· web viewlain-lain 68,0 11.363,6 lain-lain 395,0 djumlah seluruhnja 31.557,9 51 pemberian kredit...

93
LAMPIRAN PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DIDEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1 9 7 0 PELAKSANAAN TAHUN PERTAMA REPELITA (1 APRIL 1969 SID 31 MARET 1970 )

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

L A M P I R A N

PIDATO KENEGARAAN

PRESIDEN R E P U B L I K INDONESIA

DIDEPAN SIDANG DPR-GR16 AGUSTUS 1970

PELAKSANAAN TAHUN PERTAMAREPELITA

(1 APRIL 1969 SID 31 MARET 1970)

Page 2:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

DAFTAR-ISI

Hal.A. U M U M ..............................................................5B. EKONOMI DAN KEUANGAN ..................................................23

Bab I. Perkembangan Harga, Peredaran Uangdan Perkreditan ..............................................

25Bab II. Keuangan Negara ...........................................55Bab III. Penanaman Modal ........................................75Bab IV. Neratja Pembajaran dan Perdagangan

Luar Negeri .................................................83Bab V. P a n g a n ..........................................99Bab VI. Produksi Pertanian, Produksi Industri,

Produksi Pertambangan ..................................109Bab VII. Prasarana ........................................................169Bab VIII. Pembangunan Irian Barat dan Pem-

bangunan Desa ...............................................207

C. SOSIAL ......................................................... 215Bab IX. Pendidikan dan Kebudajaan ..................217Bab X. Tenaga Kerdja ......................................227Bab XI. Kesehatan dan Keluarga Berentjana ................233Bab XII. A g a m a ......................................................249Bab XIII. Kesedjahteraan Sosial ....................................253Bab XIV. Transmigrasi dan Koperasi .............................259Bab XV. Perumahan dan Air Minum 267

D. ADMINISTRASI, TERTIB HUKUM DAN PENE-RANGAN ......................................................273Bab XVI. Sistim Pembiajaan Pembangunan dan

Pengawasan ................................................275Bab XVII.Administrasi Pemerintah ........................................287Bab XVIII.

Tertib Hukum ..............................................303Bab XIX. Penerangan .................................................307

Page 3:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor
Page 4:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

UMUM

Page 5:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor
Page 6:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

U M U M .Dalam rangka melaksanakan Pantja Krida sesuai dengan

Ketetapan MPRS No. XLI/MPRS/1968, maka setelah di-adakan konsultasi dengan berbagai pihak, Pemerintah telah menjusun Rentjana Pembangunan Lima Tahun jang dituangkan dalam Keputusan Presiden No. 319 tahun 1968.

Untuk melaksanakan REPELITA disusunlah rentjana tahun- an jang ditjerminkan dalam RAPBN setiap tahunnja, sehingga pelaksanaannja termasuk penjediaan biajanja disetudjui oleh DPR-GR dalam bentuk Undang-undang.

Tahun pertama REPELITA dimulai pelaksanaannja pada 1 April 1969 bersamaan dengan ketentuan Tahun Anggaran baru jang berlangsung mulai 1 April sampai 31 Maret tahun berikutnja.

Pelaksanaan REPELITA itu dapat dimulai tepat pada wak-tunja (1 April 1969) setelah dapat ditjiptakan landasan eko-nomi jang memadai jaitu keadaan ekonomi jang stabil.

Dari angka-angka perkembangan indeks biaja hidup, dapat dikatakan, bahwa usaha stabilisasi jang dilaksanakan Peme-rintah telah berhasil dengan baik. Dalam waktu tiga setengah tahun, Pemerintah telah berhasil mengurangi ladju inflasi dari 650% dalam tahun 1966 mend jadi 10% dalam tahun 1969/1970, sedangkan dalam masa tersebut djumlah uang jang beredar meningkat dengan tjepat pula. Dengan telah berhasil diken-dalikannja tingkat inflasi dewasa ini, maka berarti telah dile-takkannja salah satu sjarat untuk dimulainja pelaksanaran pembangunan.

Kepertjajaan masjarakat jang makin besar kepada rupiah dan makin mantapnja nilai rupiah terhadap valuta asing me-mungkinkan langkah-langkah selandjutnja bagi Pemerintah dalam menggerakkan kegiatan perekonomian. Kepertjajaan masjarakat tergambar dari meningkatnja tabungan masjarakat

5

Page 7:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

pada bank-bank dan turunnja ketjepatan peredaran uang. Sta-bilnja kurs rupiah menggambarkan nilai rupiah jang mantap terhadap valuta acing.

Pemerintah mulai melaksanakan tugas-tugas pembangunan ialah dengan melaksanakan Pembangunan Lima Tahun pada tahun 1969/1970 dengan tetap mendjaga stabilitas moneter.

Langkah-langkah Pemerintah tersebut antara lain berupa pengerahan dana-dana dalam masjarakat dan kemudian me-njalurkannja kepada pro jek-projek pembangunan. Disamping pembiajaan melalui APBN dilaksanakan djuga melalui kebi-djaksanaan moneter perbankan. Kebidjaksanaan deposito berdjangka telah meningkatkan dana-dana dengan tjepat; jaitu dari Rp. 1,8 miljar pada achir Oktober 1968 mendjadi Rp. 34,8 miljar pada achir Maret 1970. Disamping itu deposito lainnja pada Bank-bank swasta nasional dan Bank-bank asing djuga telah meningkat dari Rp. 5,6 miljar pada achir Oktober 1968 mendjadi Rp. 15,8 miljar pada achir Maret 1970. Angka-angka tersebut menundjukkan berhasilnja usaha pengerahan dana dalam masjarakat.

Usaha-usaha pengerahan dana tersebut dilengkapi pula de-ngan usaha-usaha untuk menjalurkan dan mengarahkan peng-gunaannja sesuai dengan prioritas pembangunan jang sekaligus membantu meningkatkan kegiatan sektor-sektor swasta dan Perusahaan-perusahaan Negara kearah jang produktif.

Selama tahun anggaran 1969/1970 djumlah kredit perbankan telah meningkat sebesar Rp. 122,3 miljar (92%). Dari djumlah pertambahan kredit tersebut, Rp. 56,8 miljar (45%) pada sektor produksi dan sektor ekspor.

Realisasi kredit investasi telah meningkat dengan pesat. Sedjak dimulainja pada tanggal 1 April 1969 hingga achir 1970 telah disalurkan Rp. 31,6 miljar dan jang telah direalisir adalah Rp. 16,6 miljar. Kredit investasi ini terutama disalurkan kepada sektor perhubungan (Rp. 11,4 miljar), sektor industri (Rp. 10,8 miljar) dan sektor pertanian (Rp. 8,1 miljar).

6

Page 8:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Dari perkembangan diatas tampak bahwa pengarahan dari-pada kredit-kredit tersebut telah menemui sasarannja dan se- suai dengan program-program jang telah direntjanakan.

Kebutuhan jang mendesak pada sektor perhubungan telah mendapat perhatian jang utama. Dalam sektor produksi, kredit-kredit tersebut terutama digunakan untuk merehabilitir in- dustri tekstil, pupuk, semen, kertas dan lainnja. Kredit untuk sektor pertanian dipergunakan untuk rehabilitasi perkebunan-perkebunan besar. Dengan pola investasi sematjam itu berarti akan memperkokoh landasan bagi, pembangunan selandjutnja.

Salah satu sumber terpenting bagi pelaksanaan pembangun- an adalah tersedianja tabungan Pemerintah jang dihimpun melalui APBN.

Sebagaimana halnja dengan APBN 1968, maka APBN 1969 1970 bersifat seimbang dalam arti djumlah pengeluaran sama dengan djumlah penerimaan, akan tetapi APBN 1969/1970 merupakan langkah jang lebih madju daripada APBN 1968 dan tahun 1967. Dalam tahun 1967 djumlah penerimaan dalam negeri lebih ketjil dari djumlah pengeluaran routine, dalam tahun 1968 djumlah penerimaan dalam negeri sama dengan djumlah pengeluaran routine.

Dalam tahun anggaran 1969/1970 djumlah penerimaan dalam negeri melebihi djumlah penerimaan routine. Dengan demikian pembangunan untuk tahun 1969/1970 tidak hanja dibiajai oleh sumber-sumber luar negeri (dalam nilai lawan bantuan luar negeri), melainkan djuga dari penerimaan dalam negeri. Djum- lah tabungan Pemerintah, jaitu selisih antara penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran routine sebesar Rp. 27 miljar atau 13% lebih besar daripada jang direntjanakan da- lam tahun pertama REPELITA.

Realisasi APBN 1969/1970 ternjata dalam banjak hal lebih baik daripada apa jang direntjanakan. Dalam tahun 1968 pe-nerimaan dalam negeri berdjumlah Rp. 147 miljar. Dalam tahun 1969/1970 penerimaan dalam negeri direntjanakan bar-

7

Page 9:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

djumlah Rp. 228,0 miljar, sedang realisasinja ternjata men-tjapai Rp. 243,7 miljar.

Hal ini berarti bahwa penerimaan dalam negeri berdjumlah Rp. 15,7 miljar lebih besar daripada jang direntjanakan atau hampir 7% lebih besar. Dibanding dengan tahun 1968 maka penerimaan dalam negeri 1969/1970 adalah Rp. 93,0 miljar lebih besar. Ini berarti suatu kenaikan sebesar 62% dari tahun 1968. Dalam tahun 1968 pengeluaran routine berdjumlah Rp. 149,7 miljar. Dalam APBN 1969/1970 direntjanakan penge-luaran routine sebesar Rp. 204,0 miljar. Realisasi dalam tahun tersebut ternjata Rp. 216,5` miljar. Dengan demikian, maka tabungan Pemerintah — jang dalam tahun anggaran 1969/1970 direntjanakan sedjumlah Rp. 24,0 miljar —, realisasinja men- tjapai Rp. 27,2 miljar. Djadi tabungan Pemerintah ternjata 13% lebih besar daripada jang direntjanakan.

Dengan keadaan APBN jang demikian, maka pelaksanaan pembangunan dapat berdjalan dengan lantjar.

Modal swasta nasional dan modal asing djuga merupakan sumber pembiajaan bagi pembangunan. Berbagai kebidjaksana- an jang memberi perangsang terhadap penanaman modal ter- sebut, tampak telah menudjukkan hasil-hasil jang menggem-birakan.

Mengenai neratja pembajaran dapat didjelaskan hal-hal di-bawah ini.

