eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/bab_iii.doc · web viewbab iii pembahasan tinjauan...
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Pustaka
3.1.1 Pengertian Sistem
Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah
mengemukakan pendapatnya dan mendefinisikan sistem sesuai
dengan rumusannya masing-masing yang berbeda-beda tetapi
mengandung makna yang serupa seperti dapat dilihat dalam
pernyataan Mulyadi. (2010, h.2-3) pengertian mengenai sistem yaitu:
1. Setiap Sistem Terdiri dari Unsur-unsur, Sistem pernapasan kita terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paru-paru dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur Tersebut Merupakan Bagian Terpadu Sistem Yang Bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dangan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut yang memiliki bentuk tertentu.
3. Unsur Sistem Tersebut Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Sistem. Setiap sistem memiliki tujuan tertentu. Sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. …
4. Suatu Sistem Merupakan Bagian dari Sistem lain Yang Lebih Besar. Sistem pernapasan kita merupakan salah satu sistem dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. …
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
rangkaian dari beberapa komponen dan unsur–unsur kecil yang
digabungkan menjadi satu yang saling memiliki keterkaitan dan saling
melengkapi yang berujung pada tercapainya tujuan yang diharapkan.
3.1.2 Pengertian Pengelolaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
pengelolaan, mempunyai 4 (empat) pengertian, yaitu:
1. Pengelolaan adalah proses, cara dan perbuatan mengelola.
23
24
2. Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga orang lain.
3. Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan
kebijaksanaan dan tujuan organisasi.
4. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan
pencapaian tujuan.
Pengertian dana menurut Frianto Pandia. (2012, h.1)
menjelaskan bahwa “ Dana adalalah uang tunai dan/atau aktiva
lainya yang segera dapat diuangkan dan yang tersedia atau
disisihkan untuk maksud tertentu”.
Pengelolaan keuangan bukan hanya berdasarkan sistem dan
prosedur saja, tetapi mencakup pengelolanya juga hal ini dapat dilihat
sesuai dengan penjelasan Hendra Karianga. (2011, h.49) menyatakan
bahwa:
Pengertian pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan daerah sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.
Pengelolaan keuangan atau dana harus dikelola secara efektif,
efisien dan ekonomis demi mendapatkan hasil yang maksimal sesuai
dengan pernyataan Abdul Halim dan Icuk Rangga Bawono. (2011,
h.3) menyatakan bahwa:
Setiap kegiaatan, haruslah diusahakan adanya Output yang jelas dan dihubungkan dengan input yang menghasilkan rasio yang paling ideal. Begitu pula output yang dihasilkan haruslah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.1.3 Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)
Penjelasan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun
2015 menerangkan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana
perimbangan yang diterima Kabupaten atau Kota dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten atau Kota setelah
25
dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK). ADD bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
3.2 Sumber-Sumber Pendapatan Desa
Pemerintah Desa dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan dan
memenuhi segala kebutuhannya, Pemerintah Desa memerlukan pendanaan
yang cukup besar, adapun sumber-sumber pendapatan desa sesuai dengan
amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
113 Tahun 2014. Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Pendapatan desa
adalah sebagai berikut:
3.2.1 Pendapatan Asli Desa (PADesa )
Pendapatan asli desa merupakan pendapatan yang didapat dari
pengembangan desa sendiri, macam-macam PADesa:
a. Hasil usaha yaitu dari hasil bumdes dan Tanah Kas Desa (TKD).
b. Hasil aset yaitu tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian
umum dan jaringan irigasi.
c. Swadaya, partisipasi dan gotong royong yang di maksud adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta
masyarakat berupa tenaga dan barang yang dinilai dengan uang.
d. Lain-lain pendapatan asli desa yaitu hasil pungutan desa.
3.2.2 Dana Transfer
Pendapatan desa yang bersumber dari dana perimbangan
Pemerintah berupa bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan
Kabupaten atau Kota seperti:
a. Dana Desa (DD).
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten atau Kota dan
Retribusi Daerah.
c. Alokasi Dana Desa (ADD)
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dapat bersifat umum dan
khusus.
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten atau Kota dapat bersifat
umum dan khusus.
26
3.2.3 Pendapatan Lain-lain
a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, yang
artinya pemberian berupa uang dari pihak ketiga.
b. Lain-lain pendapatan desa yang sah antara lain pendapatan sebagai
hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang
berlokasi di Desa.
Alokasi Dana Desa (ADD) untuk Desa-desa pada Kecamatan
Kedungadem sangat besar dalam APBDesa tahun anggaran 2016,
besaran pendapatan dana transfer ADD menempati urutan ke-2, yaitu
34 %. Dengan urutan pertama Dana Desa 39 %, Dana Alokasi Khusus
16 %, Tanah Kas Desa sebesar 10%, Bagi Hasil Pajak 1% dan Bagi
Hasil Retribusi sekitar 0,08% seperti pada gambar grafik persentase
pendapatan desa se-Kecamatan Kedungadem di bawah ini:
Gambar 3.1 Persentase Pendapatan Desa-desa se-Kecamatan Kedungadem
Tahun Anggaran 2016
Sumbe: APBDes se-Kecamatan Kedungadem T.A 2016, diolah
3.3 Pengeluaran Desa
3.3.1 Belanja
Semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban
Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Desa dan dipergunakan dalam rangka
27
mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa dan yang telah
dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dan
harus memenuhi klasifikasi belanja desa seperti penyelenggaraan
pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa, pemberdayaan masyarakat desa dan belanja
tak terduga, adapun jenis-jenis belanja Desa yaitu:
a. Belanja Pegawai
Dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan
bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD,
dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan
dibayarkan setiap bulan.
b. Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran
pembelian atau pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang
dari 12 (dua belas) bulan, yang terdiri dari:
1. Alat tulis kantor.
2. Benda pos.
3. Bahan atau material.
4. Pemeliharaan.
5. Cetak atau penggandaan.
6. Sewa kantor desa.
7. Sewa perlengkapan dan peralatan kantor.
8. Makanan dan minuman rapat.
9. Pakaian dinas dan atributnya.
10. Perjalanan dinas.
11. Upah kerja.
12. Honorarium narasumber atau ahli.
13. Operasional Pemerintah Desa.
14. Operasional BPD.
15. Insentif RT atau RW, adalah bantuan uang untuk operasional
28
lembaga RT atau RW dalam rangka membantu pelaksanaan
tugas pelayanan pemerintahan, perencanaan pembangunan,
ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat
desa.
16. Pemberian barang pada masyarakat atau kelompok
masyarakat untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
c. Belanja Modal
Pengeluaran Desa berupa belanja modal adalah pembelian
atau pengadaan barang atau bangunan yang memiliki masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan Pemerintah Desa.
d. Belanja Tak Terduga
Belanja yang dikarenakan ada kejadian yang tak terduga,
kegiatan belanja tersebut belum masuk dan tersedia dalam
anggaran dikarena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti
wabah maka harus ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau
Walikota, kategori belanja tak terduga adalah:
1. Dalam keadaan darurat, yang dimaksud keadaan darurat adalah
dikarenakan bencana alam sosial dan mengakibatkan kerusakan
sarana dan prasarana.
2. Keadaan Luar Biasa (KLB), yang artinya merupakan keadaan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan
mendesak.
3.3.2 Pembiayaan
Pengeluaran untuk kategori pembiayaan meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan pengeluaran yang
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, pembiayaan terdiri
dari:
a. Penerimaan Pembiayaan
1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
29
SiLPA tahun sebelumnya yang artinya pelampauan
penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja,
dan sisa dana kegiatan lanjutan. SilPA merupakan penerimaan
pembiayaan yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran
apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi
belanja, mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan dan mendanai
kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran
belum diselesaikan.
2. Pencairan Dana Cadangan.
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan
pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke
rekening kas desa dalam tahun anggaran berkenaan.
b. Pengeluaran Pembiayaan
1. Pembentukan Dana Cadangan.
Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk
mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat
sekaligus atau sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun
anggaran dan ditetapkan dengan Peraturan Desa (PERDesa),
dalam PERDesa sedikitnya harus memuat penjelasan mengenai
penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan
kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan. Besaran dan
rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan, sumber
dana cadangan dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan
atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang
penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan ditempatkan pada rekening
tersendiri, dengan catatan bahwa penganggaran dana cadangan
tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa (Kades).
2. Penyertaan Modal Desa
Penyertaan modal desa adalah pengalihan kekayaan yang
30
tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk
diperhitungkan sebagai modal atau saham Desa pada Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa).
3.4 Alokasi Dana Desa (ADD)
3.4.1 Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD)
Tujuan diberikannya ADD adalah mewujudkan pemerintahan
desa yang profesional, efisien, efektif, terbuka dan bertanggungjawab
memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi
kesenjangan pembangunan, meningkatkan pelayanan publik bagi
warga masyarakat desa guna mempercepat kesejahteraan umum,
mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat desa untuk
pengembangan potensi dan aset Desa guna kesejahteraan bersama.
Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian dana perimbangan
yang diterima oleh Daerah sebesar 12,5% (dua belas koma lima
persen) dari Dana Perimbangan yang diterima Daerah dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus (DAK). Pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD)
berdasarkan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas
wilayah desa, jarak atau keterjangkauan dan variabel kawasan.
3.4.2 Pengalokasian Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kedungadem
Penjelasan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa pasal (111) menyatakan bahwa dalam rangka menunjang
pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa diberikan
bantuan berupa Alokasi Dana Desa. ADD untuk penyelenggaraan
pemerintahan Desa sebesar 30 % sedangkan sisanya 70 % untuk
pemberdayaan masyarakat.
Alokasi Dana Desa (ADD) Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan
Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten Bojonegoro, menyatakan
31
bahwa ADD digunakan untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan
Perangkat Desa, secara proporsional sesuai dengan perolehan ADD,
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat
desa.
