mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · web view2014. 6. 14. · bab i. pendahuluan. latar...

80
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting. Selain membaca dan menulis, matematika merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Sehingga mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terasa membosankan, menyeramkan, menakutkan dan sukar untuk dipahami oleh sebagian siswa. Banyak siswa yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan matematika yang diamanatkan dalam kurikulum pendidikan matematika bahwa yang menjadi prioritas utama dalam pembelajaran matematika harus menyenangkan, artinya ada keterkaitan antara hakikat matematika dengan hakekat siswa baik pengalaman sehari-hari atau kemampuannya sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Proses pembelajaran matematika biasanya diawali dengan pengenalan dan pengembangan konsep, kemudian siswa 1

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat

penting. Selain membaca dan menulis, matematika merupakan kemampuan dasar

yang harus dimiliki siswa. Sehingga mata pelajaran Matematika perlu diberikan

kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta

didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu

logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terasa

membosankan, menyeramkan, menakutkan dan sukar untuk dipahami oleh

sebagian siswa. Banyak siswa yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut.

Hal ini tidak sesuai dengan tujuan matematika yang diamanatkan dalam

kurikulum pendidikan matematika bahwa yang menjadi prioritas utama dalam

pembelajaran matematika harus menyenangkan, artinya ada keterkaitan antara

hakikat matematika dengan hakekat siswa baik pengalaman sehari-hari atau

kemampuannya sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.

Proses pembelajaran matematika biasanya diawali dengan pengenalan dan

pengembangan konsep, kemudian siswa dilatih mengerjakan soal dengan aturan

dan rumus matematika yang telah dijelaskan.

Selain itu, dari segi gurunya, dalam menerangkan masih banyak yang

menggunakan metode ceramah, dan proses pembelajaran cenderung teksbook

sehingga materi yang disampaikan guru tidak begitu berkesan pada siswa.

Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses

pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan

penemuannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada

pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam konteks ini Proses pembelajaran

yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu

konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan moderator

dalam proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran yang cenderung

1

Page 2: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

teksbook ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa di

sekolah rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa, sebaiknya perlu diwaspadai guru. Salah

satu faktor penyebab rendahnya pengertian siswa terhadap konsep-konsep

matematika adalah pola pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Guru

sebaiknya mengidentifikasi apa saja kesulitan siswa dalam menerima pelajaran

yang disampaikan guru, yang menyebabkan siswa kesulitan dalam menyelesaikan

soal matematika. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu guru matematika di sekolah dasar terdapat masalah yang

dialami oleh guru salah satunya yaitu siswa sering gaduh jika dijelaskan materi.

Selain itu juga terdapat suatu masalah terkait dengan pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu materi yang sulit diterima siswa

kelas IV SD adalah materi tentang operasi hitung bilangan bulat.

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif,

bilangan bulat negatif, dan bilangan nol. Operasi hitung campuran bilangan bulat

adalah operai hitung yang tanda operasinya berbeda (lebih dari satu). Materi ini

memang merupakan salah satu topik yang dianggap sulit oleh siswa. Siswa

kadang tidak bisa membedakan mana bilangan positif dan mana bilangan negatif.

Merekat tetap menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran bilangan bulat

tetap seperti mereka mengerjakan soal biasa. Kadang mereka juga mengabaikan

urutan pengerjaan.

Siswa ketika dihadapkan pada operasi hitung campuran yang berbentuk

seperti -15 – (-17) + 10. Banyak siswa yang masih salah dalam mengerjakan.

Siswa kurang begitu paham bagaimana seharusnya menyiasati bentuk-bentuk soal

yang seperti itu yang kerap disajikan dalam buku paket sebagai latihan. Sebagian

siswa ada yang mengerjakan hanya memperhatikan urutan penulisan saja. Ada

juga yang masih bingung dengan sifat-sifat operasi hitung campuran bilangan

bulat.

Mungkin itu juga disebabkan kurangnya pemahaman guru untuk

bagaimana menanamkan pengertian agar tidak bersifat abstrak. Padahal pola

berpikir siswa kelas IV SD belum formal atau masih konkrit, sementara salah satu

karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Sifat

2

Page 3: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika

karena masih berada pada taraf berpikir kongkrit.

Berdasarkan hasil wawancara guru tidak pernah menggunakan media

pembelajaran yang konkrit seperti alat peraga untuk memperjelas pemahaman

siswa terhadap konsep operasi hitung bilangan bulat. Guru hanya menerapkan

metode ceramah jika belum mengerti maka dengan dijelaskan kembali materinya.

Jika menggunakan metode ceramah peserta didik masih belum faham maka

menggunakan metode yang lain seperti menggunakan metode diskusi dan

permainan. Hal itu yang menyebabkan pemahaman siswa hanya terpaku pada itu-

itu saja. Mungkin saja hal tersebut juga dipicu malasnya belajar siswa, sehingga

siswa tidak pernah maju untuk bertambah pemahamannya. Sebagai mediator dan

fasilitator, guru harus mampu membantu siswa menyelesaikan masalahnya.

Oleh karena hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tindakan kelas terhadap siswa terkait dengan materi bilangan bulat. Peneliti ingin

menggunakan alat peraga untuk menjelaskan materi operasi hitung campuran

bilangan bulat. Hal itu akan dilakukan peneliti agar dapat meningkatkan

pemahaman peneliti terkait dengan materi bilangan nulat karena peneliti

menganggap cara berfikir siswa kelas IV SD masih konkrit belum abstrak jadi

peneliti ingin menggunakan alat peraga untuk menjelaskannya. Judul penelitian

tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah “Upaya meningkatkan

pemahaman operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan alat

peraga pada siswa kelas IV di MIN Pandansari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang

akan diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran apa yang diterapkan oleh guru untuk meningkatkan

pemahaman siswa dalam materi operasi hitung campuran bilangan bulat pada

siswa kelas IV di MIN Pandansari?

2. Apakah penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat meningkatkan

pemahaman siswa pada operasi hitung campuran bilangan bulat pada siswa

kelas IV di MIN Pandansari?

3

Page 4: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

melalui kegiatan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui media pembelajaran yang diterapkan oleh guru untuk

meningkatkan pemahaman siswa dalam materi operasi hitung campuran

bilangan bulat pada siswa kelas IV di MIN Pandansari.

2. Mengetahui apakah penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat

meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung campuran bilangan

bulat pada siswa kelas IV di MIN Pandansari

D. Hipotesis Tindakan

Jika alat peraga diterapkan dalam pengajaran materi operasi hitung

campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV di MIN Pandansari maka

pemahaman siswa terhadap konsep operasi hitung campuran bilangan bulat akan

meningkat.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Agar siswa dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal

matematika terkait dengan materi operasi hitung campuran bilangan

bulat.

b. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan kemampuan

menyelesaikan soal matematika pada operasi hitung campuran bilangan

bulat dengan menggunakan alat peraga.

c. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif , kreatif, dan

menyenangkan.

2. Bagi Guru / Peneliti

4

Page 5: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

a. Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki

pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan

Kelas.

b. Peneliti mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses

pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang

tepat.

c. Peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam

rangka meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal

matematika pada operasi hitung campuran bilangan bulat.

d.   Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk

penelitian selanjutnya

3. Bagi Sekolah

a.      Sebagai masukan bagi guru SD dalam mengajarkan matematika pada

operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan alat

peraga.

b.        Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah

pada peningkatan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal

matematika melalui alat peraga.

c.        Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan yang sejenis.

5

Page 6: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep, yang disusun rapi serta

sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Pada bagian ini yang

dibahas adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori dalam

landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan.

Teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti.

Berdasarkan judul penelitian tindakan kelas “Upaya menungkatkan pemahaman

operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga pada

siswa kelas IV di MIN Pandansari”, berikut akan dipaparkan penjelasan dari

beberapa istilah yang berkaitan dengan judul tersebut.

A. Hakikat Matematika

Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat

penting. Sehingga mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Matematika

tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah

dasar untuk terbentuknya matematika.

