hendrikamarudin.files.wordpress.com · web viewmembahas konsumsi sangat penting untuk analisis...

36
A. Konsumsi Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut. Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/ Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan a. Pengertian Fungsi Konsumsi Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. Persamaannya C = a + bY Keterangan : C = tingkat konsumsi a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0 b = kecondongan konsumsi marginal Y = tingkat pendapatan nasional

Upload: others

Post on 02-Aug-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

A. KonsumsiKonsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut.Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dnegan konsumsi pemerintahKonsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan

a. Pengertian Fungsi KonsumsiFungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.Persamaannya   C = a + bYKeterangan :C = tingkat konsumsia = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0b = kecondongan konsumsi marginalY = tingkat pendapatan nasional

b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :– Kecenderungan mengonsumsi marginal– Kecenderungan mengonsumsi rata-rataKecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).MPC= ∆C/∆YdKeteranganMPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)∆C = pertambahan konsumsi∆Yd = pertambahan pendapatanKecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).

Page 2: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

APC= C/Yd KeteranganAPC = konsumsi rata-rataC = tingkat konsumsiYd = besarnya pendapatan disposabelUntuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :

Tahun Y C APC MPC2004 110 120 1,092005 140 140 1,00 0,672006 170 160 0,94 0,672007 200 180 0,90 0,672008 230 200 0,87 0,67

Contoh mencari fungsi konsumsi dan menggambar grafiknya :Jawab :

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi KonsumsiKita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif

B. Pengertian Fungsi TabunganFungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomianS = -a + (1 – b) Y

Keterangan :S = besarnya tabungan (save)A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol1-b = marginal prospensity to saveY = pendapatan nasional

Page 3: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Marginal Prospensity to Save (MPS)Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.MPS= ∆S/∆YdKeterangan :MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)S : pertambahan tabunganYd : pertambahan pendapatanAverage Prospensity to Save (APS)Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus:Y = C + SKeteranganY : PendapatanC : konsumsiS : TabunganAntara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:MPS + MPC = 1MPC = 1 – MPS atauMPS = 1 – MPCHubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan TabunganDinyatakan dengan rumus sebagai berikutY = C + SKeteranganY : PendapatanC : konsumsiS : TabunganAntara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikutMPS + MPC = 1MPC = 1 – MPS atauMPS = 1 – MPC

Page 4: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

VII. KESEIMBANGAN TINGKAT KONSUMSIKeseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis dipakai untuk konsumsi. Jadi dapat dirumuskan : Y = CDapat dicontohkan dari fungsi konsumsi pada contoh di atas dapat dihitung :Y = CY = 100 + 0,6YY – 0,6Y = 1000,4Y = 100y = 250

Page 5: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah yang maha

kuasa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat

menyelesaikan makalah dengan judul “ POLA KONSUMSI, TABUNGAN DAN

INVESTASI)”

Saya menyadari bahwa di dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,  saya telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sehingga

dapat selesai dengan baik, dan oleh karena itu dengan rendah hati, saya berharap

kepada pembaca yang budiman untuk memberikan masukan, saran dan kiritik yang

sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh

pembaca.

                                                           

Makassar,                2012

Penulis

Page 6: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

DAFTAR ISI

Halaman Judul  ............................................................................................................. i

Kata Pengantar  ........................................................................................................... ii

Daftar Isi  ....................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang .................................................................................................   1

B.     Permasalahan ...................................................................................................   2

C.    Tujuan Penulisan  ..............................................................................................   2    

BAB II. PEMBAHASAN

A.     Teori Konsumsi dan Tabungan .......................................................................   3

B.     Fungsi Konsumsi dan Tabungan .....................................................................  6

C.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan .....................   10

D.    Teori Investasi ................................................................................................      11

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi .................................................   14

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan  ..............................................................................................................

16

Page 7: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Saran ..........................................................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... .  18

BAB I                                                    PENDAHULUAN                               

A.        LATAR BELAKANG

Teori konsumsi diperkenalkan oleh John Maynard Keynes sesudah terjadinya

Depresi Ekonomi tahun 1929-1930 melalui bukunya yang berjudul ” The General

Theory of Employment, Interest dan Uang ”.  Berbagai kritikan dan penyempurnaan

terhadap teori ini kemudian bermunculan, antara lain kritikan yang datang dari ”

Keynesian” Simon Kuznets dengan konsumsi jangka panjangnya.  Teori Konsumsi

kemudian juga dikembangkan oleh  Milton Friedman dengan Permanent Income

Hypothesis, yang setuju dengan pemikiran Adam Smith tentang kebebasan pasar .