Besaran dana transfer ADD yang di terima oleh Desa-desa pada
Kecamatan Kedungadem dengan Jumlah total Rp. 12.661.543.200,00
yang terbagi untuk 23 Desa dengan besaran yang berbeda-beda sesuai
dengan perhitungan di atas seperti yang terlihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.1 Besaran Dana Transfer ADD Untuk 23 Desa Se-Kecamatan
Kedungadem
RINCIAN DANA TRANSFER ALOKASI DANA DESADESA-DESA SEKECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2016
NO DESAPAGU
ANGGARAN DANA ADD
SISA PAGU ANGGARAN DANA ADD
REALISASIPENYERAPAN DANA ADD
TAHAP I 25% (Rp)
PENYERAPAN DANA ADD
TAHAP I TAMBAHAN
25% (Rp)
1 2 3 4 5 61 Babad 574.518.800 287.259.400 143.629.700 143.629.700
2 Pejok 553.467.900 276.733.950 138.366.975 138.366.975
3 Dayukidul 522.818.300 261.409.150 130.704.575 130.704.575
4 Panjang 570.206.200 285.103.100 142.551.550 142.551.550
5 Tondomulo 595.162.500 297.581.250 148.790.625 148.790.625
6 Kesongo 547.802.300 273.901.150 136.950.575 136.950.575
7 Kendung 559.659.300 279.829.650 139.914.825 139.914.825
8 Mlideg 519.323.800 259.661.900 129.830.950 129.830.950
9 Tumbrasanom 520.847.200 260.423.600 130.211.800 130.211.800
10 Kedungadem 566.485.500 283.242.750 141.621.375 141.621.375
11 Duwel 509.797.700 254.898.850 127.449.425 127.449.425
12 Kepohkidul 545.980.800 272.990.400 136.495.200 136.495.200
13 Geger 528.661.700 264.330.850 132.165.425 132.165.425
14 Kedungrejo 561.249.300 280.624.650 140.312.325 140.312.325
15 Megale 576.673.700 288.336.850 144.168.425 144.168.425
16 Sidorejo 553.956.300 276.978.150 138.489.075 138.489.075
17 Drokilo 530.390.900 265.195.450 132.597.725 132.597.725
32
18 Mojorejo 521.935.600 260.967.800 130.483.900 130.483.900
19 Jamberejo 588.967.000 294.483.500 147.241.750 147.241.750
20 Sidomulyo 543.031.700 271.515.850 135.757.925 135.757.925
21 Tlogoagung 563.380.600 281.690.300 140.845.150 140.845.150
22 Ngrandu 572.532.300 286.266.150 143.133.075 143.133.075
23 Balongcabe 534.693.800 267.346.900 133.673.450 133.673.450
Jumlah (Rp) 12.661.543.200 6.330.771.600 3.165.385.800 3.165.385.800
Sumber: APBDes se-Kecamatan Kedungadem T.A 2016, diolah
Sesuai dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun
2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten
Bojonegoro, arah penggunaanya adalah sebagai berikut:
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa meliputi:
a. Peningkatan sumber daya manusia Kepala Desa dan Perangkat
Desa meliputi pendidikan, pelatihan, pembekalan dan studi
banding.
b. Biaya tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa.
c. Biaya tunjangan dan operasional BPD paling banyak 5% (lima
persen) x 30% (tigapuluh persen) x belanja APBDesa.
d. Honor ketua RT dan RW paling sedikit sebesar Rp. 250.000 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah) per tahun per ketua.
e. Biaya penguatan kelembagaan RT atau RW.
f. Biaya premi Asuransi Kesehatan (Askes) bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa.
g. Biaya perjalanan dinas bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa
h. Belanja modal peralatan kantor desa:
1. Pengadaan komputer, printer, scanner, dll
2. Pengadaan buku administrasi desa.
3. Pengadaan meja, kursi, almari, rak, dll.
i. Biaya perawatan kantor dan lingkungan kantor Kepala Desa.
j. Biaya penyediaan data dan pembuatan pelaporan
pertanggungjawaban meliputi:
33
1. Pembuatan atau perbaikan monografi, peta, data dinding dan
lain-lain.
2. Penyusunan APBDesa, pelaporan dan pertanggungjawaban
penggunaan anggaran.
3. Pengadaan Software aplikasi pemerintahan desa.
k. Biaya lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa meliputi:
a. Penambahan aset Desa dan penyertifikatan tanah Desa.
b. Belanja modal gedung dan bangunan milik Pemerintah Desa
meliputi:
1. Pembangunan Kantor Kepala Desa.
2. Rehab atau perawatan Kantor Kepala Desa.
3. Pembangunan atau biaya perbaikan sarana perekonomian desa
seperti pasar desa, toko BUMDes, lumbung pangan, dll.
4. Perbaikan atau pembuatan jalan, talud atau irigasi, dan
jembatan.
c. Untuk penghijauan atau tanaman hortikultura.
d. Sarana menunjang kesehatan lingkungan dan jamban keluarga.
e. Khusus untuk kegiatan pembangunan jalan, menyinergikan dengan
program Pemerintah Kabupaten yaitu program pavingisasi dengan
mengalokasikan dana untuk biaya pasir dan material lain yang
dibutuhkan.
f. Pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana publik yang
rusak akibat bencana alam.
g. Pembangunan lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa meliputi:
a. Pembinaan keagamaan.
b. Pembinaan pemuda dan olahraga.
c. Pembinaan budaya dan adat istiadat.
d. Pembinaan lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa meliputi:
34
a. Peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan
perpustakaan, yang merupakan suatu sistem pengelolaan pusat
sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan
kebudaayaan.
b. Peningkatan mutu pengelola lembaga-lembaga Desa antara lain
BUMDes, LPMD, PKK, karang taruna dan RT atau RW.
c. Pelayanan kesehatan masyarakat terutama pada penanganan gizi
balita melalui Posyandu paling sedikit sebesar Rp. 3.000.000 (tiga
juta rupiah).