1. Pengertian Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique

(Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau

mathematick/wiskunde (Belanda) berasala dari perkataan latin mathematica,

yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematice, yang berarti

“relating to learning”. Perkataan ini mempunyai akar kata mathema yang

berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Pernyataan mathematike

berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu

mathanein yang mengandung arti belajar berpikir).1

Berikut ini definisi tentang matematika:

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran

dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan

1 Erman Suherman Ar, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Universitas Pendidikan Matematika), hal.15

6

Page 7: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar,

analisis dan gometri.

Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian

yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan

simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada

mengenai bunyi.

Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau

pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna

karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,

ekonomi dan alam.2

Matematika itu teorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang dibuktikan

kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif.3

Berdasarkan beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika dan pola berfikir mengenai konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang terbagi kedalam

tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

2. Matematika Sebagai Ilmu Deduktif

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses

pengerjaan matematik harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima

generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan

pembuktian deduktif. Meskipun demikian untuk membantu pemikiran, pada

tahap-tahap permulaan sering kali kita memerlukan bantuan contoh-contoh

khusus atau ilustrasi geometris.

3. Matematika Sebagai Ilmu Terstruktur

Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur

yang terorganisasikan. Hal ini dimulai dari unsur-unsur yang tidak

terdefinisikan (undefined terms, basic terms, primitive terms), kemudian pada

2 Ibid., hal. 173 Sri Subarinah,Inovasi Pembelajaran Matematika SD,(DEPDIKNAS,2006), hal. 1

7

Page 8: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

unsur yang didefinisikan, ke aksioma/postulat, dan akhirnya pada teorema

(Ruseffendi, 1980:50). Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis,

terstruktur. logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana

sampai pada konsep yang paling kompleks.

4. Matematika Sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu

Matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa

matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan perkataan

lain, banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung

dari matematika.

B. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik

ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga

ssendiri.4

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif

tetap sebagai hasil dari pengalaman.5

Arti kata belajar di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan dalam Kamus

Bahasa Inggris, belajar atau to learn (verb) mempunyai arti: (1) to gain

knowledge, comprehension, or mastery of through experience or study; (2) to

fix in the mind or memory; memorize; (3) to acquire through experience; (4)

to become in forme of to find out. Jadi, ada empat macam arti belajar menurut

kamus bahasa inggris, yaitu memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,

menguasai melalui pengalaman, dan mendapat informasi atau menemukan.6

4 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2011), hal. 875 Erman Suherman Ar, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Universitas

Pendidikan Matematika), hal. 76 Purwa Atmaja Prawira,Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru,(Jogjakarta:Ar-Ruzz

Media,2012),hal. 224

8

Page 9: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Belajar adalah key term yang paling vital dalam usaha pendidikan,

sehingga tanpa ada belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.

Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam

berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Untuk

mendapat hasil belajar yang ideal kemampuan para pendidik teristimewa guru

dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut. Jika guru dalam

keadaan siap dan memiliki kemampuan tinggi dalam menunaikan

kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas

sudah tentu akan tercapai.7

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar belajar siswa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondsi jasmani

dan rohani siswa.

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa.

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.8

C. Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu

dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mentak makna

dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga

menyebabkan siswa dapat Comprehension atau pemahaman, memiliki arti yang

sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanta

itu, skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.memahami suatu situasi. hal

ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap

maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar.9

7 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2011), hal. 94-95

8 Ibid., hal. 129

9 Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 42-43

9

Page 10: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang

mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang

diketahuinya.10

Tingkat pemahaman (comprehension) kategori pemahaman dihubungkan

dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan dan informasi yang telah

diketahui dengan kata-kata sendiri.11

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman.

Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:

Tingkat rendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam

arti sebenarnya.

Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan

bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau

menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan

yang pokok dengan yang bukan pokok.

Tingkat ketiga yaitu pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi

diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat

ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti

waktu, dimensi, kasus ataupun masalahnya.12

D. Alat Peraga

Media pembelajaran adalah meliputi alat bantu guru dalam mengajar

(teaching aids) serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerimaan

pesan belajar (siswa). Alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman

lebih konkret, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa

dalam belajar.13

Alat peraga adalah suatu alat yang diperagakan baik berupa alat atau benda

yang sesungguhnya maupun berupa benda tiruannya guna memberikan gambaran

yang lebih jelas kepada anak didik tentang sesuatu yang dipelajarinya. Strategi

penggunaan alat peraga dapat membuat situasi menjadi nyata bagi murid-murid

10 M. Ngalim Purwanto,Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2004), hal. 44

11 Hamdani,Strategi Belajar Mengajar,(Bandung:Pustaka Setia,2011), hal. 15112 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2005), hal. 2413 Zaenal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif),

(Bandung: YRAMA WIDYA,2013), hal. 49

10

Page 11: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

sehingga membantu memotivasi murid-murid, dan mampu membangkitkan minat

murid-murid terhadap persoalan yang dihadapi.14

Alat peraga pengajaran, teaching aids, atau audiovisual aids (AVA) adalah

alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas

materi pelajaran yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya

verbalisme pada diri siswa. Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme

tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila

siswa gembira belajar atau senang karena mereka merasa tertarik dan mengerti

pelajaran yang diterimanya.15

Berdasarkan beberapa pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa alat

peraga adalah alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu

memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa agar siswa lebih

memahami materi tersebut dengan mudah.

Pada dasarnya anak belajar melalui benda/objek kongkrit. Untuk

memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai

perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat- tingkat

belajar yang berbeda-beda. Bahkan orang dewasapun yang pada umumnya sudah

dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu, sering memerlukan

visualisasi.

Selanjutnya sifat abstrak yang baru dipahami siswa itu akan mengendap,

melekat, dan tahan lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan dapat dimengerti

siswa, bukan hanya melakukan mengingat-ingat fakta. Kebanyakan siswa

memerlukan praktek untuk memelihara ketrampilan aritmatika dasar mereka

melalui latihan matematika. Karena itulah, dalam pembelajaran matematika kita

sering menggunakan alat peraga.

Fungsi atau Faedah alat peraga:

a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan

terutama siswa, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik,

dan karena itu akan bersifat positif terhadap pengajaran matematika.

14 Max A. Sobel dan Evan M.Maletsky,Mengajar Matematika:Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi,(Jakarta:Erlangga,2004), hal. 67

15 Moh.Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional,(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2002), hal. 31

11

Page 12: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena

itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada

tingkat-tingkat yang lebih rendah.

c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam

sekitar akan lebih dapat diahami.

d. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk kongkrit yaitu dalam

bentuk model matematik yang dapat dipakai sebagai obyek penelitian

maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi

bertambah banyak.16

Selain dari fungsi atau faedah tersebut diatas, penggunaan alat peraga itu

dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau beberapa dari:

a. Pembentukan konsep.

b. Pemahaman konsep.

c. Latihan dan penguatan.

d. Pelayanan terhadap perbedaan individual; termasuk pelayanan

terhadap anak lemah dan anak berbakat.

e. Pengukuran; alat peraga dipakai sebagai alat ukur.

f. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta

penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai obyek penelitian

maupun sebagai alat untuk meneliti.

g. Pemecahan masalah pada umumnya.

h. Pengundangan untuk berfikir.

i. Pengundangan untuk berdiskusi.

j. Pengundangan partisipasi aktif.17

Alat peraga itu dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya.

Keuntungan alat peraga benda riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-

pindahkan (dimanipulasikan). Sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan

dalam buku (tulisan). Oleh karena itu untuk bentuk tulisannya kita buat

gambarnya atau diagramnya, tetapi kelemahannya ialah tidak dapat

dimanipulasikan. Banyak alat peraga buatan pabrik yang bermanfaat, namun

16 Ruseffendi,Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini,(Bandung:TARSITO,1990), hal. 1-2

17 Ibid., hal. 3

12

Page 13: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

kebanyakan guru akan lebih suka memakai alat peraga yang dapat dengan cepat

dirangkai dan digunakan.