Franco Modigliano  dengan teori life cycle Hypothesis - LCH), dan James Duesenbery

yang mempelopori teori konsumsi melalui Relative Income Hypothesis – RIH adalah

ahli ekonomi yang sealiran dengan Keynes.

Kata consumption dilambangkan dengan huruf C adalah bagian dari

pendapatannya yang dibelanjakan sedangkan bagian pendapatan yang tidak

dibelanjakan disebut tabungan dilambangkan dengan huruf S (saving). Apabila

pengeluaran-pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu Negara dijumlahkan,

maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat Negara yang bersangkutan.

Disisi lain jika tabungan semua orang di suatu Negara dijumlahkan, maka hasilnya

adalah tabungan masyarakat Negara tersebut. Selanjutnya, tabungan masyarakat

bersama-sama dengan tabungan pemerintah membentuk tabungan nasional. Yang

terakhir ini, tabungan nasional merupakan sumber dana investasi.

Page 8: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya. Secara

makroagregat, pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan

pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan, semakin besar pula penggeluaran

konsumsi.

Perilaku tabungan juga begitu. Jadi, bila pendapatan bertambah, baik konsumsi

maupun tabungan akan sama-sama bertambah. Perbandingan besarnya tambahan

pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendapatan disebut hasrat marjinal untuk

berkonsumsi (marginal propensity to consume, MPC). Sedangkan nisbah besarnya

tambahan tabungan terhadap pendapatan dinamakan hasrat marjinal untuk menabung

( marginal propensity to save, MPS). Pada masyarakat yang kehidupan ekonominya

relative belum mapan, biasanya angka MPC mereka relative besar, sementara angka

MPS mereka relative kecil. Artinya, jika mereka memperoleh tambahan pendapatan,

maka sebagian besar tamabhan pendapatan itu akan teralokasikan untuk konsumsi

B.        PERMASALAHAN

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan pada makalah ini adalah:

A.        Teori Konsumsi dan Tabungan

B.        Fungsi Konsumsi dan Tabungan

C.        Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan

D.        Teori Investasi

E.        Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi

C.        TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

Page 9: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

1.         Mengetahui dan memahami Teori Konsumsi dan Tabungan

2.         Mengetahui dan memahami Fungsi Konsumsi dan Tabungan

3.         Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan

F.        Mengetahui dan memahami Teori Investasi

4.         Mengetahui dan memahami Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi

BAB IIPEMBAHASAN

A.        Teori Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi  berasal  dari bahasa  Inggris  yaitu (Consumption) adalah

pembelanjaan   atas  barang-barang   dan   jasa-jasa   yang  dilakukan   oleh   rumah

tangga dengan  tujuan  untuk memenuhi  kebutuhan  dari orang  yang melakukan

pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan

barang-barang kebutuhan mereka   yang   lain   digolongkan   pembelanjaan   atau

konsumsi.   Barang-barang   yang diproduksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi (Dumairy, 2004).

John Maynard Keynes dalam bukunya yang berjudul ” The General Theory of

Employment, Interest dan Uang ”. Menyatakan bahwa semakin besar pendapatan

seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat

tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan

seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi

sehingga tingkat tabungannya nol. Pendapatan suatu negara terdiri atas dua hal, yaitu :

(1). Pendapatan Perseorangan ( Y=C+S) dan (2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).  

Page 10: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap

konsumsi dan tabungan

Rumus Persamaan nya adalah : C = a + bY

Keterangan:

C    = konsumsi

Y    = pendapatan disposibel

 a    = konstanta

b     = kecenderungan mengkonsumsi marginal (Mankiw, 2003)

Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk pengeluaran

pengeluaran konsumsi. Atau dengan kata lain saving ialah bagian daripada pendapatan

yang tidak dikonsumsi. Dalam lingkup makro ekonomi saving dapat didefinisikan

sebagai bagian dari pada pendapatan nasional per tahun yang tidak dikonsumsi.

