laporan interferensi dan difraksi

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.I Definisi interferernsi dan Difraksi Fenomena gelombang yang terjadi bila dua atau lebih gelombang bertumpang tindih daerah ruang yang sama dikelompokkan dalam interferensi. Bila dua gelombang berfrekuensi sama merambat dalam arah yang sama dengan beda fasa yang tetap terhadap waktu, maka akan terjadi keadaan dimana energi tidak disubtitusikan secara merata dalam ruang, melainkan pada titik-titik tertentu terjadi energi maksimum dan pada titik lainnya terjadi minimum. Peristiwa ini disebut interferensi (Tim Dosen Fisika, 2013). Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan (Tim Dosen Fisika, 2013). Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu dengan lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu apertur (celah titik). Interaksi tersebut diakibatkan oleh prinsip superposisi. Baik interferensi, difraksi, maupun prinsip superposisi merupakan konsep penting untuk dipahami dalam upaya mengenali beberapa aplikasi gelombang (Tim Dosen Fisika, 2013). Ketika dua gelombang berinteraksi, prinsip superposisi mengatakan bahwa fungsi gelombang yang dihasilkan merupakan penjumlahan kedua fungsi gelombang pembentuk itu masing masing. Fenomena ini umumnya merupakan penjelasan tentang interferensi.

Upload: nuraqliachem

Post on 27-Oct-2015

938 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

laporan fisika

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Interferensi Dan Difraksi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I Definisi interferernsi dan Difraksi

Fenomena gelombang yang terjadi bila dua atau lebih gelombang bertumpang tindih

daerah ruang yang sama dikelompokkan dalam interferensi. Bila dua gelombang

berfrekuensi sama merambat dalam arah yang sama dengan beda fasa yang tetap terhadap

waktu, maka akan terjadi keadaan dimana energi tidak disubtitusikan secara merata dalam

ruang, melainkan pada titik-titik tertentu terjadi energi maksimum dan pada titik lainnya

terjadi minimum. Peristiwa ini disebut interferensi (Tim Dosen Fisika, 2013).

Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi

dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua

gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua

gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua

gelombang saling menghilangkan (Tim Dosen Fisika, 2013).

Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu dengan

lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu apertur (celah

titik). Interaksi tersebut diakibatkan oleh prinsip superposisi. Baik interferensi, difraksi,

maupun prinsip superposisi merupakan konsep penting untuk dipahami dalam upaya

mengenali beberapa aplikasi gelombang (Tim Dosen Fisika, 2013).

Ketika dua gelombang berinteraksi, prinsip superposisi mengatakan bahwa fungsi

gelombang yang dihasilkan merupakan penjumlahan kedua fungsi gelombang pembentuk itu

masing masing. Fenomena ini umumnya merupakan penjelasan tentang interferensi.

Bayangkan suatu kasus dimana butir butir air menetes ke dalam sebuah bak berisi air. Bila

setiap tetes air menyentuk permukaan air di bak, maka akan terbentuk gelombang melingkar

di permukaan air tersebut. Bila kita meneteskan air di tempat lain, maka tetesan itupun akan

membentuk suatu gelombang melingkar yang baru. Dan bila kedua kelombang tersebut

saling bertemu, akan terjadi saling tumpang tindih diantara kedua gelombang tersebut. Pada

titik titik dimana kedua gelombang tadi bertemu, gelombang yang terjadi akan merupakan

penjumlahan antara kedua gelombang asalnya. Interferensi merupakan sifat cahaya yang

dapat diamati (Tim Dosen Fisika, 2013).

Dalam percobaan young menggunakan celah rangkap dengan sumber cahaya.

Young menjelaskan bahwa yang dihasilkan merupakan interferensi gelombang. Untuk

memehami lebih jauh, cahaya dianggap datar dengan gelombang tunggal (monokromatik)

(Tim Dosen Fisika, 2013).

Page 2: Laporan Interferensi Dan Difraksi

Difraksi atau pembelokkan (pelenturan) cahaya merupakan salah satu cara untuk

menguji apakah cahaya merupakan suatu gelombang. Difraksi cahaya sebenarnya sudah

ditemukan sejak pertengahan abad ke-17 oleh Fransesco Grimaldi. Namun baru 10 tahun

setelah penemuan Young, orang mengakui bahwa cahaya mempunyai sifat gelombang.

