- Rocella tinctoria, untuk pembuayan lakmus.- Cladaria rangiferina, merupakan makanan utama bagi rusa kutub.- Cetraria islandica, mempunyai khasiat obat, hidup di pegunungan Eropa.- Carmelia carperata dan Lobaria pulmonaria, berupa lembaran-lembaran

seperti kulit pada pohon-pohon dan batuan.

Gambar 143. Beberapa contoh Ascolichenes pada : A. Leidiiea atrobrunnea, B. Cladonia impexa, C. Dermatocarpon reticulate, D. Cladonia crispate, E. Parmelia acetabulum, F. Usnea dsypoga (dikutip dari Brock & Madigan, 1991 : A-D; Moore-Landecker 1996 : E; Tjitrosoepomo, 1998; F).

2. Kelas Basidiolichences Talus berbentuk lembaran-lembaran Pada tubuh buah berbentuk lapisan himenium mengandung

Lasidium, menyerupai tubuh buah Hymenomycetales. Berguna untuk bahan pembuatan obat-obatan, pembuatan zat

warna, ada yang dapat dimakan, ada pula yang beracun. Contoh : Cora pavonia, Rocella tinctoria untuk pembuatan lakmus.

GGambar 144. Cora pavonia (dikutip dari Tjitrosoepomo, 1998)

E. RangkumanAlgae mempunyai thallus yang berplastida sederhana berupa derivat

klorofil a, b, dan zat warna lain yang mrnonjol. Zatwarna yang menonjol padanya dijadikan dasar untuk identifikasi dan klasifikasi. Habitatnya di tempat lembab, basah, air tawar, dan air laut. Algae berfungsi sebagai produsen primer dalam rantai makanan. Gametofit menghasilkan gamet jantan berflagel dan sporofit menghasilkan spora yang berflagel, yang disebut zoospora. Tumbuh-tumbuhan yang termasuk sub-divisio Algae dikelompokkan ke dalam tujuh kelas yaitu Flagellata, Diatomae, Chlorophyceae, Conyagatae, Zygnematophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae.

Fungi mempunyai tubuh buah yang tidak memiliki kromatofora, sehingga cenderung tidak berwarna kecuali fungi yang tinggi tingkatannya. Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus, dinamakan hifa. Jalinan massa hifa disebut miselium. Hifa dapat bersekat-sekat atau tidak bersekat. Adaptasi terhadap lingkungan yang buruk dilakukan dengan cara membentuk alat khusus yaitu teletosporam klamidospora, dan sklerotium. Fungi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang di air tawar, tetapi kebanyakan di darat. Fungi dibedakan menjadi tiga kelas yaitu Myxomycetes dan Eunycetes.

Lichences merupakan kesatuan antara fungi dan algae. Fungi yang menyusun tubuh lichences tergolong ke dalam ascomycetes, sedangkan algaenya disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Lichences hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan dan di atas tanah sehingga disebut tumbuhan perintis, beberapa jenis berupa endolitik. Lichences bereproduksi dengan cara sebagai talus terpisah lalu tumbuh menjadi individu baru. Beberapa lichences bereproduksi dengan perantaan soredium. Komponencendawannya sering dapat membentuk spora dan hanya membentuk licehnces jika jatuh di dekat algae yang merupakan simbionya. Menurut cendawan penyusunnya, Lichences dibagi menjadi dua kelas yaitu Ascolichences dan Basidiolicehnces.

F. Latihan Soal1. Jelaskan tiga perbedaan utama antara anak divisi Algae, Fungi, dan

Lichences.2. Jelaskan tiga perbedaan utama antara kelas Flagellata, Diatmoae,

Chloropyceae, Conyugatae, Zygnematophyceae dah Rhodophyceae.3. Apakah perbedaan cara reproduksi sekdual diantara kedua bangsa anggota

Diatomae?4. Apakah perbedann daur hidup diantara keempat bangsa anggota

Phaeophyceae?5. Jelaskan tiga perbedaan utama antara kelas Myxomycetes, Phycomycetes,

dan Eumycetes.6. Berdasarkan apakah kelas Myxomycetes dibagi menjadi 6 bangsa?7. Apa bedanya askus dan basidium?8. Apa perbedaan perkembangan antar jamur holobasiomycetes dengan

Phragmobasidiomycetes?9. Mengapa lichens diseut sebagai tumbuhan perintis?10. Jelaskan dua perbedaan antara Axcolichences dan Basidiolichences.

