gedung kantor 700 m², Paket 1

halaman gedung laboratorium 240 m² danhalaman kantor 2000 m²

- Pemeliharaan peralatan dan mesin Paket 1(komputer 30 unit, AC 30 unit,pemeliharaan mesin kompresor 2 unit,pemeliharaan jenset 25 KVA 1 unit,pemeliharaan hand tractor 2 unit; traktorpemeliharaan hand tractor 2 unit; traktormini mesin potong rumput 2 Unit; perlatankomputer 34 unit

- Pemeliharaan 21 unit kendaraan roda 2, 2 Paket 1unit roda 3 dan 7 unit roda 4

- Pemeliharaan jaringan (LAN, listrik, Paket 1telepon, intercom, air)

- Keperluan pokok sehari-hari perkantoran Paket 1(12 bulan).

- Pemeliharaan inventaris kantor Paket 1- Penyusunan laporan (bulanan triwulan, Laporan 12

semester, tahunan)

Hasil yang Diharapkan- Terlaksanannya urusan tata usaha dan Paket 1

rumah tangga Balai secara tertib, efisien,dan efektif

9 Perangkat Pengolah Data Tersedianya perangkat 14 1. Perangkat Pengolah Data Mengadakan Perangkat Pengolah Masukandan Komunikasi pengolah data dan dan Komunikasi Mendukung Data dan Komunikasi - Dana : 153.500.000,- Rp 153.500.000

komunikasi yang Manajemen Kantormendukung manajemen - SDM : 5 Orang 5kantor

Keluaran- Laptop Unit 8- Printer Unit 5- Printer mobile Unit 1- Printer three in one Unit 2- Hardisk eksternal Unit 2- PC komputer Unit 1- PC komputer Unit 1

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya Peralatan dan Fasilitas Paket 1

perkantoran

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

10 Peralatan dan Fasilitas Tersedianya peralatan 1 1. Pengadaan meubelair Mengadakan Peralatan dan Falitas MasukanPerkantoran dan fasilitas perkantoran Perkantoran - Dana : 71.500.000,- Rp 71.500.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Meja rapat Unit 1- Meja dan kursi kerja Set 16

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya Peralatan dan Fasilitas Paket 1

perkantoran

11

INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT PKT

Anggaran(Rp. 000)

1 2 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b 7a 7b 8

Program1. Program Penciptaan

Teknologi dan InovasiPertanian Bio-IndustriBerkelanjutan

1.1. Pengkajian dan PercepatanDiseminasi InovasiTeknologi Pertanian

Kegiatan Utamaa. Pengkajian teknologi 1. Tersedianya inovasi pertanian 1. Jumlah teknologi spesifik lokasi 6 Tersedianya materi diseminasi 6 860.000.000

unggulan spesifik lokasi unggulan inovasi pertanian unggulan spesifikagroekosistem

b. Penyediaan dan penyebarluasan 2. Meningkatnya Penyebarluasan 1. Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke 3 Tersebarnya inovasi pertanian 3 2.893.755.000teknologi pertanian (diseminasi) teknologi pertanian pengguna unggulan

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

No Program Utama Sasaran Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja OutcomeUraian Target Uraian Target

c. Pendampingan inovasi 2. Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan 5 Terimplementasikannya program 5 1.400.000.000pertanian dan program pendampingan inovasi pertanian dan strategis pembangunan pertanianstrategis nasional / daerah program strategis nasional / daerah wilayah sesuai sasaran

d. Advokasi teknis dan kebijakan 3. Jumlah rekomendasi kebijakan 1 Tersedianya dokumen kebijakan 1 100.000.000operasional pembangunan mendukung empat sukses Kementerian operasional pembangunanpertanian wilayah, regional dan Pertanian pertanian wilayah, regional dannasional nasional

