salinanberancah.desa.id/media/file/26396205043perkades_no_12... · web viewmusyawarah desa atau...

21
KABUPATEN BENGKALIS PERATURAN BERSAMA 1. KEPALA DESA DELUK 2. KEPALA DESA JANGKANG 3. KEPALA DESA BANTAN TUA 4. KEPALA DESA PASIRAN 5. KEPALA DESA RESAM LAPIS 6. KEPALA DESA SELATBARU 7. KEPALAN DESA BERANCAH 8. KEPALA DESA BANTAN TENGAH 9. KEPALA DESA ULU PULAU 10. KEPALA DESA MENTAYAN 11. KEPALA DESA TELUK PAPAL 12. KEPALA DESA BANTAN AIR 13. KEPALA DESA BANTAN SARI 14. KEPALA DESA BANTAN TIMUR 15. KEPALA DESA MUNTAI BARAT 16. KEPALA DESA MUNTAI 17. KEPALA DESA PAMBANG BARU 18. KEPALA DESA SUKAMAJU 19. KEPALA DESA TELUK PAMBANG 20. KEPALA DESA PAMBANG PESISIR 21. KEPALA DESA KEMBUNG BARU 22. KEPALA DESA KEMBUNG LUAR DAN 23. KEPALA DESA TELUK LANCAR 1. NOMOR : 4 TAHUN 2018 2. NOMOR : 4 TAHUN 2018 3. NOMOR : 5 TAHUN 2018 4. NOMOR : 4 TAHUN 2018 5. NOMOR : 5 TAHUN 2018 6. NOMOR : 3 TAHUN 2018 7. NOMOR : 12 TAHUN 2018 8. NOMOR : 4 TAHUN 2018 9. NOMOR : 5 TAHUN 2018 10. NOMOR : 5 TAHUN 2018 11. NOMOR : 9 TAHUN 2018 12. NOMOR : 3 TAHUN 2018 1 Salinan

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

(Salinan)

KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN BERSAMA

1. KEPALA DESA DELUK2. KEPALA DESA JANGKANG

3. KEPALA DESA BANTAN TUA4. KEPALA DESA PASIRAN

5. KEPALA DESA RESAM LAPIS6. KEPALA DESA SELATBARU

7. KEPALAN DESA BERANCAH8. KEPALA DESA BANTAN TENGAH

9. KEPALA DESA ULU PULAU10. KEPALA DESA MENTAYAN

11. KEPALA DESA TELUK PAPAL12. KEPALA DESA BANTAN AIR

13. KEPALA DESA BANTAN SARI14. KEPALA DESA BANTAN TIMUR

15. KEPALA DESA MUNTAI BARAT16. KEPALA DESA MUNTAI

17. KEPALA DESA PAMBANG BARU18. KEPALA DESA SUKAMAJU

19. KEPALA DESA TELUK PAMBANG20. KEPALA DESA PAMBANG PESISIR

21. KEPALA DESA KEMBUNG BARU22. KEPALA DESA KEMBUNG LUAR DAN

23. KEPALA DESA TELUK LANCAR

1. NOMOR : 4 TAHUN 2018

2. NOMOR : 4 TAHUN 2018

3. NOMOR : 5 TAHUN 2018

4. NOMOR : 4 TAHUN 2018

5. NOMOR : 5 TAHUN 2018

6. NOMOR : 3 TAHUN 2018

7. NOMOR : 12 TAHUN 2018

8. NOMOR : 4 TAHUN 2018

9. NOMOR : 5 TAHUN 2018

10. NOMOR : 5 TAHUN 2018

11. NOMOR : 9 TAHUN 2018

12. NOMOR : 3 TAHUN 2018

13. NOMOR : 1 TAHUN 2018

14. NOMOR : 3 TAHUN 2018

15. NOMOR : 5 TAHUN 2018

16. NOMOR : 3 TAHUN 2018

17. NOMOR : 1 TAHUN 2018

18. NOMOR : 5 TAHUN 2018

19. NOMOR : 4 TAHUN 2018

20. NOMOR : 6 TAHUN 2018

21. NOMOR : 6 TAHUN 2018

22. NOMOR : 5 TAHUN 2018

23. NOMOR : 4 TAHUN 2018

TENTANG

KERJASAMA ANTAR DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA DELUKKEPALA DESA JANGKANG

KEPALA DESA BANTAN TUAKEPALA DESA PASIRAN

KEPALA DESA RESAM LAPISKEPALA DESA SELATBARU

KEPALAN DESA BERANCAHKEPALA DESA BANTAN TENGAH

KEPALA DESA ULU PULAU KEPALA DESA MENTAYAN

KEPALA DESA TELUK PAPALKEPALA DESA BANTAN AIR

KEPALA DESA BANTAN SARIKEPALA DESA BANTAN TIMUR

KEPALA DESA MUNTAI BARAT KEPALA DESA MUNTAI

KEPALA DESA PAMBANG BARUKEPALA DESA SUKAMAJU

KEPALA DESA TELUK PAMBANGKEPALA DESA PAMBANG PESISIR

KEPALA DESA KEMBUNG BARUKEPALA DESA KEMBUNG LUAR DAN

KEPALA DESA TELUK LANCAR

Menimbang: a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 96 tahun 2017 Tentang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.b.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bersama Kepala Desa Peraturan 1. Kepala Desa Deluk, 2. Kepala Desa Jangkang, 3. Kepala Desa Bantan Tua, 4. Kepala Desa Pasiran, 5. Kepala Desa Resam Lapis, 6. Kepala Desa Selatbaru, 7. Kepalan Desa Berancah, 8. Kepala Desa Bantan Tengah, 9. Kepala Desa Ulu Pulau, 10. Kepala Desa Mentayan, 11. Kepala Desa Teluk Papal, 12. Kepala Desa Bantan Air, 13. Kepala Desa Bantan Sari, 14. Kepala Desa Bantan Timur, 15. Kepala Desa Muntai Barat, 16. Kepala Desa Muntai, 17. Kepala Desa Pambang Baru, 18. Kepala Desa Sukamaju, 19. Kepala Desa Teluk Pambang, 20. Kepala Desa Pambang Pesisir, 21. Kepala Desa Kembung Baru, 22. Kepala Desa Kembung Luar Dan 23. Kepala Desa Teluk Lancar Tentang Kerjasama Antar Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5495).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5495).3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.4. Permendes PDT5. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Kerjasama Desa.6. Peraturan Desa Deluk Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa7. Peraturan Desa Jangkang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa.8. Peraturan Desa Bantan Tua Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa9. Peraturan Desa Pasiran Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa10. Peraturan Desa Resam Lapis Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa11. Peraturan Desa Selatbaru Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa12. Peraturan Desa Berancah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa13. Peraturan Desa Bantan Tengah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa14. Peraturan Desa Mentayan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa15. Peraturan Desa Ulu Pulau Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa16. Peraturan Desa Teluk Papal Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa17. Peraturan Desa Bantan Air Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa18. Peraturan Desa Bantan Sari Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa19. Peraturan Desa Bantan Timur Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa20. Peraturan Desa Muntai Barat Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa21. Peraturan Desa Muntai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa22. Peraturan Desa Pambang Baru Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa23. Peraturan Desa Sukamaju Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa24. Peraturan Desa Teluk Pambang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa25. Peraturan Desa Pambang Pesisir Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa26. Peraturan Desa Kembung Baru Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa27. Peraturan Desa Kembung Luar Nomor 1Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa28. Peraturan Desa Teluk Lancar Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Desa

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BERSAMA 1. KEPALA DESA DELUK, 2. KEPALA DESA JANGKANG, 3. KEPALA DESA BANTAN TUA, 4. KEPALA DESA PASIRAN, 5. KEPALA DESA RESAM LAPIS, 6. KEPALA DESA SELATBARU, 7. KEPALAN DESA BERANCAH, 8. KEPALA DESA BANTAN TENGAH, 9. KEPALA DESA ULU PULAU, 10. KEPALA DESA MENTAYAN, 11. KEPALA DESA TELUK PAPAL, 12. KEPALA DESA BANTAN AIR, 13. KEPALA DESA BANTAN SARI, 14. KEPALA DESA BANTAN TIMUR, 15. KEPALA DESA MUNTAI BARAT, 16. KEPALA DESA MUNTAI, 17. KEPALA DESA PAMBANG BARU, 18. KEPALA DESA SUKAMAJU, 19. KEPALA DESA TELUK PAMBANG, 20. KEPALA DESA PAMBANG PESISIR, 21. KEPALA DESA KEMBUNG BARU, 22. KEPALA DESA KEMBUNG LUAR DAN 23. KEPALA DESA TELUK LANCAR TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA

BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan Bersama Kepala Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Desa atau Desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari pemerintah dan Pemerintah Daerah.