Augustin Fresnel dan Francois Argo menunjukkan sederetan percobaan difraksi dan

interferensi yang menyimpulkan bahwa cahaya adalah gelombang

(Tim Dosen Fisika, 2013).

Eksperimen celah ganda oleh Young menempatkan teori gelombang untuk cahaya

pada dasar yang kuat. Sejarah teori gelombang untuk cahaya merupakan milik Agustin

Fresnel (1788-1827), yang pada tahun 1919 pada teori tentang efek-efek interperensi dan

difraksi denga hipotesisnya yang berbunyi “ jika cahaya dari satu titik sumber jatuh pada

piringan yang padat, maka cahaya akan didifraksikan sekitar pinggirannya akan

berinterferensi konstruktif di pusat bayangan”. Eksperiment tersebut menunjukkan bahwa

suatu foto bayangan uang logam dengan menggunakan sumber yang nyaris berupa titik

dalam hal ini contonya adalah laser. Pola difraksi berada di sekitar benda tajam yang

diiluminasi oleh sumber titik. Hal ini tidak selalu didasari keberadaannya karena kebanyakan

cahaya dalam kehidupan sehari-hari bukan titi, sehingga cahaya dari bagian yang berbeda

pada sumber menghapus pola tersebut (Tim Dosen Fisika, 2013).

II.2 Jenis-Jenis Interferensi dan Difraksi

II.2.1 Jenis-Jenis Interferensi

a. Interferensi Konstruktif

Interferensi maksimum (interferensi konstruktif) yang menghasilkan pola terang di

layar terjadi jika beda panjang lintasan antara kedua gelombang merupakan kelipatan

bilangan bulat dari panjang gelombang. Interferensi ketika lintasan dua berkas berbeda

sebanyak satu panjang gelombang (Tim Dosen Fisika, 2013).

Interfernsi konstruksif terlihat bahwa jarak tambahan yang ditempuh oleh berkas yang bawah

adalah d sin α yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang (Tim Dosen

Fisika, 2013).

d sin α = m m = 0,1,2

b. Interferensi Destruktif

Suatu berkas yang menempuh jarak ekstra sebesar setengah panjang gelombang, maka

kedua gelombang tersebut tepat berlawanan fasa saat mencapai layar. Puncak gelombang

Page 3: Laporan Interferensi Dan Difraksi

yang satu bersamaan dengan lembah pada gelombang yang lain, sehingga menghasilkan

amplituo nol, ini merupakan interferensi destruktif. Nilai m disebut orde pinggiran interferensi.

Orde pertama (m=1), misalnya pinggiran pertama disetiap sisi dari pinggiran pusat (α=0)

(Tim Dosen Fisika, 2013).

interferensi minimum (interferensi destruktif) yang menghasilkan pola gelap terjadi jika

beda panjang lintasan antara kedua gelombang adalah (Tim Dosen Fisika, 2013).

Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil

interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu

memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Warna-warni pelangi

menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah gabungan gabungan dari berbagai

macam warna dari spektrum kasat mata. Akan tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan

minyak, warna bulu burng merah dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan.

Tetapi karna terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh

suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa

cahaya itu adalah gelombang (Tim Dosen Fisika, 2013).

Cahaya juga merupakan gelombang (yaitu gelombang EM) sehingga prinsip

superposisi linear juga berlaku pada cahaya. Fenomena interferensi (konstruktif dan

destruktif) juga dapat ditemui pada gelombang cahaya. Untuk menghasilkan dua gelombang

yang sefasa (koheren), digunakan satu sumber cahaya monokromatik yang dilewatkan pada

dua celah sempit (Tim Dosen Fisika, 2013).

Kedua celah S1 dan S2 masing-masing bertindak sebagai sumber yang koheren. Pola

interferensi konstruktif destruktif yang bergantian dapat diamati pada layar

(Tim Dosen Fisika, 2013).

Page 4: Laporan Interferensi Dan Difraksi

Adanya pola interferensi disebabkan karena superposisi dua gelombang yang

menempuh jarak berbeda untuk mencapai suatu titik pada layar Penentuan posisi terang-

gelap pada layar dapat dilakukan dengan menganggap jarak layar dari celah sangat besar

(dibandingkan jarak antara kedua celah). Dengan anggapan ini, maka kedua berkas dapat

dianggap sejajar (Tim Dosen Fisika, 2013).