Bila membuat alat peraga, supaya diperhatikan agar alat peraga itu:

a. Tahan lama (dibuat dari alat-alat yang cukup kuat).

b. Bentuk dan warnanya menarik.

c. Sederhana dan mudah dilola (tidak rumit).

d. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.

e. Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep

matematika.

f. Sesuai dengan konsep (catatan: bila membuat alat peraga seperti

segtiga berdaerah atau bola masif, mungkin anak beranggapan segitiga

itu bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi berdaerah, bahwa bola itu

masif, bukan hanya kulitnya saja; jelas ini tidak sesuai dengan konsep

segitiga dan konsep bola).

g. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas.

h. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak.

i. Bila kita juga mengharapkan agar siswa belajar aktif (sendiri atau

berkelompok) alat peraga itu supaya dapat dimanipulasikan, yaitu

dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan diutak-atik, atau dipasangkan

dan dicopot, dan lain-lain.

j. Bila mungkin dapat berfaedah lipat(banyak).18

William Burton memberikan petunjuk bahwa dalam memilih alat peraga

yang akan digunakan hendaknya kita memperhatikan hal-hal berikut.

1. Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan kematangan siswa

serta perbedaan individual dalam kelompok.

2. Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.

3. Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu.

4. Penggunaan alat peraga harus disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi,

analisis, dan evaluasi.

5. Sesuai dengan batas kemampuan biaya.19

18 Erman Suherman Ar, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Universitas Pendidikan Matematika), hal. 244

19 Moh.Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional,(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2002), hal. 32

13

Page 14: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Macam-macam Alat Peraga Pembelajaran Matematika

a. Alat Peraga Kekekalan Luas

Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujursangkar, luas daerah jajar

genjang, luas daerah segitiga, luas daerah trapesium, luas daerah belah

ketupat, luas daerah layang-layang, luas permukaan kubus, luas permukaan

balok, luas permukaan limas, luas permukaan prisma, dan lain-lain.

b. Alat Peraga Kekekalan Panjang

Tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan, mistar hitung dan

batang Cuisenaire.

c. Alat Peraga Kekekalan Volume

Uraian ¿, blok Dienes, volume kubus, volume balok, volume tabung, volume

kerucut, volume bola, dan lain-lain.

d. Alat Peraga Kekekalan Banyak

Abakus biji (Romawi, Rusia, dan Cina/Jepang), lidi dan kartu nilai tempat.

e. Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan

Uang logam, dadu (bermata dan berwarna), kartu (domino dan bridge),

bidang empat (bermata dan berwarna), gangsingan (segitiga, bujursangkar,

segilima, segi-n), dan lain-lain.

f. Alat Peraga untuk pengukuran dalam Matematika

Meteran, busur derajat, jepit bola, sperometer, klinometer, hipsometer, jangka

sorong (segmat).

g. Bangun-bangun Geometri

Macam-macam daerah segitiga, macam-macam daerah segiempat, daerah

lingkaran, daerah ellips, pengubinan daerah segitiga, pengubinan daerah segi

empat, pengubinan derah lingkaran, pengubunan daerah ellips, kerangka

benda ruang, dan benda-benda ruang.

h. Alat Peraga untuk Permainan dalam Matematika

Mesin fungsi, saringan Eratosthenes, bujursangkar ajaib, menara Hanoi,

mobiles, perkalian tulang Napier, Nomogrof, Pita Mobius, dan lain-lain.20

20 Erman Suherman Ar, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Universitas Pendidikan Indonesia), hal. 245-246

14

Page 15: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Alat peraga yang digunakan peneliti adalah alat peraga berupa tangga

garisbilangan. Tangga garisbilangan adalah alat peraga dan mainan anak-anak

yang dapat meningkatkan partisipasi anak belajar secara aktif dalam memahami

konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian.21

Tangga garisbilangan dibuat dari kertas manila atau kertas lain yang cukup

kuat. kertasnya memanjang seperti pita dan diatassnya digambar garisbilangan

dengan tangga-tangganya. tangga-tangga ini adalah batas ruasgaris pada garis

bilangan itu.

E. Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan

negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,… sehingga

negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,… dalam hal ini -0 = 0 maka tidak

dimasukkan lagi secara terpisah. Bilangan bulat dituliskan tanpa menggunakan

komponen desimal atau pecahan.

Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan dengan Z atau yang

berasal dari Zahlen ( bahasa Jerman untuk bilangan ). Himpunan Z tertutup

terhadap operasi penjumlahan, operasi pengurangan dan operasi perkalian.

Maksudnya jumlah, seleisih dan hasil kali dari bilangan bulat juga merupakan

bilangan bulat. Tetapi hasil pembagian dua bilangan bulat belum tentu bilangan

bulat, oleh karena itu Z tidak tertutup terhadap operasi pembagian. Bilangan bulat

banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya untuk

menentukan kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah

permukaan laut maka kita tulis -20m. Pada garis bilangan, letak bilangan bulat

dapat dinyatakan sebagai berikut.

* * * * * * * * * *

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

21 Ruseffendi,Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini,(Bandung:TARSITO,1990., hal. 7

15

Page 16: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Berdasarkan garis bilangan diatas, bilangan bulat positif terletak disebelah

kanan nol atau disebut dengan bilangan asli sedangkan bilangan bulat negatif

terletak disebelah kiri nol.

Operasi Penjumlahan dan Perkalian Bilangan Bulat

Penambahan Perkalian

closure: a + b   adalah bilangan bulat a × b   adalah bilangan bulat

Asosiatif: a + (b + c)  =  (a + b) + c a × (b × c)  =  (a × b) × c

Komutatif: a + b  =  b + a a × b  =  b × a

Eksistensi unsur

identitas:

a + 0  =  a a × 1  =  a

Eksistensi unsur invers: a + (−a)  =  0

Distribusif: a × (b + c)  =  (a × b) + (a × c)

Tidak ada pembagi nol jika a × b = 0, maka a = 0

atau b = 0 (atau keduanya)

Untuk pengurangan bilangan bulat, perhatikan model dibawah ini.

model – a−b=−(a+b)

model a−(−b)=a+b

Ketika dijumpai suatu soal maka kerjakan bagian yang ada dalam kurung

selanjutnya mulai dari yang terdepan.

F. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Operasi hitung meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian, sedangkan operasi hitung campuran berarti dalam satu soal terdapat

dua atau lebis operasi hitung.

Dalam menyelesaikan operasi hitung campuan bilangan bulat, terdapat dua

hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tanda operasi hitung

2. Tanda kurung

Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat

tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan

terlebih dahulu. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat

16

Page 17: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

4* * * * * * * * * *0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung sebagai

berikut:

1. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya

operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

2. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang

terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

3. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi

penjumlahan (+) dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan

pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan

(+) dan pengurangan (-).

Contoh:

1. 4 + 5 = n n = 9

5

2. 7 - 4 = n n = 3

n -4

7

* * * * * * * * * *

-1 01 2 3 4 5 6 7 8

3. 7 + ( -5 ) + 4 = n n = 6

n

4

-5

7

* * * * * * * * * *

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Perhatikan contoh berikut ini:

1. 24+56 ×42−384 :12=24+(56 × 42)−(384 :12)

17

n

Page 18: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

¿24+2.352−32

¿2.376−32

¿2.344

2. 360+800 × 80:200=360+(800 ×80 :200)

¿360+(64.000: 200)

¿360+320

¿680

3. (480:12)×(−15)+1.350=(40×(−15))+1.350

¿−600+1.350

¿750

BAB III

METODE PENELITIAN

18

Page 19: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan yaitu pendekatan

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berfungsi

untuk menemukan. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi.22

Penelitian ini mengkaji mengenai upaya meningkatkan pemahaman

operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan alaat peraga pada

siswa kelas IV di MIN Pandansari. Melalui penelitian ini akan dapat diketahui

mengenai penerapan media pembelajaran berupa alat peraga oleh guru di kelas,

hal-hal apa saja yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman dan

keaktifan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, Untuk mencapai tujuan tersebut,

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian bersifat

deskriptif, yakni penelitian yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah

aktual, sebagaimana adanya pada masa sekarang, pada saat penelitian dilakukan.

Kriteria dalam metode kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti

adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang

sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang

terlihat dan terucap tersebut. Untuk mendapatkan data yang pasti, maka

diperlukan berbagai sumber data dan berbagai teknik pengumpulan data. Dua

sumber data yang memberikan data yang berbeda, maka data tersebut belum pasti.

Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara yang menghasilkan

data berbeda, maka data tersebut juga belum pasti. Bila data yang diperoleh masih

diragukan, dan belum memperoleh kepastian, maka penelitian masih harus terus

dilanjutkan. Hal tersebut dilakukan agar benar-benar diperoleh data yang pasti.