Tabungan adalah bagian dari pendapatan dapat dibelanjakan (disposable income)

yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Ini merupakan tabungan masyarakat.

Tabungan pemerintah adalah selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan

pengeluaran rutin. Kedua macam tabungan ini membentuk tabungan nasional,

merupakan sumber dana investasi. Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan

tabungan sehingga rumus umumnya:

Keterangan:Y =

PendapatanC = KonsumsiS = saving (tabungan)

Karena Y = C + S maka S = Y – C, Jika kita subtitusikan  dengan fungsi konsumsi, maka:

S = Y – C

Page 11: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

S = Y – (a + BY)S = Y – a – BYS = –a + (1 – b)Y

Dalam fungsi saving juga mengenal Marginal

Propensity to Save (MPS), yaitu perbandingan antara bertambahnya saving dengan

bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan bertambahnya saving

termaksud. Di mana perumusannya adalah sebagai berikut :

 Keterangan:

    S     =  Tambahan tabungan

    Y     =  Tambahan pendapatan

 MPS =  Marginal Propensity to Save

Di dalam fungsi konsumsi S = –a + (1 – b)Y, maka besarnya MPS = 1 – b Karena b =

MPC, maka MPS = 1 – MPC atau MPS + MPC = 1. Untuk fungsi saving berbetuk garis

lurus besarnya nilai S, yaitu marginal propensity to save, pada semua tingkatan

pendapatan nasional adalah sama.

Kendati pada dasarnya semua sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi adalah

tabungan, namun tidak seluruhnya merupakan tabungan sebagaimana yang

dikonsepsikan dalam makro ekonomi. Hanya bagian yang dititipkan pada lembaga

perbankan sajalah yang dapat dinyatakan sebagai tabungan, karena secara makro

dapat disalurkan sebagai dana investasi. Sisa pendapatan tidak dikonsumsi yang

disimpan sendiri (istilah umumnya celengan) tidak tergolong sebagai tabungan.

Page 12: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Angka tabungan nasional sendiri merupakan hasil penaksiran pula, yaitu PDB

dikurangi Nilai Konsumsi Akhir Sektor Rumah Tangga dan Sektor Pemerintah,

ditambah Pendapatan Netto Faktor Produksi terhadap Luar Negeri. Jadi, karena

kesulitan teknis penafsiran, metodologi perhitungannya dibalik. Bukannya tabungan

masyarakat ditambah tabungan pemerintah menghasilkan tabungan nasional,

melainkan tabungan nasional dikurangi tabungan pemerintah menghasilkan tabungan

masyarakat. Kepraktisan metodologis semacam ini tentu saja merupakan

kelemahannya.

Tabungan masyarakat bersama-sama tabungan pemerintah dan dana dari luar

negeri merupakan sumber pembiayaan investasi. Dalam rangka menggalakkan peran

serta masyarakat dalam pembangunan, tabungan masyarakat senantiasa diupayakan

untuk terus meningkat.

B.        Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi

konsumsi jangka pendek. Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang

karena menurut Keynes ” in the long run we’re all dead.” , bahwa di dalam jangka

panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi. Fungsi

konsumsi Keynes dapat dijelaskan sebagai berikut

Fungsi konsumsi Keynes adalah: C = a + c Yd

Dimana

c        = Marginal Propensity to Consume (MPC)  0 < MPC < 1

a       = Konstanta atau autonomous consumption

Yd     = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi

Page 13: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Yd     = Y – Tx  + Tr

Tx    = Pajak

Tr     = Subsidi

Fungsi  konsumsi  Keynes  adalah   fungsi  konsumsi   jangka  pendek.  Keynes

tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the

long run we’re all dead. Bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati,

sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi.

 Keynes melakukan penelitian hubungan fungsi konsumsi dengan mengambil

data dari tahun 1929 – 1944. Hasil penelitian  di Amerika  Serikat tersebut

menunjukkan   adanya  pengaruh  pendapatan   disposable  dengan  konsumsi, seperti

yang terlihat dari gambar berikut:

Page 14: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Gambar 8.1. Fungsi konsumsi Masyarakat di Amerika SerikatTahun 1929 - 1944.

Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk

pengeluaranpengeluaran konsumsi. Atau dengan kata lain saving ialah bagian daripada

pendapatan yang tidak dikonsumsi. Dalam lingkup makro ekonomi saving dapat

didefinisikan sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak

dikonsumsi. Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan sehingga rumus

umumnya:

Keterangan:Y = PendapatanC = KonsumsiS = saving (tabungan)

Karena Y = C + S maka S = Y – C, Jika kita subtitusikan  dengan fungsi konsumsi, maka:S = Y – CS = Y – (a + BY)S = Y – a – BYS = –a + (1 – b)Y

Page 15: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Oleh karena itu kelebihan tabungan ini akan menyebabkan over investasi atau

penimbunan, sehingga menimbulkan pengangguran. Apakah ini berarti perekonomian

akan kembali ke depresi ? Perbandingan antara perkiraan (prediksi) dengan hasil aktual

menunjukkan bahwa : Konsumsi adalah dibawah prediksi Tabungan adalah lebih tinggi

dari yang diramalkan Implikasinya :  Faktor penentu  utama dalam persamaan perilaku

konsumsi harus dihilangkan

Tabel Fungsi Konsumsi dan Fungsi TabunganTahun 1923 - 1940

Page 16: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Sumber : web.uconn.edu

Rekonsiliasi  antara teori  Kuznets dengan teori Keynes (1) Menggunakan analisis

Ekonometrika dari Arthur Smithies tahun 1954 Mengunakan  pendapatan disposal  (Yd)

dan   konsumsi perkapita ,  dan trend waktu Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi

Page 17: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

konsumsi Keynes dan Kuznets hampir serupa, dan hanya berbeda pada pergeseran

fungsi

Fungsi  konsumsi Kuznets  ditunjukkan oleh kurva yang “ meningkat.” (ditunjukkan

pada gambar 4 dibawah) Perkiraan Smithies menghasilkan persamaan :

   C t * = 76.58 + 0.76Y t * + 1.15(t-1922)

   atau dengan kata lain

 C t * = [76.58 + 1.15(t-1922)] + 0.76Y t *

  yang merupakan bentuk persamaan garis : C = Co + cY

Gambar 4. Fungsi Konsumsi Keynes dan Kuznets

Sumber : web.uconn.edu

  

Rekonsiliasi  antara teori  Kuznets dengan teori Keynes (2) Penyebab pergeseran

kurva konsumsi Keynes pada gambar 4 adalah : Adanya migrasi penduduk dari daerah

pertanian ke kota (harus membeli barang) Pergeseran kesetaraan distribusi yang

semakin besar  (yang miskin  menabung lebih sedikit) Kenaikan dalam standard hidup

(kemewahan  menjadi kebutuhan) Untuk alasan inilah maka setiap orang harus

meningkatkan konsumsinya

Page 18: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

C.        Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan

1.     Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga,

antara lain :

a.      Faktor Ekonomi

-    Pendapatan Rumah Tangga (Household Income )

-    Kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth )

-    Tingkat Bunga ( Interest Rate )

-    Perkiraan Tentang Masa Depan (Household Expectation About The Future)

Faktor-faktor internal yang dipergunakan untuk memperkirakan prospek masa

depan rumah tangga antara lain pekerjaan, karier dan gaji yang menjanjikan, banyak

anggota keluarga yang telah bekerja.  Sedangkan faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi antara lain kondisi perekonomian domestic dan internasional, jenis-jenis

dan arah kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah.

b.      Faktor Demografi

-    Jumlah Penduduk

-    Komposisi Penduduk

c.      Faktor-faktor Non Ekonomi

-    Faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan,

-    Perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang

dianggap lebih hebat/ideal.

2.     Faktor yang memengaruhi Tabungan (S), yaitu:

-    Pendapatan yang diterima

Semakin banyak pendapatan yag diterima berarti semakin banyak pula pendapatan

yang disisihkan untuk saving.

Page 19: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

-    Hasrat untuk menabung (Maginal Propensity to Save) Hal ini didorong dengan keinginan

masing-masing individu dalam mengalokasikan pendapatannya untuk ditabung karena

pertimbangan keamanan.

-    Tingkat suku bunga bank

    Semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan maka semakin banyak

masyarakatuntuk menabung (saving).