Dalam tahun 1969 nilai ekspor diluar minjak bumi (US. $. 629,3 djuta) bertambah dengan 12,2% dibanding dengan tahun 1968. Dalam periode jang sama ekspor minjak bumi bruto (US. $. 366,4 djuta) bertambah dengan 23,0%. Setjara keseluruhan ekspor Indonesia dalam tahun 1969 (US. S. 995,6 djuta) ber-tambah dengan 16,2% dibanding dengan tahun 1968. Mening-katnja djumlah ekspor ini untuk sebagian disebabkan karena harga-harga jang baik dipasaran dunia dan untuk sebagian lagi karena pertambahan volume.

Impor diluar minjak bumi (US. 5. 999,4 djuta) didalam tahun 1969 adalah 19,7% lebih tinggi daripada tahun 1968.

8

Page 10:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Komposisi impor didalam tahun 1969 adalah lebih baik dari pada komposisv impor didalam tahun 1968. Dalam tahun 1969 lebih banjak bahan baku dan bahan penolong jang diimpor.

Bantuan luar negeri jang disepakati didalam tahun 1969 berdjumlah US. $. 542,1 djuta. Dari djumlah ini US. $. 196,8 djuta berbentuk bantuan B.E., US. $. 123,3 djuta berbentuk bantuan pangan dan US. $. 222,0 djuta berbentuk bantuan projek.

Selama tahun 1969 diselenggarakan perundingan-perundingan untuk mentjari pemetjahan jang fundamentil atas masalah hutang-hutang lama jang sangat membebani neratja pemba-jaran Indonesia. Dalam bulan April 1970 tertjapailah kata-se-

pakat dengan negara-negara jang tergabung didalam Paris Club mengenai penundaan setjara fundamentil hutang-hutang lama Indonesia.

Keadaan pangan pada semester pertama dipengaruhi oleh ter-sedianja beras dengan tjukup. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnja, maka pada kwartal pertama tahun 1969 tidak ada gedjala kegontjangan-kegontjangan harga beras. Sebagai hasil dari panen jang baik dan rendahnja djumlah beras jang dibeli Pemerintah maka harga-harga beras menurun dengan pesat pada kwartal kedua tahun 1969. Pada kwartal ketiga harga- harga beras mulai meningkat. Meskipun ini merupakan gedjala musiman, tjepatnja kenaikan harga-harga menundjukkan bahwa ada faktor-faktor lain jang mempengaruhinja. Faktor tersebut ialah panen muslin kemarau jang tidak sebaik jang diperkira- kan sedangkan produksi djagung menurun dari 3,2 djuta ton mendjadi 2,3 djuta ton.

Untuk menanggulangi persoalan harga tersebut, maka Pe-merintah telah mengimpor beras jang tjukup. Setelah indjeksi beras dilaksanakan sebagaimana seharusnja maka harga-harga beras mulai tenang kembali pada kwartal terachir tahun 1969. Pada bulan Djanuari tahun 1970 sebagai akibat dari kenaikan harga bensin dan minjak tanah jang mengakibatkan timbulnja spekulasi-spekulasi, harga beras mulai melondjak lagi. Djuga

9

Page 11:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

pada waktu itu setelah diadakan indjeksi-indjeksi, harga beras mulai mantap lagi.

Pada tahun 1969/70 Pemerintah telah mempertegas kebidjak-sanaan pangannja dengan menentukan harga minimum untuk padi kering lumbung pada taraf desa dan harga maksimum untuk beras bermutu sedang. Dengan kebidjaksanaan ini diha-rapkan bahwa petani akan mendapat perangsang jang tjukup untuk meningkatkan produksinja dengan menggunakan tekno-logi baru sedangkan harga maksimum jang ditentukan mendjamin kestabilan ekonomi.

Produksi hasil-hasil pertanian menundjukkan perkembangan jang berbeda-beda. Dibidang pangan, produksi beras meningkat dengan 6,22% djika dibandingkan dengan tahun 1968. Namun demikian pada tahun 1969 Indonesia masih mengimpor beras sebanjak 610.000 ton dengan nilai lebih dari 90 djuta dollar Amerika. Impor beras tersebut diperlukan untuk menstabilkan harga beras jang pada bulan-bulan terachir dari tahun 1969 dan kwartal pertama tahun 1970 menundjukkan suatu ketjen-derungan untuk meningkat.

Peningkatan produksi beras disebabkan oleh peningkatan areal panenan dengan 2,5% dan peningkatan hasil rata-rata per ha. dengan 4%.

Jang terachir ini menundjukkan bahwa usaha-usaha inten-sifikasi telah berhasil. Hal ini dapat dilihat dari meluasnja penggunaan benih-benih unggul djenis PB jang meningkat de-ngan 300% djika dibandingkan dengan tahun sebelumnja.

Penggunaan pupuk dan obat hama djuga meningkat meski-pun sistim distribusi pupuk belum sepenuhnja sesuai jang diharapkan.

Dibidang penjuluhan, penelitian dan pendidikan pertanian kemadjuan-kemadjuan djuga telah ditjapai, meskipun perbaik- an-perbaikan masih diperlukan.

Djumlah penjuluh telah diperbanjak sedangkan mobilitas mereka sudah djauh lebih baik dari pada tahun sebelumanja. De-

10

Page 12:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

ngan ditegaskannja kebidjaksanaan Pemerintah setjara lebih terperintji maka struktur perangsang pada taraf pedesaan su- dah bertambah baik. Dibidang perkreditan dengan dikembang- kannja unit-unit desa B.A.I. maka perkembangan sistim perkreditan djuga menundjukkan kemadjuan-kemadjuan.

Kalau kemadjuan-kemadjuan ini berdjalan terus sebagaimana jang diharapkan maka produktivitas pertanian dapat diting- katan setjara tjepat dan terus-menerus.

Berbeda dengan beras maka produksi palawidja menundjuk- kan kemunduran. Terutama produksi djagung menundjukkan suatu penurunan jang menjolok, jaitu dari 3,2 djuta ton pada tahun 1968 sampai pada 2,3 djuta ton pada tahun 1969. Penurun- an antara lain mengakibatkan permintaan akan beras mening- kat sehingga seperti diuraikan diatas, harga beras menundjuk- kan ketjenderungan-ketjenderungan untuk meningkat.

Sebaliknja untuk hasil-hasil perkebunan produksinja menun-djukkan peningkatan-peningkatan terutama pada karet dan gula.

Produksi kelapa sawit, kopi dan tembakau djuga meningkat, meskipun tidak sebesar peningkatan produksi karet dan gula; sedangkan produksi teh tidak menundjukkan peningkatan.

Produksi perikanan laut meningkat tetapi sebaliknja produksi perikanan darat menurun. Produksi kehutanan djuga menun- djukkan kenaikan, djuga ekspor hasil kehutanan.

Persoalan jang dihadapi dalam usaha peningkatan produksi ternak, ialah persoalan daja beli rakjat dan pemasaran.

Dalam tahun 1969 perkembangan industri menundjukkan kemadjuan-kemadjuan jang menggembirakan.

Dibidang industri tekstil, produksi benang tenun naik dengan 23%, mendjadi 160.500 bal; sedangkan produksi tekstil naik dengan 30%, mendjadi 415,2 djuta meter.

Produksi bahan-bahan panting lainnja, seperti semen, ban mobil, sabun dan minjak kelapa masing-masing naik dengan 32,7%, 42%, 25% dan 15%.

11

Page 13:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Dilain fihak kita mengalami kemunduran produksi pupuk sebesar 13%; jang terutama disebabkan karena kerusakan pada m e s i n compressor pada pabrik pupuk P.T. PUSRI.

Produksi rokok djuga turun dengan 22%.Produksi nikkel naik mendjadi 311 ribu ton, atau naik dengan

15,3% djika dibanding dengan tahun 1968. Demikian djuga bauksit, naik dengan 7,7%.

Produksi minjak mendekati 284 djuta barrel, sedangkan tahun sebelumnja hampir 229 djuta barrel sadja, berarti kenaikan se-besar 25,2%.

Sebagai hasil rehabilitasi peralatan, maka produksi timah mendekati 17,9 ribu metrik ton, atau naik kira-kira 1 ribu me- trik ton dari tahun sebelumnja.

Djustru karena titik pusat pembangunan sekarang adalah pertanian, maka rehabilitasi dan pembangunan irigasi sangat diperhatikan. Dalam tahun pertama REPELITA ini, usaha- usaha pembangunan disektor irigasi dititik-beratkan pada program rehabilitasi dan ekstensifikasi sistim irigasi dengan memberikan prioritas pertama kepada program rehabilitasi. Selama tahun 1969/70 sistim irigasi jang direhabilitasi meng-hasilkan pengairan sawah seluas lebih dari 200.000 ha. sedangkan program ekstensifikasi menghasilkan perluasan areal lebih-kurang 66.000 ha. Program perbaikan dan pengamanan sungai pada tahun 1969/70 telah mengamankan areal seluas 42.000 ha. Demikian pula pelaksanaan penghidjauan telah meng-hasilkan areal seluas 110.000 ha. jang dapat dihidjaukan. Hal ini merupakan peningkatan jang berarti djika dibandingkan dengan hasil 70.150 ha. pada tahun 1968.

Perbaikan djalan-djalan madju sangat pesat, antara lain 2.500 km. djalan telah direhabilitir/di-up-grade. Dalam tahun 1969/70 rehabilitasi dan peningkatan kelas djalan didahulukan untuk pusat-pusat industri, pusat-pusat daerah produksi dan djalan- djalan menudju pelabuhan-pelabuhan. 15.530 m djembatan telah dibangun kembali/di-up-grade.

12

Page 14:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Untuk menundjang pertumbuhan industri dan memenuhi ke-butuhan penerangan listrik bagi masjarakat, maka produksi listrik-kw/djam dapat dinaikkan sebesar 6,1% dibandingkan dengan tahun 1968.

Dibidang perhubungan djuga ditjapai kemadjuan-kemadjuan.Sedjalan dengan perbaikan djalan-djalan dan djembatan-

djembatan, maka kapasitas angkutan darat naik.Pengembangan angkutan laut disesuaikan dengan pola per-

dagangan. Dalam tahun pertama REPELITA ini muatan jang dapat diangkut oleh armada niaga pelajaran Nusantara ber-djumlah: 1.791.658 metric ton dengan armada niaga berdjumlah 320 kapal atau 393.897,36 DWT.