e. Model Pengembangan Inovasi 3. Tersedianya model pengembangan 1. Jumlah model pengembangan 2 Tersedianya model pengembangan 2 900.000.000Pertanian Bioindustri Spesifik inovasi pertanian bioindustri spesifik inovasi pertanian bioindustri spesifik inovasi pertanian bioindustri spesifikLokasi lokasi lokasi lokasi

f. Peningkatan pengelolaan UPBS 1. Jumlah produksi benih sumber padi yang 39 Meningkatnya peran BPTP sebagai 39 792.675.000dihasilkan penyedia benih sumber padi

g. Dukungan Manajemen Pengkajian 5. Meningkatnya kinerja pengkajian 1. Jumlah kegiatan yang mendukung kinerja 8 Jumlah kegiatan yang mendukungkinerja 8 1.392.536.000

dan Percepatan Diseminasi dan percepatan diseminasi inovasi pengkajian dan diseminasi pengkajian dan diseminasiInovasi Teknologi Pertanian teknologi pertanian

h. Layanan Perkantoran 7. Terlaksananya layanan perkatoran 1. Jumlah bulan pelaksanaan layanan 12 Jumlah bulan pelaksanaan layanan 12 7.022.860.000selama 12 bulan perkantoran perkantoran

i. Peralatan dan Fasilitas 9. Tersedianya peralatan dan fasilitas 1. Tersedianya peralatan dan fasilitas 1 Tersedianya peralatan dan fasilitas 1 50.000.000Perkantoran perkantoran perkantoran perkantoran

15.411.826.000

Jakarta, …………….. 2016

Kepala Balai Besar Pengkajian Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertaniandan Pengembangan Teknologi Pertanian, Kalimantan Barat

Dr. Ir. Abdul Basit, MS Ir. Jiyanto, MMNIP. 19610929 198603 1 003 NIP. 19611001 198603 1 002

INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT PKT

Anggaran(Rp. 000)

1 2 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b 7a 7b 8

Program1. Penciptaan Teknologi dan

Varietas Unggul BerdayaSaing

1.1. Pengkajian dan PercepatanDiseminasi InovasiTeknologi Pertanian

Kegiatan Utamaa. Pengkajian teknologi 1. Tersedianya inovasi pertanian 1. Jumlah teknologi spesifik lokasi 6 Tersedianya materi diseminasi 6 731.300.000

unggulan spesifik lokasi unggulan inovasi pertanian unggulan spesifikagroekosistem

b. Penyediaan dan penyebarluasan 2. Meningkatnya Penyebarluasan 1. Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke 5 Tersebarnya inovasi pertanian 5 810.445.000teknologi pertanian (diseminasi) teknologi pertanian pengguna unggulan

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

No Program Utama Sasaran Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja OutcomeUraian Target Uraian Target

c. Pendampingan inovasi 2. Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan 2 Terimplementasikannya program 2 828.400.000pertanian dan program pendampingan inovasi pertanian dan strategis pembangunan pertanianstrategis nasional / daerah program strategis nasional / daerah wilayah sesuai sasaran

d. Advokasi teknis dan kebijakan 3. Jumlah rekomendasi kebijakan 1 Tersedianya dokumen kebijakan 1 74.000.000operasional pembangunan mendukung empat sukses Kementerian operasional pembangunanpertanian wilayah, regional dan Pertanian pertanian wilayah, regional dannasional nasional

e. Pengembangan kerjasama 3. Meningkatnya kerjasama nasional 1. Jumlah laporan kerjasama pengkajian, 1 Tersedianya laporan kerjasama 1 21.850.000nasional dan internasional dalam dan internasional (di bidang pengembangan dan pemanfaatan inovasi pengkajian, pengembangan danpengkajian dan pendayagunaan pengkajian, diseminasi dan pertanian pemanfaatan inovasi pertanianinovasi pertanian pendayagunaan inovasi pertanian)

f. Koordinasi dan sinkronisasi 4. Meningkatnya sinergi operasional 1. Jumlah sinergi operasional pengkajian 1 Tersedianya dokumen penajaman 1 163.580.000operasional pengkajian dan pengkajian dan pengembangan dan pengembangan inovasi pertanian operasional pengkajian danpengembangan inovasi inovasi pertanian pengembangan inovasi pertanianpertanian

