whattt

Upload: fanny-rion-santana

Post on 05-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sadfjhsdksdaf

TRANSCRIPT

  • PERANCANGAN SISTEM KONTROL KEAMANAN RUANG BERBASIS SMS

    MENGGUNAKAN MODUL GSM DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

    Nama Mahasiswa : Furrita Upik P.S. 2408 030 017

    Jurusan :Teknik Fisika FTI-ITS

    Program Studi :D3 Teknik Instrumentasi

    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT.

    Dosen Pembimbing II : Ir. M. Ilyas HS.

    Abstrak

    Peralatan tugas akhir sistem kontrol keamanan rumah berbasis SMS (Short Message

    Service) dengan mikrokontroler ATMega 8535 dan modul GSM serta menggunakan

    pemrograman bahasa C melalui program Code Vision AVR. Sistem ini diharapkan dapat

    membantu seseorang untuk mengawasi dan mengontrol keadaan rumah, dengan memanfaatkan

    teknologi SMS Gateway. Sistem ini menggunakan sensor magnet switch yang berfungsi sebagai

    sensor relay yang terhubung dengan pintu rumah. Sistem pemrosesan data menggunakan IC

    Mikrokontroler ATMega 8535 yang diprogram dengan bahasa C melalui compiler program

    Code Vision AVR. Sistem terhubung dengan handphone yang berfungsi sebagai server. Data

    diinterfacekan ke handphone secara serial. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat bekerja

    secara otomatis untuk mengirimkan peringatan jika terjadi bahaya kepada seorang pemilik

    rumah berupa format teks tertentu dalam bentuk SMS.

    Kata Kunci : control, mikrokontroller, interface, Code Vision AVR

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Beragam cara ditempuh orang untuk

    mengamankan barang-barang berharga

    yang disimpan pada suatu ruangan

    rumahnya, salah satunya adalah dengan

    menggunakan sebuah kunci gembok atau

    menempatkan seorang penjaga keamanan

    untuk menjaga rumah tersebut. Cara-cara

    seperti ini tentu mempunyai beberapa

    kelebihan dan kekurangan.

    Sistem keamanan gedung yang ada

    selama ini masih kurang sempurna hal itu

    bisa dilihat dari banyaknya tingkat

    kejahatan yang terjadi baik ditempat umum,

    diperumahan semakin berkembang

    khususnya tindak kejahatan pencurian, dan

    perampokan.

    Saat ini perkembangan elektronika

    dan komputer sangatlah pesat. Dimana saat

    ini hampir semua sistem dan alat apapun

    menggunakan elektro dan komputer. Dan

    saat ini perkembangan elektronika sudah

    sampai pada mikrokontroller.

    Seiring dengan perkembangan ilmu

    dan teknologi maka dikembangkanlah

    sebuah sistem keamanan dengan cara

    memberikan peringatan (warning system)

    untuk memberikan sebuah tanda jika ada

    sesuatu mencurigakan yang terjadi disekitar

    ruangan tersebut. Jika sistem ini

    mendeteksi adanya unsur tindak kejahatan

    maka sistem akan memberikan sebuah

    tanda berupa sebuah pesan singkat atau

    Short Message Service (SMS) yang akan

    dikirimkan ke nomor telepon seluler

    (handphone) sehingga kita dapat

    mengetahui keadaan yang terjadi di sekitar

    ruangan tersebut. Setelah menerima pesan

    peringatan tersebut maka kita dapat

    melakukan tindakan balik untuk

    mengendalikan sesuatu (peralatan) yang ada

    di rumah kita melalui SMS. Kerja dari

    keseluruhan sistem dikendalikan oleh

    sebuah keping tunggal yang disebut

    mikrokontroller.

  • Maka berdasarkan pemikiran diatas,

    dibuat sistem keamanan gedung untuk

    mengurangi tingkat kejahatan pencurian

    didalam gedung dan agar pemiliknya dapat

    mengetahui dan mendeteksi kondisi

    gedungnya melalui komputer. Pada

    prinsipnya alat ini merupakan suatu sistem

    keamanan yang terdiri dari Mikrokontroller

    dan beberapa rangkaian sensor atau switch.

    Mikrokontroller yang digunakan adalah

    Mikrokontroller AVR sebagai pengontrol

    sistem dan sensor yang digunakan adalah

    dip switch sebagai penunjuk atau inputan

    kepada mikro itu sendiri. Pada saat pintu

    dibuka sensor dip switch akan aktif dan

    menyebabkan wavecom GSM modul

    mengirimkan SMS ke nomer tertentu.

    Disini kita mencoba mengenalkan

    tentang sistem simulasi keamanan gedung

    menggunakan mikrokontroller AVR.

    aplikasi berikut, kita akan menggunakan

    komputer dan mikrokontroller untuk

    memonitor kondisi keamanan gedung. Pada

    aplikasi, mikrokontroller bertugas

    mendeteksi dan mengamati perubahan

    senor-sensor yang digunakan. Dalam hal

    ini, kita menggunakan magnetic door

    sensor sebagai sensornya. Wavecom

    bertugas mengirimkan SMS kondisi sensor-

    sensor. Wavecom mengirimkan SMS ke

    nomer pemilik rumah atau gedung

    perkantoran sehingga dapat diketahui posisi

    pintu yang terbuka.

    1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas,

    adapun permasalahan yang diangkat pada

    pembuatan alat tugas akhir ini antara lain

    adalah sebagai berikut:

    Bagaimana merancang sebuah keamanan rumah atau gedung.