Dalam rangka ini telah direhabilitir sedjumlah 32 pelabuhan serta perbaikan fasilitas-fasilitasnja untuk keamanan pelajaran. Untuk memperlantjar perhubungan laut dengan lebih teratur, dilaksanakan projek-projek pengangkutan dan penambahan fa-silitas pelabuhan tersebut. Dalam rangka ini antara lain djuga dilaksanakan peningkatan Armada Pemerintah dan fasilitas perbengkelan, jaitu merehabilitir Armada Keruk di 3 pelabuhan, dan Armada Rambu di 4 wilajah, disamping pembangunan dan rehabilitasi sedjumlah kapal-kapal dari berbagai type guna ke-amanan dan SAR sedjumlah 45 kapal.

Perkembangan-perkembangan jang pesat djuga tertjapai dalam bidang perhubungan udara, baik untuk menampung makin meluasnja kegiatan ekonomi maupun untuk melajani membandjirnja pariwisatawan dari luar negeri. Dalam tahun jang lalu telah datang 75.000 pariwisatawan asing, jang berarti penerimaan devisa sebesar US. $. 9,5 djuta. Pelabuhan-pelabuhan udara Polonia (Medan), Banda Atjeh, Pakanbaru, Ulin (Bandjarmasin) dan lain-lain, telah direhabilitir; sedangkan pela-buhan udara Kemajoran, Ngurah Rai (Tuban) telah di-up- grade. Perusahaan penerbangan sekarang berdjumlah 18 buah (PN & Swasta). Untuk perhotelan selesai dibangun hotel baru atau direhabilitir hotel lama sehingga bertambah kurang-lebih 2000 kamar.

13

Page 15:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Penjempurnaan telekomunikasi djuga mendapatkan perhati- an jang besar. Dalam waktu setahun 6 djaringan baru telepon otomat di 6 kota besar telah dapat digunakan. Pembangunan microwave transmissi djarak djauh :a. Djawa — Balib. H.F. Circuit .— Djakarta — Medan— Djakarta — Bandung- Surabaja — Bandjarmasin

telah selesai.Untuk pembangunan Irian Barat disediakan anggaran sebe-

sar Rp. 3,1 miljar pada tahun 1969/1970, jang dipergunakan untuk pembiajaan pembangunan dibidang ekonomi dan sosial, jang dianggap paling perlu dewasa ini.

Hasil-hasil pembangunan jang ditjapai, chususnja dalam bi-dang perhubungan, adalah :a. perbaikan dan upgrading landasan pesawat terbang di 5

(lima) kota, serta penambahan armada pengangkutan uda- ra dengan 14 buah pesawat terbang;

b. 7 buah kapal ditambahkan untuk memperkuat armada ang-kutan laut;

c. untuk memperlantjar angkutan darat telah ditambah 33 bus dan truck serta perbaikan djalan-djalan antara lain antara Djajapura-- Abepura.

Kegiatan lainnja jang telah menundjukkan hasil dan produk- sinja adalah projek kehutanan dan penggergadjian kaju serta perikanan laut.

Dalam bidang sosial, chususnja pendidikan, telah dapat di-selesaikan sedjumlah gedung-gedung sekolah dasar, tehnik dan kedjuruan serta beberapa sekolah teladan. Disamping itu gedung Laboratorium Universitas Tjenderawasih djuga telah salami dibangun. Selandjutnja untuk pembangunan masjara- kat dan daerah pedalaman, telah dikirimkan berbagai Task Force,jaitu antara lain terdiri atas 200 guru dan 130 ahli dalam berbagai bidang pembangunan.

14

Page 16:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Dalam rangka mengerahkan potensi Rakjat, terutama dide-sa-desa, maka pembangunan desa mendapat perhatian jang besar. Pada tahun 1969/1970 Pemerintah telah memberikan bantuan sebesar Rp. 4,6 miljar kepada seluruh desa, masing-masing sebesar Rp. 100.000,—. Dengan biaja sebesar Rp. 4,6 miljar itu desa-desa telah berhasil mengerahkan dana dan daja pembangunan jang seluruhnja bernilai Rp. 12,9 miljar, melalui usaha-usaha swadaja dan kegotong-rojongan masja-rakat desa.

Kegiatan pembangunan dibidang kesedjahteraan Rakjat djuga dilakukan, walaupun belum sebanjak jang dapat ditjapai seperti dibidang ekonomi tadi.

Meskipun kegiatan-kegiatan masih terbatas, tetapi dibidang kesedjahteraan Rakjat telah dilakukan berbagai usaha jang meliputi: pendidikan dan kebudajaan, agama, kesehatan dan keluarga berentjana, tenaga kerdja, koperasi dan transmigrasi, perumahan dan air minum dan sebagainja.

Dalam tahun pertama REPELITA telah dimulai usaha pe-ningkatan mutu pendidikan Sekolah Dasar jang meliputi usaha- -usaha pembaharuan kurikulum dan metode mengadjar, mem-persiapkan paket buku dan mempersiapkan alat-alat peraga. Pilot projek diadakan di Djakarta, Bandung, Jogja dan Malang; sedangkan pilot projek di Ungaran lebih ditekankan pada pen-didikan pedesaan. Pada waktu ini telah dibagikan buku-buku peladjaran jang diperlukan oleh sekolah-sekolah dasar sedjum-lah 3,3 djuta bush.

Dalam tahun itu, telah diadakan rehabilitasi sekolah-sekolah kedjuruan sedjumlah 175 bush; dan lebih dari 100 buah jang diperluas.

Dalam meningkatkan mutu dan memperbesar hasil tamatan sekolah-sekolah kedjuruan tehnik, telah dibangun instalasi-instalasi pendidikan tehnik untuk berbagai djurusan di Tange-rang, Bojolali, Djember, Metro, Djakarta, Temanggung, Sema-rang, Jogjakarta, Bandung, Pekalongan dan Makasar. Semen- tara itu telah direhabilitir djuga 40 buah Sekolah Pendidikan Guru.

15

Page 17:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Dibidang pendidikan tinggi pembinaan ditudjukan pada pe-ningkatan fakultas-fakultas Eksakta Pembina, Walaupun masih djauh dari kebutuhan, telah dibangun gedung-gedung laboratorium dan pemberian slat-slat kepada 40 perguruan tinggi jang meliputi djurusan tehnik, kedokteran, pertanian dan djurusan-djurusan jang panting lainnja. Disamping itu di -sediakan alat-alat peraga dan tambahan perpustakaan,. jang antara lain berasal dari bantuan tehnik luar negeri. Bantuan telah diberikan bagi penelitian-penelitian ilmiah jang dilaku-kan oleh 20 Perguruan Tinggi Pembina.

Dalam tahun 1969/1970 ini, lebih dari setengah biaja pem-bangunan dibidang agama digunakan untuk keperluan pen-didikan dan latihan; sedangkan djumlah-djumah besar lainnja untuk rumah-rumah ibadah, terdjemahan kitab-kitab sutji dan sebagainja.

Telah dilakukan rehabiftasi mesdjid-mesdjid di Biak, Ambon, Padang, Djakarta, Demak, Bogor, Surakarta, Bandung dan Samarinda. Ketjuali itu dibangun pula 7 buah Balai Pernikahan dan sebuah induk observasi.Telah ditjetak terdjemahan dan penerbitan Kitab Sutji Al Qur'an sedjumlah 278 ribu buah, 8 ribu buah Kitab Indjil Kristen Protestan, 3.720 buah Kitab Indjil Kristen Katolik dan 12.500 Kitab Sutji Hindu/Budha.

Pembangunan mesdjid Istiglal di Djakarta diteruskan dengan lebih intensif.

Disamping itu, Pemerintah memberikan bantuan kepada 43 bush jajasan/badan-badan jang bergerak dibidang da'wah ke-agamaan, memberi alert-alat kepada 22 buah perguruan swasta dan sebagainja.

Dibidang kesehatan telah dilaksanakan program pendidikan kesehatan masjarakat, pemberantasan penjakit menular, pem-bangunan prasarana kesehatan, pendidikan tenaga-tenaga kese- hatan, pengadaan obat-obat dan slat kesehatan, serta penelitian kesehatan dan peningkatan hygiene air minum. Rehabilitasi dan perluasan rumah-rumah sakit meliputi 42 buah, sedangkan BKIA jang direhabilitir dan diperluas tersebar di 10 Propinsi.

16

Page 18:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Mengenai program keluarga berentjana ternjata mendapat sambutan jang. besar dari masjarakat. Oleh karena, itu, sedjak pertengahan tahun ini Pemerintah mengambil. peranaai jang le- bih besar dalam melantjarkan program ini.

Dalam membina masjarakat desa, dewasa ini, kits telah me-4 0 ribu Lembaga Sosial Desa, jang dalam tahun terachir ini mutu pengurusnja ditingkatkan. Pembinaan kepada suku terasing terns diusahakan.

Program dibidang tenaga kerdja dititik-beratkan pada peng-adaan fasilitas-fasilitas latihan bagi tenaga-tenaga kerdja jang amat diperlukan. Sedangkan untuk mentjiptakan lapangan ker- dja didaerah-daerah jang padat -- terutama dipulau Djawa dan Bali -- dibuka projek-projek padat karya jang tersebar di 18 Kabupaten, chususnja untuk irigasi dan prasarana.

Dalam projek-projek ini, hampir 73 ribu orang penganggur dan setengah penganggur dapat pekerdjaan setiap hari untuk waktu sampai 3 sampai 6 bulan, dengan hasil sekitar 150 ribuha sawah dapat diairi, lebih dari 100 km saluran irigasi di -perbaiki dan perbaikan 100 Km djalan.

Walaupun pembangunan dibidang kesedjahteraan Rakjat ini masih djauh dari kebutuhan masjarakat, akan tetapi sasaran-sasaran jang ditetapkan telah tertjapai.

Mengenai program transmigrasi ditudjukan untuk menjedia-kan tenaga kerdja jang diperlukan guna melaksanakan projek-projek pembangunan terutama diluar pulau Djawa.

Dalam tahun 1969/1970 transmigrasi itu diarahkan kepada kegiatan-kegiatan penjempurnaan daerah-daerah transmigrasi lama serta transmigrasi untuk projek-projek persawahan pasang-surut dan kedaerah-daerah non pasang-surut.

Untuk menjempurnakan pelaksanaan program transmigrasi diwaktu-waktu jang akan datang, telah dilakukan berbagai penelitian dan survey.

Dalam bidang koperasi langkah-langkah persiapan telah dimulai untuk memungkinkan koperasi mend jalankan fungsinja, dan sekaligus didorong pertumbuhannja agar dapat ikut melak-

1701132242).

Page 19:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

sanakan sasaran-sasaran jang diprioritaskan dalam REPELI- TA. Bimbingan telah diberikan dalam bentuk pendidikan, penjuluhan, pengembangan organisasi, pengawasan dan bim-bingan usaha.

Sementara itu telah dilakukan langkah-langkah penertiban terhadap koperasi. Djuga telah didirikan Lembaga Djaminan Kredit Koperasi untuk memberikan djaminan kepada koperasi jang membutuhkan kredit tetapi tidak memiliki persjaratan materil untuk itu. Untuk keperluan ini telah disediakan uang sedjumlah Rp. 100.000.000.—.

Disamping itu telah dilakukan langkah-langkah persiapan untuk mengikut-sertakan Koperasi Pertanian dalam pelaksana- an Bimas Nasional untuk musim tanam 1970/1971. Perhatian chusus telah pula diberikan kepada pengembangan koperasi dibidang keradjinan rakjat dan produksi pertanian untuk ekspor.

Sistim pembiajaan pembangunan dan pengawasan keuang- an Negara sangat menentukan kelantjaran pelaksanaan pem-bangunan.

Kebidjaksanaan penjediaan Anggaran Pembangunan tahun 1969/1970 menggambarkan pola-pola kebidjaksanaan, prioritas-prioritas dan program-program dari tahun pertama pelaksana- an REPELITA itu sendiri. Kiasifikasi penjediaan Anggaran Pembangunan itu adalah setjara fungsionil, ialah menurut program-program jang akan dilakukan, bukan menurut klasi-fikasi Lembaga Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Anggaran Pembangunan itu berorientasi kepada program; dan sistim ini mengikuti suatu perkembang-an kearah apa jang disebut sebagai "performance budgetting".

Mata-anggaran pengeluaran disusun menurut kelompok kegiatan dalam suatu bidang tertentu, jang kemudian dibagi dalam sektor-sektor, jang kemudian dibagi pula dalam sub sektor dan achirnja pada program. Program terdiri dari ber-bagai projek. Seluruh Anggaran Pembangunan dibagi dalam

18

Page 20:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

tiga bidang; ialah bidang ekonomi, bidang sosial dan bidang umum.

Penjusunan anggaran seperti tersebut diatas, selandjutnja ditjerminkan dalam penjusunan anggaran menurut Departe-men dan Lembaga jang akan menjelenggarakan program-program tersebut.

Untuk mendjamin agar penjusunan program-program dan projek-projek tetap mendukung tudjuan-tudjuan, kebidjak-sanaan, sasaran-sasaran dan prioritas-prioritas jang ditetapkan dalam REPELITA, demikian djuga agar penjusunannja sedjalan dengan kebidjaksanaan keuangan dan kemungkinan pelaksanaan setjara fisik, maka penjusunan projek-projek dan penentuan anggarannja selalu dibahas bersama oleh Departe-men Keuangan, Bappenas dan Departemen/Lembaga jang bersangkutan.

Dengan sistim baru ini, sekaligus dapat ditingkatkan kelan- tjaran penjediaan anggaran dan peralatan penggunaannja.

Prosedur pelaksanaan Anggaran Pembangunan tahun 1969/ 1970 diatur dalam Keppres No. 33 tahun 1969.

Sementara itu berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan tahun pertama REPELITA terus diusahakan penjempurnaan-penjempurnaan dalam waktu-waktu jang akan datang.

Penjempurnaan aparatur pemerintahan dan aparatur pereko-nomian negara dilakukan dalam rangka jang menjeluruh dalam proses pembangunan dan sekaligus untuk menundjang pelaksana-an pembangunan itu sendiri.

Oleh karena itu, penjempurnaan tadi dilakukan bertahap me-nurut prioritas-prioritas jang diperlukan untuk mendjamin ke-lantjaran dan pelaksanaan pembangunan.

Aparatur pemerintahan diarahkan agar dapat mendjalankan tugas-tugas umum pemerintahan dan mendjadi penggerak pem-bangunan. Penjempurnaan dibidang strukturil, proseduril dan kepegawaian telah dimulaa sedjak tahun 1966 dan terns disem-purnakan baik ditingkat Pusat maupun di Daerah.

19

Page 21:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Perbaikan dibidang kepegawaian meliputi pembinaan sistim karier jang dihubungkan dengan sistim djasa (merit system), pendaja-gunaan pegawai, penjempurnaan sistim gadji dan pe-ningkatan kemampuan melalui program-program latihan.

Berbagai langkah jang panting djuga telah diambil untuk menjempurnakan administrasi pengerahan penerimaan negara.

Dalam rangka pengendalian operasionil dan pengawasan pem-bangunan, maka Bappenas dan Departemen Keuangan terus mangikuti dan memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program dan projek-projek pembangunan. Sedangkan Menteri Negara Pengawasan Operasionil Pembangunan mem-bantu Presiden dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan.

Bersamaan dengan itu ditegaskan pula hubungan Pusat dan Daerah, termasuk didalamnja hal-hal jang menjangkut pengen-dalian dan pengawasan projek-projek pembangunan.

Dalam rangka perentjanaan dan pelaksanaan pembangunan maka berbagai aparatur Pemerintah jang panting fungsinja untuk mendukung pembangunan ditingkatkan efektivitasnja, seperti LIPI, BPS, LAN, KUP, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan survey lebih dikoordinasikan lagi.

Sementara itu, agar Perusahaan-perusahaan Negara lebih dapat mendjalankan fungsinja jang tepat, maka berdasarkan Undang-undang No. 9 tahun 1970 setjara berangsur-angsur di-alihkan bentuknja kepada bentuk jang lebih sesuai ialah Perusa-haan Djawatan atau Perusahaan Umum atau Perusahaan Per-seroan.

Dalam rangka melaksanakan tertib hukum, djuga diusahakan peningkatan sarana-sarana fisik maupun non fisik dari badan-badan penegak hukum seperti Mahkamah Agung, badan-badan pengadilan dan Kedjaksaan Agung. Sarana fisik meliputi reha-bilitasi/pembangunan gedung-gedung kantor, peningkatan alat-alat transpor, komunikasi, peralatan dan perumahan dinas. Pembangunan sarana non fisik meliputi peningkatan ketjakapan para pelaksana dan peningkatan kepustakaan hukum.

20

Page 22:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Disamping itu sedjumlah lembaga, pemasjarakatan telah di-rehabilitir, dilengkapi peralatan dan perpustakaannja. Sedang kan untuk meningkatkan mutu dan ketjakapan petugas-petugas- nja telah diadakan berbagai pendidikan dan latihan.

Mengenai pembangunan dibidang perumahan dan air minum, dititik-beratkan pada peningkatan penelitian dan survey, penju luhan pembangunan perumahan kota dan desa, serta mengenai perentjanaan kota.

Achirnja perlu dikemukakan, bahwa walaupun seluruh pro-jek-projek dalam pelaksanaan Pembangunan Lima Tahun setja- ra tehnis dapat dipertanggung-djawabkan, namun pelaksanaan nja sangat ditentukan oleh partisipasi masjarakat sendiri dalam proses pembangunan itu. Dalam hal ini, maka peranan penerangan Pemerintah sangat panting. Dalam tahun pertama REPELITA ini pembangunan penerangan meliputi prasarana dan sarana penerangan jang diprioritaskan pada kebutuhan-kebutuhan jang mendesak.

21

Page 23:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor
Page 24:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

EKONOMI DAN KEUANGAN

Page 25:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor
Page 26:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

BAB IPERKEMBANGAN HARGA, PEREDARAN UANG

DAN PERKREDITAN

A. PERKEMBANGAN HARGA.Kebidjaksanaan stabalisasi dan rehabilitasi ekonomi jang

dilaksanakan sedjak bulan Oktober 1966 telah memperlihatkan hasil-hasil jang njata dalam tahun 1 969. Kalau indeks biaja hidup di Djakarta berdasarkan 62 bahan digunakan sebagai pengukur ladju inflasi, maka ternjata ladju inflasi dalam tahun 1966 adalah 650%, dalam 1967 120%, dalam 1968 85% dan dalam tahun 1969 hampir 10% . Selama Tahun Anggaran 1969/70, jaitu 1 April 1969 sampai dengan 31 Maret 1970, ladju inflasi adalah sekitar 10%.

Tabel I - 1PERSENTASE KENAIKAN INDEKS BIAJA

HIDUP,1966 - 1969

Tahun Persentase Kenaikan1966 6501967 1201968 851969 101969/70 10

Selama periode Djanuari s/d Maret 1969 ladju inflasi adalah 6,1%, sedang selama April s/d Djuni 1969 indeks biaja hidup turun dengan 6,1 % (Lihat Tabel I - 2). Dengan demikian selama enam bulan pertama dam tahun 1969 indeks biaja hidup tidak menundjukkan perobahan; dengan lain. perkataan selama 6 bulan tersebut ladju inflasi adalah 0%.

25

Page 27:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Sebaliknja selama triwulan ke II dari Tahun Anggaran 1969/ 70 (Djuli s/d September) indeks biaja hidup naik dengan 4,6%. selama triwulan ke-III (Oktober s/d Desember) naik dengan 5,5% tan selama triwulan ke-IV (Djanuari s/d Maret 1970) naik dengan 6,8%.

Kenaikan biaja hidup sebesar 10% antara bulan Agustus s/d Desember 1969 adalah akibat daripada kenaikan harga-harga pangan, jang dalam periode tersebut meningkat dengan hampir 16%.

Dalam bulan Djanuari 1970 indeks biaja hidup menundjukkan kenaikan 7%, akan tetapi dalam bulan Pebruari tidak ada perobahan, sedangkan dalam bulan Maret indeks biaja hidup turun dengan 0,5%.

Kenaikan angka indeks ini berhubungan dengan dinaikkannja harga-harga bensin tan minjak tanah pada permulaan bulan Djanuari. Langkah-langkah ini telah menimbulkan spekulasi dalam pasaran beras, akan tetapi setelah indjeksi beras dipa- saran dilaksanakan sebagaimana seharusnja maka harga beras mendjadi tenang kembali.

Kenaikan harga-harga bensin dan minjak tanah dalam bulan Djanuari 1970 dilaksanakan setelah harga-harga hasil minjak bumi tersebut tidak pernah dirobah sedjak bulan Mei 1968. Kenaikan harga-harga ini bukan sadja bertudjuan untuk me-nambah penerimaan negara dengan sekitar Rp. 19 miljar, melainkan djuga untuk menjehatkan perbandingan harga di-antara hasil-hasil minjak bumi serta untuk meniadakan subsidi bagi minjak tanah.

