menimbang · web viewpemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsur...

25
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2014; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

BUPATI BIMAPERATURAN BUPATI BIMANOMOR 02 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2014;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

Page 2: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perangkat Desa;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 9 Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2014;

23. Peraturan Bupati Bima Nomor 13b Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa;

24. Peraturan Bupati Bima Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

2

Page 3: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) TAHUN ANGGARAN 2014.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bima.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas - luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten.

5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan BPD, dan ditetapkan dengan peraturan desa.

10. Pedoman Penyusunan APBDes adalah pokok-pokok kebijakan yang harus diperhatikan dan dipedomani oleh pemerintah desa dalam penyusunan dan penetapan APBDes.

3

Page 4: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

Pasal 2

(1) Pedoman penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2014, meliputi:a. Singkronisasi Kebijakan Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah;b. Prinsip Penyusunan APBDes;c. Kebijakan Penyusunan APBDes;d. Teknis Penyusunan APBDes; e. Teknis Evaluasi RAPBDes; danf. Hal-Hal Khusus.

(2) Uraian pedoman penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2014 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

BAB IIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 3

Semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pedoman penyusunan APBDes tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.

Ditetapkan di : Bimapada tanggal : 6 Januari 2014

WAKIL BUPATI BIMA,

ttdH. SYAFRUDIN H.M. NUR

Diundangkan di : BimaPada tanggal : 6 Januari 2014

PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA,

ttd Drs. H. ABDUL WAHAB NIP. 19571222 198611 1 001

Pembina Utama Muda IVc

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 NOMOR …...

4

Page 5: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BIMANOMOR : 02 TAHUN 2014TANGGAL : 6 Januari 2014

PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2014

I. SINGKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA DENGAN PEMERINTAH DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 menetapkan bahwa tema Pembangunan Nasional adalah “MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN”, dengan sasaran utama yang harus dicapai pada akhir tahun 2014 antara lain :

1. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 sampai dengan 7,2 persen;

2. Penurunan angka pengangguran menjadi 5,0 sampai dengan 6,0 persen;

3. Penurunan angka kemiskinan menjadi 8,0 sampai dengan 10,0 persen; dan

4. Laju Inflasi 4,5 persen dan bertambah atau berkurang 1,0 persen.

Memperhatikan sasaran utama tersebut, ditetapkan 11 (sebelas) Prioritas Nasional dan 3 (tiga) Prioritas Lainnya yang harus disinergikan dengan perioritas pembangunan daerah, yaitu:

1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;

2. Pendidikan;

3. Kesehatan;

4. Penanggulangan kemiskinan;

5. Ketahanan pangan;

6. Infrastruktur;

7. Iklim investasi dan usaha;

8. Energi;

5

Page 6: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

9. Lingkungan hidup dan bencana;

10. Daerah tertinggal, terdepan, terluas, dan pasca konflik;

11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi; dan

12. 3 (tiga) prioritas lainnya yaitu (1) bidang politik, hukum, dan keamanan; (2) bidang perekonomian dan; (3) bidang kesejahteraan rakyat.

Pemerintah Desa bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bima harus mendukung tercapainya sasaran utama dan prioritas pembangunan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing desa, mengingat keberhasilan pencapaian sasaran utama dan prioritas pembangunan nasional sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Desa dengan Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima Tahun 2014 menetapkan bahwa Pembangunan di daerah harus seiring sejalan dengan visi “TERWUJUDNYA MASYARAKAT DAN DAERAH KABUPATEN BIMA YANG MAJU, MANDIRI, DAN BERMARTABAT BERDASARKAN NILAI MAJA LABO DAHU YANG RELIGIUS TAHAP KEDUA” dengan prioritas pembangunan sebagai berikut:

1. Pemberdayaan ekonomi rakyat dan perluasan lapangan kerja melalui pengembangan komoditas unggulan;

2. Percepatan Pembangunan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bima di Wilayah Woha;

3. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;

4. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama;

5. Pembangunan infrastruktur strategis (penuntasan penanganan jalan dan jembatan, sumber daya air / irigasi, dll);

6. Penataan sistem ketahanan pangan daerah;

7. Peningkatan Efektifitas Program Penanggulangan Kemiskinan;

8. Pengembangan Perencanaan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang;

9. Peningkatan Penerimaan daerah melalui optimalisasi pengelolaan PAD dan sumber-sumber penerimaan daerah lainnya;

6

Page 7: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

10. Penataan Strategi Penanggulangan Bencana;11. Pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh;12. Peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan, penuntasan buta

aksara dan putus sekolah;

13. Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan, pemberdayaan perempuan dan KB;

14. Pengembangan Tata Kelola kepemerintahan yang mengedepankan prinsip-prinsip good governance.

Sinkronisasi kebijakan Pemerintah Desa dengan Pemerintah Daerah harus merujuk 14 (empat belas) perioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten Bima Tahun 2014 di atas, dan diwujudkan dalam bentuk RKPDes yang telah melalui proses perencanaan partisipatif bersama masyarakat yang disepakati bersama antara Pemerintah Desa dan BPD sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes Tahun Anggaran 2014.

II. PRINSIP PENYUSUNAN APBDes

Penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2014 didasarkan prinsip sebagai berikut:

1. Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan urusan dan kewenangannya;

2. Tepat waktu sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

3. Transparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang APBDes;

4. Partisipatif, dengan melibatkan masyarakat;

5. Memperhatikan asas keadilan dan kepatutan; dan

6. Substansi APBDes tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi, dan peraturan daerah serta peraturan desa lainnya.

7

Page 8: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

III. KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBDes

Kebijakan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Desa dalam penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2014 terkait dengan pendapatan desa, belanja desa dan pembiayaan desa adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan Desa

Pendapatan Desa yang dianggarkan dalam APBDes merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya.

a. Pendapatan Asli Desa (PADes)

Penganggaran Pendapatan Desa yang bersumber dari PADes memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dan realisasi penerimaan PADes tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait;

2) Tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha; dan

3) Dalam APBDes, PADesnya agar dirinci dan dijelaskan pencantumannya berdasarkan jenis/objek dari masing-masing hasil usaha desa atau pungutan desa. Jika berasal dari bagi hasil usaha dari BUMDes maka dicantumkan pada rekening Hasil Usaha Desa, dan jika bersumber dari usaha pungutan desa maka dirinci pencantumannya pada Lain-Lain Pendapatan Asli Desa yang Sah dengan rekening Pungutan Desa.

b. Dana Perimbangan

Untuk penganggaran pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan dalam APBDes Tahun Anggaran 2014, pencantumannya harus memperhatikan Surat Keputusan Bupati Bima tentang Penetapan Alokasi Dana Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa Tahun Anggran 2014.

8

Page 9: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Untuk penganggaran pendapatan yang bersumber dari dana bagi hasil retribusi dan pajak dari pemerintah daerah serta pendapatan yang bersumber dari bantuan keuangan dari pemerintah daerah Kabupaten Bima, pencantumannya juga harus memperhatikan Surat Keputusan Bupati Bima tentang Penetapan Besaran Bagi Hasil Retribusi dan Pajak dari Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2014. Demikian juga jika terdapat bantuan keuangan dari pemerintah pusat/propinsi, pencantumannya harus memperhatikan ketentuan peraturan-peraturan perundangan yang menyertainya.

2. Belanja Desa

Belanja desa disusun secara berimbang antara penerimaan dan pengeluaran, dan penggunaan keuangan desa harus tetap konsiten dengan ketentuan penggunaan ADD yaitu 30% (tiga puluh persen) untuk mendukung operasional penyelenggaraan pemerintah desa dan penguatan peran lembaga pemerintah di desa, dan 70% (tujuh puluh persen) untuk mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat desa berupa belanja pembangunan sarana dan prasarana desa, subsidi kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan bantuan sosial. Adapun hal lainnya agar tetap mengikuti ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Disamping hal utama di atas, dalam penyusunan belanja desa diminta perhatiannya agar menyesuaikan belanja desa sesuai ketentuan sebagai berikut :

a. Berdasarkan data evaluasi pelaksanaan pembangunan fisik desa melalui ADD, terdapat 92% belanja pembangunan fisik desa dialokasikan untuk program/kegiatan penataan lingkungan desa, sedangkan 7,93% nya dialokasikan untuk program/kegiatan penataan irigasi pertanian dan DAM Desa. Sedangkan untuk program/kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi desa hanya 0,07% saja. Dalam upaya peningkatan efektifitas program penanggulangan kemiskinan, diharapkan agar pemerintah desa bersama BPD juga memperhatikan pengembangan usaha ekonomi desa.