5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

6. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

9. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

11. Kerja Sama Desa Bidang Pemerintahan Desa yang selanjutnya disebut kerjasama Desa adalah kesepakatan bersama antar-Desa dan/atau dengan pihak ketiga yang dibuat secara tertulis untuk mengerjakan bidang pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi potensi dan kewenangan Desa serta menimbulkan hak dan kewajiban para pihak.

12. Badan Kerja Sama Antar-Desa yang selanjutnya disingkat BKAD adalahbadanyang dibentuk atas dasar kesepakatan antar-Desa untuk membantu kepala Desa dalam melaksanakan kerja sama antar-Desa.

13. Peraturan Bersama Kepala Desa adalah peraturan yang ditetapkan oleh 2 (dua) atau lebih kepala Desa dan bersifat mengatur.

14. Keputusan Kepala Desa adalah penetapan Kepala Desa yang bersifat konkret, individual, final, dan mengikat.

15. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

16. Badan Usaha Milik Antar Desa, adalah Badan Usaha Milik Antar Desa yang pengelolaannya dilakukan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh beberapa Desa yang bekerjasama melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa yang bekerjasama.

17. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

18. Unit usaha milik antar desa adalah usaha bersama yang mengelola bidang usaha yang dikerjasamakan dalam rangka pelaksanaan usaha yang bertanggungjawab kepada Kepala Desa melalui BKAD.

19. Kelembagaan BKAD adalah pelaksana pendukung unit usaha yang bertugas membantu BKAD dalam rangka kelancaran usaha.

BAB II

RUANG LINGKUP KERJASAMA

Pasal 2

Ruang lingkup kerjasama dilakukan khusus antar desa yang ikut bekerjasama.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3

Kerjasama Antar Desa sebagaimana dimaksud Pasal 2 dimaksudkan untuk kepentingan desa dala m rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Pasal 4

Kerjasama Antar Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar desa yang berorientasi pada kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat

BAB IV

BIDANG KERJASAMA

Pasal 5

(1) Bidang kerjasama antar desa terdiri dari :

a. Bidang usaha bersama milik antar desa.

b. Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan.

c. Bidang Pemerintahan Desa

d. Bidang pembangunan infrasturktur perbatasan dan penghubung antar desa.

(2) Bidang kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).

(3) Bidang kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dibentuk tim khusus hanya bagi desa yang bekerjasama.

(4) Jenis bidang usaha kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari

a. Unit usaha simpan pinjam.

b. Unit usaha perdagangan.

c. Unit jasa pelayanan masyarakat.

(5) Unit usaha Simpan Pinjam sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a terdiri dari

a. Simpan Pinjam Kelompok Perempuan.

b. Simpan Pinjam Kelompok Nelayan.

c. Simpan Pinjam Kelompok Tani.

d. Simpan Pinjam Kelompok Lainnya.

(6) Unit usaha Simpan Pinjam sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b, c dan d diatur lebih lanjut dengan Peraturan BKAD

(7) Peraturan BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus mendapat persetujuan kepala desa yang bekerjasama

BAB V

BADAN KERJASAMA ANTAR DESA

Bagian Kesatu

Tugas dan Fungsi

Pasal 6

(1) BKAD mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Membantu Kepala Desa dalam rangka pelaksanaan Kerjasama.

b. Mewakili Desa yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

(2) BKAD mempunyai fungsi :

a. Penyelenggara kerjasama sesuai ketentuan peraturan yang berlaku

b. Pelaksana monitoring dan pengawasan unit usaha yang dikerjasamakan

Bagian Kedua

Struktur Organisasi

Pasal 7

(1) Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) terdiri dari unsur:

a. Pemerintah desa.

b. Anggota BPD.

c. LPMD

d. Lembaga Desa lainnya.

e. Tokoh Masyarakat.

(2) Susunan Pengurus BKAD terdiri dari :

a. Ketua

b. Wakil ketua

c. Sekretaris

d. Wakil sekretaris

e. Bendahara.

Bagian Ketiga

Mekanisme Pembentukan

Pasal 8

(1) Pembentukan BKAD sebgaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

a. Musyawarah Antar Desa (MAD) difasilitasi oleh pengurus BKAD yang aktif.

b. Penetapan surat keputusan bersama tentang pengangkatan pengurus BKAD.

