wettabilitas

9
BAB II DASAR TEORI Analisa core special adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur atau menganalisa parameter- parameter petrofisika yang diperlukan untuk menganalisa karateristik reservoir. Dalam analisa core special dilakukan beberapa pengukuran yang diantaranya pengukuran wettabilitas batuan, tekanan kapiler dan kompresibilitas Pengukuran wettabilitas pada batuan berfungsi untuk mengetahui sifat kebasahan dari suatu batuan tersebut, dari pengukuran wettabilitas ini dapat diketahui apakah suatu batuan memiliki sifat water wet, oil wet atau intermediate wet. Water wet berarti batuan tersebut lebih cenderung mengikat water dari pada oil, sedangkan oil wet berarti batuan tersebut lebih cenderung mengikat oil dari pada water. Intermediate berarti batuan tersebut 5

Upload: satria-adjie

Post on 11-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

berisi penjelasan singkat tentang wettabilitas

TRANSCRIPT

Page 1: wettabilitas

BAB II

DASAR TEORI

Analisa core special adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur atau menganalisa parameter-parameter petrofisika yang diperlukan

untuk menganalisa karateristik reservoir. Dalam analisa core special dilakukan

beberapa pengukuran yang diantaranya pengukuran wettabilitas batuan, tekanan

kapiler dan kompresibilitas

Pengukuran wettabilitas pada batuan berfungsi untuk mengetahui sifat

kebasahan dari suatu batuan tersebut, dari pengukuran wettabilitas ini dapat

diketahui apakah suatu batuan memiliki sifat water wet, oil wet atau intermediate

wet. Water wet berarti batuan tersebut lebih cenderung mengikat water dari pada

oil, sedangkan oil wet berarti batuan tersebut lebih cenderung mengikat oil dari

pada water. Intermediate berarti batuan tersebut mengikat kedua-duanya yaitu air

dan minyak dengan sama besarnya.

Gambar 2.1 Water Wet And Oil Wet

5

Page 2: wettabilitas

6

Dalam pengukuran wettabilitas ini dapat dilakukan dengan 2 metode,

yaitu:

2.1 AMMOT Method

Metode ini merupakan metode pengukuran wettabilitas batuan dengan

menggunakan alat yang bernama AMMOT cell, proses pengukuran

wettabilitas dilakukan dengan 2 tahap, yaitu Spontaneous Imbibition dan

Spontaneous Drainage, metode ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

2.1.1 Spontaneous Drainage

Spontaneous Drainage adalah pengukuran wettabilitas batuan

dengan cara pendesakan fluida minyak terhadap fluida air yang berada

didalam sampel dan membaca volume air yang keluar dari sampel,

tahap yang dilakukan adalah :

Melakukan saturasi sampel hingga keadaan sampel Sw = 100%

Merendam sampel dengan menggunakan oil didalam tabung

AMMOT cell.

Memposisikan tabung dalam keadaan spontaneous drainage.

Membaca volume air yang keluar dari sampel.

Menghitung Oil Wettability Index (OWI) :

…………………………………..................Persamaan 2.1

Keterangan :

OWI = Oil Wettability Index

A = Volume Water yang Keluar

Page 3: wettabilitas

7

B = Volume Oil yang Keluar

Gambar 2.2 AMMOT Cell Method

Dalam Keadaan Spontaneous Drainage

2.1.2 Spontaneous Imbibition

Spontaneous Imbibition adalah pengukuran wettabilitas batuan

dengan cara pendesakan fluida air terhadap fluida minyak yang berada

didalam sampel dan membaca volume minyak yang keluar dari sampel,

tahap yang dilakukan adalah :

Melakukan flushing oil atau centrifuge hingga keadaan sampel

mencapai So.

Merendam sampel dengan menggunakan water didalam tabung

AMMOT cell.

Memposisikan tabung dalam keadaan spontaneous imbibition.

Membaca volume minyak yang keluar dari sampel.

Page 4: wettabilitas

8

Menghitung Water Wettability Index (WWI) :

…………………………..........……….........Persamaan 2.2

Keterangan :

WWI = Water Wettability Index

A = Volume Water yang Keluar

B = Volume Oil yang Keluar

Gambar 2.3 AMMOT Cell Method

Dalam Keadaan Spontaneous Imbibition

2.2 USBM Method

Metode ini merupakan metode pengukuran wettabilitas batuan dengan

menggunakan alat yang bernama centrifuge, prinsip metode USBM yaitu

pendesakan oleh suatu fluida terhadap fluida lain yang berada didalam sampel

dengan menggunakan teknik tekanan kapiler dan alat centrifuge. Proses

Page 5: wettabilitas

9

pengukuran wetabilitas dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan

beberapa tahap, yaitu :

2.2.1 Forced Drainage

Forced Drainage adalah proses dengan membaca volume water

didalam sampel yang dicentrifuge dalam media oil, tahap yang

dilakukan adalah :

Sampel terlebih dahulu disaturasi dengan menggunakan brine water

hingga keadaan sampel Sw = 100%.

Sampel yang telah disaturasi 100% brine dimasukkan kedalam alat

centrifuge dalam media oil dan diberi tekanan.

Membaca volume brine water yang keluar dari sampel hingga tidak

ada lagi brine water yang keluar.

2.2.2 Forced Imbibition

Forced Imbibition adalah proses dengan membaca volume oil

didalam sampel yang dicentrifuge dalam media water, tahap yang

dilakukan adalah :

Sampel terlebih dahulu diflush dengan menggunakan oil hingga

keadaan sampel So.

Sampel yang telah diflush dengan oil dimasukkan kedalam alat

centrifuge dalam media water dan diberi tekanan.

Membaca volume oil yang keluar dari sampel hingga tidak ada lagi

oil yang keluar.

Page 6: wettabilitas

10

Menghitung Wettability Index :

…………………………………..............Persamaan 2.3

Keterangan :

A1 = Luas Kurva Dengan Pendesakan Minyak

A2 = Luas Kurva Dengan Pendesakan Air

( Jika WI < 0, maka batuan bersifat oil wet )

( Jika WI > 0, maka batuan bersifat water wet )

( Jika WI = 0, maka batuan bersifat intermediate )

Gambar 2.4 USBM Method

Page 7: wettabilitas

11