9

Page 10: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

b. Memperhatikan surat Menteri Dalam Negeri RI. Nomor 140/7635/PMD tanggal 8 November 2013 perihal Pemilihan Kepala Desa Tahun 2014 menyatakan bahwa untuk menyukseskan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, maka selama tahun 2014 pelaksanaan pemilihan Kepala Desa ditiadakan dan pemilihan Kepala Desa dimaksud dilaksanakan pada tahun 2015. Menindaklanjuti ketentuan dimaksud di atas, segala jenis belanja yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa tidak diperkenankan untuk dialokasikan dalam APBDes Tahun Anggaran 2014.

c. Bagi desa yang BPD nya bertambah; sebagai contoh Desa Tolotangga Kecamatan Monta : berdasarkan Keputusan Bupati Bima Nomor 653 Tahun 2007 ditetapkan jumlah anggota BPD nya sebanyak 7 (tujuh) orang, dan berdasarkan Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/856/005/2013 ditetapkan jumlah anggota BPD nya sebanyak 9 (sembilan) orang, maka selisih perubahan jumlah anggota BPD dimaksud dialokasikan insentif/tunjangan BPD dimaksud pada APBDes Tahun Anggaran 2014 sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Pengganggaran Bagi Hasil Pendapatan Sarang Burung Walet bagi desa-desa penghasil, dialokasikan 10% dari pengganggaran Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari Pendapatan Sarang Burung Walet dalam APBD Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2014.

e. Adapun hal lainnya agar tetap mengikuti ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.Pembiayaan Desa

a. Penerimaan Pembiayaan

1) Dalam menetapkan anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA), agar disesuaikan dengan kapasitas potensi riil yang ada, yaitu potensi terjadinya pelampauan realisasi penerimaan desa, terjadinya penghematan belanja, dan adanya sisa dana yang masih mengendap dalam rekening kas desa yang belum dapat direalisasikan hingga akhir tahun anggaran sebelumnya;

10

Page 11: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari Pencairan Dana Cadangan, agar waktu penggunaan dan besarnya disesuaikan dengan Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan;

3) Pencantuman jumlah pinjaman dalam APBDes disesuaikan dengan batas maksimal defisit APBDes Tahun Anggaran 2014 yaitu maksimal 5% (lima persen) dari jumlah belanja desa.

b. Pengeluaran Pembiayaan

1) Untuk menghindari terjadinya akumulasi pengembalian pokok pinjaman pada tahun tertentu yang akan membebani keuangan desa, agar Pemerintah Desa disiplin dalam mengembalikan pokok pinjaman dan biaya lain sesuai dengan jadwal yang direncanakan;

2) Penyertaan modal yang dianggarkan dalam APBDes didasarkan pada Peraturan Desa tentang Penyertaan Modal Desa, sehingga tidak perlu setiap penganggaran dalam APBDes dibuatkan Peraturan Desa tersendiri;

3) Untuk menganggarkan dana cadangan, Pemerintah Desa harus menetapkan terlebih dahulu Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang harus dianggarkan yang ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun pelaksanaan anggaran dana cadangan.

c. Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan (SILPA-TB)

Untuk menghindari terjadinya dana yang menganggur (Idle Money), maka diupayakan untuk menghindari adanya Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan dalam APBDes, dan apabila terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan supaya dalam perubahan APBDes dimanfaatkan seluruhnya untuk mendanai kegiatan pada tahun anggaran berjalan.

