workshop bagian 2 - analisis difraksi
DESCRIPTION
Workshop Bagian 2 - Analisis Difraksi. Disiapkan oleh Suminar Pratapa Jurusan Fisika FMIPA ITS. Seminar dan Workshop Difraksi Sinar-X 2002 Pusat Penelitian Ilmu Bahan dan Ilmu-ilmu Dasar (IBID) Lembaga Penelitian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Indonesia. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
WorkshopBagian 2 - Analisis Difraksi
Disiapkan oleh
Suminar Pratapa
Jurusan Fisika FMIPA ITS
Seminar dan Workshop Difraksi Sinar-X 2002
Pusat Penelitian Ilmu Bahan dan Ilmu-ilmu Dasar (IBID)
Lembaga Penelitian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Indonesia
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Mengapa difraksi sinar-x?
• Tujuan menggunakan difraksi sinar-x
• Difraktometer yang mana?
• Kondisi eksperimen
• Pemrosesan data
• Alat analisis yang tepat
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Tujuan memakai difraktometer
• Identifikasi fasa• Penentuan komposisi• Parameter kisi• Regangan-ukuran
kristal• Penentuan struktur
kristal
• Tegangan• Depth profiling• Penentuan koefisien
ekspansi termal• Fasa lapisan tipis• Preferred orientation
kristal
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Menggunakan apa?
XRD ND SRD ED
Resolusi Sedang(0.12 pd 2=40 )
Rendah(0.25 pd 2=40 )
Tinggi(0.02 pd 2=40 )
Sedang
Material Permukaan Bulk Permukaan Permukaan
Availability Mudah Relatifsukar
Relatifsukar
Sukar
Tujuan Rutin, riset Riset Riset Riset
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Kondisi Eksperimen
• Ambien
• Suhu tinggi/rendah
• Tekanan tinggi/rendah
• Medan magnet
• Tegangan (stress)
• dll.
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Analisis yang tepat
• Apa tujuannya?
• Apa alat analisisnya?
• Mudah/sukar aksesnya?
• Performa
• Informasi seputar pemakaian
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
I. Search-Match
25.576
35.150
43.354
46.178
52.552
57.500
59.741
61.131
66.519
68.210
70.417
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Search-Match Manual
Terukur PDF PDF
2th Intensitas Int.% 2th Int.% 2th Int%
25.576
35.150
43.354
46.178
52.552
57.500
59.741
Latihan
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
II. Analisis Rietveld
terukur
model
Parameter-parameter pada model diperhalus (refined) untuk mendapatkan pola yang ‘paling cocok’ dengan pola terukur.
1. GLOBAL latar, pergeseran sampel; 20, panjang gelombang (kalau diperlukan).
2. ATOMIK parameter kisi, posisi atom, parameter termal, site occupancy
3. FASA faktor skala, profil puncak, tekstur
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Perangkat analisis Rietveldmisal lihat: http://crystsun1.unige.ch/stxnews/riet/faq/progs/riet-pc.htm
1. DBWS (DOS gratis)
2. GSAS (DOS gratis)
3. Rietan (DOS gratis)
4. Rietica (GUI gratis, versi DOS bernama LHPM)
5. SiroQuant (komersial)
6. Quasar (komersial)
7. dll.
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Analisis Rietveld
Beberapa parameter:
a = 4.211252(15) Å
S = 0.2721E-01(1)
u=0.0082(2)
HL=0.052(4)
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Metode Rietveld - step-by-step
1. Data pengukuran - sesuaikan format dengan perangkat yang akan digunakan.
2. Kumpulkan informasi mengenai:
a. intrumen (, 20, FWHM)
b. data atomik (space-group, parameter kisi, posisi atom, parameter termal, site-occupancy) - cari yang ‘terbaik’.
c. memperkirakan fungsi latar dan FHWM terhadap sudut difraksi akan membantu penghalusan
d. simulasikan pola, bandingkan dengan pola terukur secara manual. Lanjutkan dengan penghalusan bila tercapai kecocokan.
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Metode Rietveld - step-by-step
1. Background - umumnya akan dengan cepat membantu penghalusan karena perbedaan cacah yang menyeluruh.
2. Tinggi puncak terhitung dicocokkan dengan mengubah faktor skala.
3. Perhatikan posisi-posisi puncak. Ketidakcocokan posisi puncak terutama disebabkan oleh (1) pergeseran sampel, (2) parameter kisi, dan (3) bisa jadi dipengaruhi oleh asimetri puncak.
4. Perhatikan bentuk puncak. Lebar puncak dipengaruhi oleh (1) U-Gaussian, (2) parameter Lorentzian dan (3) asimetri. Ekor puncak dipengaruhi oleh parameter Lorentzian.
5. Perlukah memperhalus parameter preferred-orientation?
6. Kapan bisa mengambil hasilnya?
Demonstrasi
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
III. Analisis Kuantitatif
• Discrete-peak Phase Analysis
• Multiple-line Pair Methods
[tidak mudah untuk overlapping peaks]
• Metode Rietveld
[berlaku untuk overlapping peaks]
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Analisis Kuantitatif Rietveld
GoF = 1.68%
MgO wt% = 88.9(6)
Y2O3 wt% = 11.0(1)
menggunakan metode ZMV relatif.
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
III. Parameter Kisi"PDF" Terukur Selisih Terukur Selisih Terukur Selisih
111 36.94088 37.12081 36.96096 36.76096200 42.91696 43.09019 42.94373 42.74373220 62.31031 62.45678 62.36384 62.16384222 74.69610 74.82249 74.76970 74.56970400 94.05044 94.14337 94.15750 93.95750331 105.74632 105.81918 105.87345 105.67345420 109.77292 109.83909 109.90675 109.70675422 127.29737 127.33677 127.45796 127.25796
() = 2SD/Rcos
sin
2222
lkh
a
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
IV. Regangan & ukuran kristal
42.00 42.25 42.51 42.76 43.02 43.27
2
0
40000
80000
120000
160000
200000
240000
Inte
nsi
ty
Mozaix Refinement PlotSRD data - MgO 99% 1100C-2h - line 200
Observed Data Calculated Data Difference
Informasi:
- regangan tak-seragam
- ukuran kristal
- distribusi ukuran kristal
Workshop Difraksi Sinar-X ITS 2002
Analisis lain….
• Penentuan struktur kristal
• Tegangan
• Depth profiling
• Penentuan koefisien ekspansi termal
• Fasa lapisan tipis
• Preferred orientation kristal
• dll.