Interferensi Cahaya pada Celah Ganda

Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada dasarnya adalah

sama, yang membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang

koheren. Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan

menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling

berdekatan, sehingga sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang

koheren. Sebaliknya Fresnel mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan

memantulkan cahaya dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang disusun hampir

membentuk sudut 180o, sehingga akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang

dipantulkan oleh cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang

koheren. Untuk menunjukkan hasil interferensi cahaya, di depan celah tersebut diletakkan

layar pada jarak L maka akan terlihat pada layar berupa garis gelap dan terang. Garis terang

merupakan hasil interferensi yang saling memperkuat dan garis gelap adalah hasil

interferensi yang saling memperlemah. Hasil interferensi bergantung pada selisih jarak

tempuh/ lintasan cahaya dari celah ke layar (Tim Dosen Fisika, 2013).

Inteferensi pada selaput tipis

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warna pelangi yang

terjadi pada gelembung air sabun atau adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkena

cahaya matahari. Hal ini menunjukkan adanya interferensi cahaya matahari pada selaput

tipis air sabun atau selaput tipis minyak di atas permukaan air. Interferensi cahaya terjadi

dari cahaya yang dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah dari selaput tipis

tersebut. Gambar tersebut melukiskan seberkas sinar monokromatik jatuh pada selaput tipis

setebal d, pada lapisan atas selaput cahaya dipantulkan (menempuh lintasan AE) dan

sebagian dibiaskan (Tim Dosen Fisika, 2013).

Page 5: Laporan Interferensi Dan Difraksi

Difraksi Difraksi juga disebut penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya

halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa

diterangkan oleh prinsip Huygens. Difraksi adalah peristiwa pembelokan gelombang saat

melewati suatu objek (misalnya berupa rintangan ataupun celah) (Tim Dosen Fisika, 2013)

Difraksi merupakan deviasi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat

cahaya. Efek difraksi adalah karakteristik dari fenomena gelombang, apakah bunyi, atau

cahaya dimana mukamuka gelombangnya dibelokkan. Prinsip Huygens-Fresnel : setiap titik

dari muka-muka gelombang yang tidak terganggu, pada saat tertentu bertindak sebagai

sumber mukamuka gelombang speris kedua (frekuensinya sama dengan sumber primer).

Amplitudo medan optik (listrik/magnet) di suatu titik merupakan superposisi dari muka-muka

gelombang speris tadi. Difraksi cahaya adalah pelenturan suatu gelombang. Berarti difraksi

cahaya dapat didefinisikan sebagai pelenturan cahaya yaitu saat suatu cahaya melalui celah

maka cahaya dapat terpecah-pecah menjadi bagianbagian yang lebih kecil dan memiliki sifat

seperti cahaya baru. Sifat-sifat difraksi pada cahaya ini dapat dibuktikan dengan melihat pola

interferensi yang terjadi pada layar saat dipasang (Tim Dosen Fisika, 2013).

Celah Tunggal

Cobalah kalian buat suatu celah sempit dan lewatkan sinar monokromatik pada celah

itu maka saat dibelakangnya dipasang layar akan tampak pola interferensi pada layar. Pola

interferensi pada difraksi celah tunggal ini terlihat adanya garisgaris gelap. Sedangkan pola

terangnya lebar. Terang pusat akan melebar setengah bagian lebih lebar pada kedua sisi.

Dari kejadian ini dapat dituliskan syarat-syarat interferensi sebagai berikut (Metri, 2010):

Interferensi maksimum : D sin θ = (m + )λ

Interferensi minimum : D sin θ = m λ ....(3.4)

dengan :.

D = lebar celah (m)θ = sudut berkas sinar dengan arah tegak lurus (derajat)λ = panjang gelombang cahaya (m) m = 1, 2, 3, 4, ....

Kisi Difraks

Kisi difraksi disebut juga celah majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi

dengan jarak yang cukup dekat. Pada kisi ini biasanya tertulis data N garis/cm dari nilai N ini

dapat ditentukan jarak antara celah d dengan hubungan sebagai berikut (Metri, 2010):

Page 6: Laporan Interferensi Dan Difraksi

Gambar kiri adalah kisi difraksi

Cahaya itu akan mengalami difraksi atau pelenturan. Bukti difraksi pada kisi ini dapat

dilihat dari pola-pola interferensi yang terjadi pada layar yang dipasang dibelakangnya. Pola

interferensi yang dihasilkan memiliki syarat-syarat seperti pada celah ganda (Metri, 2010).

percobaan Young. Syarat interferensi tersebut dapat dilihat pada persamaan berikut

(Metri, 2010):

Interferensi maksimum : d sin θ = m λ

Interferensi minimum : d sin θ = (m −1/2 ) λ

dengan :

d = jarak antar celah (m)

θ = sudut berkas cahaya terhadap arah tegaklurus

λ = panjang gelombang sinar (m)

m = orde (m = 0, 1, 2, 3, .....)