Jadi, pengumpulan data dengan teknik triangulasi adalah pengumpulan data yang

22 Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 1

19

Page 20: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

menggunakan berbagai sumber dan teknik pemgumpulan data secara simultan,

sehingga dapat diperoleh data yang pasti.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori,

tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan.

Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-

fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau

teori. Jadi dalam penelitin kualitatif dilakukan analisis data untuk membangun

hipotesis analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti

menyusun proposal, melaksanakan pengumpulan data di lapangan, sampai peneliti

mendapatkan seluruh data.23

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih

dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap

pola-pola nilai yang dihadapi.24

Dengan digunakan metode kualitatif, maka data yang didapat akan lebih

lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian

dapat dicapai. Dengan metode kualitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel

saja, sehingga seluruh permasalahan yang dirumuskan tidak akan terjawab dengan

metode kuantitatif. Dengan metode kualitatif maka akan dapat diperoleh data yang

lebih tuntas, pasti, sehingga memiliki kredibilitas yamg tinggi.25

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas yaitu suatu proes inkuiri yang sistematis yang dilakukan

oleh guru, kepala sekolah, konselor sekolah atau stake holder lain dalam

lingkungan belajar atau mengajar untuk mengumpulkan informasi mengenai

23 Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: CV Alvabeta,2013), hal. 1-324 Lexy J.Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung:PT Rosda Karya,2011), hal. 9-

1025 Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: Alfabeta,2013), hal. 181

20

Page 21: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

bagaimana sekolah berjalan, bagaimana mengajar dan bagaimana siswa-sisswa

belajar dengan baik.26

Proses penelitian tindakan kelas melibatkan lima langkah esensial.

Pertama, mengajukan pertanyaan,, mengidentifikasi suatu masalah, atau

mendefinisikan suatu bidang. Kedua, memutuskan data yang seharusnya

dikumpulkan, bagaimana seharusnya dikumpulkan dan berapa sering. Ketiga,

mengumpulkan dan meganalisis data. Keempat, menjelaskan bagaimana temuan-

temuan yang dapat digunakan dan diterapkan. Kelima, membuat atau berbagi

temuan-temuan dan merencanakan untuk tindakan bagi yang lainnya.

Karakteristik penelitian tindakan yaitu: (1) sistematik, artinya penelitian

tindakan direncanakan dan metodologinya berhubungan dengan pengajaran. (2)

tidak dimulai dengan suatu jawaban, artinya peneliti tidak mengetahui apa yang

terjadi ketika sebelum memulai, peneliti adalah pengamat yang tidak biasa. (3)

kajiannya tidak harus merinci secara ketat atau efektif tergantung pada tujuan.

Jika terlalu detail akan kehilangan apa yang dicari dan laporan akan tidak dibaca

ataau dipahami. (4) harus terencana sebelum mengumpulkan data. (5) lama

penelitiannya bervariasi tergantung pertanyaan, lingkungan peneliti, dan

parameter pengumpulan data. (6) observasi harus teratur tetapi tidak harus lama.

(7) penelitian tindakan kelas berada pada suatu kontinum dari sederhana dan

informasi sampai detail dan formal. (8) penelitian tindakan merupakan penelitian

yang grounded dalam teori. (9) penelitian tindakan bukan merupakan studi

kuantitatif. (10) Hasil kuantitatif penelitian ini terbatas.27

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yaitu langkah pertama

merumuskan masaalaah sesuai bidang studi atau interesnya. Berikutnya

merencanakan langkah-langkah mengumpulkan data. Jenis data yang diambil

disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data dipilih yang

sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan. Selanjutnya mengumplkan data dan

melakukan analisis terhadap data secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan

hasil analisiss dataa dirumuskan simpulan yang bermakna,, sehingga dapat dibuat

suatu perencanaan tindakan. Bila rencana tindakan telah ditetapkan kemudian

26 Tatang Yuli Eko Siswono,Penelitian Pendidikan Matematika,(Unesa University Press,2010), hal. 147

27 Ibid., hal. 144-145

21

Page 22: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

dipraktekkan dan mendapat temuan, peneliti berbagi temuan tersebut dengan

peneliti lain. Temuan tersebut masih perlu dikaji dengan literatur yang sesuai. Bila

proses penelitian telah menjawab pertanyaan penelitian atau menghasilkan suatu

simpulan yang optimal, maka berbagi temuan dilakukan dengan menuliskan

laporan, artikel, presentai atau seminar. Perputaran proses itu terjadi terus meneus,

sampai tujuan penelitian dicapai dan dihassilkan perbaikan yang optimal.28

Tujuan dari penelitian tindakan bagi guru adalah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa di kelas, memfokuskan pada perhatiannya, metode-metode yang

memberi manfaat padaa prakteknya. Data dikumpulkan dari berbagai sumber

termasuk kualitatif dan kuantitatif. Kajiannya dilakukan secara kontinu, fleksibel

dan tetap dalam penyusunannya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MIN PANDANSARI. Lokasi

penelitian berada di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten

Tulungagung. Peneliti memilih lokasi penelitian tersebut karena berdasarkan

wawancara dengan guru mata pelajaran matematika pembelajaran matematika di

sekolah ini memiliki kondisi siswa yang kurang optimal dalam kegiatan

pembelajaran matematika, siswa kurang mampu memahami pelajaran yang

disampaikan guru dan metode yang digunakan dalam pembelajaran masih secara

umum belum menggunakan metode-metode yang lain agar siswa lebih faham

terhadap materi yang disampaikan guru. Untuk subjek penelitian dalam penelitian

ini adalah kelas IV MI Islam Sumber kembar, karena pada kelas IV sedang

ditempuh pelajaran mengenai operasi hitung campuran bilangan bulat. Penelitian

akan dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013/2014.

C. Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas maka

kehadiran peneliti sebagai pelaksana penelitian, peneliti bertindak sebagai

pengajar yang membuat rancangan pembelajaran sesuai dengan media yang

digunakan yaitu menggunakan media tangga garisbilangan sekaligus

menyampaikan bahan ajar selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk

28 Ibid., hal. 150

22

Page 23: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

memperlancar penelitian, dalam penelitian ini peneliti meminta bantuan teman

sejawat yang pada saat yang sama juga melakukan penilitian di MIN Pandansari.

Kehadiran teman sejawat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian sebagai pengamat dan pembuat

catatan lapangan. Kehadiran teman sejawat disini juga sebagai upaya untuk

mengurangi unsur subjektivitas peneliti agar hasil penelitian yang didapatkan

valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

D. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil wawancara kepada salah satu guru matematika yang mengajar di MIN

Pandansari untuk mengetahui adanya masalah dalam pembelajaran di sekolah

tersebut.

2. Skor hasil pekerjaan secara individu pada latihan yang diberikan ketika

penelitian berlangsung.

3. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat

dengan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti.

4. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam pembelajaran tindakan

selama penelitian.

Untuk memperoleh data dilapangan dalam rangka mendiskripsikan dan

menjawab permasalahan yang sedang diteliti, peneliti menggunakan metode

pengumpulan data, antara lain :

1. Interview

Interview atau wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subyek atau

responden. Dalam interview biasanya terjadi Tanya jawab sepihak yang dilakukan

secara sistematis dan berpijak pada tujuan penelitian.29

Inteview ini digunakan oleh peneliti guna mengetahui adanya masalah

dalam pembelajaran di MIN Pandansari. Jenis wawancara yang digunakan peneliti

adalah wawancara semiterstruktur. Dalam pelaksanaannya peneliti ingin

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak

29Yatim Riyanto, MetodologiPenelitianPendidikan (Surabaya: SIC, 2010), hal. 82.

23

Page 24: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara

peneliti secara teliti mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

2. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap obyek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan secara

langsung maupun tidak langsung.

Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara langsung

(tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik pengamatan

itudilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi

buatan yang khusus diadakan. Sedangkan observasi tak langsung adalah

mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki dengan

perantara sebuah alat. Pelaksanaannya dapat berlangsung di dalam situasi yang

sebenarnya maupun di dalam situasi buatan.30

Dalam penelitian ini, peneliti dengan bantuan teman sejawat mengadakan

pengamatan dan pencatatan sistematik terhadap situasi pembelajaran dengan

metode inkuiri. Hasil observasi digunakan peneliti untuk mengetahui kekurangan

dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis.31 Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat

data-data yang sudah ada, metode ini lebih mudah dibandingkan dengan metode

pengumpulan data yang lain.

Metode ini digunakan untuk menguatkan data-data yang diperoleh dengan

observasi, catatan lapangan dan wawancara. Dengan metode ini, keadaan data

yang diperoleh dengan cara observasi, catatan lapangan dan wawancara akan

semakin kuat. Yang digali dalam metode ini adalah:

a. Data guru matematika MIN Pandansari Kecamatan Ngunut Kabupaten

Tulungagung.

b. Data peserta didik MIN Pandansari Kecamatan Ngunut Kabupaten

Tulungagung.

30Ibid.,hal. 96.31 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,(Jakarta: PT RINEKA CIPTA,2002), hal.135

24

Page 25: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

c. Data hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Pandansari Kecamatan

Ngunut Kabupaten Tulungagung.

4. Tes

Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.32 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan tes sebagai alat untuk mengambil data hasil belajar peserta didik.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap

tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.33

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.34

Data yang direduksi adalah hasil pekerjaan individu dan kelompok pada

latihan yang diberikan ketika penelitian berlangsung, observasi mengenai metode

menggunakan media balok pecahan yang dilakukan saat penelitian berlangsung,

dan catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti, teman sejawan, dan guru

matematika MIN Pandansari mengenai hal-hal atau data-data yang mendukung

peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie shart,

pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data 32Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian,(Yogyakarta: TERAS, 2009), hal. 6533Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif ,(Bandung:Alfabeta, 2013), hal. 91.34Ibid.,hal. 247

25

Page 26: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah

dipahami.35

Data-data yang disajikan adalah data-data hasil pekerjaan siswa,

wawancara, observasi, dan catatan lapangan yang dilakukan di MIN Pandansari

tentang upaya meningkatkan minat belajar matematika dengan menggunakan

media balok pecahan

Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan

evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. Hasil penafsiran dan

evaluasi ini dapat berupa penjelasan tentang: (1) perbedaan antara rancangan dan

pelaksanaan tindakan, (2) perlunya perubahan tindakan, (3) alternatif tindakan

yang sianggap tepat, (4) tanggapan peneliti, teman sejawat dan guru yang terlibat

dalam pengamatan dan pencatatan lapangan terhadap tindakan yang telah

dilakukan, dan (5) kendala yang dihadapi dan sebab-sebab kendala itu muncul.

3. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi

Langkah ketiga dalam analisi data menurut Miles and Huberman adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.36 Oleh

karena itu dalam tahap ini akan dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji

kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data yang

telah direduksi dan disajikan di atas.

Pada penelitian ini dapat diketahui tingkat keberhasilan terhadap

pemahaman materi yang telah disampaikan jika rata-rata pemahaman siswa dalam

satu kelas mencapai 75 %.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Selain menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar

memperoleh data yang valid. Untuk menetapkan keabsahan data tersebut

35Ibid,hal. 24936Ibid,hal. 252.

26

Page 27: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

diperlukan teknik pemeriksaan. Adapun dalam teknik yang digunakan dalam

pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:

1. Kriteria derajat kepercayaan, kriteria ini berfungsi: pertama melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan media balok pecahan sedemikian rupa

sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua,

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

2. Kriteria keteralihan, yaitu kriteria untuk mengetahui kesamaan antara konteks

pengirim dan penerima.

3. Kriteria kebergantungan merupakan subtitusi istilah reliabilitas dalam

penelitian nonkualitatif. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan

suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama,

maka dikatakan reliabilitasnya tercapai.

4. Kriteria kepastian, yaitu kriteria yang berasal dari objektivitas nonkualitatif.

Disini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada

persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan

seseorang.37

Dalam penelitian ini derajat kepercayaan diukur melalui tiga teknik yaitu:

1. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi

dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan. Teknik

ini dilakukan dengan cara peneliti mengadakan pengamatansecara teliti, rinci dan

terus-menerus selama proses penelitian di lapangan.38

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu.39 Pada penelitian ini peneliti melakukan

triangulasi dengan jalan:

a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data,

37 Lexy J.Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung:PT Rosda Karya 2011), hal. 324-32538 Ibid., hal. 32939Ibid., hal. 330

27

Page 28: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat

dilakukan.

3. Pemeriksaan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.40

Pengecekan sejawat yang dimaksud disini adalah mendiskusikan proses dan hasil

penelitian dengan dosen pembimbing/ teman mahasiswa yang sedang atau telah

mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas atau orang yang berpengalaman

mengadakan penelitian penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan beberapa kali

dengan harapan penelti mendapat masukan-masukan baik dari segi metodologi

maupun konteks penelitian demi tercapainya kesempurnaan .

G. Tahap-Tahap Penelitian

Agar penelitian pada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah, seorang peneliti harus mengikuti prosedur penelitian.

Yang dimaksud dengan prosedur penelitian adalah tahap – tahap kegiatan untuk

menyelesaikan penelitian.

Dalam penelitian ini tahapan yang dilalui yaitu mulai dari tahap pra

lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.

1. Tahap pra-lapangan

Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam

tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika

penelitian lapangan. Adapun kegiatan dan pertimbangan tersebut diuraikan

sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian.

Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substantif yang

dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya. 41

c. Mengurus perizinan.

Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah meminta surat pengantar dari

ketua IAIN Tulungagung untuk menunjukkan identitas bahwa peneliti benar-

benar mahasiswa IAIN Tulungagung yang akan mengadakan penelitian. 40Ibid.,hal. 332.41Ibid., hal.127.

28

Page 29: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Kemudian menghubungi tempat penelitian, yaitu peneliti menyampaikan

surat pengantar kepada kepala sekolah MIN Pandansari untuk mendapatkan

persetujuan mengadakan penelitian serta melakukan studi lapangan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan.

Penjajakan dan penilaian lapangan akan terlaksana dengan baik apabila

peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui

melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian

dilakukan.42

e. Memilih dan memanfaatkan informan.

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tetang situasi dan kondisi latar penelitian. Kegunaan informan bagi peneliti

ialah membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat

membenamkan diri dalam konteks setempat.43

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

Peneliti hendaknya menyiapkan tidak hanya perlengkapan fisik, tetapi segala

macam perlengkapan penelitian yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti

menyiapkan proposal penelitian yang berisikan judul penelitian, masalah

penelitian dan latar belakang masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, jenis

dan sumber data, teknik pengambilan data, dan teknik pengolahan data.

g. Persoalan etika penelitian.

Salah satu ciri utama penelitian kualitatif ialah orang sebagai alat atau sebagai

instrumen yang mengumpulkan data. Hal itu dilakukan dalam pengamatan

berperanserta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen, foto dan

sebagainya. Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati,

tidak mematuhi, dan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi.

Beberapa segi praktis yang perlu dilakukan peneliti dalam menghadapi etika

diuraikan sebagai berikut:

1) Sewaktu tiba dan berhadapan dengan orang-orang pada latar penelitian,

beritahuka secara jujur dan secara terbbuka maksud dan tujuan

kedatangan peneliti.

42Ibid.,hal 130.43Ibid.,hal. 132.

29

Page 30: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

2) Pandang dan hargailah orang-orang yang ditekiti bukan sebagai objek,

melainkan sebagai orang yang sama derajatnya dengan peneliti.

3) Hargai, hormati, dan patuhi semua peraturan, norma, nilai masyarakat,

kepercayaan, adat-istiadat, kebiasaan, kebudayaan, tabu yang hidup

dalam masyarakat tempat penelitian dilakukan.

4) Peganglah kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi

yang diberikan oleh subjek.