G. Daftar PustakaBrock, T.D. dan M.T. Madigan. 1991. Bilogy of Microorganisms. Prentice

Hall, Inc. USA.Kimball, J.W. 1992. Biologi. Jilid 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.Moore-Landecker, E. 1996. Fundamentals of the Fungi. Fourth Edition.

Prentice Hall, Inc. New Jersey.Smith, G.M. 1979. Crytogamic Botany (Schizophyta and Thallophyta). Mc Graw-Hill, Inc. New York.Tjitrosoepomo, G. 1998. Taksonomi Tumbuhan : Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

BAB VIIDIVISI BRYOPHYTA

A. PendahuluanTumbuhan lumut (Bryophyta) adalah golongan rendah yang secara

filogenetik lebih tinggi dari Thallophyta. Dikatakan demikian karena gametangium dan sporangiumnya selalu terdiri atas banyak sel (multiseluler) dan selalu berdinding yang terdiri atas sel-sel mandul/steril/ Tubuhnya masih berupa talus, yaitu lembaran-lembaran daun atau telah mempunyai batang dengan daun-daun yang sangat sederhana, tetapi tidak terdapat akar kecuali rizoid. Tubuhnya berwarna hijau, krena mempunyai sek-sel dengan plastida yang mengandung klorofil a dan b, Karena hidupnya sudah mulai meninggalkan air, maka dalam susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian terhadap kehidupan darat, meskipun untuk terselenggaranya pembuahan masih tetap memerlukan air. Berdasarkan bentuk susunan tubuh, perkembangan gametangium dan sporagoniumnya, tumbuhan lumut dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu : Hepaticeae (lumut hati), Anthoceae (lumut tanduk), dan Mucci (lumut daun).

B. Ciri-Ciri Umum BryophytaBryophyta mempunyai susunan dan bentuk gametangium yang

sama untuk semua anggota tumbuhan yang termasuk divisi ini. Gametofit adlah tumbuhan yang hidup bebas, sedangkan sporofit atau sporogonium selama hidupnya tetap menempel dan mendapat makanan dari gametofit. Karena bentuk gametofit sama seklai berbeda dengan sporofit, maka Brophyta mempunyai keturunan yang heteromorfik. Spora yang dihasilkan adalah sama bentuk dan ukurannya, jadi bersifat isospor atau homospor.

Gametangium betina (arkegonium) mempunyai bentuk yang khas menyerupai botol. Bagian yang lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Dalam bagian perut terdapat satu sel pusat yang besar, yang sebelum arkegonium masak membelah mejadi sel telur dan suatu sel yang terdapat pada pangkal leher yang disebut sel saluran perut. Di dalam leher, di atas sel saluran perut terdapat sel-sel saluran leher. Gametangium jantan (anteridium) berbentuk butal atau seperti gada. Dindingnya terdiri atas selapis sel-sel steril. Di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk spermatozoid yang berbentuk spiral pendek berinti dan dua flagel. Jika arkegonium sudah masak dan sel telut siap dibuahi, maka arkegonium membuka pada ujungnya sel-sel saluran leher dan perut megeluarkan zat-zat tertentu yang merupakan daya tarik kemotaksis bagi spermatozoid. Sel telur yang dibuahi akan tumbuh menjadi embrio, yang sementara tinggal di bagian perut arkegonium.

Gambar 145. Struktur anatomis arkegonium (a) dan anteridium (b) (dikutip dari Smith, 1979)