g. Penguatan manajemen 5. Meningkatnya manajemen 1. Jumlah dokumen perencanaan dan 10 Terukurnya kegiatan pengkajian 10 9.897.232.000perencanaan dan evaluasi pengkajian dan pengembangan evaluasi kegiatan serta administrasi dan pengembangan inovasikegiatan serta adminstrasi inovasi pertanian keuangan, kepegawaian dan sarana pertanian dengan SMARTinstitusi prasaranainstitusi prasarana

h. Peningkatan kualitas 2. Jumlah penerapan sertifikasi sistem mutu 1 Terimplementasikannya ISO 1 20.000.000manajemen institusi (ISO : 9001:2008) 9001:2008 di BPTP

Anggaran(Rp. 000)

1 2 3a 3b 4a 4b 5a 5b 6a 6b 7a 7b 8

No Program Utama Sasaran Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja OutcomeUraian Target Uraian Target

i. Pengembangan kompetensi 3. Jumlah SDM yang meningkat 16 Meningkatnya kompetensi SDM 16 26.250.000SDM kompetensinya

j. Operasional dan Pemeliharaan 4. Jumlah peralatan kebun dan 1 Meningkatnya nilai pengembalian 1 79.917.000Instalasi Pengkajian laboratorium yang dapat difungsikan investasi pemeliharaan peralatan

secara optimal kebun dan laboratorium

k. Peningkatan pengelolaan 5. Jumlah website dan database yang 1 Meningkatnya kapasitas website 1 94.100.000website dan database ter-update secara berkelanjutan dan database

l. Peningkatan pengelolaan UPBS 6. Jumlah produksi benih sumber padi yang 37 Meningkatnya peran BPTP sebagai 37 511.800.000dihasilkan penyedia benih sumber padi

13.258.874.000

Jakarta, …………….. 2015

Kepala Balai Besar Pengkajian Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertaniandan Pengembangan Teknologi Pertanian, Kalimantan Barat

Dr. Ir. Abdul Basit, MS Ir. Jiyanto, MMNIP. 19610929 198603 1 003 NIP. 19611001 198603 1 002

INSTANSI : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT RKT

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Program1. Penciptaan Teknologi dan

Varietas Unggul BerdayaSaing

1.1. Pengkajian danPercepatan DiseminasiInovasi TeknologiPertanian

Kegiatan Utama (cluster)1.Tersedianya inovasi 1. Jumlah teknologi spesifik 6 1. Pengkajian teknologi 1.1 Pengkajian Teknologi Spesifik Masukan

pertanian unggulan lokasi unggulan spesifik lokasi Lokasi Peningkatan Produksi Padi - Dana : 129.000.000,- Rp 129.000.000Pada Berbagai Cekaman Lingkungandi Kalbar - SDM : 7 Orang 7

Keluaran

RENCANA KINERJA TAHUNANTAHUN 2015

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

Keluaran- Satu sampai dua Varietas padi Varietas 1

toleran terhadap kekeringan dilahanpasang surut

- Satu paket teknologi spesifik lokasi Paket 1pengelolaan air dan hara untuk tanamanpadi toleran salinitas pada lahan sawahpasang surut di Kalimantan Barat.

Hasil yang Diharapkan- Diperolehnya varietas padi yang toleran Paket 1

kekringan dan paket teknologi pengelolaanair dan hara di lahan pasang surutKalimantan Barat

1.2 Pemetaan Potensi Sumberdaya MasukanLahan Untuk Pewilayahan Komoditas - Dana : 163.500.000,- Rp 163.500.000(AEZ) Tanaman Pangan di Kab. Sambasdan Singkawang, Provinsi Kalimantan - SDM : 4 Orang 4Barat

Keluaran- Peta zona agro ekologi skala 1: Peta 1

50.000 untuk komoditas pertanian tanamanpangan di Kabupaten Sambas danSingkawang.