Page 7: Laporan Interferensi Dan Difraksi

II.3 Aplikasi Interferensi dan Difraksi

1.Interferensi

Aplikasi penggunaan interferensi cahaya ini dalam kehidupan sehari-hari adalah

perpaduan duabuah gelombang. Misalnya pada gelombang elektromagnetik yaitu

gelombang radio, jika gelombang radio dan gelombang televisi bertemu maka akan terjadi

perpaduan dua buahgelombang yang salah satunya aka nada yang menguat dan ada yang

melemahkan yangdiakibatkan oleh frekuensi masing-masing (Efendi, 2007).

Warna-warni pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah gabungan

gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Akan tetapi warna pada

gelombang sabun,lapisan minyak, warna bulu burng merah dan burung kalibri bukan

disebabkan oleh pembiasan.Tetapi karna terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari

sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang

paling menyakinkan bahwa cahaya ituadalah gelombang (Efendi, 2007).

2.    Difraksi

Efek dari difraksi sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling

mencolok adalah mereka yang melibatkan difraksi cahaya, misalnya, trek berjarak dekat

pada penggunaan CD atau DVD sebagai kisi difraksi untuk membentuk pola pelangi terlihat

ketika melihat disk. hologram pada kartu kredit adalah sebuah contoh lainnya. Difraksi di

atmosfer oleh partikel kecil dapat menyebabkan cincin terang akan terlihat di sekitar sumber

cahaya terang seperti matahari atau bulan. Sebuah bayangan benda padat, menggunakan

cahaya dari sumber yang kompak, menunjukkan pinggiran kecil di dekat ujungnya. Spekel

pola yang teramati ketika laser cahaya jatuh pada permukaan yang kasar optik juga

merupakan fenomena difraksi. Semua efek ini adalah konsekuensi dari kenyataan bahwa

menyebarkan cahaya sebagai gelombang (Efendi, 2007).

Difraksi dapat terjadi dengan jenis gelombang laut. Gelombang laut lentur sekitar

dermaga dan kendala lainnya. Gelombang suara dapat lentur sekitar benda, itulah sebabnya

mengapa kita masih dapat mendengar seseorang memanggil bahkan ketika bersembunyi di

balik pohon. Difraksi juga dapat menjadi perhatian dalam beberapa aplikasi teknis; difraksi

juga digunakan untuk menetapkan batas mendasar untuk resolusi kamera, teleskop , atau

mikroskop (Efendi, 2007).

Page 8: Laporan Interferensi Dan Difraksi

BAB III

SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Cahaya monokromatis melalui suatu celah selebar 0,5 mm. Pola interferensi terbentuk

pada layar yang berjarak 1 m terhadap celah. Jika jarak antar garis gelap berdekatan 4 mm,

tentukan panjang gelombang cahaya yang digunakan.

Jawab

Dik : d= 0,5 mm= 0,5 × 10-3m

L= 1 m

∆y= 4 mm= 4 × 10-3 m

Dit: λ ?

Penyelesaian:

∆y = L n λd

λ = ∆ y dn L

= 4×10−3m×0,5×10−3m

1×1m = 2,0× 10-6m

2. Dalam percobaan celah ganda, suatu celah disinari cahaya dengan panjang gelombang

0,5 µm. Bila jarak antar celah 0,25 mm, berapakah sudut pisah yang dibentuk oleh garis

gelap yang berdekatan?

Jawab

Dik: λ= 0,5 µm= 0,5× 10-6m

d= 0,25 mm= 0,25× 10-3m

Dit: Ø ?

Penyelesaian:

d Sin Ø = λ

Sin Ø = λd

Sin Ø = 0,5×10−6m0,25×10−3m = 2× 10-3m

Ø = 0,1146o

3. Sebuah sumber gelombang mempunyai panjang gelombang 580 nm jatuh pada siatu kisi

dengan lebar 0,3 mm. Jarak layar dengan kisi adalah 2,0 m. tentukanlah letak pola gelap

pertama dan terangpertama?