Sebagaimana tampak pada Grafik I - 1 harga beras selama bulan Djanuari s/d Djuli 1969 terus-menerus turun, melandjut-kan gedjala turunnja harga beras dalam tahun 1968. Akan tetapi antara bulan Agustus dan Desember 1969 harga beras telah meningkat tjepat.

Untuk sebagian kenaikan harga beras ini adalah gedjala musiman, akan tetapi untuk sebagian lagi disebabkan karena panen padi muslin kering jang kurang baik. Untuk menanggu-

26

Page 28:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

langi masalah ind telah diadakan impor beras setjara komersiil dalam djumiah jang besar.Langkah.Iangkah ini telah meng hindarkan kenaikan-kenaakan harga beras lebih iandjut, akan tetapi berakdbat puia mengurangi persediaan devisa. Segala sesuatu ini menundjukkan lagi betapa pentingnja usaha-usaha peningkatan produksi pangan serta pentingnja peranan stock beras jang tjukup besar pada setiap saat.Sebagaimana tampak pada Tabel I - 2 dan Grafik I - 2 maka selama tahun anggaran 1969/1970 indeks biaja hidup untuk pakadan adailah stabil (Djanuari 1969 357, Maret 1969 356, Desember 1969 359 dan Maret 1970 379).

Indeks untuk perumahan menundjukkan kenaikan dari 521 untuk Djanuari 1969 mendjadi 585 untuk Desember 1969. Dalam bulan Djanuari 1970 indeks mendjadi 776, akan tetapi dalam bulan Pebruari turun mendjadi 766. Kenaikan jang tiba-tiba tersebut disebabkan karena dalam indeks perumahan termasuk pula pengeluaran untuk minjak tanah, jang harganja telah di-nadkkan dalam bulan Djanuari 1970.

Selama Tahun Anggaran 1969/1970 kurs Valuta Asing me-nundjukkan kemantapan. Kurs B.E. selama tahun anggaran tersebut tidak mengalami perobahan, sehingga kurs tersebut tetap Rp. 326,- per US.$. 1 sedjak bulan Oktober 1968.

Kurs D.P. mengalami penurunan selama permulaan tahun 1969 sampai pertengahan tahun dan kemudian mentjapai ke-mantapan pula (lihat Tabel I - 3 dan Grafik I - 3).Perkembangan kurs Valuta Asing tersebut menundjukkan bahwa selama Tahun Anggarar. 1969/1970 perbandingan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing semakin mantap dan sekaligus telah puia memperkuat kepertjajaan masjarakat terhadap mata uang rupiah.

Dalam tahun 1969 harga dari beberapa hasil ekspor utama Indonesia mengalami kenaikan-kenaikan dipasaran dunia. Harga karet, jang sangat mempengaruhi peneriunaan ekspor, menun-djukkan pergerakan kenaikan jang tjepat akan tetapi mendjel ang achir tahun telah mulai menurun.

27

Page 29:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Harga timah djuga menundjukkan pergerakan-pergerakan naik. Demikian pula halnya dengan minjak sawit dan kopra jang harganja menundjukkan gedjala menurun, tetapi kemudian meningkat.

28

Page 30:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I –2INDEKS NIAJA HIDUP (September 1969 = 100)

29

Page 31:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

30

Page 32:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

GRAFIK I.1. PERKEMBANGAN HARGA DJUMLAH UANG JANG BEREDAR, KREDIT PERBANKAN DAN DEPOSITO BERDJANGKA

31

Page 33:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

GRAFIK I – 2 INDEKS BIAJA HIDUP

*) termasuk minjak tanah

32

Page 34:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I – 3KURS BE DAN DP

BULAN BE DP

1968

DjanuariPebruariM a r e tA p r I lM e ID j u n iD j u l IAgustusSeptemberOktoberNopemberDesember

266260267286300302306310321326326326

290284311303346351382416448468415414

1969

DjanuariPebruariM a r e tA p r I lM e ID j u n iD j u l IAgustusSeptemberOktoberNopemberDesember

326326326326326326326326326326326326

401384382381379379379379379378378378

1970DjanuariPebruariM a r e t

326326326

378378378

33

011322-(3).

Page 35:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

GRAFIK I – 3 KURS BE DAN DP

34

Page 36:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

B. PEREDARAN UANG.

Djumlah uang jang beredar pada achir 1969 mentjapai djum-lah Rp. 180,0 miljar jang berarti kenaikan sebesar 58% sedjak achir tahun 1968, sedangkan kenaikan jang terdjadi dalam tahun 19E8 adalah sebesar 122%. Perkembangan tersebut dapat dilihat dalam Tabel I - 4 dan Grafik I - 1.

Dalam tahun anggaran 1969/70 telah terdjadi kenaikan- kenaikan jang tjukup besar dalam djumlah uang jang beredar sehingga mentjapai djumlah Rp. 205,7 miljar pada achir bulan Maret 1970. Kenaikan dalam djumlah uang beredar selama tahun anggaran 1969/70 terutama disebabkan oleh pertam- bahan kredit netto kepada sektor perusahaan negara dan swasta sebesar Rp. 94,6 miljar jang terutama dibiajai oleh bank-bank Pemerintah dan bank-bank swasta (lihat Tabel I - 5). Pertam-bahan kredit tersebut terutama terdjadi dalam triwulan II dan triwulan IV tahun anggaran 1969/70.

Disamping itu djuga terdapat kenaikan-kenaikan dalam djum-lah deposito sebesar Rp. 23,5 miljar dengan djumlah terbesar dalam triwulan I 1969/70.

Kredit dalam rangka pengadaan pangan jang mentjapai djumlah jang agak besar dalam triwulan III 1969/70, telah menjebabkan perubahan pada pola perkembangan moneter dalam triwulan tersebut. Pembiajaan untuk impor beras komer- sil telah menjebabkan penurunan jang tjukup besar pada per-sediaan devisa negara sehingga menjebabkan pengurangan pada pos aktiva luar negeri sebesar Rp. 11,1 miljar. Disamping itu dalam periode triwulan III 1969/70 tersebut terdjadi djuga ke-naikan dalam djumlah kredit langsung Bank Sentral dalam rangka pengadaan pangan. Sebagian besar pertambahan djum- lah kredit jang terdjadi dalam triwulan III 1969/70 telah diim-bangi oleh turunnja persediaan tjadangan devisa, dan ini me-njebabkan bahwa kenaikan djumlah uang jang beredar relatif ketjil dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnja, lihat Tabel I - 5.

35

Page 37:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I - 4PERKEMBANGAN DJUMLAH UANG JANG BEREDAR

(Dalam miljar Rupiah)

A c h i r Djumlah uang Kartal Giral Prosentasetahun/bulan jang beredar Kenaikan

1964 0,7 0,4 0,3 1611965 2,6 1,8 0,8 2551966 22,2 14,4 7,8 7631967 Maret 24,2 16,9 7,3 9

Djuni 32,4 21,7 10,7 34September 39,0 26,9 12,1 20Desember 51,4 34,0 19,4 32Kumulatip - - 132

1968 Maret 62,8 41,2 21,7 22Djuni 85,9 56,9 29,0 37September 94,8 62,2 32,7 10Desember 113,9 74,7 39,2 20Kumulatip - - - 122

1969 Djanuari 115,0 71,7 43,3 0,9Pebruari 120,7 76,0 44,7 5,1Maret 130,9 80,9 50,0 8,4April 133,9 81,3 52,6 2,4Mei 137,6 85,3 52,3 2,8Djuni 146,4 88,6 57,8 6,3Djuni 153,6 91,7 61,9 4,9Agustus 166,4 99,4 67,0 8,3September 169,5 101,9 67,6 1,9Oktober 173,6 104,4 68,6 2,0Nopember 177,3 108,8 68,5 2,5Desember 180,0 114,2 65,8 1,5Kumulatip - - 58

1970 Djanuari 183,7 113,4 70,2 2,0Pebruari 191,4 118,1 73,2 4,1Maret 205,7 126,8 78,9 7,5

36

Page 38:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

T a be1 I -5SEBAB2 PERUBAHAN DJUMLAH UANG BEREDAR

(Dalam Miljar Rupiah)

1 9 6 9 1 9 7 0

1968 Djan-Maret April-Djuni Djuli-Sept. Okt.-Des. Djan-Maret

Aktiva Luar Negeri 6,0 13,3 8,1 - 11,0 - 11,1 12,2

Tagihan pada Pemerintah 2,9 3,6 7,5 - 16,4 - 12,2 2,9

Kredit Pengadaan Pangan 21,2 0,7 4,0 13,8 11,4 0,1D.I.C.S. 3,8 1,3 1,3 2,0 1,2 2,1Tagihan pada Perusahaan Ne-gara dan Swasta 39,7 10,5 21,0 29,6 19,2 24,8Lain-lain - 0,1 - 3,8 - 0,3 13,1 - 19,6 14,8Djumlah uang beredar 62,4 10,1 15,6 23,1 10,4 25,7

Deposito 11,1 15,5 11,0 8,0 2,9 1,6

37

Page 39:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

C. PERKREDITAN.

Dalam tahun 1969 djumlah kredit perbankan telah mening- kat sebesar Rp. 113,7 miljar dari keadaan achir 1968, sedang dalam tahun anggaran 1969/70 telah terdjadi peningkatan sebesar Rp. 122,3 miljar (92%) dibandingkan dengan keadaan achir Maret 1969. Kenaikan-kenaikan jang tjukup besar ter- djadi ,dalam periode Semester I 1969/70 (April-September).Perkembangan kredit dalam tahun anggaran 1969/70 tersebut dapat dilihat dalam Tabel I — 6 dan I — 7.

Pertambahan kredit dalam tahun anggaran 1969/70 jang tjukup besar tersebut dapat diperintji menurut sektor ekonomi sebagai berikut :

Produksi : Rp. 45,5 miljar (71,9%)

Ekspor : Rp. 11,3 miljar (103,6%)

Lain-lain : Rp. 66,5 miljar (115,3%)

Dari angka-angka diatas dapatlah diketahui bahwa dalam periode 1969/70 sebagian besar daripada pertambahan kre- dit ditudjukan kepada sektor produksi dan sektor lain-lain, akan tetapi disamping itu, dilihat dari persentase kenaikan terdjadi pertambahan jang tjukup besar pula disektor ekspor. Kenaikan djumlah kredit untuk sektor produksi sebagian besar dibiajai dengan kredit likwiditas Bank Sentral dan kredit Bank-bank Pemerintah lainnja. Kenaikan dalam djum- lah kredit kepada sektor ekspor djuga hampir seluruhnja dibiajai dengan kredit likwiditas Bank Sentral dan kredit Bank-bank Pemerintah lainnja. Kenaikan kredit dalam sektor lain-lain sebagian besar dibiajai oleh Bank Sentral, baik berupa kredit langsung maupun berupa kredit likwiditas, jaitu dalam rangka program pengadaan pangan.

38

Page 40:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I - 6

PERKEMBANGAN KREDIT PERBANKAN(Dalam miljar rupiah)

1967 1968 1 9 6 9 / 1 9 7 0

Des. Des. Mart Djuni Djuli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Djan. Feb. Mart.

Bank Indonesia 17,2 92,0 92,4 101,2 111,0 115,9 113,1 146,9 155,3 166,9 175,3 183,1 167,6

Kredit Langsung (12,1) (61,8) (44,5) (48,4) (53,6) (55,9) (49,9) (79,4) (79,8) (87,4) (91,8) (91,3) (71,8)Kredit Likwiditas (5,1) (30,2) (47,9) (52,8) (57,4) (60,0) (63,2) (67,5) (75,5) (79,5) (83,5) (91,8) (95,8)

Bank² Umum Pemerintah 9,3 26,2 33,4 43,2 47,0 54,7 58,3 61,0 59,4 59,0 66,0 68,8 70,1

Bank² Umum Swasta 4,7 7,5 9,9 13,5 14,0 15,3 16,2 15,0 13,4 14,2 16,3 16,6 17,8

Bank² A s i n g 1,1 1,0 1,8 1,7 2,1 2,0 2,3 2,4 2,4 2,7 3,3 3,5

D j u m 1 a h : 31,2 126,8 136,7 159,7 174,7 188,0 209,6 225,2 230,5 214,5 260,3 271,8 259,0

39

Page 41:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I - 7PERKEMBANGAN KREDIT PERBANKAN ( dalam miljar Rupiah )

1967

1968

1 9 6 9 , 1 9 7 0

Mares Djuni Djuni Agust.

Sept.

Okt. Nop. Des. Djan. Pebr.

Mares

Bank Indonesia 17,2 92, 92,4 101,2 111, 115,9 133, 146,9 155, 166, 175,3 183, 167,Kredit langsung 12,1 61, 44,5 48,4 53,6 55,9 69,9 79,4 79,8 87,4 91,8 91,3 71,8

Produksi ( 3, (17, ( 3,7) ( 4,4) ( 3,2 ( 3,1) ( 3,5 ( 3,4) ( 5,0 ( 4,6 ( 5,1) ( 5,5 ( 5,6Ekspor ( 0, ( 0, ( 0,4) ( 0,4) ( 0,4 ( 0,4) ( 0,4 ( 0,4) ( 0,4 ( 0,4 ( 0,4) ( 0,4 (0,4)Lain* ( 8,

5)(44,

4)(40,4)(43,6) (50,

0)(52,4)

(66,0)

(75,6) (74,4)

(82,4)

(86,3) (85,4)

(65,8)Kredit Likwiditas 5,1 30, 47,9 52,8 57,4 60,0 63,2 67,5 75,5 79,5 83,5 91,8 95,8

Produksi ( 4,7 (22, (39,9)(42,4) (44, (45,0 (43, (43,9) (48, (51, (52,4) (53, (56,Ekspor ( 0, ( 2, ( 28) ( 2,3) ( 2,7 ( 3,0) ( 3,4 ( 4,6) ( 5,8 ( 7,9) ( 8,6) ( 8,4 ( 9,5Lain* ( 0,

1)( 4,

8)( 5,2) ( 8,1) ( 9,8

)(12,0) (16,

4)(19,0) (21,

4)(19.

8)(22,5) (29,

6)(29,

9)Bank Umum 9,3 26, 33,4 43,2 47,0 54,7 58,3 61,0 59,4 59,0 66,0 68,8 70,2Produksi ( 4,5 (13, (19,1)(25,0) (26, (30,6 (32, (34,1) (322 (32, (36,4) (38, (42,Ekspor ( 2, ( 6, ( 6,8) ( 8,7) ( 9,3 (10,8 (121 (126) (13, (11,2 (11,5) (11,8 (10,Lain* ( 1,

9)( 6,

7)( 7,5) ( 9,5) (12,1

)(13,3)

(13,8)

(14,3) (14,0)

(15,1)

(18,1) (18,7)

(16,8)Bank Umum Swasta 4,7 7,5 9,9 13,5 14,0 15,3 16,2 15,0 13,4 14,2 16,3 16,6 17,8

Produksi ( 1, ( 2, ( 3,3) ( 4,7) ( 4,7 ( 5,3) ( 5,8 ( 5,1) ( 5,0 ( 4,8 ( 5,5) ( 5,7) ( 6,2Ekspor ( 1,4 ( 0, (1,0) (1,2) (1,2 (1,3) (1,3) (1,3) ( 0,9 (1,1) (1,2) ( 1,0 (1,4)Lain* ( 1.7

)( 4,2)

( 5,6) ( 7,6) ( 8,1)

( 8,7) ( 9,1) ( 8,6) ( 7,5) ( 8,3)

( 9,6) ( 9,9)

(10,2)Bank Asing 1,1 1,0 1,8 1,7 2,1 2,0 2,3 2,4 2,4 2,7 3,3 3,5

Produksi - ( -) ( ) ( 0,3) ( 0,3 ( 0,4) ( 0,5 ( 0,4) ( 0,4 ( 0,5 ( 0,5) ( 0,7) ( 0,9Ekspor - ( - ) (- ) ( 0,7) (0.1) ( 0,1) ( 0,1) ( - ) (- ) ( 0,1 (0,1) ( 0,1) ( 0,1Lain* - (1,1

)(1,0) ( 0,8) (1,3

)(1,6) (1,4) (1,9) ( 2,0) (1,8) ( 2,1) ( 2,5) (2,5)

D J U M L A H 31,2 126,8

136,7 159,7 174,7

188,0 209,6

225,2 230,5

242,5

260,3 271,8

259,0

Produksi (14, (55, (66,0)(76,8) (79,7 (84,4 (85, (86.9) (90, (94, (99,9) (104 (111Ekspor ( 4, (10, (11,0)(13,3) (13, (15,6 (17,3 (18,9) (20, (20,7 (21,8) (21,7 (22,Lain* (12, (61, (59,7)(69,6) (81, (88.0 (106(119,4 (119 (127 (138.6 (14.1 (125,

40

Page 42:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Dalam triwulan I dari tahun anggaran 1969/70 djumlah kredit perbankan bertambah dengan Rp. 23,0 mil jar, dalam triwulan II bertambah dengan Rp. 49,9 miljar, dalam triwulan III bertambah dengan Rp. 31,9 miljar dan dalam triwulan IV bertambah dengan Rp. 17,5 miljar. Besarnja pertambahan kredit dalam triwulan-triwulan II dan III berhubungan dengan diperlunaknja kebidjaksanaan perkreditan. Semula impor jang menggunakan B.E. kredit dari Amerika Serikat dan Australia dapat dibiajai dengan kredit bank sebesar 75 — 80%.

Kemudian persentase ini dinaikkan mendjadi 85 — 90%. Untuk pembiajaan kredit-kredit tersebut dapat diperoleh kredit likwiditas dari Bank Sentral.

Selandjutnja bank-bank umum djuga dibenarkan untuk menjediakan kredit guna membajar bea masuk dan pemungutan-pemungutan lain bagi impor jang menggunakan B.E. kredit. Kemudian- djuga diberikan fasilitas-fasilitas kredit untuk penjaluran pupuk sebesar 75%, sedang 3/4

dari djumlah ter- sebut dapat dimintakan kredit likwiditas dari Bank Sentral. Ada pula ketentuan bahwa bagian kredit jang dapat dibiajai dari dana bank-bank umum sendiri untuk pembiajaan jang termasuk golongan IV dinaikkan dari 25% mendjadi 35%.

Selandjutnja bank-bank umum dapat pula minta bantuan likwiditas dari Bank Sentral untuk pembiajaan semua. kredit-kredit jang dipergunakan bagi sektor industri dan produksi. Sebelumnja hal tersebut hanja terbatas pada sektor-sektor prioritas tertentu.

Akibat daripada segala sesuatu tersebut ialah meningkat- nja permintaan untuk impor dan bertambahnja tekanan ter- hadap tjadangan devisa. Berhubung dengan itu maka berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi ketjepatan pertambahan djumlah kredit. Akibatnja ialah bahwa pertambahan djumlah kredit didalam triwulan IV tahun anggaran 1969/70 adalah djauh lebih rendah daripada pertambahan selama triwulan-triwulan sebelumnja.

41

Page 43:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

(1) Deposito berdjangka.Gerakan deposito berdjangka merupakan usaha baru dalam

rangka pengerahan dana masjarakat oleh perbankan dan telah menundjukkan hasil jang njata dalam tahun 1969 dan 1970.

Sedjak semula usaha deposito berdjangka ini telah menun-djukkan perkembangan jang pesat. Dalam bulan pertama jaitu dalam bulan Oktober 1968, ,djumlah deposito Bank-bank Peme-rintah sadja telah mentjapai djumlah Rp. 1,7 miljar, dan pada achir bulan Maret 1970 djumlah tersebut mentjapai djumlah 34,8 miljar, jang berarti 20 kali lebih besar dari pada hasil bulan Oktober 1968.

Perintjian perkembangan selandjutnja dapat diilihat dalam tabel I - 8 dibawah ini :

Tabel I - 8DEPOSITO BANK-BANK UMUM *

(dalam miljar rupiah)

Deposito lainnjaPada achir Deposito Berdjangkatahun/bulan Bank Pemerintah Bank- Swasta Bank Asing Djumlah

nasional

1968: Oktober 1,7 5,1 0,5 5,6Nopember 3,1 5,7 - 5,7Desember 4,5 6,0 0,4 6,4

1969: Djanuari 6,8 6,9 0,6 7,5Pebruari 10,4 8,0 0,2 8,2Maret 16,4 8,6 0,9 9,5April 21,6 9,2 1,2 10,4Mei 23,8 10,8 1,3 12,1D juni 24,5 11,8 1,3 13,1Djuli 25,9 12,4 1,5 13,9Agustus 27,8 13,3 2,5 15,8September 29,8 13,5 2,1 15,6Oktober 31,1 12,1 2,1 14,2Nopember 31,7 11,1 2,2 13,3Desember 33,6 12,1 2,0 14,1

1970: Djanuari 34,2 12,6 2,3 14,9Pebruari 34,6 12,8 2,7 15,5Maret 34,8 13,1 2,7 15,8

*) Tidak termasuk Bank Indonesia, Bank Pembangunan dan Bank Ta - bungan.Angka-angka sementara.

