repository.unja.ac.id · web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai...

116
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu menjalani tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap kelas mempunyai perjenjangan sendiri Hadari ( 2002: 177). Menegaskan bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya. Menurut Undang.undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1) : (Syaiful, 2005) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah mempunyai peran sebagai lembaga pendidikan yang

mengembangkan potensi-potensi siswa yang manusiawi, agar mampu menjalani

tugas-tugas dalam kehidupan, baik secara individual maupun sosial. Sekolah

sebagai suatu organisasi kerja yang terdiri dari beberapa kelas. Setiap kelas

mempunyai perjenjangan sendiri Hadari ( 2002: 177).

Menegaskan bahwa sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam mendidik siswa, yang tidak harus didewasakan dari

aspek intelektualnya saja, akan tetapi dalam aspek kepribadiannya.

Menurut Undang.undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bab I pasal (1) : (Syaiful, 2005)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sebagai calon penerus bangsa, siswa dalam dunia pendidikan lebih

ditekankan pada upaya membangkitkan semangat belajar yang tinggi. Kemauan

untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan

bangsa perlu lebih ditanamkan lagi kepada mereka. Hal ini merupakan salah satu

tantangan guru di dunia pendidikan. Para guru diharapkan dan harus mampu

menciptakan pembelajaran dengan efektif, menyenangkan, tercipta suasana dan

iklim pembelajaran yang kondusif, terdapat interaksi balajar-mengajar yang

1

Page 2: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

2

bagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai

tujuan pembelajaran.

Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah pendidik. Di

pundak pendidik terdapat tanggung jawab yang amat besar dalam upaya

mengantarkan peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini

disebabkan pendidikan merupakan culture transition yang bersifat dinamis ke

arah suatu perubahan secara kontinyu, sabagai sarana vital bagi membangun

kebudayaan dan peradaban umat manusia.

Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta

didik, baik spiritual, intelektual, moral estetika maupun kebutuhan fisik peserta

didik. Samsul, (2002:41) Dalam kehidupan sekolah sering dijumpai guru-guru

yang dapat dikatakan kurang berhasil dalam mengajar. Indikator belum

berhasilnya guru adalah hasil belajar yang rendah, tidak sesuai dengan standar

atau batas ukuran yang ditentukan. Kegagalan guru ini mungkin bukan hanya

kurang menguasai materi bidang studinya, tetapi karena mereka tidak tahu atau

belum mampu mengelola kelas.

Pembaharuan pendidikan yang mulai digalakkan beberapa puluh tahun

yang lalu menyebabkan timbulnya usaha-usaha pemikiran diberbagai bidang

pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode mengajar,

pembaharuan administrasi pendidikan, pembaharuan media pendidikan,

pembaharuan sistem supervisi dan sebagainya. Adanya pembaharuan ini telah

menimbulkan perubahan bahan ukuran baik-buruk perihal kegiatan guru, kegiatan

siswa, suasana kelas dan sebagainya. (Arikunto, 2006: 2)

Page 3: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

3

Pembaharuan dunia pendidikan saat ini memberikan pengaruh besar

terhadap persiapan dan cara mengajar seorang guru serta mempengaruhi persiapan

dan kondisi belajar siswa di kelas, Metode mengajar yang berbeda memberikan

peran terhadap suasana belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru perlu terampil

dalam mengelola kelas, Pengelolaan kelas adalah tindakan yang menunjuk kepada

kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal

bagi terjadinya proses belajar. Rohani, (2005:117) “manajemen kelas merupakan

bagian dari pengelolaan sekolah yang ikut menentukan mutu pendidikan”.

Kemampuan seorang guru dalam pengelolaan kelas, memiliki peranan

yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator

pembelajaran. Hal ini harus dipahami bahwa pendukung utama tercapainya tujuan

pembelajaran sebagai media pertemuan segala komponen pendidikan.

Pengelolaan kelas merupakan tugas utama guru dan wali kelas dalam menciptakan

suasana kelas yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran semaksimal

mungkin, meningkatkan, memperbaiki belajar siswa sehingga tetap tertarik

terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan lebih mudah dalam menerima

pelajaran, keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan

pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengatur kelas yang dapat

menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik dapat belajar, sehingga

merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dengan baik

dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang merangsang untuk

belajar.

Page 4: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

4

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diciptakan suasana kelas yang

mendukung proses belajar mengajar yang dapat membantu efektivitas proses

belajar mengajar yaitu :

Memanggil setiap murid dengan namanya, selalu bersikap sopan kepada murid, memastikan bahwa anda tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu, merencanakan dengan jelas apa yang anda lakukan dalam setiap pelajaran, mengungkapkan kepada muridmurid tentang apa yang ingin anda capai dalam pelajaran ini, dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran,berikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara, mengutarakan maksud anda melaksanakan hal yang telah anda katakan kepada murid, bersikaplah konsisten dalam menghadapi murid-murid. (Mary, 2000: 39)

Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar,

meningkatkan hasil belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan

bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, maka diperlukan

pengorganisasian kelas yang memadai.

Hasil belajar adalah evaluasi dari pengukuran terhadap peserta didik yang

meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen

yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha

belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

Hasil observasi peneliti di SD Negeri 80/I Muara Bulian hasil belajar siswa

masih rendah, dari hasil observasi yang di peroleh tatanan ruang yang masih

belum baik, guru masih terpaku pada gaya belajar yang dimikinya sehingga siswa

merasa bosan saat belajar.

Keberhasilan hasil belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti

Page 5: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

5

kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor itu berwujud

juga sebagai kebutuhan dari anak. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari

luar diri anak, seperti kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat,

teman, guru, media, sarana dan prasarana belajar.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dapat diwujudkan dengan

pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa artinya guru harus memberi

penekanan dan pengalaman secara langsung serta merancang proses belajar

mengajar di kelas yang memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan pengetahuan dan menerapkan hal-hal yang telah dipelajarinya,

serta kedisiplinan siswa yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penulis ingin

menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pengelolaan Kelas

Terhadap hasil belajar sains siswa Di Kelas IV SD N 80/I Muara Bulian.

1.2. Ruang Lingkup dan keterbatasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini pada :

1. Tata ruang kelas kelas sebagai pusat dari proses belajar mengajar.

2. Hasil belajar yang akan di teliti yaitu sains pada siswa di kelas IV SD N 80/I

Muara Bulian.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas

terhadap hasil belajar siswa Di Kelas IV SD N 80/I Muara Bulian”?

Page 6: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

6

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini ialah: Untuk mengetahui pengaruh

pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa Di Kelas IV SD N 80/I Muara

Bulian.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Guru, yaitu sebagai umpan balik dengan kemampuan mengelola kelas yang

dimilikinya agar lebih ditingkatkan lagi kemampuan tersebut untuk proses

pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

2. Kepala sekolah, yaitu sebagai masukan dengan kemampuan mengelola kelas

yang dimiliki oleh seorang guru sehingga akan lebih ditingkatkan lagi

pembinaan serta pengawasan terhadap kinerja guru tersebut.

3. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai

pengelolaan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dan dapat

menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.

1.6 Definisi Oprasional

Djamarah (2004:20-21) hasil belajar “adalah apa yang telah dapat

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan jalan keuletan kerja.

Pengelolaan kelas kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan

dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila

terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar". Usman, (2002:97)

Page 7: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

7

Mulyono (2003:28) bahwa belajar dapat diartikan sebagai: "suatu

proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar yaitu suatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap."

Page 8: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Belajar

Menurut Hilgard dan Bower dalam Ngalim (2002:82) mengemukakan:

"Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulangulang dalam situasi

ini, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungan, respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat

seseorang." Hal lain dikemukakan oleh Mudzakir (2001:84) bahwa: "belajar

merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di

dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan lain sebagainya."

Definisi lain seperti yang dikutip oleh E.L. Torndike tentang pengertian

belajar, yaitu: "belajar merupakan suatu bentuk perubahan perilaku yang dapat

diamati yang terjadi melalui hubungan rangsangan, jawaban menurut prinsip-

prinsip yang mekanistik". Ditambah oleh Mulyono (2003:28) bahwa belajar

dapat diartikan sebagai: "suatu proses dari seorang individu yang berupaya

mencapai tujuan belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap."

Belajar juga merupakan” proses pengumpulan atau penghafalan suatu

fakta dalam bentuk informasi atau materi pelajaran, demikianlah sebagian orang

menafsirkan arti belajar”. (Mulyadi, 2004:64)

Menurut Gagne dalam Ibrahim, (2004:164) memaparkan bahwa :

Belajar sebagai suatu perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukkan kinerja (perilaku) berarti

8

Page 9: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

9

belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan sikap, keterampilan, kemampuan, informasi, dan nilai.

Sementara Wittig dalam Syah (2006:90) “mengemukakan bahwa belajar :

merupakan perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau

keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai pengalaman”.

Perubahan yang menyangkut seluruh aspek psikofisik organisme yang

didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah laku lahiriyah organisme itu sendiri

bukan indikator adanya peristiwa belajar, karena proses belajar itu tidak dapat

diobservasi langsung.

