eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/bab_iii.doc · web viewbab iii pembahasan tinjauan...

46
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Pustaka 3.1.1 Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan pendapatnya dan mendefinisikan sistem sesuai dengan rumusannya masing-masing yang berbeda-beda tetapi mengandung makna yang serupa seperti dapat dilihat dalam pernyataan Mulyadi. (2010, h.2-3) pengertian mengenai sistem yaitu: 1. Setiap Sistem Terdiri dari Unsur-unsur, Sistem pernapasan kita terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paru-paru dan darah. Unsur- unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. 2. Unsur-unsur Tersebut Merupakan Bagian Terpadu Sistem Yang Bersangkutan. Unsur- unsur sistem berhubungan erat satu dangan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut yang memiliki bentuk tertentu. 3. Unsur Sistem Tersebut Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Sistem. Setiap sistem memiliki tujuan tertentu. Sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. … 23

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Pustaka

3.1.1 Pengertian Sistem

Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah

mengemukakan pendapatnya dan mendefinisikan sistem sesuai

dengan rumusannya masing-masing yang berbeda-beda tetapi

mengandung makna yang serupa seperti dapat dilihat dalam

pernyataan Mulyadi. (2010, h.2-3) pengertian mengenai sistem yaitu:

1. Setiap Sistem Terdiri dari Unsur-unsur, Sistem pernapasan kita terdiri suatu kelompok unsur, yaitu hidung, saluran pernapasan, paru-paru dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur Tersebut Merupakan Bagian Terpadu Sistem Yang Bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dangan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut yang memiliki bentuk tertentu.

3. Unsur Sistem Tersebut Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Sistem. Setiap sistem memiliki tujuan tertentu. Sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. …

4. Suatu Sistem Merupakan Bagian dari Sistem lain Yang Lebih Besar. Sistem pernapasan kita merupakan salah satu sistem dalam tubuh kita, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. …

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

rangkaian dari beberapa komponen dan unsur–unsur kecil yang

digabungkan menjadi satu yang saling memiliki keterkaitan dan saling

melengkapi yang berujung pada tercapainya tujuan yang diharapkan.

3.1.2 Pengertian Pengelolaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata

pengelolaan, mempunyai 4 (empat) pengertian, yaitu:

1. Pengelolaan adalah proses, cara dan perbuatan mengelola.

23

Page 2: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

24

2. Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan

menggerakkan tenaga orang lain.

3. Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan

kebijaksanaan dan tujuan organisasi.

4. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada

semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan

pencapaian tujuan.

Pengertian dana menurut Frianto Pandia. (2012, h.1)

menjelaskan bahwa “ Dana adalalah uang tunai dan/atau aktiva

lainya yang segera dapat diuangkan dan yang tersedia atau

disisihkan untuk maksud tertentu”.

Pengelolaan keuangan bukan hanya berdasarkan sistem dan

prosedur saja, tetapi mencakup pengelolanya juga hal ini dapat dilihat

sesuai dengan penjelasan Hendra Karianga. (2011, h.49) menyatakan

bahwa:

Pengertian pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan daerah sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.

Pengelolaan keuangan atau dana harus dikelola secara efektif,

efisien dan ekonomis demi mendapatkan hasil yang maksimal sesuai

dengan pernyataan Abdul Halim dan Icuk Rangga Bawono. (2011,

h.3) menyatakan bahwa:

Setiap kegiaatan, haruslah diusahakan adanya Output yang jelas dan dihubungkan dengan input yang menghasilkan rasio yang paling ideal. Begitu pula output yang dihasilkan haruslah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

3.1.3 Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)

Penjelasan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun

2015 menerangkan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana

perimbangan yang diterima Kabupaten atau Kota dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten atau Kota setelah

Page 3: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

25

dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK). ADD bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

3.2 Sumber-Sumber Pendapatan Desa

Pemerintah Desa dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan dan

memenuhi segala kebutuhannya, Pemerintah Desa memerlukan pendanaan

yang cukup besar, adapun sumber-sumber pendapatan desa sesuai dengan

amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

113 Tahun 2014. Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Pendapatan desa

adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pendapatan Asli Desa (PADesa )

Pendapatan asli desa merupakan pendapatan yang didapat dari

pengembangan desa sendiri, macam-macam PADesa:

a. Hasil usaha yaitu dari hasil bumdes dan Tanah Kas Desa (TKD).

b. Hasil aset yaitu tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian

umum dan jaringan irigasi.

c. Swadaya, partisipasi dan gotong royong yang di maksud adalah

membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta

masyarakat berupa tenaga dan barang yang dinilai dengan uang.

d. Lain-lain pendapatan asli desa yaitu hasil pungutan desa.

3.2.2 Dana Transfer

Pendapatan desa yang bersumber dari dana perimbangan

Pemerintah berupa bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan

Kabupaten atau Kota seperti:

a. Dana Desa (DD).

b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten atau Kota dan

Retribusi Daerah.

c. Alokasi Dana Desa (ADD)

d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dapat bersifat umum dan

khusus.

e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten atau Kota dapat bersifat

umum dan khusus.

Page 4: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

26

3.2.3 Pendapatan Lain-lain

a. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, yang

artinya pemberian berupa uang dari pihak ketiga.

b. Lain-lain pendapatan desa yang sah antara lain pendapatan sebagai

hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang

berlokasi di Desa.