- Peta pewilayahan komoditas pertanian Peta 1tanaman pangan skala 1:50.000 diKabupaten Sambas dan Singkawang.

Hasil yang Diharapkan- Peta pewilayahan komoditas pertanian Peta 2

tanaman pangan skala 1:50.000 sebagaidasar perencanaan penggunaan lahan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

yang produktif dan berkelanjutan diKabupaten Sambas dan Singkawang

1.3 Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi MasukanPeningkatan Produksi Bawang Merah - Dana : 76.600.000,- Rp 76.600.000di Lahan Gambut Kalimantan Barat

- SDM : 4 Orang 5

Keluaran- 1 (satu) paket teknologi budidaya bawang Paket 1

merah di lahan gambut

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya produktivitas bawang merah % 20

sebesar 20 % melalui penggunaanpaket teknologi budidaya yang tepat dilahan gambut

1.4 PengkajianModel Percepatan MasukanPembangunan Pertanian Berbasis - Dana : 99.500.000,- Rp 99.500.000Inovasi Kawasan PerbatasanInovasi Kawasan PerbatasanKabupaten Sambas - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- model percepatan adopsi Model 1

inovasi teknologi Pertanian kawasanperbtasan Kabupaten Sambas

Hasil yang Diharapkan- Percepatan penyebaran inovasi % 15

pertanian yang dihasilkan BadanLitbang dalam mendukungpengembangan sistem dan usahaagribisnis di kawasan perbatasan Sambas

1.5 Pengkajian Teknologi Pasca MasukanPanen Lada Di Kalimantan Barat - Dana : 89.600.000,- Rp 89.600.000

- SDM : 4 Orang 6

Keluaran- 1(satu) teknologi mengurangi kehilangan Tek 1

hasil pasca panen lada- 1(Satu) model kelembagaan usaha pasca Kelembaga 1

panen lada- 1 (satu) teknologi pengolahan lada Tek 1

menjadi turunannya sehingga berdayasaing tinggi sehingga kesejahteraan petanimeningkatmeningkat

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya efisiensi dan efektivitas % 20

usaha tani lada dengan model penekanan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

susut bobot tanaman lada

1.6 Pengelolaan Sumberdaya Genetik Masukandi Kalimantan Barat - Dana : 173.100.000,- Rp 173.100.000

- SDM : 6 Orang 6

Keluaran- 1 (satu) paket data inventarisasi SDG Paket 1

tanaman di Kabupaten Sekadau- 1(satu) unit kebun koleksi SDG unit 1

tanaman buah terpelihara baik- 1(satu) paket data Karakterisasi Padi Paket 1

lokal dan tanaman buah lokal Kalbar- Penguatan kelembagaan SDG Kelembaga 1

Hasil yang Diharapkan- Terinventarisasinya plasma nutfah di Paket 1

Kab. Sekadau, terpeliharanya kebun koleksiplasma nutfah tanaman buah,plasma nutfah tanaman buah,bertambahnya koleksi plasma nutfahtanaman buah di KP. Simpang Monterado,dan terkarakterisasinya plasma nutfah padilokal dan tanaman buah loka Kalbar

2.Meningkatnya 1. Jumlah teknologi yang 2 2. Penyediaan dan 2.1 Diseminasi Inovasi Teknologi MasukanPenyebarluasan didiseminasikan ke penyebarluasan teknologi Pertanian di Kalimantan Barat - Dana : 299.145.000,- Rp 299.145.000(diseminasi) teknologi pengguna pertanianpertanian - SDM : 4 Orang 4

Keluaran- 1 kali pameran inovasi teknologi kali 1- 1 paket bahan publikasi paket 1- Visitor plot di kantor BPTP kalbar unit 1- Visitor plot di KP. Selakau unit 1- Visitor plot di KP. Sungai Kakap unit 1- Visitor plot di KP. Monterado unit 1