5) Tulislah segala kejadian, peristiwa, ceritera dan lain-lain secara jujur,

benar, jangan ditambah dan diberi bumbu, dan nyatakanlah sesuai dengan

keadaan aslinya.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahap ini peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian tindakan kelas

model Spiral dari Kemis dan Taggart. Pelaksanaan tindakannya meliputi:

a. Perencanaan (plan), yang dilakukan pada tahap ini adalah: (a) menyusun

rencana kegiatan; (b) menyiapkan materi pelajaran yang akan disajikan;

(c) menyiapkan format observasi; (d) menyiapkan perangkat tes akhir

pelajaran, yang dimaksud disini adalah untuk melihat sejauh mana

prestasi hasil belajar peserta didik.

b. Pelaksanaan tindakan (act), dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

c. Observasi (observe), kegiatan yang dilakukan yaitu mendokumentasikan

segala sesuatu yang berhubungan dengan pemberian tindakan. Hal ini

diperoleh dari lembar observasi, catatan lapangan, dan hasil wawancara

maupun hasil tes akhir.

d. Refleksi (reflect), dalam tahap ini akan dilakukan beberapa tahap antara

lain: (1) menganalisis hasil pekerjaan siswa; (2) menganalisis hasil

wawancara; (3) menganalisis lembar observasi; (4) menganalisis lembar

observasi peneliti.

Tahap refleksi ini ditujukan sebagai pertimbangan apakah kriteria

yang ditetapkan tercapai atau tidak. Jika tidak maka dilanjutkan ke siklus

berikutnya. Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan memperbaiki

kekurangan-kekurangan dari siklus pertama.

30

Page 31: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

3. Tahap analisis data

Pada tahap ini peneliti mempelajari seluruh data yang telah didapatkan dari

berbagai sumber yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan

analisis data dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada tahap

analisis data.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto ,Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

31

Page 32: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Aqib, Zaenal . (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran

Kontekstual (Inovatif). Bandung: YRAMA WIDYA.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

M. Maletsky, Evan dan A.Sobel, Max. (2004). Mengajar Matematika: Sebuah

Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategi. Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda

Karya.

Prawira ,Atmaja, Purwa. (2011). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Purwanto, Ngalim ,M. (2004). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Riyanto, Yatim .(2010). MetodologiPenelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Ruseffendi.(1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini. Bandung:

TARSITO.

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Siswono, Eko, Yuli ,Tatang. (2010). Penelitian Pendidikan Matematika. Unesa

University Press.

Subarinah, Sri. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. DEPDIKNAS.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alvabeta.

Suherman Ar, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Universitas Pendidikan Matematika

Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Tanzeh,Ahmad. (2009). Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: TERAS.

32

Page 33: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Usman, Uzer ,Moh. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

33

Page 34: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Nama Sekolah : MIN Pandansari Ngunut Tulungagung

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/ Semester : IV/ I (Satu)

Pertemuan Ke :1 (satu)

Alokasi Waktu :2 JP x35 Menit

Standar Kompetensi :

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

1.1. Melakukan operasi hitung campuran

Indikator :

Menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan bulat (operasi

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian)

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan

bulat (operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian)

2. Materi Ajar (Materi Pokok)

Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan

negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,… sehingga

negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,… dalam hal ini -0 = 0 maka tidak

dimasukkan lagi secara terpisah. Bilangan bulat dituliskan tanpa menggunakan

komponen desimal atau pecahan.

Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan dengan Z atau yang

berasal dari Zahlen ( bahasa Jerman untuk bilangan ). Himpunan Z tertutup

terhadap operasi penjumlahan, operasi pengurangan dan operasi perkalian.

Maksudnya jumlah, seleisih dan hasil kali dari bilangan bulat juga merupakan

34

Page 35: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

bilangan bulat. Tetapi hasil pembagian dua bilangan bulat belum tentu bilangan

bulat, oleh karena itu Z tidak tertutup terhadap operasi pembagian. Bilangan bulat

banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya untuk

menentukan kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah

permukaan laut maka kita tulis -20m. Pada garis bilangan, letak bilangan bulat

dapat dinyatakan sebagai berikut.

* * * * * * * * * *

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Berdasarkan garis bilangan diatas, bilangan bulat positif terletak disebelah

kanan nol atau disebut dengan bilangan asli sedangkan bilangan bulat negatif

terletak disebelah kiri nol.

Operasi Penjumlahan dan Perkalian Bilangan Bulat

Penambahan Perkalian

closure: a + b   adalah bilangan bulat a × b   adalah bilangan bulat

Asosiatif: a + (b + c)  =  (a + b) + c a × (b × c)  =  (a × b) × c

Komutatif: a + b  =  b + a a × b  =  b × a

Eksistensi unsur

identitas:

a + 0  =  a a × 1  =  a

Eksistensi unsur invers: a + (−a)  =  0

Distribusif: a × (b + c)  =  (a × b) + (a × c)

Tidak ada pembagi nol jika a × b = 0, maka a = 0

atau b = 0 (atau keduanya)

Untuk pengurangan bilangan bulat, perhatikan model dibawah ini.

model – a−b=−(a+b)

model a−(−b)=a+b

Ketika dijumpai suatu soal maka kerjakan bagian yang ada dalam kurung

selanjutnya mulai dari yang terdepan.

G. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Operasi hitung meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

35

Page 36: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

4* * * * * * * * * *0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

pembagian, sedangkan operasi hitung campuran berarti dalam satu soal terdapat

dua atau lebis operasi hitung.

Dalam menyelesaikan operasi hitung campuan bilangan bulat, terdapat dua

hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Tanda operasi hitung

2. Tanda kurung

Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat

tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan

terlebih dahulu. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat

tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung sebagai

berikut:

4. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya

operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

5. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang

terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

6. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi

penjumlahan (+) dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan

pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan

(+) dan pengurangan (-).

Contoh:

3. 4 + 5 = n n = 9

5

4. 7 - 4 = n n = 3

n -4

7

36

n

Page 37: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

* * * * * * * * * *

-1 01 2 3 4 5 6 7 8

3. 7 + ( -5 ) + 4 = n n = 6

n

4

-5

7

* * * * * * * * * *

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Perhatikan contoh berikut ini:

4. 24+56 ×42−384 :12=24+(56 × 42)−(384 :12)

¿24+2.352−32

¿2.376−32

¿2.344

3. Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya Jawab

penugasan

4. Sumber Belajar (Media Pembelajaran)

Sumber

- Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV (Burhan

Mustakim, Ary Astuty : 2008) Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Buku LKS Matematika kelas IV MI semester I.

Alat

Alat peraga tangga garisbilangan

Papan tulis

Spidol

5. Langkah-Langkah Pembelajaran

37

Page 38: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Tahap

(sintaks)Kegiatan pembelajaran

Pendekatan/

metode

Alokasi

waktu

Pendahulu

an

a. Guru Memulai dengan

membuka pelajaran dengan

salam dan mengorganisir kelas

b. Guru Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan hasil belajar

yang diharapkan dapat dicapai

oleh tiap siswa

c. guru menginformasikan cara

belajar apa yang akan

digunakan.

Ceramah 15 menit

Inti a. Guru menjelaskan materi

tentang operasi hitung campuran

bilangan bulat

b. Siswa memperhatikan apa yang

dijelaskan oleh guru, dan

menanyakan materi yang belum

difahami

c. Guru menjelaskan cara

penggunaan alat peraga

d. Guru memberi contoh cara

melakukan operasi hitung

campuran bilangan bulat

menggunakan alat peraga

e. Siswa memperhatikan dan

memahami cara penggunaan alat

peraga tersebut

f. Siswa diminta untuk

menggunakan alat peraga dalam

melakukan operasi hitung

Ceramah

Tanya jawab

Ceramah

Praktek

Praktek

Praktek

40 menit

38

Page 39: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

campuran bilangan bulat

g. Guru mengamati dan

membimbing dalam penggunaan

alat peraga

Penutup

a. Memberikan tugas (PR) yang

sudah disiapkan

b. Mengarahkan siswa untuk

melakukan refleksi.

c. Menegaskan kembali

kesimpulan materi.

d. Mengucapkan salam

Ceramah

15 menit

6. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian proses dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat

keaktifan siswa serta unjuk kerja siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Kriteria keberhasilan : jika memperagakan alat peraga

rata-rata aktifitas siswa menunjukkan kriteria sangat baik atau baik

Penilaian hasil belajar secara tertulis dilakukan diakhir pembelajaran.

Kriteria keberhasilan: sekurang-kurangnya 90% keseluruhan peserta

didik mendapatkan nilai ≥ 75.