    Bagaimana mengimplementasikan hasil

    rancangan suatu sistem

    keamanan dalam bentuk

    simulasi.

    1.3 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penyelesaian

    masalah pada pembuatan alat tugas akhir ini

    diperlukan beberapa batasan masalah.

    Adapun batasan masalahnya adalah sebagai

    berikut :

    Alat ini menggunakan Mikrokontroller AVR.

    Simulasi alat ini pada 2 titik pintu.

    Komunikasi antara Mikro dengan komputer

    menggunakan kabel serial.

    Menggunakan Wavecom GSM Modul.

    Aplikasi yang digunakan pada Mikrokontroller AVR adalah

    Codevision AVR.

    1.4 Tujuan Adapun beberapa tujuan dari

    pembuatan alat pada tugas akhir ini antara

    lain adalah sebagai berikut :

    Merancang sebuah system simulasi keamanan rumah atau

    gedung.

    Mengimplementasikan hasil rancangan suatu sistem

    keamanan dalam bentuk

    miniatur.

    1.5 Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan, maka diperlukanlah metodologi

    yang memuat tahapan-tahapan dalam

    menyelesaikan tugas akhir. Adapun rincian

    metodologi yang digunakan dalam tugas

    akhir ini adalah sebagai berikut:

    Studi Literatur dan Analisis Dalam metode ini, penulis

    mengumpulkan data dan

    informasi dengan cara

    membaca buku pustaka dan

    catatan kuliah, terutama untuk

    materi yang berhubungan

    dengan masalah yang akan

    dibahas. Penulis juga

    melakukan analisis kebutuhan

    bahan-bahan atau komponen

    yang dibutuhkan untuk

    membuat alat tersebut.

  • Perancangan Alat Perancangan Perangkat

    Keras.

    Dalam

    perancangan perangkat

    keras ini saya membuat

    mikrokontroller AVR

    dengan komponen

    utama sebagai IC nya

    adalah IC dari keluarga

    MCS51 yaitu AVR.

    Mikro AVR ini

    memiliki 32 keluaran

    atau outputan dan

    inputan sebesar 5

    Volt.Wavecom

    digunakan untuk

    mengirimkan SMS

    kepada user yang telah

    di definisikan

    nomernya di

    mikrokontroller.

    Perancangan Perangkat Lunak.

    Dalam

    perancangan perangkat

    lunak ini saya

    menggukan bahasa

    Code Vision AVR

    sebagai program yang

    akan dimasukkan

    kedalam

    mikrokontroller AVR.

    Pengujian Alat Pengujian Perangkat

    Keras.

    Dalam pengujian

    alat Mikrokontroller

    pertama-tama adalah

    pengujian inpitan dan

    outpunya benar-benar 5

    Volt. Selanjutnya

    pengujian untuk

    mendownload program

    ke dalam IC AVR.

    Menguji sensor untuk

    dapat diolah di

    mikrokontroller dan di

    kirimkan SMS melalui

    modem GSM

    Pengujian Perangkat Lunak.

    Dalam pengujian

    perangkat lunak yaitu

    pembuatan program

    untuk mikro itu sendiri

    menggunakan

    Codevision AVR.

    Dokumentasi Pada tahap ini penulis

    melakukan pendokumentasian

    perancangan dan pembuatan

    karya rekayasa alat yang telah

    dibuat dengan tujuan untuk

    membantu dan memudahkan di

    dalam pengembangan alat ini

    kedepannya nanti.

    1.6 Sistematika Laporan

    Laporan penelitian tugas akhir ini

    akan disusun secara sistematis dibagi dalam

    beberapa bab, dengan perincian sebagai

    berikut:

    BAB I Pendahuluan

    Bab ini berisikan

    penjelasan latar belakang,

    perumusan masalah, tujuan

    penelitian, batasan

    masalah, metodologi

    penelitian dan sistematika

    laporan.

    BAB II Tinjauan Pustaka

    Bab ini berisikan tentang

    teori-teori penunjang

    penelitian antara lain teori

    tentang tentang

    mikrokontroller AVR

    ATMEGA 8535 , serial

    port.

    BAB III Metodologi Penelitian

    Dalam bab ini akan

    dijelaskan mengenai detail

    langkah-langkah yang

    harus dilalui untuk

    mencapai tujuan dan

    simpulan akhir dari

    penelitian. Berisikan

    perancangan rangkaian

    mikrokontroller AVR

  • sebagai monitoring

    keamanan ruangan.

    BAB IV Pengujian dan Analisa

    Hasil Simulasi

    Bab ini merupakan tindak

    lanjut dari Bab III, dimana

    Membahas tentang

    implementasi dan

    pengujian alat.

    BAB V Kesimpulan dan Saran

    Bab ini berisi tentang

    kesimpulan pokok dari

    seluruh rangkain penelitian

    yang telah dilakukan dan

    saran yang dapat dijadikan

    sebagai pengembangan

    penelitian selanjutnya.

    BAB II

    TEORI PENUNJANG

    Bab ini berisi teori dasar yang

    melandasi alur berfikir dalam

    menyelesaikan permasalahan dan mencapai

    tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini.

    Teori-teori pada bab ini mencakup hal-hal

    yang mendukung dan menjadi dasar

    rujukan dalam Tugas Akhir.