Hasil yang Diharapkan- Terdiseminasinya inovasi teknologi Paket 1

hasil Litkaji ke pengguna

2.2 Peningkatan Kapasitas Komunikasi, MasukanKoordinasi, Akselerasi dan Diseminasi - Dana : 163.300.000,- Rp 163.300.000Inovasi Teknologi Hasil Litkaji diKalbar - SDM : 5 Orang 52

Keluaran- 1 kali temu tugas Kali 1Keluaran- 1 kali temu tugas Kali 1- 1 unit visitor plot inovasi teknologi unit 1- temu lapang dan lomba penerapan inovasi kali 1- 1 paket kajian efektivitas model komunikasi paket 1

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

dan diseminasi

Hasil yang Diharapkan- Terdiseminasinya inovasi teknologi Paket 1

hasil Litkaji ke pengguna

2 3. Diseminasi / Advokasi Inovasi 3.1 Taman Agroinovasi MasukanPertanian - Dana : 100.000.000,- Rp 100.000.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- 1 model taman agroinovasi di Unit 1

Kalimantan Barat

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya adopsi inovasi teknologi Paket 1

taman agroinovasi di wilayah perkotaanKalimatan Barat

3.2 Model Penyediaan Benih Padi untuk Masukan3.2 Model Penyediaan Benih Padi untuk MasukanPemenuhan Kebutuhan Wilayah - Dana : 248.000.000,- Rp 248.000.000melalui Peningkatan KemampuanCalon Penangkar - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Benih padi untuk memenuhi kebutuhan paket 1

benih di kawasan pengembangan padi.- Terdampinginya kelompok penangkar/ paket 1

penangkar informal- Terbentuknya konsep model penyediaan paket 1

benih untuk pemenuhan kebutuhan wilayahmelalui peningkatan kemampuan calonpenangkar benih padi

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya benih padi untuk memenuhi paket 1

kebutuhan benih di kawasanpengembangan padi

- Terbinanya dan meningkatnya keterampilan paket 1kelompok penangkar/ penangkar informal

- Terbentuknya konsep model penyediaan paket 1benih untuk pemenuhan kebutuhan wilayahmelalui peningkatan kemampuan calonpenangkar benih padi

2 4. Model Pengembangan 4.1 Pengembangan Pertanian MasukanInovasi Pertanian Bioindustri Bio-Industri Berkelanjutan Berbasis - Dana : 450.000.000,- Rp 450.000.000Berkelanjutan Spesifik Integrasi Jagung-Ternak di KalbarLokasi - SDM : 5 Orang 5Lokasi - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Model kelembagaan bio industri di tingkat model 1

petani dan mitra swasta

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Produk pakan ternak bermutu tinggi dari paket 1bahan limbah jagung

- Produk biofertilizer dari limbah ternak sapi paket 1sebagai pupuk organik padat dan cair (biourine)

- Produk energi alternative terbarukan paket 1biogas dari limbah ternak sapi

Hasil yang Diharapkan- Produk agribisnis bio industri kualitas paket 1

ekspor dari limbah jagung dan ternak sapipada sistem integrasi jagung-ternak yangberkelanjutan di KalimantanBarat.Produk agribisnis bio industrikualitas ekspor dari limbah jagung danternak sapi pada sistem

4.2 Pengembangan Pertanian Bioindustri MasukanBerkelanjutan Berbasis Integrasi - Dana : 560.000.000,- Rp 560.000.000Tanaman-Ternak di Lahan PasangSurut Kalimantan Barat - SDM : 5 Orang 5Surut Kalimantan Barat - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Satu sub sistem Agro-Industrial Perdesaan model 1

(AIP), yang meliputi: unit usaha padi, unitpengolahan beras premium, unitpengolahan arang jerami, unit pengolahankompos jerami, unit pengolahan silasejerami, unit pengolahan dedak utk pakan,unit usaha ternak.

- Satu sub sistem Kelembagaan Agribisnis model 1Perdesaan (KAP), yang meliputi: Gapoktan,UPJA, Saprodi, keuangan mikro,pemasaran.