Penyelesaian:

Dik:

Page 9: Laporan Interferensi Dan Difraksi

λ= 580 nm = 580 × 10-9 m

d= 0,3 mm= 0,3 × 10-3 m

L= 2 m

Dit: ∆y?

Penyelesaian:

∆y = L n λd

= 212×580×10−9m

0,3×10−3m = 1.933,33 × 10-6m

∆y = 1,9 mm

4. Cahaya dengan panjang gelombang 700 nm jatuh pada kisi yang memiliki 10.000 goresan

per sentimeter. Hitunglah sudut orde pertama dan kedua yang terbentuk beserta

penjelasannya?

Jawab

Dik: λ= 700 nm = 700× 10-9 m

d= 1

10.000cm = 10-4cm = 10-6m

Sudut orde ke-n memenuhi memenuhi persamaan Sin Ø=n λd

Sudut orde pertama (n=1)

Sin Ø = n λd

= 700×10−9m10−6m

= 0,7

Ø = 44,42o

Sudut orde kedua (n=2)

Sin Ø = n λd

= 2×700×10−9m

10−6m = 1,4

Ø = tidakada

Oleh karena nilai Sin Ø> 1 tidak mungkin terjadi, maka tidak ada nilai sudut Ø yang

memenuhi. Dengan demikian, garis orde kedua untuk gelombang 700 nm tidakada.

5. Gelembung sabun tampak berwarna hijau (λ = 540 nm) ketika diamati dari depan. Bila

indeks bias selaput sabun adalah n2 = 1,35 berapakah ketebalan minimum selaput?

Jawab

Dik: λ = 540 nm = 540 × 10-9 m

n2 = 1,35

Dit: d ?

Penyelesaian:

Page 10: Laporan Interferensi Dan Difraksi

2 n2d = λ2

d= λ4n2

= λ4n2

= 540×10−9m4×1,35

= 100 × 10-9 m = × 10-7m

6. Cahaya dengan panjang gelombang 750 nm melewati sebuah celah dengan lebarnya 1,0

× 10-3mm. Berapakah lebar maksimum utama (dalam derajat) yang terbentuk pada layar

sejauh 20 cm dari celah?

Peny:

Dik:

λ= 750 nm = 750× 10-9 m

d= 1,0 mm= 0,3 × 10-3 m

L= 20 cm

Dit: Ø ?

Penyelesaian:

d Sin Ø = λ

Sin Ø=λd

Sin Ø =750×10−9m0,3×10−3m

= 2.500× 10-6 m = 2,5 × 10-3m

Ø = 0,1432o

Page 11: Laporan Interferensi Dan Difraksi

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Gelombang elektromagnetik sama seperti gelombang mekanik, dapat berinterfrensi

satu sama lain. Kita dapat ketahui bahwa cahaya sebagai gelombang, memperlihatkan

gejala interfrensi gelombang-gelombang yang mempunyai beda fase yang tetap Bila Cahaya

melintas dari suatu sumber melalui sebuah celah pada layar, dan cahaya yang keluar dari

celah tersebut digunakan untuk menerangi dua celah bersebelahan pada layar kedua.

Bila cahaya diteruskan dari kedua celah tersebut dan jatuh pada layar ketiga, maka

akan terbentuk sederet pita interferensi yang sejajar. Ini sebagai fenomena interferensi.

Sebagai gelombang, cahaya juga dapat melentur (berdifraksi), serta interfrensi yang

dibahas diatas merupakan hasil dari cahaya yang berdifraksi. Difraksi adalah penyebaran

atau pembelokan gelombang pada saat gelombang ini melintas melalui bukaan atau

mengelilingi ujung penghalang. Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu sama

lain sehingga menghasilkan daerah penguatan dan pelemahan. Difraksi juga berlangsung

pada aliran partikel.Dengan kata lain, Difraksi adalah peristiwa dimana berkas cahaya akan

dilenturkan pada saat melewati celah sempit. Difraksi juga menggambarkan suatu deviasi

dari cahaya dengan pola lurus ketika melewati lubang lensa atau disekeliling benda. Menurut

Huygens bahwa setiap bagian celah akan menjadi suatu sumber gelombang (cahaya) biru.