(2) Ketentuan MAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai berikut :

a. Pemilihan dan menetapkan pimpinan MAD terdiri dari 3 orang.

b. Membahas dan menetapkan tata tertib MAD.

c. Pencalonan pengurus BKAD.

d. Pemilihan.

Bagian Keempat

Pelaksanaan Pembentukan

Pasal 9

(1) Musyawarah Antar Desa (MAD) dan penyusunan materi difasilitasi oleh pengurus BKAD yang aktif dan kelembagaannya.

(2) Peserta MAD terdiri dari unsur Kepala Desa/Perangkat Desa, BPD, LPMD, Lembaga Desa Lainnya dan tokoh masyarakat minimal 2 orang maksimal 5 orang dan pengurus BKAD yang masih aktif.

(3) Peserta selain pengurus BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memiliki Rekomendasi tertulis dari Kepala Desa.

(4) Ketentuan Pencalonan pengurus BKAD sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) huruf c sebagai berikut :

a. Semua peserta dapat mengajukan diri atau diajukan oleh peserta lainnya.

b. Calon pengurus BKAD minimal 2 (dua) kali jumlah pengurus.

(5) Pelaksanaan pemilihan dilakukan melalui musyawarah mufakat dan jika tidak tercapai mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara terbanyak.

(6) Pengurus BKAD terpilih ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama kepala Desa.

Bagian Kelima

Masa Bakti, Sanksi dan Pemberhentian

Pasal 10

(1) Masa jabatan pengurus BKAD dalam satu periode selama 4 (empat) tahun.

(2) Pengurus BKAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

(3) Pengurus BKAD berhenti karena :

a. Meninggal dunia;

b. Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri;

c. Diberhentikan.

(4) Pengurus BKAD yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c karena:

a. Tidak aktif dalam mengikuti kegiatan tugas dan fungsi lembaga.

b. Melanggar norma-norma kepatutan di masyarakat.

c. Bertempat tinggal tidak menetap di Desa yang bekerjasama;

d. Berhalangan tetap;

(5) Pengurus BKAD yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilakukan Pengganti Antar Waktu dari Calon Pengurus BKAD yang tidak terpilih berdasarkan penetapan urutan.

(6) Pengurus BKAD yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a dan huruf b setelah diberikan sanksi berupa surat peringatan pertama dan kedua oleh Kepala Desa yang bekerjasama melalui atas nama Kepala Desa yang ditunjuk dan atau oleh Pimpinan BKAD.

Bagian Keenam

Hak dan Kewajiban

Pasal 11

(1) Pengurus BKAD berhak :

a. Memperoleh biaya operasional.

b. Mengusulkan pembentukan unit usaha.

c. Mengusulkan rancangan rencana kerjasama yang dibutuhkan.

(2) Pengurus BKAD mempunyai kewajiban :

a. Melaksanakan tugas dan fungsinya.

b. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala minimal 3 bulan sekali kepada kepala desa yang bekerjasama.

c. Melaksanakan MAD laporan pertanggungjawaban setiap 1 (satu) tahun sekali paling lambat akhir bulan Februari tahun berikutnya.

BAB V

JANGKA WAKTU KERJASAMA

Pasal 12

Jangka waktu kerjasama antar desa selama 20 (dua puluh) tahun dan dapat dilakukan perpanjangan sesuai kebutuhan.

BAB VI

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 13

(1) Hak Desa dalam rangka kerjasama :

a. Semua desa mempunyai hak yang sama terhadap hasil bidang yang dikerjasamakan.

b. Desa mempunyai hak sesuai kontribusi yang diberikan.

(2) Kewajiban desa dalam rangka kerjasama :

a. Desa wajib mengutus peserta dalam MAD sesuai dengan ketentuan.

b. Mentaati hasil keputusan MAD.

c. Menjaga dan memelihara nama baik kelembagaan kerjasama.

BAB VII

PENDANAAN DAN BAGI HASIL USAHA

Pasal 14

(1) Pendanaan kerjasama di bidang usaha bersama milik antar Desa diperoleh dari Bantuan Dana Program PNPM MP sejak tahun 2007 sampai dengan 2014 dan surplus ditahan sejak tahun 2008 sampai tahun 2017.