Mengetahui

Kepala Sekolah MIN Pandansari

Drs. H. Kirom Rofi’i M.Pd.I

NIP. 196210 111982 031 002

Tulungagung, 05 juni 2014

Guru Mata Pelajaran

Risalatul Mahmudah

NIM. 3214113143

MEDIA PEMBELAJARAN

A. MEDIA

1. Alasan memilih media:

39

Page 40: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Mudah dibawa

Mudah digunakan

Lebih praktis

Mudah untuk memahami materi

2. Pertimbangan memilih media:

Dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran

Lebih efektif

Penggunaanya tidak membuang banyak waktu

terjangkau

3. Cara membuat media tangga garis bilangan:

Tangga garisbilangan dibuat dari kertas manila atau kertas lain yang cukup

kuat. kertasnya memanjang seperti pita dan diatasnya digambar

garisbilangan dengan tangga-tangganya. tangga-tangga ini adalah batas

ruasgaris pada garis bilangan itu.

4. Cara penggunaan media:

Contoh : 5 + (-3)

Langkah:

Mulai dari 0 melangkah ke depan sampai 5 setelah itu berbalik

melangkah sampai 3. Hasilnya adaalah 2.

Setelah melangkah dari 5 kenapa berbalik karena dijumlah dengan

negatif sehingga arahnya berlawanan

Lampiran 2

40

Page 41: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

SOAL TES INDIVIDU

(waktu: 30 menit)

Nama :

No. Absen :

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan tepat!

1. 8 + (-6) + 5

2. 7 – (-3) + 4

3. 15 × 3 + 20 × 4 + 10

4. 240+600 ×30 :200

5. (144 :12)×(−15)+1.240

Lampiran 3

41

Page 42: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

No. Jawaban Skor

1. 8 + (-6) + 5 = 8 – 6 + 5

= 2 + 5

= 7

15

2. 7 – (-3) + 4 = 7 + 3 + 4

= 14

15

3. 15 × 3 + 20 × 4 + 10

= (15 × 3) + (20 × 4) + 10

= 45 + 80 + 10

= 135

20

4. 240 + 600 × 30 : 200

= 240 + (18.000 : 200)

= 240 + 90

= 330

25

5. (144 :12)×(−15)+1.240

= (12 × (-15)) + 1.240

= -180 + 1.240

= 1.060

25

Lampiran 4

42

Page 43: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Lembar Observasi

1. Lembar Observasi untuk Guru terhadap Proses Penyampaian Materi

Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media

Berupa Alat Peraga

Nama Guru     : .....................           Hari/Tgl          : ......................Mata Pelajaran : ......................               Jam ke            : ......................Kelas              : ......................Materi            : ......................

Berilah tanda (√) pada kolom skor yang disediakan!

No. Aspek yang DiamatiSkor

1 2 3 4

1. Melakukan apersepsi

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Memberikan motivasi kepada siswa

4. Mengkondisikan siswa agar siap menerima

pembelajaran

5. Menjelaskan materi operasi hitung campuran

bilangan bulat dengan menggunakan madia

berupa alat peraga

6. Memberikan latihan soal

7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

mempraktekkan alat peraga

8. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil tes

individu siswa

9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tujuan pembelajaran

10. Memberikan kesimpulan materi yang diajarkan

43

Keterangan Skor : 4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup baik

1 = kurang

Page 44: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Peneliti

44

Page 45: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Lembar Observasi terhadap Reaksi yang Ditimbulkan Siswa Kelas 2

pada Saat Pembelajaran Berlangsung

Berilah tanda (√) pada kolom skor yang disediakan!

No. Aspek yang DiamatiSkor

1 2 3 4

1.Perhatian siswa terhadap materi yang

disampaikan oleh guru

2. Perhatian siswa terhadap guru

3.Keseriusan siswa dalam memperhatikan

penjelasan guru

4.

Keseriusan siswa dalam ikut berpartisipasi

memperagakan alat peraga dalam proses

pembelajaran

5. Semangat siswa saat diberikan latihan soal

6. Gairah siswa dalam mengerjakan soal latihan

7.Keinginan siswa untuk mengkomunikasikan

idenya lewat bicara langsung

8. Keinginan siswa untuk bertanya kepada guru

9.Sikap siswa dengan soal pemecahan masalah

sehari-hari

10. Ketepatan waktu dalam mengerjakan soal latihan

Keterangan Skor : 4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup baik

1 = kurang

Peneliti

45

Page 46: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Lampiran 5

Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu lilik Nuraini terkait dengan

kesulitan peserta didik dalam memahami pelajaran matematika :

Peneliti : Selamat siang bu ?

Guru : Selamat siang

Peneliti :Sejak kapan ibu menjadi guru matematika disekolah MIN Pandansari

ini?

Guru : Saya menjadi guru disekolah MIN Pandansari ini sudah sejak tahun 2004,

tetapi pada saat itu status saya disini masih GTT. Saya menjadi PNS pada

tahun 2009 tetapi angkatan 2007.

Peneliti : Kurikulum apa yang saat ini digunakan dalam proses pembelajaran?

Guru : Kurikulum yang saat ini digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah

kurikulum KTSP karena sekolah ini belum menerapkan kurikulum 2013

karena dirasa masih sulit untuk menerapkan kurikulum 2013. Jika

menerapkan kurikulum KTSP mata pelajaran yang satu dengan yang

mata pelajaran yang lain di pisah tidak seperti kurikulum 2013 yang

antara pelajaran satu dengan pelajaran yang lain selalu di kaitkan.

Peneliti : Bagaimana pembelajaran matematika didalam kelas?

Guru : Pembelajaran dikelas dilaksanakan dengan seperti biasa menggunakan

metode ceramah, diskusi, kelompok, permainan dan disesuaikan dengan

materi yang disampaikan.

Peneliti : Apakah ada kesulitan yang ibu alami ketika pembelajaran didalam

kelas?

Guru : Ada, biasanya peserta didik itu suka gaduh jika disaat guru menjelaskan

materi. Supaya peserta didik lebih perhatian lagi dengan materi yang

disampaikan terkadang saya buat beberapa kelompok untuk berdiskusi,

46

Page 47: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

permainan dan peserta didik disuruh mengumpulkan banyak poin setelah

terkumpul banyak nanti yang paling banyak mendapat hadiah.

Peneliti : Apakah ada kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami

materi?

Guru : Ada kesulitan, kesulitannya yaitu anak-anak kurang faham tentang materi

pecahan dan materi hitung campuran pada bilangan bulat positif dan

negatif. Untuk materi pecahan peserta didik terkadang merasa

kebingungan dalam menentukan penyebut pecahan. Pada kelas 4 ini yang

lebih banyak itu peserta didik merasa bingung dalam menyelesaikan

operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif.

Peneliti : Bagaimana usaha guru untuk mengatasi kesulitan tersebut ?

Guru : Caranya yaitu dengan dijelaskan kembali materinya, jika menggunakan

metode ceramah peserta didik masih belum faham maka menggunakan

metode yang lain seperti yang saya katakan tadi dengan menggunakan

metode diskusi dan permainan. Agar peserta didik lebih mudah dalam

menentukan penyebutnya maka peserta didik dianjurkan untuk

menghafal perkalian atau kelipatan selain itu dibuatkan tabel kelipatan.

Peneliti :Selain metode ceramah, diskusi dan permainan apa ibu sudah

menerapkan metode lain atau menggunakan alat peraga seperti itu ?

Guru : Saya belum pernah menerapkan metode yang lain metode yang saya

gunakan masih metode yang umum saja, selain itu untuk menjelaskan

materi pecahan dan operasi hitung campuran bilangan bulat saya juga

belum pernah menggunakan alat peraga. Biasanya kalau yang

menggunakan media berupa alat peraga itu yang materi tentang bangun

datar.

47

Page 48: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

TABEL LEMBAR WAWANCARA KEPADA SISWA

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana menurutmu materi

operasi hitung campuran yang

telah disampaikan oleh guru?

2. Apa manfaat mempelajari materi

ini?

3. Bagaimana menurutmu metode

yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi ini?

4. Bagaimana menurutmu media

pembelajaran yang telah

digunakan oleh guru?

5. Penyampaian materi tentang

operasi hitung campuran bilangan

bulat jika menggunakan media

berupa alat peraga itu membuat

kalian lebih faham atau tidak?