Celah sempit tersebut disebut dengan kisi difraksi. Kisi difraksi adalah kepingan kaca

yang digores sejajar dan berjumlah sangat banyak dan memiliki jarak yang sama (biasanya

dalam ordo 1000 per mm). Cahaya terdifraksi, setelah diteruskan melalui kaca atau

dipantulkan oleh spekulum, menghasilkan cahaya maksimum padaθ = 0° dan berkurang

sampai minimum (intensitas = nol) pada sudutθ.

Untuk melewati pola difraksi cahaya, cahaya dilewatkan melalui suatu celah tunggal

dan mengamati cahaya yang diteruskan oleh celah pada suatu film. Difraksi pada celah

tunggal akan menghasilkan pola garis terang dan gelap pada layar.

Celah tunggal dapat dianggap terdiri atas beberapa celah sempit yang dibatasi titik-

titik dan setiap celah itu merupakan sumber cahaya sehingga satu sama lainnya dapat

berinterferensi. Kemudian difraksi cahaya terjadi pula pada cahaya yang melalui banyak

celah sempit, dengan jarak celah sama. Celah sempit yang demikian disebut dengan kisi

difraksi. Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu dengan

lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu apertur (celah

titik).

Page 12: Laporan Interferensi Dan Difraksi

I.2 Rumuskan Masalah

1. Apa pengertian interferensi dan difraksi.

2. Apa jenis-jenis interferensi dan difraksi.

3. Bagaimana aplikasi interferensi dan difraksi dalam kehidupan sehari-hari.

I.3 Tujuan Pembahasan

1. Dapat mengetahui pengertian interferensi dan difraksi.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis interferensi dan difraksi.

3. Mengetahui aplikasi interferensi dan difraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 13: Laporan Interferensi Dan Difraksi

BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Interferensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada

satu titik di dalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.

Interferensi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada air yang berisi

lapisan minyak diatasnya terlihat berwarna, gelembung sabun, lapisan tipis(thin film) dsb.

Untuk menghasilkan interferensi dibutuhkan sumber-sumber gelombang(cahaya)

yang bersifat koheren yaitu gelombang yang mempunyai frekuensi sama dan beda fase

tetap dalam penjalarannya.

Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu :

a. Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau

konstruktif)

b. Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memperlemah atau

destruktif)

Interferensi merupakan hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada satu

titik di dalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.

Syarat interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama (sefase),

yaitu jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ.

d sin q = ml; m = 0,1,2,...

Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih lintasannya

sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.

IV. 2 Saran

Presentasi tiap kelompok diharapkan sekali untuk tiap pertemuan, agar pemahaman

terhadap materi dapat dipahami lebih dalam. Begitu pula pada pembahasan soalnya menjadi

makin banyak dijelaskan dan didiskusikan.

Page 14: Laporan Interferensi Dan Difraksi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fisika, 2013, Fisika Dasar II, Universitas Haanuddin, Makassar.

Metri Y.H., 2010, Inteferensi dan difraksi. http:// www. Sribd.com/interferensi dan difraksi.html. (diakes tanggal 23 April 2013pukul 20.15 WITA).

Efendi, R., 2007., Medan Elektronika Terapan, Erlangga, Jakarta.

Page 15: Laporan Interferensi Dan Difraksi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Inteferensi

dan difraksi”. Salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang merupakan

tauladan bagi kaum muslimin dimuka bumi ini. Walaupun berbagai macam tantangan yang

dihadapi, tapi semua itu telah memberikan pengalaman yang berharga untuk dijadikan

pelajaran dimasa yang akan datang.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis

harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Makassar, 23 April 2013

Penyusun

Page 16: Laporan Interferensi Dan Difraksi

MAKALAH FISIKA DASAR II

“INTERFERENSI DAN DIFRAKSI”

DISUSUN OLEH:

KELOMOK 4

AGUSTINA LOPANG (H31112272)

DARMAWATI (H31112285)

NUR AQLIA (H31112287)

NUR FAIIZAH AQIILA FIRMAN (H31112289)

AHMAD BUDIAWAN P (H31112292)

RAHMI AMALIAH (H31112274)

Page 17: Laporan Interferensi Dan Difraksi

Pertama kali ditunjukkan oleh Thomas Young pada tahun 1801

Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah sempit, maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar.

Syarat terjadinya inteferensiAgar terjadi interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat diamati, dua kondisi berikut harus dipenuhi:

• Kedua gelombang cahaya harus koheren,

• Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampirsama.

1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwakedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalutetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampirsama.