zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · web viewmembahas tentang latar belakang masalah,...

22

Click here to load reader

Upload: vungoc

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai

upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan

oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang

membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk

diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada

dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis

lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan

saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika Serikat)

terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II (1945), dan

disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham Komunisme di

akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negara-negara Eropah Barat dan

Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia

dewasa ini.

Suatu bangsa atau masyarakat di Abad XXI ini baru mendapat pengakuan sebagai

warga dunia yang beradab (civilized) bilamana menerima dan menerapkan demokrasi sebagai

landasan pengaturan tatanan kehidupan kenegaraannya. Sementara bangsa atau masyarakat

yang menolak demokrasi dinilai sebagai bangsa/masyarakat yang belum beradab

(uncivilized).

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia

Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin

kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,

ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa

model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

1.2  Rumusan Masalah

Page 2: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah yang

dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah:

1.      Apakah arti Demokrasi?

2.      BagaimanakahSejarah demokrasi di Indonesia?

3.      Apa jenis demokrasi yang dianut negara Indonesia?

4.      Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia semenjak kemerdekaan?

5.      Bagaimanakah proses demokrasi di Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian demokrasi dan prinsip-prinsipnya

2. Mengetahui macam-macam demokrasi

3. Mengerahui sejarah demokrasi Indonesia

4. Mengetahui bagaimana proses dan perkembangan demokrasi di Indonesia      

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini terdiri dari hal – hal yang saling berkaitan antara bab I

sampai dengan bab II yang memuat beberapa isi sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

membahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan

sistematika penulisan

BAB II Pembahasan

membahas tentang sejarah demokrasi, pengertian dan prinsip-prinsip demokrasi, macam-

macam demokrasi, ciri-ciri negara demokratis, dan sejarah serta proses demokrasi di

Indonesia.

BAB III Kesimpulan dan daftar pustaka

1.5 Metode dan Prosedur Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber buku dan browsing di internet.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

2.1 Sejarah Demokrasi

Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada

abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem

yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah

berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,

bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan

kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan

rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.

Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator

perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu

negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat.

Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika

fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata

tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut

pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan

berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan

anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan

untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus

ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan

mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan

lembaga negara tersebut.

Page 4: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

2.2 Pengertian Demokrasi

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang

terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti kekuatan/

pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk

pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui konteks budaya

demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat diterapkan dalam

praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga

dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik

Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja

menjadi kedaulatan rakyat.

Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun terdapat

perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan

prinsip. Berikut ini adalah pandangan demokrasi menurut beberapa pendapat.

a.       Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

b.      Giovani Sartori

Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorang pun dapat memilih diriya

sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dengan kekuasaannya, kemudian tidak

dapat merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.

c.       Sidney Hook

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang

penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas yang

diberikan secara bebas dari rakyat dewasa

d.      Carol C. Gould

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendri,

baik melalui partisipasi langsung dalam merusmuskan keputusan-keputusan yang

memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.

e.       Kamus Besar Bahasa Indonesia

Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah

dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demnokrasi merupakan suatu gagasan

atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan-persamaan yang sama bagi semua

warga Inegara

f.       Ensiklopedi Populer Politik Pmebangunan Pncasila

Page 5: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya bersumber pada

mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang mengikutsertakan

secara aktif semua anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang

berwenang.

Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan

adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek kehidpan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2.3 Macam – Macam Demokrasi

a.       Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat

1)      Demokrasi langsung (direct democracy)

Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan politik

kenegaraan.

2)      Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)

Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga perwakilan

rakyat (parlemen).

3)      Demokrasi sistem referendum

Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam melaksanakan

tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum.

b.      Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut

1)      Demokrasi liberal

Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang cenderung pada

kebebasan individu atau perseorangan.

2)      Demokrasi rakyatatau proletariat (komunis)

Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara ini) sehingga

hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan.

3)      Demokrasi pancasila

Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan

juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Page 6: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

c.       Dilihat dari perkembanga paham

1)      Demokrasi kalsik

Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik kekuasaan atau politik

pemerintahan negara.

2)      Demokrasi modern

Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan juga

bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat.

d.      Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat

1)      Demokrasi liberal

Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan pemilihan umum yang

bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.

2)      Demokrasi terpimpin

Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua tindakan mereka

dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki

kekuasan.

3)      Demokrasi sosial

Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan egalitarianisme (paham

persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.

4)      Demokrasi partisipasi

Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau pemimpin dengan

yang dipimpin.

5)      Demokrasi konstitusional

Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya dan

menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya umum.

2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi

a.       Prinsip budaya demokrasi

1)      Kebebasan

Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu

yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar pihak

manapun.

2)      Persamaan

Page 7: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi

perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan

konflik.

3)      Solidaritas

Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat solidaritas

ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan

senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.

4)      Toleransi

Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang (menghargai,

memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,

kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.

5)      Menghormati kejujran

Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran

menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.

6)      Menghormati penalaran

Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela

tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan

bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis.

7)      KeadaaKeadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi

pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti memberikan penghormatan terhadap

pihak lain yang dapat tercermin melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara.

b.      Prinsip – prinsip demokrasi yag bersifat universal

1)      Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.

2)      Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.

3)      Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga

negara.

4)      Pengormatan terhadap supremasi hukum.

Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain

sebagai berikut :

1)      Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.

2)      Kedudukan yang sama dalam hukum.

3)      Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

Page 8: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

c.       Prnsip-prinsip demokrasi Pancasila

1)       Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

2)       Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.

3)       Kebebasan yang bertanggung jawab.

4)       Mewujudkan rasa keadilan sosial.

5)       Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.

6)       Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.

7)       Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Bagaimana ciri-ciri pemerintahan

Demokrasi?

1.      Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik

langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

2.      Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

3.      Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

4.      Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan

rakyat.

2.6 Sejarah Demokrasi di Indonesia Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17

Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945

(yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan

Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi,

dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan

sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga

NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan

(Representative Democracy).

Penetapan paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara rakyat disatu

pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI

tersebut, kiranya tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya pernah

mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara langsung di negara-negara Eropah

Barat (khususnya Belanda), maupun mengikutinya melalui pendidikan lanjutan atas dan

Page 9: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia

sejak beberapa dasawarsa sebelumnya, sehingga telah cukup akrab dengan ajaran demokrasi

yang berkembang di negara-negara Eropah Barat dan Amerika Serikat. Tambahan lagi

suasana pada saat itu (Agustus 1945) negara-negara penganut ajaran demokrasi telah keluar

sebagai pemenang Perang Dunia-II.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,

ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa

model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

Sejalan dengan diberlakukannya UUD Sementara 1950 (UUDS 1950) Indonesia

mempraktekkan model Demokrasi Parlemeter Murni (atau dinamakan juga Demokrasi

Liberal), yang diwarnai dengan cerita sedih yang panjang tentang instabilitas pemerintahan

(eksekutif = Kabinet) dan nyaris berujung pada konflik ideologi di Konstituante pada bulan

Juni-Juli 1959.

Guna mengatasi konflik yang berpotensi mencerai-beraikan NKRI tersebut di atas,

maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang

memberlakukan kembali UUD 1945, dan sejak itu pula diterapkan model Demokrasi

Terpimpin yang diklaim sesuai dengan ideologi Negara Pancasila dan paham Integralistik

yang mengajarkan tentang kesatuan antara rakyat dan negara.

Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-nya

Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik politik dan

ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30 September 1965, dan

turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal 11 Maret 1968.

Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan

menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi Pancasila

(Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah yang sesungguhnya

sesuai dengan ideologi negara Pancasila.

Page 10: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

Demokrasi Pancasila (Orba) berhasil bertahan relatif cukup lama dibandingkan

dengan model-model demokrasi lainnya yang pernah diterapkan sebelumnya, yaitu sekitar 30

tahun, tetapi akhirnyapun ditutup dengan cerita sedih dengan lengsernya Jenderal Soeharto

dari jabatan Presiden pada tanggal 23 Mei 1998, dan meninggalkan kehidupan kenegaraan

yang tidak stabil dan krisis disegala aspeknya.

Sejak runtuhnya Orde Baru yang bersamaan waktunya dengan lengsernya Presiden

Soeharto, maka NKRI memasuki suasana kehidupan kenegaraan yang baru, sebagai hasil dari

kebijakan reformasi yang dijalankan terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat dan

negara yang berlaku sebelumnya. Kebijakan reformasi ini berpuncak dengan di

amandemennya UUD 1945 (bagian Batangtubuhnya) karena dianggap sebagai sumber utama

kegagalan tataan kehidupan kenegaraan di era Orde Baru.

Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara,

khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat hubungan

antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya perubahan

terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan dengan model Demokrasi

Pancasila di era Orde Baru.

Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan saja

sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan mengenai namanya)

yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini, nampaknya belum menunjukkan

tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil

(ajeq), sekalipun lembaga-lembaga negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif

(Presiden/Wakil Presiden) dan lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk

melalui pemilihan umum langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme

demokrasi.

2.6 Proses demokrasi di Indonesia

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:

1)      Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).

Page 11: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin

kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal

itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat

sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi

sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh

Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah

negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

• Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP

berubah menjadi lembaga legislatif.

• Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan

Partai Politik.

• Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan

sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2) Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama

a) Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959

Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau

berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini

peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :

• Dominannya partai politik

• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah

• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950

Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

• Bubarkan konstituante

• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950

• Pembentukan MPRS dan DPAS

b) Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan

nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:

Page 12: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

1. Dominasi Presiden

2. Terbatasnya peran partai politik

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:

1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan

2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden

membentuk DPRGR

3. Jaminan HAM lemah

4. Terjadi sentralisasi kekuasaan

5. Terbatasnya peranan pers

6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)

Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.

c) Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998

Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret

1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan

konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala

bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan

Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian

perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:

1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada

2. Rekrutmen politik yang tertutup

3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis

4. Pengakuan HAM yang terbatas

5. Tumbuhnya KKN yang merajalela

Sebab jatuhnya Orde Baru:

1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )

2. Terjadinya krisis politik

3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba

Page 13: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden

Soeharto untuk turun jadi Presiden

5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto

ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.

d) Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang

Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah

demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan

pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan

meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan

fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan

tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil

Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-

lembaga tinggi yang lain.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:

1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN

4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil

Presiden RI

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

BAB III

KESIMPULAN

Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh rakyat dan

untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat sebab dengan

demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin.

Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-

masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu

Page 14: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan

diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu

saja.

Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang

diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik legislatif

maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hak-

hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang

selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud.

Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum

membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik

dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi,

kita belum membudanyakannya.

Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan

“Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi

kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain, demokrasi telah

menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya

diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.

Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga

negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang

menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang

ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah

kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu

masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-

nilai demokrasi itu kurang di praktekan

DAFTAR PUSAKA

  Http:\pkb\materi\Demokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran Demokrasi Indonesia.mht

  Http:\pkb\materi\Lingkaran Kehidupan_ Makalah Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.mht

Page 15: zulfatulsafaati.files.wordpress.com file · Web viewmembahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan membahas tentang sejarah demokrasi,

  Http:\pkb\materi\Makalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to KRISIYANTO

Blog.mht

  Http:\pkb\materi\Makalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia « Welcome to KRISIYANTO

Blog.mht

  Http:\pkb\materi\Proses Demokrasi di Indonesia « Jendela Dunia.mht