Alokasi Dana Desa (ADD) untuk Desa-desa pada Kecamatan

Kedungadem sangat besar dalam APBDesa tahun anggaran 2016,

besaran pendapatan dana transfer ADD menempati urutan ke-2, yaitu

34 %. Dengan urutan pertama Dana Desa 39 %, Dana Alokasi Khusus

16 %, Tanah Kas Desa sebesar 10%, Bagi Hasil Pajak 1% dan Bagi

Hasil Retribusi sekitar 0,08% seperti pada gambar grafik persentase

pendapatan desa se-Kecamatan Kedungadem di bawah ini:

Gambar 3.1 Persentase Pendapatan Desa-desa se-Kecamatan Kedungadem

Tahun Anggaran 2016

Sumbe: APBDes se-Kecamatan Kedungadem T.A 2016, diolah

3.3 Pengeluaran Desa

3.3.1 Belanja

Semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban

Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh Desa dan dipergunakan dalam rangka

Page 5: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

27

mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa dan yang telah

dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dan

harus memenuhi klasifikasi belanja desa seperti penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa, pemberdayaan masyarakat desa dan belanja

tak terduga, adapun jenis-jenis belanja Desa yaitu:

a. Belanja Pegawai

Dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan

bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD,

dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan

dibayarkan setiap bulan.

b. Belanja Barang dan Jasa

Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran

pembelian atau pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang

dari 12 (dua belas) bulan, yang terdiri dari:

1. Alat tulis kantor.

2. Benda pos.

3. Bahan atau material.

4. Pemeliharaan.

5. Cetak atau penggandaan.

6. Sewa kantor desa.

7. Sewa perlengkapan dan peralatan kantor.

8. Makanan dan minuman rapat.

9. Pakaian dinas dan atributnya.

10. Perjalanan dinas.

11. Upah kerja.

12. Honorarium narasumber atau ahli.

13. Operasional Pemerintah Desa.

14. Operasional BPD.

15. Insentif RT atau RW, adalah bantuan uang untuk operasional

Page 6: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

28

lembaga RT atau RW dalam rangka membantu pelaksanaan

tugas pelayanan pemerintahan, perencanaan pembangunan,

ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat

desa.

16. Pemberian barang pada masyarakat atau kelompok

masyarakat untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.

c. Belanja Modal

Pengeluaran Desa berupa belanja modal adalah pembelian

atau pengadaan barang atau bangunan yang memiliki masa manfaat

lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan untuk kegiatan

penyelenggaraan Pemerintah Desa.

d. Belanja Tak Terduga

Belanja yang dikarenakan ada kejadian yang tak terduga,

kegiatan belanja tersebut belum masuk dan tersedia dalam

anggaran dikarena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB), seperti

wabah maka harus ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau

Walikota, kategori belanja tak terduga adalah:

1. Dalam keadaan darurat, yang dimaksud keadaan darurat adalah

dikarenakan bencana alam sosial dan mengakibatkan kerusakan

sarana dan prasarana.

2. Keadaan Luar Biasa (KLB), yang artinya merupakan keadaan

yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan

mendesak.

3.3.2 Pembiayaan

Pengeluaran untuk kategori pembiayaan meliputi semua

penerimaan yang perlu dibayar kembali dan pengeluaran yang

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan

maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, pembiayaan terdiri

dari:

a. Penerimaan Pembiayaan

1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.

Page 7: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

29

SiLPA tahun sebelumnya yang artinya pelampauan

penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja,

dan sisa dana kegiatan lanjutan. SilPA merupakan penerimaan

pembiayaan yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran

apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi

belanja, mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan dan mendanai

kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran

belum diselesaikan.

2. Pencairan Dana Cadangan.

Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan

pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke

rekening kas desa dalam tahun anggaran berkenaan.

b. Pengeluaran Pembiayaan

1. Pembentukan Dana Cadangan.

Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk

mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat

sekaligus atau sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun

anggaran dan ditetapkan dengan Peraturan Desa (PERDesa),

dalam PERDesa sedikitnya harus memuat penjelasan mengenai

penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan

kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan. Besaran dan

rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan, sumber

dana cadangan dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan

atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang

penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan

peraturan perundang-undangan dan ditempatkan pada rekening

tersendiri, dengan catatan bahwa penganggaran dana cadangan

tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa (Kades).

2. Penyertaan Modal Desa

Penyertaan modal desa adalah pengalihan kekayaan yang

Page 8: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

30

tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk

diperhitungkan sebagai modal atau saham Desa pada Badan

Usaha Milik Desa (BUMDesa).

3.4 Alokasi Dana Desa (ADD)

3.4.1 Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD)

Tujuan diberikannya ADD adalah mewujudkan pemerintahan

desa yang profesional, efisien, efektif, terbuka dan bertanggungjawab

memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi

kesenjangan pembangunan, meningkatkan pelayanan publik bagi

warga masyarakat desa guna mempercepat kesejahteraan umum,

mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat desa untuk

pengembangan potensi dan aset Desa guna kesejahteraan bersama.

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian dana perimbangan

yang diterima oleh Daerah sebesar 12,5% (dua belas koma lima

persen) dari Dana Perimbangan yang diterima Daerah dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana

Alokasi Khusus (DAK). Pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD)

berdasarkan jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas

wilayah desa, jarak atau keterjangkauan dan variabel kawasan.

3.4.2 Pengalokasian Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kedungadem

Penjelasan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa pasal (111) menyatakan bahwa dalam rangka menunjang

pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa diberikan

bantuan berupa Alokasi Dana Desa. ADD untuk penyelenggaraan

pemerintahan Desa sebesar 30 % sedangkan sisanya 70 % untuk

pemberdayaan masyarakat.

Alokasi Dana Desa (ADD) Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan

Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil

Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten Bojonegoro, menyatakan

Page 9: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

31

bahwa ADD digunakan untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan

Perangkat Desa, secara proporsional sesuai dengan perolehan ADD,

penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan

desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat

desa.