2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Kartono (2000:3) kegiatan proses belajar mengajar dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal yang dapat dijabarkan

lebih lanjut sebagai berikut :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi:

a) Intelegensi

Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk

memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai komponen.

b) Bakat

Merupakan potensi atau kemampuan yang jika dikembangkan melalui

belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.

c) Minat dan perhatian

Minat dan perhatian dalam belajar sangat berhubungan erat. Seseorang

yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung

Page 10: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

10

untuk selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya. Begitu juga

jika seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara sadar

maupun secara tidak sadar pada objek tertentu biasanya akan

membangkitkan minat pada objek tersebut.

d) Kesehatan jasmani

Kondisi fisik yang baik akan sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar seseorang apabila memiliki badan atau kondisi

fisik yang sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar. Namun

sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan sulit

untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar.

e) Cara belajar

Cara belajar yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan dalam belajar. Ada beberapa cara belajar yang efisien.

Diantaranya yaitu: berkonsentrasi baik sebelum belajar ataupun pada saat

proses belajar mengajar berlangsung, mempelajari kembali materi

pelajaran yang telah diterima, membaca dengan teliti dan betul materinya,

mencoba menyelesaikan latihan-latihan soal dari materi yang telah

diajarkan.

2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan,

lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Ahmadi, (2001:130) yang menyatakan

bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik secara

langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga

macam yaitu:

Page 11: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

11

1. Faktor-faktor stimulasi belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran

kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya

tugas, dan suasana lingkungan eksternal.

2. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam

belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan

kondisi-kondisi intensif.

3. Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis

kelamin, pengalamannya sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan

jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.

Sedangkan menurut Mulyono (2003:29) berpandangan bahwa "belajar

sangat dipengaruhi oleh dua macam masukan, yaitu kelompok masukan pribadi

(personal inputs) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan

(environmental inputs)."

Pendapat lain yang diungkapkan Muslim dalam Syah (2006:90)

menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

1. Strategi pembelajaran, salah satu strategi yang dapat meningkatkan

keterlibatan siswa dalam proses belajar adalah: pra pembelajaran,

penyajian informasi, peran serta siswa, evaluasi, dan tindak lanjut.

2. Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap

dalam menerima, memikirkan, memecahkan masalah, ataupun dalam

informasi.

Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Page 12: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

12

internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut

sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli eksternal terhadap

anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh

faktor eksternal tersebut.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni hasil

dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian hasil belajar, peneliti

menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.

Menurut KUBI (2001:787) pengertian hasil adalah “hasil yang telah

dicapai (dari yang telah diakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan

menurut Djamarah (2004:20-21) hasil belajar “adalah apa yang telah dapat

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan

jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa

prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa

berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa”.

Sedangkan menurut Sukmadinata (2005:153) “hasil belajar (achievement)

“merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik.

Sedangkan menurut Sukmadinata (Purwanto, 2009:15) hasil belajar

(achievement) “merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau

kapasitas yang dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari

Page 13: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

13

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan

berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi

belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang telah

ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasi/hasil belajar disebut tes prestasi

belajar atau achievement test yang disusun oleh guru atau dosen yang mengajar

mata kuliah yang bersangkutan.

Nasution (Sunarto, 2005:56) mendefinisikan prestasi belajar “adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan), sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”.

Menurut Sunarto (Purwanto, 2009:15) mengemukakan bahwa “tujuan dari

tes prestasi belajar yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar”. Tes

prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap

performasi maksimal individu dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang

telah diajarkan. Hasil dari tes prestasi belajar dapat memperlihatkan tentang tinggi

atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai

kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar

selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.

2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu.

Page 14: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

14

Yang termasuk ke dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

2. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial Sedangkan yang faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia dan motivasi sosial (Djamarah, 2004:21)

Sukamadinata (2003: 162-165) berpendapat bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar bersumber pada dirinya atau di luar dirinya atau

lingkungannya.

1) Faktor-faktor dari dalam diri individu yang menyangkut aspek jasmaniah

maupun rohaniah. Jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari

individu. Aspek psikis atau rohaniah menyangkut kondisi kesehatan

psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta

kondisi afektif dan konatif dari individu. Sedangkan kondisi intelektual

menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, penguasaan siswa akan

pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Kondisi sosial

menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik gurunya, temannya,

orang tuanya maupun orang-orang yang lainnya. Hal lain yang ada pada

diri individu adalah ketenangan dan ketentraman psikis, motivasi belajar,

keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan

membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas,

dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan hasil

belajar sebelumnya.

2) Faktor-faktor lingkungan, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri

siswa, baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Di dalam lingkungan

Page 15: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

15

keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan

prasarana belajar yang ada, suasanan dalam rumah tenang atau gaduh,

suasana lingkungan di sekitar rumah, keutuhan keluarga, iklim

psikologis, iklim belajar dan hubungan antaranggota keluarga.

Lingkungan sekolah meliputi, lingkungan kampus, sarana dan prasarana

belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, hubungan siswa

dengan teman-temannya, dengan guru dan staf sekolah yang lain, suasana

dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, berbagai kegiatan

kokurikuler.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum, menurut

Ruhimat (2011: 140-141) “hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor

eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri siswa”. Yang tergolong

faktor internal adalah:

1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun

yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh,

dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan meliputi:

a) Faktor intelektual terdiri atas:

(1) Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.

(2) Fakor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.

b) Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri,

penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.

Page 16: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

16

3) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal adalah:

1) Faktor sosial yang terdiri atas:

a) Faktor lingkungan keluarga

b) Faktor lingkungan sekolah.

c) Faktor lingkungan masyarakat.

d) Faktor kelompok.

2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,

kesenian dan sebagainya.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim,

dan sebagainya.

4) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas

menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Artinya

pelaksanaan dan hasilnya sangat ditentukan oleh faktor-faktor di atas. Bagi siswa

yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui

dengan lancar dan pada gilirannya akan memperoleh prestasi atau hasil belajar

yang baik.

Sebaliknya bagi siswa yang berada dalam kondisi belajar yang tidak

menguntungkan, dalam arti tidak ditunjang atau didukung oleh faktor-faktor

diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan terhambat atau menemui

kesulitan.

Page 17: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

17

2.3 Pengertian Pengelolaan kelas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pengelolaan diartikan

dengan "penyelenggaraan, pengurusan". Purwadarminta, (2002:470) Sedangkan

yang dimaksud dengan kelas adalah "tingkat, ruang tempat belajar di sekolah".

dengan kata lain pengelolaan kelas diterjemahkan secara singkat sebagai suatu

proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar

mengajar, dan untuk lebih jelasnya berikut pengertian pengelolaan kelas yang

dikemukakan oleh Usman (2002:97) bahwa "pengelolaan kelas adalah

keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang

optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar

mengajar".

Sedangkan menurut Wina Sanjaya bahwa pengelolaan kelas adalah:

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal

yang dapat mengganggu suasana pembelajaran Wina (2005:174). Sebelum

memberikan pengertian tentang pengelolaan kelas berikut ini adalah pengertian

tentang kelas yang dikemukakan oleh Purnomo, bahwa Kelas adalah ruangan

belajar (lingkungan fisik) dan rombongan belajar (lingkungan emosional).

Purnomo (2005:3) Lingkungan fisik meliputi “(1) ruangan, (2) keindahan kelas,

(3) pengaturan tempat duduk, (4) pengaturan sarana dan alat pengajaran, (5)

ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi:

“(1) tipe kepemimpinan guru, (2) sikap guru, (3) suara guru, (4) pembinaan

hubungan yang baik”.

Page 18: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

18

Pendapat lain yang cukup menarik dalam buku Quantum Teaching tentang

kelas, yaitu “berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas yang

mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar”. Bobbi, (2002:3)

Dalam proses pembelajaran di kelas yang sangat urgen untuk dilakukan

oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar

mengajar yang baik. Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan proses belajar

mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses pembelajaran yang baik

akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam

pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seorang guru memiliki

kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai

tingkat efektivitas yang optimal dalam kegiatan instruksional kemampuan

pengelolaan kelas merupakan “salah satu faktor yang juga harus dikuasai oleh

seorang guru, di samping faktorfaktor lainnya”. Nasrun (2001:429) “kemampuan

tersebut yang kemudian disebut dengan kemampuan mengelola kelas”.

Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat statis

dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa dengan

siswa dan siswa dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya untuk

dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang dinamis perlu

adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terencana.

Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung

dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi,

pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. “Hal

lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah

timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar

Page 19: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

19

mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya”. (Sutopo,

2005:200)

Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukakan oleh para

ahli di atas dapat disimpulkan, dapatlah memberi suatu gambaran serta

pemahaman yang jelas bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu usaha

menyiapkan kondisi yang optimal agar proses atau kegiatan belajar mengajar

dapat berlangsung secara lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat

kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan

mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pandangan mengenai pengelolaan kelas sebagaimana telah dikemukakan

di atas intinya memiliki karakteristik yang sama, yaitu bahwa pengelolaan kelas

merupakan sebuah upaya yang real untuk mewujudkan suatu kondisi proses atau

kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan pengelolaan kelas yang baik

diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di mana proses

tersebut memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang

terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas.

2.3.1 Tujuan Pengelolaan Kelas

Menurut Usman (2002:99) pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.

2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Page 20: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

20

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada tujuan

pendidikan dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas

bagi bermacam.macam kegiatan belajar siswa sehingga subjek didik terhindar dari

permasalah mengganggu seperti siswa mengantuk, enggan mengerjakan tugas,

terlambat masuk kelas, mengajukan pertanyaan aneh dan lain sebagainya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas

adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di dalam

kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu juga guru

dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang digunakan

dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai

hasil belajar yang diinginkan.