    2.1 Komunikasi Data Serial

    Serial Port Merupakan hal yang

    penting dalam mikrokontroller, karena

    dengan serial port kita dapat dengan mudah

    menghubungkan mikrokontroller dengan

    komputer atau perangkat lainnya, serial port

    sering dikenal dengan istilah UART , serial

    port pada mikrokontroller terdiri atas dua

    pin yaitu RXD dan TXD, RXD berfungsi

    untuk menerima data dari komputer /

    perangkat lainnya, TXD berfungsi untuk

    mengirim data ke komputer/perangkat

    lainnya, Standar komunikasi serial untuk

    komputer ialah RS-232, RS-232

    mempunyai standar tegangan yang berbeda

    dengan serial port mikrokontroler, sehingga

    agar sesuai dengan RS-232 maka di

    butuhkan suatu rangkaian level converter,

    IC yang digunakan bermacam-macam,

    tetapi yang paling mudah dan sering

    digunakan ialah IC MAX232/HIN232. Pada

    mikrokontroler AT89S52, P3.0 dan P3.1

    digunakan untuk komunikasi serial USART

    (Universal Synchronous and Asynchronous

    Serial Receiver and Transmitter) yang

    mendukung komunikasi full duplex

    komunikasi 2 arah. Gambar berikut ini

    menampilkan model hubungan antara

    mikrokontroler dengan PC melalui format

    serial [9]

    .

    Komunikasi data serial ini sangat

    berbeda dengan format pemindahan data

    pararel. Disini, pengiriman bit-bit tidak

    dilakukan sekaligus melalui saluran pararel,

    tetapi setiap bit dikirimkan satu persatu

    melalui saluran tunggal [9]

    .

    Antar muka kanal serial memang

    lebih kompleks dibandingkan dengan

    antarmuka melalui kanal paralel, hal ini

    disebabkan karena :

    1. Dari Segi perangkat keras : adanya proses konversi data pararel

    menjadi serial atau sebaliknya

    menggunakan piranti tambahan

    yang disebut UART (Universal

    Asynchronous

    Receiver/Transmitter)

    2. Dari Segi perangkat lunak : lebih banyak register yang digunakan

    atau terlibat.

    Di sisi lain antarmuka kanal serial

    menawarkan berapa kelebihan

    dibandingkan secara paralel, antara lain :

    1. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan

    paralel, data-data dalam

    komunikasi serial dikirim-kan

    untuk logika '1' sebagai tegangan -3

    s/d -25 volt dan untuk logika '0'

    sebagai tegangan +3 s/d +25 volt,

    dengan demikian tegangan dalam

    komunikasi serial memiliki ayunan

    tegangan maksimum 50 volt,

    sedangkan pada komunikasi paralel

    hanya 5 volt. Hal ini menyebabkan

    gangguan pada kabel-kabel panjang

    lebih mudah diatasi dibandingkan

    pada paralel.

  • 2. Jumlah kabel serial lebih sedikit, komunikasi serial ini bisa

    menghubungkan dua perangkat

    komputer yang berjauhan dengan

    hanya 3 kabel untuk null modem,

    yaitu TXD (saluran kirim),

    RXD(saluran terima) konfigurasi

    dan Ground, jika digunakan teknik

    paralel akan terdapat 20 - 25 kabel.

    3. Untuk teknologi embedded system, banyak mikrokontroler yang

    dilengkapi dengan komunikasi

    serial (baik seri RISC maupun

    CISC) atau Serial Communication

    Interface (SCI); dengan adanya

    SCI yang terpadu pada IC

    mikrokontroler akan mengurangi

    jumlah pin keluaran, ground).

    sehingga hanya dibutuhkan 2 pin

    utama TxD dan RxD (di luar

    acuan).

    Dalam pengiriman data secara serial

    harus ada sinkronisasi atau penyesuaian

    antara pengirim dan penerima agar data

    yang dikirimkan dapat diterima dengan

    tepat dan benar oleh penerima. Salah satu

    mode transmisi dalam komunikasi serial

    adalah mode asynchronous. Transmisi

    serial mode ini digunakan apabila

    pengiriman data dilakukan satu karakter

    tiap pengiriman. Antara satu karakter

    dengan yang lainnya tidak ada waktu antara

    yang tetap [9]

    . Karakter dapat dikirimkan

    sekaligus ataupun beberapa karakter

    kemudian berhenti untuk waktu yang tidak

    tentu, kemudian dikirimkan sisanya.

    Dengan demikian bit-bit data ini dikirimkan

    dengan periode yang acak sehingga pada

    sisi penerima data akan diterima kapan saja.

    Adapun sinkronisasi yang terjadi

    pada mode transmisi ini adalah dengan

    memberikan bit-bit penanda awal dari data

    dan penanda akhir dari data pada sisi

    pengirim maupun dari sisi penerima.

    Format data komunikasi serial terdiri dari

    parameter - parameter yang dipakai untuk

    menentukan bentuk data serial yang

    dikomunikasikan, dimana elemen-

    elemennya terdiri dari :

    1. Kecepatan mobilisasi data per bit (baud rate)

    2. Jumlah bit data per karakter (data length)

    3. Parity yang digunakan 4. Jumlah stop bit dan start bit

    Dan dibawah ini adalah beberapa

    parameter yang ditetapkan EIA

    (Electronics Industry Association) / standart

    internasional untuk komunikasi serial antara

    lain:

    1. Sebuah 'spasi' (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt

    2. Sebuah 'tanda' (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt

    3. Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefinisikan (undefined).

    4. Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan

    acuan ground)

    5. Arus hubung-singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.

    Sebuah penggerak (driver) harus

    mampu menangani arus ini tanpa

    mengalami kerusakan.