6. Dan seterusnya.

Peneliti

48

Page 49: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Lampiran 6

FIELD NOTE

Pada hari Minggu 16 Maret 2014 pukul 17.00 WIB (5 sore) peneliti datang

kerumah Ibu Lilik Nuraini yang beralamat di Dusun Miri Dudo, Desa Miri

Gambar, Kec. Sumbergempol, Kab. Tulungagung untuk bertanya apakah Ibu Lilik

Nuraini bersedia untuk di wawancarai mengenai kesulitan peserta didik dalam

memahami pelajaran matematika, ternyata beliau bersedia untuk di wawancarai

mengenai kesulitan peserta didik dalam memahami pelajaran matematika. Beliau

meminta peneliti agar melakukan wawancaranya di sekolah saja pada hari Senin

tanggal 17 Maret 2014 di karenakan pada saat itu Ibu Lilik masih ada acara.

Pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014 pukul 09.30 WIB peneliti datang

ke sekolah MIN Pandansari, Ngunut, Tulungagung. Peneliti datang ke sekolah

tersebut dikarenakan Ibu lilik Nuraini merupakan guru matematika kelas IV di

sekolah MIN Pandansari, Ngunut, Tulungagung. Kedatangan peneliti disambut

dengan baik oleh guru-guru yang lain di MIN Pandansari. Karena pada saat

peneliti datang ibu Lilik masih mengajar maka peneliti menunggu ibu Lilik di

kantor dan bercakap-cakap dengan guru mata pelajaran yang lain yang sudah

selesai mengajar. Setelah ibu Lilik selesai mengajar peneliti dipersilahkan untuk

melaksanakan wawancara dengan beliau. Peneliti mulai melaksanakan wawancara

pada pukul 09.45 WIB dan mengakhiri wawancara pada pukul 10.15 WIB dan

kegiatan wawancara tersebut berjalan dengan lancar.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu lilik Nuraini terkait dengan

kesulitan peserta didik dalam memahami pelajaran matematika :

Peneliti : Selamat siang bu ?

Guru : Selamat siang

Peneliti :Sejak kapan ibu menjadi guru matematika disekolah MIN Pandansari

ini?

49

Page 50: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

Guru : Saya menjadi guru disekolah MIN Pandansari ini sudah sejak tahun 2004,

tetapi pada saat itu status saya disini masih GTT. Saya menjadi PNS pada

tahun 2009 tetapi angkatan 2007.

Peneliti : Kurikulum apa yang saat ini digunakan dalam proses pembelajaran?

Guru : Kurikulum yang saat ini digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah

kurikulum KTSP karena sekolah ini belum menerapkan kurikulum 2013

karena dirasa masih sulit untuk menerapkan kurikulum 2013. Jika

menerapkan kurikulum KTSP mata pelajaran yang satu dengan yang

mata pelajaran yang lain di pisah tidak seperti kurikulum 2013 yang

antara pelajaran satu dengan pelajaran yang lain selalu di kaitkan.

Peneliti : Bagaimana pembelajaran matematika didalam kelas?

Guru : Pembelajaran dikelas dilaksanakan dengan seperti biasa menggunakan

metode ceramah, diskusi, kelompok, permainan dan disesuaikan dengan

materi yang disampaikan.

Peneliti : Apakah ada kesulitan yang ibu alami ketika pembelajaran didalam

kelas?

Guru : Ada, biasanya peserta didik itu suka gaduh jika disaat guru menjelaskan

materi. Supaya peserta didik lebih perhatian lagi dengan materi yang

disampaikan terkadang saya buat beberapa kelompok untuk berdiskusi,

permainan dan peserta didik disuruh mengumpulkan banyak poin setelah

terkumpul banyak nanti yang paling banyak mendapat hadiah.

Peneliti : Apakah ada kesulitan yang dialami peserta didik dalam memahami

materi?

Guru : Ada kesulitan, kesulitannya yaitu anak-anak kurang faham tentang materi

pecahan dan materi hitung campuran pada bilangan bulat positif dan

negatif. Untuk materi pecahan peserta didik terkadang merasa

kebingungan dalam menentukan penyebut pecahan. Pada kelas 4 ini yang

50

Page 51: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

lebih banyak itu peserta didik merasa bingung dalam menyelesaikan

operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif.

Peneliti : Bagaimana usaha guru untuk mengatasi kesulitan tersebut ?

Guru : Caranya yaitu dengan dijelaskan kembali materinya, jika menggunakan

metode ceramah peserta didik masih belum faham maka menggunakan

metode yang lain seperti yang saya katakan tadi dengan menggunakan

metode diskusi dan permainan. Agar peserta didik lebih mudah dalam

menentukan penyebutnya maka peserta didik dianjurkan untuk

menghafal perkalian atau kelipatan selain itu dibuatkan tabel kelipatan.

Peneliti :Selain metode ceramah, diskusi dan permainan apa ibu sudah

menerapkan metode lain atau menggunakan alat peraga seperti itu ?

Guru : Saya belum pernah menerapkan metode yang lain metode yang saya

gunakan masih metode yang umum saja, selain itu untuk menjelaskan

materi pecahan dan operasi hitung campuran bilangan bulat saya juga

belum pernah menggunakan alat peraga. Biasanya kalau yang

menggunakan media berupa alat peraga itu yang materi tentang bangun

datar.

Analisis Hasil Wawancara :

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti Kurikulum yang saat

ini digunakan dalam pembelajaran di sekolah MIN Pandansari adalah kurikulum

KTSP karena sekolah ini belum menerapkan kurikulum 2013 karena dirasa masih

sulit untuk menerapkan kurikulum 2013. Jika menerapkan kurikulum KTSP mata

pelajaran yang satu dengan yang mata pelajaran yang lain di pisah tidak seperti

kurikulum 2013 yang antara pelajaran satu dengan pelajaran yang lain selalu di

kaitkan.

Pembelajaran dikelas dilaksanakan dengan seperti biasa menggunakan

metode ceramah, diskusi, kelompok, permainan dan disesuaikan dengan materi

yang disampaikan. Guru terkadang mengalami kesulitan karena siswa jika

51

Page 52: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

dijelaskan suka gaduh sendiri dan untuk menanggapi hal tersebut guru

menerapkan metode diskusi atau kelompok.

Dalam pemahaman materi siswa mengalami kesulitan, kesulitannya yaitu

siswa kurang faham tentang materi pecahan dan materi hitung campuran pada

bilangan bulat positif dan negatif. Untuk materi pecahan siswa terkadang merasa

kebingungan dalam menentukan penyebut pecahan. Pada kelas 4 ini yang lebih

banyak itu siswa merasa bingung dalam menyelesaikan operasi hitung campuran

bilangan bulat positif dan negatif.

Cara yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah pemahaman siswa

tentang materi yaitu dengan dijelaskan kembali materinya, jika menggunakan

metode ceramah siswa masih belum faham maka menggunakan metode yang lain

seperti menggunakan metode diskusi dan permainan. Agar siswa lebih mudah

dalam menentukan penyebutnya maka siswa dianjurkan untuk menghafal

perkalian atau kelipatan selain itu dibuatkan tabel kelipatan. Selain metode diatas

guru belum pernah menerapkan metode yang lain atau menggunakan alat peraga.

Dari hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa terdapat

masalah utama terkait dengan pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada

siswa kelas 4 di MIN Pandansari yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap

operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif. Siswa terkadang suka

bingung jika di suruh mengerjakan operasi campuran bilangan positif dengan

bilangan negatif.

Untuk menanggapi masalah yang terjadi tersebut peneliti ingin

menggunakan media berupa alat peraga seperti garis bilangan untuk

meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan materi operasi hitung campuran

bilangan bulat positif dan negatif. Peneliti ingin menggunakan media berupa alat

peraga karena dirasa media tersebut cocok dan selain itu guru mata pelajaran

matematika di sekolah tersebut belum pernah menggunakan media berupa alat

peraga agar siswa lebih mengerti tentang materi tersebut.

Dari masalah yang terdapat diatas dan bagaimana penyelesaian yang akan

dilaksanakan peneliti dalam meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan

52

Page 53: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

materi operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif . Peneliti ingin

mengambil judul penelitian tindakan kelas “Upaya meningkatkan pemahaman

operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga pada

siswa kelas 4 di MIN Pandansari”.

Dokumentasi pada saat wawancara:

53

Page 54: mahmudahrisalatul.files.wordpress.com  · Web view2014. 6. 14. · BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Mata pelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting

54