42

Page 44:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Berhasilnja gerakan deposito berdjangka ini terutama di-sebabkan antara lain oleh suku bunga deposito jang relatif sangat menarik bagi masjarakat, dan adanja ketentuan jang mendjamin kepentingan pemegang deposito.

Struktur suku bunga tersebut diatas relatif lebih tinggi dari suku bunga perkreditan lainnja. Ini berarti bahwa biaja-biaja jang harus dipikul oleh perbankan dalam rangka gerakan de-posito berdjangka relatif lebih besar dari pada pendapatan jang diperolehnja dari penggunaan d'ana-dana tersebut untuk perkreditan. Untuk mengatasi keadaan ini, kepada perbankan diberikan subsidi untuk deposito jang berdjangka waktu 12 bulan dan 6 bulan, massing-masing sebesar 2% dan 12

13%.Kenjataan bahwa makin meningkatnja kemantapan perkem-

bangan ekonomi/moneter dalam tahun 1969 sang disertai pula dengan makin pesatnja perkembangan deposito berdjangka, maka keadaan ini telah memungkinkan bagi Pemerintah untuk mengadakan penurunan suku bunga deposito dengan tudjuan meringankan beban perbankan dan menghapuskan subsidi ke-pada sektor perbankan.

Perkembangan suku bunga dari deposito berdjangka dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

43

Page 45:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I — 9

PERKEMBANGAN SUKU BUNGA DARI PADADEPOSITO BERDJANGKA PADA BANK-BANK

PEMERINTAH.

Deposito dengan 1 Okt. 17 Mart 1 Mei 10 Djuli '69 15 Sep. '69 1 Djan. '70djangka waktu '68 1) '69 2) '69 3)

1 bulan atau lebih 1,5 1,5 1,0 1 1 13 bulan atau lebih 4,0 3,0 2,0 1,5 1,5 1,56 bulan atau lebih 5,0 4,0 3,0 2,5 2,0 1¾1 tahun atau lebih 6,0 5,0 4,0 3,0 2,5 2

1) Subsidi Pemerintah sebesar 2% dan 12/3 % untuk deposito berdjang- ka waktu 12 bulan dan 6 bulan.

2) Subsidi Pemerintah sebesar 1% hanja untuk deposito jang berdjang- ka waktu 12 bulan.

3) Subsidi Pemerintah dihapuskan sama sekali.

44

Page 46:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

GRAFIK I –4SUKU BUNGA DEPOSITO BERDJANGKABANK-BANK PEMERINTAH

%

45

Page 47:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Adanja kemadjuan jang pesat dari deposito berdjangka Bank-bank Pemerintah mempengaruhi kemadjuan deposito lainnja dari Bank Swasta Nasional dan Bank-bank Asing. Achir Oktober 1968 djumlah deposito lainnja sedjumlah Rp. 5,6 miljar, jaitu Rp. 5,1 miljar berasal dari Bank-bank Swasta Nasional, dari Rp. 0,5 miljar dari Bank-bank Asing, sedangkan pada achir Maret 1970 djumlah ini meningkat mendjadi Rp. 15,8 miljar atau suatu kenaikan sebesar Rp. 10,2 miljar (195%), lihat Tabel I -- 8.

Sebagian besar dari kenaikan berasal dari Bank-bank Swasta Nasional sedjumlah Rp. 8,0 miljar, dan lainnja sebesar Rp. 2,2 miljar berasal dari Bank-bank Asing. Dalam masalah suku- bunga deposito lainnja, Bank-bank Swasta Nasional dan Bank-bank Asing bebas menentukannja dan hal inn tergantung kepada perdjandjian jang mereka lakukan dengan pihak jang berke-pentingan, dengan berpedoman kepada suku bunga deposito berdjangka Bank-bank Pemerintah.

Gerakan Tabungan berhadiah jang dimulai sedjak Pebruari 1969 bertudjuan untuk mengerahkan dana-dana masjarakat melalui perbankan, serta memupuk/meningkatkan kebiasaan masjarakat untuk menabung terutama bagi mereka jang ber-penghasilan tetap. Mula-mula gerakan tabungan berhadiah ini merupakan pilot project di Djakarta dan kemudian sedjak 1 Djuli 1969 setjara berangsur-angsur diperluas kelima daerah lainnja sehingga pada achir Maret 1970, telah meliputi seluruh Djawa, Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

Pada tahap pertama, gerakan tabungan berhadiah jang di-laksanakan di Djakarta, menundjukkan perkembangan jang pesat sekali, jaitu dari nominal Rp. 20,6 djuta pada Pebruari 1969 mendjadi Rp. 74,8 djuta pada Djuni 1969, suatu kenaikan sedjumlah Rp. 54,2 djuta (± 250%).

Kemudian setelah diperluas, perkembangan tabungan berha-diah ini mendjadi lebih pesat lagi, jaitu dari nominal Rp. 126,5 djuta pada Djuli 1969 mend jadi Rp. 904 djuta pada achir Maret 1970 atau kenaikan sedjumlah Rp. 877,5 djuta ( ± 710%).

46

Page 48:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Kemadjuan ini disebabkan oleh adanja hadiah jang menarik dan tingkat bunga jang tjukup tinggi jang achirnja mengaki- batkan kegemaran menabung masjarakat semakin meningkat. Dewasa ini suku bunga tabungan berhadiah 1969 adalah seba- gai berikut :

13/4% sebulan untuk tabungan 3 bulan, 21/4% sebulan untuk tabungan 6 bulan dan 23%4 % sebulan untuk tabungan 12 bulan.

Dari uraian tersebut diatas, djelaslah bahwa gerakan tabungan berhadiah 1969 ini telah berhasil dengan memuaskan.

(2) Suku bunga.Dalam bulan Djanuari 1970 susunan suku bunga pindjaman

disederhanakan dengan mengurangi djumlah penggolongan dan memperketjil selisih suku bunga untuk penggolongan-penggo-longan tersebut. Golongan IV did jadikan satu dengan Golongan III, jang berarti suku bunga pindjaman jang termasuk Golongan IV sebesar 3% kini mendjadi 2l/2% per bulan; Golongan V men- djadi Golongan IV, dan suku bunga untuk golongan ini diturun- kan dari 3% - 5% mendjadi 21/2% — 4%.

Susunan suku bunga pindjaman bank-bank umum terhitung tanggal 15 Djanuari 1970 dapat digambarkan sebagai berikut: Golongan I. 1/2% — 1% per bulan.Untuk keperluan-keperluan :

1. Impor pupuk.2. Impor PL 480 dan kredit dengan djaminan anggaran.3. Pemerintah Daerah untuk pembangunan dengan djaminan

ADO.4. Produksi gula (PNP).

Golongan II. 21/4% per bulan.Untuk keperluan-keperluan :

1. Produksi dan distribusi 9 bahan pokok, jakni : beras, gula, minjak goreng, garam, ikan asin, minjak tanah, sabun, tekstil kasar dan batik.

2. Produksi dan pengumpulan barang-barang ekspor.3. Ekspor tembakau.

47

Page 49:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

4. Produksi pertekstilan.5. Peternakan, pertanian dan perikanan.

Golongan m. 21/2% per bulan.Untuk keperluan-keperluan:

1. Ekspor dan pengumpulan barang-barang ekspor.2. Pengangkutan umum & produksi obat-obatan.3. Produksi kertas, keradjinan, pertambangan dan bahan-bahan

bangunan.4. Industri Pariwisata.

Golongan IV. 2%% — 4%.Untuk produksi Pangan, Sandang dan lainnja jang tidak ter-

masuk golongan I, II dan III.Pada bulan Djanuari 1970 suku bunga deposito berdjangka

telah dirobah, jaitu untuk deposito berdjangka 6 bulan dan 12 bulan masing-masing diturunkan dengan 1/4% dan sehing- ga suku bunga jang barn untuk masing-masing adalah 1¼% dan 2%, sedangkan suku bunga deposito berdjangka jang kurang dari 3 bulan tetap sebesar 1% sebulan dan untuk depo-sito berdjangka antara 3 — 6 bulan sebesar 112%.

Pengarahan penggunaan kredit telah didjalankan pada bulan Mea 1969 dengan dikeluarkannja ketentuan bahwa seku-rang-kurangnja 60% dari pemberian kredit diarahkan untuk golongan I — III; sekurang-kurangnja 80% diperuntukkan bagi golongan I — IV, dan sebanjak-banjaknja 50% diperuntukkan bagi golongan V.

Kebidjaksanaan ini mengalami perubahan pada bulan Agus- tus 1969 sebagai berikut : bagian minimum jang diperuntuk- kan bagi golongan I — IV jang sebelumnja 85% diturunkan mendjadi 75%, dan bagian maximum jang diperuntukkan bagi golongan V dinaikkan dari 15% mendjadi 20%. Selandjutnja dalam bulan Nopember 1969, bagian maximum jang diperun-tukkan bagi golongan V (sekarang golongan IV) telah danaik- kan lagi dari 25% mendjadi 30%.

Untuk keperluan pembiajaan kredit golongan-golongan ter-sebut diatas, Bank Indonesia memungut bungs 50% dari bunga jang dipung ut oleh bank-bank umum Pemerintah.

48

Page 50:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Suku bunga untuk kredit dalam bentuk valuta asing diatur tersendiri. Misalnja pemberian kredit dalam bentuk valuta asing oleh Bank-bank umum jang memiliki idjin untuk itu, harus sesuai dengan suku bunga jang berlaku diluar negeri. Kredit ini dapat pula dipergunakan untuk pembiajaan sektor jang termasuk Golongan I dan II.

Bagi bank-bank umum swasta mereka bebas menentukan suku bunga. Walaupun terdapat perbedaan suku bunga antara bank-bank, namun suku bunga pindjaman pada umumnja telah mengalami penurunan jang tjukup besar dalam tahun 1969, sehingga suku bunga tersebut hanjalah sekitar 4% sampai 10% sebulan, sedangkan dalam tahun 1968 suku bunga tersebut sekitar 7 sampai 15% sebulan.

(3) Kredit investasi.