    2.2 Mikrokontroler

    Mikrokontroler adalah teknologi baru

    yaitu teknologi semikonduktor dan

    kehadiranya sangat membantu

    perkembangan dunia elektronika. Dengan

    arsitektur yang praktis tetapi memuat

    banyak kandungan transistor yang

    terintegrasi, sehingga mendukung dibuatnya

    rangkaian elektronika yang lebih

    portable [8]

    . Mikrokontroler memiliki

    perbandingan ROM dan RAM-nya yang

    besar, artinya program kontrol disimpan

    dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash

    PEROM) yang ukurannya relatif lebih

    besar, sedangkan RAM digunakan sebagai

    tempat penyimpan sementara, termasuk

    register-register yang digunakan pada

    mikrokontroler yang bersangkutan.

    Sedangkan disebutkan pada refrensi

    lain bahwa Mikrokontroler adalah suatu alat

    elektronika digital yang mempunyai

    masukan dan keluaran serta kendali dengan

    program yang bisa ditulis dan dihapus

    dengan cara khusus, cara kerja

  • mikrokontroler sebenarnya membaca dan

    menulis data. Sekedar contoh, bayangkan

    diri Anda saat mulai belajar membaca dan

    menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan

    hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun

    baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya,

    dan Andapun bisa pula menulis hal-hal

    sebaliknya[8]

    .

    Begitu pula jika Anda sudah mahir

    membaca dan menulis data maka Anda

    dapat membuat program untuk membuat

    suatu sistem pengaturan otomatik

    menggunakan mikrokontroler sesuai

    keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan

    komputer didalam chip yang digunakan

    untuk mengontrol peralatan elektronik,

    yang menekankan efisiensi dan efektifitas

    biaya. Secara harfiahnya bisa disebut

    "pengendali kecil" dimana sebuah sistem

    elektronik yang sebelumnya banyak

    memerlukan komponen-komponen

    pendukung seperti IC TTL dan CMOS

    dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya

    terpusat serta dikendalikan oleh

    mikrokontroler ini

    Mikrokontroler adalah suatu alat

    elektronika digital yang mempunyai

    masukan dan keluaran serta kendali dengan

    program yang bisa ditulis dan dihapus

    dengan cara khusus, cara kerja

    mikrokontroler sebenarnya membaca dan

    menulis data. Sekedar contoh, bayangkan

    diri Anda saat mulai belajar membaca dan

    menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan

    hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun

    baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya,

    dan Andapun bisa pula menulis hal-hal

    sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah

    mahir membaca dan menulis data maka

    Anda dapat membuat program untuk

    membuat suatu sistem pengaturan otomatik

    menggunakan mikrokontroler sesuai

    keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan

    komputer didalam chip yang digunakan

    untuk mengontrol peralatan elektronik,

    yang menekankan efisiensi dan efektifitas

    biaya. Secara harfiahnya bisa disebut

    "pengendali kecil" dimana sebuah sistem

    elektronik yang sebelumnya banyak

    memerlukan komponen-komponen

    pendukung seperti IC TTL dan CMOS

    dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya

    terpusat serta dikendalikan oleh

    mikrokontroler ini [7]

    .

    Dengan penggunaan

    mikrokontroler ini maka :

    Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

    Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian

    besar dari sistem adalah perangkat

    lunak yang mudah dimodifikasi.

    Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang

    kompak.

    Namun demikian tidak sepenuhnya

    mikrokontroler bisa mereduksi komponen

    IC TTL dan CMOS yang seringkali masih

    diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi

    atau sekedar menambah jumlah saluran

    masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata

    lain, mikrokontroler adalah versi mini atau

    mikro dari sebuah komputer karena

    mikrokontroler sudah mengandung

    beberapa periferal yang langsung bisa

    dimanfaatkan, misalnya port paralel, port

    serial, komparator, konversi digital ke

    analog (DAC), konversi analog ke digital

    dan sebagainya hanya menggunakan sistem

    minimum yang tidak rumit atau kompleks.

    Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC

    dan CISC dan masing-masing mempunyai

    keturunan/keluarga sendiri-sendiri. RISC

    kependekan dari Reduced Instruction Set

    Computer : instruksi terbatas tapi memiliki

    fasilitas yang lebih banyak. CISC

    kependekan dari Complex Instruction Set

    Computer : instruksi bisa dikatakan lebih

    lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

    Tentang jenisnya banyak sekali ada

    keluarga Motorola dengan seri 68xx,

    keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel,

    Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip,

    Renesas, Zilog. Masing-masing keluarga

    juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe.

    Jadi sulit sekali untuk menghitung jumlah

    mikrokontroler.

  • 2.2.1 AVR Atmega 8535 Mikrokontroler AVR Atmega 8535

    sangat tepat dijadikan pengontrol utama

    system akuisisi data dengan biaya yang

    murah, karena sudah terdapat internal ADC

    8 Channel sebersar 10 bit. Dimana semua

    instruksi dikemas dalam kode 16 bit. Dan

    sebagian besar intstruksi dieksekusi dalam

    satu siklus clock. Berbeda degan instruksi

    MCS51 yang membutuhkan 12 siklus

    clock, karena kedua jenis Mikrokontroler

    tersebut memiliki arsitektur yang berbeda

    (Widodo, 2007,18).

    Sedangkan menurut Wisnu Adi P,

    AVR ATMEGA 8535 adalah

    mikrokontroler yang memiliki arsitektur

    RISC 8 bit, dimana semua instruksi

    dikemas dalam kode 16 bit word dan

    sebagian instruksi dieksekusi dalam satu

    siklus clock.