Besaran dana transfer ADD yang di terima oleh Desa-desa pada

Kecamatan Kedungadem dengan Jumlah total Rp. 12.661.543.200,00

yang terbagi untuk 23 Desa dengan besaran yang berbeda-beda sesuai

dengan perhitungan di atas seperti yang terlihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 3.1 Besaran Dana Transfer ADD Untuk 23 Desa Se-Kecamatan

Kedungadem

RINCIAN DANA TRANSFER ALOKASI DANA DESADESA-DESA SEKECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN ANGGARAN 2016

NO DESAPAGU

ANGGARAN DANA ADD

SISA PAGU ANGGARAN DANA ADD

REALISASIPENYERAPAN DANA ADD

TAHAP I 25% (Rp)

PENYERAPAN DANA ADD

TAHAP I TAMBAHAN

25% (Rp)

1 2 3 4 5 61 Babad 574.518.800 287.259.400 143.629.700 143.629.700

2 Pejok 553.467.900 276.733.950 138.366.975 138.366.975

3 Dayukidul 522.818.300 261.409.150 130.704.575 130.704.575

4 Panjang 570.206.200 285.103.100 142.551.550 142.551.550

5 Tondomulo 595.162.500 297.581.250 148.790.625 148.790.625

6 Kesongo 547.802.300 273.901.150 136.950.575 136.950.575

7 Kendung 559.659.300 279.829.650 139.914.825 139.914.825

8 Mlideg 519.323.800 259.661.900 129.830.950 129.830.950

9 Tumbrasanom 520.847.200 260.423.600 130.211.800 130.211.800

10 Kedungadem 566.485.500 283.242.750 141.621.375 141.621.375

11 Duwel 509.797.700 254.898.850 127.449.425 127.449.425

12 Kepohkidul 545.980.800 272.990.400 136.495.200 136.495.200

13 Geger 528.661.700 264.330.850 132.165.425 132.165.425

14 Kedungrejo 561.249.300 280.624.650 140.312.325 140.312.325

15 Megale 576.673.700 288.336.850 144.168.425 144.168.425

16 Sidorejo 553.956.300 276.978.150 138.489.075 138.489.075

17 Drokilo 530.390.900 265.195.450 132.597.725 132.597.725

Page 10: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

32

18 Mojorejo 521.935.600 260.967.800 130.483.900 130.483.900

19 Jamberejo 588.967.000 294.483.500 147.241.750 147.241.750

20 Sidomulyo 543.031.700 271.515.850 135.757.925 135.757.925

21 Tlogoagung 563.380.600 281.690.300 140.845.150 140.845.150

22 Ngrandu 572.532.300 286.266.150 143.133.075 143.133.075

23 Balongcabe 534.693.800 267.346.900 133.673.450 133.673.450

Jumlah (Rp) 12.661.543.200 6.330.771.600 3.165.385.800 3.165.385.800

Sumber: APBDes se-Kecamatan Kedungadem T.A 2016, diolah

Sesuai dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun

2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil

Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten

Bojonegoro, arah penggunaanya adalah sebagai berikut:

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa meliputi:

a. Peningkatan sumber daya manusia Kepala Desa dan Perangkat

Desa meliputi pendidikan, pelatihan, pembekalan dan studi

banding.

b. Biaya tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa.

c. Biaya tunjangan dan operasional BPD paling banyak 5% (lima

persen) x 30% (tigapuluh persen) x belanja APBDesa.

d. Honor ketua RT dan RW paling sedikit sebesar Rp. 250.000 (dua

ratus lima puluh ribu rupiah) per tahun per ketua.

e. Biaya penguatan kelembagaan RT atau RW.

f. Biaya premi Asuransi Kesehatan (Askes) bagi Kepala Desa dan

Perangkat Desa.

g. Biaya perjalanan dinas bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa

h. Belanja modal peralatan kantor desa:

1. Pengadaan komputer, printer, scanner, dll

2. Pengadaan buku administrasi desa.

3. Pengadaan meja, kursi, almari, rak, dll.

i. Biaya perawatan kantor dan lingkungan kantor Kepala Desa.

j. Biaya penyediaan data dan pembuatan pelaporan

pertanggungjawaban meliputi:

Page 11: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

33

1. Pembuatan atau perbaikan monografi, peta, data dinding dan

lain-lain.

2. Penyusunan APBDesa, pelaporan dan pertanggungjawaban

penggunaan anggaran.

3. Pengadaan Software aplikasi pemerintahan desa.

k. Biaya lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa meliputi:

a. Penambahan aset Desa dan penyertifikatan tanah Desa.

b. Belanja modal gedung dan bangunan milik Pemerintah Desa

meliputi:

1. Pembangunan Kantor Kepala Desa.

2. Rehab atau perawatan Kantor Kepala Desa.

3. Pembangunan atau biaya perbaikan sarana perekonomian desa

seperti pasar desa, toko BUMDes, lumbung pangan, dll.

4. Perbaikan atau pembuatan jalan, talud atau irigasi, dan

jembatan.

c. Untuk penghijauan atau tanaman hortikultura.

d. Sarana menunjang kesehatan lingkungan dan jamban keluarga.

e. Khusus untuk kegiatan pembangunan jalan, menyinergikan dengan

program Pemerintah Kabupaten yaitu program pavingisasi dengan

mengalokasikan dana untuk biaya pasir dan material lain yang

dibutuhkan.

f. Pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana publik yang

rusak akibat bencana alam.

g. Pembangunan lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa meliputi:

a. Pembinaan keagamaan.

b. Pembinaan pemuda dan olahraga.

c. Pembinaan budaya dan adat istiadat.

d. Pembinaan lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa meliputi:

Page 12: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

34

a. Peningkatan mutu pendidikan melalui pengembangan

perpustakaan, yang merupakan suatu sistem pengelolaan pusat

sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan

kebudaayaan.

b. Peningkatan mutu pengelola lembaga-lembaga Desa antara lain

BUMDes, LPMD, PKK, karang taruna dan RT atau RW.

