difraksi sinar
TRANSCRIPT
1Tugas Kristalografi
UKURAN KRISTAL NANO ZnOdari HASIL PENGUJIAN DIFRAKSI SINAR-X (XRD)
SENG OKSIDA (ZNO)
Seng oksida merupakan senyawa anorganik dengan formula kimia ZnO.
Material ini biasanya berbentuk bubuk putih, dan hampir tidak larut dalam air.
Serbuk ZnO banyak digunakan sebagai zat aditif dalam berbagai bahan dan
produk termasuk plastik, keramik, kaca, semen, karet (misalnya, ban mobil),
pelumas, cat, salep, lem, makanan (sumber nutrisi Zn), baterai dan lain
sebagainya. ZnO dalam kerak bumi terbentuk sebagai mineral zincite, namun,
ZnO yang digunakan secara komersial diproduksi secara sintetis.
Partikel nano seng oksida (ZnO) telah digunakan selama bertahun-tahun
dalam berbagai macam produk kosmetik, misalnya, produk pelembab bibir,
foundation, make-up base, bedak wajah,krim tangan, dan lain sebagainya. Baru-
baru ini, ZnO nano menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam melawan
UVA dan UVB dengan tampilan yang lebih transparan dibandingkan produk tabir
surya tradisional. Material ini menampilkan kehalusan butir sangat baik,
kemurnian tinggi, dan tingkat bahaya sangat rendah. Produk nano partikel
menggunakan ZnO yang transparan sehingga mengalami peningkatan estetika,
tidak berbau, tidak berminyak dan lebih mudah diserap oleh kulit. Banyak tabir
surya untuk memblokir UV dari tubuha dan pelembab yang tersedia sekarang
menggunakan nanopartikel tersebut.
ZnO aman dan ringan untuk tubuh, disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA) sebagai salah satu dari dua bahan tabir surya dari produk
Ukuran Kristal Nano ZnO
2Tugas Kristalografi
kategori pertama perawatan kulit dan ZnO dapat sepenuhnya menangkal radiasi
sinar UVA dan UVB.
DIFRAKSI SINAR - X
Sinar X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun
1895, di Universitas Wurtzburg, Jerman. Karena asalnya tidak diketahui waktu itu
maka disebut sinar-X. Untuk penemuan ini Rontgen mendapat hadiah nobel pada
tahun 1901, yang merupakan hadiah nobel pertama di bidang fisika. Sejak
ditemukannya, sinar X telah umum digunakan untuk tujuan pemeriksaan tidak
merusak pada material maupun manusia. Disamping itu, sinar X dapat juga
digunakan untuk menghasilkan pola difraksi tertentu yang dapat digunakan dalam
analisis kualitatif dan kuantitatif material.
Difraksi Sinar X merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik
material untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal
maupun nonkristal. Difraksi tergantung pada struktur kristal dan panjang
gelombangnya. Jika panjang gelombang jauh lebih besar dari pada ukuran atom
atau konstanta kisi kristal maka tidak akan terjadi peristiwa difraksi karena sinar
akan dipantulkan sedangkan jika panjang gelombangnya mendekati atau lebih
kecil dari ukuran atom atau kristal maka akan terjadi peristiwa difraksi. Ukuran
atom dalam orde angstrom (Å) maka supaya terjadi peristiwa difraksi maka
panjang gelombang dari sinar yang melalui kristal harus dalam orde angstrom (Å).
Pada waktu suatu material dikenai sinar X, maka intensitas sinar yang
ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan
adanya penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam
Ukuran Kristal Nano ZnO
3Tugas Kristalografi
material tersebut. Berkas sinar X yang dihamburkan tersebut ada yang saling
menghilangkan karena fasanya berbeda dan ada juga yang saling menguatkan
karena fasanya sama. Berkas sinar X yang saling menguatkan itulah yang disebut
sebagai berkas difraksi. Hukum Bragg merupakan perumusan matematika tentang
syarat yang harus dipenuhi agar berkas sinar X yang dihamburkan tersebut
merupakan berkas difraksi.
2d(sin) = nλ
Dimana :n = bilangan bulatd = celah lattice dalam Angstromλ = panjang gelombang Sinar-XƟ = sudut difraksi
Sampel yang akan diuji diletakkan pada sampel holder difraktometer sinar
X. Proses difraksi sinar X dimulai dengan menyalakan difraktometer sehingga
diperoleh hasil difraksi berupa difraktogram yang menyatakan hubungan antara
sudut difraksi 2θ dengan intensitas sinar X yang dipantulkan. Untuk difraktometer
sinar X, sinar X terpancar dari tabung sinar X. Sinar X didifraksikan dari sampel
yang konvergen yang diterima slit dalam posisi simetris dengan respon ke fokus
sinar X. Sinar X ini ditangkap oleh detektor sintilator dan diubah menjadi sinyal
listrik. Sinyal tersebut, setelah dieliminasi komponen noisenya, dihitung sebagai
analisa pulsa tinggi.
Ukuran Kristal Nano ZnO
4Tugas Kristalografi
Gambar 1. Skema Pendifraksian pada Kristal
Metode difraksi sinar X digunakan untuk mengetahui struktur dari
lapisan tipis yang terbentuk. Teknik difraksi sinar x juga digunakan untuk
menentukan ukuran kristal, regangan kisi, komposisi kimia dan keadaan lain
yang memiliki orde yang sama.
