wedang cor
DESCRIPTION
wedang cor merupakanTRANSCRIPT
Abstrak
Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan. Minuman ini
sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini terdiri dari jahe, ketan
dan tape ketan. Dalam pengamatan ini dilakukan di laboratorium biokimia fakultas teknologi hasil
pertanian universitas jember. Praktikum ini tentang uji sensoris (rasa, warna dan aroma) dengan
variasi jahe dan tape ketan serta mengamati daya simpan wedang cor. Kemudian metodologi
penelitian dari praktikum ini dilakukan dengan tiga kegiatan, diantaranya pembuatan wedang cor
dengan berbagai varian, analisis sifat organoleptik melalui uji kesukaan dari berbagai varian
wedang cor, dan uji daya simpan dari wedang cor. Adapun rancangan pecobaan yaitu
dilakukan dengan jenis tape ketan yang digunakan, jenis jahe yang digunakan dan kemudian
dilakukan analisis data. Dari empat variasi yang diamati dengan keterangan yaitu K1 = tape
Ketan putih; K2 = tape Ketan Hitam; J1 = Jahe emprit; J2 = Jahe gajah. Berdasarkan dari
pengamatan tersebut pada saat wedang cor dinikmati panelis banyak yang menyukai dengan
campuran tape ketan hitam (K2) dan Jahe gajah (J2), akan tetapi saat damasukkan dalam
kulkas, panelis lebih menyukai campuran tape ketan putih (K1) dan jahe gajah (J2). Tape
ketan putih dan tape ketan mempunyai perbedaan dari banyaknya etanol yang dikandung
yaitu tape ketan putih lebih banyak mengandung etanol dibandingkan tape ketan hitam.
Pendahuluan
Wedang cor merupakan minuman khas jember yang biasanya di jual dipenggiran jalan.
Minuman ini sangat diminati oleh kalangan Mahasiswa maupun mayarakat. Wedang cor ini sangat
cocok untuk bersantai bersama kerabat maupun teman di saat malam hari. minuman ini memiliki
komposisi yang dapat menghangatkan tubuh yaitu tubuh sehingga cocok diminum saat malam hari.
Selain itu bahan yang digunakan dalam pembuatan wedang cor yaitu susu kental manis, tape ketan
hitam , dan gula pasir.
Nama wedang cor terinspirasi dari cara membuat wedang ini yang cepat dan bertenaga
seperti orang membuat adonan semen cor. Minuman tradisional ini memiliki kandungan nutrisi dan
manfaat yang banyak. Mulai dari jahe, dari beberapa penelitian yang dilakukan dapat diketahui
bahwa jahe memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat mengontrol jumlah radikal bebas,
membantu meringankan nyeri otot dan mengurangi gejala peradangan usus. Sedangkan tape adalah
hasil fermentasi singkong ataupun ketan. Manfaatnya adalah meningkatkan kandungan vitamin B1
hingga tiga kali lipat, dimana vitamin B1 diperlukan oleh sistem saraf, sel otot dan sistem
pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, cairan tape ketan diketahui mengandung
bakteri asam laktat yang diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama bagi sistem
pencernaan karena mampu mengurangi bakteri jahat. Selain itu, tape juga mampu
mengeluarkan aflatoksin, zat toksin atau racun yang biasa dijumpai di dalam kecap serta juga dapat
mencegah anemia. Mikroorganisme dalam fermentasi dapat menghasilkan vitamin B12. Lain halnya
dengan susu kental manis. Walaupun terbuat dari susu sapi yang kaya akan nutrisi penting, seperti
vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor dan zinc, namun jika dibandingkan jauh berbeda.
Karena prosesnya yang menghilangkan kadar air dan menambahkan gula, susu kental manis tidak
dianjurkan dikonsumsi oleh bayi atau anak-anak. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalori yang
lebih tinggi pada susu kental manis daripada zat gizinya. Sehingga minuman tradisional sangat cocok
disajikan sehabis bekerja maupun setelah beraktivitas seharian.
Minuman tradisional sangatlah nikmat bila dibuat dengan komposisi yang benar , selain
memiliki rasa dan aroma yang nikmat juga akan membuat minuman ini dapat bertahan lebih lama.
Dalam pengamatan ini, kami tertarik untuk mengamati wedang cor dengan cara pembuatan yang
menghasilkan minuman yang memiliki kualitas yng lebih baik, baik segi variasi jahe maupun ketan
yang telah di fermentasi.