c. Pelayanan kesehatan masyarakat terutama pada penanganan gizi

balita melalui Posyandu paling sedikit sebesar Rp. 3.000.000 (tiga

juta rupiah).

d. Menunjang kegiatan 10 Program Pokok PKK, Kesatuan Gerak

PKK dan UP2K-PKK paling sedikit sebesar Rp. 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

e. Menunjang kegiatan anak separti TPK dan TK.

f. Bantuan kepada lansia, jompo dan cacat.

g. Operasional LPMD.

h. Biaya Musrenbang dan serap aspirasi tingkat dusun atau

lingkungan.

i. Peningkatan keamanan dan ketentraman desa.

j. Penunjang kegiatan kelompok keluarga miskin sesuai potensi local.

k. Pengembangan lembaga simpan pinjam melalui modal usaha dalam

bentuk BUMDes, Badan Perkreditan Desa dan lembaga lainnya.

l. Penambahan modal untuk BUMDes yang aktif sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

m. Pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat antara lain

melalui penambahan modal usaha serta budidaya pemasaran

produk.

n. Biaya pengadaan pangan.

o. Biaya siaga bencana.

p. Biaya lain-lain yang dipandang perlu dan mendesak.

Page 13: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

35

Berdasarkan rekap pada pengajuan proposal pencairan Alokasi

Dana Desa tahap I sebesar 25% dan tambahan 25% pada tahun

anggaran 2016 dari Desa-desa se-Kecamatan Kedungadem yang terbagi

dalam beberapa bidang adalah sebagai berikut:

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Tabel 3.2 Penggunaan ADD Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan

Page 14: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

36

PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADDKECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN ANGGARAN 2016

NO

URAIAN KEGIATAN BIDANG

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :

JUMLAH REALISASI (Rp)I SEBESAR 25%

(Rp)

I TAMBAHAN SEBESAR 25%

(Rp)

1 Siltap Kepala Desa Dan Perangkat 1.434.878.000 1.137.662.500 2.572.540.500

2 Tunjangan Kepala Desa Dan Perangkat 377.791.000 242.517.000 620.308.000

3 Tunjangan Bpd 168.059.000 122.648.000 290.707.000

4Kegiatan Musrenbangdes Dan Konsumsi Rapat

21.650.000 12.634.000 34.284.000

5 Tunjangan Rt atau Rw 141.555.000 127.080.000 268.635.000

6 Operasional Pemerintahan Desa

-

7 Insentif Karyawan Desa 22.650.000 32.881.375 55.531.375

8

Operasional, Premi Bpjs , Tunjangan Keluarga Dan Kesehatan Kades Dan Perangkat Desa

31.666.000 26.213.000 57.879.000

9 Perawatan Inv. atau Pajak Kend.Dinas 6.000.000 7.907.325 13.907.325

10Honor Penata Keusahaan Keuanggan Desa

40.675.000 - 40.675.000

11Honor Penanggung Jawab Pengelola Keuanggan

12.475.000 8.550.000 21.025.000

12 Atk atau Benda Pos 28.036.175 17.877.160 45.913.335

13Honor Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa

40.675.000 35.726.825 76.401.825

14 Pembuatan Apbdes 5.348.875 1.968.750 7.317.62515 Pembuatan Laporan 6.064.575 11.579.280 17.643.855

16 Listrik Dan Wifi 12.495.000 6.999.800 19.494.800

17 Pengadaan Peralatan Elektronik 33.914.500 18.075.000 51.989.500

18 Alat-Alat Kantor Dan Kebersihan 7.727.000 8.200.000 15.927.000

19 Insentif Dan Operasional Linmas 23.475.000 63.115.000 86.590.000

20 Tabahan Penghasilan Kasun atau Plt Kasun 1.950.000

- 1.950.000

21 SPPD - 11.000.000 11.000.000

22Honor Penata Keusahaan Keuanggan Desa

1.050.000 - 1.050.000

23 Operasional BPD 7.134.000 6.500.000 13.634.000

24 Pajak Hasil Bumi 10.000.000 10.000.000 20.000.000

25 Peningkatan Sdm Pem Des

- 2.000.000 2.000.000

26 Honor Bendahara Desa 625.000 -

625.000

27Pembuatan Dan Perbaikan Monografi Desa

1.000.000 1.500.000 2.500.000

28 Pakaian Kerja 8.250.000 - 8.250.000

JUMLAH 2.445.144.125 1.912.635.015 4.357.779.140

Page 15: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

37

Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

Tabel 3.3 Penggunaan ADD Bidang Pembangunan DesaPENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER

ADD

KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN ANGGARAN 2016

NOURAIAN KEGIATAN

BIDANG PEMBANGUNAN

PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :

JUMLAH REALISASI (Rp)

I SEBESAR 25% (Rp)I TAMBAHAN SEBESAR 25%

(Rp)

1 Pengerjaan Jln Waduk - 30.000.000 30.000.000

2 Jut - 15.000.000 15.000.000

3 Penghijauan - 7.481.270 7.481.270

4Pembangunan Dan Perawatan Jalan Paving Dan Pedel -

101.559.725 101.559.725

5 P J U - 5.000.000 5.000.000

6 Gorong-Gorong Dan Saluran Air - 5.000.000 5.000.000

7 Tugu Desa - 56.164.125 56.164.125

8 Honor Tim Pelaksana Kegiatan - 4.550.000 4.550.000

9 Lantainisasi - 10.050.000 10.050.000

10 Taman Desa - 25.000.000 25.000.000

11 Pembangunan Jembatan 7.500.000 17.500.840 25.000.840

12 Rehap Dan Pembangunan Kantor Desa 116.060.575 110.498.310 226.558.885

JUMLAH 123.560.575 387.804.270 511.364.845

Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Tabel 3.4 Penggunaan ADD Bidang Kemasyarakatan