2.3.2 Ketrampilan Mengelola Kelas

Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung

dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi,

pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Hal

lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah

timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar

mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya. Oleh sebab itu

kegiatan guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pengelolaan pengajaran

dan kegiatan pengelolaan kelas. Tujuan pengajaran yang tidak jelas, materi yang

terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi tidak sistematis, alat pembelajaran

tidak tersedia, merupakan contoh masalah pembelajaran.

Sedangkan peserta didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat

masuk kelas, mengganggu teman lain, mengajukan pertanyaan aneh, tempat

Page 21: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

21

duduk banyak kutu busuk, ruang kelas kotor, merupakan contoh masalah

pengelolaan kelas. Untuk penanggulangannya seorang guru harus dapat

memberikan bimbingan sebab ini secara psikologis akan menarik keterlibatan

siswa. “Guru bisa memulainya dengan apa yang siswa sukai, bagaimana cara

berpikir mereka dan bagaimana mereka menyikapi hal yang terjadi dalam

kehidupan mereka”. (Bobbi 2002:26)

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang mengaktifkan siswa

perlu diperhatikan hal.hal sebagai berikut :

1. Aksesbilitas : siswa mudah menjangkau alat dan sumber belajar.

2. Mobilitas : siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian

yang lain.

3. Interaksi : memudahkan terjadi interaksi antara diri siswa maupun antar

Siswa

4. Variasi kerja siswa : memungkinkan siswa bekerja secara perorangan,

berpasangan atau berkelompok.

Pada intinya, kemampuan guru memilih strategi pengelolaan kelas yang

tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah kelas yang

dihadapinya jika ia tepat meletakkan strategi tersebut maka proses belajar

mengajar akan efektif.

2.3.3 Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Menurut James Cooper dalam Soetopo (2005:205) mengemukakan tiga

pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu “pendekatan modifikasi perilaku,

pendekatan sosio-emosional, dan pendekatan proses kelompok”.

Berikut penjelasan ketiga pendekatan di atas adalah sebagai berikut :

Page 22: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

22

1. Pendekatan modifikasi perilaku (Behavior-Modification Approach)

Pendekatan ini didasari oleh psikologi behavioral yang menganggap

perilaku manusia yang baik maupun yang tidak baik merupakan hasil belajar.

Oleh sebab itu perlu membentuk, mempertahankan perilaku yang dikehendaki

dan mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak dikehendaki.

Berdasarkan pendekatan ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

dalam pendekatan modifikasi perilaku aktivitas di utamakan pada penguatan

tingkah laku siswa yang baik maupun tingkah laku siswa yang kurang baik,

dengan pendekatan ini diharapkan guru dapat merubah tingkah laku siswa

sesuai dengan yang diharapkan oleh guru.

Teknik-teknik yang dapat diterapkan adalah:

a). Penguatan negatif

Penguatan negatif adalah pengurangan hingga penghilangan

stimulus yang tidak menyenangkan untuk mendorong terulangnya

perilaku yang diharapkan.

b). Penghapusan

Penghapusan adalah usaha mengubah tingkah laku subyek didik

dengan cara menghentikan respon terhadap tingkah laku mereka yang

semula dikuatkan oleh respon itu.

c). Hukuman yaitu penghentian secara langsung perilaku anak yang

menyimpang.

Sebenarnya penguatan negatif dan penghapusan merupakan hukuman yang

tidak langsung. Dengan kata lain hukuman adalah pengajuan stimulus tidak

Page 23: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

23

menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera tingkah laku subyek didik

yang tidak diharapkan.

2. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional Climate Approach)

Pendekatan sosio-emosional bertolak dari psikologi klinis dan

konseling.

Pandangannya adalah bahwa proses belajar-mengajar yang berhasil

mempersyaratkan hubungan sosio-emosional yang baik antara gurusubyek

didik. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini mengutamakan pada hubungan

yang baik antar personal di dalam kelas, baik itu guru dengan siswa maupun

siswa dengan siswa, sehingga siswa merasa aman dan senang berada dalam

kelas serta berpartisipasi dalam proses belajar mengajar dalam kelas. Dengan

kata lain peran guru sangat penting dalam menciptakan iklim belajar yang

kondusif dan guru diharapkan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh siswa

serta mampu menyikapinya secara demokratis.

3. Pendekatan Proses Kelompok (Group-Process Approach)

Pendekatan proses kelompok berangkat dari psikologi sosial dan

dinamika kelompok, dengan anggapan bahwa proses belajar-mengajar yang

efektif dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok. Untuk itu guru harus

mengusahakan agar kelas menjadi suatu ikatan kelompok yang kuat.

Dapat penulis simpulkan pendekatan proses kelompok ini bahwa

pengalaman belajar siswa didapat dari kegiatan kelompok di mana dalam

kelompok terdapat norma-norma yang harus diikuti oleh anggotanya, terdapat

tujuan yang ingin dicapai, adanya hubungan timbal balik antar anggota

kelompok untuk mencapai tujuan, serta memelihara kelompok yang produktif.

Page 24: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

24

Lain halnya dengan guru yang memperhatikan siswa, selalu terbuka,

terhadap keluhan siswa, mau mendengarkan kesulitan belajar siswa, maupun

selalu bersedia mendengarkan saran dan kritik dari siswa adalah guru yang

disenangi oleh siswa. Siswa akan rindu dengan kehadirannya, siswa merasa

nyaman disisinya, dan siswa merasa bahwa dirinya adalah keluarga bagi guru

tersebut. Figur yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali menemui

kesulitan dalam mengelola kelas.

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru seperti inilah yang diyakini

berkorelasi positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar

siswa. Dengan kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas.

Jadi pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang

optimal.

2.3.4 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi

menjadi dua golongan, yaitu: faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa. Faktor

intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku siswa.

Sedangkan faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan

belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa dan sebagainya.

Soetopo (2005:218) oleh karena itu, untuk memperkecil masalah

gangguan dalam pengelolaan kelas, perlu dikuasai oleh guru prinsip-prinsip

pengelolaan kelas, yang meliputi:

Page 25: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

25

a. Hangat dan Antusias

Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan

antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam

mengimplementasikan pengelolaan kelas.

b. Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang

menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga

mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang,

selanjutnya akan menambah menarik parrhatian anak didik dan dapat

mengendalikan gairah belajar peserta didik

c. Bervariasi

Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara

guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan

perhatian anak didik. Kevariasian dalam penggunaannya merupakan kunci

untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.

d. Keluwesan

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat

mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didk serta menciptakan

iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah

munculnya gangguan seperti keributan, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan

tugas dan sebagainya.

e. Penekanan pada hal-hal yang positif

Penekanan yang dilakukan guru tarhadap tingkahlaku anak didik yang

positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negative.penekanan tersebut

Page 26: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

26

dapat dilakukan dengan pemberian penguatan positif, dan kesadaran guru

untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar

mengajar.

f. Penanaman disiplin diri

Anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Oleh karena itu,

guru selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan

guru menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung

jawab. Keakraban guru, pola interaksi, cara kerja yang menantang, kevariasian

dalam pembelajaran, keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi

mengajarnya, penekanan guru tarhadap tingkah laku siswa yang positif, dan

keteladanan guru merupakan modal awal dalam penanaman disiplin diri pada

siswa yang dapat mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang

menyimpang dan menambah menarik perhatian anak didik, prinsip-prinsip

pengelolaan kelas ini merupakan konsep-konsep yang harus diterapkan dalam

proses belajar mengajar.

2.3.5 Macam-Macam Pengelolaan Kelas

Sistem pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran dimasa kini dan masa

akan datang semakin kompleks. Kompleksitas itu menghendaki guru-guru perlu

memiliki suatu wawasan tentang bagaimana mengelola kelas-kelasnya secara

lebih efektif. Soetopo (2005:221) Guru dalam memainkan perannya dan tugasnya

mempunyai responsibilitas untuk menyelenggarakan programprogram

instruksional (pengajaran dan pembelajaran) dan menciptakan lingkungan kelas

yang menyenangkan guna memungkinkan setiap siswa mengembangkan potensi-

potensinya secara maksimal kelas yang diorganisasi dengan baik dan dikelola

Page 27: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

27

secara efektif dan efisien merupakan fundasi esensial bagi terselenggaranya suatu

program instruksional yang baik dan terciptanya suatu iklim saling merespek dan

memperdulikan antara siswa dan guru. Oleh karena itu dapat diidentifikasi dengan

5 kunci sebagai komponen yang penting dalam sebuah kelas yang dikelola dengan

baik, yaitu:

2.3.5.1 Kegiatan Administrasi Manajemen

Kegiatan administrasi pendidikan tidak terlepas dari proses manajemen.

Sebuah kelas sebagai suatu unit kerja yang di dalamnya bekerja sama sejumlah

orang untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dalam mengelola suatu kelas, guru

atau wali kelas melakukan tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, koordinasi, komunikasi, dan control.

1) Perencanaan kelas

Program umum berupa kurikulum sebagai program umum harus

diterjemahkan menjadi program-program yang kongkrit dengan

mengkaitkannya menurut waktu yang tersedia, yang dapat berbentuk program

tahunan, program semester atau caturwulan, program bulanan, program

mingguan dan bahkan mungkin pula berupa program harian.