D.        Teori Investasi

Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian

penghasilan demi meningkatkan kemampuan, menambah / menciptakan nilai hidup

(penghasilan dan kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga

non fisik, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan

pembatasan tersebut maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai

pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal

adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.

  

1.     Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan BangunanYang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaran-

pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi, bangunan/gedung

yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari setahun,

seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap ( fixed

investment).

Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment adalah pembentukan

modal tetap domestic bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah investasi yang perlu

diperhatikan adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.

Page 20: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

2.     Investasi Persediaan

Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target

penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja

investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persediaan

barang tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang

diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga

dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan setengah jadi.

Nilai Waktu dari Uang

1.     Nilai Sekarang ( Present Value )Nilai nominal dari sejumlah mata uang belum tentu akan lebih berharga dimasa

datang. Hal ini sangat tergantung dari tingkat pengembalian investasi yang diinginkan.

V  =    X                     Ket :             V  =  Nilai yang akan datang

(1+r)                                               X  =  Nilai sekarang

                                                        t   =  Waktu

                                                        r   =  Faktor diskonto

2.   Nilai Masa Mendatang ( Future Value )

Menghintung nilai masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai

sekarang dari output investasi yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut

pandang yang bertolak belakang, keputusan yang dihasilkan tetap sama.

F  =  A (1+r)          Ket :     F  =  Nilai masa mendatang yang diharapkan

                                       A  =  Investasi awal

                                        t   =  Waktu

Kriteria Investasi

1.     Payback Period

Page 21: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan

dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu

yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun

demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada

investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).

2.     Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil

(output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output

yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak

proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal

investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar

daripada biaya yang dikeluarkan.

3.     Net Present Value (NPV)

Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak

memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai

sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita

dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan

total bersih.

Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika

NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang

dari biaya total.

4.     Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada

saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan

berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang

diinginkan (r).

E.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi

1.     Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)

-    Kondisi Internal Perusahaan

Page 22: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol Perusahaan,

seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM  dan teknologi. Sedangkan  faktor non-teknis,

seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat

kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.

-    Kondisi Eksternal Perusahaan

  Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan

investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi

domestic maupun internasional.

2.     Biaya Investasi

      Hal yangpaling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat

bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin

menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan

investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor

yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.

3.     Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal

      Efficiency of  Investement (MEI)

-    Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi, dan Tingkat Bunga MEC adalah tingkat

pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.

-    Marginal Effeciency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Investment (MEI

Page 23: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

  

BAB IIIPENUTUP

A.        KESIMPULAN

1.         Konsumsi  adalah pembelanjaan   atas  barang-barang   dan   jasa-jasa   yang

dilakukan   oleh   rumah   tangga dengan  tujuan  untuk memenuhi  kebutuhan  dari

orang  yang melakukan  pembelanjaan tersebut.

2.         Semakin besar pendapatan seseorang maka semakin banyak tingkat konsumsinya pula,

dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah. Begitu pula sebaliknya apabila

tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan

untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

3.         Pendapatan suatu negara terdiri atas dua hal, yaitu : (1). Pendapatan Perseorangan

( Y=C+S) dan (2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).  Apabila pendapatan berubah,

maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan

4.         Konsumsi adalah dibawah prediksi, Tabungan adalah lebih tinggi dari yang diramalkan

Implikasinya  

5.         Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak

mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes bahwa di

dalam jangka panjang, kita semua akan mati

6.         Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga,

antara lain :

-    Faktor Ekonomi

-    Faktor Demografi

-    Faktor-faktor Non Ekonomi  

7.     Faktor yang memengaruhi Tabungan (S), yaitu:

-    Pendapatan yang diterima

Page 24: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

-    Hasrat untuk menabung (Maginal Propensity to Save) Hal ini didorong

-    Tingkat suku bunga bank

8.     Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan

demi meningkatkan kemampuan, menambah / menciptakan nilai hidup (penghasilan

dan kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga non fisik,

terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia    

B.     SARAN

Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami  mohon kritik maupun

saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan kedepan.