Page 16: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

38

Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Tabel 3.5 Penggunaan ADD Bidang Pemberdayaan

Masyarakat

PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADD

KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN ANGGARAN 2016

NOURAIAN KEGIATAN

BIDANG KEMASYARAKATAN

PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP :

JUMLAH REALISASI (Rp)I SEBESAR 25% (Rp) I TAMBAHAN

SEBESAR 25% (Rp)

1Sewa Mobil (Pelayanan Masyarakat)

12.000.000 12.000.000 24.000.000

2Bansos Lansia Dan Bantuan Siswa Prestasi

6.525.000 2.000.000 8.525.000

3

Kegiatan Kepemudaan Karang Taruna Dan Sedekah Bumi

- 40.250.000 40.250.000

JUMLAH 18.525.000 54.250.000 72.775.000

Page 17: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

39

Sumber: Dokumen proposal Seksi Pemerintahan Kec.Kedungadem, diolah

3.5 Sistem Pengelolaan Alokasi Dana Desa

3.5.1 Prosedur Penyaluran Alokasi Dana Desa

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro

Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana

Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa

di Kabupaten Bojonegoro dan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 9

Tahun 2016 tantang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bojonegoro

Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana

PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (PAPBDes) DARI DANA TRANSFER ADD

KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN ANGGARAN 2016

NOURAIAN KEGIATAN BIDANG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENYERAPAN DARI ALOKASI DANA DESA TAHAP : JUMLAH REALISASI

(Rp)I SEBESAR 25% (Rp)

I TAMBAHAN SEBESAR 25% (Rp)

1Honor Kader Dan Kegiatan Dawis

10.310.000 45.635.000 55.945.000

2 Kegiatan Pkk 302.578.350 156.633.440 459.211.790

3 Honor Guru 22.125.000 78.325.000 100.450.000

4 Penambahan Gizi Balita 33.240.000 10.240.000 43.480.000

5Honor Kader Dan Rapat Posyandu Lansia Dan Balita,Kelas Ibi Hamil, Kb

13.000.000 40.600.000 53.600.000

6Insentif Dan Rapat Kader Ppkbd Dan Sub Ppkbd

15.620.000 34.150.000 49.770.000

7 Program ODF 34.175.000 161.967.000 196.142.000

8 Buku Dawis 35.270.000 34.812.000 70.082.000

9 Posyandu Balita 2.500.000 - 2.500.000

10 Insentif LPMD 5.950.000 8.700.000 14.650.000

11 Insentif KPMD 3.000.000 5.500.000 8.500.000

12 Posyandu Lansia 750.000 - 750.000

JUMLAH 478.518.350 576.562.440 1.055.080.790

Page 18: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

40

Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa

Di Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa ADD, dianggarkan

setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bupati

menetapkan besaran sementara ADD, untuk masing-masing Desa

setiap tahun anggaran. Pemerintah Desa membuka Rekening Kas

Desa pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang

Bojonegoro.  Kepala Desa mengajukan permohonan penyaluran ADD,

kepada Bupati melalui Camat, Camat meneruskan permohonan

penyaluran kepada Bupati melalui Kepala Bagian Pemerintahan

setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Pendamping Kecamatan Bagian

Pemerintahan meneruskan berkas permohonan berikut lampirannya

kepada BPKAD Kabupaten Bojonegoro. Kepala BPKAD Kabupaten

Bojonegoro menyalurkan dana ADD dari Kas Daerah ke Rekening

Kas Desa.

Penyaluran dana dilakukan 3 (tiga) tahap,  melalui PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk. Cabang Bojonegoro dengan

besaran pertahap yaitu:

1. Tahap pertama pada bulan Februari sebesar 50 % (lima puluh

persen).

2. Tahap kedua bulan Agustus sebesar 25 % (dua puluh lima persen).

3. Tahap kedua bulan Agustus sebesar 25 % (dua puluh lima persen).

Kelengkapan dokumen untuk penyaluran Alokasi Dana Desa adalah:

1. Surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa atau Pj. Kepala

Desa kepada Bupati, dalam hal pengajuan oleh Plt atau Plh. Kepala

Desa harus dilengkapi dengan dokumen Berita Acara Musyawarah

yang dihadiri unsur Pemerintah Desa, BPD dan Lembaga

Kemasyarakatan Desa (LKMD), yang menyepakati pemberian

kewenangan pengajuan kepada PLT atau PLH hingga dilantiknya

Kepala Desa atau Pj Kepala Desa.

2. Fotocopy Rekening Kas Desa (mengetahui Kepala Desa).

Page 19: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

41

3. Fotocopy SK Bendahara Desa (dilegalisir Kepala Desa).

4. Fotocopy SK Penunjukan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

Cabang Bojonegoro sebagai Bank Penyimpan dan Pencairan

(dilegalisir Kepala Desa).

5. Kwitansi penerimaan bermaterai cukup.

6. Pakta Integritas bermaterai cukup.

7. Foto Copy KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa (dilegalisir

Camat).

Prosedur penyaluran ADD harus melalui tim pendamping

Kecamatan Kedungadem yang memiliki tugas untuk memverifikasi

dan merekomendasikan. Tim pendamping Kecamatan Kedungadem

dalam melakukan tugasnya berdasarkan atas beberapa pertimbangan

yaitu:

1. Semua pekerjaan atau kegiatan tahap sebelumnya telah

dilaksanakan, dipertanggungjawabkan dan dilaporkan sesuai

ketentuan peraturan yang berlaku.

2. Desa telah melakukan pemungutan pajak dan penyetoran PBB P2

berdasarkan target kinerja sesuai ketentuan untuk tahun

sebelumnya dan tahun yang berkenaan.