2) Pengorganisasian kelas

Program kelas sebagai rencana kerja untuk mencapai suatu tujuan harus

bersifat realistis dalam arti benar-benar dapat dilaksanakan dan diwujudkan.

Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini adalah usaha dalam

menempatkan personal yang tepat pada tempat yang tepat, dengan

memperhatikan kemampuannya, tingkat pendidikannya, masa kerja dan

Page 28: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

28

pengalamannya dan lain-lain. Kemudian melengkapinya dengan alat-alat yang

memugkinkan personal tersebut melaksanakan tugas-tugasnya.

3) Pengarahan

Setelah program dan organisasi disusun, selanjutnya kegiatan

dilaksanakan, yang mana kegiatan ini harus diusahakan untuk tidak

menyimpang dari rencana atau program yang telah disusun. Untuk itu

diperlukan instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk bahkan

bimbinganbimbingan agar kegiatan tidak menyimpang dari rel yang

seharusnya.

4) Koordinasi kelas

Koordinasi kelas merupakan kegiatan membawa personal, material, semua

fasilitas, teknik-teknik dan tujuan kedalam suatu hubungan kerja yang

harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Koordinasi

kelas dapat diwujudkan dengan menciptakan kerja sama yang didasari saling

pengertian akan tugas dan peran masingmasing.

Setiap personal menyampaikan saran, pendapat dan gagasan baik dalam

bidang kerjanya sendiri maupun bidang kerja orang lain.

5) Komunikasi kelas

Komunikasi disalurkan berupa kesediaan menyampaikan keterangan dan

penjelasan yang diperlukan oleh pihak lain sebagai anggota kelas untuk

mewujudkan program kelas. Komunikasi antar personal di kelas dapat

berlangsung secara formal di dalam rapat atau diskusi-diskusi dan dapat pula

diwujudkan secara informal (hubungan pribadi) dalam setiap kesempatan di

dalam dan di luar kelas/sekolah.

Page 29: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

29

6) Kontrol kelas

Kontrol dihubungkan dengan program yang disusun, dengan maksud

menilai apakah tujuan telah dicapai atau sampai dimana tujuan telah

diwujudkan. Bentuk konkrit kontrol berupa realisasi jadwal pelajaran, disiplin

guru dan disiplin murid, pelaksanaan tugas murid, partisipasi setiap personal

dalam program kelas. Melalui kontrol dapat diperoleh data tentang

keberhasilan dan ketidaberhasilan setiap kegiatan (Soetopo, 2005:225).

2.3.5.2 Kegiatan Operatif Manajemen Kelas

Kegiatan manajemen administrasi kelas harus ditunjang dengan kegiatan

manajemen operatif agar seluruh program berlangsung efektif bagi pencapaian

tujuan dan keberhasilan belajar. kegiatan ini meliputi:

1) Tata usaha kelas

Tercakup seluruh kegiatan manajemen administratif kelas dan manajemen

operatif sebagai kegiatan yang berangkai dan dikendalikan agar seluruhnya

tertuju pada tujuan yang sama. Kegiatan tata usaha dapat berupa menghimpun

dan mencatat data murid diantaranya nama, tempat dan tanggal lahir, data

kesehatan dan nilai hasil belajar, hubungan sosial, mencatat atau membuat

buku inventaris kelas, membuat jadwal pelajaran, mengirim laporan kelas.

Untuk itu dibutuhkan berbagai sarana penunjang seperti buku stambuk, buku

laporan pendidikan, dan lain-lain, yang menyangkut aspek perbekalan dalam

kegiatan manajemen operatif.

Page 30: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

30

2) Perbekalan kelas

Perbekalan kelas merupakan alat bantu yang memungkinkan program

kelas berlangsung secara efekif. Perbekalan kelas dapat berupa: papan tulis,

dan berbagai alat peraga, raport, meja kursi guru dan murid.

3) Kegiatan keuangan kelas

Pengadaan, pemeliharaan perbekalan kelas, dan pelaksanaan beberapa

program kelas mengharuskan tersedianya sejumlah dana. Dana dari murid

untuk melakukan kegiatan kelas, pengelolaannya dilakukan oleh murid sendiri

dengan pengawasan atau dilakukan oleh guru dan wali kelas. Sedangkan dana

yang bersumber dari sekolah untuk kepentingan kelas dibawah bimbingan guru

dan kepala sekolah.

4) Pembinaan personal kelas

Pengelolaan personal yang terdiri dari siswa-siswa. Kegiatan ini berkenaan

dengan aspek penempatan murid, yaitu tempat duduk murid, besar kecilnya

badan, kesehatan mata dan pendengaran murid serta jenis kelamin dan

persahabatan antar murid, pengelompokan dalam kelompokbelajar dengan

memperhatikan aspek intelegensi, bakat dan minat.

5) Hubungan masyarakat di lingkungan sekolah

Hubungan masyarakat diciptakan secara intern dan ekstern. Secara intern

menyangkut usaha memberikan informasi dan penjelasan pada murid di kelas

lain atau pada guru-guru yang tidak bertugas di kelas tersebut, agar memahami

program yang hendak direalisir di suatu kelas. Sedangkan yang ekstern dapat

dilakukan dengan orang tua/wali murid, dengan memberikan informasi atau

penjelasan tentang program kelas.

Page 31: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

31

6) Kepemimpin wali/guru kelas

Kepemimpinan diartikan sebagai mengarahkan, membimbing,

mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah

laku orang lain. Guru kelas harus melakukan usaha menggerakkan,

memotivasi, menyatukan pikiran dan tingkah laku para siswa dan guru terarah

pada tujuan yang terdapat dalam program kelas (Soetopo, 2005:230).

2.3.5.3 Pengelolaan perilaku siswa

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dan sebagai lingkungan dimana

siswa hidup, sangat diharapkan untuk membentuk sikap dan perilaku siswa

dengan baik. Dalam proses pembelajaran sering kali timbul hal-hal yang

mengganggu kondisi kelas. Oleh karena itu, terdapat komponen-komponen

keterampilan preventif dan kuratif yang harus dimiliki seorang guru dalam

penciptaan dan pemeliharaan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.

1) Keterampilan bersifat preventif dengan cara melakukan:

a) Sikap tanggap

Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan, ketidakacuhan, ketidaklibatan

siswa dalam tugas-tugas di kelas. Ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan cara:

- Memandang secara seksama bercakap-cakap, bekerja sama, dan

menunjukkan rasa persahabatan

- Gerak mendekati. Gerak ini menandakan kesiagaan, minat, dan perhatian

guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa.

- Memberikan pertanyaan, tanggapan, komentar, ataupun yang lain

- Memberi reaksi tepat terhadap gangguan dan ketidakacuhan siswa

Page 32: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

32

b) Memberi perhatian

Membagi perhatian dapat dilakukan dengan dua cara;

- Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada kegiatan yang

lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa

- Verbal, memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya

terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa

yang lain

c) Pemusatan perhatian kelompok:

Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:

- Menyiagakan siswa; memusatkan perhatian siswa kepada suatu hal

sebelum guru menyampaikan materi pokok

- Menuntut tanggung jawab siswa. Guru memegang teguh kewajiban dan

tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam

tugas-tugas.

d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas tentang hal atau cara yang

berhubungan dengan pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan pada siswa

e) Menegur, Guru menegur siswa secara verbal ketika terjadi tingkah laku siswa

yang mengganggu kelas atau kelompok kelas.

Teguran verbal yang efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat :

- Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta kepada

tingkahlakunya menyimpang

- Menghindari peringatan yang kasar, ocehan atau ejekan dan menyakitkan

atau mengandung penghinaan.

Page 33: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

33

f) Memberi penguatan dengan cara:

- Dengan menggunakan penguatan positif bila anak didik telah

menghentikan gangguan atau kembali kepada tugas yang diminta.

- Dengan menggunakan penguatan positif terhadap anak didik yang lain

yang tidak mengganggu dan dipakai sebagai model tingkah laku yang baik

bagi anak didik yang suka mengganggu. (Usman, 2006:106)

Tindakan preventif merupakan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh

guru yaitu tindakan pencegahan dari timbulnya tingkah laku siswa yang

mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tindakan pencegahan dilakukan dengan

menyediakan kondisi yang optimal, baik kondisi fisik maupun kondisi sosio-

emosional sehingga ada rasa keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam

belajar (Rohani, 2004: 119)

2) Keterampilan bersifat kuratif

Pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk

tindakan perbaikan terhadap tingkah laku anak didik yang terus menerus

menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi

itu adalah: Syaipul Bahri, (2007:43)

a) Modifikasi Tingkah laku

Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau

kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan

mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.

b) Pendekatan pemecahan masalah kelompok

- Memperlancar tugas-tugas dengan mengusahakan terjadinya kerjasama

yang baik dalam pelaksanaan tugas

Page 34: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

34

- Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok dan memulihkan semangat anak

didik serta menangani konflik yang timbul

c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

misalkan dengan cara mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan

ketidakpatuhan dan berusaha menemukan pemecahan.

Dalam mengelola kelas, seorang guru harus mampu menciptakan

kondisi yang optimal dan mempertahankan kondisi kelas tetap kondusif ketika

tingkah laku peserta didik menyimpang dan mengganggu proses belajar

mengajar. Guru harus mampu meminimalisir gangguan-gangguan yang

sekiranya terjadi.

