woc dan patofisiologi gigantisme akromegali
DESCRIPTION
web of caution gigantisme dan akromegaliTRANSCRIPT
Penyebab primer: Tumor hipofisis anterior Penyebab sekunder:
Kelainan Hipotalamus
Sekresi GHRH
Produksi somatomedin
Sekresi GH berlebih
Terjadi ketika lempeng epifisis
tulang sudah menutup
Adenoma tumbuh agresif
Menekan jar. otak
Sakit kepala, muntah,
papil edema
MK: Resiko PTIK
Penyekresi hormon lain di
hipof. anterior rusak (contoh
Gonadotropin)
Defisiensi hormon
gonad
Penurunan fungsi
reproduksi
Proliferasi pada wajahAKROMEGALI
Gangguan
pengelihatan
MK: Resiko
Cidera
- Penonjolan tulang rahang&pipi
- Bentuk wajah kasar
- Pembesaran mandibula
- Lidah membesar
MK: Gang. citra
tubuh
Koping inefektif
Malu dengan keadaan
tubuhnya
Penurunan konsumsi
glukosa oleh tubuh
Hati memproduksi IGF-1
(bertanggungjawab dalam
pertumbuhan seluruh tubuh)Penebalan tulang
dan jar.lunak
Sulit menggigit /mengunyah makananSulit berbicara
Tangan,kaki & jari-jari
menebal
Proliferasi pada
anggota gerak
MK: Gang.
Komunikasi verbal
Produksi insulin meningkat
glukosa darah
GH meresistensi insulin
(kompensasi)
glukosa darah
MK: Intoleransi aktivitasKelelahan&kelemahan
Sel tidak mendapat nutrisi
MK: Hiperglikemia
MK: Ketidakseimbangan nutrisi:
Kurang dari kebutuhan tubuh
Nafsu makan
menurun
MK: HDR
WOC Akromegali
Tumor hipofisis
Tumor sel sel somatrotop Hiperaktif sel asidofilik
Peningkatan chlasma
Gangguan Penglihatan
GIGANTISME
Sekresi GH meningkat
MK: Resiko Cidera
Lempeng epifis belum menutup
Penurunan pemakaian glukosa
Antagonis insulin meningkat
Peningkatan Glukosa darah
MK: HiperglikemiPertumbuhan tulang dan organ tubuh
lain yang sangat cepat
Kulit tebal, licin
Kelelahan Perawakan tinggi
Lingkar kepala
Lidah membesar
Keterlambatan maturasi seks
Hidung lebar
MK: Resti kerusakan integritas
kulit
MK: Intoleransi Aktivitas
MK: Gangguan Citra Tubuh
WOC Gigantisme
Patofisiologi
1. Akromegali
Menurut Guyton
Bila tumor sel hormon pertumbuhan terjadi setelah pubertas yaitu setelah epifisis tulang
panjang bersatu dengan batang tulang, orang tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi, tetapi
jaringan lunakkya dapat terus tumbuh, dan tulang dapat tumbuh menebal. Keadaan ini di
kenal dengan akromegali. Pembesaran khususnya nyata pada tulang tulang kecil tangan dan
kaki serta pada tulang tulang memnbranosa, rahang bawah dan bagian bagian vertebra,
karena pertumbuhannya tidak berhenti pada pubertas. Akibatnya rahang menonjol ke depan,
kadang kadang sebesar 0,5 inci, dahi miring ke depan karena pertumbuhan samping
supraorbital yang berlebihan, hidung bertambah besar sampai mencapai 2 kali ukuran
normal, kaki memerlukan sepatu ukuran lebih besar dari pada keadaan normal. Dan jari jari
menjadi sangat tebal sehingga ukuran tangan hampir 2 kali normal. Selain efek efek ini
perubahan pada vertebra, biasanya menyebabkan punggung bungkuk. Akhirnya, banyak
organ jaringan lunak seperti lidah, hati, dan khususnya ginjal menjadi sangat besar
Menurut Sylvia
Pada beberapa pasien dapat timbul akromegali sebagai respon terhadap neoplasia yang
menyekresi GHRA ektopik. Pada pasien ini terdapat hiperplasia hipofisis somatotrop dan
hipersekresi GH.
Apabila tumor timbul sesudah dewasa, yakni setelah epifisis tulang panjang bersatu dengan
batang tulang, maka orang tersebut tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan ikat
longgarnya masih terus tumbuh, dan tebal tulangnya masih terus tumbuh. Pembesaran ini
terutama terlihat pada pada tulang-tulang kecil tangan ,kaki, dan pada tulang membranosa.
Termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi, bagian bawah tulang rahang,
karena pada masa dewasa muda pertumbuhan tulang-tulang ini tak berhenti
2. Gigantisme
Kadang-kadang sel-sel penghasil hormon pertumbuhan hipofisis anterior menjadi aktif
berlebihan, dan kadang-kadang terdapat tumor sel hormon pertmbuhan sel asidofilik pada
kelenjar ini. Sebagai akibatnya, dihasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah besar. Semua
jaringan tubuh tumbuh cepat, termasuk tulang dan bila epifisis tulang panjang belum bersatu
dengan batang tulang, tinggi badan bertambah sehingga orang tersebut menjadi seperti
raksasa dengan tinggi sebesar 8-9 kaki. Jadi, gigantisme akan terjadi jika tumor timbul
sebelum pubertas.
Sayangnya sebagian besar gigantisme akhirnya menderita hipopituitarisme bila mereka tetap
tidak di obati karena tumor kelenjar hipofisis tumbuh sampai sel kelenjar itu sendiri rusak.
Defisiensi umum hormon hipofisis ini bila tak d obati biasanya menyebabkan kematian pada
permulaan masa dewasa. Tetapi sekali gigantisme didiagnosis, biasanya perkembangan
selanjutnya dapat dihambat dengan pembuangan tumor dari kelenjar hipofisis dengan bedah
mikro atau radiasi kelenjar
Sumber:
Guyton, Artur C.2002.Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. & Wilson, Lorraine M. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
penyakit edisi 6. Jakarta: EGC