Hasil yang Diharapkan- Laboratorium Lapang Pertanian Bio- paket 1

Industri Berkelanjutan berbasis integrasitanaman-ternak di lahan pasang surutyang dicirikan oleh berkembangnyaKelembagaan Agribisnis Perdesaan (KAP)dan Agro-Industrial Perdesaan (AIP)

2. Jumlah laporan 2 5. Pendampingan inovasi 5.1 Pendampingan Pengembangan Masukanpelaksanaan kegiatan pertanian dan program Kawasan Pertanian Nasiional di - Dana : 568.400.000,- Rp 568.400.000pendampingan inovasi strategis nasional / daerah Kalimantan Baratpertanian dan program - SDM : 10 Orang 25strategis nasional /daerah Keluaran

- Uji adaptasi VUB padi Unit 4daerah Keluaran

- Uji adaptasi VUB padi Unit 4- Demfarm VUB padi unit 2- Pelatiah petani kali 2- Narasumber inovasi teknologi kali 2

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Rekomendasi pemupukan paket 1- temu lapang kali 2- Validasi dan update katam paket 1- Demplot GAP jeruk unit 1- Demplot PTKJS unit 1

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya produktivitas padi dan jeruk % 15

sebesar 15 % melaluipenggunaan varietsa unggul baru danteknologi budidaya

- Meningkatnya pengetahuan penyuluh dan % 15petani tentang teknologi budidaya padidan jeruk melalui pertemuankelompok, pelatihan inovasi teknologipertanian, bahan diseminasi dan temulapang

5.2 Pendampingan Program MasukanPengembangan Kawasan Rumah - Dana : 260.000.000,- Rp 260.000.000Pangan Lestari di Kalimantan BaratPangan Lestari di Kalimantan Barat

- SDM : 12 Orang 12

Keluaran- Penguatan dan pengembangan KBI Unit 1- Penguatan dan pembinaan KBD Unit 5- Pertemuan kelompok kali 12

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya rumah tangga tani yang % 20

memanfaatkan benih sumber untukbudidaya tanaman.

3. Jumlah rekomendasi 1 6. Advokasi teknis dan 6.1 Analisis Kebijakan Antisipatif dan Masukankebijakan mendukung kebijakan operasional Reponsif Pembangunan Pertanian di - Dana : 74.000.000,- Rp 74.000.000empat sukses pembangunan pertanian Kalimantan BaratKementerian Pertanian wilayah, regional dan - SDM : 6 Orang 6

nasional

Keluaran- satu paket rekomendasi kebijakan Rekom 1

merespon isu terkini pembangunanpertanian di Kalimantan Barat pada tahun2015 1

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya rekomendasi kebijakan Rekom 1

responsif dan antisipatif setiap tahunnyasebagai alternatif kebijakan percepatanresponsif dan antisipatif setiap tahunnyasebagai alternatif kebijakan percepatanpembangunan pertanian di KalimantanBarat

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

3 Meningkatnya kerjasama 1. Jumlah laporan kerjasama 1 7. Pengembangan kerjasama 7.1 Kerjasama Litkaji Masukannasional dan internasional pengkajian, nasional dan internasional - Dana : 21.850.000,- Rp 21.850.000(di bidang pengkajian, pengembangan dan dalam pengkajian dandiseminasi dan pemanfaatan inovasi pendayagunaan inovasi - SDM : 5 Orang 5pendayagunaan inovasi pertanian pertanianpertanian) Keluaran

- Rintisan kerjasama, dokumen MoU, Dokumen 1dan dokumen MoU ygterimplementasi;

Hasil yang Diharapkan- Terimplementasinya kerjasama dengan MoU 1

stakeholders

4 Meningkatnya sinergi 1. Jumlah sinergi operasional 1 8. Koordinasi dan sinkronisasi 8.1 Koordinasi dan Sinkronisasi Kegiatan Masukanoperasional pengkajian dan pengkajian dan operasional pengkajian dan Litkaji dan Diseminasi - Dana : 163.580.000,- Rp 163.580.000pengembangan inovasi pengembangan inovasi pengembangan inovasipertanian pertanian pertanian - SDM : 8 Orang 8