    AVR berteknologi RISC (Reduced

    Instruction Set Computing) sedangkan seri

    MCS51 berteknologi CISC (Complex

    Instruction Set Computing) AVR dapat

    dkelompokkan menjadi empat kelas, yaitu

    keluarga ATtiny, keluarga AT90xx,

    keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada

    dasarnya yang membedakan masing-masing

    kelas adalah memori, pheriperal dan

    fungsinya.

    Untuk Mikrokontroler AVR yang

    berukuran kecil, dapat mencoba

    AT90S2313 dengan ukuran flash memori

    2k dengan dua input analog. Namum

    penggunaan AVR berukuran kecil saat ini

    sudah beralih dari tipe 90S ke type ATtiny.

    Mikrokontroler AVR yang perlu dikuasai

    selain Atmega 8535 antara lain ATmega16,

    32 dan ATmega 128.

    2.2.2 Arsitektur Atmega 8535

    Didalam Mikrokontroler Atmega

    8535 sudah terdiri dari :

    1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

    2. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.

    3. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan perbandingan.

    4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

    5. Watchdog timer dengan osilator internal.

    6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan

    kemampuan Read While Write.

    8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port Antarmuka PPI. 10. Antarmuka komparator analog. 11. Port USART untuk komunikasi

    serial.

    2.2.3 Konfigurasi Pin Atmega 8535

    Berikut ini ialah susunan pin/kaki

    dari Atmega 8535:

    1. VCC merupakan pin masukan positif catu daya, untuk catu daya yang

    dibutuhkan yaitu sebesar 5 volt.

    2. GND sebagai pin Ground. 3. Port A (PA0 PA7) merupakan I/O

    dua arah yang dapat deprogram

    sebagai pin masukan ADC.

    4. Port B (PB0 PB7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu

    timer/counter, komparator analog,

    dan SPI.

    5. Port C (PC0 PC7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu

    TWI, Komparator analog dan Timer

    Osilator.

    6. Port D (PD0 PD7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu

    Komparator analog, interupsi

    eksternal dan komunikasi serial.

    7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset Mikrokontroler.

    8. XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu

    Mikrokontroler membutuhkan

    sumber detak (clock) agar dapat

    mengeksekuis instruksi yang ada di

    memori.

    9. AVCC sebagia pin masukan tegangan untuk ADC.

    10. AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.

  • 2.3 Wavecom GSM Wavecom GPRS M1206B (Q2403A)

    adalah sebuah modul yang dapat digunakan

    sebagai komunikasi via wireless GSM ,

    Dengan alat ini kita dapat dengan mudah

    mengirimkan data berupa SMS , atau data

    GPRS. Wavecom dapat dihubungkan

    dengan computer dengan menggunakan

    komunikasi data serial RS 232. Dengan

    menggunakan AT-command sebagai

    perintah untuk mengirimkan data.

    Di sini mikrokontroller dipake

    sebagai pengatur kapan ke nomor mana

    SMS akan dikirim serta isi SMS yg mau

    dikirim. Kita membutuhkan modem GPRS

    M1206B (Q2403A) sebagai penghubung ke

    jaringan GSM.

    Mikrokontroller mengirimkan

    perintah AT-Command ke M1206 B lewat

    komunikasi serial RS232. Lalu modem

    GSM ini akan mengirim data sesuai dengan

    AT-Command yg diterimanya.

    AT-

    Command adalah perintah/instruksi yg

    diterima / dikenali oleh modem GSM agar

    mau menjalankan fungsinya. Modem GSM

    bisa berupa HP atau M1206B seperti di

    atas.

    Setting Baudrate Modem GSM: Hal

    pertama yg dilakukan agar mikrokontroller

    bisa berkomunikasi dengan modem GPRS

    yaitu menyamakan Baudrate. Baudrate

    default M1206B = 115200 Bps. Untuk

    mengubah nya kita gunakan Hyperterminal

    bawaan windows.

    Masuk ke Start > AllProgram --> Accessories>Communications> Hyper terminal.

    Di boxdialog Connect to pilih COM port

    yang anda sambung ke M1206B (kalau saya

    pake COM1). Lalu pada boxdialog COM

    Properties, ubah Bit per second menjadi

    115200 dan Flow Control ubah ke None.

    Coba ketik di layar Hyperterminal AT lalu

    tekan enter, jika koneksi yg kita buat udah

    benar maka akan muncul respon OK.

    Selanjutnya untuk mengubah baudrate

    modem GSM menjadi 9600 bps, ketikkan

    AT+IPR=9600 lalu tekan enter. Jika

    berhasil maka akan ada respon OK di layar

    Hyperterminal.

    Gambar 2.1 Com 1[9]

    Menyimpan setting/konfigurasi

    modem GSM: Sekarang disconnect kan

    Hyperterminal, lalu masuk menu File> Properties. Ubah baudrate menjadi 9600.

    Sekarang connectkan lagi hyperterminal.

    Ketikkan AT&W lalu tekan enter. Proses

    ini untuk menyimpan perubahan setting

    modem agar saat modem restart ulang

    konfigurasi modem tidak kembali ke

    default.

    Gambar 2.2 Wavecom[9]

    Alat ini mempunyai berbagai macam

    tipe sesuai dengan kebutuhan yang kita

    inginkan. Selain dapat dihubungkan dengan

    PC , Wavecom dapat juga dihubungkan

    dengan device yang mempunyai koneksi

    data serial RS232.