Metode penelitian
Rancangan penelitian (reseach Design)
Penelitian laboratories (pure experiment) ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan yaitu: 1) pembuatan
wedang cor dengan berbagai varian, 2) analisis sifat organoleptik melalui uji kesukaan dari
berbagai varian wedang cor, dan 3) uji daya simpan dari wedang cor. Kegiatan pembuatan,
uji organoleptik dan uji daya simpan dilaksankan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil
Pertanian (KBHP), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
Rancangan Percobaan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2
faktor, yaitu : 1) jenis tape ketan yang digunakan, dan 2) jenis jahe yang digunakan. Jenis
tape ketan yang digunakan (faktor K) adalah tape ketan hitam dan tape ketan putih. Jenis jahe
yang digunakan (faktor J) adalh jahe emprit dan jahe gajah. Pengukuran parameter dilakukan
sebanyak 1 kali ulangan. Untuk melakukan uji daya simpan dilakukan pengujian pada
wedang cor segar, wedang cor yang disimpan 1 jam pada suhu ruang, wedang cor yang
disimpan 1 jam pada kulkas, wedang cor yang disimpan 1hari pada suhu ruang, dan wedang
cor yang disimpan 1 hari pada kulkas.
Parameter yang ditentukan untuk uji organoleptik ditentukan berdasarkan uji kesukaan
meliputi warna, aroma dan rasa. Penentuan tingkat kesukaan menggunakan skor penilaian
sebagai berikut : sangat tidak suka = +, tidak suka = ++, agak suka= +++, suka= ++++, dan
sangat suka= +++++.
Analisis data
Data yang diperoleh di deskripsikan tingkat uji kesukaannya berdasarkan kelompok
penyimpanan
Pembuatan wedang cor
Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan wedang cor yaitu menyiapkan Tape ketan
hitam 120 gr, tape ketan putih 120 gr, susu kental manis 48 gr, jahe gajah 24 gr, jahe emprit
48 gr, air 880 ml, gula pasir 80 gr dan peralatan yang harus disiapkan kompor, panci, sendok,
gelas, lepek, pisau, telenan, mangkuk, gelas ukur, saringan, dan kulkas. Langkah pertama
yang dilakukan adalah masing-masing jahe dimemarkan agar komponen yang ada di
dalamnya dapat dengan mudah di ekstrak oleh air. Setelah jahe di memarkan tambahkan air
sebanyak 440 ml pada setiap jenis jahe. Rebus hingga mendidih fungsinya agar mikroba yang
terkandung di dalam air berkurang selain itu agar ekstraksi komponen jahe sempurna. Sambil
menunggu siapkan di dalam wadah 120 gram tape, susu kental manis 24 gram, gula 40 gram.
Lalu lakukan penambahan air jahe yang telah mendidih. Lalu lakukan pengadukan agar
homogen. Selanjutnya dibagi menjadi 5 bagian untuk dilakukan perlakuan penyimpanan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan untuk mengetahui sifat sensori wedang cor
dengan parameter rasa, aroma, dan warna dengan variasi tape ketan ditujukan untuk
mengetahui jenis tape yang disukai oleh panelis untuk campuran wedang cor dan untuk
mengetahui seberapa tahan pebedaan penggunaan variasi tersebut. Kemudian uji sensoris ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan uji sensoris dengan variasi jahe yang digunakan yaitu
jahe emprit dan jahe gajah. Tape ketan yang digunakan yaitu tape ketan putih dan tape ketan
hitan. Masing-masing penambahan variasi tape ketan yaitu 120 gram. Susu kental manis yang
digunakan pada tiap perlakuan yaitu 48 gram. Ada 4 variasi yang diamati yaitu :
1. K1J1
2. K2J2
3. K1J2
4. K2J2
K1 = tape Ketan putih
K2 = tape Ketan Hitam
J1 = Jahe emprit
J2 = Jahe gajah
Dari variasi tersebut masing-masing tujuan dari praktikum ini mempunyai 5 perlakuan
yaitu pengamatan uji sensoris saat segar, penyimpanan 1 jam dalam ruang, penyimpanan 1
jam dalam kulkas, penyimpanan 1 hari dalam ruang, dan penyimpanan 1 hari dalam kulkas.
Berikut ini adalah data uji sensoris dari pengamatan wedang cor saat masih segar :
K1JI K2J2 K1J2 K2J20
1
2
3
4
5
SEGAR
AROMARASAWARNA
Dari data tersebut diperoleh hasil yaitu tingkat kesukaan panelis terhadap aroma dan rasa
campuran tape ketan hitam dan jahe gajah (K2J2) lebih disukai dibandingkan lainnya.
Sedangkan tingkat kesukaan panelis terhadap warna, campuran tape ketan putih dan jahe
emprit (K1J1) lebih disukai dibandingkan lainnya.