Manfaat dari difraksi sinar-X yaitu diantaranya identifikasi fasa
(senyawa dengan struktur tertentu), penentuan derajat kekristalan, penentuan
komposisi fasa (mis. fraksi berat), penentuan ukuran kristal (vs. mikroskop),
penentuan regangan (dan tegangan), penentuan struktur Kristal, penentuan
tebal lapisan tipis, dan identifikasi pole figures . Pada makalah ini akan
dijelaskan cara untuk menganalisis ukuran kristal pada sampel yaitu nano
ZnO.
Ukuran Kristal Nano ZnO
5Tugas Kristalografi
Gambar 2. Grafik ZnO hasil uji XRD
Gambar 3. Tabel data ZnO hasil Uji XRD
Ukuran Kristal Nano ZnO
6Tugas Kristalografi
Gambar 4. Tabel data ZnO hasil Uji XRD
Gambar 5. Grafik Analisis Kualitatif ZnO (Philip X’Pert MPD)
Ukuran Kristal Nano ZnO
7Tugas Kristalografi
UKURAN KRISTAL NANO ZnO
Ukuran kristal dari nano ZnO dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
Scherrer :
D= 0,9(FWHM−FC )cos❑
Dimana :D = ukuran kristal (nm) = panjang gelombang sinar-X (nm)FWHM = lebar setengah puncak maksimum (Full Width Half Maximum)FC = 4% dari FWHM = sudut Bragg pada puncak difraksi
Dikarenakan hasil pengujian dengan XRD tidak dapat menyertakan nilai
FWHM maka, nilai FWHM diperoleh dengan menggunakan software Rietica.
Untuk mendapatkan FWHM melalui software Rietica dibutuhkan ICSD dengan
kode 36-1451 untuk ZnO murni agar didapatkan nilai yang mendekati sama
dengan hasil pengujian dan analisis dengan Philip X’Pert MPD. Tetapi
dikarenakan kami tidak dapat menemukan kode ICSD yang persis sama, maka
kami menggunakan ICSD dengan kode 26170 yang kemudian kami olah dengan
software Rietica untuk mendapatkan nilai FWHM ZnO.
Ukuran Kristal Nano ZnO
8Tugas Kristalografi
Gambar 6. ICSD ZnO dengan kode 26170
Langkah-langkah mendapatkan FWHM dengan software Rietica :
1. Membuat file baru dengan cara klik File – New. Berdasarkan data
ICSD diatas, jumlah atom ZnO adalah sebanyak 2 atom, ditunjukkan
dengan besarnya Z=2 pada ICSD. Jumlah atom kemudian dimasukkan
seperti gambar dibawah ini.
2. Menyimpan file tersebut dengan nama ZnO2.inp3. Selanjutnya memilih General. Nama model diisii dengan ZnO2. Plot
file option diubah menjadi No File. Read data using format
menggunakan 10l8 karena data hasil XRD yang akan dimasukkan
nantinya dalam bentuk file *.dat.
Ukuran Kristal Nano ZnO
9Tugas Kristalografi
4. Memilih menu Histogram. Data diubah menjadi Calculation. Isikan
Wavelength 1 dengan nilai wavelength yang terdapat dalam data
sampel hasil uji XRD, disini besarnya adalah 1.54056 Ǻ.
5. Memilih menu Phases. Data-data dari ICSD ZnO kemudian
memasukkan data satu per satu.
Ukuran Kristal Nano ZnO
10Tugas Kristalografi
6. Memilih menu Sample. Peak shape diganti dengan voigt.
7. Langkah terakhir adalah me-refine data yang telah dimasukkan dengan
data hasil uji XRD. Input diisi dengan file ZnO2.inp, sedangkan Data
diisi dengan file Kr_2_1Juni11.dat. Dynamic Plotting di beri tanda
centang. untuk merefine, tombol start ditekan kemudian tombol Step
ditekan terus sampai Cycle menunjukkan angka 30.
Ukuran Kristal Nano ZnO
11Tugas Kristalografi
8. Nilai FWHM diperoleh dengan cara klik tombol plot FWHM pada
menu Sample.
Ukuran Kristal Nano ZnO
12Tugas Kristalografi
Gambar 7. Grafik ZnO dengan software Rietica
Berikut adalah tabel nilai FWHM dari analisis dengan software Rietica:
2 FWHM
31.77098 0.2926434.42156 0.2948236.25330 0.2964547.53371 0.3078956.58897 0.3198463.01482 0.3300566.54781 0.3357568.12750 0.3384169.07623 0.3404772.55142 0.3469677.17401 0.3564
Hasil analisis kualitatif bahan nano ZnO dengan X’Pert Graphics and
Identify (Philip X’Pert MPD) menunjukkan bahwa benar bahan yang diuji adalah
material ZnO murni (dilihat dari bentuk puncak-puncaknya yang runcing dan
ramping) dengan PDF No. 36-1451. Selain itu, pada analisis kualitatif didapati
dua senyawa lain yaitu Zinc Aluminium Indium Oxide (InAlO3(ZnO)21) dan
Ukuran Kristal Nano ZnO
13Tugas Kristalografi
Zirconium Oxide (Zr3O1-x) . Kedua senyawa tersebut adalah pengotor yang
kemungkinan ikut terditeksi pada saat pengujian.
Ukuran Kristal Nano ZnO