d. Menunjang kegiatan 10 Program Pokok PKK, Kesatuan Gerak
PKK dan UP2K-PKK paling sedikit sebesar Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah).
e. Menunjang kegiatan anak separti TPK dan TK.
f. Bantuan kepada lansia, jompo dan cacat.
g. Operasional LPMD.
h. Biaya Musrenbang dan serap aspirasi tingkat dusun atau
lingkungan.
i. Peningkatan keamanan dan ketentraman desa.
j. Penunjang kegiatan kelompok keluarga miskin sesuai potensi local.
k. Pengembangan lembaga simpan pinjam melalui modal usaha dalam
bentuk BUMDes, Badan Perkreditan Desa dan lembaga lainnya.
l. Penambahan modal untuk BUMDes yang aktif sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
m. Pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat antara lain
melalui penambahan modal usaha serta budidaya pemasaran
produk.
n. Biaya pengadaan pangan.
o. Biaya siaga bencana.
p. Biaya lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.
35
Berdasarkan rekap pada pengajuan proposal pencairan Alokasi
Dana Desa tahap I sebesar 25% dan tambahan 25% pada tahun
anggaran 2016 dari Desa-desa se-Kecamatan Kedungadem yang terbagi
dalam beberapa bidang adalah sebagai berikut:
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Tabel 3.2 Penggunaan ADD Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
36
PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADDKECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2016
NO
URAIAN KEGIATAN BIDANG
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :
JUMLAH REALISASI (Rp)I SEBESAR 25%
(Rp)
I TAMBAHAN SEBESAR 25%
(Rp)
1 Siltap Kepala Desa Dan Perangkat 1.434.878.000 1.137.662.500 2.572.540.500
2 Tunjangan Kepala Desa Dan Perangkat 377.791.000 242.517.000 620.308.000
3 Tunjangan Bpd 168.059.000 122.648.000 290.707.000
4Kegiatan Musrenbangdes Dan Konsumsi Rapat
21.650.000 12.634.000 34.284.000
5 Tunjangan Rt atau Rw 141.555.000 127.080.000 268.635.000
6 Operasional Pemerintahan Desa
-
7 Insentif Karyawan Desa 22.650.000 32.881.375 55.531.375
8
Operasional, Premi Bpjs , Tunjangan Keluarga Dan Kesehatan Kades Dan Perangkat Desa
31.666.000 26.213.000 57.879.000
9 Perawatan Inv. atau Pajak Kend.Dinas 6.000.000 7.907.325 13.907.325
10Honor Penata Keusahaan Keuanggan Desa
40.675.000 - 40.675.000
11Honor Penanggung Jawab Pengelola Keuanggan
12.475.000 8.550.000 21.025.000
12 Atk atau Benda Pos 28.036.175 17.877.160 45.913.335
13Honor Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa
40.675.000 35.726.825 76.401.825
14 Pembuatan Apbdes 5.348.875 1.968.750 7.317.62515 Pembuatan Laporan 6.064.575 11.579.280 17.643.855
16 Listrik Dan Wifi 12.495.000 6.999.800 19.494.800
17 Pengadaan Peralatan Elektronik 33.914.500 18.075.000 51.989.500
18 Alat-Alat Kantor Dan Kebersihan 7.727.000 8.200.000 15.927.000
19 Insentif Dan Operasional Linmas 23.475.000 63.115.000 86.590.000
20 Tabahan Penghasilan Kasun atau Plt Kasun 1.950.000
- 1.950.000
21 SPPD - 11.000.000 11.000.000
22Honor Penata Keusahaan Keuanggan Desa
1.050.000 - 1.050.000
23 Operasional BPD 7.134.000 6.500.000 13.634.000
24 Pajak Hasil Bumi 10.000.000 10.000.000 20.000.000
25 Peningkatan Sdm Pem Des
- 2.000.000 2.000.000
26 Honor Bendahara Desa 625.000 -
625.000
27Pembuatan Dan Perbaikan Monografi Desa
1.000.000 1.500.000 2.500.000
28 Pakaian Kerja 8.250.000 - 8.250.000
JUMLAH 2.445.144.125 1.912.635.015 4.357.779.140
37
Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Tabel 3.3 Penggunaan ADD Bidang Pembangunan DesaPENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER
ADD
KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2016
NOURAIAN KEGIATAN
BIDANG PEMBANGUNAN
PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :
JUMLAH REALISASI (Rp)
I SEBESAR 25% (Rp)I TAMBAHAN SEBESAR 25%
(Rp)
1 Pengerjaan Jln Waduk - 30.000.000 30.000.000
2 Jut - 15.000.000 15.000.000
3 Penghijauan - 7.481.270 7.481.270
4Pembangunan Dan Perawatan Jalan Paving Dan Pedel -
101.559.725 101.559.725
5 P J U - 5.000.000 5.000.000
6 Gorong-Gorong Dan Saluran Air - 5.000.000 5.000.000
7 Tugu Desa - 56.164.125 56.164.125
8 Honor Tim Pelaksana Kegiatan - 4.550.000 4.550.000
9 Lantainisasi - 10.050.000 10.050.000
10 Taman Desa - 25.000.000 25.000.000
11 Pembangunan Jembatan 7.500.000 17.500.840 25.000.840
12 Rehap Dan Pembangunan Kantor Desa 116.060.575 110.498.310 226.558.885
JUMLAH 123.560.575 387.804.270 511.364.845
Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Tabel 3.4 Penggunaan ADD Bidang Kemasyarakatan
38
Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Tabel 3.5 Penggunaan ADD Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADD
KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2016
NOURAIAN KEGIATAN
BIDANG KEMASYARAKATAN
PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :
JUMLAH REALISASI (Rp)I SEBESAR 25% (Rp) I TAMBAHAN
SEBESAR 25% (Rp)
1Sewa Mobil (Pelayanan Masyarakat)
12.000.000 12.000.000 24.000.000
2Bansos Lansia Dan Bantuan Siswa Prestasi
6.525.000 2.000.000 8.525.000
3
Kegiatan Kepemudaan Karang Taruna Dan Sedekah Bumi
- 40.250.000 40.250.000
JUMLAH 18.525.000 54.250.000 72.775.000
39
Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah
3.5 Sistem Pengelolaan Alokasi Dana Desa
3.5.1 Prosedur Penyaluran Alokasi Dana Desa
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana
Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa
di Kabupaten Bojonegoro dan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 9
Tahun 2016 tantang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bojonegoro
Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana
PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADD
KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2016
NOURAIAN KEGIATAN BIDANG
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP : JUMLAH REALISASI
(Rp)I SEBESAR 25% (Rp)
I TAMBAHAN SEBESAR 25% (Rp)
1Honor Kader Dan Kegiatan Dawis
10.310.000 45.635.000 55.945.000
2 Kegiatan Pkk 302.578.350 156.633.440 459.211.790
3 Honor Guru 22.125.000 78.325.000 100.450.000
4 Penambahan Gizi Balita 33.240.000 10.240.000 43.480.000
5Honor Kader Dan Rapat Posyandu Lansia Dan Balita,Kelas Ibi Hamil, Kb
13.000.000 40.600.000 53.600.000
6Insentif Dan Rapat Kader Ppkbd Dan Sub Ppkbd
15.620.000 34.150.000 49.770.000
7 Program ODF 34.175.000 161.967.000 196.142.000
8 Buku Dawis 35.270.000 34.812.000 70.082.000
9 Posyandu Balita 2.500.000 - 2.500.000
10 Insentif LPMD 5.950.000 8.700.000 14.650.000
11 Insentif KPMD 3.000.000 5.500.000 8.500.000
12 Posyandu Lansia 750.000 - 750.000
JUMLAH 478.518.350 576.562.440 1.055.080.790
40
Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa
Di Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa ADD, dianggarkan
setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bupati
menetapkan besaran sementara ADD, untuk masing-masing Desa
setiap tahun anggaran. Pemerintah Desa membuka Rekening Kas
Desa pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang
Bojonegoro. Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran ADD,
kepada Bupati melalui Camat, Camat meneruskan permohonan
penyaluran kepada Bupati melalui Kepala Bagian Pemerintahan
setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Pendamping Kecamatan Bagian
Pemerintahan meneruskan berkas permohonan berikut lampirannya
kepada BPKAD Kabupaten Bojonegoro. Kepala BPKAD Kabupaten
Bojonegoro menyalurkan dana ADD dari Kas Daerah ke Rekening
Kas Desa.
Penyaluran dana dilakukan 3 (tiga) tahap, melalui PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk. Cabang Bojonegoro dengan
besaran pertahap yaitu:
1. Tahap pertama pada bulan Februari sebesar 50 % (lima puluh
persen).
2. Tahap kedua bulan Agustus sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
3. Tahap kedua bulan Agustus sebesar 25 % (dua puluh lima persen).
Kelengkapan dokumen untuk penyaluran Alokasi Dana Desa adalah:
1. Surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa atau Pj. Kepala
Desa kepada Bupati, dalam hal pengajuan oleh Plt atau Plh. Kepala
Desa harus dilengkapi dengan dokumen Berita Acara Musyawarah
yang dihadiri unsur Pemerintah Desa, BPD dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKMD), yang menyepakati pemberian
kewenangan pengajuan kepada PLT atau PLH hingga dilantiknya
Kepala Desa atau Pj Kepala Desa.
2. Fotocopy Rekening Kas Desa (mengetahui Kepala Desa).
41
3. Fotocopy SK Bendahara Desa (dilegalisir Kepala Desa).
4. Fotocopy SK Penunjukan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Cabang Bojonegoro sebagai Bank Penyimpan dan Pencairan
(dilegalisir Kepala Desa).
5. Kwitansi penerimaan bermaterai cukup.
6. Pakta Integritas bermaterai cukup.
7. Foto Copy KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa (dilegalisir
Camat).
Prosedur penyaluran ADD harus melalui tim pendamping
Kecamatan Kedungadem yang memiliki tugas untuk memverifikasi
dan merekomendasikan. Tim pendamping Kecamatan Kedungadem
dalam melakukan tugasnya berdasarkan atas beberapa pertimbangan
yaitu:
1. Semua pekerjaan atau kegiatan tahap sebelumnya telah
dilaksanakan, dipertanggungjawabkan dan dilaporkan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku.
2. Desa telah melakukan pemungutan pajak dan penyetoran PBB P2
berdasarkan target kinerja sesuai ketentuan untuk tahun
sebelumnya dan tahun yang berkenaan.
3. Mematuhi kebijakan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Pusat dan amar putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara.