  • 2.4 Magnetic Switch

    Magnetic switch merupakan

    rangkaian yang dapat merespon medan

    magnet yang berada disekitar sensor.

    Rangkaian magnetic switch ini

    menggunakan sensor berupa limit switch

    yang diberikan tambahan plat logam yang

    dapat merespon adanya magnet.

    Rangkaian magnetic switch ini dibuat

    dengan sebuah monostabil multivibrator

    NE555 dan sebuah togle flip-flop dari IC

    CD4013.

    Rangkaian magnetic switch ini

    menggunakan supply tegangan 12VDC dan

    pada rangkaian magnetic switch ini

    dipasang indikator yang berfungsi untuk

    memberikan sinyal pada saat sensor

    merespon medan magnet menggunakan

    LED D1. Berikut adalah rangkaian lengkap

    magnetic switch.

    Gambar 2.3 Rangkaian Magnetic Swit[2]

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dapat

    memperoleh hasil yang diharapkan maka

    dibutuhkan waktu untuk melakukan

    penelitian. Penelitian ini di lakukan dengan

    jangka waktu selama 6 bulan yakni dari

    bulan Januari 2011 hingga bulan Juli 2011.

    Tempat penelitian dilakukan di Lab.

    Alat yang digunakan dalam

    pembuatan perancangan sistem kontrol

    keamanan ruang dengan sensor magnet

    switch ini ini antara lain:

    a. Komputer 1 unit b. Power Supply 1 unit c. Solder 1 unit

    d. Penyedot timah 1 unit e. Bor PCB 1 unit f. Avometer 1 unit g. Kabel ISP 1 buah

    Sedangkan bahan yang digunakan

    dalam pembuatan perancangan sistem

    kontrol keamanan ruang dengan sensor

    magnet switch ini antara lain:

    a. PCB polos ukuran 30 x 8 cm b. IC Mikrokontroller AVR 16 c. Wavecom GSM d. Socket IC 40 pin e. Socket IC 14 pin f. Resistor 1k dan 1k2 g. Xtal 11059200 h. Dioda 1A i. LED j. Regulator 7805 k. LCD 16 x 2 l. Header m. Kabel pita n. Timah o. Code Vision AVR

    3.2 Literatur Penelitian Dalam penelitian tugas akhir ini

    dibutuhkan sebuah literatur yang dilakukan

    untuk mendapatkan hasil yang diharapkan

    sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

    melalui penelitian dan pengamatan terhadap

    design alat yang dibuat. Tujuan utama

    dibuatnya karya rekayasa ini adalah untuk

    dapat membuat sebuah alat yang dapat

    mengontrol keamanan ruang berbasis SMS.

    Literatur penelitian yang digunakan

    dalam membuat sebuah alat yang dapat

    mengontrol keamanan ruang berbasis SMS

    ini adalah:

    a. Literatur kepustakaan Dalam literatur ini, penulis mencari

    referensi tentang mikrokontroller

    atmega 8535, pemrograman Code

    Vision AVR, refrensi tentang

    komponen yang dibutuhkan dalam

    pembuatan Sistem keamanan

    rumah berbasis SMS dengan

    mikrokontroller.

  • b. Literatur analisis Dalam literatur ini, penulis

    melakukan analisis mengenai alat-

    alat dan bahan yang dibutuhkan

    didalam pembuatan Sistem

    keamanan rumah berbasis SMS

    dengan mikrokontroller.

    c. Perancangan alat Dalam literatur ini, penulis

    melakukan perancangan terhadap

    bentuk alat serta komponen yang

    akan digunakan, misalnya:

    Perancangan Modul

    Mikrokontroller, Perancangan

    modul LCD, Perancangan

    rangkaian Serial RS 232 yang

    dikomunikasikan dari

    mikrokontroller dan modul

    wavecom.

    d. Perancangan Perangkat Lunak Didalam melakukan perancangan

    perangkat lunak, hal- hal yang

    dilakukan adalah dengan membuat

    flowchart program pendeteksi

    terbukanya pintu dan mengirimkan

    SMS peringatan yang dikirimkan

    kepada pemilik rumah.

    e. Implementasi Membuat semua rangkaian dan alat

    secara keseluruhan sesuai dengan

    rancangan yang telah dibuat, yaitu:

    Membuat modul mikrokontroller,

    membuat rangkaian serial RS232,

    membuat modul LCD, membuat

    software kontrol keamanan ruangan

    dengan SMS berbasis

    mikrokontroller. Setelah semua alat

    selesai di buat maka alat dapat

    digunakan untuk mendeteksi status

    pintu pada sebuah ruangan dan

    keadaan di dalam ruangan.

    f. Pengujian alat Pengujian alat yang dilakukan

    adalah:

    1. Pengujian Mikrokontroller. 2. Pengujian LCD.

    3. Pengujian wavecom. 4. Kalibrasi sensor magnetik.

    Menguji kinerja sistem secara

    keseluruhan serta mengambil data

    dari hasil perancangan.

    g. Dokumentasi Pada tahap ini penulis melakukan

    pendokumentasian perancangan

    dan pembuatan karya rekayasa alat

    yang telah dibuat dengan tujuan

    untuk membantu dan memudahkan

    didalam pengembangan alat ini

    kedepannya nanti.

    Dalam penelitian tugas akhir ini

    diagram proses alur penelitian adalah

    sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi

    Penelitian

    3.3 Parameter Penelitian Parameter penelitian tugas akhir ini

    adalah membuat suatu alat yaitu system

    yang dapat mendeteksi status pintu atau

    jendela pada sebuah ruangan dengan

  • mengirimkan SMS pada pemilik rumah /

    ruangan tersebut.

