women center care

Upload: lia-sarnu-s

Post on 01-Mar-2016

206 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

WOMEN CENTER CARE

WOMEN CENTER CARESiti Maesaroh, SST.,M.KesPengertianWomen centred care adalah istilah yang menggambarkan kesehatan yang menghormati nilai-nilai, budaya, pilihan, dan preferensi wanita dan keluarganya, dalam konteks mempromosikan hasil kesehatan yang optimal. Perempuan-centredness dirancang untuk meningkatkan kepuasan dengan pengalaman bersalin perawatan dan meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan, bayi, keluarga dan profesional kesehatan, yang merupakan komponen penting dari peningkatan kualitas kesehatan.Women centred care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada wanita. Dalam kebidanan terpusat pada ibu (wanita) adalah suatu konsep yang mencakup hal-hal yang lebih memfokuskan pada kebutuhan, harapan dan aspirasi masing-masing wanita dengan memperhatikan lingkungan sosialnya daripada kebutuhan institusi atau profesi terkait Filosofi Women Center CarePerawatan yang berfokus pada perawatan wanita yang unik, harapan dan aspirasi wanita tersebut daripada kebutuhan lembaga-lembaga atau profesi yang terlibat.Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib sendiri dalam hal pikiran, control dan kontinuitas perawatan dalam bidang kebidanan. Meliputi kebutuhan janin, bayi atau keluarga wanita itu, orang lain yang signifikan, seperti yang diidentifikasi dan dipercaya oleh wanita tersebut. Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap mulai dari kehamilan, persalinan, dan setelah kelahiran bayi. Melibatkan kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya bila diperlukan. Holistik dalam hal menangani masalah social wanita, emosional, fisik, psikologis, kebutuhan spiritual dan budaya. PRINSIP-PRINSIP DASAR WOMEN CENTER CAREMemastikan perempuan menjadi mitra yang sejajar dalam perencanaan dan pemberian perawatan maternitas. Mengenali layanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keinginan daripada orang-orang staf atau manajer. Memberikan informasi pilihan perempuan dalam hal pilihan yang tersedia selama kehamilan, persalinan dan periode pascanatal.Memberikan kesinambungan perempuan sehingga mereka mampu membentuk hubungan saling percaya dengan orang-orang yang peduli pada mereka. Memberikan control perempuan atas keputusan-keputusan kunci yang mempengaruhi isi dan kemajuan perawatan mereka.Women Centred Care Harus Mencakup:1. Sebuah filosofi yang menegaskan perempuan itu sendiri, kekuatan dan keterampilan, komitmen untuk mempromosikan persalinan fisiologis dan kelahiran. 2. Kebidanan yang dipimpin perawatan kehamilan normal, kelahiran dan periode pascanatal. 3. Layanan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan masyarakat dimana mereka tinggal atau bekerja. 4. Terintegrasi perawatan dibatas-batas sector akui dan primer.5. Sebuah perspektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan factor social dan lingkungan yang lebih luas, berkomitmen sumber daya untuk perawatan kesehatan preventif dan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan dan social. 6. Maximized kontinuitas perawatan dan perawat, dengan satu kesatuan perawatan kebidanan selama persalinan. 7. Focus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan keluarga, bukan hanya sebagai episode klinis terisolasi, dengan memperhitungkan penuh makna dan nilai-nilai setiap wanita membawa pengalaman keibuannya. 8. Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup kesehatan ibu dan bayi.

9. Keterlibatan pengguna yang melampaui tokenistic, untuk mengembangkan kemitraan yang nyata antara wanita dan bidan. 10. Keluarga berpusat perawatan yang memfasilitasi pengembangan percaya diri orangtua yang efektif. 11. Memperkuat kepemimpinan kebidanan dalam rangka untuk mempromosikan keunggulan professional dan memaksimalkan kontribusi pelayanan maternitas ke agenda kesehatan masyarakat yang lebih luas. 12. Cukup membayar dan keluarga ramah kondisi kerja bagi semua bidan