3. Mematuhi kebijakan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Pusat dan amar putusan Pengadilan Tata Usaha

Negara.

Prosedur penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan

acuan bagi Pemerintah Desa, Pemerintah Desa harus mengikuti dan

mengacu sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga Pemerintah

Desa akan lebih mudah untuk menimplementasikannya, Pemerintah

Kabupaten sediri telah memberikan acuan tersebut yang dituangkan

dalam Peraturan Bupati, agar lebih jelas akan digambarkan dalam

bentuk bagan alir di bawah ini:

Page 20: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

YA

42

Gambar 3.2 Bagan Alir Dokumen Penyaluran ADD

Mulai

Pemerintah DesaDesa XX

Kecamatan KedungademTim Pendamping

Melakukan Veifikasi

dan Rekomenda

si

surat Pemberitahuan untuk pengajuan proposal

Membuat Proposal Pengajuan

Membuka Rekening Kas Desa

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan

Pencairan ADD

1

Membuat dan atau menunjuk tim

pelaksana kegiatan dan penunjukan Bendahara Desa

Surat Pengantar Proposal

Pencairan ADD

TIDAK

Membuat Surat

Pengantar Pencairan

Page 21: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

Surat Pengantar

43

Gambar 3.3 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Penyaluran ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan

Pencairan ADD

T1

Kepala Bagian Pemerintahan

Setda Kabupaten Bojonegoro BPKAD

Surat Pengantar Proposal

Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan

Pencairan ADD

TTD dan Ceklist

T

Surat Pengantar Proposal

Pencairan ADDProposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan Pencairan ADD

Proposal Permohonan

Pencairan ADD

Melakukan Pemeriksaan

Rincian Penggunaan dan

Kelengkapan Dokumen

Membuat Suarat

Pengantar

Surat Pengantar

3

Proposal Permohonan

Pencairan ADDProposal Permohonan

Pencairan ADD

Melakukan pengecekan pagu

anggaran dan Transfer ke

Rekening Kas Desa

Bukti Transfer

Rp

Transfer ke Rekening Kas Desa

2

2

Page 22: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

44

3.5.2 Prosedur Pengelolaan Alokasi Dana Desa

Kewenangan dan tugas Kepala Desa beserta perangkat sesuai

dengan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32

Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi

Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di

Kabupaten Bojonegoro, menyatakan bahwa Kepala Desa atau Pj.

Kepala Desa sebagai Pemegang Kekuasaan Keuangan Desa (PKPKD)

bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan ADD, sedangkan

Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) terdiri dari

Sekretaris Desa selaku Koordinator administrasi, Bendahara yang

sekaligus sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak

lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak

yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan Kepala Urusan Pembangunan

(Kaur Pemb) sebagai pengawas pelaksaan kegiatan.

Prinsip yang di gunakan dalam pelaksanaan pengelolaan ADD,

adalah sebagai berikut yang pertama seluruh kegiatan dilaksanakan

secara transparan atau terbuka, akuntabel dan diketahui oleh

masyarakat luas, kedua masyarakat berperan aktif mulai proses

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan, ketiga

seluruh kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara administratif,

teknis dan hukum, keempat memfungsikan peran lembaga

kemasyarakatan sesuai tugas pokok dan fungsinya, kelima hasil

kegiatan dapat diukur dan dapat dinilai tingkat keberhasilannya dan

Surat Pengantar

T

3 Selesai

T

Page 23: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

45

hasil kegiatan dapat dilestarikan dan dikembangkan secara

berkelanjutan dengan upaya pemeliharaan melalui partisipasi

masyarakat dan prosedur pengelolaannya pelaksanaan realisasi ADD

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa adalah sebagai berikut:

1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk

melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen antara

lain Rencana Anggaran Biaya.

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) harus di verifikasi oleh

Sekretaris Desa dan di sahkan oleh Kepala Desa.

3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan

pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja

kegiatan dengan mempergunakan buku pembantu kas kegiatan

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di Desa.

4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada

Kepala Desa.

5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tidak boleh dilakukan

sebelum barang atau jasa diterima.

6. Pengajuan SPP terdiri atas:

a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

b. Pernyataan tanggungjawab belanja.

c. Lampiran bukti transaksi.

10. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran sebagaimana

dimaksud, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:

a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh

pelaksana kegiatan.

b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes

yang tercantum dalam permintaan pembayaran.

c. Menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud.

Page 24: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

46

d. Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana

kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

11. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa,

Kepala Desa menyetujui permintaan pembayaran dan bendahara

melakukan pembayaran.

12. Pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud

selanjutnya bendahara melakukan pencatatan pengeluaran.

13. Semua penerimaan dan pengeluaran Desa dalam rangka

pelaksanaan kewenangannya dilaksanakan melalui rekening kas

desa.

14. Semua penerimaan dan pengeluaran Desa harus didukung oleh

bukti yang lengkap dan sah.

15. Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah

tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional

Pemerintah Desa

16. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh)

dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan

potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas Negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penata usahaan dalam pengelolaan ADD adalah sebagai berikut:

1. Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa.

2. Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan

dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan

secara tertib.

3. Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui

laporan pertanggungjawaban.

4. Laporan pertanggungjawaban disampaikan setiap bulan kepada

Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

5. Penatausahaan penerimaan dan menggunakan:

a. Buku Kas Umum.

Page 25: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

47

b. Buku Kas Pembantu Pajak.

c. Buku Bank.