(2) Pendanaan kerjasama di bidang usaha bersama lainnya diperoleh dari penyertaan modal masing-masing desa sesuai dengan kemampuan.

(3) Pendanaan kerjasama di bidang usaha bersama lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperoleh dari surplus ditahan sejak tahun 2008 sampai tahun 2017 dari bantuan dana Program PNPM MP sejak tahun 2007 sampai dengan 2014 setelah mendapat persetujuan dari Camat Bantan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bengkalis.

(4) Dana hasil usaha bersama setelah dikurangi biaya operasional usaha dialokasikan untuk :

a. Pengembangan modal usaha sebesar 15 %

b. Bantuan sosial sebesar 15 %

c. Kelembagaan BKAD sebesar 35 %

d. Bagi hasil ke desa 35 %.

(5) Biaya operasional usaha sebagaimana dimaksud ayat (4) dipergunakan paling banyak sebesar 75 %.

(6) Biaya operasional usaha sebagaimana dimaksud ayat (5) terdiri dari :

a. Insentif komisaris dan pengelola.

b. Sewa tempat usaha.

c. Alat tulis kantor.

d. Konsumsi rapat.

e. Biaya transportasi ke Desa.

BAB VIII

PERUBAHAN, PENUNDAAN DAN PEMBATALAN KERJASAMA

Pasal 15

(1) Perubahan, penundaan dan pembatalan Peraturan Bersama ini dapat dilakukan jika tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Perubahan, penundaan dan pembatalan Peraturan Bersama ini dapat diusulkan oleh minimal 50 % + 1 dari jumlah desa yang bekerjasama.

BAB IX

PENYELESAIAN PESELISIHAN

Pasal 16

(1) Jika terjadi perselisihan dalam kerjasama, maka dilakukan penyelesaiannya dengan musyawarah mufakat yang difasilitasi oleh Camat Bantan

(2) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diperoleh kata mufakat, maka dilakukan penyelesaiannya melalui Pengadilan Negeri.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

(1) Pengurus BKAD yang diangkat sebelum diundangkan Peraturan Bersama ini tetap melaksanakan kepengurusannya sampai akhir masa jabatan.

(2) Pengurus BKAD yang telah berakhir masa jabatannya, tetap melaksanakan tugasnya paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal berakhir masa jabatan.

(3) Jika Pengurus BKAD sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak tercapai, maka pengurus BKAD tetap melaksanakan tugasnya sampai diterbitkan Surat Penetapan Pengurus BKAD terpilih.

(4) Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Simpan Pinjam Perempuan berubah nama menjadi Unit Usaha Simpan Pinjam Kelompok Perempuan dan diangkat kembali serta berakhir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

(5) Bantuan Dana Program PNPM MP sejak tahun 2007 sampai dengan 2014 dan surplus ditahan sejak tahun 2008 sampai tahun 2017 dianggap setara dan atau menjadi penyertaan modal desa dengan persentase sama besar.

(6) Pelaku kelembagaan BKAD lainnya dalam rangka mendukung Unit Usaha Simpan Pinjam Kelompok Perempuan diangkat kembali sepanjang masih dibutuhkan.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bersama Kepala Desa ini, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan BKAD setelah mendapat peresetujuan Kepala Desa yang bekerjasama.

(2) Dengan berlakunya peraturan ini maka Peraturan Bersama Kepala Desa dan Peraturan pelaksanaan dibawahnya yang terbit sebelum Peraturan ini diundangkan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Bersama Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bersama Kepala Desa ini dengan menempatkan dalam Lembaran Desa 1. Deluk, 2. Jangkang, 3. Bantan Tua, 4. Pasiran, 5. Resam Lapis, 6. Selatbaru, 7. Berancah, 8. Bantan Tengah, 9. Ulu Pulau, 10. Mentayan, 11. Teluk Papal, 12. Bantan Air, 13. Bantan Sari, 14. Bantan Timur, 15. Muntai Barat, 16. Muntai, 17. Pambang Baru, 18. Sukamaju, 19. Teluk Pambang, 20. Pambang Pesisir, 21. Kembung Baru, 22. Kembung Luar Dan 23. Teluk Lancar