Kemudian berikut ini adalah hasil uji sensoris dari penyimpanan 1 jam dalam ruangan :
K1JI K2J2 K1J2 K2J20
1
2
3
4
SIMPAN 1 JAM RUANG
AROMARASAWARNA
Dari data diatas didapatkan hasil dari penyimpanan 1 jam didalam ruangan yaitu tingkat
kesukaan berdasarkan aroma, rasa, dan warna dari campuran tape ketan hitam dan jahe
emprit (K2J2) lebih banyak dibandingkan lainnya.
Hasil dari uji sensoris yang dilakukan dengan penyimpanan wedang cor selama 1 jam dalam
kulkas yaitu :
K1JI K2J2 K1J2 K2J20
1
2
3
4
SIMPAN 1 JAM KULKAS
AROMARASAWARNA
Dari data tersebut diketahui bahwa uji sensori terhadap aroma dan warna dari wedang cor,
tingkat kesukaan panelis lebih banyak ke K2J2 (Tape ketan hitam dan jahe gajah). Hal ini
diduga karena tape ketan hitam tidak diberi pewarna sehingga dapat mempertahankan
warnanya dengan baik, akan tetapi tape ketan putih diberi warna hijau saat pembelian
sehingga dengan penyimpanan dalam kulkas 1 jam warnanya cenderung luntur. Sedangkan
pada tingkat kesukaan rasa, panelis lebih banyak memilih pada K1J2 (tape ketan putih jahe
gajah). Panelis lebih menyukai campuran tape ketan putih dan jahe gajah diduga rasanya
yang masih enak.
Dari referensi yang didapatkan Kandungan etanol dalam hasil fermentasi beras ketan putih
dengan pembungkus daun, kaca dan plastik berturut-turut adalah 0,0751 %, 0,0599 % dan
0,0339 % sedangkan kandungan etanol dalam hasil fermentasi ketan hitam dengan
pembungkus daun, kaca dan plastik berturut-turut adalah 0,0407 %, 0,0403 % dan 0,0388
(Susanto, 2005). Etanol merupakan senyawa alkohol yang yang dihasilkan dalam fermentasi
bahan makanan yang mengandung karbohidrat termasuk beras ketan. Karena adanya
kandungan etanol inilah sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak
rasanya.
Kemudian untuk lebih memastikan tahan atau tidaknya wedang cor dengan berbagai
macam variasi, penyimpanan dilakukan selama 1 hari dalam ruangan dan dalam kulkas. Dari
penyimpanan tersebut didapatkan hasil penyimpanan dalam ruangan sebagai berikut :
K1JI K2J2 K1J2 K2J20
0.5
1
1.5
2
SIMPAN 1 HARI RUANGAROMARASAWARNA
Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa, tingkat kesukaan panelis terhadap warna
dari campuran tape ketan putih dan jahe emprit (K1J1) lebih banyak dibandingkan yang
lainnya. Sedangkan untuk parameter aroma, semua panelis menjawab sama. Hal ini diduga
karena wedang cor yang sudah basi dan aroma yang timbul sama. Kemudian untuk parameter
rasa, panelis tidak mencobanya dikarenakan wedang cor sudah basi.
Hasil pengamatan dari penyimpanan dalam kulkas selama 1 hari adalah sebagai berikut :
K1JI K2J2 K1J2 K2J20
0.51
1.52
2.53
SIMPAN 1 HARI KULKAS
AROMARASAWARNA
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil dari penyimpanan kulkas selama 1 hari yaitu
panelis yang menyukai aroma dari campuran tape ketan putih dan jahe emprit (K1J1) serta
campuran dari tape ketan hitam dan jahe gajah (K2J2) sama. Sedangkan pada warna panelis
juga lebih banyak menyukai pada campuran tape ketan putih dan jahe emprit (K1J1).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu :
Produk dengan campuran tape ketan putih dan jahe emprit lebihdisukai daripada yang
lainnya
Kandungan etanol dari tape ketan putih lebih banyak dibandingkan tape ketan hitam
Dari uji sensoris parameter warna, tape ketan putih lebih dapat mempertahankan
warnanya dibandingkan tape ketan hitam
Daya simpan wedang cor tidak tahan lama
Berdasarkan hasil pengamatan dengan melakukan uji kesukaan kepada panelis
didapatkan bahwa anelis lebih menyukai wedang cor dengan komposisi tape ketan
hitam dan jahe gajah.
Daya simpan wedang cor tidak dapat bertahan kurang lebih 1 hari baik kondisi dingin
maupun ruangan.