Page 25: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

DAFTAR PUSTAKA

http://juliaperezhot.blogspot.com/p/tugas-makalah.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/pengertian-fungsi-konsumsi-dan-fungsi.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/fungsi-tabungan.html

http://blog.student.uny.ac.id/ayunitasari/2010/12/08/konsumsi-tabungan/

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=teori+konsumsi&source=web&cd=10&ved=0CGMQFjAJ&url=http%3A

%2F%2Fkelasfapetc2010.files.wordpress.com%2F2011%2F03%2F3-teori-

konsumsi.ppt&ei=jGSIT-vjE87MrQfwn-

2PCw&usg=AFQjCNHhge0kTYJt1Plft49VPJTsaeK3pw

Page 26: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Teori Konsumsi

Faktor-Faktor utama yang memengaruhi tingat konsumsi adalah Pendapatan, dimana korelasi keduanya bersifat positif, yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsinya (C) juga makin tinggi : C = f(Y).

Teori Konsumsi Keynes

Menurut John Maynard Keynes, jumlah konsumsi saat ini (current disposable income) berhubungan langsung dengan pendapatannya. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dijelaskan melalui fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi menggambarkan tingkat konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan. C = a +bY => FUNGSI KONSUMSI

Keterangan : C = konsumsi seluruh rumah tangga (agregat)           a = konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi ketika pendapatan nol (merupakan konstanta)                    b = marginal propensity to consume (MPC)

                    Y = pendapatan disposableDalam hal ini, pendapatan (Y) yang dimaksud oleh Keynes adalah :

1. Pendapatan riil/nyata (yang menggunakan tingkat harga konstan), bukan pendapatan nominal

2. Pendapatan yang terjadi (current income), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang diharapkan)

3. Pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen.

b adalah marginal propensity to consume (MPC) atau kecenderungan mengonsumsi marginal, yaitu berapa konsumsi bertambah bila pendapatan bertambah. Dan secara matematis dapat dirumus :MPC = perubahan C dibagi dengan perubahan Y atau MPC = C/YDalam kurva konsumsi, MPC menunjukkan kemiringan/kecondongan (slope) kurva konsumsi. Marginal propensity to save (MPS) adalah berapa tabungan bertambah karena bertambahnya pendapatan.MPC = perubahan S dibagi dengan perubahan Y atau MPC = S/YDimana : S = tabungan dan Y = pendapatan.

Dalam kurva tabungan, MPS menunjukkan kemiringan/kecondongan (slope) kurva tabungan.MPC + MPS = 1. berarti MPS = 1 - MPC

Tidak semua pendapatan digunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian ditabung (S).Y = C + SC = a + bY

Page 27: hendrikamarudin.files.wordpress.com · Web viewMembahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan

Y = a + bY + SS = -a + Y - bYS = -a + (1-b)YKarena : 1-b = MPS, maka    S = -a + MPS(Y) atau    S = -a +sY   => FUNGSI TABUNGAN dimana : s = MPS = 1-MPC = 1-b

Faktor - Faktor Penentu Tingkat Konsumsi

1. Pendapatan rumah tangga (Household income), semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran untuk konsumsi.

2. Kekayaan rumah tangga (Household wealth), semakin besar kekayaan, tingkat konsumsi juga akan menjadi semakin tinggi. Kekayaan misalnya berupa saham, deposito berjangka, dan kendaraan bermotor.

3. Prakiran masa depan (Household expectations), bila masyarakat memperkirakan harga barang-barang akan mengalami kenaikan, maka mereka akan lebih banyak membeli/belanja barang-barang.

4. Tingkat bunga (Interest rate), bila tingkat bunga tabungan tinggi/naik, maka masyarakat merasa lebih untung jika uangnya ditabung daripada dibelanjakan. berarti antara tingkat bunga dengan tingkat konsumsi memepunyai korelasi negatif.

5. Pajak (Taxation), pengenaan pajak akan menurunkan pendapatan disposable yang diterima masyarakat, akibatnya akan menurunkan konsumsinya.

6. Jumlah dan Konsunsi penduduk, jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi. Sedangkan komposisi penduduk yang didominasi penduduk usia produktif/usia kerja (15-64 tahun) akan memperbesar tingkat konsumsi.

7. Faktor sosial budaya, misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih modern. Contohnya adalah berubahnya kebiasaan oranng Indonesia berbelanja dari pasar tradisional ke pasar swalayan (super market).