2.3.5.4 Pengaturan Posisi Tempat duduk

Pengaturan posisi tempat duduk dikelas tidaklah netral. Pengaturan sangat

berpengaruh bagi siswa, interaksi antar mereka dan interaksi dengan guru. Hal ini

berarti bahwa pengaturan tempat duduk sangat berperan bagi proses belajar

mengajar, posisi yang dilakukan seperti berikut ini:

Gambar 2.1 Format terbuka

G

G G

Page 35: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

35

Gambar 2.2 Format Tertutup

Gambar 2.3 Format Lingkaran Besar

Keterangan:

G = Guru

M = Siswa

2.4 Kerangka Berpikir

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik, sedikit

banyaknya akan mempengaruhi hasil belajar siswa tinggi rendahnya hasil belajar

siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pengelolaan kelas yang dilakukan oleh

guru tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain diluar dari pengelolaan

kelas.

G M M

M M

G G M M

M M

G M M

M M

M M

M MG

Page 36: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

36

Faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pengelolaan kelas

terhadap tingkat hasil belajar siswa tersebut dilihat dari diri siswa sendiri

(individu siswa) antara lain :

1. Kesadaran dari dalam diri siswa untuk belajar atau dengan kata lain motivasi

siswa (motivasi internal) untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

2. Inteligensi yang dimiliki oleh tiap siswa yang berbeda-beda.

3. Perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru atau kesenangan

siswa terhadap bahan pelajaran yang diajarkan berbeda-beda.

4. Masalah yang dihadapi siswa di dalam keluarga.

5. Faktor-faktor lain diluar dan di dalam diri siswa.

Pembelajaran yang menitikberatkan pada pengajaran dengan pengalaman

langsung melalui obyek nyata di lingkungan sekitarnya, melalui benda atau alat

peraga, maka siswa dapat langsung melihat, mendengar, meraba dan melakukan

percobaan sendiri. Dengan cara demikian diharapkan siswa dapat

mengembangkan keterampilan berpikirnya dan menemukan sendiri konsepkonsep

dari materi yang dipelajarinya, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akan

lebih baik. Pengelolaan kelas dengan segala kelebihannya yaitu dapat

menumbuhkan motivasi intrinsik yang dapat memberikan dorongan terhadap

minat siswa untuk mempelajari konsep yang diberikan melalui berbagai

pengalaman, kejadian, fakta dan fenomena yang dialaminya sendiri, sehingga

dapat memberikan suatu hasil yang diharapkan dan yang lebih penting adalah

siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Agar pengelolaan kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuannya maka

dibutuhkan suatu kemampuan guru sebagai prasyarat yang diantaranya adalah

Page 37: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

37

kemampuan untuk menata lingkungan belajar yang kondusif. Penataan

lingkungan belajar yang kondusif bagi kebermaknaan kegiatan belajar peserta

didik adalah hal penting. Dengan adanya pengelolaan kelas dalam hal ini penataan

lingkungan belajar diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap peserta didik

sehingga Peserta didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh lingkungan

agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa menjadi lebih baik.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini ialah terdapat pengaruh pengelolaan kelas

terhadap hasil belajar sains di kelas IV SD N 80/I Muara Bulian.

Tata Ruang Kelas Hasiul belajar sains

Page 38: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD N 80/I Muara Bulian

pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.

3.2 Desain Penelitian

Sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, maka raneangan penelitian yang

digunakan adalah "Raindomized Control-Group Postes Design” (Suryabrata,

2008: 105). Rancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu

variabel bebas. Kesimpulan-kesimpulan mengenai efek diferensial antara

variasi latihan dalam pembelajaran.

Rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Rancangan Penelitian

Keterangan:

Xl : Pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar

Yl : hasil pos tes terhadap kelas eksperimen

Y2 : hasil pos tes pada kelas kontrol

3.3 Pendekatan Penelitian

Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan

penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian

tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka,

meskipun juga data kwalitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau

38

Sampel Perlakuan Pos test Kelas Eksperimen Xl YI Kelas Kontrol - Y2

Page 39: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

39

kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara

antara peneliti dan informan.

Penelitian kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan

alternatif jawaban, di mana masing-masing: sangat setuju diberi angka 4,

setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiono, 2011: 7).

Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang

di teliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-instrumen formal,

standar dan bersifat mengukur.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini ialah semua siswa SD N 80/I Muara Bulian

yang berjumlah 350 orang siswa.

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini ialah siswa Kelas IVa dan IVb sebagai

perwakilan dari semua siswa di SD N 80/I Muara Bulian yang berjumlah 52

orang.

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:320) “Variabel independen (bebas) adalah

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan

variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi variabel independen”. Variabel yang mempengaruhi disebut

variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan

Page 40: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

40

variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel

terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas penelitian ini adalah

pengelolaan kelas (X), sedangkan variabel tak bebas penelitian ini adalah

prestasi belajar siswa (Y).

3.6 Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list),

atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan”. (Arikunto,

2006:160)

Instrumen penelitian ini menggunakan nilai rapor yang diperoleh dari

ujian akhir semester ataupun tengah semester.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal

atau tidak, digunakan uji Liliefors yang dikemukakan oleh Sudjana

(2005:466-467) sebagai berikut:

a. Mencari skor baku dengan rumus,Zi=

X i−XS

Keterangan :

Zi = Skor baku

X1 = Skor hasil

X = Rata-rata hasil

Page 41: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

41

S = Simpangan baku

b. Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang dengan rumus : = P(Z<Zi)

c. Menghitung proporsi Z1, Z2, ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi.

Jika proporsi ini dinyatakan S (Zi), maka,

S( Z i)=banyaknyaZ1 , Z2. . .. .. Zn≤Z i

n

Keterangan :

n = Jumlah Siswa

d. Menghitung selisih F(Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar, sebutlah namanya L0

f. Membandingkan L0 dengan harga kritis L dalam tabel dengan α = 0,05

Jika L0 < L berarti skor hasil berdistribusi normal dan sebaliknya

Jika L0 > L berarti skor hasi tidak berdistribusi normal

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel

mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas

dilakukan dengan uji-F. Langkah-langkah uji homogenitas menurut Sudjana

adalah :

a. Mencari variasi masing-masing kelompok data kemudian dihitung harga

F dengan rumus :

F = VariansterbesarVarians terkecil

b. Jika telah didapat harga Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel

distribusi normal dengan dkpembilang = n1 – 1 dan dkpenyebut =n2 – 1.

Page 42: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

42

Kriteria pengujian adalah jika Fhitung ˂ Ftabel , maka kedua kelompok

mempunyai variasi yang homogen.

Setelah melakukan uji normalitas dengan uji liliofors dan uji

homogenitas dengan uji F, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji t, untuk

menguji bermaknaan kelompok tersebut.

3.7.3 Uji Hipotesis (Uji T)

Untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik. Uji hipotesis

atau uji t (Sudjana, 2010:144), dengan rumus sebagai berikut :

thitung = X1−X2

√ S12

n1+

S22

n2

X1 = Skor rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen 1

X2 = Skor rataa-rata motivasi belajar siswa kelompok Eksperimen II

S12 = Varian kelompok Eksperimen 1

S22 = Varians kelompok Eksperimen II

n1 = Jumlah siswa kelas Ekaperimen 1

n2 = Jumlah siswa kelas Eksperimen II

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika thitung ˂ t(1-α), dengan taraf nyata α

= 0.05 dan dk = n1 + n2 -2 . Untuk harga t yang lain H0 di tolak.

Page 43: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi data

Berdasarkan uraian yang telah dikumpulkan sebelumnya maka bab ini

akan dilakukan analisa pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini.

Hasil penelitian akan digambarkan sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang

diajukan sebelumnya.

Tabel 4.1 Paparan data Hasil Belajar kelas Eksperimen

No Hasil Belajar Siswa Fi %1 1-20 0 0%2 21-40 0 0%3 41-60 0 0%4 61-80 18 69.23%5 81-100 8 30.77%

Jumlah 26 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang

memiliki nilai 61-80 terdapat 18 siswa dengan presentase 69.23%, yang

memiliki nilai 81-100 terdapat 8 siswa dengan prosentase 30.77%, data yang

didapat dari hasil ujian semester siswa.

Tabel 4.2 Paparan data Hasil Belajar kelas Kontrol

No Hasil Belajar Siswa Fi %1 1-20 0 0%2 21-40 0 0%3 41-60 0 0%4 61-80 25 96.15%5 81-100 1 3.85%

Jumlah 26 100%

43

Page 44: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

44

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa yang

memiliki nilai 61-80 terdapat 25 siswa dengan presentase 96.15%, yang

memiliki nilai 81-100 terdapat 1 siswa dengan prosentase 3.85%, data yang

didapat dari hasil ujian semester siswa.

4.2 Hasil Belajar

Hasil penelitian berikut adalah untuk menjawab rumusan masalah yang

ada dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengolahan data maka hasil

peneliti an ini adalah sebagai berikut:

4.2.1 Pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar

Setelah penelitian dilakukan, diperoleh data hasil angket siswa

dalam bentuk angka (lampiran 10) sebagai pengaruh pengelolaan kelas

dengan rata-rata hasil belajar siswa dan simpangan baku seperti

tercantum pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rata-Rata Hasil Siswa dan Simpangan baku

Kelas Jumlah Siswa

Rata-rata Hasil Jawaban Soal

Simpangan baku

Kelompok EksperimenKelompok Kontrol

2626

77.0871.73

6.403.73

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan homogenitas sebagai salah satu syarat sebelum

melakukan uji-t.