Ditetapkan di: Selatbaru

Pada tanggal: 11 Oktober2018

KEPALA DESA DELUKKEPALA DESA JANGKANGKEPALA DESA BANTAN TUA

AZMANEDI SUTRISNODIAN SAPUTRA

KEPALA DESA PASIRANKEPALA DESA RESAM LAPISPj. KEPALA DESA SELATBARU

AMINJUNAIDI CANDRA KUSUMA

KEPALA DESA BERANCAH KEPALA DESA ULU PULAUKEPALA DESA BANTAN TENGAH

TURADIHARYANTOSAMSUL ARIFIN

KEPALA DESA TELUK PAPALKEPALA DESA BANTAN AIRKEPALA DESA BANTAN SARI

LAKUNING RATNOZULKARNAINSULAINI

KEPALA DESA BANTAN TIMURKEPALA DESA MUNTAI BARATPj. KEPALA DESA MUNTAI

SANISUBARIJAYUSNI

KEPALA DESA PAMBANG BARU KEPALA DESA SUKAMAJU KEPALA DESA TELUK PAMBANG

EDI ZAKRI SUKARNIM. ALI. B

KEPALA DESA PAMBANG PESISIR KEPALA DESA KEMBUNG BARU Pj. KADES KEMBUNG LUAR

PASLAHENDI CONGMENGMUJIONO

KEPALA DESA TELUK LANCAR

SLAMET RIADI

Diundangkan di: Selatbaru

Pada tanggal : 11 Oktober 2018

Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA

DELUKJANGKANGBANTAN TUA

NANANG GUNAWAN AHMAD RAMLI MUHAMMAD SANEN

Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

PASIRAN RESAM LAPIS SELATBARU

SULASTRI TUKIRAMA IRVAN SYAHPUTRA

Plt. SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

BERANCAH BANTAN TENGAHMENTAYAN

EDDY NURDIANSYAH SUWARNO SUGENG

Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA

ULU PULAU TELUK PAPAL BANTAN AIR

NURYANI M. TOYEB MESWAN

Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

BANTAN SARI BANTAN TIMURMUNTAI BARAT

SUMARNI SUTRISNO SYAHRIL

SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

MUNTAI PAMBANG BARU SUKAMAJU

ARWIN MUHADI WAHYUDI

Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

TELUK PAMBANG PAMBANG PESISIR KEMBUNG BARU

MARHADI RUSLI SYAIFUDDIN

SEKRETARIS DESA Plt. SEKRETARIS DESA

KEMBUNG LUAR TELUK LANCAR

FAIZAN AZWANDRA

1. BERITA DESA DELUK TAHUN 2018 NOMOR 4

2. BERITA DESA JANGKANG TAHUN 2018 NOMOR 4

3. BERITA DESA BANTAN TUA TAHUN 2018 NOMOR 5

4. BERITA DESA PASIRAN TAHUN 2018 NOMOR 4

5. BERITA DESA RESAM LAPIS TAHUN 2018 NOMOR 5

6. BERITA DESA SELATBARU TAHUN 2018 NOMOR 3

7. BERITA DESA BERANCAH TAHUN 2018 NOMOR 12

8. BERITA DESA BANTAN TENGAH TAHUN 2018 NOMOR 4

9. BERITA DESA MENTAYAN TAHUN 2018 NOMOR 5

10. BERITA DESA ULU PULAU TAHUN 2018 NOMOR 5

11. BERITA DESA TELUK PAPAL TAHUN 2018 NOMOR 9

12. BERITA DESA BANTAN AIR TAHUN 2018 NOMOR 3

13. BERITA DESA BANTAN SARI TAHUN 2018 NOMOR 1

14. BERITA DESA BANTAN TIMUR TAHUN 2018 NOMOR 3

15. BERITA DESA MUNTAI BARAT TAHUN 2018 NOMOR 5

16. BERITA DESA MUNTAI TAHUN 2018 NOMOR 3

17. BERITA DESA PAMBANG BARU TAHUN 2018 NOMOR 1

18. BERITA DESA SUKAMAJU TAHUN 2018 NOMOR 5

19. BERITA DESA TELUK PAMBANG TAHUN 2018 NOMOR 4

20. BERITA DESA PAMBANG PESISIR TAHUN 2018 NOMOR 6

21. BERITA DESA KEMBUNG BARU TAHUN 2018 NOMOR 6

22. BERITA DESA KEMBUNG LUAR TAHUN 2018 NOMOR 5

23. BERITA DESA TELUK LANCAR TAHUN 2018 NOMOR 4

1