    BAB IV

    PENGUJIAN DAN HASIL

    Dalam bab IV ini akan dibahas

    tentang pengujian berdasarkan perencanaan

    dari sistem yang dibuat. Pengujian ini

    dilaksanakan untuk mengetahui kehandalan

    dari sistem dan untuk mengetahui apakah

    rangkaian mikrokontroller sudah sesuai

    dengan perencanaan, serta mengetahui

    apakah rangkaian mikrokontroller dan

    rangkaian wavecom yang kita desain bisa

    bekerja dengan baik.

    Peralatan yang dibutuhkan adalah

    sistem Mikrokontroller ATMega, modul

    rangkaian wavecom, sensor magnetic

    switch.

    Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem

    Pengaman Dengan Menggunakan SMS

    4.1 Pengujian Mikrokontroller AVR Dan

    Tombol Switch

    Tombol switch digunakan untuk

    mode pengiriman tujuan SMS. Sebelum

    menggunakannya dilakukan pengecekan

    tombol dengan program untuk menyalakan

    LED.sehingga dapat diketahui apakah ada

    penekanan tombol atau tidak. Rangkaian

    switch yang digunakan terdapat resistor pull

    up yang bertujuan agar kondisi tegangan

    mikrokontroller tidak membias antara

    logika 0 dan 1, rangkaianya ditunjukan

    pada gambar di bawah ini

    Gambar 4.2 Rangkaian Switch Dan

    Mikrokontroller[7]

    4.2 Pengujian Sensor Magnetic Switch Pengujian sensor magnetic switch

    digunakan untuk mengetahui nilai toleransi

    antara magnet dengan switch yang nantinya

    akan dihubungkan dengan mikrokontroller,

    Prinsip kerja sensor ini sama dengan prinsip

    kerja saklar push button switch. Jika

    terkena magnet maka sensor akan dalam

    keadaan tertutup, sebaliknya jika tidak ada

    magnet maka sensor akan dalam keadaan

    terbuka.

    Pengujian di lakukan dari jarak 1 cm

    sampai dengan 30 cm.

    Tabel 4.1 Pengukuran sensor

    JARAK TEGANGAN OUTPUT

    1 0 on 2 0 on 3 0 on

    4 0 on

    5 0 on 6 0 on 7 0 on

    8 0 on 9 0.21 on

    10 0.25 on 11 0.4 on 12 0.6 on 13 4.73 Off 14 4.73 Off 15 4.73 Off 16 4.73 Off

  • 17 4.73 Off 18 4.89 Off

    19 4.89 Off

    20 4.89 Off

    21 4.89 Off 22 4.95 Off 23 4.95 Off 24 4.95 Off 25 4.95 Off 26 4.95 Off 27 4.95 Off 28 4.95 Off 29 4.95 Off 30 4.95 Off

    4.3 Pengujian Modul LCD Pengujian LCD adalah untuk

    mengetahui cara kerja LCD dan apakah

    perancangan LCD telah benar dan berfungsi

    dengan baik. LCD dihubungkan pada

    Mikrokontroller. Pengujian LCD untuk

    menampilkan karakter perintah sesuai arah

    yang ditekan dan identifikasi tombol

    interupsi. Masukan Tegangan +5V Pada

    LCD dan Masukan Pin LCD pada Port C

    mikrokontroller.

    Berikut adalah contoh program untuk

    menginisialisasi LCD :

    Setelah program tersebut decompile

    dan di download pada mikrokontroller,

    maka hasil yang muncul pada LCD yang

    terlihat pada gambar berikut :

    Gambar 4.3 Tampilan hasil uji coba LCD[6]

    Gambar 4.3 menjelaskan bahwa

    tulisan FURITA TA OK berada pada kolom

    ke dua dan baris ke 0 di layar LCD.

    Sedangkan tulisan instalasi berada pada

    kolom ke dua baris ke 1. Di layar LCD.

    4.4 Pengujian Rangkaian Komunikasi

    Serial RS-232

    Pada pengujian komunikasi serial ini,

    kita lakukan dengan cara

    mengkomunikasikan mikrokontroller

    dengan komputer menggunakan kabel serial

    yang terhubung ke mikro melewati IC

    MAX232. pengujian dapat dilakukan dan

    dapat dilihat pada hyper Terminal yang

    sudah ada pada Windows. Pengujian pada

    hyper terminal ini akan muncul beberapa

    pilihan yaitu pilih Com1 dan pada bit per

    second (baud) pilih 9600.

    Dalam pengujian komunikasi serial

    ini kita harus memperhatikan perhitungan

    clock generator pada mikro, karena cristal

    yang harus dipergunakan harus

    menggunakan perhitungan. Hal ini

    diperlukan agar data yang masuk bener-

    bener bisa dibaca oleh komputer. Dalam

    pengujian ini menggunakan crystal

    11.059200 Hz.

    Dalam kenyataanya antara baud rate

    dan nilai osilator (crystal) yang ada pada

    rangkaian mikrokontroller dengan

    konfigurasi yang ada pada hyper terminal

    tidak pernah sinkron. Hal ini dapat dilihat

    dari percobaan berikut :

    Gambar 4.4 Data Pengiriman

    Mikrokontroller Tidak Singkron Dengan

    Komputer

  • Gambar 4.5 Data Pengiriman

    Mikrokontroller Telah Singkron Dengan

    Komputer

    4.5 Pengujian Wavecom dengan

    Mikrokontroller untuk mengirim SMS Mikrokontroller dikomunikasikan

    secara serial dengan wavecom fastrack

    1306 b selanjutnya akan mengirimkan SMS

    di HP user pemilik rumah, untuk

    mengetahui kondisi pintu atau

    jendela.dalam Pengkabelanya kondisi RX

    wavecom dihubungkan dengan TX

    mikrokontroller bigitupula sebaliknya.