Keluaran- 1 dokumen hasil sinkronisasi dan Dokumen 1- 1 dokumen hasil sinkronisasi dan Dokumen 1

koordinasi kegiatan litkaji dandiseminasi

Hasil yang Diharapkan- Terjadinyal sinkronisasi dan Dokumen 1

koordinasi kegiatan litkaji dandiseminasi dengan stakeholders

5 Meningkatnya manajemen 1. Jumlah dokumen 12 9. Penguatan manajemen 9.1 Penyusunan Program dan Rencana Masukanpengkajian dan perencanaan dan perencanaan dan evaluasi Kerja/Teknis/Program - Dana : 66.687.000,- Rp 66.687.000pengembangan inovasi evaluasi kegiatan serta kegiatan serta adminstrasipertanian administrasi keuangan, institusi - SDM : 5 Orang 5

kepegawaian dan saranaprasarana Keluaran

- Dokumen matriks, dokumen Dokumen 1RPTP/RDHP/RKTM, dokumen anggaran(RKA-KL), dan dokumen i-Program

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja pengkajian, % 25

perakitan dan pengembangan teknologipertanian tepat guna di BPTPKalimantan Barat melalui dukungananggaran

9.2 Dokumen Monitoring, Evaluasi dan MasukanPelaporan Kegiatan - Dana : 34.604.000,- Rp 34.604.000

- SDM : 8 Orang 8- SDM : 8 Orang 8

Keluaran- dokumen monev; dokumen audit Dokumen 1

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

internal; dokumen hasil analisis auditinternal; dokumen pertemuanbulanan balai, dokumen LAKIP;dokumen SIMONEV.

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja pengkajian, % 25

perakitan dan pengembangan teknologipertanian tepat guna di BPTPKalimantan Barat

9.3 Administrasi Kegiatan Masukan- Dana : 84.944.000,- Rp 84.944.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Pengelolaan administrasi kegiatan selama Bulan 12

12 bulan

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya pengelolaan administrasi Bulan 12

kegiatan selama 12 bulan

9.4 Penyusunan Laporan Keuangan SAI Masukanpada Sekretariat UAPPA/B-W - Dana : 380.370.000,- Rp 380.370.000Provinsi Kalimantan Barat

- SDM : 7 Orang 7

Keluaran- Laporan keuangan SAI pada sekretariat Bulan 12

UAPPA/B-W Prov. Kalimantan Barat

Hasil yang Diharapkan- Tersusunnya laporan keuangan SAI pada Bulan 12

sekretariat UAPPA/B-W Prov. KalimantanBarat

9.5 Sistem Pengendalian Internal (SPI) / MasukanWBK - Dana : 20.100.000,- Rp 20.100.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Dokumen pelaksanaan SPI / WBK Dokumen 1

Hasil yang Diharapkan- Terlaksananya SPI /WBK di BPTP

Kalimantan BaratKalimantan Barat

9.6 Kendaraan Bermotor Masukan- Dana : 25.000.000,- Rp 25.000.000

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- SDM : 2 Orang 2

Keluaran- Kendaraan roda 3 mendukung Bioindustri Unit 1

Tanaman-ternak

Hasil yang Diharapkan- Kendaraan roda 3 Unit 1

9.7 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Masukan- Dana : 5.676.522.000,- Rp 5.676.522.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai Bulan 12

selama 12 bulan

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja operasional balai Bulan 12- Meningkatnya kinerja operasional balai Bulan 12

selama 12 bulan

9.8 Penyelenggaraan Operasional dan MasukanPemeliharaan Perkantoran - Dana : 1.007.230.000,- Rp 1.007.230.000

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Terselenggaranya pengelolaan rumah Bulan 12