Bentuk-bentuk women centred care di Indonesia merupakan program untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang merujuk pada program sedunia yang di dukung oleh WHO yaitu: 1. Safe Motherhood2. Gerakan Sayang Ibu (GSI) 3. Komunikasi Interpersonal dan Konseling 4. Asuhan Persalinan Normal 5. Making Pregnancy Safer (MPS) Women centred care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam visi-nya, yaitu: Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan kebidanan. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa mendatang termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan harapan wanita.Untuk dapat memberikan perawatan atau asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini: 1. Lakukan intervensi minimal 2. Memberikan asuhan yang komprehensif 3. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan 4. Melakukan segala tindakan yang sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan kompetensi 5. Memberikan informed consent6. Memberikan asuhan yang aman, nyaman, logis dan berkualitas 7. Menerapkan Asuhan Sayang Ibu Yang dimaksud Asuhan Sayang Ibu adalah: 1. Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu 2. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan 3. Asuhan yang berorintasi dengan kebutuhan ibu 4. Memberdayakan ibu/wanita dan keluarga Hak-Hak Reproduksi Wanita

1. Wanita berhak mempunyai otonomi dan pilihan sendiri tentang fungsi dan proses reproduksi.2. Wanita berhak menentukan secara bertanggung jawab apakah ingin, bagaimana, kapan, mempunyai anak, termasuk menentukan berapa jumlahnya, wanita tidak boleh dipaksa melahirkan atau mencegah kehamilan. 3. Suami bertanggung jawab secara individu dan social atas perilaku seksual dan fertilitas mereka serta akibatnya pada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak-anaknya.4. Keputusan reproduksi yang diambil seorang wanita patut dihormati, wanita perlu diberikan informasidan otoritas untuk membuat keputusan sendiri tentang reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan reproduksinya. WOMEN AND FAMILY PARTNERSHIPPengertianWomen and Family partnership adalah adanya keterkaitan antara wanita hamil dengan keluarganya. Keterkaitan disini karena adanya dukungan, kerjasama anggota keluarga dengan wanita atau ibu dalam masa kehamilan, persalinan, nifas. Ketika wanita dalam masa kehamilan sampai masa nifas, keluarga mempunyai peran penting dalam hal psikologis seorang ibu.FaktorFaktor yang mempengaruhi hubungan wanita dan keluarga antara lain:

Dukungan keluarga disini yaitu dukungan psikologis berupa perhatian yang diberikan kepada ibu yang sedang hamil dalam hal menjaga kehamilannya dan memberikan rasa tenang kepada ibu agar kondisi ibu dan calon bayi terjaga.Pengaruh lingkungan terhadap wanita hamil yaitu keterlibatan wanita terhadap interaksi masyarakat dalam lingkungan sosial yang bisa berdampak positif maupun negatif.Kondisi psikologis ibu Pengaruh kondisi psikologis seorang wanita hamil yaitu ketika kehamilan bagi calon ibu yang baru pertama kali mengalami masa kehamilan akan membawa dampak bagi perubahan psikologis, perubahan emosi ini merupakan hal yang wajar akibat perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil.Woman and family patnership. Partnership antara ibu dan bidan dapat berjalan dengan baik, begitu pula dengan keluarganya karena bidan memberikan kiat berupa praktik sentuhan persalinan pada suami atau keluarga yang mendukung ibu agar proses persalinan dapat dilalui dengan baik. Praktik ini juga memungkinkan bidan membina hubungan dengan ibu sehingga terjadi ikatan yang erat. Dengan ikat yang erat ini bidan mendapat kepercayaan dari ibu sebagai pendamping persalinanya. Membangun hubungan dengan keluarga khususnya pasangannya, dengan sendirinya suami dapat menghargai istrinya, karena dapat mengalami proses persalinan yang begitu menyakitkan sendirian, tanpa bisa dibantu olehnya.Akibatnya hak-hak istrinya akan mendapat tempat untuk dihargai. Pandangan terhadap istrinya akan berubah. Ibu dapat menentukan hak reproduksinya sendiri yang merupakan bagian dari hak asasi manusia. Selain terbina ikatan dengan ibu, juga ikatan dengan suami atau anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat memberikan keuntungan pada kedua belah pihak, karena keberlanjutan asuhan dapat berlangung, karena telah terbina percayaan antara bidan dengan ibu serta keluarganya.

TERIMA KASIHKISI-KISI UAS KONSEP KEBIDANANReplektif Practice: 7 SoalPengembangan Profesi dan Karir Bidan: 5 SoalPemasaran Sosial dan Jasa Pelayanan Kebidanan: 5 SoalEvidence Based Practice and Midwifery Based: 8 SoalPandangan Beberapa Ilmu Terhadap Kebidanan: 5 SoalWomen Center Midwifery Partership: 10 Soal

NB: Tugas Take Home: Telaah Jurnal menganai Evidence Based Asuhan Kebidanan, Meliputi: Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus.