· web viewmengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan...

43
BAB AGAMA

Upload: others

Post on 23-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

BAB A G A M A

Page 2:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

16

Page 3:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang
Page 4:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

BAB 16

AGAMA

I. PENDAHULUAN

Sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu ma- syarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berda-sarkan Pancasila dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta di dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Pembangunan Nasional itu dilaksanakan di dalam rangka pemba-ngunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh ma-syarakat Indonesia. Bangsa Indonesia menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia serta lingkungan alam sekitarnya, keserasian hubungan antara bangsa-bangsa dan juga keselarasan antara cita-cita hidup di dunia maupun kebahagiaan di akhirat, karena kehidupan manusia dan masyarakat yang serba selaras adalah tujuan akhir Pembangunan Nasional secara ringkas disebut masyarakat maju, adil makmur berdasarkan Pancasila.

Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia harus benar-benar selaras dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan alam sekitarnya serta memiliki kemantapan keseimbangan dalam kehidupan lahiriah dan batiniyah serta mempu- nyai jiwa yang dinamis dan semangat gotong royong yang berkembang, sehingga sanggup serta mampu untuk melanjutkan perjuangan bangsa.

Selanjutnya Garis-garis Besar Haluan Negara menggariskan hal- hal sebagai berikut :

361

Page 5:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

a) Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka peri kehidupan beragama dan peri kehidupan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

b) Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama, di antara sesama penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan antara semua umat beragama serta semua penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dan meningkatkan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat.

c) Dengan semakin meningkat dan meluasnya pembangunan maka kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus semakin diamalkan baik di dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

d) Diusahakan supaya terns bertambah sarana-sarana yang diperlu- kan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk pendidikan agama yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan universitas-universitas negeri.

e) Melanjutkan usaha-usaha meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.

f) Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan agama.Pembinaan terhadap kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan :-- Agar tidak mengarah pada pembentukan agama baru.-- Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar

pelaksanaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa benar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

362

Page 6:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Sesuai dengan landasan dan pengarahan GBHN tersebut maka tujuan-tujuan utama pembangunan di bidang agama adalah sebagai berikut :

1) Merciptakan masyarakat Pancasila yang agamis/masyarakat ber-agama yang Pancasilais, di mana masing-masing pemeluk agama dapat secara bebas menikmati kehidupan beragama.

2) Umat beragama menempatkan diri sebagai modal utama pemba-ngunan, keamanan dan ketahanan nasional dari negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3) Agama menjiwai kehidupan bangsa Indonesia dan mempengaruhi sikap hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.

Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan utama tersebut di atas maka selama Repelita III pembangunan di bidang agama akan lebih diarah- kan untuk

a) Meningkatkan usaha-usaha pembangunan di bidang agama, dengan sekaligus lebih mengintegrasikannya dengan pembangunan di bidang-bidang lainnya sehingga lebih dirasakan sebagai bagian yang terpadu dari pemenuhan tujuan pembangunan serta menjawab kebutuhan hidup masyarakat pada umumnya.

b) Memasyarakatkan dan membudayakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), menurut sistem dan pendekatan yang dapat dan mudah diterima oleh masing-masing umat beragama.

II, KEADAAN DAN MASALAH

Atas dasar hasil-hasil pembangunan dan perkembangan kehidupan di bidang agama dalam Repelita II, maka keadaan dan masalah pengembangan agama dalam Repelita III dapat dilukiskan sebagai berikut :

1. Bimbingan Hidup Beragama

Dalam Repelita II kegiatan bimbingan dan penerangan agama telah terpadu dengan kegiatan penerangan pada umumnya, seperti peman-faatan mass media, seni budaya dan kepramukaan.

363

Page 7:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Perhatian khusus telah diberikan kepada penerangan dan bimbingan beragama yang sesuai bagi pembinaan dan pengembangan suku terasing, masyarakat transmigran, para remaja dan pemuda serta berbagai kelompok tertentu dan masyarakat khusus lainnya. Dalam rangka usaha ini selama Repelita II telah disediakan sejumlah buku agama dan paket da’wah untuk bimbingan berbagai agama (Islam, Kristen/ Protestan, Katolik, Hindu dan Budha) yang telah dimanfaatkan untuk bimbingan terhadap golongan karyawan dan berbagai kelompok lainnya. Di samping itu telah diselenggarakan mimbar-mimbar agama melalui siaran radio dan televisi. Selanjutnya secara berkala telah diselenggarakan pula Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) baik di daerah maupun di tingkat nasional. Demikian pula partisipasi aktif dari pemuka-pemuka agama telah berhasil memberikan motivasi umat beragama dalam pelaksanaan keluarga berencana.

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan kesadaran masyarakat beragama maka melalui bimbingan hidup beragama masalah yang dihadapi dalam Repelita III ialah pemantapan Cara (metode), isi (materi) dan media serta sarana dan tenaga penerangan dan bimbingan rokhani yang makin disempurnakan mutunya sesuai dengan tingkat perkembangan dan keadaan di tiap daerah serta meningkatkan bimbingan hidup beragama bagi berbagai kelompok tertentu, termasuk kelompok generasi muda dan masyarakat khusus sebagaimana di- utarakan di atas.

2. Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama.Kerukunan hidup antar umat beragama telah

berhasil dipelihara dan dimantapkan selama

364

Page 8:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Repelita II. Dialog antara pemuka-pemuka agama dan berbagai golongan agama telah menghasilkan terbentuk- nya lembaga kerja sama antara umat beragama di berbagai kota sedangkan konsultasi antara umat beragama pada tingkat pusat terus dikembangkan. Demikian pula kode etik pergaulan dan penyebaran agama telah dimantapkan dan usaha bersama secara nyata mengha- dapi dan memecahkan masalah kemasyarakatan terus dikembangkan. Selanjutnya pemberian bantuan kepada lembaga-lembaga keagamaan swasta telah sekaligus mengarahkan usaha-usaha mereka kepada

Page 9:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang terciptanya suasana keru- kunan hidup yang toleran di antara para pemeluk agama.

Dalam Repelita III keseluruhan usaha tersebut di atas tetap merupa-kan masalah oleh karena itu penanganannya perlu dilanjutkan secara lebih terbuka, lebih aktif dan lebih dinamis. Dengan demikian dialog-dialog dapat lebih bermanfaat serta dapat menjadi forum pembahasan tentang perencanaan dan pelaksanaan berbagai kegiatan bersama antar umat beragama guna kepentingan masyarakat dan kemanusiaan, demikian juga tentang kode etik pergaulan dan penyebaran agama. Juga sangat dirasakan perlunya membina hubungan saling pengertian antar umat beragama guna mencegah berbagai keresahan dan kera- wanan yang mungkin timbul.

Sehubungan telah ditetapkannya Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) sebagai salah satu hasil Sidang MPR tahun 1978 maka masalahnya ialah bagaimana caranya memantapkan dan meningkatkan kesadaran penghayatan dan pengamalan Pancasila di kalangan umat beragama. Adalah sangat penting untuk memasyarakatkan dan membudayakan P4 itu di kalangan umat beragama, dengan mengembangkan sistem pendekatan yang mudah dan dapat diterima oleh masing-masing umat beragama melalui bahasa dan cara berpikir mereka yang bersangkutan. Dengan sendirinya usaha memasyarakatkan P4 di lingkungan umat beragama akan dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai program di bidang lain dan terintegrasi dalam pro- gram nasional pelaksanaan P4.

3. Sarana Kehidupan BeragamaSelama Repelita II, telah dilakukan usaha-usaha untuk

memberikan dorongan-dorongan kepada masyarakat

365

Page 10:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

dalam memenuhi sarana kehidupan beragama; rangsangan kehidupan beragama kepada organisasi-organisasi keagamaan agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan agama; pembinaan keluarga sejahtera sebagai Pelaksanaan Undang-undang Perkawinan serta mensukseskan Keluarga Berencana;, pem-binaan peradilan agama; dan kelancaran pelayanan penunaian ibadah haji bagi umat Islam.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Repelita II antara lain meliputi bantuan perbaikan kembali/penyelesaian pembangunan

Page 11:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

sejumlah tempat ibadah (mesjid, gereja Protestan, gereja Katolik, pura dan wihara) di samping bantuan pembinaan pada lembaga-lembaga keagamaan. Selanjutnya pembangunan Mesjid Istiglal diteruskan sehingga pada bulan Pebruari 1978 telah dapat diresmikan pengguna- annya.

Pengadaan berbagai Kitab Suci telah dilaksanakan selama Repe- lita II. Selanjutnya telah dibangun sejumlah Balai Nikah dan Balai Sidang Pengadilan Agama di samping telah ditatar Hakim Agama dan Panitera serta petugas Nikah, Talak Cerai dan Rujuk.

Selama Repelita II telah dilaksanakan pelayanan terhadap jemaah haji antara lain dengan pembangunan/perluasan asrama haji yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam pada itu berbagai masalah yang masih dihadapi dalam Repelita III tetap memerlukan ,

perhatian yang sungguh-sungguh. Kebutuhan bantuan perbaikan tempat-tempat ibadah, termasuk alat peralatannya tetap memerlukan perhatian sehubungan dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya kesadaran beragama. Hal terse- but juga akan lebih meningkatkan saling pengertian dan percaya antar umat beragama. Sekaligus perlu dibina kemampuan pengelola- annya sehingga dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.

Balai Nikah juga memerlukan penanganan karena berfungsi sebagai pusat pembinaan calon suami-isteri yang sekaligus mempunyai kesa-daran untuk melaksanakan keluarga berencana di samping sebagai tempat pencatatan dan pelaksanaan upacara pernikahan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Pokok Perkawinan.

Demikian pula melonjaknya beban tugas Balai Sidang Pengadilan Agama nampak dari makin meningkatnya jumlah perkara yang diputus.366

Page 12:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Penyediaan berbagai Kitab Suci sebagai sumber utama ajaran agama dirasakan sangat membantu masyarakat untuk memenuhi sarana pokok keagamaan tersebut. Dalam pada itu sesuai dengan azas pemerataan dalam Repelita III cara pengadaan dan penyebarannya perlu lebih disempurnakan.

Selanjutnya bantuan kepada organisasi-organisasi keagamaan yang bergerak di bidang da’wah dan bidang kemasyarakatan lainnya sa-

Page 13:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

ngat bermanfaat mengingat sumbangannya yang besar dalam usaha membantu peningkatan kehidupan beragama dan pembinaan kemas -

lahatan masyarakat.Agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lancar, terjangkau

oleh umat, tertib, aman dan memenuhi persyaratan lainnya, maka persoalan-persoalan yang perlu dipecahkan antara lain ialah fasilitas, terutama fasilitas akomodasi dan pelayanan kesehatan para jemaah. Dalam hubungan ini perlu ditingkatkan kerjasama antar Departemen dan antar negara/badan-badan internasional, serta mutu karyawan dan petugas lainnya.

4. Pendidikan AgamaPembinaan pendidikan agama di semua tingkat telah diarahkan

untuk meningkatkan mutu pendidikan baik di lingkungan perguruan agama maupun perguruan umum.

Dalam Repelita II antara lain telah dibangun sejumlah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan juga telah dilakukan rehabilitasi pada sejumlah MIN lainnya, di samping disediakan pula buku pelajaran dan alat peraga. Di samping itu telah diberikan bantuan perluasan/ rehabilitasi pada sejumlah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) dan disediakan pula buku pelajaran. Selanjutnya melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Inpres SD) telah direhabilitasi pula sejumlah besar MIS lainnya.

Untuk meningkatkan mutu Madrasah Tsanawiyah telah dibangun sejumlah gedung sekolah dan diperbaiki kembali sejumlah Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Swasta yang ada, di samping penyediaan buku pelajaran dan alat peraga.

Untuk meningkatkan Madrasah Aliyah telah pula dilakukan pem-bangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan direhabilitasi baik MAN maupun Madrasah Aliyah Swasta (MAS), di samping penye- diaan buku pelajaran.

Di samping itu telah dibangun sejumlah PGAN Islam, PGAN Kristen/Protestan dan PGAN Hindu, serta rehabilitasi PGAN Islam, serta disediakan buku. pelajaran.

Sementara itu telah ditatar tenaga pembina Pondok Pesantren dan telah diberikan bantuan alat dan buku ketrampilan, bantuan rehabili-

367

Page 14:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

tasi pada Pondok Pesantren serta pembangunan sejumlah bengkel kerja, di samping bantuan buku bimbingan umum dan buku pengetahuan ketrampilan pada Pondok Pesantren.

Khusus untuk peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan umum telah ditatar sejumlah guru agama SD serta disediakan buku pelajaran agama. Di samping itu melalui Inpres SD telah di- angkat sejumlah guru agama pada SD.

Peningkatan perguruan tinggi agama mencakup pembangunan/ perluasan/perbaikan kembali semua IAIN, di samping penataran dosen, studi purna/pasca sarjana, program doktor, pengembangan laboratorium bahasa dan penyediaan buku perpustakaan, serta parti- sipasi mahasiswa dalam KKN.

Di samping kegiatan pendidikan agama dalam Repelita II telah pula dilakukan pendidikan/latihan tenaga keagamaan yaitu melalui SESPA serta pendidikan dan penataran lainnya untuk tenaga semua Direktorat Jenderal.

Akhirnya berbagai pokok masalah keagamaan dan kemasyarakatan telah diteliti dan telah diberikan pembinaan dalam metode penelitian agama kepada para tenaga peneliti.

Dalam pada itu berbagai masalah pendidikan agama tetap dihadapi -dalam Repelita III, terutama penyesuaian materi dan cara penyajian pendidikan agama pada perguruan umum yang juga berkaitan dengan masalah penyediaan tenaga gurunya melalui PGA dan IAIN; masalah pengembangan madrasah ke arah pencapaian mutu yang sama dengan sekolah umum yang setingkat; pengembangan pendidikan agama di luar sekolah sebagai sambutan terhadap prakarsa kegiatan masyarakat

368

Page 15:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

sendiri; peningkatan Pondok Pesantren sebagai pendidikan agama yang sekaligus memberikan pengetahuan ketrampilan tetapi yang seyogyanya juga dapat pula memperoleh pengetahuan umum;.

dan hasil penyempurnaan sistem pendidikan IAIN dan Perguruan Tinggi Agama Swasta sesuai Tridharma Perguruan Tinggi sebagai bagian integral dalam sistem pendidikan nasional. Di samping itu fasilitas prasarana dan sarana pendidikan/perguruan agama masih merupakan masalah yang penanganannya perlu lebih ditingkatkan.

Page 16:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

5. Aparatur dan Prasarana Fisik Pemerintah.

Selama Repelita II antara lain telah dibangun dan diperbaiki kem- bali sejumlah gedung Kantor Wilayah dan gedung Kantor Kabupaten/ Kotamadya. Di samping itu telah dikembangkan data dan informasi bagi perencanaan serta penyusunan buku-buku pedoman/petunjuk pelaksanaan pembangunan dan pengendalian/pengawasan proyek-proyek.

Masalah aparatur dan prasarana fisik pemerintah yang dihadapi dalam Repelita III untuk pembangunan bidang agama terutama meliputi kemampuan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian baik dalam arti jumlah dan mutu tenaga maupun organisasi dan adminis- trasi, serta prasarana dan sarana perkantoran, terutama di daerah- daerah.

III. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH.

Untuk lebih memperbaiki keadaan dan mengatasi secara lebih mendasar masalah-masalah sebagaimana diutarakan di atas maka dirumuskanlah kebijaksanaan-kebijaksanaan dan langkah-langkah di bidang pembangunan agama selama Repelita III :1. Melanjutkan usaha pemberian bantuan terhadap kegiatan lem-

baga-lembaga keagamaan dalam masyarakat dalam penyediaan sarana kehidupan beragama sebagai pendorong untuk meningkat-kan usaha swadaya. masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sarana kehidupan beragama, terutama dalam pengadaan Kitab Suci dan pembangunan tempat peribadatan.

2. Meningkatkan prasarana dan sarana Balai Sidang Pengadilan Agama dan Balai Nikah sebagai sarana pembinaan keluarga sejahtera, serta prasarana perkantoran yang dibutuhkan sebagai penunjangan kelancaran pelaksanaan tugas - tugas pembangunan

di bidang agama, terutama daerah.

3. Melanjutkan usaha untuk tetap terpeliharanya suasana kerukunan hidup beragama sebagai salah satu syarat untuk tetap terpelihara-nya stabilitas nasional yang sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan nasional.

369

Page 17:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

4. Meningkatkan usaha bimbingan hidup beragama kepada berbagai kelompok masyarakat termasuk generasi muda, meningkatkan mutu juru penerang/penyuluh agama serta usaha menyempurna-kan metode da'wah yang serasi dengan kegiatan pembangunan pada umumnya.

5. Menyelaraskan pembinaan pendidikan/perguruan agama dengan pendidikan umum dari pendidikan dasar sampai perguru- an tinggi demi terciptanya manusia Indonesia yang berilmu seimbang antara kepentingan dunia dengan kepentingan akhirat dan untuk terbinanya kader-kader pembangunan di segala bidang dan tingkatan.

6. Meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat agar pelaksanaan ibadah haji tersebut dapat berlangsung dengan mu- dah, tertib, aman dan memenuhi rukun ibadah haji.

7. Meneruskan kegiatan penelitian agama dengan mengikut serta- kan tokoh-tokoh dari berbagai golongan menurut bidang dan keahlian masing-masing. Di samping itu diusahakan pula penyem-purnaan sarana peningkatan mutu tenaga peneliti, serta menjajagi kemungkinan kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam penelitian keagamaan.

8. Meningkatkan usaha penyempurnaan aparatur, sistem dan pro-sedur kerja/ketatalaksanaan, penyempurnaan sistem perencanaan, pengendalian dan pengawasan/monitoring proyek-proyek.

9. Mengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja.

10. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang agama dapat memahami dan menghayati Pedoman Penghayatan

370

Page 18:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

dan Pengamalan Pancasila.

IV. PROGRAM-PROGRAM.Penyusunan program-program pembangunan agama

selama Repe- lita III merupakan penterjemahan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan operasional sebagaimana telah diuraikan di atas dengan, di satu pihak memperhitungkan sepenuhnya hasil-hasil yang telah dicapai selama

Page 19:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Repelita II dan di lain pihak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan nyata yang masih harus dipenuhi dalam tahap-tahap pembangunan berikutnya.

Pada dasarnya kegiatan-kegiatan utama dan sasaran-sasaran ma- sing-masing program selama Repelita III merupakan kelanjutan, pe-ningkatan dan perluasan kegiatan dan sasaran Repelita II dengan penyesuaian-penyesuaian prioritas sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

yang mendesak.

1. Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama

Tujuan program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama adalah untuk memberikan dorongan kepada masyarakat dalam memenuhi sarana kehidupan beragama serta membimbing dan memberikan rangsangan kehidupan beragama kepada organisasi keagamaan agar dapat ikut berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan agama; meningkatkan sarana peradilan agama dan pembinaan keluarga se- jahtera sebagai pelaksanaan Undang-undang Perkawinan serta men-sukseskan Keluarga Berencana; dan penyediaan prasarana perkan- toran terutama di daerah sebagai penunjangan terhadap kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pembangunan di bidang agama.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka akan dilanjutkan dan di-tingkatkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Peningkatan sarana peribadatan meliputi pengadaan Kitab Suci, bimbingan dan. bantuan kepada tempat peribadatan termasuk bantuan peralatan peribadatan. Dalam Repelita III pengadaan, berbagai Kitab Suci akan ditingkatkan menjadi 6,4 juta buah yang terdiri dari Kitab Suci Agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu dan Budha.

Bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan/rehabilitasi tempat ibadah direncanakan meliputi sekitar 10 ribu buah mesjid, gereja Kristen Protestan, gereja Katholik, pura dan wihara. Mesjid Istiglal akan dilanjutkan pembangunannya sehingga dalam Repelita III akan lebih sempurna kelengkapannya.

Bantuan kepada lembaga keagamaan meliputi antara lain kegiatan bimbingan dan bantuan kepada organisasi keagamaan agar dapat

371

Page 20:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

rneningkatkan kemampuan pengelolaannya; bimbingan dan dorongan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ibadah sosial, antara lain wakaf, zakat dan lain sebagainya.

Pembinaan peradilan agama meliputi antara lain pembangunan se- kitar 100 buah Balai Sidang Pengadilan Agama, peningkatan mutu Hakim dan Panitera serta penyempurnaan administrasi peradilan.

Peningkatan sarana pembinaan keluarga sejahtera meliputi kegiatan antara lain pembangunan Balai Nikah sekitar 1.500 buah termasuk penyediaan peralatannya, peningkatan mutu tenaga pencatat nikah dan peningkatan fungsi Badan Penasehat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian (BP4).

Pembangunan. prasarana perkantoran sebanyak 288 buah dan penyediaan sarana lainnya akan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan kebutuhan di tingkat Kabupaten/Kotamadya.

2. Program Penerangan dan Bimbingan Hidup Beragama.Program Penerangan dan Bimbingan Hidup

Beragama menjangkau tujuan-tujuan sebagai berikut :a) meningkatkan keimanan dan kesadaran beragama

masing-masing umat beragama;b) mewujudkan serta memelihara kerukunan hidup

antara umat beragama;c) membudayakan dan memasyarakatkan Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di kalangan umat beragama.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut :a) Pembinaan rokhani dari masing-masing umat

beragama (Islam, Kristen/Protestan, Katholik, Hindu dan Budha) akan lebih ditingkatkan dengan cara

372

Page 21:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

(metode), isi (materi), media serta sarana, tenaga penerangan dan bimbingan rokhani yang makin disempurnakan mutunya sesuai dengan tingkat perkembangan dan keadaan di tiap daerah. Di samping itu, bimbingan dan rawatan rokhani akan mengutamakan sebagai sasaran berbagai kelompok tertentu dan masyarakat khusus, yaitu kaum remaja, masyarakat

Page 22:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

transmigrasi, masyarakat terasing dan nara pidana/tahanan, di samping kalangan karyawan, dan masyarakat daerah rawan, wanita tuna susila dan lain sebagainya.

Khusus di daerah transmigrasi rawatan rokhani dalam rangka pembinaan keagamaan diarahkan untuk membantu keberhasilan program transmigrasi termasuk ikut menciptakan hubungan baik dengan masyarakat lingkungannya. Untuk itu akan diusahakan tersedianya tenaga pembina rokhani transmigran serta bantuan sarana ibadah termasuk buku penuntun keagamaan.

b) Kelanjutan usaha memelihara dan memantapkan keserasian hubungan antara umat beragama meliputi antara lain kegiatan-kegiatan dialog baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah; penyelenggaraan musyawarah-musyawarah di kalangan masing-masing umat, beragama; konsultasi berkala tentang pem-bangunan antara Pemerintah dan para pemimpin umat beragama untuk lebih meningkatkan saling pengertian; dan melakukan usaha sosial keagamaan bersama.

c) Dalam rangka membudayakan dan memasyarakatkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di kalangan umat beragama akan diusahakan penyusunan pedoman pelaksanaan dengan pendekatan masing-masing agama baik untuk masyarakat luas maupun untuk lembaga-lembaga pendidikan agama. Demi- kian pula akan diusahakan buku pedoman untuk penyelenggaraan penataran para penerang/penyuluh/pembimbing agama/rokhani- wan serta kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan lainnya yang menunjang usaha membudayakan dan memasya-rakatkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di kalangan umat beragama.

3. Program Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji

Program Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji bertujuan melanjut- kan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam.

373

Page 23:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Untuk itu diperlukan peningkatan sarana yaitu berupa pembangunan/rehabilitasi asrama-asrama haji di berbagai tempat di Indonesia.

Sistem dan prosedur pelayanan haji akan semakin disempurnakan. Demikian juga akan ditingkatkan kemampuan para petugas dalam pelayanan ibadah haji melalui penataran bagi sekitar seribu orang yang meliputi karyawan urusan haji, petugas kesehatan, tenaga pembimbing dan pelatih manasik haji.

Dalam rangka peningkatan mutu jemaah haji perlu diberikan bimbingan antara lain melalui penyediaan buku pedoman, pembuatan film tuntunan haji dan lain sebagainya.

Demikian pula. akan ditingkatkan kerjasama antar instansi yang berhubungan dengan pelayanan haji.

Masih dalam rangka pelayanan haji diperlukan peningkatan pela- yanan dalam perjalanan dan sesudah sampai di Saudi Arabia antara lain dalam urusan kesehatan, imigrasi dan bea-cukai.

4. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah.

Tujuan Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah ialah untuk meningkatkan mutu pendidikan agama dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pembangunan.

Di samping itu juga untuk menjembatani perbedaan/jarak antara pendidikan pada perguruan umum dan pendidikan pada lembaga-lembaga perguruan agama dalam rangka mengembangkan satu sistim pendidikan nasional yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia/ Pancasila.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut akan diambil langkah dan kegiatan sebagai berikuta) Pembinaan Madrasah Ibtidaiyah dalam rangka

Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar 374

Page 24:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

(Inpres SD) akan ditingkatkan, yaitu dengan melanjutkan perbaikan kembali sejumlah keseluruhan 23,6 ribu Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), penyediaan buku perpustakaan sejumlah 12,0 juta buah baik-untuk Madrasah lbtidaiyah Negeri maupun Swasta (MIN dan MIS).

Page 25:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Di samping itu mutu Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Swasta akan ditingkatkan pula melalui penyediaan buku kurikulum, buku pelajaran umum sekitar 14,3 juta buah, dan buku pedoman guru. Selanjutnya akan dilakukan penataran terhadap sekitar 12 ribu guru dan 5 ribu pemilik Madrasah Ibtidaiyah. Segenap usaha tersebut diintegrasikan dalam kegiatan program pembinaan Pendidikan Dasar.

Dalam rangka pembinaan mutu pendidikan agama pada Sekolah Dasar akan disediakan sekitar 13,0 juta buku pelajaran agama.

Selanjutnya direncanakan untuk rehabilitasi/perluasan 350 MIN dengan ruang kelas tambahan yang pada akhirnya secara bertahap mutunya menjadi setingkat Sekolah Dasar Umum (SD).

b) Peningkatan mutu Madrasah Tsanawiyah (MT) serta Madrasah Aliyah (MA) dan Pendidikan Guru Agama (Islam, Kristen/Pro- testan dan Hindu/Budha) (PGA 6 tahun), meliputi antara lain penyediaan buku pelajaran (termasuk buku pedoman guru) se- banyak 6,7 juta buah pada MT dan 1,6 juta buah pada MA dan 1,5 juta pada berbagai PGA; serta penataran guru dan pembina sekitar 21,0 ribu tenaga untuk MT serta sekitar 7,8 ribu tenaga untuk berbagai PGA.

Selanjutnya direncanakan untuk rehabilitasi/perluasan 120 MT, rehabilitasi/perluasan 165 MA dan 95 PGA, serta bantuan kepada jumlah MA/PGA Swasta, sehingga MT, MA dan PGA pada akhir-nya secara bertahap mutunya menjadi setingkat Sekolah Menengah Umum (SLTP dan SLTA).

Akhirnya akan ditingkatkan Balai Penataran Guru Agama baik dalam pembinaan tenaga penatar maupun prasarana/sarana.

c)375

Page 26:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

c) Bantuan pada Pondok Pesantren akan ditingkatkan dan diperluas sesuai dengan berbagai tahap pengembangan yaitu terutama dalam bentuk penyediaan buku ketrampilan/pelajaran; penataran tenaga pembina/instruktur ketrampilan; bantuan perbaikan kembali/ perluasan bangunan dan pembangunan bengkel ketrampilan serta penyediaan alat-alat ketrampilan.

d) Pendidikan agama akan dimantapkan pada sekolah umum tingkat dasar dan menengah melalui kegiatan-kegiatan penyediaan dan

Page 27:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

penataran guru agama; penguraian kurikulum pelajaran agama; penyusunan dan pengadaan buku-buku pelajaran dan pedoman guru agama. Pendidikan agama tidak hanya akan diberikan me- lalui pelajaran di kelas tetapi ditunjang pula melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

5. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Tinggi

Tujuan dari program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Tinggi adalah untuk meningkatkan mutu dan menyempurnakan perguruan tinggi agama sehingga mampu menghasilkan tenaga ilmiah/ahli dan berkwalitas tinggi dalam bidang agama.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas dilanjutkan langkah-langkah peningkatan mutu akademis, pembinaan kepribadian, penyempurnaan prasarana/sarana, pengembangan penelitian dan peningkatan peng-abdian kepada masyarakat.

Peningkatan mutu akademis meliputi pengembangan kurikulum, penyempurnaan sistem dan metode, pembinaan tenaga edukatif dan pengembangan karir akademis di Pusat dan Daerah, pembinaan kema-hasiswaan, penambahan bantuan tenaga ahli dan perluasan jaringan informasi, peningkatan status 8 IAIN. Dalam Repelita III akan lebih ditingkatkan penataran dosen, yaitu untuk sekitar 600 tenaga.

Dalam rangka pembinaan kepribadian dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan penghayatan dan pengamalan Pancasila; bimbingan dan penyuluhan kejiwaan; pemahaman kehidupan agama dalam masyarakat, pembinaan rasa gotong-royong, saling pengertian, keterbukaan dan saling menghormati serta pembinaan rasa kebangsaan dan

376

Page 28:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

rasa kebanggaan terhadap nilai kebudayaan bangsa. Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan baik terhadap IAIN beserta fakultasfakultasnya (14 IAIN dan 85 fakultas) maupun terhadap Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) sejumlah 92 PTAIS.

Penyempurnaan prasarana/sarana pada IAIN meliputi kegiatankegiatan pembangunan gedung perkuliahan, perkantoran, perumahan dosen dan karyawan serta asrama mahasiswa; pengembangan kampus,

Page 29:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

penyediaan buku perpustakaan dan alat-alat pendidikan lainnya serta penyediaan alat-alat olahraga dan kesenian. Dengan demikian diharap-kan bahwa fasilitas pendidikan agama tingkat tinggi dapat lebih memenuhi persyaratan.

Bantuan kepada PTAIS dan PTAS lainnya serta pembinaan pen-didikan agama pada perguruan tinggi umum akan dilanjutkan antara lain berupa bantuan dosen agama, bantuan penyediaan buku-buku keagamaan dan peralatan yang diperlukan. Bantuan yang serupa juga diberikan kepada Institut Hindu Dharma.

Pengembangan penelitian pada IAIN akan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan pembibitan dan pembinaan tenaga ahli peneliti dan pengelolaan penelitian dasar. Untuk PTAIS dan PTAS lainnya akan dilanjutkan pemberian bantuan biaya penelitian, pengarahan kegiatan penelitian dan evaluasi hasil penelitian. Sedangkan dengan perguruan tinggi umum akan dilanjutkan kerjasama dalam pengembangan metode dan teknik penelitian bidang agama.

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat diusahakan kegiatan-kegiatan yang meliputi : melanjutkan dan pengembangan KKN secara lebih efektif dan berkesinambungan, memberi dorongan ke arah peningkatan minat mengikuti kegiatan pengabdian masya- rakat melalui program BUTSI, mengarahkan kegiatan ekstra kurikuler dalam bentuk pola pengabdian masyarakat serta evaluasi dan pem-binaan keluarga. Hal itu dilakukan baik pada IAIN maupun PTAIS.

6. Program Pendidikan dan Latihan Tenaga KeagamaanProgram ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pegawai dalam

kedudukannya sebagai aparatur negara.Usaha penataran tenaga administratif dan teknis akan dilanjutkan

dan ditingkatkan dalam Repelita III. Sehubungan dengan itu telah disiapkan pembentukan 3 Balai Penataran Pegawai dan telah pula dibentuk 6 Balai Penataran Guru yang tersebar di berbagai tempat. Pengembangan kurikulum, metode pelaksanaan dan evaluasi teknis hasil penataran akan lebih dimantapkan. Di samping itu akan disedia-kan prasarana/sarana bagi Pusat Pendidikan dan Latihan pegawai serta bagi Balai-balai tersebut di atas.

377

Page 30:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

7. Program Generasi MudaProgram Generasi Muda yang dikaitkan dengan

bidang agama bertujuan agar melalui pembinaan dan pendekatan keagamaan, daya kegairahan hidup (vitalitas), daya cipta (kreativitas) dan aktivitas pemuda dapat diarahkan kepada hal-hal yang berguna bagi pem- bangunan nusa dan bangsa.

