woc anak2 diare fg7
TRANSCRIPT
Frekuensi pengeluaran feses Kandungan cairan yang ada dalam feses
Penurunan kapasitas absorpsi air dan elektrolit
Plasmid melekat di epitel usus halus
Kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat + Usus kehilangan kemampuan penyerapan
Tekanan osmotik tinggi
Area permukaan usus lebih kecil
Sel-sel mukosa vili (vili menjadi pendek dan atrofi)
Diare kronisDiare akut
Lebih dari 2 minggu
Waktu & sebab
Kurang dari 2 minggu
Enterobakter
Infeksi (virus, bakteri, parasit)
Terapi antibiotik Penggunaan laksatif Toksin Enterokolitis Irritable bowel syndrome Diet makanan
Diare akut yang tidak teratasi Malabsorpsi Inflamasi isi perut (bowel) Defisiensi imun Alergi makanan Intoleransi laktosa Diare nonspesifik kronis Gangguan motilitas Ganguuan endokrin
Ansieta
Penurunan integritas
Menginvasi dan menghancurkan
Menghancurkan
DIARE
Invasi ke mukosa usus halus + enterotoksin
Peningkatan sekresi cairan dan elektrolit di usus Eliminasi feses yang cair + gangguan motilitas usus (hiperp
DIARE
DEHIDRASI
Dehidrasi ringan-sedang (5-6 % cairan)
Terlihat haus, diuresis menurun, mata terlihat agak cekung, turgor menurun, mukosa bibir kering
Dehidrasi berat (7-9 % cairan)
Sama dengan tanda pada dehidrasi ringan-sedang ditambah napas cepat & dalam, letargi, kesadaran menurun, denyut nadi cepat, turgor sangat menurun
Syok hipovolemik
Vol.darah turun
Oliguri/anuria
TD turun
Terkompensasi
DJ meningkat
Nadi meningkat dan kurang teraba
Tidak terkompensaisi
Perfusi jar. menurun
Hipoksia jaringan
Akumulasi asam laktat dan NaCHO3 hilang melalui feses
Asidosis Metabolik
Defisit vol.cairan
Perubahan
ASUHAN KEPERAWATAN Dx: Defisit volume cairan yang berhubungan dengan diare
Pengkajian
Anamnesa: tentang pemberian makan , Frekuensi
(BAB) ,Sudah berapa lama diare, Apakah terdapat darah dalam feses, Apakah disertai muntah, Pengobatan apa yang telah diberikan sebelumnya,
serta gejala invaginasi
Fisik Gastrointestinal RespirasiKardiovaskulerNeurologis
Laboratorium Pemeriksaan fesesAGDKadar ureum dan kreatininElektrolitIntubasi duodenum
Pantau output dan input cairan anak
Input dan Output cairan menentukan status hidrasi anak dan menjadi pedoman dalam terapi penggantian cairan
Dx: Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi
1.Kaji warna kulit, turgor kulit dan membrane mukosa.2. Kulit pucat, turgor kulit buruk, fontanel yang melesak ke dalam, membran mukosa rusak, indikasi gangguan integritas kulit
Dx: Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d diare dan muntah terus menerus.
1. Timbang berat badan anak setiap hari dan pantau asupan serta haluaran dengan cermat2.Pemantauan berat badan, asupan, haluaran setiap hari menentukan status nutrisi anak.
Dx: Ansietas berhubungan dengan defisit pengetahuan orang tua dalam perawatan diare di rumah.1.Ajarkan klien tujuan dan penggunaan obat yang diprogramkan.2.Instruksi seperti ini meningkatkan kepatuhan terhadap penatalaksanaan pengobatan
Penatalaksanaan
Rehidrasi dengan oralitPemberian ZincDan pemberian ASI/ Makanan
WOC DIAREFG7
Daftar pustaka
Bagian Ilmu Kesehatan Anak.(2000). Buku kuliah: Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika
Kemenkes RI .(2011). Pedoman teknis Imunisasi pada anak. Depkes RI
Soegijanto S. (2006). Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”. Surabaya : Airlangga University Press
Speer, Kathleen Morgan.(2008). Pediatric Care Planning; Now with Clinical Pathways.3rd Ed. U.S.A: Lippincott Williams & Wilkins.
Suharyono. (1988). Gastroenterologi anak praktis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Whaley & Wong`s.(2000). Nursing Care of Infants and Children. 6th Ed. St. Louis: Mosby
Focus Group VII:
1. Fitrotul Aeni
2. Ira Rahmawati
3. Sawiti Retno Utami
4. Uswatun Hasanah
Keperawatan Anak II
Fakultas Ilmu Keperawatan
2013