11

Page 12: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

IV. TEKNIS PENYUSUNAN APBDes

Dalam menyusun APBDes Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Desa perlu memperhatikan hal-hal teknis sebagai berikut :

1. Penyusunan APBDes Awal Tahun

a. Dalam rangka memberikan pelayanan pada masyarakat secara lebih optimal dan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, agar Pemerintah Desa dapat menyusun dan menetapkan APBDes Tahun Anggaran 2014 secara tepat waktu yaitu paling lambat akhir bulan Januari tahun 2014;

b. Sejalan dengan hal tersebut maka diharapkan Pemerintah Desa dapat memenuhi jadwal proses penyusunan APBDes mulai dari penyusunan RKPDes hingga dicapai kesepakatan terhadap Raperdes tentang APBDes antara Pemerintah Desa dengan BPD paling lambat akhir bulan Januari tahun 2014;

c. Secara materi perlu ada sinkronisasi antara Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJPD dan RPJMD Kabupaten yang diwujudkan dalam RKPD Kabupaten Bima Tahun 2014, sehingga APBDes diharapkan dapat merupakan wujud keterpaduan seluruh program Nasional, Daerah dan Desa dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di desa.

2. Penyusunan APBDes Perubahan

a. Pelaksanaan Perubahan APBDes Tahun Anggaran 2014, diupayakan dilakukan setelah penetapan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Kepala Desa atas Pelaksanaan APBDes Tahun Anggaran 2012 dan paling lambat ditetapkan pada akhir bulan September 2013. Apabila laporan pertanggungjawaban kepala desa terlambat ditetapkan, maka Pemerintah Desa tetap melakukan Perubahan APBDes sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan;

b. Jika pada laporan pertanggungjawaban, tersebut mengalami pelampauan realisasi penerimaan desa dan terjadi penghematan belanja, maka jumlah dimaksud harus dianggarkan dalam Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) pada Penerimaan Pembiayaan Desa pada APBDes Perubahan;

12

Page 13: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

c. Program dan kegiatan yang ditampung dalam Perubahan APBDes agar memperhitungkan sisa waktu pelaksanaan APBDes Tahun Anggaran 2014.

V. TEKNIS EVALUASI RANCANGAN APBDES

Dalam rangka pelaksanaan evaluasi Rancangan APBDes Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Desa perlu memperhatikan hal-hal teknis sebagai berikut :

1. Evaluasi adalah singkronisasi/harmonisasi kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan pemerintah desa agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;

2. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes yang telah disetujui bersama BPD, sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa agar disampaikan kepada Tim Evaluasi RAPBDes Kabupaten Bima di bidang PEMDes BPMDes.

3. Penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes sebagaimana dimaksud point 2 (dua) di atas dilengkapi dengan dokumen evaluasi, antara lain sebagai berikut :

a. Dokumen Laporan Realisasi Anggaran APBDes Tahun Anggaran 2013;

b. Dokumen RKPDes Tahun Anggaran 2014;

c. Dokumen Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes Tahun Anggaran 2014 yang telah disetujui bersama dengan BPD.

VI. HAL-HAL KHUSUS

Pemerintah Desa dalam menyusun APBDes Tahun Anggaran 2014, selain memperhatikan kebijakan dan teknis penyusunan APBDes, juga memperhatikan hal-hal khusus, antara lain sebagai berikut :

1. Menyikapi Undang Undang tentang Desa yang telah di Paripurnakan oleh DPR RI tanggal 18 Desember 2013 lalu, tentunya akan ada perubahan peraturan perundangan yang berlaku dalam Kabupaten Bima, maka segala hal yang berkaitan dengan perubahan dimaksud belum sepenuhnya dapat diberlakukan sebelum adanya penetapan resmi dari Pemerintah.

13

Page 14: Menimbang · Web viewPemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah

2. Untuk terciptanya pengelolaan keuangan desa yang baik, agar Pemerintah Desa melakukan upaya peningkatan kapasitas pengelolaan administrasi keuangan desa, baik pada tataran perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan maupun pertanggung-jawaban melalui perbaikan regulasi, penyiapan instrumen operasional, pelatihan, monitoring dan evaluasi secara lebih akuntabel dan transparan;

3. Dalam rangka tertib administrasi penatausahaan pengelolaan keuangan desa, sesuai Permendagri 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, agar menyiapkan keputusan Kepala Desa tentang penetapan pejabat pelaksana pengelolaan keuangan desa yaitu Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa (PKPKD) dan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD), serta Bendahara Desa.

WAKIL BUPATI BIMA,

ttd

H. SYAFRUDIN H.M. NUR

14