Prosedur penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan
acuan bagi Pemerintah Desa, Pemerintah Desa harus mengikuti dan
mengacu sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga Pemerintah
Desa akan lebih mudah untuk menimplementasikannya, Pemerintah
Kabupaten sediri telah memberikan acuan tersebut yang dituangkan
dalam Peraturan Bupati, agar lebih jelas akan digambarkan dalam
bentuk bagan alir di bawah ini:
YA
42
Gambar 3.2 Bagan Alir Dokumen Penyaluran ADD
Mulai
Pemerintah DesaDesa XX
Kecamatan KedungademTim Pendamping
Melakukan Veifikasi
dan Rekomenda
si
surat Pemberitahuan untuk pengajuan proposal
Membuat Proposal Pengajuan
Membuka Rekening Kas Desa
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan
Pencairan ADD
1
Membuat dan atau menunjuk tim
pelaksana kegiatan dan penunjukan Bendahara Desa
Surat Pengantar Proposal
Pencairan ADD
TIDAK
Membuat Surat
Pengantar Pencairan
Surat Pengantar
43
Gambar 3.3 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Penyaluran ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan
Pencairan ADD
T1
Kepala Bagian Pemerintahan
Setda Kabupaten Bojonegoro BPKAD
Surat Pengantar Proposal
Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan
Pencairan ADD
TTD dan Ceklist
T
Surat Pengantar Proposal
Pencairan ADDProposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan Pencairan ADD
Proposal Permohonan
Pencairan ADD
Melakukan Pemeriksaan
Rincian Penggunaan dan
Kelengkapan Dokumen
Membuat Suarat
Pengantar
Surat Pengantar
3
Proposal Permohonan
Pencairan ADDProposal Permohonan
Pencairan ADD
Melakukan pengecekan pagu
anggaran dan Transfer ke
Rekening Kas Desa
Bukti Transfer
Rp
Transfer ke Rekening Kas Desa
2
2
44
3.5.2 Prosedur Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Kewenangan dan tugas Kepala Desa beserta perangkat sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi
Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di
Kabupaten Bojonegoro, menyatakan bahwa Kepala Desa atau Pj.
Kepala Desa sebagai Pemegang Kekuasaan Keuangan Desa (PKPKD)
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan ADD, sedangkan
Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) terdiri dari
Sekretaris Desa selaku Koordinator administrasi, Bendahara yang
sekaligus sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak
yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan Kepala Urusan Pembangunan
(Kaur Pemb) sebagai pengawas pelaksaan kegiatan.
Prinsip yang di gunakan dalam pelaksanaan pengelolaan ADD,
adalah sebagai berikut yang pertama seluruh kegiatan dilaksanakan
secara transparan atau terbuka, akuntabel dan diketahui oleh
masyarakat luas, kedua masyarakat berperan aktif mulai proses
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan, ketiga
seluruh kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara administratif,
teknis dan hukum, keempat memfungsikan peran lembaga
kemasyarakatan sesuai tugas pokok dan fungsinya, kelima hasil
kegiatan dapat diukur dan dapat dinilai tingkat keberhasilannya dan
Surat Pengantar
T
3 Selesai
T
45
hasil kegiatan dapat dilestarikan dan dikembangkan secara
berkelanjutan dengan upaya pemeliharaan melalui partisipasi
masyarakat dan prosedur pengelolaannya pelaksanaan realisasi ADD
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa adalah sebagai berikut:
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk
melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen antara
lain Rencana Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) harus di verifikasi oleh
Sekretaris Desa dan di sahkan oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan buku pembantu kas kegiatan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di Desa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Kepala Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tidak boleh dilakukan
sebelum barang atau jasa diterima.
6. Pengajuan SPP terdiri atas:
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
b. Pernyataan tanggungjawab belanja.
c. Lampiran bukti transaksi.
10. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran sebagaimana
dimaksud, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:
a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh
pelaksana kegiatan.
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes
yang tercantum dalam permintaan pembayaran.
c. Menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud.
46
d. Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana
kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
11. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa,
Kepala Desa menyetujui permintaan pembayaran dan bendahara
melakukan pembayaran.
12. Pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud
selanjutnya bendahara melakukan pencatatan pengeluaran.
13. Semua penerimaan dan pengeluaran Desa dalam rangka
pelaksanaan kewenangannya dilaksanakan melalui rekening kas
desa.
14. Semua penerimaan dan pengeluaran Desa harus didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah.
15. Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah
tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional
Pemerintah Desa
16. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh)
dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas Negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penata usahaan dalam pengelolaan ADD adalah sebagai berikut:
1. Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa.
2. Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan
dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan
secara tertib.
3. Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui
laporan pertanggungjawaban.
4. Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap bulan kepada
Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
5. Penatausahaan penerimaan dan menggunakan:
a. Buku Kas Umum.
47
b. Buku Kas Pembantu Pajak.
c. Buku Bank.