Page 45: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

45

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji lillifors. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

siswa berdistribusi normal atau tidak, baik untuk kelas eksperimen

maupun kelas kontrol. Dari hasil perhitungan didapat harga Lhitung dan

Ltabel pada taraf 0,5 seperti tercantum pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Hasil analisis Uji normalitas Kelompok Sampel

Kelas Jumlah siswa Lhitung Ltabel KeteranganKelompok Eksperimen

26 0.1365 0,173 Lhitung ˂ Ltabel

Kelompok Kontrol

26 0.1580 0,173 Lhitung ˂ Ltabel

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas terlihat perbandingan harga Lhitung ˂

Ltabel Pada taraf 0.05 ( lampiran 11). Ini berarti data hasil jawaban

angket siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan Uji F.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama atau tidak.

Dari hasil perhitungan didapat harga Fhitung dan Ftabel seperti tercantum

pada Tabel 4.5 berikut :

Page 46: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

46

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel

Fhitung Ftabel Keterangan

2.94 3.39 Fhitung ˂ Ftabel

Dari hasil analisis uji homogenitas variansi dengan uji F diatas

terlihat Fhitung = 2.94 dan Ftabel = 3.39. Karena Fhitung ˂ Ftabel, maka dapat

diketahui bahwa kedua kelas memiliki variansi yang homogen pada α

= 0,05.

4.2.2.3 Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil

belajar, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas control berarti skor statistik berdasarkan

perhitungan uji t diperoleh seperti yang tercantum di tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji hipotesis

Thitung Ttabel Keterangan

3.680011 1,6759 Thitung ˃ Ttabel

Dari Uji hipotesis Uji t di atas didapat thitung = 3.680011 dan

ttabel = 1,6759 dengan dk = 50. Kriteria pengujian terima . Kriteria

pengujian terima H0 jika thitung ˂ t(0,95), untuk harga-harga lain H0

ditolak. Karena thitung sebesar 7.44 lebih besar dari 1,70 berarti H0

ditolak dan Ha diterima.

Page 47: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

47

4.3 Pembahasan

Hasil belajar adalah evaluasi dari pengukuran terhadap peserta didik yang

meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen

yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha

belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

Menurut Ruhimat (2011: 140-141) “hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang ada dalam

diri siswa. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri siswa”.

Dalam penelitian ini selain faktor internal, faktor eksternal juga memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar. Salah satu faktor eksternal ialah pengelolaan

kelas. Menurut Wina Sanjaya (2005:174), bahwa pengelolaan kelas adalah:

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal

yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata hasil belajar

siswa yang diajarkan menggunakan metode eksperimen 77,08 dengan simpangan

baku 6.40 berbeda dengan hasil belajar yang menggunakan metode control 71.73

dengan simpangan baku 3.73.

Setelah dilaksanakan uji hipotesis dengan menggunakan uji t , terdapat thitung

sebesar 3.680011 dan ttabel 1,6759 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini

menunjukkan pengelolaan kelas memberikan pengaruh terhadap hasil belajar

sains siswa di kelas IV SD N 80/1 Muara Bulian.

Page 48: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

48

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hipotesis penelitian hasil penelitian Ha: Terdapat

pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar sains siswa di kelas IV SD

N 80/1 Muara Bulian . H0: Tidak terdapat pengaruh pengelolaan kelas

terhadap hasil belajar sains siswa di kelas IV SD N 80/1 Muara Bulian.

Setelah dilakukan penelitian diketahui terdapat pengaruh pengelolaan kelas

terhadap hasil belajar sains siswa di kelas IV SD N 80/1 Muara Bulian pada

taraf kepercayaan 95% , yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

5.2 Saran-Saran

Berdasar kesimpulan dan Implikasi dari hasil penelitian ini dapat

diajukan saran sebagai berikut :

1. Guru lebih bervariatif dalam mengelola kelas untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Guru mampu melakukan pendekatan kepada siswa untuk memahami

kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

48

Page 49: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prusedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmad Rohani H.M. dan Abu Ahmadi, 2001 Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer, 2002. Quantum Teaching mempraktikan Quantum Learning di Ruang Kelas, Bandung : Kaifa

Djamarah, Saiful Bahri. 2004. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta

Hadari Nawawi,2002 Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung

Ibrahim. 2004. fsikologi Belajar. http://asboelismu_blogspot.com/2014/05 diakses tanggal 14 mei 2015

Kartono, dkk. (2000). Sekolah Dasar. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon

Mulyasa, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Mudzakir. 2001. Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Teaching.

Mulyono. 2003. Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: Rajawali Press

Mary Underwood, 2000 . Pengelolaan Kelas yang Efektif suatu Pendekatan Praktis, Penerbit Arcan

Nasrun, 2001 Media, Metode, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keberhasilan Praktek Lapangan Kependidikan, Forum pendidikan :Universitas Negeri Padang.

Ngalim. 2002. Pendidikan Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

Purnomo, 2005 Strategi Pengajaran, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Rohani, Ahmad. 2004. Media intuksional Edukatif. Jakarta Rineka Cipta.

Wina Sanjaya, 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Samsul Nizar, 2005 Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Ciputat Pers

49

Page 50: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

50

Suharsimi Arikunto, 2006 Pengelolaan kelas dan Siswa, Sebuah Pendekatan Evaluatif, Jakarta:Rajawali

Sunarto (2005) Faktor-faktor utama belajar., Skripsi UI, 2009 .www//faktor_faktor_prestasibelajar.id Diakses tanggal 26 Mei 2015

Syaiful Bahri Djamarah, 2007. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sugiyono 2009. “Statistika untuk Penelitian”. cv. Alvabeta.

Syah. Muhibbin, 2016. Psikologi Belajar. PT. Radja Grafindo Persada

Sukamadinata. Nana Syaodih (2003) fsikologi Belajar. http://asboelismu_blogspot.com/2014/05 diakses tanggal 14 mei 2015

Usman Moh. Uzer, 2002 Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT.Remaja Rosda Karya

Page 51: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

51

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SD Negeri 80/I Muara BulianMata Pelajaran : SAINS Kelas/Semester : IV/2Materi Pokok : Perubahan kenampakan bumi dan benda langitWaktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

B. Kompetensi Dasar9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

C. Tujuan Pembelajaran** :A. Siswa dapat Menyebutkan benda-benda langit yang mudah dilihat tanpa

alat bantuo matahario bulan o bintang

B. Siswa dapat Mampu menceritakan perubahan kenampakan benda langito kenampakan matahario kenampakan bulano kenampakan bintang

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness)

D. Materi EssensialPerubahan kenampakan benda-benda langit.

E. Media BelajarC. Buku SAINS SD Kelas IV

Page 52: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

52

A. Rincian Kegiatan Pembelajaran SiswaPertemuan 1

1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi :o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang

diharapkan.

(5 menit)

Kegiatan Inti 1 Perubahan Kenampakan Bumi

Daratan dan lingkungan merupakan permukaan bumi yang

dapat berubah. perubahan kenampakan bumi ada yang disebabkan

peristiwa alam dan ada yang karena tindakan manusia. Perubahan

ini ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan.

Contoh penyebab perubahan kenampakan permukaan bumi adalah

pengaruh pasang surut air laut dan kebakaran hutan.

Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena

peristiwa alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi

baik di daratan maupun di lautan. Penyebab perubahan

kenampakan bumi diantaranya terjadinya erosi dan pasang naik

dan pasang surut air laut.

1) Erosi

Erosi dapat terjadi di berbagai tempat di permukaan bumi,

seperti di gunung-gunung atau bukit, di gurun, dan di pegunungan

es. Bagaimana terjadinya dan apa penyebabnya?

a. Erosi oleh Air

Air sungai mengalir dari daerah hulu ke muara sungai.

Kadangkadang air sungai terlihat berwarna cokelat karena

mengandung lumpur. Jika terjadi hujan yang lebat, air

(50 menit)

Page 53: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

53

sungai akan bertambah keruh sebab tanah di pinggir sungai

dan dasar sungai akan terseret aliran air. Terkikisnya tanah

oleh aliran air disebut Erosi.

Erosi yang terjadi terus-menerus membawa lumpur

juga batu-batu kecil akan menyebabkan endapan lumpur

didasar sungai semakin tinggi. Bagian muara sungai menjadi

dangkal dan terjadi delta. Jika curah hujan tinggi sungai

yang dangkal tidak dapat memuat air hujan dan

menimbulkan banjir di sekitarnya.

b. Erosi oleh Es

Kejadian alam di pegunungan es, yaitu Gletser.

Gletser adalah kumpulan es, salju, batuan, dan air yang

mengalir secara perlahan ke lembah-lembah di pegunungan

tersebut. Sambil mengalir gletser dapat mengikis bagian tepi

daerah aliran dan dapat menyebabkan erosi bahkan

bongkahan-bongkahan es dapat runtuh sehingga bentuk

gunung-gunung es dapat berubah.

Page 54: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

54

c. Erosi oleh Angin

Angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara.

Angin di daerah padang pasir akan membawa atau menyeret

pasir sesuai arah angin akibatnya dapat terjadi erosi di gurun

pasir. Gurun-gurun yang membentuk bukit dapat berubah

bentuk karena tiupan angin tersebut.