tangga balai selama 12 bulan danterpeliharanya fungsi sarana danprasarana

Hasil yang Diharapkan- Peningkatan pengelolaan rumah tangga Bulan 12

balai selama 12 bulan dan terpeliharanyafungsi sarana dan prasarana

9.9 Perangkat Pengolah Data dan MasukanKomunikasi Mendukung Manajemen - Dana : 20.000.000,- Rp 20.000.000Kantor

- SDM : 2 Orang 2

Keluaran- Perangkat pengolah data dan komunikasi Unit 2

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja kegiatan pengkajian,Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja kegiatan pengkajian,

diseminasi dan manajemen balai

9.11 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Masukan

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

- Dana : 30.000.000,- Rp 30.000.000

- SDM : 2 Orang 2

Keluaran- Kursi kerja Unit 15

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja kegiatan pengkajian,

diseminasi dan manajemen balai

9.12 Bangunan Masukan- Dana : 679.275.000,- Rp 679.275.000

- SDM : 2 Orang 2

Keluaran- Renovasi Gudang alsintan M2 180- Renovasi garasi M2 20- Renovasi Gudang prosesing kelapa Kp. Selakau M2 70

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kinerja kegiatan pengkajian,

diseminasi dan manajemen balai

2. Jumlah BPTP yang 1 9.13 Peningkatan Mutu Manajemen Masukanmenerapkan ISO Satker - Dana : 20.000.000,- Rp 20.000.0009001:2008

- SDM : 8 Orang 8

Keluaran- Laporan kegiatan peningkatan mutu satker Dokumen 1

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya mutu satker % 25

3. Jumlah SDM yang 20 10. Pengembangan kompetensi 10.1 Peningkatan Kapasitas SDM Masukanmeningkat kompetensinya SDM - Dana : 26.250.000,- Rp 26.250.000

- SDM : 2 Orang 2

Keluaran- Peningkatan kompetensi 10 tenaga Orang 20

fungsional dan 10 tenaga teknis /administrasi

Hasil yang Diharapkan- Meningkatnya kompetensi tenaga % 25

fungsional dan tenagafungsional dan tenagateknis/admnistrasi

4. Jumlah kebun percobaan 1 11. Pengelolaan Hasil Pengkajian 11.1 Operasional dan Pemeliharaan Masukanyang terfungsikan secara Instalasi Pengkajian - Dana : 79.917.000,- Rp 79.917.000

Uraian

Renc. TktCapaian(Target)

(RENSTRABBP2TP)

Satuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran KegiatanRencanaTingkatCapaian(Target)

KetIndikator Program Uraian Indikator Kinerja

produktif- SDM : 3 Orang 3

Keluaran- Beroperasinya dan terpeliharanya unit 3

Kebun Percobaan sebagai tempat produksibenih/bibit, dan tempat kunjunganteknologi

Hasil yang Diharapkan- PNBP dari 3 KP

5. Jumlah website dan 1 12. Peningkatan pengelolaan 12.1 Pengelolaan Website, Data Base dan Masukandatabase yang website dan database Perpustakaan - Dana : 94.100.000,- Rp 94.100.000ter-update secaraberkelanjutan - SDM : 5 Orang 5

Keluaran- 500 orang pengguna informasi web, Orang 500

database dan perpustakaan terlayani.

Hasil yang DiharapkanHasil yang Diharapkan- Tersedianya informasi inovasi teknologi % 20

pertanian yang mudah diakses olehpengguna

6. Jumlah produksi benih 35 13. Peningkatan pengelolaan 13.1 Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Masukansumber padi yang UPBS - Dana : 511.800.000,- Rp 511.800.000dihasilkan

- SDM : 5 Orang 5

Keluaran- Benih Kelas FS Ton 6- Benih Kelas SS Ton 15- Benih Kelas ES Ton 23

Hasil yang Diharapkan- Tersedianya Benih padi Kelas FS Ton 6- Tersedianya benih padi Kelas SS Ton 31