wilda novel

Upload: hanifmuammar

Post on 05-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Sabar itu indah

Hendaklah kamu bersabar, sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar. (Quran, Surat Al-Anfal : 46).Pengalaman ini kulalui saat aku duduk dikelas 6 MIN. Saat itu aku harus membuat satu keputusan penting. Aku terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade agama tingkat kabupaten se- Aceh Besar. Awalnya aku sangat senang karena manjadi perwakilan sekolah. Mukaku terbinar-binar sepanjang hari. Tapi hal ini tidak berlangsung lama. Temanku mengingatkanku bahwa lomba tersebut diselenggarakan berdekatan dengan jadwal ujian nasional. Ekpresiku mukaku berubah 180 derajat. Mukaku yang awalnya terbinar-binar berubah menjadi murung dan penuh kesedihan. Temanku tertawa dan mengatakan aku tidak beruntung. Nampaknya dewi fortuna belum berada dipihakku.Aku pulang dengan wajah sedih. Sesampai dirumah, aku mengucapkan salam dan langsung masuk kedalam kamar. Ibuku yang memperhatikanku menanyakan kenapa mukaku menjadi murung. Akhirnya aku menceritakan semuanya kepada ibuku. Mulai dari senangnya aku terpilih mengikuti lomba sampai temanku yang menertawakan malangnya nasibku karena lomba diadakan berdekatan dengan ujian nasional. Ibuku terdiam beberapa saat.Ibuku tidak ingin aku memiliki nilai rendah dalam ujian nasional dikarenakan terlalu fokus belajar untuk olimpiade. Bila aku ingin mengikuti lomba, aku harus berjanji kepada ibuku untuk bisa membagi waktu dengan baik antara ujian nasional dan olimpiade agama. Aku harus berusaha lebih keras dan bersabar. Bukankah Allah bersama dengan-orang yang sabar, begitu kata ibuku.Keesokan harinya, Aku mulai berusaha belajar dengan giat. Disamping harus membaca buku-buku paduan Ujian Nasional (UN), aku juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade agama. Artinya aku harus belajar dua kali lipat dibandingkan anak lain. Sungguh melelahkan, tapi aku yakin Allah akan memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan kerja keras kita. Selain itu, aku selalu berdoa kapada Allah, karena kunci kesuksesan adalah dengan doa plus berusaha. tanpa doa pasti tidak akan berhasil, begitupun sebaliknya. Namun, waktu pun berjalan dengan cepat. Akhirnya, hari perlombaan pun tiba. Seminggu sebelum ujian nasional. Aku makan bersama keluargaku diruang makan.Bu, doakan wilda ya, biar bisa menjadi juara di olimpiade nanti Kataku kepada ibu.Ibu pasti mendoakan kamu, nak. Mana mungkin ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya menjadi juara. Sahut ibuku.Setelah makan, Aku bersiap-siap berangkat lomba. Aku diantar ke sekolah oleh ayah. Kemudian dari sekolah, aku dan teman-teman olimpiade lain berangkat bersama-sama menggunakan mobil sekolah.Setalah tiba dilokasi lomba, kami langsung memasuki ruangan tempa lomba diadakan. Aku memasuki ruangan untuk peserta olimpiade agama. Ada puluhan siswa lain yang berasal dari berbagai sekolah. Aku berdoa dan membaca basmalah sebelum mengerjakan soal olimpiade. Semoga Allah memberikan kemenangan padaku.Aku mengerjakan soal dangan tenang.. Aku mengerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu. Soal-soal susah seperti tentang warisan didalam islam, aku tinggalkan terlebih dulu.Tidak terasa waktu terus berlalu. Aku fokus mengerjakan soal tanpa mempertihatikan siswa lain disekitar. Sampai akhirnya aku ditegur oleh petugas lomba.Dik, siswa lain sudah keluar semua. Tinggal kamu aja ni, kata petugas lomba.Oh, maaf pak. Bukannya masih ada sisa waktu 10 menit lagi?, sahutku. Aku memperhatikan jam tanganku dan menurutku masih ada waktu 10 menit.Ya sudah, saya tunggu 10 menit ya, jawab petugas tersebut.Terima kasih banyak pak,kataku.

Aku mengerjakan soal terakhir dan memberikan hasil kerjaku kepada petugas lomba. Waktunya hampie habis ketika aku mengecek jam tanganku. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa menyelesaikan semua soal. Aku keluar dan melihat siswa-siswa lain sibuk memakan kue dan saling berbincang. Aku duduk ditaman didekat seorang cewek. Aku meminum air yang kubawa dari rumah. Tak lupa kuajak dia berbincang tentang lomba tadi.Assalamualaikum. Gimana dengan soal olimpiade tadi?., tanyaku kepada cewek disampingku.Waalaikum salam. Soal olimpiade tadi ada yang mudah dan ada juga yang susah.jawabnya.Tadi semua siswa keluar sebelum waktu habis, kenapa gitu ya?,tanyaku kepadanya.Aku juga keluar terus tadi. Ngapain lama-lama didalam. Aku juga hampir bisa jawab semua soal, jawab Siti sambil tertawa. Kemudian dia berpamitan dan bergabung dengan teman-temannya dari sekolah lain.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Dewan juri akan mengumumkan pemenang olimpiade agama. Aku tegang setengah mati. Detak jantungku terus berdetak, seiring detak jam tangan yang kupakai. Rasanya jantungku berhenti sejenak ketika dewan juri akan mengumumkan hasil lomba.Berikut bapak umumkan juara lomba olimpiade agama. Juara 1 adalah wilda husna dari MIN Bungcala, kata dewan juri.Aku terkejut dan sangat senang ketika aku diumumkan menjadi juara. Kesabaranku selama ini tidak sia-sia. Terima kasih banyak Allah. Teman-temanku mengucapkan selamat kepadaku dan guruku memujiku yang bisa mengharumkan nama sekolah. Aku sangat senang dan tak sabar untuk pulang. Aku ingin menceritakan pengalamanku hari ini kepada ibu.

Waktu terus berlalu. Pada akhirnya aku juga mendapat nilai tinggi diujian nasional. Rasanya sungguh melelahkan, tapi aku puas dangan hasil akhirnya. Selain mendapat nilai tinggi di UN, aku juga juara lomba. Aku belajar banyak dalam hal ini. kita tidak boleh sombong karena sombong itu tidak baik. Sebagai manusia, kita juga harus bersabar. Dangan bersabar, berdoa, dan bekerja keras, insya Allah kita akan mendapat hasil yang memuaskan. Pada akhirnya, Sabar itu indah, benar gak?.

SEKIAN3