2. Penutup o Menarik kesimpulan bahwa:- bumi tampak terang di siang hari karena menerima

cahaya matahari.- Gaya tarik bulan mengakibatkan terjadinya pasang

naik dan pasang surut air laut.

(5 menit)

Pertemuan 21. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang

diharapkan.o Memahami kembali peta konsep tentang perubahan

kenampakan bumi dan benda langit.

(5 menit)

2. Kegiatan Inti 1) Pengaruh Pasang Surut Air Laut (50 menit)

Page 55: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

55

Penyebab utama peristiwa pasang dan surut adalah “gaya

gravitasi bulan pada bumi” Wahyono, (2008:113). Walaupun gaya

gravitasi matahari juga memengaruhi, namun pengaruhnya tidak

begitu besar karena jaraknya lebih jauh daripada jarak bulan

dengan bumi. Peristiwa pasang dan surut dapat dimanfaatkan oleh

manusia. Contoh keuntungan adanya peristiwa pasang surut

adalah sebagai sarana berlabuh dan berlayar kapal pada dermaga

yang agak dangkal.

Untuk bahan membuat garam. Saat terjadi pasang, air laut

mengisi petakpetak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air

laut yang mengandung garam tertinggal dalam petak-petak

tersebut. Untuk lahan persawahan pasang surut. Di persawahan

tersebut digali saluran untuk menampung air laut sewaktu terjadi

pasang. Hal ini bertujuan agar air laut tidak menggenangi

persawahan. Negara kita telah memanfaatkan persawahan pasang

surut. Tahukah kamu, di manakah tempat tersebut berada? Untuk

pembangkit listrik tenaga pasang surut.

Beda ketinggian antara pasang dan surut menghasilkan

energi potensial yang dapat diubah menjadi energi untuk

Page 56: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

56

menggerakkan generator.

2) Pengaruh Kebakaran Hutan

Hutan menyediakan banyak kebutuhan manusia. Misalnya,

sebagai sumber air, sumber bahan bangunan, dan sumber pangan.

Kebakaran adalah “salah satu bencana yang terjadi karena adanya

kobaran api di suatu tempat. Bencana ini dapat berakibat

musnahnya harta benda dan lingkungan sekitarnya” Wahyono,

(2008:116)

Pada musim kemarau panjang, banyak pohon yang

meranggas. Ranting dan daunnya yang kering banyak yang

berguguran di tanah. Jika hal ini terjadi di suatu hutan, maka panas

matahari yang terik dapat menyebabkan kebakaran. Kebakaran

hutan juga dapat disebabkan oleh manusia. Misalnya, ada orang

yang membuang puntung rokok atau meninggalkan perapian yang

masih menyala di hutan. Itulah sebabnya kamu dilarang

meninggalkan api unggun dalam keadaan menyala saat berkemah

di hutan. Pembakaran hutan untuk lahan pertanian juga merupakan

kebakaran yang disebabkan manusia. Jenis kebakaran ini banyak

terjadi di Indonesia.

Page 57: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

57

3. Penutup A. Menarik kesimpulan bahwa:- bumi tampak terang di siang hari karena menerima

cahaya matahari.- Gaya tarik bulan mengakibatkan terjadinya pasang

naik dan pasang surut air laut.

(5 menit)

Pertemuan 31. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang

diharapkan.o Memahami kembali peta konsep tentang perubahan

kenampakan bumi dan benda langit.

(5 menit)

Kegiatan Inti Perubahan Kenampakan Langit

1. Kenampakan Bintang

Benda langit yang banyak terlihat jelas saat langit cerah di

malam hari adalah bintang. Pernahkah kamu menemui saat langit

bertaburan bintang. Kalau kamu perhatikan secara saksama, akan

terlihat bintang-bintang tersebut nampak berkedipkedip.

Pada langit sedikit kita lihat sinar kuning meluncur

kebumi. Sinar yang jatuh kebumi sering disebut bintang beralih.

Binang-bintang yang tampak dilangit tidak jauh berbeda dengan

matahari, karena jauh jaraknya maka tampak kecil. Bintang juga

(50 menit)

Page 58: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

58

memancarkan cahayanya seperti matahari, karena jauh letaknya,

maka cahaya bintang lemah dan tampak kecil. Letak bintang ada

yang menyebar dan ada pula yang berdekatan. Letak bintang yang

berdekatan disebut rasi bintang.

Mengapa bintang hanya terlihat pada malam hari? Apakah

kalau siang dating bintang-bintang tidur? Sebenarnya, bintang

bersinar setiap saat. Namun, karena letaknya sangat jauh, lebih

jauh daripada letak matahari, maka cahaya bintang pada siang hari

kalah kuat dengan cahaya matahari. Oleh karena itu, bintang tidak

terlihat di siang hari.

Bintang termasuk benda langit yang dapat mengeluarkan

cahaya sendiri. Di alam semesta terdapat banyak sekali kumpulan

bintang (gugusan bintang). Gugusan bintang disebut galaksi.

2. Kenampakan Matahari

Matahari termasuk salah satu contoh bintang karena dapat

menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang

sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari adalah

bintang yang paling terang bila dilihat dari bumi. Hal ini

disebabkan jaraknya paling dekat dengan bumi. Setiap hari, kamu

Page 59: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

59

menyaksikan matahari terbit dan terbenam.

Negara kita termasuk negara tropis. Artinya, matahari

terbit setiap hari. Matahari terbit dari arah timur dan terbenam di

arah barat. Di Indonesia bagian timur, matahari akan terbit lebih

dulu daripada di Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian

barat. Demikian pula saat matahari terbenam.

3. Kenampakan Bulan

Saat langit cerah di malam hari (tidak hujan dan tidak

berawan), ada benda langit yang tampak terang tetapi tidak

seterang matahari. Benda langit tersebut adalah bulan. Coba

perhatikan bentuk bulan selama sebulan! Apakah bentuk bulan

berbeda-beda selama sebulan.

Menurut Rostawaty, (2008:146) dilihat dari bumi, bulan

selalu berubah-ubah, bergantung pada kedudukan bulan ketika

mengelilingi bumi:

a. Pada kedudukan 1, bulan terletak di antara matahari dan bumi.

Akibatnya, permukaan bulan yang mendapat sinar matahari

membelakangi bumi. Sehingga kita tidak dapat melihat Bulan.

Page 60: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

60

Kedudukan ini disebut bulan baru atau bulan muda.

b. Pada kedudukan 2, separuh bagian bulan yang menghadap bumi

kira-kira hanya seperempatnya yang terkena sinar matahari.

Akibatnya, kita melihat bulan sabit.

c. Pada kedudukan 3, bulan bergeser hingga kedudukannya

terhadap matahari dan bumi membentuk sudut 90°. Dari

separuh bagian bulan yang menghadap Bumi, hanya

seperempat bagian bulan yang terkena sinar matahari. Sehingga

bentuk bulan yang terlihat adalah setengah lingkaran.

Kedudukan ini disebut bulan separuh.

d. Pada kedudukan 4, dari separuh bagian bulan yang menghadap

bumi kira-kira tiga perempatnya terkena sinar matahari.

Akibatnya, kita melihat bulan cembung.

e. Pada kedudukan 5, separuh permukaan bulan memantulkan

cahaya matahari ke bumi. Akibatnya, kita melihat bulan

purnama yang terjadi pada hari ke-14 atau ke-15 setiap bulan

dari tahun komariah.

4. Penutup A. Menarik kesimpulan bahwa:- bumi tampak terang di siang hari karena menerima

cahaya matahari.- Gaya tarik bulan mengakibatkan terjadinya pasang

naik dan pasang surut air laut.

(5 menit)

Page 61: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

61

F. Penilaian:Indikator Pencapaian

KompetensiTeknik

PenilaianBentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

o Mengidentifikasi kedudukan benda langit misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan “posisi matahari” terbit dan tenggelam, penampakan bulan dari hari ke hari.

o Mencari informasi tentang kedudukan benda langit.