Proses pengelolaan ADD harus memenuhi prinsip-prinsip di atas

dan tersetruktur melaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan,

terlebih pada Bendahara Desa harus melakukan dan memahami sistem

akuntansi sesuai dengan peryataan Mulyadi. (2010, h.3) menyatakan

bahwa:

sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporanyang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sesuai dengan penjabaran di atas agar lebih jelas akan digambarkan dalam bentuk bagan alir di bawah ini:

Gambar 3.4 Bagan Alir Dokumen Pengelolaan Add

#MM 2016##MM 2016#

Pelaksana Kegiatan atau Tim Pelaksana

Mulai

Melaksanakan kegiatan

dan pembelian

RAB Kegiatan

RAB Kegiatan

Tim lak membuat

RAB

Membuat Surat

Permintaan Pembayaran

(SPP) dan surat

Pernyataan tanggungjawab

belanja

Lampiran Bukti Transaksi/ Pembelian

buku pembantu

kas kegiatan (BPKK)

Rp

Melaksanakan Pelunasan

atau Pembayaran

dan Mencatat

dalam BPKK

Membuat Laporan

Pertanggungja- waban

1

3 7

Page 26: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

YA

YA

TIDAK

YA

TIDAK

48

Gambar 3.5 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Pengelolaan ADD

Sekretaris Desa / PTPKD Kepala Desa / PKPKD

RAB Kegiatan

Melakukan

Verifikasi

RAB Kegiata

n

TIDAK

2

Memberikan

Persetujuan

SPP

SPTB

Bukti Transaksi/ Pembelian

SPP

SPTB

Melakukan Pengeceka

n,pengujian,perhitunga

n, memutuska

n

Bukti Transaksi/ Pembelian

SPP

SPTB

RAB Kegiatan

RAB Kegiatan

SPPSPTB

menyetujui

permintaan

pembayaran

Bukti Transaksi/ Pembelian

SPPSPTB

Bukti Transaksi/ Pembelian

5

Laporan Pertangungja-

waban

Keterangan :

SPP : Surat Permintaan PembayaranSPTB : surat Pernyataan tanggungjawab belanjaBPKK : buku pembantu kas kegiatanBKU : Buku Kas UmumRAB : Rencana Anggaran Biaya

1

4

4

8

Page 27: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

49

Gambar 3.6 Lanjutan Bagan Alir Dokumen Pengelolaan ADD

2 5

SPPSPTB

Bukti Transaksi/ Pembelian

Bendahara Desa

Memasukan ke Bank

Desa (Brankas)

Mengambil Uang Transfer

ADD, pada Rek Kas Desa (

Bank BPD Jatim)

Diotorisasi Kades

Melakukan Pencatatn dalam Buku Bank Desa

Laporan Pertangungja-

waban

T

Keterangan :

SPP : Surat Permintaan PembayaranSPTB : Surat Pernyataan Tanggungjawab BelanjaBPKK : Buku Pembantu Kas KegiatanBKU : Buku Kas UmumRAB : Rencana Anggaran BiayaPKPKD : Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan DesaPTPKD : Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa

3 6

6 8

Page 28: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

PPh/ Pajak lainya setor ke rekening kas negara

50

3.5.3 Prosedur Pelaporan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 32 Tahun

2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil

Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten

Bojonegoro, bentuk pelaporan atas kegiatan-kegiatan yang dibiayai

dari ADD, adalah sebagi berikut:

1. Laporan semester, memuat realisasi penerimaan dan realisasi

belanja disampaikan paling lambat minggu keempat bulan Juli.

2. Laporan akhir tahun penggunaan ADD memuat, pelaksanaan

kegiatan, masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya,

disampaikan paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun

anggaran berikutnya.

Laporan disampaikan kepada Tim Pendamping Kecamatan,

Tim Pendamping Kecamatan melaporkan kepada Bupati melalui Tim

Fasilitasi Kabupaten, jika Kepala Desa tidak atau terlambat

menyampaikan laporan tersebut, maka Bupati dapat menunda

penyaluran dana, untuk lebih jelasnya akan di gambarkan dalam

bentuk bagan alir dokumen.

Melakukan Pembayara Kepada Tim Pelaksana

Buku Bank Desa

Buku Kas

Umum (BKU)

Memotong pajak Mencatat

dalam BBD, BKU,dan Buku Kas Pembantu

Pajak

Buku Kas Pembantu

Pajak Selesai

T

Rp

7

Page 29: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

51

Gambar 3.7 Bagan Alir Dokumen Pelaporan Pertanggungjawaban ADD

Kepala Desa Tim Pendamping Tim Fasilitasi

3.6 Hambatan-Hambatan Dalam Pengelolaan ADD

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014

menyatakan bahwa masyarakat desa berhak:

1. Meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta

mengawasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa.

2. Memperoleh pelayanan yang sama dan adil.

3. Menyampaikan aspirasi, saran dan pendapat lisan atau tertulis secara

bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan

desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa

dan pemberdayaan masyarakat desa.

Penulis dalam kesempatan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi

bersama tim pendamping Kecamatan, sebagian besar Pemerintah Desa

dalam penyusunan rancangan pembangunan dan pengunaan ADD yang

dituangkan dalam APBDesa masih kurang melibatkan masyarakat, padahal

sesuai dengan ketentuan masyarakat punya hak-hak yang harus dipenuhi

tapi belum terpenuhi hal ini tercermin dalam proses perencanaan, seperti

Mulai

Pemerintah Desa

Membuat laporan

Semesteran

Laopran Semesteran 4X (Realesai Penerimaan dan Belanja)

1

Laopran Semesteran 4X (Realesai Penerimaan dan Belanja)

12 T

Laopran Semesteran 3X (Realesai Penerimaan dan Belanja)

T

Selesai

2

Page 30: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

52

pengalian masukan dari masyarakat beserta keikut sertaan dari masyarakat

dalam Musrenbangdes masih sangat minim, hal ini bias menghambat proses

pembangunan desa karena aspirasi masyarakat kurang terserap secara

maksimal, sehingga terkadang ada pandangan negatif dari masyarakat,

sehingga dukungan serta peranserta masyarakat dalam proses pembangunan

juga minim, padahal pembangunan di pedesaan lebih banyak bersifat

swakelola yang tujuannya adalah memberdayakan masyarakat yang

bertumpu pada peranserta masyarakat.