Proses pengelolaan ADD harus memenuhi prinsip-prinsip di atas
dan tersetruktur melaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan,
terlebih pada Bendahara Desa harus melakukan dan memahami sistem
akuntansi sesuai dengan peryataan Mulyadi. (2010, h.3) menyatakan
bahwa:
sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporanyang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sesuai dengan penjabaran di atas agar lebih jelas akan digambarkan dalam bentuk bagan alir di bawah ini:
Gambar 3.4 Bagan Alir Dokumen Pengelolaan Add
#MM 2016##MM 2016#
Pelaksana Kegiatan atau Tim Pelaksana
Mulai
Melaksanakan kegiatan
dan pembelian
RAB Kegiatan
RAB Kegiatan
Tim lak membuat
RAB
Membuat Surat
Permintaan Pembayaran
(SPP) dan surat
Pernyataan tanggungjawab
belanja
Lampiran Bukti Transaksi/ Pembelian
buku pembantu
kas kegiatan (BPKK)
Rp
Melaksanakan Pelunasan
atau Pembayaran
dan Mencatat
dalam BPKK
Membuat Laporan
Pertanggungja- waban
1
3 7
YA
YA
TIDAK
YA
TIDAK
48
Gambar 3.5 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Pengelolaan ADD
Sekretaris Desa / PTPKD Kepala Desa / PKPKD
RAB Kegiatan
Melakukan
Verifikasi
RAB Kegiata
n
TIDAK
2
Memberikan
Persetujuan
SPP
SPTB
Bukti Transaksi/ Pembelian
SPP
SPTB
Melakukan Pengeceka
n,pengujian,perhitunga
n, memutuska
n
Bukti Transaksi/ Pembelian
SPP
SPTB
RAB Kegiatan
RAB Kegiatan
SPPSPTB
menyetujui
permintaan
pembayaran
Bukti Transaksi/ Pembelian
SPPSPTB
Bukti Transaksi/ Pembelian
5
Laporan Pertangungja-
waban
Keterangan :
SPP : Surat Permintaan PembayaranSPTB : surat Pernyataan tanggungjawab belanjaBPKK : buku pembantu kas kegiatanBKU : Buku Kas UmumRAB : Rencana Anggaran Biaya
1
4
4
8
49
Gambar 3.6 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Pengelolaan ADD
2 5
SPPSPTB
Bukti Transaksi/ Pembelian
Bendahara Desa
Memasukan ke Bank
Desa (Brankas)
Mengambil Uang Transfer
ADD, pada Rek Kas Desa (
Bank BPD Jatim)
Diotorisasi Kades
Melakukan Pencatatn dalam Buku Bank Desa
Laporan Pertangungja-
waban
T
Keterangan :
SPP : Surat Permintaan PembayaranSPTB : Surat Pernyataan Tanggungjawab BelanjaBPKK : Buku Pembantu Kas KegiatanBKU : Buku Kas UmumRAB : Rencana Anggaran BiayaPKPKD : Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan DesaPTPKD : Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
3 6
6 8
PPh/ Pajak lainya setor ke rekening kas negara
50
3.5.3 Prosedur Pelaporan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa
Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun
2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten
Bojonegoro, bentuk pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang dibiayai
dari ADD, adalah sebagi berikut:
1. Laporan semester, memuat realisasi penerimaan dan realisasi
belanja disampaikan paling lambat minggu keempat bulan Juli.
2. Laporan akhir tahun penggunaan ADD memuat, pelaksanaan
kegiatan, masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya,
disampaikan paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun
anggaran berikutnya.
Laporan disampaikan kepada Tim Pendamping Kecamatan,
Tim Pendamping Kecamatan melaporkan kepada Bupati melalui Tim
Fasilitasi Kabupaten, jika Kepala Desa tidak atau terlambat
menyampaikan laporan tersebut, maka Bupati dapat menunda
penyaluran dana, untuk lebih jelasnya akan di gambarkan dalam
bentuk bagan alir dokumen.
Melakukan Pembayara Kepada Tim Pelaksana
Buku Bank Desa
Buku Kas
Umum (BKU)
Memotong pajak Mencatat
dalam BBD, BKU,dan Buku Kas Pembantu
Pajak
Buku Kas Pembantu
Pajak Selesai
T
Rp
7
51
Gambar 3.7 Bagan Alir Dokumen Pelaporan Pertanggungjawaban ADD
Kepala Desa Tim Pendamping Tim Fasilitasi
3.6 Hambatan-Hambatan Dalam Pengelolaan ADD
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014
menyatakan bahwa masyarakat desa berhak:
1. Meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta
mengawasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa.
2. Memperoleh pelayanan yang sama dan adil.
3. Menyampaikan aspirasi, saran dan pendapat lisan atau tertulis secara
bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa
dan pemberdayaan masyarakat desa.
Penulis dalam kesempatan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi
bersama tim pendamping Kecamatan, sebagian besar Pemerintah Desa
dalam penyusunan rancangan pembangunan dan pengunaan ADD yang
dituangkan dalam APBDesa masih kurang melibatkan masyarakat, padahal
sesuai dengan ketentuan masyarakat punya hak-hak yang harus dipenuhi
tapi belum terpenuhi hal ini tercermin dalam proses perencanaan, seperti
Mulai
Pemerintah Desa
Membuat laporan
Semesteran
Laopran Semesteran 4X (Realesai Penerimaan dan Belanja)
1
Laopran Semesteran 4X (Realesai Penerimaan dan Belanja)
12 T
Laopran Semesteran 3X (Realesai Penerimaan dan Belanja)
T
Selesai
2
52
pengalian masukan dari masyarakat beserta keikut sertaan dari masyarakat
dalam Musrenbangdes masih sangat minim, hal ini bias menghambat proses
pembangunan desa karena aspirasi masyarakat kurang terserap secara
maksimal, sehingga terkadang ada pandangan negatif dari masyarakat,
sehingga dukungan serta peranserta masyarakat dalam proses pembangunan
juga minim, padahal pembangunan di pedesaan lebih banyak bersifat
swakelola yang tujuannya adalah memberdayakan masyarakat yang
bertumpu pada peranserta masyarakat.