    Gambar 4.6 Konfigurasi Wavecom ,

    Sensor , Dan Mikrokontroller

    Berikut ini program untuk

    mengirimkan SMS ketika pintu terbuka,

    kondisi pintu ada pada PIN B.6

    if(PINB.6 == 0)

    {

    printf("AT+CMGS=");

    putchar('"');

    printf("08563075500"); // ini adalah no HP yg dituju

    putchar('"');

    putchar(',');

    putchar(13);

    putchar(10);

    printf("PINTU 1 TERBUKA");

    // isi SMS putchar(26);

    }

    Ketika Pintu terbuka maka akan

    mengirimkan SMS pada user PINTU 1 TERBUKA

    Tabel 4.2 Data Percobaan SMS

    HARI/

    TANG

    GAL

    WAK

    TU

    NO HP KETERA

    NGAN

    Senin/

    13-06-

    11

    14:04 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 2

    kebuka)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:20 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 1

    kebuka)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:20 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 2

    kebuka)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:21 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:21 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 1

    kebuka)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:35 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Selasa/

    14-06-

    11

    15:36 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:08 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:09 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:10 0856307

    5500

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:11 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 1

    kebuka)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:11 0856307

    5500

    Sukses

    (pintu 2

    kebuka)

  • Rabu/

    15-06-

    11

    06:15 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:30 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:32 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:32 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    06:35 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:07 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:07 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:08 0856307

    5500

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:010 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:011 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:015 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:17 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:20 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:20 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:21 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:23 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    09:25 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    11 aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:30 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:32 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:34 0812358

    9875

    Sukses

    (switch 4

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:07 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:07 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    09:07 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    15:36 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    15:36 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    15:36 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    15:36 0856482

    54273

    Sukses

    (switch 2

    aktif)

    Rabu/

    15-06-

    11

    15:36 0857312

    76054

    Sukses

    (switch 3

    aktif)

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan Secara keseluruhan mulai dari

    perancangan, realisasi, pengujian dan

    analisis sistem dari Tugas Akhir ini, maka

    dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang

    sistem kerja dari rangkaian yang dibuat

    sebagai berikut :

    1. Sistem keamanan rumah ini berjalan sebagai mana mestinya seperti yang

    diinginkan.

  • 2. Hasil dari pengujian dan analisis dari program dan hardware dapat diambil

    kesimpulan bahwa, keduanya dapat

    berkomunikasi dengan benar dan dapat

    mengeluarkan nilai yang benar.

    3. Hasil pengiriman data dari magnet switch ke mikrokontroller,

    mikrokontroller ke wave com, dan

    wave com ke no HP tertentu terkirim

    100%.

    5.2 Saran Tugas Akhir ini merupakan hasil

    maksimal saat ini. Karya ini masih bisa

    dikembangkan kedepannya, disempurnakan

    dan juga adanya penambahan-penambahan

    lainnya, seperti kamera, sensor pemadam

    dan tambahan sensor-sensor yang lainnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Widodo B., Gamayel Rizal,

    Belajar Sendiri 12 Proyek

    Mikrokontroler, 2007. Jakarta

    PT. Elek Media Komputindo.

    [2] I Kade Agus Aryawan,

    SistemPengaman Rumah Berbasis

    Mikrokontroler ATMEGA 8535

    Dilengkapi Dengan Kamera

    Perekam, TA, Teknik Elektro

    Ekstensi Juli 2007.

    [3] Nalwan, Paulus Andi, 2003.

    Teknik Antar muda dan

    Pemrograman Mikrokontroler

    ATMEGA 8535. Jakarta PT. Elek

    Media Komputindo.

    [4]

    Usman, Teknik Antarmuka + Pemr

    ograman Mikrokontroles

    ATMEGA 8535, 2008, Andi

    Yogyakarta.

    [5] www.atmel.com .

    [6] www.delta-electronics.com .

    [7] www.edutronik.com .

    [8] www.kelas-mikrokontrol.com .

    [9] Putra Agfianto Eko. 2004. Belajar

    Mikrokontroler ATMEGA 8535

    (Teori dan Aplikasi) edisi 1.

    Yogyakarta : Gava Media.

    [10] Sulhan Setiawan, Mudah dan

    Menyenangkan Belajar

    Mikrokontroles, 2006, Andi

    Yogyakarta.

    [11] Atmel, 2008, Datasheet Product,

    www.atmel.com, 5 Mei 2008.

    [12]

    , 2008, CodeVisionAVR -

    UserGuide , www.atmel.com, 5

    Mei 2008.

    [13] Wardhana, L. 2006, Belajar Sendiri

    Mikrokontroler AVR Seri

    ATmega8535 Simulasi, Hardware,

    dan Aplikasi , Andi, Yogyakarta.

    [14] Lie Jasa Teknik Elektro Fakultas

    Teknik Universitas Udayana Bali,

    80361 [email protected].

    [15] Eri Prasetyo dan Ali Subarkah

    Universitas Gunadarma, email :

    [email protected].