Rendahnya pengelolaan data pada penyelenggara Pemerintah Desa,

seperti contoh dalam hal pembangunan berapa persentase pembangunan

yang telah terlaksana dari tahun ketahun, padahal kesuksesan tergantung

dari pemenuhan target yang menjadi tujuan sesuai dengan tujuan awal

seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMD) yang di turunkan dalam Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) yang

di jalankan dalam bentuk kegiatan tahunan, dengan pengelolaan data yang

baik, Desa akan mudah melakukan evaluasi terhadap pelaksaan pembangunan

dan penyelenggaraan pemerintahan.

Kewajiban masyarakat adalah membangun diri dan memelihara

lingkungan Desa, mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yang baik,

mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman dan tentram di Desa,

memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan,

kekeluargaan dan gotongroyong di Desa, serta berpartisipasi dalam berbagai

kegiatan di Desa. Pada kenyataannya masyarakat sering mengabaikan

kewajibannya, hal ini terlihat rendahnya peranserta masyarakat dalam

pembangunan desa.

Pengelolaan ADD masih kurang tertib dalam menjalankan sistem

akuntansi dan masih sangat minim, hal ini terlihat pada pengisian

pembukuan yang ada di Desa, terlihat dalam hasil monitoring, Bendahara

Desa masih ada saja yang belum mengisi Buku Kas Umum (BKU) padahal

Page 31: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

53

dasar pengeluaran dan penerimaan kas harus tercatat sesuai dengan

kejadian, hal ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu contoh

adalah latar belakang disiplin ilmu dan dalam hal penunjukan Bendahara

Desa masih kurangnya menjalankan prosedur seperti halnya melakukan

musyawarah dengan unsur-unsur penyelenggara Pemerintah Desa, serta

kurangnya peran aktif tim pelaksana seperti halnya melakukan pengarsipan

dokumen-dokumen kegiatan.

3.7 Peran Kecamatan Kedungadem Dalam Pendampingan dan Pembinaan

Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor

32 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Bagi

Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi Daerah Untuk Desa di Kabupaten

Bojonegoro. Ditingkat Kecamatan dibentuk Tim Pendamping yang

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Tim Pendamping mempunyai tugas:

a. Melakukan verifikasi kelayakan permohonan penyaluran ADD,

Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi.

b. Melakukan pembinaan dalam perencanaan dan pelaksanaan

ADD, Dana Desa, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi.

c. Melakukan pembinaan administrasi keuangan Desa.

d. Melakukan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi.

e. Memberikan laporan kepada tim fasilitasi.

Peran Kecamatan Kedungadem seperti ketentuan tugas yang

diembannya berdasarkan sifat pendelegasian dari Pemerintah Kabupaten

Bojonegoro, Aparatur Pemerintah Kecamatan Kedungadem telah berperan

aktif dalam upaya memverifikasi, pembinaan dan pengawasan khususnya

tim pendamping Kecamatan dalam mengawal dana transfer Alokasi Dana

Desa, tim pendamping kecamatan selalu mendampingi Pemerintah Desa

mulai dari perencanaan yang diawali dari proses Musayawarah Rencana

Pembangunan Desa (Musrenbangdes), Pemerintah Kecamatan Kedungadem

ikut mengawal dalam proses perencanaan, dalam kegiatan tersebut

Pemerintah Kecamatan dan seluruh perwakilan Dinas UPT memberikan

Page 32: eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/60525/3/BAB_III.doc · Web viewBAB III PEMBAHASAN Tinjauan Pustaka Pengertian Sistem Definisi mengenai sistem banyak para ahli yang telah mengemukakan

54

arah dan penyampaian kebijakan dan program-program dari Pemerintah

Kabupaten, hal ini diharapkan adanya keserasian dan keselarasan dalam

proses perencanaan kedepan dalam pembuatan dan penyususnan Anggaran

Pendapatan dan Belaja Desa ( APBDesa).

Pengawasan dan pembinaan juga terus dilakukan sebagai contoh

dalam proses pengelolaan dana transfer Alokasi Dana Desa (ADD) tahun

anggaran 2016. Tim pendamping Kecamatan selalu memberikan arahan dan

bimbingan mulai dari tahap awal, yaitu permohonan pencairan Alokasi

Dana Desa pada tahap I sebesar 25 % dan tambahan 25% sesuai dengan

tugas yang di embannya tim pendamping melakukan verifikasi dan

pengecekan berkas permohonan beserta mencocokannya dalam APBDesa

dan mengantarkan proposal-proposal dari Desa ke tim Fasilitasi, untuk

tahap selanjutnya adalah Monitoring dan Evaluasi (Monev), dalam proses

pengelolaan atau merealisasikan kegiatan, secara kebetulan penulis

melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Kecamatan Kedungadem, tim

pendamping memberi kesempatan dan mengajak penulis untuk

melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

pemerintahan desa khususnya pengelolaan ADD, tim pendamping

melakukan pengecekan buku-buku register desa dan tingkat penyerapan

atau realisasi ADD, dalam kegiatan tersebut tim pendamping memberikan

beberapa catatan-catatan dan pembinaan, untuk tindak lanjut dari catatan-

catatan tersebut tim pendamping mengundang untuk konferensi bagi

PTPKD dalam hal ini Sekretaris Desa dan Bendahara Desa ke Kecamatan

Kedungadem untuk di lakukan evaluasi menyeluruh dari hasil catatan-

catatan tersebut dan memberikan pembinaan beserta mencari jalan

pemecahan permasalahan yang ada di Desa.