Rendahnya pengelolaan data pada penyelenggara Pemerintah Desa,
seperti contoh dalam hal pembangunan berapa persentase pembangunan
yang telah terlaksana dari tahun ketahun, padahal kesuksesan tergantung
dari pemenuhan target yang menjadi tujuan sesuai dengan tujuan awal
seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMD) yang di turunkan dalam Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) yang
di jalankan dalam bentuk kegiatan tahunan, dengan pengelolaan data yang
baik, Desa akan mudah melakukan evaluasi terhadap pelaksaan pembangunan
dan penyelenggaraan pemerintahan.
Kewajiban masyarakat adalah membangun diri dan memelihara
lingkungan Desa, mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yang baik,
mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman dan tentram di Desa,
memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan,
kekeluargaan dan gotongroyong di Desa, serta berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan di Desa. Pada kenyataannya masyarakat sering mengabaikan
kewajibannya, hal ini terlihat rendahnya peranserta masyarakat dalam
pembangunan desa.
Pengelolaan ADD masih kurang tertib dalam menjalankan sistem
akuntansi dan masih sangat minim, hal ini terlihat pada pengisian
pembukuan yang ada di Desa, terlihat dalam hasil monitoring, Bendahara
Desa masih ada saja yang belum mengisi Buku Kas Umum (BKU) padahal
53
dasar pengeluaran dan penerimaan kas harus tercatat sesuai dengan
kejadian, hal ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu contoh
adalah latar belakang disiplin ilmu dan dalam hal penunjukan Bendahara
Desa masih kurangnya menjalankan prosedur seperti halnya melakukan
musyawarah dengan unsur-unsur penyelenggara Pemerintah Desa, serta
kurangnya peran aktif tim pelaksana seperti halnya melakukan pengarsipan
dokumen-dokumen kegiatan.
3.7 Peran Kecamatan Kedungadem Dalam Pendampingan dan Pembinaan
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor
32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi
Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten
Bojonegoro. Ditingkat Kecamatan dibentuk Tim Pendamping yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Tim Pendamping mempunyai tugas:
a. Melakukan verifikasi kelayakan permohonan penyaluran ADD,
Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi.
b. Melakukan pembinaan dalam perencanaan dan pelaksanaan
ADD, Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi.
c. Melakukan pembinaan administrasi keuangan Desa.
d. Melakukan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi.
e. Memberikan laporan kepada tim fasilitasi.
Peran Kecamatan Kedungadem seperti ketentuan tugas yang
diembannya berdasarkan sifat pendelegasian dari Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro, Aparatur Pemerintah Kecamatan Kedungadem telah berperan
aktif dalam upaya memverifikasi, pembinaan dan pengawasan khususnya
tim pendamping Kecamatan dalam mengawal dana transfer Alokasi Dana
Desa, tim pendamping kecamatan selalu mendampingi Pemerintah Desa
mulai dari perencanaan yang diawali dari proses Musayawarah Rencana
Pembangunan Desa (Musrenbangdes), Pemerintah Kecamatan Kedungadem
ikut mengawal dalam proses perencanaan, dalam kegiatan tersebut
Pemerintah Kecamatan dan seluruh perwakilan Dinas UPT memberikan
54
arah dan penyampaian kebijakan dan program-program dari Pemerintah
Kabupaten, hal ini diharapkan adanya keserasian dan keselarasan dalam
proses perencanaan kedepan dalam pembuatan dan penyususnan Anggaran
Pendapatan dan Belaja Desa ( APBDesa).
Pengawasan dan pembinaan juga terus dilakukan sebagai contoh
dalam proses pengelolaan dana transfer Alokasi Dana Desa (ADD) tahun
anggaran 2016. Tim pendamping Kecamatan selalu memberikan arahan dan
bimbingan mulai dari tahap awal, yaitu permohonan pencairan Alokasi
Dana Desa pada tahap I sebesar 25 % dan tambahan 25% sesuai dengan
tugas yang di embannya tim pendamping melakukan verifikasi dan
pengecekan berkas permohonan beserta mencocokannya dalam APBDesa
dan mengantarkan proposal-proposal dari Desa ke tim Fasilitasi, untuk
tahap selanjutnya adalah Monitoring dan Evaluasi (Monev), dalam proses
pengelolaan atau merealisasikan kegiatan, secara kebetulan penulis
melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Kecamatan Kedungadem, tim
pendamping memberi kesempatan dan mengajak penulis untuk
melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan desa khususnya pengelolaan ADD, tim pendamping
melakukan pengecekan buku-buku register desa dan tingkat penyerapan
atau realisasi ADD, dalam kegiatan tersebut tim pendamping memberikan
beberapa catatan-catatan dan pembinaan, untuk tindak lanjut dari catatan-
catatan tersebut tim pendamping mengundang untuk konferensi bagi
PTPKD dalam hal ini Sekretaris Desa dan Bendahara Desa ke Kecamatan
Kedungadem untuk di lakukan evaluasi menyeluruh dari hasil catatan-
catatan tersebut dan memberikan pembinaan beserta mencari jalan
pemecahan permasalahan yang ada di Desa.