Tugas Individu

Uraian Objektif

o Jelaskanlah kedudukan benda langit misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan “posisi matahari” terbit dan tenggelam, penampakan bulan dari hari ke hari.

o Jelaskanlah informasi tentang kedudukan benda langit.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar* sebagian kecil benar* semua salah

4321

CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100. Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

............, ......................20 ...Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel IPA

.................................. ..................................NIP : NIP :

Page 62: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

62

Lampiran 2

LEMBAR SOAL

Mata Pelajaran :SAINS

Materi Pelajaran : Perubahan Kenampakan Bumi dan benda Langit

Kelas/Semester : IV/II (Genap)

Alokasi : 40 menit

Jumlah Soal :10

Nama :

Petunjuk Umum :

1. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya

2. Berilah tanda X pada pilihan a, b, c atau d yang menurut anda paling tepat

1. Penyebab utama terjadinya peristiwa pasang surut di bumi adalah gaya tarik ....a. bulan c. planetb. bumi d. bintang

2. Pasang tertinggi terjadi saat fase ....a. bulan sabit c. bulan cembungb. bulan purnama d. bulan cekung

3. Pada siang hari bumi tampak terang karena ....a. bumi dekat dengan bulanb. bumi mendapat cahaya dari mataharic. bumi dekat dengan bintangd. bumi mendapat cahaya dari bulan

4. Fase bulan yang ditandai seluruh permukaan bulan yang disinari menghadap ke bumi disebut ....a. bulan baru c. bulan sabitb. bulan cembung d. bulan purnama

5. Matahari tampak terbit di sebelah ....a. timur c. baratb. utara d. selatan

Page 63: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

63

6. Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri disebut ....a. bulan c. satelitb. bintang d. roket7. Bulan tidak mengeluarkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari ....a. listrik c. satelitb. meteor d. matahari

8. Bulan dan bintang dapat kita lihat pada waktu ....a. siangb. pagic. sored. malam

9. Bintang tampak berkedip-kedip dan kecil dari penglihatan kita. Hal itu disebabkan ....a. bintang bentuknya bulat dan kecilb. bumi lebih besar dari bintangc. bintang lebih kecil dan lebih redup daripada mataharid. bintang letaknya sangat jauh dari bumi

10. Pada malam hari, bumi tampak gelap. Hal ini disebabkan oleh ....a. bumi menjauhi mataharib. bumi menjauhi bulanc. bumi tidak mendapatkan cahaya dari buland. bumi tidak mendapatkan cahaya dari matahari

Page 64: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

64

Lampiran 3

Uji Validitas

No 

Pertanyaan Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 72 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 33 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 64 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 55 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 76 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 57 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 109 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9

10 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 611 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 812 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 413 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1014 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 815 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 316 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 817 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 818 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1019 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 820 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 921 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1022 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1023 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8

Jumlah 19 19 18 17 11 15 14 17 17 19  

R hitung0.60

10.60

10.47

00.58

20.48

50.43

30.47

00.49

40.62

60.50

0  

R tabel0.41

30.41

30.41

30.41

30.41

30.41

30.41

30.41

30.41

30.41

3  Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid  

Page 65: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

65

Tingkat Kesukaran

No Soal TK

Klasifikasi

10.82608

7 Mudah

20.82608

7 Mudah

30.78260

9 Mudah4 0.73913 Mudah

50.47826

1 Sedang

60.65217

4 Sedang7 0.61 Sedang8 0.73913 Mudah9 0.73913 Mudah

100.82608

7 Mudah

Page 66: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

66

Daya Pembeda

No soal BA BB JA PA JB PB D Klasifikasi1 12 7 12 1.000 11 0.636 1.571 baik Sekali2 12 7 12 1.000 11 0.636 1.571 baik Sekali3 11 7 12 0.917 11 0.636 1.440 baik Sekali4 12 5 12 1.000 11 0.455 2.200 baik Sekali5 7 4 12 0.583 11 0.364 1.604 baik Sekali6 10 5 12 0.833 11 0.455 1.833 baik Sekali7 9 5 12 0.750 11 0.455 1.650 baik Sekali8 12 5 12 1.000 11 0.455 2.200 baik Sekali9 11 6 12 0.917 11 0.545 1.681 baik Sekali10 12 7 12 1.000 11 0.636 1.571 baik Sekali

Page 67: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

67

Lampiran 4

Hasil Penelitian

N0Eksperim

enKontr

ol1 70 602 70 603 80 704 70 605 70 706 80 607 80 608 70 709 70 6010 70 6011 80 7012 70 7013 80 7014 90 8015 80 7016 70 6017 70 7018 70 7019 80 7020 70 6021 70 7022 80 7023 70 7024 60 7025 70 7026 70 60

Jumlah 2010 1860

Rataan 77.08 71.73

SD 6.40 3.73

V 40.9613.91

29

Page 68: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

68

Lampiran 5

Mencari Simpangan Baku Kelas Eksperimen

S2 = n ∑ Xi2−¿¿

S2 = 26¿¿

S2 = 4042636−4016016

690

S2 = 26620

690

S2 = 40.95

Simpangan Baku, S= √40.95

S= 6.40

Page 69: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

69

Mencari Simpangan Baku Kelas Kontrol

S2 = n ∑ Xi2−¿¿

S2 = 26(134125)−¿¿

S2 = 3487250−3478225

690

S2 = 9025690

S2 = 13.88

Simpangan Baku, S= √13.88

S= 3.73

Page 70: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

70

Lampiran 6.

Uji Normalitas Kelas Eksperimen

No Urut Skor Test F1Fk (Z1) F(Zi) S(Zi) {F(Zi)-S(Zi)}

1 69 1 1 -1.263 0.1056 0.0385 0.06712 70 3 4 -1.106 0.1251 0.1538 0.02873 71 3 7 -0.950 0.1711 0.2692 0.09814 72 1 8 -0.794 0.2266 0.3077 0.08115 73 2 10 -0.638 0.2578 0.3846 0.12686 75 1 11 -0.325 0.3632 0.4231 0.05997 76 4 15 -0.169 0.4404 0.5769 0.13658 78 1 16 0.144 0.5596 0.6154 0.05589 79 1 17 0.300 0.6368 0.6538 0.017010 80 1 18 0.456 0.6736 0.6923 0.018711 81 1 19 0.613 0.7422 0.7308 0.011412 82 2 21 0.769 0.7734 0.8077 0.034313 83 2 23 0.925 0.8289 0.8846 0.055714 85 1 24 1.238 0.8944 0.9231 0.028715 87 1 25 1.550 0.9394 0.9615 0.022116 95 1 26 2.800 0.9978 1.0000 0.0022

Dari tabel di atas diperoleh Lo = 0.2023 dengan n = 26 dengan taraf

nyata 0,05 dari tabel kritis diperoleh Ltabel = 0,173. Dengan demikian Lo ˂ Ltabel

(0.1365˂ 0,183), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen

berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%.

Page 71: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

71

Lampiran 7.

Uji normalitas Kelas Kontrol

No Urut Skor Test F1 Fk (Z1) F(Zi) S(Zi) {F(Zi)-S(Zi)}1 67 1 1 -1.268 0.1056 0.0385 0.06712 68 3 4 -1.000 0.1469 0.1538 0.00693 69 6 10 -0.732 0.2266 0.3846 0.15804 70 4 14 -0.464 0.4264 0.5385 0.11215 71 1 15 -0.196 0.4404 0.5769 0.13656 72 1 16 0.072 0.5199 0.6154 0.09557 73 1 17 0.340 0.6368 0.6538 0.01708 74 3 20 0.609 0.7422 0.7692 0.02709 75 3 23 0.877 0.7422 0.8846 0.142410 76 1 24 1.145 0.8749 0.9231 0.048211 79 1 25 1.949 0.9744 0.9615 0.012912 82 1 26 2.753 0.997 1.0000 0.0030

Dari tabel di atas diperoleh Lo = 0.1580 dengan n = 26 dan taraf nyata

0,05 dari tabel kritis diperoleh Ltabel = 0,173, dengan demikian Lo ˂ Ltabel (0.1580 ˂

0,173), sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal

pada taraf kepercayaan 95%.

Page 72: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

72

Lampiran 8

Uji Homogenitas

a. Menentukan Fhitung

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

N1 = 26 N2 = 26

S12 = 40.96 S2

2 = 13.88

S1 = 6.40 S2 = 3.73

F = VarianterbesarVariansterkecil

= 40.9613.88

= 2.94

b. Menentukan Ftabel

Ftabel = 3.39 diperoleh dari tabel distribusi dengan harga α = 0,05, dkpembilang

= 2 dan dk penyebut = 25. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung =

2.94 ˂ Ftabel = 3.39, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut

mempunyai varians yang homogen.

Page 73: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

73

Lampiran 9.

Uji hipotesis menggunakan uji t

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 ˃ μ2

N0X Y

Eksperimen Kontrol1 70 602 70 603 80 704 70 605 70 706 80 607 80 608 70 709 70 6010 70 6011 80 7012 70 7013 80 7014 90 8015 80 7016 70 6017 70 7018 70 7019 80 7020 70 6021 70 7022 80 7023 70 7024 60 7025 70 70

Page 74: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

74

26 70 60Jumlah 2010 1860Rataan 77.08 71.73

SD 6.40 3.73V 40.96 13.9129

a. Menghitung Standar Deviasi

S2 = (n 1−1 ) S 12−¿¿

S2 = 25 (40 . 96 )+25(13 .9129)26+26−2

S2 = 1024+347 . 8225

50

S2 = 1371. 823

50

S2 = 27.43645

S = √27.43645

= 5.24

thitung = X1−X2

S √ 1n1

+ 1n2

=77.08−71.73

5.24√ 126

+ 126

= 5.35

5.24√ 126

= 5.36

5.24√0.076923

= 5.36

5.24(0.27735)

= 5.36

1.452755

Page 75: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

75

= 3.680011

Jadi thitung ˃ ttabel, atau H0 ditolak (3.680011 ˃ 1,6759). Dari daftar distribusi

t (1- α ) (n1+ n2 – 2) dengan peluang 0,95 dan dk 50 diperoleh t(0,95) (50) =

1,6759. Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 3.680011 menandakan thitung ˃

ttabel atau H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf nyata α= 0,05. Jadi disimpulkan “

terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar sains di kelas IV SD N

80/1 Muara Bulian.

Lampiran 10.

Tabel Distribusi Tabel T

Page 76: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

76

Lampiran 11.

Tabel F

Page 77: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

77

Lampiran 12.

Tabel L

Page 78: repository.unja.ac.id · Web viewbagus, sehingga keberhasilan belajar dan hasil dapat dicapai dengan baik sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur penting dari proses kependidikan

78

Lampiran 13

Dokumentasi penelitian