Program kredit investasi atau kredit djangka menengah/ pandjang jang dimulai sedjak 1 April 1969 telah mentjapai djumlah Rp. 31,6 miljar pada achir Maret 1970. Dari djumlah ini Rp. 16,6 miljar telah direalisir pada achir Maret 1970. Djum- lah kredit jang memperoleh persetudjuan perbankan telah menundjukkan kemadjuan jang pesat dalam periode Oktober — Desember, Dalam triwulan tersebut tertjatat kenaikan rata- rata lebih dari Rp. 4 miljar sebulan dibandingkan dengan kenaikan rata-rata sebesar Rp. 2 miljar dalam triwulan II (lihat Tabel I-10). Realisasi kredit investasi dalam bulan-bulan De-sember 1969 — Maret 1970 mentjapai rata-rata Rp: 3 miljar per bulan dibanding dengan rata-rata Rp. 1,5 a Rp. 2 miljar dalam bulan-bulan sebelumnja.

Semua impor dalam rangka program kredit investasi harus menggunakan B.E. kredit (sekarang Devisa Kredit). Dari kredit investasi jang telah disetudjui sampai dengan Maret 1970 Rp. 21 miljar (atau 67%) dipergunakan untuk pembia- jaan impor.

011322-(4).

49

Page 51:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I -- 10PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI

(Dalam Mil jar Rupiah)R e a l i s a s i

B u l a n Persetudjuan SektorPemerintah

SektorSwasta Djumlah

1969 Apria 4,6 1,6 1,2 2,8Mei 5,1 1,6 1,9 3,5Djuni 5,4 1,7 1,9 3,6Djuli 7,6 1,8 2,0 3,8Agustus 9,6 2,0 2,2 4,2September 11,3 2,1 2,5 4,6Oktober 13,8 3,2 3,0 6,2Nopember 21,6 4,4 3,6 8,0Desember 27,2 5,1 4,1 9,2

1970 Djanuari 27,3 5,1 6,1 11,2Pebruari 28,9 5,1 8,0 13,1Maret 31,6 5,5 11,1 16,6

Grafik : I – 5PERKEMBANGAN KREDIT INVESTASI

(dalam miljar rupiah)

50

Page 52:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Perintjian lebih land jut kredit investasi per Maret 1970 menu- rut sektor dapat dilihat dari angka-angka jang berikut :

Sektor D jumlah(dalam djutaan rupiah)

Pertanian1. Produksi bahan makanan 1.188,82. Perkebunan 5.623,73. Kehutanan 867,04. Lain-lain 398,1

8.077,6

tndustri1. Pupuk dan semen 2.284,52.Tekstil 3.378,13. Kertas 988,44. Industri Ringan 2.385,85.Lain-lain 1.576,9

10.813,7Pertambangan 908,0

Perhubungan/Pariwisata9.909,21. Angkutan Djalan

2. Angkutan Laut 345,63. Djasa ,dan Pariwisata 1.040,84. Lain-lain 68,0

11.363,6Lain-lain 395,0

Djumlah seluruhnja 31.557,9

51

Page 53:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor Industri Rp. 10.813,7 djuta, untuk sektor Pertambangan Rp. 908,0 djuta, untuk sek- tor Perhubungan/Pariwisata Rp. 11.363,6 djuta dan sektor lain-lain sebesar Rp. 395,0 djuta.

Pemberian sektor Perhubungan/Pariwisata mendapat bagian jang tjukup besar jaitu lebih dari 33% dari djumlah Kredit Investasi jang disepakati. Hal ini terutama disebabkan karena dirasakan sangat mendesak/kebutuhan pembiajaan pada sek- tor-sektor ini, sebagai akibat diabaikannja pembinaan/pera- watan sektor-sektor tersebut dimasa-masa lampau. Disamping itu didalam rangka peningkatan kegiatan pariwisata diperlu- kan pula investasi jang tjukup besar dibidang perhotelan.

Kredit Investasi untuk sektor industri, jang hampir sama besarnja dengan sektor perhubungan, terutama dipergunakan untuk pembiajaan rehabilitasi produksi tektil, pupuk, semen, kertas dan industri ringan.

Sektor pertanian memperoleh kredit investasi sebesar ± 25% dari djumlah kredit keseluruhan dan sebagian terbesar dipakai untuk rehabilitasi dan expansi perusahaan-perusahaan perke-bunan.

52

Page 54:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

Tabel I - 11POSISI LIKWIDITAS BANK-BANK UMUM

(Dalam miljar rupiah).

waktuW a t u

Kewadjiban Alat likwid Reserve Kelebihan Kredit jangjang segera

ditagihminimum Reserve diberikan

1967 Desember 20,2 8,6 6,1 2,5 14,11968 Maret 24,1 8,2 7,3 0,9 18,4

Djuni 34,7 16, 10, 5,8 22,1September 36,8 13, 11, 2,3 29,6Desember 46,5 17,

713,

93,8 34,8

1969 Djanuari 50,6 21, 15, 6,2 37,1Pebruari 47,2 22, 14, 8,1 39,5Maret 53,8 26, 16, 10, 44,3April 64,3 31, 19, 12, 47,2M e i 67,4 36, 20, 16, 54,2Djuni - 34, 21, 12 58,5Djuli 79,4 34, 24, 9,7 63,8Agustus 85,2 34, 25, 8,4 71,4September 86,7 33, 26, 7,6 76,6Oktober 88,2 35, 26, 9,2 78,3Nopember 89,1 32, 25, 6,8 75,2Desember 91,5 40,

727,

413,

378,5

1970 Djanuari 99,0 38, 29, 9,0 88,1Pebruari 100, 36, 34, 2,7 91,9Maret 116,

239,

834,

94,8 94,9

Page 55:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

TABEL I-12 PERKEMBANGAN KREDIT BANK

INDONESIA ( dalam miljar Rupiah )

1 9 6 9 / 1 9 701967 196

8 Maret Djuni Djuli

Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Djan.

Pebr.

Maret

Kredit Langsung 12,1 61,8 44, 53,7 54,6 57,0 70,9 80,4 80,8 87,3 91,8 91,3 71,8- B.U.L. - 37,2 32,1 42,2 42,1 44,7 58,1 67,6 65,7 72,4 75,8 78,2 59,5- Pupuk 2,4 14,6 1,1 - - - - - - - - - -- B.E. Kredit 8,2 0,6 0,5 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4- Terigu PL-480 - 3,2 3,2 2,5 2,4 2,1 2,1 0,1 2,1 2,1 2,2 2,2 2,2- Kredit Investasi - - 0,6 0,5 0,5 1,1 1,3 1,2 1,3 1,7 1,6 1,7

Irian Barat 1,0 2,2 3,0 3,2 3,3 3,3 3,4 3,7 4,0 4,1 - -- Lain-lain 5,2 5,7 5,0 6,0 6,0 5,9 5,6 7,7 7,1 7,6 8,9 8,0

Kredit Likwiditas 5,0 30,2 47,3 52,5 56,4 59,5 62,2 66,4 74,5 79,5 83,5 97,8 95,8Gula 3,1 6,5 7,3 7,3 7,3 7,8 9,5 9,9 9,5 9,1 11,0 10,5 9,6- Produksi (3,1) (6,5 ( 7,3) ( 7,3) ( 7,3) ( 7,0) ( 8,0) ( 8,2) ( 7,5) ( 7,0 ( 7,0) ( 6,5) ( 6,3)- Distribusi (-) (-) ( -) ( -) ( -) ( 0,8) (1,5) (1,7) ( 2,0) ( 2,1 ( 4,0) ( 4,0) ( 3,3)

iPPerkebunan 1,0 1,7 2,4 2,5 2,5 2,4 2,7 2,3 2,1 2,1 3,4 3,2 3,3Pertanian 0,3 3,0 16,3 19,0 19,9 20,8 21,7 23,7 25,4 26,2 25,7 25,7 24,2- Pupuk () (1,4 (13,0 (13,3 (13,9) (14,8) (15,2 (16,6) (17,5) (18, (17,6) (17, (16,8)- Bimas (-) ( 1 , 5) ( 2,5) ( 2,6) ( 2,6) ( 2,5) ( 2,4) ( 2,3) ( 2,8)

( 2,6)( 2,8) ( 3,0) (3, 2)

- Lain-lain O ( 0,1) ( 0,8) ( 3,1) ( 3,4) ( 3,5) ( 4,1) '4,8) ( 5,1) ( 5,6 ( 5,3) ( 5,4) ( 4,2)E k s p o r 0,3 2,9 2,8 2,3 2,7 3,0 3,4 4,6 5,8 8,2 8,6 8,4 9,5Kapas PL-480 - 10,6 12,4 12,2 14,0 13,7 11,1 10,5 13,0 13,2 13,0 12,9 14,4Terigu PL-480 - 1,9 2,1 2,2 2,2 2,1 2,1 1,9 2,1 5,0 5,0Kredit Investasi - - - 1,7 1,7 1,7 2,0 2,3 3,0 4,9 5,3 5,9 8,4Lain-lain 0,3 5,5 6,1 5,6 6,2 7,9 9,6 11,0 13,6 13,9 14,4 16,0 21,4- Industri (0,2) (1,0 (1,0) ( 0,9) (1,3) (1,3) (1,4) (1,8) ( 2,9) ( 3,1 ( 3,8) ( 3,9) ( 4,6)- Pengangkutan O ( -) ( 0,8) ( 0,9) ( 0,9) ( 0,9) ( 0,8) ( 0,9) ( 0,9) (1,4) (1,7) (1,7) (1,3)- BE Kredit (-) ( 3,6) ( 3,9) ( 3,4) ( 3,7) ( 5,0) ( 5,8) ( 6,2) ( 7,1) ( 6,9 ( 6,3) ( 6,5) ( 6,3)- Bank Swasta (0,1) ( 0,1 ( 0,1) ( 0,1) ( 0,1) ( 0,1) ( 0,9) ( 0,8) ( 0,9) (1,0) (1,3) (1,2) (1,2)- Lain-lain O ( 0,8)

( 0,3) ( 0,3) ( 0,2) ( 0,6) ( 0,7) (1,3) (1,8) (1,5) (1,3) ( 2,7) ( 8,0)D J U M L A H 17,1 92,0 92,1 106,2 111,

0116,5 133,

1146,

8155,3 166,8 175,8 183,1 167,6

Page 56:  · Web viewLain-lain 68,0 11.363,6 Lain-lain 395,0 Djumlah seluruhnja 31.557,9 51 Pemberian Kredit Investasi sektor Pertanian telah mentjapai djumlah Rp. 8.007,6 djuta, untuk sektor

54