Untuk mencapai tujuan tersebut akan dikembangkan berbagai kegiatan pembinaan keagamaan yang selaras dengan sifat-sifat gene- rasi muda, terutama bagi pelajar dan mahasiswa serta gelanggang remaja/pemuda dan pramuka.

Program Penelitian dan Pengembangan Agama

Program Penelitian dan Pengembangan Agama bertujuan untuk melaksanakan penelitian terapan dan menghasilkan penelitian terapan dan dihasilkan konsepsi-konsepsi pengembangan dalam rangka me-nunjang fungsi dan tugas pokok Pemerintah di sektor agama serta perumusan kebijaksanaan pengembangan konsepsi dan perencanaan.

Dalam Repelita III direncanakan untuk dilaksanakan penelitian dan pengembangan dalam masalah kerukunan; pengamalan dan pela-yanan agama yang meliputi antara lain masalah Kitab Suci dan lektur agama; masalah pendidikan agama; masalah ketenagaan, dan pengembangan dokumentasi dan informasi agama. Demikian pula perlu dilanjutkan, kegiatan-kegiatan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Pemerintah di bidang agama, hubungan interaksi antara agama dan masyarakat, dan wilayah-wilayah permasalahan lainnya yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi

378

Page 31:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

Pemerintah di bidang tersebut.Hasil-hasil penelitian tersebut dikembangkan

terutama dalam per-temuan inilah baik di tingkat nasional dan daerah maupun tingkat Asean/Internasional. Selanjutnya akan ditingkatkan pembibitan tenaga peneliti dalam bentuk penataran dan kursus latihan tenaga peneliti.

Balai-balai penelitian yang ada akan terus dibina dan lebih dikembangkan termasuk prasarana/sarananya.

Page 32:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

9. Program Penyempurnaan Efisiensi ,Aparatur Pemerintah dan Pengawasan

Tujuan program Penyempurnaan Efisiensi Aparatur adalah untuk meningkatkan kemampuan aparatur agar dapat menjadi salah satu aparatur yang berwibawa, bersih, efektif dan efisien dalam pelaksa- naan tugas-tugas pembangunan, khususnya pembangunan sektor agama.

Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan meliputia) meningkatkan fungsi perencanaan, pengendalian clan pengawasan

melalui usaha antara lain menyempurnakan buku-buku pedoman tatacara dan petunjuk pelaksanaan, mekanisme dan perencanaan pengendalian dan pengawasan proyek-proyek; penyempurnaan sistem pengolahan data, evaluasi proyek dan sistem pelaporan/ monitoring proyek;

b) penyempurnaan organisasi dan tatacara kerja melalui kegiatan-kegiatan antara lain penyusunan buku pedoman mengenai uraian dan analisa tugas, pedoman sistem dan prosedur kerja, pedoman administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, sistim doku-mentasi dan kearsipan, perundang-undangan dan sebagainya serta penyusunan petunjuk pelaksanaannya, dan pengembangan statistik keagamaan;

c) peningkatan kegiatan pengawasan proyek-proyek antara lain me- lalui peningkatan frekwensi pengawasan dan penyuluhan.

10. Program Peningkatan Prasarana Fisik Pemerintah

Di samping adanya penyediaan prasarana perkantoran dan saran lainnya terutama di daerah (Kabupaten dan Kotamadya) maka pro- gram Peningkatan Prasarana Fisik Pemerintah ini dimaksudkan ter- utama untuk melengkapi keperluan aparatur Pemerintah di Pusat berupa fasilitas perkantoran/ruang kerja dan sarana lainnya.

379

Page 33:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang

TABEL 16 -- 1PEMBIAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN

KETIGA,1979/80 -- 1983/84

(dalam jutaan rupiah)

AGAMA

No. Kode

SEKTOR/SUB SEKTOR/PROGRAM

1979/80(Anggaran

Pembangun

1979/80-1983/84

(AnggaranPembangun

08 SEKTOR AGAMA 18.988,0 152.500,0

08.1 Sub Sektor Agama 18.988,0 152.500,0

08.1.01 Program Peningkatan Kehidupan Beragama 12.500,0 91.600,

008.1.02 Program Penerangan dan bingan Hidup Beragama 921,0 7.500

,008.1.03 Program Peningkatan Ibadah Haji 243,0 1.100

,008.1.04 Program Pembinaan

dan Menengah 3.390,0 34.000,008.1.05 Program Pembinaan

Agama Tingkat Tinggi

1.244,0 12.500,008.1.06 Program Pendidikan

agamaan 690,0 5.800,0

380

Page 34:  · Web viewMengefektifkan usaha peningkatan mutu personil dan penertiban serta peningkatan disiplin kerja. Mengusahakan agar umat beragama khususnya para pejabat/ petugas dalam bidang